Semoga PSSI capek cegak dari boco aluih nyo..

dan Uda Nil bisa promosi jadi Pelatih Timnas



FOKUS: Angin Segar Dari Pelatih Muda Padang Yosrizal menyatakan, saat ini
tengah terjadi proses regenerasi di dunia kepelatihan sepakbola Sumbar.


   9 Feb 2012 09:14:00
 Rizal Marajo, Padang
 [image: Nilmaizar - Semen Padang (GOAL.com/Gunawan Widyantara)]
Gunawan Widyantara

Angin segar sepertinya tengah berhembus di dunia kepelatihan sepakbola
Sumatra Barat. Di tengah regenerasi yang tengah terjadi, satu per satu
pelatih muda potensial bermunculan dari bumi "Ranah Minang" dan langsung
menyedot perhatian di tingkat nasional.

Sebelum ini, sepakbola Sumbar memang "kering" dari pelatih kaliber
nasional. Sangat langka pelatih dari daerah ini yang bisa berkibar dan
dikenal luas publik sepakbola Indonesia. Bahkan, sempat muncul semacam
olok-olok, Sumbar atau Padang hanya punya dua pelatih sepakbola, Suhatman
Imam dan Jenniwardin.

Tidak keliru sebenarnya, karena memang dua orang itulah namanya yang kerap
disebut-sebut di tingkat nasional. Soalnya, di tangan kedua pelatih yang
silih berganti menangani tim Semen Padang itu, ada prestasi yang lahir.

Suhatman misalnya, mempersembahkan satu-satunya trofi bergengsi sejauh ini
di di lemari piala SP, yaitu juara Liga 1992. Prestasi lain pelatih yang
pernah menjadi pelatih PSSI Primavera dan Baretti ini ini adalah semi-final
Liga Indonesia 2002.

Sedangkan Jeniwardin, pelatih yang juga pernah menukangi Sriwijaya FC dan
PSPS Pekanbaru ini, tercatat membawa Semen Padang ke 10 besar Liga
Indonesia 1998/99. "Sebuah fakta, Semen Padang FC bisa berprestasi lebih
baik jika ditangani pelatih lokal daerah. Ini yang membuat Suhatman dan
Jenniwardin bisa dikenal di tingkat nasional," ujar wartawan olahraga
senior Sumbar, Yosrizal kepada *GOAL.com Indonesia*, Rabu (8/2).


Menurut mantan ketua SIWO PWI sumbar ini, saat ini memang tengah terjadi
proses regenerasi di dunia kepelatihan sepakbola Sumbar. Era Suhatman dan
Jenniwardin memang telah berlalu, dan muncul pelatih-pelatih muda yang
sejatinya adalah murid-murid kedua pelatih kawakan itu.

Yang paling menonjol tentu Nil Maizar, pelatih kepala Semen Padang FC saat
ini. Dalam debutnya sebagai pelatih kepala dengan tim baru promosi, Nil
mampu membawa timnya meraih peringkat empat Superliga 2010/11.

Dari sini nama pelatih berusia 42 tahun, jebolan PSSI Garuda II itu mulai
akrab ditelinga publik sepakbola nasional. Bahkan namanya mulai
digadang-gadang sebagai calon pelatih timnas masa depan. Apresiasi pun
mulai didapatkan, misalnya dipercaya menukangi tim Para Bintang Superliga
musim lalu.

Setelah sempat disebut-sebut calon kuat suksesor Rahmad Dermawan di timnas
U-23, pemegang Lisensi A AFC ini kini tengah ditimang-timang PSSI untuk
memegang timnas selection, yang akan menghadapi klub asal Italia Inter
Milan saat melakukan tur Indonesia 2012 pada Mei mendatang.

"Sama dengan pelatih-pelatih lain, menjadi pelatih timnas adalah sebuah
cita-cita dan impian seorang pelatih, termasuk saya. Adalah sebuah
kebanggaan dan kehormatan, jika diberi kesempatan melatih timnas," kata
lelaki yang parasnya lumayan sedap dipandang mata ini.

Selain Nil, pelatih asal Padang yang mulai mencuri perhatian adalah Indra
Syafri. Sukses membawa timnas U-17 juara di invitasi sepakbola U-17 tingkat
Asia di Hongkong beberapa waktu lalu membuat mantan pemain dan pelatih PSP
Padang ini mulai dikenal publik sepakbola Indonesia. Indra dianggap
memberikan seteguk air di tengah gersangnya prestasi sepakbola nasional.

Lelaki kelahiran 2 Februari 1963, yang selama ini lebih banyak berkutat
sebagai instruktur dan talent scouting di PSSI sejak Mei 2009, kini
diperbantukan di timnas U-23 dan senior  menjadi asisten Aji Santoso.
"Terima kasih atas kepercayaan PSSI pada saya. Ini adalah lecutan buat saya
untuk berbuat lebih banyak untuk persepakbolaan negeri ini," kata Indra.

Selain Nil Maizar dan Indra Syafri, ada sosok-sosok pelatih muda asal
Padang yang juga mulai dikenal, misalnya John Arwandi dan Wellyansyah. John
yang saat ini asisten pelatih di Persikabo Bogor, sebelumnya juga menjadi
pelatih kepala eks klub LPI, Bogor Raya FC.

Sedangkan Welly, mantan stoper beringas Semen Padang era 1980-an, namanya
mencuat saat membawa Semen padang U-21 sebagai runner up ISL U-21 tahun
lalu. "Saya bisa katakan, Welly adalah salah satu calon pelatih masa depan
Semen Padang. Dia punya kapasitas untuk jadi pelatih yang baik, mau belajar
dan pekerja keras," kata mantan direktur teknis timnas, Sutan Harhara, yang
juga pernah melatih Semen Padang musim 2007/08 lalu. (gk-33)

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke