Uni Uda MAPPAS dan Dunsanak Palanta RN yang berbahagia Tentang Kuliner Ranah Minang Lagi
Ada sebuah pepatah lama yang berbunyi "ASAM DI GUNUNG, GARAM DILAUTAN BERSUA DIDALAM BELANGA" Kira-kira makna dari pepatah tersebut selama ini lebih kepada masalah perjodohan antara sepasang anak manusia, yang satu laki-laki berasal dari suatu daerah, sementara yang perempuan berasal dari daerah yang jauh dari laki-laki bisa jadi berbeda dalam adat budayanya serta tatanan sosial kehidupan sehari-hari, akhirnya mereka dipertemukan dalam satu bentuk perjodohan membina rumah tangga. Tapi setelah mungkin juga saya bisa memahami pepatah tersebut kedalam bentuk seni kuliner atau keaneka ragaman masakan ranah minang yang begitu kaya variasi, lagak dan gayanya yang bercita rasa tinggi serta berselera, ketika hampir semua lidah khususnya masyarakat di nusantara "sangat bisa" menerima kuliner ranah minang itu adalah sebuah fakta yang tak perlu diingkari, digugat, diperdebatkan dan diragukan lagi jika kuliner ranah minang telah mendapat hati bagi pencinta masakan di nusantara, belum tentu suatu masakan suku lain yang bisa diterima oleh lidah suku tertentu, tapi tidak bagi kuliner minang akan selalu menjadi sebuah pilihan dalam memanjakan lidah dari segi cita rasa berselera. Kembali ke pepatah diatas paling tidak menggambarkan kita punya dua kutub kuliner di ranah minang masakan ala pesisir pantai ranah minang (Garam) dan masakan ala darek (Asam) keduanya saya pikir bukan untuk dibandingkan yang Garam lebih hebat dari yang Asam dan sebaliknya tapi Asam dan Garam tersebut bertambah hebat ketika berjumpa dalam Belanga.Kearifan dan kehebatan Ninik2 kita sejak dulunya begitu peka/sensitf dengan kondisi lingkungannya terhadap bahan, bumbu dan rempah2 yang tersedia untuk diramu menjadi sebuah masakan yang bercita rasa tinggi dan ini sebuah seni serta tradisi yang panjang serta juga menganut phlosophy adat dan budaya ranah minang "alam takambang jadi guru" Di pesisir apa yang terkembang itu potensinya dikelola dan diolah menjadi masakan yang lezat ninik kita begitu paham memadu serasikannya dengan kondisi yang terbatas sekalipun bahan dan bumbunya yang tersedia di alam serta terus belajar dan belajar sehingga mencapai klimaknya ketika bisa menciptakan variasi-variasi masakan yang pada intinya bumbu dan bahannya bisa jadi sama saja. Begitu juga di daerah daratan (pegunungan) ninik kita begitu paham apa saja yang terkembang dialam lingkungannya untuk dijadikan masakan-masakan yang menggugah selera sedikit kaya bumbu-bumbu dan banyak lagak serta ragamnya. Ketika Garam dan Asam itu bertemu di Belanga ini bisa jadi perjodohan antara orang pesisr dan orang darek maka terciptalah jenis masakan lainnya yang memadukan unsur pesisir yang kaya ikan-ikanan (protein) dan unsur darat yang kaya bumbu-bumbunya,bersatu dalam sebuah belanga menjadi masakan ikan laut ala pesisir dengan sentuhan bumbu ala darat. Mungkin begitu sedikit ulasan saya seputar kuliner ranah minang Wass-Jepe Pada tanggal 03/01/12, Nur'Aini B.Prapdanu <nur4y...@gmail.com> menulis: > Tulisan Yoen Aulina Casyim Direktur SDM MAPPAS untuk foto dan liputan > lengkap dapek disigi di > > https://www.facebook.com/notes/yoen-aulina-casym/mappas-menggelar-saresehan-kuliner-sumatera-barat/10150482264884130 > > MAPPAS menggelar saresehan Kuliner Sumatera Barat > > by Yoen Aulina > Casym<https://www.facebook.com/profile.php?id=100000070380587> > on > Sunday, January 1, 2012 at 1:17pm > > > Menggali Potensi Keunggulan Kuliner Sumatera Barat menjadi topik yang > diangkat pada pertemuan yang diadakan dalam rangka Festival Masakan Khas > Minang di Anjungan Sumatera Barat, Taman Mini Indonesia Indah 25 Desember > 2011. > > > > Kegiatan kerjasama UPTD Anjungan Sumatera Barat dengan MAPPAS ini merupakan > salah satu agenda kerja yang sudah disusun oleh kepengurusan MAPPAS yang > belum lagi genap berusia satu tahun. Menampilakan 3 orang narasumber > sebagai pembicara dan diikuti oleh mereka yang tertarik dan menaruh > perhatian pada pariwisata Sumatera Barat, acara ini berjalan cukup > interaktif dan hangat , Acara yang dijadwalkan akan selesai pada pk 12 > terpaksa berlanjut hingga pkl 13.30 karena begitu banyak peserta yang > mengacungkan jari untuk diberi kesempatan bertanya, menanggapi atau sekedar > memberikan pendapat, namun kesemuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu > berupaya membantu mewujudkan keinginan untuk menjadikan Sumatera Barat > menjadi daerah tujuan wisata melalui berbagai obyek wisata yang menarik, > salah satunya adalah wisata kuliner. > > > > Tidaklah heran mengapa kuliner Sumatera Barat diangkat sebagai salah satu > obyek wisata yang diharapkan dapat menaikkan pamor kepariwisataan di > Sumatera Barat disamping obyek dan daya tarik wisata lainnya karena begitu > beragamnya jenis masakan di ranah ini bahkan rendang Padang keharuman nama > dan kelezatan rasanya sudah menyebar ke segala arah, menjadi masakan > terenak nomor satu di dunia. > > Meski pada sebagian orang ada rasa takut kalau menyantap masakan Padang > (sebutan bagi masakan yang berasal dari Sumatera Barat) dapat meningkatkan > kadar kolesterol namun ternyata ada pendapat ahli gizi yang mematahkan > pendapat tersebut. Hal ini disampaikan oleh Burhasman Bur, Kepala Dinas > Pariwisata Provinsi Sumatera Barat yang pada pemaparannya mengutip pendapat > ahli tersebut bahwa lemak yang terkandung dalam daging yang dimasak > bersantan dapat dinetralisir oleh anti oksidan yang terkandung dalam bumbu > (rempah-rempah), asal dimasak dengan benar. > > > > Upaya untuk mengangkat keberagaman jenis dan rasa masakan Padang menjadi > salah satu potensi wisata yang pada ujungnya dapat mendatangkan devisa > menjadi tanggung jawab bersama masyarakat dan pemerintah, beberapa hal yang > menjadi kendala agar segera diselesaikan melalui kegiatan yang terpadu. > Beberapa faktor yang menjadi kendala dalam mengangkat potensi Kuliner ini > seperti disampaikan oleh Raseno Arya adalah masih berkaitan dengan > keterbatasan informasi dan promosi, selain itu tentu saja pengetahuan para > pelaku wisata kuliner perlu pula ditingkatkan. > > > > Sementara itu di kesempatan berikutnya, Linda F Amijaya, seorang yang telah > bergerak cukup lama dalam urusan yang berkaitan dengan rasa dan salera ini > pada presentasinya menyebutkan bahwa dengan begitu banyaknya ragam masakan > khas Padang maka diperlukan jenis makanan yang dapat dijadikan sebagai > “lokomotif” untuk memperkenalkan keanekaragaman jenis makanan yang ada, > dapat dimulai dengan Aneka Rendang yang namanya sudah demikian dikenal oleh > orang banyak. Beliau berpendapat mungkin perlu dipikirkan untuk mengadakan > festival serupa yang diadakan oleh Anjungan Sumatera Barat ini di Luar > Negeri. > > Mendengar pemaparan secara keseluruhan yang disampaikan oleh ketiga > narasumber tersebut tampaklah bahwa masih banyak yang harus dibenahi > masing-masing yang berkepentingan melalui peran dan tanggung jawabnya. > > > > MAPPAS tentu akan ikut berperan melalui kapasitas dan sumber daya yang > dimiliki organisasi, bahkan melalui potensi yang dimiliki masing-masing > pengurus dan anggotanya. > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet > http://groups.google.com/group/RantauNet/~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > - DILARANG: > 1. E-mail besar dari 200KB; > 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 > - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/