[Ar-Royyan-1652] CDMA Flexi dan Handset

2005-06-15 Terurut Topik Adjie Praz

Ass. Wr. Wb.


Minta infonya, Bapak.

Jika ada diantara bapak2 sekalian yang memakai
ponsel CDMA, dengan kartu flexi. Saya mohon
infonya, kualitas suara telkom flexi di BDB baguskah?
Atau masih dalam kondisi menyedihkan? (saya pernah
pakai telkomsel/GSM harus keluar rumah klo terima telpon)

Trus soal handset, bagus mana antara Sanex dan Nokia?
Penilaian bagus tidaknya dilihat dari fitur dan harga,
layanan purna jual mungkin penting juga kali ya?

Mohon Maaf jika ada yang kurang berkenan.
Terima kasih.

Wassalam

Adjie P


--
Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913
Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com




RE: [Ar-Royyan-1652] CDMA Flexi dan Handset

2005-06-15 Terurut Topik Wysnu Eka Lesmana
BDB...NokiaSTAR ONE OK

-Original Message-
From: Adjie Praz [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, June 16, 2005 6:32 AM
To: Jamaah Arroyan
Subject: [Ar-Royyan-1652] CDMA Flexi dan Handset

Ass. Wr. Wb.


Minta infonya, Bapak.

Jika ada diantara bapak2 sekalian yang memakai
ponsel CDMA, dengan kartu flexi. Saya mohon
infonya, kualitas suara telkom flexi di BDB baguskah?
Atau masih dalam kondisi menyedihkan? (saya pernah
pakai telkomsel/GSM harus keluar rumah klo terima telpon)

Trus soal handset, bagus mana antara Sanex dan Nokia?
Penilaian bagus tidaknya dilihat dari fitur dan harga,
layanan purna jual mungkin penting juga kali ya?

Mohon Maaf jika ada yang kurang berkenan.
Terima kasih.

Wassalam

Adjie P


--
Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913
Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com


--
Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913
Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com




[Ar-Royyan-1655] Jakarta dan Kematian Khaerunisa

2005-06-15 Terurut Topik IHB Jakarta - Jaeroni Setyadhi



Ass.Wr.Wb.
Siapa yang harus menyantuni Khaerunisa-khaerunisa 
yang lain ..?

Wass / Jaerony.-

- Original Message - 
From: Ambon 
MEDIA INDONESIAKamis, 16 Juni 2005Jakarta dan 
Kematian KhaerunisaEndang Srihadi, peneliti The Indonesian Institute, 
Jakarta'Air mata bercucuran peluh terus bersimbahan. Ayah dan abangmu 
akan mencari kuburan tapi tak akan ada kafan untukmu. Tak akan ada kendaraan 
pengangkut jenazah hanya matahari mengikuti memanggang luka yang semakin perih 
tanpa seorang pun peduli. Aku pun bertanya sambil berteriak pada diri benarkah 
ini terjadi di negeri kami'? (Dikutip dari puisi Kisah dari Negeri yang 
Menggigil untuk adinda Khaerunisa karya penyair cilik Abdurahman 
Faiz)Faiz dan kita memang tidak sedang bermimpi. Kisah pilu yang 
mengilhaminya menulis puisi tersebut terjadi pada Minggu 5 Juni 2005 lalu. 
Supriyono, seorang pemulung, harus menggendong jenazah Khaerunisa (putrinya yang 
berusia tiga tahun) menumpang kereta rel listrik jurusan Jakarta - Bogor karena 
tak mampu sewa mobil jenazah. Dia berniat memakamkan jenazah putrinya di Bogor 
karena tidak mampu membayar biaya pemakaman umum di Jakarta. Ketiadaan biaya 
untuk berobat di rumah sakit pula yang menyebabkan nyawa putrinya tidak 
terselamatkan.Meskipun niat Supriyono akhirnya diurungkan, dan berkat 
bantuan warga jenazah putrinya dapat dimakamkan dengan layak, kisah ini kembali 
menyibakkan persoalan serius bahwa banyak rakyat miskin di negeri ini tidak 
memperoleh manfaat maksimal dari pelaksanaan pembangunan.Pembangunan, 
logikanya memiliki dua implikasi: terkadang menyejahterakan rakyat dan terkadang 
sebaliknya. Problemnya, praktik pembangunan terutama di negara dunia ketiga, 
lebih banyak menyengsarakan dan memiskinkan masyarakat ketimbang menyejahterakan 
mereka. Problem ini dapat dipahami karena pembangunan lebih dominan dimaknai 
sebagai proses mekanis belaka. Mesti dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah 
tertentu untuk mencapai target-target tertentu pula.Potret rakyat miskin 
yang terpinggirkan karena proses pembangunan jelas tampak dalam kisah Supriyono, 
dan berjuta rakyat miskin di negeri ini. Siapa yang seharusnya memberi 
perlindungan sosial kepada mereka di saat roda pembangunan terus 
menggilas?Kebijakan perlindungan sosial negara ini tidak pernah tegas 
berpijak pada pendekatan jaminan sosial yang mana. Dalam UUD 1945 disebutkan, 
"Fakir miskin dan anak telantar dipelihara oleh negara," seolah-olah negara 
ingin mewujudkan welfare state. Kenyataannya, kisah Supriyono, rangkaian kasus 
bunuh diri anak sekolah karena ketiadaan biaya pendidikan dan merebaknya kasus 
gizi buruk menjadi bukti bahwa negara tak jua menjamin kesejahteraan 
rakyatnya.Di sisi lain, negara justru berkehendak agar masyarakat dan sektor 
swasta lebih terlibat dalam jaminan sosial, berarti ada keinginan untuk 
mewujudkan welfare pluralism. Hal ini tampak dalam prosesi pemakaman mendiang 
Khaerunisa yang seluruh biayanya ditanggung oleh anggota masyarakat. Tidak 
tampak peran negara di dalamnya.Bagi pemerintah, jaminan sosial sebatas 
dimaknai pada perlindungan terhadap sektor-sektor formal seperti jaminan sosial 
terhadap tenaga kerja, asuransi sosial dan kesehatan bagi pegawai negeri sipil 
(PNS), asuransi kecelakaan penumpang dan lalu lintas dalam perjalanan.Dalam 
Undang-Undang Nomor 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (UU SJSN), 
konteks jaminan sosial masih sebatas pada jaminan kesehatan, kecelakaan kerja, 
hari tua, pensiun, dan kematian. Padahal, dalam wacana tentang perlindungan 
sosial kontemporer semakin meluas mencakup isu di sekitar perlindungan terhadap 
sektor informal perkotaan, pendidikan, penyediaan air bersih dan sehat, serta 
perumahan.UU SJSN ini menjelaskan bahwa program jaminan sosial 
dijalankan berdasarkan prinsip asuransi sosial dan pesertanya adalah setiap 
orang (pekerja formal) yang telah membayar iuran. Karena itu, setiap pemberi 
kerja wajib memungut iuran dari pekerjanya, menambahkan iuran yang menjadi 
kewajibannya dan membayarkan iuran tersebut kepada Badan Penyelenggara Jaminan 
Sosial (Askes, Jamsostek, Taspen, Asabri, dan lain-lain) secara 
berkala.Dalam hal kepesertaan umum bagi rakyat miskin, pemerintah 
berkewajiban membayar iurannya. Dalam Pasal 17 disebutkan bahwa iuran program 
jaminan sosial bagi fakir miskin dan orang yang tidak mampu dibayar oleh 
pemerintah. Konsekuensinya, sangat tergantung kemampuan anggaran pemerintah 
untuk mendanai iuran rakyat miskin. Belum lagi, manfaat yang diperoleh rakyat 
miskin sebatas untuk program jaminan kesehatan. Itu pun harus melalui prosedur 
administratif yang lumayan merumitkan.Melalui Program Kompensasi 
Pengurangan Subsidi BBM bidang kesehatan yang diintegrasikan menjadi Program 
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin (JPKMM) pemerintah menjanjikan 
bahwa semua rakyat miskin akan memperoleh layanan kesehatan gratis di puskesmas 
dan rumah sakit pemerintah. Untuk memperoleh manfaat program ini, setiap rakyat 

RE: [Ar-Royyan-1652] CDMA Flexi dan Handset

2005-06-15 Terurut Topik Januardo Henry Salvetti
Wah Pak Adjie ketinggalan info..

Itu dulu Pak, beda dengan sekarang karena semenjak pemancar Telkomsel ada 
disamping rumah Pak Ichsan, sinyal GSM Telkomsel sudah kuat kok Pak he..he..he.
Memang dulu kita sering keluar rumah kalo mo telpon atau pas terima telpon. 
Malah saya pernah ngalami mesti naik diatas lemari (males keluar rumah) karena 
ternyata diatas lemari sinyalnya maih terpampang 2 bar.

Salam,

Januardo H Salvetti



-Original Message-
From: Wysnu Eka Lesmana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, June 16, 2005 8:50 AM
To: jamaah@arroyyan.com
Subject: RE: [Ar-Royyan-1652] CDMA Flexi dan Handset

BDB...NokiaSTAR ONE OK

-Original Message-
From: Adjie Praz [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, June 16, 2005 6:32 AM
To: Jamaah Arroyan
Subject: [Ar-Royyan-1652] CDMA Flexi dan Handset

Ass. Wr. Wb.


Minta infonya, Bapak.

Jika ada diantara bapak2 sekalian yang memakai
ponsel CDMA, dengan kartu flexi. Saya mohon
infonya, kualitas suara telkom flexi di BDB baguskah?
Atau masih dalam kondisi menyedihkan? (saya pernah
pakai telkomsel/GSM harus keluar rumah klo terima telpon)

Trus soal handset, bagus mana antara Sanex dan Nokia?
Penilaian bagus tidaknya dilihat dari fitur dan harga,
layanan purna jual mungkin penting juga kali ya?

Mohon Maaf jika ada yang kurang berkenan.
Terima kasih.

Wassalam

Adjie P


--
Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913
Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com


--
Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913
Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com


--
Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913
Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com




[Ar-Royyan-1659] Intermezo: Privatisasi vs Dividen

2005-06-15 Terurut Topik M.K. Roziqin
Ass wr.wb,
Tulisan saya  temen, hari ini (16/06 2005) dimuat Jawa Pos (Indo Pos) tentang Privatisasi vs Dividen. Semoga bermanfaat. Ini juga terbuka untuk feedback.
Wassalam,
M.K.Roziqin

http://www.jawapos.com/index.php?act=detail_cid=176118
Kamis, 16 Juni 2005,Privatisasi v DividenOleh M. Khoerur Roziqin dan Sitta Izza Rosdaniah *
Privatisasi dipersoalkan lagi. Koran ini (14/06) memberitakan perdebatan antara pemerintah (kementerian BUMN) dan DPR tentang pemenuhan target privatisasi BUMN. Sebelumnya, diberitakan pula Menko perekonomian dan menteri keuangan menanyakan hal sama kepada menteri BUMN. Sebagaimana tercantum dalam UU APBN 2005, kementerian BUMN dibebani target Rp 3,5 triliun. Di samping itu, lembaga tersebut diharuskan menyetor Rp 10,6 triliun dari dividen BUMN. Sebagai pejabat publik yang mengurusi BUMN, suka atau tidak, menteri BUMN terikat dengan target privatisasi dan dividen tersebut. Target itu akan menjadi ukuran kinerjanya, baik di mata presiden, DPR, maupun publik. Sepanjang angka tersebut tidak diubah dalam APBN Perubahan (APBN-P), pemerintah dituntut tetap memenuhi target itu sebagai konsekuensi ketaatan terhadap UU.Pertanyaan mendasar adalah apakah target total privatisasi dan dividen Rp 14,1 triliun tersebut angka tunggal yang bisa
 saling menyubstitusi sehingga bila tercapai dividen Rp 14,1 triliun, privatisasi tidak dibutuhkan lagi. Ataukah, masing-masing program tersebut berdiri sendiri dan memiliki tujuan lain. Privatisasi, misalnya, tidak semata-mata menutup APBN, tetapi juga untuk mengembangkan pasar modal, menerapkan good corporate governance, serta memperluas kepemilikan masyarakat. Pertanyaan tersebut menjadi penting mengingat APBN 2005 disusun pada semester II 2004 yang merupakan masa transisi pemerintahan Megawati dan SBY. Di era Megawati, terlihat jelas target privatisasi disusun terpisah dari dividen. Privatisasi tetap dijalankan, baik target dividen tercapai maupun tidak. Pada 2003, misalnya, realisasi penerimaan dividen Rp 12,6 triliun melebihi target Rp 12,3 triliun. Namun, saat itu privatisasi juga dijalankan dengan gencar sehingga memperoleh proceeds Rp 7,4 triliun di atas target Rp 6,5 triliun. Dalam APBN 2002, 2003, 2004, penerimaan dividen dimasukkan sebagai
 penerimaan dalam negeri, tepatnya penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Selain dividen, dalam kelompok itu terdapat penerimaan sumber daya alam (minyak, gas dll) dan PNBP lainnya. Sementara itu, hasil privatisasi dimasukkan sebagai pembiayaan defisit anggaran, satu kelompok dengan utang dalam negeri maupun luar negeri. Dengan kata lain, pemerintah pada saat itu menempatkan privatisasi sebagai substitusi utang, bukan substitusi dividen. Sebab, substitusi dividen merupakan PNBP dari migas dan nonmigas serta PNBP lainnya.Secara logika sederhana, pemerintah saat itu tidak mampu menghindari defisit anggaran akibat pendapatan negara lebih rendah dari belanja negara. Konsekuensinya, pemerintah harus mendapatkan sumber dana lain di luar penerimaan pajak dan PNBP. Sumber dana yang tersedia terbatas, yaitu utang baik dalam maupun luar negeri dan penjualan aset negara (privatisasi).Kedua sumber dana tersebut mengandung risiko, baik secara politis maupun ekonomis.
 Penarikan utang secara ekonomis memiliki implikasi langsung pada APBN karena memperbesar pembayaran bunga dan cicilan pokok utang. Secara politis, penarikan utang, terutama utang luar negeri, sebagaimana pengalaman bertahun-tahun negeri ini selalu menyertakan tekanan dan persyaratan dari negara maupun lembaga kreditor. Sementara itu, privatisasi juga tidak kalah kontroversial karena selalu menjadi isu politis. Dari sisi ekonomis, privatisasi berpotensi mengurangi dividen yang akan diterima negara pada masa datang akibat berkurangnya kepemilikan saham BUMN.Kebijakan yang diambil pemerintah saat itu melakukan privatisasi dengan intensif sehingga utang luar negeri maupun dalam negeri tidak membengkak.Kebijakan Saat IniPernyataan menteri BUMN di berbagai media massa akhir-akhir ini menyiratkan bahwa privatisasi tidak dibutuhkan lagi. Untuk memenuhi target APBN, pemerintah akan menggenjot penerimaan dividen.Kebijakan itu bukan tanpa masalah karena
 pembebanan dividen yang besar dengan devidend payout ratio 50%, misalnya, berpotensi membebani cashflow BUMN. Semua praktisi keuangan pasti setuju bahwa laba (net income) dengan arus kas (cashflow) adalah dua aspek berbeda. Sebuah BUMN yang memiliki laba besar bukan berarti pada saat yang sama memiliki cashflow untuk membayar dividen 50%. Akibatnya, bukan rahasia lagi terdapat beberapa BUMN yang meminjam dana dari bank untuk membayar dividen yang diminta pemerintah.Di sisi lain, perkembangan BUMN pun dapat terganggu apabila setiap tahun harus membayar dividen dalam jumlah besar. Bagaimanapun, untuk dapat bersaing dengan kompetitor, BUMN membutuhkan dana investasi yang tidak kecil. Sebagian dana tersebut diambil dari pencadangan laba. Permasalahan akan muncul apabila dana cadangan tersebut terlalu kecil dibandingkan 

[Ar-Royyan-1661] TANDA-TANDA MAKHLUK HALUS DI SEKITAR KITA ...

2005-06-15 Terurut Topik agus rasidi




dari milis sebelah.


Subject: Re: [Guyon-Yook] Tanda2 makluk halus di sekitar kita 
(Sebagai Perbandingan)

Sekedar perbandingan 

  
  
  Tanda2 
  makluk halus di sekitar kita
  
  Anjing peliharaan melong-long (berteriak panjang bukan menggong-gong) tengah malam bermakna, bahwa ada keluarga kita yang telah meninggal dunia sedang mengunjungi anda
  Bisa juga 
  anjing tersebut kejepit pintu pagar, meja atau kursi
  
  Anjing peliharaan melong-long lewat tengah malam bermakna, bahwa ada setan gentayangan yang sedang berkeliaran disekitar rumah kita
  Berarti 
  ada orang lewat/ maling. So be carefull siap-siap
  
  Anjing peliharaan bersuara perlahan sambil kepala menunduk dan bulu-bulunya berdiri dimalam hari 
  bermakna, bahwa 
  di dalam rumah kita sedang berkeliaran arwah orang tua pemilik rumah atau arwah majikan anjing tersebut.
  Bisa juga 
  anjing tersebut lagi dimarahin sama majikannya
  
  Bayi dihinggapi kupu-kupu pada malam Jumat Kliwon bermakna, bahwa arwah kakek sang bayi sedang mengunjungi 
  Makanya 
  kalo malam-malam jangan masukin kupu-kupu beneran mending masukin kupu-kupu 
  malam (biar anget)
  
  Disarankan kepada anda bila sedang melewati pesimpangan empat pada jam 12 malam untuk berdehem "Ehem!" sebanyak 3 x. 
  bermakna, 
  anda meminta izin lewat kepada mahluk halus penunggu jalan tersebut.
  Lebih 
  baik ucapkan "permisi bang" karena kalo nggak bisa di keroyok ama preman 
  prapatan pimpinan bang udin petot
  
  Disarankan kepada anda mengadakan syukuran sebelum mengisi rumah baru bermakna, anda meminta izin kepada mahluk halus penunggu rumah.
  Mending 
  niatnya ngundang tetangga buat perkenalan
  
  Disarankan kepada anda untuk tidak membuat rumah kecil jauh terpisah di belakang rumah utama bermakna, agar rumah itu tidak di tempati roh jahat (terkecuali ditempati tetap)
  Lagian 
  siapa sih arsiteknya mending juga lahannya buat miara ayam atau nanam cabe, 
  bawang dkk
  
  Disarankan kepada anda untuk meletakkan seikat sapu lidi dan gunting dibawah bantal bayi bemakna, agar bayi tersebut terlindungi dari gangguan mahluk halus
  Kalo pake 
  sapu ijuk bisa gatel kali yee.. lagian kalo naro golok dibawah bantalnya khan 
  kesian banget tuh bayi
  
  Disarankan bagi wanita yang sedang hamil untuk meletakkan gunting dibawah bantal ketika hendak tidur bemakna, agar wanita hamil dan bayi yang ada dalam kandungannya terhidar dari pengaruh mistik dan guna-guna serta gangguan mahluk halus seperti kuntianak.
  Kalo 
  gunting rumput sangat tidak disarankan, kalo bisa guntingnya yang kecil, khan 
  lumayan bisa buat gunting bulu hidung dan bulu-bulu yang 
  lainnya
  
  Disarankan bagi wanita yang sedang hamil untuk selalu menggantungkan pisau lipat kecil pada baju yang dikenakan bermakna, agar yang mengandung dan calon bayinya akan terhindar dari gangguan mahluk halus
  Kebayang 
  nggak sih kalo nggak punya pisau kecil, trus yang digantungnya pisau belati 
  atau pisau dapur malahan pisau daging, wah bisa dibilang preman bunting 
  nih
  
  Disarankan untuk anda jangan pernah menyimpan tanah dari kuburan ditempat manapun karena akan mengakibatkan tempat itu menjadi tempat arwah yang tanah kuburannya diambil
  Mending 
  nyimpan duit atau istri simpenan khan lebih ada 
  manfaatnya
  
  Disarankan kepada anda untuk menyimpan bawang merah, cabe merah, dan kunyit diatas pintu rumah karena akan berfungsi untuk melindungi rumah dan keluarga anda dari gangguan mahluk halus dan ilmu-ilmu hitam yang dilakukan oleh orang jahat
  Kenapa 
  juga bukan bersa sekarung atau bumbu dapur yang udah jadi yang biasa dijual 
  mbok-mbok dipasar, khan lebih hemat 
  
  Disarankan menempatkan/menaruh bawang merah, cabe merah atau kacang hijau dibawah/disekitar tempat anda menyimpan uangkarena mempunyai makna sebagai penangkal dari pencurian uang yang dilakukan oleh tuyul
  Hari gini 
  masih nyimpen duit dibawah bantal ? udah bukan jamannya, Kenapa juga tiap ATM 
  nggak ada barang-barang tersebut
  
  Disarankan menempatkan/menaruh celana bekas kakek dibawah bantal bayi karena mempunyai makna untuk melindungi bayi dari gangguan mistik makhluk halus
  Aduh 
  kasian banget tuh bayi bisa mabok dah
  
  Disarankan untuk menggunakan darah anjing yang berbulu hitam karena mempunyai kegunaan untuk menyembuhkan orang yang kesurupan mahluk halus
  Jangankan 
  darah anjing, air liunya aja najis dan bikin jijik 
  
  
  Larangan mencabut alis mata pada malam Jumat Kliwon karena akan meyebabkan datangnya mahluk halus yang bertubuh kecil biasa disebut tuyul
  Kagak ada 
  kerjaan kali yaa, daripada nyabut alis mata mending dugem atau tidur 
  aja