CiKEAS Prediksi Salah, Yang Salah Analisis Pakarnya Bukan Teknologinya!!!

2009-10-25 Terurut Topik muskitawati
Prediksi Salah, Yang Salah Analisis Pakarnya Bukan Teknologinya!!!

Pengaruh agama Islam di Indonesia betul2 menghancurkan pendidikan teknologi 
disegala bidang.  Bahkan pakar gempa dari Univ. Andalas sekalipun ternyata 
lebih menguasai agama Islamnya katimbang ilmu tentang gempa yang dipakarinya.

Bayangkan saja, apa artinya Dr Badrul Mustapa Kamal yang katanya pakar gempa 
ternyata memberi penjelasan tentang gempa kepada masyarakat di Indonesia sbb:

Padang, CyberNews. Pakar gempa dari Universitas Andalas Dr Badrul Mustapa 
Kamal mengimbau masyarakat tidak mempercayai isu akan terjadi gempa besar dan 
tsunami pascagempa 7,9 Skala Richter yang mengguncang Sumatra Barat, 30 
September 2009. Yang penting, katanya mengimbau, sebagai umat beragama harus 
pasrah pada Allah SWT karena soal bencana alam adalah urusan Tuhan.

Comment saya:
Prediksi gempa adalah hasil analisa dari data2 yang dikumpulkan dengan 
peralatan teknologi yang canggih.  Jadi teknologi adalah hasil produksi yang 
menyangkut alat atau peralatan dalam pengumpulan data atau informasi.  Otomatis 
tidak ada satupun teknologi yang bisa memprediksi apapun juga bukan hanya gempa.

Tidak ada teknologi yang bisa memprediksi hujan.
Tidak ada teknologi yang bisa memprediksi cuaca.
Tidak ada teknologi yang bisa memprediksi kondisi mesin mobil.
Tidak ada teknologi yang bisa memprediksi kesehatan.

Semua teknologi memang bukan diciptakan untuk memprediksi melainkan hanya untuk 
membantu analisis data dalam memprediksi.  Jadi yang bisa memprediksi itu 
adalah pakar yang dibantu teknologi, BUKAN TEKNOLOGI YANG BISA MEMPREDIKSI.

http://en.wikipedia.org/wiki/Technology

Technology is a broad concept that deals with usage and knowledge of tools and 
crafts, and how to control and adapt to its environment.

Dari definisi Teknologi diatas, anda bisa memastikan, bahwa memang 
teknologi bukanlah digunakan untuk memprediksi melainkan se-mata2 untuk 
membantu analisis oleh para pakar agar mampu memprediksi.

Adalah absurd pernyataan pakar gempa ala Islam dari Padang ini, seharusnya dia 
bukan menjadi pakar gempa tapi pakar agama Islam, untuk apa dia sekolah di 
universitas bidang gempa kalo kemudian kemampuannya menganalisa cuma 
menghasilkan pasrah kepada Allah sebagai hal yang penting dari analisis 
kepakarannya !!!

Kemudian berita lanjutannya:

Pada simposium internasional di Padang, 24-28 Agustus 2005, para pakar gempa 
sepakat bahwa hingga kini belum ditemukan teknologi yang dapat memprediksi 
kapan terjadi gempa baik dalam jam, hari, minggu, bulan maupun tahun, kata 
Badrul Mustapa Kemal di Padang, Minggu (25/10).

Comment saya:
Badrul Mustapa Kemal ini kembali memutar balik fakta2nya atau kemungkinan besar 
dia tidak menguasai bahasa Inggris yang baik sehingga salah kaprah dalam 
memahami simposium Internasional diPadang baru2 ini.

Simposium Internasional ini bukan untuk menyepakati tentang belum ditemukannya 
teknologi yang dapat memprediksi gempa, karena memang teknologi bukan untuk 
memprediksi.  Simposium ini digelar untuk menggalang kerja sama dan saling 
tukar menukar informasi dalam kerja sama Internasional, baik untuk 
penanggulangan, bantuan, maupun analisis data2 yang berguna untuk memprediksi 
gempa.

Jadi memang, tidak ada teknologi yang bisa memprediksi gempa karena untuk 
memprediksi gempa bukanlah digunakan teknologi tetapi dengan menggunakan 
kemampuan analisis masing2 pakar yang mendapatkan bantuan dari teknologi.

Bahkan dalam semua hal, tidak pernah ada teknologi yang bisa memprediksi 
kejadian apapun juga bukan cuma memprediksi gempa saja.

Seperti yang sudah saya tulis, bumi dan alam semesta belum selesai tercipta dan 
masih dalam proses penciptaan sehingga terus menerus akan terjadi perubahan2.  
Bumi yang permukaannya tersusun dari lempeng2 horizontal, vertical, oblique, 
maupun tidak beraturan, apabila ada dorongan magma sehingga terjadi pergeseran 
atau pergerakan, maka pergeseran atau pergerakan ini akan mempengaruhi lempeng2 
lainnya tergantung kemana arahnya untuk kemudian bisa diprediksi oleh para 
pakar gempa bahwa setelah gempa disini akan terjadi gempa disana, dlsb.

Apabila prediksinya salah, maka yang salah itu bukan teknologinya melainkan 
analisis pakarnya.

Sangatlah tidak mendidik, masyarakat diminta untuk tidak percaya kepada issue 
terjadinya gempa padahal gempa maut itu sendiri sudah terjadi.  Seharusnya 
sebagai seorang pakar bukanlah bertugas untuk meminta masyarakat jangan percaya 
kepada issue yang sudah kejadian, sang pakar harusnya mendidik atau memberi 
informasi kepada masyarakat bagaimana cara2 mengatasinya maupun menghindarinya. 
 Kalo masalah pasrah kepada Allah, serahkan saja kepada para ulama karena hal2 
seperti itu bukan urusan sang pakar.

Ny. Muslim binti Muskitawati.









CiKEAS Prediksi Salah, Yang Salah Analisis Pakarnya Bukan Teknologinya!!!

2009-10-25 Terurut Topik muskitawati
Prediksi Salah, Yang Salah Analisis Pakarnya Bukan Teknologinya!!!

Pengaruh agama Islam di Indonesia betul2 menghancurkan pendidikan teknologi 
disegala bidang.  Bahkan pakar gempa dari Univ. Andalas sekalipun ternyata 
lebih menguasai agama Islamnya katimbang ilmu tentang gempa yang dipakarinya.

Bayangkan saja, apa artinya Dr Badrul Mustapa Kamal yang katanya pakar gempa 
ternyata memberi penjelasan tentang gempa kepada masyarakat di Indonesia sbb:

http://www.suaramerdeka.com/
Padang, CyberNews. Pakar gempa dari Universitas Andalas Dr Badrul Mustapa 
Kamal mengimbau masyarakat tidak mempercayai isu akan terjadi gempa besar dan 
tsunami pascagempa 7,9 Skala Richter yang mengguncang Sumatra Barat, 30 
September 2009. Yang penting, katanya mengimbau, sebagai umat beragama harus 
pasrah pada Allah SWT karena soal bencana alam adalah urusan Tuhan.

Comment saya:
Prediksi gempa adalah hasil analisa dari data2 yang dikumpulkan dengan 
peralatan teknologi yang canggih.  Jadi teknologi adalah hasil produksi yang 
menyangkut alat atau peralatan dalam pengumpulan data atau informasi.  Otomatis 
tidak ada satupun teknologi yang bisa memprediksi apapun juga bukan hanya gempa.

Tidak ada teknologi yang bisa memprediksi hujan.
Tidak ada teknologi yang bisa memprediksi cuaca.
Tidak ada teknologi yang bisa memprediksi kondisi mesin mobil.
Tidak ada teknologi yang bisa memprediksi kesehatan.

Semua teknologi memang bukan diciptakan untuk memprediksi melainkan hanya untuk 
membantu analisis data dalam memprediksi.  Jadi yang bisa memprediksi itu 
adalah pakar yang dibantu teknologi, BUKAN TEKNOLOGI YANG BISA MEMPREDIKSI.

http://en.wikipedia.org/wiki/Technology

Technology is a broad concept that deals with usage and knowledge of tools and 
crafts, and how to control and adapt to its environment.

Dari definisi Teknologi diatas, anda bisa memastikan, bahwa memang 
teknologi bukanlah digunakan untuk memprediksi melainkan se-mata2 untuk 
membantu analisis oleh para pakar agar mampu memprediksi.

Adalah absurd pernyataan pakar gempa ala Islam dari Padang ini, seharusnya dia 
bukan menjadi pakar gempa tapi pakar agama Islam, untuk apa dia sekolah di 
universitas bidang gempa kalo kemudian kemampuannya menganalisa cuma 
menghasilkan pasrah kepada Allah sebagai hal yang penting dari analisis 
kepakarannya !!!

Kemudian berita lanjutannya:

Pada simposium internasional di Padang, 24-28 Agustus 2005, para pakar gempa 
sepakat bahwa hingga kini belum ditemukan teknologi yang dapat memprediksi 
kapan terjadi gempa baik dalam jam, hari, minggu, bulan maupun tahun, kata 
Badrul Mustapa Kemal di Padang, Minggu (25/10).

Comment saya:
Badrul Mustapa Kemal ini kembali memutar balik fakta2nya atau kemungkinan besar 
dia tidak menguasai bahasa Inggris yang baik sehingga salah kaprah dalam 
memahami simposium Internasional diPadang baru2 ini.

Simposium Internasional ini bukan untuk menyepakati tentang belum ditemukannya 
teknologi yang dapat memprediksi gempa, karena memang teknologi bukan untuk 
memprediksi.  Simposium ini digelar untuk menggalang kerja sama dan saling 
tukar menukar informasi dalam kerja sama Internasional, baik untuk 
penanggulangan, bantuan, maupun analisis data2 yang berguna untuk memprediksi 
gempa.

Jadi memang, tidak ada teknologi yang bisa memprediksi gempa karena untuk 
memprediksi gempa bukanlah digunakan teknologi tetapi dengan menggunakan 
kemampuan analisis masing2 pakar yang mendapatkan bantuan dari teknologi.

Bahkan dalam semua hal, tidak pernah ada teknologi yang bisa memprediksi 
kejadian apapun juga bukan cuma memprediksi gempa saja.

Seperti yang sudah saya tulis, bumi dan alam semesta belum selesai tercipta dan 
masih dalam proses penciptaan sehingga terus menerus akan terjadi perubahan2.  
Bumi yang permukaannya tersusun dari lempeng2 horizontal, vertical, oblique, 
maupun tidak beraturan, apabila ada dorongan magma sehingga terjadi pergeseran 
atau pergerakan, maka pergeseran atau pergerakan ini akan mempengaruhi lempeng2 
lainnya tergantung kemana arahnya untuk kemudian bisa diprediksi oleh para 
pakar gempa bahwa setelah gempa disini akan terjadi gempa disana, dlsb.

Apabila prediksinya salah, maka yang salah itu bukan teknologinya melainkan 
analisis pakarnya.

Sangatlah tidak mendidik, masyarakat diminta untuk tidak percaya kepada issue 
terjadinya gempa padahal gempa maut itu sendiri sudah terjadi.  Seharusnya 
sebagai seorang pakar bukanlah bertugas untuk meminta masyarakat jangan percaya 
kepada issue yang sudah kejadian, sang pakar harusnya mendidik atau memberi 
informasi kepada masyarakat bagaimana cara2 mengatasinya maupun menghindarinya. 
 Kalo masalah pasrah kepada Allah, serahkan saja kepada para ulama karena hal2 
seperti itu bukan urusan sang pakar.

Ny. Muslim binti Muskitawati.









CiKEAS Madonna Bangun Sekolah Di Malawi Kenapa Bukan Indonesia???

2009-10-25 Terurut Topik muskitawati
Madonna Bangun Sekolah Di Malawi Kenapa Bukan Indonesia???

Madonna membangun sebuah fasilitas pendidikan seharga US$ 13,5 juta di 
Lilongwe, Malawi.  Pertanyaannya, kenapa dia bukan bangun di Indonesia saja ???

Jawabnya jelas, dia ditangkal tidak boleh masuk oleh immigrasi atas referensi 
MUI karena dia bintang sexy yang tidak pakai jilbab.

Sama kasusnya dengan Myabi yang karena dianggap bintang filem porno, maka 
dilarang masuk padahal kalo dia masuk maka ribuan pengusaha Jepang besar kecil, 
kelas atas dan kelas menengah akan siap ikut masuk untuk berinvestasi.

Track record bidang pendidikan di Indonesia memang jelek, sudah diketahui 
seluruh dunia maju, semua bantuan pendidikan ke Indonesia yang seharusnya bisa 
meningkatkan kualitas pekerja2, ternyata bantuannya diselewengkan untuk 
pendidikan agama Islam sehingga Indonesia tidak memiliki buruh2 yang siap pakai 
untuk dipekerjakan oleh investor.  Sedangkan investor dilarang memasukkan buruh 
berkualitas dari luar negeri.  Itulah sebabnya, daripada menggaji buruh 
berkeimanan tinggi lebih baik investor cabut dari Indonesia dan cari negara 
tetangga.

Malawi memang negara kecil, tapi harapan kemajuan bangsanya lebih besar dari 
Indonesia yang hilang harapannya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






CiKEAS Madonna Bangun Sekolah Di Malawi Kenapa Bukan Indonesia???

2009-10-25 Terurut Topik muskitawati
Madonna Bangun Sekolah Di Malawi Kenapa Bukan Indonesia???

Madonna membangun sebuah fasilitas pendidikan seharga US$ 13,5 juta di 
Lilongwe, Malawi.  Pertanyaannya, kenapa dia bukan bangun di Indonesia saja ???

Jawabnya jelas, dia ditangkal tidak boleh masuk oleh immigrasi atas referensi 
MUI karena dia bintang sexy yang tidak pakai jilbab.

http://www.detikhot.com/read/2009/10/25/095231/1227903/230/madonna-bangun-sekolah-jutaan-dollar-di-malawi

Sama kasusnya dengan Myabi yang karena dianggap bintang filem porno, maka 
dilarang masuk padahal kalo dia masuk maka ribuan pengusaha Jepang besar kecil, 
kelas atas dan kelas menengah akan siap ikut masuk untuk berinvestasi.

Track record bidang pendidikan di Indonesia memang jelek, sudah diketahui 
seluruh dunia maju, semua bantuan pendidikan ke Indonesia yang seharusnya bisa 
meningkatkan kualitas pekerja2, ternyata bantuannya diselewengkan untuk 
pendidikan agama Islam sehingga Indonesia tidak memiliki buruh2 yang siap pakai 
untuk dipekerjakan oleh investor.  Sedangkan investor dilarang memasukkan buruh 
berkualitas dari luar negeri.  Itulah sebabnya, daripada menggaji buruh 
berkeimanan tinggi lebih baik investor cabut dari Indonesia dan cari negara 
tetangga.

Malawi memang negara kecil, tapi harapan kemajuan bangsanya lebih besar dari 
Indonesia yang hilang harapannya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






CiKEAS Pidato Lengkap Presiden SBY 20 Oktober 2009*

2009-10-25 Terurut Topik abe setiawan
Pidato Lengkap Presiden SBY 20 Oktober 2009* 
    
 Assalamualaikum Wr Wb. 
 Yang saya hormati Wakil Presiden Republik Indonesia, 
 Yang saya muliakan kepala negara dan pemerintahan, serta utusan khusus dari 
 negara-negara sahabat, 
 Yang saya hormati para Ketua, para Wakil Ketua dan anggota lembaga-lembaga 
 negara, 
 Yang mulia para duta besar serta para pimpinan organisasi internasional, 
 Yang saya hormati para gubernur kepala daerah seluruh Indonesia, 
 Saudara-saudara se-bangsa se-Tanah Air, hadirin sekalian yang saya muliakan, 
 Hari ini dengan penuh rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa Allah 
 SWT, saya dan saudara Prof Dr Boediono baru saja mengucapkan  sumpah di 
 hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia sebagai Presiden 
 dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk  mengemban amanah rakyat lima 
 tahun mendatang. 
 Pada kesempatan yang bersejarah dan Insya Allah penuh berkah ini, saya ingin 
 menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya 
 kepada Pimpinan dan anggota MPR RI, Pimpinan dan anggota DPR RI, Pimpinan 
 dan anggota DPD RI, beserta pimpinan dan anggota lembaga-lembaga negara 
 lainnya masa bakti 2004-2009 yang telah bersama-sama bekerja keras membangun 
 bangsa dan negara kita menuju masa depan yang lebih baik. 
 Kepada Saudara Muhammad Jusuf Kalla, Wakil Presiden periode 2004-2009 yang 
 telah mendampingi saya selama lima tahun terakhir, saya ucapkan terima kasih 
 dan penghargaan atas jasa dan pengabdian saudara baik kepada pemerintah 
 maupun kepada bangsa dan negara. Pengabdian saudara tercatat abadi dalam 
 sejarah perjalanan bangsa dan akan dikenang sepanjang masa. 
 Kepada segenap jajaran Kabinet Indonesia Bersatu masa bakti 2004-2009, saya 
 ucapkan pula terima kasih dan penghargaan saya atas upaya yang 
 sungguh-sungguh dalam menjalankan dan menyukseskan program-program 
 pembangunan nasional yang sarat dengan tantangan dan permasalahan yang 
 rumit. 
 Saudara-saudara, kita baru saja melewati periode sejarah 2004-2009 yang 
 penuh dengan tantangan. Hari ini Bangsa Indonesia patut bersyukur dan 
 berbesar hati, di tengah gejolak dan krisis politik di berbagai wilayah 
 dunia, kita tetap tegak dan tegar sebagai negara demokrasi yang makin kuat 
 dan stabil. 
 Di tengah badai finansial dunia, ekonomi Indonesia tetap tumbuh positif dan 
 diprediksi akan mengalami pertumbuhan nomor tiga tertinggi di dunia. Di 
 tengah maraknya konflik dan disintegrasi di berbagai wilayah dunia lain, 
 Bangsa Indonesia semakin rukun dan bersatu. 
 Karena itu tepatlah kalau dalam beberapa hari ini berbagai televisi 
 internasional muncul tayangan yang menyebut bangsa kita sebagai remarkable 
 Indonesia, bangsa yang dinilai berhasil dalam mengatasi krisis dan 
 tantangan yang berat dan kompleks sepuluh tahun terakhir ini. 
 Namun semua itu janganlah membuat kita lemah, lalai, apalagi besar kepala. 
 Ingat, pekerjaan besar kita masih belum selesai. Ibarat perjalanan sebuah 
 kapal, ke depan kita akan mengarungi samudera yang penuh dengan gelombang, 
 dan badai. 
 Di luar Indonesia, krisis perekonomian global belum sepenuhnya usai. 
 Perdagangan dan arus investasi dunia belum pulih. Sementara itu, harga 
 minyak dan berbagai komoditas masih berfluktuasi yang dapat menghantam 
 stabilitas dan kepastian ekonomi kita. 
 Oleh karena itu, walaupun secara gejala perbaikan perekonomian dunia mulai 
 terlihat, namun kita tidak boleh berhenti untuk terus memperkuat sendi-sendi 
 perekonomian kita seraya tetap melanjutkan upaya nasional untuk meminimalkan 
 dampak dari krisis dunia dewasa ini. 
 Di dalam negeri, kita bersyukur reformasi telah berjalan makin jauh,  namun 
 masih belum tuntas. Upaya untuk membangun Good Governance dan memberantas 
 korupsi mulai membuahkan hasil, namun masih perlu terus ditingkatkan. 
 Kemiskinan sudah banyak berkurang, namun upaya peningkatan kesejahteraan 
 rakyat perlu terus dilanjutkan. 
 Pengalaman menunjukkan setiap prestasi yang kita capai biasanya akan disusul 
 oleh tantangan-tantangan baru. Tetapi saya percaya semua tantangan itu, baik 
 yang sudah kita ketahui maupun yang belum dapat kita bayangkan akan dapat 
 kita hadapi dan atasi bersama. Insya Allah Bangsa Indonesia akan terus maju 
 meningkatkan kehidupannya yang lebih baik. 
 Saudara-saudara, tahun ini kita menyaksikan rakyat Indonesia telah 
 menentukan pilihannya dalam Pemilihan Umum yang berlangsung secara damai dan 
 demokratis. Ini adalah kali ketiga kita mampu menyelenggarakan Pemilu secara 
 langsung, umum, bebas, rahasia, serta jujur dan adil. Kita semua mampu 
 melaksanakan kompetisi politik dengan penuh etika dan kedewasaan. 
 Dalam Pemilihan Umum, kalah atau menang adalah hal yang biasa. Dalam 
 demokrasi, kita semua menang, demokrasi menang, rakyat menang, Indonesia 
 menang. 
 Berkaitan dengan itu pada kesempatan yang baik ini saya ingin menyampaikan 
 rasa hormat kepada Ibu Megawati Soekarnoputri dan Bapak Prabowo Subianto, 
 serta Bapak Muhammad 

CiKEAS Program 100 Hari Tim Ekonomi

2009-10-25 Terurut Topik abe setiawan
Program 100 Hari Tim Ekonomi


JAKARTA, KOMPAS.com —
”Pekerjaan besar belum selesai,” demikian penggalan dari sambutan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seusai dilantik, Selasa (20/10).
Sebuah ungkapan bahwa para menteri, khususnya menteri-menteri ekonomi,
punya tugas besar menyelesaikan pekerjaan besar yang belum tuntas itu. 

Berikut
beberapa menteri ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu II, Kamis di
Jakarta, memaparkan tekad mereka menyelesaikan tugas besar tadi,
khususnya dalam 100 hari mendatangMenteri Pertanian Suswono 

Menteri
Pertanian Suswono menyatakan, dalam 2,5 bulan ke depan pihaknya akan
memprioritaskan audit lahan pertanian. ”Selama ini luas lahan baku
pertanian (untuk komoditas padi) selalu disebutkan 7 juta hektar. Apa
itu benar? Padahal, menurut data alih fungsi lahan pertanian ke
nonpertanian, tiap tahun mencapai 100.000 hektar dan pencetakan sawah
baru minim,” ujar lulusan sarjana peternakan IPB itu. 

Dengan
mengetahui luas lahan baku yang sesungguhnya, akan memudahkan mengambil
kebijakan yang tepat. ”Kalau dananya memungkinkan, ini bagian dari
langkah strategis yang akan saya lakukan,” ungkap master di bidang
manajemen agribisnis IPB ini. 

Selain audit lahan, Suswono
menjanjikan akan menambah lahan garapan petani. Selama ini rata-rata
lahan garapan petani 0,3 hektar. Dengan luas lahan garapan sesempit
itu, tidak mungkin petani bisa kaya. 

”Tentu harus ada
peningkatan status dan luas garapan lahan petani, caranya dengan
melakukan reforma agraria. Meski tidak berarti petani harus memiliki
lahan tersebut, tetapi setidaknya ada peningkatan lahan garapan.
Idealnya lahan garapan petani 2 hektar,” jelas Suswono. Dia akan
bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional. 

Dan yang tidak
kalah pentingnya adalah mendorong peningkatan nilai tambah dari
komoditas petani. Selama ini produk pertanian yang dijual atau ekspor
dalam bentuk komoditas primer, yang tidak memberikan nilai tambah dan
menumbuhkan industri pengolahan. 

Indonesia harus memiliki
industri pascapanen yang unggul, yang mengolah produk-produk pertanian
lokal supaya berdaya saing dan menciptakan nilai tambah. Visi pertanian
yang akan dicanangkan Suswono adalah Pertanian Industrial Unggul
Berkelanjutan, yang Berbasis Sumber Daya Lokal untuk Meningkatkan Nilai
Tambah, Daya Saing, dan Kesejahteraan Petani.Menperin Mohamad Suleman (MS) 
Hidayat 

MS
Hidayat menargetkan tingkat pertumbuhan industri dalam 5 tahun mencapai
6 persen. ”Hal tersebut bisa dicapai dengan menguatkan pembangunan
infrastruktur, ketahanan pangan dan energi, serta komunikasi dan
birokrasi,” tegasnya. 

Tiga sektor industri unggulan yang bisa
dimaksimalkan dalam mewujudkan target tersebut adalah kelompok industri
tekstil dan elektronik, logam, dan industri kreatif berbasis budaya. 

”Sinergi
yang baik antara Departemen Perindustrian, Perdagangan, Pertanian, dan
Keuangan akan menjadi pilar utama dalam merealisasikan tingkat
pertumbuhan industri yang ditargetkan itu,” ujar Hidayat yang
sebelumnya menjabat Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri periode
2008-2013. 

Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh 

Darwin
bertekad, dalam seratus hari ke depan ia akan menginventarisasi
persoalan seputar energi dan sumber daya mineral secara umum maupun
tantangan yang dihadapi di lingkungan internal departemen yang
dipimpinnya. 

Beberapa prioritas ke depan adalah bagaimana
meningkatkan produksi migas dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri. Salah satu kendala adalah Indonesia masih bergantung pada luar
negeri atau impor dalam memenuhi kebutuhan minyak siap guna atau minyak
jadi. 

Untuk itu, diversifikasi dan konservasi merupakan
alternatif terbaik menghadapi kondisi energi saat ini. Dengan memakai
energi terbarukan seperti panas bumi, Indonesia mampu memenuhi tuntutan
pasokan energi seperti pembangunan listrik 10.000 megawatt. 

Selain
itu, penggunaan energi alternatif seperti batu bara (meski tidak
terbarukan tetapi bersifat nonminyak) akan ditingkatkan untuk
mengurangi ketergantungan pada penggunaan minyak bumi tahun 2015. 

Dia
juga akan melaksanakan reformasi birokrasi. Melalui reformasi
birokrasi, ia akan memosisikan diri pada tempat yang sesuai dan
bertanggung jawab terhadap jabatan yang diemban. 

Mennakertrans Muhaimin Iskandar 

Ada
tiga prioritas terkait ketenagakerjaan dalam 100 hari kerja pertama.
Ketiga prioritas itu adalah komunikasi tripartit yang intensif demi
iklim yang kondusif, penciptaan lapangan kerja baru yang memenuhi
kenaikan kualitas hidup pekerja, dan optimalisasi pelayanan terhadap
tenaga kerja Indonesia. 

Muhaimin akan meningkatkan koordinasi,
antara lain dengan Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Luar
Negeri, serta Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia (BNP2TKI) untuk mengoptimalkan prioritas kerja tersebut. 

TKI,
terutama di sektor informal, harus dihormati, dilayani, diberi bantuan,
dan perlindungan untuk mendapat hak mereka di negara penempatan. ”Saya
akan 

CiKEAS Mengatasi Penyakit Dalih

2009-10-25 Terurut Topik abe setiawan
MengatasiPenyakit Dalih
 
 Sembilan puluh sembilan persenkegagalan datang dari orang yang punya 
kebiasaan 
 suka membuat alasan, begitu kataGeorge Washington Carver. 
 Daripada mencari jalan keluar,mereka memilih untuk membuat 1001 dalih 
mengenai 
 kegagalan mereka. Alhasil,kesempatan belajar pun terlewatkan begitu 
saja. 
 
 Dalam buku The Magic of Thinking Big, David J.Schwartz menjelaskan 
mengenai 
 penyakit pikiran yang mematikanalias penyakit dalih (excuisitis). 
 Orang-orang gagal senantiasaberdalih
 mengenai kegagalan mereka. 
 Penyakit dalih tersebut biasanyamuncul 4 bentuk, yaitu: dalih 
kesehatan, dalih 
 inteligensi, dalih usia dan dalihnasib. 
 
 Dalihkesehatan biasanyaditandai dengan ucapan, Kondisi fisik 
saya 
 tidak sempurna, Saya tidak enakbadan, Jantung saya lemah, dan 
sejenisnya. 
 Orang sukses tidak pernahmenganggap cacatnya itu sebagai hambatan. 
 Saya punya sahabat dekat yangmenderita polio namun dikenal sebagai 
dokter 
 spesialis ginjal sukses dan murahhati. Sejumlah besar tokoh-tokoh 
dunia bahkan 
 punya cacat fisik. Presiden Amerikake-32 Franklin Delano Roosevelt 
menderita polio, 
 Shakespeare lumpuh, Beethoven tuli,Napoleon Bonaparte memiliki postur 
tubuh 
 yang sangat pendek. 
 
 Dalihinteligensiditandai dengan ucapan, Saya kan tidak 
pintar, Saya kan 
 bukan rangking teratas,Dia lebih pandai, dan sejenisnya. Inilah 
dalih yang paling 
 umum ditemukan. Tanpabermaksud mengecilkan arti sekolah, saya ingin 
mengatakan 
 kepada Anda bahwa tidak perlu jadiprofesor agar Anda bisa sukses. 
 
 Selanjutnya, dalih   
 usia yang ditandaidengan ucapan, Saya terlalu tua, Saya masih 
 terlalu muda, Biarkan yang lebihtua yang duluan, dan sejenisnya. 
Padahal tidak ada 
 batasan usia dalam meraih sukses.Kolonel Sanders memulai usahanya di 
usia 65 tahun. 
 
 Berikutnya adalah dalihnasib, misalnyadengan mengatakan , 
Aduh, nasib saya 
 memang selalu jelek, Itu sudahnasibku, Itu memang takdir Memang 
amat 
 mudah untuk selalu menyalahkannasib. Padahal nasib kita ditentukan 
oleh kita sendiri. 
 Tuhan telah memberikan hidup dengansejumlah pilihan. 
 Lihatlah
 betapa banyaknya orangyang memilih berdiam diri daripada melakukan apa 
 yang bisa mereka perbuat. Padahalapapun yang layak diraih layak 
diupayakan dengan 
 seluruh kemampuan yang kita miliki.Sayangnya, potensi diri ini kerap 
hanya terkubur 
 karena kebiasan kita membuat dalihjika apa yang kita kerjakan tidak 
berjalan sesuai 
 harapan kita atau hasilnya tidaksegera kelihatan. 
 
 Gaya hidup modern yang serbainstant secara tidak langsung membuat kita 
sering 
 mengharapkan hasil yang instantpula. Kita kepengen sekali makan durian 
tanpa 
 mau menanam, menyiram, memupuki danmerawat pohonnya. 
 Saya sendiri sempat terkejutmembaca cerita
 tentang ilmuwan besar seperti 
 Albert Einstein yang pernah diusirdari sekolah karena dianggap lamban. 

 Ia bahkan mendapat nilai burukdalam pelajaran bahasa Yunani karena 
ingatannya 
 yang lemah. Tak peduli apa punyang kamu lakukan, kamu takkan dapat 
melakukan 
 apa-apa, kata gurunya. Saya jugateringat kepada Thomas Alva Edison 
yang hanya 
 bersekolah beberapa bulan namuntercatat sebagai pencipta terbesar 
sepanjang jaman 
 dengan lebih dari 1.000 hak paten.Saya mempunyai banyak ide tapi 
hanya sedikit 
 waktu, ujarnya. Edison gagal disekolah. Gurunya merasa Edison tidak 
punya minat 
 belajar, pemimpi dan mudah sekaliterpecah
 konsentrasinya. Yang sungguh membuat 
 saya terharu adalah sikap IbuEdison terhadap putranya. Ia terus 
mengajari Edison 
 di rumah dan setiap kali Edisongagal, ibunya memberi harapan dan 
mendorongnya 
 untuk terus berusaha. Kalau oranggagal senantiasa berkata itu tidak 
mungkin berhasil 
 maka orang sukses lebih sukaberkata mengapa tidak mencobanya dulu ? 

 Daripada membuat alasan, orangsukses memilih untuk mencari cara 
mewujudkan 
 impian mereka. Daripada berdiamdiri dan menunggu datangnya kesempatan, 
 mereka memilih pergi keluar danmenemukan kesempatan itu. 
 Bahkan mereka mampu menciptakankesempatan dalam kesempitan. 
 E.M. Gray menegaskan, orang-orangsukses mempunyai kebiasaan melakukan 
 hal-hal yang tidak suka dilakukanorang gagal. Jika saat ini Anda masih 
suka membuat 
 dalih, buatlah komitmen untukmengubah kebiasaan itu. Jangan biarkan 
potensi diri 
 Anda dibelenggu oleh dalih-dalihAnda. Ingat selalu nasihat Theodore 
Roosevelt, 
 Lakukan apa yang Anda bisa, denganapa yang Anda miliki, di mana pun 
Anda berada. 
 Sebagai akhir, ijinkanlah sayamembagikan kepada Anda 

CiKEAS International Workshop Exhibition on Cluster Development

2009-10-25 Terurut Topik abe setiawan
International 
Workshop  Exhibition on Cluster Development
Cooperation 
with
Central Java 
Provincial Government, FPESD and JICA
 

Introduction
 

In 2001 Central 
Java started the Forum Pengembangan Ekonomi dan Sumber Daya (FPESD). 
FPESD was to set up a dialogue forum as to contribute to develop sound 
projects to support the economic development of the province in rapid 
changing circumstances. The activities of the forum concentrate on 
stakeholders’ 
dialogue, cluster development, conducive business climate and strengthening 
of the Business Development Service providers. The programs of FPESD 
of Central Java focus on economic development and of the SMEs in particular. 
For this, FPESD has developed certain instruments. 
 

International 
Workshop of Cluster Development
 

The Central Java 
Provincial Government is once again organizing a workshop on Cluster 
Development. This has become a yearly tradition, this time even more 
attractive and important as the international dimension is brought in.
 

The earlier workshops 
introduced the concept, and showed the progress. One of the special 
attractions of the workshop was the combination with an exhibition. 
The enterprises of the clusters exhibited their products, and tried 
to sell them. In this way, the clusters became aware of marketing and 
sales activities in a way not earlier encountered.
 

Objectives
To share experiences 
  among interest groups in cluster developmentTo confront Central 
  Java model with other approaches in the world related to development 
  of clusters. From there it can be prepared for the test as to legitimize 
  the approach as best practice.To formulate general 
  guidance for cluster development
 
 

Who 
should attend?
 

The conference 
is designed for gathering the best practices of the cluster development 
initiatives in several countries. Practitioners are welcome as well 
as policy makers and academics. 
 

Day 
Tuesday,  Wednesday 
 

Date 
 

27th, 28th 
October 2009 (for  Workshop)  
26th, 27th 
, 28th  October 2009 (for exhibition)
 

Venue  
 

Graha Solo Raya
(BAKORWIL II Surakarta)
Jl. Slamet Riyadi 
No. 1
Surakarta
 

Language Requirements:
The Workshop will 
be offered in English and Bahasa.
 

Resource Person:
Resource persons 
include practitioners from developing countries and the leading international 
experts on cluster development. 
 

Programs 
 

Tuesday, 
27th 
 October 2009
 




  NOTIME LINEPROGRAMS 
REMARK
   08.30 – 09.00Registration
  Committee 09.00 – 11.00Speeches:
  Workshop informationDeputy of Human Resource 
Analysis, Ministry of Cooperatives  SME’sDirector General of 
Small Medium Industry, Department of IndustryGovernor of Central 
Java and opening the event
   
Secretary of FPESD
  Ir. I Wayan Dipta, MSc.
  Drs. Fauzi Azis
   

  H. Bibit Waluyo 11.00 – 12.00Touring to the cluster exhibition  
  Committee 12.00 – 13.00LunchCommittee
   13.00 – 15.00Presentation and Discussion on 
  Cluster Development Experience Session I:   Local Economy Development 
Policy based on Cluster
  Dr.Ir. Utama H. Padmadinata (BPPT/PI-UMKM)  Cluster Development 
in Japan
  Hirofumi Yamauchi (JICA, Japan)  Cluster Development 
in Canada
  Greg MacDonald (Canada)
   15.00 – 15.30Coffee break
    15.30 – 17.00Presentation and Discussion on 
  Cluster Development Experience Session II:   Cluster Development 
in China
  Josef Traenkler (GTZ ProLH, Germany)  Micro Finance for SME’s 
and Cluster Development in Russia
  Tim Reynolds (CIPSED, Canada)
   17.00 – 17.30Summary 
 

 
 

Wednesday, 
28th  October 2009
 




  NOTIMELINEPROGRAMS 
REMARK
   08.00 - 08.30Registration and coffee break
  Committee 08.30 – 11.30Sharing Experience on Cluster 
  Development Session I:   
  Nur Sutrisno (ABDSI)  Cluster Development 
in Indonesia (case study:  Central Java)
  Prof.Dr.Ir. S. Budi Prayitno, 
  MSc.  Cluster Development 
in The Philippines
  Raul Repulda (Department of Agriculture, 
  Tacloban City, The Philippines)
   11.30 – 12.00Discussion
    12.00 – 13.00Lunch
    13.00 – 14.30  Sharing Experience and Discussion 
  on Cluster Development  Session II:   Cluster Development 
in Bangladesh
  Philippe Lyssens (ILO)  Wood Energy Development 
(Cambodia)
  Y. Iwan Baskoro  Local Economy Development 
System in Eastern Europe
  Rob van Raaij (CIM)
   
 14.30 – 15.00Coffee break
    15.00 – 16.00Working GroupFacilitator
    Working Group 1: Policy   Working Group 2: Cluster Development 
  Initiatives   Working Group 3: Lesson learnt 
  in Cluster Development  16.00 – 16.30Group presentations
    16.30 – 17.00Feedback
    17.00 - 17.30Overall Summary
   

 

Exhibition
There are 50 stands/booths 
  of exhibition participant. They are clusters from 35 Municipalities/Districts 
  in Central Java and 15 stands/booths from other provinces/districts.Seminar 
and exhibition 
  are free of charge.Committee will provide 
  lunch during workshop session and seminar kit 

CiKEAS Info Beasiswa SMART untuk PhD di NTU/NUS - Singapore

2009-10-25 Terurut Topik abe setiawan
Do you want to go to MIT during your PhD studies?  
 
