[ac-i] 48. Adlan Delia Salah Wajah : Komik strip di PragatComic.com
Berhati-hatilah kalau diliatin terus wajahnya sama Adlan! Kali ini Adlan muncul tanpa Delia... Tapi ada gantinya, tokoh baru yang jadi korbannya Adlan... Langsung saja lihat di TKP! comic strip ke 48 di www.pragatcomic.com Comicstrip ahmadzeni Ikuti Tarung Komik Humor Berhadiah Total Dua Juta Rupiah! Di www.PragatComic.com Info Prakarya Cergam
[ac-i] Pameran Seni Rupa BANDUNG-JOGJA PP. ( A Meeting by the Rainroad)
BANDUNG-JOGJA PP. ( A Meeting by the Railroad) PAMERAN SENI RUPA kurator W Christiawan Pembukaan 11 Februari 2010 pukul 19.00 wib. Pameran berlangsung sampai dengan 21 Februari 2010 Artist Talk: 21 Februari 2010 pukul 14.00 wib Bertempat di Asbestos Art Space, Jl. RAA Martanegara No. 86 Bandung Menampilan seniman: (Bandung) Henryette Louise dan Beta Is (Yogyakarta) Drajat Wibowo dan E Pandu Dewa W --- BANDUNG JOGJA PP. (A Meeting by the Railroad) All true lives is meeting. Meeting does not lay in time and space, but space and time lay in meeting. (Martin Buber) Perjalanan adalah keberangkatan dari kota asal dan kedatangan di kota tujuan. Jika kita menempuh lewat jalur darat apakah kita akan memilih berjalan dengan menggunakan kaki kita sendiri, bersepeda, berbis ataupun berkereta api. Transportasi yang terakhir menggunakan stasiun sebagai tempat keberangkatan dan kedatangan. Dalam perjalanan kita melintasi ruang dan waktu sebagai pengalaman inderawi . Menggunakan kereta malam kita akan melintasi stasiun-stasiun kota-kota kecil dengan mata berat terserang kantuk, kita terhenyak dalam kursi empuk kereta eksekutif bertelevisi dan berAC atau keletihan dalam bangku gerbong kelas ekonomi bersama soundscape cecet cerowet pedagang kaki lima. Kilatan garisan cahaya rel-rel yang dibasuh cahaya kuning temaram lampu mercury, jalanan lenggang dengan kendaraan yang telah menepi. Kadang-kadang terbesit dalam pikiran untuk berhenti turun dan tersesat di kota kecil pada tengah malam. Hanya dengan senter, sebotol air mineral, sebuah HP dan ketidaktahuan yang puitis. Dalam perjalanan kita memiliki pengalaman dan beresiko untuk melakukan pertemuan baik dengan manusia, peristiwa dan benda-benda. Kita memasuki kapsul ruang dan waktu dengan rentang panjang yang telah ditentukan bergatung pada jarak ruang dan waktu tempuh. Keterlambatan adalah insiden yang biasa dalam agenda-agenda perjalanan. Siapa yang menaruh paku di atas rel kereta dan melempar batu di kaca jendela kaca kereta. Batu sebesar kepalan tangan terlontar kembali di kegelapan malam. Kaca jendela itu mulai retak meski tidak menganga sebuah panorama yang tak akan terlupakan dalam hidup. Pengalaman membentang panjang jalan besi menghilang dalam perspektif keluasan jarak pandang yang tak terhingga dalam rasa iri dan kekecewaan sosial anak-anak penghisap lem aibon pada rongga dada dan otak mereka yang kering berselaput cadar plastik yang dapat menghilang kepahitan dalam ruang dan waktu yang tak berkesesudahan. Kehilangan dan temuan dalam perjalanan adalah masalah yang harus kita pecahkan secara kreatif oleh seniman. Kita meninggalkan kota asal kita jauh di belakang dan memiliki harapan baru di kota tujuan.Drajat Wibowo dan Pandu Dewa datang dari Yogyakarta untuk bertemu Henryete Louise dan Beta Is di Bandung. Mereka berdiskusi bersama denganku tentang kemungkinan-kemungkinan dalam kesenian mereka. Drajat Wibowo dengan mengambil perpanjangan dari seni obyeknya mengeksplorasi bentuk bintang yang sempurna sebagai tanda sosialisme kerakyatan menjelma tokoh bintang-bintang dalam karya seni lukisnya yang merupakan personifikasi dari tokoh-tokoh yang ia temukan dalam kehidupannya. Badut yang profesinya membuat komedi untuk membuat penonton mentertawakan nasibnya sendiri kini menangis melihat kekuasaan yang tidak jelas arahnya, pada Kuda Barong Kembar (2010). Keberpihakan pada kaum yang tertindas tampak pada Kami Masih Bersamamu Kawan (2010). Pada seni obyek Pandu kita melihat ironi masih ada orang yang bersuka cita ketika sementara orang terlilit lehernya oleh melambungnya harga bahan bakar dalam Bukan Fastfood (2009) . Kedua perupa Yogya kini masih menampilkan tema kritik sosial dan keberpihakan pada wong cilik. Sementara Henryete Louise menampilkan karya – karya gelap dari pengalaman pribadinya dengan teknik mix-media dalam Inisial D (2010) dan Beta Is menampilkan dunia fauna lewat susunan puzzle warna yang rumit dalam Anjing (2009) dan Lompat Kodok (2010) membuka enigma pada sebuah keasyikan tersendiri , tulus, intensif dan tidak bertendesi. Pertemuan perupa muda dalam Bandung-Jogja PP. merupakan sebuah upaya seniman muda dalam menempuh perjalanan kreatifitas meraka. Pameran ini merupakan stasiun dimana mereka bertemu baik berinteraksi secara personal dan berbagi dalam ekspresi yang tumbuh dan berkembang pada masa mendatang. Kelak mereka akan melakukan pertemuan-pertemuan spiritual-kreatif mereka kembali entah dalam badai, halilintar ataupun hujan. W Christiawan Kurator Pameran _ New Windows 7: Find the right PC for you. Learn more. http://windows.microsoft.com/shop
[ac-i] A.Kohar Ibrahim: Gema Di Sini Sana
Gema Di Sini Sana Sajak : A.Kohar Ibrahim Di Sini Bumi Putih Langit Putih Nah Di Sana Gerak Gagak Teriak Serak Siapa Sih Tuli Kelu Bisu Terlena Dalam Kelambu Tercengkam Kegelapan Gelap Malam Zaman Kelam ? Di Sini Bumi Putih Langit Kelabu Nah Di Sana Gerak Gagak Teriak Serak Siapa Sih Membuta Masih Cumbu Dalam Kelambu Gaya Kini Gaya Lalu Pagi Siang Tak Kenal Malu ? Di Sini Bumi Putih Malam Putih Nah Di Sana Gerak Gagak Tetap Congkak Siapa Sih Berlutut Tunduk Berkaki Tapi Tak Tegak Dusta Burung Unta Susah Pasrah Taat Laknat Tersesat ! Di Sini Bumi Putih Langit Pucat Nah Di Sana Gerak Gagak Gerak Budak Yang Ngelindur Terus Tidur Yang Terjaga Buruk Mimpi Kelambu Kelabu Terkuak Budak Teriaki Gagak Kolong Pun Terkuak Sejuta Tengkorak ! Di Sini Bumi Putih Langit Memerah Nah Di Sana Langit Menggema Serak Teriak Mengoyak Kelambu Kuning Kelabu Pendongkrak Lowong Kolong Pengerak Karatan Ingatan Harta Karun Pelanun Korban Kekuasaan Arogan ! (10.12.09 – 1.2.10) http://16j42.multiply.com/links/item/120/; http://artscad.com/@/AKoharIbrahim
Re: [ac-i] Pernyataan Sejarawan Indonesiatentang Pelarangan Buku yang membahayakan Kebebasan Akademis
Saya sendiri secara prinsip menentang semua pelarangan buku oleh Kejagung. Namun dalam pernyataan di bawah ini, yang diambil contoh sebagai buku yang dilarang dari lima buku yang dilarang hanya buku John Roosa saja padahal masih ada empat buku lainnya dan bahkan buku Lekra tidak membakar buku oleh Rhoma dan Mudidin tidak disinggung sama sekali. Ini menunjukkan bahwa pernyataan di bawah ini hanya membela satu pihak saja: bukunya John Roosa yang dibela oleh para kumpulan intelektuil lainnya atau paling tidak dengan muatan solidaritas yang amat terbatas, bila itupun ada. Tapi sesungguhnya inipun tidaklah terasa sangat aneh karena buku yang mereka bela dan puji-puji itu adalah yang berisi anti komunis yang oleh kebodohan Kejagung turut mereka larang. Saya pribadi turut berkepentingan agar buku itu tidak dilarang dan dibiarkan menyebar luas agar rakyat Indonesia dapat menilai sendiri bagaimana sebuah karya seorang intelektuil asing dengan kelihaiannya berpura-pura punya pendirian progressif tapi mempunyai makna jelas untuk memecah belah intern PKI sesuai dengan politik jangka panjang suharto dan para penerus orba hingga sekarang ini. Pernyataan para intelektuil di bawah ini lebih menekankan sikap anti komunis mereka daripada melawan larangan Kejagung itu sendiri yang mereka buktikan sendiri dengan hanya mengambil satu contoh buku yaitu bukunya John Roosa. ASAHAN. - Original Message - From: Slamet Thohari To: Jarik ; Lafadl ; Bahstul Masail ; KMNU 2000 ; NU-US ; Kunci ; art Culture ; Mediacare ; alter Sent: Tuesday, January 26, 2010 2:21 AM Subject: [ac-i] Pernyataan Sejarawan Indonesiatentang Pelarangan Buku yang membahayakan Kebebasan Akademis Pernyataan Sejarawan Indonesia dan Sejarawan Internasional tentang Pelarangan Buku yang membahayakan Kebebasan Akademis Share Today at 3:05pm Statement from the International Conference “Kemerdekaan dan Perubahan Jati Diri: Postcolonial Indonesian Identity” Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 14-15 Januari 2010 As Indonesian and International historians, we oppose the banning of book in Indonesia recently. For example, John Roosa’s book Dalih Pembunuhan Massal. This book is an objective work of historical scholarship. Its original English version has already received high praise throughout the world and is including in teaching curricula in Indonesia and other Asian countries, Australia, North America and Europe. As we understand it, the banning is based on outdated laws. Indonesia has made great progress in achieving democracy over the past decade, and this attack on academic freedom represents a set back for Indonesian society in its struggle for a free and prosperous future. The articles presented in the conference gives a picture of an Indonesia that from its inception intended to develop a national identity that would accommodate differences of opinions and appreciate uphold the academic freedom of experiences since the early period of independence. We hope that the relevant authorities will reconsider this banning as quickly as possible. Yogyakarta, 15 January 2010 1 J Thomas Lindblad (PhD, Leiden University) 2 Robert Cribb (Professor, Australian National University) 3 Bambang Purwanto (Professor Depatment of History UGM-InSI) 4 THEE Kian Wie (Ph.D, Senior researcher of P2E LIPI) 5 Adrian Vickers (Professor The University of Sidney) 6 Henk Schulte Nordholt (Professor VU University Amsterdam) 7 Marieke Bloembergen (PhD University of Amsterdam) 8 Freek Colombijn (PhD VU University Amsterdam) 9 Arya Wanda Wirayuda (Master candidate pascasarjana UGM) 10 Helen (Master candidate Pascasarjana UGM) 12 I Nyoman Wijaya (PhD, Historian UNUD) 13 Wartoyo (PhD Candidate, Historian UKSW) 14 Sitti Maryam (Master of history, UGM) 15 Dede Rohayati (Master candidate Pascasarjana UGM) 16 Zaiyardam Zubir (PhD candidate UGM- Universitas Andalas) 17 Aplonia D Yanggon (Master candidate Pascasarjana UGM) 18 Faizatush Solikhah (Master candidate Pascasarjana UGM) 19 Razif (Master of history UGM, Institut Sejarah Sosial Indonesia) 20 Sri Margana (PhD, Department of History UGM-InSI) 21 Widya Fitrianingsih (Department of History UGM) 22 Budi Agustono (PhD candidate UGM-USU) 23 Dhanang Respati Pungguh (PhD candidate UGM-UNDIP) 24 Baha Uddin (Master of history UGM) 25 Mutiah Amini (PhD candidate UGM) 26 Abdul Syukur (PhD candidate UI-UNJ) 27 Yuke Ardhiati (PhD Trisakti) 28 Yuyun Fatimah (UGM) 29 Rahmat S (UNY) 30 Nurhadi (UIN Jogja) 31 Hayasi Eichi (PhD candidate Keio University, JSPS) 32 Frank Dhont (Yale University) 33 Abdul Wahid (PhD candidate Utrecht-Department of History UGM)
[ac-i] HAIKU-HAIKU PERCOBAAN
ASAHAN: Bulan tidak hadir Puisi tidak lahir Di luar salju di dalam nyala tungku Sekumpulan angsa rapat komite Danau-danau beku Hamparan roti tiada tampak Jalanan seperti kaca Kendaraan remuk di atasnya Garam Pemerintah bersembunyi di gudang Perkutut bersiul di bulan Februari Cuaca masih hitam Para penganggur menggigil di Amsterdam Voedsel bank ditutup tahun ini Burung-burung mulai berangkat ke Selatan Gelandangan kembali mengais tong sampah Hoofddorp berangsur menjadi kota Makam-makam terancam pemindahan Orang mati mencari tempat sunyi Asahan. Hoofddorp 622010
[ac-i] Pelet, Santet Remaja Banten di BUNDEL BALADA SI ROY
PELET DAN SANTET REMAJA BANTEN DI BUNDEL BALADA SI ROY Novel BALADA SI ROY yang pernah dimuat bersambung di mjalah HAI, diterbitkan lagi oleh GONG Publishing. Dari 10 buku yang diterbitkan Gramedia, kini dibundel 1 buku, hard cover, ukuran sebesar Laskar Pelagi, tebal (estimasi) : 450 hlm, Ukuran buku : 15 x 23 cm, Kertas : HVS 70 gram, Warna cetak isi : hitam-putih. KLASIK Novel klasik yan pernah diberi label novel remaja terbaik oleh PDK pada masa itu (1990), mengambil setting lokasi Serang (Banten), SMAN 1 SERANG DAN SELURUH KOTA-KOTA DI INDONESIA DAN ASIA. Ini tentan cowok yang betul-betul cowok. Hai menyebutnya generasi Jaguar, kata Golng. Juga tentang kebudayaan Banten, jika ingin tahu tentang bagaimna santet dan debus serta peet digunakan remaja Banen, belilah BALADA SI ROY. Novel karya Gol A Gong (Dulu Gola Gong) pernah best seller pada masanya dan mencoba kembali mewarnai jagat pernovelan mutakhir di ngeri ini. Buku ini cocok dihadiahkan bagi adik2 kita yang sedang mencari identitas atau jati diri. Remaja Roy banyak memberikan pelajaran kehidupan sebagai remaja. NO. ID Untuk yang sudah transfer memesan BUNDEL BALADA SI ROY dan hendak confirm ke email balada.si...@yahoo.com, tolong selain sertakan nama, email, hp, alamat rumah, juga NO IDENTITAS, karena insya Allah akan dibikinkan kartu anggota. Alhamdulillah, pemesan sudah 80 orang, hmm, menuju 1000 pemesan pertama.Co-sponsor sudah 2; Suhud Media Promo Seragn dan PT. GEN-ID Jakrata dan Yayasan Tunas Cendekia (solidaritas kebersamaan) Jakarta..Jangan lupa, jika tidak keberatan, confirm ke email sy: balada.si...@yahoo.com, tulis nama, alamat rumha untuk ngirim buku, no hp, no identitas untuk dibikin kartu anggota, dan ingat, harga bundel Balada Si Roy Rp. 115 ribu (Jawa), Rp. 125 ribu (luar Jawa). ongkos kirim GRATIS.(Jang RuDun)
Re: [ac-i] Tohpati Akan Konser di Salihara
Ini infonya ga salah ya tanggal 6 Februari? Salam, Indi Sent from my BlackBerry® smartphone -Original Message- From: kabar indo kabari...@gmail.com Date: Wed, 27 Jan 2010 15:40:14 To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [ac-i] Tohpati Akan Konser di Salihara Kalau wartawan gratis, he3x. 2010/1/27 MGR indun...@yahoo.com Tohpati akan menggelar konser musik jazz di Salihara Sabtu, 6 Februari 2010, pukul 20:00. Tohpati akan tampil bersama Indro Hardjodikoro (bas), Demas Narawangsa (drums), Endang Ramdhan (kendang), dan Diki Suwarjiki (suling) – dengan bendera Tohpati Berlima Tohpati Ario Hutomo adalah seorang penulis lagu Indonesia dan gitaris jazz yang karyanya banyak memadukan unsur-unsur musik modern dan tradisional Nusantara. Tohpati pernah menyabet gelar Gitaris Terbaik pada Festival Band se-DKI pada usia 14 tahun. Tahun 1989 ia terpilih menjadi Gitaris Terbaik Festival Band se-Jawa. Di tahun itu juga ia menyabet gelar Gitaris Terbaik pada Yamaha Band Explosion tingkat Nasional. Tahun 1993, ia bergabung dalam grup Simak Dialog yang beranggotakan Riza Arshad, Arie Ayunir, dan Indro. Bersama Simak Dialog, Tohpati telah merilis tiga album: Lukisan, Baur, dan Trance/Mission. Dalam konsernya di Teater Salihara kali ini, Tohpati akan tampil bersama Indro Hardjodikoro (bas), Demas Narawangsa (drums), Endang Ramdhan (kendang), dan Diki Suwarjiki (suling) – dengan bendera Tohpati Berlima. Mereka akan membawakan delapan lagu, antara lain “Gegunungan”, “Etno Funk”, “Rain Forest”, “Bedhaya Ketawang”, dan “Perang Tanding”. Pementasan musik jazz ini akan diselenggarakan di Teater Salihara pada hari Sabtu, 6 Februari 2010, pukul 20:00 WIB. Tiket seharga Rp 50.000,- (dan Rp 25.000,- khusus untuk pelajar/mahasiswa) dapat dipesan melalui 0817-077-1913, d...@salihara.org, atau secara on-line melalui www.salihara.org Untuk keterangan lebih lanjut mengenai program ini dan program Komunitas Salihara lainnya, silakan hubungi me...@salihara.org atau d...@salihara.org. Konser jazz akan senantiasa diadakan di setiap minggu pertama di tiap bulan. Sampai bertemu di Komunitas Salihara! Komunitas Salihara; Jl. Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520. Tel: 021-789-1202. http://salihara.org/main.php?type=detailmodule=newsmenu=childparent_id=16id=202item_id=882 http://www.facebook.com/event.php?eid=275096691267ref=mf -- Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.com -- Arul Arista Majalah Kabarindo dan Kabarindo.Com CV.KABARINDO UTAMA Telp Redaksi: (021) 42 66 183 Mobile: 0815 840 46 190 - 0812 1074 1944 Alamat Redaksi; Jl. Kemayoran Ketapang 95, Kel.Kebon Kosong Kec.Kemayoran-Jakarta Pusat Support with ONSTAGE Magazine and K2SI (Komunitas Kritik Sinema Indonesia) www.kritiksinema.com Kabarindo juga adalah anggota dari Aliansi Jurnalis Online Indonesia (@JOIN)
[ac-i] Pameran Seni Rupa BANDUNG-JOGJA PP. ( A Meeting by the Rainroad) [1 Attachment]
BANDUNG-JOGJA PP. ( A Meeting by the Railroad) PAMERAN SENI RUPA kurator W Christiawan Pembukaan 11 Februari 2010 pukul 19.00 wib. Pameran berlangsung sampai dengan 21 Februari 2010 Artist Talk: 21 Februari 2010 pukul 14.00 wib Bertempat di Asbestos Art Space, Jl. RAA Martanegara No. 86 Bandung Menampilan seniman: (Bandung) Henryette Louise dan Beta Is (Yogyakarta) Drajat Wibowo dan E Pandu Dewa W --- BANDUNG JOGJA PP. (A Meeting by the Railroad) All true lives is meeting. Meeting does not lay in time and space, but space and time lay in meeting. (Martin Buber) Perjalanan adalah keberangkatan dari kota asal dan kedatangan di kota tujuan. Jika kita menempuh lewat jalur darat apakah kita akan memilih berjalan dengan menggunakan kaki kita sendiri, bersepeda, berbis ataupun berkereta api. Transportasi yang terakhir menggunakan stasiun sebagai tempat keberangkatan dan kedatangan. Dalam perjalanan kita melintasi ruang dan waktu sebagai pengalaman inderawi . Menggunakan kereta malam kita akan melintasi stasiun-stasiun kota-kota kecil dengan mata berat terserang kantuk, kita terhenyak dalam kursi empuk kereta eksekutif bertelevisi dan berAC atau keletihan dalam bangku gerbong kelas ekonomi bersama soundscape cecet cerowet pedagang kaki lima. Kilatan garisan cahaya rel-rel yang dibasuh cahaya kuning temaram lampu mercury, jalanan lenggang dengan kendaraan yang telah menepi. Kadang-kadang terbesit dalam pikiran untuk berhenti turun dan tersesat di kota kecil pada tengah malam. Hanya dengan senter, sebotol air mineral, sebuah HP dan ketidaktahuan yang puitis. Dalam perjalanan kita memiliki pengalaman dan beresiko untuk melakukan pertemuan baik dengan manusia, peristiwa dan benda-benda. Kita memasuki kapsul ruang dan waktu dengan rentang panjang yang telah ditentukan bergatung pada jarak ruang dan waktu tempuh. Keterlambatan adalah insiden yang biasa dalam agenda-agenda perjalanan. Siapa yang menaruh paku di atas rel kereta dan melempar batu di kaca jendela kaca kereta. Batu sebesar kepalan tangan terlontar kembali di kegelapan malam. Kaca jendela itu mulai retak meski tidak menganga sebuah panorama yang tak akan terlupakan dalam hidup. Pengalaman membentang panjang jalan besi menghilang dalam perspektif keluasan jarak pandang yang tak terhingga dalam rasa iri dan kekecewaan sosial anak-anak penghisap lem aibon pada rongga dada dan otak mereka yang kering berselaput cadar plastik yang dapat menghilang kepahitan dalam ruang dan waktu yang tak berkesesudahan. Kehilangan dan temuan dalam perjalanan adalah masalah yang harus kita pecahkan secara kreatif oleh seniman. Kita meninggalkan kota asal kita jauh di belakang dan memiliki harapan baru di kota tujuan.Drajat Wibowo dan Pandu Dewa datang dari Yogyakarta untuk bertemu Henryete Louise dan Beta Is di Bandung. Mereka berdiskusi bersama denganku tentang kemungkinan-kemungkinan dalam kesenian mereka. Drajat Wibowo dengan mengambil perpanjangan dari seni obyeknya mengeksplorasi bentuk bintang yang sempurna sebagai tanda sosialisme kerakyatan menjelma tokoh bintang-bintang dalam karya seni lukisnya yang merupakan personifikasi dari tokoh-tokoh yang ia temukan dalam kehidupannya. Badut yang profesinya membuat komedi untuk membuat penonton mentertawakan nasibnya sendiri kini menangis melihat kekuasaan yang tidak jelas arahnya, pada Kuda Barong Kembar (2010). Keberpihakan pada kaum yang tertindas tampak pada Kami Masih Bersamamu Kawan (2010). Pada seni obyek Pandu kita melihat ironi masih ada orang yang bersuka cita ketika sementara orang terlilit lehernya oleh melambungnya harga bahan bakar dalam Bukan Fastfood (2009) . Kedua perupa Yogya kini masih menampilkan tema kritik sosial dan keberpihakan pada wong cilik. Sementara Henryete Louise menampilkan karya – karya gelap dari pengalaman pribadinya dengan teknik mix-media dalam Inisial D (2010) dan Beta Is menampilkan dunia fauna lewat susunan puzzle warna yang rumit dalam Anjing (2009) dan Lompat Kodok (2010) membuka enigma pada sebuah keasyikan tersendiri , tulus, intensif dan tidak bertendesi. Pertemuan perupa muda dalam Bandung-Jogja PP. merupakan sebuah upaya seniman muda dalam menempuh perjalanan kreatifitas meraka. Pameran ini merupakan stasiun dimana mereka bertemu baik berinteraksi secara personal dan berbagi dalam ekspresi yang tumbuh dan berkembang pada masa mendatang. Kelak mereka akan melakukan pertemuan-pertemuan spiritual-kreatif mereka kembali entah dalam badai, halilintar ataupun hujan. W Christiawan Kurator Pameran _ New Windows 7: Simplify what you do everyday. Find the right PC for you. http://windows.microsoft.com/shop
[ac-i] Senjakala Pakatan
RENCANA-BERITA HARIAN Pakatan tidak mampu jadi alternatif kepada BN Oleh Haspaizi Mohd Zain SEBAIK Pas selesai membuat keputusan terhadap dua pemimpinnya iaitu Pesuruhjaya Pas Selangor, Datuk Dr Mohd Hassan Ali dan Ahli Parlimen Shah Alam, Khalid Samad kerana melanggar disiplin parti, Parti Keadilan Rakyat (PKR) dan DAP pula tampak semakin bergolak apabila pemimpin mereka semakin sibuk mengkritik kepemimpinan Ketua Menteri Pulau Pinang, Lim Guan Eng. Bagaikan tidak menghormati resolusi persepakatan yang dimeterai pada Konvensyen Pakatan Pembangkang akhir tahun lalu, pemimpin PKR tidak mengendahkan arahan pucuk pimpinan apabila terus mengkritik sesama sendiri. Walaupun, PKR semakin bergolak dengan perbalahan sesama sendiri, ia tidak menarik minat Umno atau Barisan Nasional (BN) untuk menghentam mereka. Umno dan BN sebaliknya terus berusaha menumpukan kepada langkah memenangi hati rakyat. Berbanding pembangkang, selepas pelbagai janji ditabur pada kempen pilihan raya umum lalu, kini mereka semakin sibuk berpolitik sehinggakan lupa akan amanah diberikan rakyat. innity_country = MY; innity_client = 17; innity_zone = 761; innity_channel = ; innity_keyword = ; innity_country = MY;innity_path = /200912_2140/9202/;innity_proxy = proxy_12481;innity_ord = ord=[timestamp];function ebStdBanner0_DoFSCommand(command,args){try{command = command.replace(/FSCommand:/ig,);if((command.toLowerCase()==ebinteraction) || (command.toLowerCase()==ebclickthrough))gEbStdBanners[0].handleInteraction();}catch(e){}}function ebIsFlashExtInterfaceExist(){return true;} Bermula dengan tindakan Ahli Parlimen Kulim-Bandar Baharu, Zulkifli Nordin, membuat laporan polis terhadap Khalid yang didakwa memperlekehkan enakmen agama Islam, kemelut pembangkang kian ketara apabila Ahli Parlimen Bayan Baru, Datuk Seri Zahrain Hashim dengan terbuka mengkritik Guan Eng, diikuti rakannya yang juga Ahli Parlimen Nibong Tebal, Tan Tee Beng. Namun bekas Naib Ketua Pemuda Keadilan, Muhammad Zahid Md Arip, menyifatkan konflik yang berlaku dalam PKR dan DAP adalah sandiwara murahan dicipta pembangkang bagi mengalihkan tumpuan rakyat terhadap perbicaraan kes liwat Ketua Umum PKR, Datuk Seri Anwar Ibrahim. Beliau berkata, tuduhan pemimpin parti itu bahawa Guan Eng adalah diktator, cauvinis dan berfikiran komunis adalah perkara lama, kerana sememangnya mereka sudah tahu serta arif dengan pendirian DAP. Malah katanya, sudah terlewat bagi pemimpin PKR untuk menjadi wira Melayu, selepas nasib peniaga Melayu di Pulau Pinang terhimpit dan ditindas kerajaan negeri. function ebStdBanner1_DoFSCommand(command,args){try{command = command.replace(/FSCommand:/ig,);if((command.toLowerCase()==ebinteraction) || (command.toLowerCase()==ebclickthrough))gEbStdBanners[1].handleInteraction();}catch(e){}}function ebIsFlashExtInterfaceExist(){return true;} Kalau Zahrain cakap Guan Eng sebagai komunis, ini sebenarnya perkara lama. Sebaiknya kita usah terpengaruh dengan kemelut yang berlaku dalam pakatan pembangkang, kerana itu semua adalah sandiwara ciptaan mereka sendiri yang akhirnya Anwar akan kata semua masalah itu dapat diselesaikan, katanya. Sementara itu Ahli Majlis Tertinggi (MT) Umno, Dr Mohd Puad Zarkashi, berkata tindakan Anwar mengheret Ahli Parlimennya yang 'celupar' ke Lembaga Disiplin adalah untuk mempertahankan rakan kongsinya dalam pakatan daripada menyiasat punca tidak puas hati anak buahnya. Manakah yang lebih penting, iaitu mempertahankan rakan kongsi atau menyiasat sejauh manakah kebenaran isu yang menimbulkan rasa tidak puas hati di kalangan wakil rakyat terbabit. Anwar sudah tentu tidak sanggup dan tidak berani memperjudikan masa depan pakatan pembangkang. Ini akan menghancurkan kredibilitinya sebagai pemim-pin pembangkang. Dia akan dilihat sebagai terlalu lemah untuk merealisasikan kewujudan pakatan pembangkang. Apatah lagi mereka baru saja selesai mengadakan konvensyen pakatan pembangkang dengan pelbagai resolusi dan janji yang indah-indah. Paling ketara, Anwar pasti tidak mahu memperjudikan impiannya untuk menjadi Perdana Menteri, katanya. Kegagalan merealisasikan kewujudan Pakatan Rakyat bermakna Anwar semakin jauh daripada mimpi besarnya itu. Oleh itu baginya, mengambil tindakan disiplin adalah jalan selamat berbanding tindakan menyiasat isu rasa tidak puas hati yang dibangkitkan. Tetapi hakikatnya kredibiliti Anwar dan PKR yang mahu menjadi parti yang demokratik dan mempertahankan kepentingan rakyat sudah semakin dipersoalkan. Bagi Pensyarah Sains Politik Universiti Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM), Dr Tunku Mohar Tunku Mohd Mokhtar, pakatan pembangkang tidak mampu menjadi parti alternatif kepada BN serta gagal menunaikan apa yang dijanjikannya. Katanya, belum sampai satu penggal pembangkang memenangi