Hubungan serumpun tentunya diharapkan tidak akan pernah retak, yaitu antar 
masyarakat Melayu dan Minangkabau yang tidak perlu diragukan lagi. Namun, 
hubungan yang mesra antara Malaysia dan Indonesia tidak semudah itu diwujutkan 
yang masih memerlukan waktu panjang (entahlah sampai kapan.....?. Sebaiknya, 
binalah terus menerus  hubungan antar Minangkabau dan Malaysia. Apabila ini 
terlaksana maka hal tersebut disamping membuktikan tulusnya masyarakat Malaysia 
juga sebagai pempelajaran untuk Indonesia sendiri bahwa kita dan Malaysia 
sebetulnya masih bersaudara dan tidak bermasalah. Hal tersebut perlu dipikirkan 
bahwa pandangan sebagian masyarakat Indonesia terhadap Malaysia satu sama 
lainnya tidak sama. Begitu pula sebaliknya, pandangan masyarakat Malaysia 
terhadap Indonesia yang memiliki beragam suku dan budaya tidak akan sama pula. 
Nah dengan demikian, janganlah muluk-muluk pertemuan tersebut memfokoskan 
kerjasama Indonesia-Malaysia, tapi pertahankanlah
 hubungan antar Malaysia dan Minangkabau. Ini perlu ditekankan sebagai 
PEMPELAJARAN untuk Indonesia sendiri. Selamat bermusyawarah dan Wassalam.    

--- On Sat, 9/24/11, Nofend St. Mudo <nof...@rantaunet.org> wrote:

From: Nofend St. Mudo <nof...@rantaunet.org>
Subject: [R@ntau-Net] Malaysia-Minangkabau
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Saturday, September 24, 2011, 9:17 AM

Sabtu, 24 September 2011
H. CHUN MASIDO

Kain seledang terjemur di papan,
Biasa nak dara untuk menari,
Selamat datang tuan-tuan dan puan-puan,
Yang dah sudi datang kemari

Usah lama berdiri di jalan,
Ayunkan langkah naiki jenjang,
Indonesia Malaysia bergandengan tangan menatap masa depan,
Insya Allah semua beoleh di ranah Minang
***

Hubungan Indonesia dengan Malaysia bagi Sumatra Barat (baca:
Minangkabau) selamanya erat. Sejarah membuktikan, tokoh-tokoh asal
daerah ini dapat diandalkan dalam merekat silaturrahmi berjiran.

Hari ini, sekitar 50 wartawan dan budayawan yang dipimpin Menteri
Penerangan, Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia berkunjung ke
Minangkabau.
Ketika di Indonesia bergema semangat separatism “ganyang Malaysia
ganyang”, awal 1960-an lalu, tokoh Minanglah yang jadi penentunya.
Berdasarkan sinyal dari tokoh tersebut, Malaysia bersedia berunding
dengan Indonesia tentang masa depan hubungan negara serumpun ini.
Melayu Malaysia sangat menghormati Melayu Indonesia, khususnya
Minangkabau.

Kini di tengah “merenggangnya” hubungan Malaysia dengan Indonesia
dengan berbagai sebab, diharapkan peranan tokoh-tokoh asal
Minangkabau, kembali memberikan resep jitu. Itu lebih diperkuat lagi
dengan datangnya 50 budayawan dan wartawan senior dari negara sawit
tersebut ke Minangkabau, mulai Jumat (23/9) sampai Senin (26/9).

Rombongan yang dipimpin Menpen Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia,
Dato Rais Yatim, itu dilengkapi dengan berbagai kegiatan. Seluruh
rangkaian kegiatan selama tiga hari itu dipusatkan di Bukittinggi.
Mulai dari bincang-bincang (cakap-cakap), sampai pada jamuan dan upaya
ekspose berbagai objek wisata yang ada serta menikam kembali sejarah
hubungan antara Minangkabau dengan Melayu Malaysia, khususnya warga
Malaysia yang berasal dari Minangkabau tersebut.

Sejarah panjang telah terbentang antara Malaysia dengan Minangkabau.
Di beberapa kawasan di negara jiran itu, terdapat warga yang berasal
dari Minangkabau. Terutama di Negeri Sembilan, tepatnya Seremban.

Di Negeri Sembilan tersebut, terdapat perkampungan yang berbagai
atributnya bernuansa Minangkabau. Mereka juga melihat garis keturunan
dengan system bersuku-suku. Hanya saja nama sukunya seperti nama
nagari atau kawasan di ranah Minang, seperti Sarilamak, Batu Palano,
Pagaruyuang, Taeh, Situjuah dan lainnya. Ini membuktikan bahwa, warga
Malaysia asal Minangkabau itu tidak melupakan nenek moyangnya.
Meski di Ranah Minang ini mereka tidak menemui suku mereka tersebut,
karena di sini terdapat suku seperti Sikumbang, Chaniago, Koto,
Tanjuang dan lainnya. Namun, kecintaan terhadap tanah leluhur belumlah
lenyap. Mereka masih menyimpannya dalam kehidupan mereka sehari,
begitu dengan budaya yang dianut.

Terlepas dari itu semua, dengan kedatangan rombongan budayawan dan
wartawan dari Malaysia itu ke Indonesia, bakal memberikan dampak yang
besar terhadap masa depan hubungan Malaysia dengan Indonesia secara
utuh. Apalagi sekarang, disebabkan berbagai faktor hubungan kedua
negara agak merenggang.

Penyebab merenggangnya adalah soal tenaga kerja asal Indonesia yang
mendapat perlakuan tidak mengenakkan di negara jiran itu. Belum lagi
persoalan produksi trandisional Indonesia oleh Malaysia dijadikan
trade mark dalam perdangangan internasionalnya. Dan, berbagai
persoalan lainnya yang menyungkup.

Soal tenaga kerja, sebut saja pembantu rumah tangga, ada yang gajinya
tidak dibayar, disiksa dan dianiaya dan lainnya. Begitu juga dengan
buruh baik yang bekerja di kebun sawit maupun di berbagai pabrik dan
perusahaan.

Diperkirakan, sampai sekarang jutaan tenaga kerja Indonesia yang
mencari hidup di negara yang minyak atas bawah itu, (dari perut bumi
terdapat minyak tanah, dan dari atas permukaan bumi minyak sawit),
jelas satu atau dua timbul permasalahan. Belum lagi banyaknya warga
negara Indonesia yang coba-coba mengadu nasib di sana secara illegal,
yakni masuk negara orang tanpa paspor resmi.

Dengan dilangsungkannya kunjungan budayawan dan wartawan senior dari
Malaysia ke Sumbar ini diharapkan permasalahan-permasalahan yang
menyungkup tersebut bakal dapat dikuak dan dicarikan solusinya. Itu
memang sebuah harapan yang tentu saja harapan seluruh bangsa
Indonesia.(*)

http://www.hariansinggalang.co.id/sgl.php?module=detailberita&id=8491

-- 



Wassalam
Nofend/34+ CKRG

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke