Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-04 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Salah satu PMA asal Eropa yang beroperasi di Indonesia menerapkan zero
tolerarance untuk korupsi, baik berhubungan dengan internal & external.
Hasilnya ? Order PMA tersebut dari customer di Indonesia turun drastis !
Karena direbut oleh PMA lainnya (terutama asal China). Tapi PMA tersebut
tetap pada prinsipnya semula zero tolerance untuk corruption &
lebih menekankan pada kredibilitas jangka panjang.

Seperti sy kemukakan di email terdahulu, pemberantasan korupsi harus
dikomandoi oleh penguasa (tentu yang bersih & berani). Karena masyarakat
bisa saja kompak "mogok" untuk tidak menyogok, tapi kalau oknum aparat juga
kompak untuk memperlambat pelayanan maka lama-lama masyarakat terpaksa juga
meyogok (pastinya dengan menggerutu). Beda bila aparat yang "kompak" : untuk
tidak menerima sogokan, maka masyarakat mau tidak mau harus ikut aturan. Ini
menunjukkan peran aparat yang sangat besar.

Negara yang korup, meskipun kelihatannya maju, tinggal tunggu saja
kebangkrutannya.  Karena lama kelamaan kesabaran masyarakat akan habis &
ekonomi negara tersebut akan keropos !

Tapi memang pemimpin suatu kaum / bangsa adalah cermin dari keadaan
masyarakatnya. Bila pemimpinnya korup maka berarti sebagian besar
masyaraktnya juga korup. Apalagi di sistem demokrasi langsung seperti
sekarang.
Kita tidak boleh berkecil hati untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
Kalau kita kompak melakukan gerakan anti korupsi (minimal di lingkungan
kita), maka Insya Allah di jaman anak kita korupsi akan sangat minimal &
kita bisa mewariskan Indonesia yang lebih baik pada mereka. Harapan itu
masih ada Saudaraku ..:-)

Rgds,

Falah

Pada 4 Oktober 2009 18:58, Andi MF Avandy  menulis:

> Bagaimana seandainya hukuman koruptor dibuat cacat fisik aja misalnya
> dipotong jarinya? Tiap terbukti korupsi minimal 5 juta jarinya dipotong satu
> mulai dari kelingking tangan kiri.
>
> Dibanding hukuman mati, saya pikir ini lebih efektif karena ada saksi hidup
> yaitu bukti hukuman melekat di tangan. Akan ada rasa malu buat pelaku dan
> rasa takut buat calon koruptor. Bayangkan kalo korupsinya sepuluh kali!
> Habis semua jarinya.
> Kesannya sadis tapi hanya itu cara paling rasional. Selama ini kan eks napi
> koruptor bebas lenggang kangkung bahkan calonin diri jadi ketua umum partai
> pula.
>
>
> Andi MF Avandy
> Sent from my BlackBerry® smartphone
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-04 Terurut Topik Andi MF Avandy
Tuh kan kelihatan ada yang ga tega! Artinya kalo wacana aja udah ada perasaan 
ga tega apa lagi kalo hukumannya benar2 diberlakukan. Pasti efek jeranya lebih 
besar dari sekedar hukuman penjara atau mati sekalipun. Bayangin kalo ada 
mantan mentri anu atau mantan gubernur anu yang kebetulan pernah tersangkut 
masalah korupsi trus di undang acara seremonial. Pasti bakal jadi bahan 
gunjingan kalo jarinya ga lengkap. Heheheh mo salaman susah la yau.
Maaf kalo usulanku sadis. Masalhnya gw gemes baget dengan koruptor. Gw sendiri 
alhamdulillah yah walaupun cuma buat telepon pribadi gw ga brani pake telepon 
kantor. 

Salam 

Andi MF Avandy
Sent from my BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: "Rachmad M" 
Date: Sun, 04 Oct 2009 13:19:19 
To: 
Subject: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

Coba dipikir lagi deh :-)


Saya dan si Bedu satu sekolah, dari SD sampai Universitas ternama di Indonesia. 
Si Bedu ini sebenarnya lebih pintar dikit dari saya, hanya saja ketika lulus 
dia pilih jadi abdi negara, sementara saya pilih jadi wiraswasta saja.

Ternyata jadi abdi negara kalau jujur-jujur aja gak bakalan bisa punya mobil, 
apalagi rumah. Wong dah hampir pensiun aja gajinya masih dibawah 3 juta kok. 

Sebagai wiraswasta saya juga dapat proyek dari si Bedu, ini murni karena kami 
sebidang waktu kuliah, jadi kalau bidang usaha saya sebidang dan bersinggungan 
ya wajar saja. Kalau saya punya keuntungan lumayan ya saya bagi dia  jadi 
bisalah punya mobilbisa juga punya rumah . Kalau ada  mahasiswa dari 
universitas kami dulu minta sumbangan buat dies, si Bedu kontak saya untuk 
nyumbang atas namanya sebagai pejabat yang bonafide.

Lha kok jari kelingkingnya mau dipotong mas Andi MF Avandy :-)

Salam

RM



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "Andi MF Avandy" 
 wrote:
>
> Bagaimana seandainya hukuman koruptor dibuat cacat fisik aja misalnya 
> dipotong jarinya? Tiap terbukti korupsi minimal 5 juta jarinya dipotong satu 
> mulai dari kelingking tangan kiri. 
> 
> Dibanding hukuman mati, saya pikir ini lebih efektif karena ada saksi hidup 
> yaitu bukti hukuman melekat di tangan. Akan ada rasa malu buat pelaku dan 
> rasa takut buat calon koruptor. Bayangkan kalo korupsinya sepuluh kali! Habis 
> semua jarinya.
> Kesannya sadis tapi hanya itu cara paling rasional. Selama ini kan eks napi 
> koruptor bebas lenggang kangkung bahkan calonin diri jadi ketua umum partai 
> pula.
> 
> 
> Andi MF Avandy
> Sent from my BlackBerry® smartphone
> 
> -Original Message-
> From: will_b...@...
> Date: Sun, 4 Oct 2009 10:34:30 
> To: 
> Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
> 
> 
> Jadi inget nasehat seni perang SuntZhu dalam pemberantasan korupsi:
> 
> HUKUM MATI BIANG PALING ATAS NYA, EKORNYA PASTI PADA NGEPER NGIBRIT TAKUT...
> 
> China sudah membuktikan efektifitasnya.
> 
> Salam.
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -Original Message-
> From: "Gianto Setiadi" 
> Date: Sun, 4 Oct 2009 08:49:00 
> To: 
> Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
> 
> Saya bukan orang di pemerintahan, tapi saya kira tidak fair apabila kita 
> hanya menyalahkan pemerintah ketika ada tindak korupsi. Ada korupsi terjadi 
> karena adanya kesempatan yang kita ciptakan dan kesempatan ini kemudian 
> dimanfaatkan oleh oknum pemerintah.
> Ini hanya pendapat.
> 
> BR,
> 
> Gianto
> 
> 
> 
> 
> --Original Message--
> From: Rachmad M
> Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> ReplyTo: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Subject: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
> Sent: Oct 4, 2009 10:49
> 
>   Korupsi di Indonesia adalah akibat kegagalan pemerintah dalam 
> mempertahankan nilai rupiah terhadap inflasi dan devaluasi. Oleh karenanya 
> semua pihak kehilangan pengharapan bahwa bertambahnya pendidikan, pengalaman 
> dan jabatan akan dibarengi oleh bertambahnya pendapatan/kesejaht eraan. Oleh 
> karenanya masing-masing pihak menempuh caranya sendiri untuk mendapatkan 
> kesejahteraannya. Ada yang mengkomersialisasik an jabatan, barang kantor, 
> waktu kerja dsbnya Kesalahan seperti ini bisa dikategorikan sebagai 
> kemiskinan struktural, yakni kemiskinan akibat kesalahan kebijakkan yang 
> dibuat oleh manusia. Kemiskinan lainnya adalah kemiskinan natural dan 
> kemiskinan kultural. Jelas negeri ini secara natural dan kultural jauh dari 
> hal-hal yang membuat negeri ini miskin. Salam RM --- In AhliKeuangan- 
> Indonesia@ yahoogroups. com, "rx_mencenges@ ..."  wrote: > 
> > ngomongin masalah korupsi di negeri ini memang gak akan ada matinya.

RE: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-04 Terurut Topik Ignace I. Worang
Saya setuju dengan pendapat kalau korupsi tidak dapat dibasmi tapi saya
tidak setuju dengan pendapat kalau korupsi itu hasil dari kegagalan
pemerintah.  Alasannya simple, di Negara2 maju pun korupsi tetap jalan kok
walau jauh lebih sophisticated tapi tetap saja korupsi.  Misalnya saja di
Rep Ceko, hampir semua project infrastructure yang dapat adalah perusahaan
itu2 saja yang kepemelikannya berada di tangan keluarga tertentu atau
sesorang yang masa lalunya berkaitan dengan partai komunis yang tentunya
mempunyai hubungan erat dengan orang2 di pemerintahan.  Proyek2 ini biasanya
dibiayai oleh dana EU.  Jadi, korupsi tetap ada walau pemerintahan tidak
gagal.  Kenapa saya tekankan tidak gagal?  Karena projectnya membawa benefit
kepada masyarakat Ceko secara umum, Negara tidak dirugikan (karena cost
masih sesuai dengan realitas, mungkin secara pajak), EU tidak dirugikan
karena memang sesuai budget tapi tetap saja ada korupsi yang berupa kick
back kepada si pengambil keputusan.  

Saya rasa korupsi tidak akan pernah hilang karena selama ada factor manusia,
factor greed tetap akan ada (Milton Friedman).  Hanya bedanya di negara maju
dibuat sedemikian rupa sehingga tidak merugikan atau tidak ketahuan siapapun
(mungkin Negara/EU dirugikan krn harusnya cost bisa lebih murah).  Di
Indonesia yang notabene Negara baru dengan tingkat pendidikan yang masih
rendah, rasanya keadaan sekarang sudah lumayan walau bisa lebih.  Kalau
dikaitan dengan analogy sapu, ya rasanya semua sapu tidak ada yang 100%
bersih, tergantung seberapa sering saja kita menyapu saja.  

Terus terang sayapun secara tidak sadar msh mendukung korupsi contohnya
dengan memakai jasa calo untuk membuat SIM, kecil tapi tetap saja melakukan
aktifitas korupsi.  Kenapa ini terjadi?  Mungkin saya bisa menyalahkan
system yang rumit, tapi walau system dijadikan mudah pun pasti ada orang
yang malas untuk mengantri dan pasti saja ada oknum yang membantu supaya
cepatsupply and demand selalu ada.  Kenapa begitu?  Kl menurut saya
karena tingkat kesadaran untuk mematuhi hukum dan aturan yang berlaku masih
rendah.  Caranya bagaimana untuk berubahya dengan pendidikan sekolah,
rumah dan lingkungan.  Ini evolusi bukan revolusi (kecuali di Negara
otoriter).  Lucu juga ada teman saya yang lulusan dari Amerika dari keluarga
berada tapi tetap saja membuang sampah di jalanya ini adalah salah satu
contoh kesadaran social dalam skala kecil.  

Salam..

-Original Message-
From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Rony H.
Aprianto
Sent: 04 October 2009 12:47
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

Kalo dari awal dibuat selalu sapunya kotor kayaknya too extreme ya?

Mungkin ada ingat jaman kala sapu-nya bermerek "Pak Hoegeng"? Jaman itu
sapunya masih relatif bersih.

Jadi it's all relative. Jadi gak mungkin kalo sapu dibuat sengaja kotor.

Tp kalo sekarang? Sambil mimpi mending kita banyakin berdoa deh.
Powered by Umpan Kuat Frank RiBerryR

-Original Message-
From: "Gianto Setiadi" 
Date: Sun, 4 Oct 2009 10:30:46 
To: 
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

Kenapa sapunya kotor?

Ada sapu yang tadinya bersih karena disimpan ditempat kotor maka sapu
tersebut jadi kotor juga. Namun ada juga sapu yang sudah kotor dari sejak
dibuat. 
Sebagai contoh berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh seseorang apabila
ingin jadi polisi? (maaf ini hanya contoh dan tidak ada tujuan lain).
Karena ada initial cost yang kita sebut sebagai "investasi" maka mereka
berpikir untuk mendapatkan pengembalian atas investasi tersebut, Yang jelas
apabila mengharapkan pengembalian dari pendapatan regular maka investasi ini
akan lama sekali kembalinya (payback periodnya terlalu lama) sehingga
dicarikan jalan yang bisa lebih cepat. 
Jadi ini sapu yang sudah kotor sejak dibuat. Ini hanya pendapat dan sorry
kita jadi bicara tentang sapu.

BR,

Gianto
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: "Rony H. Aprianto" 
Date: Sun, 4 Oct 2009 10:09:45 
To: 
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

One short comment aja:

Langkah2 pemberantasan korupsi di Indonesia itu ibarat membersihkan kamar yg
penuh pasir dengan sapu yang berlumuran lumpur.

Karena nggak ada yg membersihkan sapu kotor tersebut (kecuali ketangkap
tangan menerima suap) 

Jadi selama sapunya belum bersih ya or ada peraturan yg diterapkan untuk
membersihkan sapunya, jangan harap ada perbaikan di perekonomian kita..

Let alone ekonomi pancasila yg sejak selesai digali sampe sekarang cuma
'rame' jadi bahan diskusi di seminar2 or penataran P4 (terutama butir2 sila
ke 4).

So, keep on dreaming my friend




Powered by Umpan Kuat Frank RiBerryR



=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
---

Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-04 Terurut Topik Rony H. Aprianto
Kalau saya pribadi melihat bukan hukumannya pak Andi.

Tp back to the backbone pemberantasan korupsinya. Yaitu penerapan hukum dan 
orangnya.

Kalau institusi penyidik-pemberantasan-pemberi hukuman atas tindak pidana 
korupsi, masih kotor (baca: korupsi juga, memeras, jual beli perkara etc) maka 
sampai kapanpun urusan korupsi di negara kita gak akan pernah selesai.

Jd balik lg ke premis saya terdahulu-- bersihin dulu sapunya baru deh nyapu. 
Baru kita lanjut ke punishmentnya (mau capital punishment ya monggo)

Salam

Ps. Frank Riberry emang salah satu pemain bola idola saya pak setelah Maradona 
dan Zidane. And his name rhyme w/ BlackBerry.

Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry®

-Original Message-
From: "Andi MF Avandy" 
Date: Sun, 4 Oct 2009 11:58:14 
To: 
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

Bagaimana seandainya hukuman koruptor dibuat cacat fisik aja misalnya dipotong 
jarinya? Tiap terbukti korupsi minimal 5 juta jarinya dipotong satu mulai dari 
kelingking tangan kiri. 

Dibanding hukuman mati, saya pikir ini lebih efektif karena ada saksi hidup 
yaitu bukti hukuman melekat di tangan. Akan ada rasa malu buat pelaku dan rasa 
takut buat calon koruptor. Bayangkan kalo korupsinya sepuluh kali! Habis semua 
jarinya.
Kesannya sadis tapi hanya itu cara paling rasional. Selama ini kan eks napi 
koruptor bebas lenggang kangkung bahkan calonin diri jadi ketua umum partai 
pula.


Andi MF Avandy
Sent from my BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: will_b...@yahoo.com
Date: Sun, 4 Oct 2009 10:34:30 
To: 
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...


Jadi inget nasehat seni perang SuntZhu dalam pemberantasan korupsi:

HUKUM MATI BIANG PALING ATAS NYA, EKORNYA PASTI PADA NGEPER NGIBRIT TAKUT...

China sudah membuktikan efektifitasnya.

Salam.






Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Gianto Setiadi" 
Date: Sun, 4 Oct 2009 08:49:00 
To: 
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

Saya bukan orang di pemerintahan, tapi saya kira tidak fair apabila kita hanya 
menyalahkan pemerintah ketika ada tindak korupsi. Ada korupsi terjadi karena 
adanya kesempatan yang kita ciptakan dan kesempatan ini kemudian dimanfaatkan 
oleh oknum pemerintah.
Ini hanya pendapat.

BR,

Gianto




--Original Message--
From: Rachmad M
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
ReplyTo: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
Sent: Oct 4, 2009 10:49

  Korupsi di Indonesia adalah akibat kegagalan pemerintah dalam mempertahankan 
nilai rupiah terhadap inflasi dan devaluasi. Oleh karenanya semua pihak 
kehilangan pengharapan bahwa bertambahnya pendidikan, pengalaman dan jabatan 
akan dibarengi oleh bertambahnya pendapatan/kesejaht eraan. Oleh karenanya 
masing-masing pihak menempuh caranya sendiri untuk mendapatkan 
kesejahteraannya. Ada yang mengkomersialisasik an jabatan, barang kantor, waktu 
kerja dsbnya Kesalahan seperti ini bisa dikategorikan sebagai kemiskinan 
struktural, yakni kemiskinan akibat kesalahan kebijakkan yang dibuat oleh 
manusia. Kemiskinan lainnya adalah kemiskinan natural dan kemiskinan kultural. 
Jelas negeri ini secara natural dan kultural jauh dari hal-hal yang membuat 
negeri ini miskin. Salam RM --- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, 
"rx_mencenges@ ..."  wrote: > > ngomongin masalah korupsi di 
negeri ini memang gak akan ada matinya. Semua orang tau, salah satu (mungkin 
penyebab utama) terhambatnya kemajuan bangsa ini adalah korupsi. > > Banyak 
dari kita yg langsung menumpahkan kesalahan kepada pemimpin negeri ini atau 
aparat penegak hukum. Kita menganggap mereka tidak becus/tidak peduli dengan 
masalah pemberantasan korupsi. Dalam hal ini saya setuju bahwa, pemimpin/aparat 
memegang peranan yg besar dalam pemberantasan korupsi. > > Cuma mgkn ada satu 
hal yg kita lupa. Pemimpin adalah cermin dari masyarakat yg dipimpinnya. Dia 
pun lahir dari masyarakat. Dia pun, dulunya adalah 'masyarakat' . Apa yang dia 
lakukan sebagai pemimpin, adalah apa juga yg dilakukan oleh masyarakat yg 
dipimpinnya. Bila pemimpin/aparat kita masih korup, mungkin sebagian besar 
rakyat kita pun masih korupsi. Tak peduli rakyat jelata ataupun orang kaya. 
Coba kita liat, dr level terbawah sekalipun, korupsi begitu mewabah. Tukang 
parkir jalanan yg jarang memberikan karcis parkir, kasir di toko yg jarang 
mengembalikan uang kembalian secara penuh, kita yg lbh suka menyogok polantas 
daripada ikut sidang, dan pasti msh banyak lg contoh lainnya. Selama
Powered by Telkomsel BlackBerry®



=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silah

Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-04 Terurut Topik Jemitra Tjahjono
ngomongin korupsi memang nggak pernah ada habisnya. selama masih ada kehidupan 
di dunia dan masih ada syaiton 

Mungkin kalo di inventarisasi jumlah karyawan pemerintah atau swasta yang 
pernah korupsi, kemudian di hukum penjara. bisa-bisa satu pulau besar 
diindonesia harus dijadikan seperti nusa kambangan ya.

Mendesak pemerintah untuk konsisten memberantas korupsi, memang harus 
diperjuangkan dengan sabar. Hukum mati yang terbukti korupsi. 

Tapi yang penting diri sendiri korupsi nggak ? kalo merasa pernah korupsi, 
balikin uangnya ke kas negara atau kas perusahaan. Kalau diri sendiri sudah 
bersih : tanya apakah bapak/ibunya sendiri pernah korupsi, jangan-jangan bisa 
sekolah tinggi-tinggi karena dana korupsi... kalau memang pernah ya balikin 
lagi hartanya.

Minimal kita beri contoh dan ajarkan ke keluarga, tulari spirit anti korupsi ke 
rekan kerja, ke staf-staf.  Selama kita menyadari bahwa semua perbuatan kita 
dilihat oleh Sang Pencipta kita, mudah-mudahan terhindar dari godaan korupsi. 
 Jemitra


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-04 Terurut Topik Andi MF Avandy
Bagaimana seandainya hukuman koruptor dibuat cacat fisik aja misalnya dipotong 
jarinya? Tiap terbukti korupsi minimal 5 juta jarinya dipotong satu mulai dari 
kelingking tangan kiri. 

Dibanding hukuman mati, saya pikir ini lebih efektif karena ada saksi hidup 
yaitu bukti hukuman melekat di tangan. Akan ada rasa malu buat pelaku dan rasa 
takut buat calon koruptor. Bayangkan kalo korupsinya sepuluh kali! Habis semua 
jarinya.
Kesannya sadis tapi hanya itu cara paling rasional. Selama ini kan eks napi 
koruptor bebas lenggang kangkung bahkan calonin diri jadi ketua umum partai 
pula.


Andi MF Avandy
Sent from my BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: will_b...@yahoo.com
Date: Sun, 4 Oct 2009 10:34:30 
To: 
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...


Jadi inget nasehat seni perang SuntZhu dalam pemberantasan korupsi:

HUKUM MATI BIANG PALING ATAS NYA, EKORNYA PASTI PADA NGEPER NGIBRIT TAKUT...

China sudah membuktikan efektifitasnya.

Salam.






Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Gianto Setiadi" 
Date: Sun, 4 Oct 2009 08:49:00 
To: 
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

Saya bukan orang di pemerintahan, tapi saya kira tidak fair apabila kita hanya 
menyalahkan pemerintah ketika ada tindak korupsi. Ada korupsi terjadi karena 
adanya kesempatan yang kita ciptakan dan kesempatan ini kemudian dimanfaatkan 
oleh oknum pemerintah.
Ini hanya pendapat.

BR,

Gianto




--Original Message--
From: Rachmad M
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
ReplyTo: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
Sent: Oct 4, 2009 10:49

  Korupsi di Indonesia adalah akibat kegagalan pemerintah dalam mempertahankan 
nilai rupiah terhadap inflasi dan devaluasi. Oleh karenanya semua pihak 
kehilangan pengharapan bahwa bertambahnya pendidikan, pengalaman dan jabatan 
akan dibarengi oleh bertambahnya pendapatan/kesejaht eraan. Oleh karenanya 
masing-masing pihak menempuh caranya sendiri untuk mendapatkan 
kesejahteraannya. Ada yang mengkomersialisasik an jabatan, barang kantor, waktu 
kerja dsbnya Kesalahan seperti ini bisa dikategorikan sebagai kemiskinan 
struktural, yakni kemiskinan akibat kesalahan kebijakkan yang dibuat oleh 
manusia. Kemiskinan lainnya adalah kemiskinan natural dan kemiskinan kultural. 
Jelas negeri ini secara natural dan kultural jauh dari hal-hal yang membuat 
negeri ini miskin. Salam RM --- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, 
"rx_mencenges@ ..."  wrote: > > ngomongin masalah korupsi di 
negeri ini memang gak akan ada matinya. Semua orang tau, salah satu (mungkin 
penyebab utama) terhambatnya kemajuan bangsa ini adalah korupsi. > > Banyak 
dari kita yg langsung menumpahkan kesalahan kepada pemimpin negeri ini atau 
aparat penegak hukum. Kita menganggap mereka tidak becus/tidak peduli dengan 
masalah pemberantasan korupsi. Dalam hal ini saya setuju bahwa, pemimpin/aparat 
memegang peranan yg besar dalam pemberantasan korupsi. > > Cuma mgkn ada satu 
hal yg kita lupa. Pemimpin adalah cermin dari masyarakat yg dipimpinnya. Dia 
pun lahir dari masyarakat. Dia pun, dulunya adalah 'masyarakat' . Apa yang dia 
lakukan sebagai pemimpin, adalah apa juga yg dilakukan oleh masyarakat yg 
dipimpinnya. Bila pemimpin/aparat kita masih korup, mungkin sebagian besar 
rakyat kita pun masih korupsi. Tak peduli rakyat jelata ataupun orang kaya. 
Coba kita liat, dr level terbawah sekalipun, korupsi begitu mewabah. Tukang 
parkir jalanan yg jarang memberikan karcis parkir, kasir di toko yg jarang 
mengembalikan uang kembalian secara penuh, kita yg lbh suka menyogok polantas 
daripada ikut sidang, dan pasti msh banyak lg contoh lainnya. Selama
Powered by Telkomsel BlackBerry®



=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links







=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045

Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-04 Terurut Topik winarto sugondo
Bahasannya Keren

Ada banyak Pendapat, buat Bos Mod.TOP banget buat contohnya.
Mudah-mudahan kedepannya ada pemimpin kita yang dapat mengikuti Beliau.

Ngomongin Korupsi .mah jalan BUNTU, lha wong ketua KPK nya aja
dikasih Hotel Berjeruji. Kalau buat saya daripada Berdoa mendingan berusaha
menjadi pemimpin aja sekalian, kalau ngga bisa ya terima aja nasib sekarang
ini.

Ngga tau mana yang benar dan mana yang salah. Korupsi dapat menjadi sah atau
tidak sah kalau memang dipandang oleh pihak tertentu. Semua negara di dunia
juga ada korupsi, bisa kasih contoh negara tanpa korupsi?

Masalah utama negara ini adalah adanya segelintir orang yang memiliki suatu
kekuasaan dan memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi sehingga
mengakibatkan kerugian kepada orang lain. Contoh : ada 1 partai memilih
orang untuk menjadi ketuanya yang pernah menyengsarakan satu kota di pulau
jawa dengan merendamnya kedalam lupur panas, yang ngga tau gimana khabarnya
sampai sekarang. Ini salah atau benar ya? padahal masa lalu partai ini
adalah partai yang menyebabkan ratusan mahasiswa mati dan ribuan Warga
Negara Indonesia hilang, Apa ngga malu tuh masih mau menguasai negeri ini???

Saya rasa kita hanya membahas hilirnya, kenapa ngga membahas hulunya dan
mendiskusikannya menurut kacamata ekonomi keuangan???

Sekedar pendapat dan tidak ditujukan untuk menyudutkan dan menghujat pihak
tertentu, tidak ditujukan untuk konsumsi diluar Millist Keuangan.

Salam,

Winarto Sugondo

2009/10/4 Rony H. Aprianto 

> Kalo dari awal dibuat selalu sapunya kotor kayaknya too extreme ya?
>
> Mungkin ada ingat jaman kala sapu-nya bermerek "Pak Hoegeng"? Jaman itu
> sapunya masih relatif bersih.
>
> Jadi it's all relative. Jadi gak mungkin kalo sapu dibuat sengaja kotor.
>
> Tp kalo sekarang? Sambil mimpi mending kita banyakin berdoa deh.
> Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry®
>
> -Original Message-
> From: "Gianto Setiadi" 
> Date: Sun, 4 Oct 2009 10:30:46
> To: 
> Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
>
> Kenapa sapunya kotor?
>
> Ada sapu yang tadinya bersih karena disimpan ditempat kotor maka sapu
> tersebut jadi kotor juga. Namun ada juga sapu yang sudah kotor dari sejak
> dibuat.
> Sebagai contoh berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh seseorang apabila
> ingin jadi polisi? (maaf ini hanya contoh dan tidak ada tujuan lain).
> Karena ada initial cost yang kita sebut sebagai "investasi" maka mereka
> berpikir untuk mendapatkan pengembalian atas investasi tersebut, Yang jelas
> apabila mengharapkan pengembalian dari pendapatan regular maka investasi ini
> akan lama sekali kembalinya (payback periodnya terlalu lama) sehingga
> dicarikan jalan yang bisa lebih cepat.
> Jadi ini sapu yang sudah kotor sejak dibuat. Ini hanya pendapat dan sorry
> kita jadi bicara tentang sapu.
>
> BR,
>
> Gianto
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -----Original Message-
> From: "Rony H. Aprianto" 
> Date: Sun, 4 Oct 2009 10:09:45
> To: 
> Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
>
> One short comment aja:
>
> Langkah2 pemberantasan korupsi di Indonesia itu ibarat membersihkan kamar
> yg penuh pasir dengan sapu yang berlumuran lumpur.
>
> Karena nggak ada yg membersihkan sapu kotor tersebut (kecuali ketangkap
> tangan menerima suap)
>
> Jadi selama sapunya belum bersih ya or ada peraturan yg diterapkan untuk
> membersihkan sapunya, jangan harap ada perbaikan di perekonomian kita..
>
> Let alone ekonomi pancasila yg sejak selesai digali sampe sekarang cuma
> 'rame' jadi bahan diskusi di seminar2 or penataran P4 (terutama butir2 sila
> ke 4).
>
> So, keep on dreaming my friend
>
>
>
>
> Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry®
>
> 
>
> =
> Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com
> -
> Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join
> http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> -
> Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =
> Perhatian :
> - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor
> posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> 
>
> =
> Blog resmi AKI, dengan alamat www.

Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-04 Terurut Topik Rony H. Aprianto
Kalo dari awal dibuat selalu sapunya kotor kayaknya too extreme ya?

Mungkin ada ingat jaman kala sapu-nya bermerek "Pak Hoegeng"? Jaman itu sapunya 
masih relatif bersih.

Jadi it's all relative. Jadi gak mungkin kalo sapu dibuat sengaja kotor.

Tp kalo sekarang? Sambil mimpi mending kita banyakin berdoa deh.
Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry®

-Original Message-
From: "Gianto Setiadi" 
Date: Sun, 4 Oct 2009 10:30:46 
To: 
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

Kenapa sapunya kotor?

Ada sapu yang tadinya bersih karena disimpan ditempat kotor maka sapu tersebut 
jadi kotor juga. Namun ada juga sapu yang sudah kotor dari sejak dibuat. 
Sebagai contoh berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh seseorang apabila ingin 
jadi polisi? (maaf ini hanya contoh dan tidak ada tujuan lain).
Karena ada initial cost yang kita sebut sebagai "investasi" maka mereka 
berpikir untuk mendapatkan pengembalian atas investasi tersebut, Yang jelas 
apabila mengharapkan pengembalian dari pendapatan regular maka investasi ini 
akan lama sekali kembalinya (payback periodnya terlalu lama) sehingga dicarikan 
jalan yang bisa lebih cepat. 
Jadi ini sapu yang sudah kotor sejak dibuat. Ini hanya pendapat dan sorry kita 
jadi bicara tentang sapu.

BR,

Gianto
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Rony H. Aprianto" 
Date: Sun, 4 Oct 2009 10:09:45 
To: 
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

One short comment aja:

Langkah2 pemberantasan korupsi di Indonesia itu ibarat membersihkan kamar yg 
penuh pasir dengan sapu yang berlumuran lumpur.

Karena nggak ada yg membersihkan sapu kotor tersebut (kecuali ketangkap tangan 
menerima suap) 

Jadi selama sapunya belum bersih ya or ada peraturan yg diterapkan untuk 
membersihkan sapunya, jangan harap ada perbaikan di perekonomian kita..

Let alone ekonomi pancasila yg sejak selesai digali sampe sekarang cuma 'rame' 
jadi bahan diskusi di seminar2 or penataran P4 (terutama butir2 sila ke 4).

So, keep on dreaming my friend




Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry®



=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links







=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links







=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
mailto:ahlikeuangan-indo

Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-04 Terurut Topik Andi MF Avandy
Koruptor di pemerintahan waktu lamar CPNS dulunya pake sogokan kali. 
 Btw bung Roni nih hebat, hpnya Frank Riberry
Andi MF Avandy
Sent from my BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: "Rony H. Aprianto" 
Date: Sun, 4 Oct 2009 10:35:40 
To: 
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

Semangat anti korupsi memang 'bagus' untuk diajarkan dan dimulai.

Tapi lama2 semangat kan mencapai titik jenuh juga. Apalagi dalam situasi 
sekarang (baca: cicak vs buaya), perkara korupsi nggak akan jauh2 dari 'korupsi 
pengadaan'. 

Tp jargon 'pemberantasan korupsi' masih akan jd topik menarik. Tp ya itu td, 
sebatas jargon.  




Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry®

-Original Message-
From: "ari ams" 
Date: Sun, 4 Oct 2009 10:11:15 
To: 
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

Dari sisi efektivitas sepakat perlu ada aturan main yang jelas dan tegas dari 
pemerintah dan/atau lembaga anti korupsi yang kuat

Tapi mengingat semua hal berevolusi tmsk modus korupsi, maka semangat anti 
korupsi harus dimulai sekarang juga oleh siapa saja yang mau tanpa perlu 
menunggu aturan dari pemerintah. Apalagi karena "maling" itu ngga cuman di 
pemerintah adanya.

Memperdebatkan mana duluan hanya membuat debat mana duluan ayam atau telur :) 
tapi bahwa hasilnya akan berbeda tgt mana yang dilakukan lebih dulu sih sauya 
sepakat.

Mungkin ini mimpi. Tapi setidaknya masih ada yang berharap, dan tidak pasrah 
ikut arus.

Hanya tambahan saja

Tabik, ki
BR, ari.ams

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Rony H. Aprianto" 
Date: Sun, 4 Oct 2009 10:09:45 
To: 
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

One short comment aja:

Langkah2 pemberantasan korupsi di Indonesia itu ibarat membersihkan kamar yg 
penuh pasir dengan sapu yang berlumuran lumpur.

Karena nggak ada yg membersihkan sapu kotor tersebut (kecuali ketangkap tangan 
menerima suap) 

Jadi selama sapunya belum bersih ya or ada peraturan yg diterapkan untuk 
membersihkan sapunya, jangan harap ada perbaikan di perekonomian kita..

Let alone ekonomi pancasila yg sejak selesai digali sampe sekarang cuma 'rame' 
jadi bahan diskusi di seminar2 or penataran P4 (terutama butir2 sila ke 4).

So, keep on dreaming my friend




Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry®



=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links







=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links







=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links







=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 

Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-04 Terurut Topik will_bulo

Jadi inget nasehat seni perang SuntZhu dalam pemberantasan korupsi:

HUKUM MATI BIANG PALING ATAS NYA, EKORNYA PASTI PADA NGEPER NGIBRIT TAKUT...

China sudah membuktikan efektifitasnya.

Salam.






Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Gianto Setiadi" 
Date: Sun, 4 Oct 2009 08:49:00 
To: 
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

Saya bukan orang di pemerintahan, tapi saya kira tidak fair apabila kita hanya 
menyalahkan pemerintah ketika ada tindak korupsi. Ada korupsi terjadi karena 
adanya kesempatan yang kita ciptakan dan kesempatan ini kemudian dimanfaatkan 
oleh oknum pemerintah.
Ini hanya pendapat.

BR,

Gianto




--Original Message--
From: Rachmad M
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
ReplyTo: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
Sent: Oct 4, 2009 10:49

  Korupsi di Indonesia adalah akibat kegagalan pemerintah dalam mempertahankan 
nilai rupiah terhadap inflasi dan devaluasi. Oleh karenanya semua pihak 
kehilangan pengharapan bahwa bertambahnya pendidikan, pengalaman dan jabatan 
akan dibarengi oleh bertambahnya pendapatan/kesejaht eraan. Oleh karenanya 
masing-masing pihak menempuh caranya sendiri untuk mendapatkan 
kesejahteraannya. Ada yang mengkomersialisasik an jabatan, barang kantor, waktu 
kerja dsbnya Kesalahan seperti ini bisa dikategorikan sebagai kemiskinan 
struktural, yakni kemiskinan akibat kesalahan kebijakkan yang dibuat oleh 
manusia. Kemiskinan lainnya adalah kemiskinan natural dan kemiskinan kultural. 
Jelas negeri ini secara natural dan kultural jauh dari hal-hal yang membuat 
negeri ini miskin. Salam RM --- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, 
"rx_mencenges@ ..."  wrote: > > ngomongin masalah korupsi di 
negeri ini memang gak akan ada matinya. Semua orang tau, salah satu (mungkin 
penyebab utama) terhambatnya kemajuan bangsa ini adalah korupsi. > > Banyak 
dari kita yg langsung menumpahkan kesalahan kepada pemimpin negeri ini atau 
aparat penegak hukum. Kita menganggap mereka tidak becus/tidak peduli dengan 
masalah pemberantasan korupsi. Dalam hal ini saya setuju bahwa, pemimpin/aparat 
memegang peranan yg besar dalam pemberantasan korupsi. > > Cuma mgkn ada satu 
hal yg kita lupa. Pemimpin adalah cermin dari masyarakat yg dipimpinnya. Dia 
pun lahir dari masyarakat. Dia pun, dulunya adalah 'masyarakat' . Apa yang dia 
lakukan sebagai pemimpin, adalah apa juga yg dilakukan oleh masyarakat yg 
dipimpinnya. Bila pemimpin/aparat kita masih korup, mungkin sebagian besar 
rakyat kita pun masih korupsi. Tak peduli rakyat jelata ataupun orang kaya. 
Coba kita liat, dr level terbawah sekalipun, korupsi begitu mewabah. Tukang 
parkir jalanan yg jarang memberikan karcis parkir, kasir di toko yg jarang 
mengembalikan uang kembalian secara penuh, kita yg lbh suka menyogok polantas 
daripada ikut sidang, dan pasti msh banyak lg contoh lainnya. Selama
Powered by Telkomsel BlackBerry®



=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links







=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indones

Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-04 Terurut Topik ari ams
Hehe menarik
Iya kita masih diskusi di level korupsi pengadaan, entah fiktif, enta mark-up, 
entah penunjukan peserta tender jalan belakang
:)

Memang episode v reptile wars (= the corruptor strikes back) ini agak 
mengecewakan
Mudah2an episode vi segera dimulai (=return of the cicaks :)

Tabik ki,
ari.ams

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Rony H. Aprianto" 
Date: Sun, 4 Oct 2009 10:35:40 
To: 
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

Semangat anti korupsi memang 'bagus' untuk diajarkan dan dimulai.

Tapi lama2 semangat kan mencapai titik jenuh juga. Apalagi dalam situasi 
sekarang (baca: cicak vs buaya), perkara korupsi nggak akan jauh2 dari 'korupsi 
pengadaan'. 

Tp jargon 'pemberantasan korupsi' masih akan jd topik menarik. Tp ya itu td, 
sebatas jargon.  




Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry®

-Original Message-
From: "ari ams" 
Date: Sun, 4 Oct 2009 10:11:15 
To: 
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

Dari sisi efektivitas sepakat perlu ada aturan main yang jelas dan tegas dari 
pemerintah dan/atau lembaga anti korupsi yang kuat

Tapi mengingat semua hal berevolusi tmsk modus korupsi, maka semangat anti 
korupsi harus dimulai sekarang juga oleh siapa saja yang mau tanpa perlu 
menunggu aturan dari pemerintah. Apalagi karena "maling" itu ngga cuman di 
pemerintah adanya.

Memperdebatkan mana duluan hanya membuat debat mana duluan ayam atau telur :) 
tapi bahwa hasilnya akan berbeda tgt mana yang dilakukan lebih dulu sih sauya 
sepakat.

Mungkin ini mimpi. Tapi setidaknya masih ada yang berharap, dan tidak pasrah 
ikut arus.

Hanya tambahan saja

Tabik, ki
BR, ari.ams

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Rony H. Aprianto" 
Date: Sun, 4 Oct 2009 10:09:45 
To: 
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

One short comment aja:

Langkah2 pemberantasan korupsi di Indonesia itu ibarat membersihkan kamar yg 
penuh pasir dengan sapu yang berlumuran lumpur.

Karena nggak ada yg membersihkan sapu kotor tersebut (kecuali ketangkap tangan 
menerima suap) 

Jadi selama sapunya belum bersih ya or ada peraturan yg diterapkan untuk 
membersihkan sapunya, jangan harap ada perbaikan di perekonomian kita..

Let alone ekonomi pancasila yg sejak selesai digali sampe sekarang cuma 'rame' 
jadi bahan diskusi di seminar2 or penataran P4 (terutama butir2 sila ke 4).

So, keep on dreaming my friend




Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry®



=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links







=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links







=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untu

Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-04 Terurut Topik Rony H. Aprianto
Semangat anti korupsi memang 'bagus' untuk diajarkan dan dimulai.

Tapi lama2 semangat kan mencapai titik jenuh juga. Apalagi dalam situasi 
sekarang (baca: cicak vs buaya), perkara korupsi nggak akan jauh2 dari 'korupsi 
pengadaan'. 

Tp jargon 'pemberantasan korupsi' masih akan jd topik menarik. Tp ya itu td, 
sebatas jargon.  




Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry®

-Original Message-
From: "ari ams" 
Date: Sun, 4 Oct 2009 10:11:15 
To: 
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

Dari sisi efektivitas sepakat perlu ada aturan main yang jelas dan tegas dari 
pemerintah dan/atau lembaga anti korupsi yang kuat

Tapi mengingat semua hal berevolusi tmsk modus korupsi, maka semangat anti 
korupsi harus dimulai sekarang juga oleh siapa saja yang mau tanpa perlu 
menunggu aturan dari pemerintah. Apalagi karena "maling" itu ngga cuman di 
pemerintah adanya.

Memperdebatkan mana duluan hanya membuat debat mana duluan ayam atau telur :) 
tapi bahwa hasilnya akan berbeda tgt mana yang dilakukan lebih dulu sih sauya 
sepakat.

Mungkin ini mimpi. Tapi setidaknya masih ada yang berharap, dan tidak pasrah 
ikut arus.

Hanya tambahan saja

Tabik, ki
BR, ari.ams

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Rony H. Aprianto" 
Date: Sun, 4 Oct 2009 10:09:45 
To: 
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

One short comment aja:

Langkah2 pemberantasan korupsi di Indonesia itu ibarat membersihkan kamar yg 
penuh pasir dengan sapu yang berlumuran lumpur.

Karena nggak ada yg membersihkan sapu kotor tersebut (kecuali ketangkap tangan 
menerima suap) 

Jadi selama sapunya belum bersih ya or ada peraturan yg diterapkan untuk 
membersihkan sapunya, jangan harap ada perbaikan di perekonomian kita..

Let alone ekonomi pancasila yg sejak selesai digali sampe sekarang cuma 'rame' 
jadi bahan diskusi di seminar2 or penataran P4 (terutama butir2 sila ke 4).

So, keep on dreaming my friend




Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry®



=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links







=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links







=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.

Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-04 Terurut Topik Gianto Setiadi
Kenapa sapunya kotor?

Ada sapu yang tadinya bersih karena disimpan ditempat kotor maka sapu tersebut 
jadi kotor juga. Namun ada juga sapu yang sudah kotor dari sejak dibuat. 
Sebagai contoh berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh seseorang apabila ingin 
jadi polisi? (maaf ini hanya contoh dan tidak ada tujuan lain).
Karena ada initial cost yang kita sebut sebagai "investasi" maka mereka 
berpikir untuk mendapatkan pengembalian atas investasi tersebut, Yang jelas 
apabila mengharapkan pengembalian dari pendapatan regular maka investasi ini 
akan lama sekali kembalinya (payback periodnya terlalu lama) sehingga dicarikan 
jalan yang bisa lebih cepat. 
Jadi ini sapu yang sudah kotor sejak dibuat. Ini hanya pendapat dan sorry kita 
jadi bicara tentang sapu.

BR,

Gianto
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Rony H. Aprianto" 
Date: Sun, 4 Oct 2009 10:09:45 
To: 
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

One short comment aja:

Langkah2 pemberantasan korupsi di Indonesia itu ibarat membersihkan kamar yg 
penuh pasir dengan sapu yang berlumuran lumpur.

Karena nggak ada yg membersihkan sapu kotor tersebut (kecuali ketangkap tangan 
menerima suap) 

Jadi selama sapunya belum bersih ya or ada peraturan yg diterapkan untuk 
membersihkan sapunya, jangan harap ada perbaikan di perekonomian kita..

Let alone ekonomi pancasila yg sejak selesai digali sampe sekarang cuma 'rame' 
jadi bahan diskusi di seminar2 or penataran P4 (terutama butir2 sila ke 4).

So, keep on dreaming my friend




Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry®



=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links







=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-04 Terurut Topik ari ams
Dari sisi efektivitas sepakat perlu ada aturan main yang jelas dan tegas dari 
pemerintah dan/atau lembaga anti korupsi yang kuat

Tapi mengingat semua hal berevolusi tmsk modus korupsi, maka semangat anti 
korupsi harus dimulai sekarang juga oleh siapa saja yang mau tanpa perlu 
menunggu aturan dari pemerintah. Apalagi karena "maling" itu ngga cuman di 
pemerintah adanya.

Memperdebatkan mana duluan hanya membuat debat mana duluan ayam atau telur :) 
tapi bahwa hasilnya akan berbeda tgt mana yang dilakukan lebih dulu sih sauya 
sepakat.

Mungkin ini mimpi. Tapi setidaknya masih ada yang berharap, dan tidak pasrah 
ikut arus.

Hanya tambahan saja

Tabik, ki
BR, ari.ams

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Rony H. Aprianto" 
Date: Sun, 4 Oct 2009 10:09:45 
To: 
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

One short comment aja:

Langkah2 pemberantasan korupsi di Indonesia itu ibarat membersihkan kamar yg 
penuh pasir dengan sapu yang berlumuran lumpur.

Karena nggak ada yg membersihkan sapu kotor tersebut (kecuali ketangkap tangan 
menerima suap) 

Jadi selama sapunya belum bersih ya or ada peraturan yg diterapkan untuk 
membersihkan sapunya, jangan harap ada perbaikan di perekonomian kita..

Let alone ekonomi pancasila yg sejak selesai digali sampe sekarang cuma 'rame' 
jadi bahan diskusi di seminar2 or penataran P4 (terutama butir2 sila ke 4).

So, keep on dreaming my friend




Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry®



=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links







=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-04 Terurut Topik Rony H. Aprianto
One short comment aja:

Langkah2 pemberantasan korupsi di Indonesia itu ibarat membersihkan kamar yg 
penuh pasir dengan sapu yang berlumuran lumpur.

Karena nggak ada yg membersihkan sapu kotor tersebut (kecuali ketangkap tangan 
menerima suap) 

Jadi selama sapunya belum bersih ya or ada peraturan yg diterapkan untuk 
membersihkan sapunya, jangan harap ada perbaikan di perekonomian kita..

Let alone ekonomi pancasila yg sejak selesai digali sampe sekarang cuma 'rame' 
jadi bahan diskusi di seminar2 or penataran P4 (terutama butir2 sila ke 4).

So, keep on dreaming my friend




Powered by Umpan Kuat Frank RiBerry®



=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-04 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Menurut saya yang paling bertanggung jawab terhadap korupsi tentu pemegang
kendali negei ini, yaitu pemerintah. Mereka bisa mengeluarkan aturan yang
tegas, abu-abu atau lembek. Mereka juga bisa membuat suatu aturan hanya
sebagai macan kertas tanpa dilaksanakan. Mereka mempunyai sumber daya
terbesar (dana, aparat, pembuat aturan, dll).

Kalau aparatnya bersih bahkan menerapkan aturan  mencoba menyogok aparat
akan dihukum (kalau tidak salah ada di KUHP yah) maka masyarakat akan segan.
Jadilah aparat yang disegani dari pada jadi aparat yang ditakuti (tapi
dibelakangnya malah dicemooh).

Masyarakat bisa saja kompak "mogok" untuk tidak menyogok, tapi kalau oknum
aparat juga kompak untuk memperlambat pelayanan maka lama-lama masyarakat
terpaksa juga meyogok (pastinya dengan menggerutu). Beda bila aparat yang
"kompak" : untuk tidak menerima sogokan, maka masyarakat mau tidak mau harus
ikut aturan. Ini menunjukkan peran aparat yang sangat besar.

Sekedar pendapat pribadi, syukur-syukur ada yang benar. Kalau salah mohon
maaf yah ..

Rgds,

Falah
Pada 4 Oktober 2009 15:49, Gianto Setiadi  menulis:

> Saya bukan orang di pemerintahan, tapi saya kira tidak fair apabila kita
> hanya menyalahkan pemerintah ketika ada tindak korupsi. Ada korupsi terjadi
> karena adanya kesempatan yang kita ciptakan dan kesempatan ini kemudian
> dimanfaatkan oleh oknum pemerintah.
> Ini hanya pendapat.
>
> BR,
>
> Gianto
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-04 Terurut Topik Gianto Setiadi
Saya bukan orang di pemerintahan, tapi saya kira tidak fair apabila kita hanya 
menyalahkan pemerintah ketika ada tindak korupsi. Ada korupsi terjadi karena 
adanya kesempatan yang kita ciptakan dan kesempatan ini kemudian dimanfaatkan 
oleh oknum pemerintah.
Ini hanya pendapat.

BR,

Gianto




--Original Message--
From: Rachmad M
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
ReplyTo: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
Sent: Oct 4, 2009 10:49

  Korupsi di Indonesia adalah akibat kegagalan pemerintah dalam mempertahankan 
nilai rupiah terhadap inflasi dan devaluasi. Oleh karenanya semua pihak 
kehilangan pengharapan bahwa bertambahnya pendidikan, pengalaman dan jabatan 
akan dibarengi oleh bertambahnya pendapatan/kesejaht eraan. Oleh karenanya 
masing-masing pihak menempuh caranya sendiri untuk mendapatkan 
kesejahteraannya. Ada yang mengkomersialisasik an jabatan, barang kantor, waktu 
kerja dsbnya Kesalahan seperti ini bisa dikategorikan sebagai kemiskinan 
struktural, yakni kemiskinan akibat kesalahan kebijakkan yang dibuat oleh 
manusia. Kemiskinan lainnya adalah kemiskinan natural dan kemiskinan kultural. 
Jelas negeri ini secara natural dan kultural jauh dari hal-hal yang membuat 
negeri ini miskin. Salam RM --- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, 
"rx_mencenges@ ..."  wrote: > > ngomongin masalah korupsi di 
negeri ini memang gak akan ada matinya. Semua orang tau, salah satu (mungkin 
penyebab utama) terhambatnya kemajuan bangsa ini adalah korupsi. > > Banyak 
dari kita yg langsung menumpahkan kesalahan kepada pemimpin negeri ini atau 
aparat penegak hukum. Kita menganggap mereka tidak becus/tidak peduli dengan 
masalah pemberantasan korupsi. Dalam hal ini saya setuju bahwa, pemimpin/aparat 
memegang peranan yg besar dalam pemberantasan korupsi. > > Cuma mgkn ada satu 
hal yg kita lupa. Pemimpin adalah cermin dari masyarakat yg dipimpinnya. Dia 
pun lahir dari masyarakat. Dia pun, dulunya adalah 'masyarakat' . Apa yang dia 
lakukan sebagai pemimpin, adalah apa juga yg dilakukan oleh masyarakat yg 
dipimpinnya. Bila pemimpin/aparat kita masih korup, mungkin sebagian besar 
rakyat kita pun masih korupsi. Tak peduli rakyat jelata ataupun orang kaya. 
Coba kita liat, dr level terbawah sekalipun, korupsi begitu mewabah. Tukang 
parkir jalanan yg jarang memberikan karcis parkir, kasir di toko yg jarang 
mengembalikan uang kembalian secara penuh, kita yg lbh suka menyogok polantas 
daripada ikut sidang, dan pasti msh banyak lg contoh lainnya. Selama
Powered by Telkomsel BlackBerry®



=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-04 Terurut Topik Gianto Setiadi
Saya bukan orang di pemerintahan, tapi saya kira tidak fair apabila kita hanya 
menyalahkan pemerintah ketika ada tindak korupsi. Ada korupsi terjadi karena 
adanya kesempatan yang kita ciptakan dan kesempatan ini kemudian dimanfaatkan 
oleh oknum pemerintah.
Ini hanya pendapat.

BR,

Gianto




Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Rachmad M" 
Date: Sun, 04 Oct 2009 03:49:04 
To: 
Subject: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

Korupsi di Indonesia adalah akibat kegagalan pemerintah dalam mempertahankan 
nilai rupiah terhadap inflasi dan devaluasi. Oleh karenanya semua pihak 
kehilangan pengharapan bahwa bertambahnya pendidikan, pengalaman dan jabatan 
akan dibarengi oleh bertambahnya pendapatan/kesejahteraan. Oleh karenanya 
masing-masing pihak menempuh caranya sendiri untuk mendapatkan 
kesejahteraannya. Ada yang mengkomersialisasikan jabatan, barang kantor, waktu 
kerja dsbnya

Kesalahan seperti ini bisa dikategorikan sebagai kemiskinan struktural, yakni 
kemiskinan akibat kesalahan kebijakkan yang dibuat oleh manusia.

Kemiskinan lainnya adalah kemiskinan natural dan kemiskinan kultural. Jelas 
negeri ini secara natural dan kultural jauh dari hal-hal yang membuat negeri 
ini miskin.

Salam

RM






--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "rx_mencen...@..." 
 wrote:
>
> ngomongin masalah korupsi di negeri ini memang gak akan ada matinya. Semua 
> orang tau, salah satu (mungkin penyebab utama) terhambatnya kemajuan bangsa 
> ini adalah korupsi.  
> 
> Banyak dari kita yg langsung menumpahkan kesalahan kepada pemimpin negeri ini 
> atau aparat penegak hukum. Kita menganggap mereka tidak becus/tidak peduli 
> dengan masalah pemberantasan korupsi. Dalam hal ini saya setuju bahwa, 
> pemimpin/aparat memegang peranan yg besar dalam pemberantasan korupsi.
> 
> Cuma mgkn ada satu hal yg kita lupa. Pemimpin adalah cermin dari masyarakat 
> yg dipimpinnya. Dia pun lahir dari masyarakat. Dia pun, dulunya adalah 
> 'masyarakat'. Apa yang dia lakukan sebagai pemimpin, adalah apa juga yg 
> dilakukan oleh masyarakat yg dipimpinnya. Bila pemimpin/aparat kita masih 
> korup, mungkin sebagian besar rakyat kita pun masih korupsi. Tak peduli 
> rakyat jelata ataupun orang kaya. Coba kita liat, dr level terbawah 
> sekalipun, korupsi begitu mewabah. Tukang parkir jalanan yg jarang memberikan 
> karcis parkir, kasir di toko yg jarang mengembalikan uang kembalian secara 
> penuh, kita yg lbh suka menyogok polantas daripada ikut sidang, dan pasti msh 
> banyak lg contoh lainnya. Selama perilaku2 spt itu blm bisa hilang, saya kira 
> mengharapkan negara yg bersih dr korupsi adalah sebuah utopia.
> 
> Hanya opini pribadi, mohon maaf bila tidak berkenan.
> 
> Salam,
> 
> Reksa
> 
>  
> Sent from my own phone off course :)
> 
> - original message -
> Subject: Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
> From: "Muh. Nurul Falah" 
> Date: 04/10/2009 08:31
> 
> Makanya harus tegas & konsisten dalam pemberantasan korupsi. Aparat yang
> melanggar harus diberi *sanksi tegas & berlipat.* Apalagi aparat penegak
> hukum (Polisi, Jaksa, Hakim, KPK), kalau perlu dihukum mati & di depan umum
> agar menimbulkan efek jera. Kalau ini dilakukan, apa pun permintaan negara,
> rakyat tidak akan sungkan untuk berkorban.  Kalau sekarang khan prinsipnya,
> kalau bisa bayar pajak sekecil mungkin. Tujuan Tax Planning itu khan
> meminimalkan pajak tanpa melanggar aturan yang ada.
> 
> Yang diperlukan adalah revolusi dalam hal pemberantasan korupsi. Kalau
> sistem ekonomi sudah terlalu banyak modelnya. Orang pinter di negeri ini
> juga tidak terhitung, baik lulusan kapitalis, komunis, syariah, dll.  Perlu
> kekompakan semua lapisan masyarakat untuk melakukannya. Menangkap koruptor
> di negeri tercinta ini seperti menangkap tikus di sarang tikus, sangat mudah
> ditemukan !
> 
> Kalau perlu dikeluarkan aturan, barangsiapa yang bisa melaporkan aparat yang
> korupsi maka akan mendapatkan insentif tertentu (misalnya keringan pajak,
> hadiah, dll). Aparat yang ketangkep diproses secara tegas & di liput media
> secara nasional. Biar masyarakat tahu bahwa kita sedang berperang terhadap
> korupsi. Kalau perlu siaran langsung seperti siaran langsung penggerabekan
> teroris di temanggung.
> 
> Maaf kalau saya agak sewot dengan "Musuh Besar Indonesia" ini.
> 
> Rgds,
> 
> Falah
> 
> Pada 4 Oktober 2009 04:57, Andi MF Avandy  menulis:
> 
> > Semua sistem berevolusi sebagaimana juga korupsi berevolusi baik kualitas
> > maupun kuantitasnya.
> > Andi MF Avandy
> > Sent from my BlackBerryŽ smartphone
> >
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>





[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip

Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-03 Terurut Topik oka
Wah bung Andy iniibarat acara TV..."mimpi kali"...tapi ngak papa, mimpi yg 
baik, kita doakan, dalam bentuknya yg berbeda tapi mirip akan menjadi 
kenyataan. Walau masih jauh..Wa kek kek kek.wong sekarang aja diributin 
menteri mau ganti mobil, anggota DPR baru pasti nanti ribut2 urusan rumah 
baru.

Intinya saya sepakat. Yg ngak ada di Indonesia ini, atau sedikit ada adlah 
ketauladanan dari pemimpin. Anda boleh bersebrangan dg garis politiknya, tapi 
model Presiden Ahamadimejad dari Iran, adalah contoh hidup dari pemimpin yg 
sederhana. Kalo contoh yg sdh alm, Indonesia juga ada Agus Salim, Syahrir 
sekedar menyebut contoh.

Kalo SBY gimana? Ah takut berpendapat...soalnya 65% pemilih mendukung 
diabtw, yg ini cuma becanda

Oka

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Andi MF Avandy" 
Date: Sun, 4 Oct 2009 03:55:11 
To: 
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

Langkah paling konkret saat ini menurut saya adalah buat UU yang membatasi 
fasilitas buat pejabat negara. Misalnya mobil cukup kelas avanza (tanpa AC) 
buat presiden dan mentri itu pun dipake ga perlu Nguing2 (voorider). Pejabat 
dibawah ga boleh pake merek yang lebih mahal dari persiden. Anggota DPR tidak 
perlu digaji dan cukup rumah dinas sederhana kalau dibutuhkan. 
Harus ada budaya hidup sederhana dan merakyat. Bayangkan efeknya sangat luar 
biasa buat psikologi masa liat presiden yang begitu berkuasa kemana2 pake mobil 
yang bisa dibeli masyakat kebanyakan. Pejabat publik seperti bupati pasti malu 
kalau kunjungan kerja presiden ke daerah cuma pake avanza atao xenia. Kecuali 
bupati yang tidak punya malu. Heheheh
Andi MF Avandy
Sent from my BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: "ari ams" 
Date: Sun, 4 Oct 2009 04:20:48 
To: 
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

Hanya melanjutkan opini Pak Reksa dan Pak Rachmas, mungkin untuk thread soal 
inti sari diskusi (tentang sistem ekonomi) tidak nyambung secara langsung.

Ketika korupsi suda jadi budaya a.k.a permisif di tiap level masyarakat alias 
berjamaah, maka upaya anti korupsi terasa bagai pengganggu yang hendak merusak 
tatanan yang sudah "biasa" dilakukan.

Tapi toh yang "biasanya begitu" tidak berarti "benar" meski tidak lantas 
pelakunya bersalah 100% (banyak kasus yang pernah saya tahu, pelaku hanya 
menjalankan perintah). Bersalah sih iya, tapi yang lebi patut dihukum ya yang 
memerintahkan.

Dua paragraf yang sebenarnya ngga nyambung di atas itu hanya mau menunjukkan 
bahwa upaya anti korupsi bukan tanggung jawab pemerintah saja. 
Apalagi karena saya tahu perilaku korup itu tidak hanya terjadi di kalangan 
plat merah, kalangan plat hitam (dab kuning :) pun sama saja kok.. Cuma 
sebutannya bukan korupsi, tapi uang palak lah, nilep lah, entertain lah... 
Intinya sih sama. 

Kita perlu  berani mengakui bahwa: kalo kita sepakat bahwa (ini contoh saja) 
dapat tender dengan didahului serangkaian entertain ini itu dan amplop ini itu 
kepada oknum pemerintah kita sebut KKN, ya kita juga harus berani menyebut KKN 
pula bagi kasus yang sama di swasta.. Minimal secara sebutan umum dulu, secara 
hukum menyusul, karena korupsi secara aturan hukum sejauh ini masih dinisbatkan 
kepada ada kerugian negara atau tidak. Kalo ngga ada itu, meski ada pelnggaran 
hukum, secara hukumnya si belum ada kasus korupsi (nah tolok ukur koruosi dalam 
UU Anti Koruosi ini menurut saya juga perlu diredefinisi) 

Kita, rakyat biasa (terlepas dari soal rakyat kecil atau rakyat besar :) juga 
harus mau turut serta, minimal mulai dari diri sendiri..
Meskipun itu berarti dianggap menentang atau merusak "tradisi" atau lebih sial 
dianggap "membangkang".

Kalau dikaitkan dengan diskusi praktik ekonomi Indonesia, sebab keefektifan 
ekonomi yang diterapkan di Indonesia pasti akan terganggu dengan ketidakpastian 
hukum dan korupsi (secara khusus di pengelolaan keuangan negara, maupun yang di 
swasta). 
Pendapat saya ini tidak bermaksud menutup mata atas kemajuan-kemajuan lain yang 
ada.. 

Belajar untuk tidak korupsi?
Padawans, yuk mare..

BR, ari.ams. --Ari wan Obesiti *halah!*


Sent from my BlackBerry®

powered by Sinyal Kuat INDOSAT



-Original Message-

From: "Rachmad M" 

Date: Sun, 04 Oct 2009 03:49:04 

To: 

Subject: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...



Korupsi di Indonesia adalah akibat kegagalan pemerintah dalam mempertahankan 
nilai rupiah terhadap inflasi dan devaluasi. Oleh karenanya semua pihak 
kehilangan pengharapan bahwa bertambahnya pendidikan, pengalaman dan jabatan 
akan dibarengi oleh bertambahnya pendapatan/kesejahteraan. Oleh karenanya 
masing-masing pihak menempuh caranya sendiri untuk mendapatkan 
kesejahteraannya. Ada yang mengkomersialisasikan jabatan, barang kantor, waktu 
kerja dsbnya



Kesalahan seperti ini bisa dikategorikan sebagai kemiskinan struktural, yak

Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-03 Terurut Topik rachmadm
Lho bukankah ksejahteraan itu ada jika dan hanya jika seluruh komponen 
masyarakat dapat mengakses layanan barang atau jasa yang 
diadakan/dibuat/disediakan oleh masyarakat itu sendiri ?
Dan itu tentunya juga kesejahteraan pejabat yang sebenarnya masyarakat juga dia.
 
Dengan membatasi konsumsi pejabat tentu harapannya uang yang ada dipemerintah 
dimanfaatkan untuk peningkatan infrastruktur masyarakat dan ini juga rawan 
dikorupsi. Jadi biar saja pejabat difasilitasi yang baik, tapi dihukum yang 
keras jika salah. Karena fasilitas yang dinikmati pejabat ya produk masyarakat 
juga yang harusnya tidak diperoleh secara gratisan.

Salam

RM

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Andi MF Avandy" 
Date: Sun, 4 Oct 2009 03:55:11 
To: 
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

Langkah paling konkret saat ini menurut saya adalah buat UU yang membatasi 
fasilitas buat pejabat negara. Misalnya mobil cukup kelas avanza (tanpa AC) 
buat presiden dan mentri itu pun dipake ga perlu Nguing2 (voorider). Pejabat 
dibawah ga boleh pake merek yang lebih mahal dari persiden. Anggota DPR tidak 
perlu digaji dan cukup rumah dinas sederhana kalau dibutuhkan. 
Harus ada budaya hidup sederhana dan merakyat. Bayangkan efeknya sangat luar 
biasa buat psikologi masa liat presiden yang begitu berkuasa kemana2 pake mobil 
yang bisa dibeli masyakat kebanyakan. Pejabat publik seperti bupati pasti malu 
kalau kunjungan kerja presiden ke daerah cuma pake avanza atao xenia. Kecuali 
bupati yang tidak punya malu. Heheheh
Andi MF Avandy
Sent from my BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: "ari ams" 
Date: Sun, 4 Oct 2009 04:20:48 
To: 
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

Hanya melanjutkan opini Pak Reksa dan Pak Rachmas, mungkin untuk thread soal 
inti sari diskusi (tentang sistem ekonomi) tidak nyambung secara langsung.

Ketika korupsi suda jadi budaya a.k.a permisif di tiap level masyarakat alias 
berjamaah, maka upaya anti korupsi terasa bagai pengganggu yang hendak merusak 
tatanan yang sudah "biasa" dilakukan.

Tapi toh yang "biasanya begitu" tidak berarti "benar" meski tidak lantas 
pelakunya bersalah 100% (banyak kasus yang pernah saya tahu, pelaku hanya 
menjalankan perintah). Bersalah sih iya, tapi yang lebi patut dihukum ya yang 
memerintahkan.

Dua paragraf yang sebenarnya ngga nyambung di atas itu hanya mau menunjukkan 
bahwa upaya anti korupsi bukan tanggung jawab pemerintah saja. 
Apalagi karena saya tahu perilaku korup itu tidak hanya terjadi di kalangan 
plat merah, kalangan plat hitam (dab kuning :) pun sama saja kok.. Cuma 
sebutannya bukan korupsi, tapi uang palak lah, nilep lah, entertain lah... 
Intinya sih sama. 

Kita perlu  berani mengakui bahwa: kalo kita sepakat bahwa (ini contoh saja) 
dapat tender dengan didahului serangkaian entertain ini itu dan amplop ini itu 
kepada oknum pemerintah kita sebut KKN, ya kita juga harus berani menyebut KKN 
pula bagi kasus yang sama di swasta.. Minimal secara sebutan umum dulu, secara 
hukum menyusul, karena korupsi secara aturan hukum sejauh ini masih dinisbatkan 
kepada ada kerugian negara atau tidak. Kalo ngga ada itu, meski ada pelnggaran 
hukum, secara hukumnya si belum ada kasus korupsi (nah tolok ukur koruosi dalam 
UU Anti Koruosi ini menurut saya juga perlu diredefinisi) 

Kita, rakyat biasa (terlepas dari soal rakyat kecil atau rakyat besar :) juga 
harus mau turut serta, minimal mulai dari diri sendiri..
Meskipun itu berarti dianggap menentang atau merusak "tradisi" atau lebih sial 
dianggap "membangkang".

Kalau dikaitkan dengan diskusi praktik ekonomi Indonesia, sebab keefektifan 
ekonomi yang diterapkan di Indonesia pasti akan terganggu dengan ketidakpastian 
hukum dan korupsi (secara khusus di pengelolaan keuangan negara, maupun yang di 
swasta). 
Pendapat saya ini tidak bermaksud menutup mata atas kemajuan-kemajuan lain yang 
ada.. 

Belajar untuk tidak korupsi?
Padawans, yuk mare..

BR, ari.ams. --Ari wan Obesiti *halah!*


Sent from my BlackBerry®

powered by Sinyal Kuat INDOSAT



-Original Message-

From: "Rachmad M" 

Date: Sun, 04 Oct 2009 03:49:04 

To: 

Subject: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...



Korupsi di Indonesia adalah akibat kegagalan pemerintah dalam mempertahankan 
nilai rupiah terhadap inflasi dan devaluasi. Oleh karenanya semua pihak 
kehilangan pengharapan bahwa bertambahnya pendidikan, pengalaman dan jabatan 
akan dibarengi oleh bertambahnya pendapatan/kesejahteraan. Oleh karenanya 
masing-masing pihak menempuh caranya sendiri untuk mendapatkan 
kesejahteraannya. Ada yang mengkomersialisasikan jabatan, barang kantor, waktu 
kerja dsbnya



Kesalahan seperti ini bisa dikategorikan sebagai kemiskinan struktural, yakni 
kemiskinan akibat kesalahan kebijakkan yang dibuat oleh manusia.



Kemiskinan lainnya adalah kemiskina

Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-03 Terurut Topik Andi MF Avandy
Langkah paling konkret saat ini menurut saya adalah buat UU yang membatasi 
fasilitas buat pejabat negara. Misalnya mobil cukup kelas avanza (tanpa AC) 
buat presiden dan mentri itu pun dipake ga perlu Nguing2 (voorider). Pejabat 
dibawah ga boleh pake merek yang lebih mahal dari persiden. Anggota DPR tidak 
perlu digaji dan cukup rumah dinas sederhana kalau dibutuhkan. 
Harus ada budaya hidup sederhana dan merakyat. Bayangkan efeknya sangat luar 
biasa buat psikologi masa liat presiden yang begitu berkuasa kemana2 pake mobil 
yang bisa dibeli masyakat kebanyakan. Pejabat publik seperti bupati pasti malu 
kalau kunjungan kerja presiden ke daerah cuma pake avanza atao xenia. Kecuali 
bupati yang tidak punya malu. Heheheh
Andi MF Avandy
Sent from my BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: "ari ams" 
Date: Sun, 4 Oct 2009 04:20:48 
To: 
Subject: Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

Hanya melanjutkan opini Pak Reksa dan Pak Rachmas, mungkin untuk thread soal 
inti sari diskusi (tentang sistem ekonomi) tidak nyambung secara langsung.

Ketika korupsi suda jadi budaya a.k.a permisif di tiap level masyarakat alias 
berjamaah, maka upaya anti korupsi terasa bagai pengganggu yang hendak merusak 
tatanan yang sudah "biasa" dilakukan.

Tapi toh yang "biasanya begitu" tidak berarti "benar" meski tidak lantas 
pelakunya bersalah 100% (banyak kasus yang pernah saya tahu, pelaku hanya 
menjalankan perintah). Bersalah sih iya, tapi yang lebi patut dihukum ya yang 
memerintahkan.

Dua paragraf yang sebenarnya ngga nyambung di atas itu hanya mau menunjukkan 
bahwa upaya anti korupsi bukan tanggung jawab pemerintah saja. 
Apalagi karena saya tahu perilaku korup itu tidak hanya terjadi di kalangan 
plat merah, kalangan plat hitam (dab kuning :) pun sama saja kok.. Cuma 
sebutannya bukan korupsi, tapi uang palak lah, nilep lah, entertain lah... 
Intinya sih sama. 

Kita perlu  berani mengakui bahwa: kalo kita sepakat bahwa (ini contoh saja) 
dapat tender dengan didahului serangkaian entertain ini itu dan amplop ini itu 
kepada oknum pemerintah kita sebut KKN, ya kita juga harus berani menyebut KKN 
pula bagi kasus yang sama di swasta.. Minimal secara sebutan umum dulu, secara 
hukum menyusul, karena korupsi secara aturan hukum sejauh ini masih dinisbatkan 
kepada ada kerugian negara atau tidak. Kalo ngga ada itu, meski ada pelnggaran 
hukum, secara hukumnya si belum ada kasus korupsi (nah tolok ukur koruosi dalam 
UU Anti Koruosi ini menurut saya juga perlu diredefinisi) 

Kita, rakyat biasa (terlepas dari soal rakyat kecil atau rakyat besar :) juga 
harus mau turut serta, minimal mulai dari diri sendiri..
Meskipun itu berarti dianggap menentang atau merusak "tradisi" atau lebih sial 
dianggap "membangkang".

Kalau dikaitkan dengan diskusi praktik ekonomi Indonesia, sebab keefektifan 
ekonomi yang diterapkan di Indonesia pasti akan terganggu dengan ketidakpastian 
hukum dan korupsi (secara khusus di pengelolaan keuangan negara, maupun yang di 
swasta). 
Pendapat saya ini tidak bermaksud menutup mata atas kemajuan-kemajuan lain yang 
ada.. 

Belajar untuk tidak korupsi?
Padawans, yuk mare..

BR, ari.ams. --Ari wan Obesiti *halah!*


Sent from my BlackBerry®

powered by Sinyal Kuat INDOSAT



-Original Message-

From: "Rachmad M" 

Date: Sun, 04 Oct 2009 03:49:04 

To: 

Subject: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...



Korupsi di Indonesia adalah akibat kegagalan pemerintah dalam mempertahankan 
nilai rupiah terhadap inflasi dan devaluasi. Oleh karenanya semua pihak 
kehilangan pengharapan bahwa bertambahnya pendidikan, pengalaman dan jabatan 
akan dibarengi oleh bertambahnya pendapatan/kesejahteraan. Oleh karenanya 
masing-masing pihak menempuh caranya sendiri untuk mendapatkan 
kesejahteraannya. Ada yang mengkomersialisasikan jabatan, barang kantor, waktu 
kerja dsbnya



Kesalahan seperti ini bisa dikategorikan sebagai kemiskinan struktural, yakni 
kemiskinan akibat kesalahan kebijakkan yang dibuat oleh manusia.



Kemiskinan lainnya adalah kemiskinan natural dan kemiskinan kultural. Jelas 
negeri ini secara natural dan kultural jauh dari hal-hal yang membuat negeri 
ini miskin.



Salam



RM













--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "rx_mencen...@..." 
 wrote:

>

> ngomongin masalah korupsi di negeri ini memang gak akan ada matinya. Semua 
> orang tau, salah satu (mungkin penyebab utama) terhambatnya kemajuan bangsa 
> ini adalah korupsi.  

> 

> Banyak dari kita yg langsung menumpahkan kesalahan kepada pemimpin negeri ini 
> atau aparat penegak hukum. Kita menganggap mereka tidak becus/tidak peduli 
> dengan masalah pemberantasan korupsi. Dalam hal ini saya setuju bahwa, 
> pemimpin/aparat memegang peranan yg besar dalam pemberantasan korupsi.

> 

> Cuma mgkn ada satu hal yg kita lupa. Pemimpin adalah cermin dari masyarakat 
> 

Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-03 Terurut Topik ari ams
Hanya melanjutkan opini Pak Reksa dan Pak Rachmas, mungkin untuk thread soal 
inti sari diskusi (tentang sistem ekonomi) tidak nyambung secara langsung.

Ketika korupsi suda jadi budaya a.k.a permisif di tiap level masyarakat alias 
berjamaah, maka upaya anti korupsi terasa bagai pengganggu yang hendak merusak 
tatanan yang sudah "biasa" dilakukan.

Tapi toh yang "biasanya begitu" tidak berarti "benar" meski tidak lantas 
pelakunya bersalah 100% (banyak kasus yang pernah saya tahu, pelaku hanya 
menjalankan perintah). Bersalah sih iya, tapi yang lebi patut dihukum ya yang 
memerintahkan.

Dua paragraf yang sebenarnya ngga nyambung di atas itu hanya mau menunjukkan 
bahwa upaya anti korupsi bukan tanggung jawab pemerintah saja. 
Apalagi karena saya tahu perilaku korup itu tidak hanya terjadi di kalangan 
plat merah, kalangan plat hitam (dab kuning :) pun sama saja kok.. Cuma 
sebutannya bukan korupsi, tapi uang palak lah, nilep lah, entertain lah... 
Intinya sih sama. 

Kita perlu  berani mengakui bahwa: kalo kita sepakat bahwa (ini contoh saja) 
dapat tender dengan didahului serangkaian entertain ini itu dan amplop ini itu 
kepada oknum pemerintah kita sebut KKN, ya kita juga harus berani menyebut KKN 
pula bagi kasus yang sama di swasta.. Minimal secara sebutan umum dulu, secara 
hukum menyusul, karena korupsi secara aturan hukum sejauh ini masih dinisbatkan 
kepada ada kerugian negara atau tidak. Kalo ngga ada itu, meski ada pelnggaran 
hukum, secara hukumnya si belum ada kasus korupsi (nah tolok ukur koruosi dalam 
UU Anti Koruosi ini menurut saya juga perlu diredefinisi) 

Kita, rakyat biasa (terlepas dari soal rakyat kecil atau rakyat besar :) juga 
harus mau turut serta, minimal mulai dari diri sendiri..
Meskipun itu berarti dianggap menentang atau merusak "tradisi" atau lebih sial 
dianggap "membangkang".

Kalau dikaitkan dengan diskusi praktik ekonomi Indonesia, sebab keefektifan 
ekonomi yang diterapkan di Indonesia pasti akan terganggu dengan ketidakpastian 
hukum dan korupsi (secara khusus di pengelolaan keuangan negara, maupun yang di 
swasta). 
Pendapat saya ini tidak bermaksud menutup mata atas kemajuan-kemajuan lain yang 
ada.. 

Belajar untuk tidak korupsi?
Padawans, yuk mare..

BR, ari.ams. --Ari wan Obesiti *halah!*

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Rachmad M" 
Date: Sun, 04 Oct 2009 03:49:04 
To: 
Subject: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

Korupsi di Indonesia adalah akibat kegagalan pemerintah dalam mempertahankan 
nilai rupiah terhadap inflasi dan devaluasi. Oleh karenanya semua pihak 
kehilangan pengharapan bahwa bertambahnya pendidikan, pengalaman dan jabatan 
akan dibarengi oleh bertambahnya pendapatan/kesejahteraan. Oleh karenanya 
masing-masing pihak menempuh caranya sendiri untuk mendapatkan 
kesejahteraannya. Ada yang mengkomersialisasikan jabatan, barang kantor, waktu 
kerja dsbnya

Kesalahan seperti ini bisa dikategorikan sebagai kemiskinan struktural, yakni 
kemiskinan akibat kesalahan kebijakkan yang dibuat oleh manusia.

Kemiskinan lainnya adalah kemiskinan natural dan kemiskinan kultural. Jelas 
negeri ini secara natural dan kultural jauh dari hal-hal yang membuat negeri 
ini miskin.

Salam

RM






--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "rx_mencen...@..." 
 wrote:
>
> ngomongin masalah korupsi di negeri ini memang gak akan ada matinya. Semua 
> orang tau, salah satu (mungkin penyebab utama) terhambatnya kemajuan bangsa 
> ini adalah korupsi.  
> 
> Banyak dari kita yg langsung menumpahkan kesalahan kepada pemimpin negeri ini 
> atau aparat penegak hukum. Kita menganggap mereka tidak becus/tidak peduli 
> dengan masalah pemberantasan korupsi. Dalam hal ini saya setuju bahwa, 
> pemimpin/aparat memegang peranan yg besar dalam pemberantasan korupsi.
> 
> Cuma mgkn ada satu hal yg kita lupa. Pemimpin adalah cermin dari masyarakat 
> yg dipimpinnya. Dia pun lahir dari masyarakat. Dia pun, dulunya adalah 
> 'masyarakat'. Apa yang dia lakukan sebagai pemimpin, adalah apa juga yg 
> dilakukan oleh masyarakat yg dipimpinnya. Bila pemimpin/aparat kita masih 
> korup, mungkin sebagian besar rakyat kita pun masih korupsi. Tak peduli 
> rakyat jelata ataupun orang kaya. Coba kita liat, dr level terbawah 
> sekalipun, korupsi begitu mewabah. Tukang parkir jalanan yg jarang memberikan 
> karcis parkir, kasir di toko yg jarang mengembalikan uang kembalian secara 
> penuh, kita yg lbh suka menyogok polantas daripada ikut sidang, dan pasti msh 
> banyak lg contoh lainnya. Selama perilaku2 spt itu blm bisa hilang, saya kira 
> mengharapkan negara yg bersih dr korupsi adalah sebuah utopia.
> 
> Hanya opini pribadi, mohon maaf bila tidak berkenan.
> 
> Salam,
> 
> Reksa
> 
>  
> Sent from my own phone off course :)
> 
> - original message -
> Subject: Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...
> From: "Muh. Nurul Falah" 
> Date: 04/10/2009 08:31
> 
> Makanya harus tegas & konsisten dalam pemberantasan korupsi. Apara