Re: [wanita-muslimah] Re: Kolom IBRAHIM ISA ... : -- SIAPA PAHLAWAN BANGSA

2007-11-07 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
jangan2 Sri Sultan HB X ke-geer-an ...
disuruh ngisi formulir yang sebenarnya hanya soal administratif-
legal-formal, misal biodata bapaknya,
dianggep sama HB X sebagai memohon-mohon agar ayahnya dijadikan
pahlawan. feodal sekali ... nggak mau ngisi formulir segala macem.
lagian, kan yang mau dikasih gelar pahlawan adalah bapaknya,
mestinya beliau berlapang dada dan membukakan jalan buat almarhum
ayahnya untuk jadi pahlawan bangsa.
bukan memasang praduga macam2 pada negara.

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On Nov 7, 2007 11:55 AM, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mengenai pahlawan bangsa, jadi inget acara Kick Andy waktu
  menginterview Sri Sultan Hamengkubuwono X. Katanya negara mau
  memberi gelar Pahlawan Nasional/Bangsa kepada ayahanda Sri Sultan X,
  yaitu Sri Sultan IX. Tapi Sri Sultan X harus mengisi surat formulir.
  Jadi semacam surat permohonan agar ayahnya dijadikan pahlawan
  negara. Hal itu ditolak oleh Sri Sultan X. Makanya Sri Sultan IX gak
  jadi pahlawan bangsa...:-(


[wanita-muslimah] Re: Di saat hujan turun

2007-11-07 Terurut Topik Chae
Gimana enggak jengah dong Jeng:) wong dulunya sistem pahala ini kan
buat masyarakat tingkat pedagang zaman kuda ngegel besi...apa masih
keukeuh wae mau dilestarikan terus menerus??? walah kapan bisa maju
atuh masyarakat beragama teh..pantesan kalah sama masyarakat yang
tidak beragama...

Banyak sekali orang yang jadi keblinger gara-gara masalah
pahala...niat mendapat pahala malah menzalimi orang lain.

* lagi bete nunggu avatar sesion 3 DOBS hiks..hiks..kapan kau
tayangg;P



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Gak usah jengah. Cuex aja...:-)) Soale didunia ini type orang itu 
 banyak banget. Ada yang demen itung2an pahala nyang segala untung 
 rugi diitung (Type pedagang). Karena Ar-rahman dan Ar-rahim Tuhan, 
 makanya diberi juga reward model itung2an pahala...:-) Barangkali 
 juga karena di Arab sono dulunya begini typenya. Wajar aja kan ? Gak 
 ada orang nyang mo rugi.
 
 Mo model laen pan juga ada...enak tenan toh?
 
 Coba sampeyan bayangin kalo reward itu cuma satu model? Orang type 
 pedagang itu pasti akan komplen sama spt sampeyan komplen.
 
 Subhanallah...Alhamdulillah wa syukrillah. (boleh dong ngarab dikit)
 
 wassalam,
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae 
 chairunisa_mahadewi@ wrote:
 
  Insya Allah, Pak Kinan sepertinya sudah mengetahui 
 jawabanya...cuman
  saja saya termasuk orang aneh kali yeee ...;P yang kadang jengah 
 kalau
  banyak juga umat beragama yang sering melakukan ibadah dengan
  itung-itungan pahala...:))
  
  Seringkali saya dibuat heran dengan alasan untuk nambah pahala...
  yang muncul dalam pemikiran saya yang cekak ini...kira-kira..
  
  emang pahala buat apa sich...???
  
  apa pengaruh pahala buat diri kita?
  
   buat apa sih pahala pake dikumpulin segala, kalau point reward 
 sich
  enak bisa di tukar hadiah...terus kalau pahala mau diapa'in...???
  
  Jangan2 pahala kita sudah banyak yang expire karena cuman sering
  dijadikan koleksi doang:))
  
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@
  wrote:
  
   Tanya pak Kinan karena dia yang ngalami. Separah apa 
 kebocorannya ? 
   Apa diperlukan perbaikan/perhatian sesegera mungkin ? Kalo emang 
   urgent banget ini menjadi lebih wajib ketimbang shola wajib DI 
   MASJID karena mendahulukan memberikan bantuan kpd yang 
 membutuhkan 
   urgent itu mendapatkan pahala 100 derajat...:-)) Kalo mo 
 itung2an 
   derajat pahala.
   
   Saya pernah tanya juga ama seorang ustadz mana yang lebih 
 penting 
   memberikan infaq sedekah atau membayar hutang? Kata si ustadz 
   membayar hutang itu wajib, infaq sedekah itu sunnah. Jadi, 
 dahulukan 
   yang wajib dari yang sunnah kecualididepan mata ada orang 
 yang 
   membutuhkan infaq sedekah kita dan kalo tidak di kasih 
 pertolongan 
   berupa uang utk makan ato berobat orang tsb akan mate'.
   
   Sebetulnya pertanyaan saya ke ustadz itu merujuk kepada fenomena 
   seseorang (ato misalkan kita) yang rajin membagikan infaq 
 sedekah 
   tapi rajin pula meminjam uang kesana kemari untuk menutupi 
 keperluan 
   hidupnya sehari-hari karena orang tsb (or kita) terlibat hutang 
 sana 
   sini: termasuk hutang  credit card ???
   
   wassalam,
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae 
   chairunisa_mahadewi@ wrote:
   
sekarang mana yang lebih wajib hukumnya...membantu istri di 
 rumah 
   atau
sholat wajib di mesjid?


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan 
 linadahlan@
wrote:

 Dahulukan yang wajib dari yang sunnah. Beres deh.
 wassalam,
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi 
 Lestyaningsih 
 (Ning) ninghdw@ wrote:
 
  
  Pak Kinan,
  Menurut saya, kalau isteri lagi eM, ya pak Kinan sebaiknya 
   sholat 
 jamaah
  di Musholla dong.
  
  Tapi, memang harus lihat suasana juga. Kalau 
   keadaannya parah, 
 menurut
  saya sih bantuin dulu isteri beres-beres. Karena nanti pak 
   Kinan,
  biarpun berjamaah, tapi jadi tidak khusyu' sholatnya, 
   kepikiran 
 rumah
  terus. Seperti yang mbak Mei ceritakan di email lain bahwa 
 Rasulullah
  menyuruh untuk menambatkan unta kita terlebih dahulu 
 sebelum 
 sholat,
  supaya sholatnya khusyu', tidak kepikiran untanya terus. 
 Jadi 
   hal-
 hal
  yang bisa membuat hati kita tidak tenang, tidak fokus pada 
   saat 
 sholat,
  ya dibereskan dulu.
  
  Tapi kalau bisa ditinggal, ya tinggal aja dulu. Pak Kinan 
   bilang ke
  isterinya untuk istirahat dulu beres-beresnya sejenak, 
   sementara 
 pak
  Kinan sholat jamaah di masjid, paling lama kan 15 menit-an 
   aja. 
 Setelah
  pulang, diterusin lagi.
  
  Kalau isterinya ngomel, ya dikasih senyum aja, Pak. Suami 
 saya 
 juga suka
  senyum aja, kalau saya ngomel. Saya jadi malu hati kalau 
 udah 
 begitu,
  ingat cerita Rasulullah saat minta ijin pada Aisyah saat 
 akan 
 sholat
  malam 

[wanita-muslimah] Re: Di saat hujan turun -cinta tak bersyarat

2007-11-07 Terurut Topik Lina Dahlan
QS6:93
Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang mengadakan 
kedustaan terhadap Allah atau yang berkata:Telah diwahyukan kepada 
saya, padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang 
yang berkata:Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan 
Allah. Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-
orang yang zalim berada dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang 
para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil 
berkata) :Keluarkanlah nyawamu. Di hari ini kamu dibalas dengan 
siksaan yang menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap 
Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu 
menyombongkan diri ayat-ayat-Nya. 
 
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 ** emang ada pasalnya di Qur'an kita tidak boleh ngaku Nabi??;)) 
 
 

Ada rujukan juga kisah dijaman Nabi SAW dan para sahabat. Ini 
mengingatkan saya kepada komentas MAS kepada mbak Lena (?) 
ttg halalnya darah di jaman Abu Bakar ra.:

***
Nabi palsu yang muncul di jaman Rasulullah adalah Musailamah Al-
Kadzdzab, yang telah memiliki pengikut yang sangat banyak dan 
membuat banyak fitnah terhadap Islam, yang akhirnya dibunuh pada 
jaman khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq .ra. dalam perang Yamamah. 

Di negri Yaman muncul nabi palsu Al-Aswad Al-`Ansi, yang juga 
dibunuh oleh para sahabat. Ada pula Nabi perempuan bernama Sajah, 
yang dikawin oleh Musailamah, namun akhirnya bertaubat dan kembali 
memeluk Islam.

Al-Muktar bin Abi Ubaid Ats-Tsaqafi memiliki pengikut 
yang banyak di kota Kuffah, yang mengaku didatangi Malaikat Jibril, 
pada zaman pemerintahan Ibnu Zubair.

Al-Harits Al-Kadzdzab mengaku nabi palsu di jaman pemerintahan Abdul 
Malik bin Marwan, yang kemudian harus menerima hukum bunuh. Dan 
Dijaman Modern ada yang mengaku Nabi orang yang bernama Mirza Ghulam 
Ahmad.

***

Yah, kita hidup di jaman yang sangat jauh dari jaman Nabi SAW dan 
para sahabat. Jadi...maklum aja kalo toleransinya sudah jauh semakin 
tinggi (ha..ha atau semakin cuex). Padahal di AlQur'an sudah 
dibilang bhw umat yang mengalami kemenangan besar adalah umat spt 
ini:

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari 
golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka 
dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada 
Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir 
sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. 
Itulah kemenangan yang besar (QS9:100)

Tapi mengapa kita segan mengikuti cara mereka ya? padahal begitu lah 
kalau mau mencapai kemenangan besar. Oh ya kita lebih senang kepada 
kemanangan kecil saja atau bahkan kekalahan. Ya udah lah, cuex aja. 
Kita cuma sekedar saling mengingatkan: mo cara halus ato cara 
keras/menghujat...he..he...karena gak dibolehin cara radikal.

wassalam,







[wanita-muslimah] Re: Di saat hujan turun -cinta tak bersyarat

2007-11-07 Terurut Topik Chae
 
 Lina: sepaham. Tapi gimana cinta manusia kepada Allah yang satu arah 
 juga? Itu dia cinta Rabiah kepada Tuhannya?

Cinta manusia tidak ada yang satu arah, dia mencintai Allah dengan
harapan bahwa diapun dicintai-Nya...karena manusia hanya mampu
mencintai kalau dia bisa merasakan cinta-Nya. Singkatnya mahkluk tidak
akan mampu mencintai tanpa cinta-Nya
 

 Lina: Setelah berpikir keras, akhirnya sayapun menyetujui hal ini 
 karena kita mencintai seseorang dengan berharap orang tsb mencintai 
 kita pula. Berarti bersyarat. Kalo gak bersyaratgak ada 
 gregetnya hidup ini.

Enggak salah kan kalau memperjuangan poliandri setelah merasakan
gregetnya punya selingkuhan model Mr.Z yang cakep abis huaauhauhauhau;P
 

 Lina: gak ada salahnya untuk orang selevel kita-kita ini. Tapi orang 
 selevel Rabiah ini (saya gak tau dia ada dibawah ato diatas level 
 rata2...he..he)..ya lain lagi harapannya.

pada dasarnya semua ADA MAUNYA...JADI APAPUN BENTUKNYA ...SALING
MEMAHAMI SAJA NDAK MELARANG-LARANG...:)) mau mengharapkan surga
monggo, rezeki, jodoh, ridho.silahkan saja.



[wanita-muslimah] Tragedi TKI dan Hilangnya Wibawa Negara

2007-11-07 Terurut Topik Sunny
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=52779jenis=Opin

Sabtu, 03-11-2007 


Tragedi TKI dan Hilangnya Wibawa Negara
Opini Tribun
 Oleh: Wiwin Suwandi, Mahasiswa Jurusan Hukum Internasional Unhas 


Masalah kemanusiaan seolah tidak lepas dari Indonesia. Berbagai kejadian tragis 
menimpa anak bangsa dengan modus yang berbeda. Setelah kita disuguhi berbagai 
cerita pilu dari anak yang bunuh diri hanya karena tidak mampu membayar uang 
SPP.
 
Seorang tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia, Kurniasih, asal Demak yang bekerja 
di Malaysia, tewas akibat dianiaya majikannya pada pertengahan Agustus lalu. 
Kasus yang sama, Juli lalu, Ceriyati, seorang TKI yang juga bekerja di 
Malaysia, nekat melompat dari lantai tujuh apartemen akibat tidak tahan dengan 
perilaku majikan yang kerap menyiksanya. 

 
Di Arab Saudi, Aida Farida (43), TKI asal Sukabumi, dan Ida Bariah (24) TKI 
asal Indramayu, tewas akibat mengalami kekerasan fisik dari aparat kepolisian 
setempat yang menuduh keduanya melakukan santet kepada majikan. Ironisnya, 
jenazah salah satu di antaranya dibungkus karung goni ketika dipulangkan ke 
Indonesia. 
TKI lainnya, Dewi Sintawati, asal Cirebon mengalami kepincangan akibat perilaku 
aparat Arab Saudi yang kelewat batas dalam melakukan pemeriksaan. Seorang lagi, 
Juhriya (50), TKI asal Sukabumi, telah menghilang selama 18 tahun di Arab Saudi 
tanpa keterangan jelas. 

Rentetan Kasus 
Kasus-kasus diatas adalah bagian kecil dari sekian banyak cerita pilu yang 
harus dialami 'pahlawan devisa' di negeri orang. Baru saja kita menyelesaikan 
hajatan seremonial memperingati 50 tahun hubungan RI-Malaysia yang ditulis 
dalam sejarah sebagai bangsa serumpun. Peringatan hubungan RI-Malysia itu akan 
terasa hampa jika pelanggaran hak asasi manusia terhadap buruh migran masih 
saja terjadi di Malaysia. 

Kekerasan fisik yang menyebabkan kematian TKI adalah sekilas kisah yang 
mewakili beribu kisah pilu nasib 'pahlawan devisa' yang terlantar di negeri 
orang. Alih-alih mendapatkan jaminan kehidupan layak. Para TKI tersebut, dengan 
tingkat pendidikan yang relatif standar, dijadikan obyek pemerasan dan malah 
dianggap sebagai beban kompleksitas masalah di negara lain. 

Pola migrasi tidak selamanya terjadi secara alamiah, tetapi ada hubungan 
kausalitas yang menyebabkan itu terjadi. Dalam konteks negara berkembang 
seperti Indonesia, di mana akumulasi masalah sosial terjadi dihampir semua 
sektor publik sementara regulasi yang dibuat pemerintah tidak berada pada 
posisi balances. 

Penyediaan lapangan kerja tidak sebanding dengan jumlah keluaran perguruan 
tinggi menimbulkan masalah pengangguran, kesenjangan ekonomi berdampak pada 
meningkatnya angka kriminalitas. 

Sistem pendidikan yang belum sepenuhnya memberikan ruang gerak kepada peserta 
didik untuk memahami dan mengembangkan talenta yang dimilikinya hingga 
menganggap sekolah ibarat penjara, adalah satu di antara sekian banyak masalah 
sosial yang terjadi di negara yang mengaku berkeadilan sosial bagi bangsa 
Indonesia. 
Dalam kondisi seperti ini, tidak mengherankan apabila sebuah masyarakat yang 
secara naluriah menginginkan sebuah kehidupan yang layak, memutuskan untuk 
menempuh jalan hidup yang penuh resiko, mempertaruhkan harga diri, 
dikejar-kejar aparat negara lain, sebagai TKI illegal. 

Tidak Diperhatikan 
Ironisnya, kasus yang dihadapi TKI tidak mendapat perhatian serius elite 
politik yang tiap hari sibuk berdebat. Sementara tiap detik, puluhan bahkan 
ratusan TKI mengalami pelanggaran HAM di negeri orang. 

Elite politik lebih sibuk mempertahankan dan memperebutkan jabatan ketimbang 
mencari solusi konkrit atas masalah pelanggaran HAM TKI Indonesia yang tiap 
tahun terulang dengan kuantitas terus meningkat. Produk hukum nasional dan 
internasional yang idealnya melakukan proteksi dan perlindungan HAM terhadap 
buruh migran, utamanya kaum perempuan, bertekuk lutut di hadapan otoritas 
negara yang sekali lagi mengagungkan kedaulatan. 

Konvensi Anti Perlakuan Diskriminasi Terhadap Perempuan (Convention of the 
Elimination of All Forms of Discriminaton Against Women), yang diratifikasi 
dengan UU No 7 tahun 1984 tentang Konvensi Penghapusan Segala Bentuk 
Diskriminasi Terhadap Perempuan sebegai produk hukum nasional dan internasional 
tak ubahnya onggokan kertas pembungkus kacang. 

Wibawa Negara 
Negara, dalam konsep negara kesejahteraan (welfare state), tidak hanya 
berfungsi sebagai penjaga malam yang diam ketika tangan-tangan gaib (invisible 
hand) memainkan alur politik dan ekonomi negara hingga menindas HAM rakyatnya. 
Negara adalah otoritas yang juga bisa melakukan perlindungan (proteksi) 
terhadap warganya di negara lain. Proteksi tidak hanya didasarkan pada aspek 
hukum semata, tetapi lebih prinsipil, proteksi dilakukan berdasarkan 
pertimbangan kemanusiaan sebagai penghargaan terhadap HAM. 

Dalam teori terbentuknya negara, negara merupakan organisasi yang dibentuk 
berdasarkan perjanjian antara sesama masyarakat (pactum unionis). Dari 

[wanita-muslimah] Re: Kolom IBRAHIM ISA ... : -- SIAPA PAHLAWAN BANGSA

2007-11-07 Terurut Topik Lina Dahlan
Ya bisa jadi Sri Sultan HBX ge er, tapi apa iya orang sekaliber itu 
gak bisa ngebedain antara formulir ama surat permohonan?? Mungkin 
prosedur begini yang masih tertinggal dari jaman feodal soeharto.

Masalahnya kita sendiri gak tau macam mana formulir ato surat tsb. 
kalo biodata doang, apa negara gak punya biodata Sri Sultan HBIX? 
trus ngisi sendiri. Kalo perlu minta tanda tangan anaknya kalo 
biodata itu bener adanya. Kalo emang mo menghargai seorang pahlawan.
Apa negara ini gak bisa memberi gelar kepada orang yang memang 
sepantasnya diberi gelar dengan administratif legal formal dari 
negara saja? Semacam pemberian piagam penghargaan?

Buat apa sih gelar pahlawan bangsa buat belio? belio dia sendiri 
sudah menjadi raja yang dari lahir udah harus mengabdi kepada rakyat?

Dari interview itu gak terlihat sikap feodalnya. Malah belio sendiri 
yang menerjemahkan untuk mbah Marijan (pegawai kelas bawah) kepada 
umum karena mbah Marijan gak bisa bahasa Indonesia. Belio 
mengajarkan kpd anaknya untuk tetap memakai kata tolong bila ingin 
meminta tolong kepada pembokat istana dan mengucapkan terimakasih 
sesudahnya. Itu kata belio di interview tsb.

Ada yang kenal belio lebih jauh lagi? Apa belio 'percaya' ama Ratu 
Pantai Selatan?...:-))

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 jangan2 Sri Sultan HB X ke-geer-an ...
 disuruh ngisi formulir yang sebenarnya hanya soal administratif-
 legal-formal, misal biodata bapaknya,
 dianggep sama HB X sebagai memohon-mohon agar ayahnya dijadikan
 pahlawan. feodal sekali ... nggak mau ngisi formulir segala macem.
 lagian, kan yang mau dikasih gelar pahlawan adalah bapaknya,
 mestinya beliau berlapang dada dan membukakan jalan buat almarhum
 ayahnya untuk jadi pahlawan bangsa.
 bukan memasang praduga macam2 pada negara.
 
 salam,
 --
 wikan
 http://wikan.multiply.com
 
 On Nov 7, 2007 11:55 AM, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Mengenai pahlawan bangsa, jadi inget acara Kick Andy waktu
   menginterview Sri Sultan Hamengkubuwono X. Katanya negara mau
   memberi gelar Pahlawan Nasional/Bangsa kepada ayahanda Sri 
Sultan X,
   yaitu Sri Sultan IX. Tapi Sri Sultan X harus mengisi surat 
formulir.
   Jadi semacam surat permohonan agar ayahnya dijadikan pahlawan
   negara. Hal itu ditolak oleh Sri Sultan X. Makanya Sri Sultan 
IX gak
   jadi pahlawan bangsa...:-(





[wanita-muslimah] 10 Kriteria Aliran Sesat MUI

2007-11-07 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Di NKRI selain Islam ada juga agama-agama lain yang tidak memenuhi 
kriteria MUI. Apakah agama-agama lain ini adalah aliran sesat? Bisa sesat 
apakah mereka harus dihukum?


http://www.radarbanjarmasin.com/berita/index.asp?Berita=Utamaid=77910

Rabu, 7 November 2007



10 Kriteria Aliran Sesat MUI 


 


1. Mengingkari salah satu rukun iman dan rukun Islam 

2. Meyakini atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dengan dalil syar'i 
(Alquran dan Assunah) 

3. Meyakini turunnya wahyu sesudah Alquran 

4. Mengingkari autentisitas dan kebenaran Alquran 

5. Menafsirkan Alquran yang tidak berdasar kaidah-kaidah tafsir 

6. Mengingkari kedudukan hadits nabi sebagai sumber ajaran Islam 

7. Menghina, melecehkan, dan/atau merendahkan nabi dan rasul 

8. Mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir 

9. Mengubah, menambah, dan mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan 
syariat. 

10. Mengafirkan sesama muslim tanpa dalil syar'i. 




[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Di saat hujan turun -cinta tak bersyarat

2007-11-07 Terurut Topik Lina Dahlan
Baca lagi pertanyaan sampeyan. emang ada pasalnya di Qur'an kita 
tidak boleh ngaku Nabi??;)) 

jawab Allah:  lebih zalim. [ato bahasa saya neh (yg lebih 
lunak) ada gak sih orang yang lebih dableg daripada org yg 
mengatakan...]

Lalu manusia mo bilang emangnya ada pasal di Qur'an kita boleh 
berlaku zalim??

he..he..kayak Yahudi ngeyel di kisah Sapi Betina.

wassalam,

-- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Jelas sekali di ayat ini bahwa kita ini ndak ikut campur urusan 
Gusti
 Allah sama Makluk-Nya wong nanti yang balas juga Gusti
 Allah...kok...sepertinya kita2 kadang suka over acting:)
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@
 wrote:
 
  QS6:93
  Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang mengadakan 
  kedustaan terhadap Allah atau yang berkata:Telah diwahyukan 
kepada 
  saya, padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan 
orang 
  yang berkata:Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan 
  Allah. Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu 
orang-
  orang yang zalim berada dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, 
sedang 
  para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil 
  berkata) :Keluarkanlah nyawamu. Di hari ini kamu dibalas 
dengan 
  siksaan yang menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap 
  Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu 
  menyombongkan diri ayat-ayat-Nya. 
   
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae 
  chairunisa_mahadewi@ wrote:
  
   
   ** emang ada pasalnya di Qur'an kita tidak boleh ngaku 
Nabi??;)) 
   
   
  
  Ada rujukan juga kisah dijaman Nabi SAW dan para sahabat. Ini 
  mengingatkan saya kepada komentas MAS kepada mbak Lena (?) 
  ttg halalnya darah di jaman Abu Bakar ra.:
  
  ***
  Nabi palsu yang muncul di jaman Rasulullah adalah Musailamah Al-
  Kadzdzab, yang telah memiliki pengikut yang sangat banyak dan 
  membuat banyak fitnah terhadap Islam, yang akhirnya dibunuh pada 
  jaman khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq .ra. dalam perang Yamamah. 
  
  Di negri Yaman muncul nabi palsu Al-Aswad Al-`Ansi, yang juga 
  dibunuh oleh para sahabat. Ada pula Nabi perempuan bernama 
Sajah, 
  yang dikawin oleh Musailamah, namun akhirnya bertaubat dan 
kembali 
  memeluk Islam.
  
  Al-Muktar bin Abi Ubaid Ats-Tsaqafi memiliki 
pengikut 
  yang banyak di kota Kuffah, yang mengaku didatangi Malaikat 
Jibril, 
  pada zaman pemerintahan Ibnu Zubair.
  
  Al-Harits Al-Kadzdzab mengaku nabi palsu di jaman pemerintahan 
Abdul 
  Malik bin Marwan, yang kemudian harus menerima hukum bunuh. Dan 
  Dijaman Modern ada yang mengaku Nabi orang yang bernama Mirza 
Ghulam 
  Ahmad.
  
  ***
  
  Yah, kita hidup di jaman yang sangat jauh dari jaman Nabi SAW 
dan 
  para sahabat. Jadi...maklum aja kalo toleransinya sudah jauh 
semakin 
  tinggi (ha..ha atau semakin cuex). Padahal di AlQur'an sudah 
  dibilang bhw umat yang mengalami kemenangan besar adalah umat 
spt 
  ini:
  
  Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) 
dari 
  golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti 
mereka 
  dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha 
kepada 
  Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang 
mengalir 
  sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di 
dalamnya. 
  Itulah kemenangan yang besar (QS9:100)
  
  Tapi mengapa kita segan mengikuti cara mereka ya? padahal begitu 
lah 
  kalau mau mencapai kemenangan besar. Oh ya kita lebih senang 
kepada 
  kemanangan kecil saja atau bahkan kekalahan. Ya udah lah, cuex 
aja. 
  Kita cuma sekedar saling mengingatkan: mo cara halus ato cara 
  keras/menghujat...he..he...karena gak dibolehin cara radikal.
  
  wassalam,
 





[wanita-muslimah] Re: 10 Kriteria Aliran Sesat MUI

2007-11-07 Terurut Topik Lina Dahlan
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Refleksi: Di NKRI selain Islam ada juga agama-agama lain yang tidak 
memenuhi kriteria MUI. Apakah agama-agama lain ini adalah aliran 
sesat? Bisa sesat apakah mereka harus dihukum?
 

Mungkin di MUI ada juga sekumpulan ulama Kristen, Katolik, Budha, dan 
Hindu??? Kalo ada..ya mereka yang berhak menentukan kriteria.

Kalo soal dihukum, gak tau tuh...apa ada perundangannya.

wassalam,



SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua M

2007-11-07 Terurut Topik ma_suryawan
Mbak Ning,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih
(Ning) [EMAIL PROTECTED] wrote:

  
 Pak Mas,
  
 Berikut yang saya fahami.
  
 MUI mengeluarkan fatwa sesat untuk Ahmadiyah itu, karena (salah satunya)
 Ahmadiyah menganggap ada nabi setelah Muhammad SAW, yaitu Mirza Gulam
 Ahmad. 

Saya ulang, MUI mengeluarkan fatwa sesatnya berdasarkan data dan fakta
yang diketemukan dalam sembilan buah buku tentang Ahmadiyah, bukan
berdasarkan al-Qur'an dan Hadits.

Jadi, omongan anda itu tidak cocok dengan fakta.

Dan, MUI telah membual karena tidak bisa menghadirkan bukti atas
fatwanya itu.

 Bukan hanya MUI. Liga Muslim Dunia pun menyatakan sesat bagi
 aliran yang menyatakan ada Nabi setelah Muhammad SAW. Jadi, bila ada
 aliran lain yang juga menyatakan adanya Nabi setelah Muhammad SAW, insya
 Allah akan dikatakan sebagai aliran sesat.

Tidak ada masalah.

Agar selalu diingat bahwa yang berhak menentukan sesat atau tidak
sesatnya suatu golongan adalah Allah Ta'ala.

Ada ulama NU yang mengatakan dengan cukup bijak bahwa sesat itu ada 2
macam, yaitu:

1. Sesat ilahiyah = berhubungan dengan masalah keyakinan/keimanan,
yang mana hanya Allah Ta'ala saja yang berhak menentukan dan menghukumnya.

2. Sesat insaniyah = berhubungan dengan masalah perilaku duniawi,
misalnya mencuri, membunuh, merampok, teror dengan bom, korupsi, dll
= ini bisa dihukum dengan perangkat UU yang berlaku.

Lalu, yang sedang sampeyan omongin itu ada di sebelah mana??
 
 Nah, apakah faktanya memang demikian?.. maksudnya, apakah benar bahwa
 Ahmadiyah itu meyakini adanya nabi setelah Muhammad SAW?  Bila YA, maka
 fatwa MUI dan juga fatwa Liga Muslim Dunia itu memang beralasan, bukan ?

Apakah meyakini ada nabi setelah Nabi Muhammad s.a.w. adalah sebuah
dosa? Apakah meyakini ada lagi nabi setelah Nabi Muhammad s.a.w.
adalah sebuah kesalahan, sehingga itu semua dikatakan sebagai dosa dan
sesat?

Coba anda jelaskan.

 MUI (mungkin) memang mengetahui fakta tersebut dari ke-9 buku yang pak
 MAS katakan di bawah. 

Coba hadirkan buku tersebut dan tunjukkan di sebelah mana adanya fakta
yang sampeyan omong itu.

Catatan buat anda, buku dan literatur Ahmadiyah bisa dibaca oleh semua
orang di seluruh dunia. Coba lihat http://www.alislam.org

 Bila kemudian ke-9 buku itu tidak bisa dihadirkan,
 apakah faktanya tidak demikian? Maksudnya, apakah kemudian faktanya itu

Coba anda tanya ke MUI, mengapa fakta dan judul buku2 itu tidak bisa
dihadirkan.

 : ternyata Ahmadiyah TIDAK PERNAH memiliki ajaran bahwa ada nabi setelah
 Rasulullah SAW ? 

Ajaran adanya nabi/rasul setelah Rasulullah adalah ajaran al-Qur'an
dan ajaran Rasulullah s.a.w. sendiri.

 Atau ternyata Ahmadiyah pun percaya bahwa Muhammad SAW
 adalah Rasul terakhir? 

Percaya. Beliau s.a.w. adalah rasul terakhir yang membawa sya'riat.

 Kalau memang ternyata demikian, saya setuju,
 bahwa MUI dan Liga Muslim Dunia harus merevisi fatwa mereka. TETAPI,
 bila faktanya TETAP demikian (Ahmadiyah percaya ada Rasul setelah
 Muhammad SAW), berarti fatwa MUI dan Liga Muslim Dunia itu masih valid.

(...)

Membuat fatwa suatu kaum/golongan tertentu sebagai sesat artinya
adalah menunjuk hidung kaum/golongan itu sebagai sesat, yang mana hal
demikian tidak pernah diajarkan dalam al-Qur'an dan dicontohkan oleh
Kanjeng Rasulullah saw.
 
 Mengenai bahaya bagi ketertiban dan keamanan negara, menurut saya ini
 bukan fitnah. Ini adalah risk assessment dari MUI.

Apakah anda mengerti esensi diskusi ini, dan kemudian anda bicara
risk assessment... 

Pertama, MUI TIDAKLAH mewakili NEGARA RI, sehingga MUI tidak berhak
mengeluarkan pernyataan bahwa Ahmadiyah berbahaya bagi ketertiban dan
keamanan negara. 

Sampai sini paham mbak?

Kedua, dari hasil assessment yang tidak pernah ada buktinya itu
keluar pernyataan MUI tersebut. Artinya, itu cuma fitnah saja, sebab
tidak pernah terbukti Jemaat Ahmadiyah berbahaya bagi ketertiban dan
keamanan negara.

Lembaga Negara RI sendiri tidak pernah menyatakan hal tersebut seperti
yang dinyatakan oleh lembaga MUI.

Paham mbak?

 Adanya aliran-aliran
 tak lazim berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat, terutama
 masyarakat kita yang secara umum memiliki keterbatasan ilmu, waktu, dsb
 untuk mengguide dan melindungi keluarga mereka masing-masing. 

Keresahan pada level apa dan seperti apa yang sampeyan maksud?

Bagaimana dengan masih berkeliarannya teroris yang doyan membunuhi
rakyat sipil dengan bom itu? Apakah sampeyan tidak resah?

Bagaimana dengan para maling  koruptor yang kebetulan beragama Islam,
apakah anda tidak resah?

Bagaimana dengan para kyai/mullah/ulama/ustadz yang sibuk mengerahkan
massa untuk menghancurkan rumah-rumah ibadah dan melarang orang lain
untuk menjalankan aktivitasnya, apakah anda tidak resah?

Bagaimana dengan ajaran BUATAN para kyai/mullah/ulama/ustadz yang
diklaim sebagai ajaran Islam kemudian diterapkan dalam aturan
kehidupan berbangsa dan bernegara, apakah anda tidak resah?

 Saya tidak
 setuju dengan usulan pak Dan untuk melarang 

[wanita-muslimah] Siapa Peduli Nasib TKI?

2007-11-07 Terurut Topik Sunny
http://www.suarapembaruan.com/News/2007/11/07/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 
Siapa Peduli Nasib TKI? 
 

Oleh Abdullah Yazid 

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri memberikan devisa 
cukup besar bagi negeri ini. Besarnya kiriman uang selalu naik dari tahun ke 
tahun. Jumlah yang pergi ke luar negeri dan menjadi TKI baru pun cukup banyak. 
Berdasarkan pemberitaan surat kabar, dari sekitar 400 perusahaan jasa tenaga 
kerja Indonesia atau PJTKI dan 300 balai latihan kerja di seluruh Indonesia 
banyak yang berpredikat tidak layak. Sungguh mengkhawatirkan. 

Parahnya, proses dan mekanisme bekerja di luar negeri seringkali 
berbelit-belit. Bahkan, KPK menemukan 11 titik rawan dalam sistem pelayanan, 
penempatan, dan perlindungan TKI dengan potensi korupsi yang sangat merugikan. 
Jika faktanya demikian, jangan heran jika sebagian dari mereka justru 
menggunakan jalur dan proses ilegal yang jauh lebih mudah dan murah. Jumlah TKI 
ilegal ini diperkirakan lebih banyak dari yang legal, namun jumlahnya tidak 
diketahui secara pasti. Umumnya mereka bekerja sebagai pembantu rumah tangga 
dan buruh di perkebunan. 

Fakta ini menyebabkan timbulnya beberapa masalah serius. Pertama, minimnya 
perlindungan hukum bagi para tenaga kerja tersebut baik dalam maupun luar 
negeri. Kedua, kurangnya jaminan keamanan dan kesejahteraan para TKI di tempat 
mereka bekerja. Kasus Ceriyati dan Suparti, dua TKI di Malaysia yang melarikan 
diri dari tempat mereka bekerja, cukup menunjukkan betapa TKI kita berada pada 
posisi minus proteksi dan lemah di depan hukum. Ketiga, muncul problem 
struktural hubungan bilateral antara pemerintah Indonesia dengan negara tempat 
para TKI bekerja akibat persoalan sosial, ekonomi, politik, dan keamanan. Belum 
lagi jika pemerintah dihadapkan pada masalah dalam negeri akibat pengusiran 
paksa tenaga kerja, seperti yang sering dilakukan pemerintah asing. Bahkan, 
baru-baru ini puluhan calon pekerja Indonesia dengan tujuan Korea Selatan 
sempat tertipu oleh oknum di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten 
Ponorogo, Jawa Timur. Penipunya diperkirakan menerima ratusan juta dari 
aksinya. Lengkap sudah kemalangan TKI kita, bahkan yang masih berstatus calon 
TKI. 


Dilema 

Sejauh ini, pemerintah terlihat belum memiliki kebijakan taktis dan strategis 
mengatasi persoalan TKI. Besarnya devisa negara yang bisa diperoleh dari sektor 
penempatan TKI di luar negeri bisa jadi membuat pemerintah mempertahankan 
mereka. 

Faktanya pun jumlah TKI dari tahun ke tahun makin banyak. Di Jatim saja, 
sebagai provinsi yang terhitung menyumbang TKI cukup banyak, jumlah TKI yang 
berangkat selama 2006 mencapai 58.547 orang, meningkat dari 2005 sebanyak 
56.033 orang. 

Sayangnya, proses dan mekanisme penempatan kerja di luar negeri tidak juga 
kunjung membaik. Pemerintah dalam konteks ini masih saja kurang memperhatikan 
prinsip manajemen pelayanan yang berbasis pemenuhan kepuasan konsumen. Yang 
terjadi, proses yang harus ditempuh selalu melalui tahapan yang membutuhkan 
waktu lama, berbelit-belit, dan sangat memakan biaya. 

Menyelesaikan problem TKI luar negeri dengan aneka kasus di atas memang bukan 
pekerjaan mudah. Apalagi, kasus-kasus tersebut menyangkut hubungan unilateral 
antarnegara. Kasus yang terjadi seolah menjadi lingkaran setan. Misalnya, 
adanya peraturan perundangan pemerintah setempat yang diskriminatif dan 
sepihak, seperti yang baru saja dilakukan oleh pemerintah Malaysia terhadap 
para tenaga kerja asing yang bekerja di negara itu. Bahkan, tidak jarang TKI 
juga mengalami penganiayaan, penipuan, dan pelecehan seksual. Terkadang, TKI 
sendiri yang justru melanggar, misalnya, mencuri atau lalai dalam pekerjaan. 

Penyelesaian kasus per kasus tersebut sudah barang tentu akan membutuhkan 
kajian sosial politik yang mendalam karena menyangkut kebijakan politik luar 
negeri pemerintah Indonesia secara keseluruhan. 

Di negara-negara maju upaya memberikan perlindungan dan pembinaan tenaga kerja 
menjadi dimensi penting bagi kemajuan industri. Sebaliknya di negara-negara 
berkembang, termasuk Indonesia, masalah pelayanan penempatan tenaga kerja dalam 
rangka pendayagunaannya belum dioptimalkan sesuai dengan harkat dan martabat 
kemanusiaan. 


Pelatihan Optimal 

Dalam menyikapi masalah TKI, rendahnya kualitas dan etos kerja, serta 
pengangguran yang membeludak, pemerintah perlu sesegera mungkin memikirkan 
upaya capacity building dan penyediaan fasilitas yang memadai. Ini bertujuan 
untuk meningkatkan keterampilan, pengalaman, sekaligus memberikan kesempatan 
dan perlakuan yang sama. Misalnya, kepada TKI dan usia-usia produktif di 
masyarakat yang berkecenderungan ingin bekerja ke luar negeri diberikan 
pelatihan kerja secara optimal agar dapat meningkatkan kemampuan demi 
terciptanya produktivitas kerja. 

Apalagi, kita saat ini dihadapkan pada era keterbukaan global, seperti, AFTA, 
NAFTA, dan era liberalisasi. Mau tidak mau, kualitas tenaga kerja Indonesia 
harus meningkat agar 

[wanita-muslimah] Guncangan Besar Armageddon

2007-11-07 Terurut Topik arief dani
Guncangan Besar  Armageddon
Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani
Sohbet EID FITRI, Jum'at 12 September 2007
1428 dari 1500 tahun dari Masa Planet ini akan Berakhir
   
  
Audzu bi-llahi mina syaitani rajim, Bismillahir Rahmanir Rahim, La haula wa la 
quwatta illa bi-llahi-l Aliyu-l Azhim. Kulli ale yazur  wajtu terus bergulir! 
Itu yang Allah Maha Kuasa berikan waktu bagi manusia untuk berada dimuka bumi.
   
  Suatu kali Nabi Salallahu alayhi wasalam ketika selesai Salatul Fajr, beliau 
memalingkan wajah suci beliau ke Ashab ra, Sahabat beliau, beliau saw bertanya, 
Adakah diantara kalian bermimpi baik? Kemudian Sahababt ra berkata: Ya 
Rasulullah, saya bermimpi yang sangat aneh Ceritakan! Khair, insya Allah! 
kata Baginda Nabi Muhammad salallahu alayhi wasalam. Kemudian Ashab ra 
melanjutkan, saya bermimpi bahwa saya berada dipadang rumuput, dimana saya 
tidak melihat awal dan akhirnya. Tetapi ditengah padang rumput itu ada sebuah 
mimbar dan kemudian engkau datang wahai Rasulullah saw, kemudian engkau menaiki 
mimbar itu, dari tangga pertama, kedua , ketiga, keempat, kelima, keenam dan 
ketujuh, dan engkau duduk dianak tangga ketujuh tersebut. Itulah mimpi hamba 
Ya Rasulullah saw.
   
  Kemudian  Nabi Muhammad salallahu alayhi wasalam berkata, Itu adalah mimpi 
yang benar, Rahmani Ini dari Allah yang Maha Kuasa, ini sebuah kabar gembira. 
Mimpi yang bagus berasal dari Allah, mimpi buruk berasal dari Setan, oleh 
karena itu tidak setiap mimpi dapat engkau tanyakan artinya. Tidak. Ketika 
kalian bermimpi yang buruk maka Nabi saw berkata, meludahlah kalian kearah kiri 
bahu kalian dan mengucapkan Audzu bi-llahi mina syaitani rajim, maka  Allah swt 
akan melindungimu! 
   
  Sedangkan mimpi yang engkau ceritakan ini adalah sebuah mimpi yang baik, 
mimpi surgawi, mimpi yang benar. Tujuh anak tangga dalam mimbar berarti Allah 
yang Maha Kuasa memberikan Anak-anak Adam berada dimuka bumi ini selama 7.000 
tahun. Tidak kurang, tidak lebih. Kita bukanlah filsuf atau penganut 
naturalisme atau atheis - kita percaya pada apa yang datang dari Surga kepada 
seseorang yang Terpilih! Yang Terpilih adalah para Nabi semoga kedamaian atas 
mereka dan Nabi yang paling dicintai, paling dihormati dalam hadirat Ilahiah 
adalah Sayyidina Muhammad Salallahu alayhi wasalam.
   
  Apa yang beliau katakan adalah kebenaran: Periode bagi Adam as dan 
keturunannya dimuka bumi ini adalah selama 7.000 tahun. Dan dalam mimpimu itu 
aku duduk ditangga ketujuh menandai bahwa aku datang diawal dari 7.000 tahun 
tersebut. Masa 6.000 tahun sudah berlalu, ketika yang tersisa hanya satu, maka 
aku datang. Itulah apa yang Nabi saw katakan, dan hal itu adalah suatu 
kebenaran.
   
  Dan beliau juga berkata: Ketika 1.000 tahun selesai, dimulai dengan 500 
tahun, untuk mencapai Yaumu-l Qiyama, Hari Kiamat, Hari Perhitungan. Datang. 
Kini, baru saja selesai 7.000 tahun dan kita berada di 500 tahun itu. Kini, 
sudah berlalu 1.000 tahun dan 428 tahun ( 1428 Hijriyah ). Maka waktu ini harus 
selesai diakhir abad ini jadi kita mendekati Hari Kiamat dan Hari Kiamat dengan 
cepat menggapai manusia dan kitab-kitab baru saja ditutup.
   
  Kemudian  Nabi Muhammad saw menjelaskan bahwa setelah 7.000 tahun, setengah 
dari mereka milik Dunya, setengah dari mereka milik Akhirat. Ketika Akhirat 
mendekat, begitu banyak tanda untuk Hari Kiamat yang sebentar lagi akan muncul. 
Kini kita berada dimasa itu. Tiap pertanda yang disebutkan dalam Qur'an Suci 
dan yang diucapkan oleh Nabi Muhammad saw, kini kita berada dimasa itu dan akan 
segera berakhir.
   
  Ada beberapa pertanda yang sudah dikatakan kepada mereka dari pertanda besar 
dan yang kecil, kita berada dimasanya, yang akan berakhir, ketika berakhir, ada 
10 buah pertanda tambahan akan datang dan kemudian selesai. Dan ini sudah 
diinformasikan bahwa saat pertanda-pertanda besar mendekat, maka pertanda yang 
kecil akan selesai, akan ada Malhamatu-l Qubra, Kehancuran Besar, Armageddon. 
   
  Hal ini disebutkan diseluruh Kitab Suci, Kehancuran Besar dan dalam Buku-buku 
Islam hal itu disebutkan melalui Hadist Nabi yaitu Malhamatu-l Qubra, Perang 
Terbesar. Perang Terbesar yang akan menewaskan sebagian besar manusia. Tidak 
pernah terjadi sebuah Perang seperti ini sebelumnya atau tidak pernah juga 
terjadi setelahnya. Ini adalah Perang Terakhir.
   
  Dan kita perhatikan dan lihat bahwa kondisi-kondisi untuk Kehancuran Besar 
telah dipersiapkan. Bangsa-bangsa besar, bahkan semua bangsa, mereka menyiapkan 
diri mereka untuk Perang Terbesar. Dimana-mana mereka memberika segala daya 
upaya untuk membuat senjata-senjata berbahaya, bom-bom nuklir, misil-misil dan 
senjata-senjata menakutkan! Semuanya disiapkan untuk menghabisi sebagian besar 
manusia dari muka bumi. Dan untuk alasan apa?
   
  Karena ketika Hari Kiamat mendekat, manusia sekali lagi akan seperti berada 
di masa sebelumnya yaitu masa jahiliyah. Manusia meninggalkan segala sesuatu 
yang mereka peroleh dari Langit; mereka akan 

Re: [wanita-muslimah] Re: Di saat hujan turun

2007-11-07 Terurut Topik Kinantaka
Membantu istri kan wajib, dan sholat berjama'ah di mesjid itu Sunnah. Jadi
gimana, kalau menurut rumus mbak Lina, berarti saya harus membantu beres2 di
rumah kan?

Apakah ada yg pernah berpendapat bahwa membantu istri itu hukumnya Sunnah?

Kinantaka



On 11/7/07, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Tanya pak Kinan karena dia yang ngalami. Separah apa kebocorannya ?
 Apa diperlukan perbaikan/perhatian sesegera mungkin ? Kalo emang
 urgent banget ini menjadi lebih wajib ketimbang shola wajib DI
 MASJID karena mendahulukan memberikan bantuan kpd yang membutuhkan
 urgent itu mendapatkan pahala 100 derajat...:-)) Kalo mo itung2an
 derajat pahala.

 Saya pernah tanya juga ama seorang ustadz mana yang lebih penting
 memberikan infaq sedekah atau membayar hutang? Kata si ustadz
 membayar hutang itu wajib, infaq sedekah itu sunnah. Jadi, dahulukan
 yang wajib dari yang sunnah kecualididepan mata ada orang yang
 membutuhkan infaq sedekah kita dan kalo tidak di kasih pertolongan
 berupa uang utk makan ato berobat orang tsb akan mate'.

 Sebetulnya pertanyaan saya ke ustadz itu merujuk kepada fenomena
 seseorang (ato misalkan kita) yang rajin membagikan infaq sedekah
 tapi rajin pula meminjam uang kesana kemari untuk menutupi keperluan
 hidupnya sehari-hari karena orang tsb (or kita) terlibat hutang sana
 sini: termasuk hutang credit card ???

 wassalam,
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Chae
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  sekarang mana yang lebih wajib hukumnya...membantu istri di rumah
 atau
  sholat wajib di mesjid?
 
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Lina Dahlan linadahlan@
  wrote:
  
   Dahulukan yang wajib dari yang sunnah. Beres deh.
   wassalam,
  
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Tri Budi Lestyaningsih
   (Ning) ninghdw@ wrote:
   
   
Pak Kinan,
Menurut saya, kalau isteri lagi eM, ya pak Kinan sebaiknya
 sholat
   jamaah
di Musholla dong.
   
Tapi, memang harus lihat suasana juga. Kalau
 keadaannya parah,
   menurut
saya sih bantuin dulu isteri beres-beres. Karena nanti pak
 Kinan,
biarpun berjamaah, tapi jadi tidak khusyu' sholatnya,
 kepikiran
   rumah
terus. Seperti yang mbak Mei ceritakan di email lain bahwa
   Rasulullah
menyuruh untuk menambatkan unta kita terlebih dahulu sebelum
   sholat,
supaya sholatnya khusyu', tidak kepikiran untanya terus. Jadi
 hal-
   hal
yang bisa membuat hati kita tidak tenang, tidak fokus pada
 saat
   sholat,
ya dibereskan dulu.
   
Tapi kalau bisa ditinggal, ya tinggal aja dulu. Pak Kinan
 bilang ke
isterinya untuk istirahat dulu beres-beresnya sejenak,
 sementara
   pak
Kinan sholat jamaah di masjid, paling lama kan 15 menit-an
 aja.
   Setelah
pulang, diterusin lagi.
   
Kalau isterinya ngomel, ya dikasih senyum aja, Pak. Suami saya
   juga suka
senyum aja, kalau saya ngomel. Saya jadi malu hati kalau udah
   begitu,
ingat cerita Rasulullah saat minta ijin pada Aisyah saat akan
   sholat
malam (jadi tidak menemani Aisyah tidur), Aisyah menjawab yang
   isinya
kira-kira begini:Sebenarnya aku ingin dan senang engkau
 temani
   tidur.
Tetapi engkau akan melakukan yang lebih disukai oleh Allah,
 maka
   aku
ridho engkau tinggalkan. Waah... Isteri teladan kan kalau
 bisa
   seperti
beliau R.A.
   
Wallahua'lam bishowab.
Wassalaam,
-Ning
   
   
   
   
   
-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
[mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com]
 On Behalf Of Kinantaka
Sent: Saturday, November 03, 2007 10:41 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Di saat hujan turun
   
Mbak Ning,
   
Kalau istri sedang -eM- bagaimana? Tetap dengan sangat
 terpaksa
   sholat
sendirian, kan?
   
Kinantaka
   
   
On 11/2/07, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) ninghdw@ wrote:


 Yang bener, gini, pak Kinan... Bantuin dulu isteri beres-
 beres
   kamar.
 Setelah semua beres, pak Kinan ajak isteri sholat berjamaah.
   Jadi
 dua-duanya dapet kan ? Dapat pahala bantuin isteri, dan
 pahala
   sholat
 jamaah..

 Yang saya fahami, bila di rumah ada yang di-imam-I, lelaki
 tidak
   harus
   
 sholat di masjid (musholla). Tapi kalau di rumah ngga ada
 yang
 diimam-I, ya musti ke masjid atuh...

 Wass,
 -Ning

 -Original Message-
 From: 
 wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
 wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
 wanita-muslimah%
   40yahoogroups.
 com]
 On Behalf Of Chae
 Sent: Friday, November 02, 2007 3:57 PM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
   

[wanita-muslimah] Re: BILA NABI JATUH CINTA --SESAT ...!

2007-11-07 Terurut Topik ma_suryawan
Lina,

Anda telah memulai mendiskreditkan profil Pendiri Jemaat Ahmadiyah 
dengan menampilkan tulisan yang senada dengan tulisan-tulisan kaum 
orientalis (dan juga Salman Rushdi) yang suka mengolok-olok pribadi 
Rasulullah saw dengan tulisan bernuasa pendiskreditan, fitnah dan 
bualan.

Saya menghargai aturan moderator untuk tidak membahas mengenai profil 
Mirza Ghulam Ahmad.

Saya teruskan.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Betul mbak Mia. Saya tidak cuex terhadap keinginan tahu saya ttg 
 siapa itu MGA? ini juga krn getolnya Ahmadi promosi...:-)Tapi saya 
 cuex thdp fatwa sesatnya MUI dan saya berharap Ahmadi cuex juga. 

Anda berharap saya cuex terhadap fatwa MUI yang berisi kibulan dan 
fitnah itu?

No way lah...

 Jadi kan bisa hidup damai, meski secara prinsip ada perbedaan. 

Fatwa MUI itu bukan perbedaan, tapi kibulan dan fitnah.

 Saya 
 rasa Ahamadi akan menghindar bila diajak bicara soal MGA dan latar 
 belakang sejarah berdirinya Ahmadiyah di India. 

Sejak dulu, di berbagai milis, saya tidak pernah menghindar bicara 
soal Hz. Ahmad a.s. dan berbdirinya Ahmadiyah di India.

 Mereka lebih suka 
 bicara soal theologis dan Akidah yang berdasarkan AlQur'an dan 
 Hadist (versi mereka) serta sepak terjak Ahmadiyah di bidang 
 pendidikan, dakwah, sosial dll. 

Saya bicara apa saja sesuai keadaan.

 Saya juga menunggu jawaban MAS ttg pertanyaan saya tsb.
 
 Ketika saya mencari bacaan ttg siapa itu MGA, saya mendapat catatan 
 lama. Saya juga jadi berpikir, apa begini profile seorang Nabi? 

Itu adalah profile dari para penentang Ahmadiyah, seperti yang dibuat 
oleh para orientalis (dan juga Salman Rushdi) mengenai profile Nabi 
saw versi mereka...

 Mungkin ini juga menjadi salah satu buku acuan yang dipake MUI...:-)

Kasih buktinya. 

 
 BILA NABI JATUH CINTA

Penjelasan soal ini dengan mudah bisa dilihat oleh semua orang di 
seluruh dunia di http://islam.ahmadiyya.net/en/

Salam,
MAS

  
 Sheik Abubakar  Najar  seorang  penulis  India  yang  mashur
 menceritakan  kisah  seribu  satu  malam  itu  dengan judul:
 Taukah tuan tentang Mirza Ghulam Ahmad yang jatuh cinta?1
  
 Artikel ini tidak ditulis sebagai suatu romance  atau  kisah
 humor.  Ini adalah kisah nyata. Meskipun kedengarannya nanti
 sebagai suatu romance fantasi, namun cerita ini berasal dari
 tulisan  yang  orisinil  dari pahlawan yang ada dalam cerita
 tersebut yaitu Mirza Ghulam  Ahmad  dari  Qadian  yang  oleh
 pengikut-pengikutnya  diakui  sebagai Almasih, Almahdi, Nabi
 dan Rasul.
  
 Ketika itu umur Mirza Ghulam Ahmad mencapai 50 tahun  lebih.
 Keadaannya   kian   hari  kian  bertambah  lemah  disebabkan
 seringnya  penyakit-penyakit  datang  menyerang.   Ia   juga
 mendapat serangan penyakit pada matanya.
  
 Akan tetapi tidak disangka-sangka pada suatu ketika mendadak
 sorot mata Mirza menyala lagi. Apa gerangan yang menyebabkan
 mata  sakit  itu  bersinar  kembali.  Ah,  seorang  dara ayu
 bernama Muhammadi Begum telah tertangkap oIeh pandangan mata
 Mirza. Dara itu adalah puteri dari paman ibunya, Mirza Ahmad
 Beg. Maka  sudah  menjadi  suratan  takdir  bahwa  pandangan
 pertama Mirza Ghulam menjadi titik mula terbakarnya sang api
 cinta dalam kalbunya. Dan  mujurlah  kiranya,  sebab  ketika
 Mirza  GhuIam  Atmad  jatuh cinta, ia telah jadi rasul akhir
 zaman, sehingga harapannya  untuk  mempersunting  sang  dara
 tidak akan menemui kesulitan maupun rintangan.
  
 Akan  tetapi  sayang  sekali  bahwa  apa  yang telah terjadi
 adalah  sebaliknya.  Ayah  sang  dara  itu  ternyata   tidak
 tertarik  pada  kerasulan  Mirza.  Lebih-lebih lagi pinangan
 terhadap anaknya, ia tidak sudi  mengorbankan  anaknya  bagi
 memenuhi  hasrat  nafsu  Mirza  Ghulam  yang  sudah tua lagi
 sakit-sakitan itu. Apalagi  reaksi  sang  dara,  ia  spontan
 menolak mentah-mentah pinangan nabi Ahmadiyah itu.
  
 Mirza Ghulam Ahmad tidak menduga sama sekali, bahwa ia telah
 menerima jawaban yang sangat mengecewakannya; Karena itu  ia
 segera  mengumumkan  tentang  wahyu yang baru saja ia terima
 dari Tuhannya. Ia berkata bahwa Tuhan telah  mempertunangkan
 Mirza dengan dara ayu itu secara ghaib (spirituil). Dan bagi
 keluarga dara Muhammadi Begum, demikian  kata  Mirza,  Tuhan
 akan   memberi   berkah   bila  nantinya  mereka  menyetujui
 pertunangan itu secara resmi. Juga Mirza  tidak  ketinggalan
 memberi  satu  peringatan  keras,  yaitu bila mereka menolak
 lamarannya itu atau  mengawinkan  anaknya  dengan  laki-laki
 lain,  maka suami yang bukan Mirza itu akan mati dalam waktu
 dua setengah tahun kemudian, dan ayah sang  dara  akan  mati
 dalam   waktu  tiga  tahun  sesudah  perkawinan  itu.  Mirza
 mengumumkan wahyu-wahyunya itu melalui risalahnya  serta  ia
 bagi-bagikan  pada  khalayak  ramai. Hal ini pernah ia tulis
 dalam kitabnya: ainae kemalati  Islam  halaman  552.  Juga
 tertulis  dalam  kitab  Ahmadiyah  Facts  About  Ahmadiyyah
 Movement halaman 34.
  
 Dalam kitabnya yang lain yaitu izalatil auham 

Re: [wanita-muslimah] Re: Di saat hujan turun

2007-11-07 Terurut Topik Oky Zayyd
bagaimana cara menghadapi istri yang merasa selalu paling benar,dan
tidak mau berkaca pada diri sendiri bahwa manusia itu diciptakan Allah,
manusia yang jauh dari kesempurnaan pasti pernah berbuat baik dan berbuat
buruk tanpa mereka sadari.

mohon pencerahan

On 08/11/2007, Kinantaka [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Membantu istri kan wajib, dan sholat berjama'ah di mesjid itu Sunnah.
 Jadi
 gimana, kalau menurut rumus mbak Lina, berarti saya harus membantu beres2
 di
 rumah kan?

 Apakah ada yg pernah berpendapat bahwa membantu istri itu hukumnya Sunnah?

 Kinantaka

 On 11/7/07, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] linadahlan%40yahoo.com
 wrote:
 
  Tanya pak Kinan karena dia yang ngalami. Separah apa kebocorannya ?
  Apa diperlukan perbaikan/perhatian sesegera mungkin ? Kalo emang
  urgent banget ini menjadi lebih wajib ketimbang shola wajib DI
  MASJID karena mendahulukan memberikan bantuan kpd yang membutuhkan
  urgent itu mendapatkan pahala 100 derajat...:-)) Kalo mo itung2an
  derajat pahala.
 
  Saya pernah tanya juga ama seorang ustadz mana yang lebih penting
  memberikan infaq sedekah atau membayar hutang? Kata si ustadz
  membayar hutang itu wajib, infaq sedekah itu sunnah. Jadi, dahulukan
  yang wajib dari yang sunnah kecualididepan mata ada orang yang
  membutuhkan infaq sedekah kita dan kalo tidak di kasih pertolongan
  berupa uang utk makan ato berobat orang tsb akan mate'.
 
  Sebetulnya pertanyaan saya ke ustadz itu merujuk kepada fenomena
  seseorang (ato misalkan kita) yang rajin membagikan infaq sedekah
  tapi rajin pula meminjam uang kesana kemari untuk menutupi keperluan
  hidupnya sehari-hari karena orang tsb (or kita) terlibat hutang sana
  sini: termasuk hutang credit card ???
 
  wassalam,
  --- In 
  wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com,
  Chae
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   sekarang mana yang lebih wajib hukumnya...membantu istri di rumah
  atau
   sholat wajib di mesjid?
  
  
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
 wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
  Lina Dahlan linadahlan@
   wrote:
   
Dahulukan yang wajib dari yang sunnah. Beres deh.
wassalam,
   
--- In 
wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
 wanita-muslimah%40yahoogroups.com,

  Tri Budi Lestyaningsih
(Ning) ninghdw@ wrote:


 Pak Kinan,
 Menurut saya, kalau isteri lagi eM, ya pak Kinan sebaiknya
  sholat
jamaah
 di Musholla dong.

 Tapi, memang harus lihat suasana juga. Kalau
  keadaannya parah,
menurut
 saya sih bantuin dulu isteri beres-beres. Karena nanti pak
  Kinan,
 biarpun berjamaah, tapi jadi tidak khusyu' sholatnya,
  kepikiran
rumah
 terus. Seperti yang mbak Mei ceritakan di email lain bahwa
Rasulullah
 menyuruh untuk menambatkan unta kita terlebih dahulu sebelum
sholat,
 supaya sholatnya khusyu', tidak kepikiran untanya terus. Jadi
  hal-
hal
 yang bisa membuat hati kita tidak tenang, tidak fokus pada
  saat
sholat,
 ya dibereskan dulu.

 Tapi kalau bisa ditinggal, ya tinggal aja dulu. Pak Kinan
  bilang ke
 isterinya untuk istirahat dulu beres-beresnya sejenak,
  sementara
pak
 Kinan sholat jamaah di masjid, paling lama kan 15 menit-an
  aja.
Setelah
 pulang, diterusin lagi.

 Kalau isterinya ngomel, ya dikasih senyum aja, Pak. Suami saya
juga suka
 senyum aja, kalau saya ngomel. Saya jadi malu hati kalau udah
begitu,
 ingat cerita Rasulullah saat minta ijin pada Aisyah saat akan
sholat
 malam (jadi tidak menemani Aisyah tidur), Aisyah menjawab yang
isinya
 kira-kira begini:Sebenarnya aku ingin dan senang engkau
  temani
tidur.
 Tetapi engkau akan melakukan yang lebih disukai oleh Allah,
  maka
aku
 ridho engkau tinggalkan. Waah... Isteri teladan kan kalau
  bisa
seperti
 beliau R.A.

 Wallahua'lam bishowab.
 Wassalaam,
 -Ning





 -Original Message-
 From: 
 wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
 wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
 wanita-muslimah%40yahoogroups.com]
  On Behalf Of Kinantaka
 Sent: Saturday, November 03, 2007 10:41 AM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
 wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Di saat hujan turun

 Mbak Ning,

 Kalau istri sedang -eM- bagaimana? Tetap dengan sangat
  terpaksa
sholat
 sendirian, kan?

 Kinantaka


 On 11/2/07, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) ninghdw@ wrote:
 
 
  Yang bener, gini, pak Kinan... Bantuin dulu isteri beres-
  beres
kamar.
  Setelah semua beres, pak Kinan ajak isteri sholat berjamaah.
Jadi
  dua-duanya dapet kan ? Dapat pahala 

Re: [wanita-muslimah] 10 Kriteria Aliran Sesat MUI

2007-11-07 Terurut Topik Achmad Chodjim
Wah, kriteria itu justru menyesatkan dan sesat.

Bayangkan, mengingkari salah satu dari RIs dan RIm. Lha, itu rukun kan bagian 
dari pijakan golongan. RIs yang lima dan RIm yang enam itu adalah rukun-rukun 
yang dipegang oleh golongan sunni.

Kalau kita rinci rukun-rukun itu, maka ada rukun RIs dan RIm menurut sunni, 
syiah, muktazilah dll. Jadi, ya tidak benar kriteria tsb.

Tidak meyakini dan mengikuti dalil syar'i itu yang gimana? Apa dalil syar'i itu 
seperti yang diklaim oleh MUI?

Lho, Tuhan apa telah mati sehingga sudah tidak ada wahyu turun? Bukankah kita 
diminta bahkan wajib membaca Alfatihah dalam salat yang di dalamnya kita Mohon 
ditunjukkan ke jalan yang lurus? Terus, jawaban Tuhan kepada si pemohon itu 
apa tidak lewat wahyu, silakan baca QS 42:51. Apa Tuhan terus ngajak ngobrol 
atau omong-omong?

Bagaimana disebut mengingkari autensitas dan kebenaran Alquran?

Menafsirkan Alquran yang tidak berdasar kaidah-kaidah tafsir itu yang 
bagaimana? Lalu siapa pembuat kaidah tafsir? Bukankah kaidah tafsir itu sendiri 
klaim golongan?

Mengingkari kedudukan hadits nabi sebagai sumber ajaran Islam. Lho, bukankah 
selama ini golongan yang satu mengingkari hadis golongan yang lain?

Weleh...weleh, ketika Nabi masih hidup dielecehkan sebagai orang gila, 
penyihir, dan penyair. Lha koq sekarang ada pernyataan menyesatkan terhadap 
orang yang Menghina, melecehkan, dan/atau merendahkan nabi dan rasul. Marilah 
kita tunjukkan bahwa sebagai seorang muslim, pengikut rasulullah, kita harus 
bisa menjadi rahmat lil alamin. Kita harus sekuler dan tidak sektarian.

9. Mengubah, menambah, dan mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan 
syariat. 
Ini juga rebutan klaim golongan. Lha, orang muslim yang bergolongan Khawarij 
malah mengatakan bahwa sumber dari Alquran dan sunah nabi salat wajib itu hanya 
2X sehari. Mubalig awal yang masuk Lombok, Talaud dan beberapa tempat hanya 
mengakui bahwa salat wajib itu 3X sehari. 

10. Mengafirkan sesama muslim tanpa dalil syar'i. 
Lha, yang namanya mengkafirkan sesama muslim itu ya sudah pasti tanpa dalil 
syar'i. Yang menyatakan sesat terhadap sesama muslim ya tanpa dalil syar'i. 
Yang ada ialah dalil syetan memperturutkan EGO.

8. Mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir. 
Ini merupakan interpretasi!

Salam,
chodjim

 

  - Original Message - 
  From: Sunny 
  To: Undisclosed-Recipient:; 
  Sent: Wednesday, November 07, 2007 5:53 PM
  Subject: [wanita-muslimah] 10 Kriteria Aliran Sesat MUI


  Refleksi: Di NKRI selain Islam ada juga agama-agama lain yang tidak memenuhi 
kriteria MUI. Apakah agama-agama lain ini adalah aliran sesat? Bisa sesat 
apakah mereka harus dihukum?

  http://www.radarbanjarmasin.com/berita/index.asp?Berita=Utamaid=77910

  Rabu, 7 November 2007

  10 Kriteria Aliran Sesat MUI 

  1. Mengingkari salah satu rukun iman dan rukun Islam 

  2. Meyakini atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dengan dalil syar'i 
(Alquran dan Assunah) 

  3. Meyakini turunnya wahyu sesudah Alquran 

  4. Mengingkari autentisitas dan kebenaran Alquran 

  5. Menafsirkan Alquran yang tidak berdasar kaidah-kaidah tafsir 

  6. Mengingkari kedudukan hadits nabi sebagai sumber ajaran Islam 

  7. Menghina, melecehkan, dan/atau merendahkan nabi dan rasul 

  8. Mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir 

  9. Mengubah, menambah, dan mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah 
ditetapkan syariat. 

  10. Mengafirkan sesama muslim tanpa dalil syar'i. 

  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]



RE: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua M

2007-11-07 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
 
Pak MAS,
Kayaknya memang kita tidak nyambung. Mohon maaf, bahwa jawaban dan
tanggapan pak MAS di bawah menunjukkan bahwa saya tidak dapat
menjelaskan dengan jelas, sehingga apa (beberapa) yang saya maksudkan
tidak sampai. Perlu orang yang lebih pandai menulis untuk menjelaskan
apa yang saya maksudkan. Kadang memang saya kesulitan membuat apa yang
saya fikirkan dimengerti oleh orang lain.
 
Mungkin saya coba menjelaskan sekali lagi. 
 
MUI mengeluarkan fatwa itu berdasarkan (1) FAKTA dan (2) DASAR HUKUM.
 
(1) FAKTA -- Memang tidak ada di Al Qur'an dan Hadits. Fakta adalah
sesuatu yang diketahui, realitanya. Ini yang menjadi Object analisa. Dan
tentunya memang FAKTA bahwa AHmadiyah meyakini adanya Nabi dan Rasul
sesudah Muhammad (Mirza Gulam Ahmad) BUKAN dari AlQur'an dan Hadits.
 
(2) DASAR HUKUM -- Nah kalau yang ini, Insya Allah MUI mengambilnya
dari AlQur'an dan Hadits, atau dari ijtihad atau pendapat jumhur ulama
yang bersumber pada keduanya. Ini yang menjadi patokan untuk
menganalisa.
 
Berdasarkan (1) FAKTA dan (2) DASAR HUKUM itulah, MUI mengeluarkan Fatwa
(pendapat). 
 
Jadi, kalau pak MAS mengatakan MUI tidak mendapatkan fakta dari Al
Qur'an dan Hadits, MEMANG BENAR, saya yakin memang demikian. Seperti
yang saya tulis di atas, bahwa fakta memang TIDAK diambil dari ALQur'an
dan ALHadits, tapi dari sumber lain. Dan memang FAKTA TIDAK BOLEH
dijadikan DASAR HUKUM. Dasar Hukum HARUS berdasarkan AlQur'an dan
Hadits. Jadi tidak bisa dikatakan bahwa  MUI mengesampingkan AlQur'an
dan AlHadits dalam process pembuatan fatwa tersebut.
 
Demikian yang saya pahami, pak.
 
Mohon maaf bila menyinggung.
Wass,
-Ning
 
 
 


From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ma_suryawan
Sent: Wednesday, November 07, 2007 8:00 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak
Lazim (1), Semua M



Mbak Ning,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com , Tri Budi Lestyaningsih
(Ning) [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Pak Mas,
 
 Berikut yang saya fahami.
 
 MUI mengeluarkan fatwa sesat untuk Ahmadiyah itu, karena (salah
satunya)
 Ahmadiyah menganggap ada nabi setelah Muhammad SAW, yaitu Mirza Gulam
 Ahmad. 

Saya ulang, MUI mengeluarkan fatwa sesatnya berdasarkan data dan fakta
yang diketemukan dalam sembilan buah buku tentang Ahmadiyah, bukan
berdasarkan al-Qur'an dan Hadits.

Jadi, omongan anda itu tidak cocok dengan fakta.

Dan, MUI telah membual karena tidak bisa menghadirkan bukti atas
fatwanya itu.

 Bukan hanya MUI. Liga Muslim Dunia pun menyatakan sesat bagi
 aliran yang menyatakan ada Nabi setelah Muhammad SAW. Jadi, bila ada
 aliran lain yang juga menyatakan adanya Nabi setelah Muhammad SAW,
insya
 Allah akan dikatakan sebagai aliran sesat.

Tidak ada masalah.

Agar selalu diingat bahwa yang berhak menentukan sesat atau tidak
sesatnya suatu golongan adalah Allah Ta'ala.

Ada ulama NU yang mengatakan dengan cukup bijak bahwa sesat itu ada 2
macam, yaitu:

1. Sesat ilahiyah = berhubungan dengan masalah keyakinan/keimanan,
yang mana hanya Allah Ta'ala saja yang berhak menentukan dan
menghukumnya.

2. Sesat insaniyah = berhubungan dengan masalah perilaku duniawi,
misalnya mencuri, membunuh, merampok, teror dengan bom, korupsi, dll
= ini bisa dihukum dengan perangkat UU yang berlaku.

Lalu, yang sedang sampeyan omongin itu ada di sebelah mana??

 Nah, apakah faktanya memang demikian?.. maksudnya, apakah benar bahwa
 Ahmadiyah itu meyakini adanya nabi setelah Muhammad SAW? Bila YA, maka
 fatwa MUI dan juga fatwa Liga Muslim Dunia itu memang beralasan, bukan
?

Apakah meyakini ada nabi setelah Nabi Muhammad s.a.w. adalah sebuah
dosa? Apakah meyakini ada lagi nabi setelah Nabi Muhammad s.a.w.
adalah sebuah kesalahan, sehingga itu semua dikatakan sebagai dosa dan
sesat?

Coba anda jelaskan.

 MUI (mungkin) memang mengetahui fakta tersebut dari ke-9 buku yang pak
 MAS katakan di bawah. 

Coba hadirkan buku tersebut dan tunjukkan di sebelah mana adanya fakta
yang sampeyan omong itu.

Catatan buat anda, buku dan literatur Ahmadiyah bisa dibaca oleh semua
orang di seluruh dunia. Coba lihat http://www.alislam.org
http://www.alislam.org 

 Bila kemudian ke-9 buku itu tidak bisa dihadirkan,
 apakah faktanya tidak demikian? Maksudnya, apakah kemudian faktanya
itu

Coba anda tanya ke MUI, mengapa fakta dan judul buku2 itu tidak bisa
dihadirkan.

 : ternyata Ahmadiyah TIDAK PERNAH memiliki ajaran bahwa ada nabi
setelah
 Rasulullah SAW ? 

Ajaran adanya nabi/rasul setelah Rasulullah adalah ajaran al-Qur'an
dan ajaran Rasulullah s.a.w. sendiri.

 Atau ternyata Ahmadiyah pun percaya bahwa Muhammad SAW
 adalah Rasul terakhir? 

Percaya. Beliau s.a.w. adalah rasul terakhir yang membawa sya'riat.

 Kalau memang ternyata demikian, saya setuju,
 bahwa MUI dan Liga Muslim Dunia harus merevisi fatwa mereka. TETAPI,
 bila faktanya TETAP demikian (Ahmadiyah percaya ada Rasul setelah