A.Ridha:
Pak Harman, tidak tepat menganalogikan rukyat dengan naik unta, karena naik 
unta tidak pernah diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam, 
dan bukanlah bagian dari ibadah haji.


Mengenai hadits rukyat tersebut, sepertinya kok Bapak menuduh para ulama yang 
memilih pendapat rukyat telah mengelabui umat. Mungkinkah mereka tidak memahami 
penggunaan bagian tersebut sebagai illat?

Mari kita lihat sejarah. Apakah memang tidak ada orang yang mampu baca tulis di 
masa Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam? Faktanya adalah ada yang 
menuliskan surat bagi beliau untuk dikirimkan ke Kaisar Romawi dan Kisra 
Persia. Juga kita ketahui berhitung bukan hal yang ajaib di masa itu dengan 
bukti adanya penerapan hitungan zakat (coba lihat hukum zakat binatang ternak 
yang cukup kompleks) dan warisan.

Pak Harman, justru dari bagian hadits tersebut kita ketahui bahwa pada masa itu 
sudah diketahui keberadaan ilmu hisab. Namun, beliau Shallallahu 'alayhi wa 
Sallam tidaklah memerintahkan orang mempelajarinya, tidak pula memerintahkan 
untuk bertanya ke ahli hisab ketika hilal tidak terlihat. Setahu saya, 
Rasulullah tidak meluputkan perkara yang penting dalam beragama, misalnya 
beliau memerintahkan Zaid bin Tsabit radhiyallahu 'anhu untuk belajar bahasa 
Ibrani, karena beliau tidak percaya yang dituliskan orang-orang Yahudi.

Mari kita lihat di masa kini. Apakah semua orang yang bisa baca tulis mampu 
melakukan hisab? Malah mungkin banyak orang yang mampu baca tulis pun tidak 
mampu melakukan rukyat.

Sedikit bacaan:

http://almanhaj.or.id/content/2832/slash/0

Oleh karena itu, bagi saya, pendapat bahwa rukyat hanya untuk kaum yang tidak 
bisa baca tulis merupakan pendapat yang tidak etis.


HARMAN :
sanak ridha, saya tidak menuduh tapi faktanya spt itu, paling tidak, dlm bbrpa 
kajian dan juga di sidang isbat, yang mereka sampaikan hanya sampai di situ 
tidak diteruskan lagi.


kalau begitu, apa makna dari kalimat ini :
"Sesungguhnya kami ini masyarakat buta huruf, tidak dapat menulis 
dan menghitung (ilmu perbintangan)"


Memang saat itu sudah ada yang pandai berhitung tapi apakah ada bukti sejarah 
yang mengatakan sahabat Rasulullah ada yang mampu menghitung berapa derajat 
ketinggian hilal saat mereka melihatnya, dan berapa lama (detik) hilal itu 
dapat lihat? kapan akan terjadi gerhana bulan dan matahari saat itu?


jika di link yang sanak sampaikan itu ditulis, ilmu perbintangan adalah bathil, 
tentu yang dimaksud adalah ilmu perbintangan yang dikaitkan dengan nasib, bukan 
ilmu perbintangan secara umum, krn di Al-Qur'an justru begitu banyak ayat2 
tentang ilmu perbintangan (falak/astronomi)

T.Djamaludin sendiri dalam blognya pernah mengkritisi tentang rukyah krn 
dianggap sebagai penghalang penyatuan kalender, kalau tidak salah blio juga
akhirnya mengomentari tulisanya sendiri dan bliau memberikan "solusi" 4-7 
derajat, kalau 2 derajat saja bisa melampaui 1 hari apalagi 4-7 derajat bisa - 
bisa melampaui 3-4 hari jika ketinggian hilal pada tgl 1 adalah <1 derajat.
Yang jelas, untuk era kekinian banyak sisi mudharatnya jika rukyah yang 
digunakan, satu yang pasti, tidak adanya kalender / almanak hijriah, bagi 
sebagian orang yg hidup di mayoritas muslim tidak masalah, bagaiamana dengan 
yang minoritas?

Satu lagi, penentuan tgl 1 itu bukan saja berpengaruh pada hari raya iedul 
fitri dan haji tapi juga pada pelaksanaan puasa pertengahan bulan (13,14,15) 
tiap bulannya.

wallahualam,

wassalam,

> tentang orang yang sanak Ridha tuliskan, liau tu adalah Thomas Jamaludin, 
> blio itu memang penganut rukyat sejati, yg saat ini memegan posisi di 
> LAPAN dan Kementrian Agama. Komentarnya yang mengatakan konsep wujudulul 
> hilal yg digunakan oleh Muhammadiyah sudah usang rasanya 
> kurang etis dan pantas diucapkan oleh seorang profesor.
>

Saya tidak tahu apakah beliau penganut rukyat sejati (yang sejujurnya tidak 
saya tangkap, karena beliau sepertinya cenderung menggabungkan hisab dan 
rukyat). Pernyataan tersebut mungkin dapat lebih jelas dalam tulisan beliau di:

http://tdjamaluddin.wordpress.com/2011/08/27/muhammadiyah-terbelenggu-wujudul-hilal-metode-lama-yang-mematikan-tajdid-hisab/

Demikian, Pak. Mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan. Allahu Ta'ala 
a'laam.

Wassalaamu'alaykum,
-- 
Abu 'Abdirrahman, Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim
(l. 1400 H/1980 M)


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke