Pak MN, sanak Hilman Mahyudin & TR, serta sanak sapalanta nan ambo
hormati,

Sasuai jo saran sanak Hilman Mahyudin, ambo cubo (dengan keterbatasan
nan ado) untuak menggunokan bahaso awak dalam diskusi ko. Maaf kalau
masih tacampua aduk jo bahaso Indonesia.

Sanak TR nampaknyo samo minatnyo jo ambo menyangkut permasalahan
proses  'merantau' dan produknyo dalam bentuk 'perantau' nan tarsebar
di seluruh  bumi Allah ko.
Pak MN lah manjalehkan permasalahan fenomena 'merantau' nan  kurang
labiah punyo pola nan samo dari jaman saisuak sampai kini, dengan
variasi nan takaik jo kemajuan teknologi dll.

Dari waktu ka waktu, baiak di RN atau dalam berbagai kesempatan
lainnyo selalu ado pembahasan nan mangaikkan babagai upaya pembangunan
atau alternatif solusi dari problematika Sumbar jo keberadaan dan
potensi perantau/urang rantau. Antaro lain diharapkan partisipasi
aktif perantau dalam pemikiran, investasi, donasi, atau sebagai wisata
domestik nan bersedia untuak berwisata dan mambalanjokan pitihnyo di
ranah Minang, dll, dll.

Sanak TR mengamati bahwa ternyata perantau/migran etnis lain di
Nusantara ko, dalam berorganisasi napak labiah rancak dari urang awak
(tantunyo iko secara umum, sebab banyak juo kelompok perantau Minang
nan punyo organisasi yang perfect).
Ambo sapandapek dalam pengertian bahwa permasalahan pengorganisasian
ko memang salah satu  simpul penting dalam upayo menggerakkan potensi
perantau yang taserak-serak untuak tujuan2 basamo untuak ranah Minang
nan  mulia ko.

Sejarah Nasioanal menginformasikan bahwa keberhasilan Balando dalam
menguasai tanah Aceh didasarkan pada hasil studi dan rekomendasi dari
seorang Sociologist nan banamo Dr. Snouck Hugronye.
Rekomendasi pakar ikolah kabanyo nan digunokan Balando untuak menata
kembali sacaro labiah terarah upaya kolonialnyo untuak menguasai Aceh.

Dalam postingan awal ko pak MN mengindikasikan akan merevisi/manulih
ulang tuliasan baliau tantang merantau.
Usul ambo, baa kalau pak MN manulihan hasil pengamatan/penelitian/
pandangan  bapak tentang perantaunyo sendiri, mulai dari perantau
pemula sampai proses penghabluran sabagian dari mereka kedalam budaya
setempat nan labiah dominan tu. Dan kemudian apo saran/rekomendasi
bapak untuak meningkatkan berbagai potensi perantau ko dalam kaitannya
jo beragam permasalahan ranah Minang nan nampak kini.
Usulan nan samo ditujukan ka para pakar Minang di bidang Sosiologi,
Antropologi, Psychology, dll.

Semoga pak MN dan sanak pakar lainnyo dapat memenuhi usulan/permintaan
ini.

Maaf & wasalam,

Epy Buchari





On Sep 27, 11:19 pm, Mochtar Naim <mochtarn...@yahoo.com> wrote:
> Sdr TR, dkk,
>  
> Kata kias "rantau cino" yang identik dengan "permanent migration" tidak 
> berarti bahwa mereka tidak punya ikatan primordial yang erat di tempat baru 
> mereka. Ikatan primordial yang bisa berkelanjutan secara bergenerasi itu juga 
> tidak khas Cina tetapi nyaris oleh semua migran di manapun dan kapanpun 
> sampai mereka benar2 terhablur ke dalam masyarakat yang mereka masuki. Contoh 
> ekstrimnya adalah bangsa Yahudi yang selalu bersifat eksklusif di manapun 
> mereka berada dan sampai kapanpun. Migran atau perantau Minang cenderung 
> cepat menyesuaikan dan memasukkan diri ke dalam masyarakat yang dimasukinya 
> manakala latarbelakang dari budaya masyarakat yang mereka masuki sejalan 
> dengan budaya M mereka sendiri. Itu yang terjadi dengan kasus merantau mereka 
> ke daerah2 yang berbudaya Melayu yang sifatnya sama2 sintetis (bukan 
> sinkretis), yang sederhananya disimbulkan ke dalam ungkapan filosofis: 
> ABS-SBK. Filosofi ABS-SBK bukan hanya milik orang M dalam arti Minang tetapi
>  juga orang M dalam arti Melayu.
>      Demikian yang saya lihat dan pelajari, Sdr TR dkk.
>  
> From: "taufiqras...@rantaunet.org" <taufiqras...@rantaunet.org>
> To: rantaunet@googlegroups.com
> Sent: Tuesday, September 27, 2011 10:15 PM
> Subject: Re: [R@ntau-Net] Re: MERANTAU DITINJAU KEMBALI
>
> Pak MN  menulis ;
>
> Migrasi baru dikatakan merantau kalau dia pergi dengan kemauan sendiri dan 
> terkait dengan dan adalah bahagian dari sistem sosialnya, baik dalam waktu 
> yang lama ataupun singkat, dan tidak pernah dengan tujuan untuk berpindah 
> habis membuang diri, seperti "rantau Cino" itu
>
> ----------------------------
>
> Maaf ambo bukan ahli Sosiologi, sahinggo indak bisa mambuek definisi atau 
> kajian ilmiah soal Merantau iko
>
> Cuma...
> Walau Rang Cino,  dek awak lah sempat disabuik sebagai : Merantau Cino
>
> Tapi dalam kenyataannya Cina Perantauan seluruh Dunia, punya Paguyuban yang 
> sangat berperan untuk mengumpulkan kontribusi dari semua perantau untuk 
> Negeri Leluhurnya
>
> Orang Sulawesi Selatan, walau mereka orang Bugis, Mandar dll tetap bersatu  
> melalui IKSS yang merupakan satu2nya organisasi mereka diluar Sulsel.  
> Berbeda dengan dengan orang Minang yang punya berbagai Organissi Kedaerahan 
> ditiap Propinsi di Indonesia. Kecuali PKDP atau SAS mungkin yg cukup solid 
> secara Nasional
>
> Di Indragiri Hilir, orang Sulsel cukup berperan, mereka telah beberapa 
> generasi menetap disitu, sehingga bahasa mereka bisa jadi salah satu bahasa 
> pengantar disana.
>
> Begitu juga di Kalimantan
> Bahkan mereka sempat membuat organisasi yang memperlihatkan egonya, akibatnya 
> menyinggung warga lokal.
> Sehingga hampir terjadi seperti  peristiwa Madura-Dayak dulu
>
> Pengaruh mereka sampai ke Malaysia Timur/ Sabah-Serawak.
> Disana pendatang berbahasa Bugis tidak akan dipersulit seperti yang diterima 
> oleh mereka yang berbahasa Jawa.
>
> Karena cikal bakal daerah tersebut dikembangkan oleh warga Sulsel tsb
>
> Konon kabarnya mereka dulu terpaksa merantau akibat perjanjian Bongaya, 
> sehingga harus meninggalkan kampung. Disamping diminta Rajanya, untuk 
> menyelamatkan armada kapalnya, karena mereka sudah dikalahkan Belanda
>
> Apakah mereka mirip dengan Jawa Deli/ Suriname yang dikontrak , orang Buangan 
> atau Para Transmigran  ?
>
> Bagaimana pula dengan pola merantau orang Batak dan Madura ?
>
> Walau secara resmi tidak ada koloni mereka....
> Terlepas dari perilaku positif maupun negatif, tapi kenyataannya kebersamaan 
> mereka diperantauan mungkin lebih bagus dari pada orang Minang.
>
> ---TR
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta 
> R@ntauNethttp://groups.google.com/group/RantauNet/~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
>   1. E-mail besar dari 200KB;
>   2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat 
> di:http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
> subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan 
> di:http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke