[ac-i] Hutan Jati Cepu dan Loko Tua
Surga, Hutan Jati Cepu, dan Loko Tua Oleh Soffa Ihsan Ingat Cepu, ingat Blok Cepu. Ya, mungkin seperti itulah yang menghujam di benak publik. Cepu yang masuk wilayah Kabupaten Blora, Jawa Tengah, kini memang lagi terguyah oleh ontran-ontran masuknya perusahaan minyak Exxon Mobile. Meski kecil, Cepu juga dikenal cukup ramai karena menjadi transit bis-bis yang menuju Surabaya dan juga kereta api dari Jakarta. Selain Exxon Mobile dan keramaian sebuah kota kecil, Cepu juga memiliki sesuatu yang bisa memicu penasaran. Tahukah Anda soal lokomotif tua? Penduduk sekitar biasa menyebutnya sepur kluthuk. Kesannya memang kuno dan antik. Di sini yang terbayang adalah sebuah loko tua dengan beberapa gerbong yang jalannya merayap bagai ular. Selama dua jam, saya dan pengunjung lain diajak menyusuri alam pedesaan dan hutan jati. Selanjutnya klik http://wisataloka.com/jelajah/surga-hutan-jati-cepu-dan-loko-tua/ Sekalian saya mengucapkan selamat berlebaran Idul Fitri, maafkan saya lahir dan batin. Salam, TM. Dhani Iqbal
[ac-i] Dari Amerika: Silakan Baca Majalah Kabari Digital Sekarang
[ac-i] Vicky Sianipar and Dessy-Live at Toba Dream
Waktu berjalan terus…..tak terasa …..kita semua dipisahkan oleh jarak, kegiatan serta kesibukan masing-masing. Bukan berarti hati saling menjauh. Ada kerinduan untuk bertemu kembali, bercerita, bernostalgia, bercanda segila-gilanya. Kerinduan itu menginspirasi kami untuk membuat acara Reuni yang unik: berkumpul sambil beramal, menyampaikan kasih untuk anak-anak cacat dan terlantar, serta dihibur dengan musik berkualitas. Seru kan ?!...Kapan lagi bisa ngumpul sama temen-temen lama, bisa beramal dan dapat hiburan pula!!! Cukup nyumbang Rp. 100,000 (dewasa) dan anak-anak Rp 25,000 (4-12th) Ayo gabung!!! Jangan ragu-ragu!! Ajak dong temen-temen ketemuan, jangan di Facebook aja ngobrolnya….. Kami akan mengatur meja sesuai kelompok reuni bila diperlukan. Semua keuntungan akan kami sumbangkan kepada 700 anak dan 500 pengasuh di Yayasan Bhakti Luhur Malang. Lokasi: TOBA DREAM Jl. Saharjo No. 90, Tebet Jakarta Selatan Waktu: 10 Oktober 2009/ 18.00-21.00 Hiburan Musik: 1. Viky Sinanipar dan Deasy performance 2. Seven Souls 3. Sammy Kerispatih (tentative) Disediakan makan malam. Bagi yang berminat, demi kelancaran acara, sebaiknya dipilih koordinator reuni dari masing-masing kelompok, selanjutnya koordinator terpilih yang akan berkomunikasi ke penyelenggara. Sumbangan sudah dapat diberikan melalui transfer ke: BCA rek no: 711-0526-600 Atas nama : Emilia Sulistyo Bukti transfer bisa diemail ke emilia.sulis...@gmail.com untuk mendapatkan konfirmasi penerimaan sumbangan, dengan menyertakan nama koordinator, alamat, telp/HP. Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi: Evi 0816 1838708 Emi 0811 817867 Yuli 0816 1851205 Elly 0812 936292
[ac-i] Layar Lebar SEKAR AYU ASMARA (Early Bird SUPER HEMAT cuma sekarang!)
Dear Mod dan kawan2 yg kreatif, mohon izin untuk sampaikan info ini, ya... Semoga bermanfaat. Pelatihan berikut ini diselenggarakan sehabis lebaran. Tapi pendaftaran sudah dimulai sejak minggu lalu.. Ada 2X Early Bird, lho. Siapa cepat daftar akan beruntung. Silakan simak info lengkapnya di bawah ini. Terima kasih. Salam, FiXiMix [Kelas Kafe FiXiMix] Ca-Bau-Kan, Biola Tak Berdawai, Belahan Jiwa, Pesan dari Surga, Pintu Terlarang... Semua itu adalah film-film cerita (layar lebar) yang berhubungan dengan Sekar Ayu Asmara. Pada film pertama Sekar bertindak sebagai Produser sekaligus Produser Musik, yang kedua sebagai Penulis Skenario, Sutradara, dan Produser, yang ketiga sebagai Penulis Skenario dan Sutradara, film keempat juga sebagai Penulis Skenario dan Sutradara, dan kelima sebagai penulis novelnya sebelum diserahkan kepada Joko Anwar untuk difilmkan.. Beberapa filmnya meraih penghargaan internasional, di antaranya Best Actress (Ria Irawan), Asia Pacific Film Festival, Shiraz, Iran 2003, Best Actor (Nicholas Saputra), Bali International Film Festival, Indonesia 2003, Best Picture, Bali International Film Festival, Indonesia 2003, Best Music (Addie MS), Bali International Film Festival, Indonesia 2003 untuk film Biola Tak Berdawai, dan Pemenang Best International Feature Film, New York International Independent Video Film Festival 2007 untuk film Belahan Jiwa. Ada pula penghargaan dari BNN untuk film Pesan dari Surga, sebagai film yang mengandung penyuluhan anti narkoba (Kontras dengan sebagian isi UU Perfilman baru yang sedang diprotes banyak sineas karena tanpa alasan kuat melarang tema narkoba untuk film). Sekar juga membuat film dokumenter,’Telanjang?’ untuk menentang disyahkannya Undang-undang Anti Pornografi. Selain menulis skenario dan membuat film, ia juga menulis novel. Pintu Terlarang, Kembar Keempat, dan Doa Ibu adalah novel-novelnya yang telah diterbitkan. Karya-karya Sekar dikenali sebagai karya yang kaya tema, imajinatif, berani, dan out of the box. Alangkah beruntungnya kalau bisa dibagi ilmu dan pengalaman olehnya... FiXiMix membuka kesempatan itu untuk Anda. Ikuti Kelas Kafe Skenario LAYAR LEBAR FiXiMix, 6 Sesi @ 3 jam, Tiap Sabtu mulai 10 Oktober 2009, pk. 10.00 – 13.00 di ‘Bubur Corner’ Cafe - Mirasari, Jl. Kemang Utara, Kemang, Jakarta Selatan. Fasilitas: Materi padat dengan berbagai tips dan info networking, Menu Kafe, Bimbingan hingga menghasilkan naskah skenario 70-90 menit, Sertifikat. Semua cukup ditukar dengan : Rp 1,5 Jt (Lebih Murah Rp 300.000 dari periode lalu). Potongan Harga untuk yang mendaftar Lebih Dulu: Early Bird 1 (s.d. 16 September 2009) : Rp 1,1 Jt Early Bird 2 ( 17 Sept. – 1 Okt. 2009) : Rp 1,3 Jt. Tunai atau transfer ke BNI cab. Dutamas Fatmawati, Jakarta . No. Rek. 0128028320 Daftar sekarang! Kirim SMS bertuliskan NAMA, ALAMAT, NO. TELP., 'LAYAR LEBAR', TANGGAL PEMBAYARAN ke 0815 956 2258 atau e-mail ke fixi...@yahoo.com Ya, sekarang! *Hub. 021 713 90 682 (Yunie), 0815 956 2258 (Henny) untuk informasi* info ini bisa dilihat juga (dengan foto) di: http://www.facebook.com/home.php?#/event.php?eid=130581503050ref=mf FiXiMix, stasiun fiksi Komunitas Pecinta Karya Fiksi Novel-Komik-KumCer-Skenario-Film-Games Toko*Rental*Diskusi*Pelatihan*Pertunjukan*Publikasi*Eksperimentasi Tel. 021-713 90 682, 0815 956 2258 e-mail : fixi...@yahoo.com facebook/friendster: fixi...@yahoo.com -- http://profiles.friendster.com/fiximix milis : mafia-fi...@yahoogroups.com blog : http://fiximix.multiply.com FiXiMix Fiksikan dunia!
[ac-i] Ikuti Kompetisi Desain Produk Majalah Dewi 2009 [1 Attachment]
Dear teman-teman, Kami ingin memberikan informasi mengenai kompetisi desain tingkat nasional yang diselenggarakan oleh majalah dewi- d-Award for Modern Design. silakan bagi teman-teman yang berminat untuk membuka situs berikut untuk mendapat keterangan lebih lengkap. http://www.feminagroup.com/highlight/0/8 Pemenang utama akan berhak mendapakan kesempatan menuju Salone del Mobile Milan 2010. Selain itu, saya juga langsung download-kan untuk formulir dan informasi melalui attachment. Terima kasih, salam
[ac-i] Erasmus Huis, 5 October, Tne Netherlands Read-campaign centers on 1948 book set in Java
From Paul Peters Director of Erasmus Huis http://geo.yahoo.com/serv?s=97359714/grpId=20949820/grpspId=1705171464/ msgId=5606/stime=1252900263/nc1=1/nc2=2/nc3=3 __, Diskusi Buku di Erasmus Huis 5 Oktober 2009, jam 9 - 12 Bahasa Pengantar Inggris Registrasi: Sdri Lulus tel: 021 5241069 mail: lulus.yunind...@minbuza.nl Book discussion The Book Oeroeg Every year the campaign 'The Netherlands Read!' is held, a reading month that centers around a specific book, which is distributed for free to the members of all public libraries. The book is theirs to keep; under one condition: they should read the book and talk about it with fellow readers. This year the selected book is Oeroeg, first published in 1948, written by Hella S.Haasse, the nestor of Dutch literature. During the event the Indonesian translation of the book will be presented. The story of Oeroeg takes place in Indonesia and has a universal theme, the friendship between two persons from two different cultures in a time of political upheaval. Program : 9.00 registration and coffee 9.30 opening by Dr. Nikolaos van Dam, ambassador of the Kingdom of The Netherlands and start of program hosted by Dutch anchor man Philip Freriks, Ambassador of The Netherlands Read!: * Introducing the Campaign 'The Netherlands read!' by Henk Kraima (director of the foundation Collective Promotion of the Dutch Book, * Eulogy on Oeroeg (in Dutch) by Dutch renowned theatre and film actor, Willem Nijholt * Oeroeg and its place in the oeuvre of Hella S. Haasse, by Margot Dijkgraaf * Booklaunch of the Indonesian translation of Oeroeg * Ayu Utami Oeroeg in the context of Indonesian literature by Ayu Utami (to be confirmed) * Discussion and questions 11.30 closing and snacks _._,___ Help save paper! Do you really need to print this email? Dit bericht kan informatie bevatten die niet voor u is bestemd. Indien u niet de geadresseerde bent of dit bericht abusievelijk aan u is toegezonden, wordt u verzocht dat aan de afzender te melden en het bericht te verwijderen. De Staat aanvaardt geen aansprakelijkheid voor schade, van welke aard ook, die verband houdt met risico's verbonden aan het elektronisch verzenden van berichten. This message may contain information that is not intended for you. If you are not the addressee or if this message was sent to you by mistake, you are requested to inform the sender and delete the message. The State accepts no liability for damage of any kind resulting from the risks inherent in the electronic transmission of messages.
[ac-i] Re: Anak Sekolah 'Allochtoon' - dan Wanita Muslim ber-Jilbab
Dan seandainya yang menyaksikan kecelakaan yang dialami oleh si pengendara sepeda itu adalah sorang pemuda facist atau skin headumpamanya, apakah sang facist itu akan menolong?. Bolehkah kita pastikan tidak? Silahkan setiap orang menjawabnya sendiri-sendiri. Saya tidak berpihak pada fasisme, tidak pada ras diskriminasi, tidak pada skin headdan sebangsanya. Baru-baru ini saya membaca head line pada sebuah koran Belanda yang mencetak dengan huruf-huruf tebal dan besar: : BISAKAH KITA MENYEBUT KATA MAROKKO TANPA MENJADI SEORANG FASIS?. Begitulah situasi yang dialami orang-orang alochtonen pada umumnya di Belanda. Meskipun orang Marokko yang menjadi tekanan, tapi sesungguhnya berlaku untuk semua yang non Belanda totok. Ini sebuah kenyataan. Tapi bukan satu-satunya kenyataan bila kita mau jujur dan berani berterus terang. Diskriminasi tidak terjadi pada satu pihak meskipun yang berdominasi adalah selalu di pihak tuan rumah(Belanda totok yang fasis). Saya sendiri dan juga pengalaman-pengalaman orang lain yang saya dengar, diskriminasi juga dilakukan oleh yang satu ras, ras Asia dan Afrika. Tidak jarang saya didiskriminasi oleh bangsa yang satu ras dengan saya( tak usahlah saya sebutkan bangsanya). Banyak sekali contohnya. Umpamanya bila sedang memerlukan pertolongan atau layanan umum, bila yang akan menolong atau yang bertugas melayani adalah dari bangsa dari ras yang bukan Eropah(katakanlah dari latar belakang imigrant asing), sering-sering mereka menunjukkan sikap yang diskriminatif: tidak antusias, tidak ramah, antipatik hingga mencari pasal untuk menolak layanan karena yang dihadapinya adalah cuma seorang Aziaat atau yang lainnya lagi yang bukan Eropah asli yang padahal dia sendiri juga seorang Aziaat yang yang lainnya lagi tapi merasa dirinya sudah Belandaatau Eropah sepuhan. Kenyataan ini tidak bisa dipungkiri, setidaknya di Belanda. Bahkan diskriminasi di bidang Bahasa juga terjadi di antara sesama Aziaat . Umpamanya seorang Aziaat yang sudah sangat mahir Bahasa Belandanya berani menghina, atau meremehkan serta merendahkan sesama rasnya yang masih kurang atau jelek bahasa Belandanya. Contoh-contoh begini masih sangat banyak yang dialami oleh sesama Aziaat: ASIA MENDISKRIMINASI ASIA di negeri imigran mereka. Bahkan tidak jarang Indonesia mendiskriminasi Indonesia dan ini lebih pahit lagi untuk diceritakan meskipun selalu bisa diceritakan. Soal tolong menolong, siapa menolong siapa, sering-sering sangat unik dalam peradaban manusia. Kita tahu cerita-cerita tentang nabi Ibrahim (Abraham, jadi bukan Ibrahim yang sekarang ini) . Nabi Ibrahim terkenal sebagai orang yang sangat menghargai dan menghormati tamunya, siapapun mereka. Suatu hari seorang garong terkenal mengetuk pintu rumah nabi Ibrahim dan meminta perlidungan di rumahnya karena dia sedang dikejar petugas keamanan yang berusaha menangkapnya. Nabi Ibrahim dengan sungguh-sungguh memberikan pertolongan pada si garong dan memberi perlindungan di rumahnya dan bahkan diberinya makan minum dan baru pada besoknya, setelah aman dari pengejaraan polisisang garong atau perampok kawakan itu keluar dari rumah nabi Ibrahim dengan aman. Dalam hal ini kita temui orang baik(nabi) menolong orang jahat( garong, perampok kawakan). Sekarang apakah tidak mungkin terjadi dalam situasi tertentu orang jahat (umpamnya sang fasis atau skin headmenolong oang baik-baik (Ibrahim isa umpamanya) dalam situasi khusus atau istimewa?. Yang pasti betul, bahwa kita harus berterima kasih pada setiap orang yang menolong kita, siapapun dia itu dan kalau bisa berbuat seperti yang dibuat oleh Nabi Ibrahim, juga tidak ada salahnya. Tanpa sedikitpun bermaksud untuk mereduksi pertolongan wanita berjilbab dan seorang anak kecil alochton yang berusaha memolong Ibrahim Isa dalam kemalangan jatuh terjerembab di dekat stoplicht, saya juga ingin membuat perbandingan-perbandingan yang saya dan juga orang lain alami dalam dunia yang masih penuh diskiriminasi rasial ini. Namun juga harus adil karena diskriminasi rasial tidak tidak harus dihadapi dengan emosi semata tapi juga dengan rasa adil, kewarasan, dan selalu berusaha obyektif. Bukankah begitu, bung Isa yang saya kagumi? (tak usah dijawab, saya menghormati tabu yang bung anut). asahan. - Original Message - From: isa To: hk...@yahoogroups.com Sent: Tuesday, September 15, 2009 11:13 PM Subject: [HKSIS] IBRAHIM ISA – CATATAN PARTIKELIRAN – (IV) - Anak Sekolah 'Allochtoon' - dan Wanita Muslim ber-Jilbab IBRAHIM ISA – CATATAN PARTIKELIRAN – (IV) Rabu, 16 September --- Anak Sekolah 'Allochtoon' dan Wanita Muslim ber-Jilbab Beberapa waktu yang lalu, hari Kemis, aku mengalami hal yang samasekali diluar dugaanku. Tapi bangga juga sebagai orang 'allochtoon' di Belanda. Memang betul, yang akan kuceriterakan ini ada kaitannya dengan seorang anak sekolah atau 'bocah'
[ac-i] Kenapa Pram Menolak Wayang?
Sebagai manusia biasa tentu Pram juga berhak mempunyai pendapatnya sediri terhadap segala hal tetermasuk terhadap budaya etnisnya sendiri: budaya Jawa. Tentu orang-orang tidak bisa memaksa Pram supaya berpendapat lain dengan dalih umpamanya: Orang Jawa, kok anti wayang. Hal itu akan sama 'änehya seperti: Orang Indonesia, kok menghina Indonesia. Anti atau menghina tentu ada alasannya. Dan Pram telah memberikan alasan mengapa dia bilang Wayang itu omong kosong. Tentu setiap orang juga berhak keberatan atas sikap Pram itu. Bukankah itu biasa saja? Saya sendiri punya keberatan-keberatan tertentu terhadap berbagai sikap Pram. Umpamanya, Pram ingin besar sendiri dan tidak suka membagi sedikit kebesarannya kepada teman-teman sastrawannya yang dengan cara umpamanya membimbing, memberikan semangat, dan membantu menyalurkan karya-karya teman-temannya yang mengalami kesulitan dalam menemukan dan mencari penerbit. Pram memang punya sifat tidak suka disaingi siapa saja termasuk oleh teman-temannya sendiri. Apakah itu jelek? Saya pikir bukan dari sini untuk menilai pribadi Pram sebagai pengarang. Tidak suka disaingi adalah sifat menusia yang umum, manusiawi dan bukan dosa atau kesalaham. Termasuk sifat ingin besar sendiri dan tak suka berbagi. Itu juga sifat biasa saja dari kebanyakan manusia. Bukankah tidak sedikit orang-orang kaya yang tidak suka membagi hartanya kepada orang yang lebih miskin dan sangat miskin.Begitu pula keterkenalan atau kemashuran serta kebesasan, tidak ada keharusan untuk membaginya kepada siapapun. Pram adalah seortang pembela HAM yang paling terperinci dan paling pelit bila hak-haknya dirampas orang lain.Orang-orang hanya bisa keberatan seperti saya umpamnya, dan tidak lebih dari itu karena itu adalah hak Pram dan juga hak setiap orang. Juga dalam hal punya pendapat. Ada orang-orang yang mengatakan bahwa Pra itu meskipun dikelilingi oleh para teman-teman atau oleh pengagumnya, tapi sesungguhnya Pram tidak pernah punya teman. Ada juga yang mengatakan.Pram itu sombong, sulit diajak berteman rapat. Satu hal memang Pram bukan type manusia yang bisa diajak bicara dari hati kehati. Dalam berhadapan denga manusia, Pram selalu memasang jarak, juga dalam berbicara dan memang begitulah Pram telah dilahirkan dan tidak ada orang lain yang bissa mengubahnya. Dengan siapapun Pram berbicara, dia seperti berbicara dengan wartawan yang mewawancarainya. Tapi Pram selalu jujur dalam bicara, dia tidak suka bicara munafik dan suka terang-terangan dengan kewajaran yang sangat orisinil. tidak suka basa-basi, tidak suka diplomasi tapi langsung ke persoalan.Tokoh terkenal seperti Gus Dur yang terkenal suka ceplas-ceplos kalau ngomong, tapi di depan Pram dengan mudahnya disikapi Pram seperti teman sekelasnya bermain gundu semasa kecil. Ketiaka Gus Dur (waktu itu Presiden Indonesia) menawarkan permintaan maaf kepada Pram karena para pemuda Gus Dur yang Ansyor itu yang paling banyak membunuhi Komunis dan rakyat yang tidak bersalah, Pram cuma bilang: : Kok, mudahnya minta maaf yang membuat Goenawan Mohamad turut gusar dengan reaksi Pram yang sungguh berkesan itu. Dan Pram memang patut besar sendirian, memang dia tidak punya saingan di negerinya sendiri! asahan. - Original Message - From: muhidin m. dahlan To: sastra-pembeba...@yahoogroups.com Sent: Tuesday, September 15, 2009 6:36 AM Subject: Bls: #sastra-pembebasan# Kenapa Pram Menolak Wayang? Hehehehehe. Ah si Pram. Tapi sewaktu di Lekra, beberapa kali dia ngasih ceramah di hadapan para dalang Jogja dan Jateng.. Tabik MUHIDIN M DAHLAN www.akubuku.blogspot.com www.indonesiabuku.com --- Pada Sel, 9/6/09, BDG KUSUMO bdgkus...@volny.cz menulis: Dari: BDG KUSUMO bdgkus...@volny.cz Judul: #sastra-pembebasan# Kenapa Pram Menolak Wayang? Kepada: nasional-l...@yahoogroups.com, sastra-pembeba...@yahoogroups.com, artculture-indonesia@yahoogroups.com, mediac...@yahoogroups.com, hk...@yahoogroups.com, mimbar-be...@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 9 Juni, 2009, 3:08 AM Kenapa Pramoedya Menolak Wayang? istimewa Pramudya Ananta Toer /Selasa, 9 Juni 2009 | 00:59 WIB oleh Asep Sambodja Ada pernyataan Pramoedya Ananta Toer yang membuat saya masygul. Dalam buku Saya Ingin Lihat Semua Ini Berakhir (Depok: Komunitas Bambu, 2008), Pramoedya Ananta Toer mengatakan kepada Kees Snoek bahwa sejak berumur 17 tahun, dirinya sudah menolak wayang, karena wayang pada dasarnya hanya omong kosong belaka. Kenapa Pramoedya menilai wayang hanya omong kosong belaka? Menurut Pram, masyarakat Jawa dibesarkan oleh kisah Mahabarata dan mendapatkan inspirasi darinya. Dan, klimaks Mahabarata adalah pembantaian yang dilakukan saudaranya sendiri. Jadi, Pram menyimpulkan, pendidikan budaya Jawa terdiri dari perang saudara. Oleh karena itu, orang Indonesia tidak pernah akan menang melawan bangsa asing, katanya. Pernyataan Pram yang singkat, padat, dan menyesakkan bagi pencinta wayang ini tidak lepas dari interpretasi
[ac-i] Melihat Kegiatan Pemetaan Budaya oleh Lembaga Kebudayaan Lamongan (LKL)
Radar Bojonegoro-Jawa Pos Group [ Sabtu, 12 September 2009 ] Melihat Kegiatan Pemetaan Budaya oleh Lembaga Kebudayaan Lamongan (LKL) Petakan Budaya Dengan Konsep Obat Nyamuk Banyaknya budaya Indonesia yang diklim Malaysia memantik keprihatinan mendalam. Untuk mengantisipasi kasus seperti itu terjadi terhadap kebudayaan Lamongan, para seniman Lamongan yang tergabung dalam Lembaga Kebudayaan Lamongan (LKL) berinisiatif melakukan pemetaan budaya asli Kota Soto tersebut. B. FEBRIANTO, Lamongan --- Sekitar 30 seniman Lamongan dari berbagai komunitas seni, seperti ludruk, wayang, jaran kepang, teater, paguyuban permadani pada 7 September lalu terlihat berada di tiga kecamatan. Mereka sedang melakukan safari sekaligus pemetaan budaya. Perjalanan mereka diawali dari Kecamatan Modo kemudian dilanjutkan ke Sukorame dan perjalanan diakhir di Desa Songowareng Kecamatan Bluluk. Di setiap kecamatan tersebut mereka bersilaturahmi ke rumah para seniman di masing-masing kecamatan sekaligus mendata serta menanyakan perkembangan aktivitas seni yang mereka geluti. Beberapa aktivitas seni yang didatangi antara lain seni sandur, ludruk, hingga campursari. Mereka kemudian mendiskusikan hasil safarinya tersebut di halaman rumah Kepala Desa Songowareng dengan lesehan. Menurut penasehat LKL, Viddy AD Daery, Desa Songowareng dipilih sebagai tempat diskusi karena desa itu dulu dikenal kaya dengan seni ornamen rumah penduduk. ''Memandang Desa Songowareng saya merasa ada kesan, bahwa dulu desa ini desa kaya karena banyak terdapat peninggalan rumah-rumah yang terbuat dari kayu jati berukir indah, dengan bentuk joglo atau bucu sesuai dengan teori Antropologi Desa yang pernah saya pelajari sewaktu kuliah,'' ungkapnya. Namun saat ini, ujar budayawan nusantara tersebut, ada kesan menjadi terlantar. Rumah-rumah tradisional tersebut satu persatu dijual kepada orang kota yang ingin mempunyai rumah ala desa. Sebaliknya orang desa bangga mengadopsi gaya kota dan ramai-ramai membangun rumah tembok yang tidak akrab lingkungan. ''Padahal di Thailand,Malaysia bahkan negara-negara Eropa dan Australia, desa tetap desa dan kota tetap kota. Desa adalah alternatif kota, sehingga kalau orang kota bosan dengan suasana kota, mereka menjadi turis yang berkunjung ke desa. Desa menjadi makmur karena menyewakan homestay-homestay untuk orang kota,'' paparnya. Menurut Viddy, di Indonesia sebenarnya juga mulai digalakkan program Desa Wisata. Tapi sayangnya desa-desa sudah kadung rusak karena berusaha menjadi kota. Mereka merasa malu jika tetap berbentuk desa. ''Sungai-sungai dan jublang-jublang yang dulu asri ramai-ramai diurug dijadikan tempat membuang sampah,'' tukasnya. Sementara itu menurut penasehat LKL laonnya, Haris Asito, kunjungan silaturahmi ke kantong-kantong budaya itu akan terus digalakkan LKL untuk memetakan kebudayaan Lamongan sebelum diklaim komunitas lain. ''Buktinya masih ada kesenian Jepaplokan atau disebut juga Jaran Sepaplok serta Jaran Kepang Dor di Songowareng yang hidupnya kembang kempis sehingga mudah diklim pihak lain yang bersedia memberi perhatian,'' paparnya. Menurut Ketua LKL, Hidayat Iksan, kunjungan silaturahmi budaya tersebut persis dengan ketika dewan (DPRD) mengadakan kunjungan hearing. ''Bedanya hearing ala LKL ini tampak lebih serius dan tulus, sedang yang dilakukan oleh dewan tampak cuma abang-abang lambe ,'' tukas pria yang juga mantan anggota DPRD Lamongan itu. Sekretaris LKL, Rokhim ED menambahkan, konsep pemetaan budaya yang dilakukan LKL tersebut seperti makan bubur atau menyalakan obat nyamuk bakar. Yakni mulai bergerak dari pinggir kemudian ke tengah. Harapannya agar bisa menyatukan energi kebudayaan lokal yang masih kuat di wilayah pinggiran. ''Karena baru kali perama dilakukan, hasil pemetaan budaya tersebut belum bisa disimpulkan. Kesimpulannya setelah safari budaya ini selesai di semua wilayah. Selanjutnya hasilnya bisa dipikirkan lebih lanjut menyangkut pengamanan budaya asli Lamongan tersebut,'' tukasnya. Aktifis seniman dan budayawan yang hadir pada kesempatan itu antara lain Haris Asito, Hidayat Iksan, Maruwa Naya, Viddy AD Daery, Rokim ED, Fanani Mosah, Is Kasihady, Kris Yanto dan Jumartono. Diskusi yang dimulai pukul 16.00 tersebut diakhiri dengan berbuka puasa bersama.(*) Penerima Dana PKH di Lamongan Rame-Rame Kirim Kartu Lebaran ke Presiden 210 Guru-Pengawas Lulus Sertifikasi PT Amartya Siap Bangun Hotel
Re: [ac-i] Re: Putar Lagu Genjer-genjer, Radio di Solo Didesak Minta Maaf
Saya pikir, Muhammad Arief sebagai seniman asal Banyuwangi; yaitu sang pencipta lagu Genjer-genjer tidak mengkhususkan lagu tersebut untuk PKI, tapi menceritakan keprihatinan pada saat itu mengenai kehidupan masyarakat. Lagu tersebut menceritakan pohon genjer yang ada diselokan kemudian diambil oleh ibu-ibu terus dijejer-jejer dipasar dan dibeli, lalu kemudian diolah dirumah menjadi makanan, begitulah inti dari syair dari lagu Genjer-genjer ciptaan M. Arief tersebut. Hanya kemudian berjalannya roda politk negeri ini, M. Arief masuk pada Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra), hingga saat itu lagu ini menjadi identik dengan lembaga politik yang dilarang tersebut. Hingga identiklah lagu tersebut dengan PKI. Tapi itulah negeri ini, bergulir bagaikan dalam mimpi. Pada era sebelum pergolakan politik memanas, lagu ini menjadi lagu yang sangat populer dan banyak digemari; Bing Selamet dan Lilis Suryani menyanyikannya, kemudian beralih jadi konotasi miring. Kenapa demikian? Ini karena lagu Genjer-genjer diplesetkan oleh Hasan Singodimayan (seniman HSBI), kata Genjer-genjer dalam lagu itu diganti jadi Jenderal-jenderal. Ya, begitulah nasib lagu genjer-genjer karena perjalanan politik negeri ini. Semoga masyarakat kita makin dewasa dan arif dalam memahami sejarah negeri dan budaya bangsa ini. Salam, Agus Safari --- On Mon, 9/14/09, BISAI a.al...@kpnplanet.nl wrote: From: BISAI a.al...@kpnplanet.nl Subject: [ac-i] Re: Putar Lagu Genjer-genjer, Radio di Solo Didesak Minta Maaf To: AKSARA SASTRA aksarasas...@yahoogroups.com, artculture-indonesia@yahoogroups.com, hk...@yahoogroups.com, mimbar-be...@yahoogroups.com, pembebasan_pa...@yahoogroups.com, SANTRI KIRI santrik...@yahoogroups.com, wahana-n...@yahoogroups.com Date: Monday, September 14, 2009, 6:05 PM Salah satu perintah dari ayat: KETUHANAN YANG MAHA ESA. Akan ada saatnya lagu INDONESIA RAYA dan BENDERA MERAH PUTIH akan dianggap haram. bisai. MOD: Berita di Detik kurang lengkap, hanya disebut Laskar, mustinya Laskar Hizbullah, semacam FPI - Original Message - From: danarhadi2000 To: sastra-pembebasan@ yahoogroups. com Sent: Monday, September 14, 2009 12:04 PM Subject: #sastra-pembebasan# Putar Lagu Genjer-genjer, Radio di Solo Didesak Minta Maaf Senin, 14/09/2009 12:23 WIB Putar Lagu Genjer-genjer, Radio di Solo Didesak Minta Maaf Muchus Budi R. - detikNews Solo - Solo Radio FM, sebuah stasiun radio di Solo hari ini, Senin (14/9/2009) didatangi puluhan orang anggota laskar. Mereka meminta radio tersebut meminta maaf kepada publik karena telah memutar lagu Genjer-genjer. Menurut para anggota laskar lagu tersebut adalah milik PKI yang telah membuat banyak orang sakit hati. Pada segmen sahur hari Jumat (11/9/2009) lalu, Solo Radio FM mengadakan kuis dengan memutar soundtrack sejumlah film. Salah satu yang diputar adalah soundtrack Film Gie yaitu lagu Genjer-genjer. Tayangan itulah yang dipersoalkan puluhan orang tersebut menyebut diri sebagai Laksar Hizbullah. Mereka datang dipimpin langsung oleh pimpinannya, Yanni Rusmanto. Dalam pertemuan dengan pimpinan Solo Radio FM, Yanni menegaskan mendapat mandat dari MUI setempat. Menurut Yanni, Genjer-genjer adalah lagu milik PKI, partai politik terlarang di Indonesia. Pemutaran lagu itu, menurutnya, telah menyakiti perasaan para korban politik PKI di masa lalu. Karena itulah, mereka mendesak Solo Radio FM meminta maaf secara terbuka kepada publik karena telah memutar lagu tersebut. Jika hal tersebut tidak dilakukan, Yanni mengatakan, laskar akan kembali mendatangi Solo Radio FM dalam jumlah yang lebih besar. Atas desakan tersebut, pihak Solo Radio FM langsung meminta maaf dan menyatakan memang telah melakukan kekhilafan. Pernyataan maaf tertulis ditandatangani oleh GM Solo Radio FM, Yunianto Puspowardoyo, diserahkan kepada Yanni Rusmanto. (mbr/djo)