Re: [iagi-net-l] Gempa di selatan Jember tadi pagi

2010-02-11 Thread dini . bening
Di batu hijau,  sumbawa barat, gempa terasa sekitar jam 4 subuh tadi, sekitar 1 
menit,agak besar.

Salam,dini
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Wayan Ismara Heru Young 
Date: Thu, 11 Feb 2010 16:49:14 
To: 
Subject: [iagi-net-l] Gempa di selatan Jember tadi pagi
Gempa di selatan Jember tadi pagi
Antara magnitute 5.7 (USGS) dan 6.6 (BMKG), dengan kedalaman antara 53.9km 
(USGS) dan 10km (BMKG).
Kelihatannya USGS dan BMKG hanya sepakat mengenai waktu dan koordinat saja.
 
Apabila melihat "beach ball" yang dari USGS, tampaknya bidang pergerakan 
cenderung vertikal.

Saya tertarik untuk mengetahui data dari BMKG.
Mohon dikoreksi jika salah: 
Jika sama menunjukan pergerakan vertikal, dengan kedalaman 10km, seharusnya 
komposisi yang cukup untuk mengkategorikan sebagai potensi tsunami.
Atau ada faktor lain yang saya belum tangkap?
 
 
Salam,
W.H.Y.
 
 
 
Berikut ini dari website masing-masing badan:
 
 
BMKG:
Pusat gempa berada pada 
210 km BaratDaya NUSADUA-BALI , 212 km BaratDaya KUTA-BALI , 215 km BaratDaya 
TANAHLOT-BALI , 
216 km Tenggara JEMBER-JATIM , 894 km Tenggara JAKARTA-DKIJAKARTA 
 
Terjadi pada Lokasi Magnitude Kedalaman Potensi Tsunami 
12-Feb-10
01:43:06 WIB 10.11 LS - 113.85 BT  10 Km tidak berpotensi TSUNAMI 
 
USGS:
Earthquake Details
Magnitude5.7 
Date-Time   * Thursday, February 11, 2010 at 18:43:08 UTC 
* Friday, February 12, 2010 at 02:43:08 AM at epicenter 
* Time of Earthquake in other Time Zones 
Location10.063°S, 113.847°E 
Depth53.9 km (33.5 miles) 
RegionSOUTH OF JAVA, INDONESIA 
Distances215 km (135 miles) S of Jember, Java, Indonesia
215 km (135 miles) SW of Denpasar, Bali, Indonesia
260 km (160 miles) WSW of Mataram, Lombok, Indonesia
900 km (560 miles) ESE of JAKARTA, Java, Indonesia 
 
 

 USGS MOMENT TENSOR SOLUTION
Depth  67 No. of sta: 28
Moment Tensor;   Scale 10**17 Nm
   Mrr= 5.24   Mtt=-1.40
   Mpp=-3.84   Mrt=-0.05
   Mrp= 2.01   Mtp= 4.44
  Principal axes:
   T  Val=  5.81  Plg=71  Azm=300
   N    1.63  16  145
   P   -7.44   7   53

Best Double Couple:Mo=6.8*10**17
  NP1:Strike=338 Dip=55 Slip= 111
  NP2:   125 40    64
  
   ---    
  -   
    # 
  #-- 
    - P - 
   --#---   --    
   --##---    
  ---#   ###---   
   T --   
     #-   
  --##-   
  ---#-   
   ---    
   --##---    
    ###-- 
  ---#--###   
    --### 
  ---##   
   ---





Re: [iagi-net-l] Penentuan Umur Sedimen

2011-06-14 Thread dini . bening
Pak dudy,
Kalau tidak salah lantai dua, sebelah laboraturium geokimia, jurusan teknik 
geologi, FIKTM, ITB
Betul kan ya Pak Cipto?

Salam
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Dudy Setyandhaka 
Date: Wed, 15 Jun 2011 01:53:46 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] Penentuan Umur Sedimen
Terimakasih ya...
Kok saya bisa lupa sama pelajaran dasar paleontologi dulu :D

Punya rekomendasi lab biostrat untuk analisa fosil tersebut?

Salam,
Dudy



From: prasiddha...@gmail.com [mailto:prasiddha...@gmail.com]
Sent: Wednesday, June 15, 2011 9:24 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Penentuan Umur Sedimen

Kang Dudy,

Apakabar? Betul kata pak Gatot. Dengan menggunakan biostratigraphy. Sedimen 
laut banyak mengandung fosil, dari situ bisa ditentukan umur dan lingkungan 
pengendapannya. Kirim saja ke lab biostrat.

From: gatot dwi j 
Date: Wed, 15 Jun 2011 09:04:40 +0800
To: 
ReplyTo: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Penentuan Umur Sedimen

Pak Dudy,
coba membantu, mungkin bisa dengan melihat fosil (bisa mikro fosil atao 
nanofosil) dari sedimen tersebut. dari situ bisa diketahui berapa umur relatif 
dari sedimen tersebut di endapkan.

mungkin yang dibawah saya bisa menjelaskan lebih detail.

salam,

gatot dj
On Wed, Jun 15, 2011 at 8:06 AM, Dudy Setyandhaka 
mailto:dudy.setyandh...@nnt.co.id>> wrote:
Selamat pagi,
Mohon pencerahannya mengenai metode yang dapat menentukan umur sedimen di dasar 
laut? (kapan sedimen tsb masuk ke laut dan/atau terendapkan). Apakah dengan 
semacam carbon dating atau pakai tracer lainnya?

Salam,
Dudy

---
The content of this message may contain the private views and opinions of the 
sender and does not constitute a formal view and/or opinion of the company 
unless specifically stated. The contents of this email and any attachments may 
contain confidential and/or proprietary information, and is intended only for 
the person/entity to whom it was originally addressed. Any dissemination, 
distribution or copying of this communication is strictly prohibited. If you 
have received this email in error please notify the sender immediately by 
return e-mail and delete this message and any attachments from your system.

__
This email has been scanned by the MessageLabs Email Security System.
For more information please visit http://www.messagelabs.com/email
__


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, 
mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: 
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 
2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-


__
This email has been scanned by the MessageLabs Email Security System.
For more information please visit http://www.messagelabs.com/email
__

---
The content of this message may contain the private views and opinions of the 
sender and does not constitute a formal view and/or opinion of the company 
unless specif

Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Tahunan Greenpeace 2010

2011-06-15 Thread dini . bening
Tergantung MOU dan Gentlement agreement didalam FPA ( Forward purchasing 
agreement) selama tidak ada for majeur, bisa FOB, coRrect ???
No idea

Salam.
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Date: Wed, 15 Jun 2011 14:32:50 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Tahunan Greenpeace 2010
Kapan ya Greenpeace mengkritisi freeport ?

RDP

2011/6/15 Dini 

>
> Fyi
> Sent from my iPad
>
> Begin forwarded message:
>
> *From:* "Dawn, Greenpeace" 
> *Date:* June 15, 2011 13:13:18 GMT+08:00
> *To:* dini.ben...@yahoo.com
> *Subject:* *Laporan Tahunan Greenpeace 2010*
> *Reply-To:* 
> supporterservice...@mailing.greenpeace.org
>
>  *Greenpeace Asia Tenggara*
>
> Jl. Kemang Utara Raya No. 16B1
> Jakarta Selatan, Jakarta-12730
> Tel.
> (021)
> 718 2708
> Fax.
> (021)
> 718 2857
>
>
>
>
>  
> *www.greenpeace.or.id*
>
>
>Dear Dini,
>
> Kami kirimkan pada Anda Laporan Tahunan Greenpeace 2010.
>
>
> 
>
> Klik di 
> siniuntuk
>  membaca Laporan Tahunan 2010.
>
> 2010 menandakan 10 tahun kerja Greenpeace dalam melindungi lingkungan hidup
> di Asia Tenggara. Dengan dukungan Anda kami telah mencapai banyak kemenangan
> dan keberhasilan bagi lingkungan. Laporan ini kembali akan menunjukkan
> kepada Anda bahwa bersama-sama kita bisa membuat perubahan positif. Kami
> sangat menghargai semua dukungan Anda selama ini. Terima kasih  Anda telah
> menjadi bagian dari Greenpeace.
>
> Salam hangat,
>
> *Dawn Gosling
> Direktur Eksekutif Interim
> Greenpeace Asia Tenggara*
>
>
>
> Jadilah pahlawan lingkungan hidup dengan menghentikan Barbie dari
> kebiasaannya merusak hutan! Bagi Anda yang belum bergabung, dukung kampanye
> onlinekami
>  untuk melindungi hutan, dengan mengirim
> surat kepada 
> Mattel(produsen
>  Barbie) agar menghentikan penggunaan kertas kemasan yang berasal
> dari perusakan hutan di Indonesia untuk produk-produk mainannya. Selain itu,
> dapatkan aplikasi Facebook yang fun untuk cerita Ken putus dengan Barbie di
> sini.
> Ajak semua teman dan keluarga Anda dan *have fun* sambil menyelamatkan
> hutan kita!
>
>
>
>


-- 
*"Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !"*



Re: [iagi-net-l] Formation resistivity factor (a, m, n)

2011-06-15 Thread dini . bening
Pada akhirnya diperlukan ilmu biologi untuk seleksi alam, dengan teori 
simbiosis mutualisme, homo hominid.

Salam,
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Parvita Siregar 
Date: Wed, 15 Jun 2011 08:40:22 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Formation resistivity factor (a, m, n)
Teman2,

Di dalam SCAL, ada perhitungan formation resistivity factor a, m dan n yang 
digunakan dalam petrophysics nantinya.  Di dalam pengukurannya, ada yang diukur 
dalam lingkungan ambient, ada yang di lingkungan overburden (formation 
pressure).  Apakah biasanya teman2 melakukan kedua-duanya dalam analisa atau 
hanya melakukan yang overburden?  Biasanya berapa banyak selisihnya, apakah 
sensitif?

Terimakasih banyak,

Parvita H. Siregar
Chief Geologist
Salamander Energy Indonesia
Suite 1502, Indonesia Stock Exchange Bld.
15th Fl, Tower 2
Jln. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190, Indonesia

Tel: +62 21 5291 2900
fax: +62 21 3000 4020
mailto: 
parvita.sire...@salamander-energy.com

P Please consider the environment before you print

Disclamer:  This email (including any attachments to it) is confidential and is 
sent for the personal attention of the intended recipient only and may contain 
information that is priviledged, confidential or exempt from disclosure.  If 
you have received this email in error, please advise us immediately and delete 
it.  You are notified that using, disclosing, copying, distributing or taking 
any action in reliance on the contents of this information is strictly 
prohibited.




Re: [iagi-net-l] Perusahaan Minyak Paling Menguntungkan Di Dunia

2011-06-15 Thread dini . bening
Seperti mendengar cerita ditemukannya cadangan minyak berawal dari kerang, yanh 
kemudian dijadikan logo perusahaan sampai saat ini, kalau tidak salah begitu, 
kurang lebihnya.

Salam,
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Date: Thu, 16 Jun 2011 07:07:13 
To: Indoenergy; IAGI
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Perusahaan Minyak Paling Menguntungkan Di Dunia
Perusahaan Minyak Paling Menguntungkan Di Dunia
Oleh : Danar Listiawan*


Menurut Anda siapakah Perusahaan Minyak yang paling menguntungkan di
dunia saat ini ?

Baiklah mari kita coba bahas berdasarkan pemeringkatan yang dibuat oleh
Forbes.
Secara sales/revenue Shell boleh saja menduduki peringkat pertama
dalam World Oil and Gas Company League table versi Majalah Forbes
dalam daftar Forbes 2000 untuk tahun 2010 dengan membukukan total
penjualan sebesar US$ 278.19 miliar
(
http://www.forbes.com/lists/2010/18/global-2000-10_The-Global-2000_Sales.html
).

Tapi jika dihitung berdasarkan total prestasi perusahaan, yang
menyangkut empat aspek, yaitu Revenue, Profit, Asset dan Market Value,
maka Shell hanya berada di Peringkat ke – 17. Sedang untuk peringkat
Forbes 2000, Shell ada pada peringkat ke- 8 dan urutan untuk kategori
World Oil company maka Shell hanya menempati urutan ke-6

Dalam hal revenue saja, dengan total penjualan sebesar US$278.19
miliar, jelas apa yang diraih oleh Shell tidak ada yang bisa
mengalahkan. Pesaing terdekatnya diluar kelompok Oil & Gas hanyalah
raksasa ritel dunia Wal-mart Stores yang mempunyai total sales untuk
tahun 2010 sebesar US$408.21 miliar. Dan ini satu-satunya perusahaan
di luar bidang Oil & Gas dengan revenue yang sanggup mengalahkan
bidang Oil & Gas.

Sementara Exxon Mobil yang hampir setiap tahun selalu menduduki
peringat pertama dalam daftar perusahaan minyak terbaik di dunia versi
Forbes tahun ini harus puas hanya di urutan ke-4 Forbes dan urutan
ke-2 dari seluruh perusahaan minyak dunia dengan perolehan
sales/revenue sebesar US$275.56 miliar dan profit margin sebesar
US$19.28 miliar

Meskipun Exxon Mobil adalah langganan jawara 5 besar di Forbes 2000
akan tetapi jika kita telaah lagi dari rangking yang ada dan juga dari
sisi profit margin, sebenarnya ExxonMobil tidaklah begitu hebat.
Marilah kita tengok sedikit analisa dibawah ini :
ExxonMobil meraup keuntungan sebesar US$19.28 Milliar yang didapat
dari total revenue sebesar US$275.56 Milliar. Sehingga kalau kita
bagi, akan didapatlah profit margin sebesar 7% saja. Dengan kata lain,
ExxonMobil hanya mengantongi keuntungan bersih 7 sen untuk setiap
dollar dari penjualannya.

Hal Ini bisa kita maklumi mengingat besarnya aset ExxonMobil serta
menyebarnya operation mereka di seluruh penjuru dunia. Saat ini
ExxonMobil memiliki lebih dari 120,000 orang karyawan di seluruh
dunia. Dan ExxonMobil sendiri terbagi atas 6 divisi besar yang
dikelompokan kedalam 3 kategori : Upstream, Downstream & Chemical

Exxon Mobil Corporate : Berkantor pusat di Irving, Texas
Exxon Mobil Downstream: Berkantor pusat di Fairfax, Virginia
Exxon Mobil Upstream, Exploration & Production : Berkantor pusat di
Houston, Texas
Exxon Mobil Aviation : Berkantor pusat di Leatherhead, Surrey, England
Exxon Mobil Chemical: Berkantor pusat di Houston, Texas
Exxon Mobil Marine : Berkantor pusat di Leatherhead, Surrey, England


Divisi Upstream atau Divisi Hulu sangatlah mendominasi sebagai mesin
pencetak uang bagi ExxonMobil dengan mendapatkan lebih dari 60% dari
total Revenue.
Dengan demikian barangkali akan menjadi masuk akal bagi kita meskipun
meraih revenue yang luar biasa tapi dengan jumlah karyawan dan
operating plant yang tersebar di berbagai penjuru dunia serta aset
yang juga luar biasa besar maka ExxonMobil hanya bisa meraih 7% profit
margin saja dari total penjualan di tahun 2010.

Akan lebih baik jika sebaiknya kita bandingkan dengan sesama raksasa
Minya dunia lainnya seperti dengan BP, raksasa minyak asal Inggris
yang ternyata hanya mampu meraih 6.93% profit margin, sedikit dibawah
ExxonMobil. Padahal nilai Asset BP jauh lebih besar dari total aset
ExxonMobil, yaitu US$ 235.45 miliar namun dengan market value sebesar
US$167.13 miliar. Mari kita bandingkan dengan aset dan market valuenya
ExxonMobil yang masing-masing sebesar US$ 233.32 dan US$ 308.77
miliar.
Demikian juga dengan Shell yang mendapatkan hasil yang lebih rendah
lagi, yaitu 4.50% profit margin.
Bagaimana performa raksasa minyak di belahan bumi lainnya?
Total lumayan, dengan 7.53% profit margin, Conocophilips untuk
performa tahun 2010 lumayan sangat jeblok dengan hanya membukukan
3.57% profit margin.

Sementara itu Chevron dengan performa 6.58% profit margin dan total
revenue sebesar US$ 159.3 miliar kali ini harus rela menduduki
peringkat ke-20 dari Forbes 2000 dan peringkat ke-8 untuk kategori Oil
& Gas company.

Lalu siapakah perusahaan minyak peraih gelar top profit margin holder
di tahun 2010 ?
CNOOC, hanya dengan total revenue se

Re: [iagi-net-l] Formation resistivity factor (a, m, n)

2011-06-15 Thread dini . bening
a m n ???
Alpha 
Methana 
Nano .rantai karbon C H

No idea, in curing
Salam,
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Shofiyuddin 
Date: Thu, 16 Jun 2011 08:42:00 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Formation resistivity factor (a, m, n)
Vita, kayaknya mau pindah profesi nih?

Sekedar nambahin sedikit aja eksplanasi dari mas Yudiyoko.

Hal pertama yang perlu diingat adalah bahwa electrical properties (a, m, n)
TIDAK DIUKUR melainkan merupakan produk turunan hasil best curve fit yang
berupa gradient (untuk m dan n) dan intercept untuk a dari parameter
parameter yang diukur (porosity, resistivitas air formasi Rw, resistivititas
formasi baik yang fully saturated Ro dan partially saturated Rt) seperti
yang mas Yudiyoko sebutin di bawah.
jadi, a, m dan n sangat tergantung dari keakuratan pengukuran parameter yang
diukur tadi.

Kembali ke laptop.
Bagaimana sensitifitas a, m dan n terhadap dua kondisi pengukuran yang
berbeda, yaitu ambient (biasanya di level 800 psi) dan NOB yang besarnya
tergantung formasi.

Mari kita tinjau satu satu dari parameter yang diukur:

Porosity (ambient vs NOB):
Faktor utama yang sensitif adalah
1. tingkat kompresibiltas batuan yang sangat tergantung dari komposisi
batuan sendiri. Batu dengan banyak kandungan mineral clay/shale akan jauh
lebih mudah terkena kompresi dibandingkan dengan batu yang lebih pure
semisal shaley sand dan quartzose. Saya gak ahli klastik, tapi saya yakin
cukup banyak pengaruhnya.
2. Jenis clay yang terkadung dalam batuan. Clay yang masih mengandung banyak
air (grup smectite/montmorillonite) akan lebih mudah terkompresi dibanding
dengan clay yang tidak mengandung banyak air seperti illite.
3. Untuk Limestone dengan komposisi yang muddy (mudstone, wackestone) lebih
mudah terkompresi dibandingkan dengan yang graindstone, packstone,
framestone dan boundstone.

Porosity (pengukuran)

1. Pengeringan sample. Clay mineral sangat sensitif terhadap temperature.
Salah salah menerapkan besarnya suhu bisa mengakibatkan perubahan struktur
mineral clay yang akan berimpak terhadap hasil pengukuran porosity terutama
untuk clay dengan stuktur air didalamnya. Salah satu yang biasa dipakai
adalah humidity drying yang besarnya kira kira 65 derajat celcius. Pada suhu
ini diperkirakan struktur clay mineral tidak berubah dan tidak akan
menghilangkan air yang terikat (clay bound water).  Untuk limestone, saya
menggunakan suhu di sekitar angka 90-95 derajat Celcius karena sudah dicoba
di angka 115 dan sample cracking.
2. Saat ini yang sering dipakai adalah injeksi gas Helium. Beberapa "orang"
mencoba mengukur porositas dengan mercury. yang terakhir ini bisa saja, tapi
ongkosnya lebih mahal dimana sample sudah tidak bisa digunakan lagi dan
harus dibuang. Dan yang kedua, interpretasi terhadap porosity harus hati
hati karena ada effect "comformance" dimana mercury akan cenderung mengisi
bagian bagian luar sample yang tidak rata tapi seakan akan mengisi pore.
3. Dengan NMR. Bisa untuk mendapatkan porositas efektif dan porositas dari
air yang tidak bisa terambil (Swirr). Metode pengukurannya sendiri valid
banget karena alat ini sangat sensitif terhadap ion ion hidrogen yang ada di
lubang pori. Tapi kita harus sedikit waspada terhadap pengukuran Swirr nya
karena kondisi Swirr didapatkan dengan cara diputar dengan menggunakan
centrifuge yang mana pembacaan nya sangat bergantung mata kita. Tapi untuk
total porositasnya gak ada masalah.

Jadi kalo kita sudah konfiden dengan data prositasnya, m bisa dihitung
dengan rumus yang mas Yudi berikan.

Monggo.

udah dulu ah, ada order datang.
nanti kita ngomong ngomong apa faktor faktor yang sangat berpengaruh
terhadap a, m dan n.
Kedepan nanti kita bicara pengukuran Rt (resistivitas dari partially
saturated sample) yang akan menentukan perhitungan "n"

lanjut laen kali.



On Wed, Jun 15, 2011 at 6:25 PM, Yudiyoko Ega Sugiharto <
yudiyoko_...@yahoo.com> wrote:

> Bu Parvita,
>
> Koreksi overburden seharusnya dilakukan. Kalau kata sumber yg bisa
> dipercaya sih "Overburden correction can reduce the porosity from 0.5-1.0
> p.u. (ratio: 0.90-0.97):.
> jadi setelah koreksi, porositas-nya bisa 0.9-0.97 kali dari awalnya.
>
> Archie Formula:
> (Sw^n)= FF(Rw/Rt)
> Jika Sw= 100% maka Ro=Rt
> Formation Factor=a/(porositas^m)=Ro/Rw
> Resistivity Index=RI=1/(Sw^n)=Rt/R0
>
> Dari rumus di-atas sudah jelas bahwa porositas cukup menentukan dalam
> Electrical Measurement CCAL.
>
> Dari sumber yang bisa dipercaya: nilai *m* setelah koreksi overburden=
> nilai *m* ambient+0.05 sampai nilai *m* ambient+0.1 (ratio 1.05-1.1). jadi
> setelah dikoreksi akan didapatkan nilai m yang lebih besar.
>
> Sumber kesalahan dari kalkulasi porositas CCAL: pencucian,
> pengeringan,pengukuran reservoir stress, jenis texture,
> Representavity/homogeneity. Pengeringan pada suju 80 degC seringkali
> menyebabkan mineral lempung rusak (shale collapse) sehingga menambah nilai
> porositas. Disarankan 

Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Tahunan Greenpeace 2010

2011-06-16 Thread dini . bening
Abah 
Hatur nuhun
LSM juga manusia.
Selamat merdeka, sim kuring kagungan bandul beureum seratan kanjeng nabi, 
ngagaleuh ti toko suvenir sapaliheun museum geologi.

Wassalamualaikum wr wb.
Nuju ngaleeut kopi di victoria kafe RS santosa
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: "Yanto R.Sumantri" 
Date: Fri, 17 Jun 2011 08:09:31 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Tahunan Greenpeace 2010


Pak Agus

Saya melihat bahwa lama lama LSM , bahkan sekelas Greenpeace tidak bisa
untuk tetap indepedent.
Mengenai SDA , apakah salah bangsa lain ???
Ya , jelas bukan .
Tapi dengan situasi politik dimana dasar negara saja sudah di acak acak ,
apakah kita masih bisa optimis dengan tujuan kita bernegara ?

Jawabnya ada di rumput yang bergoyang..

si Abah


On Thu, June 16, 2011 12:32 pm, Agus Irianto wrote:
> Yth Pak Yanto R.Sumantri,and rekans
>
> Seharusnya organisasi sekelas Greenpeace tidak harus diskriminatif dlm
> melontarkan kritik2 demi penyelamatan lingkungan...kayaknya dlm hal
> freeport sdh terkontaminasi dgn politik yg sangat njelimet dan emoh
> berurusan dgn hal2 semacam ini ...apalagi menyangkut pejabat2 di Indonesia
> yg nyalinya ciut bila berhadapan dgn PERJANJIAN INTERNASIONAL..bah...!
>
> Sampai2 bener kata anekdot orang2 sbb : " Jangan heran orang2 asing yg
> berusaha di Indonesia pastilah mereka membela kepentingan nasional
> merekayg patut diherankan adalah orang2 Indonesia yg bekerja di
> perusahaan asing sedikit sekali yg membela kepentingan nasional dan
> rakyatnya."
>
> Yang jelas INDONESIA jadi bancaan dari negara2 asing...Oil & Gas nya sdh
> Amerika yg kuasai, emas, perak, tembaga juga Amerika yg kuasai, Nickelnya
> dikuasai oleh Eramet (prancis).Mangan dan besinya dirancah oleh India
> dan Cina..tarada lagi warisan utk anak cucu Berdosalah kita
> karena kita tidak bener2 melaksanakan UUD 1945, bab 14, pasal 33 ayat
> 3 sbb : " Bumi, air & kekayaan alam yg terkandung di dalamnya dikuasai
> oleh NEGARA dan dipergunakan utk sebesar2 kemakmuran rakyat "..kita
> telah mengkhianati UUD '45 tsb diatas.
>
> Bagi saya dlm menyoroti masalah freeport itu pemerintah harus tegas dan
> berani!!! tinjau kembali perjanjian kerjasamanya, yg tidak memihak
> kepentingan rakyat/nasional dicoret, abaikan saja perjanjian2 yg
> menguntungkan pihak asing..kalau freeport tdk mau ...diusir saja dr
> bumi Indonesia masa kita yg sdh banyak ahli2 geologi dan pertambangannya
> tidak bisa mengelola sendiri?!?..yg penting sekarang ini ada org
> yg berani wong penguasa itu harusnya menangan koqbisa
> mengendalikan pengusaha bukan sebaliknya PEGUSAHA MENGENDALIKAN
> PENGUASA?!?atau mungkin freeport sdh membayar Greenpeace utk
> tidak mengotak-atik hal ini...???.
>
> Salam,
> Agus Irianto
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> --- On Thu, 6/16/11, Yanto R.Sumantri  wrote:
>
>> From: Yanto R.Sumantri 
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Tahunan Greenpeace 2010
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Date: Thursday, June 16, 2011, 10:52 AM
>>
>>
>> Rekan
>>
>>
>> Apakah pak Basuki Purnmo yang eks Bupati itu almuni geologi
>> ??
>>
>> si Abah
>>
>> On Wed, June 15, 2011 4:06 pm, Rovicky Dwi Putrohari
>> wrote:
>> > On Wed, Jun 15, 2011 at 3:46 PM, Made Sulitra
>> > 
>> > wrote:
>> >> Mas Rovicky,
>> >> Ada apa di Freeport?
>> >
>> > Pernah baca ini belom ?
>> > http://www.rakyatmerdekaonline.com/news.php?id=11038
>> > awalnya dari issue dibawah ini yg sudah tahun lalu
>> muncul di beberapa
>> > diskusi lingkunganist.
>> >
>> > Quote:
>> >
>> >> Saya iseng-iseng membuka mesin pencari kata
>> Google, dan memasukan key
>> >> word
>> >> “Greenpeace� dan “Freeport Indonesia�.
>> Menariknya, tak ada satu kata
>> >> pun,
>> >> apalagi kalimat yang memberitakan statemen
>> Greepeace tentang perusahaan
>> >> tambang asal Amerika itu.
>> >>
>> >> Sebagai pembanding, saya kembali memasukan key
>> word “Greenpeace
>> >> Indonesia�,
>> >> tapi kali ini dengan kata “sawit�. Apa yang
>> saya temukan? Ada puluhan,
>> >> bahkan ratusan berita berisi kritikan keras dan
>> tajam Greenpeace
>> >> terhadap
>> >> produk sawit nasional.
>> >>
>> >> Intinya,mereka menuding produksi sawit Indonesia
>> dalam proses
>> >> produksinya
>> >> melakukan perusakan lingkungan. Untuk itu, mereka
>> meneriakan penolakan
>> >> terhadap produk sawit nasional. Tak cukup itu,
>> mereka juga menekan
>> >> perusahaan-perusahaan asing yang selama ini
>> menjadi mitra dan pemakai
>> >> minyak
>> >> sawit Indonesia, untuk menghentikan kerjasama.
>> >>
>> >> Belum puas juga, Greenpeace juga menekan perbankan
>> asing agar tidak
>> >> mengucurkan kreditnya kepada petani dan pengusaha
>> sawit nasional dengan
>> >> dalih yang sama. Yang menjadi pertanyaan saya, ada
>> kepentingan apa
>> >> Greenpeace begitu keras dan seringnya melontarkan
>> kritik tentang sawit?
>> >> Namun, di sisi l

Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Tahunan Greenpeace 2010

2011-06-16 Thread dini . bening
Berbahagialah mahasiswa ITB, yang dikelilingi oleh penunggang kuda di seputar 
kampus
Yang datang melancong bersama anak familynya , mengisi hari liburan dengan 
sempurna.
Subhanallah, Barakallah.

Wassalam, Dini
( On physiotheraphy room- RS Santosa. BandungY
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: "Sugeng Hartono" 
Date: Fri, 17 Jun 2011 08:46:16 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Tahunan Greenpeace 2010

Abah Yth,

Saya ingat tulisan pakar lingkungan Unpad, almarhum Prof. Otto Sumarwoto,
beliau pernah mengatakan bahwa ada banyak jenis LSM; ada yang seperti burung 
merpati
yang suka terbang tinggi, begitu di bawah banyak makanan, mereka segera 
turun.
Ada juga yang seperti kuda, begitu diberi makan rumput segar dia akan siap 
lari
kemana pun juga sesuai dengan perintah penunggangnya.
Saya senang menyaksikan film para aktivis Greenpeace yang bentrok dengan 
pemburu paus
di tengah gelombang laut. Sekali-2 kami masih menerima brosurnya LSM ini 
karena Aditya,
anak saya secara rutin masih menyisihkan uang jajannya untuk Greenpeace.

Salam hangat,
sugeng

nb. setiap ke rig saya suka sedih menyaksikan hutan-2 kita yang semakin 
menipis dan gosong,
  di luarnya nampak rimbun tetapi di dalamnya sudah tidak ada pohon yang 
besar.
  dulu setiap pagi, setelah mengirim morning report, saya suka olahraga 
sambil menyaksikan monyet-2
  yang bercanda di pepohonan yang tinggi, tetapi sekarang mereka sudah 
pergi. kasihan mereka :(

- Original Message - 
From: "Yanto R.Sumantri" 
To: 
Sent: Friday, June 17, 2011 8:09 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Tahunan Greenpeace 2010


>
> Pak Agus
>
> Saya melihat bahwa lama lama LSM , bahkan sekelas Greenpeace tidak bisa
> untuk tetap indepedent.
> Mengenai SDA , apakah salah bangsa lain ???
> Ya , jelas bukan .
> Tapi dengan situasi politik dimana dasar negara saja sudah di acak acak ,
> apakah kita masih bisa optimis dengan tujuan kita bernegara ?
>
> Jawabnya ada di rumput yang bergoyang..
>
> si Abah
>
>
> On Thu, June 16, 2011 12:32 pm, Agus Irianto wrote:
>> Yth Pak Yanto R.Sumantri,and rekans
>>
>> Seharusnya organisasi sekelas Greenpeace tidak harus diskriminatif dlm
>> melontarkan kritik2 demi penyelamatan lingkungan...kayaknya dlm hal
>> freeport sdh terkontaminasi dgn politik yg sangat njelimet dan emoh
>> berurusan dgn hal2 semacam ini ...apalagi menyangkut pejabat2 di 
>> Indonesia
>> yg nyalinya ciut bila berhadapan dgn PERJANJIAN 
>> INTERNASIONAL..bah...!
>>
>> Sampai2 bener kata anekdot orang2 sbb : " Jangan heran orang2 asing yg
>> berusaha di Indonesia pastilah mereka membela kepentingan nasional
>> merekayg patut diherankan adalah orang2 Indonesia yg bekerja di
>> perusahaan asing sedikit sekali yg membela kepentingan nasional dan
>> rakyatnya."
>>
>> Yang jelas INDONESIA jadi bancaan dari negara2 asing...Oil & Gas nya sdh
>> Amerika yg kuasai, emas, perak, tembaga juga Amerika yg kuasai, Nickelnya
>> dikuasai oleh Eramet (prancis).Mangan dan besinya dirancah oleh India
>> dan Cina..tarada lagi warisan utk anak cucu Berdosalah kita
>> karena kita tidak bener2 melaksanakan UUD 1945, bab 14, pasal 33 ayat
>> 3 sbb : " Bumi, air & kekayaan alam yg terkandung di dalamnya dikuasai
>> oleh NEGARA dan dipergunakan utk sebesar2 kemakmuran rakyat "..kita
>> telah mengkhianati UUD '45 tsb diatas.
>>
>> Bagi saya dlm menyoroti masalah freeport itu pemerintah harus tegas dan
>> berani!!! tinjau kembali perjanjian kerjasamanya, yg tidak memihak
>> kepentingan rakyat/nasional dicoret, abaikan saja perjanjian2 yg
>> menguntungkan pihak asing..kalau freeport tdk mau ...diusir saja dr
>> bumi Indonesia masa kita yg sdh banyak ahli2 geologi dan pertambangannya
>> tidak bisa mengelola sendiri?!?..yg penting sekarang ini ada org
>> yg berani wong penguasa itu harusnya menangan koqbisa
>> mengendalikan pengusaha bukan sebaliknya PEGUSAHA MENGENDALIKAN
>> PENGUASA?!?atau mungkin freeport sdh membayar Greenpeace utk
>> tidak mengotak-atik hal ini...???.
>>
>> Salam,
>> Agus Irianto
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> --- On Thu, 6/16/11, Yanto R.Sumantri  wrote:
>>
>>> From: Yanto R.Sumantri 
>>> Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Tahunan Greenpeace 2010
>>> To: iagi-net@iagi.or.id
>>> Date: Thursday, June 16, 2011, 10:52 AM
>>>
>>>
>>> Rekan
>>>
>>>
>>> Apakah pak Basuki Purnmo yang eks Bupati itu almuni geologi
>>> ??
>>>
>>> si Abah
>>>
>>> On Wed, June 15, 2011 4:06 pm, Rovicky Dwi Putrohari
>>> wrote:
>>> > On Wed, Jun 15, 2011 at 3:46 PM, Made Sulitra
>>> > 
>>> > wrote:
>>> >> Mas Rovicky,
>>> >> Ada apa di Freeport?
>>> >
>>> > Pernah baca ini belom ?
>>> > http://www.rakyatmerdekaonline.com/news.php?id=11038
>>> > awalnya dari issue dibawah ini yg sudah tahun lalu
>>> muncul di beberapa
>>> > diskusi lingkunganist.
>>> >
>>> > Quote:
>>> >
>>> 

Re: [iagi-net-l] klasifikasi oil/gas field

2011-06-22 Thread dini . bening
Seingat saya ,barangkali  analog dengan yang disampaikan Pak Yanto, dalam 
mineral resources, ada istilah proven dan probable.
Mengacu pada JORC_australim (J...Ore Reserve comitee) dan ada istilah 
resource: Measured, Infered, indicated 
Sedikit berharap -IAGI bisa mempunyai langkah yang terintegrasi dalam 
memanfaatkan sumber daya alam tak terpabaharui baik mineral, minyak dan gas 
bumi, untuk kesejahteraan rakyat banyak, sesuai amanat Pasal 33 UUD 1945, 
dengan azas mufakat dan semangat kekeluargan, demi menjaga pertahanan dan 
keamanan nasional.Seleksi alam terus berlangsung, simbiosis mutualisme.
Terimakasih

Wassalam,
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: "Yanto R.Sumantri" 
Date: Wed, 22 Jun 2011 11:56:17 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] klasifikasi oil/gas field



Rekan rekan

Saya pernah baca dari AAPG ada klasifikasi dari  besaran cadangan yang
diketemukan yaitu : Giant , Very Large dst.
Apakah ada yang tahu batasan besarnya cadangan yang mendasari pembagian itu ?
Kalau tak salah Tlang Akar dan Arun termasuk salah satu giant field yang
diketemukan di Indonesia.

Apa ada yang memiliki data berapa rata rata besarnya filed yang
diketemukan di Indonesia selama tiga puluh tahun terakhir ?

Tks , kalau ada yang bersedia membantu .

si Abah


-- 
___
Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma
hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China

2011-06-23 Thread dini . bening
Its all about  suistanable development

Trims,
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: "Made Sulitra" 
Date: Thu, 23 Jun 2011 11:10:16 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline 
logging/LWD/mudlogging company China

Mas Bowo,
Karena a new baby n growing learning curve, yang perlu kita tiru inovasi mereka 
seperti "Invented Continuous Improvement in any Sectors", Mereka hanya punya 
basic tools (conventional) seperti, TriCombo, SWC, RFT but not like RCI (Baker 
Reservoir Characterization with multi-chambers), dimana kita tahu Baker udah 
giant well established WL Company.

Our ops hanya onshore, so far OK interm of $, basic safety maupun untuk tujuan 
sumur produksi plus Near Field Wildcats.

  - Original Message - 
  From: Bowo Pangarso 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, June 23, 2011 10:36 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline 
logging/LWD/mudlogging company China


  Pak Made terimakasih atas sharingnya.
  Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah mereka 
hanya provide tool standard seperti Triple Combo (GR-Res-ND) saja, atau mereka 
juga punya special tool lain? seperti misalnya NMR/CMR atau yang ekuivalen? 
MDT/RDT/RCI, dual packer capabilities? Image log? HPHT tools?

  Pengalaman mereka di onshore dan atau offshore bagaimana pak?

  dari sisi non teknikal, apakah support untuk post processing analysis, akses 
ke expert dari masing-masing log dan teknologi, tingkat safety standard mereka 
juga cukup tinggi?

  Maaf kalau jadi terlalu detail, lebih karena memang saya belum pernah 
berinteraksi dengan perusahaan logging asal China, sehingga hanya dengar-dengar 
saja, apalagi kelihatannya mereka baru lebih kurang 10 tahun beroperasi di 
Indonesia (CMIIW), seiring dengan masuknya perusahaan minyak asal China.

  Untuk kawan-kawan lain yang sudah kirim via Japri terimakasih

  salam,
  Bowo

  2011/6/22 Made Sulitra 

All,
Dari segi non-technical (English) and price sangat competive.
Technically OK (meet our bussines requirement to flow the well) dan 
sekarang Citic Seram Energy Ltd pake Chinese WL.

- Original Message - 
  From: Bowo Pangarso 
  To: IAGI 
  Sent: Wednesday, June 22, 2011 1:56 PM
  Subject: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline 
logging/LWD/mudlogging company China


  Rekan-rekan IAGI yang budiman,
  Kalau tidak keberatan saya mohon sharingnya dari rekan-rekan sekalian 
mengenai pengalaman berinteraksi dengan perusahaan wireline logging/LWD company 
China.
  Untuk segala aspek baik teknikal, non teknikal, maupun harga. Salah satu 
yang bisa saya dapatkan melalui browsing di internet adalah 
http://www.cnlc.cn/cnlcWeb/Index.htm, saya pernah dengar juga ada Da Qing?

  Akan lebih baik kalau bisa japri saja, tapi saya mohon kalaupun melalui 
jalur umum, opini yang keluar tidak mendiskreditkan satu perusahaan tertentu.

  terimakasih,
  Bowo


--

  “Save a Tree” – Please consider the environment before printing this 
email.







“Save a Tree” – Please consider the environment before printing this email. 






--

  “Save a Tree” – Please consider the environment before printing this email.



“Save a Tree” – Please consider the environment before printing this email.


Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China

2011-06-23 Thread dini . bening
Paling ekonomis bikin sketsa
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: o - musakti 
Date: Thu, 23 Jun 2011 06:03:16 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline 
logging/LWD/mudlogging company China

Inget semboyan tukang foto jaman dulu (waktu belon digital) yang kurang lebih :
' Komponen paling murah dari suatu foto adalah filem nya. Jangan hemat-hemat 
filem karena harga suatu momen dan sebagainya itu jauh lebih besar dari sekedar 
harga filem'
Silahkan dianalogikan dengan harga log di operasi pemboran.

--- On Thu, 23/6/11, Shofiyuddin  wrote:

From: Shofiyuddin 
Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline 
logging/LWD/mudlogging company China
To: iagi-net@iagi.or.id
Received: Thursday, 23 June, 2011, 10:46 AM

Gak establish gak masalah pak, yang penting apakah speknya bisa menghasilkan 
log yang reliable? Kalo ada core akan lebih baik untuk mengujinya.
yang kedua, log adalah nyawa sumur. pastikan bahwa kita dapat log yang bagus 
karena itu selamanya yang kita pake.


2011/6/23 Made Sulitra 








Pak Shofiyuddin,
PEX adalah Licensed Schlum Tool, yang jelas Chino 
WL blun well established lah ($) dan kagak bisa dibandingkan dengan yang udah 
solid well established($) alias Kijang vs. BMW
 
- Original Message - 

  From: 
  Shofiyuddin 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, June 23, 2011 9:45 
  AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing 
  pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China
  
Sedikit share waktu ngaudit WL asal Cina di Etiopia sana.
  

  Secara manufaktur, mereka tidak punya riwayat yang jelas, dari segi tool 
  spek / physics dan kalibrasi. Mereka tidak punya manualnya sama sekali. Untuk 
  log konvensional biasa, alat mereka seperti PEX dan mereka cuma bilang, liat 
  aja spek PEX  mau ngadalin kayaknya.
  

  Dari sisi software sangat teribel, gak punya perangkat lunak untuk 
  ngeprint color,ubah skala log,  ngeprint PDF, export LAS dan 
  sebagainya.
  

  Tapi mungkin sekarang mereka lebih maju kayaknya. 
  

  Kalo mau bener sih, coba aja di adu bareng bareng di lubang yang sama 
  dengan WL company yang sudah establish, bandingkan dan putuskan
  

  


  2011/6/23 Arie Krisna Lopulisa 

  

  
  
Mas Bowo and all,
  

  Seperti disebutkan dibawah, kita di CITIC saat 
  ini menggunakan perusahaan WL China.
  Untuk masalah operation di lapangan so far everything's OK tanpa 
  ada kendala yang berarti.
  

  Yang mungkin menjadi sedikit kendala adalah ketika saat mereka 
  melakukan analisa petrofisik dan mendiskusikan/mempresentasikan ke 
  kita. Balik lagi masalah utama adalah Bahasa. 


  Rgds,
  Arie Lopulisa
  
--- On Wed, 6/22/11, Razi Muhammad Fakhrur  wrote:

  
From: 
Razi Muhammad Fakhrur 
Subject: Re: 
[iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline 
logging/LWD/mudlogging company China
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wednesday, June 22, 
2011, 6:40 PM






agak out of topic, pengalaman saya pakai jasa lab di 
china terkendala di bahasa, meski judul kumpeni nya "international" 
dan cukup punya nama dimana-mana.
untuk mudlogging, kami pernah pake kumpeni india dan lokal arab 
(geologistnya mostly egyptian), mereka juga cukup 
kompetitif. 



salam,
Razi


2011/6/22 Made Sulitra 


  
  All,
  Dari segi non-technical (English) and 
  price sangat competive.
  Technically OK (meet our 
  bussines requirement to flow the well) dan sekarang Citic Seram 
  Energy Ltd pake Chinese WL.
   
  - Original Message - 
  



From: 
Bowo Pangarso 
To: IAGI 
Sent: Wednesday, June 22, 
2011 1:56 PM
Subject: [iagi-net-l] 
Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging 
company China


Rekan-rekan IAGI yang budiman,
Kalau tidak keberatan saya mohon sharingnya dari 
rekan-rekan sekalian mengenai pengalaman berinteraksi dengan 
perusahaan wireline logging/LWD company China.
Untuk segala aspek baik teknikal, non teknikal, maupun 
harga. Salah satu yang bisa saya dapatkan melalui browsing di 
internet adalah http://www.cnlc.cn/cnlcWeb/Index.htm, saya 
pernah dengar juga ada Da Qing?
 
Akan lebih ba

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-23 Thread dini . bening
Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih.

Wassalam,
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: "Made Sulitra" 
Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l]  Lokal Wireline Nasional Co

Pak Arya,
Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA 
Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External 
kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing 
komentar please!

Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya ("Simultaneous 
Breakthroughs") baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit 
English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 
10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas 
& Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.

  - Original Message - 
  From: Arya Nuhan 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai 
wirelinelogging/LWD/mudlogging company China


  Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.

  Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib 
WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana 
nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman 
menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?

  (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai 
oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di 
oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan 
rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit 
mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun 
mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.

  Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat 
berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk 
perusahaan investor asing(baca:us & eur) di China. Singkat cerita, China 
akhirnya berhasil "memaksa" perusahaan yg investasi di sana utk membuka 
blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi 
dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi "pampasan perang" 
yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg 
terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu 
didahulukan.

  Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di 
Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun 
tindak lanjutnya mana?

  Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat 
rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan 
perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, 
tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross 
overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan 
mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam 
negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan 
tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation 
testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari 
pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. 
Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak 
yg handal. 

  Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. 
Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 
pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak 
porsi kue utk perusahaan logging lokal kita.

  Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik. 

  Habisan benci aku.

  Salam,
  Arya Nuhan
  Salam, Nuhan


--

  From: Bowo Pangarso  
  Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700
  To: 
  ReplyTo:  
  Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline 
logging/LWD/mudlogging company China


  Pak Made terimakasih atas sharingnya.
  Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah mereka 
hanya provide tool standard seperti Triple Combo (GR-Res-ND) saja, atau mereka 
juga punya special tool lain? seperti misalnya NMR/CMR atau yang ekuivalen? 
MDT/RDT/RCI, dual packer capabilities? Image log? HPHT tools?

  Pengalaman mereka di onshore dan atau offshore bagaimana pak?

  dari sisi non teknikal, apakah support untuk post processing analysis, akses 
ke expert dari masing-masing log dan teknologi, tingkat safety standard mereka 
juga cukup tinggi?

  Maaf kalau jadi terlalu detail, lebih karena memang saya belum pernah 
berinteraksi dengan perusahaan logging asal China, sehingga hanya dengar-dengar 
saja, apalagi kelihatannya mereka baru lebih kurang 10 tahun berop

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-23 Thread dini . bening
Barangkali. Saya menyerah. Silahkan Unsubscribe Pak Moderator.

Terimakasih dan Wassalam.
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Surya Sudana 
Date: Fri, 24 Jun 2011 02:49:58 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l]  Lokal Wireline Nasional Co

All,

Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak 
nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net…….

From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com]
Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih.

Wassalam,
Dini

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


From: "Made Sulitra" 
Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700
To: 
ReplyTo: 
Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Pak Arya,
Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA 
Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External 
kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing 
komentar please!

Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya ("Simultaneous 
Breakthroughs") baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit 
English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 
10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas 
& Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.

- Original Message -
From: Arya Nuhan
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai 
wirelinelogging/LWD/mudlogging company China

Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.

Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL 
Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana 
nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman 
menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?

(Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh 
pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di 
oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan 
rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit 
mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun 
mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.

Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat 
berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk 
perusahaan investor asing(baca:us & eur) di China. Singkat cerita, China 
akhirnya berhasil "memaksa" perusahaan yg investasi di sana utk membuka 
blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi 
dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi "pampasan perang" 
yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg 
terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu 
didahulukan.

Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di 
Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun 
tindak lanjutnya mana?

Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana 
pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) 
untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih 
dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan 
jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam 
situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri 
mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah 
rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation 
testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari 
pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. 
Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak 
yg handal.

Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. 
Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 
pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak 
porsi kue utk perusahaan logging lokal kita.

Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik.

Habisan benci aku.

Salam,
Arya Nuhan

Salam, Nuhan


From: Bowo Pangarso 
Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700
To: 
ReplyTo: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline 
logging/LWD/mudlogging company China

Pak Made terimakasih atas sharingnya.
Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah mereka 
hanya provide tool standard seperti Triple Combo (GR-Res-ND) saja, atau me

Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China

2011-06-23 Thread dini . bening
Memang Pak, saya coba unsubscribe sendiri juga gak nyambung, jadi kalau boleh 
minta tolong moderator, tolong unsubscribe ya.

Makasih Pak, salam. Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: "Made Sulitra" 
Date: Fri, 24 Jun 2011 08:05:05 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline 
logging/LWD/mudlogging company China

Sepertinya nggak Nyambung Neng!
  - Original Message - 
  From: Dini 
  To:  
  Sent: Friday, June 24, 2011 8:13 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline 
logging/LWD/mudlogging company China


  Sketsa, gambar tangan dari singkapan di daerah eksplorasi, dimana sumur bor 
dilakukan.
  Gambaran dua dimensi dengan adjusment geology mind set, yang terkadang tidak 
tergambar dalam rekam rupa teknologi digital. Ataupun teknologi 3 dimensi, 
turunan gambaran besar dari geologi regional, dimana suatu proses eksplorasi 
dilakukan.




  Wassalam dan terimakasih.
  Dini

  Sent from my iPad 

  On Jun 24, 2011, at 8:26, "Made Sulitra"  
wrote:


Tolong elaborate yang anda maksud SKETSA itu apa vs wellbore formation 
evaluation??, tq
  - Original Message - 
  From: dini.ben...@yahoo.com 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, June 23, 2011 8:11 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline 
logging/LWD/mudlogging company China


  Paling ekonomis bikin sketsa 
  Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss...!


--

  From: o - musakti  
  Date: Thu, 23 Jun 2011 06:03:16 -0700 (PDT)
  To: 
  ReplyTo:  
  Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline 
logging/LWD/mudlogging company China


Inget semboyan tukang foto jaman dulu (waktu belon digital) yang 
kurang lebih : 


' Komponen paling murah dari suatu foto adalah filem nya. Jangan 
hemat-hemat filem karena harga suatu momen dan sebagainya itu jauh lebih besar 
dari sekedar harga filem'


Silahkan dianalogikan dengan harga log di operasi pemboran.

--- On Thu, 23/6/11, Shofiyuddin  wrote:


  From: Shofiyuddin 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline 
logging/LWD/mudlogging company China
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Received: Thursday, 23 June, 2011, 10:46 AM


  Gak establish gak masalah pak, yang penting apakah speknya bisa 
menghasilkan log yang reliable?  
  Kalo ada core akan lebih baik untuk mengujinya.


  yang kedua, log adalah nyawa sumur. pastikan bahwa kita dapat log 
yang bagus karena itu selamanya yang kita pake.



  2011/6/23 Made Sulitra 

Pak Shofiyuddin,
PEX adalah Licensed Schlum Tool, yang jelas Chino WL blun well 
established lah ($) dan kagak bisa dibandingkan dengan yang udah solid well 
established($) alias Kijang vs. BMW

- Original Message - 
  From: Shofiyuddin 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, June 23, 2011 9:45 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai 
wireline logging/LWD/mudlogging company China


  Sedikit share waktu ngaudit WL asal Cina di Etiopia sana. 


  Secara manufaktur, mereka tidak punya riwayat yang jelas, 
dari segi tool spek / physics dan kalibrasi. Mereka tidak punya manualnya sama 
sekali. Untuk log konvensional biasa, alat mereka seperti PEX dan mereka cuma 
bilang, liat aja spek PEX  mau ngadalin kayaknya.


  Dari sisi software sangat teribel, gak punya perangkat lunak 
untuk ngeprint color,ubah skala log,  ngeprint PDF, export LAS dan sebagainya.


  Tapi mungkin sekarang mereka lebih maju kayaknya. 


  Kalo mau bener sih, coba aja di adu bareng bareng di lubang 
yang sama dengan WL company yang sudah establish, bandingkan dan putuskan





  2011/6/23 Arie Krisna Lopulisa 

  Mas Bowo and all, 


  Seperti disebutkan dibawah, kita di CITIC saat ini 
menggunakan perusahaan WL China.
  Untuk masalah operation di lapangan so far 
everything's OK tanpa ada kendala yang berarti.


  Yang mungkin menjadi sedikit kendala adalah ketika 
saat mereka melakukan analisa petrofisik dan mendiskusikan/mempresentasikan ke 
kita. Balik lagi masalah utama adalah Bahasa. 


  Rgds,
  Arie Lopulisa

  --- On Wed, 6/22/11, Razi Muhammad Fakhrur 
 wrote:


From: Razi Muhammad Fakhrur 
Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman 

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-24 Thread dini . bening
Makasih kang Bowo. Mungkin saatnya di rebonding, ke salon maksudnya.

Ciao.
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: "Bowo Pangarso" 
Date: Fri, 24 Jun 2011 02:27:17 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l]  Lokal Wireline Nasional Co

Mbah eh pak sur. :) dan kawan kawan lain. 
Ya kalau dirasa ngga nyambung. Ngga usah dipusingin lah. Toh mbak dini hanya 
berusaha untuk urun rembug. Kalau dirasa kurang cocok tinggal diambil 
positifnya saja. 

Toh dari sekian banyak diskusi yang bersliweran mengenai wireline logging ini 
semuanya berguna dan semuanya dapat dipakai sebagai input. 

Apalagi ini jumat. Rileks dikitlah. 

Bowo
-Original Message-
From: Surya Sudana 
Date: Fri, 24 Jun 2011 02:49:58 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l]  Lokal Wireline Nasional Co
All,

Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak 
nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net…….

From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com]
Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih.

Wassalam,
Dini

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


From: "Made Sulitra" 
Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700
To: 
ReplyTo: 
Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Pak Arya,
Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA 
Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External 
kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing 
komentar please!

Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya ("Simultaneous 
Breakthroughs") baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit 
English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 
10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas 
& Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.

- Original Message -
From: Arya Nuhan
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai 
wirelinelogging/LWD/mudlogging company China

Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.

Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL 
Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana 
nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman 
menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?

(Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh 
pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di 
oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan 
rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit 
mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun 
mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.

Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat 
berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk 
perusahaan investor asing(baca:us & eur) di China. Singkat cerita, China 
akhirnya berhasil "memaksa" perusahaan yg investasi di sana utk membuka 
blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi 
dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi "pampasan perang" 
yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg 
terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu 
didahulukan.

Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di 
Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun 
tindak lanjutnya mana?

Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana 
pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) 
untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih 
dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan 
jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam 
situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri 
mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah 
rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation 
testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari 
pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. 
Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak 
yg handal.

Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. 
Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 
pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak 
pors

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-26 Thread dini . bening
Maaf, kalau boleh bersuara : Bagaimana kalau memang 100 persen kandungan lokal 
tidak memungkinkan, apakah bisa berkolabarasi, yang penting muatannya berpihak 
pada masyarakat banyak.
Tinggal bagaimana membuat Nota kesepahaman yang di bangun dengan Gentlemen 
Agreement, Kalaupun ada bencana Alam , sudah garis -Nya. 

Terimakasih Pak.

Salam,
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Shofiyuddin 
Date: Mon, 27 Jun 2011 08:19:51 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo
benar, apa bisa disebut local content?

shofi

2011/6/27 Made Sulitra :
> Baguslah, moving forward as a Local Content!
>
> - Original Message -
> From: ari nurcahyo
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
> Pak Made,
>
> Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi antara
> lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan
> beberapa kontrak dengan Pertamina EP dan beberapa perusahaan minyak lain
> TAC/ UBEP.
> Sekedar informasi saja.
>
> Salam,
>
> Ari
>
>
> From: Made Sulitra 
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Fri, June 24, 2011 8:01:12 AM
> Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
>
> 
> Pak Arya,
> Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya
> ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner
> dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL
> Services, bisa sharing komentar please!
>
> Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya ("Simultaneous
> Breakthroughs") baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit
> English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang
> dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang
> lalu (Minas & Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.
>
>
> - Original Message -
> From: Arya Nuhan
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai
> wirelinelogging/LWD/mudlogging company China
> Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.
>
> Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib
> WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal.
> Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare
> pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?
>
> (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai
> oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di
> oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen
> dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit
> mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu.
> Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.
>
> Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat
> berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk
> perusahaan investor asing(baca:us & eur) di China. Singkat cerita, China
> akhirnya berhasil "memaksa" perusahaan yg investasi di sana utk membuka
> blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi
> dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi "pampasan
> perang" yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan
> (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus
> selalu didahulukan.
>
> Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di
> Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun
> tindak lanjutnya mana?
>
> Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat
> rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan
> perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik,
> sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity
> terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg
> kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator
> yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple
> combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang
> probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay
> lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan
> mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap
> bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal.
>
> Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg
> jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam
> rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya
> masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita.
>
> Sorry la

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-27 Thread dini . bening
Apakah bisa menggunakan akses G to G, pemerintah ke pemerintah?

Bukankanh Oil dan Gas , menyangkust sistem Hankam Nas, bukankah banyak ahli 
bumi juga bagian dari HanKam Nas

Terimakasih Pak Arya atas informasinya.

Wassalam,
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Arya Nuhan 
Date: Mon, 27 Jun 2011 00:04:01 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Berat juga kalau misal, Elnusa harus fight head to head dengan market leader di 
teknologi wireline yang hanya Anggaran Risetnya saja sudah sekitar 4-5 trilyun 
rupiah pertahun. Sementara Nilai Keseluruhan (Market Cap) Perusahaan Elnusa 
hari ini saja tidak sampai 2 trilyun rupiah.

Namun untuk mengejar-atau minimal mempersempit jarak- ketertinggalan kan tak 
musti meniti ulang jalan yang sama (sundanya: reinvent the wheel). Adalah 
prosedur yang biasa untuk beli teknologi dari perusahaan/negara lain, diaku 
milik sendiri, lalu dipreteli, diplototi, didesain ulang, dimanufaktur, 
diujicoba di pasar, diambil masukan dari pelanggan yang marah-marah, 
diperbaiki, dilempar lagi ke pasar, dst. Itu prosedur rekayasa terbalik, jurus 
yang biasa digunakan untuk mengejar ketertinggalan. Industri otomotif Jepang 
menerapkannya pada tahun 60-80an, sementara seluruh industri China dari 80an 
hingga sekarang (banyak sekali buku tentang ini, rekomendasi saya: Miracle, 
Asian Quest for Wealth).

Untuk melakukan semua prosedur itu, kita tahu, perusahaan lokal harus memiliki 
pemasukan dan dengan dukungan kebijakan pemerintah. Teknologi yang bisa dibeli 
dari perusahaan/negara lain tidak mungkin yang paling mutakhir. Kalau di 
wireline nggak mungkinlah rumus campuran blue dye di lumpur pemboran yang 
dikombinasikan dengan pembacaan fluid analyzer di jual ke perusahaan lain, atau 
teknologi star imager dilepas saat2 ini. Sehingga teknologi yang dijual ke 
entitas lain selalu beberapa generasi di belakang. 

Banyak kasus pemboran di Indonesia, dimana tak perlu selalu memakai tool yang 
top of the line. Lain halnya tentu pada kasus eksplorasi di daerah frontir. 
Mustinya BP Migas memfatwakan  penggunaan perusahaan jasa wireline lokal untuk 
afe2 pemboran development/infill well. Ngga usah ngomong inovasi  perusahaan 
lokal kalau pemasukan aja ngga punya.  Tentunya harus juga dibarengi dengan 
kontrol bahwa setelah sekian waktu bisa dibuktikan bahwa perusahaan lokal 
tersebut benar2 melakukan tahapan2 inovasi yang nyata, hingga berangsur2 "local 
content" tool mereka jadi 100% made in Indonesia.

Contoh saja, perusahaan logging batubara Recsalog dari Bandung kini telah 
memanufaktur dan mengoperasikan lebih dari 50 downhole tool beserta operating 
system pendukungnya. Walaupun teknologinya masih jauh dari persyaratan di migas 
dan geothermal, ini bukti bahwa dalam kondisi yang kondusif, industri lokal 
berbasis teknologi bisa tumbuh.

Tapi memang selalu menarik untuk  mendengarkan presentasi teknologi hardware 
dan software terbaru sambil dijamu makan siang di hotel bintang lima. Kapan ada 
jadwal makan-makan lagi ya?

 
Salam,
Arya Nuhan



From: OK Taufik 
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, June 27, 2011 9:33 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co


sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua wireline 
tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya, unit-teknologi 
beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak menambah keunggulan.

Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan wireline 
company lain..analoginya kira-kira lomba F1 dengan mesin Ferrari, yg satu Team 
Ferrari yg lainnya Torro roso.

Apakah Torro roso local content, tentu tidaklah..pabrikannya kan tetap ferrari


2011/6/27 Shofiyuddin 

Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo
>benar, apa bisa disebut local content?
>
>shofi
>
>2011/6/27 Made Sulitra :
>
>> Baguslah, moving forward as a Local Content!
>>
>> - Original Message -
>> From: ari nurcahyo
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
>> Pak Made,
>>
>> Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi antara
>> lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan
>> beberapa kontrak dengan Pertamina EP dan beberapa perusahaan minyak lain
>> TAC/ UBEP.
>> Sekedar informasi saja.
>>
>> Salam,
>>
>> Ari
>>
>>
>> From: Made Sulitra 
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Sent: Fri, June 24, 2011 8:01:12 AM
>> Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
>>
>> 
>> Pak Arya,
>> Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya
>> ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner
>> dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL
>> Services, bisa sharing komentar please!
>>

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-27 Thread dini . bening
Baju batik dan kain ikat. Viva Indonesia . Forza, Fantastico, ready to get 
Formula One.

Ciao
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: "Made Sulitra" 
Date: Mon, 27 Jun 2011 14:55:26 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Great Idea, IAGI sebaiknya mendata Lokal Oiler ML & WL and paggil mereka untuk 
promosi/presentasi ttg plus(grow profit) dan minus (kendala), n wrap up  to 
make recommendation ke Intansi yang terkait kayak 
Migas/BPMIgas/Pertamina/Medco/Kondur seperti apa yang dilakukan oleh Petronas 
dengan Loves Malaysian Product (e.g. employees naik MAS, Malaysian Airlines) or 
Sandiago Uno, Yuppies Entrepreneur, loves Indonesian Products, e.g selalu pake 
baju batik .

Good Luck!

- Original Message - 
  From: Amir Al Amin 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, June 27, 2011 2:37 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co


  Mantap Pak Arya ulasannya..

  Mungkin IAGI perlu memberikan dukungan, mungkin bisa menjadikan para 
pengusaha wireline/mudlogging lokal
  sebagai tamu/ presentasi  di dalam event IAGI.
  Saya tidak pernah dengar promosi mereka, Atau mereka sudah kewalahan dengan 
job yang ada?

  Salam,


   
  2011/6/27 Arya Nuhan 

Berat juga kalau misal, Elnusa harus fight head to head dengan market 
leader di teknologi wireline yang hanya Anggaran Risetnya saja sudah sekitar 
4-5 trilyun rupiah pertahun. Sementara Nilai Keseluruhan (Market Cap) 
Perusahaan Elnusa hari ini saja tidak sampai 2 trilyun rupiah.

Namun untuk mengejar-atau minimal mempersempit jarak- ketertinggalan kan 
tak musti meniti ulang jalan yang sama (sundanya: reinvent the wheel). Adalah 
prosedur yang biasa untuk beli teknologi dari perusahaan/negara lain, diaku 
milik sendiri, lalu dipreteli, diplototi, didesain ulang, dimanufaktur, 
diujicoba di pasar, diambil masukan dari pelanggan yang marah-marah, 
diperbaiki, dilempar lagi ke pasar, dst. Itu prosedur rekayasa terbalik, jurus 
yang biasa digunakan untuk mengejar ketertinggalan. Industri otomotif Jepang 
menerapkannya pada tahun 60-80an, sementara seluruh industri China dari 80an 
hingga sekarang (banyak sekali buku tentang ini, rekomendasi saya: Miracle, 
Asian Quest for Wealth).

Untuk melakukan semua prosedur itu, kita tahu, perusahaan lokal harus 
memiliki pemasukan dan dengan dukungan kebijakan pemerintah. Teknologi yang 
bisa dibeli dari perusahaan/negara lain tidak mungkin yang paling mutakhir. 
Kalau di wireline nggak mungkinlah rumus campuran blue dye di lumpur pemboran 
yang dikombinasikan dengan pembacaan fluid analyzer di jual ke perusahaan lain, 
atau teknologi star imager dilepas saat2 ini. Sehingga teknologi yang dijual ke 
entitas lain selalu beberapa generasi di belakang. 

Banyak kasus pemboran di Indonesia, dimana tak perlu selalu memakai tool 
yang top of the line. Lain halnya tentu pada kasus eksplorasi di daerah 
frontir. Mustinya BP Migas memfatwakan  penggunaan perusahaan jasa wireline 
lokal untuk afe2 pemboran development/infill well. Ngga usah ngomong inovasi  
perusahaan lokal kalau pemasukan aja ngga punya.  Tentunya harus juga dibarengi 
dengan kontrol bahwa setelah sekian waktu bisa dibuktikan bahwa perusahaan 
lokal tersebut benar2 melakukan tahapan2 inovasi yang nyata, hingga berangsur2 
"local content" tool mereka jadi 100% made in Indonesia.

Contoh saja, perusahaan logging batubara Recsalog dari Bandung kini telah 
memanufaktur dan mengoperasikan lebih dari 50 downhole tool beserta operating 
system pendukungnya. Walaupun teknologinya masih jauh dari persyaratan di migas 
dan geothermal, ini bukti bahwa dalam kondisi yang kondusif, industri lokal 
berbasis teknologi bisa tumbuh.

Tapi memang selalu menarik untuk  mendengarkan presentasi teknologi 
hardware dan software terbaru sambil dijamu makan siang di hotel bintang lima. 
Kapan ada jadwal makan-makan lagi ya?

Salam,
Arya Nuhan



From: OK Taufik 

To: iagi-net@iagi.or.id

Sent: Monday, June 27, 2011 9:33 AM 

Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co



sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua 
wireline tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya, 
unit-teknologi beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak 
menambah keunggulan.

Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan 
wireline company lain..analoginya kira-kira lomba F1 dengan mesin Ferrari, yg 
satu Team Ferrari yg lainnya Torro roso.

Apakah Torro roso local content, tentu tidaklah..pabrikannya kan tetap 
ferrari


2011/6/27 Shofiyuddin 

  Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo
  benar, apa bisa disebut local content?

  shofi

  2011/6/27 Made Sulitra :

  > Baguslah, moving forward as a Local Co

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-27 Thread dini . bening
Maaf Nuhan , yang tinggi besar pemain basket, Baiklah,,thank you for 
covering..anywhere you are. What ever it takes , I ll do...

I am the volunteer going to prison twice..so I can stop this fight..

Thank you all
Get up and stand up, get your right brother.

Many thanks 
Kind regard,
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: "Arya Nuhan" 
Date: Mon, 27 Jun 2011 08:05:00 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Wah kok jadi Pak arya sih. Ini nuhan adik kelasmu di Bandung dulu..Lupa nih.
Salam, Nuhan

-Original Message-
From: dini.ben...@yahoo.com
Date: Mon, 27 Jun 2011 07:17:08 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Apakah bisa menggunakan akses G to G, pemerintah ke pemerintah?

Bukankanh Oil dan Gas , menyangkust sistem Hankam Nas, bukankah banyak ahli 
bumi juga bagian dari HanKam Nas

Terimakasih Pak Arya atas informasinya.

Wassalam,
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Arya Nuhan 
Date: Mon, 27 Jun 2011 00:04:01 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Berat juga kalau misal, Elnusa harus fight head to head dengan market leader di 
teknologi wireline yang hanya Anggaran Risetnya saja sudah sekitar 4-5 trilyun 
rupiah pertahun. Sementara Nilai Keseluruhan (Market Cap) Perusahaan Elnusa 
hari ini saja tidak sampai 2 trilyun rupiah.

Namun untuk mengejar-atau minimal mempersempit jarak- ketertinggalan kan tak 
musti meniti ulang jalan yang sama (sundanya: reinvent the wheel). Adalah 
prosedur yang biasa untuk beli teknologi dari perusahaan/negara lain, diaku 
milik sendiri, lalu dipreteli, diplototi, didesain ulang, dimanufaktur, 
diujicoba di pasar, diambil masukan dari pelanggan yang marah-marah, 
diperbaiki, dilempar lagi ke pasar, dst. Itu prosedur rekayasa terbalik, jurus 
yang biasa digunakan untuk mengejar ketertinggalan. Industri otomotif Jepang 
menerapkannya pada tahun 60-80an, sementara seluruh industri China dari 80an 
hingga sekarang (banyak sekali buku tentang ini, rekomendasi saya: Miracle, 
Asian Quest for Wealth).

Untuk melakukan semua prosedur itu, kita tahu, perusahaan lokal harus memiliki 
pemasukan dan dengan dukungan kebijakan pemerintah. Teknologi yang bisa dibeli 
dari perusahaan/negara lain tidak mungkin yang paling mutakhir. Kalau di 
wireline nggak mungkinlah rumus campuran blue dye di lumpur pemboran yang 
dikombinasikan dengan pembacaan fluid analyzer di jual ke perusahaan lain, atau 
teknologi star imager dilepas saat2 ini. Sehingga teknologi yang dijual ke 
entitas lain selalu beberapa generasi di belakang. 

Banyak kasus pemboran di Indonesia, dimana tak perlu selalu memakai tool yang 
top of the line. Lain halnya tentu pada kasus eksplorasi di daerah frontir. 
Mustinya BP Migas memfatwakan  penggunaan perusahaan jasa wireline lokal untuk 
afe2 pemboran development/infill well. Ngga usah ngomong inovasi  perusahaan 
lokal kalau pemasukan aja ngga punya.  Tentunya harus juga dibarengi dengan 
kontrol bahwa setelah sekian waktu bisa dibuktikan bahwa perusahaan lokal 
tersebut benar2 melakukan tahapan2 inovasi yang nyata, hingga berangsur2 "local 
content" tool mereka jadi 100% made in Indonesia.

Contoh saja, perusahaan logging batubara Recsalog dari Bandung kini telah 
memanufaktur dan mengoperasikan lebih dari 50 downhole tool beserta operating 
system pendukungnya. Walaupun teknologinya masih jauh dari persyaratan di migas 
dan geothermal, ini bukti bahwa dalam kondisi yang kondusif, industri lokal 
berbasis teknologi bisa tumbuh.

Tapi memang selalu menarik untuk  mendengarkan presentasi teknologi hardware 
dan software terbaru sambil dijamu makan siang di hotel bintang lima. Kapan ada 
jadwal makan-makan lagi ya?

 
Salam,
Arya Nuhan



From: OK Taufik 
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, June 27, 2011 9:33 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co


sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua wireline 
tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya, unit-teknologi 
beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak menambah keunggulan.

Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan wireline 
company lain..analoginya kira-kira lomba F1 dengan mesin Ferrari, yg satu Team 
Ferrari yg lainnya Torro roso.

Apakah Torro roso local content, tentu tidaklah..pabrikannya kan tetap ferrari


2011/6/27 Shofiyuddin 

Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo
>benar, apa bisa disebut local content?
>
>shofi
>
>2011/6/27 Made Sulitra :
>
>> Baguslah, moving forward as a Local Content!
>>
>> - Original Message -
>> From: ari nurcahyo
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Re: [iagi-net-l] Overpressure in Indonesia's sedimentary basins

2011-06-27 Thread dini . bening
Selamat Kang Agus MR.

Salam.
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Agus Mochamad Ramdhan 
Date: Mon, 27 Jun 2011 19:22:22 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Overpressure in Indonesia's sedimentary basins

Mas Bowo dan Ferdi,
 
Thread-nya saya ubah jadi ‘overpressure in Indonesia’s sedimentary basins’ ya, 
sekalian promosi riset kami nih, hehehe.
 
Mengenai overpressure di Lower Kutai Basin (LKB), ini kami kirimkan abstract 
dari paper kami yang akan diterbitkan kira-kira September ini di AAPG Bulletin. 
Sebagai acknowledgement, penulisan paper ini (termasuk PhD studentship saya), 
disponsori oleh Total E&P Indonesie: Terima kasih!
 
 
Overpressure and shale compaction in the Lower Kutai Basin, Indonesia – a 
radical reappraisal
Agus M. Ramdhan1* and Neil R. Goulty1
1Department of Earth Sciences, Durham University, South Road, Durham DH1 3LE, 
UK.
*Present address: Department of Geology, Institut Teknologi Bandung, Jl. 
Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia. Corresponding author (e-mail: 
agu...@gc.itb.ac.id)
 
ABSTRACT
 
Lateral drainage and high temperatures in the shelfal area of the Lower Kutai 
Basin provide an exceptional opportunity to study compaction of Miocene shales 
and overpressure generation. Previous workers agreed that the principal 
mechanism of overpressure generation is disequilibrium compaction, but sonic 
and resistivity logs in several fields display reversals at a transition zone 
into high overpressure, indicating that overpressure is generated by unloading 
processes. The transition zone coincides with the vitrinite reflectance 
threshold for gas generation. Extreme overpressures in some wells are 
associated with reversals on density logs too, interpreted to result from 
cracks opening. 
 
The density–depth trends through the shales are similar in all wells and 
independent of overpressure until extreme overpressures are encountered. This 
observation strongly suggests that porosity reduction is controlled by chemical 
compaction and that cementation has caused the shales to become overcompacted, 
relative to the prevailing effective stress, at burial depths of ~3 km where 
the top of overpressure is encountered. Hence, the Lower Kutai Basin contains a 
unique reported example, to date, of a Neogene succession in which high 
overpressures are generated by unloading processes with no contribution from 
disequilibrium compaction. 
 
Density logs from the Peciko Field have been used to derive the empirical 
porosity–depth trend for shales in the depth range 6000–15,000 ft (1800–4600 
m), where z is depth in thousands of feet. The corresponding temperatures range 
is 85–170°C, so this compaction curve applies for shales in the chemical 
compaction regime where no discrete smectite is present.
 
 
Intinya memang kira-kira bahwa overpressure di LKB tidak disebabkan oleh 
undercompaction atau disequilibrium compaction (atau kita bisa sebut loading 
mechanism karena berhubungan dengan penambahan vertical load/sedimentation). 
Kami menduga penyebabnya adalah unloading (un-related-to loading). Kesimpulan 
kami ini cukup mengejutkan banyak peneliti yang mendalami overpressure. Mereka 
bertanya: “how come? You have ‘young’ sedimentary basin, undergoing moderate 
sedimentation rate, yet the overpressure is not caused by disequilibrium 
compaction?” Kami jawab, ya memang kami tidak menemukan sama sekali bukti 
disequilibrium compaction (porosity preservation at overpressure section). 
Malahan, kami menemukan bahwa sedimen di overpressured section adalah 
overcompacted instead of undercompacted. Kami tantang balik: coba tunjukkan 
satu cekungan sedimen di dunia, dimana cekungan tersebut relatif muda (Neogen 
kurang lebih), kemudian masih aktif mengalami
 sedimentasi, dan overpressure bukan disebabkan oleh disequilibrium compaction. 
Cekungan yang seperti ini sepertinya tidak ada di dunia (setidaknya sampai saat 
ini), dan LKB mungkin sangat unik!
 
Kami menduga salah satu penyebab unloading yang utama di LKB adalah gas 
generation (kerogen to gas transformation). Penyebab lainnya kemungkinan adalah 
clay diagenesis (sebagai contoh transformasi illite jadi kaolinite). Hal ini 
masih terus kami teliti. Sebagai catatan, riset kami sebelumnya ini tidak 
mencakup deep-water Kutai Basin. Kami ingin sekali me-riset daerah ini, karena 
bisa jadi salah satu contoh klasik overpressure di deep water. Berminat 
mensponsori? Hehehe…
 
Proses unloading overpressuring ini terutama dikontrol oleh temperatur, 
sehingga kami berhipotesis bahwa karena LKB ini dapat digolongkan sebagai ‘warm 
basin’ melihat thermal gradient-nya, maka proses-proses unloading sangat 
mungkin terjadi. Sebagai lanjutannya, kami berhipotesis juga bahwa di 
cekungan-cekungan sedimen lain di Indonesia, mengingat thermal gradient-nya 
cukup tinggi, unloading sangat boleh jadi merupakan penyebab terjadinya 
overpressure.
 
Salah satu impl