Please join us for an Information Session 
 
at NUS Campus on Thursday, November 12, 2009 at 6:00pm in the Engineering 
Auditorium
at NTU Campus on Friday, November 13, 2009 at 6:00pm in the Tan Chin Tuan 
Lecture Theater 
 
 
The Singapore-MIT Alliance (SMA) Graduate Fellowship at SMART provides
 
-   up to four years of full tuition at the student's home 
university;
-   a monthly stipend of S$3,200;
-   an allowance of up to S$12,000 to help cover the expenses associated 
with a six month research residency at MIT;
-   and co-supervision by MIT and NTU/NUS faculty.
 
There is no bond associated with this fellowship.
 
In order to be eligible for an SMA Graduate Fellowship, a student must 
have:
 
-   graduate with an undergraduate degree with first class or 
second-upper (or equivalent);
-   a new doctoral student admitted to NUS and NTU;
-   a research interest that fits within one or more of the projects 
currently being carried out in SMART Interdisciplinary Research Group 
(IRG)s:
 
BioSystems and Micromechanics (BioSyM)
Center for Environmental Sensing and Modeling (CENSAM)
Infectious Diseases (ID)
 
 
Application for the August 2010 intake is 
November 15, 2009 through January 15, 2010
For information on the SMA Graduate Fellowship, please visit our website: 
http://web.mit. edu/SMART/ graduate/ index.html 

 

http://ariefbudi.wordpress.com   http://jalanku.multiply.com  
http://teknofood.blogspot.com
FaceBook : http://id-id.new.facebook.com/people/Arief-Budi-Setyawan/1663852032
  
...Bila engkau penat menempuh jalan panjang, menanjak dan berliku.. dengan 
perlahan ataupun berlari, berhenti dan duduklah diam.. pandanglah ke atas.. 
'Dia' sedang melukis pelangi untukmu..


  Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail 
ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

CiKEAS KATA-KATA MUTIARA DARI TOKOH DUNIA

2009-10-25 Terurut Topik abe setiawan
KATA-KATA MUTIARA DARI TOKOH DUNIA
===

. Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu.
   ( Benjamin Franklin )

   . Orang yang bahagia bukanlah orang pada lingkungan tertentu, melainkan orang
 dengan sikap-sikap tertentu.
   ( Hugh Downs )

   . Sukses seringkali datang pada mereka yang berani bertindak, dan jarang
   menghampiri penakut yang tidak berani mengambil konsekuensi.
   ( Jawaharlal Nehru )

   . Orang yang luar biasa itu sederhana dalam ucapan, tetapi hebat dalam 
tindakan.
   ( Confusius )

   . Kita tidak tahu bagaimana hari esok, yang bisa kita lakukan ialah berbuat 
sebaik-
 baiknya dan berbahagia pada hari ini.
   (Samuel Taylor Coleridge )


. Kesalahan terbesar yang bisa dibuat oleh manusia di dalam
kehidupannya adalah terus-menerus mempunyai rasa takut bahwa mereka
akan membuat kesalahan.
   ( Elbert Hubbard )

   . Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi 
bangkit
   kembali setiap kali kita jatuh.
   ( Confusius )


. Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat kesalahan,
selama ia menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya.
   ( Alexander Pope )


. Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita
juga berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah.
   ( Kahlil Gibran )


. Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan
bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan
yang teguh.
   ( Andrew Jackson )

   . Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi 
kita selalu menyesali apa yang belum kita capai.
  ( Schopenhauer )

 . Tidak ada pelaut ulung yang dilahirkan dari samudera yang tenang, tapi ia 
akan
   dilahirkan dari samudera yang penuh terpaan badai, gelombang dan topan
( D   Farhan  Aulawi ).

http://ariefbudi.wordpress.com   http://jalanku.multiply.com  
http://teknofood.blogspot.com
FaceBook : http://id-id.new.facebook.com/people/Arief-Budi-Setyawan/1663852032
  
...Bila engkau penat menempuh jalan panjang, menanjak dan berliku.. dengan 
perlahan ataupun berlari, berhenti dan duduklah diam.. pandanglah ke atas.. 
'Dia' sedang melukis pelangi untukmu..


  Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang 
Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com

CiKEAS Aksi Mahasiswa Menuju Gerbang Reformasi - Yg Jadi Kenangan

2009-10-25 Terurut Topik abe setiawan
ABSTRAKSI 

Buku ini membahas mengenai aksi perjuangan mahasiswa yang menuntut
adanya reformasi,terdiri dari empat bab yang masing-masing
memaparkan:gerakan mahasiswa:upaya membangun kebaikan bersama;krisis
moneter:embrio gerakan reformasi;gerakan mahasiswa
1998:(aksi,tragedi,dan suksesi);mulai kapok hingga lengser
keprabon:drama pergantian presiden dari Soeharto ke Habibie.  

270.6 959 8 

Nus

a        Nusantara  , A.Ariobimo

    Aksi Mahasiswa Menuju Gerbang Reformasi / A.Ariobimo Nusantara --  Jakarta 
, Grasindo , 1998

    xxv  , 109  hal; 16 cm

          ISBN : 979-669-391-7 

DAFTAR ISI

BAB 1 GERAKAN MAHASISWA

BAB 2 KRISIS MONETER

BAB 3 GERAKAN MAHASISWA

BAB 4 MULAI KAPOK HINGGA LONGSOR



 




  Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk 
Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka 
browser. Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

CiKEAS Pemuda dan Pendidikan yang Membebaskan*

2009-10-25 Terurut Topik abe setiawan
 
Pemuda dan 
Pendidikan yang Membebaskan* 
: wedangjae.com


“Hingga kelapa ini tumbuh dan berbuah, kita 
akan berbuat banyak”
 
Terdengar sedikit heroik, tapi itulah yang 
dikatakan oleh Bahruddin saat  menanam tunas kelapa yang menandai lahirnya 
sebuah sekolah alternatif  bernama SMP Qaryah Thayyibah (Q-Tha). Pemuda itu 
baru 
saja usai rembugan dengan sekitar 30 warga desa Kalibening-Salatiga. Tidak 
sampai separuh dari mereka yang kemudian mempercayai ide Bahruddin dan mau 
menyerahkan anaknya menjadi murid SMP Q-Tha. Tercatat, hanya ada 12 orang murid 
angkatan pertama mereka. Termasuk anak Bahruddin sendiri yang ditariknya dari 
sebuah sekolah negeri.
 
Itu adalah penggalan kisah 6 tahun lalu, 
saat warga desa Kalibening mengalami kesulitan massal periodik. Yaitu saat masa 
pendaftaran sekolah atau siswa baru (PSB) dimulai. Mahalnya biaya di sekolah 
lanjutan plus biaya transportasi harian karena jauhnya jarak rumah dan sekolah 
di kota, membuat Bahruddin mencetuskan ide untuk mendirikan sekolah sendiri, di 
desa mereka.  Sebuah sekolah alternatif,  berbasis 
komunitas.


Sekarang, di tahun 2008, Q-Tha telah 
berperan penting dalam pendirian 11 titik sekolah alternatif serupa SMP Q-Tha 
di 
dalam dan luar Salatiga.  Dalam kurun waktu 6 tahun ini, torehan karya dan 
prestasi siswa-siswi Q-Tha telah cukup banyak, dan Q-Tha telah menjadi semacam 
sekolah ‘wajib’ dikunjungi bagi para pemerhati dan peneliti pendidikan. 
Berwujud 
SMP ketika didirikan, sekarang  ia telah berkembang menjadi SMP/SMU Qaryah 
Thayyibah. Bahkan telah pula me-launching Universitas Qaryah Thayyibah di tahun 
2007. Dari siswa yang hanya 12 orang telah menjelma menjadi sebuah komunitas 
belajar dengan ratusan warga belajar.


Problem Substantif 
Pendidikan 


Bahruddin tidak sendirian. Di belahan lain 
negeri ini, banyak pemuda-pemuda serupa Bahruddin menjadi pendobrak dari 
kebuntuan solusi problema pendidikan Indonesia. Tidak hanya menyiasati soal 
dana 
pendidikan, tetapi sudah sampai pada inovasi substansi dalam  memaknai arti 
belajar.  Mereka hendak menawarkan proses belajar alternatif yang lebih 
membebaskan dan manusiawi, sebagai jawaban atas kondisi cara belajar 
‘terkungkung’, yang umumnya berlaku di bangku-bangku sekolah di 
Indonesia. 


Secara garis besar problem substantif 
pendidikan di Indonesia, khususnya di jenjang Dasar hingga Menengah, adalah : 
Pertama, kesulitan untuk mengintegrasikan beragam  subyek mata pelajaran 
menjadi 
suatu kegiatan belajar yang terpadu. 


Eksis di kehidupan nyata membutuhkan 
integrasi beragam ilmu pengetahuan, kemampuan kognisi, dan spirit berkinerja. 
Namun, kehidupan (belajar) di sekolah justru memisah-misahkannya, sehingga 
efeknya adalah terjadi kegagapan kolektif ketika lulusan sekolah masuk ke dunia 
nyata. Lagi, membutuhkan proses cukup panjang untuk bisa merubah paradigma dan 
cara mengajar  yang integratif, karena lembaga ilmu pendidikan (plus psikologi) 
yang memproduksi guru-guru berpanduan pada referensi atau kurikulum yang 
memisah-misahkan ilmu pengetahuan.


Kedua, sekolah terlalu berorientasi pada 
kecerdasan siswa.  Dimana representasi kecerdasan itu bahkan telah tereduksi 
sedemikian rupa menjadi angka-angka (nilai). Padahal, tugas hakiki sekolah, 
sebagaimana mengutip Mohammad Fauzil Adhim (Suara Hidayatullah, 2008),  adalah 
membentuk pribadi yang memiliki integritas moral tinggi, berakhlak mulia dan 
produktif yang berpijak pada fondasi akidah (keimanan). 


Banyak hal dalam definisi kecerdasan yang 
tak bisa diwakili dalam angka, namun nampak nyata-nyata ada dalam kehidupan. 
Dalam konteks keimanan yang ‘berbicara’, seorang murid akan menemukan jati 
dirinya, mengetahui tujuan hidupnya, dan secara otomatis akan gigih mengejar 
kecerdasan (ilmu) yang dirasa memberi kemanfaatan bagi 
dirinya. 


Inilah jawaban, mengapa banyak guru yang 
mengeluhkan betapa minimnya antusiasme anak didik terhadap ilmu, hatta ilmu itu 
telah dipromosikan sedemikian rupa oleh guru sebagai sesuatu yang bermanfaat  
di 
masa depan.  Tak disadari, anak didik telah terlanjur ‘cedera’, terluka oleh 
penganiayaan akademik dalam bentuk pembebanan target-target penguasaan secara 
kognitif materi-materi pelajaran (terutama materi UN). Mereka gagap, tak mampu 
menghidupkan nalarnya, apalagi hatinya, untuk menghidupkan kepekaan diri, yang 
dengan kepekaan itu melahirkan semangat yang berkobar-kobar untuk mencerdaskan 
diri dan menebar kemanfaatan.


 Ketiga, kesulitan menerapkan prinsip 
belajar menyenangkan dan kesetaraan guru-murid sebagai subyek pembelajar. 
Meskipun dua hal ini telah diketahui lama dalam dunia paedagogis, namun 
prakteknya tidak banyak ditemukan. Pendidikan gaya ‘bank’ yang dikritik oleh 
Paolo Freire (LKis, 2003) sebagai dehumanisasi ala sekolah, serasa telah 
menjadi 
pola baku sekolah dan  tak mudah untuk diubah begitu saja.


Akar dari problem ini adalah karena guru 
terbebani oleh beban kurikulum yang padat. Meskipun, telah dikembangan KTSP 
(kurikulum Tingkat Satuan