[ac-i] Hutan Jati Cepu dan Loko Tua

2009-09-19 Terurut Topik Dhani Iqbal
Surga, Hutan Jati Cepu, dan Loko Tua
Oleh Soffa Ihsan

Ingat Cepu, ingat Blok Cepu. Ya, mungkin seperti itulah yang menghujam di benak 
publik. Cepu yang masuk wilayah Kabupaten Blora, Jawa Tengah, kini memang lagi 
terguyah oleh ontran-ontran masuknya perusahaan minyak Exxon Mobile. Meski 
kecil, Cepu juga dikenal cukup ramai karena menjadi transit bis-bis yang menuju 
Surabaya dan juga kereta api dari Jakarta.

Selain Exxon Mobile dan keramaian sebuah kota kecil, Cepu juga memiliki sesuatu 
yang bisa memicu penasaran. Tahukah Anda soal lokomotif tua? Penduduk sekitar 
biasa menyebutnya sepur kluthuk. Kesannya memang kuno dan antik. Di sini yang 
terbayang adalah sebuah loko tua dengan beberapa gerbong yang jalannya merayap 
bagai ular. Selama dua jam, saya dan pengunjung lain diajak menyusuri alam 
pedesaan dan hutan jati.

Selanjutnya klik 
http://wisataloka.com/jelajah/surga-hutan-jati-cepu-dan-loko-tua/

Sekalian saya mengucapkan selamat berlebaran Idul Fitri, maafkan saya lahir dan 
batin.

Salam,
TM. Dhani Iqbal


  

[ac-i] Dari Amerika: Silakan Baca Majalah Kabari Digital Sekarang

2009-09-19 Terurut Topik john



[ac-i] Vicky Sianipar and Dessy-Live at Toba Dream

2009-09-19 Terurut Topik Kurniawaty Gautama
Waktu berjalan terus…..tak terasa …..kita semua dipisahkan oleh jarak,
kegiatan serta kesibukan masing-masing. Bukan berarti hati saling
menjauh. Ada kerinduan untuk bertemu kembali, bercerita, bernostalgia,
bercanda segila-gilanya. 
 
Kerinduan itu menginspirasi kami
untuk membuat acara Reuni yang unik: berkumpul sambil beramal,
menyampaikan kasih untuk anak-anak cacat dan terlantar, serta dihibur
dengan musik berkualitas. 
 
Seru kan ?!...Kapan lagi bisa ngumpul sama temen-temen lama, bisa beramal dan 
dapat hiburan pula!!!
 
Cukup nyumbang Rp. 100,000 (dewasa) dan anak-anak Rp 25,000 (4-12th) 
 
Ayo
gabung!!! Jangan ragu-ragu!! Ajak dong temen-temen ketemuan, jangan di
Facebook aja ngobrolnya….. Kami akan mengatur meja sesuai kelompok
reuni bila diperlukan. 

Semua keuntungan akan kami sumbangkan kepada 700 anak dan 500 pengasuh di 
Yayasan Bhakti Luhur Malang.  

Lokasi: 
TOBA DREAM
Jl. Saharjo No. 90, Tebet
Jakarta Selatan

Waktu: 10 Oktober 2009/ 18.00-21.00

Hiburan Musik:
1. Viky Sinanipar dan Deasy performance
2. Seven Souls
3. Sammy Kerispatih (tentative)

Disediakan makan malam.

Bagi
yang berminat, demi kelancaran acara, sebaiknya dipilih koordinator
reuni dari masing-masing kelompok, selanjutnya koordinator terpilih
yang akan berkomunikasi ke penyelenggara. 
 
Sumbangan sudah dapat diberikan melalui transfer ke:
BCA rek no: 711-0526-600
Atas nama : Emilia Sulistyo
 
Bukti
transfer bisa diemail ke emilia.sulis...@gmail.com untuk mendapatkan
konfirmasi penerimaan sumbangan, dengan menyertakan nama koordinator,
alamat, telp/HP. 
 
Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi:
Evi 0816 1838708
Emi 0811 817867
Yuli 0816 1851205
Elly 0812 936292


  

[ac-i] Layar Lebar SEKAR AYU ASMARA (Early Bird SUPER HEMAT cuma sekarang!)

2009-09-19 Terurut Topik stasiun fiksi FiXiMix
Dear Mod dan kawan2 yg kreatif,
 
mohon
izin untuk sampaikan info ini, ya...  Semoga bermanfaat. Pelatihan berikut ini
diselenggarakan sehabis lebaran. Tapi pendaftaran sudah dimulai sejak
minggu lalu.. Ada 2X Early Bird, lho. Siapa cepat daftar akan beruntung. 
Silakan simak info lengkapnya di bawah ini. Terima kasih.
 
Salam,
FiXiMix
 
 
 
[Kelas Kafe FiXiMix] 
  
Ca-Bau-Kan, Biola Tak Berdawai, Belahan Jiwa, Pesan dari Surga, Pintu 
Terlarang... 
  
Semua itu adalah film-film cerita (layar lebar) yang berhubungan dengan Sekar
Ayu Asmara. Pada film pertama Sekar bertindak sebagai Produser
sekaligus Produser Musik, yang kedua sebagai Penulis Skenario,
Sutradara, dan Produser, yang ketiga sebagai Penulis Skenario dan
Sutradara, film keempat juga sebagai Penulis Skenario dan Sutradara,
dan kelima sebagai penulis novelnya sebelum diserahkan kepada Joko Anwar untuk 
difilmkan.. 
  
Beberapa filmnya meraih penghargaan internasional, di antaranya Best Actress 
(Ria Irawan), Asia Pacific Film Festival, Shiraz, Iran 2003, Best Actor 
(Nicholas Saputra),  Bali International Film Festival, Indonesia 2003, Best 
Picture,  Bali International Film Festival, Indonesia 2003, Best Music (Addie 
MS),  Bali International Film Festival, Indonesia 2003 untuk film Biola Tak 
Berdawai, dan Pemenang Best International Feature Film,
New York International Independent Video  Film Festival 2007 untuk
film Belahan Jiwa. Ada pula penghargaan dari BNN untuk film Pesan dari
Surga, sebagai film
yang mengandung penyuluhan anti narkoba (Kontras dengan sebagian isi UU
Perfilman baru yang sedang diprotes banyak sineas karena tanpa alasan
kuat melarang tema narkoba untuk film). 
  
Sekar juga membuat film dokumenter,’Telanjang?’ untuk menentang disyahkannya 
Undang-undang Anti Pornografi. 
  
Selain
menulis skenario dan membuat film, ia juga menulis novel. Pintu
Terlarang, Kembar Keempat, dan Doa Ibu adalah novel-novelnya yang telah
diterbitkan. 
  
Karya-karya Sekar dikenali sebagai karya yang kaya tema, imajinatif, berani, 
dan out of the box. Alangkah beruntungnya kalau bisa dibagi ilmu dan pengalaman 
olehnya... 
  
FiXiMix membuka kesempatan itu untuk Anda. Ikuti Kelas Kafe Skenario LAYAR 
LEBAR FiXiMix, 
  
6 Sesi @ 3 jam, Tiap Sabtu  mulai 10 Oktober 2009, pk. 10.00 – 13.00 
  
di ‘Bubur Corner’ Cafe - Mirasari, Jl. Kemang Utara, Kemang, Jakarta Selatan. 
  
Fasilitas: Materi padat dengan berbagai tips dan info networking, Menu Kafe, 
Bimbingan hingga menghasilkan naskah skenario 70-90 menit, Sertifikat. 
  
Semua cukup ditukar dengan  : Rp 1,5 Jt (Lebih Murah Rp 300.000 
dari periode lalu). 
Potongan Harga untuk yang mendaftar Lebih Dulu: 
Early Bird 1 (s.d. 16 September 2009)   : Rp 1,1 Jt 
Early Bird 2 ( 17 Sept. – 1 Okt. 2009) : Rp 1,3 Jt. 
  
Tunai atau transfer ke BNI cab. Dutamas Fatmawati, Jakarta . No. Rek. 
0128028320 
  
Daftar sekarang! Kirim SMS bertuliskan NAMA, ALAMAT, NO. TELP., 'LAYAR LEBAR', 
TANGGAL PEMBAYARAN ke 0815 956 2258 atau e-mail ke fixi...@yahoo.com 
Ya, sekarang! 
  
*Hub. 021 713 90 682 (Yunie), 0815 956 2258 (Henny) untuk informasi*

 
info ini bisa dilihat juga (dengan foto) di:
http://www.facebook.com/home.php?#/event.php?eid=130581503050ref=mf

 
FiXiMix, stasiun fiksi 
Komunitas Pecinta Karya Fiksi
Novel-Komik-KumCer-Skenario-Film-Games 
Toko*Rental*Diskusi*Pelatihan*Pertunjukan*Publikasi*Eksperimentasi

Tel. 021-713 90 682, 0815 956 2258
e-mail : fixi...@yahoo.com 
facebook/friendster: fixi...@yahoo.com -- 
http://profiles.friendster.com/fiximix 
milis : mafia-fi...@yahoogroups.com 
blog : http://fiximix.multiply.com 

FiXiMix 
Fiksikan dunia!





  

[ac-i] Ikuti Kompetisi Desain Produk Majalah Dewi 2009 [1 Attachment]

2009-09-19 Terurut Topik Rustika Herlambang
Dear teman-teman,

Kami ingin memberikan informasi mengenai kompetisi desain tingkat nasional
yang diselenggarakan oleh majalah dewi- d-Award for Modern Design. silakan
bagi teman-teman yang berminat untuk membuka situs berikut untuk mendapat
keterangan lebih lengkap.

http://www.feminagroup.com/highlight/0/8

Pemenang utama akan berhak mendapakan kesempatan menuju Salone del Mobile
Milan 2010.

Selain itu, saya juga langsung download-kan untuk formulir dan informasi
melalui attachment.

Terima kasih,
salam



[ac-i] Erasmus Huis, 5 October, Tne Netherlands Read-campaign centers on 1948 book set in Java

2009-09-19 Terurut Topik Peters, Paul
 



From  Paul Peters
Director of Erasmus Huis
http://geo.yahoo.com/serv?s=97359714/grpId=20949820/grpspId=1705171464/
msgId=5606/stime=1252900263/nc1=1/nc2=2/nc3=3 

__,
 

Diskusi Buku di Erasmus Huis

5 Oktober 2009, jam 9 - 12

Bahasa Pengantar Inggris

Registrasi: Sdri Lulus tel: 021 5241069 mail: lulus.yunind...@minbuza.nl

 

Book discussion

The Book Oeroeg

Every year the campaign 'The Netherlands Read!'

is held, a reading month that centers around a specific book,

which is distributed for free to the members of all public

libraries. The book is theirs to keep; under one condition:

they should read the book and talk about it with fellow

readers.

This year the selected book is Oeroeg, first published in 1948,

written by Hella S.Haasse, the nestor of Dutch literature.

During the event the Indonesian translation of the book will

be presented. The story of Oeroeg takes place in Indonesia

and has a universal theme, the friendship between two

persons from two different cultures in a time of political

upheaval.

Program :

9.00 registration and coffee

9.30 opening by Dr. Nikolaos van Dam, ambassador 

of the Kingdom of The Netherlands 

and start of program hosted by Dutch anchor man

Philip Freriks, Ambassador of The Netherlands Read!:

* Introducing the Campaign 'The Netherlands read!'

by Henk Kraima (director of the foundation Collective

Promotion of the Dutch Book,

* Eulogy on Oeroeg (in Dutch) by Dutch renowned

theatre and film actor, Willem Nijholt

* Oeroeg and its place in the oeuvre of Hella S. Haasse,

by Margot Dijkgraaf

* Booklaunch of the Indonesian translation of Oeroeg

* Ayu Utami Oeroeg in the context of Indonesian

literature by Ayu Utami (to be confirmed)

* Discussion and questions

11.30 closing and snacks

_._,___


Help save paper! Do you really need to print this email?

Dit bericht kan informatie bevatten die niet voor u is bestemd. Indien u niet 
de geadresseerde bent of dit bericht abusievelijk aan u is toegezonden, wordt u 
verzocht dat aan de afzender te melden en het bericht te verwijderen. De Staat 
aanvaardt geen aansprakelijkheid voor schade, van welke aard ook, die verband 
houdt met risico's verbonden aan het elektronisch verzenden van berichten.

This message may contain information that is not intended for you. If you are 
not the addressee or if this message was sent to you by mistake, you are 
requested to inform the sender and delete the message. The State accepts no 
liability for damage of any kind resulting from the risks inherent in the 
electronic transmission of messages.


[ac-i] Re: Anak Sekolah 'Allochtoon' - dan Wanita Muslim ber-Jilbab

2009-09-19 Terurut Topik BISAI
Dan seandainya yang menyaksikan kecelakaan yang dialami oleh si pengendara 
sepeda itu adalah sorang pemuda facist atau skin headumpamanya, apakah  sang 
facist itu akan menolong?. Bolehkah kita pastikan tidak? Silahkan setiap orang 
menjawabnya sendiri-sendiri. Saya tidak berpihak pada fasisme, tidak pada ras 
diskriminasi, tidak pada skin headdan sebangsanya. Baru-baru ini saya membaca 
head line pada sebuah koran Belanda yang mencetak dengan huruf-huruf tebal dan 
besar: : BISAKAH KITA MENYEBUT KATA  MAROKKO TANPA MENJADI SEORANG FASIS?. 
Begitulah situasi yang dialami orang-orang alochtonen pada umumnya di Belanda. 
Meskipun orang Marokko yang menjadi  tekanan, tapi sesungguhnya berlaku untuk 
semua yang non Belanda totok. Ini sebuah kenyataan. Tapi bukan satu-satunya 
kenyataan bila kita mau jujur dan berani berterus terang. Diskriminasi tidak 
terjadi pada satu pihak meskipun yang berdominasi adalah selalu di pihak tuan 
rumah(Belanda totok yang fasis). Saya sendiri dan juga pengalaman-pengalaman 
orang lain yang saya dengar, diskriminasi juga dilakukan oleh yang satu ras, 
ras Asia dan Afrika. Tidak jarang saya didiskriminasi oleh bangsa yang satu ras 
dengan saya( tak usahlah saya sebutkan bangsanya). Banyak sekali contohnya. 
Umpamanya bila sedang memerlukan pertolongan atau layanan umum, bila yang akan 
menolong atau yang bertugas melayani adalah dari bangsa dari ras yang bukan 
Eropah(katakanlah dari latar belakang imigrant asing), sering-sering mereka 
menunjukkan sikap yang diskriminatif: tidak antusias, tidak ramah, antipatik 
hingga mencari pasal untuk menolak layanan karena yang dihadapinya adalah cuma 
seorang Aziaat atau yang lainnya lagi yang bukan Eropah asli yang padahal dia 
sendiri juga seorang Aziaat yang yang lainnya lagi tapi merasa dirinya sudah 
Belandaatau Eropah sepuhan. Kenyataan ini tidak bisa dipungkiri, setidaknya 
di Belanda. Bahkan diskriminasi di bidang Bahasa juga terjadi  di antara sesama 
Aziaat . Umpamanya seorang Aziaat yang sudah sangat mahir Bahasa Belandanya 
berani menghina, atau meremehkan serta merendahkan sesama rasnya yang masih 
kurang atau jelek bahasa Belandanya. Contoh-contoh begini masih sangat banyak 
yang dialami oleh sesama Aziaat: ASIA MENDISKRIMINASI ASIA di negeri imigran 
mereka. Bahkan tidak jarang Indonesia mendiskriminasi Indonesia dan ini lebih 
pahit lagi untuk diceritakan meskipun selalu bisa diceritakan.

Soal tolong menolong, siapa menolong siapa, sering-sering sangat unik dalam 
peradaban manusia. Kita tahu cerita-cerita tentang nabi Ibrahim (Abraham, jadi 
bukan Ibrahim yang sekarang ini) . Nabi Ibrahim terkenal sebagai orang yang 
sangat menghargai dan menghormati tamunya, siapapun mereka. Suatu hari seorang 
garong terkenal mengetuk pintu rumah nabi Ibrahim dan meminta perlidungan di 
rumahnya karena dia sedang dikejar petugas keamanan yang berusaha menangkapnya. 
Nabi Ibrahim dengan sungguh-sungguh memberikan pertolongan pada si garong dan 
memberi perlindungan di rumahnya dan bahkan diberinya makan minum dan baru pada 
besoknya, setelah aman dari pengejaraan polisisang garong atau perampok 
kawakan itu keluar dari rumah nabi Ibrahim dengan aman. Dalam hal ini kita 
temui orang baik(nabi) menolong orang jahat( garong, perampok kawakan). 
Sekarang apakah tidak mungkin terjadi dalam situasi tertentu  orang jahat 
(umpamnya sang fasis atau skin headmenolong oang baik-baik (Ibrahim isa 
umpamanya) dalam situasi khusus atau istimewa?. 
Yang pasti betul, bahwa kita harus berterima kasih pada setiap orang yang 
menolong kita, siapapun dia itu dan kalau bisa berbuat seperti yang dibuat oleh 
Nabi Ibrahim, juga tidak ada salahnya. Tanpa sedikitpun bermaksud untuk 
mereduksi pertolongan wanita berjilbab dan seorang anak kecil alochton yang 
berusaha memolong Ibrahim Isa dalam kemalangan jatuh terjerembab di dekat 
stoplicht, saya juga ingin membuat perbandingan-perbandingan yang saya dan juga 
orang lain alami dalam dunia yang masih penuh diskiriminasi rasial ini. Namun 
juga harus adil karena diskriminasi rasial tidak tidak harus dihadapi dengan 
emosi semata tapi juga dengan rasa adil, kewarasan, dan selalu berusaha 
obyektif. Bukankah begitu, bung Isa yang saya kagumi? (tak usah dijawab, saya 
menghormati tabu yang bung anut).
asahan.



- Original Message - 
  From: isa 
  To: hk...@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, September 15, 2009 11:13 PM
  Subject: [HKSIS] IBRAHIM ISA – CATATAN PARTIKELIRAN – (IV) - Anak Sekolah 
'Allochtoon' - dan Wanita Muslim ber-Jilbab



  IBRAHIM ISA – CATATAN PARTIKELIRAN – (IV)

  Rabu, 16 September

  ---




  Anak Sekolah 'Allochtoon' 

  dan Wanita Muslim ber-Jilbab 




  Beberapa waktu yang lalu, hari Kemis, aku mengalami hal yang samasekali 
diluar dugaanku. Tapi bangga juga sebagai orang 'allochtoon' di Belanda.




  Memang betul, yang akan kuceriterakan ini ada kaitannya dengan seorang anak 
sekolah atau 'bocah' 

[ac-i] Kenapa Pram Menolak Wayang?

2009-09-19 Terurut Topik BISAI
Sebagai manusia biasa tentu Pram juga berhak mempunyai pendapatnya sediri 
terhadap segala hal tetermasuk terhadap budaya etnisnya sendiri: budaya Jawa. 
Tentu orang-orang tidak bisa memaksa Pram supaya berpendapat lain dengan dalih 
umpamanya: Orang Jawa, kok  anti wayang.  Hal itu akan sama 'änehya seperti: 
 Orang Indonesia, kok menghina Indonesia. Anti atau menghina tentu ada 
alasannya. Dan Pram telah memberikan alasan mengapa  dia bilang Wayang itu 
omong kosong. Tentu setiap orang juga  berhak keberatan atas sikap Pram itu. 
Bukankah itu biasa saja?

Saya sendiri punya keberatan-keberatan tertentu terhadap berbagai sikap Pram. 
Umpamanya, Pram ingin besar sendiri dan tidak suka membagi sedikit kebesarannya 
kepada teman-teman sastrawannya yang dengan cara umpamanya membimbing, 
memberikan semangat, dan membantu menyalurkan karya-karya teman-temannya yang 
mengalami kesulitan  dalam menemukan dan mencari penerbit. Pram memang punya 
sifat tidak suka disaingi siapa saja termasuk oleh teman-temannya sendiri. 
Apakah itu jelek? Saya pikir bukan dari sini untuk menilai pribadi Pram sebagai 
pengarang.  Tidak suka disaingi adalah sifat menusia yang umum, manusiawi dan 
bukan dosa atau kesalaham. Termasuk sifat ingin besar sendiri dan tak suka 
berbagi. Itu juga sifat biasa saja dari kebanyakan manusia. Bukankah tidak 
sedikit orang-orang kaya yang tidak suka membagi hartanya kepada orang yang 
lebih miskin dan sangat miskin.Begitu pula keterkenalan atau kemashuran serta 
kebesasan, tidak ada keharusan untuk membaginya kepada siapapun. Pram adalah 
seortang pembela HAM yang paling terperinci dan paling pelit bila hak-haknya 
dirampas orang lain.Orang-orang hanya bisa keberatan seperti saya umpamnya, dan 
tidak lebih dari itu karena  itu adalah hak Pram dan juga hak setiap orang. 
Juga dalam hal punya pendapat.

Ada orang-orang yang mengatakan bahwa Pra itu meskipun dikelilingi oleh para 
teman-teman atau oleh pengagumnya, tapi sesungguhnya Pram tidak pernah punya 
teman. Ada juga yang mengatakan.Pram itu sombong, sulit diajak berteman rapat. 
Satu hal memang Pram bukan type manusia yang bisa diajak bicara dari hati 
kehati. Dalam berhadapan denga manusia, Pram selalu memasang jarak, juga dalam 
berbicara dan memang begitulah Pram telah dilahirkan dan tidak ada orang lain 
yang bissa mengubahnya. Dengan siapapun Pram berbicara, dia seperti berbicara 
dengan wartawan yang mewawancarainya. Tapi Pram selalu jujur dalam bicara, dia 
tidak suka bicara munafik dan suka terang-terangan  dengan kewajaran  yang 
sangat orisinil. tidak suka basa-basi, tidak suka diplomasi tapi langsung ke 
persoalan.Tokoh terkenal seperti Gus Dur yang terkenal suka ceplas-ceplos kalau 
ngomong, tapi di depan Pram dengan mudahnya  disikapi Pram  seperti teman 
sekelasnya bermain gundu semasa kecil. Ketiaka Gus Dur (waktu itu Presiden 
Indonesia) menawarkan permintaan maaf kepada Pram karena para pemuda Gus Dur 
yang Ansyor itu yang paling banyak membunuhi Komunis dan rakyat yang tidak 
bersalah, Pram cuma bilang: : Kok, mudahnya  minta maaf yang membuat Goenawan 
Mohamad turut gusar dengan reaksi Pram yang sungguh berkesan itu. Dan Pram 
memang patut besar sendirian, memang dia tidak punya saingan di negerinya 
sendiri!
asahan.


- Original Message -
From: muhidin m. dahlan
To: sastra-pembeba...@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, September 15, 2009 6:36 AM
Subject: Bls: #sastra-pembebasan# Kenapa Pram Menolak Wayang?


  Hehehehehe. Ah si Pram. Tapi sewaktu di Lekra, beberapa kali dia ngasih 
ceramah di hadapan para dalang Jogja dan Jateng..

Tabik
MUHIDIN M DAHLAN
www.akubuku.blogspot.com
www.indonesiabuku.com

--- Pada Sel, 9/6/09, BDG KUSUMO bdgkus...@volny.cz menulis:

Dari: BDG KUSUMO bdgkus...@volny.cz
Judul: #sastra-pembebasan# Kenapa Pram Menolak Wayang?
Kepada: nasional-l...@yahoogroups.com, sastra-pembeba...@yahoogroups.com, 
artculture-indonesia@yahoogroups.com, mediac...@yahoogroups.com, 
hk...@yahoogroups.com, mimbar-be...@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 9 Juni, 2009, 3:08 AM

Kenapa Pramoedya Menolak Wayang?

istimewa

Pramudya Ananta Toer

/Selasa, 9 Juni 2009 | 00:59 WIB

oleh Asep Sambodja

Ada pernyataan Pramoedya Ananta Toer yang membuat saya masygul. Dalam buku Saya 
Ingin Lihat Semua Ini Berakhir (Depok: Komunitas Bambu, 2008), Pramoedya Ananta 
Toer mengatakan kepada Kees Snoek bahwa sejak berumur 17 tahun, dirinya sudah 
menolak wayang, karena wayang pada dasarnya hanya omong kosong belaka.

Kenapa Pramoedya menilai wayang hanya omong kosong belaka? Menurut Pram, 
masyarakat Jawa dibesarkan oleh kisah Mahabarata dan mendapatkan inspirasi 
darinya. Dan, klimaks Mahabarata adalah pembantaian yang dilakukan saudaranya 
sendiri. Jadi, Pram menyimpulkan, pendidikan budaya Jawa terdiri dari perang 
saudara. Oleh karena itu, orang Indonesia tidak pernah akan menang melawan 
bangsa asing, katanya.

Pernyataan Pram yang singkat, padat, dan menyesakkan bagi pencinta wayang ini 
tidak lepas dari interpretasi 

[ac-i] Melihat Kegiatan Pemetaan Budaya oleh Lembaga Kebudayaan Lamongan (LKL)

2009-09-19 Terurut Topik Wajah Bercahaya
Radar Bojonegoro-Jawa Pos Group






  
[ Sabtu, 12 September 2009 ]

  

  Melihat Kegiatan Pemetaan Budaya oleh Lembaga Kebudayaan Lamongan (LKL)




  
  Petakan Budaya Dengan Konsep Obat Nyamuk


Banyaknya budaya Indonesia yang diklim Malaysia memantik
keprihatinan mendalam. Untuk mengantisipasi kasus seperti itu terjadi
terhadap kebudayaan Lamongan, para seniman Lamongan yang tergabung
dalam Lembaga Kebudayaan Lamongan (LKL) berinisiatif melakukan pemetaan
budaya asli Kota Soto tersebut.


  B. FEBRIANTO, Lamongan


---

Sekitar 30 seniman Lamongan dari berbagai komunitas
seni, seperti ludruk, wayang, jaran kepang, teater, paguyuban permadani
pada 7 September lalu terlihat berada di tiga kecamatan. Mereka sedang
melakukan safari sekaligus pemetaan budaya.

Perjalanan mereka
diawali dari Kecamatan Modo kemudian dilanjutkan ke Sukorame dan
perjalanan diakhir di Desa Songowareng Kecamatan Bluluk. Di setiap
kecamatan tersebut mereka bersilaturahmi ke rumah para seniman di
masing-masing kecamatan sekaligus mendata serta menanyakan perkembangan
aktivitas seni yang mereka geluti.

Beberapa aktivitas seni yang
didatangi antara lain seni sandur, ludruk, hingga campursari. Mereka
kemudian mendiskusikan hasil safarinya tersebut di halaman rumah Kepala
Desa Songowareng dengan lesehan.

Menurut penasehat LKL, Viddy AD
Daery, Desa Songowareng dipilih sebagai tempat diskusi karena desa itu
dulu dikenal kaya dengan seni ornamen rumah penduduk. ''Memandang Desa
Songowareng saya merasa ada kesan, bahwa dulu desa ini desa kaya karena
banyak terdapat peninggalan rumah-rumah yang terbuat dari kayu jati
berukir indah, dengan bentuk joglo atau bucu sesuai dengan teori
Antropologi Desa yang pernah saya pelajari sewaktu kuliah,'' ungkapnya.

Namun
saat ini, ujar budayawan nusantara tersebut, ada kesan menjadi
terlantar. Rumah-rumah tradisional tersebut satu persatu dijual kepada
orang kota yang ingin mempunyai rumah ala desa. Sebaliknya orang desa
bangga mengadopsi gaya kota dan ramai-ramai membangun rumah tembok yang
tidak akrab lingkungan. ''Padahal di Thailand,Malaysia bahkan
negara-negara Eropa dan Australia, desa tetap desa dan kota tetap kota.
Desa adalah alternatif kota, sehingga kalau orang kota bosan dengan
suasana kota, mereka menjadi turis yang berkunjung ke desa. Desa
menjadi makmur karena menyewakan homestay-homestay untuk orang kota,''
paparnya.

Menurut Viddy, di Indonesia sebenarnya juga mulai
digalakkan program Desa Wisata. Tapi sayangnya desa-desa sudah kadung
rusak karena berusaha menjadi kota. Mereka merasa malu jika tetap
berbentuk desa. ''Sungai-sungai dan jublang-jublang yang dulu asri
ramai-ramai diurug dijadikan tempat membuang sampah,'' tukasnya.

Sementara
itu menurut penasehat LKL laonnya, Haris Asito, kunjungan silaturahmi
ke kantong-kantong budaya itu akan terus digalakkan LKL untuk memetakan
kebudayaan Lamongan sebelum diklaim komunitas lain. ''Buktinya masih
ada kesenian Jepaplokan atau disebut juga Jaran Sepaplok serta Jaran
Kepang Dor di Songowareng yang hidupnya kembang kempis sehingga mudah
diklim pihak lain yang bersedia memberi perhatian,'' paparnya.

Menurut
Ketua LKL, Hidayat Iksan, kunjungan silaturahmi budaya tersebut persis
dengan ketika dewan (DPRD) mengadakan kunjungan hearing. ''Bedanya
hearing ala LKL ini tampak lebih serius dan tulus, sedang yang
dilakukan oleh dewan tampak cuma abang-abang lambe ,'' tukas pria
yang juga mantan anggota DPRD Lamongan itu.

Sekretaris LKL,
Rokhim ED menambahkan, konsep pemetaan budaya yang dilakukan LKL
tersebut seperti makan bubur atau menyalakan obat nyamuk bakar. Yakni
mulai bergerak dari pinggir kemudian ke tengah. Harapannya agar bisa
menyatukan energi kebudayaan lokal yang masih kuat di wilayah
pinggiran. ''Karena baru kali perama dilakukan, hasil pemetaan budaya
tersebut belum bisa disimpulkan. Kesimpulannya setelah safari budaya
ini selesai di semua wilayah. Selanjutnya hasilnya bisa dipikirkan
lebih lanjut menyangkut pengamanan budaya asli Lamongan tersebut,''
tukasnya.

Aktifis seniman dan budayawan yang hadir pada
kesempatan itu antara lain Haris Asito, Hidayat Iksan, Maruwa Naya,
Viddy AD Daery, Rokim ED, Fanani Mosah, Is Kasihady, Kris Yanto dan
Jumartono. Diskusi yang dimulai pukul 16.00 tersebut diakhiri dengan
berbuka puasa bersama.(*)




 









 

  Penerima Dana PKH di Lamongan Rame-Rame Kirim Kartu Lebaran ke Presiden
 

 

  210 Guru-Pengawas Lulus Sertifikasi
 

 

  PT Amartya Siap Bangun Hotel 
 

   

Re: [ac-i] Re: Putar Lagu Genjer-genjer, Radio di Solo Didesak Minta Maaf

2009-09-19 Terurut Topik agus safari
Saya pikir, Muhammad Arief sebagai seniman asal Banyuwangi; yaitu sang pencipta 
lagu Genjer-genjer tidak mengkhususkan lagu tersebut untuk PKI, tapi 
menceritakan keprihatinan pada saat itu mengenai kehidupan masyarakat. Lagu 
tersebut menceritakan pohon genjer yang ada diselokan kemudian diambil oleh 
ibu-ibu terus dijejer-jejer dipasar dan dibeli, lalu kemudian diolah dirumah 
menjadi makanan, begitulah inti dari syair dari lagu Genjer-genjer ciptaan M. 
Arief tersebut.

Hanya kemudian berjalannya roda politk negeri ini, M. Arief masuk pada Lembaga 
Kebudayaan Rakyat (Lekra), hingga saat itu lagu ini menjadi identik dengan 
lembaga politik yang dilarang tersebut. Hingga identiklah lagu tersebut dengan 
PKI.

Tapi itulah negeri ini, bergulir bagaikan dalam mimpi. Pada era sebelum 
pergolakan politik memanas, lagu ini menjadi lagu yang sangat populer dan 
banyak digemari; Bing Selamet dan Lilis Suryani menyanyikannya, kemudian 
beralih jadi konotasi miring.

Kenapa demikian? Ini karena lagu Genjer-genjer diplesetkan oleh Hasan 
Singodimayan (seniman HSBI), kata Genjer-genjer dalam lagu itu diganti jadi 
Jenderal-jenderal.  


Ya, begitulah nasib lagu genjer-genjer karena perjalanan politik negeri ini. 
Semoga masyarakat kita makin dewasa dan arif dalam memahami sejarah negeri dan 
budaya bangsa ini.

Salam,
Agus Safari





--- On Mon, 9/14/09, BISAI a.al...@kpnplanet.nl wrote:

From: BISAI a.al...@kpnplanet.nl
Subject: [ac-i] Re: Putar Lagu Genjer-genjer, Radio di Solo Didesak Minta Maaf
To: AKSARA SASTRA aksarasas...@yahoogroups.com, 
artculture-indonesia@yahoogroups.com, hk...@yahoogroups.com, 
mimbar-be...@yahoogroups.com, pembebasan_pa...@yahoogroups.com, SANTRI KIRI 
santrik...@yahoogroups.com, wahana-n...@yahoogroups.com
Date: Monday, September 14, 2009, 6:05 PM






 





  Salah satu perintah dari ayat: KETUHANAN YANG MAHA ESA. Akan 
ada saatnya lagu INDONESIA RAYA dan  BENDERA MERAH PUTIH akan dianggap haram.

bisai.



MOD:

Berita di Detik kurang lengkap, hanya disebut Laskar, mustinya Laskar 
Hizbullah, semacam FPI



- Original Message - 

  From: danarhadi2000 

  To: sastra-pembebasan@ yahoogroups. com 

  Sent: Monday, September 14, 2009 12:04 PM

  Subject: #sastra-pembebasan# Putar Lagu Genjer-genjer, Radio di Solo Didesak 
Minta Maaf



Senin, 14/09/2009 12:23 WIB

  Putar Lagu Genjer-genjer, Radio di Solo Didesak Minta Maaf

  Muchus Budi R. - detikNews



Solo - Solo Radio FM, sebuah stasiun radio di Solo hari ini, Senin (14/9/2009) 
didatangi puluhan orang anggota laskar. Mereka meminta radio tersebut meminta 
maaf kepada publik karena telah memutar lagu Genjer-genjer. Menurut para 
anggota laskar lagu tersebut adalah milik PKI yang telah membuat banyak orang 
sakit hati.



Pada segmen sahur hari Jumat (11/9/2009) lalu, Solo Radio FM mengadakan kuis 
dengan memutar soundtrack sejumlah film. Salah satu yang diputar adalah 
soundtrack Film Gie yaitu lagu Genjer-genjer.



Tayangan itulah yang dipersoalkan puluhan orang tersebut menyebut diri sebagai 
Laksar Hizbullah. Mereka datang dipimpin langsung oleh pimpinannya, Yanni 
Rusmanto. Dalam pertemuan dengan pimpinan Solo Radio FM, Yanni menegaskan 
mendapat mandat dari MUI setempat.



Menurut Yanni, Genjer-genjer adalah lagu milik PKI, partai politik terlarang di 
Indonesia. Pemutaran lagu itu, menurutnya, telah menyakiti perasaan para korban 
politik PKI di masa lalu.



Karena itulah, mereka mendesak Solo Radio FM meminta maaf secara terbuka kepada 
publik karena telah memutar lagu tersebut. Jika hal tersebut tidak dilakukan, 
Yanni mengatakan, laskar akan kembali mendatangi Solo Radio FM dalam jumlah 
yang lebih besar.



Atas desakan tersebut, pihak Solo Radio FM langsung meminta maaf dan menyatakan 
memang telah melakukan kekhilafan. Pernyataan maaf tertulis ditandatangani oleh 
GM Solo Radio FM, Yunianto Puspowardoyo, diserahkan kepada Yanni Rusmanto.



(mbr/djo)