liberal dlsb sejenisnya...
salam
l.meilany
- Original Message -
From: jano ko
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, April 11, 2006 1:18 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Kami 'dengar' dan kami taat - Ulama
Parameternya gampang aja lhah you
u ke barat, bahasa inggris [ ndak
paham saya]
> Sebagai orang indonesia yg dikatakan ulama adalah : orang2 yg
'pandai', ahli, dalam pengetahuan agama islam.
> Alim. Alim ulama, orang yg punya kepandaian agama islam dan orang yg
baik perilakunya...
> Jadi :
> Gimana yg bisa diang
B.
> Contohnya ulama DS ; di MUI bilang perayaan natal ndak boleh, di
organisasinya bilang 'o boleh, silaken,
> pake gedung kami juga ndak pa-pa'
> Itulah ulama di indonesia... :-))
>
> salam
> l.meilany
> [ kayaknya di WM juga banyak sekali ulama :-)) ]
>
ng perayaan natal ndak boleh, di organisasinya
bilang 'o boleh, silaken,
pake gedung kami juga ndak pa-pa'
Itulah ulama di indonesia... :-))
salam
l.meilany
[ kayaknya di WM juga banyak sekali ulama :-)) ]
- Original Message -
From: jano ko
To: wanita-musli
09, 2006 3:57 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Kami 'dengar' dan kami taat - Ulama
Maaf, disini ada salah kaprah,
Kalau ada orang yg merasa dirinya sebagai Allah, itu namanya orang yang
tidak mendapat petunjuk, namanya bukan 'Ulama',
Menyamakan diri
Bung Jano,
merujuk banyak posting anda, tampaknya ada 'seling-surup' nih. anda
senantiasa merujuk pada 'gambaran seharusnya' sementara saya dan
(mungkin) sarinesia merujuk pada banyak realitas atau fakta.
ulama kebanyakan memang tidak seberani syekh siti jenar menyatakan
tentang manunggaling kawu
Maaf, disini ada salah kaprah,
Kalau ada orang yg merasa dirinya sebagai Allah, itu namanya orang yang tidak
mendapat petunjuk, namanya bukan 'Ulama',
Menyamakan dirinya dengan Allah itu syirik, orang yang syirik itu jelas orang
yang tidak mengerti aturan Islam.
Sekarang kita baca
itu adalah ulama yg perlu pencerahan pak.. yaa seperti HMNA lah :))
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "st sabri" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Yang menjadi persoalan, banyak ulama merasa dirinya "Allah" ketika
> menyampaikan ini. Jadi ketika ada yg sedikit mbalelo, meski Allah gak
> ngasih