Baca lagi pertanyaan sampeyan. "emang ada pasalnya di Qur'an kita tidak boleh ngaku Nabi??;))"
jawab Allah: "lebih zalim". [ato bahasa saya neh (yg lebih lunak) "ada gak sih orang yang lebih dableg daripada org yg mengatakan..."] Lalu manusia mo bilang "emangnya ada pasal di Qur'an kita boleh berlaku zalim"?? he..he..kayak Yahudi ngeyel di kisah Sapi Betina. wassalam, -- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Jelas sekali di ayat ini bahwa kita ini ndak ikut campur urusan Gusti > Allah sama Makluk-Nya wong nanti yang balas juga Gusti > Allah...kok...sepertinya kita2 kadang suka over acting:) > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" <linadahlan@> > wrote: > > > > QS6:93 > > Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang mengadakan > > kedustaan terhadap Allah atau yang berkata:"Telah diwahyukan kepada > > saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang > > yang berkata:"Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan > > Allah". Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang- > > orang yang zalim berada dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang > > para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil > > berkata) :"Keluarkanlah nyawamu". Di hari ini kamu dibalas dengan > > siksaan yang menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap > > Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu > > menyombongkan diri ayat-ayat-Nya. > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" > > <chairunisa_mahadewi@> wrote: > > > > > >> > > > ** emang ada pasalnya di Qur'an kita tidak boleh ngaku Nabi??;)) > > > > > > > > > > Ada rujukan juga kisah dijaman Nabi SAW dan para sahabat. Ini > > mengingatkan saya kepada komentas MAS kepada mbak Lena (?) > > ttg "halalnya darah" di jaman Abu Bakar ra.: > > > > *** > > Nabi palsu yang muncul di jaman Rasulullah adalah Musailamah Al- > > Kadzdzab, yang telah memiliki pengikut yang sangat banyak dan > > membuat banyak fitnah terhadap Islam, yang akhirnya dibunuh pada > > jaman khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq .ra. dalam perang Yamamah. > > > > Di negri Yaman muncul nabi palsu Al-Aswad Al-`Ansi, yang juga > > dibunuh oleh para sahabat. Ada pula Nabi perempuan bernama Sajah, > > yang dikawin oleh Musailamah, namun akhirnya bertaubat dan kembali > > memeluk Islam. > > > > Al-Muktar bin Abi Ubaid Ats-Tsaqafi memiliki pengikut > > yang banyak di kota Kuffah, yang mengaku didatangi Malaikat Jibril, > > pada zaman pemerintahan Ibnu Zubair. > > > > Al-Harits Al-Kadzdzab mengaku nabi palsu di jaman pemerintahan Abdul > > Malik bin Marwan, yang kemudian harus menerima hukum bunuh. Dan > > Dijaman Modern ada yang mengaku Nabi orang yang bernama Mirza Ghulam > > Ahmad. > > > > *** > > > > Yah, kita hidup di jaman yang sangat jauh dari jaman Nabi SAW dan > > para sahabat. Jadi...maklum aja kalo toleransinya sudah jauh semakin > > tinggi (ha..ha atau semakin cuex). Padahal di AlQur'an sudah > > dibilang bhw umat yang mengalami kemenangan besar adalah umat spt > > ini: > > > > Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari > > golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka > > dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada > > Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir > > sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. > > Itulah kemenangan yang besar (QS9:100) > > > > Tapi mengapa kita segan mengikuti cara mereka ya? padahal begitu lah > > kalau mau mencapai kemenangan besar. Oh ya kita lebih senang kepada > > kemanangan kecil saja atau bahkan kekalahan. Ya udah lah, cuex aja. > > Kita cuma sekedar saling mengingatkan: mo cara halus ato cara > > keras/menghujat...he..he...karena gak dibolehin cara radikal. > > > > wassalam, > > >