Re: [ac-i] perkenalkan

2008-05-29 Terurut Topik syah fadil
Sukses untuk web-nya!!
Bravo!
 
Salam budaya, 
www.syahfadil.com

--- On Thu, 5/29/08, anis mochamad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: anis mochamad <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [ac-i] perkenalkan
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Date: Thursday, May 29, 2008, 2:42 AM








spada, ini saya mau memperkenalkan pada semua-semua, website yang sederhana. 
mudah2an ada manfaatnya:
http://www.pasarsen ilukis.com/
terimakasih.

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger .yahoo.com  














  

[ac-i] Lowongan: Direktur Eksektutif Yayasan Pantau

2008-05-29 Terurut Topik mediacare
Executive Director
PANTAU 
http://www.pantau.or.id/

Pantau is a registered NGO operated by a group of Indonesian journalists
that works to provide news coverage of key issues in the country as well as
deliver media training, media capacity building, and peace building
programs. Pantau has offices in Jakarta, Banda Aceh, and Ende on Flores
Island, and employs 11 people.

Pantau is seeking an Executive Director who is an experienced journalist
interested in helping our NGO develop media-support programs in Indonesia.
Much of the work involves managing an NGO, helping develop and supervise
projects such as a feature news service, journalism training, and
capacity-building for news organisations.

Additional job requirements:

* Working under the Direction of a Board of Directors to implement policies
and projects approved by the Board;
* Following an introductory period, manage in cooperation with the Board of
Directors and a staff of 11 persons;
* Learning to plan and design journalism training and development projects;
* Writing and editing articles in Bahasa Indonesia for distribution to
Indonesian media; 
* Helping moderate a mailing list [EMAIL PROTECTED] with
around 2,000 members, mostly journalists and student journalists in many
parts of Indonesia;
* Eventually coordinating the planning and administration of the
organisation; and 
* Understanding financial management and fundraising, and supervising
persons responsible for these areas.

Qualifications:

* A background as an experienced and professional journalist in Indonesia;
* Writing and conversing in English;
* A broad knowledge of many aspects of media an asset;
* Experience working at an NGO or an interest in the NGO field a strong
asset; 
* Previous management experience at any level an important asset;
* The ability to be well organized and capable of carrying out an
organisational plan a strong asset; and
* The ability to work as part of a team and to give employees the
opportunity to develop their skills to the maximum level an important asset.

Terms and Conditions:

* It is a full time staff position following a maximum of six month
probationary period. Pantau cover health and life insurances. It also
provides a pension insurance. Pantau Foundation is an equal opportunity
employer that does not discriminate in its hiring practices and, in order to
build the strongest possible workforce, actively seeks a diverse applicant
pool. 

Applications may be submitted by email to Andreas Harsono
<[EMAIL PROTECTED]> or snail mail to Pantau Foundation, Jl. Raya Kebayoran
Lama 18 CD, Jakarta 12220, by 17 June 2008.

We thank all candidates for their interest, however, only those candidates
selected for an interview will be contacted.


mediacare
http://www.mediacare.biz


[ac-i] Teater Mandiri akan Pentas di Ceko dan Slowakia

2008-05-29 Terurut Topik mediacare
29/05/08 23:45

Teater Mandiri akan Pentas di Ceko dan Slowakia


Jakarta (ANTARA News) - Teater Mandiri pimpinan Putu Wijaya akan berangkat ke 
Eropa Timur untuk menggelar pertunjukan di Ceko dan Slowakia.

"Keberangkatan Teater Mandiri ini atas undangan Duta Besar RI untuk Ceko, Dr. 
Salim Said," kata Egy Massadiah selaku pemimpin rombongan kepada wartawan di 
Jakarta, Kamis.

Bakal tampilnya Teater Mandiri di kedua negara itu merupakan salah satu agenda 
kegiatan peringatan 50 Tahun Perjanjian Kebudayaan Indonesia-Ceko (50 let 
Kultumi dahoda Indonesia-Cekoslovenskem).

Egy, anggota Teater Mandiri dan produser film (Lari Dari Blora), mengungkapkan 
bahwa pertunjukan yang akan dipentaskan bertajuk Zero, dan akan dipentaskan 
selama lima hari, 13-17 Juni 2008.

"Zero ini menggaungkan semangat 100 tahun kebangkitan nasional" katanya..

Berdurasi 75 menit, Zero merupakan jenis pertunjukan visual yang tidak 
menggunakan bahasa verbal melainkan menekankan permainan musik, gerak dan rupa. 
Tema yang diangkat adalah mengenai gagasan untuk mengakhiri peperangan dengan 
cara kembali ke wilayah nol.

"Dengan kembali ke nol maka semua orang mengesampingkan perbedaan, kepentingan 
pribadi dan kelompoknya, lalu bersama-sama membangun dunia yang damai dan 
sejahtera. Ini tema yang relevan dengan situasi bangsa kita sekarang," kata Egy.

Seniman berdarah bugis ini menyatakan pula, penggambaran kondisi serta pesan 
moral yang disampaikan melalui bahasa teater akan lebih mengena.

Teater Mandiri sendiri sering diundang pihak kedutaan asing maupun panitia 
festival di luar negeri. Terakhir, teater ini tampil di Nanyang Academy Fine 
Art (NAFA) Singapura. 

Dalam Festival Teater Eksperimental di Kairo, Teater Mandiri juga menyabet 
penghargaan `The Best Ensamble Award?, mengungguli 47 negara peserta lainnya. 

"Pertunjukan di Kairo didukung karya musik Harry Roesly (almarhum), yang 
menggabungkan musik komputer dengan elemen-elemen etnik," kata Egy.

Selain Singapura dan Kairo, Teater Mandiri juga pernah tampil di Tokyo, Kyoto, 
Hongkong, Taiwan, Brunei Darussalam, Hamburg, dan Amerika Serikat. 

Menyinggung rencana pertunjukan Zero di Ceko dan Slowakia, ia mengatakan 
dirinya yakin pementasan bakl sukses, mengingat para pemain sudah memiliki jam 
terbang tinggi (kawakan). 

"Akhir tahun ini, kami akan main di Beijing, China," katanya.

Ketika ditanyakan tentang usaha produksi filmnya, Egy mengatakan pihaknya 
berencana membuat dua film pada tahun ini, tetapi menolak menyebutkan judulnya.

"Masih dikutak-katik untuk mencari yang pas, tapi yang satu bertema perjuangan. 
Satunya lagi tentang ungkapan terima kasih kepada ibu," katanya.

http://www.antara.co.id/arc/2008/5/29/teater-mandiri-akan-pentas-di-ceko-dan-slowakia/



mediacare
http://www.mediacare.biz


Re: [ac-i] perkenalkan

2008-05-29 Terurut Topik Fahmi Faqih
websitenya bagus, bang anis...
   
  salam,
  fahmi

anis mochamad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  spada, ini saya mau memperkenalkan pada semua-semua, website yang 
sederhana. mudah2an ada manfaatnya:
http://www.pasarsenilukis.com/
terimakasih.



Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com   

   

   

Re: [ac-i] Ralat: 13+ Bandung Artists Exhibition at CG Art Space, Plaza Indonesia-Jakarta

2008-05-29 Terurut Topik indra ameng
 
Siapa aja 13 Artists?
 
Gue dateng.
Sampe ketemu.
 
Indra Ameng

--- On Thu, 5/29/08, Tiarma Sirait <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Tiarma Sirait <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [ac-i] Ralat: 13+ Bandung Artists Exhibition at CG Art Space, Plaza 
Indonesia-Jakarta
To: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Date: Thursday, May 29, 2008, 6:13 AM






Sorry waktunya ada ralat, sebelumnya jam 19.30
dimajukan ke 16.00

Pls come to our Rendezvous: Sehari Bersama 13+ Seniman
Bandung Art Exhibition with 14 Bandung Artists on
Saturday, May 31st. @Plaza Indonesia 3rd Floor @CG ART
SPACE: 16.00. c u there, xxx ciao Tiarma

Looking forward seeing you all...

CGartspace
Plaza Indonesia, 3rd Fl #119-119A
Jakarta, Indonesia
62-21-310-7201

 














  

[ac-i] “ADGI (Asosiasi Desainer Grafis Indonesia)” Chapter Jogja terbentuk

2008-05-29 Terurut Topik Hanny Kardinata
Rapat ADGI Chapter Jogja di Kopikopi Cafe, 26 Mei 2008 jam 19.00–23.00 telah
menghasilkan terbentuknya susunan pengurus ADGI Chapter Jogja, yang nantinya
akan diresmikan saat acara Launching ADGI Chapter Jogja (direncanakan akan
berlangsung pada Sabtu, 14 Juni 2008 jam 16.00–18.00 bertempat di Kopikopi
Cafe). Informasi selengkapnya di
DGI.
--


*Desain Grafis Indonesia* 
(http://
www.desaingrafisindonesia.co.cc) - Creating deeper understandings between
Indonesian Graphic Designers


*Forum DGI*(
http://www.facebook.com/pages/Desain-Grafis-Indonesia/35708065690) -
Fostering understanding among Indonesian graphic designers and those
interested in graphic design.


*The Indonesia Museum of Graphic
Design*
 (http:// www.museumdesaingrafisindonesia.co.cc) -
Timeline for Indonesian Graphic Design History


*Indonesian Green Design* 
(http://
www.indonesiangreendesign.co.cc) - Sharing sustainability to Indonesian
Design Community


Vote for *World Silent Day*, here: World Silent
Day.


Sign up for *Earth Hour*  and join the
movement.


[ac-i] Diskusi buku Tantangan Perupa, Mozaik Sosiologi Seni, Henri Nurcahyo @ Mojokerto

2008-05-29 Terurut Topik abdul malik
  Dear all,
   
  Mengundang kehadiran rekan-rekan pada
   
  Sabtu, 31 Mei 2008 
  pukul 19.00 wib
  Di rumah pelukis Alfie Fauzie Jl Brawijaya, Panjer, Mojosari Kabupaten 
Mojokerto
  Acara : Diskusi Buku TANTANGAN PERUPA, MOZAIK SOSIOLOGI SENI karya Henri 
Nurcahyo.
   
  Narasumber : Henri Nurcahyo
  Moderator: M Nur Badri (Mamack)
   
  Terbuka untuk umum dan gratis.
   
  Informasi:
  Henri Nurcahyo, 0812.3100.832
   
  Terima kasih.
   
  Tentang buku TANTANGAN PERUPA, MOZAIK SOSIOLOGI SENI karya Henri 
Nurcahyo.Tebal buku: 210 halaman. Hard Cover. Ukuran: 21 x 15 cm Harga : Rp 
40.000,- Segera hubungi: Henri Nurcahyo, 0812.3100.832 atau email: 
henrinurcahyo(at)yahoo.com Pesanan luar kota ongkos kirim GRATIS. Isi Buku (al) 
- Mimpi Pelukis Jadi Kaya - Menggugat Seni Rupa Jatim - Belantara Seni Rupa - 
Kegelisahan dan Propaganda - Dekoratif tak Sekadar Menghias - Parameter 
Keberhasilan Pelukis dll
  
   

[ac-i] Ralat: 13+ Bandung Artists Exhibition at CG Art Space, Plaza Indonesia-Jakarta

2008-05-29 Terurut Topik Tiarma Sirait
Sorry waktunya ada ralat, sebelumnya jam 19.30
dimajukan ke 16.00

Pls come to our Rendezvous: Sehari Bersama 13+ Seniman
Bandung Art Exhibition with 14 Bandung Artists on
Saturday, May 31st. @Plaza Indonesia 3rd Floor @CG ART
SPACE: 16.00. c u there, xxx ciao Tiarma

Looking forward seeing you all...


CGartspace
Plaza Indonesia, 3rd Fl #119-119A
Jakarta, Indonesia
62-21-310-7201


  


[ac-i] perkenalkan

2008-05-29 Terurut Topik anis mochamad
spada, ini saya mau memperkenalkan pada semua-semua, website yang sederhana.. 
mudah2an ada manfaatnya:
http://www.pasarsenilukis.com/
terimakasih.


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[ac-i] Malam nanti, Mayjen TNI Saurip Kadi Main Ludruk di Mojokerto

2008-05-29 Terurut Topik abdul malik
  Dengan hormat,
  Mengharap kehadiran Anda pada Perayaan 39 Tahun Ludruk Karya Budaya Mojokerto 
   
  Hari, tanggal : Kamis Pahing, 29 Mei 2008
  Tempat : Pondok Jula Juli Ludruk Karya Budaya
  Dusun Sukodono RT 02 RW 01 Desa Canggu Kecamatan Jetis
  Kabupaten Mojokerto 61310
  Jawa Timur
   
  Susunan Acara:
  06.00: sunatan masal
  09.00: pentas jaran kepang Muda Jaya (Pulorejo, Kota Mojokerto)
  12.00: pentas seni bantengan pimpinan Pak Amir (Pacet)
  19.00: orasi budaya oleh Halim HD ( networker kebudayaan, Surabaya )
  19.30: baca puisi Hardjono WS (Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto)
  20.00: pentas ludruk Karya Budaya Mojokerto, 
  bintang tamu: Mayjen TNI Saurip Kadi, Liem Siok Lan ( Jakarta )
   
  Profil
  Dengan maraknya ludruk yang diprakarsai oleh TNI dan Polri, tahun 1967 
membuat para tokoh masyarakat di Desa Canggu Kecamatan Jetis Mojokerto tergerak 
hatinya untuk mendirikan organisasi ludruk. Di desa Canggu secara turun temurun 
sejak jaman penjajahan Belanda selalu berdiri grup ludruk. Maka diamanatkan 
pada Cak Bantu yang kebetulan anggota Polsek Jetis untuk mendirikan grup 
ludruk. Tepatnya tanggal 29 Mei 1969 berdirilah ludruk yang diberi nama Karya 
Budaya dipimpin oleh Cak Bantu dengan binaan Polsek Jetis.
  Menjelang pemilu 1971, ludruk Karya Budaya ditanggap Partai Golkar sebagai 
hiburan kampanye Golkar selama satu bulan berpindah dari desa ke desa. Hal 
tersebut sangat dimanfaatkan Cak Bantu mempromosikan ludruk Karya Budaya. 
Dengan keberhasilan pada setiap pementasan membuat ludruk Karya Budaya dikenal 
masyarakat.
  Tahun 1993 Cak Bantu Karya wafat, dan secara aklamasi seluruh anggota memilih 
putra sulung Cak Bantu Karya memimpin ludruk Karya Budaya yakni Drs Eko Edy 
Susanto, Msi (lebih akrab dipanggil Cak Edi Karya, ludruk Karya Budaya 
mengalami perkembangan yang bertambah pesat. Merayakan ulang tahun ke-30 pada 
tanggal 29 Mei 1999, ludruk Karya Budaya resmi menjadi Yayasan Kesenian dengan 
SK Notaris No.06 melalui akte Notaris Grace Yeanette Pohan, SH.
  Saat ini, ludruk Karya Budaya Mojokerto tidak berafiliasi pada salah satu 
partai politik 
   
  Dalam merayakan ulang tahun, Ludruk Karya Budaya selalu membuat kegiatan yang 
berbeda, antara lain ziarah ke makam Cak Markeso di Jombang, tokoh ludruk 
garingan, Cak Bantu di Mojokerto pendiri Ludruk Karya Budaya Mojokerto, pentas 
di Lembaga Pemasyarakatan Mojokerto maupun sunatan massal bagi anak-anak di 
lingkungan Karya Budaya . Pentas 4 malam di Gedung S Ramelan Jl. Empu nala 
Mojokerto merupakan terobosan mensiasati kondisi saat bulan sepi terop.
   
  Beberapa tamu mancanegara yang sempat melihat langsung bahkan “jamm 
session”diatas pentas ludruk Karya Budaya Mojokerto antara lain Prof Barbara 
Hatley ( University of Tasmania ), Prof Mikihiro Moriyama ( Nanzan University , 
Jepang), Prof John Emigh (Theatre, Speech and Dance Faculty, Brown Uversity, 
USA ). 
  Terima kasih.
   
  Informasi:
  Drs H.  Eko Edy Susanto,Msi
  (Cak Edy Karya)
  Pimpinan Ludruk Karya Budaya 
  (dan pengurus Komite Teater Dewan Kesenian Jawa Timur 2008-2013)
  Dusun Sukodono RT 02 RW 01 Desa Canggu Kecamatan Jetis
  Kabupaten Mojokerto 61310
  Jawa Timur
  INDONESIA
  Telp 0321- 362847
  HP 081 231 89 347
  Email:[EMAIL PROTECTED] , 
  cakedikarya@ gmail.com.
  http://ludrukkaryab udaya.multiply. com
   
  
   

[ac-i] [cerpen] Ritual Mei

2008-05-29 Terurut Topik Roy Thaniago
  Diambil dari thaniago.blogspot.com

Ritual Mei
  Oleh: Roy Thaniago
   
  Mei Hua duduk dengan dingin di bangku taman. Ia selalu begitu tiap pagi. 
Menahun. Membiarkan jari-jari cahaya yang menyelinap lewat celah daun beringin 
menyisir rambut sebahunya. Meloloskan kaki-kaki cahaya yang menyiram kulitnya 
dengan bau pagi.
   
  DI taman itu Mei tidak sendiri. Ada belasan orang dengan beragam umur 
memandikan diri mereka di bawah langit pagi. Sebagian ada yang lebih tertarik 
bertelanjang kaki dan mencumbukan telapaknya dengan embun yang berbaring di 
rerumputan. Ada juga yang lebih memilih untuk berdiri di sepanjang koridor. 
Mengusir kantuk sambil menggigil. Yang lain ada yang tertawa, berbisik pada 
anggrek, bahkan menari.
   
  Cuma Mei yang agak lain. Bukan saja buatku, tapi buat para pekerja di sini. 
Gadis manis yang pipinya berwarna apel muda ini sering terlihat bisu di tiap 
ritual pagi. Ia tidak berbicara, tersenyum, apalagi menangis. Tidak. Tidak 
semua itu. Ia nyaris tanpa ekspresi. Di taman seluas lapangan voli itu, yang 
dijejali puluhan pohon berbagai jenis – tanaman buah, hias, juga obat – Mei 
menatap jauh ke langit. Pandangannya lurus. Seakan sedang membaca sebuah pesan 
yang tergurat di langit yang awannya seperti berkejaran saling menggulung.
   
  Bagiku pada waktu inilah Mei terlihat amat cantik. Matanya bening, bulat, dan 
teduh. Bibirnya seperti tomat mengkerut yang baru diperciki air. Dengan pipi 
yang berlesung sebelah seakan membuatku sadar bahwa aku terlalu cepat menikah. 
Dan dengan mengenakan pakaian terusan berwarna melati, rasanya sudah lengkap 
kesempurnaan Mei sebagi perempuan. Sebuah kehidupan kecil di hari yang pagi, 
yang menyita waktu bekerjaku untuk sejenak menikmati ritual Mei tiap pagi.
   
  Bukan tanpa alasan aku bertingkah begitu tiap pagi. Mei memang tak pernah 
mengajakku bicara, tapi kehidupan Mei lah yang mengajakku bicara. Menuntunku 
untuk paham terhadap badai yang pernah digumuli Mei. Menemaniku untuk menemukan 
diri Mei dalam kehidupan yang lain.
  
 Aku jadi ingat ketika pertama kali tiba di sini. Waktu itu persis seperti masa 
ini. Di satu pagi yang biasa, ketika aku diajak berkeliling oleh Bu Wid, 
seniorku, menyusuri gang-gang yang bersih dan ditempeli porselin. Melewati 
orang-orang yang sedang bermain di taman. Atau disapa oleh orang yang berdiri 
linglung di depan pintu, yang senang mendengarkan bunyi langkah sepatu hak Bu 
Wid yang teradu porselin dan menggaungkan bunyinya ke sepanjang gang. Di saat 
itu pulalah perhatianku tersedot pada seorang perempuan cantik bergaun warna 
melati yang duduk di bawah pohon beringin. Di bangku itu ia menekuni ritualnya 
untuk teguh memandangi langit. Nanarnya kosong tapi ada asa di dalamnya. Asa 
yang tak sempat tersuarakan.
   
  “Selamat pagi, Mei. Apa kabar kamu hari ini?”, begitu Bu Wid memulai paginya 
dengan menyapa tiap orang di sini. Tak peduli apa statusnya.
   
  Mei bergeming. Menoleh pun tidak. Ia tetap asik memeluk langit dengan 
matanya. Bahkan ketika tangan Bu Wid melambai di depan matanya, Mei hanya diam. 
Tak lama ia geser pandangannya agar tak terhalang tangan Bu Wid dalam 
memandangi langit. Kalau sudah begini Bu Wid hanya tersenyum dan menghela 
nafas. Kemudian mengelus pipi Mei dengan punggung tangannya yang gemuk. 
Sesekali Bu Wid merapihkan rambut Mei yang tersingkap karena dipukul angin yang 
merayap turun dari pohon beringin di atasnya.
   
  “Onath, ini Mei”, kemudian lanjut Bu Wid, “Mei inilah yang membuat pekerja di 
sini betah, bahkan jatuh cinta pada pekerjaannya. Tapi bagiku mereka hanya 
mencintai Mei, bukan pekerjaan mereka”, cerita Bu Wid sambil menaikkan bingkai 
kacamatanya yg melorot.
   
  Namun, setelah Bu Wid dipindahkan bekerja ke tempat lain, akulah yang 
menggantikan mengurusi semua pekerjaannya. Termasuk memperhatikan Mei tiap pagi.
   
  ***
   
  “Aku titipkan harapanku padamu ya, Nath”, pesan Bu Wid di peron, ketika aku 
antar sampai stasiun. “Terutama Mei. Dulu sekali, ia berkata ingin mengusap 
langit dengan rambutnya. Namun kami, aku dan semua pekerja, tidak ada yang 
mengerti maksud tersebut. Sampai jumpa, Nath. Kirimi aku kabar”.
   
  Belum sempat kutanya lebih jauh, peluit petugas stasiun sudah menjerit-jerit 
kencang. Mengalahkan pesanku pada Bu Wid, “Hati-hati, Bu”.
   
  ***
   
  Kepergian Bu Wid yang teramat cepat – sebulan setelah kedatanganku – 
membuatku sedikit gugup. Dibanding Bu Wid, pengalamanku bukanlah apa-apa. 
Setelah lulus dari almamaterku lima tahun lalu, aku lebih banyak disibukkan 
dengan menekuni literatur-literatur tebal. Hingga aku sadar, teori tanpa 
praktek adalah mati.
   
  Betul juga kata Bu Wid, Mei yang selalu sama di setiap pagi, memang penghuni 
paling istimewa. Pantas saja pekerja di sini lebih mencintai Mei dibanding 
pekerjaan mereka. Menyaksikan Mei dalam kesendiriannya, menjadi vitamin bagi 
semua pekerja untuk datang ke sini pagi-pagi. Pria dan wanita. Tua maupun muda.
   
  Mei memang punya dunia sendiri. Ia tidak perna

[ac-i] Press release: Pentas Wayang Lintang Johar 4

2008-05-29 Terurut Topik infomataya

Press release:



WAYANG LINTANG JOHAR 4

Pentas Keliling Dalang Bocah Malam Minggu Kliwon

Februari – Desember 2008



anak-anak:  masa depan  sumber mata air tradisi





Menindaklanjuti pentas keliling dalang bocah yang ke 5 ,  akan
menampilkan dalang cilik CENDHIKIA ISHMATUKA SRIHASCRYASMORO pada 31 Mei
2008, bertempat di Kampoeng Batik Kauman Solo,Jl. Wijaya Kusuma, pk.
19.00 wib.



Profil Dalang  Cilik



CENDHIKIA ISHMATUKA SRIHASCRYASMORO

Lahir di Solo, 5 September 2001, kelas 1 di SDN Tugu Jebres Surakarta.
Telah pentas medalalang sebanyak 11 kali. Semenjak umur 4 tahun sudah
terlihat bakat maupun minat terhadap seni pedalangan. Hal ini tidaklah
mengherankan karena dilahirkan dari keluarga seniman, yaitu bapak
Muryadi dengan ibu Retno Manik Trihapsari. Alamat: Perum Gulon Permai
Blok B V Jebres, Solo.



A. Latar Depan Wayang Lintang Johar

 Kuo Pao Kun (2001), tokoh teater modern Singapura,
mengatakan anda cukup beruntung menjadi bangsa Indonesia, bisa meminum
begitu banyak sumber mata air tradisi di Indonesia. Ungkapan  Pau Kun
tersebut cukup releven jika kita menengok bagaimana eksistensi seni
tradisi bagi anak-anak di perkotaan, khususnya Kota Solo. Ruang-ruang
publik kultural sebagai ruang bermain di perkotaan makin menyempit dan
nyaris punah, hanya ruang ekonomi makin dominan. Ruang bermain sebagai
ruang kreatif anak dalam proses interaksi sosial dan kultural dalam
kehidupan nyata sudah tidak natural. Budaya televisi telah memasuki
memori kolektif anak. dan berdampak menyeragamkan kreativitas.  Tontonan
TV menjadi panutan anak,  `idola' dan 'pengganti pengasuh
orang tua' dalam pendidikan anak, juga  menggantikan ruang bermain
yang tidak mendekatkan anak terhadap  alam sekitar. Secara psikologis,
membuat anak berjarak dengan realitas.

Wayang dengan banyak ragamnya, salah satu seni tradisional nusantara,
yang sangat  populer bagi masyarakat Jawa hingga kini dan juga   local
genius Kota Solo, meski telah diakui sebagai pusaka dunia (world
heritage) oleh UNESCO sejak 2003 – sudahkah mencapai esensinya
sebagai sumber mata air tradisi dalam kreativitas berkesenian di mata
anak-anak? Menurut Heri Hono, perupa kontemporer Indonesia, wayang
adalah kartun atau bentuk sederhana dari film kartun. Walaupun wayang
sudah akrab  dengan masyarakat Jawa melalui radio dan televisi, tapi
masih banyak anak-anak  masa kini mayoritas masih  menyukai  
tokoh-tokoh hero impor – superman, batman, spiderman dan kartun
Jepang yang menjadi idola. Misalnya, Gatotkoco masih kalah dengan
mereka, belum jadi idola anak-anak Indonesia. Apakah kita terus menunggu
bangsa lain yang terus menggali kekayaan local genius nusantara?

 Oleh karena itu, penting diadakan pentas Wayang Lintang
Johar, pentas anak-anak  dalam ekspresi pertunjukan  wayang kulit  dan
wayang bocah di ruang-ruang publik kota Solo tiap bulan sekali minggu
kliwonan (Februari - Desember 2008). Di sini mereka langsung bersentuhan
dengan realitas publik kota untuk mengundang publik apakah mereka masih
setia menjadi masyarakat pendukung seni wayang yang bisa mendorong
lahirnya kreator-kreator wayang masa depan. Ataukah anak-anak  kreator
wayang ini akan memasuki jalan sunyi di masa depan?  Kata `lintang
johar' disini bermakna dari dalang bocah akan lahir dalang masa
depan yang membangun dan mencipta tradisi – kata mencipta dan
membangun tersebut mengkristal menjadi `melestarikan'.  Artinya,
mereka mampu berproses, berkreativitas, dan melestarikan wayang sesuai
dengan perubahan zamannya dengan bertumpu pada akar local genius-nya.
Dengan demikian mereka di masa depan akan mampu memasuki dialektik
kebudayaan yang memahami tanda-tanda perubahan zaman. Jadi dalam Wayang
Lintang Johar ini berharap akan lahir bintang kecil tradisi, kreator
wayang masa depan yang lintas-batas. Anak-anak adalah masa depan sumber
mata air tradisi!





B. Tujuan

1. Membangun dan mengembangkan otoritas imajiner kreativitas anak.
2. Sebagai pendidikan informal untuk berproses, berkreativitas, dan
melestarikan wayang sesuai dengan perubahan zamannya dengan bertumpu
pada akar local genius-nya.
3. Mendekatkan anak pada kekayaan tradisi dan pusaka budaya nusantara
sebagai sebagai sumber kreativitas.



C. Waktu & Tempat



16 Februari 2008.Pk 19.00 Wib di City Walk Depan Taman Sriwedari

22 Maret 2008.Pk 19.00 Wib di Halaman Pasar Nusukan

26 April 2008. Pk. 19.00 Wib di City Walk

31 Mei 2008.Pk 19.00 Wib di Kampung Batik Kauman



F. Penyelenggara:

Taman Budaya Surakarta bekerja sama dengan  Padepokan Seni Sarotama,
Mataya arts&heritage, dan Paguyuban Kampoeng Batik Kauman.



Contact person:

Heru Mataya 0816675808

Email: [EMAIL PROTECTED]  ,
[EMAIL PROTECTED] 



**







Re: [ac-i] 31 Mei, Pembukaan Mon Decor Painting Festival 2008: FREEDOM

2008-05-29 Terurut Topik mangoenpoerojo roch basoeki
MERDEKA JUGA, 

Mungkin yang diperlukan adalah Freedom yang sesuai tuntutan kita sendiri, bukan 
yang "seperti" negri manapun. Tuntutan kita, kalau gak salah lho, "penjajahan 
di atas dunia harus dihapuskan", termasuk manusia atas manusia yang lain selain 
bangsa atas bangsa yang lain. Untuk itu rakyat memerlukan diantar oleh para 
pemimpinnya mencapai freedom dengan cara menghilangkan sikap mental 
keterjajahan yang begitu kental meresap di dalam diri setiap sanubari warga 
bangsa ini, termasuk para elite.  
salaqm, robama. 

- Original Message 
From: Bagus Suspriyanto <[EMAIL PROTECTED]>
To: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, May 29, 2008 3:21:18 AM
Subject: Re: [ac-i] 31 Mei, Pembukaan Mon Decor Painting Festival 2008: FREEDOM


MERDEKA!

LHA!
justru freedom itu merusak!
freedom pemicu kapitalisme, KAPITALISME memungkinkan setiap orang, secara 
pribadi menguasai banyak hal, walau memang sesuai kemampuannya.
tapi sisi buruknya adalah memupuk KESERAKAHAN.
apakah ini MANUSIAWI?
sehingga agar tercapai tujuannya dia menghalalkan segala cara, termasuk 
pembodohan, mengakibatkan ketergantungan bahkan penjajahan.

WAHAI BANGSAKU, BERHATI-HATILAH TERHADAP FAHAM2 YANG MERUSAK!

global warming yang terjadi sekarang ini, yang dirasakan oleh seluruh umat 
manusia dan isi bumi adalah tanggung jawab faham FREEDOM.
karena pada dasarnya manusia tidak boleh memperoleh kekuatan yang dipergunakan 
HANYA untuk kepentingannya pribadi/kelompok.

kesimpulannya FREEDOM sangat bertentangan dengan PEDOMAN PENGHAYATAN DAN 
PENGAMALAN PANCASILA, betul?

MERDEKA!
INDONESIA BISA!

biennale jogja  wrote:
Mengapa Freedom?
 
Pengertian 'freedom' bisa memiliki banyak konotasi dan konteks di dalam ruang 
gerak sosial kita. Kedua aspek itu membuat kita merasa sebagai manusia, dan 
karenanya persoalan hitam-putih adalah tarikan dalam nafas kehidupan yang 
manusiawi. Menjadi manusiawi membuat kita terus-menerus belajar untuk mencari 
wujud freedom yang secara ideal mendamaikan ruang sosial yang penuh disesaki 
dengan berbagai dilema kehidupan. Secara literal, setidaknya pengertian 
'freedom' dalam bahasa Inggris memuat mengenai empat aspek esensi perjuangan; 
'liberty, independence, exemption, right'. Keempat aspek itulah yang memberi 
spiritualitas di dalam cita-cita kemanusiaan kita. Cita-cita itu hadir sebagai 
subyek, sekaligus obyek yang terus-menerus menguji nilai-nilai humanitas. 
Sebagaimana pengantar di muka, kadang-kala kita tak bisa memilih, tetapi hanya 
bisa 'mempertanyakan' . Mengapa?
 
Stop! Mari datang bersama dan bertanya soal freedom dalam pembukaan Mon Decor 
Painting Festival 2008: FREEDOM yang dibuka pada hari Sabtu, 31 Mei 2008 pukul 
19.00 WIB, di Taman Budaya Yogyakarta. 50 karya lukis di sana siap 
mengimajinasikan hal-ihwal 'freedom'. Rencananya, pameran akan dibuka oleh DR. 
George J. Aditjondro (sosiolog, alumnus Cornell University). Juga akan 
dihingar-bingarkan oleh musik dari Dexter Band dan The Vagabond Band, berikut 
MC Dibyo "Primus" (pria mushola) dan Gareng Rakasiwi.
 
Salam Freedom!
www.mondecorpaintin gfest.multiply. com
 


  

[ac-i] PROKLAMASI HARI SENIMAN NASIONAL VERSI PEMERINTAH MALAYSIA

2008-05-29 Terurut Topik anuv chaviddy
-UTUSAN MALAYSIA-TERKINI-29 Mei 2008

29 Mei diumum sebagai Hari Seniman Kebangsaan

29/05/2008 11:54am


KUALA LUMPUR 29 Mei – Perdana Menteri, Datuk Seri
Abdullah Ahmad Badawi mengisytiharkan tarikh 29 Mei
setiap tahun sebagai Hari Seniman Kebangsaan.

``Ia bertujuan mengiktiraf sumbangan golongan seniman
terhadap pembangunan negara,’’ katanya.

Perdana Menteri berkata demikian pada majlis sambutan
Hari Seniman Kebangsaan di Dewan Merdeka PWTC di sini
hari ini. – Utusan.