> -----Original Message-----
> From: Dr.Saafroedin BAHAR [mailto:saaf10...@yahoo.com]
> Sent: 24 Nopember 2011 07:31
> To: Miko MIKARDO
> Subject: RINGKASAN THREAD: PENELITIAN TENTANG PSIKOSOMATIK
> DISETUJUI.
> 
> 
> Miko, tolong di-forward ka RN lampiran rangkuman wacana tentang
> 'padangitis' dan 'minangitis' terlampir. Talabiah dahulu tarimo kasih.
> 
>> forward posting by Dapua R@ntauNet <<

PENELITIAN SETUJU, ISTILAH TIDAK SETUJU

1.      Pengantar.
a.      Kelihatannya wacana tentang  "Padangitis" atau "Minangitis" sejak
tanggal 14 November 2011 - sebagai ganti wacana tentang  'Urang Gilo' --
sudah mengerucut, yang intinya adalah setuju diadakan penelitian, tetapi
tidak setuju dipakai istilahnya. Cukup dipakai istilah 'psikosomatik'. 
b.      Agar dapat melihat perkembangan pendapat mengenai tema ini, di bawah
ini saya coba membuat catatan kronologis yang ada pada saya, untuk dapat
dikoreksi oleh kita bersama, yang bertujuan agar supaya dapat diadakan
langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki keadaan yang
memprihatinkan ini. 
c.      Catatan kronologis di bawah ini kurang lengkap, oleh karena ada yang
sudah terhapus. Silakan dilengkapi.

2.      Awal Pembahasan.
a.      Pembahasan mengenai 'Padangitis" atau "Minangitis" ini berawal dari
berita Harian 'Kompas' tanggal 14 November 2011, yang berjudul 'NTB Urutan
Keempat Penderita Gangguan Jiwa Berat", setelah DKI Jakarta, Nanggroe Aceh
Darussalam, dan Sumatera Barat. 
b.      Berita ini di-posting pada hari yang sama oleh Sanak Sri Yansen (jam
2:55 P.M) dan Alzaber Arif (jam 7.09 A.M), dengan judul "SUMBAR terbanyak no
3 Urang Gilo".
c.      Catatan: pada tanggal  22  November 2011 baik untuk menghindari
istilah 'Urang Gilo" maupun untuk mengkaji dan mencari solusinya, saya
mengganti judul thread ini dengan istilah yang saya anggap lebih netral dan
sudah lama dikenal, yaitu "Padangitis" atau "Minangitis", Gejala, Penyebab,
dan Obatnya".

3.      Dinamika Tanggapan.
a.      Terhadap Judul "SUMBAR terbanyak no 3 Urang Gilo".
1)      15 November 2014, jam 08.48, Dr. Arina Widya Murni - internis
psikosomatis - menjelaskan bahwa jumlah penderita gangguan jiwa berat di RSJ
H.B. Saanin di Ulu Gadut, Padang,  tidak berkurang, malah bertambah dari
tahun ke tahun. Mengajak untuk memikirkan hal ini, dan agar dari palanta
dapat timbul komunitas peduli sehat jiwa.
2)      21 November 2011 
a)      Saafroedin Bahar menengarai kurangnya penelitian mengenai gangguan
jiwa berat orang Minangkabau. 
b)      `Saafroedin Bahar menyampaikan bahwa kalau tak salah ingat, istilah
"padangitis' 
atau 'minangitis' ini pertama kali dipakai oleh Dr. Mohammad Amir, seorang
dokter Minang di Medan; istilah ini kemudian juga dipakai dalam tahun
1950-an oleh Prof. Dr. (HB Saanin) Dt Tan Pahlawan terhadap gejala
psikosomatik dari para pasien psikosomatik beliau di RS Tjipto Mangunkusumo
di Jakarta;  menghargai semangat ilmiah Dr Arina Widya Murni yang akan
mengadakan pertemuan ilmiah di Padang pada bulan Februari 2012 untuk
membahas gejala penyakit maag yang diderita oleh pasien-pasien beliau.
c)      Jam 18.44 Saafroedin Bahar mengajukan permintaan kepada Dr. Arina
Widya Murni  untuk menjadi pendengar pada pertemuan ilmiah para dokter bulan
Februari 2012.
d)      Dr Arina Widya Murni menyetujui saran untuk mengadakan forum,
dimulai dengan kalangan dokter.
e)      Taufiq Rasyid, jam 3.51 AM, menduga istilah "Padangitis" timbul
sebagai 'side effect' dari peristiwa pasca PRRI.
f)      Sjamsir Sjarif, memperoleh kesan bahwa orang Minangkabau semakin
individualistis.
3)      22 November 2011.
a)      Dr. Arina Widya Murni, jam 10.51, menanggapi posting Taufiq Rasyid,
penyakit maag yang diderita orang Minang akibat bumbu pedas atau asam,
sehingga menimbulkan istilah 'padangitis', sebagai istilah lain dari
'gastritis'.
b)      Trisna Dewy, 12.11,  menyatakan pernah membaca istilah 'padangitis',
dalam arti kecenderungan kecemasan yang terdapat di kalangan perantau
Minang, yang juga merupakan gangguan jiwa.

a.      Terhadap Judul: "Padangitis atau Minangitis: Gejala, Penyebab, dan
Obatnya."
1)      22 November 2011.
a)      Ambiar Lani jam 09:19 AM , khawatir terhadap penggunaan istilah
"Minangitis" atau "Padangitis" dapat menjadi 'manapuak aia di dulang", agar
tak usah dipakai; jam 3:08:48 PM, mengajak menghindari stigmatisasi, karena
dapat mendatangkan kerugian sosial yang tidak terperkirakan; jam 14:26
menyarankan agar dipakai istilah 'psikosomatik' saja.
b)      Saafroedin Bahar jam 08:00 PST, setuju dengan pendapat Ambiar Lani,
agar dipakai istilah psikosomatik saja.
c)      Roestam Hamsyal, jam 09.40, sangat tidak setuju penggunaan istilah
"Padangitis' atau "Minangitis" sebab dapat mengartikan tidak baik.
d)       Andiko, jam 17:53, mempertanyakan apakah [masalah] kejiwaan
minangitis ini bisa dilihat dalam kerangka kebangkitan etnonasionalisme.
[Saaafroedin Bahar menjawab tidak ada kaitannya.]
e)      Dr Arina Widya Arini, 22.27, setuju untuk tidak memakai istilah
'padangitis;, cukup istilah 'psikosomatik'
2)      23 November 2011.
a)       Evy Nishamul, 15:18, setuju dengan usul Ambiar Lani; dan setuju
diadakan penelitian tentang sebab dan akibat gejala psikosomatik.
b)      Sjamsir Sjarif, 22.27, setuju dengan Ambiar Lani.
c)      Ambiar Lani, 14.26, berterima kasih atas diterimanya saran tidak
dipakainya istilah 'padangitis' dan 'minangitis'.
4,      Kesimpulan.
a.      Memang terdapat gejala psikosomatik meningkatnya jumlah penderita
gangguan jiwa berat ('Urang Gilo") dikalangan orang Minangkabau, nomor tiga
setelah DKI Jakarta Raya, dan Nanggroe Aceh Darussalam, disusul oleh Nusa
Tenggara Barat.
b.      Terhadap gejala psikosomatik tersebut perlu diadakan penelitian.
c.      Untuk tidak 'menepuk air di dulang' istilah 'padangitis' dan
'minangitis' -- yang sudah lama ada  -- tidak usah dipakai lagi; cukup
dipakai istilah 'psikosomatik' saja.

> Wassalam,
> Saafroedin Bahar Soetan Madjolelo
> (Laki-laki, Tanjung, masuk 75 th, Jakarta) Taqdir di tangan Allah,
syukurnya
> nasib di tangan kita.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke