[ac-i] Reuni Akbar Teknik Grafika Penerbitan, 7 juni boothstand 200ribu/booth [2x3m]
REUNI AKBAR Teknik Grafika Penerbitan Tema: “Kuningan - Depok via Srengseng” Minggu, 7 Juni 2009 Pukul. 09.30 - 14.00 WIB di Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan (outdoor) Politeknik Negeri Jakarta, Kampus UI Depok HTM: Rp.75.000,-/alumni (tercatat sebagai alumni TGP) Rp.125.000,- /alumni + keluarga (max.2 anak) Acara: Napak Tilas Alumni 16 Angkatan, Lifetime Achievement, Intermezzo, Hiburan, Games, Door Prize, Pemilihan Dosen Favourite, Live Music by TGP Tempo Doeloe Band, Pembentukan Ikatan Alumni TGP, Dll RSVP Pembayaran HTM: Susi | 08121348311, 021-33040154, 085719395686 Ayu | 08128428240 (Batas Akhir reservasi 30 Mei 2009) Rek. Bank Mandiri 153 351131 (a.n Sri Rahayu) Rek. BCA 6340 149 261 (a.n Arie Ishami) (Pembayaran HTM bisa On The Spot) Bukti Pembayaran via transfer dikirim ke no. Fax. 021-8003754 atau email: blue_seash...@yahoo.com cc: susithabr...@gmail.com, arie_ish...@yahoo.com Kordinator Angkatan: 90 : Agus | 08121106647 91 : Susi | 08121348311 | 021-33040154 | 085719395686 92 : Nanang |081319060604, Ade Trimarganingsih | 021-68727917 93 : Eri | 08119666949, Anita | 08128228232 94 : Lintang | 98197445 95 : Woro | 085692336034 96 : Arie | 08159388947, Christie | 08129393976 97 : Melvi | 081311058958 98 : Wawan | 08130415 99 : Arifin | 081316592824 00 : Ayu | 08128428240, Ade | 081380871627, Novi | 08121894517 01 : Apit | 08161619003, Atu | 085695264245 02 : Dyah Ayu |08161687846, Asep | 081315321279 03 : Qme | 08128312735, Yudi | 085691717459 04 : Miftah | 085691435440, Citra | 08567092234 05 : Puji | 081510280905 Program Sertifikasi - Non Reguler - Dikmenjur: Budiyanto | 085559008006, Brodie | 0812873530, Ukki | 08164825684, Junianto | 92469388 Sukseskan juga!!! Program Satu Alumni Satu Buku (sumbangkan buku Anda untuk perpustakaan TGP! mohon dibawa pada saat acara reuni) + Ribuan peluang kerja dan usaha bagi UKM/home industry sampai industri besar di FGDexpo2009, silahkan buka dan isi formulirnya dengan mengklik tautan dibawah ini. http://www.fgdexpo.net/trisa/content.php?id=reg-v FGDexpo2003 visitor 21.000++ FGDexpo2005 visitor 36.000++ FGDexpo2007 Visitor 72.000++ FGDexpo2009 target 100.000++ Dapatkan alamat E-mel baru anda! Rebut nama E-mel yang telah lama anda kehendaki sebelum orang lain mendapatkannya! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/my/
[ac-i] Erasmus Huis: Concert Sibelius 14 Mei 2009 19.30 WIB
Information from Paul Peters Erasmus Huis Duta Besar Finlandia akan menyelenggarakan suatu konser yang menampilkan alunan melodi terbaik dari komponis kenamaan Finlandia, Jean Sibelius (1865-1957). Sibelius dikenang sebagai salah satu komponis simfoni terkemuka dari abad ke 20. Secara internasional beliau ditampilkan khusus untuk tujuh simfoni dan konser biolanya. Gubahan puisi simfoninya yaitu 'Finlandia' (1899) kemudian menjadi simbol dari semangat perjuangan kemerdekaan Finlandia dan beliau menjadi figur nasional bagi rakyat Finlandia. Karir aktifnya sebagai komponis berakhir pada tahun 1926 dan beliau meninggal dunia pada tahun 1957 di usia 91 tahun. Pemain biola-cello, Jussi Makkonen dan pianis Rait Karm akan membawakan karya musik Sibelius yang terbaik dan yang paling digemari ke Jakarta. Mereka berdua telah mempertunjukan permainan secara luas di Eropa dan di Amerika Serikat. Penampilannya di Jakarta merupakan bagian dari rangkaian perjalanan tour pertama mereka di Asia. Konser diselenggarakan hari Kamis, 14 Mei 2009 di Erasmus Huis (Jl. H.R. Rasuna Said Kav, S-3 Kuningan, Jakarta 12950). Konser dimulai pukul 19.30, didahului oleh resepsi kecil pada pukul 19.00. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan kunjungi: www.sibelius.fi, www.jussimakkonen.com dan www.raitkarm.com Tolong konfirmasikan kedatangan anda secepatnya kepada Ibu Evie: evy.maha...@formin.fi atau telepon 021 576 1650. Help save paper! Do you really need to print this email? Dit bericht kan informatie bevatten die niet voor u is bestemd. Indien u niet de geadresseerde bent of dit bericht abusievelijk aan u is toegezonden, wordt u verzocht dat aan de afzender te melden en het bericht te verwijderen. De Staat aanvaardt geen aansprakelijkheid voor schade, van welke aard ook, die verband houdt met risico's verbonden aan het elektronisch verzenden van berichten. This message may contain information that is not intended for you. If you are not the addressee or if this message was sent to you by mistake, you are requested to inform the sender and delete the message. The State accepts no liability for damage of any kind resulting from the risks inherent in the electronic transmission of messages.
[ac-i] Aning Katamsi operatic debut
IBU -- yang anaknya diculik itu. Pocket opera by Ananda Sukarlan based on a monologue by Seno Gumira Ajidarma IBU -- yang anaknya diculik itu adalah opera pertama yang akan dinyanyikan oleh soprano terkemuka kebanggaan Indonesia, Aning Katamsi. Sampai saat ini reputasi Aning adalah berdasarkan nilai artistiknya sebagai solois dengan orkes, resital vokal dan juga kepemimpinannya di Paduan Suara Paragita dari Universitas Indonesia. Ini adalah kesempatan untuk menyaksikan betapa spektakulernya Aning menyanyi dan akting untuk opera yang spektakuler karena Aning akan tampil tunggal di opera yang menceritakan tentang kesedihan dan kemarahan seorang ibu yang anaknya hilang diculik lebih dari 10 tahun yang lalu. Minggu, 7 Juni 2009 di BIS World Theatre, Bintaro. Tiket (Rp. 200 ribu utk VIP, Rp. 100 ribu dan Rp. 50.000 untuk students dengan menunjukan kartu pelajar) bisa dipesan lewat Chendra Panatan di y...@yahoo.com atau 0818 891038 Info lebih lanjut : http://www.facebook.com/home.php#/event.php?eid=59909493518
Re: [ac-i] Kesempatan Jadi Kru film Sang Pemimpi (andrea hirata)
Wah bikin deg2an aja nih --- On Fri, 5/8/09, Bentang Pustaka bentangpust...@yahoo.com wrote: From: Bentang Pustaka bentangpust...@yahoo.com Subject: [ac-i] Kesempatan Jadi Kru film Sang Pemimpi (andrea hirata) To: ama-...@yahoogroups.com Date: Friday, May 8, 2009, 4:22 AM KESEMPATAN EMAS MEREBUT KURSI PANAS di belakang Riri Riza dan Mira Lesmana dicari 5 orang untuk terlibat sebagai kru dalam pembuatan film Sang Pemimpi Syaratnya mudah sekali Penasaran? Tunggu info lebih lanjut dari kami - - PT BENTANG PUSTAKA Jl. Pandega Padma No. 19 Yogyakarta 55284 Indonesia Phone 62-274-517373 Fax 62-274-541441 www.mizan.com www.klub-sastra- bentang.blogspot .com www.cpublishing. blogspot. com - -
[ac-i] Makalah Dewan Kesenian (Nasional) oleh Heri Lentho Prasetyo
DEWAN KESENIAN oleh HERI LENTHO PRASETYO Pada kenyataannya, setiap kali ada pembentukan maupun penyusunan pengurus baru dewan kesenian di setiap level daerah, seolah-olah keributan menyertai, dan meletakkan Lembaga Kesenian ini adalah lembaga konflik bagi seniman. Saya sangat yakin, bahwa energi berdebat dan berteriak itu memiliki banyak kepentingan yang ujung-ujungnya sama “yaitu ingin membangun kesenian disetiap daerahnya lebih baik dan lebih maju”. Hanya saja dibutuhkan kesepahaman bersama tentang fungsi dan peran lembaga ini, sehingga bagi pemangku kepentingan akan meletakan buah pikirannya dengan tepat. Untuk menghindari atau bahkan menjawab tantangan tersebut perlu upaya sosialisasi dari berbagai pihak yang memiliki kepentingan. Saya tertarik untuk mengkaji problema ini, mengapa ini semua terus dibiarkan terjadi, dan diperlukan upaya mempresentasikan dengan benar tentang manfaat adanya lembaga ini kepada masyarakat seni dan pemerintah terutama pelakunya yaitu para birokrasi. Membangun Sistem Pembangunan Seni Budaya Indonesia Ada yang menarik dari sistem pembagunan Seni di Negara-negara maju dan pengalaman saya pribadi bekerja dengan lembaga non formal di Austaralia. Australia Arts Coucil (Dewan Kesenian Australia) adalah lembaga yang ditugaskan pemerintah Australia untuk mendata berbagai draf proposal kegiatan yang diajukan oleh masyarakat seni se-Australia, kemudian oleh pengurusnya yang terdiri dari orang-orang intelektual kesenian itu dikaji dan diteliti tentang administrasi, tema, tujuan dan sasaran kegiatannya, kemudian draf-draf tadi direkomendasikan ke Pemerintah untuk dijadikan program tahunan pemerintah beserta anggarannya. Sedangkan tahun depan Masyarakat seni yang mengajukan draf proposal kegiatannya akan diumumkan untuk segera melaksanakan kegiatan tersebut. Dari pengalaman tersebut, Posisi Seniman/Kesenian/masyarakat seni pada posisi subjek, dimana mereka yang melakukan Perencanaan kemudian mempresentasikan ke Dewan Kesenainnya yang hasilnya adalah sebuah Rekomendasi ke Pemerintah yang ujungnya adalah mereka sendiri yang mengerjakan dengan pengawasan Dewan Kesenian. Sedangkan kalau kita melihat sistem di Indonesia, birokrasi yang menangani dan mengelola pembangunan kesenian menjadikan pelaku kesenian (mayarakat seni) adalah objek, dalam pengertian mereka (para birokrat) merencanakan sendiri, dikerjakan sendiri dan diawasi oleh kelompok mereka sendiri.Sedangkan kelompok-kelompok kesenian adalah bagian dari objek mereka dengan kesepakatan yang tujuan utamannya adalah menguntungkan para birokrat dari sisi financial. Dari tiga dekade pembangunan kesenian di Indonesia, yang terjadi hasilnya adalah seperti berjalan ditempat, tidak ada sebuah gerakan pembangunan kesenian yang fenomenal dan terjebak dalam rutin kerja, karena prinsip perencanaan pembangunannya tidak ubahnya dengan semangat meng-copy program lama lalu di-paste dan ditambahi anggaran yang lebih sedikit dari tahun sebelumnya. Dari problem mendasar inilah, Pembangunan Kesenian di setiap daerah di Propinsi Jawa Timur atau di Indonesia ini tidak mengalami perubahan yang besar, karena tidak melakukan pembenahan dalam membangun sistem yang benar. Jika kita merujuk terhadap sistim yang dilakukan diluar negeri yang sudah membuktikan kemajuanya, maka peranan Dewan Kesenian sangat dibutuhkan dalam keterwakilan masyarakat seni dalam menyusun program dan anggaran kesenian. Jika posisi itu sudah dipahami oleh pelaku pemerintah dibidang kesenian, mereka tidak akan lagi mengerutkan dahi tentang kontribusi Dewan Kesenian bagi pemerintah, bahkan tidak lagi mengajukan pertanyakan konyol tentang kegiatan yang bersifat teknis pada lembaga ini. Begitu juga masyarakat seni akan penuh semangat mempresetasikan draf proposal kegiatannya yang bersifat membangun manusia melalui mental dan etika yang tercermin melalui keseniannya. Sebab Dewan Kesenian adalah kumpulan orang-orang pemikir kesenian yang tugasnya hanya mendata, mengkaji dan merekomendasi hal-hal yang strategis dalam pembangunan kesenian diwilayah yang dinaunginnya. Secara sederhana membangun kesenian itu semangatnya dari bawah, lalu dikaji dan direkomendasi untuk dijadikan program pembangunan kesenian, bukan sebaliknya dari atasan yang seakan-akan mengetahui aneka problematika kesenian lalu diprogram sendiri, dikerjakan sendiri dan paling mengerikan diawasi sendiri. Hal ini sangat bahaya sekali dalam membangun apapun karena akan terjadi monopoli yang ujung-ujungnya akan menutup diri dan mudah melakukan penyimpangan. Dalam kesempatan ini, saya juga ingin mengingatkan kembali bahwa semangat dari pembangunan adalah menciptakan perbaikan dan kesejahteraan masyarakatnya, termasuk dalam mencapai tujuan pembangunan di bidang seni dan budaya diperlukan peran serta masyarakat dan pihak yang terkait dengan kesenian (stakeholder); Dewan Kesenian sebagai bagian dari Elemen masyarakat seni merupakan pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan yang akomodatif dan sentitif
[ac-i] Diskusi dan Peluncuran Buku Seni Rupa Dewan Kesenian Jatim
Dengan hormat, Mengundang kehadiran Anda pada diskusi dan pembagian buku DAMAR KURUNG, DARI MASA KE MASA pada Hari, tanggal : Sabtu, 16 Mei 2009 Pukul : 10.00-13.00 wib Narasumber: - Ika Ismurdyahwati -Henri Nurcahyo Moderator: Riadi Ngasiran Tempat: Kampus Universitas Adi Buana (UNIPA) Jl.Ngagel Dadi Surabaya Terbuka untuk umum dan gratis. Informasi: Dewan Kesenian Jawa Timur Jl. Wisata Menanggal Surabaya email: dk_ja...@yahoo.com www.dewankesenianjatim.om www.brangwetan.com telp/fax 031- 8554304 Kontak: Nonot, Ketua Komite Seni Rupa Dewan Kesenian Jatim 031- 71775987 Terima kasih DAMAR KURUNG DARI MASA KE MASA Penulis : Ika Ismoerdijahwati Koeshandari Penyunting: Nonot Sukrasmono Pracetak: Ribut Wijoto, Abdul Malik Desain grafis :Mufian Haris (prot) Cetakan pertama: Januari 2009 Penerbit: Dewan Kesenian Jawa Timur Jl. Wisata Menanggal Surabaya email: dk_ja...@yahoo.com www.dewankesenianjatim.om www.brangwetan.com ISBN: 978-979-18793-4-7 BIODATA Ika Ismurdyahwati Penulis dilahirkan di Kotamadya Malang, Jawa Timur dan lulus SMA Santa Maria Surabaya lalu melanjutkan pendidikan di IKIP Surabaya (sekarang) Universitas Negri Surabaya. Memperoleh gelar sarjana pendidikan seni rupa dari Institut Keguruan Ilmu Pendidikan, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni jurusan Seni-Rupa. Kemudian sebagai staf pengajar seni rupa di IKIP PGRI Surabaya (sekarang) Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Bekerjasama mendirikan Rumah Produksi Fotografi dan Perfileman “studio G” Surabaya. Mengikuti berbagai event pameran seni rupa bersama dan tunggal. Mengikuti juga beberapa pelatihan tentang Penulisan Skenario Televisi Pendidikan, yang diselenggarakan Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) di Surabaya dan mengikuti Kepelatihan Penggunaan teknologi Komputer untuk bidang Grafis dan Animasi oleh Hewlett Packard Internasional di Sanggrila Hotel Surabaya. Mengikuti workshop Penelitian Tradisi Lisan (ATL) Internasional, di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Mengikuti pelatihan Metode Penelitian Kesenian oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Institut Kesenian Jakarta, di Wisma Karya Jasa, Pusdiklat Depnaker Ciloto Puncak – Jawa Barat. Tahun 1990 sampai dengan 1993 sebagai anggota presidium Dewan Kesenian Surabaya. Tahun 1999 mengikuti pendidikan Program Magister Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung. Tahun 2001, memperoleh gelar Magister Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung. Tahun 1999 sampai sekarang anggota direktori MSPI (Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia) TIM Jakarta. Tahun 2007, memperoleh gelar Doktor Seni Rupa dari Institut Teknologi Bandung, sekaligus menangani buku, transkrip dan naskah kuno koleksi perpustakaan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung. Email :ika_sritb(at)yahoo.com Henri Nurcahyo, lahir di Lamongan 22 Januari 1959, pernah sekolah formal di FKH (Fakultas Kedokteran Hewan) UGM Jogjakarta, terjun berkesenian sejak tahun 1977, aktif di LSM kebudayaan dan lingkungan sejak tahun 1979, menulis di banyak media massa sejak tahun 1979 dan pernah menjadi wartawan/redaktur di Harian Memorandum, Surabaya Post, Jakarta-Jakarta, Tabloid Agrobis, Tabloid Bromo, dan Tabloid Mania serta Koran Metro, Tabloid Trend Hobi dan majalah Kembang. Pernah menjadi pemimpin redaksi media on-line Yayasan AirPutih Jakarta yang berurusan dengan bencana, dan mendirikan Majalah GREEN Hobby, dan sekarang diminta menjadi pemimpin redaksi wacananusantara.org. Situs khusus soal sejarah dan budaya. Pernah menjadi juara lomba karya tulis jurnalistik sebanyak 9 (sembilan) kali dalam berbagai bidang. Menulis banyak artikel kesenian di berbagai kesempatan (koran, majalah dan katalog pameran serta makalah sarasehan), dan aktivitas terakhirnya dalam lembaga Dewan Kesenian Sidoarjo dan Lembaga Ekologi Budaya (Elbud), serta anggota pleno Dewan Kesenian Jawa Timur. Buku yang pernah terbit antara lain: Memberdayakan Masyarakat Pedesaan, Ah Cuma Sketsa, Seni Lukis Surabaya, Keramik Sebagai Media Ekspresi Seni, Ambang Cakrawala (Monografi Seni Lukis Amang Rahman) – bersama Mamannoor, Koempoel The Maestro, “Among Roso: Monografi Prestasi Imam Utomo” dan Tantangan Perupa: Mozaik Sosiologi Seni. Tahun 2001, mendapat Penghargaan Seni Budaya dari Gubernur Jawa Timur (sebagai penggerak kesenian bidang penulisan). (*) Alamat: Jl. Bungurasih Timur 40 Waru – Sidoarjo – 61256, telp: 031-8544079, 081.23100.832, e-mail: henrinurcahyo(at)yahoo.com, henri(at)airputih.or.id KATA PENGANTAR Sejak awal saya mengikuti proses penulisan buku ini. Semula saya mengira, pelukis Masmundari ini, adalah semacam Granda Moses yang bergaya naif. Tetapi kemudian ternyata bahwa lukisan-lukisan Masmundari mengandung nilai-nilai seni gambar archaik Indonesia. Arah hadap tokoh yang digambar, peletakan tokoh dalam bidang gambar, baik di kanan atau di kiri, di atas atau di bawah, serta urutan dalam mengikuti cerita dalam gambar, semua itu mengandung arti-arti
[ac-i] Fw: genjer2 versi reggae [1 Attachment]
Untuk yang berminat, lagu rakyat dikabarkan berasal Banyuwangi, Jatim. Wassalam, Bismo DG - Original Message - From: Sent: Monday, May 11, 2009 11:48 AM Subject: genjer2 versi reggae lagu ini genjer2 yang dibuat reggae sama band dari malang salam -- Forwarded message --
Bls: [ac-i] BERITA DUKA CITA
mungkin karena saya tidak kenal dengan Pak Soekardiman, karena saya generasi 70an. dan seperti biasa kabar-kabar orang indoensia ang menjadi eskil tidak besar-besarkan.. hanya beberpa orang saja yang saya tahu orang-orang eskil indonesia di belanda dan prancis terutama para senimannya. saya juga mengenal pak alham dari buku novel kembang dan perang yang saya beli di pasar buku jakarta. dan saya membaca karya kakak pak alaham dari kumpulan buku puisi lekra. wing karjo pun saya kenal. tapi kabar-kabar beliau-beliau di belanda diprancis jarang saya dengar. saya bersyukur bisa membaca kabar pak alham dari email-email yang saya terima. dari kabar manikebu dan lekra yang rekonsiliasi sampai masalah blacan/trasi. saya bersyukur mengenal pak alham yang tadinya lewat buku akhirnya bisa membaca kegalauan pak alham. setiap email yang dikirm pak alham pasti saya baca, meskiun baru kali ini saya balas. mudah-mudahan pak alham sehat selalu dan diberi umur panjang. --- Pada Sen, 11/5/09, BISAI a.al...@kpnplanet.nl menulis: Dari: BISAI a.al...@kpnplanet.nl Topik: [ac-i] BERITA DUKA CITA Kepada: AKSARA SASTRA aksarasas...@yahoogroups.com, artculture-indonesia@yahoogroups.com, hk...@yahoogroups.com, mimbar-be...@yahoogroups.com, pembebasan_pa...@yahoo.com, SANTRI KIRI santrik...@yahoogroups.com, wahana-n...@yahoogroups.com Cc: Soekardiman omarsidik.soekardi...@quicknet.nl, Bregas Sukardiman bregas...@yahoo.com Tanggal: Senin, 11 Mei, 2009, 4:04 AM Turut berdukacita atas meninggalnya ANNEKE istri Mas Dicky atau D.O.S. Soekardiman: Mijdrecht 8 Februari 1926 - Hoorn 6 Mei 2009. Semoga Mas Dicky tabah menghadapi kehilangan yang tak ternilai ini. Keluarga Asahan dan Sen. Hoofddorp, 10 Mei 2009. Sekedar Catatan: Mas Dicky atau Pak Soekardiman tidaklah asing bagi masyaraktat Indonesia di Belanda (terutama bagi semua yang biasa diundang di setiap pertemuan di Diemen- Amsterdam. Kecuali itu, juga Pak Soekardiman adalah juga anggota pengurus sebuah organisasi Kebudayaan dan Sejarah yang banyak menyumbangkan karya-karya lukisnya, khususnya pada majalah KREASI yang pernah terbit dan sudah lama mati. Surat dukacita dengan berita meninggalnya istri Pak Soekardiman itu saya terima kemarin sore dan saya langsung menilpon menurut nomor tilpon yang juga ditulis di surat duka yaitu : 0229 - 243294 dan 07052009(nomor ini aneh karena cuma terdiri dari cuma delapan angka sedangkan yang betul seharusnya yang berlaku di Belanda adalah 10 angka). Saya menilpon dengan yang 10 angka (0229 -243294) namun sia-sia meskipun setiap jam saya ulangi hingga enam kali. Besoknya (hari ini 10-5-2009) saya kembali menilpon sebanyak tiga kali tapi juga sia-sia, tidak ada yang mengangkat. Saya lalu menilpon kesana kemari mencari informasi nomor tilpon yang benar dan untunglah ahirnya saya mendapatkan nomor tilpon yang benar dari seorang teman dan ternyata nomor tilpon yang tertulis dalam surat berita duka cita resmi yang saya terima via Pos, adalah salah hingga saya tidak bisa menghubungi Pak Soekardiman untuk sekedar menyatakan turut berduka cita. Hal itu sempat membuat saya panik karena sungguh saya tidak bisa membayangkan tanpa menilpon Pak Soekardiman yang sedang berduka cita sedangkan Pak Soekardiman ini selain juga adalah kolega dalam organisasi Kebudayaan tapi adalah juga besan Sobron, yang abang saya yang juga sudah almarhum dua tahun lalu. Saya merasa bersukur ahirnya saya bisa menilpon Mas Dicky dan menyatakan turut duka cita saya dan istri saya pada Mas Dicky. Saya merasa perlu sedikit mengoreksi budaya dukacita di kalangan Masyarakat Indonesia, terutamanya di Belanda ini. Pertama: Perlu memikirkan mengurangi cara-cara klise yang biasa berlaku setiap ada seorang kawan, kenalan, maupun yang cuma kenal nama hingga tak dikenal sama sekali (bukankah tidak setiap orang terkenal dan dikenal semua orang) tapi bila telah meninggal lalu disebutkan sebagai umpamanya: pahlawan HAM, pejuang gigih yang patut diikuti suri tauladan dan lalu harus meneruskan cita-cita revolusionernya dengan kata-kata emosional yang berlebihan. Apakah setiap kematian harus diangkat dengan serta merta sebagai pahlawan padahal semasa hidupnya tak pernah kedengaran berita-berita keperkasaan dan pengorbanannya yang tak ternilai bagi bangsa Indonesia. Apakah tidak cukup dengan mengucapkan rasa belasungkawa tulus dan sepantasnya, sewajarnya tanpa bumbu-bumbu palsu bagi mengiringi jenazah yang sudah tidak bisa menolak atau menerima puji-pujian yang masih hidup. Kedua: Berusahalah memberikan informasi yang relatif lenggkap bagi yang sudah meninggal. Umpamanya tanggal dan tempat lahir dan tempat meninggal, hari meninggal, atau sekedar usia yang meninggal bila tidak bisa diketahui data-data kelahirannya yang pasti. Dan bila mungkin disebutkan juga sebab terahir hingga meninggal atau penyakit yang diderita. Tentu semua itu tidaklah wajib dan harus mesti begitu, tapi
[ac-i] Re: Thio Keng Bouwisme
Saya termasuk pengikut Thio Keng Bouwisme yang paling fanatik. Saya memerlukan banyak ketawa dengan cara membaca tulisan yang lucu-lucu yang hanya Pak Thio Keng Bouw-lah yang bisa menulisnya. Yang tidak Oporkaki dan tidak Trotsky justru adalah Bapak Thio Keng Bouw karena dia memganut Opor Buntut (Oportunis Buntelan Kentut). Memang dalam PKI tidak pernah ada yang mewakili garis yang tepat karena pada waktu itu Pak Thio Keng Bouw masih kecil, jadi ke genialan bakat politiknya belum ditemukan oleh orang-orang PKI. Seingat saya D.N. Aidit itu sangat suka makan opor ayam, bandeng bakar dan pada umumnya segala makanan yang enak meskipun di dapurnya sendiri, makanan yang disajikan terlalu amat sederhana. Tahun pertama saya tinggal bersamanya saya kehilangan 5 kg berat badan tapi tahun-tahun selanjutnya berat badan saya bertambah hingga lebih dari 10 kg karena saya makan di pasar dengan uang gaji saya sendiri sehingga saya dituduh sebagai gemuk di pasar. Saya memang kurang tahan menderita karena itu di hari tua saya yang sekarang, saya memilih jalan Thio Keng Bouw-ISME sebagai landasan ideologi politik saya: menikmati sedekah kapitalis semaksimal mungkin mumpung selamat dari kejaran suharto. THIO KENG BOUWISME IS GOOD ! hidup bapak! Terima kasih, saya diundang kembali turut menikmati anekdot-anekdot bapak disamping hadiah CD bapak yang merdu bak kumbang dijolok konon itu. Salam gemuk Pak, ngasahan ngaidit. - Original Message - From: kengbouw thio To: hk...@yahoogroups.com Sent: Sunday, May 10, 2009 4:08 PM Subject: Re: [HKSIS] E-Mail schreiben an: 7 Pak Bisai, Bapak paling getol mengkritik kaum oporkaki dalam tubuh PKI, kini mengkritik kaum trotsky dalam tubuh PKI. Bapak sendiri termasuk kaum apa? Apakah bapak pernah mengemukakan garis politik yang tepat yang tidak oporkaki dan tidak trotsky? Saya ingin bertanya, dalam PKI apakah pernah ada kelompok yang mewakili garis politik yang tepat, yang jika dijalankan dengan konsekwen, PKI akan berhasil menjadi pemenang dan penguasa di Indonesia? Pertanyaan kecil lagi, DN Aidit termasuk opor apa? Thio Keng Bouw -- 寄件人﹕ BISAI a.al...@kpnplanet.nl 收件人 AKSARA SASTRA aksarasas...@yahoogroups.com; artculture-indonesia@yahoogroups.com; mimbar-be...@yahoogroups.com; pembebasan_pa...@yahoogroups.com; SANTRI KIRI santrik...@yahoogroups.com; wahana-n...@yahoogroups.com; hk...@yahoogroups.com 傳送日期﹕ 2009 年 5月 10 日 星期日 下午 8:07:00 主題: Re: [HKSIS] E-Mail schreiben an: 7 Tipikal pendirian banci kaum Trotskist dalam segala hal. Pendirian mereka kacau karnanya yang mereka sebarkan adalah juga pikiran kacau dan memang untuk mengacaukan pemikiran revolusioner yang tidak sependirian dengan pemikiran kacau mereka. Mereka menanamkan pikiran dualisme tentang revolusi : jalan damai salah jalan kekerasan salah karena landasan ideologi merka adalah kontra revolusioner dengan cara mendorong revolusi sambil memadamkan revolusi, menyulut perlawanan sambil meredam perlawanan. Mengagung -agungkan peranan kaum buruh atau proletar sambil meremehkan elemen-elemen revolusioner lainnya. Analisa mereka tentang revolusi sangat kabur bahkan sangat diragukan atas penafsiran mereka yang sangat dangkal tentang Trotsky sendiri : membaca tapi tidak mengerti, tidak mengerti tapi ingin serba tahu. Sumbangan kotor kaum Trotskist dalam PKI masih menanti penelitian lebih lanjut.Juga peranan Kaum Oporkaki PKI (Oportunis kanan kiri) yang membuat PKI tidak berdaya, juga masih menunggu waktu akan suatu penelian sejarah lebih lanjut. Historis, kaun Trotskist Indonesia telah lama menyusup kedalam PKI maupun yang direkrut sejak sudah dalam PKI, adalah juga sebagaian dari sejarah PKI yang belum banyak disinggung dan dijadikan penelitian sejarah yang karena sebagian adalah disebabkan lemahnya penguasaan teori Marxist masa itu dalam intern pemimpin-peminpin PKI maupun segenap anggota PKI. Sekarang kaum Trotskist menjadi aktif kembali menyebarkan teori-teori banci revolusimereka untuk memancing di air keruh.Tujuan pokok mereka adalah petualangan politik dengan cara klassik yang tak pernah berubah: memancing di air keruh dan sasaran mereka saat ini terutama kaum muda dan bahkan kaum ortodok PKI (PKI frustrasi). Rakyat Indonesia pasti akan berkata lain atau Anjing menggonggong kafilah lalu. asahan. - Original Message - From: Rachmat Hadi-Soetjipto To: HKSIS Sent: Sunday, May 10, 2009 12:02 PM Subject: [HKSIS] E-Mail schreiben an: 7 Diambil dari - arts.anu.edu au/suarsos - untuk bahan bacaan dan bahan pertimbangan Salam Tjipto - - - - - - - - - - - - - 7. Masalah Kekerasan dalam Revolusi Sosialis Kata revolusi tidak jarang menimbulkan bayangan atau kekhawatiran yang