Re: [Keuangan] Re: Redenominasi vs Penguatan Rp
Jika Redenominasi ya. Seluruhnya dibagi 1000 rencananya. Kalau penguatan tidak berdiri sendiri-sendiri. RM Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Marlena Thung" Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Fri, 6 Aug 2010 03:01:40 To: Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Re: Redenominasi vs Penguatan Rp Mohon konfirmasi, nanti bukannya gajinya dari Rp10.000.000 jadi Rp10.000 ya pak.. Mohon informasi jika saya salah mengerti Salam, Thung 331 Koordinator TeRuCI Ladies Sent from my Bleki Berrih® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Rachmad M" Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Fri, 06 Aug 2010 02:57:15 To: Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] Re: Redenominasi vs Penguatan Rp Begini, kalau 1 US $ = Rp. 1 akibatnya adalah gaji yang berlaku saat ini misal 10.000.000/bulan akan sama dengan 10.000.000 US $/perbulan. Tentu saja ini tidak masuk akal dan akan membuat orang segan bekerja atau bekerja seadanya kemudian menikmati barang import sajua yang harganya sangat murah :-) Devaluasi mata uang yang dilakukan pemerintah selalu diikuti dengan kesetimbangan baru dalam hal barang dan jasa. Masalah biasanya terjadi pada periode pencapaian kesetimbangan dan korbannya adalah mereka yang bergaji tetap seperti PNS. Kestabilan rupiah dan inflasi yang terkontrol memperlihatkan kesetimbangan sudah terjadi artinya tidak ada yang merasa dirugikan saat transaksi barang/jasa dilakukan. Memotong secara proposional atau redenominasi tidak akan menggangu kesetimbangan ini jika tidak diusik oleh politisasi masalah yang ada. Dan Politisasi ini bisa muncul dari banyak pihak baik yang tidak paham, ataupun yang paham tapi punya kepentingan misalnya mereka yang menyimpan uangnya di bawah kasur, Dengan redenominalisasi akan sangat terpaksa menukarkan uangnya di Bank dan kemungkinan besar terpantau PPATKCilaka :-) Salam RM --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "davidbela...@..." wrote: > > Ngomong2 soal redenominasi Rp, mungkin gak sih klo Rp dikuatkan hingga Rp > 1/$1? > > Rp dibuat jd spt th 98 ke bwh aja dah keren, trus pelan2 dikuatin lg ke > Rp1/$1. Kan klo di redenominasi banyak takutnya, nah klo di kuatin bagaimana? > Kan otomatis ekonomi harus dikuatin, inflasi harus dijaga ketat, dan > masyarakat lebih tenang ngadapin perubahannya. > > Tp mgkn klo penguatan Rp hg Rp1/$1 gak bs dalam jangka waktu 10th, tp lebih > pasti, bukan? > > Apapun itu, mo redenominasi mo nguatin Rp, seru2 aj seh, bis dah lama gak > ngliat uang 10 perak, dulu punya banyak, masih pd inget gak bli es mambo cman > 25 perak? :D > > Lebih seru lg klo ampe ngliat uang gobang, itu lho...uang yg bolong > ditengahnya, :)) > > > thx. > [Non-text portions of this message have been removed] = Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking" = Alamat penting terkait millis AKI Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 Arsip Milis AKI online: http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links = Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking" = Alamat penting terkait millis AKI Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 Arsip Milis AKI online: http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogrou
Re: [Millis AKI- stop smoking] Tweet from @wiloto
Rasanya milis adalah milis, blog adalah blog, Facebook adalah Facebook dan twitter adalah twitter. Saya kira ketika twiter difungsikan sebagai milis ada yang salah. Jadi kalau mau ngetwit ya ngetwit aja, jangan dimilis ... RM Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Christovita Wiloto" Date: Sat, 10 Apr 2010 08:21:38 Subject: [Millis AKI- stop smoking] Tweet from @wiloto PERANG BINTANG !! Pengacara: Ada Pihak Lain yang Adu Domba Susno dan Makbul http://bit.ly/c1fVzb Best regards Christovita Wiloto http://www.wilotocorp.com Sent from my WILOTO CORP® wireless device = Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking" = Alamat penting terkait millis AKI Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 Arsip Milis AKI online: http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links = Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking" = Alamat penting terkait millis AKI Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 Arsip Milis AKI online: http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Keuangan] Re: Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century
