oh iya, saya bukan fansnya Din Syamsudin baik sebelum maupun sesudah masuk Muhammadiyah. Bahkan saat blio di MD malah lebih sering saya mengkritisi dari pada memujinya.
Mudah - mudahan, tapi kalau tidak salah di Indopos tahun depan masih ada potensi perbedaan, potensi perbedaan akan hilang jika hilal diatas 5-6 derajat dengan catatan tidak terhalang kabut/polusi dan usia hilal relatif lama dan pemerintah/MUI juga bersedia menerima persaksian dari kelompok lain tidak pakai jurus POKOKnya kalau kurang dari 2 derajat WAJIB DITOLAK demi keilmuan dan keilmiahan spt yang disampaikan pada sidang isbat. wassalam, harman ________________________________ From: "ronaldppu...@gmail.com" <ronaldppu...@gmail.com> To: rantaunet@googlegroups.com Sent: Monday, September 12, 2011 3:16 PM Subject: Re: FW :Re: [R@ntau-Net] Bulan Purnama Mempertanyakan siapa ulil amri jelas tidak menjawab persoalan. Karena persoalan yg sesungguhnya adalah penyerahan urusan keagamaan kepada sebuah majelis resmi yg didalamnya berkumpul para ulama dari berbagai ormas danmemiliki keahlian yg berbeda-beda utk menjawab persoalan keumatan. Ambo ingek Tahun 2009 lampau, sebagai ketum, Din Syamsuddin meminta masy mdyah utk mengikuti kapan PP Mdyah berlebaran, bisuaknyo, sbg wakil MUI, Beliau maminta masyarakat utk mamatuhi MUI sbg lembaga resmi pmth dlm menentukan lebaran. Pada diri Beliau sendiri ada dua himbauan...apakah ini tidak janggal ? Tapi sudahlah... Mudah2an tahun depan semua ormas mau berlapang dada dan lebih mengutamakan umat Islam secara keseluruhan. Toh katanya nggak salah mau hari Sekarang atau besok, kalau begitu ya sepakat aja satu hari...mengalah. Lebih enak, syiar Islam kelihatan, umat lain tidak mencibir... Wassalam. Ronald Powered by Telkomsel BlackBerry® ________________________________ From: Harman <harman_ira...@yahoo.com> Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Sun, 11 Sep 2011 23:46:54 -0700 (PDT) To: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: FW :Re: [R@ntau-Net] Bulan Purnama haditsnya jelas tapi pengertian untuk mencapai siapa ulil amri ternyata ulama pun beda pendapat, sama jelasnya dengan rukyah vs hisab vs ulil amri (maaf mahzab yg ikut Arab Saudi ga dicantumkan he...he..), 11 vs 23, qunut vs tidak qunit :) jelas tapi tetap beda, makin jelas makin beda :D Yang jelas pula, para ahli belum ada yang menemukan satu riwayat yang menceritakan bahwa Rasul atau sahabatnya melakukan rukyah pada gelombang laut untuk menentukan kapan puasa. Dan yang pasti, para ahli astronomi tidak akan memasukan metode rukyah gelombang laut sbg bahan diskusi untuk penyatuan kalender Islam pada konferensi mendatang. Di tipi, sempat ditanya dasar penentuannya dan liau sendiri yg bilang, begitulah cara kami menentukan kapan berlebaran. wassalam, harman http://ustazmoden.wordpress. com/2008/06/18/makna-ulil- amri-dalam-kitab-tafsir-oleh- nadirsyah-hosen/ Makna Ulil Amri dalam Kitab Tafsir – oleh Nadirsyah Hosen Kata Ulil Amri merupakan kata yang akrab ditelinga kita. Seringkali dalam perbincangan sehari-hari kita menggunakan istilah ini. Istilah Ulil Amri sebenarnya dirujuk dari Al-Quran Surat An-Nisa: 59 : “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu…”. Akan tetapi apa sebenarnya makna ulil amri yang dimaksud dalam ayat tersebut? Tulisan berikut ini mencoba merujuk kepada sejumlah kitab tafsir untuk menjawab akan makna Ulil Amri di dalam ayat 59 surat an-Nisa. Tafsir Makna Ulil Amri Tafsir at-Thabari, sebuah kitab tafsir klasik yang ditulis oleh ulama besar Abu Jafar Muhammad bin Jarir at-Thabari dan banyak dirujuk oleh para mufassir berikutnya, menyebutkan bahwa para ahli ta’wil berbeda pandangan mengenai arti ulil amri. Satu kelompok ulama menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan ulil amri adalah umara. Berkata sebagian ulama lain, masih dalam kitab tafsir yang sama, bahwa ulil amri itu adalah ahlul ilmi wal fiqh (mereka yang memiliki ilmu dan pengetahuan akan fiqh). Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa sahabat-sahabat Rasulullah-lah yang dimaksud dengan ulil amri. Sebagian lainnya berpendapat ulil amri itu adalah Abu Bakar dan Umar. (Lihat lebih jauh dalam Tafsir at-Thabari, juz 5, h. 147-149) Imam al-Mawardi dalam kitab tafsirnya menyebutkan ada empat pendapat dalam mengartikan kalimat “ulul amri” pada QS An-Nisa:59. Pertama, ulil amri bermakna umara (para pemimpin yang konotasinya adalah pemimpin masalah keduniaan). Ini merupakan pendapat Ibn Abbas, as-Sady, dan Abu Hurairah serta Ibn Zaid. Imam al-Mawardi memberi catatan bahwa walaupun mereka mengartikannya dengan umara namun mereka berbeda pendapat dalam sabab nuzul turunnya ayat ini. Ibn Abbas mengatakan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Abdullah bin Huzafah bin Qays as-Samhi ketika Rasul mengangkatnya menjadi pemimpin dalam sariyah (perang yang tidak diikuti oleh Rasulullah saw.). Sedangkan As-Sady berpendapat bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Amr bin Yasir dan Khalid bin Walid ketika keduanya diangkat oleh Rasul sebagai pemimpin dalam sariyah. Kedua, ulil amri itu maknanya adalah ulama dan fuqaha. Ini menurut pendapat Jabir bin Abdullah, al-Hasan, Atha, dan Abi al-Aliyah. Ketiga, Pendapat dari Mujahid yang mengatakan bahwa ulil amri itu adalah sahabat-sahabat Rasulullah saw. Pendapat keempat, yang berasal dari Ikrimah, lebih menyempitkan makna ulil amri hanya kepada dua sahabat saja, yaitu Abu Bakar dan Umar. (Tafsir al-Mawardi, jilid 1, h. 499-500) Ahmad Mustafa al-Maraghi menyebutkan bahwa ulil amri itu adalah umara, ahli hikmah, ulama, pemimpin pasukan dan seluruh pemimpin lainnya dan zuama ( pemimpin ) yang manusia merujuk kepada mereka dalam hal kebutuhan dan kemaslahatan umum. Dalam halaman selanjutnya al-Maraghi juga menyebutkan contoh yang dimaksud dengan ulil amri ialah ahlul halli wal aqdi (legislatif ?) yang dipercaya oleh umat, seperti ulama, pemimpin militer dan pemimpin dalam kemaslahatan umum seperti pedagang, petani, buruh, wartawan dan sebagainya. (Tafsir al-Maraghi, juz 5, h. 72-73) Imam Fakhur Razi mencatat ada empat pendapat tentang makna ulil amri. Pertama, makna ulil amri itu adalah khulafa ar-rasyidin. Kedua, pendapat lain mengatakan bahwa ulil amri bermakna pemimpin perang (sariyah). Ketiga, Ulil amri itu adalah ulama yang memberikan fatwa dalam hukum syara dan mengajarkan manusia tentang agama (islam). Keempat, dinukil dari kelompok rawafidh ( tuan blog : syaih ) bahwa yang dimaksud dengan ulil amri adalah imam-imam yang mashum. (Tafsir al-fakhr ar-Razi, juz 10, h. 144) Senada dengan sejumlah kitab tafsir di atas, al-Alusi, pengarang tafsir Ruh al-Maani, mendata adanya beberapa pandangan tentang makna ulil amri. Ada yang mengatakan bahwa ulil amri itu adalah pemimpin kaum muslimin (umara al-muslimin) pada masa Rasul dan sesudahnya. Mereka itu adalah para khalifah, sultan, qadhi (hakim) dan yang lainnya. Ada juga yang mengatakan bahwa maknanya adalah pemimpin sariyah. Juga ada yang berpendapat bahwa ulil amri itu adalah ahlul ilmi (cendekiawan?). (Tafsir Ruh al-Maani, juz 5, h 65) Ibn Katsir, setelah mengutip sejumlah hadis mengenai makna ulil amri, menyimpulkan bahwa ulil amri itu adalah, menurut zhahirnya, ulama. Sedangkan secara umum ulil amri itu adalah umara dan ulama” (Tafsir al-Quran al-Azhim, juz 1, h. 518) Dr. Wahbah az-Zuhaili, ulama masa kini yang semasa dengan Dr. Yusuf Qardhawi, dalam kitab tafsirnya, at-Tafsir al-Munir, menyebutkan bahwa sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa makna ulil amri itu adalah ahli hikmah atau pemimpin perang. Sebagian lagi berpendapat bahwa ulil amri itu adalah ulama yang menjelaskan kepada manusia tentang hukum-hukum syara’. Sedangkan syiah, masih menurut Wahbah Az-Zuhaili, berpendapat bahwa ulil amri itu adalah imam-imam yang mashum. (at-Tafsir al-Munir, juz 5, h. 126). Dalam kitab ahkam al-Quran, Ibn al-arabi berkata: “yang benar dalam pandangan saya adalah ulil amri itu umara dan ulama semuanya”. (Ahkam al-Quran, juz 1, h. 452) Refleksi Dari sejumlah kitab tafsir yang dikutip di atas dapat diberikan catatan singkat sebagai berikut: Para ulama berbeda pendapat mengenai makna ulil amri. Ada yang mencoba meluaskan makna ulil amri dengan semua ulama dan umara. Ada pula yang mencoba menyempitkannya dengan khusus pada Abu Bakar dan Umar semata. Ada yang hanya melihat pada ulama saja (ahlul ilm) dan ada yang hanya berpegang pada arti pemimpin perang. Sejumlah kitab tafsir, khususnya kitab tafsir klasik semisal Tafsir at-Thabari dan Ruh al-Maani, hanya menyebutkan contoh ulil amri itu pada jabatan atau profesi yang dipandang krusial pada masanya. Sedangkan Tafsir al-Maraghi, yang merupakan kitab tafsir yang ditulis pada abad 20 ini, menyebutkan contoh-contoh ulil amri itu tidak hanya berkisar pada ahlul halli wal aqdi, ulama, pemimpin perang saja; tetapi juga memasukkan profesi wartawan, buruh, pedagang, petani ke dalam contoh ulil amri. Sebagai catatan akhir, kita memang diperintah oleh Allah untuk taat kepada ulil amri (apapun pendapat yang kita pilih tentang makna ulil amri). Namun perlu diperhatikan bahwa perintah taat kepada ulil amri tidak digandengkan dengan kata “taat”; sebagaimana kata “taat” yang digandengkan dengan Allah dan Rasul (periksa redaksi QS an-Nisa: 59). Quraish Shihab, yang disebut-sebut sebagai mufassir Indonesia, memberi ulasan yang menarik: “Tidak disebutkannya kata “taat” pada ulil amri untuk memberi isyarat bahwa ketaatan kepada mereka tidak berdiri sendiri tetapi berkaitan atau bersyarat dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul, dalam arti bila perintahnya bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Allah dan Rasul-Nya, maka tidak dibenarkan untuk taat kepada mereka. Dalam hal ini dikenal kaidah yang sangat populer yaitu: “La thaat li makhluqin fi ma’shiyat al-Khaliq”. Tidak dibenarkan adanya ketaatan kepada seorang makhluk dalam kemaksiatan kepada Khaliq (Allah).” Demikianlah uraian singkat mengenai makna Ulil Amri. Semoga ada manfaatnya. ________________________________ From: "ronaldppu...@gmail.com" <ronaldppu...@gmail.com> To: rantaunet@googlegroups.com Sent: Monday, September 12, 2011 12:02 PM Subject: Re: FW :Re: [R@ntau-Net] Bulan Purnama Iko kan kecek awak baso mrk indak ado dasarnyo... Mrk bisa lo mangecekkan mdyah dan pemerintah yg indak batua... Makonyo, disikolah peran MUI sbg jalan kalua dan penengah... Cuma kan pado indak patuah... Padohal perintah utk patuah ka penguasa tu jaleh bana haditsnyo... Wassalam. Ronald Powered by Telkomsel BlackBerry® ________________________________ From: Harman <harman_ira...@yahoo.com> Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Sun, 11 Sep 2011 20:47:22 -0700 (PDT) To: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: FW :Re: [R@ntau-Net] Bulan Purnama kalau nan hari sunayan indak paralu dikaji bana doh dek karano indah jaleh dasarnya, ko' nan di-rukyah itu gelombang aie di laui, selain itu, kalau diagiahkan ka nan ahli astronomi untuak dijadikan dasar penentuan kalender Islam terpadu, indak tatangko pulo jo parabola ahli astronomi. wassalam, harman -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/