Re: [R@ntau-Net] Tjahjo Kumolo Ungkap Sosok Dibalik Terpilihnya Jokowi sebagai Capres PDIP

2015-08-14 Thread 'ZulTan' via RantauNet
Wa'laikumussalam

Rasonyo ambo satu-satunya nan indak sato maucapkan salamat kapado Sanak 
Andrinof katiko tapiliah jadi mantari dan ambo publish secara terbuka di 
Palanta ko, satalah 30 urang "barabuik" mangucapkan ucapan salamat.

Baa dek bitu?  Karano ambo manunggu karya baliau satalah duduak.

Sayang ndak kasampaian.
Ka manga awak...


Sent from Samsung Mobile

 Original message 
From: 'Syafrizalmi Nami' via RantauNet  
Date: 14/08/2015  09:12  (GMT+07:00) 
To: rantaunet@googlegroups.com 
Subject: Re: [R@ntau-Net] Tjahjo Kumolo Ungkap Sosok Dibalik Terpilihnya Jokowi 
sebagai Capres PDIP 
 
Assalamu'alaikum wr wb,

ke sekian kali nya orang orang pintar di negeri ini terpinggirkan, mereka 
ditepikan dan tidak diberdayakan

maka sangat wajar dan pantaslah negeri ini semakin terpuruk karena tidak di 
nakhodai oleh orang yang tepat

seperti pepatah minangkabau
nan buto pahambuih lasuang
nan pakak palapeh badie
nan lumpuah pahuni rumah
nan kuek pa angkuik baban
nan jangkuang jadi panjuluak
nan randah panyaruduak
nan pandai tampek bata nyo
nan cadiak bakeh ba iyo
nan kayo tampek batenggang

Pemerintah gagal menerapkan the right man on the right place dan memaksimalkan 
sumber daya manusia yang kompeten

semoga bisa jadi bahan renungan kito basamo 

Wassalamu'alaikum wr wb
Nami Syafrizalmi
Dt. PNK
39 thn
asa Salayo - Solok
tingga di Serang Banten
karajo kuli di pabrik pengolahan baja di Cilegon Banten

Dikirim dari iPhone saya

Pada 14 Agt 2015, pukul 08.06, Andrinof A Chaniago  menulis:

Andri,
Kalau tidak sempat, atau tidak ada kemauan, mencari info yang layak dipercaya, 
kita pakai saja logika. Apakah info yg tidak bisa dipertanggungjawabkan 
sumbernya itu logis atau tidak. 
Terima kasih.

Andrinof A Chaniago


2015-08-12 16:42 GMT+07:00 Andri Satria Masri :
Tadi siang alah diumumkan bahwa da Andrianof digantikan samo Sofyan Djalil.
Waktu nonton itu ado kawan yg carito ba a da Andrianof sampai digantikan.
Da Andrianof dipandang tidak mendukung apa pun yg menjadi impian Presiden 
Jokowi.
Satiok ide dan harapan Presiden selalu dibantah dengan dalih berbagai aturan 
perundang-undangan. Bahkan ado yg labiah ekstremnyo, satiok statement yg 
disampaikan Presiden siang hari akan dibantah oleh da Andrianof pada malam hari 
ketika diwawancarai samo TV.
Iko hampir samo yg terjadi pada pejabat di kantua Andri. Ado nan dinonjobkan 
gara-gara inyo selalu membantah apa pun yg diinginkan Bupati dengan dalih tidak 
memenuhi aturan perundang-undangan dan terbatasnyo anggaran.

Dek uda Andrianof ado di siko, awak berharap ado klarifikasi dari uda apokah 
salah atau benar yg dikatakan kawan tadi? Mohon maaf uda Andrianof jika iko 
kurang pada tempatnyo. Hanya sekedar batanyo dek penasaran sajo.



Pada 12 Agustus 2015 11.38, 'Imran Al' via RantauNet 
 menulis:
dari kabar yang berembus, Da An yang juga salah satu member RN, memang tak 
terlalu disukai partai pengusung di DPR

imran, 38, tingga di padang



Pada Rabu, 12 Agustus 2015 11:02, Akmal Nasery Basral  
menulis:


Di luaran makin nyaring tersiar kabar bahwa Presiden Jokowi akan segera 
mengumumkan reshuffle sejumlah menteri.
Dalam kabar "qila wa qola" ini, Uda Andrinof Chaniago termasuk yang akan … ah, 
sudahlah, sebaiknya kita tunggu saja.

Namun kalau kabar burung reshuffle ini kelak benar terjadi, maka berarti 
pernyataan Tjahjo Kumolo di bawah ini adalah …?

Tetap berkontribusi bagi negeri, Da An. Di mana pun, kapan pun, dalam posisi 
apa pun. 


Pada 5 Agustus 2015 23.22, Dale Sadli  menulis:
Tjahjo Kumolo Ungkap Sosok Dibalik Terpilihnya Jokowi sebagai Capres PDIP


Jakarta, GATRAnews-Mantan Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo mengungkapkan ada sosok 
penting dibalik penunjukan Joko Widodo sebagai Capres dari partainya. Tjahjo 
bercerita mengenai sosok yang datang tiap hari ke kantornya guna meyakinkan 
dirinya dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri agar menunjuk Jokowi sebagai 
Gubernur DKI Jakarta dan Capres disela arahan kepada peserta PPSA XX 2015 di 
Lemhanas, jalan Kebon Sirih, Jakpus, Selasa (4/8). 

"Waktu mau Pilkada DKI ada seseorang yang meyakinkan saya agar memilih Pak 
Jokowi untuk menjadi Cagub DKI. Dia datang terus tiap hari untuk meyakinkan 
saya dan akhirnya kita (PDIP) mau usung Pak Jokowi," kata Tjahjo. 

Hingga akhirnya Jokowi terpilih sebagai Gubernur DKI, orang tersebut datang 
lagi untuk mengusung Jokowi sebagai capres. Ia pun lantas kembali meyakinkan 
Tjahjo untuk memilih Jokowi sebagai capres dari PDIP. 

"Seminggu Pak Jokowi dilantik (menjadi Gubernur DKI) dia datang lagi ke saya. 
Katanya Pak Jokowi bisa jadi capres. Dia yakinkan saya lagi agar mengusung pak 
Jokowi sebagai capres. Akhirnya Pak Jokowi jadi capres dan menjadi Presiden 
sekarang," katanya. 

Lantas, siapa figur yang dimaksud Tjahjo? Tak lain tak bukan, Tjahjo menyebut 
sosok tersebut adalah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas 
Adrinof Chaniago. "Dia adalah Adrinof Chaniago yang sekarang jadi menteri," 
jelasnya diikuti tawa peserta forum. 

A

Re: [R@ntau-Net] Tjahjo Kumolo Ungkap Sosok Dibalik Terpilihnya Jokowi sebagai Capres PDIP

2015-08-14 Thread 'Zuhrizul' via RantauNet
Tapi yang jelas bagi Sumatra Barat 10 Bulan Uda Nof menjabat Sudah berbuat 
untuk Sumbar dan membuka mata dunia bahwa Sumbar mempunyai kekayaan Wisata Alam 
tersembunyi dan Uda Nof Sudah anggarkan triliuan rupiah untuk menjadikan 
kawasan Mandeh menjadi destinasi Berkelas dunia. Dan maaf Ada Mentri yang satu 
priode bahkan 2 priode tak berbuat apa2 untuk Sumbar...Salut untuk Uda Adrianof 
... Masyarakat Mandeh dan Sumbar umumnya Sudah merasakan dampak Ekonomi Dari 
gebrakan Uda Nof. Semoga jadi Amal ibadah bagi Uda,, kadang pragmatisme 
mengalahkan idealisme dan kepentingan masyarakat...

Zuhrizul 


Sent from my iPhone

On 14 Aug, 2015, at 8:06, Andrinof A Chaniago  wrote:

> Andri,
> Kalau tidak sempat, atau tidak ada kemauan, mencari info yang layak 
> dipercaya, kita pakai saja logika. Apakah info yg tidak bisa 
> dipertanggungjawabkan sumbernya itu logis atau tidak. 
> Terima kasih.
> 
> Andrinof A Chaniago
> 
> 
> 2015-08-12 16:42 GMT+07:00 Andri Satria Masri :
>> Tadi siang alah diumumkan bahwa da Andrianof digantikan samo Sofyan Djalil.
>> Waktu nonton itu ado kawan yg carito ba a da Andrianof sampai digantikan.
>> Da Andrianof dipandang tidak mendukung apa pun yg menjadi impian Presiden 
>> Jokowi.
>> Satiok ide dan harapan Presiden selalu dibantah dengan dalih berbagai aturan 
>> perundang-undangan. Bahkan ado yg labiah ekstremnyo, satiok statement yg 
>> disampaikan Presiden siang hari akan dibantah oleh da Andrianof pada malam 
>> hari ketika diwawancarai samo TV.
>> Iko hampir samo yg terjadi pada pejabat di kantua Andri. Ado nan dinonjobkan 
>> gara-gara inyo selalu membantah apa pun yg diinginkan Bupati dengan dalih 
>> tidak memenuhi aturan perundang-undangan dan terbatasnyo anggaran.
>> 
>> Dek uda Andrianof ado di siko, awak berharap ado klarifikasi dari uda apokah 
>> salah atau benar yg dikatakan kawan tadi? Mohon maaf uda Andrianof jika iko 
>> kurang pada tempatnyo. Hanya sekedar batanyo dek penasaran sajo.
>> 
>> 
>> 
>> Pada 12 Agustus 2015 11.38, 'Imran Al' via RantauNet 
>>  menulis:
>>> dari kabar yang berembus, Da An yang juga salah satu member RN, memang tak 
>>> terlalu disukai partai pengusung di DPR
>>> 
>>> imran, 38, tingga di padang
>>> 
>>> 
>>> 
>>> Pada Rabu, 12 Agustus 2015 11:02, Akmal Nasery Basral  
>>> menulis:
>>> 
>>> 
>>> Di luaran makin nyaring tersiar kabar bahwa Presiden Jokowi akan segera 
>>> mengumumkan reshuffle sejumlah menteri.
>>> Dalam kabar "qila wa qola" ini, Uda Andrinof Chaniago termasuk yang akan … 
>>> ah, sudahlah, sebaiknya kita tunggu saja.
>>> 
>>> Namun kalau kabar burung reshuffle ini kelak benar terjadi, maka berarti 
>>> pernyataan Tjahjo Kumolo di bawah ini adalah …?
>>> 
>>> Tetap berkontribusi bagi negeri, Da An. Di mana pun, kapan pun, dalam 
>>> posisi apa pun. 
>>> 
>>> 
>>> Pada 5 Agustus 2015 23.22, Dale Sadli  menulis:
>>> Tjahjo Kumolo Ungkap Sosok Dibalik Terpilihnya Jokowi sebagai Capres PDIP
>>> 
>>> 
>>> Jakarta, GATRAnews-Mantan Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo mengungkapkan ada 
>>> sosok penting dibalik penunjukan Joko Widodo sebagai Capres dari partainya. 
>>> Tjahjo bercerita mengenai sosok yang datang tiap hari ke kantornya guna 
>>> meyakinkan dirinya dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri agar menunjuk 
>>> Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Capres disela arahan kepada peserta 
>>> PPSA XX 2015 di Lemhanas, jalan Kebon Sirih, Jakpus, Selasa (4/8). 
>>> 
>>> "Waktu mau Pilkada DKI ada seseorang yang meyakinkan saya agar memilih Pak 
>>> Jokowi untuk menjadi Cagub DKI. Dia datang terus tiap hari untuk meyakinkan 
>>> saya dan akhirnya kita (PDIP) mau usung Pak Jokowi," kata Tjahjo. 
>>> 
>>> Hingga akhirnya Jokowi terpilih sebagai Gubernur DKI, orang tersebut datang 
>>> lagi untuk mengusung Jokowi sebagai capres. Ia pun lantas kembali 
>>> meyakinkan Tjahjo untuk memilih Jokowi sebagai capres dari PDIP. 
>>> 
>>> "Seminggu Pak Jokowi dilantik (menjadi Gubernur DKI) dia datang lagi ke 
>>> saya. Katanya Pak Jokowi bisa jadi capres. Dia yakinkan saya lagi agar 
>>> mengusung pak Jokowi sebagai capres. Akhirnya Pak Jokowi jadi capres dan 
>>> menjadi Presiden sekarang," katanya. 
>>> 
>>> Lantas, siapa figur yang dimaksud Tjahjo? Tak lain tak bukan, Tjahjo 
>>> menyebut sosok tersebut adalah Menteri Perencanaan Pembangunan 
>>> Nasional/Kepala Bappenas Adrinof Chaniago. "Dia adalah Adrinof Chaniago 
>>> yang sekarang jadi menteri," jelasnya diikuti tawa peserta forum. 
>>> 
>>> Adrinof adalah akademisi yang kini menjabat Perencanaan Pembangunan 
>>> Nasional/Kepala Bappenas.
>>> Reporter: Ervan Bayu
>>> Editor: Nur Hidayat
>>> 
>>> http://www.gatra.com/politik-1/159002-tjahjo-kumolo-ungkap-sosok-dibalik-terpilihnya-jokowi-sebagai-capres-pdip.html
>>> -- 
>>> .
>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>>> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>> ===
>>> UNTU

[R@ntau-Net] Lapau rang awak

2015-08-14 Thread irsyad ir
Sekedar berbagi informasi, kini  lah ado media promosi taka toko bagus. 
Khususnya untuk orang sumatera. Pasang iklannyo mudah dan perai.

*http://www.balapau.com*

Silahkan dikunjungi dan dicigok2, Lapaunyo kito basamo :-)

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Tjahjo Kumolo Ungkap Sosok Dibalik Terpilihnya Jokowi sebagai Capres PDIP

2015-08-14 Thread Syafruddin Syaiyar
Kabatulan sabalun rayo patang sempat jalan ka mandeh, alun nampak bakeh
anggaran yang triliunan tuu doh...Masih jauah parjalanan mandeh untuak
mancapai target kalas dunia...
On 14 Aug 2015 21:27, "'Zuhrizul' via RantauNet" 
wrote:

> Tapi yang jelas bagi Sumatra Barat 10 Bulan Uda Nof menjabat Sudah berbuat
> untuk Sumbar dan membuka mata dunia bahwa Sumbar mempunyai kekayaan Wisata
> Alam tersembunyi dan Uda Nof Sudah anggarkan triliuan rupiah untuk
> menjadikan kawasan Mandeh menjadi destinasi Berkelas dunia. Dan maaf Ada
> Mentri yang satu priode bahkan 2 priode tak berbuat apa2 untuk
> Sumbar...Salut untuk Uda Adrianof ... Masyarakat Mandeh dan Sumbar umumnya
> Sudah merasakan dampak Ekonomi Dari gebrakan Uda Nof. Semoga jadi Amal
> ibadah bagi Uda,, kadang pragmatisme mengalahkan idealisme dan kepentingan
> masyarakat...
>
> Zuhrizul
>
>
> Sent from my iPhone
>
> On 14 Aug, 2015, at 8:06, Andrinof A Chaniago  wrote:
>
> Andri,
> Kalau tidak sempat, atau tidak ada kemauan, mencari info yang layak
> dipercaya, kita pakai saja logika. Apakah info yg tidak bisa
> dipertanggungjawabkan sumbernya itu logis atau tidak.
> Terima kasih.
>
> Andrinof A Chaniago
>
>
> 2015-08-12 16:42 GMT+07:00 Andri Satria Masri :
>
>> Tadi siang alah diumumkan bahwa da Andrianof digantikan samo Sofyan
>> Djalil.
>> Waktu nonton itu ado kawan yg carito ba a da Andrianof sampai digantikan.
>> Da Andrianof dipandang tidak mendukung apa pun yg menjadi impian Presiden
>> Jokowi.
>> Satiok ide dan harapan Presiden selalu dibantah dengan dalih berbagai
>> aturan perundang-undangan. Bahkan ado yg labiah ekstremnyo, satiok
>> statement yg disampaikan Presiden siang hari akan dibantah oleh da
>> Andrianof pada malam hari ketika diwawancarai samo TV.
>> Iko hampir samo yg terjadi pada pejabat di kantua Andri. Ado nan
>> dinonjobkan gara-gara inyo selalu membantah apa pun yg diinginkan Bupati
>> dengan dalih tidak memenuhi aturan perundang-undangan dan terbatasnyo
>> anggaran.
>>
>> Dek uda Andrianof ado di siko, awak berharap ado klarifikasi dari uda
>> apokah salah atau benar yg dikatakan kawan tadi? Mohon maaf uda Andrianof
>> jika iko kurang pada tempatnyo. Hanya sekedar batanyo dek penasaran sajo.
>>
>>
>>
>> Pada 12 Agustus 2015 11.38, 'Imran Al' via RantauNet <
>> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>>
>>> dari kabar yang berembus, Da An yang juga salah satu member RN, memang
>>> tak terlalu disukai partai pengusung di DPR
>>>
>>> imran, 38, tingga di padang
>>>
>>>
>>>
>>> Pada Rabu, 12 Agustus 2015 11:02, Akmal Nasery Basral <
>>> ak...@rantaunet.org> menulis:
>>>
>>>
>>> Di luaran makin nyaring tersiar kabar bahwa Presiden Jokowi akan segera
>>> mengumumkan reshuffle sejumlah menteri.
>>> Dalam kabar "qila wa qola" ini, Uda Andrinof Chaniago termasuk yang akan
>>> … ah, sudahlah, sebaiknya kita tunggu saja.
>>>
>>> Namun kalau kabar burung reshuffle ini kelak benar terjadi, maka berarti
>>> pernyataan Tjahjo Kumolo di bawah ini adalah …?
>>>
>>> Tetap berkontribusi bagi negeri, Da An. Di mana pun, kapan pun, dalam
>>> posisi apa pun.
>>>
>>>
>>> Pada 5 Agustus 2015 23.22, Dale Sadli  menulis:
>>>
>>> Tjahjo Kumolo Ungkap Sosok Dibalik Terpilihnya Jokowi sebagai Capres PDIP
>>> 
>>>
>>> *Jakarta, GATRAnews-*Mantan Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo mengungkapkan
>>> ada sosok penting dibalik penunjukan Joko Widodo sebagai Capres dari
>>> partainya. Tjahjo bercerita mengenai sosok yang datang tiap hari ke
>>> kantornya guna meyakinkan dirinya dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri
>>> agar menunjuk Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Capres disela arahan
>>> kepada peserta PPSA XX 2015 di Lemhanas, jalan Kebon Sirih, Jakpus, Selasa
>>> (4/8).
>>>
>>> "Waktu mau Pilkada DKI ada seseorang yang meyakinkan saya agar memilih
>>> Pak Jokowi untuk menjadi Cagub DKI. Dia datang terus tiap hari untuk
>>> meyakinkan saya dan akhirnya kita (PDIP) mau usung Pak Jokowi," kata
>>> Tjahjo.
>>>
>>> Hingga akhirnya Jokowi terpilih sebagai Gubernur DKI, orang tersebut
>>> datang lagi untuk mengusung Jokowi sebagai capres. Ia pun lantas kembali
>>> meyakinkan Tjahjo untuk memilih Jokowi sebagai capres dari PDIP.
>>>
>>> "Seminggu Pak Jokowi dilantik (menjadi Gubernur DKI) dia datang lagi ke
>>> saya. Katanya Pak Jokowi bisa jadi capres. Dia yakinkan saya lagi agar
>>> mengusung pak Jokowi sebagai capres. Akhirnya Pak Jokowi jadi capres dan
>>> menjadi Presiden sekarang," katanya.
>>>
>>> Lantas, siapa figur yang dimaksud Tjahjo? Tak lain tak bukan, Tjahjo
>>> menyebut sosok tersebut adalah Menteri Perencanaan Pembangunan
>>> Nasional/Kepala Bappenas Adrinof Chaniago. "Dia adalah Adrinof Chaniago
>>> yang sekarang jadi menteri," jelasnya diikuti tawa peserta forum.
>>>
>>> Adrinof adalah akademisi yang kini menjabat Perencanaan Pembangunan
>>> Nasional/Kepala Bappenas.
>>> --
>>> *Reporter: Ervan Bayu*
>>>
>>>

[R@ntau-Net] Doa Sang Kiai

2015-08-14 Thread Akmal Nasery Basral
Assalamu'alaikum Wr. Wb adidunsanak Palanta RN n.a.h,
salah satu yang menarik dari Sidang Paripurna MPR kemarin adalah doa
penutup yang dibacakan oleh KH Khoirul Muna.

Berbeda dengan doa-doa penutup acara kenegaraan yang biasanya sangat
normatif dan hanya mengharapkan agar Indonesia menjadi negeri adil, makmur,
sentosa, maka doa yang dipanjatkan sang kiai lebih lugas, tanpa basa-basi
dan menyorot kelakuan (sejumlah) pejabat yang membuat sengsara rakyat,
melakukan manipulasi hukum, dst, dst. Kutipannya:

“Ya Allah… hari-hari ini, kami menghadapi ujian berat, bencana alam,
kekeringan, harga sembako melangit, ekonomi belum pulih dan penegakkan
hukum yang mencederai rakyat. Tapi segelintir penguasa acuh tak acuh dan
tak peduli kesengsaraan rakyat, sehingga rakyat makin berang, jengkel dan
galau…


Ya Allah, ya hayyu, ya qayyum, anugerahkan kekuatan lahir dan batin bagi
rakyat Indonesia. Ya Allah, ya Fatah, bukalah hati pemimpin kami. Nasib
rakyat sangat letih menghadapi kesulitan hidup. Ya Allah, ya Bari, bebaskan
rakyat dari berita bohong, janji palsu, dan harapan kosong... Ya Allah..
Segerakanlah azab bagi mereka yang memberi janji palsu Dan mempermainkan
hukum di negeri ini…"


Menarik sekali mendengar doa ini secara lengkap, dan memperhatikan
bagaimana reaksi para pendengar, dari yang terkejut sampai yang tertawa
terkikik-kikik.

http://youtu.be/mLIowe05gZA

Yang agak mengherankan bagi ambo adalah bagaimana posisi JK dalam berdoa
yang menautkan kedua tangan sambil memutar-mutar kedua ibu jari tangan
(menit 5:06) yang berbeda sekali dengan sikap para pejabat lain di
kanan-kirinya.

Yang membuat ambo heran bukanlah karena jabatan JK sebagai Wapres,
melainkan JK sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia, yang seakan-akan tak
paham cara berdoa dalam Islam (dan sudah dijelaskan pula oleh KH Moena di
awal doanya agar menengadahkan tangan).

Wassalam,

ANB

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Mochtar Naim: "RUMAH-SURAU-SEKOLAH"

2015-08-14 Thread 'Mochtar Naim' via RantauNet
 Kawan2, mari kita diskusikan tulisan berikut:   RUMAH-SURAU-SEKOLAHTungku nan 
Tigo Sajarangandalam Membentuk Watak dan PerilakuGenerasi Muda Minangdalam 
Menghadapi Tantangan Ke Masa Depan Mochtar Naim15/08/15 I    
|  S  |

ELAMA ini kita baru mengenalTTS (Tungku nan Tigo Sajarangan): Niniak Mamak, 
Alim Ulama, Cadiak Pandai,  dalam kita menjelaskan mengenai sistemkepemimpinan 
yang berlaku dalam masyarakat tradisional Minangkabau. Ketiganyamemperlihatkan 
sosok dengan fungsi yang berbeda dari ketiga unsur kepemimpinantradisional 
Minangkabau itu, tapi bersatu dalam satu kesatuan kepemimpinan yangsifatnya 
egaliter-demokratis dan saling isi-mengisi bersinergi.  Dulu,ketika 
alam Minangkabau masih belum dimasuki oleh unsur-unsur budaya luarkecuali 
Islam, sistem kepemimpinan TTS itu relatif berjalan utuh dan efektif.Di zaman 
kolonial Belandapun, kendati urusan pemerintahan dan ekonomi sertapendidikan 
juga diatur oleh pemerintah, tetapi ke dalam, pemerintah kolonialsengaja 
hands-off berlepas tangan danmenyerahkan urusan adat, agama dan sosial-budaya 
dari  penduduk pribumi ke tangan merekamasing-masing. Sebagian karena 
pertimbangan efisiensi karena masalah adat,agama dan sosial-budaya itu tidak 
terkait langsung dengan urusan politik danekonomi yang mereka kuasai dan 
utamakan, tapi juga di belakangnya itu karenapemerintah kolonial tidak cukup 
punya tangan dan tenaga untuk mengatursemua-semua itu sampai ke tingkat 
sosietal akar rumput. Makanya banyak haldiserahkan kepada pribumi, terutama 
yang berkaitan dengan adat, agama dansosial-budaya itu. Apalagi, di Eropah 
sendiri waktu itu yang muncul danberkembang adalah filosofi 
liberal-kapitalistik dan sekuler-materialistik.     Sekarang,budaya 
Minangkabau di Sumatera Barat sendiri sudah tidak sendiri. Di sampingitu ada 
budaya nasional yang masuk sebagai konsekuensi logis dari dibentuknyaIndonesia 
ini menjadi satu negara kesatuan yang mencakup seluruh wilayahNusantara, di 
mana Sumbar hanya satu dari keseluruhan wilayah NKRI itu. Dan adabudaya global 
yang juga masuk melalui berbagai jalur transmisi budaya yangtidak kurangnya 
juga turut membentuk watak dan perilaku warga masyarakatMinangkabau, seperti 
juga lain-lainnya.     Denganmakin dominannya faktor-faktor luar yang 
masuk, sendirinya faktor internal daribudaya lokal sendiri tergerus, bahkan 
lama-lama mengering dan terkelupas. Yangterjadi bukan lagi asimilasi dan 
integrasi tapi penyingkiran budayalokal-primordial-tradisional itu – seperti 
yang juga terjadi di banyak negara-negarabaru berkembang lainnya di manapun di 
dunia ini. Karenanya, banyak dari ekspresidan manifestasi budaya 
lokal-primordial-tradisional Minangkabau itu hanyatinggal di ucapan tapi tidak 
di praktek pengamalannya. Hal ini dengan nyatabisa kita lihat pada generasi 
muda anak-anak kita sendiri, di mana mereka lebihbanyak dibentuk oleh 
faktor-faktor budaya luar itu, baik melalui sekolah,permainan dan pergaulan, 
maupun melalui berbagai transmisi budaya yang tidaklagi mengenal filter 
saringan budaya dan agama. Kita lalu mempertanyakan, sampaiseberapa jauh mereka 
masih dibentuk oleh budaya lokal-primordial itu, danseberapa jauh pula 
sebaliknya mereka telah dibentuk oleh budaya nasional danglobal itu walau 
mereka tinggal di bumi bertuah kampung halaman  sendiri dan diasuh oleh orang 
tua di bawahayoman masyarakatnya sendiri.    Danini akan berjalan 
terus, yang ujungnya adalah subordinasi dari 
budaya-budayalokal-primordial-tradisional itu di manapun manakala tidak ada 
upaya untukmelakukan resistensi dan penyaringan mana-mana yang akan diterima 
dan mana-manayang harus ditolak. Betapa banyak sudah masya-rakat-masyarakat 
tradisional didunia sedang berkembang yang kehilangan budaya leluhurnya yang 
kemudian lalu menghablurke dalam budaya impor yang masuk itu.    II 
    Dalammenghadapi era nasionalisasi dan globalisasi di abad ke 21 
sekarang iniwaktunyalah kita juga melakukan introspeksi, sampai seberapa jauh 
kita mau takmau harus membukakan diri terhadap berbagai unsur budaya luar yang 
masuk itu disamping juga, sampai seberapa jauh kita harus dan mau tak mau 
mempertahankanbudaya leluhur Minangkabau itu. Sebagai kita tahu, Budaya 
Minangkabau ituadalah persenyawaan atau sintesis dari budaya adat dan syarak 
yang dibuhuldalam paradigma budaya ABS-SBK: Adat Bersendi Syarak, Syarak 
BersendiKitabullah.    Untungnya,baik adat maupun agama Islam yang 
dianut oleh rata-rata masyarakat Minangkabau,baik yang di kampung halaman 
maupun yang di rantau pun, menganut faham budayayang sifatnya terbuka dan 
akomodatif dengan prinsip: Semua yang baik, darimanapun datangnya, yang sesuai 
dengan adat dan syarak, diterima, sementara semuayang tidak baik, dari manapun 
pula datangnya, yang tidak sesuai, apalagi ber-tentangandengan adat dan syarak, 
dibuang. Sifatnya adalah kaffah-menyeluruh, yang “kalaudibalun sebalun kuku, 
kalau dikembang selebar alam.” Begitu kata pepatahny

[R@ntau-Net] MN: RUMAH-SURAU-SEKOLAh

2015-08-14 Thread 'Mochtar Naim' via RantauNet
  Ko nyo...:  RUMAH-SURAU-SEKOLAHTungku nan Tigo Sajarangandalam Membentuk 
Watak dan PerilakuGenerasi Muda Minangdalam Menghadapi Tantangan Ke Masa Depan 
Mochtar Naim16/12/12 I    
|  S  |

ELAMA ini kita baru mengenalTTS (Tungku nan Tigo Sajarangan): Niniak Mamak, 
Alim Ulama, Cadiak Pandai,  dalam kita menjelaskan mengenai sistemkepemimpinan 
yang berlaku dalam masyarakat tradisional Minangkabau. Ketiganyamemperlihatkan 
sosok dengan fungsi yang berbeda dari ketiga unsur kepemimpinantradisional 
Minangkabau itu, tapi bersatu dalam satu kesatuan kepemimpinan yangsifatnya 
egaliter-demokratis dan saling isi-mengisi bersinergi.  Dulu,ketika 
alam Minangkabau masih belum dimasuki oleh unsur-unsur budaya luarkecuali 
Islam, sistem kepemimpinan TTS itu relatif berjalan utuh dan efektif.Di zaman 
kolonial Belandapun, kendati urusan pemerintahan dan ekonomi sertapendidikan 
juga diatur oleh pemerintah, tetapi ke dalam, pemerintah kolonialsengaja 
hands-off berlepas tangan danmenyerahkan urusan adat, agama dan sosial-budaya 
dari  penduduk pribumi ke tangan merekamasing-masing. Sebagian karena 
pertimbangan efisiensi karena masalah adat,agama dan sosial-budaya itu tidak 
terkait langsung dengan urusan politik danekonomi yang mereka kuasai dan 
utamakan, tapi juga di belakangnya itu karenapemerintah kolonial tidak cukup 
punya tangan dan tenaga untuk mengatursemua-semua itu sampai ke tingkat 
sosietal akar rumput. Makanya banyak haldiserahkan kepada pribumi, terutama 
yang berkaitan dengan adat, agama dansosial-budaya itu. Apalagi, di Eropah 
sendiri waktu itu yang muncul danberkembang adalah filosofi 
liberal-kapitalistik dan sekuler-materialistik.     Sekarang,budaya 
Minangkabau di Sumatera Barat sendiri sudah tidak sendiri. Di sampingitu ada 
budaya nasional yang masuk sebagai konsekuensi logis dari dibentuknyaIndonesia 
ini menjadi satu negara kesatuan yang mencakup seluruh wilayahNusantara, di 
mana Sumbar hanya satu dari keseluruhan wilayah NKRI itu. Dan adabudaya global 
yang juga masuk melalui berbagai jalur transmisi budaya yangtidak kurangnya 
juga turut membentuk watak dan perilaku warga masyarakatMinangkabau, seperti 
juga lain-lainnya.     Denganmakin dominannya faktor-faktor luar yang 
masuk, sendirinya faktor internal daribudaya lokal sendiri tergerus, bahkan 
lama-lama mengering dan terkelupas. Yangterjadi bukan lagi asimilasi dan 
integrasi tapi penyingkiran budayalokal-primordial-tradisional itu – seperti 
yang juga terjadi di banyak negara-negarabaru berkembang lainnya di manapun di 
dunia ini. Karenanya, banyak dari ekspresidan manifestasi budaya 
lokal-primordial-tradisional Minangkabau itu hanyatinggal di ucapan tapi tidak 
di praktek pengamalannya. Hal ini dengan nyatabisa kita lihat pada generasi 
muda anak-anak kita sendiri, di mana mereka lebihbanyak dibentuk oleh 
faktor-faktor budaya luar itu, baik melalui sekolah,permainan dan pergaulan, 
maupun melalui berbagai transmisi budaya yang tidaklagi mengenal filter 
saringan budaya dan agama. Kita lalu mempertanyakan, sampaiseberapa jauh mereka 
masih dibentuk oleh budaya lokal-primordial itu, danseberapa jauh pula 
sebaliknya mereka telah dibentuk oleh budaya nasional danglobal itu walau 
mereka tinggal di bumi bertuah kampung halaman  sendiri dan diasuh oleh orang 
tua di bawahayoman masyarakatnya sendiri.    Danini akan berjalan 
terus, yang ujungnya adalah subordinasi dari 
budaya-budayalokal-primordial-tradisional itu di manapun manakala tidak ada 
upaya untukmelakukan resistensi dan penyaringan mana-mana yang akan diterima 
dan mana-manayang harus ditolak. Betapa banyak sudah masya-rakat-masyarakat 
tradisional didunia sedang berkembang yang kehilangan budaya leluhurnya yang 
kemudian lalu menghablurke dalam budaya impor yang masuk itu.    II 
    Dalammenghadapi era nasionalisasi dan globalisasi di abad ke 21 
sekarang iniwaktunyalah kita juga melakukan introspeksi, sampai seberapa jauh 
kita mau takmau harus membukakan diri terhadap berbagai unsur budaya luar yang 
masuk itu disamping juga, sampai seberapa jauh kita harus dan mau tak mau 
mempertahankanbudaya leluhur Minangkabau itu. Sebagai kita tahu, Budaya 
Minangkabau ituadalah persenyawaan atau sintesis dari budaya adat dan syarak 
yang dibuhuldalam paradigma budaya ABS-SBK: Adat Bersendi Syarak, Syarak 
BersendiKitabullah.    Untungnya,baik adat maupun agama Islam yang 
dianut oleh rata-rata masyarakat Minangkabau,baik yang di kampung halaman 
maupun yang di rantau pun, menganut faham budayayang sifatnya terbuka dan 
akomodatif dengan prinsip: Semua yang baik, darimanapun datangnya, yang sesuai 
dengan adat dan syarak, diterima, sementara semuayang tidak baik, dari manapun 
pula datangnya, yang tidak sesuai, apalagi ber-tentangandengan adat dan syarak, 
dibuang. Sifatnya adalah kaffah-menyeluruh, yang “kalaudibalun sebalun kuku, 
kalau dikembang selebar alam.” Begitu kata pepatahnya.  
Coraknyaadalah sin

[R@ntau-Net] Ko nyo

2015-08-14 Thread 'Mochtar Naim' via RantauNet
    RUMAH-SURAU-SEKOLAHTungku nan Tigo Sajarangandalam Membentuk Watak dan 
PerilakuGenerasi Muda Minangdalam Menghadapi Tantangan Ke Masa Depan Mochtar 
Naim16/12/12 I    
|  S  |

ELAMA ini kita baru mengenalTTS (Tungku nan Tigo Sajarangan): Niniak Mamak, 
Alim Ulama, Cadiak Pandai,  dalam kita menjelaskan mengenai sistemkepemimpinan 
yang berlaku dalam masyarakat tradisional Minangkabau. Ketiganyamemperlihatkan 
sosok dengan fungsi yang berbeda dari ketiga unsur kepemimpinantradisional 
Minangkabau itu, tapi bersatu dalam satu kesatuan kepemimpinan yangsifatnya 
egaliter-demokratis dan saling isi-mengisi bersinergi.  Dulu,ketika 
alam Minangkabau masih belum dimasuki oleh unsur-unsur budaya luarkecuali 
Islam, sistem kepemimpinan TTS itu relatif berjalan utuh dan efektif.Di zaman 
kolonial Belandapun, kendati urusan pemerintahan dan ekonomi sertapendidikan 
juga diatur oleh pemerintah, tetapi ke dalam, pemerintah kolonialsengaja 
hands-off berlepas tangan danmenyerahkan urusan adat, agama dan sosial-budaya 
dari  penduduk pribumi ke tangan merekamasing-masing. Sebagian karena 
pertimbangan efisiensi karena masalah adat,agama dan sosial-budaya itu tidak 
terkait langsung dengan urusan politik danekonomi yang mereka kuasai dan 
utamakan, tapi juga di belakangnya itu karenapemerintah kolonial tidak cukup 
punya tangan dan tenaga untuk mengatursemua-semua itu sampai ke tingkat 
sosietal akar rumput. Makanya banyak haldiserahkan kepada pribumi, terutama 
yang berkaitan dengan adat, agama dansosial-budaya itu. Apalagi, di Eropah 
sendiri waktu itu yang muncul danberkembang adalah filosofi 
liberal-kapitalistik dan sekuler-materialistik.     Sekarang,budaya 
Minangkabau di Sumatera Barat sendiri sudah tidak sendiri. Di sampingitu ada 
budaya nasional yang masuk sebagai konsekuensi logis dari dibentuknyaIndonesia 
ini menjadi satu negara kesatuan yang mencakup seluruh wilayahNusantara, di 
mana Sumbar hanya satu dari keseluruhan wilayah NKRI itu. Dan adabudaya global 
yang juga masuk melalui berbagai jalur transmisi budaya yangtidak kurangnya 
juga turut membentuk watak dan perilaku warga masyarakatMinangkabau, seperti 
juga lain-lainnya.     Denganmakin dominannya faktor-faktor luar yang 
masuk, sendirinya faktor internal daribudaya lokal sendiri tergerus, bahkan 
lama-lama mengering dan terkelupas. Yangterjadi bukan lagi asimilasi dan 
integrasi tapi penyingkiran budayalokal-primordial-tradisional itu – seperti 
yang juga terjadi di banyak negara-negarabaru berkembang lainnya di manapun di 
dunia ini. Karenanya, banyak dari ekspresidan manifestasi budaya 
lokal-primordial-tradisional Minangkabau itu hanyatinggal di ucapan tapi tidak 
di praktek pengamalannya. Hal ini dengan nyatabisa kita lihat pada generasi 
muda anak-anak kita sendiri, di mana mereka lebihbanyak dibentuk oleh 
faktor-faktor budaya luar itu, baik melalui sekolah,permainan dan pergaulan, 
maupun melalui berbagai transmisi budaya yang tidaklagi mengenal filter 
saringan budaya dan agama. Kita lalu mempertanyakan, sampaiseberapa jauh mereka 
masih dibentuk oleh budaya lokal-primordial itu, danseberapa jauh pula 
sebaliknya mereka telah dibentuk oleh budaya nasional danglobal itu walau 
mereka tinggal di bumi bertuah kampung halaman  sendiri dan diasuh oleh orang 
tua di bawahayoman masyarakatnya sendiri.    Danini akan berjalan 
terus, yang ujungnya adalah subordinasi dari 
budaya-budayalokal-primordial-tradisional itu di manapun manakala tidak ada 
upaya untukmelakukan resistensi dan penyaringan mana-mana yang akan diterima 
dan mana-manayang harus ditolak. Betapa banyak sudah masya-rakat-masyarakat 
tradisional didunia sedang berkembang yang kehilangan budaya leluhurnya yang 
kemudian lalu menghablurke dalam budaya impor yang masuk itu.    II 
    Dalammenghadapi era nasionalisasi dan globalisasi di abad ke 21 
sekarang iniwaktunyalah kita juga melakukan introspeksi, sampai seberapa jauh 
kita mau takmau harus membukakan diri terhadap berbagai unsur budaya luar yang 
masuk itu disamping juga, sampai seberapa jauh kita harus dan mau tak mau 
mempertahankanbudaya leluhur Minangkabau itu. Sebagai kita tahu, Budaya 
Minangkabau ituadalah persenyawaan atau sintesis dari budaya adat dan syarak 
yang dibuhuldalam paradigma budaya ABS-SBK: Adat Bersendi Syarak, Syarak 
BersendiKitabullah.    Untungnya,baik adat maupun agama Islam yang 
dianut oleh rata-rata masyarakat Minangkabau,baik yang di kampung halaman 
maupun yang di rantau pun, menganut faham budayayang sifatnya terbuka dan 
akomodatif dengan prinsip: Semua yang baik, darimanapun datangnya, yang sesuai 
dengan adat dan syarak, diterima, sementara semuayang tidak baik, dari manapun 
pula datangnya, yang tidak sesuai, apalagi ber-tentangandengan adat dan syarak, 
dibuang. Sifatnya adalah kaffah-menyeluruh, yang “kalaudibalun sebalun kuku, 
kalau dikembang selebar alam.” Begitu kata pepatahnya.  
Coraknyaadalah sintetik, buk