Alaikum salam warahmatullahi waarakatuhu,
Angku Reflus,

Sebelum memberikan impressi terhadap Laparan Angku Reflus, saya ingin 
mengucapkan Ikut Berduka Cita atas  Meninggalnya Saudara hari Kamis malam dan 
dikebumikan hari Jumat sore. Inna lillahi wainna ilaihi raaji'uun. Semoga 
keluarga yang ditinggalkannya sabar dan tawakkal dan kepergiannya damai menuju 
ke tempat kedamaian abadi di bawah lindungan Allah Subhanahuata'ala. Amin.

Waktu saya lihat sepintas lalu istilah "Kadarek" itu tadi, saya menganggap 
orang kampuang pagi-pagi sudah sibuk pergi ke sawah atau ke ladang untuk 
bekerja di darek, di luar rumah.

Melihat kalimat penutup pada paragraf 7, saya meloncat pada tendensi 
menyimpulkan yah rasanya "Kadarek" dalam konteks Tanjuang Barulak itu memang 
merupakan suasana unik untuk Nagari Tanjuang Barulak. Kesimpulan saya hanya 
berdasarkan pengalaman selama ini; saya belum pernah mendengar istilah 
"Kadarek" dalam konteks yang begitu unik. Kita tunggu komentar dari adidunsanak 
lain kalau-kalau suasana seperti itu ada duanya di Nagari lain.

Membayangkan geografis Nagari Tanjuang Barulak, saya ingin bertanya, apakah di 
Nagari tetangga terdekat -- Padang Gantiang dan Saruaso -- tidak terdapat 
upacara ini? Kalau memang unik Tanjuang Barulak, perlu dipelajari latar 
belakangnya jauh ke dalam sejarah tradisi-tradisi di  Minangkabau; di mana asal 
usulnya upacara dan kebiasaan unik ini. Angku Reflus sebagai putera Tanjuang 
Barulak yang mulai eksposed ke topik ini, barangkali baik mendalaminya secara 
sistematis.

Salam,
--MakNgah
Sjamsir Sjarif
Di Tapi Riak nan Badabua
Santa Cruz, California
September 26, 2011 

--- In rantau...@yahoogroups.com, Reflus <reflus.ramli@...> wrote:
>
> Ass. Ww
> 
> Bapak2, ibu2 Dan Dunsanak di Palanta nan Ambo hormati,
> Kadarek, adalah suatu tradisi yang konon HANYA Ada di Kampuang kami. Apa 
> memang demikian.
> Begin ceritanya.
> 
> Selesai sholat subuh, kaum laki-laki dari seluruh pelosok negeri, tua muda, 
> tanpa memandang hubungan kekeluargaan berbondong-bondong datang ke pemakaman 
> silih berganti ("kadarek")
> 
> Innalillahi wainna ilahi rajiun. Nun jauh disana disatu Nagari Tanjung 
> Barulak Kab. Tanah Datar (Sumbar) ditengah konsumerisme dan individualistis 
> yang melanda sebagian masyarakat kita, alhamdulillah tradisi dari nenek 
> moyang sampai sekarang masih berjalan dengan baik (indak lapuak dek hujan 
> indak lakang dek paneh). Tulisan ini adalah merupakan hasil reportase selama 
> mengikuti prosesi pemakaman Saudara kami yang meninggal dunia hari Kamis 
> malam dan dikebumikan hari Jumat sore, karena menunggu kedatangan keluarga 
> dari rantau. Urutan Prosesi pemakaman dapat kami gambarkan sebagai berikut :
> 
> 1. Setelah meninggal, Tong-tong/kentongan yang berusia 3 generasi terletak di 
> atas bukit/guguk di wilayah Korong sebesar pohon kelapa berbunyi 
> bertalu-talu, gaungnya terdengar keseantero nagari pertanda ada warga yang 
> meninggal dunia. Bunyinya tergantung usia yang meninggal (2 ketukan untuk 
> anak2 dan 3 ketukan orang dewasa).
> 
> 2. Semua warga laki-laki perempuan melayat meninggalkan pekerjaan. "Kaba baik 
> (Baralek/pesta) diimbauan, kaba buruk (mati) baambuan, maksudnya semua 
> masyarakat ada hubungan keluarga atau tidak, sekalipun sedang terjadi 
> perselihan dengan almarhum/keluarganya melayat ke rumah duka. Beda dengan 
> pesta yang harus diundang terlebih dahulu. Kaum Ibu membawa sepiring beras 
> berdoa dan mengaji untuk almarhum sesampai di rumah duka.
> 
> 3. Semua perlengkapan kain kafan, kain panjang untuk selimut mayat, bunga, 
> pengharum, sabun dan lain-lain disiapkan oleh keluarga Bako (keluarga ayah) 
> dan menantu perempuan keluarga besar almarhum.
> 
> 4. Jumat pagi warga korong gotong royong menggali kuburan. Jumlah warga yang 
> ikut bekerja dan kerapihan kuburan dapat mencerminkan perilaku almarhum 
> semasa hidupnya.
> 
> 5. Jumat sore sebelum keberangkatan ke pemakaman dan setelah prosesi 
> pemakaman, pihak keluarga/ahli waris memberikan kata sambutan permintaan maaf 
> dan penyelesaian hutang piutang dihadapan seluruh pelayat. Untuk yang kedua 
> kalinya, kaum ibu membawa makanan kecil berikut uang. Kaum Ibu yang melayat 
> ke rumah duka dalam tenggang waktu bisa mencapai satu minggu lama. Kedatangan 
> kaum Ibu dari seluruh pelosok negeri tanpa memandang hubungan kekeluargaan ke 
> rumah duka merupakan kesadaran/kewajiban sosial yang sudah mendarah daging.
> 
> 6. Jumat malam diadakan tahlilan yang dihadiri oleh kaum laki-laki, sedangkan 
> menantu perempuan keluarga besar almarhum membawa makanan dalam dulang dengan 
> kualitas yang berbeda-beda, tergantung jauh dekatnya hubungan menantu dengan 
> keluarga besar almarhum. Konon pula kualitas makanan ini merupakan persaingan 
> terselubung diantara para menantu.
> 
> 7. Sabtu pagi selesai sholat subuh, kaum laki-laki dari seluruh pelosok 
> negeri, tua muda, tanpa memandang hubungan kekeluargaan berbondong-bondong 
> datang ke pemakaman silih berganti ("kadarek") yang dapat membuat jalanan 
> macet saking ramainya. Sering terdapat pertanyaan dari warga luar Nagari 
> tentang acara dipagi itu. Dari informasi yang kami peroleh tradisi Kadarek 
> ini hanya ada di kampung kami Nagari Tanjung Barulak, Batusangkar.
> Apakah tradisi ini juga di Nagari Bapak2, ibu2 Dan Dunsanak .?
> 
> Wassalam
> 
> Reflus/ 53 tahun
> Anak rang Tanjuang Barulak.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke