[ac-i] Fw: Bakrie Telecom Dukung Pekan Budaya Bali [1 Attachment]

2009-06-14 Terurut Topik radityo_dj


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Setya Yudha Indraswara yu...@bakrietelecom.com

Date: Sun, 14 Jun 2009 17:58:03 
To: undisclosed-recipients:;Invalid address
Subject: Bakrie Telecom Dukung Pekan Budaya Bali


Kawan-kawan yang baik,

terlampir kabar terbaru dari Bakrie Telecom,
kami kembali mendukung Pekan Budaya Bali 2009.

Semoga bisa menjadi bahan tulisan yang cukup menarik.

salam,

Setya Yudha Indraswara
Public Relations

- - - 

SIARAN PERS 

Bakrie Telecom Kembali Dukung Pekan Budaya Bali 2009

Denpasar, 14 Juni 2009
Seperti halnya tahun lalu, Bakrie Telecom kembali mendukung pelaksanaan acara 
Pekan Budaya Bali yang rencananya akan diadakan dari tanggal 13 Juni hingga 13 
Juli 2009 mendatang. Bentuk dukungan untuk kedua kalinya ini menandakan 
keseriusan operator telepon nasional ini untuk terus mendukung iklim kebudayaan 
di Bali sekaligus terus membuka akses kesempatan masyarakat untuk menikmati 
jasa layanan telekomunikasi yang murah sekaligus berkualitas.

”Sungguh merupakan kehormatan bagi Bakrie Telecom telah kembali dipercaya oleh 
pemerintah daerah propinsi Bali untuk turut bergabung mendukung acara 
kebudayaan besar tahunan dimana semua kabupaten di Bali ikut serta didalamnya. 
Sebagai operator telekomunikasi nasional yang belum lama beroperasi di Bali, 
Bakrie Telecom berkeinginan kuat menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan 
masyarakat Bali dan turut mengembangkan dunia seni dan budaya Bali”, jelas 
Rakhmat Junaidi, Direktur Corporate Services PT Bakrie Telecom Tbk dihadapan 
media Bali, kemarin di Denpasar, Bali.

Melalui dukungan terhadap penyelenggaraan Pekan Budaya Bali, Bakrie Telecom 
berharap dapat menjadi mitra bagi pemerintah daerah maupun masyarakat Bali 
untuk menjaga dan mengembangkan lebih lanjut upaya pelestarian budaya, yang 
telah menjadi kekuatan utama daerah ini. 

”Kita sadari bersama gelombang pengaruh globalisasi bergerak semakin deras 
mempengaruhi nilai-nilai kehidupan budaya masyarakat dunia. Tidak terlepas 
masyarakat Bali juga. Sebuah langkah strategis jika kita mampu menyerap aspek 
positif gelombang pengaruh global tersebut dan pada saat yang bersamaan mampu 
memperkuat sendi-sendi kehidupan dan nilai-nilai budaya lokal. Pada titik ini 
saya rasa Pekan Budaya Bali memiliki arti penting dan kami bangga menjadi 
bagian dari upaya pelestarian tersebut”, ujar Rakhmat.

Tahun lalu, Bakrie Telecom selain mendukung pendanaan juga turut  memberikan 
penghargaan kepada 9 seniman senior Bali yang telah membaktikan kehidupannya 
bagi dunia kesenian Bali dan ikut mengharumkan nama Bali di pentas seni 
internasional. Penghargaan tersebut juga diwujudkan dalam bentuk pembuatan buku 
yang direncanakan akan dituntaskan pembuatannya pada akhir pekan budaya Bali 
bulan depan.

Selain itu, Bakrie Telecom pada bulan Februari 2009 lalu mengeluarkan Hape Esia 
Bali yang merupakan hape pertama dan satu-satunya di Indonesia yang berisi 
fitur-fitur pilihan khusus umat Hindu seperti kalender Bali, pustaka Hindu, 
penanda waktu Tri Sandhya, Gending Bali dan Wallpaper Bali. Fitur-fitur ini 
dapat menjadi pengingat penting dalam beribadah sehari-hari dan telah 
mendapatkan rekomendasi dari PHDI.

Karena itu selama acara Pekan Kesenian Bali berlangsung, Bakrie Telecom akan 
memberikan penawaran khusus bagi masyarakat yang membeli Hape Esia Bali. 
Disamping harga spesial dengan potongan harga, maka setiap pembeli Hape Esia 
Bali akan mendapatkan kupon yang dapat dikumpulkan di booth Esia yang tersebar 
di lokasi acara. Pada tanggal 11 Juli 2009, kupon-kupon ini akan diundi untuk 
mendapatkan berbagai hadiah menarik seperti motor, laptop, tv plasma, juga 
berupa paket perjalanan Tirta Yatra ke India dan Nepal senilai Rp 50 juta dan 
berlaku untuk dua orang.

“Seperti halnya Hape Esia Hidayah yang memberangkatkan pembelinya beribadah 
umroh ke tanah suci Mekah, maka di Hape Esia Bali ini kami juga melakukan hal 
yang sama dengan memberikan perjalanan Tirta Yatra ke India dan Nepal. Jadi ada 
suatu nilai kerokhanian yang coba kami tawarkan pada masyarakat disamping nilai 
fungsionalnya sebagai alat telekomunikasi”, papar Rakhmat lebih lanjut.

Sebagai bentuk kepedulian sosial perusahaan, Bakrie Telecom juga akan 
menyerahkan 1000 buah Hape Esia Bali kepada guru-guru agama dan pemangku adat 
(sulinggih) yang ada di 4 kabupaten dimana layanan Esia, Wifone dan Wimode 
sudah beroperasi. Ke empat kabupaten tersebut adalah Denpasar, Badung, Gianyar 
dan Tabanan.
 
Dengan mundukung Pekan Kesenian Bali, Bakrie Telecom berharap baik kehadirannya 
di pulau dewata akan memberikan kontribusi positif bagi kehidupan masyarakat 
Bali. Dari sisi kesenian muncul semangat baru untuk terus berkreasi 
menghasilkan masterpiece kesenian Bali yang sudah sangat terkenal di dunia 
internasional. Dari sisi ekonomi timbul harapan agar pertumbuhan industri 
telekomunikasi di Bali akan mendorong roda ekonomi pemberdayaan masyarakat 
lokal.

“Jadi inilah 

[ac-i] Warta Komunitas Kreatif Bali # 33

2009-06-14 Terurut Topik Ayip

Sahabat,
Yang paling mengesankan kali ini adalah soal dunia musik di Bali yang 
sedang bungah, selain soal jati diri di peta musik nasional, reputasi 
internasional terus diukir oleh musisi Bali, simak beritanya di Warta 
Komunitas Kreatif Bali...


*NAVICULA SEGERA MELAUNCHING SALTO 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/13/navicula-segera-melaunching-salto/* 



/Berita Pers
Ditulis oleh Rudolf Dethu/

   Pesan utama dalam album ini adalah: 'Selamatkan diri kita dari diri
   kita sendiri'.
   Mungkin terdengar agak pesimis, tapi sudah saatnya kita membayar apa
   yang kita perkosa dari alam.
   Masalah yang timbul adalah masalah kita semua  dan penyelesaiannya
   hanya bisa dengan kepedulian bersama

   /Introduksi Robi, sang biduan, mengenai rilisan terbaru Navicula.
   (more...)
   
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/13/navicula-segera-melaunching-salto/#more-1047/

*BALI BLOGGER COMMUNITY BERBAGI TAK PERNAH RUGI BAGIAN 2 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/12/bali-blogger-community-berbagi-tak-pernah-rugi-bagian-2/* 



Bali Blogger Community didukung oleh Sloka Institut telah 
menyelenggarakan acara pelatihan teknologi informasi dan komputer untuk 
anak di sanggar Anak Tangguh http://anaktangguh.wordpress.com/ pada 
hari Minggu 7 Juni 2009. (more...) 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/12/bali-blogger-community-berbagi-tak-pernah-rugi-bagian-2/#more-1045



*DEADLINE INTERNATIONAL YOUNG CREATIVE ENTREPRENEUR DESIGN AWARD 2009 
AKHIR BULAN JUNI 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/12/deadline-international-young-creative-entrepreneur-design-award-2009-akhir-bulan-juni/* 



Bali Creative Community (BCC) di dalam aktifitas dan pelaksanaan 
programnya telah menjalin hubungan kerjasama yang sangat baik dengan 
British Council Indonesia. Terutama dalam program Creative Entrepreneurs 
Forum yang telah beberapa kali melangsungkan training workshop semenjak 
diluncurkan programnya bulan Mei 2009 lalu. (more...) 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/12/deadline-international-young-creative-entrepreneur-design-award-2009-akhir-bulan-juni/#more-1038


*WALIKOTA DENPASAR MANFAATKAN FACEBOOK UNTUK DISKUSI KREATIF DENGAN 
WARGA KOTA 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/11/walikota-denpasar-manfaatkan-facebook-untuk-diskusi-kreatif-dengan-warga-kota/* 



Hampir sebagian pengguna internet di dunia kini  tengah masuk jaringan 
Facebook. Sebagai web jejaring sosial, Facebook banyak memiliki 
kelebihan salah satunya adalah sebagai media diskusi diantara 
pengguna-penggunanya. Dimulai dari obrolan ringan di Warung Subak 
Denpasar, Bapak Rai Mantra Walikota Denpasar mencetuskan ide untuk 
melanjutkan diskusi ke dunia maya alias Facebook. (more...) 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/11/walikota-denpasar-manfaatkan-facebook-untuk-diskusi-kreatif-dengan-warga-kota/#more-1034


*THE HYDRANT ~ BALI BANDIDOS EUROBILLY TOUR 2009 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/11/the-hydrant-bali-bandidos-eurobilly-tour-2009/* 



   MUSIK BALI SEDANG MEREKAH
   Balawan baru saja kembali dari Skandinavia.
   Superman Is Dead segera berangkat ke Amerika Serikat.
   Menyusul The Hydrant, Juli depan, tampil di Slovakia  Austria

Berita Pers
Ditulis oleh Rudolf Dethu

Butuh hampir tiga tahun, lusinan pertemuan, seberondong pertunjukan, dan 
berlimpah bolak-balik surat elektronik; untuk meyakinkan sejawat 
Slovakia bahwa The Hydrant memang pantas untuk diberikan kesempatan 
tampil di ajang akbar tahunan yang telah berlangsung sejak 1997, 
Festival Pohoda, di Bratislava. (more...) 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/11/the-hydrant-bali-bandidos-eurobilly-tour-2009/#more-1032




[ac-i] Makalah Joko Pitono untuk REMBUG BUDAYA LAMONGAN 16 Juni 2009 di Ruang Sabadiaksa Gedung PEMKAB LAMONGAN

2009-06-14 Terurut Topik Wajah Bercahaya
Melestarikan Folklor, Mempromosikan Bahasa Lokal
 
Oleh Djoko Pitono 
 
ilang
jenenge kawula,
sirna
datan ana keri,
pan
ilang wujudira,
tegese
hyang widi,
ilang
wujude iku,
anenggih
perlambangipun,
lir
lintang karainan, 
kasorotan
ngilang ing rudita.
 

   Sunan Drajat, dalam Sinom
 
Lembaga Kebudayaan Lamongan (LKD) bekerjasama
dengan Pemerintah Kabupaten Lamongan menggelar acara seminar tentang folklor
Lamongan, rembug budaya, dan juga bedah novel Pendekar Sendang Drajat (PSD)
karya sastrawan dan budayawan terkenal Viddy AD Daery.

Apresiasi yang tinggi layak diberikan kepada
para pemrakarsa dan pendukung acara ini. Bukan basa-basi kalau saya sampaikan
hal ini. Di tengah maraknya gempuran beragam produk asing, termasuk karya
sastra dan budaya, muncul perhatian untuk tidak sekedar mengingat folklor
tetapi juga melestarikan dan mempromosikannya. Sudah sepantasnyalah bila Pemkab
Lamongan mendukung acara ini, karena dalam beberapa tahun ini laporan dan
berita “keajaiban”  daerah ini umumnya
menyangkut perkembangan ekonomi dan perdagangan. Tak ada yang membantah bahwa
Lamongan memang maju pesat, terutama sejak daerah ini dipimpin oleh Bupati
Masfuk. 


Tetapi bagaimana kondisi kehidupan seni dan budaya di daerah ini,
itulah yang bakal didiskusikan dalam acara hari ini.
Kita sekarang berbicara tentang folklor.  Makhluk apakah ini? Dalam Kamus Besar 
Bahasa
Indonesia, folklor didefinisikan sebagai adat-istiadat tradisional dan cerita
rakyat yang diwariskan turun-temurun, tetapi tidak dibukukan. Atau, ilmu
adat-istiadat tradisional dan cerita rakyat yang tidak dibukukan.

Menurut Prudentia MPSS, staf pengajar pada
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI), folklor dibagi dalam dua
jenis, yaitu tulisan (keberaksaraan) dan lisan. Folklor tulisan di antaranya
meliputi arsitektur rakyat, kerajinan tangan, tenun tradisional, dan musik
tradisional. Folklor lisan di antaranya berupa cerita rakyat, legenda, mite,
dongeng, hukum tak tertulis, dan mantra-mantra pengobatan.

Mungkin ada yang bertanya, boleh jadi dengan
nada sinis, untuk apa di tengah globalisasi seperti sekarang ini kita
membicarakan produk-produk kuno seperti itu? Zaman gini masih bicara folklor?
Adalah hak seseorang untuk bicara seperti itu. Tetapi jelas, folklor bukanlah
cerita omong kosong. Prudentia menegaskan, folklor adalah budaya yang mampu
digunakan sebagai jendela atau alat untuk memahami masyarakat atau komunitas
yang menciptakannya, termasuk kecenderungan-kecenderungan penguasa.

Terkait dengan ini, Lamongan adalah daerah yang
kaya dengan folklor. Cerita-cerita rakyat yang terkait dengan Sunan Drajat saja
amat banyak. Apa yang telah dirintis oleh Saudara Viddy adalah upaya menggali
dan mempromosikan warisan budaya masyarakat Lamongan. Novel Pendekar Sendang
Drajat (PSD) memang kisah fiktif, tetapi Viddy mampu mengemasnya sedemikian
rupa dengan warna sejarah di seputar Sunan Drajat. Sudah lama masyarakat kita
tidak menikmati cerita-cerita silat berlatarbelakang sejarah Jawa, seperti 
Bende Mataram dan Api di Bukit Menoreh. Novel PSD akan mengisi kekosongan 
tersebut.

Siapa yang akan menyusul Saudara Viddy? Saya
pribadi yakin, daerah ini memiliki bibit-bibit pengarang dan intelektual yang
bagus. Kepedulian para cerdik pandai di daerah ini, juga Pemkab Lamongan, akan
memacu semangat generasi muda untuk berkarya. Tetapi yang jelas, untuk menggali
khasanah folklor di Lamongan dan mempromosikannya tentu memperlukan ketrampilan
dan pemahaman hal-hal yang terkait dengan itu. Salah satunya adalah ketrampilan
dan permahaman bahasa daerah atau lokal. 


Untaian kata-kata yang indah dalam tembang Sinom
yang diwariskan Sunan Drajat seperti ditulis di awal tulisan ini adalah sekedar
contoh. Seberapa banyak anak-anak sekolah kita yang memahami makna tembang
tersebut?
 
Pentingnya Bahasa Lokal
 
Di tengah iklim globalisasi sekarang ini, bahasa
lokal terasa makin tersingkir. Apa yang sering dibicarakan adalah peranan
bahasa Inggris yang makin kuat. Bahasa Inggris adalah bahasa yang paling banyak
digunakan di internet. Di banyak negara, para pembela bahasa mengeluh karena
bahasa Inggris merusak bahasa-bahasa lokal. Di Prancis, Rusia, Italia, 
Indonesia hingga Brasil di Amerika Selatan, penggunaan bahasa Inggris menyeruak 
di
mana-mana. 


Papan-papan reklame dan iklan sering menggunakan
bahasa Inggris. Di seminar-seminar, sebagian pembicara sering menggunakan
bahasa Inggris, juga menggunakan kutipan-kutipan dalam bahasa itu. Mengapa
bahasa Inggris tak terbendung?

Pentingnya bahasa Inggris sekarang adalah
kenyataan yang tidak bisa ditolak. Bahasa itu berkembang pesat karena besarnya
pengaruh ekonomi, politik, budaya hingga militer Inggris, yang kemudian
digantikan Amerika Serikat setelah berakhirnya Perang Dunia II. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk Internet juga banyak dimotori Amerika
sehingga kekuatan bahasa Inggris pun makin kokoh. 

[ac-i] Pameran phography Ivana Stojakovic (Serbia) [1 Attachment]

2009-06-14 Terurut Topik saratuspersen
scenting
experimental conceptual photography

Ivana Stojakovic (Serbia)

 * Galeri Esp'Art (CCF)
   Jln Purnawarman No 32 Bandung
    Pameran : 23 - 30 juni 2009
    Pembukaan : 23 Juni 2009/ Pukul 19.00
    Diskusi : 26 Juni 2009/ Pukul 17.30

*CORAL Art Gallery
  Jln Affandi (Gejayan) CT. X no 82
   Sleman Yogyakarta
   Pameran : 21 - 28 Juli 2009
   Pembukaan  diskusi : 21 Juli 2009/ pukul 19.00

*Sika Gallery
  Jln Raya Campuhan
  Ubud, Bali
  Pameran : 1 - 13 Agustus 2009
  Pembukaan  diskusi : 1 Agustus 2009/ Pukul 19.00

* Galeri Bentara Budaya
  Jln Palmerah Selatan 17
   Jakarta
   Pameran : 19 - 25 Agustus 2009
   Pembukaan : 19 Agustus 2009/ Pukul 19.30
   Diskusi : 20 Agustus 2009/ Pukul 14.00

Terima kasih, ditunggu kedatangannya,
Ivana Stojakovic,


http://ivanastojakovic.arte.rs



   





  

[ac-i] puisi dewi maharani, puisi nirwan dewanto - menolak kritik sastra

2009-06-14 Terurut Topik hudanhidayat
puisi dewi maharani, puisi nirwan dewanto - menolak kritik sastra

Share
Today at 11:45am | Edit Note | Delete

Tiap kehadiran selalu bersama unsur, seperti kehadiran tuhan bersama dunia dan 
seisinya. Tanpa dunia dan seisinya, tak ada tuhan dalam kosa kata manusia.

Dan tiap unsur, selalu kita bisa pandang dari suatu sudutnya, yang akan 
menghasilkan suatu sudut pandang lain, dari tempat orang lain memandang.

manusia pertama tama bukan tampil sebagai pengkritik alam, tapi takjub dan 
terpukau akan kehadiran alam. akan luas dan sunyinya alam. luas dan sunyi alam 
yang diam diam menjatuhkan misteri ke dalam hati.

jelas ekumene setelah datangnya bahasa. tapi descent itu tak juga terurai 
dengan suatu kepastian. dapatkah kita melacak usia umat manusia secara lebih 
tepat, kata toynbee dalam bukunya sejarah umat manusia, terbitan pustaka 
pelajar (hal 31). kita bisa menduga, kata arnold lagi. dan dugaan itu hanya 
menghasilkan hominid.

seorang hominid memecah batu untuk membuatnya menjadi sebuah alat yang lebih 
bermanfaat... MUNGKIN terjadi pada dua juta tahun yang silam...

lihatlah seorang ilmuwan cemerlang dengan bukunya yang amat tebal berendah 
hati, berkata mungkin, yang tak tahu saya bagaimana membuatnya menjadi 
italic, sehingga saya buatkan saja dengan huruf kapital - sesuatu yang baru 
sekali ini saya lakukan.

mungkin, dari suatu ketaktertebakan luas dan misterinya universe ini. bahwa 
kehidupan ini sunggguh seolah lapisan lapisan yang tak berujung. labirin yang 
tak berkesudahan yang, menurut keyakinan saya pribadi, adalah dan hanyalah 
tempat di mana kitab lauful mahfus itu menjatuhkan dirinya satu demi satu, 
seolah menggoda manusia: tangkaplah, dan ketika tangan kita sudah menggapai, ia 
seakan dara remaja yang lari menjauh. jauh, sampai dentuman kedua yang maha 
besar itu tiba: kiamat.

(manusia yang bijak adalah ia yang pandai menangkap sesuatu yang in absentia. 
dengan ketajaman jiwa dan keluhuran nuraninya)

dan saya sebutkan lagi toynbi ini (hihi) yang menulis di halaman 31 buku itu, 
demi dan untuk agar bahasa itu dapat terkuak misterinya kehadapan kita, bahwa, 
katanya, jika kita berpendapat bahwa manusia sama tuanya dengan masa ketika 
nenek moyang kita tidak mungkin hidup, jika mereka masih bertahan hidup menjadi 
yang selain manusia, maka manusia pastilah berasal...  yang berarti manusia 
telah hidup selama sekitar dua puluh juta sampai dua puluh lima juta tahun yang 
silam.

lihatlah lagi penulis sejarah umat manusia yang besar itu menggunakan kata 
mengkin kembali: sampai, katanya. dan rentang itu adalah suatu angka yang 
tidak main main: lima juta tahun. tapi begitulah misteri itu dalam dugaan, 
dalam upaya semua ilmu untuk merengkuh kepastian. sebab, kepastian, 
sesungguhnya selalu menjadi relatif di atas dunia. pun kepastian sains yang 
menggadang dirinya sebagai penemu dari suatu pemikiran yang paling stabil itu.

apalah lagi kepastian ilmu kritik sastra.

situasi yang tak terperikan dalam dan akan universe ini, seolah gerak orang 
mencari tuhan dalam bait puisi penyair indra prayana - bersoraklah gembira.

Bertahun-tahun mencari tuhan, kini kau berhasil menemukan
Ia yang kau cari hanya tertutup kabut pikiran
Berhentilah berfikir dan mulailah merasakan
Pertemuan dengan Tuhan sangat tidak terelakkan

dan buku itu kembali mengayun dirinya ke dalam dugaan dugaan.

kita bisa menduga, katanya, sebagai sebuah kesimpulan mengenai kelangsungan 
hidup nenek moyang kita setelah turun dari berumah di atas pohon ke tanah... 
bahwa manusia pasti telah telah menjadi binatang sosial sebelum dia 
menciptakan bahasa. - hal 32.

menciptakan bahasa, inilah suatu daerah yang akan kita masuki.

menciptakan bahasa, pertama tama, adalah terciptanya ruang sadar dalam diri, 
ruang sadar yang menjuntaikan dirinya ke sebuah identitas. yang begitu kreatif 
dituliskan marques dalam novelnya seratus tahun kesunyian.

tapi apa yang diciptakan marques itu, adalah suatu bahasa dalam bingkai ekumene 
juga. marques tak sampai, atau tak hendak menggali, sebuah daerah baru dalam 
penjelajahan atas spekulasi, dari mana awal mula bahasa itu, dalam rantai 
kemanusiaan yang, seperti ditunjukkan dalam buku sejarah umat manusia itu, 
nampak kehilangan banyak anak mata rantainya.

bertahun tahun kemudian, demikian novel itu memulai kalimat pembukanya, saat 
ia menghadapi regu tembak, kolonel aureliano mencoba mengenang suatu senja yang 
jauh, ketika ayahnya mengajaknya untuk menemukan es.

macondo adalah sebuah desa yang terdiri atas dua puluh rumah terbuat dari batu 
bata mentah, dibangun di tepi sungai dengan airnya yang jernih: mengalir 
melewati batu batu yang mengkilat, putih dan besar seperti telur telur dari 
zaman pra sejarah. dunia seperti baru saja dibentuk, sehingga banyak benda 
benda belum mempunyai nama, dan untuk menyatakan benda benda itu kita harus 
menunjuknya...

benda benda belum mempunyai nama, dan kita harus menunjuknya, itulah ekumene 
itu - sebuah daerah yang dihuni, atas sebuah ruang kesadaran 

Re: [ac-i] Profile Seniman

2009-06-14 Terurut Topik hudanhidayat
gampil sekali: seniman itu karya. 
nulis sastra jadi sastrawan.
melukis jadi pelukiswan.
penyanyian jadi penyanyiwan.

dulu hb jassin rajin: dia proaktif ngirimkan via pos: minta biodata. artinya: 
dia sudah punya data awal, yaitu: orang yang dikiriminya itu.

tapi kini orang tak suka sejarah: senimannya dibiarkan saja keleleran, seolah 
tak ada.

hudan hidayat
sastrawan penghancur dan pembentuk bahasa
kaisar sastra sedunia

--- In artculture-indonesia@yahoogroups.com, Kuntet Dilaga d_kun...@... wrote:

 adakah syarat-syarat khusus seseorang itu disebut seniman, apakah seniman itu 
 berupa gelaran atau kita sendiri yang menggelarnya. seniman adalah manusia 
 yang indah, hehehe.. ataukah manusia yang menciptakan keindahan sendiri
 duh bingung nich si Mbah...
 
 Mari-mari yang mengaku-aku sebagai Seniman jangan lupa ya kirim...
 
 aduh maaf lagi gelo... hehehe
 
 salam seni,
 Mbah Kuntet
 
 
 --- On Wed, 6/10/09, riessa wijaya ries...@... wrote:
 
 From: riessa wijaya ries...@...
 Subject: [ac-i] Profile Seniman
 To: aci milist artculture-indonesia@yahoogroups.com, media jogja 
 media-jo...@yahoogroups.com, lintas...@yahoogroups.com, 
 woroworosenik...@yahoogroups.com, publiks...@yahoogroups.com
 Date: Wednesday, June 10, 2009, 7:44 AM
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
   Kawan-kawan perupa,
 
 Bila berkenan, buatlah profil anda selengkap mungkin disertai foto diri/ 
 beberapa foto karya lalu diserahkan dalam bentuk CD ke Bentara Budaya Yogya 
 untuk kami gunakan menambah/ mengupdate profil seniman di web Bentara 
 Budaya.. (silakan lihat contoh profilnya di http://www.bentarab udaya.com/ 
 seniman..php) .  
 
 Atas kerjasama dan bantuan Anda ini kami mengucapkan terima kasih.
 
 Salam Budaya 
 Hari Budiono
 
Yahoo! Mail Sekarang Lebih Cepat dan Lebih Bersih.   Rasakan bedanya!





[ac-i] widyawati dewi maharani

2009-06-14 Terurut Topik hudanhidayat
Untukmu Sang Pemetik Harpa

Share
Yesterday at 2:05pm

sepoi angin malam mengiringi pengembaraanku , udara basah mewarnai malam tanpa 
bintang , dingin merejam tulang , menggigil aku di hamparan padang ketidak 
pastian.

kembali kau mainkan nada nada sumbang pada dawai harpamu yang mengundang pilu.
petikan jemarimu memercikkan darah dari sela sela luka yang semakin menganga 
mengiringi shimphony menyayat hati , bahkan pada telinga telinga yang mulai 
terluka karenanya.

ini dunia bukan kau punya , penghuni bumi bukan kau saja .
untuk apa kau pejamkan mata menikmati dengung harpamu yang menyiksa alam dengan 
kejam
sementara hatimu makin teriris iris mendamba perginya jiwa jiwa bengis.

aku dikejauhan menitip senyum pada jubah sang raja malam
mengetuk pintu nuranimu yang terluka oleh sembilu
bukalah matamu , gubahlah gundahmu menjadi alunan harpa yang indah ...

karena harpamu merindukan petikan jemari tanpa balutan darah ...

kotasinga, 120609
widya_sp

singapura



Mari Barsulang
Share
Yesterday at 6:04pm

cukup sudah permainanmu
dari segala kotoran bau berdebu
perpesta menebar rayuan semu
sementara iblis tertawa di belakangmu


ambilah jika kau mampu
mencukil bolabola mataku
yang tak pernah lelah terjaga
menepis bisikan setan yang kau bawa


ini hati masih berwarna merah
urat nadiku masih mengalir darah
seribu kali tiupan topan kau hantamkan
semakin berlipat nyawa ini tergandakan


mari bersulang silang
tuntaskan pesta semalam
biarkan bianglala pagi menjadi saksi
adakah pucatmu lebih mulia dari pias purnama sesiang ini


kotasinga, 120609
widya_sp

singapura








[ac-i] penyair deasy nathalia

2009-06-14 Terurut Topik hudanhidayat
Deasy Nathalia
Catatan Terakhir Sang Elang
   

Namaku Elang, namun aku bukan seekor burung yang pandai berkicau. Aku tak bisa 
terbang, walau rasanya aku begitu ingin melayang-layang di angkasa luas. Paruh 
tajam bagai senjata, tertebas kawanan lain yang membawa angkara menyala-nyala. 
Dan sekejap, aku merasa tetap bagai elang, walau aku kian tak pandai terbang. 

Kususuri gelombang tak bertepi tuk cari kawan, dan tetap, aku berjalan bukan 
terbang. Lalu kutemui sekawanan ikan. Mereka melompat, memetik cahaya mentari 
yang begitu memikat, lalu terjun kembali dengan bebas ke lautan luas. Luarbiasa 
indah lompatannya, layaknya sedang melayang-layang bagaikan elang. Bagai aku 
sang elang. Tapi, mengapa aku elang yang tak pandai terbang? Apa karena sayapku 
tlah patah sebelah? Lalu, masikah patut disayang?

Satu ikan merengkuhku, ditariknya sayap lumpuhku. Lalu tenggelamlah kami dalam 
hitungan detik yang separuh. Aku, elang lumpuh tak bersayap itu, telah 
tenggelam dan mati terseret ikan bukan kawananku. Tapi entahlah, mengapa 
rasanya ragaku mati, namun jiwaku malah sedang bernyanyi-nyanyi? Apakah ini 
surgaku? Ataukah ini neraka tersembunyiku? Apakah ini rumah atau penjara 
untukku? 

Sebenarnya siapakah aku? Ikan ataukah elang? Adakah danau jujur tempatku 
berkaca? Katakan! Bukankah aku bersayap? Lalu mengapa akupun bersisik? Lihatlah 
saja, ragaku telah hanyut entah kemana, namun jiwaku sedang berenang suka cita. 

Kini, berkawan aku bersama penduduk lautan yang bersahabat disana, bercintaku 
dengan tubuh yang tak pernah kusentuh sebelumnya. Bagaimana mungkin elang 
dengan ikan? Sedangkan dulu, ia biasanya selalu menjadi santapan yang paling 
lezat untukku, lalu mengapa kini aku jatuh cinta padanya? 

Tak sadarkah ia? Entah sudah berapa banyak keluarganya yang kusantap dan 
kucabik-cabik dengan paruh tajamku ini? Entah sudah berapa banyak kawanannya 
bahkan salah satu kekasihnya yang kusantap mentah-mentah dan kutelan tuk 
simpananku selama ini? Mengapa? Mengapa kini ia mau mencintaiku walau aku bukan 
elang dan bukan ikan? Mengapa kini justru ia yang begitu kucintai hingga kurela 
mati demi bersamanya? Demi menjadi sosok bukan ikan dan bukan elang, dan tanpa 
raga yang terkembang.

Ketika elang bukan lagi ikan. Dan mengapa aku bernyanyi-nyanyi riang?

Kini, hanya Tuhan yang tahu siapa aku sebenarnya. Walau tak lagi elang dan tak 
kan pernah jadi ikan. Aku tetaplah aku, salah satu tanda kuasa-Nya yang selalu 
indah walau tak terlihat olehmu. 

Namaku elang, dan aku tetap tak bisa terbang.

Selamanya.