Da Al,sarato Adi dunsanak kasadonyo,

Alhamdulilah dan terimakasih banyak Da Al atas laporannya yang sangat 
informatif sekali.
Menurut hemat ambo,acara dialog semalam itu merupakan prestasi awal yang sangat 
baik dari rekan2 MAPPAS,karena dengan sangat baik dapat memanfaatkan momentum 
Sumatera Barat Expo 2011 ini untuk mengangkat isu "Membangun Masyarakat Minang 
yang Sadar Wisata",yang merupakan salah satu topik hangat yang sering kita 
angkat di Palanta RantauNet ini.

Untuk itu ambo mengucapkan "SELAMAT" buat prestasi ini buat rekan2 
MAPPAS,terutama Bu Nuraini,Dinda Dedy Yusmen Dt Rajo Pangulu nan Tinggi,Da 
Nofrin dan yang lainnya.

Lain daripada itu,kalau boleh ambo hanya ingin mengulas sedikit saja mengenai 
dialog tadi malam itu,dimana kata kunci dari hasil dialog semalam ini menurut 
hemat ambo tidak lain adalah  diperlukannya  secara bertahap perubahan "MIND 
SET" yang mendasar dari para pelaku Pariwisata di Ranah Minang saat ini,dari 
Terminal kedatangan wisatawan sampai kepada daerah tujuan wisata,(seperti para 
porter,para sopir taksi/bus,pelayan2 rumah makan,pelayan2 di hotel2,tukang 
parkir,penjual souvenir,para pengawas objek wisata dsb).

Perubahan MIND SET yang diharapkan antara lain:

Dari jiwa yang susah senyum,menjadi murah senyum,
Dari jiwa yang enggan melayani,menjadi senang melayani,
Dari jiwa kurang yang bersih,menjadi bersih,
Dari jiwa yang tidak tepat waktu,menjadi tepat waktu,
Dari jiwa enggan minta ma'af,menjadi sudi minta ma'af kalau membuat 
kesalahan,dsb...dsb

Menurut hemat ambo,boleh jadi semua itu disebabkan karena pelaku Pariwisata di 
Ranah saat ini,sebetulnya tidak punya wawasan Pariwisata yang memadai karena 
boleh jadi belum pernah jalan2 ke negeri orang,belum pernah ke Bali 
misalnya,belum pernah ke Singapore,ke Malaysia,ke Jepang,ke Amerika,ke Eropah 
sana, dll,dan melihat secara langsung bagaimana sebetulnya orang di daerah lain 
atau Negara lain melayani wisatawan yang datang ke Negara atau daerah 
mereka.Sehingga mereka tidak punya bahan perbandingan,bagaimana seharusnya 
melayani wisatawan itu.

Karena yang berkunjung ke Luar Negeri dan jalan2 ke objek2 wisata daerah lain 
baru sebatas kepala Dinas Pariwisatanya saja,sementara banyak pelaku pariwisata 
lainnya yang di Ranah saat ini boleh jadi belum pernah sama sekali pergi 
kemana2,sehingga mereka tidak punya wawasan kepariwisataan itu.

Kesimpulan ambo:

1.Mungkin,perlu juga barangkali secara bertahap rekan2 kita pelaku wisata di 
kampuang saat ini dibawa jalan2 ke objek2 wisata di daerah lain untuk mengiktui 
studi banding.Para sopir2 taksi,para porter2 bandara dan terminal,pelayan2 
restaurant dan hotel2,tukang2 parkir,dsb dibawa ke daerah2 lain,seperti ke 
Bandung,ke Yogyakarta, ke Singapore,ke Malaysia untuk studi banding 
pariwisata,agar mereka punya wawasan pariwisata yang lebih utuh.

2.Karena boleh jadi kita2 semua di Palanta RantauNet ini,barangkali punya 
wawasan pariwisata itu,karena kita telah banyak melihat nagari urang,kita tahu 
bagaimana  orang lain melayani wisatawannya dan mengemas paket2 wisata di 
daerah mereka masing2,sehingga kita punya bahan perbandingan.Tetapi belum 
tentu,pengalaman berwisata itu dimiliki oleh pelaku Pariwisata kita yang berada 
di Ranah saat ini.Boleh jadi mereka selama hidup mereka belum pernah berwisata 
ke daerah lain walaupun hanya sebatas wisatawan antar kota saja 
misalnya.Terkadang orang tidak tahu bagaimana seharusnya melayani 
wisatawan,kalau dia sendiri belum pernah jadi WISATAWAN. Sehingga rasanya 
kurang bijaksana kalau kita hanya menyalahkan mereka semata.

Demikian saja sedikit urung rembuk ambo sore ini,sekali lagi selamat buat 
rekan2 MAPPAS,semoga niat tulus dan ikhlas rekan2 semua untuk memajukan dunia 
Pariwisata Ranah Minang akan dicatat oleh Allah SWT sebagai tabungan amal 
ibadah,buat kita semua di akhirat kelak,amin yarrabal'alamin.

Wasalam,
Kurnia Chalik

From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] On Behalf 
Of Syafruddin Ujang
Sent: Friday, September 16, 2011 2:13 AM
To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Laporan Dialog Interaktif MAPPAS di Sumbar Ekspo

Apak, ibu, mamak, mintuo dan dunsanak kami kasadonyo di rantau ko!
Alhamdulillah, meski sempat tegang dan stress menghadapi panitia Sumbar Ekspo, 
akhirnya kegiatan diskusi perdana berupa Dialog Interaktif MAPPAS bertajuk 
"Menggugah Kesadaran Wisata Masyarakat Minang" yang dilangsungkan tadi malam 
(Kamis malam, 15/9) di JCC, Senayan, Jakarta, berjalan dengan lancar. Dari 
semula slot waktu yang disediakan cuma selama 1 jam, akhirnya acara berlangsung 
selama 2,5 jam dengan perserta lebih kurang 50 orang.
Di antaro hadirin yang ambo kenal, adolah Uda Raseno Arya (Kasubdit Promosi 
Wilayah I, Kembudpar) bersama dua stafnya, Mamanda Azmi Dt. Bagindo, kakanda 
MM, Bung Kurnia Khalik, Ketua BK3AM Zulfahmi Burhan, Uda Yus Parmato Intan 
(penyiar RRI Pro-4), Uda Andrinof Chaniago, Bung Surya Tri Harto (Ketua Ikatan 
Alumni Fakultas Teknik Unand di Jakarta), Bung Ilhamsyah Mirman (Ketua Panitia 
Sumbar Ekspo), Pak Yus St. Parpatiah (penyiar) dan sejumlah peseta lainnya yang 
tidak kami kenal. Sedang dari MAPPAR hadir Ketua Umum Uni Nur'aini, Sekjen Uda 
Dedi Yusmen, Uni Yoen, Uni Sastri dan saya sendiri.
Tiga pembicara: Uda Burhasman Bur (Kadinas Budpar Sumbar), Uda Nofrin Napilus 
dan artis Ratih Sanggarwati, benar-benar dapat memberikan uraian yang sangat 
bernas untuk menyibak persoalan dunia kepariwisataan di Sumatra Barat dan 
sesekali diselingi dengan kalimat-kalimat kocak (isi pembicaraan akansaya urai 
dalam laporan khusus di Haluan edisi Minggu dan nanti dilewakan di rantau ini). 
Di luar tiga pembicara utama itu, Uda Raseno, Bung Kurnia dan Uda Andrinov 
Chaniago juga memberikan pandangan-pandangannya untuk pembenahan dan kebaikan 
pariwisata ranah.
Pada intinya, testimony MAPPAS yang tertuang dalam TOR diskusi bahwa Pariwisata 
Ranah adalah "raksasa tidur", adanya sikap mendua antara menerima dan menolak 
pariwisata, belum terdefinisikannya dengan baik pariwisata Sumbar, dan perlunya 
menggugah kesadaran wisata masyarakat Minang secara terus menerus, dapat 
dibenarkan. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumbar dan Kasubdit Promosi 
Wilayah I Kembudpar mengakui perlunya keterlibatan semua pihak, termasuk MAPPAS 
dalam membangunkan raksasa tidur itu. Di satu sisi pemerintah provinsi, kota, 
kabupaten dan pemerintah pusat sudah menyiapkan berbagai langkah, namun dari 
sisi lain juga perlu gerakan masyarakat untuk mengimbangi termasuk mengkritisi 
kebijakan-kebijakan yang ada.
Di luar laporan yang normative ini, ada dua catatatan lain yang perlu 
disampaikan:

1.      Lokasi seminar dipindahkan dari ruang seminar yang sudah disediakan 
sebelumnya ke ruang utama, karena sampai jam acara akan dimulai, tak satu pun 
kursi yang ada dalam ruang seminar. Setelah sempat bersitegang urat leher, 
acara akhirnya dipindah ke ruang utama yang masih ditempati sejumlah tamu. Kami 
sempat bergembira dengan banyaknya tamu yang bertahan karena hujan lebat. Namun 
sialnya, saat kami memindahkan spanduk dan memasangnya, petugas gedung juga 
melipat seluruh bangku yang ada, sehingga tamu-tamu itu pada pergi. Untung ada 
sekitar 60 kursi yg bisa dipertahankan.

2.      Undangan dari rantaunet konon banyak yang tidak bisa datang karena 
terkurung hujan, jalanan di sekitar senayan macet. Termasuk Pak Saaf yang tiba 
setelah acara usai (terima kasih Pak Saaf, Uda Andrinov dan Pak MM). Yang lain, 
ndak tahu lah awak.

3.      Ratih Sanggarwati yang menjadi salah satu pembicara, setiap diundang 
dalam acara Minang, termasuk diskusi-diskusi, selalu membawa asesori local 
(tenunan, sulaman, dan barang-barang local lainnya) dan meninggalkan tas Lois 
Vitton, dll. Ini adalah bagian dari promosi dan meningkatkan kesadara wisata 
itu.

 Salam,

 Syafruddin AL

Dirkomhum MAPPAS
--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi;
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke