[ac-i] Fw: Bakrie Telecom Dukung Pekan Budaya Bali [1 Attachment]
Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Setya Yudha Indraswara yu...@bakrietelecom.com Date: Sun, 14 Jun 2009 17:58:03 To: undisclosed-recipients:;Invalid address Subject: Bakrie Telecom Dukung Pekan Budaya Bali Kawan-kawan yang baik, terlampir kabar terbaru dari Bakrie Telecom, kami kembali mendukung Pekan Budaya Bali 2009. Semoga bisa menjadi bahan tulisan yang cukup menarik. salam, Setya Yudha Indraswara Public Relations - - - SIARAN PERS Bakrie Telecom Kembali Dukung Pekan Budaya Bali 2009 Denpasar, 14 Juni 2009 Seperti halnya tahun lalu, Bakrie Telecom kembali mendukung pelaksanaan acara Pekan Budaya Bali yang rencananya akan diadakan dari tanggal 13 Juni hingga 13 Juli 2009 mendatang. Bentuk dukungan untuk kedua kalinya ini menandakan keseriusan operator telepon nasional ini untuk terus mendukung iklim kebudayaan di Bali sekaligus terus membuka akses kesempatan masyarakat untuk menikmati jasa layanan telekomunikasi yang murah sekaligus berkualitas. Sungguh merupakan kehormatan bagi Bakrie Telecom telah kembali dipercaya oleh pemerintah daerah propinsi Bali untuk turut bergabung mendukung acara kebudayaan besar tahunan dimana semua kabupaten di Bali ikut serta didalamnya. Sebagai operator telekomunikasi nasional yang belum lama beroperasi di Bali, Bakrie Telecom berkeinginan kuat menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Bali dan turut mengembangkan dunia seni dan budaya Bali, jelas Rakhmat Junaidi, Direktur Corporate Services PT Bakrie Telecom Tbk dihadapan media Bali, kemarin di Denpasar, Bali. Melalui dukungan terhadap penyelenggaraan Pekan Budaya Bali, Bakrie Telecom berharap dapat menjadi mitra bagi pemerintah daerah maupun masyarakat Bali untuk menjaga dan mengembangkan lebih lanjut upaya pelestarian budaya, yang telah menjadi kekuatan utama daerah ini. Kita sadari bersama gelombang pengaruh globalisasi bergerak semakin deras mempengaruhi nilai-nilai kehidupan budaya masyarakat dunia. Tidak terlepas masyarakat Bali juga. Sebuah langkah strategis jika kita mampu menyerap aspek positif gelombang pengaruh global tersebut dan pada saat yang bersamaan mampu memperkuat sendi-sendi kehidupan dan nilai-nilai budaya lokal. Pada titik ini saya rasa Pekan Budaya Bali memiliki arti penting dan kami bangga menjadi bagian dari upaya pelestarian tersebut, ujar Rakhmat. Tahun lalu, Bakrie Telecom selain mendukung pendanaan juga turut memberikan penghargaan kepada 9 seniman senior Bali yang telah membaktikan kehidupannya bagi dunia kesenian Bali dan ikut mengharumkan nama Bali di pentas seni internasional. Penghargaan tersebut juga diwujudkan dalam bentuk pembuatan buku yang direncanakan akan dituntaskan pembuatannya pada akhir pekan budaya Bali bulan depan. Selain itu, Bakrie Telecom pada bulan Februari 2009 lalu mengeluarkan Hape Esia Bali yang merupakan hape pertama dan satu-satunya di Indonesia yang berisi fitur-fitur pilihan khusus umat Hindu seperti kalender Bali, pustaka Hindu, penanda waktu Tri Sandhya, Gending Bali dan Wallpaper Bali. Fitur-fitur ini dapat menjadi pengingat penting dalam beribadah sehari-hari dan telah mendapatkan rekomendasi dari PHDI. Karena itu selama acara Pekan Kesenian Bali berlangsung, Bakrie Telecom akan memberikan penawaran khusus bagi masyarakat yang membeli Hape Esia Bali. Disamping harga spesial dengan potongan harga, maka setiap pembeli Hape Esia Bali akan mendapatkan kupon yang dapat dikumpulkan di booth Esia yang tersebar di lokasi acara. Pada tanggal 11 Juli 2009, kupon-kupon ini akan diundi untuk mendapatkan berbagai hadiah menarik seperti motor, laptop, tv plasma, juga berupa paket perjalanan Tirta Yatra ke India dan Nepal senilai Rp 50 juta dan berlaku untuk dua orang. Seperti halnya Hape Esia Hidayah yang memberangkatkan pembelinya beribadah umroh ke tanah suci Mekah, maka di Hape Esia Bali ini kami juga melakukan hal yang sama dengan memberikan perjalanan Tirta Yatra ke India dan Nepal. Jadi ada suatu nilai kerokhanian yang coba kami tawarkan pada masyarakat disamping nilai fungsionalnya sebagai alat telekomunikasi, papar Rakhmat lebih lanjut. Sebagai bentuk kepedulian sosial perusahaan, Bakrie Telecom juga akan menyerahkan 1000 buah Hape Esia Bali kepada guru-guru agama dan pemangku adat (sulinggih) yang ada di 4 kabupaten dimana layanan Esia, Wifone dan Wimode sudah beroperasi. Ke empat kabupaten tersebut adalah Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan. Dengan mundukung Pekan Kesenian Bali, Bakrie Telecom berharap baik kehadirannya di pulau dewata akan memberikan kontribusi positif bagi kehidupan masyarakat Bali. Dari sisi kesenian muncul semangat baru untuk terus berkreasi menghasilkan masterpiece kesenian Bali yang sudah sangat terkenal di dunia internasional. Dari sisi ekonomi timbul harapan agar pertumbuhan industri telekomunikasi di Bali akan mendorong roda ekonomi pemberdayaan masyarakat lokal. Jadi inilah
[ac-i] Warta Komunitas Kreatif Bali # 33
Sahabat, Yang paling mengesankan kali ini adalah soal dunia musik di Bali yang sedang bungah, selain soal jati diri di peta musik nasional, reputasi internasional terus diukir oleh musisi Bali, simak beritanya di Warta Komunitas Kreatif Bali... *NAVICULA SEGERA MELAUNCHING SALTO http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/13/navicula-segera-melaunching-salto/* /Berita Pers Ditulis oleh Rudolf Dethu/ Pesan utama dalam album ini adalah: 'Selamatkan diri kita dari diri kita sendiri'. Mungkin terdengar agak pesimis, tapi sudah saatnya kita membayar apa yang kita perkosa dari alam. Masalah yang timbul adalah masalah kita semua dan penyelesaiannya hanya bisa dengan kepedulian bersama /Introduksi Robi, sang biduan, mengenai rilisan terbaru Navicula. (more...) http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/13/navicula-segera-melaunching-salto/#more-1047/ *BALI BLOGGER COMMUNITY BERBAGI TAK PERNAH RUGI BAGIAN 2 http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/12/bali-blogger-community-berbagi-tak-pernah-rugi-bagian-2/* Bali Blogger Community didukung oleh Sloka Institut telah menyelenggarakan acara pelatihan teknologi informasi dan komputer untuk anak di sanggar Anak Tangguh http://anaktangguh.wordpress.com/ pada hari Minggu 7 Juni 2009. (more...) http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/12/bali-blogger-community-berbagi-tak-pernah-rugi-bagian-2/#more-1045 *DEADLINE INTERNATIONAL YOUNG CREATIVE ENTREPRENEUR DESIGN AWARD 2009 AKHIR BULAN JUNI http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/12/deadline-international-young-creative-entrepreneur-design-award-2009-akhir-bulan-juni/* Bali Creative Community (BCC) di dalam aktifitas dan pelaksanaan programnya telah menjalin hubungan kerjasama yang sangat baik dengan British Council Indonesia. Terutama dalam program Creative Entrepreneurs Forum yang telah beberapa kali melangsungkan training workshop semenjak diluncurkan programnya bulan Mei 2009 lalu. (more...) http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/12/deadline-international-young-creative-entrepreneur-design-award-2009-akhir-bulan-juni/#more-1038 *WALIKOTA DENPASAR MANFAATKAN FACEBOOK UNTUK DISKUSI KREATIF DENGAN WARGA KOTA http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/11/walikota-denpasar-manfaatkan-facebook-untuk-diskusi-kreatif-dengan-warga-kota/* Hampir sebagian pengguna internet di dunia kini tengah masuk jaringan Facebook. Sebagai web jejaring sosial, Facebook banyak memiliki kelebihan salah satunya adalah sebagai media diskusi diantara pengguna-penggunanya. Dimulai dari obrolan ringan di Warung Subak Denpasar, Bapak Rai Mantra Walikota Denpasar mencetuskan ide untuk melanjutkan diskusi ke dunia maya alias Facebook. (more...) http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/11/walikota-denpasar-manfaatkan-facebook-untuk-diskusi-kreatif-dengan-warga-kota/#more-1034 *THE HYDRANT ~ BALI BANDIDOS EUROBILLY TOUR 2009 http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/11/the-hydrant-bali-bandidos-eurobilly-tour-2009/* MUSIK BALI SEDANG MEREKAH Balawan baru saja kembali dari Skandinavia. Superman Is Dead segera berangkat ke Amerika Serikat. Menyusul The Hydrant, Juli depan, tampil di Slovakia Austria Berita Pers Ditulis oleh Rudolf Dethu Butuh hampir tiga tahun, lusinan pertemuan, seberondong pertunjukan, dan berlimpah bolak-balik surat elektronik; untuk meyakinkan sejawat Slovakia bahwa The Hydrant memang pantas untuk diberikan kesempatan tampil di ajang akbar tahunan yang telah berlangsung sejak 1997, Festival Pohoda, di Bratislava. (more...) http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/06/11/the-hydrant-bali-bandidos-eurobilly-tour-2009/#more-1032
[ac-i] Makalah Joko Pitono untuk REMBUG BUDAYA LAMONGAN 16 Juni 2009 di Ruang Sabadiaksa Gedung PEMKAB LAMONGAN
Melestarikan Folklor, Mempromosikan Bahasa Lokal Oleh Djoko Pitono ilang jenenge kawula, sirna datan ana keri, pan ilang wujudira, tegese hyang widi, ilang wujude iku, anenggih perlambangipun, lir lintang karainan, kasorotan ngilang ing rudita. Sunan Drajat, dalam Sinom Lembaga Kebudayaan Lamongan (LKD) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Lamongan menggelar acara seminar tentang folklor Lamongan, rembug budaya, dan juga bedah novel Pendekar Sendang Drajat (PSD) karya sastrawan dan budayawan terkenal Viddy AD Daery. Apresiasi yang tinggi layak diberikan kepada para pemrakarsa dan pendukung acara ini. Bukan basa-basi kalau saya sampaikan hal ini. Di tengah maraknya gempuran beragam produk asing, termasuk karya sastra dan budaya, muncul perhatian untuk tidak sekedar mengingat folklor tetapi juga melestarikan dan mempromosikannya. Sudah sepantasnyalah bila Pemkab Lamongan mendukung acara ini, karena dalam beberapa tahun ini laporan dan berita “keajaiban” daerah ini umumnya menyangkut perkembangan ekonomi dan perdagangan. Tak ada yang membantah bahwa Lamongan memang maju pesat, terutama sejak daerah ini dipimpin oleh Bupati Masfuk. Tetapi bagaimana kondisi kehidupan seni dan budaya di daerah ini, itulah yang bakal didiskusikan dalam acara hari ini. Kita sekarang berbicara tentang folklor. Makhluk apakah ini? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, folklor didefinisikan sebagai adat-istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan turun-temurun, tetapi tidak dibukukan. Atau, ilmu adat-istiadat tradisional dan cerita rakyat yang tidak dibukukan. Menurut Prudentia MPSS, staf pengajar pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI), folklor dibagi dalam dua jenis, yaitu tulisan (keberaksaraan) dan lisan. Folklor tulisan di antaranya meliputi arsitektur rakyat, kerajinan tangan, tenun tradisional, dan musik tradisional. Folklor lisan di antaranya berupa cerita rakyat, legenda, mite, dongeng, hukum tak tertulis, dan mantra-mantra pengobatan. Mungkin ada yang bertanya, boleh jadi dengan nada sinis, untuk apa di tengah globalisasi seperti sekarang ini kita membicarakan produk-produk kuno seperti itu? Zaman gini masih bicara folklor? Adalah hak seseorang untuk bicara seperti itu. Tetapi jelas, folklor bukanlah cerita omong kosong. Prudentia menegaskan, folklor adalah budaya yang mampu digunakan sebagai jendela atau alat untuk memahami masyarakat atau komunitas yang menciptakannya, termasuk kecenderungan-kecenderungan penguasa. Terkait dengan ini, Lamongan adalah daerah yang kaya dengan folklor. Cerita-cerita rakyat yang terkait dengan Sunan Drajat saja amat banyak. Apa yang telah dirintis oleh Saudara Viddy adalah upaya menggali dan mempromosikan warisan budaya masyarakat Lamongan. Novel Pendekar Sendang Drajat (PSD) memang kisah fiktif, tetapi Viddy mampu mengemasnya sedemikian rupa dengan warna sejarah di seputar Sunan Drajat. Sudah lama masyarakat kita tidak menikmati cerita-cerita silat berlatarbelakang sejarah Jawa, seperti Bende Mataram dan Api di Bukit Menoreh. Novel PSD akan mengisi kekosongan tersebut. Siapa yang akan menyusul Saudara Viddy? Saya pribadi yakin, daerah ini memiliki bibit-bibit pengarang dan intelektual yang bagus. Kepedulian para cerdik pandai di daerah ini, juga Pemkab Lamongan, akan memacu semangat generasi muda untuk berkarya. Tetapi yang jelas, untuk menggali khasanah folklor di Lamongan dan mempromosikannya tentu memperlukan ketrampilan dan pemahaman hal-hal yang terkait dengan itu. Salah satunya adalah ketrampilan dan permahaman bahasa daerah atau lokal. Untaian kata-kata yang indah dalam tembang Sinom yang diwariskan Sunan Drajat seperti ditulis di awal tulisan ini adalah sekedar contoh. Seberapa banyak anak-anak sekolah kita yang memahami makna tembang tersebut? Pentingnya Bahasa Lokal Di tengah iklim globalisasi sekarang ini, bahasa lokal terasa makin tersingkir. Apa yang sering dibicarakan adalah peranan bahasa Inggris yang makin kuat. Bahasa Inggris adalah bahasa yang paling banyak digunakan di internet. Di banyak negara, para pembela bahasa mengeluh karena bahasa Inggris merusak bahasa-bahasa lokal. Di Prancis, Rusia, Italia, Indonesia hingga Brasil di Amerika Selatan, penggunaan bahasa Inggris menyeruak di mana-mana. Papan-papan reklame dan iklan sering menggunakan bahasa Inggris. Di seminar-seminar, sebagian pembicara sering menggunakan bahasa Inggris, juga menggunakan kutipan-kutipan dalam bahasa itu. Mengapa bahasa Inggris tak terbendung? Pentingnya bahasa Inggris sekarang adalah kenyataan yang tidak bisa ditolak. Bahasa itu berkembang pesat karena besarnya pengaruh ekonomi, politik, budaya hingga militer Inggris, yang kemudian digantikan Amerika Serikat setelah berakhirnya Perang Dunia II. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk Internet juga banyak dimotori Amerika sehingga kekuatan bahasa Inggris pun makin kokoh.
[ac-i] Pameran phography Ivana Stojakovic (Serbia) [1 Attachment]
scenting experimental conceptual photography Ivana Stojakovic (Serbia) * Galeri Esp'Art (CCF) Jln Purnawarman No 32 Bandung Pameran : 23 - 30 juni 2009 Pembukaan : 23 Juni 2009/ Pukul 19.00 Diskusi : 26 Juni 2009/ Pukul 17.30 *CORAL Art Gallery Jln Affandi (Gejayan) CT. X no 82 Sleman Yogyakarta Pameran : 21 - 28 Juli 2009 Pembukaan diskusi : 21 Juli 2009/ pukul 19.00 *Sika Gallery Jln Raya Campuhan Ubud, Bali Pameran : 1 - 13 Agustus 2009 Pembukaan diskusi : 1 Agustus 2009/ Pukul 19.00 * Galeri Bentara Budaya Jln Palmerah Selatan 17 Jakarta Pameran : 19 - 25 Agustus 2009 Pembukaan : 19 Agustus 2009/ Pukul 19.30 Diskusi : 20 Agustus 2009/ Pukul 14.00 Terima kasih, ditunggu kedatangannya, Ivana Stojakovic, http://ivanastojakovic.arte.rs
[ac-i] puisi dewi maharani, puisi nirwan dewanto - menolak kritik sastra
puisi dewi maharani, puisi nirwan dewanto - menolak kritik sastra Share Today at 11:45am | Edit Note | Delete Tiap kehadiran selalu bersama unsur, seperti kehadiran tuhan bersama dunia dan seisinya. Tanpa dunia dan seisinya, tak ada tuhan dalam kosa kata manusia. Dan tiap unsur, selalu kita bisa pandang dari suatu sudutnya, yang akan menghasilkan suatu sudut pandang lain, dari tempat orang lain memandang. manusia pertama tama bukan tampil sebagai pengkritik alam, tapi takjub dan terpukau akan kehadiran alam. akan luas dan sunyinya alam. luas dan sunyi alam yang diam diam menjatuhkan misteri ke dalam hati. jelas ekumene setelah datangnya bahasa. tapi descent itu tak juga terurai dengan suatu kepastian. dapatkah kita melacak usia umat manusia secara lebih tepat, kata toynbee dalam bukunya sejarah umat manusia, terbitan pustaka pelajar (hal 31). kita bisa menduga, kata arnold lagi. dan dugaan itu hanya menghasilkan hominid. seorang hominid memecah batu untuk membuatnya menjadi sebuah alat yang lebih bermanfaat... MUNGKIN terjadi pada dua juta tahun yang silam... lihatlah seorang ilmuwan cemerlang dengan bukunya yang amat tebal berendah hati, berkata mungkin, yang tak tahu saya bagaimana membuatnya menjadi italic, sehingga saya buatkan saja dengan huruf kapital - sesuatu yang baru sekali ini saya lakukan. mungkin, dari suatu ketaktertebakan luas dan misterinya universe ini. bahwa kehidupan ini sunggguh seolah lapisan lapisan yang tak berujung. labirin yang tak berkesudahan yang, menurut keyakinan saya pribadi, adalah dan hanyalah tempat di mana kitab lauful mahfus itu menjatuhkan dirinya satu demi satu, seolah menggoda manusia: tangkaplah, dan ketika tangan kita sudah menggapai, ia seakan dara remaja yang lari menjauh. jauh, sampai dentuman kedua yang maha besar itu tiba: kiamat. (manusia yang bijak adalah ia yang pandai menangkap sesuatu yang in absentia. dengan ketajaman jiwa dan keluhuran nuraninya) dan saya sebutkan lagi toynbi ini (hihi) yang menulis di halaman 31 buku itu, demi dan untuk agar bahasa itu dapat terkuak misterinya kehadapan kita, bahwa, katanya, jika kita berpendapat bahwa manusia sama tuanya dengan masa ketika nenek moyang kita tidak mungkin hidup, jika mereka masih bertahan hidup menjadi yang selain manusia, maka manusia pastilah berasal... yang berarti manusia telah hidup selama sekitar dua puluh juta sampai dua puluh lima juta tahun yang silam. lihatlah lagi penulis sejarah umat manusia yang besar itu menggunakan kata mengkin kembali: sampai, katanya. dan rentang itu adalah suatu angka yang tidak main main: lima juta tahun. tapi begitulah misteri itu dalam dugaan, dalam upaya semua ilmu untuk merengkuh kepastian. sebab, kepastian, sesungguhnya selalu menjadi relatif di atas dunia. pun kepastian sains yang menggadang dirinya sebagai penemu dari suatu pemikiran yang paling stabil itu. apalah lagi kepastian ilmu kritik sastra. situasi yang tak terperikan dalam dan akan universe ini, seolah gerak orang mencari tuhan dalam bait puisi penyair indra prayana - bersoraklah gembira. Bertahun-tahun mencari tuhan, kini kau berhasil menemukan Ia yang kau cari hanya tertutup kabut pikiran Berhentilah berfikir dan mulailah merasakan Pertemuan dengan Tuhan sangat tidak terelakkan dan buku itu kembali mengayun dirinya ke dalam dugaan dugaan. kita bisa menduga, katanya, sebagai sebuah kesimpulan mengenai kelangsungan hidup nenek moyang kita setelah turun dari berumah di atas pohon ke tanah... bahwa manusia pasti telah telah menjadi binatang sosial sebelum dia menciptakan bahasa. - hal 32. menciptakan bahasa, inilah suatu daerah yang akan kita masuki. menciptakan bahasa, pertama tama, adalah terciptanya ruang sadar dalam diri, ruang sadar yang menjuntaikan dirinya ke sebuah identitas. yang begitu kreatif dituliskan marques dalam novelnya seratus tahun kesunyian. tapi apa yang diciptakan marques itu, adalah suatu bahasa dalam bingkai ekumene juga. marques tak sampai, atau tak hendak menggali, sebuah daerah baru dalam penjelajahan atas spekulasi, dari mana awal mula bahasa itu, dalam rantai kemanusiaan yang, seperti ditunjukkan dalam buku sejarah umat manusia itu, nampak kehilangan banyak anak mata rantainya. bertahun tahun kemudian, demikian novel itu memulai kalimat pembukanya, saat ia menghadapi regu tembak, kolonel aureliano mencoba mengenang suatu senja yang jauh, ketika ayahnya mengajaknya untuk menemukan es. macondo adalah sebuah desa yang terdiri atas dua puluh rumah terbuat dari batu bata mentah, dibangun di tepi sungai dengan airnya yang jernih: mengalir melewati batu batu yang mengkilat, putih dan besar seperti telur telur dari zaman pra sejarah. dunia seperti baru saja dibentuk, sehingga banyak benda benda belum mempunyai nama, dan untuk menyatakan benda benda itu kita harus menunjuknya... benda benda belum mempunyai nama, dan kita harus menunjuknya, itulah ekumene itu - sebuah daerah yang dihuni, atas sebuah ruang kesadaran
Re: [ac-i] Profile Seniman
gampil sekali: seniman itu karya. nulis sastra jadi sastrawan. melukis jadi pelukiswan. penyanyian jadi penyanyiwan. dulu hb jassin rajin: dia proaktif ngirimkan via pos: minta biodata. artinya: dia sudah punya data awal, yaitu: orang yang dikiriminya itu. tapi kini orang tak suka sejarah: senimannya dibiarkan saja keleleran, seolah tak ada. hudan hidayat sastrawan penghancur dan pembentuk bahasa kaisar sastra sedunia --- In artculture-indonesia@yahoogroups.com, Kuntet Dilaga d_kun...@... wrote: adakah syarat-syarat khusus seseorang itu disebut seniman, apakah seniman itu berupa gelaran atau kita sendiri yang menggelarnya. seniman adalah manusia yang indah, hehehe.. ataukah manusia yang menciptakan keindahan sendiri duh bingung nich si Mbah... Mari-mari yang mengaku-aku sebagai Seniman jangan lupa ya kirim... aduh maaf lagi gelo... hehehe salam seni, Mbah Kuntet --- On Wed, 6/10/09, riessa wijaya ries...@... wrote: From: riessa wijaya ries...@... Subject: [ac-i] Profile Seniman To: aci milist artculture-indonesia@yahoogroups.com, media jogja media-jo...@yahoogroups.com, lintas...@yahoogroups.com, woroworosenik...@yahoogroups.com, publiks...@yahoogroups.com Date: Wednesday, June 10, 2009, 7:44 AM Kawan-kawan perupa, Bila berkenan, buatlah profil anda selengkap mungkin disertai foto diri/ beberapa foto karya lalu diserahkan dalam bentuk CD ke Bentara Budaya Yogya untuk kami gunakan menambah/ mengupdate profil seniman di web Bentara Budaya.. (silakan lihat contoh profilnya di http://www.bentarab udaya.com/ seniman..php) . Atas kerjasama dan bantuan Anda ini kami mengucapkan terima kasih. Salam Budaya Hari Budiono Yahoo! Mail Sekarang Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya!
[ac-i] widyawati dewi maharani
Untukmu Sang Pemetik Harpa Share Yesterday at 2:05pm sepoi angin malam mengiringi pengembaraanku , udara basah mewarnai malam tanpa bintang , dingin merejam tulang , menggigil aku di hamparan padang ketidak pastian. kembali kau mainkan nada nada sumbang pada dawai harpamu yang mengundang pilu. petikan jemarimu memercikkan darah dari sela sela luka yang semakin menganga mengiringi shimphony menyayat hati , bahkan pada telinga telinga yang mulai terluka karenanya. ini dunia bukan kau punya , penghuni bumi bukan kau saja . untuk apa kau pejamkan mata menikmati dengung harpamu yang menyiksa alam dengan kejam sementara hatimu makin teriris iris mendamba perginya jiwa jiwa bengis. aku dikejauhan menitip senyum pada jubah sang raja malam mengetuk pintu nuranimu yang terluka oleh sembilu bukalah matamu , gubahlah gundahmu menjadi alunan harpa yang indah ... karena harpamu merindukan petikan jemari tanpa balutan darah ... kotasinga, 120609 widya_sp singapura Mari Barsulang Share Yesterday at 6:04pm cukup sudah permainanmu dari segala kotoran bau berdebu perpesta menebar rayuan semu sementara iblis tertawa di belakangmu ambilah jika kau mampu mencukil bolabola mataku yang tak pernah lelah terjaga menepis bisikan setan yang kau bawa ini hati masih berwarna merah urat nadiku masih mengalir darah seribu kali tiupan topan kau hantamkan semakin berlipat nyawa ini tergandakan mari bersulang silang tuntaskan pesta semalam biarkan bianglala pagi menjadi saksi adakah pucatmu lebih mulia dari pias purnama sesiang ini kotasinga, 120609 widya_sp singapura
[ac-i] penyair deasy nathalia
Deasy Nathalia Catatan Terakhir Sang Elang Namaku Elang, namun aku bukan seekor burung yang pandai berkicau. Aku tak bisa terbang, walau rasanya aku begitu ingin melayang-layang di angkasa luas. Paruh tajam bagai senjata, tertebas kawanan lain yang membawa angkara menyala-nyala. Dan sekejap, aku merasa tetap bagai elang, walau aku kian tak pandai terbang. Kususuri gelombang tak bertepi tuk cari kawan, dan tetap, aku berjalan bukan terbang. Lalu kutemui sekawanan ikan. Mereka melompat, memetik cahaya mentari yang begitu memikat, lalu terjun kembali dengan bebas ke lautan luas. Luarbiasa indah lompatannya, layaknya sedang melayang-layang bagaikan elang. Bagai aku sang elang. Tapi, mengapa aku elang yang tak pandai terbang? Apa karena sayapku tlah patah sebelah? Lalu, masikah patut disayang? Satu ikan merengkuhku, ditariknya sayap lumpuhku. Lalu tenggelamlah kami dalam hitungan detik yang separuh. Aku, elang lumpuh tak bersayap itu, telah tenggelam dan mati terseret ikan bukan kawananku. Tapi entahlah, mengapa rasanya ragaku mati, namun jiwaku malah sedang bernyanyi-nyanyi? Apakah ini surgaku? Ataukah ini neraka tersembunyiku? Apakah ini rumah atau penjara untukku? Sebenarnya siapakah aku? Ikan ataukah elang? Adakah danau jujur tempatku berkaca? Katakan! Bukankah aku bersayap? Lalu mengapa akupun bersisik? Lihatlah saja, ragaku telah hanyut entah kemana, namun jiwaku sedang berenang suka cita. Kini, berkawan aku bersama penduduk lautan yang bersahabat disana, bercintaku dengan tubuh yang tak pernah kusentuh sebelumnya. Bagaimana mungkin elang dengan ikan? Sedangkan dulu, ia biasanya selalu menjadi santapan yang paling lezat untukku, lalu mengapa kini aku jatuh cinta padanya? Tak sadarkah ia? Entah sudah berapa banyak keluarganya yang kusantap dan kucabik-cabik dengan paruh tajamku ini? Entah sudah berapa banyak kawanannya bahkan salah satu kekasihnya yang kusantap mentah-mentah dan kutelan tuk simpananku selama ini? Mengapa? Mengapa kini ia mau mencintaiku walau aku bukan elang dan bukan ikan? Mengapa kini justru ia yang begitu kucintai hingga kurela mati demi bersamanya? Demi menjadi sosok bukan ikan dan bukan elang, dan tanpa raga yang terkembang. Ketika elang bukan lagi ikan. Dan mengapa aku bernyanyi-nyanyi riang? Kini, hanya Tuhan yang tahu siapa aku sebenarnya. Walau tak lagi elang dan tak kan pernah jadi ikan. Aku tetaplah aku, salah satu tanda kuasa-Nya yang selalu indah walau tak terlihat olehmu. Namaku elang, dan aku tetap tak bisa terbang. Selamanya.