[ppiindia] Most children plan on marrying

2010-03-02 Terurut Topik alexa.andrew07

MOST CHILDREN PLAN ON MARRYING
http://learnonlinehelp.blogspot.com/2009/06/education-online-for-comput\
er-software.html

Most children plan on marrying, having children, and being a productive
member of their society. If you have a learning disability, you will
have
http://learnonlinehelp.blogspot.com/2009/06/education-online-for-comput\
er-software.html  to incorporate it into your life-plan. You will need
to learn ways of handling the milestones in your life and still deal
with your disability. You can lead a successful life with a little by
taking some small steps.  Read more…
http://learnonlinehelp.blogspot.com/2009/06/education-online-for-comput\
er-software.html

Learning disabilities come in many forms
http://learnonlinehelp.blogspot.com/2009/06/education-online-for-comput\
er-software.html , but usually affect how a person thinks, talks,
hears, reads and writes. These problems impact how you process thoughts
and perform tasks such as mathematics. Since we use these skills
everyday, you will have to find ways of coping with daily tasks.  Read
more…
http://learnonlinehelp.blogspot.com/2009/06/education-online-for-comput\
er-software.html



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] The Pricenton Web Media

2010-03-02 Terurut Topik mowo_purwito_r28
If you need information from the Pricenton Web Media, can click this site: 
http://www.princeton.edu/WebMedia/lectures/

  
_
Tell us your greatest, weirdest and funniest Hotmail stories
http://clk.atdmt.com/UKM/go/195013117/direct/01/

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] AB Susanto (Konsumen) vs RS Siloam Internasional

2010-03-02 Terurut Topik Satrio Arismunandar
 generik) yang mahal dengan dalih agar cepat 
sembuhpun wajib ditelan konsumen. Rawat inap diperlama meskipun sudah bisa 
pulang juga harus diterima konsumen, dsb.

Yang terpenting bagi Korps Kesehatan adalah modal membangun RS dan membeli 
perlengkapan kesehatan modern cepat balik dan untung besar. Patut diduga dalam 
kasus ABS ini selain malpraktik juga terjadi pelanggaran hak-hak konsumen 
sesuai dengan UU No. 8/1999.

Yang Harus Dilakukan Konsumen

Selain menuntut langsung RS Siloam International, Karawaci, ABS sebaiknya juga 
menuntut Menteri Kesehatan dan Menteri Perdagangan karena telah melakukan 
pembiaran hukum. Kedua menteri pasti tahu dan paham bahwa Korps Kesehatan telah 
beberapa kali melakukan pelanggaran hak konsumen tetapi kedua menteri diam saja.

Seharusnya Menteri Kesehatan mengambil tindakan tegas terhadap dokter yang telah
melakukan pelanggaran hukum atau malpraktik setelah mendengarkan kesaksian 
MKDKI dan terbukti merugikan konsumen. Demikian pula dengan Menteri Perdagangan 
melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen, seharusnya dapat memberi sanksi 
tegas sesuai Pasal 60 ayat (1) UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan 
Konsumen.

Jika para menteri terbukti melakukan pembiaran, maka Presiden harus segera 
mengambil
tindakan tegas sesuai dengan program 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu dalam
penegakan hukum di Indonesia. Jangan biarkan konsumen menjadi perasan terus 
menerus. Konsumen sedang sakit, ingin mencari kesembuhan dan telah bersedia 
membayar seluruh biaya kesehatan. Seharusnya konsumen mendapatkan pelayanan 
yang prima dari Korps kesehatan, bukan diperdaya. 

Untuk Pak ABS, semoga cepat sembuh dan selamat memperjuangkan haknya sebagai
konsumen jasa kesehatan. 


 



Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang Lebih 
Cepat hari ini! 

__ Information from ESET NOD32 Antivirus, version of virus signature 
database 4907 (20100302) __

The message was checked by ESET NOD32 Antivirus.

http://www.eset. com

__ Information from ESET NOD32 Antivirus, version of virus signature 
database 4907 (20100302) __

The message was checked by ESET NOD32 Antivirus.

http://www.eset. com








  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Paripurna Century Ricuh Aksi Beringas di Luar Gedung DPR

2010-03-02 Terurut Topik sunny
Refleksi : Paripurna Bank Pencuri tentu sekali tidak sempurna.


http://www.suarapembaruan.com/index.php?modul=newsdetail=trueid=13554

2010-03-02 
Paripurna Century Ricuh Aksi Beringas di Luar Gedung DPR 

 
SP/Charles Ulag Ketua DPR Marzuki Alie menunjuk anggota DPR yang melakukan 
protes keras kepadanya saat Rapat Paripurna DPR dengan agenda pembacaan laporan 
akhir Pansus Hak Angket Bank Century. Rapat paripurna tersebut berlangsung 
ricuh, karena Marzuki mengakhiri rapat secara sepihak.





[JAKARTA] Rapat paripurna DPR dengan agenda mendengarkan laporan akhir Pansus 
Hak Angket Kasus Bank Century pada Selasa (2/3) berlangsung ricuh. Pangkal 
kericuhan perbedaan pendapat yang tajam antara fraksi yang menghendaki DPR 
langsung mengambil keputusan akhir tanpa ada agenda pandangan akhir fraksi, dan 
fraksi yang tetap menghendaki adanya pandangan akhir fraksi terhadap laporan 
akhir Pansus pada Rabu (3/3), baru mengambil keputusan akhir, sebagaimana 
agenda yang disepakati Bamus DPR.


Sejumlah anggota DPR, di antaranya Aria Bima (PDI-P), Bambang Soesatyo (Fraksi 
Golkar) dan Akbar Faisal (Fraksi Hanura), melakukan interupsi meminta agenda 
dilanjutkan dengan pengambilan keputusan akhir DPR, tanpa pandangan akhir 
fraksi. 
Mereka beralasan, laporan akhir Pansus telah memberikan dua opsi rekomendasi, 
dan pandangan akhir fraksi telah disampaikan di pleno Pansus.


Namun, anggota DPR dari Fraksi Demokrat tetap menghendaki tetap ada pandangan 
akhir fraksi terhadap laporan akhir Pansus pada Rabu. Mereka beralasan, 
pandangan akhir fraksi merupakan hak konstitusional anggota DPR.
Menyikapi hujan interupsi yang tajam, Ketua DPR Marzuki Alie yang memimpin 
rapat paripurna, sekitar pukul 12.30 WIB langsung memutuskan mengetokkan palu 
mengakhiri rapat paripurna, dan tetap berpegang pada keputusan Bamus, rapat 
paripurna dilanjutkan dengan pandangan akhir fraksi pada Rabu.


Tindakan Marzuki yang tidak menghiraukan interupsi itu menyulut emosi sejumlah 
anggota DPR yang tidak menghendaki pandangan akhir fraksi. Salah satu anggota 
DPR yang tiba-tiba maju ke meja pimpinan DPR, dan melakukan protes keras 
terhadap Marzuki.



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Pengamat: DPR Tunjukkan Sikap Tidak Elegan + Polisi Paksa Mundur Demonstran di DPR

2010-03-02 Terurut Topik sunny
  

http://www.antaranews.com/berita/1267528412/pengamat-dpr-tunjukkan-sikap-tidak-elegan

Pengamat: DPR Tunjukkan Sikap Tidak Elegan
Selasa, 2 Maret 2010 18:13 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam | 
Pontianak (ANTARA News) - Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia Wilayah 
Kalimantan Barat Drs Gusti Suryansyah Msi mengatakan bahwa kericuhan dalam 
Sidang Paripurna DPR di Jakarta, menunjukkan sikap yang tidak elegan dari 
sejumlah anggota DPR RI.

Mereka yang protes seharusnya mematuhi keputusan Badan Musyawarah DPR RI. 
Kenapa harus memaksa satu hari, kata Gusti Suryansyah di Pontianak, Selasa.

Ia menambahkan, fraksi yang sudah mempunyai sikap di Pansus Century terutama 
mengenai pihak yang patut bertanggung jawab seharusnya tidak perlu takut kalau 
Sidang Paripurna tetap dua hari.

Itu lebih elegan dibanding memaksakan kehendak, kata dia.

Menurut Gusti Suryansyah, anggota DPR RI telah memberikan contoh yang kurang 
bagus dalam etika berpolitik.

Hal ini memberi preseden buruk ke masyarakat bahwa ada kecenderungan 
memaksakan diri, katanya.

Sementara Dra Roslina, psikolog senior Kota Pontianak mengatakan, rasa malu 
hilang ketika seseorang sudah melebur bersama kelompoknya sehingga terkadang 
melakukan aksi yang tidak terkontrol.

Karena sudah membawa nama kelompok, dari sudut pandang psikologi massa, 
identitas diri hilang, kata Roslina yang juga bertugas di Badan Pemberdayaan 
Perempuan, Anak, Masyarakat dan Keluarga Berencana Provinsi Kalbar.

Roslina melanjutkan, kalau membawa nama pribadi perilaku seseorang akan lebih 
terkontrol.

Ketua DPR RI, Marzuki Alie kewalahan mengatasi `perang interupsi` yang mewarnai 
Rapat Paripurna Dewan saat Ketua Pansus Angket Kasus Century Idrus Marham usai 
menyerahkan laporan kerja Pansus.

Roslina mengaku kurang mengikuti perkembangan penanganan kasus Bank Century 
karena merasa bosan dengan situasi polit

Ketua DPR RI Marzuki Alie kewalahan mengatasi `perang interupsi` yang mewarnai 
Rapat Paripurna Dewan saat Ketua Pansus Angket Kasus Century Idrus Marham usai 
menyerahkan laporan kerja Pansus.

Karena banyaknya anggota yang memaksakan diri untuk menyatakan pendapatnya, 
akhirnya Marzuki Alie tanpa mendengar pernyataan-pernyataan anggotanya, 
langsung mengetuk palu menutup sidang itu tepat pada pukul 12.30 WIB.

Situasi ini memancing emosi sejumlah anggota, salah satu di antaranya langsung 
merangsek ke podium dan membanting sebuah benda di depan Marzuki Alie, 
sementara lainnya meneriakkan kata-kata: pimpinan sidang tidak demokratis.

Perang interupsi terjadi antara lain karena beberapa anggota tidak setuju 
dengan keputusan menjadikan rapat paripurna itu berlangsung dua hari, sementara 
lainnya mendukung keputusan Badan Musyawarah (Bamus) mengenai hal tersebut.

Selain itu, perang interupsi terjadi karena banyak pihak menghendaki tidak 
usah lagi ada pandangan fraksi, karena sudah tertampung semuanya pada laporan 
kesimpulan akhir Pansus, sehingga tidak perlu lagi ada kelanjutan paripurna 
hari Rabu besok.

(T011/S026)


+
http://www.antaranews.com/berita/1267528079/polisi-paksa-mundur-demonstran-di-dpr

Polisi Paksa Mundur Demonstran di DPR
Selasa, 2 Maret 2010 18:07 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam | 

Pengunjuk rasa melempar batu ke arah gedung DPR/MPR yang dibalas dengan 
semprotan water canon oleh aparat saat unjuk rasa kasus Bank Century, Jakarta, 
Selasa (2/3). (ANTARA/Fanny Octavianus)Jakarta (ANTARA News) - Ratusan petugas 
kepolisian memaksa massa pengunjuk rasa mundur menjauhi Gedung DPR di Jl Gatot 
Subroto Jakarta, Selasa petang, menyusul beberapa kali bentrokan polisi dan 
pengunjuk rasa ditengah rapat paripurna wakil rakyat mengenai kasus Bank 
Century.

Petugas kepolisian memaksa mundur massa dengan menyemprotkan air melalui 
kendaraan water canon untuk ketiga kalinya.

Setelah itu, dalam jarak sekitar 500 meter dari depan gedung DPR ke arah Taman 
Ria Senayan, sebanyak 500 lebih polisi maju berjaga-jaga menghadang massa yang 
terus berorasi.

Sebelumnya, para pengunjuk rasa sempat memberi perlawanan dan memaksa polisi 
mundur dengan melempari polisi menggunakan batu dan kayu.

Ratusan pengunjuk rasa yang terdiri dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia 
(GMKI), Aliansi Mahasiswa Nusantara, Front Indonesia Semesta, Front Aksi 
Mahasiswa (FAM) UI, Forum kota (Forkot), Front Aksi Mahasiswa Trisakti, dan FAM 
Universitas Mpu Tantular tersebut kemudian kembali dipaksa mundur oleh polisi.

Sejauh ini sudah lima orang dikabarkan telah ditangkap polisi yang diduga 
sebagai provokator.

Hingga berita ini diturunkan, ratusan personel polisi tetap berjaga-jaga dalam 
jarak sekitar 500 meter dari gerbang DPR ke arah Taman Ria Senayan, disertai 
dengan dua kendaraan lapis baja water canon.

Sementara itu, sebagian besar pengunjuk rasa perlahan-lahan juga telah 
membubarkan diri.

Baca Juga
  a.. Pengamat: DPR Tunjukkan Sikap Tidak Elegan
  b.. Depan Gedung MPR/DPR Mulai Sepi Demonstran
  c.. Jusuf Kalla Sayangkan Kericuhan di DPR
  d.. Dua Demonstran 

[ppiindia] Menko Polhukam: Tindak Pelaku Anarkis di DPR

2010-03-02 Terurut Topik sunny
   
  JAKARTA, 2/3 - BUBARKAN MASSA. Sejumlah massa dari berbagai elemen 
masyarakat dan mahasiswa dibubarkan dengan semprotan air dan gas air mata oleh 
petugas saat berdemo menuntut diselesaikannya kasus Century, di depan Kompleks 
Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (2/3). Aksi tersebut bersamaan dengan rapat 
paripurna DPR dengan agenda laporan panitia angket DPR RI tentang pengusutan 
kasus Bank Century. FOTO ANTARA/Yudhi Mahatma/mes/10

  2/3/2010 17:15 

http://www.antaranews.com/berita/1267520405/menko-polhukam-tindak-pelaku-anarkis-di-dpr

Menko Polhukam: Tindak Pelaku Anarkis di DPR
Selasa, 2 Maret 2010 16:00 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam | 

Djoko Suyanto, Menko Polhukam. (ANTARA)Jakarta (ANTARA News) - Menteri 
Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto 
menyayangkan aksi anarkis para demonstran saat sidang paripurna, di gedung DPR 
Jakarta, Selasa dan meminta aparat untuk menindak tegas pelaku anarkis.

Kami mengecam tindakan anarkis yang dilakukan sekelompok demonstran di depan 
gedung DPR, karena itu polisi harus menindak sesuai hukum yang berlaku, 
katanya, di Jakarta, Selasa.

Ia mengaku, belum dapat memastikan apakah tindakan anarkis itu ditunggangi atau 
tidak. Biar polisi yang usut, sekarang sudah empat orang dimintai keterangan 
di Polda, ungkap Djoko.

Sementara, diberitakan sebelumnya, seorang demonstran dari aktivis Petisi 28 
ditarik dan diseret-seret polisi. Bahkan, demonstran itu sempat dipukul hingga 
ke depan gerbang DPR.

Tindakan anarkis diawali dengan penangkapan demonstran bertubuh gempal dengan 
cara diseret oleh tiga polisi hingga menuju depan gerbang utama DPR, Jalan 
Gatot Subroto, Jakarta.

Pria gempal tadi terlihat lehernya dipiting setengah dicekik dan kepalanya juga 
dipegangi. Demonstran itu diseret dan ditarik ke luar areal lemparan batu massa.

Polisi menganggap pria tadi adalah satu provokator aksi lempar batu ke arah 
polisi. Sontak saja salah satu aktivis Petisi 28 yang juga pengamat politik 
Boni Hargens tidak terima melihat tindakan itu.

Melihat rekannya diseret-seret seperti pelaku kriminal, Boni Hargens 
menghampiri polisi. Dia itu bukan pelempar batu. Dia itu teman kami dari 
Petisi 28, ujar Boni.

Boni dan aktivis Petisi 28 lainnya terlibat aksi cekcok dengan polisi. Boni 
bersikukuh bahwa rekannya itu bukan provokator. Polisi itu alasannya bahwa 
rekan kami ikut memprovokasi aksi lempar batu, katanya.

Pria yang diseret dan ditarik-tarik itu bernama Beator Rohim. Saya tidak 
terima karena polisi menyeret-nyeret seperti maling, ujar Boni.

Boni dan rekan-rekan lainnya akhirnya memberhentikan mobil taksi. Mereka 
langsung membawa Beator yang terluka menuju rumah sakit terdekat.(R018/A024)
 
JAKARTA,2/3 - DEMO DPR. Pengunjuk rasa melempar batu ke arah gedung DPR/MPR 
yang dibalas dengan semprotan 'water canon' oleh aparat saat unjuk rasa kasus 
Bank Century, Jakarta, Selasa (2/3). Sejumlah kelompok massa berunjuk rasa saat 
diadakannya rapat paripurna DPR dengan agenda laporan panitia angket DPR RI 
tentang pengusutan kasus Bank Century. FOTO ANTARA/Fanny Octavianus/mes/10.

+++

 

JAKARTA, 2/3 - BUBARKAN MASSA. Sejumlah massa dari berbagai elemen masyarakat 
dan mahasiswa dibubarkan dengan semprotan air dan gas air mata oleh petugas 
saat berdemo menuntut diselesaikannya kasus Century, di depan Kompleks Parlemen 
Senayan, Jakarta, Selasa (2/3). Aksi tersebut bersamaan dengan rapat paripurna 
DPR dengan agenda laporan panitia angket DPR RI tentang pengusutan kasus Bank 
Century. FOTO ANTARA/Yudhi Mahatma/mes/10


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Kasus Century Taruhan Kredibilitas KPK

2010-03-02 Terurut Topik sunny
http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=13567

2010-03-02 
Kasus Century Taruhan Kredibilitas KPK




[JAKARTA] Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga independen, tidak 
perlu menunggu hasil Pansus ataupun keputusan politik dari DPR, untuk mengusut 
kasus dugaan penyimpangan bailout Bank Century senilai Rp 6,7 triliun.Kalau 
KPK sudah menemukan cukup petunjuk, namun mendiamkan kasus ini, maka reputasi 
dan kredibilitas KPK akan runtuh di masyarakat, kata Ketua Badan Pengurus 
SETARA Institute Hendardi di Jakarta, Senin (1/3).


Menurut dia, proses penegakan hukum terkait kasus Century tidak boleh 
diintervensi oleh kepentingan politik mana pun. Kalau sudah menemukan petunjuk 
hukum yang kuat, lanjut dia, KPK tidak perlu ragu, dan harus segera mengambil 
tindakan. 
Menurut dia, kasus ini perlu dibawa dan dibuktikan ke ranah hukum untuk 
menghindarkan fitnah ataupun mendiskreditkan orang tertentu. Namun, dengan 
syarat harus ada petunjuk hukum yang kuat dan mendukung. Dia mengatakan, Pansus 
Century harus merekomendasikan secara jelas, apakah kasus ini harus dibawa ke 
ranah hukum atau tidak, sehingga kasus ini tidak terus menerus menjadi bola 
liar yang bisa ditendang ke mana-mana. 


Selain itu, KPK harus mengambil inisiatif untuk melihat apakah cukup petunjuk 
hukum untuk meningkatkan kasus ini ke penyidikan. Oleh karenanya, dia meminta 
publik terus mengawasi proses ini dengan sungguh-sungguh, sehingga aparat hukum 
yang menangani kasus ini juga serius, sehingga kasus ini bisa diselesaikan dan 
tidak menjadi preseden di masa datang. 

Data KPK
Sementara itu, KPK berjanji lebih serius menangani kasus Century, setelah 
Pansus DPR untuk Hak Angket membacakan keputusan akhirnya Selasa (2/3). Bahkan, 
jika dalam gelar perkara nanti, ditemukan alat bukti yang cukup, kasus ini 
langsung ditingkatkan ke tahap penyidikan. 


Pernyataan tersebut disampaikan Juru Bicara KPK Johan Budi SP kepada wartawan, 
kemarin. Namun, KPK tetap berpedoman pada koridor hukum dan takkan masuk ke 
masalah berbau politik. Dijelaskan, data yang dimiliki KPK sama dengan data 
yang dimiliki pansus DPR. Namun, KPK tak bisa menangani kasus yang terkait 
dengan proses merger Bank Pikko, Bank Danpac dan Bank CIC menjadi Bank Century. 
Hal itu karena bukan wewenang KPK. Tetapi data-data yang ada mengenai semua itu 
dapat dipergunakan untuk memperkuat pemeriksaan.


Mengenai rencana gelar perkara penyelidikan kasus tersebut, Johan belum bisa 
memastikannya. Tetapi segera dilakukan dalam waktu dekat. Kalau dalam ekspose 
tersebut telah ditemukan alat bukti yang cukup, kita akan tingkatkan ke 
penyidikan. Gelar perkara itu akan dilakukan untuk menunjukkan keseriusan KPK 
dalam mengusut kasus ini, katanya. 


Pada bagian lain, Johan mengungkapkan rencana serta target kerja KPK di 2010. 
Ada empat hal yang menjadi fokus perhatian pihaknya dan semuanya menyangkut 
kepentingan publik. Sektor-sektor itu menyerap dana relatif besar dan 
bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat luas. Empat sektor itu 
adalah pendidikan, kesehatan, kehutanan dan pertambangan, jelasnya. 
KPK, lanjut dia, tak hanya fokus terhadap upaya pencegahan, melainkan pula 
kepada penindakan kasus korupsi. Semua ini didasari banyaknya pengaduan 
masyarakat yang masuk, yang melaporkan banyaknya penyimpangan dalam 
sektor-sektor ini. Hal tersebut juga akan dijadikan sebagai langkah teknis yang 
secara khusus dikerjakan tiap-tiap direktorat. [M-17]


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] 15 Santri Inabah Kabur, Lima Ditemukan Tewas

2010-03-02 Terurut Topik sunny
Refleksi: Masyalloh! Apa saja yang disajikan kepada  para santri. Kalau di 
Somalia ada yang kaki mereka dirantai.

http://www.antaranews.com/berita/1267510155/15-santri-inabah-kabur-lima-ditemukan-tewas

15 Santri Inabah Kabur, Lima Ditemukan Tewas
Selasa, 2 Maret 2010 13:09 WIB | Peristiwa | Umum | 
Tasikmalaya (ANTARA News) - Sebanyak 15 pasien yang menjalani perawatan mental 
di Pondok Inabah 17, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, 
melarikan diri, Senin (1/3), dan lima di antaranya ditemukan tewas.

Pimpinan Inabah 17 H Yaya Mulyadi kepada wartawan di Tasikmalaya, Selasa, 
membenarkan kejadian itu. Sebanyak lima dari 15 pasien yang kabur itu ditemukan 
mengambang di sungai Citanduy, Senin malam.

Sebanyak lima pasien kembali lagi ke pondok Inabah, dan lima lagi masih dalam 
dalam pencarian.

Ya memang ada yang kabur sebanyak 15 pasien, lima ditemukan tewas, lima
orang masih pencarian, dan lima lagi sudah kembali ke sini, kata Yaya Mulyadi.

Menurut dia, para pasien itu menjebol atap kamar pasien dan melintasi sungai 
besar yang ada di belakang pondok.

Ia menjelaskan mereka melarikan diri diduga karena merasa tidak bebas hidup di 
pondok yang menuntut kedisiplinan dengan aturan-aturan untuk dapat beribadah 
sungguh-sungguh dan menjadi orang yang taat beragama.

Mereka mungkin melarikan diri karena tidak merasa bebas tinggal di Inabah yang 
disiplin untuk mendidik menjadi orang yang baik, sedangkan sebelumnya mungkin 
mereka merasa bebas, katanya.
(FPB/B010)


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Gereja HKBP Pondok Timur Akhirnya Disegel

2010-03-02 Terurut Topik sunny
http://www.sinarharapan.co.id/cetak-sinar/berita/read/gereja-hkbp-pondok-timur-akhirnya-disegel/

Selasa, 02 Maret 2010 13:53 
Gereja HKBP Pondok Timur Akhirnya Disegel
OLEH: JONDER SIHOTANG



Bekasi - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Senin (1/3) siang, akhirnya menyegel 
rumah tinggal yang dijadikan tempat ibadah jemaat gereja Huria Kristen Batak 
Protestan (HKBP) Pondok Timur di Jalan Puyuh Raya RT 01/15 No 14, Perumahan 
Pondok Timur Indah, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi. 

 
Papan tanda penyegelan tersebut dipasang petugas Dinas Penataan dan Penga­wasan 
Bangunan (P2B) Pem­kot Bekasi, disaksikan puluh­an jemaat gereja tersebut. 
Tulisan di papan ini: Bangun­an ini disegel berdasarkan PP Nomor 36 Tahun 
2005, Perda Nomor 61 Tahun 1999, Perda Nomor 74 Tahun 1999, Perda Nomor 4 Tahun 
2000, Ke­putusan Wali Kota Bekasi Nomor 15 Tahun 1998 Bidang Pengawasan dan 
Pengendalian Bangunan.  


Namun, setelah ditinggal petugas, papan segel tersebut pun dibuka. Juru Bicara 
HKBP Pondok Timur Rever Ha­rianja mengungkapkan, petugas P2B melampaui 
kewenangan karena langsung mela­kukan penyegelan tanpa pemberitahuan terlebih 
dahulu. Penyegelan ini kami anggap tidak ada. Berita acaranya saja tidak 
diserahkan kepada kami, tegasnya.


Ia mengatakan, tempat tersebut tetap akan digunakan sebagai tempat untuk 
menjalankan ibadah. Tidak mungkinlah kami tidak beribadah, ungkap Rever yang 
dibenarkan sejumlah ibu-ibu warga jemaat. Lokasi itu pun tetap dijaga ka­rena  
sudah sejak tahun 2007 mereka menggunakan lokasi tersebut sebagai tempat 
ibadah.

Didemo Warga
Seperti diberitakan sebe­lumnya, sedikitnya 250 orang yang mengaku sebagai 
warga setempat, Minggu (28/2) pagi, menggelar unjuk rasa dan meminta rumah yang 
dija­dikan sebagai gereja itu ditutup dan dikembalikan fung­sinya. 


Penyegelan itu sendiri juga disesalkan para jemaat. Pendeta Gereja HKBP Pondok 
Timur Luspita Simanjuntak sebelumnya juga menjelasan bahwa tempat itu sudah 
dijadikan sebagai tempat ibadah sejak tiga tahun lalu. Rumah tinggal yang 
sudah dibeli pihak gereja itu dibeli dan dijadikan sebagai gereja karena sudah 
17 tahun kami  mengurus izin pembangunan gereja, tetapi selalu mendapat 
penolakan dari  masyarakat Mustika Jaya, katanya.


Dia menambahkan,  pihaknya bersama beberapa pengurus gereja lainnya, termasuk 
pengurus Gereja HKBP Philadelpia di Desa  Jejalen Jaya, Kecamatan Tambun Utara, 
Kabupaten  Bekasi sudah mendatangi Komisi III DPR RI, bahkan juga ke Komisi 
Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). n


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Sosok Perempuan Tak Dibatasi Zaman

2010-03-02 Terurut Topik sunny
http://www.sinarharapan.co.id/cetak-sinar/berita/read/sosok-perempuan-tak-dibatasi-zaman/

Selasa, 02 Maret 2010 13:44 
Yo Paramita Abdurachman

Sosok Perempuan Tak Dibatasi Zaman


Jakarta - Tak akan pernah ada yang tahu jawabannya apa, selama mereka yang 
benar-benar tahu. 

 
Perempuan itu sendiri hampir tak pernah angkat suara dan yang mau pun segera 
dibungkam. Itulah yang dikatakan John Stuart Mill dalam bukunya yang 
diterbitkan University of Chicago Press pada 1970, On the Subjection of Women. 
Untungnya hal itu tidak berlaku pada Yo Paramita Abdurachman, ­mantan 
Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI) yang menjabat pada 1954-1964. 
Yo, panggilan akrabnya, dianggap perempuan yang melampaui zamannya. Ia adalah 
perempuan yang sarat dengan pemikiran yang modern, yang tidak ragu-ragu untuk 
­­meng­ungkapkannya pada masyarakat, pada dunia.


Demikian dikatakan wartawan ­senior Aristides Katoppo ketika menjadi moderator 
dalam diskusi dan pelun­curan buku Yo Paramita Abdurachman, Perempuan Melampaui 
Zaman, In Search of Living Tradition and Art, di Widya Graha LIPI Jakarta, 
Senin (1/3). Hadir sebagai pembicara adalah mantan Ketua LIPI Prof Dr Taufik 
Abdullah dan peneliti LIPI spesialis TNI, Jaleswari Pramodhawardani, M.Hum.


Buku itu merupakan buku kedua yang diterbitkan oleh LIPI mengenai sosok Yo 
Paramita Abdurachman. Sebe­lum­nya, pada Maret 2008, LIPI menerbitkan buku 
Bunga Angin Portugsi di Nusantara. Buku kedua ini merangkum testimoni 
orang-orang terdekat Yo tentang kepribadiannya dan menampilkan tujuh tulisan 
karya Yo.
Yo lahir di Bogor pada 29 Februari 1920. Meski tidak memiliki gelar, Yo ­pernah 
kuliah di berbagai universitas, baik di dalam maupun luar negeri. Jiwa 
sosialnya sangat tinggi. Dia turut serta dalam pembentukan PMI dan memelopori 
berdirinya Palang Merah Remaja pada 1950. 


Yo bergabung dengan LIPI sejak lembaga itu berdiri pada 1967. Saat itu, Yo 
seringnya meneliti sejarah, khususnya hubungan Portugal dengan Indonesia. Ia 
meninggal pada 23 Maret 1988.


Kebebasan Yo dalam berpikir, yang dianggap melampaui zaman, tercermin dari 
karya-karyanya yang juga ditam­pilkan dalam buku itu. Tulisan-tulisannya 
menunjukkan bahwa sebagai perempuan, ia tidak terkekang oleh batas-batas budaya 
yang kaku, bahkan mampu ­menembus dimensi ruang dan waktu.


Tujuh tulisan itu berbicara tentang penelitiannya. Bagi saya, Yo adalah 
­seorang spesialis yang generalis. Tulisan-tulisan Yo lebih ramping daripada 
pemikirannya yang begitu luas, kata Jaleswari.Taufik mengenang Yo sebagai 
sejarawan yang romantis. Menurutnya, Yo lebih tertarik untuk berkisah tentang 
pergumulan manusia dengan nasibnya. Selain itu, menurut Taufik, Yo merupakan 
tokoh feminis jika dilihat dari tindakan-tindakan semasa hidupnya.


Dengan membaca tulisannya tanpa tahu siapa yang menulis, akan terasa sekali 
bahwa tulisannya adalah karya perempuan. Ia bisa menguraikan warna dan bentuk 
dengan kehalusan perasaan tanpa ada percikan kebosanan berkisah dan berberita. 
Feminisme pada Yo tidak terpantul pada ucapan, tetapi pada perbuatan dan cara 
wacana yang dipakai, ujar Taufik.
Dalam kata pengantar buku itu, sejarawan LIPI Asvi Marwan Adam menyebut Yo 
sebagai duta budaya dan kemanusiaan. Yo menjadi perempuan yang melampaui zaman 
melalui tulisan-tulisannya, penelitian dan kegiatannya pada seminar 
internasional, kiprahnya di bidang sosial dan budaya, kepeduliannya pada 
warisan budaya leluhur, interaksi yang sangat dinamis dengan peneliti asing, 
serta pengabdiannya yang lama pada organisasi palang merah. (mg-2)


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Tajuk Rencana Presiden Pasang Badan

2010-03-02 Terurut Topik sunny
http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=13573

2010-03-02 
Tajuk Rencana Presiden Pasang Badan




Kita khawatir pernyataan SBY kali ini pun bisa diplintir untuk menjadikan 
dirinya sebagai sasaran tembak. 

Setelah mengikuti proses kerja Pansus Hak Angket Bank Century DPR dan dinamika 
politik di masyarakat, Presiden SBY akhirnya buka suara menegaskan sikapnya. Di 
hadapan para bankir di Istana Negara kemarin, Presiden menyatakan, kebijakan 
bailout Century tepat untuk menyelamatkan perbankan dan perekonomian bangsa. 
Sebagai kepala pemerintahan, ia bertanggung jawab sepenuhnya atas kebijakan 
bailout tersebut. 


Pernyataan Presiden tentu didasarkan atas rangkaian fakta yang sudah 
dipelajarinya dengan cermat. Pandangannya tidak dilontarkan pada awal ketika 
para anggota Pansus menunjukkan semangat yang meluap-luap, dan sebelum kasus 
Century cukup terungkap ke publik. Keberanian Presiden pasang badan tentu atas 
pertimbangan dan keyakinannya bahwa pihaknya di atas angin. 


Setidaknya, terdapat tiga faktor yang membuat SBY kini tampil penuh percaya 
diri dalam kasus Century. Pertama, tidak ada pemakzulan terhadap Presiden. 
Kedua, Pansus tidak bisa membuktikan bahwa ada aliran dana Century yang 
mengalir ke keluarganya dan Partai Demokrat secara tidak sah dan melawan hukum. 
Ketiga, Presiden juga memiliki keyakinan bahwa posisi Boediono dan Sri Mulyani 
Indrawati cukup aman. Fraksi yang semula kencang menyebut nama Boediono dan Sri 
Mulyani sebagai penanggung jawab penyimpangan pengucuran FPJP dan keputusan 
bailout yang tidak berdasar, kini mengendur. Lobi-lobi politik yang dilancarkan 
kubu pendukung bailout cukup membuahkan hasil.


Hari ini dan besok, DPR akan memutuskan kasus Century. Dua draf rekomendasi 
yang diajukan Pansus ke Sidang Paripurna tidak lagi mencantumkan nama Boediono 
dan Sri Mulyani sebagai pejabat yang paling bertanggung jawab. Karena itu, bila 
pun voting terjadi, bisa dipastikan bahwa keduanya lolos (untuk sementara 
waktu) dari jeratan sejumlah fraksi yang sejak awal terkesan menyasar keduanya. 
Pernyataan Presiden bahwa dirinya bertanggung jawab atas bailout memiliki 
sejumlah implikasi. Pertama, apakah dengan pernyataan SBY itu Boediono dan Sri 
Mulyani tidak lagi bertanggung jawab? Kedua, bagaimana DPR merespons pernyataan 
Presiden? Apakah sasaran DPR kini langsung ke Presiden? Ketiga, bagaimana 
kekuatan ekstraparlementer bereaksi terhadap pernyataan Presiden dan hasil 
Sidang Paripurna? 
Sebagai orang yang terbiasa berbicara terukur, Presiden SBY tentunya sudah 
memperhitungkan matang-matang ketiga implikasi tersebut. Yang perlu diperjelas 
saat ini adalah bagaimana bentuk tanggung jawab konkretnya? Apakah dengan 
pernyataan itu lantas semua tudingan kesalahan kepada Boediono dan Sri Mulyani 
menjadi beban tanggung SBY?
Kita melihat bahwa sinyalemen ini berpotensi menjadi bumerang bagi SBY. Kendati 
draft rekomendasi akhir Pansus tidak menyebut langsung nama Boediono dan Sri 
Mulyani, tapi pandangan akhir empat fraksi (PDI-P, Golkar, PKS, dan Hanura) 
yang jelas-jelas menyebut nama keduanya akan tetap menjadi catatan bahwa mereka 
bersalah. Karena itu, akan senantiasa ada tuntutan tanggung jawab politik dan 
hukum yang bakal menghantui kedua pejabat tersebut. 


Pertanyaan selanjutnya, apakah fakta tersebut menjadi selesai begitu saja 
dengan pernyataan pasang badan SBY itu? Ataukah semua masalah yang melilit 
Boediono dan Sri Mulyani terkait kasus Century otomatis diambilalih dan menjadi 
masalah Presiden SBY? Kondisi ini berpotensi besar berkembang menjadi bola 
liar, bila kemudian DPR mengalihkan sasaran tembaknya ke SBY karena menganggap 
pernyataan tanggung jawabnya itu sebagai tantangan terbuka. Apalagi dalam masa 
kerja Pansus sempat mencuat wacana pemakzulan Presiden. 


Pernyataan SBY kali ini bisa ditangkap oleh fraksi-fraksi yang sempat 
mengumandangkan wacana pemakzulan, sama halnya seperti saat fraksi-fraksi dari 
partai koalisi memaknai keinginan SBY membuat kasus Century terang benderang. 
Semangat membuat terang benderang inilah yang kerap dijadikan alasan 
fraksi-fraksi koalisi saat Partai Demokrat melihat mereka sudah kebablasan. 
Karena itu, kita khawatir pernyataan SBY kali ini pun bisa diplintir untuk 
menjadikan dirinya sebagai sasaran tembak. 
Sejalan dengan itu, pernyataan pasang badan ini pun bisa dipakai oleh para 
aktivis jalanan yang sejak awal melihat bahwa penanggung jawab skandal Century 
adalah SBY selaku kepala pemerintahan. Gerakan-gerakan ekstraparlementer 
berpeluang besar mendapat mainan baru dengan pernyataan ini. Mereka bisa 
menjadikannya sebagai pintu masuk untuk menyerang langsung SBY, dengan 
memanfaatkan ucapan SBY sendiri.


Kita tidak bisa menutup mata bahwa bagi sebagian aktivis, kredibilitas SBY 
sebagai pemimpin pembawa harapan sudah di titik nadir. Tokoh-tokoh yang 
berhimpun dan Gerakan Indonesia Bersih (GIB) , Koalisi Masyarakat Sipil 
Antikorupsi (Kompak), dan Petisi 28, misalnya, sudah tidak percaya 

[ppiindia] Wacana Nikah Siri Dalam Kebijakan Publik

2010-03-02 Terurut Topik Satrio Arismunandar

  



Tribun Timur, Sabtu, 27 Februari 2010
Wacana Nikah Siri Dalam Kebijakan Publik
Oleh : Muslimin B.Putra
http://www.tribun- timur.com/ read/artikel/ 81490/Wacana_ Nikah_Siri_ 
Dalam_Kebijakan_ Publik

Departemen Agama sedang mempersiapkan draft RUU Hukum Material Pengadilan Agama 
(HMPA) dan kini sudah masuk dalam daftar Program Legislasi Nasional 2010. Dalam 
Pasal 143-153 draft RUU tersebut, terdapat ketentuan pidana pada perkawinan 
siri dan perkawinan mut’ah (kontrak), perkawinan kedua, ketiga, dan keempat 
serta perceraian yang tanpa dilakukan di muka pengadilan, melakukan perzinahan 
dan menolak bertanggung jawab, serta menikahkan atau menjadi wali nikah, 
padahal sebetulnya tidak berhak. Ancaman hukuman untuk tindak pidana jenis 
perkawinan terlarang diatas bervariasi, mulai dari 6 bulan hingga 3 tahun, 
sementara ancaman denda mulai dari Rp 6 juta hingga 12 juta. 

Dalam draft RUU tersebut juga mengatur soal perkawinan campur (antardua orang 
yang kewarganegaraan. Pada Pasal 142 Ayat 3 menyebutkan, calon suami yang 
berkewarganegaraan asing harus membayar uang jaminan kepada calon istri melalui 
bank syariah sebesar Rp500 juta (Antara News, 10 Februari 2010).

Banyak wacana berseliweran yang cenderung mempersamakan antara nikah siri’, 
nikah mut’ah, kawin kontrak seiring dengan rencana perubahan Undang-Undang 
Perkawinan atau RUU Hukum Material Pengadilan Agama. Secara sederhana nikah 
siri yang dimaksud disini adalah setiap pernikahan yang tidak dicatatkan pada 
Kantor Urusan Agama (KUA) sehingga tidak mendapatkan surat nikah meskipun 
secara syariat dinyatakan sah. Dari defenisi sederhana ini, nikah mut’ah atau 
kawin kontrak juga termasuk kategori nikah siri’ karena tidak dicatatkan pada 
KUA, namun secara syar’i sudah diharamkan oleh Nabi Muhammad SAW hingga yaumul 
qiyamah.

Wacana kriminalisasi pelaku nikah siri’ merupakan isu utama dari amandemen UU 
Perkawinan yang memantik perdebatan. Banyak argumentasi dibangun untuk 
memidanakan pelaku nikah siri’ seperti untuk melindungi kaum perempuan dan 
anak-anak yang sering menjadi korban nikah siri’, jaminan hak waris pada anak, 
dan sebagainya. 

Suatu pernikahan memiliki lima syarat (rukun) yakni ada pengantin pria, 
pengantin wanita, penghulu, wali dan dua orang saksi. Maraknya pernikahan yang 
dilakukan secara siri’ lebih disebabkan karena persoalan sosiologis dan 
ekonomis. Alasan sosiologisnya, pernikahan sudah berlangsung sebelum lahirnya 
negara yang mengatur persoalan pernikahan. Sejak zaman dulu, banyak yang 
melakukan pernikahan pada penghulu, ulama atau guru pesantren sementara 
anak-anak dari hasil pernikahan siri tetap mendapatkan hak waris karena agama 
telah mengaturnya. Sementara alasan ekonomis, seiring dengan lahirnya instansi 
pemerintah yang mengurusi masalah agama (Departemen Agama), setiap pernikahan 
yang dicatatkan pada kantor tersebut memiliki beban financial karena harus 
mengeluarkan biaya tertentu. Untuk honor penghulu saja berkisar antara Rp 500 
ribu hingga Rp 1 juta sehingga beberapa kalangan terasa berat. 

UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan menganut azas monogami sebagaimana 
tertera pada Pasal 3. Meskipun menganut azas monogami, sebenarnya UU ini tetap 
memberi peluang bagi seorang laki-laki/suami untuk beristri lebih dari satu, 
dengan catatan mendapat izin dari Pengadilan Agama (PA), sebagaimana diatur 
pada Pasal 4 dan Pasal 5. Ketatnya persyaratan untuk beristri lebih dari satu 
secara legal menurut UU mendorong terjadinya nikah siri karena tidak perlu 
meminta izin pada Pengadilan Agama sebagaimana perintah UU.

Sebenarnya UU Perkawinan No. 1/1974 sudah mengatur sanksi bagi pelaku nikah 
siri dan kawin kontrak. Dalam UU ini disebutkan bahwa orang yang tidak 
melaporkan perkawinannya ke Kantor Urusan Agama diancam hukuman kurungan tiga 
bulan dan denda Rp 7.500. Mungkin denda sebesar Rp 7.500 amat besar pada 
konteks tahun dibuatnya UU Perkawinan ketika itu (1974), namun kini denda 
sebesar itu sangat kecil seiring perubahan nilai rupiah yang terus anjlok.

Meski nikah siri sah secara agama dalam prakteknya banyak yang menjadikan 
sebagai kedok perzinaan terselubung sehingga sifatnya berbentuk transaksional. 
Padahal Rasulullah menganjurkan setiap pernikahan agar diumumkan dan 
diresepsikan (walimah). Namun rupanya, praktek nikah siri’ kebanyakan untuk 
menghindari syarat tersebut dan biasanya berlangsung secara diam-diam. Selain 
itu, praktek yang terjadi, tidak ada kewajiban bagi suami memberikan hak waris 
bagi anak-anak yang lahir dari pernikahan siri karena perkawinannya tidak 
diakui negara.

Adanya deviasi atas praktek-praktek nikah siri pada beberapa kasus tidak bisa 
dijadikan alasan pembenaran dan menggeneralisir pemidanaan pelaku nikah siri 
dalam UU baru. Masih banyak keluarga yang dibangun secara baik, bahagia dan 
harmonis dari hasil pernikahan siri yang tidak terekspos ke media. Perbuatan 
zalim terhadap istri dan anak-anak dari hasil nikah siri seharusnya 
diselesaikan secara hukum 

[ppiindia] WEB SENDIRI

2010-03-02 Terurut Topik Nor hayati Ariffin
PERCUMA pelajari teknik terkini bagaimana ingin
menarik traffic yang tinggi kelaman web anda http://websegera.ws


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Akhirnya, Penderita Gizi Buruk Meninggal

2010-03-02 Terurut Topik sunny
http://www.riaupos.com/berita.php?act=fullid=3032kat=7

 
  
  USAI OPERASI: Zahwa penderita kelainan tempurung kepala usai menjalani 
operasi di RSUD Arifin Achmad, Senin (1/3/2010).(mirshal/Riau Pos)
 
  

Akhirnya, Penderita Gizi Buruk Meninggal
2 Maret 2010

   

PEKANBARU (RP) - Bain (2 bulan), bocah Sakai penderita kekurangan gizi buruk 
asal Desa Kesumbo Ampai Kecamatan Mandau, akhirnya meninggal dunia dalam 
perawatan intensif tim dokter di RS Ibnu Sina Pekanbaru Senin (1/3) sekitar 
pukul 10.00 WIB pagi. 


Meski tim medis telah berupaya keras, kondisi kesehatan Bain terus memburuk 
hingga nyawanya tak tertolong lagi.


Jenazah si bungsu dari tiga bersaudara itu langsung dibawa ke kampung asalnya 
menggunakan ambulans gratis UPZ Ibadurrahman Duri pada Senin siang. Isak tangis 
dan peluk haru pertanda duka teramat dalam mengharu biru suasana di halaman 
rumah duka begitu jenazah Bain sampai sekitar pukul 16.30 WIB. Amri (37) 
bersama sang istri tak mampu membendung air matanya. Keduanya mendapat pelukan 
sedih dari kerabat-kerabat dekat yang bersimpati dengan kondisi anaknya.

Kedatangan rombongan pengantar jenazah disambut puluhan warga masyarakat dan 
karib kerabat keluarga besar Bain. Juga hadir sejumlah pemuka masyarakat Sakai 
dari desa setempat. Ketua BSMI Duri Ir H Abdul Gaffar bersama Wakil Ketua Dr 
HFF Dt Majo Basa serta Direktur RS Permata Hati Duri Dr Efrianti pun ikut hadir 
mengantar jenazah Bain. Jasad bocah malang yang belum genap berusia dua bulan 
itu langsung dimakamkan senja kemarin.

Zahwa Proses Penyembuhan
Sementara itu, Zahwa (5 bulan), terlihat tertidur dengan kelopak mata terbuka 
di Ruang Perawatan Anak Cendrawasih II RSUD Arifin Achmad, Senin (1/2). Bayi 
asal Duri yang menderita kelainan tempurung kepala sejak lahir ini, tak banyak 
bergerak pasca operasi. 


Diketahui sebelumnya bahwa tulang tengkorak ubun-ubunnya tidak tumbuh sempurna, 
akibatnya, cairan otaknya menyembul ke luar membuat sebuah tonjolan. Perban 
terlihat terpasang memanjang dari atas kepala kebagian belakang menutupi bekas 
operasi. Di sendi lengan dan kaki terlihat terpasang plester menutupi bekas 
suntikan. Sesekali Zahwa menangis lalu diam namun tidak terbangun dari 
tidurnya.(sda/rul)

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] FREE LAPTOP

2010-03-02 Terurut Topik Irene Ant




  
THIS COMPANY WANT TO GIVE YOU A FREE LAPTOP.
GRAB YOUR OWN NOW
CLICK THE LINK BELOW
http://ezlaptop. com/?r=93618


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Mantan Menneg BUMN Sofyan Djalil Diperiksa KPK

2010-03-02 Terurut Topik sunny
Refeksi : Agaknya  para anggota kabinet SBY terdiri dari oknom-oknom terkait 
cacat hukum, ibarat  yang dikatakan burung sama bulu berkumpul. Selama ini apa 
saja kerja mereka? Korupsi?
  

http://www.detiknews.com/read/2010/03/02/093257/1309072/10/mantan-menneg-bumn-sofyan-djalil-diperiksa-kpk?991102605


Selasa, 02/03/2010 09:32 WIB

Ralat Berita
Mantan Menneg BUMN Sofyan Djalil Diperiksa KPK
  Rachmadin Ismail - detikNews


Jakarta - Setelah sempat mangkir, mantan Menneg BUMN Sofyan Djalil akhirnya 
memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sofyan dimintai 
keterangan terkait kasus skandal Bank Century.

Sofyan tiba di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, 
Selasa (2/3/2010) pukul 09.05 WIB. Pemantauan detikcom, Sofyan datang melewati 
pintu depan. Setelah turun dari mobilnya, Sofyan menuju ruang resepsionis. 

Setelah melakukan registrasi, Sofyan kemudian menuju ruangan untuk dimintai 
keterangan. Sofyan menegaskan menghindari wartawan. Dia juga membantah bergegas 
menuju ruangan setelah tiba di gedung KPK seperti diberitakan detikcom 
sebelumnya.  

Saya di lobi cukup lama, karena registrasi dulu. Setelah itu saya mencari-cari 
wartawan, tapi gak ada, kata Sofyan kepada detikcom. 

Sofyan juga mengaku tidak hadir dalam pemanggilan Rabu, 24 Februari 2010 lalu. 
Saya tidak hadir, karena sudah ada agenda lain. Undangan pemanggilan 
dikirimkan ke alamat rumah yang lama di Semanggi, sehingga undangan baru saya 
terima malam hari, kata Sofyan. 

Sofyan dipanggil KPK untuk dimintai keterangan terkait penempatan dana BUMN di 
Bank Century. Ada 3 BUMN yang menempatkan dananya di Bank Century pada saat 
Sofyan menjabat sebagai menteri, yaitu Jamsostek, Telkom, dan PTPN. (aan/nrl) 







[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Karena pimpinan sidang BODOH rapat paripurana ricuh!!!!

2010-03-02 Terurut Topik sunny
Refleksi : Sidang Dewan Penipu Rakyat (DPR)  musti selalu ricuh, kalau tidak 
ricuh itu bukan paripurna mereka. Bukankah Gus Dur pernah bilang DPR itu 
seperti Taman Kanak-kanak. Ayo ramai-ramai kita tepuk tangan! Harus dipuji  
keunggulan penilaian para Golput yang sebelumnya Pemilu sudah tahu mereka yang 
bertopeng wakil rakyat.


http://forum.detik.com/showthread.php?t=146982

Karena pimpinan sidang BODOH rapat paripurana ricuh 




Setelah pembacaan hasil Pansus Century oleh Ketua Pansus Century Idrus Marham, 
banjir interupsi langsung menyeruak di sidang paripurna DPR. Gara-gara banjir 
interupsi, sidang pun ricuh. Sejumlah anggota DPR teriak dan sebagian lagi 
bergerak maju menuju meja pimpinan DPR. 

Hingga pukul 15.25 WIB, Selasa (2/3/2010), suasana ricuh masih berlangsung. 
Ketua DPR Marzuki Alie meminta peserta sidang untuk tertib. Tolong pimpinan 
juga diberi kesempatan bicara, kata Marzuki. 

Interupsi pertama dilakukan oleh Bambang Soesatyo, anggota DPR dari Fraksi 
Partai Golkar. Bambang mengingatkan mengenai usulan Pansus agar sidang 
paripurna diselesaikan hari ini, dengan melakukan voting. 

Setelah itu banyak sekali anggota DPR yang melakukan interupsi. Antara lain 
Akbar Faizal dan beberapa orang dari Partai Demokrat, termasuk Irawadi 
Syamsuddin. Kericuhan semakin terjadi saat anggota Fraksi Partai Demokrat 
menyampaikan bukti baru ke pimpinan DPR.

Anggota DPR dari FKB Lily Wahid meminta interupsi, namun dicuekin. Sampai 
akhirnya sekitar pukul 12.15 WIB, sejumlah anggota DPR bergerak dari kursinya 
dan maju ke pimpinan DPR. 

Karena para interuptor tak diakomodir, akhirnya semaki banyak anggota DPR yang 
merangsek ke maju pimpinan sidang. Bahkan, nyaris terjadi baku hantam. 
Teriakan-teriakan anggota DPR terus menggema. Hingga pukul 12.30 WIB, kericuhan 
masih berlangsung dan belum reda.

sumber detik.com

pimpinan sidang tidak bertanggung jawab dan serta merta kabur


Last edited by free-talk; Today at 12:36.. 

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Sidang DPR Ricuh -Jimly: Tingkat Peradaban Kita Masih Agak Kampungan

2010-03-02 Terurut Topik sunny
http://www.detiknews.com/read/2010/03/02/194811/1309806/10/jimly-tingkat-peradaban-kita-masih-agak-kampungan

Selasa, 02/03/2010 19:48 WIB
 - 


Sidang DPR Ricuh
Jimly: Tingkat Peradaban Kita Masih Agak Kampungan
Rachmadin Ismail - detikNews


Jakarta - Ricuh di sidang paripurna DPR pengambilan keputusan tentang kasus 
Bank Century mencerminkan tingkat peradaban bangsa Indonesia yang masih lemah. 
Semestinya kericuhan yang mencoreng wajah parlemen itu tidak terjadi.

Jadi ini jawabannya tingkat peradaban bangsa kita masih di sini. Tidak ada 
kaitannya dengan pendidikan atau kepintaran. Tapi tingkat peradaban kita masih 
agak lemah, masih agak kampungan, kata mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie di 
Gedung Wantimpres, Jl Veteran, Jakpus, Selasa (2/3/2010).

Selain itu, lanjut Jimly, kericuhan juga terkait dengan persoalan manajeman 
persidangan yang belum cakap. Tapi nggak apa-apa, kan ini tahap belajar dalam 
demokrasi kita, kata Jimly yang juga anggota Wantimpres ini.

Mengenai sikap Ketua DPR Marzuki Alie yang dianggap otoriter, Jimly mengatakan 
pimpinan sidang seharusnya bisa memoderasi berbagai pendapat dalam sidang meski 
dalam keadaan tertentu pimpinan sidang juga mempunyai otoritas.

Kita harus maklumlah, lagian dia juga belum setahun jadi anggota DPR, 
pungkasnya.



http://tv.detik.com/index.php?fa=content.maink=061009681id=TVRBd016QXlNVEV3SXpJd01UQXZNRE12
02-03-2010 17:22:36 WIB 

VideoNews 
DPR Dikepung Ribuan Pendemo 
Durasi: 0.65 menit. 
Reporter: Didi Syafirdi 
Kameramen: Didi Syafirdi 

Aksi demo terjadi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Siang ini. Demo ini 
dilakukan bersamaan dengan rapat paripurna DPR yang membahas laporan akhir 
Pansus Bank Century.


http://tv.detik.com/index.php?fa=content.maink=061009681id=TVRBd016QXlNRFkwSXpJd01UQXZNRE12

02-03-2010 20:17:44 WIB 

VideoNews 
Mahasiswa Bawa Babi Berdemo 

Durasi: 0.52 menit. 
Reporter: M. Nur Abdurrahman 
Kameramen: M. Nur Abdurrahman 

Belasan mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Anti Korupsi (Germak) berunjukrasa di 
depan gedung DPRD Sulawesi Selatan, Selasa (2/3/2010). Dalam aksinya, mereka 
membawa seekor babi yang ditempeli foto Wapres Boediono.






[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Menghadapi masalah asyik join bisnes online sana sini tapi duit keluar sahaja tiada yang masuk? Kenapa tak belajar dahulu macam mana buat PROMOSI PERCUMA

2010-03-02 Terurut Topik Akmal Mohd


Menghadapi masalah asyik join bisnes online sana sini tapi duit keluar sahaja 
tiada yang masuk? Kenapa tak belajar dahulu macam mana buat PROMOSI PERCUMA di 
internet di SINI



Terima Kasih

Daripada,
Akmal Mohd
0139302394
Id 
YM/Skype:dyakmal_1217/akmalmohd1 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Indonesia Dinilai Gagal Soal Penyediaan Air Bersih

2010-03-02 Terurut Topik sunny
Refleksi : Jangankan air bersih untuk seluruh negeri, sungai-sungai yang 
mengalir di Jakarta  tidak jauh dari istanta sang raja sangat kotor dan 
berbahaya bagi kesehatan manusia.

http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2010/03/01/brk,20100301-229123,id.html

Indonesia Dinilai Gagal Soal Penyediaan Air Bersih 
Senin, 01 Maret 2010 | 21:21 WIB
Besar Kecil Normal 

TEMPO Interaktif, Denpasar -   Indonesia  dianggap gagal mengatasi masalah 
penyediaan air bersih dan sanitasi. Dalam laporan tahunan Millenium Dvelopment 
Gold (MDG's) 2009 disebutkan kondisinya masih jauh dari target yang ingin 
dicapai.

Direktur Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum Budi Yuwono menyatakan, 
jangkauan pelayanan  masih sangat terbatas dengan kualitas yang rendah. Di 
kota besar dan kecil kondisinya sama saja, ujarnya dalam Forum Membangun 
Kemitraan Multi Pihak dalam Mengatasi masalah Air dan Sanitasi di Sanur, Bali, 
hari ini. 

Dalam lima tahun mendatang, anggaran yang disediakan oleh Anggaran Pendapatan 
dan Belanja Negara (APBN) telah meningkat lima kali lipat untuk air minum. 
Yakni  Rp 12,6 triliun. Tapi itu baru cukup untuk mencapai 20 persen dari 
target MDG's, ujarnya. 

Anggaran sanitasi sebesar Rp 14 triliun, meningkat dua  kali lipat, tapi jauh 
dari kebutuhan sebesar Rp 78 triliun . Karena itu, berbagai anggaran untuk 
pemberdayaan masyarakat juga diarahkan untuk mengatasi masalah ini. 

Indonesian Businees Link (IBL) yang mewakili kalangan swasta dalam kemitraan 
ini mengatakan baru memulai kerjasa ma untuk masalah air minum dan sanitasi. 
Lewat Forum ini kami merintis adanya kesepakatan yang lebih kongkrit, kata 
juru bicara IBL Dais Suyoso. 

Sejumlah perusahaan, kata dia,  sebelumnya sudah bekerjasama dengan pemerintah 
pusat maupun daerah seperti yang sudah dilakukan PT Danone Aqua. Mereka 
memiliki 15 proyek penyediaan air bersih yang menjangkau 30.000 penduduk di 
Aceh dan Nusa Tenggara Timur. Ditargetkan pada 2011, proyek akan menjangkau 
70.000 penduduk. 

ROFIQI HASAN 



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Pintu Masuk KPK ke Century ?.

2010-03-02 Terurut Topik rifky pradana
Tanggal 21 September 2009 yang telah lalu, Presiden SBY dengan alasan
‘kegentingan memaksa’ telah menerbitkan Perpu (Peraturan Pemerintah) Nomor 4
Tahun 2009.
 
Tujuan dari Perpu 4/2009 adalah untuk mengisi kekosongan jabatan
Pimpinan KPK  lantaran beberapa pimpinanya, yaitu Chandra Hamzah dan Bibit
Samad Rianto serta Antasari Azhar telah berhasil dijadikan tersangka oleh pihak
Kejagung (Kejaksaan Agung) dan Polri (Kepolisian Republik Indonesia).
 
Lalu berdasarkan landasan konstitusional dari Perpu
4/2009 tersebut, Presiden SBY menetapkan dan mengangkat 3 orang sebagai
Pelaksana Tugas (Plt) Pimpinan KPK.
 
 
Perkembangan berikutnya, secara tak terduga ternyata MK (Mahkamah
Konstitusi) mengabulkan uji materi atas UU (Undang Undang) Nomor 30 tahun 2002
yang diajukan oleh kuasa hukumnya Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto.
 
Konsekuensi dari keputusan MK tersebut adalah pemerintah
terpaksa menunda pelaksanaan atas pasal 32 ayat (1) huruf (c) dan pasal
(32) ayat (3) UU No. 30/2002 tersebut.
 
Sehingga, hal itu tentunya secara otomatis telah membuat Presiden SBY
dengan terpaksa harus menunda pemberhentian secara permanen atas dua orang
pimpinan KPK yang di-non aktif-kan, yaitu Bibit Samad Riyanto dan Chandra M
Hamzah.
 
 
Selanjutnya, secara tak terduga pula perkembangan situasi dan kondisi
telah berkembang sedemikian rupa sehingga membuat Kejagung dan Polri dengan
berat hati terpaksa harus membebaskan Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto
dari tuduhan menyalahgunakan wewenang dan melakukan pemerasan serta menerima
uang suap.
 
Dengan demikian, maka menjadi gagallah upaya pengkriminalan atas 2
orang pimpinan KPK dari 3 orang pimpinan KPK yang telah dijadikan tersangka oleh
Kejagung dan Polri.
 
 
Konsekuensi dari pembebasan itu membuat pemerintah terpaksa
merehabilitasi kembali kedudukannya Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto
sebagai pimpinan KPK.
 
Sehingga, 2 orang Plt dari 3 orang Plt Pimpinan KPK yang ditetapkan dan
diangkat oleh Presiden SBY berdasarkan Perpu 4/2009 itu dengan terpaksa harus
berhenti dari kedudukannya sebagai Plt pimpinan KPK.
 
 
Kemudian, sesuai dengan pasal 22 ayat 2 UUD 1945, setelah pemerintah
menerbitkan Perpu, maka Perpu itu harus segera dimintakan persetujuan dari DPR
pada masa sidang berikutnya.
 
 
Ditengah saat menjelang sidang Paripurna DPR yang akan mengambil
keputusan akhir dari hasil kerjanya Pansus DPR tentang Skandal Bank Century,
secara tak terduga juga Komisi III DPR dalam keputusannya menyatakan menolak
Perpu 4/2009.
 
Keputusan dari Komisi III DPR itu diambil berdasarkan voting yang
hasilnya adalah fraksi Partai Demokrat dan PKB mendukung diterimanya Perpu
4/2009, sedangkan 7 fraksi yang lainnya menolak Perpu 4/2009.
 
Menurut rencana, keputusan Komisi III DPR ini akan disahkan di rapat
Paripurna DPR pada tanggal 4 Maret 2010 mendatang.
 
 
Penolakan DPR terhadap Perpu 4/2009 ini tentu berkonsekuensi
menggugurkan landasan hukum dari penunjukan langsung Plt pimpinan KPK yang
telah dilakukan oleh Presiden SBY.
 
Sehingga dengan demikian, Tumpak Hatorangan Panggabean yang merupakan
satu-satunya Plt yang tersisa dari 3 orang Plt yang diangkat oleh Presiden SBY,
dalam waktu dekat ini pun terpaksa pula harus berhenti dari kedudukannya
sebagai Plt pimpinan KPK.
 
Jika itu yang kemudian terjadi, maka di jajaran pimpinan KPK akan
menjadi bersih dari unsur Plt pimpinan yang dipilih dan ditetapkan serta
diangkat oleh Presiden SBY.
 
 
Akhirulkalam, ditolaknya Perpu 4/2009 ini apabila ditambahi
dengan (andai) Sidang Paripurna DPR yang memutuskan Skandal Bank
Century dilanjutkan ke proses hukum, akankah membuat KPK kembali bernyali
dan bertaji untuk masuk ke Kasus Skandal Century ?.
 
 
Wallahulambishshawab.
 
 
*
Catatan Kaki :
Artikel lain yang berjudul ‘Saatnya Cicak Tagih KPK’
dapat dibaca dengan mengklik di sini , dan yang
berjudul ‘Apa Deal Presiden dengan Bibit
Chandra ?’ dapat dibaca dengan mengklik di sini ,
serta yang berjudul ‘Inilah Ending dari Skandal Century’
dapat dibaca dengan mengklik di sini .

*
Pintu Masuk KPK
ke Century
http://polhukam.kompasiana.com/2010/03/03/pintu-masuk-kpk-ke-century/
*


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Why pay over $90.00 a month for Cable or Satellite services?

2010-03-02 Terurut Topik alex michail
Download an extra TV now! Do you have to fight for the remote? 


Do you wish you had another TV? Now you can literally download an extra TV. Our 
software turns your PC into a TV!
Over 2000 TOP-QUALITY STATIONS on your PC or Laptop for free!! 
Instantly Turn your Computer into a Super TV 
Now you can watch hundreds of LIVE worldwide channels on your PC, free of 
charge:
Sports,News,Movies,Music,Weather,Kids Channels,Educational,Shopping,Clips
+ Radio Stations and much, much more!
You can also watch the Big Games LIVE without any additional fee or 
subscription! 
Tired of missing the Big Game because your cable company doesn't carry it? 
Are you a sports fan who wants LIVE coverage daily? With this offer you are 
likely to be satisfied by the large range of events/games covered by our 
network. 
Stop paying for high-priced cable or Satellite services! Watch LIVE Games (even 
the games that are not shown elsewhere) - with our software!
For mor information please click her
 
http://22ss22.blogspot.com/2010/03/why-pay-over-9000-month-for-cable-or.html


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Karena pimpinan sidang BODOH rapat paripurana ricuh!!!!

2010-03-02 Terurut Topik Irwan Kurniawan
Siapa bilang Ketua DPR bodoh? Orang pintar seperti itu (memprovokasi)
berarti
sudah menyelesaikan misi (mission accomplished).
Gayanya kan sama dengan yang dilakukan RP di peluncuran buku Gurita Cikeas..
Atau RS di depan tv..

Sama aje..

-- 
Wassalam,

Irwan.K
Better team works could lead us to better results
http://irwank.blogspot.com

Pada 2 Maret 2010 21:18, sunny am...@tele2.se menulis:



 Refleksi : Sidang Dewan Penipu Rakyat (DPR) musti selalu ricuh, kalau tidak
 ricuh itu bukan paripurna mereka. Bukankah Gus Dur pernah bilang DPR itu
 seperti Taman Kanak-kanak. Ayo ramai-ramai kita tepuk tangan! Harus dipuji
 keunggulan penilaian para Golput yang sebelumnya Pemilu sudah tahu mereka
 yang bertopeng wakil rakyat.

 http://forum.detik.com/showthread.php?t=146982

 Karena pimpinan sidang BODOH rapat paripurana ricuh
 --

 Setelah pembacaan hasil Pansus Century oleh Ketua Pansus Century Idrus
 Marham, banjir interupsi langsung menyeruak di sidang paripurna DPR.
 Gara-gara banjir interupsi, sidang pun ricuh. Sejumlah anggota DPR teriak
 dan sebagian lagi bergerak maju menuju meja pimpinan DPR.

 Hingga pukul 15.25 WIB, Selasa (2/3/2010), suasana ricuh masih berlangsung.
 Ketua DPR Marzuki Alie meminta peserta sidang untuk tertib. Tolong pimpinan
 juga diberi kesempatan bicara, kata Marzuki.

 Interupsi pertama dilakukan oleh Bambang Soesatyo, anggota DPR dari Fraksi
 Partai Golkar. Bambang mengingatkan mengenai usulan Pansus agar sidang
 paripurna diselesaikan hari ini, dengan melakukan voting.

 Setelah itu banyak sekali anggota DPR yang melakukan interupsi. Antara lain
 Akbar Faizal dan beberapa orang dari Partai Demokrat, termasuk Irawadi
 Syamsuddin. Kericuhan semakin terjadi saat anggota Fraksi Partai Demokrat
 menyampaikan bukti baru ke pimpinan DPR.

 Anggota DPR dari FKB Lily Wahid meminta interupsi, namun dicuekin. Sampai
 akhirnya sekitar pukul 12.15 WIB, sejumlah anggota DPR bergerak dari
 kursinya dan maju ke pimpinan DPR.

 Karena para interuptor tak diakomodir, akhirnya semaki banyak anggota DPR
 yang merangsek ke maju pimpinan sidang. Bahkan, nyaris terjadi baku hantam.
 Teriakan-teriakan anggota DPR terus menggema. Hingga pukul 12.30 WIB,
 kericuhan masih berlangsung dan belum reda.

 sumber detik.com

 pimpinan sidang tidak bertanggung jawab dan serta merta kabur

 --
 Last edited by free-talk; Today at 12:36..



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Special Offers , Special Offers , Special Offers

2010-03-02 Terurut Topik alex michail
Dear Visitor We offer you a number of special offers, which earn more money, 
comfort and pleasure
Do not deprive yourself from seeing these special deals Perhaps you find where 
you are looking for 
  
Special Offers 
  
The easiest hosting on the web for only $4.99 per month


Get Direct Downloads Now


Train Your Brain Today


Download your images and get the money


Why pay over $90.00 a month for Cable or Satellite services?




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Jakarta Protesters: 'It's a Better Lesson Than School'

2010-03-02 Terurut Topik sunny
http://www.thejakartaglobe.com/home/jakarta-protesters-its-a-better-lesson-than-school/361657

March 03, 2010 
Putri Prameshwari  Ulma Haryanto

Jakarta Protesters: 'It's a Better Lesson Than School'


Fears of tear gas, water cannons and baton-wielding riot police weren't enough 
to stop determined protesters from drawing attention to their causes, whether 
small or obscure, before television cameras on Tuesday, even if they had 
nothing to do with the Bank Century investigation.

Of about 2,000 people who gathered in front of the House of Representatives 
complex in Senayan, carrying banners, throwing stones at the gate or trying to 
climb over barbed wire, not all were noisily demanding impeachments, 
resignations or other kinds of settlement to the Century case. And not all were 
presumed to be paid to be there.

One banner read Pay compensation for Lapindo, referring to the mudflow 
disaster in East Java. A second read People demand Jamkesmas, referring to 
the state heath-insurance scheme for the poor. A third said: Protect workers 
from work-related accidents. 

Other protesters, such as Rosyad, a Mercubuana University student, said he 
wanted a fundamental change in government policies. I hate seeing how the 
government is doing its job, he said, claiming that most of its policies were 
not pro-people. I don't really care who our president is, as long as the 
government pays more attention to the poor.

Along with 10 friends, Rosyad sang and screamed for a better government. 

He wasn't alone in making music amid the scrum. About 50 junior and senior high 
school students from the Islamic Da'wah College also joined the protests. Still 
in uniform and led by their teachers and principal, they shouted and sang for a 
better Indonesia.

Irvan, a 10th grade student, said his teachers told him to come. We are here 
to demand improvement to this country, he said. Syifa, a teacher at the 
school, said the protests were the best education for her students. 

Teaching them science and math is not enough. It doesn't make them aware of 
what is happening in this country.

Of course, President Susilo Bambang Yudhoyono was a direct target for some. 
Arya, carrying a huge Forum for People's Suffering flag, said he and members of 
the House must step down. 

Everything in the government is wrong, he said. We're living in a country 
where the legislators don't listen to people and the president doesn't care.

Rendi, a member of a group called Youth Forum, said the Bank Century case was 
only one example of Yudhoyono's failures. He said the government must pay 
attention to the people above all.

People have long been fooled, he said. At this moment, we want to say that 
we don't want to be fooled again.




Related articles
Police Go Toe to Toe With Protesters Outside Indonesia House
12:18 AM 03/03/2010

Bank Century Bailout Dogged by Drama to the End
1:09 AM 03/03/2010

No Insults or Rude Signs at Century Protests, Jakarta Police Say, or You're in 
Trouble
2:37 PM 01/03/2010

Global Banking Regulations Could Have Prevented Century Bailout: George Soros
1:05 PM 10/02/2010

Dangerous Questions to Be Answered As Century Investigation Wraps Up
10:26 PM 20/01/2010


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Bank Century Bailout Dogged by Drama to the End

2010-03-02 Terurut Topik sunny
http://www.thejakartaglobe.com/home/bank-century-bailout-dogged-by-drama-to-the-end/361655

March 03, 2010 
Febriamy Hutapea, Markus Junianto Sihaloho  Muninggar Sri Saraswati

 
Lawmakers rushing forward after House Speaker Marzuki Alie closed Tuesday's 
session on the Bank Century bailout. (JG Photo/Safir Makki)

Bank Century Bailout Dogged by Drama to the End

Indonesian lawmakers will reconvene on Wednesday to try to conclude the 
long-running Bank Century bailout saga, following a tumultuous day that saw 
chaotic events both inside and outside the House of Representatives building in 
South Jakarta.

Inside the plenary hall, House Speaker Marzuki Alie's abrupt decision to end 
the session at noon drew furious reactions and sharp rebuke from other 
lawmakers, who called him a dictator.

Marzuki banged his gavel and announced that the meeting was closed after a 
number of lawmakers pressed to bring forward a vote scheduled for today. The 
vote is on the conclusion and recommendations of the House special committee 
that investigated the Rp 6.7 trillion ($723 million) bailout of the ailing 
lender in 2008.

Outside the House, police fired tear gas and water cannons in attempts to 
disband unruly protesters after they began throwing rocks and other 
projectiles. Some protesters attempted to climb the gate to get into the 
compound.

Tuesday's drama, however, is unlikely to be matched by the conclusion expected 
today, which many observers say will turn out to be an anticlimax.

The 560 lawmakers are expected to decide on the House's final stance based on 
two weak recommendations - both of which essentially say the matter should be 
investigated further by law-enforcement officials and do not actually name 
those responsible for the bailout.

The first option recommends law-enforcement institutions investigate the 
management of Bank Century and some central bank officials for alleged 
involvement in certain crimes, a version likely to be endorsed by President 
Susilo Bambang Yudhoyono's Democratic Party, the National Awakening Party (PKB) 
and the National Mandate Party (PAN).

A second, stronger option recommends law enforcers investigate all violations 
involving corruption, banking crimes and general crimes, and those deemed 
responsible. This is likely to be supported by the Golkar Party and the 
Prosperous Justice Party (PKS), both of which are part of the ruling coalition, 
and the opposition Indonesian Democratic Party of Struggle (PDI-P) and People's 
Conscience Party (Hanura).

It is unclear how the United Development Party (PPP), another coalition member, 
and the Great Indonesia Movement Party (Gerindra) will vote.

Although the House has yet to decide on the manner by which the final 
conclusion will be derived - either by vote or acclamation - PKS secretary 
general Anis Matta said he was confident the decision would be made by 
acclamation, indicating that political parties had settled their differences.

We are making all efforts to resolve the differences [among the House 
factions], Anis said after faction leaders met behind closed doors on Tuesday 
night.

Anas Urbaningrum, the Democratic Party faction chairman, however, said his 
party would push for a vote.

Anis and Romy Romahurmuzy, deputy secretary general of PPP, both said there had 
been efforts to persuade the Democrats to back the final recommendation 
supported by Golkar, PKS and PDI-P.

Despite both options failing to specifically name anyone responsible for the 
bailout, Anis said the main sticking point was over who should take 
responsibility for the short-term loan facility offered to Bank Century.

I think there is no reason left for the Democrats to refuse our option, he 
said.




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Re: SBY Pamer 'The Death of Why' di Depan Bankir

2010-03-02 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Komentar:
 
Aneh bin ajaib! Apakah SBY tidak sadar bahwa isi buku itu sebetulnya justru 
mengritik dan menampar wajah SBY sendiri?
 
Nih saya kutip dari isi berita:
 
Buku 'The Death of Why' ini bercerita tentang kritik si pengarang soal 
masyarakat di negara demokrasi modern kehilangan sikap kritisnya. 
 
Andrea mengkritik masyarakat yang dibentuk untuk percaya dengan jawaban yang 
sudah disediakan (baca: percaya dan menelan mentah-mentah alasan bailout Bank 
Century versi pemerintah), omongan pengamat (baca: pengamat yang sudah 
dikooptasi Istana) dan survei (baca: sudah bukan rahasia lagi, SBY sangat rajin 
menggunakan survey sebelum bertindak. Sampai-sampai SMS warga yang masuk ke SBY 
pun dijadikan bahan survey untuk mengklaim bahwa masyarakat yang menolak bail 
out Century hanyalah minoritas!)

Parah..!

Rio

From: sunny am...@tele2.se
Subject: [ppiindia] SBY Pamer 'The Death of Why' di Depan Bankir
To: undisclosed-recipi...@yahoo.com
Date: Tuesday, March 2, 2010, 4:21 AM

Rupanya para bankir kurang rajin membaca. 

http://www.lampungp ost.com/aktual/ berita.php? id=14965

Senin, 1 Maret 2010 

NASIONAL 



SBY Pamer 'The Death of Why' di Depan Bankir 

JAKARTA (LampostOnline) : Di depan para bankir, Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono (SBY) memamerkan buku 'The Death of Why' karangan Andrea Batista 
Sclesinger. Mengutip buku tersebut, SBY meminta semua pihak memandang 
penyelamatan Bank Century dalam sebuah konteks yang utuh.

Saya membaca sejumlah buku, salah satunya berjudul 'The Death of Why', bahwa 
kita harus melihat suatu masalah secara utuh, jelas SBY.

Hal itu disampaikannya dalam pidato di depan para bankir di kantor Presiden, 
Jakarta, Senin (1/3/2010). Hadir dalam kesempatan Ketua Perbanas Sigit Pramono, 
Sekjen IBI Eko Budiwiyono, Ketua Asbanda Winny Erwindia Hasan, Komisaris BCA 
Raden Pardede, Dirut Bank Mutiara Maryono, dan Dirut BNI Gatot Suwondho.

Presiden SBY tampak didampingi Menko Kesra Agung Laksosno, Menko Polhukam Djoko 
Suyanto, Menkeu Sri Mulyani, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri 
Perindustrian MS Hidayat, dan Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hassan.

Sembari menunjukkan buku tersebut, SBY juga menyatakan semua pihak melihat 
masalah penyelamatan Bank Century ini secara utuh, tidak hanya dari satu 
penggal keterangan.

Mari melihat masalah secara jernih dan rasional, jika ingin dikoreksi, maka 
harus berangkat dari cara pandang yang utuh sesuai konteksnya, imbuh SBY.

Buku 'The Death of Why' ini bercerita tentang kritik si pengarang soal 
masyarakat di negara demokrasi modern kehilangan sikap kritisnya. Andrea 
mengkritik masyarakat yang dibentuk untuk percaya dengan jawaban yang sudah 
disediakan, omongan pengamat dan survei.

Hal itu pada akhirnya menyebabkan orang kehilangan sikap kritis mereka dan 
percaya dengan informasi yang sebenarnya bukan kebenaran sesungguhnya. 
Akibatnya sikap untuk bertanya 'WHY' akhirnya mati.

Dalam kesempatan pertemuan tersebut, SBY memang bercerita tentang bagaimana 
krisis di penghujung tahun 2008 hingga akhirnya pemerintah memutuskan 
menyelamatkan Bank Century. Meski tidak seizin dirinya, namun Presiden SBY 
menyatakan penyelamatan Bank Century dalam rangka menyelamatkan perekonomian 
dari krisis sudah benar.

Meskipun baik gubernur BI dan Menkeu tidak melalui izin saya, karena beliau 
bekerja dengan UU, saya katakan bahwa yang dilakukan penyelamatan perekonomian 
kita adalah benar, tegas SBY. n DTC/L-2


[Non-text portions of this message have been removed]













  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Vote sparks pandemonium in Indonesian Parliament

2010-03-02 Terurut Topik sunny
  

http://www.theage.com.au/world/vote-sparks-pandemonium-in-indonesian-parliament-20100302-pgaz.html


Vote sparks pandemonium in Indonesian Parliament 
TOM ALLARD,JAKARTA 
March 3, 2010 
 
Indonesian MPs jostle in parliament after the vote. Photo: Reuters

INDONESIA'S Parliament erupted in wild scenes yesterday after its speaker 
delayed a vote on the controversial bail-out of Bank Century that was expected 
to censure President Susilo Bambang Yudhoyono's vice-president and finance 
minister.

Parliamentarians angrily rushed the speaker, Marzuki Alie, a senior member of 
President Yudhoyono's Democrat Party, after he took the decision.

Pushing and shoving ensued between rival members of the legislature as security 
personnel were forced to escort Mr Marzuki from the chamber.

Adding to the drama, police turned water canons on a small but rowdy group of 
protesters at the parliament gates.

The $720 million financial rescue of Bank Century has been contentious. The 
small bank only went down because of embezzlement, while the amount used to 
bail it out increased tenfold in mysterious circumstances. While there were 
allegations that some of the bail-out found its way to the re-election campaign 
of President Yudhoyono last year, they were never proved after a long 
parliamentary inquiry.

Many observers view the saga as a cynical attempt by the old, corrupt business 
and civil service elites to unseat Vice-President Boediono and Finance Minister 
Sri Mulyani Indrawati.

Despite being ensnared in the bail-out, both are seen as honest technocrats 
prepared to make hard decisions to reform Indonesia's corrupt bureaucracy and 
inefficient economy.

The parliamentary inquiry was more notable for its political theatrics than 
forensic analysis of Bank Century, with most attention focused on whether 
President Yudhoyono's coalition parties would turn against him.

In the end, his two biggest allies, Golkar and the Prosperous Justice Party 
(PKS), jumped ship, agreeing with a majority of parties that there were law 
violations and probable corruption in both the decision to undertake the 
bail-out and in its implementation.

The majority called for an investigation of whether political parties benefited 
from the bail-out and named Dr Boediono and Dr Indrawati, among others, as 
responsible for the mess.

In a televised address on Monday evening, President Yudhoyono defended the 
bail-out, which occurred at the time of the financial crisis in 2008. He said 
it was necessary to stop a financial contagion bringing down the entire 
Indonesian system.

The delay in the vote gives President Yudhoyono another day to get Golkar and 
PKS back on board or woo another party.

Democrat Party officials have been working hard to convince the Gerindra Party 
of the former special forces Kopassus commander Prabowo Subianto to back them.

President Yudhoyono held talks recently with Prabowo, a former son-in-law of 
the late dictator Suharto, who was forced from his post after Kopassus was 
found to have kidnapped and killed student activists.




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Rio Tinto gets permit for $2bn nickel project on Sulawesi

2010-03-02 Terurut Topik sunny
http://www.theaustralian.com.au/business/mining-energy/rio-tinto-gets-permit-for-2bn-nickel-project-on-sulawesi/story-e6frg9df-1225836339173

Rio Tinto gets permit for $2bn nickel project on Sulawesi 
Reuben Carder and Deden Sudrajat 
From: Dow Jones Newswires 
March 03, 2010 7:02AM 

RIO Tinto has been given a mining permit for its planned $US2 billion ($2.2bn) 
nickel project on Sulawesi, making it the first miner to gain investment 
approval under Indonesia's new mining law. 

Indonesia last year introduced a law which replaced the old contract system 
with mining permits, which many feared would reduce legal certainty for 
companies and make investing here more difficult.

The Anglo-Australian miner said it could now review its options for developing 
the Sulawesi site, and would focus on determining the method of development 
that provides the best value.

Rio Tinto has previously estimated the Sulawesi project could produce 46,000 
tonnes of nickel a year by 2015, eventually rising to 100,000 tonnes a year or 
more, which the company says would make it one of the world's largest nickel 
producers.

Rio Tinto has said it plans to spend $US2bn developing the site, which has an 
estimated 162 million tonnes of laterite nickel resources.

Separately, PT Rio Tinto Indonesia spokesman Budi Irianto said that the company 
hadn't yet determined when the study would be completed or when exploration and 
production could start at Sulawesi.

Rio Tinto would need to apply for a second mining permit from the Department of 
Energy and Mineral Resources before it started production, the spokesman said, 
adding that it would need separate permits from the environment and forestry 
ministries before starting operations on the ground in the exploration stage.

Such complex, overlapping regulations, as well as legal uncertainty and 
disputes over the share of royalty payments that go to the central and regional 
governments, are among a slew of issues that have prevented Indonesia from 
attracting significant mining investment in the last decade.

Although Indonesia has some of the world's richest deposits of nickel, gold and 
copper, many analysts and industry participants expected the introduction of 
mining permits in favour of the so-called contract of work system to further 
discourage investment.

Under the old system, in place since the 1960s, companies had much more leeway 
to negotiate the terms of their contracts with the central government, 
including the duration of the project, tax rates, and the granting of relevant 
permits.

By contrast, mining permits expire after a set time period and must be obtained 
for both the exploration and development stages.

They also limit the maximum size of a mining area, restrict outsourcing of 
mining services, and require companies to pay a fixed 10 per cent of net profit 
to local and provincial governments.


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Snake preyed on baby dinosaurs

2010-03-02 Terurut Topik sunny
http://www.smh.com.au/world/science/snake-preyed-on-baby-dinosaurs-20100302-pgd2.html

Snake preyed on baby dinosaurs 
DEBORAH SMITH 
March 3, 2010 
 
Take that ... a reconstruction sculpted by Tyler Keillor.



An ancient snake has been caught in the act - about to eat a baby dinosaur - 67 
million years ago.

An extraordinary fossil from India reveals the 3.5-metre predator was coiled 
around a broken egg in a dinosaur nest.

Next to it was its prey: a newly hatched titanosaur about 50 centimetres long, 
and two other eggs.

Dhananjay Mohabey, of the Geological Survey of India, who found the fossils, 
said the activity of the hatchling breaking out of its egg may have attracted 
the snake to the nest. ''It was such a thrill to discover such a portentous 
moment frozen in time,'' he said.

Other snake skeletons and dinosaur eggs were also found at the site in Gujarat, 
suggesting hatchlings were the snakes' preferred food, said a team member, 
Jason Head, of the University of Toronto.

''It would have been a smorgasbord. Hundreds or thousands of defenceless baby 
sauropods could have supported an ecosystem of predators during the hatching 
season.''

Researchers said the creatures appeared to have been quickly entombed in sand 
and mud, either in a landslide or storm, which then preserved them for 67 
million years. Mr Mohabey first unearthed the dinosaur and eggs in the 1980s, 
but it was not realised until a decade ago by the team co-leader, Jeff Wilson, 
of the University of Michigan, that a snake skeleton was present with the eggs 
and baby.

It has taken an international team more than six years to prepare the specimens 
from the slab and study them.

Their results, which provide the first evidence found that snakes ate 
dinosaurs, are published in the journal PloS Biology.

Unlike today's snakes the ancient one, Sanajeh indicus, did not have a jaw that 
could open wide so it could eat a hard egg, but it was big enough to swallow a 
soft baby.

Titanosaurs were giant plant eaters that walked on all fours and weighed up to 
100 tonnes.



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Krisis Bank Century, kedudukan Naib Presiden tidak terjejas

2010-03-02 Terurut Topik sunny
http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2010dt=0303pub=Utusan_Malaysiasec=Luar_Negarapg=lu_02.htm

Krisis Bank Century, kedudukan Naib Presiden tidak terjejas

 
  PENUNJUK-penunjuk perasaan membaling batu, kayu dan buluh ke arah pasukan 
polis yang menghadang pagar bangunan Parlimen Indonesia di Jakarta, semalam 
semasa membantah langkah kerajaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 
menyelamatkan Century Bank. Sepanduk besar yang digantung di pagar tertera ayat 
'Tukar rejim, tukar sistem tanpa SBY (Susilo)'. - AFP 

--
 


JAKARTA 2 Mac - Satu siasatan jawatankuasa Parlimen Indonesia mengenai tindakan 
kerajaan menyelamatkan Bank Century gagal mencapai keputusan sebulat suara hari 
ini, namun dua teknokrat utama dalam Kabinet dijangka mengekalkan jawatan 
masing-masing.

Kegagalan itu menunjukkan keretakan serius dalam kerajaan campuran pimpinan 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berhubung program pembaharuan di negara ini.

Syor-syor jawatankuasa tersebut mendapat perhatian rapi daripada pelabur kerana 
boleh memberi kesan kepada dua teknokrat yang merupakan tokoh pembaharuan utama 
iaitu Menteri Kewangan, Sri Mulyani Indrawati dan Naib Presiden Boediono.

Selepas berbulan-bulan mengadakan sesi keterangan, jawatankuasa itu 
mengemukakan dua syor bercanggah, yang disambut dengan ejekan dan sorakan oleh 
ahli Parlimen.

Di luar Parlimen, polis melepaskan tembakan meriam air untuk menyuraikan 
kumpulan penunjuk perasaan yang berpuak-puak, sesetengahnya menyokong Susilo, 
manakala yang lain mengutuk tindakan kerajaan menyelamatkan Bank Century.

Syor pertama yang disokong oleh Parti Demokrat pimpinan Susilo dan dua sekutu 
rapatnya dalam jawatankuasa tersebut, menyifatkan tindakan menyelamatkan Bank 
Century sebagai bertujuan untuk melindungi Indonesia daripada krisis kewangan 
global.

Sungguhpun parti-parti bersekutu itu mengkritik bank pusat kerana kelemahannya 
dalam mengawal selia bank dan pihak berkuasa kerana pengendalian kes Bank 
Century itu, mereka tidak pula menuduh Menteri Kewangan atau Naib Presiden 
terlibat dengan sebarang salah laku.

Bagaimanapun, syor kedua yang disokong oleh parti-parti pembangkang dan dua 
parti utama dalam kerajaan campuran Susilo menuntut siasatan jenayah 
dilancarkan oleh agensi-agensi penguatkuasaan undang-undang terhadap Sri 
Mulyani dan Boediono berhubung langkah menyelamatkan Bank Century dan pemberian 
pembiayaan jangka pendek kepada bank tersebut.

Anggota Parlimen dijadual membahaskan dua syor berbeza itu esok tetapi 
sesetengah ahli dewan menggesa perbahasan dan pengundian diadakan hari ini.

Kekecohan timbul di dewan apabila Speaker menangguhkan sidang.

Penyingkiran Boediono atau Sri Mulyani dijangka menjejaskan harapan untuk 
melihat kempen pembaharuan digiatkan semula di negara ini, di samping boleh 
mencetuskan penjualan 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] There's ice on the moon, says Chandrayaan data

2010-03-02 Terurut Topik sunny
http://www.hindustantimes.com/There-s-ice-on-moon-Chandrayaan-data/H1-Article1-514433.aspx



There's ice on the moon, says Chandrayaan data
Anika Gupta, Hindustan Times
Email Author
New Delhi, March 02, 2010

There could be as much as 600 million metric tonnes of water ice in the dark 
craters near the moon's north pole, say scientists after analysing data brought 
back by the Chandrayaan-1 moon mission.

The new findings show that the moon is an even more interesting destination 
than people previously thought, said Paul Spudis, principal investigator for 
the project and a scientist at the Lunar and Planetary Institute in Texas, US.

A tiny radar sensor, Mini-SAR, discovered the caches of frozen water.

Mini-SAR was created by the United States-based National Aeronautics and Space 
Administration (NASA).  The sensor weighs less than 10 kg, six times lighter 
than an unabridged Oxford English Dictionary. Mini-SAR arrived at the moon 
aboard Chandrayaan-1.

The sensor circled the lunar poles - the darkest, coldest and least explored 
parts of the moon's surface - for three months in early 2009. Mini-SAR fired a 
series of radio pulses at the moon. Near the North Pole, the feedback from the 
surface - the radio waves that bounced back - suggested the presence of water 
ice.

The finding will give future missions a new target to explore and exploit, 
said Jason Crusan, programme executive for the Mini-RF Program for NASA's Space 
Operations Mission Directorate in Washington.

The new findings are part of a flood of recent discoveries of lunar water.  
Together, the findings have revolutionized the way scientists look at the moon.

In November, NASA's Lunar Crater Observation and Sensing Satellite mission 
(LCROSS) discovered water vapour near the Cabeus crater at the moon's south 
pole.  The Cabeus crater lies under a deep and permanent layer of shadow.

The moon is alive! crowed principal investigator Anthony Colaprete, chief 
scientist for LCROSS, upon announcing the discovery.  Colaprete held up 95 
litres of water, the amount discovered by LCROSS.

Scientists have long suspected that if there is water on the moon, it is hidden 
at the poles.  Astronauts who have visited the moon have brought back kilograms 
of samples and elaborate maps of the lunar equator, but the poles remained 
shrouded in mystery.

Over the past few months, scientists have been chipping away at that mystery, 
looking at data brought back by the 11 instruments aboard Chandrayaan-1. 

In September, scientists from India and the US announced the discovery of water 
molecules on the moon's surface.

It will take scientists two years to sort through all the Chandrayaan-1 data.  
But the results have already gotten researchers fired up.

The Mini-SAR findings, authored by Indian and American scientists from more 
than 13 agencies, appeared Tuesday in the journal Geophysical Research Letters.


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Not Permissible for Muslims to Join Non-Muslim Parties- Omar Bakri

2010-03-02 Terurut Topik sunny
http://www.aawsat.com/english/news.asp?section=1id=20060


Not Permissible for Muslims to Join Non-Muslim Parties- Omar Bakri

01/03/2010 


Asharq Al-Awsat



London, Asharq al-Awsat- British Environment Minister, Jim Fitzpatrick, has 
said that Islamic fundamentalists have infiltrated the British Labour Party. In 
an interview with the Sunday Telegraph, the British Minister said that the 
ruling Labour party, which he is a member of, has been infiltrated by an 
extremist Islamist group that want to create an Islamic social and political 
order in Britain. The newspaper quoted Fitzpatrick as saying that the Islamic 
Forum of Europe (IFE) which believes in Islamic Shariaa law and wants to turn 
Britain and Europe into an Islamic state, has placed sympathizers in elected 
officers in the borough of Tower Hamlets in East London, and claims correctly 
to be able to achieve mass mobilization of voters. 

Fitzpatrick told the Sunday Times They [the IFE] are acting as an entryist 
organization, placing people within the political parties, recruiting members 
to those political parties, trying to get individuals selected and elected so 
they can exercise political influence and power, whether it's at local 
government level or national level. 

For his part, Muslim preacher Omar Bakri, the spiritual guide of the banned 
extremist Islamist al-Ghurabaa movement told Asharq Al-Awsat in a telephone 
interview from Tripoli, Lebanon, where he currently resides that engaging in 
the political process, meaning a Muslim joining a non-Islamic British 
[political] party, is something that is not permissible, and this is a sin and 
something that I do not encourage. However I do not doubt the sincere 
intentions of the Muslims who engage in the political process, and the Prophet 
peace be upon him told us that God will grant Islamic victory, even against the 
immoral. 

Omar Bakri, who was the former leader of the now disbanded al-Muhajiroun 
movement, added that the fundamentalist secularists will target Muslim 
preachers and youth regardless of whether they take part in the political 
process and [join] political parties in Britain, and this will have a positive 
impact on Muslim preaching in the future because people will realize that the 
al-Ghurabaa movement and the [al-Muhajiroun] movement and others have been 
banned as a result of a strategy to target Islam under the pretext of combating 
terrorism. 

Bakri also asked [what is] the meaning behind the West's fear of some Muslims 
becoming involved in non-Islamic political parties? 

Omar Bakri moved to Britain in 1986, where he went on to become one of the most 
famous radical clerics in the country. In 2005, following the London July 
bombings, Bakri left Britain for Lebanon, and the British government promptly 
banned him from returning after the British media launched a media campaign 
against him as a result of his extremist views. He once described the September 
11 hijackers as the Magnificent 19 and called on all Muslims to emigrate from 
Britain. 

Bakri also told Asharq Al-Awsat that the call to God is the message of the 
prophets, and the work of the Islamic organizations, and this is something 
promoted and protected by the Islamic faith, and God said 'Invite (all) to the 
Way of thy Lord with wisdom and beautiful preaching; and argue with them in 
ways that are best and most gracious' [Surat an-Nahl; Verse 125]. We praise God 
according to His call that Who is better in speech than one who calls (men) to 
Allah, works righteousness, and says: I am of those who bow in Islam? [Surat 
al-Fussilat; Verse 33]. Therefore it is not surprising that among those Muslims 
in the West, and in Britain in particular, there are those who are preaching 
Islam and working towards establishing divine Shariaa law. We have succeeded in 
sowing the seeds of preaching [the message of God] and Islamic concepts. 

Al-Bakri added that We have raised almost three generations of Muslim youth, 
and thanks to God, this preaching has begun to bear fruit in a number of 
different forms, and perhaps the statements by British Environment Minister, 
Jim Fitzpatrick, are the best evidence of the success of this preaching in 
Britain by my al-Muhajiroun and al-Ghurabaa movements, in addition to other 
sincere preachers such as Abu Qatada, Abu Hamza, Abu Ezz Eddin, Abdullah 
el-Faisal, Abu Basir al-Tartusi, Hani al-Sibai, and Anjem Choudry. 




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Tehran.A Photo Op

2010-03-02 Terurut Topik sunny
http://www.aawsat.com/english/news.asp?section=2id=20055


Tehran.A Photo Op

01/03/2010 
By Tariq Alhomayed


The images that we saw yesterday coming out of Tehran of what was described as 
the conference of National and Islamic Solidarity for the Future of Palestine 
represented nothing but a photo op to serve Iran's goals of propaganda in the 
region, and a review of Iran's tools to confront the US against the backdrop of 
the Iranian nuclear file, or the Israelis, in light of the current escalation 
in the region. This conference was prepared for within two weeks and was opened 
by the Iranian Supreme Guide Ali Khamanei. 

Iran has not done anything for the Palestinian cause except exploit it for 
propaganda. It has also consolidated the division between the Palestinians and 
the proof is in the last Gaza war during which Iran advised its Jihadist 
citizens not to take part in the battle on the pretext that Iran has no borders 
with Gaza. That's not all; at the time Hezbollah did nothing but take on the 
role of a loudspeaker, nothing more, nothing less, and when it wanted action it 
took action on Egyptian territory! Financially, despite the sufferings of the 
Gazan people, we never once heard about the Iranians making a generous donation 
to the people of Gaza, especially considering that the destruction that the 
Israeli attack caused is still evident today and the people still continue to 
suffer in an appalling way. Therefore, Tehran exploits the Palestinian cause as 
if it is a launch pad; as soon as it has achieved its goals, it will disregard 
it. 

As expected, Iran is using Hamas and other factions too in order to accomplish 
its goals, as long as those factions do not have any objections to being 
transformed into tools at Tehran's disposal. All we need to do is look at the 
image of Khaled Mishal and Ramadan Shallah as they sat next to the Supreme 
Guide without their shoes on [looking] submissive and vulnerable, and this is 
normal; before that we saw people who had removed their ties in the same scene! 

When we say that the conference is [a form of] propaganda and a photo op, there 
is something important we must take notice of, as part of name of the 
conference is national solidarity i.e. Iranian solidarity with the 
[Palestinian] cause. But on the same day as the conference itself, an important 
statement was issued by the leader of the Iranian opposition movement Mir 
Hossein Mousavi in which he stated that the legitimacy of the rule of religious 
institutions in Iran is waning because of repressive measures and explained 
that a dictatorial cult is ruling Iran. 

Mousavi describes Ahmadinejad's government as a cult that has no respect for 
the interests of the Iranian nation. He added that the government is not 
qualified to rule and that the nation that faces an adventurous, warmongering 
foreign policy and destructive economic policy.wants change. 

So how can a state like Iran, which has been divided within itself in such an 
unprecedented way since the days of the Shah, serve foreign causes such as the 
Palestinian cause? Shouldn't Iranian leaders first take the initiative to 
create national solidarity for itself initially and convince its people of the 
validity of its program and the correctness of its administration, and then 
seek to create solidarity with the Palestinian cause within Iran? 

Therefore, we say that the Tehran conference was nothing but an attempt by the 
Iranian government to move forward quickly, as it is suffering from real 
internal problems. The conference was merely a photo op and its goal was one of 
political propaganda, nothing more or less. 




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] nasihat kepada anggota DPR

2010-03-02 Terurut Topik Kartono Mohamad

Melihat gaya anggota pansus bank century termasuk lobi-lobi yang dilakukan
SBY and his team, ijinkan saya menyampaikan cuplikan pidato Presiden Obama
di depan Kongres baru-baru ini, yang cocok untuk anggota DPR RI dan juga
para pejabat di eksekutif. Tentu kata American people diganti dengan
Indonesian people.
 
The president said in his State of the Union address that we were sent here
to serve our citizens, not our ambitions. So let's show the American people
we can do it together. 
 
Salam
KM

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Apple transfer starts in rare Golan-Syria crossing

2010-03-02 Terurut Topik sunny
http://www.kuwaittimes.net/read_news.php?newsid=MTA2MzE5NTE3OQ==

Apple transfer starts in rare Golan-Syria crossing
Published Date: March 03, 2010 

GENEVA: Up to 10,000 tons of apples are to be sent from Israeli-occupied Golan 
Heights to Syria, after long-time foes Israel and Syria approved the transfer, 
the international Red Cross said yesterday. The transfer of apples across the 
demarcation line is one of the very few crossings that take place from the 
Golan into Syria proper, said the International Committee of the Red Cross 
(ICRC) in a statement. The sale of fruit is the main source of income for the 
Syrian farmers of the Golan, added the relief agency.

The transfer, which started yesterday, is expected to last around eight weeks. 
It will be the fifth such operation since 2005 as no transfer was made in 2008 
due to a poor harvest. The transfer of this year's harvest will be the largest 
in a series of such operations which began in 2005, said Marianne Gasser, the 
ICRC's head of delegation in Syria. We hope it will help raise awareness of 
other humanitarian concerns-for example the fact that family members separated 
by the demarcation line cannot cross the gates to maintain family ties, she 
added.

Israel occupied the Golan in the 1967 Six-Day War and annexed it in 1981 in a 
move never recognized by the international community. More than 18,000 Syrians, 
mostly Druze, an offshoot of Islam, are left from the Golan's original 
population of 150,000. The vast majority of the Druze have refused to take 
Israeli citizenship. The plateau which overlooks much of northern Israel is 
also home to nearly 20,000 Jewish settlers. Despite a 1949 armistice agreement, 
the two neighbors remain technically in a state of war.

Meanwhile, Israel's prime minister says he won't pull out of a key part of the 
West Bank even if there's a peace agreement with the Palestinians. Benjamin 
Netanyahu was referring to the Jordan River Valley along the eastern border of 
the West Bank. Palestinians claim all of the West Bank as part of their future 
state. Netanyahu's pronouncement comes as the US is pushing hard to restart 
peace talks. Palestinians hesitate to negotiate because of Netanyahu's hardline 
attitudes and Israeli settlement construction. Netanyahu told a parliamentary 
committee Tuesday that the Jordan Valley's strategic importance makes it 
impossible for Israel to withdraw, according to a meeting participant who spoke 
on condition of anonymity because the meeting was closed. - Agencies


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Manuver politik staf khusus presiden

2010-03-02 Terurut Topik sunny
http://www.harianterbit.com/artikel/rubrik/artikel.php?aid=88398


Manuver politik staf khusus presiden

  Tanggal :  01 Mar 2010 
  Sumber :  Harian Terbit 



LANGKAH sejumlah Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan lobi 
politik dengan sejumlah ketua partai dan tokoh politik serta membuat sejumlah 
pernyataan yang terkesan 'menyerang' Pansus Century mendapat reaksi keras dari 
sejumlah pihak. Reaksi negatif dari banyak pihak atas  langkah-langkah politik 
yang dilakukan sejumlah Staf Khusus Presiden SBY itu sesungguhnya merupakan hal 
yang wajar. Sebab,  tindakan Staf Khusus Presiden SBY seperti Andi Arief dan 
Denny Indrayana tidak saja berlebihan, tetapi juga telah melampaui kewenangan 
dan tugas sebagai staf khusus presiden.

Seperti langkah Staf Khusus Presiden SBY Bidang Sosial dan Penanggulangan 
bencana Andi Arief  yang bukan hanya melakukan lobi-lobi politik dengan 
sejumlah petinggi partai politik dan tokoh politik, tetapi juga membuat 
pernyataan-pernyataan yang bernada 'menekan' anggota Pansus Century. Salah 
satunya adalah pernyataannya Andi Arief tentang  kasus letter of credit 
politisi PKS Muhammad Misbakhun di Bank Century yang mengalami gagal bayar. 
Langkah Andi Arief tersebut jelas sangat menyimpang dari tugasnya sebagai sfat 
presiden bidang sosial dan penanggulangan bencana, karena persoalan yang 
terkait dengan beban tugasnya hingga kini masih banyak yang belum tertangani.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 
Bidang Hukum, Denny Indrayana. Ia tidak saja melalui berbagai forum berusaha 
menggiring opini publik bahwa pemakzulan terhadap Wakil Presiden Boediono 
terkait kasus Bank Century membutuhkan proses yang panjang dan biaya besar, 
tetapi juga mengatakan adanya partai-partai yang minta deal dengan Presiden SBY 
terkait kasus Century. Tindakan Denny Indrayana itu jelas sangat menyalahi 
tugas dan kewenangannya sebagai staf khusus presiden, yang semestinya tidak 
ikut-ikutan 'main politik' dengan memihak kepada penguasa.

Karena itu tentu tidaklah berlebihan jika Sekjen PKS Anis Matta mempertanyakan 
langkah Andi Arief yang lebih banyak mengurusi persoalan politik daripada 
masalah penanggulangan bencana yang menjadi tugas dan kewenangannya sebagai 
staf khusus presiden bidang itu. Namun demikian, Anis Matta tetap mempersilakan 
Andi Arief, melaporkan kader PKS Muhammad Misbakhun terkait pembuatan letter of 
credit (L/C) fiktif Bank Century ke polisi, karena hal itu dinilai merupakan 
haknya. Meski begitu, Anis mengatakan pihaknya telah melakukan konfirmasi 
kepada Misbakhun dan dirinya menyatakan siap masalah tersebut dibawa ke jalur 
hukum. Bahkan, Misbakhun mengatakan menuntut balik Andi Arief karena dituduh 
melakukan pencemaran nama baik.

Reaksi negatif juga disampaikan oleh Guru Besar Universitas Indonesia Ibnu 
Hamad terhadap langkah politik dan pernyataan Staf Khusus Presiden bidang Hukum 
Denny Indrayana yang  mengatakan ada sebuah partai yang meminta deal dengan 
Presiden SBY terkait kasus Century. Menurutnya, jika pernyataan Denny Indrayana 
itu benar, maka hal itu karena berarti para politisi di partai politik atau DPR 
telah mengkhianati rakyat. Ini jelas sangat berbahaya karena tingkat 
kepercayaan rakyat kepada para politisi nantinya menjadi semakin rendah. 
Sebaliknya, jika pernyataan Denny Indrayana salah, berarti orang-orang yang 
dekat dengan Presiden terkesan 'menghalalkan' segala cara untuk menekan 
pihak-pihak yang berseberangan dengan Partai Demokrat dalam menyikapi kasus 
Century.

Cara-cara seperti itu tentu tidak bisa dibenarkan. Sebab, apa pun alasannya 
manuver politik yang dilakukan oleh para Staf Khusus Presiden SBY seperti Andi 
Arief dan Denny Indrayana menjelang rekomendasi akhir DPR dalam kasus Century, 
tetap menyalahi fungsi dan tugasnya sebagai staf khusus presiden. Padahal, 
mereka dibayar oleh uangn rakyat tidak untuk keperluan itu, tetapi membantu 
presiden dalam mengatasi berbagai persoalan rakyat sesuai dengan bidang 
tugasnya. * 

[ Indeks | Versi Cetak | Kirim 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Penipuan bisnis obat menggila

2010-03-02 Terurut Topik sunny
Refleksi : Penipuan bisnis  obat adalah cermin dari para petinggi negara yang 
sering menipu   rakyat.

http://www.harianterbit.com/artikel/rubrik/artikel.php?aid=88529



Penipuan bisnis obat menggila

  Tanggal :  02 Mar 2010 
  Sumber :  Harian Terbit 



JAKARTA - Pasien di rumah sakit banyak yang mengeluhkan mahalnya harga obat, 
bahkan harus menebus dalam jumlah yang banyak. Hal ini diduga akibat adanya 
permainan bonus menggiurkan yang diberikan oleh perusahaan farmasi kepada 
tenaga medis (dokter) dan pihak rumah sakit. Pemerintah seharusnya membenahi 
permainan ini.
 
Bisnis obat antara oknum dokter dan perusahaan farmasi yang menyebabkan 
peresepan obat generik bagi pasien sangat minim. Bahkan, akibat praktek 
tersebut sering kali obat yang diberikan tidak rasional atau melebihi standar 
pemberian obat, kata Ketua Yayasan Perlindungan Kesehatan Konsumen Indonesia 
(YPKKI) Dr Marius Widjajarta dihubungi Harian Terbit, Selasa(2/1).

Marius mengaku pernah melakukan survei di 31 provinsi yang menggunakan program 
Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) pada periode tahun 2009. Dari hasil 
survey, ditemukan praktek penipuan bisnis obat baik yang terang-terangan maupun 
terselubung.

Yang terang-terangan, katanya, memang masih menggunakan modus lama yakni kerja 
sama antara oknum dokter atau rumah sakit dengan perusahaan farmasi. Sedangkan, 
yang bahaya adalah praktek yang terselubung yakni, menggunakan obat generik 
namun di ubah bentuk menjadi puyer dan harga yang ditawarkan menggunakan harga 
obat merek dagang.
   
Obatnya generik, tapi identitas obat diubah dan dihilangkan dengan cara 
merubah obat tersebut berbentuk puyer, sehingga keuntungannya berlipat ganda, 
ungkapnya.
 
Dia mengungkapkan, akibat praktek kolusi tersebut harga obat menjadi tinggi 
khususnya pada obat bermerek atau bernama dagang. Tingginya harga obat bisa 
mencapai 200 kali lipat dari Harga Eceran Tetingi (HET) yang ditetapkan oleh 
pemerintah.

Seharusnya pasien bisa mendapatkan obat yang murah dan bermutu sama yakni obat 
generik. Dengan praktek kolusi tersebut beban pasien bertambah besar. Pasien 
bukan hanya terbebani oleh biaya rawat yang tinggi, tapi terbebani dengan harga 
obat yang mencekik, ujarnya.
  
Sementara itu, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengakui bahwa obat 
generik merupakan masalah yang cukup rumit, sehingga untuk mengatasinya harus 
diselesaikan secara bersama-sama dengan organisasi profesi, industri dan 
masyarakat.

Kemenkes tak bisa bekerja sendiri, karenanya akan melakukan kerjasama dengan 
Ikatan Dokter Indonesia, GP Farmasi dan Organisasi masyarakat, kata menkes 
usai meresmikan laboratorium nasional penelitian penyakit infeksi dengan 
tingkat keamanan tinggi (Bio Safety Level-3/BSL3) di Jakarta, Senin (1/3).
   
Dia mengungkapkan, ada berbagai macam alasan dokter jika ditanya mengapa 
meresepkan obat bukan obat generik, salah satunya karena tidak tersedianya obat 
generik di tempat dokter tersebut praktek. Namun, jelasnya, antara peresepan 
dan ketersediaan obat generik seperti fenomena telur dan ayam, jika obat 
generik tidak diresepkan maka ketersediaannya juga tidak ada. Tapi, jika tidak 
ada, sudah jelas tidak akan diresepkan.(



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Re: nasihat kepada anggota DPR

2010-03-02 Terurut Topik Irwan Kurniawan
Sebagai 'propinsi' amrik, logikanya pandangan presiden obama akan dipatuhi
eksekutif RI.. terutama yang mendukung jaim..

-- 
Wassalam,

Irwan.K
Better team works could lead us to better results
http://irwank.blogspot.com

Pada 3 Maret 2010 06:50, Kartono Mohamad kmj...@indosat.net.id menulis:




 Melihat gaya anggota pansus bank century termasuk lobi-lobi yang dilakukan
 SBY and his team, ijinkan saya menyampaikan cuplikan pidato Presiden Obama
 di depan Kongres baru-baru ini, yang cocok untuk anggota DPR RI dan juga
 para pejabat di eksekutif. Tentu kata American people diganti dengan
 Indonesian people.

 The president said in his State of the Union address that we were sent
 here
 to serve our citizens, not our ambitions. So let's show the American people
 we can do it together.

 Salam
 KM



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Sheikh issues fatwa against all terrorists + Muslim leader issues anti-terror fatwa

2010-03-02 Terurut Topik sunny
http://www.independent.co.uk/news/uk/home-news/sheikh-issues-fatwa-against-all-terrorists-1915000.html

Sheikh issues fatwa against all terrorists

Muslim leaders urged to denounce suicide bombers as hell-bound 'unbelievers' 

By Jerome Taylor, Religious Affairs Correspondent


Wednesday, 3 March 2010


 

PA

Sheikh Tahir ul-Qadri at the launch of his fatwa in London yesterday

  a..  enlarge 


 


British imams must do more to condemn terrorism without any ifs or buts and 
should pronounce suicide bombers as unbelievers who are destined for hell, a 
leading Islamic scholar declared yesterday. 


The comments were made during a remarkable assault on the ideology of violent 
Islamist extremists by Pakistani-born Sheikh Tahir ul-Qadri, a prominent 
theologian who launched a seminal fatwa in London yesterday condemning 
terrorism in all its forms.

The 59-year-old scholar, who has written more than 400 books on Islamic 
jurisprudence, told fellow Muslims: Terrorism is terrorism, violence is 
violence and it has no place in Islamic teaching and no justification can be 
provided for it, or any kind of excuses of ifs and buts. The world needs an 
absolute, unconditional, unqualified and total condemnation of terrorism.

He also denounced those who try to justify suicide bombings by claiming Muslims 
who carry out such operations are martyrs destined for paradise. They can't 
claim that their suicide bombings are martyrdom operations and that they become 
the heroes of the Muslim umma [Islamic community], he said. No, they become 
the heroes of hellfire and they are leading towards hellfire. There is no place 
for any martyrdom and their act is never, ever to be considered jihad [holy 
struggle].

Although numerous fatwas condemning terrorism have been released by scholars 
around the world since 9/11, Dr Qadri's 600-page ruling is both significant and 
unusual because it is one of the few available in English and online. Those 
hoping to combat terrorism have long spoken of their frustration at the 
traditional Islamic hierarchy's inability to exert their influence on the 
internet, where violent jihadists and Saudi-influenced Wahabis have long 
reigned supreme.

Dr Qadri's ruling also goes further than most previous edicts by describing 
terror acts as so morally unjustifiable that they represent acts of kufr 
(disbelief). Most previous rulings only go as far as calling terrorism haram 
(forbidden). Kufr acts are so serious that those committing them essentially 
forfeit their right to call themselves Muslims.

A version of the fatwa in Urdu will also be launched later this month in 
Pakistan, where leading scholars have been killed by the Taliban for speaking 
out. Last year Sarfraz Ahmed Naeemi, a respected cleric and close friend of Dr 
Qadri, was assassinated days after issuing a verbal fatwa on national 
television condemning terrorism. 

Dr Qadri's fatwa is unlikely to sway committed extremists. But 
counter-terrorism officials and mainstream scholars hope it will help to 
persuade those who may be moving towards a violent extremism but have yet to 
devote themselves fully to terrorist activities.

Rashad Ali, a former Islamist who now runs the counter-extremism think-tank 
Centri, said Dr Qadri's view that a terrorist is an unbeliever would cause many 
would-be extremists to think again about the religious justifications that they 
use to rationalise their path towards violence. 

[His] essential point is... someone that seeks to make licit what is 
explicitly illicit in religious terms, and agreed to be so by Muslim doctors of 
scripture, would then be considered to have permitted what God forbade, and to 
do so would take someone outside the pale of Islam, he said. This is 
something that will have an impact amongst Muslim communities both in the East 
and in the West. 

Finding fluent and approachable Pakistani scholars is important because most 
British-born extremists involved in domestic or overseas plots have family or 
cultural links within the Pakistani community.

Dr Qadri is a sheikh ul-Islam, one of the highest positions in Islamic 
jurisprudence, and also the head of Minhaj ul-Quran, a global Islamic group 
with about 25,000 UK members, mostly from the British Pakistani community. 
Although his teachings have Sufi leanings - like much of Pakistan's Barelwi 
school of Islam - as an Islamic scholar he is considered part of the Sunni 
mainstream.





http://www.thejakartapost.com/news/2010/03/02/muslim-leader-issues-antiterror-fatwa.html

Muslim leader issues anti-terror fatwa 
Associated Press ,  London   |  Tue, 03/02/2010 8:57 PM  |  World 



The leader of a global Muslim movement has issued a fatwa, or religious edict, 
that he calls an absolute condemnation of terrorism. 

Muhammad Tahir-ul-Qadri, a former Pakistani lawmaker, says the 600-page fatwa 
bans suicide bombing without any excuses, any pretexts, or exceptions. 

Tahir-ul-Qadri has issued similar, shorter decrees, but 

[ppiindia] US close to lifting ban on Kopassus: Juwono

2010-03-02 Terurut Topik sunny
http://www.thejakartapost.com/news/2010/03/02/us-close-lifting-ban-kopassus-juwono.html

US close to lifting ban on Kopassus: Juwono
Lilian Budianto ,  The Jakarta Post ,  Jakarta   |  Tue, 03/02/2010 11:19 PM  | 
 World 



Former defense minister Juwono Sudarsono says Washington is close to lifting a 
ban on training the Indonesian Military's special forces (Kopassus), with the 
ban's main sponsor, Sen. Patrick Leahy, accepting Jakarta's progress in 
investigating officers accused of rights abuses.

Under the Leahy Law, the entire Kopassus unit is banned from receiving US 
military education or training, following allegations of their involvement in a 
number of atrocities in restive provinces. The law says the ban will only be 
lifted if the government takes adequate legal steps to process officers 
allegedly involved.

Juwono said Tuesday he had spoken with Leahy toward the end of his stint as 
defense minister last October, and the senator had accepted Jakarta's claims 
that it was investigating of rights abuses implicating several high-ranking 
officers.

In the next few months, the US State Department will conduct a review of the 
ban [indicating] that military-to-military relations will be restored ... to 
allow Kopassus officers to be trained in the United States, Juwono told The 
Jakarta Post on a sidelines of conference on Indonesia-US partnership.

It's just a matter of time, [maybe] a couple of months.

US President Barack Obama will visit Indonesia in late March to launch a 
comprehensive partnership with Jakarta on a wide range of cooperation, 
including military.


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] SBY-Amerika siapkan Prabowo presiden 2014

2010-03-02 Terurut Topik sunny
Refleksi :   

http://www.harianterbit.com/artikel/fokus/artikel.php?aid=88425


SBY-Amerika siapkan Prabowo presiden 2014

  Tanggal :  01 Mar 2010 
  Sumber :  Harian Terbit 



JAKARTA - Meski pemilihan presiden masih 4 tahun lagi, Letjen (purn) Prabowo 
Subianto disebut-sebut mendapat 'restu' dan dukungan dari Amerika Serikat (AS) 
untuk menjadi Presiden RI ke tujuh, menggantikan Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono. Bahkan, Prabowo disebut-sebut bakal menjadi 'sang pangeran' bagi SBY 
yang akan menggantikan posisinya. Hubungan keduanya belakangan ini semakin 
mesra, terutama sejak skandal Century 'menggoyang pemerintahan SBY. 

Selain mendapat dukungan dari AS, Prabowo sekarang ini dinilai SBY yang bakal 
bisa menyelamatkan pemerintahannya. Juga yang bakal bisa menyelamatkan agar 
militer tetap memegang tampuk kekuasaan di negeri ini. Saya kira hanya Prabowo 
saja, militer yang bisa 'menyelamatkan' SBY dan menyelamatkan agar militer 
tetap berkuasa di negeri ini, kata pengamat militer dan aktivis 77/78, S Indro 
Tjahyono menjawab Harian Terbit di Jakarta, Senin (1/3). 

Menurut mantan Ketua Dewan Mahasiswa ITB ini, Prabowo berpeluang besar untuk 
menjadi presiden. Setelah SBY, Amerika melihat sosok Prabowo yang berlatar 
belakang militer dapat diandalkan, sehingga pada Pemilu 2014 nanti dukungan 
dari Amerika mengarah pada Prabowo, kata Indro.

Dia mengungkapkan, pada pertengahan tahun 2009 lalu, AS sudah mengirimkan para 
intelijen dan peneliti untuk melihat peluang dan kapabilitas Prabowo untuk 
disiapkan menjadi pengganti SBY. AS berpandangan bahwa sosok Prabowo dapat 
mengamankan pengaruh AS di Indonesia. Sebab, disamping Amerika lebih menyukai 
sosok militer, ~juga karena Prabowo dinilai tidak membahayakan posisi AS.

Oleh karenanya, lanjut Indro, apa yang dilakukan oleh SBY belakangan ini dengan 
mendekati Prabowo memiliki nilai penting untuk mengamankan posisi SBY yang 
sedang dihantam oleh berbagai isu besar seperti Kasus Bank Century. 

Sementara itu, pengamat politik UI, Prof Iberamsyah mengatakan, Prabowo 
Subianto tokoh baru yang tidak hanya memiliki potensi, dia juga mendapat 
dukungan materi dan Amerika. Karenanya, ditengah kondisi politik yang tidak 
stabil saat ini akibat kasus Bank Century, SBY melihat sosok Prabowo sebagai 
tokoh yang dapat membantunya.

SBY ingin merapatkan barisan dalam kalangan militer, dan tokoh militer yang 
memiliki potensi saat ini adalah Prabowo. Jadi, wajar jika SBY gencar melakukan 
pendekatan ke Gerindra, ujarnya.

Namun, lanjutnya, jika Prabowo merapat ke SBY, peluang partai Gerindra dalam 
Pemilu 2014 terancam hancur. Sebab, merapatnya Prabowo ke SBY, berarti Prabowo 
siap untuk melawan arus kencang yang terjadi di tingkat bawah.

Dihubungi terpisah, anggota Komisi III DPR RI Desmon Mahesa dari Fraksi 
Gerindra mengatakan, posisi Gerindra yang bukan menjadi juru kunci didalam 
Pansus Century masih melihat apakah keberadaan Pansus ini hanya untuk 
kepentingan partai Golkar dan PKS saja atau benar-benar untuk kepentingan 
rakyat. 

Jika hanya untuk kepentingan partai, lanjutnya, untuk apa Gerindra mendukung 
Pansus. Gerindra lebih melihat posisi partai untuk pemilu 2014. Bila bicara 
untuk kepentingan kedepan, Gerindra akan bertarung dengan Golkar dan PKS karena 
Demokrat yang memiliki figur kuat yakni SBY tidak mungkin maju lagi di Pemilu 
2014, paparnya. (arbi/negara)







[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Islamic scholar says suicide bombers will 'go to hell'

2010-03-02 Terurut Topik sunny
http://www.independent.co.uk/news/uk/home-news/islamic-scholar-says-suicide-bombers-will-go-to-hell-1914048.html

Islamic scholar says suicide bombers will 'go to hell'

By Jerome Taylor, Religious Affairs Correspondent


Monday, 1 March 2010


 

Shaikh ul-Qadri is explicit in his condemnation of suicide bombings, 
kidnappings and the killing of innocents which he describes as ?absolutely 
against the teachings of Islam?

  a..  enlarge 




A respected Islamic scholar will publish a seminal fatwa tomorrow that 
unequivocally condemns terrorism and warns suicide bombers that they will go 
to hell for their attacks. 


Pakistani-born Shaikh Dr Tahir ul-Qadri is launching his fatwa in London as 
part of a drive to combat the power of jihadist rhetoric on the web and provide 
English-speaking Muslims with an authoritative theological explanation 
detailing why terrorism is not permitted. 

Although numerous fatwas condemning terrorism have been released by scholars 
around the world since 9/11, Shaikh Dr Qadri's 600-page ruling is both 
significant and unusual because it is one of the few available in English and 
online. 

Those hoping to combat terrorism have long spoken of their frustration at the 
traditional Islamic hierarchy's inability to exert their influence on the 
internet where violent jihadists and Saudi-influence Wahabis have long reigned 
supreme. 

Until recently English speaking Muslims could easily obtain fatwas justifying 
suicide bombings and terrorism, but many would have struggled to locate the 
much more mainstream opinion that such attacks are not justified. 

Shaikh Dr Qadri's ruling is unlikely to sway committed extremists who view any 
form of dissent from their uncompromising theological outlook as takfir, a sign 
of unbelief. But counter terrorism officials and mainstream scholars hope it 
will help persuade those who may be moving towards a violent extremism but have 
yet to fully devote themselves to terrorism. 

Within the British Pakistani community Shaikh Dr Qadri - and his grassroots 
organisation Minhaj-ul Quran - is well known and respected. He is a shaikh 
ul-Islam, one of the highest positions in Islamic jurisprudence, and the UK 
branch of Minhaj boasts some 25,000 signed up members, most of whom hail from 
the British Pakistani community. 

He learned Islamic jurisprudence under the guidance of Tahir Allauddin, a 
globally admired scholar who was born in Iraq and migrated to the Pakistani 
city of Quetta in the late 1950s. Although their teachings have Sufi leanings - 
like much of Pakistan's Barelwi school of Islam does - the Minhaj school of 
thought is very much considered part of the Sunni mainstream. 

Finding fluent and approachable Pakistani scholars is important because the 
majority of British-born extremists involved in domestic or overseas plots have 
family or cultural links within the Pakistani community. 



In his fatwa Shaikh Dr Qadri, 51, is explicit in his condemnation of suicide 
bombings, kidnappings and the killing of innocents which he describes as 
absolutely against the teachings of Islam. 

Today's tragedy is that terrorists, murderers, mischief-mongers and rioters 
try to prove their criminal, rebellious, tyrannous, brutal and blasphemous 
activities as a right and a justified reaction to foreign aggression under the 
garb of defence of Islam and national interests, he writes. 

It can in now way be permissible to keep foreign delegates under unlawful 
custody and mirder them and other peaceful non-Muslim citizens in retaliation 
for interference, unjust activities and aggressive advances of their countries. 
The one who does has no relation to Islam. 

Shahid Mursaleen, spokesman for Minhaj ul Quran's British wing, described the 
fatwa as an attempt to sow doubt in the minds of wannabe extremists. 

[Shaikh Dr Qadri] has hit hard on the terrorists as it prevents Islamists from 
considering suicide bombers as 'martyrs'. This fatwa injects doubt into the 
minds of potential suicide bombers. Extremist groups based in Britain recruit 
the youth by brainwashing them that they will 'with certainty' be rewarded in 
the next life and Dr Qadri's Fatwa has removed this key intellectual factor 
from their minds. 

Unlike extremists, traditional Islamic authorities have been notoriously slow 
to catch on to the appeal of the web in spreading their message. Violent groups 
such as Al Qa'ida, and fundamentalist Islamic schools such as Saudi Arabia's 
Wahabism, have long used the net to propagate their uncompromising messages. 
Their fatwas have been translated into scores of languages and are readily 
accessibly, describing suicide bombers as shahideen (martyrs) and those 
committed to violence as mujahideen (holy warriors). 

In contrast, traditional Islamic exegesis has remained stubbornly impenetrable 
to most of the world's one billion Muslims. It is usually written in complex 
religious Arabic and is rarely accessible on the web. 

But some 

[ppiindia] Gus Mus: Pemimpin Yang Rendah Hati

2010-03-02 Terurut Topik Ananto
Pemimpin Yang Rendah Hati

26 Februari 2010 15:15:12 |

Oleh: KH. Dr. A. Mustofa Bisri



Suatu ketika seorang laki-laki menghadap Nabi Muhammad SAW dan gemetaran
–oleh wibawa beliau-- saat berbicara. Nabi SAW pun berkata menenangkan:
“Tenang saja! Aku bukan raja. Aku hanyalah anaknya perempuan Qureisy yang
biasa makan ikan asin.” (Dalam hadisnya, menggunakan kata qadiid yang
maknanya dendeng, makanan sederhana di Arab. Saya terjemahkan dengan ikan
asin yang merupakan makanan sederhana di Indonesia).



Ketika Rasulullah SAW datang di Mekkah, setelah sekian lama hijrah, sahabat
Abu Bakar Siddiq r.a. sowan bersama ayahandanya, Utsman yang lebih terkenal
dengan julukan Abu Quhaafah. Melihat sahabat karib sekaligus mertuanya
bersama ayahandanya itu, Rasulullah SAW pun bersabda “Wahai Abu Bakar,
mengapa Sampeyan merepotkan orang tua? Mengapa tidak menunggu aku yang sowan
beliau di kediamannya?”


***


Sahabat Abdurrahman Ibn Shakhr yang lebih dikenal dengan Abu Hurairah r.a.
bercerita: “Suatu ketika aku masuk pasar bersama Rasulullah SAW. Rasulullah
berhenti, membeli celana dalam dan berkata: ‘Pilihkan yang baik lho!’
(Terjemahan dari aslinya: Rasulullah bersabda kepada si tukang timbang,
‘Timbang dan murahin – bahasa Jawa: sing anget—‘. Boleh jadi waktu itu, beli
celana pun ditimbang). Mendengar suara Rasulullah SAW, si pedagang celana
pun melompat mencium tangan beliau. Rasulullah menarik tangan beliau sambil
bersabda: ‘Itu tindakan orang-orang asing terhadap raja mereka. Aku bukan
raja. Aku hanyalah laki-laki biasa seperti kamu.’ Kemudian beliau ambil
celana yang sudah beliau beli. Aku berniat akan membawakannya, tapi beliau
buru-buru bersabda: ‘Pemilik barang lebih berhak membawa barangnya.’”


***


Itu beberapa cuplikan yang saya terjemahkan secara bebas dari kitab
Nihayaayat al-Arab-nya Syeikh Syihabuddin Ahmad Ibn Abdul Wahhab An-Nuweiry
(677-733 H) jilid ke 18 hal 262-263. Saya nukilkan cuplikan-cuplikan kecil
itu untuk berbagi kesan dengan Anda. Soalnya saya sendiri, saat membacanya,
mendapat gambaran betapa biasa dan rendah hatinya pemimpin agung kita Nabi
Muhammad SAW.


Dalam kitab itu juga disebutkan bahwa Rasulullah SAW sering naik atau
membonceng kendaraan paling sederhana saat itu; yaitu keledai. Rasulullah
SAW suka menyambangi dan duduk bercengkerama dengan orang-orang
fakir-miskin. Menurut istri terkasih beliau, sayyidatina ‘Aisyah r.a dan
cucu kesayangan beliau Hasan Ibn Ali r.a, Rasulullah SAW mengerjakan
pekerjaan rumah; membersihkan dan menambal sendiri pakaiannya; memerah susu
kambingnya; menjahit terompahnya yang putus; menyapu dan membuang sampah;
memberi makan ternak; ikut membantu sang istri mengaduk adonan roti; dan
makan bersama-sama pelayan.


Sikap dan gaya hidup sederhana sebagaimana hamba biasa itu agaknya memang
merupakan pilihan Rasulullah SAW sejak awal. Karena itu dan tentu saja juga
karena kekuatan pribadi beliau, bahkan kebesaran beliau sebagai pemimpin
agama maupun pemimpin Negara pun tidak mampu mengubah sikap dan gaya hidup
sederhana beliau. Bandingkan misalnya, dengan kawan kita yang baru menjadi
kepala desa saja sudah merasa lain; atau ikhwan kita yang baru menjadi
pimpinan majlis taklim saja sudah merasa beda dengan orang lain.


Memang tidak mudah untuk bersikap biasa; terutama bagi mereka yang terlalu
ingin menjadi luar biasa atau mereka yang tidak tahan dengan
‘keluarbiasaan’. Apalagi sering kali masyarakat juga ikut ‘membantu’
mempersulit orang istimewa untuk bersikap biasa. Orang yang semula biasa dan
sederhana; ketika nasib baik mengistimewakannya menjadi pemimpin, misalnya,
atau tokoh berilmu atau berada atau berpangkat atau terkenal, biasanya
masyarakat di sekelilingnya pun mengelu-elukannya sedemikian rupa, sehingga
yang bersangkutan terlena dan menjadi tidak istimewa. Keistimewaan orang
istimewa terutama terletak pada kekuatannya untuk tidak terlena dan
terpengaruh oleh keistimewaannya itu. Keistimewaan khalifah Allah terutama
terletak pada kekuatannya untuk tidak terlena dan terpengaruh oleh
kekhalifahannya, mampu menjaga tetap menjadi hamba Allah.


Keistimewaan Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin antara lain karena beliau
tidak terlena dan terpengaruh oleh keistimewaannya sendiri. Kita pun
kemudian menyebutnya sebagai pemimpin yang rendah hati.


Nabi Muhammad SAW adalah contoh paling baik dari seorang hamba Allah yang
menjadi khalifahNya. Beliau sangat istimewa justru karena sikap kehambaannya
sedikit pun tidak menjadi luntur oleh keistimewaannya sebagai khalifah
Allah.


Shalawat dan salam bagimu, ya Rasulallah, kami rindu!



KH. A. Mustofa Bisri, Pengajar di Pondok Pesantren Taman Pelajar Raudlatut
Thalibin, Rembang, Jawa Tengah.


-- 
...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama...


[Non-text portions of this message have been removed]





***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat 

[ppiindia] Kompromi Kebenaran atau Kebenaran Kompromi ?

2010-03-02 Terurut Topik rifky pradana
Menjelang sidang paripurna DPR untuk mengesahkan kesimpulan akhir
Pansus tentang Skandal Bank Century, para Staf Khusus Presiden giat melakukan
lobi politik ke beberapa pihak.
 
Bahkan, para Staf Khusus Presiden juga secara aktif melakukan
pengungkapan kasus-kasus hukum yang diperkirakan mungkin akan dapat menjerat
pihak-pihak yang dilobinya itu.
 
Kombinasi dari pendekatan lobi politik digabungkan dengan pressure
pengungkapan kasus-kasus hukum itu sedikit banyak membuat pihak-pihak yang
didekati menjadi keder dan jeri.
 
Pintu untuk kompromi pun menjadi terbuka dan dimungkinkan untuk
diusahakan serta berpeluang untuk diwujudkan.
 
 
Beberapa pihak menengarai ini merupakan taktik dan strategi untuk
memungkinkan terjadinya kompromi.
 
Dalam arti kata, dalam kompromi itu dimungkinkan terjadinya kebijakan
pengesampingan atas kasus-kasus hukum itu yang ditukar gulingkan dengan
perubahan sikap partai-partai menjadi selaras dan senada dengan sikap politik
yang diinginkan oleh Partai Demokrat.
 
 
Sebagaimana diketahui, semula dalam sikap politiknya fraksi Partai
Demokrat berpendapat bahwa pemberian FPJP dan PMS serta kebijakan maupun
pelaksanaannya tidak ada permasalahan.
 
Sedangkan fraksi PKB berpendapat bahwa pemberian FPJP dan PMS serta
kebijakannya tidak ada permasalahan sedangkan dalam pelaksanaannya ada
permasalahan.
 
Diluar dua fraksi itu semuanya berpendapat bahwa pemberian FPJP
dan PMS serta kebijakan maupun pelaksanaannya ada permasalahan.
 
 
Namun, pasca mulai digulirkannya aksi lobi dan pressure kasus hukum
yang dilakukan oleh para Staf Khusus Presiden, posisi sikap politik menjadi
berubah.
 
Adapun fraksi Partai Demokrat juga mulai sedikit mengalah dan merubah
pendapatnya menjadi seperti pendapatnya fraksi PKB, yaitu bahwa pemberian FPJP
dan PMS serta kebijakannya tidak ada permasalahan sedangkan dalam
pelaksanaannya ada permasalahan.
 
Demikian juga dengan fraksi PAN, juga mulai terlihat kesediaannya untuk
berkompromi dan menyamakan sikap politiknya sesuai dengan apa yang menjadi
sikap politiknya fraksi Partai Demokrat.
 
Pihak-pihak lainnya mulai goyah, fraksi PPP dan fraksi Gerindra
terlihat mulai menunjukkan sikap yang cenderung untuk terbuka terhadap kompromi
atas sikap politiknya.
 
Bahkan fraksi Partai Golkar dan fraksi PKS pun sudah mulai menunjukkan
tanda-tanda bahwa sikap politiknya mulai bimbang.
 
Hanya tinggal fraksi PDIP dan fraksi Hanura saja yang terlihat masih
ngotot dengan sikap politiknya, yaitu pemberian FPJP dan PMS serta kebijakan
maupun pelaksanaannya ada permasalahan.
 
 
Maka peta sikap politik pun menjadi lebih sedrahan lagi, dari tiga
jenis sikap politik menjadi mengerucut ke arah dua jenis sikap politik.
 
 
Opsi pilihan yang mungkin akan dipilih di rapat paripurna DPR pun
menjadi hanya tinggal dua saja, yaitu sikap politik yang berpendapat bahwa
pemberian FPJP dan PMS serta kebijakannya tidak ada permasalahan sedangkan
dalam pelaksanaannya ada permasalahan, atau sikap politik yang berpendapat
bahwa pemberian FPJP dan PMS serta kebijakannya maupun pelaksanaannya ada
permasalahan.
 
 
Sehari menjelang rencana rapat paripurna yang ternyata kemudian
berakhir ricuh itu, pihak penguasa negara dan partai yang berkuasa yaitu Partai
Demokrat mulai menunjukkan kepercayaan diri.
 
Kepercayaan diri yang berlandaskan kepada kalkulasi kekuatan suara di
DPR dan asumsi akan tanda-tanda mulai dimungkinkannya adanya kompromi.
 
 
Berdasarkan itu pula, maka Presiden SBY yang semenjak awal kasus
Skandal Bank Century ini tidak secara tegas menyatakan bertanggungjawab, mulai
dengan kepercayaan diri yang cukup tinggi dengan tegas menyatakan bahwa dirinya
bertanggungjawab sepenuhnya atas kasus Skandal Bank Century ini.
 
 
Namun, sesuatu perubahan berlangsung cepat, tanda-tanda keberhasilan
kompromi menjadi diragukan tingkat validitasnya. Fraksi-fraksi yang tadinya
menunjukkan sikap siap berkompromi tiba-tiba berubah menjadi ngotot kembali.
 
Sehingga, opsi pilihan sikap politik yang menyatakan bahwa pemberian
FPJP dan PMS serta kebijakannya tidak ada permasalahan sedangkan dalam
pelaksanaannya ada permasalahan, menjadi hanya tinggal didukung oleh fraksi
Partai Demokrat dan PKB serta PAN saja.
 
Sedangkan fraksi PPP dan fraksi Gerindra serta fraksi Partai Golkar dan
fraksi PKS malahan kembali ngotot pada sikap politik yang sama dengan fraksi
PDIP dan fraksi Hanura, yaitu pemberian FPJP dan PMS serta kebijakan maupun 
pelaksanaannya
ada permasalahan.
 
 
Dan lagi, tata cara voting yang apabila tidak berhasil dilakukan
musyawarah untuk mufakat itu juga berubah.
 
Jika voting tertutup yang tadinya mulai terlihat dapat diterima oleh
kebanyakan fraksi, menjadi berubah dimana kebanyakan fraksi menghendaki voting
secara terbuka.
 
 
Inilah yang barangkali membuat pihak penguasa negara dan partai yang
berkuasa yaitu Partai Demokrat mulai sedikit panik.
 
 
Entah berkaitan dengan kepanikan lantaran peta politik yang berubah
dengan cepat itu, ataupun tidak, yang jelas kejadiannya adalah Ketua DPR 

RE: [ppiindia] Pintu Masuk KPK ke Century ?.

2010-03-02 Terurut Topik mowo_purwito_r28
When the laws and regulations into a political product --will be born new in 
terms of truth and justice will be another significant which leads to political 
subjectivity. Politics is a universal idea, but the idea of politicians always 
be particular and sectarian, it can not be denied. Truth simply belong to the 
majority and the rules are not produced by an intellectual conscience, but by 
the lobbies and the process of compromise in the parliament. This is one face 
of trias politica in the shadow of the concept of democracy.
(Ketika undang-undang dan peraturan menjadi produk politik, akan lahir 
kebenaran dalam pengertian baru, dan keadilan akan bermakna lain, yang mengarah 
pada subyektivitas politik. Politik adalah ide universal tetapi ide politisi 
selalu partikular dan sektarian, itu tidak bisa dipungkiri. Kebenaran sekedar 
menjadi milik mayoritas, dan peraturan tidak dihasilkan oleh nurani intelektual 
tapi oleh lobby-lobby dan proses kompromi di parlemen. Inilah salah satu wajah 
trias politika di dalam bayang-bayang konsep demokrasi)


To: forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com; ekonomi-nasio...@yahoogroups.com; 
ppiindia@yahoogroups.com; wartawan-indone...@yahoogroups.com; 
mediac...@yahoogroups.com; nongkrong_bare...@yahoogroups.com; 
eramus...@yahoogroups.com; sab...@yahoogroups.com; syiar-is...@yahoogroups.com
From: rifkyp...@yahoo.com
Date: Tue, 2 Mar 2010 09:44:53 -0800
Subject: [ppiindia] Pintu Masuk KPK ke Century ?.














 



  



  
  
  Tanggal 21 September 2009 yang telah lalu, Presiden SBY dengan alasan

‘kegentingan memaksa’ telah menerbitkan Perpu (Peraturan Pemerintah) Nomor 4

Tahun 2009.

 

Tujuan dari Perpu 4/2009 adalah untuk mengisi kekosongan jabatan

Pimpinan KPK  lantaran beberapa pimpinanya, yaitu Chandra Hamzah dan Bibit

Samad Rianto serta Antasari Azhar telah berhasil dijadikan tersangka oleh pihak

Kejagung (Kejaksaan Agung) dan Polri (Kepolisian Republik Indonesia).

 

Lalu berdasarkan landasan konstitusional dari Perpu

4/2009 tersebut, Presiden SBY menetapkan dan mengangkat 3 orang sebagai

Pelaksana Tugas (Plt) Pimpinan KPK.

 

 

Perkembangan berikutnya, secara tak terduga ternyata MK (Mahkamah

Konstitusi) mengabulkan uji materi atas UU (Undang Undang) Nomor 30 tahun 2002

yang diajukan oleh kuasa hukumnya Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto.

 

Konsekuensi dari keputusan MK tersebut adalah pemerintah

terpaksa menunda pelaksanaan atas pasal 32 ayat (1) huruf (c) dan pasal

(32) ayat (3) UU No. 30/2002 tersebut.

 

Sehingga, hal itu tentunya secara otomatis telah membuat Presiden SBY

dengan terpaksa harus menunda pemberhentian secara permanen atas dua orang

pimpinan KPK yang di-non aktif-kan, yaitu Bibit Samad Riyanto dan Chandra M

Hamzah.

 

 

Selanjutnya, secara tak terduga pula perkembangan situasi dan kondisi

telah berkembang sedemikian rupa sehingga membuat Kejagung dan Polri dengan

berat hati terpaksa harus membebaskan Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto

dari tuduhan menyalahgunakan wewenang dan melakukan pemerasan serta menerima

uang suap.

 

Dengan demikian, maka menjadi gagallah upaya pengkriminalan atas 2

orang pimpinan KPK dari 3 orang pimpinan KPK yang telah dijadikan tersangka oleh

Kejagung dan Polri.

 

 

Konsekuensi dari pembebasan itu membuat pemerintah terpaksa

merehabilitasi kembali kedudukannya Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto

sebagai pimpinan KPK.

 

Sehingga, 2 orang Plt dari 3 orang Plt Pimpinan KPK yang ditetapkan dan

diangkat oleh Presiden SBY berdasarkan Perpu 4/2009 itu dengan terpaksa harus

berhenti dari kedudukannya sebagai Plt pimpinan KPK.

 

 

Kemudian, sesuai dengan pasal 22 ayat 2 UUD 1945, setelah pemerintah

menerbitkan Perpu, maka Perpu itu harus segera dimintakan persetujuan dari DPR

pada masa sidang berikutnya.

 

 

Ditengah saat menjelang sidang Paripurna DPR yang akan mengambil

keputusan akhir dari hasil kerjanya Pansus DPR tentang Skandal Bank Century,

secara tak terduga juga Komisi III DPR dalam keputusannya menyatakan menolak

Perpu 4/2009.

 

Keputusan dari Komisi III DPR itu diambil berdasarkan voting yang

hasilnya adalah fraksi Partai Demokrat dan PKB mendukung diterimanya Perpu

4/2009, sedangkan 7 fraksi yang lainnya menolak Perpu 4/2009.

 

Menurut rencana, keputusan Komisi III DPR ini akan disahkan di rapat

Paripurna DPR pada tanggal 4 Maret 2010 mendatang.

 

 

Penolakan DPR terhadap Perpu 4/2009 ini tentu berkonsekuensi

menggugurkan landasan hukum dari penunjukan langsung Plt pimpinan KPK yang

telah dilakukan oleh Presiden SBY.

 

Sehingga dengan demikian, Tumpak Hatorangan Panggabean yang merupakan

satu-satunya Plt yang tersisa dari 3 orang Plt yang diangkat oleh Presiden SBY,

dalam waktu dekat ini pun terpaksa pula harus berhenti dari kedudukannya

sebagai Plt pimpinan KPK.

 

Jika itu yang kemudian terjadi, maka di jajaran pimpinan KPK akan

menjadi bersih dari unsur Plt pimpinan yang dipilih dan ditetapkan serta

diangkat 

[ppiindia] bagai daun berguguran...............

2010-03-02 Terurut Topik Elviraflis Evi
Hadits ke-2 sholat
 
Dari Abu Dzar r.a. , sesungguhnya Rasulullah saw. Pernah keluar dari rumahnya 
ketika musim dingin dan daun-daun berguguran. Beliau mengambil setangkai 
ranting pohon, sehingga daun-daunnya mulai berguguran. Beliau mengambil 
setangkai ranting pohon, sehingga daun-daunnya mulai berguguran. Beliau 
bersabda,”wahai Abu Dzar!” Abu Dazar menyahut,”labbaik ya Rasululah!” Sabda 
beliau,”Sesungguhnya seorang muslim yang menunaikan shalatnya semata-mata 
karena Allah, maka dosa-dosanya akan berguguran darinya sebagaimana daun-daun 
ini gugur dari rantingnya.”(Ahmad-At-Targhib).
 
Pada musim dingin, biasanya daaun-daun berguguran dari pohonnya, sehingga ada 
sebagian pohon yang daun-daunnya tidak tersisa sedikitpun. Itulah perumpamaan 
hasil sholat yang dilakukan dengan ikhlas, yakni segala dosa akan diampuni 
tanpa satu dosa pun yang tertinggal. Menurut sebagian ulama, dosa-dosa kecil 
saja yang dapat diampuni melalui sholat, sedangkan dosa-dosa besar tidak dapat 
diampuni tanpa bertaubat. Oleh karena itu, disamping mengerjakan sholat, 
hendaknya kita selalu  bertaubat dan beristigfar, jangan sampai kita 
melalaikannya. Sedangkan jika Allah mengampuni dosa-dosa besar karena 
kemurahan-Nya, itu adalah perkara lain.
 
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Forum Menyimak Musik dan Opera Jelajah Anak Indonesia (OJAI)

2010-03-02 Terurut Topik MGR
Sabtu 6 Maret 2010 pukul 16.00, Salihara akan memulai rangkaian Forum Menyimak 
Musik Klasik hingga Kontemporer (FM KlaKon) yang akan berlangsung tiap hari 
Sabtu di bulan Maret. Tema pertemuan pertama adalah Prolog: Tentang Musik dan 
Bunyi + Musik Barok. Fasilitator untuk acara ini: Suka Hardjana. 

Minggu 7 Maret 2010 pukul 14.00 dan 16.00, Opera Jelajah Anak Indonesia (OJAI) 
akan menampilkan panggung musikal Batu Belah Betangkup. 

Untuk acara Forum Menyimak Musik terbuka untuk umum dan gratis dengan 
pendaftaran ke dita.salih...@gmail.com. Untuk tiket Opera Jelajah Anak 
Indonesia (OJAI) Rp 50.000 (umum) dan Rp 25.000 (pelajar dan mahasiswa) bisa 
dipesan di nomer-nomer berikut:  0817-077-1913, 0812-8184-5500, 
0857-193-111-50, 021-9974-5934

http://www.facebook.com/event.php?eid=10150089050320374ref=mf

Forum Menyimak Musik Klasik hingga
Kontemporer (FM KlaKon)

Sabtu, 6 Maret 2010
Saturday, 6 March 2010
Prolog: Tentang Musik dan Bunyi + Musik Barok
Prologue: On Music and Sound + Baroque Music

Sabtu, 13 Maret 2010
Saturday, 13 March 2010
Beethoven di Antara Dua Logos: Musik Klasik  Romantik + Impresionisme
Beethoven Between Two Logos: Classical  Romantic Music + Impressionism

Sabtu, 20 Maret 2010
Saturday, 20 March 2010
Bartok, Stravinsky dan Parameter Waktu Baru: Musik Abad Ke-20
Bartok, Stravinsky and New Parameters of Time: 20th-Century Music

Sabtu, 27 Maret 2010
Saturday, 27 March 2010
Epilog: Tentang Dua Prabowo (Adrian dan Tony)
Epilogue: On Two Prabowos (Adrian and Tony)
 
Pendaftaran selambatnya 5 Maret 2010, melalui d...@salihara.org

Register via email: d...@salihara.org  by March 6, 2010


Banyak
orang gemar mendengarkan musik klasik Barat—kadang tanpa latar
pengetahuan tentang bagaimana karya musik itu diciptakan dan di mana
letaknya dalam khazanah musik klasik dari zaman ke zaman. Ini tentu
baik-baik saja. Namun, pengalaman mendengarkan musik niscaya akan makin
kaya makna jika kita mengenal lebih dalam hal-ihwal mengenai khazanah
musik maupun menyangkut karya itu sendiri. Bulan Maret ini (setiap
Sabtu sore) ahli musik klasik Suka Hardjana akan mengajak kita
bertamasya menikmati musik klasik hingga kontemporer sambil menyimak
bagaimana unsur-unsur musikal (irama, melodi, harmoni, warna nada, dst)
terangkai menjadi pelbagai bentuk musik (simfoni, konserto, sonata,
fuga, dll) yang kompleks dan indah. Setiap acara akan disertai sesi
mendengarkan komposisi musik yang dibahas atau dijadikan ilustrasi.
Dengan mengikuti rangkaian Forum Menyimak Musik Klasik hingga
Kontemporer (FM KlaKon) kita bisa memperluas wawasan tentang musik
klasik hingga kontemporer dan sekaligus memperoleh pengetahuan langsung
dari tangan pertama tentang bagaimana mendengarkan musik secara lebih
cerdas dan mendalam.

Suka Hardjana (Yogyakarta, 1940) alumnus
Akademi Musik Detmold (1969) dan pernah menjadi dosen di Konservatorium
der Freien Hansestadt, Bremen (1969-1971)—keduanya di Jerman. Pulang ke
Indonesia menjadi dirigen Ensemble Jakarta (1972) dan dosen di IKJ
hingga menjadi Pembantu Rektor II (1980-1984). Karya tulis dia dalam
bidang musik Corat-coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini (Ford
Foundation  MSPI, 2003) dan Musik Antara Kritik dan Apresiasi
(Buku Kompas, 2004) 

Program ini disponsori oleh Hivos

=

http://www.facebook.com/event.php?eid=342734431795index=1

Minggu, 7 Maret 2010, 14:00  16:00 WIB
Sunday, March 7, 2010, 02:00  04:00 PM
Panggung Musikal OJAI (Opera Jelajah Anak Indonesia)
Musical Performance OJAI (Opera Jelajah Anak Indonesia/ Opera of Indonesian 
Children’s Explorations)
KISAH BATU BELAH BETANGKUP
TALE OF A STONE THAT OPENS AND CLOSES
Sutradara/ Director: Tom Ibnur
Teater Salihara 

Panggung
musikal Batu Belah Betangkup ini berangkat dari sebuah dongeng rakyat
dari Bengkalis, Riau, yang berkisah tentang dua orang anak yang
melanggar perintah ibunya dan melarikan diri ke hutan, dan di sana
“ditelan” alam—hingga akhirnya sang ibu mencari dan hendak membawa
mereka pulang. Pertunjukan terdiri atas dongeng berpantun (yang
dibawakan oleh Tom Ibnur), tari dan musik Melayu (senandung, mak inang,
joged, zapin), serta aneka permainan anak tradisional Melayu
(kulik-kulik elang, tam-tam buku, sapu-sapu rangik, cak-cak mimin).
Diperankan para pemain berusia antara 5-18 tahun, pertunjukan ini
ditujukan untuk khalayak usia kanak hingga dewasa. Tim kreatif
pertunjukan yang disutradarai oleh Tom Ibnur ini antara lain: Didin
Siroz (penulis skenario), Armen Suwandi (penata musik), Sugeng Yea
(penata panggung), dan Iskandar Loedin (penata cahaya).

HTM Rp 50.000,-
Pelajar/mahasiswa Rp 25.000,-

Reservasi tiket di loket salihara 021-7891202, 0817-077-1913
Waktu operasional:
Senin-Jumat pukul 09:00-19:00 WIB
Sabtu pukul 16:00-19:00 WIB
Minggu dan hari libur nasional tutup, kecuali ada acara. Bila ada acara, waktu 
operasional diperpanjang hingga pukul 21:00 WIB.



The
musical Batu Belah Betangkup is based on a folktale from Bengkalis,
Riau, about two 

[ppiindia] Uang Negara: Untuk Rakyat Miskin atau Subsidi Para Bankir?

2010-03-02 Terurut Topik A Nizami
MenurutIslam, uang negara diprioritaskan untuk orang miskin: “Sesungguhnya
zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin
..” [At Taubah:60] 

Beda dgn Neolib yang memprioritaskan uang negara
untuk mensubsidi para bankir/orang kaya dan menganggap subsidi untuk
rakyat kecil adalah penyakit dan hanya membuat rakyat manja. 

http://media-islam.or.id/2009/03/31/sistem-ekonomi-islam-yang-pro-rakyat
 ===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits
http://media-islam.or.id
Milis Ekonomi Nasional: ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com



  Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda? 
Buat Pingbox terbaru Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/