Koreksi dikit : bukan kedaton tapi ketaton (terluka) :-) Para politisi lagi berupaya mengaduk-aduk nalar masyarakat agar sampai tujuan yang mereka inginkan yakni 'menang' Hanya saja menang terhadap apa kita belum paham karena mereka belum menemukan 'pekik' yang tepat :-( Salam RM Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "nazarjb" Date: Fri, 12 Feb 2010 14:38:15 To: Subject: [Keuangan] Re: Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century Hm...jika bicara tentang zaman orba yang otoriter, bakalan banyak yang mau turun kejalan lagi seperti 1998 Apa lagi cerita tentang tragedi trisakti dan moses. Atau DOM & pembantaian di aceh, atau tentang tank-tank yang patroli di jakarta, sepatu-sepatu serdadu yang masuk masjid waktu mengejar mahasiswa, penculikan aktivis yang dimasukkan dalam karung oleh kopasus dll... Bahkan karena saking bersemangatnya, ada mahasiswa dari medan yang nekat bergelantungan di roda pesawat ke jakarta untuk demo. Ya, sebaiknya suasana tersebut tidak terulang. Karena ketika kekuatan massa menyatu, maka ia melebihi kekuatan banteng-banteng kedaton (istilah soekarno). Jumlah penduduk lebih banyak dibanding serdadu dan polis, tidak sebanding dengan kekuatan massa yang sedang marah (kesadaran dan akal sehat hilang). Karena itu, nerara dan aparaturnya harus belajar dari peristiwa dan tragedi tersebut. Ciptakan pemerintahan yang transfaran, bermoral dan konstitusional. Salam Nazar On: Tebo-Jambi --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, rangga almahendra wrote: > > Kita pernah mengalami selama 32 tahun, penguasa dibiarkan zalim seenaknya, > memperkaya diri dan keluarganya, tanpa ada satupun yang berani > mengingatkannya. > "Namrud menjadi namrud karena rakyatnya ikut menamrudkan dirinya". > > Saya sendiri melihat apa yang dilakukan Pansus sudah benar, sisi positifnya > utk mengingatkan penguasa agar tidak main main lagi dalam membuat kebijakan. > Saya sebagai orang awam juga merasakan adanya penyalahgunaan uang negara > sebesar 6,7 triliun untuk menyelamatkan bank kecil yang sakit-sakitan dan > korup... mekanisme pengambilan keputusan sangat absurd, dan pelaporannya pun > terkesan main main (hanya pakai SMS, seperti anak ABG aja) > Semoga dengan adanya teguran teguran dan check-balancing seperti ini, > siapapun yang jadi penguasa akan lebih berhati hati dalam mengambil > kebijakan. > Tapi saya juga sepakat, jangan sampai pansus hanya digunakan sebagai > kendaraan politik kepentingan tertentu. Jadi mari kita kawal bersama. > > salam hangat > [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Keuangan] Rekening BCA bermasalah? or sekedar hoax?
BCA temenan sama ATM berlogo Maestro dan Cirrus. RM Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Ika Handayani" Date: Wed, 20 Jan 2010 09:34:00 To: Subject: RE: [Keuangan] Rekening BCA bermasalah? or sekedar hoax? Bukannya BCA ga temenan sama ATM bersama yaa? (maksud aku, BCA sptnya ga termasuk dalam jaringan ATM b'sama) -Original Message- From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com [mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Aditya Kresna Priambudi Sent: Wednesday, January 20, 2010 9:30 AM To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Rekening BCA bermasalah? or sekedar hoax? Menurut berita yang beredar di internet, bukan kesalahan rekening BCA, tapi ada tindakan kriminal, penarikan uang melalui ATM bersama, sehingga sulit dilacak oleh pihak kepolisian. 2010/1/20 Ryan Fitriyanto > > > RR, > > Semalem dapet kabar kalo beberapa rekening di BCA berkurang tanpa > sepengetahuan si empunya. > > Pagi ini katanya beberapa terjadi di jakarta. > > Beneran kah? any info guys and gals? > > Salam > > ryan > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Bls: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan
Apakah kita harus mempersoalkan bu Mega membuat kebijakan bangun Suramadu atau Cipularang ? Kebijakan tidak bisa diadili tapi jika ada yang korupsi itu masalah hukum yang tidak bisa kedaluarsa. Kebijakan sendiri cukup dipertanbggung jawabkan dalam Sidang Umum. Salam RM Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: prastowo prastowo Date: Fri, 15 Jan 2010 17:53:38 To: Subject: Bls: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan Salam, Analogi ini tidak tepat. Tiap masa pemerintahan telah mempertanggungjawabkan tugasnya, itu betul, tapi pastilah dlm tataran kebijakan, bukan pada detail. Bagaimana jika diketahui sebuah kebijakan ternyata korup? Jelas apa yg dilakukan KPK adalah mengadili praktik masa lalu, bahkan di masa Megawati sekali pun, jadi apa yang salah dg Pansus ini, toh terciumnya indikasi juga baru di kemudian hari? pras Dari: Rachmad M Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Terkirim: Kam, 14 Januari, 2010 07:05:09 Judul: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan Sebetulnya sebuah kebijakan selalu mempunyai banyak sisi. Ada pihak yang diuntungkan, ada pula pihak yang dirugikan. Oleh karenanya sebuah kebijakan tidak dapat diungkit seperti halnya Pansus Century. Tempat yang paling cocok untuk mempertanggung jawabkan sebuah kebijakan adalah Sidang Umum atau Sidang Istimewa. Memperhatikan bahwa Bailout sendiri terjadi pada periode kepemimpinan yang lalu dan DPR tidak ada yang mempertanyakan pada saat Sidang Umum, maka sebenarnya menjadi pertanyaan, apa kerja anggota DPR sehingga SBY bisa mencalonkan lagi tanpa catatan yang seharusnya diketahui oleh masyarakat umum sebagai pemilihnya. Seandainya bailout terjadi pada saat periode ini dan segera diadakan panitia yang kemudian ditindak lanjuti oleh Sidang Istimewa, maka bisalah kita cerna bahwa DPR sangat tanggap guna menghindari terjadinya penyimpangan lebih jauh. Yang jadi masalah DPR dengan 'hasil pemilihan baru dengan wajah baru' mencoba mempermasalahkan kebijakan periode yang lalu yang sebenarnya telah dipertanggung jawabkan dalam Sidang Umum, sungguh sangat aneh. Salam RM --- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, prastowo prastowo wrote: > > Wah..buka-bukaan menjadi semakin menarik. > Kemarin Ibu SMI dengan mimik kesal menyatakan bahwa kekesalannya kepada > Pejabat BI sama dengan kekesalan para anggota Pansus. Beliau juga > menyampaikan data yang kurang memuaskan. Fakta lain yang perlu dikritisi: > > - jika ada sekitar 23 bank dengan peer yang hampir sama, sebagaimana menjadi > alasan pembenar dampak sistemik, seharusnya yang memanfaatkan FPJP yang > diubah dari PBI 10/26 menjadi PBI 10/30 tidak hanya BC, faktanya tidak ada > bank lain memanfaatkan FPJP. > > - Status/kedudukan hukum KSSK/KK. Di Perppu No. 4/2008 KSSK berwenang > menetapkan bank gagal berdampak sistemik. Ini juga menjadi kewenangan KK yang > disebut dalam UU LPS. Apakah KSSK=KK (dlm UU BI dan UU LPS?). Jika dasar > hukum bailout adalah Perpu, artinya cukup KSSK (Menkeu dan Gubernur BI), tapi > mengapa perlu dilakukan juga rapat KK (anggota Menkeu,Gubernur BI, Ketua LPP, > Ketua LPS)? untuk memenuhi ketentuan UU LPS? Yang menarik sebenarnya bukan > di status KSSK, tapi mengapa Pemerintah perlu mengatur KSSK padahal UU LPS > jelas mengatakan KK? dan mengapa ada yang menyarankan di Rapat KSSK 21 > November 2008 itu utk diadakan rapat KK agar memenuhi UU LPS? > > Dua hal itu dulu bisa menjelaskan ada persoalan hukum. Maka, semoga fakta > semakin banyak terungkap, sehingga mempermudah rekonstruksi untuk mendapatkan > kesimpulan yang adil dan objektif. > > Dugaan kuat, BI tidak jujur dan terbuka. Karut marut yang menghentak, di > tengah sanjungan lembaga ini dianggap lembaga paling pruden di Indonesia. > Belum soal Surat Berharga jatuh tempo yang "sengaja" tak semua dihitung, > sehingga hanya dalam tiga hari dana bailout melonjak, dari Rp 630 M menjadi > Rp 2,1 T. Mengapa tak dikalkulasi sekalian POTENSI surat berharga yang telah > dan akan segera jatuh tempo? > > Kasihan Ibu SMI. Ia kemarin tampil tenang meski tampak letih dan gundah. Cara > menjawabnya sungguh menunjukkan kualitas dan kecerdasan yang luar biasa. > Beliau memahami persoalan dan menguasai data, hingga membuat anggota Pansus > terhenyak dan sering kehilangan jejak untuk bertanya. > Sayang, semua yang indah ini dapat menjadi tak berarti ketika Anda harus > memutuskan sesuatu di balik cara kerja teknokrat yang hanya tahu kebenaran > tunggal, terlampau dingin dan percaya diri, dan yakin mampu membolak-balik > segala prosedur birokratis yg memang rumit itu. > > salam > > > > > > Dari: ? > Kepada: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com > Terkirim: Rab, 13 Januari, 2010 21:35:30 > Judul: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan > >  > > > Selain itu sebaiknya ju
Re: [Keuangan] ABS - was: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan
Uang pajak pasti kembali pada rakyat melalui mekanisme penyediaan barang dan jasa yang disediakan oleh masyarakat. Apakah itu melalui mekanisme penggajian PNS dan ABRI atau penyediaan fasilitas publik yang dikerjakan oleh anak bangsa. Uang rupiah hanyalah penghantar terciptanya barang atau jasa. Seperti yang dikatakan JK uang berputar atau berpindah tempat saja menciptakan barang/jasa. Evaluasi/review tidak harus dibentuk pansus dulu. Jika dianggap bermasalah baru bentuk pansus bahkan adakan Sidang Istimewa untuk menurunkan Presiden :-) Salam RM Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "nazarjb" Date: Fri, 15 Jan 2010 06:54:35 To: Subject: Re: [Keuangan] ABS - was: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan - Ok, berarti harus ada anggota pansus DPR yang bertugas melakukan review dan tanya jawab ya? Berapa bulan atau berapa tahun sekali? - Terus, bagai mana dengan mal-kebijakan yang sudah berlalu? dimaafkan saja? cukup ada acara sedekahan atau pernyataan minta maaf di media-media? - Saya juga heran, biasanya kan ada istilah LPJ presiden ditolak oleh DPR. Tapi konsekwensi hukumnya gak ada. Hanya di tolak saja (malu-malu dikitlah, kan cuma di tolak). hm... - Poin 4 itu berarti ada semacam pengungkapan kasus hanya untuk target/tujuan sesaat? Yang benar nih? Seharusnya kontinyu & kOnsisten dong... siapa saja presiden & kabinetnya, dan kapan saja. Jadi tidak bersifat insidental alias musiman. Nb: Ada yang nitip pesan "Kembalikan Uang pajak Kami!" salam Nazar --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, rachm...@... wrote: > > Lebih baik begitu dengan pertimbangan : > > 1. Rakyat tidak terjebak memilih Presiden dengan Kabinetnya yang bermasalah > > 2. Permasalan segera tuntas. > > 3. Presiden berikutnya akan lebih berhati-hati dalam membuat kebijakan. > > 4. DPR hanya berminat mengurai masalah karena Presiden dan Menkeu masih SBY > dan SMI. Seandai SBY tidak terpilih, DPR periode ini tidak berkepentingan > mempermasalahkannya. > Salam > > RM > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -Original Message- > From: "nazarjb" > Date: Fri, 15 Jan 2010 02:21:58 > To: > Subject: Re: [Keuangan] ABS - was: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan > > O begitu? Review berkala/periodik gitu ya? Tapi biasanya kalau kegiatan rutin > masing-masing anggota dewan dan parpol punya kepentingan sendiri-sendiri. Dan > untuk pembentukan pansus saja utusan masing-masing parpol dipilah2, yaitu > mereka2x yang kurang kritis. > > Nah, kalau dibikin pansus yg masa kerjanya/masa bakti selama 5 thn, maka bisa > jadi nanti DPR/Parpol sibuk meresafle utusan mereka yg kritis di pansus. > > Belum lagi masalah "hanya mencari popularitas dgn hanya mengangkat > kasus-kasus tertentu saja (yang enak-enak saja)." > > Bagai mana itu? > > Salam > Nazar > > --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, rachmadm@ wrote: > > > > Kan setiap saat direview. Kelemahan/kelambatan dalam review itulah yang > > mengakibatkan pansus mengerjakan hal yang telah lalu dan kebetulan > > orang2nya juga masih menjabat. > > > > Sebetulnya dalam SU bisa diberi catatan untuk kasus yang bermasalah agar > > rakyat tidak terjebak milih orang yang salah. > > > > Salam > > > > RM > > Sent from my BlackBerry® > > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > > > -Original Message- > > From: "nazarjb" > > Date: Fri, 15 Jan 2010 01:31:34 > > To: > > Subject: [Keuangan] ABS - was: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan > > > > Hm...jika seperti itu konsepnya, maka jika ingin menjadi pejabat negara > > hanya cukup mempelajari bagai mana cara membuat laporan/LPJK manipulatif > > dan merancang sebuah pembangunan yang kelihatan bagus dari luar, namun > > keropos di dalamnya. Karena jika periodenya sudah berlalu, maka tidak ada > > konsekwensi apa-apa. Ya, jika seperti itu adanya maka pedalamilahcara-cara > > untuk memanipulasi dan membuat alibi guna melindungi diri dari > > kesalahan-kesalahan patal ( ABS= Asal Bapak Senang). Apa iya hal sperti itu > > baik? > > > > Salam > > Nazar > > On. Tbo-Jbi - Sekarang lagi mati lampu, PLN kumat lagi [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda sem
Re: [Keuangan] ABS - was: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan
Lebih baik begitu dengan pertimbangan : 1. Rakyat tidak terjebak memilih Presiden dengan Kabinetnya yang bermasalah 2. Permasalan segera tuntas. 3. Presiden berikutnya akan lebih berhati-hati dalam membuat kebijakan. 4. DPR hanya berminat mengurai masalah karena Presiden dan Menkeu masih SBY dan SMI. Seandai SBY tidak terpilih, DPR periode ini tidak berkepentingan mempermasalahkannya. Salam RM Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "nazarjb" Date: Fri, 15 Jan 2010 02:21:58 To: Subject: Re: [Keuangan] ABS - was: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan O begitu? Review berkala/periodik gitu ya? Tapi biasanya kalau kegiatan rutin masing-masing anggota dewan dan parpol punya kepentingan sendiri-sendiri. Dan untuk pembentukan pansus saja utusan masing-masing parpol dipilah2, yaitu mereka2x yang kurang kritis. Nah, kalau dibikin pansus yg masa kerjanya/masa bakti selama 5 thn, maka bisa jadi nanti DPR/Parpol sibuk meresafle utusan mereka yg kritis di pansus. Belum lagi masalah "hanya mencari popularitas dgn hanya mengangkat kasus-kasus tertentu saja (yang enak-enak saja)." Bagai mana itu? Salam Nazar --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, rachm...@... wrote: > > Kan setiap saat direview. Kelemahan/kelambatan dalam review itulah yang > mengakibatkan pansus mengerjakan hal yang telah lalu dan kebetulan orang2nya > juga masih menjabat. > > Sebetulnya dalam SU bisa diberi catatan untuk kasus yang bermasalah agar > rakyat tidak terjebak milih orang yang salah. > > Salam > > RM > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -Original Message- > From: "nazarjb" > Date: Fri, 15 Jan 2010 01:31:34 > To: > Subject: [Keuangan] ABS - was: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan > > Hm...jika seperti itu konsepnya, maka jika ingin menjadi pejabat negara hanya > cukup mempelajari bagai mana cara membuat laporan/LPJK manipulatif dan > merancang sebuah pembangunan yang kelihatan bagus dari luar, namun keropos di > dalamnya. Karena jika periodenya sudah berlalu, maka tidak ada konsekwensi > apa-apa. Ya, jika seperti itu adanya maka pedalamilahcara-cara untuk > memanipulasi dan membuat alibi guna melindungi diri dari kesalahan-kesalahan > patal ( ABS= Asal Bapak Senang). Apa iya hal sperti itu baik? > > Salam > Nazar > On. Tbo-Jbi - Sekarang lagi mati lampu, PLN kumat lagi > --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, rachmadm@ wrote: > > > > Review harus dilakukan sepanjang waktu untuk program yang sedang berjalan. > > Jadi DPR harus selalu mencermati apapun yang sedang dikerjakan pemerintah > > yang sedang berjalan. Adakan pansus dan jika perlu Sidang Istimewa untuk > > kebijakan yang salah pada periode yang berjalan. > > > > Bukan ngurusi apa yang telah dikerjakan Presiden dan kabinet perode > > sebelumnya . > > > > Salam > > > > -Original Message- > > From: "Yadi Setiadi" > > Date: Thu, 14 Jan 2010 16:47:10 > > To: > > Subject: Re: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan > > > > > > Memang, mengadili suatu hal abstrak semacam "kebijakan" adalah pekerjaan > > yang sangat meletihkan dan terkadang kontra produktif minimal untuk > > saya sih :-) > > > > Tapi satu hal, mereview suatu kebijakan publik, saya pikir, semuanya > > berlaku surut, tidak ada satu pun yang kebal thp usaha review, koreksi, > > atau revisi sekalipun, terlepas dari siapa yg jd "ruling party" saat itu... > > Apalagi kalau terbukti > > Kebijakan tsb tidak kredibel dan defect... > > > > Konon katanya, in the long run, membiarkan suatu kebijakan (ekonomi) yang > > salah, akan "berdarah-darah" dampaknya bagi setiap koreksi yg dilakukan... > > Terlalu besar cost-nya. > > > > Salam, > > YS [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlik
Re: [Keuangan] ABS - was: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan
Kan setiap saat direview. Kelemahan/kelambatan dalam review itulah yang mengakibatkan pansus mengerjakan hal yang telah lalu dan kebetulan orang2nya juga masih menjabat. Sebetulnya dalam SU bisa diberi catatan untuk kasus yang bermasalah agar rakyat tidak terjebak milih orang yang salah. Salam RM Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "nazarjb" Date: Fri, 15 Jan 2010 01:31:34 To: Subject: [Keuangan] ABS - was: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan Hm...jika seperti itu konsepnya, maka jika ingin menjadi pejabat negara hanya cukup mempelajari bagai mana cara membuat laporan/LPJK manipulatif dan merancang sebuah pembangunan yang kelihatan bagus dari luar, namun keropos di dalamnya. Karena jika periodenya sudah berlalu, maka tidak ada konsekwensi apa-apa. Ya, jika seperti itu adanya maka pedalamilahcara-cara untuk memanipulasi dan membuat alibi guna melindungi diri dari kesalahan-kesalahan patal ( ABS= Asal Bapak Senang). Apa iya hal sperti itu baik? Salam Nazar On. Tbo-Jbi - Sekarang lagi mati lampu, PLN kumat lagi --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, rachm...@... wrote: > > Review harus dilakukan sepanjang waktu untuk program yang sedang berjalan. > Jadi DPR harus selalu mencermati apapun yang sedang dikerjakan pemerintah > yang sedang berjalan. Adakan pansus dan jika perlu Sidang Istimewa untuk > kebijakan yang salah pada periode yang berjalan. > > Bukan ngurusi apa yang telah dikerjakan Presiden dan kabinet perode > sebelumnya . > > Salam > > RM > > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -Original Message- > From: "Yadi Setiadi" > Date: Thu, 14 Jan 2010 16:47:10 > To: > Subject: Re: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan > > > Memang, mengadili suatu hal abstrak semacam "kebijakan" adalah pekerjaan yang > sangat meletihkan dan terkadang kontra produktif minimal untuk saya sih > :-) > > Tapi satu hal, mereview suatu kebijakan publik, saya pikir, semuanya berlaku > surut, tidak ada satu pun yang kebal thp usaha review, koreksi, atau revisi > sekalipun, terlepas dari siapa yg jd "ruling party" saat itu... Apalagi > kalau terbukti > Kebijakan tsb tidak kredibel dan defect... > > Konon katanya, in the long run, membiarkan suatu kebijakan (ekonomi) yang > salah, akan "berdarah-darah" dampaknya bagi setiap koreksi yg dilakukan... > Terlalu besar cost-nya. > > Salam, > YS > [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan
Review harus dilakukan sepanjang waktu untuk program yang sedang berjalan. Jadi DPR harus selalu mencermati apapun yang sedang dikerjakan pemerintah yang sedang berjalan. Adakan pansus dan jika perlu Sidang Istimewa untuk kebijakan yang salah pada periode yang berjalan. Bukan ngurusi apa yang telah dikerjakan Presiden dan kabinet perode sebelumnya . Salam RM Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Yadi Setiadi" Date: Thu, 14 Jan 2010 16:47:10 To: Subject: Re: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan Memang, mengadili suatu hal abstrak semacam "kebijakan" adalah pekerjaan yang sangat meletihkan dan terkadang kontra produktif minimal untuk saya sih :-) Tapi satu hal, mereview suatu kebijakan publik, saya pikir, semuanya berlaku surut, tidak ada satu pun yang kebal thp usaha review, koreksi, atau revisi sekalipun, terlepas dari siapa yg jd "ruling party" saat itu... Apalagi kalau terbukti Kebijakan tsb tidak kredibel dan defect... Konon katanya, in the long run, membiarkan suatu kebijakan (ekonomi) yang salah, akan "berdarah-darah" dampaknya bagi setiap koreksi yg dilakukan... Terlalu besar cost-nya. Salam, YS Sent from my MobileDevice® = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
Lho bukankah ksejahteraan itu ada jika dan hanya jika seluruh komponen masyarakat dapat mengakses layanan barang atau jasa yang diadakan/dibuat/disediakan oleh masyarakat itu sendiri ? Dan itu tentunya juga kesejahteraan pejabat yang sebenarnya masyarakat juga dia. Dengan membatasi konsumsi pejabat tentu harapannya uang yang ada dipemerintah dimanfaatkan untuk peningkatan infrastruktur masyarakat dan ini juga rawan dikorupsi. Jadi biar saja pejabat difasilitasi yang baik, tapi dihukum yang keras jika salah. Karena fasilitas yang dinikmati pejabat ya produk masyarakat juga yang harusnya tidak diperoleh secara gratisan. Salam RM Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Andi MF Avandy" Date: Sun, 4 Oct 2009 03:55:11 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Langkah paling konkret saat ini menurut saya adalah buat UU yang membatasi fasilitas buat pejabat negara. Misalnya mobil cukup kelas avanza (tanpa AC) buat presiden dan mentri itu pun dipake ga perlu Nguing2 (voorider). Pejabat dibawah ga boleh pake merek yang lebih mahal dari persiden. Anggota DPR tidak perlu digaji dan cukup rumah dinas sederhana kalau dibutuhkan. Harus ada budaya hidup sederhana dan merakyat. Bayangkan efeknya sangat luar biasa buat psikologi masa liat presiden yang begitu berkuasa kemana2 pake mobil yang bisa dibeli masyakat kebanyakan. Pejabat publik seperti bupati pasti malu kalau kunjungan kerja presiden ke daerah cuma pake avanza atao xenia. Kecuali bupati yang tidak punya malu. Heheheh Andi MF Avandy Sent from my BlackBerry® smartphone -Original Message- From: "ari ams" Date: Sun, 4 Oct 2009 04:20:48 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Hanya melanjutkan opini Pak Reksa dan Pak Rachmas, mungkin untuk thread soal inti sari diskusi (tentang sistem ekonomi) tidak nyambung secara langsung. Ketika korupsi suda jadi budaya a.k.a permisif di tiap level masyarakat alias berjamaah, maka upaya anti korupsi terasa bagai pengganggu yang hendak merusak tatanan yang sudah "biasa" dilakukan. Tapi toh yang "biasanya begitu" tidak berarti "benar" meski tidak lantas pelakunya bersalah 100% (banyak kasus yang pernah saya tahu, pelaku hanya menjalankan perintah). Bersalah sih iya, tapi yang lebi patut dihukum ya yang memerintahkan. Dua paragraf yang sebenarnya ngga nyambung di atas itu hanya mau menunjukkan bahwa upaya anti korupsi bukan tanggung jawab pemerintah saja. Apalagi karena saya tahu perilaku korup itu tidak hanya terjadi di kalangan plat merah, kalangan plat hitam (dab kuning :) pun sama saja kok.. Cuma sebutannya bukan korupsi, tapi uang palak lah, nilep lah, entertain lah... Intinya sih sama. Kita perlu berani mengakui bahwa: kalo kita sepakat bahwa (ini contoh saja) dapat tender dengan didahului serangkaian entertain ini itu dan amplop ini itu kepada oknum pemerintah kita sebut KKN, ya kita juga harus berani menyebut KKN pula bagi kasus yang sama di swasta.. Minimal secara sebutan umum dulu, secara hukum menyusul, karena korupsi secara aturan hukum sejauh ini masih dinisbatkan kepada ada kerugian negara atau tidak. Kalo ngga ada itu, meski ada pelnggaran hukum, secara hukumnya si belum ada kasus korupsi (nah tolok ukur koruosi dalam UU Anti Koruosi ini menurut saya juga perlu diredefinisi) Kita, rakyat biasa (terlepas dari soal rakyat kecil atau rakyat besar :) juga harus mau turut serta, minimal mulai dari diri sendiri.. Meskipun itu berarti dianggap menentang atau merusak "tradisi" atau lebih sial dianggap "membangkang". Kalau dikaitkan dengan diskusi praktik ekonomi Indonesia, sebab keefektifan ekonomi yang diterapkan di Indonesia pasti akan terganggu dengan ketidakpastian hukum dan korupsi (secara khusus di pengelolaan keuangan negara, maupun yang di swasta). Pendapat saya ini tidak bermaksud menutup mata atas kemajuan-kemajuan lain yang ada.. Belajar untuk tidak korupsi? Padawans, yuk mare.. BR, ari.ams. --Ari wan Obesiti *halah!* Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Rachmad M" Date: Sun, 04 Oct 2009 03:49:04 To: Subject: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Korupsi di Indonesia adalah akibat kegagalan pemerintah dalam mempertahankan nilai rupiah terhadap inflasi dan devaluasi. Oleh karenanya semua pihak kehilangan pengharapan bahwa bertambahnya pendidikan, pengalaman dan jabatan akan dibarengi oleh bertambahnya pendapatan/kesejahteraan. Oleh karenanya masing-masing pihak menempuh caranya sendiri untuk mendapatkan kesejahteraannya. Ada yang mengkomersialisasikan jabatan, barang kantor, waktu kerja dsbnya Kesalahan seperti ini bisa dikategorikan sebagai kemiskinan struktural, yakni kemiskinan akibat kesalahan kebijakkan yang dibuat oleh manusia. Kemiskinan lainnya adalah kemiskinan natural dan kemiskinan kultural. Jelas negeri ini secara natural dan kultural j
Re: [Keuangan] Re: Praktek Transfer Pricing di Indonesia
Betul, negeri ini sudah dirugikan banyak sekali dengan praktek yang demikian, belum lagi praktek korupsi dengan media uang asing dan penyimpanan harta kekayaan hasil jarahan di negeri lain. Jadi katakan tidak terhadap pratek2 yang merugikan bangsa ini dan beri hukuman yang berat pada pelakunya. Masalahnya KPK sendiri diobok-obok mereka yang seharusnya di hukum seberat-beratnya :-( Salam RM Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: a_harisa2...@yahoo.com Date: Sat, 3 Oct 2009 00:37:34 To: Subject: Re: [Keuangan] Re: Praktek Transfer Pricing di Indonesia Bagus banget kang penjelasannya.. Sbenernya ini tdk hanya berkaitan dgn penerimaan tp jg berkaitan dgn ekonomi secara mikro n makro.. Lanjutkan kang... Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: "Rachmad M" Date: Fri, 02 Oct 2009 23:38:21 To: Subject: [Keuangan] Re: Praktek Transfer Pricing di Indonesia Selama suatu negara masih punya mata uang sendiri-sendiri, maka nilai mata uang itu menjadi tanggungan bersama seluruh pengguna mata uang tersebut khususnya penduduk negeri dimana mata uang tersebut diterbitkan. Suatu negeri bisa memenuhi kebutuhan rakyatnya akan barang-barang import hanya jika ada salah satu penduduk negeri tersebut melakukan eksport sejumlah kebutuhan import (tidak perlu semua). Karena eksportir tersebut membutuhkan rupiah buat bayar seluruh kebutuhan operasionalnya di Indonesia misalkan (bayar karyawan, bayar listrik, bayar transport, beli bahan baku etc), maka mata uang asing yang diperoleh ditukarkan rupiah pada si penerbit rupiah jadilah ia cadangan devisa. Kalau eksportirnya saya dan menjual barang ke luar negeri senilai 1 juta US $ kena pajak 30 % misalnya maka 300.000 US $ bukan lagi punya saya. Jika saya eksport ke anak perusahaan saya di Singapore senilai 1 juta US $ tapi hanya saya akui kalau itu harganya cuma 500.000 US $, maka pajak saya cuma 150.000 US $ . Saya re eksport ke nagara tujuan dengan harga 1 Juta US $ dengan pajak sangat rendah atau bahkan nol. Maka negeri ini hanya kebagian 500.000 US $ sementara yang 500.000 US $ lagi parkir di Singapore, Kalau hal itu dianggap tidak bahaya tentu pertanyaanya bagi siapa ? Bagi pengusaha jelas gak rugi karena uangnya tetap bahkan beragam mata uang. Bagi negara ? Harusnya dapat 1 Juta cuma dapat 500.000. Bagi rakyat yang gak ikutan eksport ya uangnya nilainya melorot terus... itulah bahayanya. Dan ketika kita butuh mata uang asing, bangsa ini pergi ke Singapore cari pinjaman dengan bunga yang mana itu sebenarnya milik bangsa ini juga. Atau lebih parah lagi uang itu dibelikan alat produksi di Indonesia oleh Singapore seperti Telkomsel atau lainnya bangsa ini tambah kere :-( Salam RM Dari Singapore s --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, winarto sugondo wrote: > > Tu sekali, ngga perlu heboh, sebenernya transfer pricing dari dulu > juga sudah bisa dideteksi koq, cuman kan sisa budget harus dihabiskan. > > Tidak perlu APA atau apa, tapi bagaimana cara kita nerapin harga wajar atas > transaksi hubungan istimewa aja. Rasio menjadi hal penting dalam penentuan > nilai wajarnya, mungkin nilai pasar dapat dimanfaatkan. Ya selisih > kurang/lebih dalam batas toleransi seharusnya dapat dipertanggungjawabkan. > Hanya saja, hal yang paling disesalkan, apabila petugas melihat adanya > transaksi hubungan istimewa dengan besaran angka tertentu yang menurut kita > wajar, menurut mereka dapat menjadi tidak wajar. > > Semoga ngga tambah pusing. > > Salam, > > > Winarto Sugondo > > 2009/10/3 > > > Sedikit tambahan aja... > > Buat antisipasi transaksi bisa dilakukan APA (advance pricing agreement) > > dgn dirjen pajak.. > > > > CMIIW.. > > > > Haris > > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung > > Teruuusss...! > > > > -Original Message- > > From: "eko purnama" > > Date: Fri, 02 Oct 2009 15:26:15 > > To: > > Subject: [Keuangan] Re: Praktek Transfer Pricing di Indonesia > > > > Mungkin not that bad mbak dyah, tapi hawa2 hangat dari Dirjen Pajak udah > > mulai terasa. Mungkin temen2 yang kerja dan ngurusin tax di MNC juga udah > > mulai ancang2. Saya sendiri udah mulai liat kanan kiri, tax consultant juga > > udah ngasih preview dikit2. Implementasinya (dalam rangka pengawasan oleh > > tax authority) di Indonesia memang belum cukup kedengeran, tapi akan bener2 > > terjadi nggak lama lagi > > > > Terakhir sy ngobrol dgn salah satu sumber DJP, memang mereka lg siap2 > > implement tax audit khususnya masalah transfer pricing. Top performers-nya > > lg disekolahin di Aussie dan sebentar lg bakalan balik dengan view yg lebih > > luas ttg transfer picing. Yang jelas, perusahaan yg punya banyak bisnis dan > > MNC mesti lebih well equipped karena counterpartnya akan jauh lebih cangg