[iagi-net-l] Re: SDM Geoth [iagi-net-l] hydroggi-net-l] Diskusi migas metro tivi
Geothermal ini tidak semeriah migas maupun Minerba., pada tahun 91 dulu atas batuan pemerintah NZ telah dilakukan pemetaan SDM geothermal baik di hulu ( GG) maupun di Hilir ( meknikal, elektrikal, dll ) dan prediksi kebutuhannya dalam rangka untuk mempersiapkan SDM untuk pengembangan panasbumi yang waktu itu akan dikembangkan secara besar besaran, kemudian tindak lanjutnya pada 93 dilakukan bantuan training geothermal ( atas bantuan NZ juga ) untuk tanaga pengajanya baik hulu maupun hilir ( kerjasama dg TM waktu itu ) untuk memepersiapkan SDM Geothermal, Tahun 97/98 terjadi krisis ekonomi , Seiring dg krisis ekonomi tsb rencana pengembangan geothermal tsb mengalami hambatan karena Proyek-proyek Infra struktur ( termasuk listrik geothermal ) yg sdh ada kontrak kontaknya dihentikan ( Ada Keppres penghentian Proyek Proyek infrastuktur/listrik Geothermal ), sehingga Geothermal waktun itu tiarap , kemudian seiring dg kondisi ekonomi yg mulai membaik dilakukan renegosiasi lagi tdp kontrak kontrak yg dihentikan tsb, namun ada beberapa yg keburu dibawa ke Arbitase oleh investornya.Seiring dg kondisi ekonomi dan kebutuhan listrik yg terus meningkat terutama untuk menggantikan listrik dari BBM yg semakin tinggi harganya , maka Geothermal dilirik kembali , terutama setelah adanya UU geothermal yg baru , dengan memberikan kewenangan kpd Pemda Pemda untuk melakukan tender Wilayah Kerja Geothermal , dengan adanya tender tender WK tsb banyak dibutuhkan tenaga ahli yg sdh berpengalaman ( di Perusahaan Geothermal), disisi lain tenaga ahli yg berpengalaman masih sedikit dan semuanya sdh terserap di kampeni yang sdh ada saat ini / sdh beroperasi , inipun tidak banyak , sedangkan tenaga ahli yang dari kampeni ( pensiunan ) juga tidak banyak bahkan wis podo enak menikmati pensiunnya ...akhirnya kalau memang butuh Wani Piro. ISM Yth, Abah, Apakah jumlah geologist (tenaga ahli) nya berhubungan langsung dengan besar potensi energy di suatu wilayah? Khususnya geothermal... saya cuman berpikir sekilas, kalau mungkin saja temen2 geologist geothermal pada lari ke hidrocarbon; jadi belum tentu kalau tenaga ahli kurang berarti potensi energy nya juga kecil toh? Sad Agus On Mar 12, 2012, at 10:06 AM, Yanto R. Sumantri wrote: Apa bener Indonesia ini potensi geothermal - nya tinggi ? Tapi anehnya saya cari geothermal geologist belum nemu tuh Apa para ahli geologi tidak tertarik ke gethermal ya ? si Abah Hehe.. agak terbawa suasana Pak.. Dan saya setuju lagi Pak Franc! Geothermal memang paling cocok terutama di daerah yang memiliki potensinya seperti Indonesia. Untuk kapasitas pembangkit yang sama, surface area yang diperlukan geothermal sangat sedikit dibandingkan pembangkit listrik tenaga surya maupun angin. Plus supply energi yang konstan, all day all night, gak peduli cuaca gak peduli musim. Kekurangan geothermal hanya satu: lokasi. Tidak semua daerah memiliki potensi geothermal, dan yang ada potensi juga sering terbentur dengan isu lingkungan karena rata-rata berlokasi di pegunungan yang cenderung menjadi daerah dilindungi. Jadi miris kalau melihat ada proyek geothermal yang ditolak LSM dan DPRD (yg mengatasnamakan rakyat, padahal rakyatnya belum tentu sepikiran), bahkan oleh profesor (tapi tampaknya tidak paham geothermal) dengan alasan geothermal itu merusak lingkungannya. Dan sekarang malah mau mengkaji pilihan pembangkit berbahan bakar batubara untuk provinsi tersebut. Maaf malah jadi curhat sedikit.. hehe.. Betul Pak Avi, bapake londo, lahir di Bali, jadinya londobali.. hehehe.. Salam, WHY From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, March 10, 2012 3:47 PM Subject: Re: [iagi-net-l] hydrogen sebagai sumber energy Re: Bls: Re: [iagi-net-l] Diskisi migas di Metro Makin asik diskusi sampe pake angka2 segala. he.. he.. he.. dari diskusi yang ada, kelihatannya geothermal energy yang paling feasibel untuk buat hydrogen nya ( quote dari RPK). dan energy gelombang laut, solar energy, dan energy angin masih memerlukan riset yang cukup dalam untuk meningkatkan efisiensi perubahan energy nya menjadi energy listrik. selamat ber akhir pekan, frank From: Wayan Heru Young londob...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, March 10, 2012 12:44 PM Subject: Re: [iagi-net-l] hydrogen sebagai sumber energy Re: Bls: Re: [iagi-net-l] Diskisi migas di Metro Betul Pak Franc, Rata-rata satu barrel oil equivalent itu mengandung energy sebanyak 5.900 MJ. Solar (photovoltaic) panel rata-rata sudah memiliki efisiensi diatas 10%, tapi untuk mempermudah kita pakai saja efisiensi 10%. Dengan effisiensi segitu, dan rata-rata irradiasi surya di permukaan Bumi Indonesia ~4.5 kWh/m2 per hari,
Re: [iagi-net-l] Re: SDM Geoth [iagi-net-l] hydroggi-net-l] Diskusi migas metro tivi
Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: lia...@indo.net.id Date: Mon, 12 Mar 2012 15:53:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Re: SDM Geoth [iagi-net-l] hydroggi-net-l] Diskusi migas metro tivi Geothermal ini tidak semeriah migas maupun Minerba., pada tahun 91 dulu atas batuan pemerintah NZ telah dilakukan pemetaan SDM geothermal baik di hulu ( GG) maupun di Hilir ( meknikal, elektrikal, dll ) dan prediksi kebutuhannya dalam rangka untuk mempersiapkan SDM untuk pengembangan panasbumi yang waktu itu akan dikembangkan secara besar besaran, kemudian tindak lanjutnya pada 93 dilakukan bantuan training geothermal ( atas bantuan NZ juga ) untuk tanaga pengajanya baik hulu maupun hilir ( kerjasama dg TM waktu itu ) untuk memepersiapkan SDM Geothermal, Tahun 97/98 terjadi krisis ekonomi , Seiring dg krisis ekonomi tsb rencana pengembangan geothermal tsb mengalami hambatan karena Proyek-proyek Infra struktur ( termasuk listrik geothermal ) yg sdh ada kontrak kontaknya dihentikan ( Ada Keppres penghentian Proyek Proyek infrastuktur/listrik Geothermal ), sehingga Geothermal waktun itu tiarap , kemudian seiring dg kondisi ekonomi yg mulai membaik dilakukan renegosiasi lagi tdp kontrak kontrak yg dihentikan tsb, namun ada beberapa yg keburu dibawa ke Arbitase oleh investornya.Seiring dg kondisi ekonomi dan kebutuhan listrik yg terus meningkat terutama untuk menggantikan listrik dari BBM yg semakin tinggi harganya , maka Geothermal dilirik kembali , terutama setelah adanya UU geothermal yg baru , dengan memberikan kewenangan kpd Pemda Pemda untuk melakukan tender Wilayah Kerja Geothermal , dengan adanya tender tender WK tsb banyak dibutuhkan tenaga ahli yg sdh berpengalaman ( di Perusahaan Geothermal), disisi lain tenaga ahli yg berpengalaman masih sedikit dan semuanya sdh terserap di kampeni yang sdh ada saat ini / sdh beroperasi , inipun tidak banyak , sedangkan tenaga ahli yang dari kampeni ( pensiunan ) juga tidak banyak bahkan wis podo enak menikmati pensiunnya ...akhirnya kalau memang butuh Wani Piro. ISM Yth, Abah, Apakah jumlah geologist (tenaga ahli) nya berhubungan langsung dengan besar potensi energy di suatu wilayah? Khususnya geothermal... saya cuman berpikir sekilas, kalau mungkin saja temen2 geologist geothermal pada lari ke hidrocarbon; jadi belum tentu kalau tenaga ahli kurang berarti potensi energy nya juga kecil toh? Sad Agus On Mar 12, 2012, at 10:06 AM, Yanto R. Sumantri wrote: Apa bener Indonesia ini potensi geothermal - nya tinggi ? Tapi anehnya saya cari geothermal geologist belum nemu tuh Apa para ahli geologi tidak tertarik ke gethermal ya ? si Abah Hehe.. agak terbawa suasana Pak.. Dan saya setuju lagi Pak Franc! Geothermal memang paling cocok terutama di daerah yang memiliki potensinya seperti Indonesia. Untuk kapasitas pembangkit yang sama, surface area yang diperlukan geothermal sangat sedikit dibandingkan pembangkit listrik tenaga surya maupun angin. Plus supply energi yang konstan, all day all night, gak peduli cuaca gak peduli musim. Kekurangan geothermal hanya satu: lokasi. Tidak semua daerah memiliki potensi geothermal, dan yang ada potensi juga sering terbentur dengan isu lingkungan karena rata-rata berlokasi di pegunungan yang cenderung menjadi daerah dilindungi. Jadi miris kalau melihat ada proyek geothermal yang ditolak LSM dan DPRD (yg mengatasnamakan rakyat, padahal rakyatnya belum tentu sepikiran), bahkan oleh profesor (tapi tampaknya tidak paham geothermal) dengan alasan geothermal itu merusak lingkungannya. Dan sekarang malah mau mengkaji pilihan pembangkit berbahan bakar batubara untuk provinsi tersebut. Maaf malah jadi curhat sedikit.. hehe.. Betul Pak Avi, bapake londo, lahir di Bali, jadinya londobali.. hehehe.. Salam, WHY From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, March 10, 2012 3:47 PM Subject: Re: [iagi-net-l] hydrogen sebagai sumber energy Re: Bls: Re: [iagi-net-l] Diskisi migas di Metro Makin asik diskusi sampe pake angka2 segala. he.. he.. he.. dari diskusi yang ada, kelihatannya geothermal energy yang paling feasibel untuk buat hydrogen nya ( quote dari RPK). dan energy gelombang laut, solar energy, dan energy angin masih memerlukan riset yang cukup dalam untuk meningkatkan efisiensi perubahan energy nya menjadi energy listrik. selamat ber akhir pekan, frank From: Wayan Heru Young londob...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, March 10, 2012 12:44 PM Subject: Re: [iagi-net-l] hydrogen sebagai sumber energy Re: Bls: Re: [iagi-net-l] Diskisi migas di Metro Betul Pak Franc, Rata-rata satu barrel oil equivalent itu mengandung energy
Re: [iagi-net-l] Re: SDM Geoth [iagi-net-l] hydroggi-net-l] Diskusi migas metro tivi
Soal Geothermal, tenaga ahli dan pendidikan tenaga akhli geothermal: Kita selalu lupa bahwa pemerintahan dan para ahli ekonomi kita itu sudah berhaluan dengan tegas ke kapitalisme liberal dengan free market economynya. Ya apakah perlu adanya pendidikan ahli geothermal, dan pada kemana ahli geothermal kita, ya jelas ditentukan oleh pasaran. Apakah ada pasaran untuk lulusan tenaga ahli geothermal? Walaupun digembor-gemborkan mengenai sumber energi geothermal, pemerintah ingin mengandalkan pengembangan energi geothermal itu pada swasta, swasta asing khususnya. Yang dihasilkan sumber energi geothermal itu kan listrk, sulit untuk dieksport, sehingga hanya bisa dijual kepada rakyat Indonesia saja via PLN. Jelas rakyat kita tidak mampu membeli listrik dengan harga yang wajar untuk swasta yang mungkin sama dengan harga internasional, dan PLN atau Pemerintah tentu ogah untuk memberikan subsidi, karena dalam free market economy subsidu itu haram. Sejak Gunung Salak dan Darajat yang di Garut itu yang selesai pas mau reformasi beroperasi, sampai sekarang tidak ada lagi PLTG (PLTPB?) baru yang selesai untuk dioperasikan, bahkan pada umumnya yang sudah selesaipun menjadi dispute antara investor asing dengan pemerintah, di mana pemerintah selalu dikalahkan. Memang kalau lihat jumlahnya block Geothermal itu banyak sekali yang dipegang swasta, tetapi tidak diapa-apakan, dipegang terus, mungkin hanya dianggap asset saja dalam portofolio perusahaan, bahkan mungkin juga diperjual-belikan. Jadi jangan ngeluh soal geothermal ini, karena semua tergantung pasaran bebas! Untuk pasar bebas geothermal dengan harga PLN tidak menguntungkan sama sekali, sehingga tidak akan ada explorasi dan pengembangan sumber energi geothermal, tidak ada kebutuhan untuk tenaga ahli geothermal, tidak ada kebutuhan untuk research dalam geothermal, tidak ada kebutuhan untuk mendirikan prodi geothermal kecuali untuk teori saja. Pasaran sekarang ini tidak membutuhkan. Kalau saja pemerintah itu mau mengikuti UUD-45 secara murni, sebetulnya untuk jangka waktu tertentu tidak apa sumber energi geothermal itu dikembangkan dengan memberikan subsidi. sampai habis masa kontraknya. Anggap saja subsidi itu sebagai life-time investment, karena sumber geothermal itu tidak akan habis-habisnya. Kalau masa kontraknya habis (investasi si swasta sudah kembali dan sudah meraup keuntungan yang besar sesuai dengan risiko explorasinya), harusnya diambil alih oleh PLN, sehingga PLN cukup membiayai maintenancenya saja, tidak perlu investasi lagi besar-besaran , sehingga harga listrik dapat jadi murah tidak perlu disubsidi lagi, sehingga menjadi halal di mata liberal kapitalism juga. Tapi itulah, BUMN itu tidak boleh ada di dalam free-market economy itu, harus diprivatisasi semua. Wassalam RPK - Original Message - From: anwar.tau...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, March 12, 2012 4:36 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: SDM Geoth [iagi-net-l] hydroggi-net-l] Diskusi migas metro tivi Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: lia...@indo.net.id Date: Mon, 12 Mar 2012 15:53:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Re: SDM Geoth [iagi-net-l] hydroggi-net-l] Diskusi migas metro tivi Geothermal ini tidak semeriah migas maupun Minerba., pada tahun 91 dulu atas batuan pemerintah NZ telah dilakukan pemetaan SDM geothermal baik di hulu ( GG) maupun di Hilir ( meknikal, elektrikal, dll ) dan prediksi kebutuhannya dalam rangka untuk mempersiapkan SDM untuk pengembangan panasbumi yang waktu itu akan dikembangkan secara besar besaran, kemudian tindak lanjutnya pada 93 dilakukan bantuan training geothermal ( atas bantuan NZ juga ) untuk tanaga pengajanya baik hulu maupun hilir ( kerjasama dg TM waktu itu ) untuk memepersiapkan SDM Geothermal, Tahun 97/98 terjadi krisis ekonomi , Seiring dg krisis ekonomi tsb rencana pengembangan geothermal tsb mengalami hambatan karena Proyek-proyek Infra struktur ( termasuk listrik geothermal ) yg sdh ada kontrak kontaknya dihentikan ( Ada Keppres penghentian Proyek Proyek infrastuktur/listrik Geothermal ), sehingga Geothermal waktun itu tiarap , kemudian seiring dg kondisi ekonomi yg mulai membaik dilakukan renegosiasi lagi tdp kontrak kontrak yg dihentikan tsb, namun ada beberapa yg keburu dibawa ke Arbitase oleh investornya.Seiring dg kondisi ekonomi dan kebutuhan listrik yg terus meningkat terutama untuk menggantikan listrik dari BBM yg semakin tinggi harganya , maka Geothermal dilirik kembali , terutama setelah adanya UU geothermal yg baru , dengan memberikan kewenangan kpd Pemda Pemda untuk melakukan tender Wilayah Kerja Geothermal , dengan adanya tender tender WK tsb banyak dibutuhkan tenaga ahli yg sdh berpengalaman ( di Perusahaan Geothermal), disisi lain tenaga ahli yg berpengalaman masih sedikit dan semuanya sdh terserap di kampeni yang sdh ada saat ini / sdh beroperasi , inipun tidak banyak , sedangkan tenaga
Re: [iagi-net-l] Re: SDM Geoth [iagi-net-l] hydroggi-net-l] Diskusi migas metro tivi
setuju Prof. Kenapa pemerintah tidak memberlakukan pembangunan geothermal seperti pembangunan waduk2 untuk PLTA, karena bagaimanapun geothemal dikelompokkan sebagai renewable energy, dan juga sifat keberadaannya yg terlokasir saja. Pembangunan geothermal memang harus merupakan investasi life time. OKT Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Tue, 10 Apr 2012 17:41:59 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: SDM Geoth [iagi-net-l] hydroggi-net-l] Diskusi migas metro tivi Soal Geothermal, tenaga ahli dan pendidikan tenaga akhli geothermal: Kita selalu lupa bahwa pemerintahan dan para ahli ekonomi kita itu sudah berhaluan dengan tegas ke kapitalisme liberal dengan free market economynya. Ya apakah perlu adanya pendidikan ahli geothermal, dan pada kemana ahli geothermal kita, ya jelas ditentukan oleh pasaran. Apakah ada pasaran untuk lulusan tenaga ahli geothermal? Walaupun digembor-gemborkan mengenai sumber energi geothermal, pemerintah ingin mengandalkan pengembangan energi geothermal itu pada swasta, swasta asing khususnya. Yang dihasilkan sumber energi geothermal itu kan listrk, sulit untuk dieksport, sehingga hanya bisa dijual kepada rakyat Indonesia saja via PLN. Jelas rakyat kita tidak mampu membeli listrik dengan harga yang wajar untuk swasta yang mungkin sama dengan harga internasional, dan PLN atau Pemerintah tentu ogah untuk memberikan subsidi, karena dalam free market economy subsidu itu haram. Sejak Gunung Salak dan Darajat yang di Garut itu yang selesai pas mau reformasi beroperasi, sampai sekarang tidak ada lagi PLTG (PLTPB?) baru yang selesai untuk dioperasikan, bahkan pada umumnya yang sudah selesaipun menjadi dispute antara investor asing dengan pemerintah, di mana pemerintah selalu dikalahkan. Memang kalau lihat jumlahnya block Geothermal itu banyak sekali yang dipegang swasta, tetapi tidak diapa-apakan, dipegang terus, mungkin hanya dianggap asset saja dalam portofolio perusahaan, bahkan mungkin juga diperjual-belikan. Jadi jangan ngeluh soal geothermal ini, karena semua tergantung pasaran bebas! Untuk pasar bebas geothermal dengan harga PLN tidak menguntungkan sama sekali, sehingga tidak akan ada explorasi dan pengembangan sumber energi geothermal, tidak ada kebutuhan untuk tenaga ahli geothermal, tidak ada kebutuhan untuk research dalam geothermal, tidak ada kebutuhan untuk mendirikan prodi geothermal kecuali untuk teori saja. Pasaran sekarang ini tidak membutuhkan. Kalau saja pemerintah itu mau mengikuti UUD-45 secara murni, sebetulnya untuk jangka waktu tertentu tidak apa sumber energi geothermal itu dikembangkan dengan memberikan subsidi. sampai habis masa kontraknya. Anggap saja subsidi itu sebagai life-time investment, karena sumber geothermal itu tidak akan habis-habisnya. Kalau masa kontraknya habis (investasi si swasta sudah kembali dan sudah meraup keuntungan yang besar sesuai dengan risiko explorasinya), harusnya diambil alih oleh PLN, sehingga PLN cukup membiayai maintenancenya saja, tidak perlu investasi lagi besar-besaran , sehingga harga listrik dapat jadi murah tidak perlu disubsidi lagi, sehingga menjadi halal di mata liberal kapitalism juga. Tapi itulah, BUMN itu tidak boleh ada di dalam free-market economy itu, harus diprivatisasi semua. Wassalam RPK - Original Message - From: anwar.tau...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, March 12, 2012 4:36 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: SDM Geoth [iagi-net-l] hydroggi-net-l] Diskusi migas metro tivi Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: lia...@indo.net.id Date: Mon, 12 Mar 2012 15:53:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Re: SDM Geoth [iagi-net-l] hydroggi-net-l] Diskusi migas metro tivi Geothermal ini tidak semeriah migas maupun Minerba., pada tahun 91 dulu atas batuan pemerintah NZ telah dilakukan pemetaan SDM geothermal baik di hulu ( GG) maupun di Hilir ( meknikal, elektrikal, dll ) dan prediksi kebutuhannya dalam rangka untuk mempersiapkan SDM untuk pengembangan panasbumi yang waktu itu akan dikembangkan secara besar besaran, kemudian tindak lanjutnya pada 93 dilakukan bantuan training geothermal ( atas bantuan NZ juga ) untuk tanaga pengajanya baik hulu maupun hilir ( kerjasama dg TM waktu itu ) untuk memepersiapkan SDM Geothermal, Tahun 97/98 terjadi krisis ekonomi , Seiring dg krisis ekonomi tsb rencana pengembangan geothermal tsb mengalami hambatan karena Proyek-proyek Infra struktur ( termasuk listrik geothermal ) yg sdh ada kontrak kontaknya dihentikan ( Ada Keppres penghentian Proyek Proyek infrastuktur/listrik Geothermal ), sehingga Geothermal waktun itu tiarap , kemudian seiring dg kondisi ekonomi yg mulai membaik dilakukan renegosiasi lagi tdp kontrak kontrak yg dihentikan tsb, namun ada beberapa yg keburu dibawa ke Arbitase