RE: [iagi-net-l] CD-CD di IAGISEK (Daftar harga)
Mas Benz, saya pesan : 3. "Pengetahuan dan Aplikasi Geologi untuk Guru SMU dan Umum", kumpulan bahan sosialisasi geologi IAGI Pengda Nusra, Pebruari 2003 (Rp.20.000,-) 4. "Kumpulan Materi Sosialisasi Geologi untuk Pecinta Alam & LSM, Citeureup, Bogor, 2003". (Rp. 20.000,-. Mohon dikirim ke, Yudie ISKANDAR, TOTAL INDONESIE KUNINGAN PLAZA MENARA UTARA Division EXPLORATION (DE) lt. 5 Terima kasih. Yudie p.s. secepatnya akan saya transfer. "Anto Sugiharto" <[EMAIL PROTECTED]> 07/11/2003 09:31 AM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:RE: [iagi-net-l] CD-CD di IAGISEK (Daftar harga) Mas Benz, Utk "Prosiding Giant Field andseminar" item no.6 dibawah, kira-kira masih ada? mohon informasinya, kalo masih ada saya berminat dan secepatnya akan fax copy transfer ke iagi. Thanks, Anto S -Original Message- From: IAGI Pusat [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, October 20, 2003 4:09 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] CD-CD di IAGISEK (Daftar harga) DAFTAR HARGA Telah tersedia di Sekretariat IAGI CD file dari: 1. "Kutai Basin Potpourri: Fact, Opinion, and Controversies", Andang Bachtiar, Luncheon Talk IAGI 7 Oktober 2003. (Rp. 50.000,-) 2. "Oil: Its origin and use", film tentang migas sumbangan dari Herman Darman Shell, bisa digunakan untuk sosialisasi geologi. (Rp. 20.000,-) 3. "Pengetahuan dan Aplikasi Geologi untuk Guru SMU dan Umum", kumpulan bahan sosialisasi geologi IAGI Pengda Nusra, Pebruari 2003 (Rp. 20.000,-) 4. "Kumpulan Materi Sosialisasi Geologi untuk Pecinta Alam & LSM, Citeureup, Bogor, 2003". (Rp. 20.000,-) 5. "Rancangan Undang-Undang Sumber Daya Air versi September 2003". (rp. 20.000,-) 6. "Prosiding Giant Field and New Exploration Concepts Seminar", IAGI, Jakarta 17 Oktober 2002. (Rp. 100.000,- + buku + tas) 7. "Prosiding PIT IAGI 31 Surabaya" September-Oktober 2002. (Rp. 300.000,- + proceeding jilid 1 dan 2) 8. "Presentasi Sosialisasi MIGAS IAGI 2002-2003" Divisi/Bidang Migas IAGI. (Rp. 20.000,-) 9. "Paket Sertifikasi Ahli Geologi Migas IAGI", Komisi Sertifikasi IAGI 2002. (Rp. 20.000,-) 10. "Majalah Geologi Indonesia Special Edition 2001", Kumpulan Makalah Terbaik PIT IAGI 30 Geosea 10, Yogjakarta 2001. (Rp. 100.000,- + MGI Special edition) Harga sudah termasuk ongkos kirim. Bagi CD tanpa buku sebenarnya hanya ganti harga CD dan ongkos kirim. Jadi sebenarnya bukan jual-beli. Yang berminat harap kirim uang sejumlah harga yang dipesan ke No rek dibawah ini : Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank Mandiri Cabang Wisma Alia, Jakarta No. Rek : 123 0085005314 Bukti pembayaran mohon di faks ke sekretariat IAGI di nomor 021-83702848 atau 021-83702577. Pemesanan kami terima apabila kami sudah menerima bukti pembayaran melalui faks. salam benz Bagi yang berminat silakan menghubungi: IAGI SECRETARIAT Geologi & Sumberdaya Mineral Building, 4th Floors Jl. Prof. Soepomo, No.10 JAKARTA-12870, INDONESIA Phone/Facs : (62-21) 8370-2848 / 2577 email : [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ?
Ya memang begitu lah geologist Sukanya membahas dan meneliti yang sudah bertahun-tahun dan berjuta-juta tahun yang lalu, siapa tahu ada yang bisa di prospek ? Regard's Bondan Brillianto Op. Geophysicist PT. Exspan Nusantara -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 07 Nopember 2003 8:33 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ? Yaaa, ini sih juga sudah dibahas bertahun-tahun yang lalu... Ukat Sukanta at CPI To: Muhammad Fauzi <[EMAIL PROTECTED]> <[EMAIL PROTECTED] cc: [EMAIL PROTECTED] com> Subject: RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ? 11/07/03 07:50 AM Please respond to iagi-net "Are you a professional (geologist)?" yaah ini yang betul. us -Original Message- From: Muhammad Fauzi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, November 07, 2003 7:45 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ? Wahh.. kalau yg itu sih bukannya salah ngasi assessment ... tapi emang membuat karangan utuk menjustify sebuah skenario.. masih inget nggak film true story "The Taylor of Panama" , korelasi antara proyek dgn intel CIA. btw/ Menurut saya diskusi ini udah nggak klop antara judul dengan isinya.. lebih cocok kalau judulnya "Are you a professional (geologist)?" -mfz- -Original Message- From: Musakti, Oki [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, November 07, 2003 5:44 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ? Iya ...wong CIA yang salah ngasih assessment sampai jutaan orang di Iraq menderita, juga tenang2 aja koqhe he he... -Original Message- From: nsyarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, 6 November 2003 04:21 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Is geology a profession ? ha...ha...ha... gak usah terlalu 'exagerated' gitu lah kang Vicky.orang "cuman" lewat 500 ft aja kok..nah kalau kita juga salah bikin kontur, khan lokasi sumur juga bisa meleset barang 10-20 meter atau bahkan 100-200 meter atau bahkan 1-2 kilometer...he...he...he...he.. Juga kalau petrophysist menginterpretasikan suatu zone itu pay, tapi setelah ditest ternyata isinya aqua..khan sering toh.lha wong waktu rft pay aja bisa ujung-ujungnya gak bisa diproduksi...khan mungkin juga toh... Apakah dengan itu semua sebagai ilmu geologi sodah 'collapse'...? tentunya nggak khan. Sesuatu yang eksak aja ada plus minusnya kok, apalagi deskripsi yang sifatnya deskriptif visual...tentunya peluang errornya banyak juga toh..ya tentunya kalau errornya terlalu banyak ya 'geologistnya' perlu di-"ctrl-alt-del" supaya refresh lagi memorynya dan gak hang lagi hehe...he...eh.. salam, - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Wednesday, November 05, 2003 05:43 Subject: [iagi-net-l] Is geology a profession ? > Semakin miris aku membaca "kebingungan"-nya geologist termasuk Sang Profesor dalam "mendiskripsi" batuan ... !!! > > "kejutan"2 yg dibuat geologist ini kalau dihitung secara ekonomis jelas harus dibayar mahal. Drilling basement . bayangkan dengan laju pengeboran (ROP) 10 ft jam. Berapa duit yg bisa hilang akibat "keteledoran" keilmuan geologi. Eamng aku ndak trus menyatakan yg ndak perform itu orangnya, tapi sebagai "sebuah ilmu" mungkin saja geologi sudah "failed" !! > > Yg tergugat tidak "performed" disini bukan saja geologist (manusianya) tetapi juga ilmu geology juga yg mustinya juga berkembang kalau engga mau "hilang" atau punah ditelan waktu. > > Barangkali kita tidak perlu berlama-lama mimpi seperti yg ditulis Pak Untung. Geologi (ilmu) musti dikembangkan disamping keprofesian geologist (orang). > > Salam > RDP > > >- Original Message - > >From: "Pujasmadi, Bambang" <[EMAIL PROTECTED]> > >sekilas menyerupai slate?, atau batuan beku yang alterasinya tinggi > >sehingga warnanya sudah hijau oleh clorite menyerupai metamorphic. Yang > >terjadi, setiap ganti welsite geologist, ganti pula nama batuannya. Yang > >lebih repot, ketika batu-batu itu dibawa ke ahli petrografi, seorang > >profesor, dia ikut bingung. > > > >Masalahnya bukan karena kita perform atau tidak, kadang-kadang alam > >memang sering memberikan kejutan-kejutan dengan hal-hal yang "aneh" > >sehingga ilmu kita harus terus diupdate. Saya yakin di profesi yang lain > >pun menghadapi hal serupa. > > > >Salam > >BPJ > > > - > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.
RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ?
Yaaa, ini sih juga sudah dibahas bertahun-tahun yang lalu... btw/ Menurut saya diskusi ini udah nggak klop antara judul dengan isinya.. lebih cocok kalau judulnya "Are you a professional (geologist)?" -mfz- Kalau merunut balik tulisan asli dari Dick Selley, sepertinya beliau menyinggung dua aspek baik manusianya (geologist) yg terpenting juga ilmunya (geology) mungkin Titi atau Taufik Manan dari IPA Prof Div dapat mempostingkan artikelnya di milist ini ? Dick Selley ini seorang Prof Emeritus, yang tentu saja sudah banyak makan asam-garam plus bumbu-bumbu geologi lainnya :). Jadi sindiran-sindiran beliau musti dibaca dengan 'cerdas' aku sendiri baca berulang-ulang nangkepnya lain-lain :( soale aku kurang cerdas dalam membaca :P. Namun boleh saja kalau anda anggap pemikiran beliau sudah 'obsolete' atau "ngga njamani" lagi, karena geology sudah bukan hanya soal BATU, sudah banyak ilmu lain yg lengket didalamnya. Soal profesi geologi memang beberapa wektu lalu didiskusikan di milist ini juga. Apakah jelek ... aku sih positip thingking saja, semakin sering bicarakan maka semakin terasa penting masalah itu. Betul, prosefionalisme ... toh IAGI merupakan Ikatan AHLI GEOLOGI Indonesia. Tentunya ke"ahli"annya menjadi pembicaraan utamanya. Derajat kompetensi menjadi tolok ukur kesuksesannya. Keberhasilan aplikasi menjadi idamannya. Bagaimana menghadapi "error" ? Kesalahan, kekeliruan, yang mungkin juga ada keteledoran emang sudah ada "dari sono". Ya, kesalahan dapat saja tidak menjadi sesuatu penghambat, namun tentunya juga bukan sesuatu yg harus selalu diterima begitu saja tanpa dipakai sebagai media belajar. Kesalahan dapat saja merupakan 'motivator' utk melangkah maju menjadi lebih baik. Termasuk kesalahan berharga mahal karena "kebablasan" ngebor 200 atau bahkan 800ft (upst pengalaman pribadi nih :). Namun kesalahan dapat pula menurunkan kecepatan atau menghilangkan semangat semua tergantung manusianya (geologist) ... walopun sangat jelas bukan sekedar ilmunya yg disalahkan. Kesalahan itu bisa saja disebarkan (sharing), lalu dipikirkan bersama (rethinking), kemudian ilmunya diperbaiki (refine), ilmunya dikembangkan (develope), ilmunya berevolusi (evolved) ... ... ... Nah, kalau saja ilmu geologi sudah berevolusi juga, lantas siapa yg dapat disebuat sebagai geologist ? sperti Syaiful itu udah pernah disuksi bertaun2 lalu, walopun banyak looh anggota milist yg dulu belum ikutan ...:) Membosankan ? mungkinkah membosankan seperti tragedi Pacet dan Bahorok yg ditulis oleh Soffian hadi ? hef e nais whik en ... RDP "imil engineer" merangkap 'tukang powerpoint'" _ The new MSN 8: advanced junk mail protection and 2 months FREE* http://join.msn.com/?page=features/junkmail - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] CD-CD di IAGISEK (Daftar harga)
Mas Benz, Utk "Prosiding Giant Field andseminar" item no.6 dibawah, kira-kira masih ada? mohon informasinya, kalo masih ada saya berminat dan secepatnya akan fax copy transfer ke iagi. Thanks, Anto S -Original Message- From: IAGI Pusat [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, October 20, 2003 4:09 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] CD-CD di IAGISEK (Daftar harga) DAFTAR HARGA Telah tersedia di Sekretariat IAGI CD file dari: 1. "Kutai Basin Potpourri: Fact, Opinion, and Controversies", Andang Bachtiar, Luncheon Talk IAGI 7 Oktober 2003. (Rp. 50.000,-) 2. "Oil: Its origin and use", film tentang migas sumbangan dari Herman Darman Shell, bisa digunakan untuk sosialisasi geologi. (Rp. 20.000,-) 3. "Pengetahuan dan Aplikasi Geologi untuk Guru SMU dan Umum", kumpulan bahan sosialisasi geologi IAGI Pengda Nusra, Pebruari 2003 (Rp. 20.000,-) 4. "Kumpulan Materi Sosialisasi Geologi untuk Pecinta Alam & LSM, Citeureup, Bogor, 2003". (Rp. 20.000,-) 5. "Rancangan Undang-Undang Sumber Daya Air versi September 2003". (rp. 20.000,-) 6. "Prosiding Giant Field and New Exploration Concepts Seminar", IAGI, Jakarta 17 Oktober 2002. (Rp. 100.000,- + buku + tas) 7. "Prosiding PIT IAGI 31 Surabaya" September-Oktober 2002. (Rp. 300.000,- + proceeding jilid 1 dan 2) 8. "Presentasi Sosialisasi MIGAS IAGI 2002-2003" Divisi/Bidang Migas IAGI. (Rp. 20.000,-) 9. "Paket Sertifikasi Ahli Geologi Migas IAGI", Komisi Sertifikasi IAGI 2002. (Rp. 20.000,-) 10. "Majalah Geologi Indonesia Special Edition 2001", Kumpulan Makalah Terbaik PIT IAGI 30 Geosea 10, Yogjakarta 2001. (Rp. 100.000,- + MGI Special edition) Harga sudah termasuk ongkos kirim. Bagi CD tanpa buku sebenarnya hanya ganti harga CD dan ongkos kirim. Jadi sebenarnya bukan jual-beli. Yang berminat harap kirim uang sejumlah harga yang dipesan ke No rek dibawah ini : Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank Mandiri Cabang Wisma Alia, Jakarta No. Rek : 123 0085005314 Bukti pembayaran mohon di faks ke sekretariat IAGI di nomor 021-83702848 atau 021-83702577. Pemesanan kami terima apabila kami sudah menerima bukti pembayaran melalui faks. salam benz Bagi yang berminat silakan menghubungi: IAGI SECRETARIAT Geologi & Sumberdaya Mineral Building, 4th Floors Jl. Prof. Soepomo, No.10 JAKARTA-12870, INDONESIA Phone/Facs : (62-21) 8370-2848 / 2577 email : [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Pemerintah Bakal Ijinkan 13 Perusahaan Tambang di Hutan Lindung
Semoga menjadikan contoh bagus bagi penambang profesional yg dapat mengelola pertambangan disertai pelestarian. sebuah project yg "menantang" ... dlm arti positip looh :) RDP "kalo penambang liar itu profesional ngga ya ...kan dibayar sebagai ahli tambang juga upst !!" == Rabu 5 November 2003 00:00:30 WIB Pemerintah Bakal Ijinkan 13 Perusahaan Tambang di Hutan Lindung MinergyNews.Com, Jakarta-- Dari 22 perusahaan tambang yang diprioritaskan penyelesaiannya menyangkut masalah tumpang tindih lahan berkaitan dengan UU Kehutanan No. 41/1999, pemerintah agaknya bakal mengijinkan 13 perusahaan untuk terus melanjutkan kegiatannya. Menurut dokumen yang diterima pers, Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Bidang Perekonomian telah menyetujui untuk memprioritaskan 13 perusahaan dari 22 perusahaan tambang yang kegiatannya terhambat akibat keluarnya UU Kehutanan tersebut. Prioritas diberikan pemerintah, karena ke-13 perusahaan tersebut telah memenuhi kriteria sesuai anjuran yang diberikan Komisi III DPR RI. Sebagaimana diketahui, keluarnya UU Kehutanan No 41 tahun 1999 telah menghambat kegiatan sekitar 50 perusahaan tambang. Padahal perusahaan tambang tersebut telah meneken kontrak (PKP2B maupun KK) dengan pemerintah jauh sebelum UU tersebut dikeluarkan. Dari jumlah itu, pemerintah kemudian mengusahakan penyelesaian terhadap 22 perusahaan yang sudah diseleksi dengan kajian oleh tim terpadu. Berdasarkan kajian itu, pemerintah kemudian melakukan perhitungan resiko nilai gugatan dari 22 perusahaan yang besarnya sekitar 31 miliar dolar AS jika penyelesaian tak dicapai. Namun jika pemerintah mengijinkan 13 perusahaan dari 22 perusahaan itu, pemerintah hanya akan mendapat gugatan ganti rugi sebesar 9 miliar dolar AS dari 9 perusahaan. Dalam suratnya kepada Presiden Megawati, Menko Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti menjelaskan masalah besarnya perhitungan risiko litigasi tersebut. Kepada Presiden, Menko dalam suratnya mengajukan alternatif penyelesaian berdasarkan hasil rakortas yaitu dengan mekanisme perubahan peruntukan kawasan hutan menjadi non-hutan. Perubahan peruntukan dilakukan hanya kepada perusahaan yang telah menentukan lokasi cadangan sumber daya mineral yang ekonomis dan peta lokasi areal pertambangan. Disebutkan bahwa total wilayah yang akan diubah peruntukannya adalah seluas 115.118 hektar dari 6,05 juta hektar wilayah hutan lindung di sekitar wilayah pertambangan. Jadi, yang diubah peruntukannya hanya sekitar 2,07 persen dari total wilayah hutan lindung. Melalui suratnya itu, Menko mengemukakan kepada Presiden bahwa sesuai dengan berita acara rakortas, lima menteri terkait telah menyetujui perubahan peruntukan dengan menggunakan Pasal 19 UU No 41/1999. Lima menteri yang menandatangani berita acara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral; Menteri Kehutanan; Menteri Negara Percepatan Pembangunan KTI; Menteri Negara Lingkungan Hidup; dan Menteri Dalam Negeri. Lebih lanjut, hasil keputusan dari Rakortas ada tiga hal. Pertama, menyetujui daftar nama 22 perusahaan tambang [13 dapat beroperasi, dan 9 berpotensi dilanjutkan] yang sudah diseleksi dengan kajian Tim Terpadu, dengan prioritas penyelesaian untuk 13 perusahaan. Kedua, menyetujui mekanisme dan tahapan penyelesaian permasalahan tumpang tindih sesuai dengan hasil usulan rakortas pada 18 Juli 2003. Ketiga, hasil kesepakatan akan disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Koordinator bidang Perekonomian untuk mendapatkan arahan dan selanjutnya dimintakan persertujuan Komisi III dan VIII DPR RI sebelum dikeluarkan Keputusan Presiden yang berkaitan dengan perubahan peruntukan tersebut. Ke-13 perusahaan tambang yang diprioritaskan untuk melanjutkan kegiatannya adalah PT Freeport Indonesia, PT Karimun Granit, PT Inco Tbk, PT Indominco Mandiri, PT Antam Tbk (Buli-Malut), PT Natarang Mining, PT Nusa Halmahera Minerals, PT Pelsart Tambang Kencana, PT Interex Sacra Raya, PT Weda Bay Nickel, PT Gag Nikel, PT Sorikmas Mining, dan PT Antam Tbk (Bh Bulu Sultra). Sedangkan 9 perusahaan tambang yang dinilai potensial untuk dilanjutkan kegiatannya adalah PT Newmont Nusa Tenggara, PT Sungai Kencana, PT Irja Eastern Mining, PT Kalimantan Surya Kencana, PT Nabire Bakti Mining, PT Dairi Prima Mineral, PT Newmont Horas Nauli, PT Maruwai Coal, dan PT Sumbawa Timur Mining. (MNC-5) - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Z
RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ?
Yaaa, ini sih juga sudah dibahas bertahun-tahun yang lalu... Ukat Sukanta at CPI To: Muhammad Fauzi <[EMAIL PROTECTED]> <[EMAIL PROTECTED] cc: [EMAIL PROTECTED] com> Subject: RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ? 11/07/03 07:50 AM Please respond to iagi-net "Are you a professional (geologist)?" yaah ini yang betul. us -Original Message- From: Muhammad Fauzi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, November 07, 2003 7:45 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ? Wahh.. kalau yg itu sih bukannya salah ngasi assessment ... tapi emang membuat karangan utuk menjustify sebuah skenario.. masih inget nggak film true story "The Taylor of Panama" , korelasi antara proyek dgn intel CIA. btw/ Menurut saya diskusi ini udah nggak klop antara judul dengan isinya.. lebih cocok kalau judulnya "Are you a professional (geologist)?" -mfz- -Original Message- From: Musakti, Oki [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, November 07, 2003 5:44 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ? Iya ...wong CIA yang salah ngasih assessment sampai jutaan orang di Iraq menderita, juga tenang2 aja koqhe he he... -Original Message- From: nsyarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, 6 November 2003 04:21 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Is geology a profession ? ha...ha...ha... gak usah terlalu 'exagerated' gitu lah kang Vicky.orang "cuman" lewat 500 ft aja kok..nah kalau kita juga salah bikin kontur, khan lokasi sumur juga bisa meleset barang 10-20 meter atau bahkan 100-200 meter atau bahkan 1-2 kilometer...he...he...he...he.. Juga kalau petrophysist menginterpretasikan suatu zone itu pay, tapi setelah ditest ternyata isinya aqua..khan sering toh.lha wong waktu rft pay aja bisa ujung-ujungnya gak bisa diproduksi...khan mungkin juga toh... Apakah dengan itu semua sebagai ilmu geologi sodah 'collapse'...? tentunya nggak khan. Sesuatu yang eksak aja ada plus minusnya kok, apalagi deskripsi yang sifatnya deskriptif visual...tentunya peluang errornya banyak juga toh..ya tentunya kalau errornya terlalu banyak ya 'geologistnya' perlu di-"ctrl-alt-del" supaya refresh lagi memorynya dan gak hang lagi hehe...he...eh.. salam, - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Wednesday, November 05, 2003 05:43 Subject: [iagi-net-l] Is geology a profession ? > Semakin miris aku membaca "kebingungan"-nya geologist termasuk Sang Profesor dalam "mendiskripsi" batuan ... !!! > > "kejutan"2 yg dibuat geologist ini kalau dihitung secara ekonomis jelas harus dibayar mahal. Drilling basement . bayangkan dengan laju pengeboran (ROP) 10 ft jam. Berapa duit yg bisa hilang akibat "keteledoran" keilmuan geologi. Eamng aku ndak trus menyatakan yg ndak perform itu orangnya, tapi sebagai "sebuah ilmu" mungkin saja geologi sudah "failed" !! > > Yg tergugat tidak "performed" disini bukan saja geologist (manusianya) tetapi juga ilmu geology juga yg mustinya juga berkembang kalau engga mau "hilang" atau punah ditelan waktu. > > Barangkali kita tidak perlu berlama-lama mimpi seperti yg ditulis Pak Untung. Geologi (ilmu) musti dikembangkan disamping keprofesian geologist (orang). > > Salam > RDP > > >- Original Message - > >From: "Pujasmadi, Bambang" <[EMAIL PROTECTED]> > >sekilas menyerupai slate?, atau batuan beku yang alterasinya tinggi > >sehingga warnanya sudah hijau oleh clorite menyerupai metamorphic. Yang > >terjadi, setiap ganti welsite geologist, ganti pula nama batuannya. Yang > >lebih repot, ketika batu-batu itu dibawa ke ahli petrografi, seorang > >profesor, dia ikut bingung. > > > >Masalahnya bukan karena kita
RE: RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ?
Wah rame judul ini. Sepuluh hari gag sempat buka email, ternyata judulnya berevolusi, berubah. Semula Is geologist a profession, menjadi is geology a profession. Bagiku judul awal lebih tepat, karena geology adalah berarti ilmu bumi, yang bukan profesi, dan profesinya adalah geologist. Tak ada pengukuran didunia yang tak mempunyai kesalahan. Ini hingga setingkat atom, apalagi yang besar, jagadraya. Dalam ukuran atom: letak atom dan kecepatan akan saling menjaui errornya. Maksudnya bila lebih tepat kita tentukan lokasinya, maka error prediksi kecepatannya akan semakin besar, dan sebaliknya, bila prediksi kecepatannya semakin tepat, maka prediksi lokasinya akan semakin besar kesalahannya. Keslahan ini hanya dalam ukuran 10 pangkat minus 13 m. Nah geologist sering berurusan dengan 1 m ( 9 ft) (atawa 1 km meter lebih) , yang lebih tepat sepuluh pangkat 13 kalinya dari pengukuran elektron itu. Dalam pengukuran, maka error (disini maksudnya standar deviasi), sebesar 10 % umumnya sudah dipandang sebagai pengukuran yang baik. Dalam data yang sedikit, eror 50 % kadang sudah banyak diterima. Untuk melihat kebagusan prediksi, lihatlah errornya. Semakin kecil errornya, semakin bagus pengukurannya. Dengan adanya pengukuran yang mesti mempunyai error, bisa disebut bahwa memang manusia tak ada yang benar 100%. Manusia mesti mempunyai kesalahan. Semakin banyak pengukuran, maka akan semakin bagus prediksinya. Dengan kondisi begitu standar deviasinya bisa, akan bisa semakin kecil, sama, atawa malah lebih besar. Semakin luas daerah pengukurannya, maka semakin menghilangkan kemungkinan aliasing. Artinya, bahwa memang daerah yang lebih besar itu, akan lebih memungkinkan bahwa memang prediksi akan mengenai "big picture" benda yang diukur. Anekdot misal : banyak orang buta mendiskripsi gajah: seorang mendriskripsi hanya buntut, satunya kaki, satunya telinga, dll, yang semuanya adalah salah, dan akan benar bila sebagai gabungan semuanya. Saya sebutkan bahwa pengukuran tiap seorang tsb tak memenuhi, masih kurang, untuk diskripsi benda sebenarnya, yang bahasa fisikanya adalah aliasing. Apakah dengan prediksi seseorang yang selalu mempunyai kesalahan menjadikan pendapat seseorang (geologist) harus tak dipakai ? Bila ya, terus sipa yang harusnya diskripsi ? Perluasan wawasan yang diperlukan. Saling berdiskusi, menunjukkan pendapat, dan bersabar dengan kritik, untuk mencari kebenaran. Itulah maka semakin besar jam terbang, semakin bagus prediksi. Semakin banyak prediksi, maka semakin banyak yang bisa dihasilkan. Tapi tentu semakin besar juga probabilitas kesalahan yang dinyatakan. He... he... he..., gitu ? Salam, Maryanto. -Original Message- From: ROMDONI Romdoni [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, November 06, 2003 10:35 Pagi To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ? Menurut pendapat pribadi saya, maaf kalau ada yang berbeda, kok kita pesimis sekali dengan profesi kita sendiri. Sepertinya bukan profesi wellsite saja atau geologist pada umumnya yang penuh ketidakpastian, masih banyak profesi lain yang notabene dianggap lebih sebagai ilmu pasti akan tetapi pada kenyataannya banyak menghasilkan analisa yang salah. Bahkan bukan hanya rugi secara material seperti yang mungkin wellsite lakukan. sebagai contoh kecil : - Banyak dokter yang salah mendiagnosa sakit pasien, sehingga menyebabkan pasiennya mati. walaupun sudah didukung teknologi tercanggih. - Tidak sedikit ahli sipil yang membuat jembatan yang dalam tempo singkat sudah rusak. - Pakar ekonomi dengan analisa2 yang membuat indonesia bangkrut. - Pengacara, hakim dan jaksa yang salah memvonis seseorang. - Dll, dll Menurut saya hal yang wajar, sebagai mana dikatakan dalam agama (maklum bulan puasa) bahwa ilmu yang kita kuasai hanya setetes air dibandingkan dengan lautan yang luas. Salam "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> 06/11/2003 09:21 AM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:Re: RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ? >Vick, kalo 'geologist' ya jelas 'human being' bukan 'science'. Nah, kalo >'geology' baru itu 'science and art'... > Ada yg bilang diblakang saya Geologi itu jelas ilmu seni ... ... "seni bela diri" ... Seni berkilah membela diri mencari alasan ... kalau-kalau kebablasan 200 ft ga dimarahin bozz ... :) jurusnya cem-macem : "lah, kita kan berhubungan dengan alam yg susah diprediksi ..." "di dalam perut bumi siapa yg tau pasti sih ... " "ah, orang lain juga melakukan kesalahan yg sama ..." "kan ini masih preliminary ..." "wah datanya ndak kumplit sih ..." kesimpulan masih diperlukan penelitian lebih lanjut. hik hik hik ...:( RDP - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.c
RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ?
"Are you a professional (geologist)?" yaah ini yang betul. us -Original Message- From: Muhammad Fauzi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, November 07, 2003 7:45 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ? Wahh.. kalau yg itu sih bukannya salah ngasi assessment ... tapi emang membuat karangan utuk menjustify sebuah skenario.. masih inget nggak film true story "The Taylor of Panama" , korelasi antara proyek dgn intel CIA. btw/ Menurut saya diskusi ini udah nggak klop antara judul dengan isinya.. lebih cocok kalau judulnya "Are you a professional (geologist)?" -mfz- -Original Message- From: Musakti, Oki [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, November 07, 2003 5:44 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ? Iya ...wong CIA yang salah ngasih assessment sampai jutaan orang di Iraq menderita, juga tenang2 aja koqhe he he... -Original Message- From: nsyarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, 6 November 2003 04:21 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Is geology a profession ? ha...ha...ha... gak usah terlalu 'exagerated' gitu lah kang Vicky.orang "cuman" lewat 500 ft aja kok..nah kalau kita juga salah bikin kontur, khan lokasi sumur juga bisa meleset barang 10-20 meter atau bahkan 100-200 meter atau bahkan 1-2 kilometer...he...he...he...he.. Juga kalau petrophysist menginterpretasikan suatu zone itu pay, tapi setelah ditest ternyata isinya aqua..khan sering toh.lha wong waktu rft pay aja bisa ujung-ujungnya gak bisa diproduksi...khan mungkin juga toh... Apakah dengan itu semua sebagai ilmu geologi sodah 'collapse'...? tentunya nggak khan. Sesuatu yang eksak aja ada plus minusnya kok, apalagi deskripsi yang sifatnya deskriptif visual...tentunya peluang errornya banyak juga toh..ya tentunya kalau errornya terlalu banyak ya 'geologistnya' perlu di-"ctrl-alt-del" supaya refresh lagi memorynya dan gak hang lagi hehe...he...eh.. salam, - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Wednesday, November 05, 2003 05:43 Subject: [iagi-net-l] Is geology a profession ? > Semakin miris aku membaca "kebingungan"-nya geologist termasuk Sang Profesor dalam "mendiskripsi" batuan ... !!! > > "kejutan"2 yg dibuat geologist ini kalau dihitung secara ekonomis jelas harus dibayar mahal. Drilling basement . bayangkan dengan laju pengeboran (ROP) 10 ft jam. Berapa duit yg bisa hilang akibat "keteledoran" keilmuan geologi. Eamng aku ndak trus menyatakan yg ndak perform itu orangnya, tapi sebagai "sebuah ilmu" mungkin saja geologi sudah "failed" !! > > Yg tergugat tidak "performed" disini bukan saja geologist (manusianya) tetapi juga ilmu geology juga yg mustinya juga berkembang kalau engga mau "hilang" atau punah ditelan waktu. > > Barangkali kita tidak perlu berlama-lama mimpi seperti yg ditulis Pak Untung. Geologi (ilmu) musti dikembangkan disamping keprofesian geologist (orang). > > Salam > RDP > > >- Original Message - > >From: "Pujasmadi, Bambang" <[EMAIL PROTECTED]> > >sekilas menyerupai slate?, atau batuan beku yang alterasinya tinggi > >sehingga warnanya sudah hijau oleh clorite menyerupai metamorphic. Yang > >terjadi, setiap ganti welsite geologist, ganti pula nama batuannya. Yang > >lebih repot, ketika batu-batu itu dibawa ke ahli petrografi, seorang > >profesor, dia ikut bingung. > > > >Masalahnya bukan karena kita perform atau tidak, kadang-kadang alam > >memang sering memberikan kejutan-kejutan dengan hal-hal yang "aneh" > >sehingga ilmu kita harus terus diupdate. Saya yakin di profesi yang lain > >pun menghadapi hal serupa. > > > >Salam > >BPJ > > > - > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > - > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : H
RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ?
Wahh.. kalau yg itu sih bukannya salah ngasi assessment ... tapi emang membuat karangan utuk menjustify sebuah skenario.. masih inget nggak film true story "The Taylor of Panama" , korelasi antara proyek dgn intel CIA. btw/ Menurut saya diskusi ini udah nggak klop antara judul dengan isinya.. lebih cocok kalau judulnya "Are you a professional (geologist)?" -mfz- -Original Message- From: Musakti, Oki [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, November 07, 2003 5:44 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ? Iya ...wong CIA yang salah ngasih assessment sampai jutaan orang di Iraq menderita, juga tenang2 aja koqhe he he... -Original Message- From: nsyarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, 6 November 2003 04:21 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Is geology a profession ? ha...ha...ha... gak usah terlalu 'exagerated' gitu lah kang Vicky.orang "cuman" lewat 500 ft aja kok..nah kalau kita juga salah bikin kontur, khan lokasi sumur juga bisa meleset barang 10-20 meter atau bahkan 100-200 meter atau bahkan 1-2 kilometer...he...he...he...he.. Juga kalau petrophysist menginterpretasikan suatu zone itu pay, tapi setelah ditest ternyata isinya aqua..khan sering toh.lha wong waktu rft pay aja bisa ujung-ujungnya gak bisa diproduksi...khan mungkin juga toh... Apakah dengan itu semua sebagai ilmu geologi sodah 'collapse'...? tentunya nggak khan. Sesuatu yang eksak aja ada plus minusnya kok, apalagi deskripsi yang sifatnya deskriptif visual...tentunya peluang errornya banyak juga toh..ya tentunya kalau errornya terlalu banyak ya 'geologistnya' perlu di-"ctrl-alt-del" supaya refresh lagi memorynya dan gak hang lagi hehe...he...eh.. salam, - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Wednesday, November 05, 2003 05:43 Subject: [iagi-net-l] Is geology a profession ? > Semakin miris aku membaca "kebingungan"-nya geologist termasuk Sang Profesor dalam "mendiskripsi" batuan ... !!! > > "kejutan"2 yg dibuat geologist ini kalau dihitung secara ekonomis jelas harus dibayar mahal. Drilling basement . bayangkan dengan laju pengeboran (ROP) 10 ft jam. Berapa duit yg bisa hilang akibat "keteledoran" keilmuan geologi. Eamng aku ndak trus menyatakan yg ndak perform itu orangnya, tapi sebagai "sebuah ilmu" mungkin saja geologi sudah "failed" !! > > Yg tergugat tidak "performed" disini bukan saja geologist (manusianya) tetapi juga ilmu geology juga yg mustinya juga berkembang kalau engga mau "hilang" atau punah ditelan waktu. > > Barangkali kita tidak perlu berlama-lama mimpi seperti yg ditulis Pak Untung. Geologi (ilmu) musti dikembangkan disamping keprofesian geologist (orang). > > Salam > RDP > > >- Original Message - > >From: "Pujasmadi, Bambang" <[EMAIL PROTECTED]> > >sekilas menyerupai slate?, atau batuan beku yang alterasinya tinggi > >sehingga warnanya sudah hijau oleh clorite menyerupai metamorphic. Yang > >terjadi, setiap ganti welsite geologist, ganti pula nama batuannya. Yang > >lebih repot, ketika batu-batu itu dibawa ke ahli petrografi, seorang > >profesor, dia ikut bingung. > > > >Masalahnya bukan karena kita perform atau tidak, kadang-kadang alam > >memang sering memberikan kejutan-kejutan dengan hal-hal yang "aneh" > >sehingga ilmu kita harus terus diupdate. Saya yakin di profesi yang lain > >pun menghadapi hal serupa. > > > >Salam > >BPJ > > > - > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > - > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL
RE: RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ?
Yah nampaknya kita semua sudah bekerja sebaik atau semaksimum kita bisa, kalau hasilnya ada kesalahan hati kita tidak menyalahkan kita sediri. Salam, US -Original Message- From: ROMDONI Romdoni [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, November 06, 2003 10:35 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ? Menurut pendapat pribadi saya, maaf kalau ada yang berbeda, kok kita pesimis sekali dengan profesi kita sendiri. Sepertinya bukan profesi wellsite saja atau geologist pada umumnya yang penuh ketidakpastian, masih banyak profesi lain yang notabene dianggap lebih sebagai ilmu pasti akan tetapi pada kenyataannya banyak menghasilkan analisa yang salah. Bahkan bukan hanya rugi secara material seperti yang mungkin wellsite lakukan. sebagai contoh kecil : - Banyak dokter yang salah mendiagnosa sakit pasien, sehingga menyebabkan pasiennya mati. walaupun sudah didukung teknologi tercanggih. - Tidak sedikit ahli sipil yang membuat jembatan yang dalam tempo singkat sudah rusak. - Pakar ekonomi dengan analisa2 yang membuat indonesia bangkrut. - Pengacara, hakim dan jaksa yang salah memvonis seseorang. - Dll, dll Menurut saya hal yang wajar, sebagai mana dikatakan dalam agama (maklum bulan puasa) bahwa ilmu yang kita kuasai hanya setetes air dibandingkan dengan lautan yang luas. Salam "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> 06/11/2003 09:21 AM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:Re: RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ? >Vick, kalo 'geologist' ya jelas 'human being' bukan 'science'. Nah, kalo >'geology' baru itu 'science and art'... > Ada yg bilang diblakang saya Geologi itu jelas ilmu seni ... ... "seni bela diri" ... Seni berkilah membela diri mencari alasan ... kalau-kalau kebablasan 200 ft ga dimarahin bozz ... :) jurusnya cem-macem : "lah, kita kan berhubungan dengan alam yg susah diprediksi ..." "di dalam perut bumi siapa yg tau pasti sih ... " "ah, orang lain juga melakukan kesalahan yg sama ..." "kan ini masih preliminary ..." "wah datanya ndak kumplit sih ..." kesimpulan masih diperlukan penelitian lebih lanjut. hik hik hik ...:( RDP - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ?
Dear Professionals, Please be advised that there will be a "Buka Puasa" Talk by DR Knox for Riau Chapter organized by IPA, on Monday, November 10, 2003 at: 17:00 hours. If you wish to attend please contact Agus Rahardja H: [EMAIL PROTECTED] Thanks and regards, titi tabusalla - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] REMINDER IPA-AAPG DR KNOX EVENING TALK!
Dear Professionals, Please be advised that there will be a "Buka Puasa" Talk by DR Knox in Balikpapan organized by IPA, on Wednesday, November 12, 2003 at RABC Restaurant, Unocal Complex start at: 17:00 hours. If you wish to attend please contact Pancha: [EMAIL PROTECTED] Thanks and regards, titi tabusalla - Original Message - From: "PUTROHARI Rovicky" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, November 06, 2003 3:44 PM Subject: Re: [iagi-net-l] REMINDER IPA-AAPG DR KNOX EVENING TALK! juga jangan lupa utk yang di balikpapan : RDP = BUKA PUASA TALK 2003 AAPG Distinguished Lecture DR Gordon Knox Date: Wednesday, November 12, 2003 Time: 5:00 PM ? 8:00 PM Venue: RABC Restaurant, Pasir Ridge, Unocal ? Balikpapan COST: Rp. 75.000,00 (IPA and Non IPA Prof. Div. Member)includes buka puasa and dinner SUBJECT: "Subsurface Risk and Uncertainty Assessment in Petroleum Exploration - The Challenges " SPEAKER: Gordon Knox, Exploration Consultant, Balzan, Malta - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ?
Iya ...wong CIA yang salah ngasih assessment sampai jutaan orang di Iraq menderita, juga tenang2 aja koqhe he he... -Original Message- From: nsyarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, 6 November 2003 04:21 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Is geology a profession ? ha...ha...ha... gak usah terlalu 'exagerated' gitu lah kang Vicky.orang "cuman" lewat 500 ft aja kok..nah kalau kita juga salah bikin kontur, khan lokasi sumur juga bisa meleset barang 10-20 meter atau bahkan 100-200 meter atau bahkan 1-2 kilometer...he...he...he...he.. Juga kalau petrophysist menginterpretasikan suatu zone itu pay, tapi setelah ditest ternyata isinya aqua..khan sering toh.lha wong waktu rft pay aja bisa ujung-ujungnya gak bisa diproduksi...khan mungkin juga toh... Apakah dengan itu semua sebagai ilmu geologi sodah 'collapse'...? tentunya nggak khan. Sesuatu yang eksak aja ada plus minusnya kok, apalagi deskripsi yang sifatnya deskriptif visual...tentunya peluang errornya banyak juga toh..ya tentunya kalau errornya terlalu banyak ya 'geologistnya' perlu di-"ctrl-alt-del" supaya refresh lagi memorynya dan gak hang lagi hehe...he...eh.. salam, - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Wednesday, November 05, 2003 05:43 Subject: [iagi-net-l] Is geology a profession ? > Semakin miris aku membaca "kebingungan"-nya geologist termasuk Sang Profesor dalam "mendiskripsi" batuan ... !!! > > "kejutan"2 yg dibuat geologist ini kalau dihitung secara ekonomis jelas harus dibayar mahal. Drilling basement . bayangkan dengan laju pengeboran (ROP) 10 ft jam. Berapa duit yg bisa hilang akibat "keteledoran" keilmuan geologi. Eamng aku ndak trus menyatakan yg ndak perform itu orangnya, tapi sebagai "sebuah ilmu" mungkin saja geologi sudah "failed" !! > > Yg tergugat tidak "performed" disini bukan saja geologist (manusianya) tetapi juga ilmu geology juga yg mustinya juga berkembang kalau engga mau "hilang" atau punah ditelan waktu. > > Barangkali kita tidak perlu berlama-lama mimpi seperti yg ditulis Pak Untung. Geologi (ilmu) musti dikembangkan disamping keprofesian geologist (orang). > > Salam > RDP > > >- Original Message - > >From: "Pujasmadi, Bambang" <[EMAIL PROTECTED]> > >sekilas menyerupai slate?, atau batuan beku yang alterasinya tinggi > >sehingga warnanya sudah hijau oleh clorite menyerupai metamorphic. Yang > >terjadi, setiap ganti welsite geologist, ganti pula nama batuannya. Yang > >lebih repot, ketika batu-batu itu dibawa ke ahli petrografi, seorang > >profesor, dia ikut bingung. > > > >Masalahnya bukan karena kita perform atau tidak, kadang-kadang alam > >memang sering memberikan kejutan-kejutan dengan hal-hal yang "aneh" > >sehingga ilmu kita harus terus diupdate. Saya yakin di profesi yang lain > >pun menghadapi hal serupa. > > > >Salam > >BPJ > > > - > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > - > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - Santos Ltd A.B.N. 80 007 550 923 Disclaimer: The information contained in this email is intended only for the use of the person(s) to whom it is addressed and may be confidential or contain privileged information. If you are not the intended recipient you are hereby notified that any perusal, use, distribution, copying or disclosure is strictly prohibited. If you have received this email in error please immediately advise us by return email and delete the email without ma
Re: [iagi-net-l] REMINDER IPA-AAPG DR KNOX EVENING TALK!
juga jangan lupa utk yang di balikpapan : RDP = BUKA PUASA TALK 2003 AAPG Distinguished Lecture DR Gordon Knox Date: Wednesday, November 12, 2003 Time: 5:00 PM ? 8:00 PM Venue: RABC Restaurant, Pasir Ridge, Unocal ? Balikpapan COST: Rp. 75.000,00 (IPA and Non IPA Prof. Div. Member)includes buka puasa and dinner SUBJECT: "Subsurface Risk and Uncertainty Assessment in Petroleum Exploration - The Challenges " SPEAKER: Gordon Knox, Exploration Consultant, Balzan, Malta - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ?
Menurut pendapat pribadi saya, maaf kalau ada yang berbeda, kok kita pesimis sekali dengan profesi kita sendiri. Sepertinya bukan profesi wellsite saja atau geologist pada umumnya yang penuh ketidakpastian, masih banyak profesi lain yang notabene dianggap lebih sebagai ilmu pasti akan tetapi pada kenyataannya banyak menghasilkan analisa yang salah. Bahkan bukan hanya rugi secara material seperti yang mungkin wellsite lakukan. sebagai contoh kecil : - Banyak dokter yang salah mendiagnosa sakit pasien, sehingga menyebabkan pasiennya mati. walaupun sudah didukung teknologi tercanggih. - Tidak sedikit ahli sipil yang membuat jembatan yang dalam tempo singkat sudah rusak. - Pakar ekonomi dengan analisa2 yang membuat indonesia bangkrut. - Pengacara, hakim dan jaksa yang salah memvonis seseorang. - Dll, dll Menurut saya hal yang wajar, sebagai mana dikatakan dalam agama (maklum bulan puasa) bahwa ilmu yang kita kuasai hanya setetes air dibandingkan dengan lautan yang luas. Salam "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> 06/11/2003 09:21 AM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:Re: RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ? >Vick, kalo 'geologist' ya jelas 'human being' bukan 'science'. Nah, kalo >'geology' baru itu 'science and art'... > Ada yg bilang diblakang saya Geologi itu jelas ilmu seni ... ... "seni bela diri" ... Seni berkilah membela diri mencari alasan ... kalau-kalau kebablasan 200 ft ga dimarahin bozz ... :) jurusnya cem-macem : "lah, kita kan berhubungan dengan alam yg susah diprediksi ..." "di dalam perut bumi siapa yg tau pasti sih ... " "ah, orang lain juga melakukan kesalahan yg sama ..." "kan ini masih preliminary ..." "wah datanya ndak kumplit sih ..." kesimpulan masih diperlukan penelitian lebih lanjut. hik hik hik ...:( RDP - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Fwd: [HAGI-Network] Full Paper IAGI-HAGI JCJ 2003
Forwarded Message Follows: From: Franciscus Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> Date: Thu, 6 Nov 2003 15:07:40 +0700 Subject: [HAGI-Network] Full Paper IAGI-HAGI JCJ 2003 -- >Menurut info dari panitia masih cukup banyak yang belum masukkan full paper >atau extended abstract walaupun sudah diberitahukan bahwa papernya diterima >untuk dipresentasikan di JCJ 2003. > >Tolong diingat dead line nya, dan kalau harus mengundurkan diri, tolong >panitia diberitahu secepat mungkin untuk pengaturan penjadwalan. > >Sayang sekali apabila paper anda terpilih untuk dipresentasikan tetapi anda >batal jadi presenter karena tidak memasukkan full paper nya. >best regards, >fbs > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] BILA AHLI GEOLOGI MENATAP RUU SDA
BILA AHLI GEOLOGI MENATAP RUU SDA Kemajuan pesat yang dicapai dalam pembangunan di Indonesia untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, ternyata juga diiringi oleh kemunduran kemampuan daya dukung sumberdaya alam sebagai penyangga kehidupan. Kemunduran itu terjadi baik dalam kemampuan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (renewable) seperti air, udara, tanah dan hutan maupun sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui (non-renewable) Air merupakan salah satu sumberdaya alam dan kebutuhan hidup yang paling penting dan merupakan unsur dasar bagi semua perikehidupan di bumi. Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat berlangsung. Saat ini di Indonesia, masalah ketersediaan sumberdaya air tidak lagi menjadi masalah yang mudah dipecahkan dan bahkan telah menjadi issu nasional bahwa di berbagai pusat pertumbuhan, terutama di Jawa, Bali dan Lampung, telah terjadi krisis air bersih. Di pentas global pun kebutuhan akan air telah menjadi agenda dari isu hangat, dimana dalam berbagai konvensi internasional, pernyataan bahwa setiap orang berhak mendapatkan 50 liter/hari air bersih telah menjadi bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM). Indonesia sendiri telah menyatakan berkomitmen bahwa salah satu tujuan pembangunan Indonesia adalah agar kebutuhan hidup rata-rata warga Indonesia untuk mendapatkan 2000 m3/tahun/orang dapat tercapai agar cita-cita menjadi masyarakat yang adil makmur dan sejahtera dapat tercapai. Pada dasarnya air termasuk sumberdaya, alam yang dapat diperbaharui oleh kemampuan purifikasi diri oleh alam dan karenanya air sering dianggap sebagai sumberdaya alam yang tidak bias habis atau sumberdaya alam yang tidak terbatas. Pada saat yang sama air juga dianggap sebagai milik umum yang terkesan gratis untuk mendapatkannya, sehingga penggunaannya seringkali dilakukan secara tidak hemat, kurang hati-hati dan tidak bijaksana. Anggapan masyarakat awam yang semacam itu tampaknya perlu diluruskan karena saat ini air telah menjadi sumberdaya alam yang terbatas jumlahnya. Hal ini terjadi karena air di satu pihak air memiliki siklus tata air yang relatif tetap, sedangkan di sisi lain pemakaiannya terus bertambah seiring dengan pertambahan populasi penduduk. Permasalahan lainnya adalah kualitas air yang secara alami tidak baik atau terus menurun akibat kecerobohan aktifitas manusia. Menyadari kian terbatasnya sumber daya air, DPR berinisiatif menyusun draft Rancangan Undang-Undang Sumber Daya Air (RUU SDA), yang walaupun telah selesai dibahas di tingkat Panja, namun tidak kunjung disahkan menjadi Undang-undang. Itu karena DPR menuai banyak kritik dan desakan berbagai lapisan masyarakat agar UU tersebut ditinjau ulang lantaran banyak diantara substansinya yang justru bias menjadi bumerang bagi rakyat dikemudian hari. "Saya mendukung berbagai kelompok masyarakat yang menyuarakan agar pengesahan RUU itu ditunda dulu, "kata Sonny Keraf, mantan Menteri Lingkungan Hidup kepada Antara. RUU tersebut, katanya, akan memberi peluang terjadinya privatisasi dan komersialisasi air di masa mendatang yang justru akan menjerat rakyat sendiri dan keuntungan terbesar berpihak pada perusahaan-perusahaan asing bermodal besar. Jika tidak hati-hati maka itu akan mengakibatkan terhambatnya akses masyarakat, khususnya rakyat miskin dan petani untuk memenuhi kebutuhdnnya akan air. Dia juga mengungkapkan, dirinyajuga melihat adanya sinyalemen bahwa penyusunan RUU itu sarat dengan tekanan atau pesanan khusus dari World Bank ataupun IMF. "Lagi-lagi dibalik itu semua adalah negara-negara maju dan kepentingan perusahaan multinasional. Mereka berkepentingan menanamkan modalnya di sektor air ini karena pada beberapa dekade mendatang, air akan menjadi komoditas vital yang sangat menguntungkan karena dibutuhkan siapapun sementara keberadaannya semakin langka," kata Sonny yang kini dosen di Unika Atmajaya itu. Dimata Geologist Terlepas dari adanya kontroversi seputar penyusunan RUU yang tidak transparan, tidak melibatkan publik, dan "berselubung konspirasi" internasional, pengelolaan sumberdaya air di Indonesia sudah saatnya memerlUkan konsepsiyang lebih jelas dan terarah. "Keberadaan sumberdaya air di muka bumi ini sangat dikontrol oleh aspek bio-geo-fisik," kata Andang Bachtiar, ketua umum lkatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI). Untuk menyediakan, memanfaatkan, mengolah, dan merlindungi sumberdaya air di suatu wilayah pengembangan, katanya, diperlukan konsep nasional yang mempertimbangkan secara akurat ketersediaan, perilaku, penerapan metode eksplorasi, perhitungan potensi dan eksploltasi air yang tepat. IAGI, setelah melakukan diskusi panel antar anggotanya di Bandung belum lama Ini, menilai perlunya konsepsi nasional atau RUU SDA meliputi pengaturan atas empat aspek. Aspek pertama adalah air atmosfer (hidrometeorologi), yang meliputi akurasi perhitungan curah hujan, pemilihan lokasi-lokasi stasiun klimatologi dan desain basis data yang baik serta studi perubahan iklim baik global, regi
Re: RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ?
Kalau orang itu digaji atau dapat duit karena melakukan ilmu geology, maka being a geologist adalah profession. Jika hanya karena kesenangan melakukan ilmu geology, maka itu disebut hobby atau geologist amateuran. Kenapa bingung-bingung bertanya is geology a profession? RPK - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, November 06, 2003 1:21 AM Subject: Re: RE: [iagi-net-l] Is geology a profession ? > >Vick, kalo 'geologist' ya jelas 'human being' bukan 'science'. Nah, kalo > >'geology' baru itu 'science and art'... > > > > Ada yg bilang diblakang saya > Geologi itu jelas ilmu seni ... > ... "seni bela diri" ... > Seni berkilah membela diri mencari alasan ... > kalau-kalau kebablasan 200 ft ga dimarahin bozz ... :) > > jurusnya cem-macem : > "lah, kita kan berhubungan dengan alam yg susah diprediksi ..." > "di dalam perut bumi siapa yg tau pasti sih ... " > "ah, orang lain juga melakukan kesalahan yg sama ..." > "kan ini masih preliminary ..." > "wah datanya ndak kumplit sih ..." > > kesimpulan > masih diperlukan penelitian lebih lanjut. > > hik hik hik ...:( > > RDP > > - > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > - > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -