Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
Salah satu PMA asal Eropa yang beroperasi di Indonesia menerapkan zero tolerarance untuk korupsi, baik berhubungan dengan internal & external. Hasilnya ? Order PMA tersebut dari customer di Indonesia turun drastis ! Karena direbut oleh PMA lainnya (terutama asal China). Tapi PMA tersebut tetap pada prinsipnya semula zero tolerance untuk corruption & lebih menekankan pada kredibilitas jangka panjang. Seperti sy kemukakan di email terdahulu, pemberantasan korupsi harus dikomandoi oleh penguasa (tentu yang bersih & berani). Karena masyarakat bisa saja kompak "mogok" untuk tidak menyogok, tapi kalau oknum aparat juga kompak untuk memperlambat pelayanan maka lama-lama masyarakat terpaksa juga meyogok (pastinya dengan menggerutu). Beda bila aparat yang "kompak" : untuk tidak menerima sogokan, maka masyarakat mau tidak mau harus ikut aturan. Ini menunjukkan peran aparat yang sangat besar. Negara yang korup, meskipun kelihatannya maju, tinggal tunggu saja kebangkrutannya. Karena lama kelamaan kesabaran masyarakat akan habis & ekonomi negara tersebut akan keropos ! Tapi memang pemimpin suatu kaum / bangsa adalah cermin dari keadaan masyarakatnya. Bila pemimpinnya korup maka berarti sebagian besar masyaraktnya juga korup. Apalagi di sistem demokrasi langsung seperti sekarang. Kita tidak boleh berkecil hati untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Kalau kita kompak melakukan gerakan anti korupsi (minimal di lingkungan kita), maka Insya Allah di jaman anak kita korupsi akan sangat minimal & kita bisa mewariskan Indonesia yang lebih baik pada mereka. Harapan itu masih ada Saudaraku ..:-) Rgds, Falah Pada 4 Oktober 2009 18:58, Andi MF Avandy menulis: > Bagaimana seandainya hukuman koruptor dibuat cacat fisik aja misalnya > dipotong jarinya? Tiap terbukti korupsi minimal 5 juta jarinya dipotong satu > mulai dari kelingking tangan kiri. > > Dibanding hukuman mati, saya pikir ini lebih efektif karena ada saksi hidup > yaitu bukti hukuman melekat di tangan. Akan ada rasa malu buat pelaku dan > rasa takut buat calon koruptor. Bayangkan kalo korupsinya sepuluh kali! > Habis semua jarinya. > Kesannya sadis tapi hanya itu cara paling rasional. Selama ini kan eks napi > koruptor bebas lenggang kangkung bahkan calonin diri jadi ketua umum partai > pula. > > > Andi MF Avandy > Sent from my BlackBerry® smartphone > [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
Tuh kan kelihatan ada yang ga tega! Artinya kalo wacana aja udah ada perasaan ga tega apa lagi kalo hukumannya benar2 diberlakukan. Pasti efek jeranya lebih besar dari sekedar hukuman penjara atau mati sekalipun. Bayangin kalo ada mantan mentri anu atau mantan gubernur anu yang kebetulan pernah tersangkut masalah korupsi trus di undang acara seremonial. Pasti bakal jadi bahan gunjingan kalo jarinya ga lengkap. Heheheh mo salaman susah la yau. Maaf kalo usulanku sadis. Masalhnya gw gemes baget dengan koruptor. Gw sendiri alhamdulillah yah walaupun cuma buat telepon pribadi gw ga brani pake telepon kantor. Salam Andi MF Avandy Sent from my BlackBerry® smartphone -Original Message- From: "Rachmad M" Date: Sun, 04 Oct 2009 13:19:19 To: Subject: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Coba dipikir lagi deh :-) Saya dan si Bedu satu sekolah, dari SD sampai Universitas ternama di Indonesia. Si Bedu ini sebenarnya lebih pintar dikit dari saya, hanya saja ketika lulus dia pilih jadi abdi negara, sementara saya pilih jadi wiraswasta saja. Ternyata jadi abdi negara kalau jujur-jujur aja gak bakalan bisa punya mobil, apalagi rumah. Wong dah hampir pensiun aja gajinya masih dibawah 3 juta kok. Sebagai wiraswasta saya juga dapat proyek dari si Bedu, ini murni karena kami sebidang waktu kuliah, jadi kalau bidang usaha saya sebidang dan bersinggungan ya wajar saja. Kalau saya punya keuntungan lumayan ya saya bagi dia jadi bisalah punya mobilbisa juga punya rumah . Kalau ada mahasiswa dari universitas kami dulu minta sumbangan buat dies, si Bedu kontak saya untuk nyumbang atas namanya sebagai pejabat yang bonafide. Lha kok jari kelingkingnya mau dipotong mas Andi MF Avandy :-) Salam RM --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "Andi MF Avandy" wrote: > > Bagaimana seandainya hukuman koruptor dibuat cacat fisik aja misalnya > dipotong jarinya? Tiap terbukti korupsi minimal 5 juta jarinya dipotong satu > mulai dari kelingking tangan kiri. > > Dibanding hukuman mati, saya pikir ini lebih efektif karena ada saksi hidup > yaitu bukti hukuman melekat di tangan. Akan ada rasa malu buat pelaku dan > rasa takut buat calon koruptor. Bayangkan kalo korupsinya sepuluh kali! Habis > semua jarinya. > Kesannya sadis tapi hanya itu cara paling rasional. Selama ini kan eks napi > koruptor bebas lenggang kangkung bahkan calonin diri jadi ketua umum partai > pula. > > > Andi MF Avandy > Sent from my BlackBerry® smartphone > > -Original Message- > From: will_b...@... > Date: Sun, 4 Oct 2009 10:34:30 > To: > Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... > > > Jadi inget nasehat seni perang SuntZhu dalam pemberantasan korupsi: > > HUKUM MATI BIANG PALING ATAS NYA, EKORNYA PASTI PADA NGEPER NGIBRIT TAKUT... > > China sudah membuktikan efektifitasnya. > > Salam. > > > > > > > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -Original Message- > From: "Gianto Setiadi" > Date: Sun, 4 Oct 2009 08:49:00 > To: > Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... > > Saya bukan orang di pemerintahan, tapi saya kira tidak fair apabila kita > hanya menyalahkan pemerintah ketika ada tindak korupsi. Ada korupsi terjadi > karena adanya kesempatan yang kita ciptakan dan kesempatan ini kemudian > dimanfaatkan oleh oknum pemerintah. > Ini hanya pendapat. > > BR, > > Gianto > > > > > --Original Message-- > From: Rachmad M > Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com > To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com > ReplyTo: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com > Subject: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... > Sent: Oct 4, 2009 10:49 > > Korupsi di Indonesia adalah akibat kegagalan pemerintah dalam > mempertahankan nilai rupiah terhadap inflasi dan devaluasi. Oleh karenanya > semua pihak kehilangan pengharapan bahwa bertambahnya pendidikan, pengalaman > dan jabatan akan dibarengi oleh bertambahnya pendapatan/kesejaht eraan. Oleh > karenanya masing-masing pihak menempuh caranya sendiri untuk mendapatkan > kesejahteraannya. Ada yang mengkomersialisasik an jabatan, barang kantor, > waktu kerja dsbnya Kesalahan seperti ini bisa dikategorikan sebagai > kemiskinan struktural, yakni kemiskinan akibat kesalahan kebijakkan yang > dibuat oleh manusia. Kemiskinan lainnya adalah kemiskinan natural dan > kemiskinan kultural. Jelas negeri ini secara natural dan kultural jauh dari > hal-hal yang membuat negeri ini miskin. Salam RM --- In AhliKeuangan- > Indonesia@ yahoogroups. com, "rx_mencenges@ ..." wrote: > > > ngomongin masalah korupsi di negeri ini memang gak akan ada matinya.
RE: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
Saya setuju dengan pendapat kalau korupsi tidak dapat dibasmi tapi saya tidak setuju dengan pendapat kalau korupsi itu hasil dari kegagalan pemerintah. Alasannya simple, di Negara2 maju pun korupsi tetap jalan kok walau jauh lebih sophisticated tapi tetap saja korupsi. Misalnya saja di Rep Ceko, hampir semua project infrastructure yang dapat adalah perusahaan itu2 saja yang kepemelikannya berada di tangan keluarga tertentu atau sesorang yang masa lalunya berkaitan dengan partai komunis yang tentunya mempunyai hubungan erat dengan orang2 di pemerintahan. Proyek2 ini biasanya dibiayai oleh dana EU. Jadi, korupsi tetap ada walau pemerintahan tidak gagal. Kenapa saya tekankan tidak gagal? Karena projectnya membawa benefit kepada masyarakat Ceko secara umum, Negara tidak dirugikan (karena cost masih sesuai dengan realitas, mungkin secara pajak), EU tidak dirugikan karena memang sesuai budget tapi tetap saja ada korupsi yang berupa kick back kepada si pengambil keputusan. Saya rasa korupsi tidak akan pernah hilang karena selama ada factor manusia, factor greed tetap akan ada (Milton Friedman). Hanya bedanya di negara maju dibuat sedemikian rupa sehingga tidak merugikan atau tidak ketahuan siapapun (mungkin Negara/EU dirugikan krn harusnya cost bisa lebih murah). Di Indonesia yang notabene Negara baru dengan tingkat pendidikan yang masih rendah, rasanya keadaan sekarang sudah lumayan walau bisa lebih. Kalau dikaitan dengan analogy sapu, ya rasanya semua sapu tidak ada yang 100% bersih, tergantung seberapa sering saja kita menyapu saja. Terus terang sayapun secara tidak sadar msh mendukung korupsi contohnya dengan memakai jasa calo untuk membuat SIM, kecil tapi tetap saja melakukan aktifitas korupsi. Kenapa ini terjadi? Mungkin saya bisa menyalahkan system yang rumit, tapi walau system dijadikan mudah pun pasti ada orang yang malas untuk mengantri dan pasti saja ada oknum yang membantu supaya cepatsupply and demand selalu ada. Kenapa begitu? Kl menurut saya karena tingkat kesadaran untuk mematuhi hukum dan aturan yang berlaku masih rendah. Caranya bagaimana untuk berubahya dengan pendidikan sekolah, rumah dan lingkungan. Ini evolusi bukan revolusi (kecuali di Negara otoriter). Lucu juga ada teman saya yang lulusan dari Amerika dari keluarga berada tapi tetap saja membuang sampah di jalanya ini adalah salah satu contoh kesadaran social dalam skala kecil. Salam.. -Original Message- From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com [mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Rony H. Aprianto Sent: 04 October 2009 12:47 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Kalo dari awal dibuat selalu sapunya kotor kayaknya too extreme ya? Mungkin ada ingat jaman kala sapu-nya bermerek "Pak Hoegeng"? Jaman itu sapunya masih relatif bersih. Jadi it's all relative. Jadi gak mungkin kalo sapu dibuat sengaja kotor. Tp kalo sekarang? Sambil mimpi mending kita banyakin berdoa deh. Powered by Umpan Kuat Frank RiBerryR -Original Message- From: "Gianto Setiadi" Date: Sun, 4 Oct 2009 10:30:46 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Kenapa sapunya kotor? Ada sapu yang tadinya bersih karena disimpan ditempat kotor maka sapu tersebut jadi kotor juga. Namun ada juga sapu yang sudah kotor dari sejak dibuat. Sebagai contoh berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh seseorang apabila ingin jadi polisi? (maaf ini hanya contoh dan tidak ada tujuan lain). Karena ada initial cost yang kita sebut sebagai "investasi" maka mereka berpikir untuk mendapatkan pengembalian atas investasi tersebut, Yang jelas apabila mengharapkan pengembalian dari pendapatan regular maka investasi ini akan lama sekali kembalinya (payback periodnya terlalu lama) sehingga dicarikan jalan yang bisa lebih cepat. Jadi ini sapu yang sudah kotor sejak dibuat. Ini hanya pendapat dan sorry kita jadi bicara tentang sapu. BR, Gianto Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: "Rony H. Aprianto" Date: Sun, 4 Oct 2009 10:09:45 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... One short comment aja: Langkah2 pemberantasan korupsi di Indonesia itu ibarat membersihkan kamar yg penuh pasir dengan sapu yang berlumuran lumpur. Karena nggak ada yg membersihkan sapu kotor tersebut (kecuali ketangkap tangan menerima suap) Jadi selama sapunya belum bersih ya or ada peraturan yg diterapkan untuk membersihkan sapunya, jangan harap ada perbaikan di perekonomian kita.. Let alone ekonomi pancasila yg sejak selesai digali sampe sekarang cuma 'rame' jadi bahan diskusi di seminar2 or penataran P4 (terutama butir2 sila ke 4). So, keep on dreaming my friend Powered by Umpan Kuat Frank RiBerryR = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com ---
Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
Kalau saya pribadi melihat bukan hukumannya pak Andi. Tp back to the backbone pemberantasan korupsinya. Yaitu penerapan hukum dan orangnya. Kalau institusi penyidik-pemberantasan-pemberi hukuman atas tindak pidana korupsi, masih kotor (baca: korupsi juga, memeras, jual beli perkara etc) maka sampai kapanpun urusan korupsi di negara kita gak akan pernah selesai. Jd balik lg ke premis saya terdahulu-- bersihin dulu sapunya baru deh nyapu. Baru kita lanjut ke punishmentnya (mau capital punishment ya monggo) Salam Ps. Frank Riberry emang salah satu pemain bola idola saya pak setelah Maradona dan Zidane. And his name rhyme w/ BlackBerry. Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry® -Original Message- From: "Andi MF Avandy" Date: Sun, 4 Oct 2009 11:58:14 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Bagaimana seandainya hukuman koruptor dibuat cacat fisik aja misalnya dipotong jarinya? Tiap terbukti korupsi minimal 5 juta jarinya dipotong satu mulai dari kelingking tangan kiri. Dibanding hukuman mati, saya pikir ini lebih efektif karena ada saksi hidup yaitu bukti hukuman melekat di tangan. Akan ada rasa malu buat pelaku dan rasa takut buat calon koruptor. Bayangkan kalo korupsinya sepuluh kali! Habis semua jarinya. Kesannya sadis tapi hanya itu cara paling rasional. Selama ini kan eks napi koruptor bebas lenggang kangkung bahkan calonin diri jadi ketua umum partai pula. Andi MF Avandy Sent from my BlackBerry® smartphone -Original Message- From: will_b...@yahoo.com Date: Sun, 4 Oct 2009 10:34:30 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Jadi inget nasehat seni perang SuntZhu dalam pemberantasan korupsi: HUKUM MATI BIANG PALING ATAS NYA, EKORNYA PASTI PADA NGEPER NGIBRIT TAKUT... China sudah membuktikan efektifitasnya. Salam. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Gianto Setiadi" Date: Sun, 4 Oct 2009 08:49:00 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Saya bukan orang di pemerintahan, tapi saya kira tidak fair apabila kita hanya menyalahkan pemerintah ketika ada tindak korupsi. Ada korupsi terjadi karena adanya kesempatan yang kita ciptakan dan kesempatan ini kemudian dimanfaatkan oleh oknum pemerintah. Ini hanya pendapat. BR, Gianto --Original Message-- From: Rachmad M Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com ReplyTo: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Sent: Oct 4, 2009 10:49 Korupsi di Indonesia adalah akibat kegagalan pemerintah dalam mempertahankan nilai rupiah terhadap inflasi dan devaluasi. Oleh karenanya semua pihak kehilangan pengharapan bahwa bertambahnya pendidikan, pengalaman dan jabatan akan dibarengi oleh bertambahnya pendapatan/kesejaht eraan. Oleh karenanya masing-masing pihak menempuh caranya sendiri untuk mendapatkan kesejahteraannya. Ada yang mengkomersialisasik an jabatan, barang kantor, waktu kerja dsbnya Kesalahan seperti ini bisa dikategorikan sebagai kemiskinan struktural, yakni kemiskinan akibat kesalahan kebijakkan yang dibuat oleh manusia. Kemiskinan lainnya adalah kemiskinan natural dan kemiskinan kultural. Jelas negeri ini secara natural dan kultural jauh dari hal-hal yang membuat negeri ini miskin. Salam RM --- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, "rx_mencenges@ ..." wrote: > > ngomongin masalah korupsi di negeri ini memang gak akan ada matinya. Semua orang tau, salah satu (mungkin penyebab utama) terhambatnya kemajuan bangsa ini adalah korupsi. > > Banyak dari kita yg langsung menumpahkan kesalahan kepada pemimpin negeri ini atau aparat penegak hukum. Kita menganggap mereka tidak becus/tidak peduli dengan masalah pemberantasan korupsi. Dalam hal ini saya setuju bahwa, pemimpin/aparat memegang peranan yg besar dalam pemberantasan korupsi. > > Cuma mgkn ada satu hal yg kita lupa. Pemimpin adalah cermin dari masyarakat yg dipimpinnya. Dia pun lahir dari masyarakat. Dia pun, dulunya adalah 'masyarakat' . Apa yang dia lakukan sebagai pemimpin, adalah apa juga yg dilakukan oleh masyarakat yg dipimpinnya. Bila pemimpin/aparat kita masih korup, mungkin sebagian besar rakyat kita pun masih korupsi. Tak peduli rakyat jelata ataupun orang kaya. Coba kita liat, dr level terbawah sekalipun, korupsi begitu mewabah. Tukang parkir jalanan yg jarang memberikan karcis parkir, kasir di toko yg jarang mengembalikan uang kembalian secara penuh, kita yg lbh suka menyogok polantas daripada ikut sidang, dan pasti msh banyak lg contoh lainnya. Selama Powered by Telkomsel BlackBerry® = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silah
Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
ngomongin korupsi memang nggak pernah ada habisnya. selama masih ada kehidupan di dunia dan masih ada syaiton Mungkin kalo di inventarisasi jumlah karyawan pemerintah atau swasta yang pernah korupsi, kemudian di hukum penjara. bisa-bisa satu pulau besar diindonesia harus dijadikan seperti nusa kambangan ya. Mendesak pemerintah untuk konsisten memberantas korupsi, memang harus diperjuangkan dengan sabar. Hukum mati yang terbukti korupsi. Tapi yang penting diri sendiri korupsi nggak ? kalo merasa pernah korupsi, balikin uangnya ke kas negara atau kas perusahaan. Kalau diri sendiri sudah bersih : tanya apakah bapak/ibunya sendiri pernah korupsi, jangan-jangan bisa sekolah tinggi-tinggi karena dana korupsi... kalau memang pernah ya balikin lagi hartanya. Minimal kita beri contoh dan ajarkan ke keluarga, tulari spirit anti korupsi ke rekan kerja, ke staf-staf. Selama kita menyadari bahwa semua perbuatan kita dilihat oleh Sang Pencipta kita, mudah-mudahan terhindar dari godaan korupsi. Jemitra [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
Bagaimana seandainya hukuman koruptor dibuat cacat fisik aja misalnya dipotong jarinya? Tiap terbukti korupsi minimal 5 juta jarinya dipotong satu mulai dari kelingking tangan kiri. Dibanding hukuman mati, saya pikir ini lebih efektif karena ada saksi hidup yaitu bukti hukuman melekat di tangan. Akan ada rasa malu buat pelaku dan rasa takut buat calon koruptor. Bayangkan kalo korupsinya sepuluh kali! Habis semua jarinya. Kesannya sadis tapi hanya itu cara paling rasional. Selama ini kan eks napi koruptor bebas lenggang kangkung bahkan calonin diri jadi ketua umum partai pula. Andi MF Avandy Sent from my BlackBerry® smartphone -Original Message- From: will_b...@yahoo.com Date: Sun, 4 Oct 2009 10:34:30 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Jadi inget nasehat seni perang SuntZhu dalam pemberantasan korupsi: HUKUM MATI BIANG PALING ATAS NYA, EKORNYA PASTI PADA NGEPER NGIBRIT TAKUT... China sudah membuktikan efektifitasnya. Salam. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Gianto Setiadi" Date: Sun, 4 Oct 2009 08:49:00 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Saya bukan orang di pemerintahan, tapi saya kira tidak fair apabila kita hanya menyalahkan pemerintah ketika ada tindak korupsi. Ada korupsi terjadi karena adanya kesempatan yang kita ciptakan dan kesempatan ini kemudian dimanfaatkan oleh oknum pemerintah. Ini hanya pendapat. BR, Gianto --Original Message-- From: Rachmad M Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com ReplyTo: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Sent: Oct 4, 2009 10:49 Korupsi di Indonesia adalah akibat kegagalan pemerintah dalam mempertahankan nilai rupiah terhadap inflasi dan devaluasi. Oleh karenanya semua pihak kehilangan pengharapan bahwa bertambahnya pendidikan, pengalaman dan jabatan akan dibarengi oleh bertambahnya pendapatan/kesejaht eraan. Oleh karenanya masing-masing pihak menempuh caranya sendiri untuk mendapatkan kesejahteraannya. Ada yang mengkomersialisasik an jabatan, barang kantor, waktu kerja dsbnya Kesalahan seperti ini bisa dikategorikan sebagai kemiskinan struktural, yakni kemiskinan akibat kesalahan kebijakkan yang dibuat oleh manusia. Kemiskinan lainnya adalah kemiskinan natural dan kemiskinan kultural. Jelas negeri ini secara natural dan kultural jauh dari hal-hal yang membuat negeri ini miskin. Salam RM --- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, "rx_mencenges@ ..." wrote: > > ngomongin masalah korupsi di negeri ini memang gak akan ada matinya. Semua orang tau, salah satu (mungkin penyebab utama) terhambatnya kemajuan bangsa ini adalah korupsi. > > Banyak dari kita yg langsung menumpahkan kesalahan kepada pemimpin negeri ini atau aparat penegak hukum. Kita menganggap mereka tidak becus/tidak peduli dengan masalah pemberantasan korupsi. Dalam hal ini saya setuju bahwa, pemimpin/aparat memegang peranan yg besar dalam pemberantasan korupsi. > > Cuma mgkn ada satu hal yg kita lupa. Pemimpin adalah cermin dari masyarakat yg dipimpinnya. Dia pun lahir dari masyarakat. Dia pun, dulunya adalah 'masyarakat' . Apa yang dia lakukan sebagai pemimpin, adalah apa juga yg dilakukan oleh masyarakat yg dipimpinnya. Bila pemimpin/aparat kita masih korup, mungkin sebagian besar rakyat kita pun masih korupsi. Tak peduli rakyat jelata ataupun orang kaya. Coba kita liat, dr level terbawah sekalipun, korupsi begitu mewabah. Tukang parkir jalanan yg jarang memberikan karcis parkir, kasir di toko yg jarang mengembalikan uang kembalian secara penuh, kita yg lbh suka menyogok polantas daripada ikut sidang, dan pasti msh banyak lg contoh lainnya. Selama Powered by Telkomsel BlackBerry® = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
Bahasannya Keren Ada banyak Pendapat, buat Bos Mod.TOP banget buat contohnya. Mudah-mudahan kedepannya ada pemimpin kita yang dapat mengikuti Beliau. Ngomongin Korupsi .mah jalan BUNTU, lha wong ketua KPK nya aja dikasih Hotel Berjeruji. Kalau buat saya daripada Berdoa mendingan berusaha menjadi pemimpin aja sekalian, kalau ngga bisa ya terima aja nasib sekarang ini. Ngga tau mana yang benar dan mana yang salah. Korupsi dapat menjadi sah atau tidak sah kalau memang dipandang oleh pihak tertentu. Semua negara di dunia juga ada korupsi, bisa kasih contoh negara tanpa korupsi? Masalah utama negara ini adalah adanya segelintir orang yang memiliki suatu kekuasaan dan memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi sehingga mengakibatkan kerugian kepada orang lain. Contoh : ada 1 partai memilih orang untuk menjadi ketuanya yang pernah menyengsarakan satu kota di pulau jawa dengan merendamnya kedalam lupur panas, yang ngga tau gimana khabarnya sampai sekarang. Ini salah atau benar ya? padahal masa lalu partai ini adalah partai yang menyebabkan ratusan mahasiswa mati dan ribuan Warga Negara Indonesia hilang, Apa ngga malu tuh masih mau menguasai negeri ini??? Saya rasa kita hanya membahas hilirnya, kenapa ngga membahas hulunya dan mendiskusikannya menurut kacamata ekonomi keuangan??? Sekedar pendapat dan tidak ditujukan untuk menyudutkan dan menghujat pihak tertentu, tidak ditujukan untuk konsumsi diluar Millist Keuangan. Salam, Winarto Sugondo 2009/10/4 Rony H. Aprianto > Kalo dari awal dibuat selalu sapunya kotor kayaknya too extreme ya? > > Mungkin ada ingat jaman kala sapu-nya bermerek "Pak Hoegeng"? Jaman itu > sapunya masih relatif bersih. > > Jadi it's all relative. Jadi gak mungkin kalo sapu dibuat sengaja kotor. > > Tp kalo sekarang? Sambil mimpi mending kita banyakin berdoa deh. > Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry® > > -Original Message- > From: "Gianto Setiadi" > Date: Sun, 4 Oct 2009 10:30:46 > To: > Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... > > Kenapa sapunya kotor? > > Ada sapu yang tadinya bersih karena disimpan ditempat kotor maka sapu > tersebut jadi kotor juga. Namun ada juga sapu yang sudah kotor dari sejak > dibuat. > Sebagai contoh berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh seseorang apabila > ingin jadi polisi? (maaf ini hanya contoh dan tidak ada tujuan lain). > Karena ada initial cost yang kita sebut sebagai "investasi" maka mereka > berpikir untuk mendapatkan pengembalian atas investasi tersebut, Yang jelas > apabila mengharapkan pengembalian dari pendapatan regular maka investasi ini > akan lama sekali kembalinya (payback periodnya terlalu lama) sehingga > dicarikan jalan yang bisa lebih cepat. > Jadi ini sapu yang sudah kotor sejak dibuat. Ini hanya pendapat dan sorry > kita jadi bicara tentang sapu. > > BR, > > Gianto > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -----Original Message- > From: "Rony H. Aprianto" > Date: Sun, 4 Oct 2009 10:09:45 > To: > Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... > > One short comment aja: > > Langkah2 pemberantasan korupsi di Indonesia itu ibarat membersihkan kamar > yg penuh pasir dengan sapu yang berlumuran lumpur. > > Karena nggak ada yg membersihkan sapu kotor tersebut (kecuali ketangkap > tangan menerima suap) > > Jadi selama sapunya belum bersih ya or ada peraturan yg diterapkan untuk > membersihkan sapunya, jangan harap ada perbaikan di perekonomian kita.. > > Let alone ekonomi pancasila yg sejak selesai digali sampe sekarang cuma > 'rame' jadi bahan diskusi di seminar2 or penataran P4 (terutama butir2 sila > ke 4). > > So, keep on dreaming my friend > > > > > Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry® > > > > = > Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com > - > Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join > http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 > - > Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua > http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com > = > Perhatian : > - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor > posting sebelumnya > - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota > yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas > - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan > ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links > > > > > > > > = > Blog resmi AKI, dengan alamat www.
Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
Kalo dari awal dibuat selalu sapunya kotor kayaknya too extreme ya? Mungkin ada ingat jaman kala sapu-nya bermerek "Pak Hoegeng"? Jaman itu sapunya masih relatif bersih. Jadi it's all relative. Jadi gak mungkin kalo sapu dibuat sengaja kotor. Tp kalo sekarang? Sambil mimpi mending kita banyakin berdoa deh. Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry® -Original Message- From: "Gianto Setiadi" Date: Sun, 4 Oct 2009 10:30:46 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Kenapa sapunya kotor? Ada sapu yang tadinya bersih karena disimpan ditempat kotor maka sapu tersebut jadi kotor juga. Namun ada juga sapu yang sudah kotor dari sejak dibuat. Sebagai contoh berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh seseorang apabila ingin jadi polisi? (maaf ini hanya contoh dan tidak ada tujuan lain). Karena ada initial cost yang kita sebut sebagai "investasi" maka mereka berpikir untuk mendapatkan pengembalian atas investasi tersebut, Yang jelas apabila mengharapkan pengembalian dari pendapatan regular maka investasi ini akan lama sekali kembalinya (payback periodnya terlalu lama) sehingga dicarikan jalan yang bisa lebih cepat. Jadi ini sapu yang sudah kotor sejak dibuat. Ini hanya pendapat dan sorry kita jadi bicara tentang sapu. BR, Gianto Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Rony H. Aprianto" Date: Sun, 4 Oct 2009 10:09:45 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... One short comment aja: Langkah2 pemberantasan korupsi di Indonesia itu ibarat membersihkan kamar yg penuh pasir dengan sapu yang berlumuran lumpur. Karena nggak ada yg membersihkan sapu kotor tersebut (kecuali ketangkap tangan menerima suap) Jadi selama sapunya belum bersih ya or ada peraturan yg diterapkan untuk membersihkan sapunya, jangan harap ada perbaikan di perekonomian kita.. Let alone ekonomi pancasila yg sejak selesai digali sampe sekarang cuma 'rame' jadi bahan diskusi di seminar2 or penataran P4 (terutama butir2 sila ke 4). So, keep on dreaming my friend Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry® = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com mailto:ahlikeuangan-indo
Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
Koruptor di pemerintahan waktu lamar CPNS dulunya pake sogokan kali. Btw bung Roni nih hebat, hpnya Frank Riberry Andi MF Avandy Sent from my BlackBerry® smartphone -Original Message- From: "Rony H. Aprianto" Date: Sun, 4 Oct 2009 10:35:40 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Semangat anti korupsi memang 'bagus' untuk diajarkan dan dimulai. Tapi lama2 semangat kan mencapai titik jenuh juga. Apalagi dalam situasi sekarang (baca: cicak vs buaya), perkara korupsi nggak akan jauh2 dari 'korupsi pengadaan'. Tp jargon 'pemberantasan korupsi' masih akan jd topik menarik. Tp ya itu td, sebatas jargon. Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry® -Original Message- From: "ari ams" Date: Sun, 4 Oct 2009 10:11:15 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Dari sisi efektivitas sepakat perlu ada aturan main yang jelas dan tegas dari pemerintah dan/atau lembaga anti korupsi yang kuat Tapi mengingat semua hal berevolusi tmsk modus korupsi, maka semangat anti korupsi harus dimulai sekarang juga oleh siapa saja yang mau tanpa perlu menunggu aturan dari pemerintah. Apalagi karena "maling" itu ngga cuman di pemerintah adanya. Memperdebatkan mana duluan hanya membuat debat mana duluan ayam atau telur :) tapi bahwa hasilnya akan berbeda tgt mana yang dilakukan lebih dulu sih sauya sepakat. Mungkin ini mimpi. Tapi setidaknya masih ada yang berharap, dan tidak pasrah ikut arus. Hanya tambahan saja Tabik, ki BR, ari.ams Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Rony H. Aprianto" Date: Sun, 4 Oct 2009 10:09:45 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... One short comment aja: Langkah2 pemberantasan korupsi di Indonesia itu ibarat membersihkan kamar yg penuh pasir dengan sapu yang berlumuran lumpur. Karena nggak ada yg membersihkan sapu kotor tersebut (kecuali ketangkap tangan menerima suap) Jadi selama sapunya belum bersih ya or ada peraturan yg diterapkan untuk membersihkan sapunya, jangan harap ada perbaikan di perekonomian kita.. Let alone ekonomi pancasila yg sejak selesai digali sampe sekarang cuma 'rame' jadi bahan diskusi di seminar2 or penataran P4 (terutama butir2 sila ke 4). So, keep on dreaming my friend Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry® = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com
Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
Jadi inget nasehat seni perang SuntZhu dalam pemberantasan korupsi: HUKUM MATI BIANG PALING ATAS NYA, EKORNYA PASTI PADA NGEPER NGIBRIT TAKUT... China sudah membuktikan efektifitasnya. Salam. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Gianto Setiadi" Date: Sun, 4 Oct 2009 08:49:00 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Saya bukan orang di pemerintahan, tapi saya kira tidak fair apabila kita hanya menyalahkan pemerintah ketika ada tindak korupsi. Ada korupsi terjadi karena adanya kesempatan yang kita ciptakan dan kesempatan ini kemudian dimanfaatkan oleh oknum pemerintah. Ini hanya pendapat. BR, Gianto --Original Message-- From: Rachmad M Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com ReplyTo: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Sent: Oct 4, 2009 10:49 Korupsi di Indonesia adalah akibat kegagalan pemerintah dalam mempertahankan nilai rupiah terhadap inflasi dan devaluasi. Oleh karenanya semua pihak kehilangan pengharapan bahwa bertambahnya pendidikan, pengalaman dan jabatan akan dibarengi oleh bertambahnya pendapatan/kesejaht eraan. Oleh karenanya masing-masing pihak menempuh caranya sendiri untuk mendapatkan kesejahteraannya. Ada yang mengkomersialisasik an jabatan, barang kantor, waktu kerja dsbnya Kesalahan seperti ini bisa dikategorikan sebagai kemiskinan struktural, yakni kemiskinan akibat kesalahan kebijakkan yang dibuat oleh manusia. Kemiskinan lainnya adalah kemiskinan natural dan kemiskinan kultural. Jelas negeri ini secara natural dan kultural jauh dari hal-hal yang membuat negeri ini miskin. Salam RM --- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, "rx_mencenges@ ..." wrote: > > ngomongin masalah korupsi di negeri ini memang gak akan ada matinya. Semua orang tau, salah satu (mungkin penyebab utama) terhambatnya kemajuan bangsa ini adalah korupsi. > > Banyak dari kita yg langsung menumpahkan kesalahan kepada pemimpin negeri ini atau aparat penegak hukum. Kita menganggap mereka tidak becus/tidak peduli dengan masalah pemberantasan korupsi. Dalam hal ini saya setuju bahwa, pemimpin/aparat memegang peranan yg besar dalam pemberantasan korupsi. > > Cuma mgkn ada satu hal yg kita lupa. Pemimpin adalah cermin dari masyarakat yg dipimpinnya. Dia pun lahir dari masyarakat. Dia pun, dulunya adalah 'masyarakat' . Apa yang dia lakukan sebagai pemimpin, adalah apa juga yg dilakukan oleh masyarakat yg dipimpinnya. Bila pemimpin/aparat kita masih korup, mungkin sebagian besar rakyat kita pun masih korupsi. Tak peduli rakyat jelata ataupun orang kaya. Coba kita liat, dr level terbawah sekalipun, korupsi begitu mewabah. Tukang parkir jalanan yg jarang memberikan karcis parkir, kasir di toko yg jarang mengembalikan uang kembalian secara penuh, kita yg lbh suka menyogok polantas daripada ikut sidang, dan pasti msh banyak lg contoh lainnya. Selama Powered by Telkomsel BlackBerry® = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indones
Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
Hehe menarik Iya kita masih diskusi di level korupsi pengadaan, entah fiktif, enta mark-up, entah penunjukan peserta tender jalan belakang :) Memang episode v reptile wars (= the corruptor strikes back) ini agak mengecewakan Mudah2an episode vi segera dimulai (=return of the cicaks :) Tabik ki, ari.ams Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Rony H. Aprianto" Date: Sun, 4 Oct 2009 10:35:40 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Semangat anti korupsi memang 'bagus' untuk diajarkan dan dimulai. Tapi lama2 semangat kan mencapai titik jenuh juga. Apalagi dalam situasi sekarang (baca: cicak vs buaya), perkara korupsi nggak akan jauh2 dari 'korupsi pengadaan'. Tp jargon 'pemberantasan korupsi' masih akan jd topik menarik. Tp ya itu td, sebatas jargon. Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry® -Original Message- From: "ari ams" Date: Sun, 4 Oct 2009 10:11:15 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Dari sisi efektivitas sepakat perlu ada aturan main yang jelas dan tegas dari pemerintah dan/atau lembaga anti korupsi yang kuat Tapi mengingat semua hal berevolusi tmsk modus korupsi, maka semangat anti korupsi harus dimulai sekarang juga oleh siapa saja yang mau tanpa perlu menunggu aturan dari pemerintah. Apalagi karena "maling" itu ngga cuman di pemerintah adanya. Memperdebatkan mana duluan hanya membuat debat mana duluan ayam atau telur :) tapi bahwa hasilnya akan berbeda tgt mana yang dilakukan lebih dulu sih sauya sepakat. Mungkin ini mimpi. Tapi setidaknya masih ada yang berharap, dan tidak pasrah ikut arus. Hanya tambahan saja Tabik, ki BR, ari.ams Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Rony H. Aprianto" Date: Sun, 4 Oct 2009 10:09:45 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... One short comment aja: Langkah2 pemberantasan korupsi di Indonesia itu ibarat membersihkan kamar yg penuh pasir dengan sapu yang berlumuran lumpur. Karena nggak ada yg membersihkan sapu kotor tersebut (kecuali ketangkap tangan menerima suap) Jadi selama sapunya belum bersih ya or ada peraturan yg diterapkan untuk membersihkan sapunya, jangan harap ada perbaikan di perekonomian kita.. Let alone ekonomi pancasila yg sejak selesai digali sampe sekarang cuma 'rame' jadi bahan diskusi di seminar2 or penataran P4 (terutama butir2 sila ke 4). So, keep on dreaming my friend Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry® = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untu
Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
Semangat anti korupsi memang 'bagus' untuk diajarkan dan dimulai. Tapi lama2 semangat kan mencapai titik jenuh juga. Apalagi dalam situasi sekarang (baca: cicak vs buaya), perkara korupsi nggak akan jauh2 dari 'korupsi pengadaan'. Tp jargon 'pemberantasan korupsi' masih akan jd topik menarik. Tp ya itu td, sebatas jargon. Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry® -Original Message- From: "ari ams" Date: Sun, 4 Oct 2009 10:11:15 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Dari sisi efektivitas sepakat perlu ada aturan main yang jelas dan tegas dari pemerintah dan/atau lembaga anti korupsi yang kuat Tapi mengingat semua hal berevolusi tmsk modus korupsi, maka semangat anti korupsi harus dimulai sekarang juga oleh siapa saja yang mau tanpa perlu menunggu aturan dari pemerintah. Apalagi karena "maling" itu ngga cuman di pemerintah adanya. Memperdebatkan mana duluan hanya membuat debat mana duluan ayam atau telur :) tapi bahwa hasilnya akan berbeda tgt mana yang dilakukan lebih dulu sih sauya sepakat. Mungkin ini mimpi. Tapi setidaknya masih ada yang berharap, dan tidak pasrah ikut arus. Hanya tambahan saja Tabik, ki BR, ari.ams Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Rony H. Aprianto" Date: Sun, 4 Oct 2009 10:09:45 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... One short comment aja: Langkah2 pemberantasan korupsi di Indonesia itu ibarat membersihkan kamar yg penuh pasir dengan sapu yang berlumuran lumpur. Karena nggak ada yg membersihkan sapu kotor tersebut (kecuali ketangkap tangan menerima suap) Jadi selama sapunya belum bersih ya or ada peraturan yg diterapkan untuk membersihkan sapunya, jangan harap ada perbaikan di perekonomian kita.. Let alone ekonomi pancasila yg sejak selesai digali sampe sekarang cuma 'rame' jadi bahan diskusi di seminar2 or penataran P4 (terutama butir2 sila ke 4). So, keep on dreaming my friend Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry® = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.
Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
Kenapa sapunya kotor? Ada sapu yang tadinya bersih karena disimpan ditempat kotor maka sapu tersebut jadi kotor juga. Namun ada juga sapu yang sudah kotor dari sejak dibuat. Sebagai contoh berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh seseorang apabila ingin jadi polisi? (maaf ini hanya contoh dan tidak ada tujuan lain). Karena ada initial cost yang kita sebut sebagai "investasi" maka mereka berpikir untuk mendapatkan pengembalian atas investasi tersebut, Yang jelas apabila mengharapkan pengembalian dari pendapatan regular maka investasi ini akan lama sekali kembalinya (payback periodnya terlalu lama) sehingga dicarikan jalan yang bisa lebih cepat. Jadi ini sapu yang sudah kotor sejak dibuat. Ini hanya pendapat dan sorry kita jadi bicara tentang sapu. BR, Gianto Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Rony H. Aprianto" Date: Sun, 4 Oct 2009 10:09:45 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... One short comment aja: Langkah2 pemberantasan korupsi di Indonesia itu ibarat membersihkan kamar yg penuh pasir dengan sapu yang berlumuran lumpur. Karena nggak ada yg membersihkan sapu kotor tersebut (kecuali ketangkap tangan menerima suap) Jadi selama sapunya belum bersih ya or ada peraturan yg diterapkan untuk membersihkan sapunya, jangan harap ada perbaikan di perekonomian kita.. Let alone ekonomi pancasila yg sejak selesai digali sampe sekarang cuma 'rame' jadi bahan diskusi di seminar2 or penataran P4 (terutama butir2 sila ke 4). So, keep on dreaming my friend Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry® = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
Dari sisi efektivitas sepakat perlu ada aturan main yang jelas dan tegas dari pemerintah dan/atau lembaga anti korupsi yang kuat Tapi mengingat semua hal berevolusi tmsk modus korupsi, maka semangat anti korupsi harus dimulai sekarang juga oleh siapa saja yang mau tanpa perlu menunggu aturan dari pemerintah. Apalagi karena "maling" itu ngga cuman di pemerintah adanya. Memperdebatkan mana duluan hanya membuat debat mana duluan ayam atau telur :) tapi bahwa hasilnya akan berbeda tgt mana yang dilakukan lebih dulu sih sauya sepakat. Mungkin ini mimpi. Tapi setidaknya masih ada yang berharap, dan tidak pasrah ikut arus. Hanya tambahan saja Tabik, ki BR, ari.ams Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Rony H. Aprianto" Date: Sun, 4 Oct 2009 10:09:45 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... One short comment aja: Langkah2 pemberantasan korupsi di Indonesia itu ibarat membersihkan kamar yg penuh pasir dengan sapu yang berlumuran lumpur. Karena nggak ada yg membersihkan sapu kotor tersebut (kecuali ketangkap tangan menerima suap) Jadi selama sapunya belum bersih ya or ada peraturan yg diterapkan untuk membersihkan sapunya, jangan harap ada perbaikan di perekonomian kita.. Let alone ekonomi pancasila yg sejak selesai digali sampe sekarang cuma 'rame' jadi bahan diskusi di seminar2 or penataran P4 (terutama butir2 sila ke 4). So, keep on dreaming my friend Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry® = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
One short comment aja: Langkah2 pemberantasan korupsi di Indonesia itu ibarat membersihkan kamar yg penuh pasir dengan sapu yang berlumuran lumpur. Karena nggak ada yg membersihkan sapu kotor tersebut (kecuali ketangkap tangan menerima suap) Jadi selama sapunya belum bersih ya or ada peraturan yg diterapkan untuk membersihkan sapunya, jangan harap ada perbaikan di perekonomian kita.. Let alone ekonomi pancasila yg sejak selesai digali sampe sekarang cuma 'rame' jadi bahan diskusi di seminar2 or penataran P4 (terutama butir2 sila ke 4). So, keep on dreaming my friend Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry® = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
Menurut saya yang paling bertanggung jawab terhadap korupsi tentu pemegang kendali negei ini, yaitu pemerintah. Mereka bisa mengeluarkan aturan yang tegas, abu-abu atau lembek. Mereka juga bisa membuat suatu aturan hanya sebagai macan kertas tanpa dilaksanakan. Mereka mempunyai sumber daya terbesar (dana, aparat, pembuat aturan, dll). Kalau aparatnya bersih bahkan menerapkan aturan mencoba menyogok aparat akan dihukum (kalau tidak salah ada di KUHP yah) maka masyarakat akan segan. Jadilah aparat yang disegani dari pada jadi aparat yang ditakuti (tapi dibelakangnya malah dicemooh). Masyarakat bisa saja kompak "mogok" untuk tidak menyogok, tapi kalau oknum aparat juga kompak untuk memperlambat pelayanan maka lama-lama masyarakat terpaksa juga meyogok (pastinya dengan menggerutu). Beda bila aparat yang "kompak" : untuk tidak menerima sogokan, maka masyarakat mau tidak mau harus ikut aturan. Ini menunjukkan peran aparat yang sangat besar. Sekedar pendapat pribadi, syukur-syukur ada yang benar. Kalau salah mohon maaf yah .. Rgds, Falah Pada 4 Oktober 2009 15:49, Gianto Setiadi menulis: > Saya bukan orang di pemerintahan, tapi saya kira tidak fair apabila kita > hanya menyalahkan pemerintah ketika ada tindak korupsi. Ada korupsi terjadi > karena adanya kesempatan yang kita ciptakan dan kesempatan ini kemudian > dimanfaatkan oleh oknum pemerintah. > Ini hanya pendapat. > > BR, > > Gianto > [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
Saya bukan orang di pemerintahan, tapi saya kira tidak fair apabila kita hanya menyalahkan pemerintah ketika ada tindak korupsi. Ada korupsi terjadi karena adanya kesempatan yang kita ciptakan dan kesempatan ini kemudian dimanfaatkan oleh oknum pemerintah. Ini hanya pendapat. BR, Gianto --Original Message-- From: Rachmad M Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com ReplyTo: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Sent: Oct 4, 2009 10:49 Korupsi di Indonesia adalah akibat kegagalan pemerintah dalam mempertahankan nilai rupiah terhadap inflasi dan devaluasi. Oleh karenanya semua pihak kehilangan pengharapan bahwa bertambahnya pendidikan, pengalaman dan jabatan akan dibarengi oleh bertambahnya pendapatan/kesejaht eraan. Oleh karenanya masing-masing pihak menempuh caranya sendiri untuk mendapatkan kesejahteraannya. Ada yang mengkomersialisasik an jabatan, barang kantor, waktu kerja dsbnya Kesalahan seperti ini bisa dikategorikan sebagai kemiskinan struktural, yakni kemiskinan akibat kesalahan kebijakkan yang dibuat oleh manusia. Kemiskinan lainnya adalah kemiskinan natural dan kemiskinan kultural. Jelas negeri ini secara natural dan kultural jauh dari hal-hal yang membuat negeri ini miskin. Salam RM --- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, "rx_mencenges@ ..." wrote: > > ngomongin masalah korupsi di negeri ini memang gak akan ada matinya. Semua orang tau, salah satu (mungkin penyebab utama) terhambatnya kemajuan bangsa ini adalah korupsi. > > Banyak dari kita yg langsung menumpahkan kesalahan kepada pemimpin negeri ini atau aparat penegak hukum. Kita menganggap mereka tidak becus/tidak peduli dengan masalah pemberantasan korupsi. Dalam hal ini saya setuju bahwa, pemimpin/aparat memegang peranan yg besar dalam pemberantasan korupsi. > > Cuma mgkn ada satu hal yg kita lupa. Pemimpin adalah cermin dari masyarakat yg dipimpinnya. Dia pun lahir dari masyarakat. Dia pun, dulunya adalah 'masyarakat' . Apa yang dia lakukan sebagai pemimpin, adalah apa juga yg dilakukan oleh masyarakat yg dipimpinnya. Bila pemimpin/aparat kita masih korup, mungkin sebagian besar rakyat kita pun masih korupsi. Tak peduli rakyat jelata ataupun orang kaya. Coba kita liat, dr level terbawah sekalipun, korupsi begitu mewabah. Tukang parkir jalanan yg jarang memberikan karcis parkir, kasir di toko yg jarang mengembalikan uang kembalian secara penuh, kita yg lbh suka menyogok polantas daripada ikut sidang, dan pasti msh banyak lg contoh lainnya. Selama Powered by Telkomsel BlackBerry® = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
Saya bukan orang di pemerintahan, tapi saya kira tidak fair apabila kita hanya menyalahkan pemerintah ketika ada tindak korupsi. Ada korupsi terjadi karena adanya kesempatan yang kita ciptakan dan kesempatan ini kemudian dimanfaatkan oleh oknum pemerintah. Ini hanya pendapat. BR, Gianto Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Rachmad M" Date: Sun, 04 Oct 2009 03:49:04 To: Subject: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Korupsi di Indonesia adalah akibat kegagalan pemerintah dalam mempertahankan nilai rupiah terhadap inflasi dan devaluasi. Oleh karenanya semua pihak kehilangan pengharapan bahwa bertambahnya pendidikan, pengalaman dan jabatan akan dibarengi oleh bertambahnya pendapatan/kesejahteraan. Oleh karenanya masing-masing pihak menempuh caranya sendiri untuk mendapatkan kesejahteraannya. Ada yang mengkomersialisasikan jabatan, barang kantor, waktu kerja dsbnya Kesalahan seperti ini bisa dikategorikan sebagai kemiskinan struktural, yakni kemiskinan akibat kesalahan kebijakkan yang dibuat oleh manusia. Kemiskinan lainnya adalah kemiskinan natural dan kemiskinan kultural. Jelas negeri ini secara natural dan kultural jauh dari hal-hal yang membuat negeri ini miskin. Salam RM --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "rx_mencen...@..." wrote: > > ngomongin masalah korupsi di negeri ini memang gak akan ada matinya. Semua > orang tau, salah satu (mungkin penyebab utama) terhambatnya kemajuan bangsa > ini adalah korupsi. > > Banyak dari kita yg langsung menumpahkan kesalahan kepada pemimpin negeri ini > atau aparat penegak hukum. Kita menganggap mereka tidak becus/tidak peduli > dengan masalah pemberantasan korupsi. Dalam hal ini saya setuju bahwa, > pemimpin/aparat memegang peranan yg besar dalam pemberantasan korupsi. > > Cuma mgkn ada satu hal yg kita lupa. Pemimpin adalah cermin dari masyarakat > yg dipimpinnya. Dia pun lahir dari masyarakat. Dia pun, dulunya adalah > 'masyarakat'. Apa yang dia lakukan sebagai pemimpin, adalah apa juga yg > dilakukan oleh masyarakat yg dipimpinnya. Bila pemimpin/aparat kita masih > korup, mungkin sebagian besar rakyat kita pun masih korupsi. Tak peduli > rakyat jelata ataupun orang kaya. Coba kita liat, dr level terbawah > sekalipun, korupsi begitu mewabah. Tukang parkir jalanan yg jarang memberikan > karcis parkir, kasir di toko yg jarang mengembalikan uang kembalian secara > penuh, kita yg lbh suka menyogok polantas daripada ikut sidang, dan pasti msh > banyak lg contoh lainnya. Selama perilaku2 spt itu blm bisa hilang, saya kira > mengharapkan negara yg bersih dr korupsi adalah sebuah utopia. > > Hanya opini pribadi, mohon maaf bila tidak berkenan. > > Salam, > > Reksa > > > Sent from my own phone off course :) > > - original message - > Subject: Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... > From: "Muh. Nurul Falah" > Date: 04/10/2009 08:31 > > Makanya harus tegas & konsisten dalam pemberantasan korupsi. Aparat yang > melanggar harus diberi *sanksi tegas & berlipat.* Apalagi aparat penegak > hukum (Polisi, Jaksa, Hakim, KPK), kalau perlu dihukum mati & di depan umum > agar menimbulkan efek jera. Kalau ini dilakukan, apa pun permintaan negara, > rakyat tidak akan sungkan untuk berkorban. Kalau sekarang khan prinsipnya, > kalau bisa bayar pajak sekecil mungkin. Tujuan Tax Planning itu khan > meminimalkan pajak tanpa melanggar aturan yang ada. > > Yang diperlukan adalah revolusi dalam hal pemberantasan korupsi. Kalau > sistem ekonomi sudah terlalu banyak modelnya. Orang pinter di negeri ini > juga tidak terhitung, baik lulusan kapitalis, komunis, syariah, dll. Perlu > kekompakan semua lapisan masyarakat untuk melakukannya. Menangkap koruptor > di negeri tercinta ini seperti menangkap tikus di sarang tikus, sangat mudah > ditemukan ! > > Kalau perlu dikeluarkan aturan, barangsiapa yang bisa melaporkan aparat yang > korupsi maka akan mendapatkan insentif tertentu (misalnya keringan pajak, > hadiah, dll). Aparat yang ketangkep diproses secara tegas & di liput media > secara nasional. Biar masyarakat tahu bahwa kita sedang berperang terhadap > korupsi. Kalau perlu siaran langsung seperti siaran langsung penggerabekan > teroris di temanggung. > > Maaf kalau saya agak sewot dengan "Musuh Besar Indonesia" ini. > > Rgds, > > Falah > > Pada 4 Oktober 2009 04:57, Andi MF Avandy menulis: > > > Semua sistem berevolusi sebagaimana juga korupsi berevolusi baik kualitas > > maupun kuantitasnya. > > Andi MF Avandy > > Sent from my BlackBerryŽ smartphone > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip
Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
Wah bung Andy iniibarat acara TV..."mimpi kali"...tapi ngak papa, mimpi yg baik, kita doakan, dalam bentuknya yg berbeda tapi mirip akan menjadi kenyataan. Walau masih jauh..Wa kek kek kek.wong sekarang aja diributin menteri mau ganti mobil, anggota DPR baru pasti nanti ribut2 urusan rumah baru. Intinya saya sepakat. Yg ngak ada di Indonesia ini, atau sedikit ada adlah ketauladanan dari pemimpin. Anda boleh bersebrangan dg garis politiknya, tapi model Presiden Ahamadimejad dari Iran, adalah contoh hidup dari pemimpin yg sederhana. Kalo contoh yg sdh alm, Indonesia juga ada Agus Salim, Syahrir sekedar menyebut contoh. Kalo SBY gimana? Ah takut berpendapat...soalnya 65% pemilih mendukung diabtw, yg ini cuma becanda Oka Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Andi MF Avandy" Date: Sun, 4 Oct 2009 03:55:11 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Langkah paling konkret saat ini menurut saya adalah buat UU yang membatasi fasilitas buat pejabat negara. Misalnya mobil cukup kelas avanza (tanpa AC) buat presiden dan mentri itu pun dipake ga perlu Nguing2 (voorider). Pejabat dibawah ga boleh pake merek yang lebih mahal dari persiden. Anggota DPR tidak perlu digaji dan cukup rumah dinas sederhana kalau dibutuhkan. Harus ada budaya hidup sederhana dan merakyat. Bayangkan efeknya sangat luar biasa buat psikologi masa liat presiden yang begitu berkuasa kemana2 pake mobil yang bisa dibeli masyakat kebanyakan. Pejabat publik seperti bupati pasti malu kalau kunjungan kerja presiden ke daerah cuma pake avanza atao xenia. Kecuali bupati yang tidak punya malu. Heheheh Andi MF Avandy Sent from my BlackBerry® smartphone -Original Message- From: "ari ams" Date: Sun, 4 Oct 2009 04:20:48 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Hanya melanjutkan opini Pak Reksa dan Pak Rachmas, mungkin untuk thread soal inti sari diskusi (tentang sistem ekonomi) tidak nyambung secara langsung. Ketika korupsi suda jadi budaya a.k.a permisif di tiap level masyarakat alias berjamaah, maka upaya anti korupsi terasa bagai pengganggu yang hendak merusak tatanan yang sudah "biasa" dilakukan. Tapi toh yang "biasanya begitu" tidak berarti "benar" meski tidak lantas pelakunya bersalah 100% (banyak kasus yang pernah saya tahu, pelaku hanya menjalankan perintah). Bersalah sih iya, tapi yang lebi patut dihukum ya yang memerintahkan. Dua paragraf yang sebenarnya ngga nyambung di atas itu hanya mau menunjukkan bahwa upaya anti korupsi bukan tanggung jawab pemerintah saja. Apalagi karena saya tahu perilaku korup itu tidak hanya terjadi di kalangan plat merah, kalangan plat hitam (dab kuning :) pun sama saja kok.. Cuma sebutannya bukan korupsi, tapi uang palak lah, nilep lah, entertain lah... Intinya sih sama. Kita perlu berani mengakui bahwa: kalo kita sepakat bahwa (ini contoh saja) dapat tender dengan didahului serangkaian entertain ini itu dan amplop ini itu kepada oknum pemerintah kita sebut KKN, ya kita juga harus berani menyebut KKN pula bagi kasus yang sama di swasta.. Minimal secara sebutan umum dulu, secara hukum menyusul, karena korupsi secara aturan hukum sejauh ini masih dinisbatkan kepada ada kerugian negara atau tidak. Kalo ngga ada itu, meski ada pelnggaran hukum, secara hukumnya si belum ada kasus korupsi (nah tolok ukur koruosi dalam UU Anti Koruosi ini menurut saya juga perlu diredefinisi) Kita, rakyat biasa (terlepas dari soal rakyat kecil atau rakyat besar :) juga harus mau turut serta, minimal mulai dari diri sendiri.. Meskipun itu berarti dianggap menentang atau merusak "tradisi" atau lebih sial dianggap "membangkang". Kalau dikaitkan dengan diskusi praktik ekonomi Indonesia, sebab keefektifan ekonomi yang diterapkan di Indonesia pasti akan terganggu dengan ketidakpastian hukum dan korupsi (secara khusus di pengelolaan keuangan negara, maupun yang di swasta). Pendapat saya ini tidak bermaksud menutup mata atas kemajuan-kemajuan lain yang ada.. Belajar untuk tidak korupsi? Padawans, yuk mare.. BR, ari.ams. --Ari wan Obesiti *halah!* Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Rachmad M" Date: Sun, 04 Oct 2009 03:49:04 To: Subject: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Korupsi di Indonesia adalah akibat kegagalan pemerintah dalam mempertahankan nilai rupiah terhadap inflasi dan devaluasi. Oleh karenanya semua pihak kehilangan pengharapan bahwa bertambahnya pendidikan, pengalaman dan jabatan akan dibarengi oleh bertambahnya pendapatan/kesejahteraan. Oleh karenanya masing-masing pihak menempuh caranya sendiri untuk mendapatkan kesejahteraannya. Ada yang mengkomersialisasikan jabatan, barang kantor, waktu kerja dsbnya Kesalahan seperti ini bisa dikategorikan sebagai kemiskinan struktural, yak
Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
Lho bukankah ksejahteraan itu ada jika dan hanya jika seluruh komponen masyarakat dapat mengakses layanan barang atau jasa yang diadakan/dibuat/disediakan oleh masyarakat itu sendiri ? Dan itu tentunya juga kesejahteraan pejabat yang sebenarnya masyarakat juga dia. Dengan membatasi konsumsi pejabat tentu harapannya uang yang ada dipemerintah dimanfaatkan untuk peningkatan infrastruktur masyarakat dan ini juga rawan dikorupsi. Jadi biar saja pejabat difasilitasi yang baik, tapi dihukum yang keras jika salah. Karena fasilitas yang dinikmati pejabat ya produk masyarakat juga yang harusnya tidak diperoleh secara gratisan. Salam RM Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Andi MF Avandy" Date: Sun, 4 Oct 2009 03:55:11 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Langkah paling konkret saat ini menurut saya adalah buat UU yang membatasi fasilitas buat pejabat negara. Misalnya mobil cukup kelas avanza (tanpa AC) buat presiden dan mentri itu pun dipake ga perlu Nguing2 (voorider). Pejabat dibawah ga boleh pake merek yang lebih mahal dari persiden. Anggota DPR tidak perlu digaji dan cukup rumah dinas sederhana kalau dibutuhkan. Harus ada budaya hidup sederhana dan merakyat. Bayangkan efeknya sangat luar biasa buat psikologi masa liat presiden yang begitu berkuasa kemana2 pake mobil yang bisa dibeli masyakat kebanyakan. Pejabat publik seperti bupati pasti malu kalau kunjungan kerja presiden ke daerah cuma pake avanza atao xenia. Kecuali bupati yang tidak punya malu. Heheheh Andi MF Avandy Sent from my BlackBerry® smartphone -Original Message- From: "ari ams" Date: Sun, 4 Oct 2009 04:20:48 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Hanya melanjutkan opini Pak Reksa dan Pak Rachmas, mungkin untuk thread soal inti sari diskusi (tentang sistem ekonomi) tidak nyambung secara langsung. Ketika korupsi suda jadi budaya a.k.a permisif di tiap level masyarakat alias berjamaah, maka upaya anti korupsi terasa bagai pengganggu yang hendak merusak tatanan yang sudah "biasa" dilakukan. Tapi toh yang "biasanya begitu" tidak berarti "benar" meski tidak lantas pelakunya bersalah 100% (banyak kasus yang pernah saya tahu, pelaku hanya menjalankan perintah). Bersalah sih iya, tapi yang lebi patut dihukum ya yang memerintahkan. Dua paragraf yang sebenarnya ngga nyambung di atas itu hanya mau menunjukkan bahwa upaya anti korupsi bukan tanggung jawab pemerintah saja. Apalagi karena saya tahu perilaku korup itu tidak hanya terjadi di kalangan plat merah, kalangan plat hitam (dab kuning :) pun sama saja kok.. Cuma sebutannya bukan korupsi, tapi uang palak lah, nilep lah, entertain lah... Intinya sih sama. Kita perlu berani mengakui bahwa: kalo kita sepakat bahwa (ini contoh saja) dapat tender dengan didahului serangkaian entertain ini itu dan amplop ini itu kepada oknum pemerintah kita sebut KKN, ya kita juga harus berani menyebut KKN pula bagi kasus yang sama di swasta.. Minimal secara sebutan umum dulu, secara hukum menyusul, karena korupsi secara aturan hukum sejauh ini masih dinisbatkan kepada ada kerugian negara atau tidak. Kalo ngga ada itu, meski ada pelnggaran hukum, secara hukumnya si belum ada kasus korupsi (nah tolok ukur koruosi dalam UU Anti Koruosi ini menurut saya juga perlu diredefinisi) Kita, rakyat biasa (terlepas dari soal rakyat kecil atau rakyat besar :) juga harus mau turut serta, minimal mulai dari diri sendiri.. Meskipun itu berarti dianggap menentang atau merusak "tradisi" atau lebih sial dianggap "membangkang". Kalau dikaitkan dengan diskusi praktik ekonomi Indonesia, sebab keefektifan ekonomi yang diterapkan di Indonesia pasti akan terganggu dengan ketidakpastian hukum dan korupsi (secara khusus di pengelolaan keuangan negara, maupun yang di swasta). Pendapat saya ini tidak bermaksud menutup mata atas kemajuan-kemajuan lain yang ada.. Belajar untuk tidak korupsi? Padawans, yuk mare.. BR, ari.ams. --Ari wan Obesiti *halah!* Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Rachmad M" Date: Sun, 04 Oct 2009 03:49:04 To: Subject: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Korupsi di Indonesia adalah akibat kegagalan pemerintah dalam mempertahankan nilai rupiah terhadap inflasi dan devaluasi. Oleh karenanya semua pihak kehilangan pengharapan bahwa bertambahnya pendidikan, pengalaman dan jabatan akan dibarengi oleh bertambahnya pendapatan/kesejahteraan. Oleh karenanya masing-masing pihak menempuh caranya sendiri untuk mendapatkan kesejahteraannya. Ada yang mengkomersialisasikan jabatan, barang kantor, waktu kerja dsbnya Kesalahan seperti ini bisa dikategorikan sebagai kemiskinan struktural, yakni kemiskinan akibat kesalahan kebijakkan yang dibuat oleh manusia. Kemiskinan lainnya adalah kemiskina
Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
Langkah paling konkret saat ini menurut saya adalah buat UU yang membatasi fasilitas buat pejabat negara. Misalnya mobil cukup kelas avanza (tanpa AC) buat presiden dan mentri itu pun dipake ga perlu Nguing2 (voorider). Pejabat dibawah ga boleh pake merek yang lebih mahal dari persiden. Anggota DPR tidak perlu digaji dan cukup rumah dinas sederhana kalau dibutuhkan. Harus ada budaya hidup sederhana dan merakyat. Bayangkan efeknya sangat luar biasa buat psikologi masa liat presiden yang begitu berkuasa kemana2 pake mobil yang bisa dibeli masyakat kebanyakan. Pejabat publik seperti bupati pasti malu kalau kunjungan kerja presiden ke daerah cuma pake avanza atao xenia. Kecuali bupati yang tidak punya malu. Heheheh Andi MF Avandy Sent from my BlackBerry® smartphone -Original Message- From: "ari ams" Date: Sun, 4 Oct 2009 04:20:48 To: Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Hanya melanjutkan opini Pak Reksa dan Pak Rachmas, mungkin untuk thread soal inti sari diskusi (tentang sistem ekonomi) tidak nyambung secara langsung. Ketika korupsi suda jadi budaya a.k.a permisif di tiap level masyarakat alias berjamaah, maka upaya anti korupsi terasa bagai pengganggu yang hendak merusak tatanan yang sudah "biasa" dilakukan. Tapi toh yang "biasanya begitu" tidak berarti "benar" meski tidak lantas pelakunya bersalah 100% (banyak kasus yang pernah saya tahu, pelaku hanya menjalankan perintah). Bersalah sih iya, tapi yang lebi patut dihukum ya yang memerintahkan. Dua paragraf yang sebenarnya ngga nyambung di atas itu hanya mau menunjukkan bahwa upaya anti korupsi bukan tanggung jawab pemerintah saja. Apalagi karena saya tahu perilaku korup itu tidak hanya terjadi di kalangan plat merah, kalangan plat hitam (dab kuning :) pun sama saja kok.. Cuma sebutannya bukan korupsi, tapi uang palak lah, nilep lah, entertain lah... Intinya sih sama. Kita perlu berani mengakui bahwa: kalo kita sepakat bahwa (ini contoh saja) dapat tender dengan didahului serangkaian entertain ini itu dan amplop ini itu kepada oknum pemerintah kita sebut KKN, ya kita juga harus berani menyebut KKN pula bagi kasus yang sama di swasta.. Minimal secara sebutan umum dulu, secara hukum menyusul, karena korupsi secara aturan hukum sejauh ini masih dinisbatkan kepada ada kerugian negara atau tidak. Kalo ngga ada itu, meski ada pelnggaran hukum, secara hukumnya si belum ada kasus korupsi (nah tolok ukur koruosi dalam UU Anti Koruosi ini menurut saya juga perlu diredefinisi) Kita, rakyat biasa (terlepas dari soal rakyat kecil atau rakyat besar :) juga harus mau turut serta, minimal mulai dari diri sendiri.. Meskipun itu berarti dianggap menentang atau merusak "tradisi" atau lebih sial dianggap "membangkang". Kalau dikaitkan dengan diskusi praktik ekonomi Indonesia, sebab keefektifan ekonomi yang diterapkan di Indonesia pasti akan terganggu dengan ketidakpastian hukum dan korupsi (secara khusus di pengelolaan keuangan negara, maupun yang di swasta). Pendapat saya ini tidak bermaksud menutup mata atas kemajuan-kemajuan lain yang ada.. Belajar untuk tidak korupsi? Padawans, yuk mare.. BR, ari.ams. --Ari wan Obesiti *halah!* Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Rachmad M" Date: Sun, 04 Oct 2009 03:49:04 To: Subject: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Korupsi di Indonesia adalah akibat kegagalan pemerintah dalam mempertahankan nilai rupiah terhadap inflasi dan devaluasi. Oleh karenanya semua pihak kehilangan pengharapan bahwa bertambahnya pendidikan, pengalaman dan jabatan akan dibarengi oleh bertambahnya pendapatan/kesejahteraan. Oleh karenanya masing-masing pihak menempuh caranya sendiri untuk mendapatkan kesejahteraannya. Ada yang mengkomersialisasikan jabatan, barang kantor, waktu kerja dsbnya Kesalahan seperti ini bisa dikategorikan sebagai kemiskinan struktural, yakni kemiskinan akibat kesalahan kebijakkan yang dibuat oleh manusia. Kemiskinan lainnya adalah kemiskinan natural dan kemiskinan kultural. Jelas negeri ini secara natural dan kultural jauh dari hal-hal yang membuat negeri ini miskin. Salam RM --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "rx_mencen...@..." wrote: > > ngomongin masalah korupsi di negeri ini memang gak akan ada matinya. Semua > orang tau, salah satu (mungkin penyebab utama) terhambatnya kemajuan bangsa > ini adalah korupsi. > > Banyak dari kita yg langsung menumpahkan kesalahan kepada pemimpin negeri ini > atau aparat penegak hukum. Kita menganggap mereka tidak becus/tidak peduli > dengan masalah pemberantasan korupsi. Dalam hal ini saya setuju bahwa, > pemimpin/aparat memegang peranan yg besar dalam pemberantasan korupsi. > > Cuma mgkn ada satu hal yg kita lupa. Pemimpin adalah cermin dari masyarakat >
Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
Hanya melanjutkan opini Pak Reksa dan Pak Rachmas, mungkin untuk thread soal inti sari diskusi (tentang sistem ekonomi) tidak nyambung secara langsung. Ketika korupsi suda jadi budaya a.k.a permisif di tiap level masyarakat alias berjamaah, maka upaya anti korupsi terasa bagai pengganggu yang hendak merusak tatanan yang sudah "biasa" dilakukan. Tapi toh yang "biasanya begitu" tidak berarti "benar" meski tidak lantas pelakunya bersalah 100% (banyak kasus yang pernah saya tahu, pelaku hanya menjalankan perintah). Bersalah sih iya, tapi yang lebi patut dihukum ya yang memerintahkan. Dua paragraf yang sebenarnya ngga nyambung di atas itu hanya mau menunjukkan bahwa upaya anti korupsi bukan tanggung jawab pemerintah saja. Apalagi karena saya tahu perilaku korup itu tidak hanya terjadi di kalangan plat merah, kalangan plat hitam (dab kuning :) pun sama saja kok.. Cuma sebutannya bukan korupsi, tapi uang palak lah, nilep lah, entertain lah... Intinya sih sama. Kita perlu berani mengakui bahwa: kalo kita sepakat bahwa (ini contoh saja) dapat tender dengan didahului serangkaian entertain ini itu dan amplop ini itu kepada oknum pemerintah kita sebut KKN, ya kita juga harus berani menyebut KKN pula bagi kasus yang sama di swasta.. Minimal secara sebutan umum dulu, secara hukum menyusul, karena korupsi secara aturan hukum sejauh ini masih dinisbatkan kepada ada kerugian negara atau tidak. Kalo ngga ada itu, meski ada pelnggaran hukum, secara hukumnya si belum ada kasus korupsi (nah tolok ukur koruosi dalam UU Anti Koruosi ini menurut saya juga perlu diredefinisi) Kita, rakyat biasa (terlepas dari soal rakyat kecil atau rakyat besar :) juga harus mau turut serta, minimal mulai dari diri sendiri.. Meskipun itu berarti dianggap menentang atau merusak "tradisi" atau lebih sial dianggap "membangkang". Kalau dikaitkan dengan diskusi praktik ekonomi Indonesia, sebab keefektifan ekonomi yang diterapkan di Indonesia pasti akan terganggu dengan ketidakpastian hukum dan korupsi (secara khusus di pengelolaan keuangan negara, maupun yang di swasta). Pendapat saya ini tidak bermaksud menutup mata atas kemajuan-kemajuan lain yang ada.. Belajar untuk tidak korupsi? Padawans, yuk mare.. BR, ari.ams. --Ari wan Obesiti *halah!* Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Rachmad M" Date: Sun, 04 Oct 2009 03:49:04 To: Subject: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... Korupsi di Indonesia adalah akibat kegagalan pemerintah dalam mempertahankan nilai rupiah terhadap inflasi dan devaluasi. Oleh karenanya semua pihak kehilangan pengharapan bahwa bertambahnya pendidikan, pengalaman dan jabatan akan dibarengi oleh bertambahnya pendapatan/kesejahteraan. Oleh karenanya masing-masing pihak menempuh caranya sendiri untuk mendapatkan kesejahteraannya. Ada yang mengkomersialisasikan jabatan, barang kantor, waktu kerja dsbnya Kesalahan seperti ini bisa dikategorikan sebagai kemiskinan struktural, yakni kemiskinan akibat kesalahan kebijakkan yang dibuat oleh manusia. Kemiskinan lainnya adalah kemiskinan natural dan kemiskinan kultural. Jelas negeri ini secara natural dan kultural jauh dari hal-hal yang membuat negeri ini miskin. Salam RM --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "rx_mencen...@..." wrote: > > ngomongin masalah korupsi di negeri ini memang gak akan ada matinya. Semua > orang tau, salah satu (mungkin penyebab utama) terhambatnya kemajuan bangsa > ini adalah korupsi. > > Banyak dari kita yg langsung menumpahkan kesalahan kepada pemimpin negeri ini > atau aparat penegak hukum. Kita menganggap mereka tidak becus/tidak peduli > dengan masalah pemberantasan korupsi. Dalam hal ini saya setuju bahwa, > pemimpin/aparat memegang peranan yg besar dalam pemberantasan korupsi. > > Cuma mgkn ada satu hal yg kita lupa. Pemimpin adalah cermin dari masyarakat > yg dipimpinnya. Dia pun lahir dari masyarakat. Dia pun, dulunya adalah > 'masyarakat'. Apa yang dia lakukan sebagai pemimpin, adalah apa juga yg > dilakukan oleh masyarakat yg dipimpinnya. Bila pemimpin/aparat kita masih > korup, mungkin sebagian besar rakyat kita pun masih korupsi. Tak peduli > rakyat jelata ataupun orang kaya. Coba kita liat, dr level terbawah > sekalipun, korupsi begitu mewabah. Tukang parkir jalanan yg jarang memberikan > karcis parkir, kasir di toko yg jarang mengembalikan uang kembalian secara > penuh, kita yg lbh suka menyogok polantas daripada ikut sidang, dan pasti msh > banyak lg contoh lainnya. Selama perilaku2 spt itu blm bisa hilang, saya kira > mengharapkan negara yg bersih dr korupsi adalah sebuah utopia. > > Hanya opini pribadi, mohon maaf bila tidak berkenan. > > Salam, > > Reksa > > > Sent from my own phone off course :) > > - original message - > Subject: Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi... > From: "Muh. Nurul Falah" > Date: 04/10/2009 08:31 > > Makanya harus tegas & konsisten dalam pemberantasan korupsi. Apara