wah menarik ne diskusinya, gak melulu "ilmiah" versi modern, tapi "ilmiah"
versi nir-modern

betul juga Pak Yus, bentuk relief Prambanan sangat mirip dengan aslinya.
melihat attachment mas yoki yang relief prambanan, ada relief berbentuk
rangkong. kalo dilihat lebih teliti sangat jelas kalo tanduknya melengkung
ke atas, padahal sejauh ini yang saya tahu *B. rhinoceros silvestri* yang
merupakan ras Jawa tanduknya gak melengkung tapi datar. ada yang bisa mbantu
saya? apakah di Jawa ada B. rhinoceros bertanduk melengkung atau dulu memang
pernah ada atau saya saja yang tidak pernah ketemu B.r bertanduk melengkung
di Jawa??

Mungkin akan sangat berbeda mengamati bentuk dan wajah burung di Borobudur
daripada Prambanan karena perbedaan kedua ajaran yang cukup signifikan.
Fritjof Capra dalam The Tao of Physics bilang: "berbeda dengan Hiduisme,
Buddisme lahir dari seorang perintis", "jika nuansa Hinduisme adalah
mitologi dan ritualistik, maka nuansa Buddisme adalah psikologis" hal inilah
yang menyebabkan kenapa relief Prambanan lebih natural karena simbologi
setiap jenis burung akan membawa pada perbedaan makna ritual yang berbeda.
sedangkan pada candi Budha bentuk2 satwa itu bersifat -semacam-
mempersonifikasikan satwa berdasarkan behavior alaminya.

gak usah jauh2, burung Garuda tunggangan Wishnu dalam cerita pewayangan
adalah bukti betapa simbologi dalam budaya hindu sangat diperhatikan dengan
baik. Garuda dalam wayang Jawa berbeda bentuk dengan ilustrasi asli dari
India akhirnya dituduh terinspirasi dari Spizaetus bartelsi. cerita2 dan
tokoh dalam pewayangan sendiri notabene berasal dari cerita Hinduisme
Mahabarata dan Ramayanan, hanya yang membedakan adalah Punakawan yang
merupakan modifikasi Sunan Kalijaga.

Garuda juga punya nama lain yaitu burung api, dan ternyata banyak kebudayaan
kuno yang memiliki simbol2 burung api
1. Bennu==> mitologi mesir kuno. dipercaya sebagai Anak Dewa Matahari (Ra).
yang kalo dilihat bentuknya sangat mirip dengan bangau-bangauan.
2. Huma==> mitologi persia. yang berarti "spirit of water". bentuk aslinya
mirip dengan phasianidae (merak.... merak sampai timur tengah gak ya?)
3. Simurgh ==> phoenix versi persia. kurang lebihnya masih mirip merak atau
keluarga phasianidae-lah.
4. Phoenix, adaptasi bangsa Yunani Kuno terhadap burung Bennu dari Mesir.
5. Zhar-Ptitsa==> burung api versi Rusia yang sepertinya masih berbau
Phasianidae
6. Fenghuang==> china
7. Karura. lha ini yang menarik, karena konsepnya bener2 meniru garuda tapi
dibawa oleh Buddisme sehingga wujudnya tidak se-artistik Garuda versi Hindu:
bener2 berwujud manusia cuma mulutnya saja yang berbentuk paruh elang. dan
menarik yang kedua adalah ketika saya search di mbah google yang keluar
semuanya kartun Hentai....oalahh..Jepang...Jepang...

ohya mau menambahkan nama common dari nama Wuku yang belum disebut Pak Bas,
yaitu Pelatuk Bawang atau dalam bahasa SKJB adalah Pelatuk Ayam. orang sini
lebih familiar pelatuk bawang daripada pelatuk ayam.

salam

Pada 29 Juni 2010 07:46, Kang Bas <bask...@yahoo.com> menulis:

>
>
> Salam
>
>
> Bang Yoki, Pa Yus, dan rekans
>
>
> Kalau melihat gambar-gambar relief, nampaknya memiliki tujuan dan makna
> yang berbeda dibanding Wuku. Implementasi Wuku lebih condong seperti Shio
> (Tiongkok) dan Zodiak (Barat).
>
>
> Relief fauna pada candi Hindu dan candi Budha memang beda. Pada candi
> Budha, relief itu terkait dengan kisah-kisah fabel yang erat dengan ajaran
> Budis, misal Jataka dan Pancatantra. Meski demikian, kisah fabel itu telah
> teradaptasi ke hampir semua budaya di dunia.
>
>
> Sementara pada relief Hindu bisa dikata tidak terkait dengan kisah fabel
> tersebut. Namun ada juga candi Budha yang relief faunanya tidak terkait
> fabel. Bisa jadi akibat akulturasi dengan budaya lokal pra Hindu-Budha.
>
>
> Untuk istilah Gogik, itu memang nama lokal di Jawa (Tengah) untuk Rangkong.
> Penyebutan nama itu bisa untuk mendeteksi apakah dalah bio-historisnya
> suatau kawasan pernah ada rangkong atau tidak. Jika sekelompok masyarakat
> tidak kenal nama Gogik, besar kemungkinan dari dulu daerah itu memang tidak
> pernah ada rangkong. Dan sebaliknya.
>
>
> Di lereng timur G. Ungaran ada satu desa yang namanya Gogik. Desa itu
> diberi nama Gogik karena dulunya hutan dikawasan itu merupakan "sentra"
> habitatnya. Meski pada situasi sekarang populasinya tidak banyak lagi.
>
>
> KB
>
>
> --- On *Tue, 6/29/10, Yus Rusila Noor <yus.n...@gmail.com>* wrote:
>
> Ini ada kutipan yang saya ambil dari dunia maya:
>
> *"Kalau cermat, anda juga bisa melihat berbagai relief burung, kali ini
> burung yang nyata. Relief-relief burung di Candi Prambanan begitu natural
> sehingga para biolog bahkan dapat mengidentifikasinya sampai tingkat genus.
> Salah satunya relief Kakatua Jambul Kuning (Cacatua sulphurea) yang
> mengundang pertanyaan. Sebabnya, burung itu sebenarnya hanya terdapat di
> Pulau Masakambing, sebuah pulau di tengah Laut Jawa. Lalu, apakah jenis itu
> dulu pernah banyak terdapat di Yogyakarta? Jawabannya silakan cari tahu
> sendiri. Sebab, hingga kini belum ada satu orang pun yang bisa memecahkan
> misteri itu."*
>
> Ada yang mau memecahkan misteri tersebut?
>
>
>
> 2010/6/29 Yus Rusila Noor <yus.n...@gmail. 
> com<http://mc/compose?to=yus.n...@gmail.com>
> >
>
>> Muantaab juga. Terima kasih Kang Bas atas pencerahannya, juga Yoki atas
>> gambarnya. Saya kira informasi seperti ini mesti kita kumpulkan dan
>> interpretasikan (mungkin kerjasama dengan ahlinya). Berikut saya sertakan
>> beberapa gambar yang saya ambil dari relief Candi Borobudur dan Mendut.
>>
>>
>> Yoki, nampaknya rangkong cuma ada di Candi berlatar Hindu ya?
>>
>> On 28/06/2010 20:52, Y. Hadiprakarsa wrote:
>>
>> Mantap Kang Bas! langsung saya flagged email ini, just in case database yg
>> lagi dibuat bisa mulai di input (ntah kapan selesainya :P ). Baru tau juga
>> ternyata bahasa jawanya rangkong Gogik :p, dulu waktu di Lampung orang jawa
>> versi sana menyebutnya rangkok. Anyway....nice info! nah untuk melihat wuku
>> nya seperti apa, saya attached berapa foto dari relief rangkong dll dari
>> Prambanan, foto ini di ambil oleh rekan saya Anton.
>>
>>
>  
>



-- 
swiss
www.pratapapa81.wordpress.com
www.balurannationalpark.web.id

Reply via email to