[ac-i] KABAR BAIK : Penghargaan Komunitas Asia Tenggara - Pasifik untuk Misbach Yusa Biran

2010-08-10 Terurut Topik Dimas Fuady




Salam!
Rekan-rekan, ada kabar gembira dari dunia perfilman Indonesia. 
Tokoh perfilman Indonesia Misbach Yusan Biran (76 Tahun) meraih
penghargaan status
Fellows dari Asosiasi Arsip
Audiovisual Asia Tenggara-Pasifik, SEAPAVAA, Selasa, (3/8) di Bangkok. 
Penghargaan ini diberikan atas jasa dan sumbangannya yang sangat penting dalam 
bidang arsip audiovisual. Misbcah juga dinyatakan sebagai inspirasi bagi 
komunitas arsip film di Asia dan Pasifik. Pendiri
Sinematek Indonesia itu juga adalah orang pertama yang menerima Lifetime 
Achievement
Award SEAPAVAA pada tahun 1997.


Selengkapnya di :



http://www.dkj.or.id/news/film/penghargaan-komunitas-asia-tenggara-pasifik-untuk-misbach-yusa-biran

Salam!

Dimas Fuady
Public Relations Jakarta Arts Council 
www.dkj.or.id 






[ac-i] Undangan : Pembukaan PAMERAN PELUKIS JAKARTA [1 Attachment]

2010-07-16 Terurut Topik Dimas Fuady




Undangan : Pembukaan PAMERAN PELUKIS JAKARTA

 

 

Kepada Yth :

Rekan-rekan jurnalis 







Salam,



Dewan Kesenian Jakarta bersama PKJ-TIM 

mengundang
untuk hadir pada acara :

 

PEMBUKAAN PAMERAN PELUKIS JABODETABEK

“DETERJEN”

yang akan
dibuka oleh : Christine Hakim

 

 

Jumat, 16 Juli 2010

Pukul 19.00 WIB

Galeri Cipta II – Taman Ismail Marzuki

Jl. Cikini Raya No.73 Jakarta Pusat

 

 

“Deterjen”
merupakan pameran pelukis Jakarta dan sekitarnya. 

Kata Deterjen sendiri berasal dari kata Latin
'de-'jauh' dan 'tergere'-'menyapu secara harafiah berarti ''menyeka
diri''-membersihkan diri dimana deterjen sendiri mempunyai keunggulan daya cuci
yang lebih sempurna. Ini sebagai sebuah metafora dari sebuah keinginan untuk
menyapu atau membersihkan suatu keadaan buruk yang sedang terjadi di masyarakat
kita dewasa ini. Dimana masalah hukum, politik, moral, ketidakadilan maupun hak
asasi manusia sudah lama terabaikan dinegeri ini.



Pelukis Jakarta yang mempunyai kepekaan tersendiri dalam merespon suatu
keadaan,melihat,merasakan,merenungkan,dan kemudian mengekspresikannya ke dalam
karya-karya agung yang mampu memberikan daya pencerahan terhadap masyarakat
bangsa dan jamannya.



Salam!

Dewan
Kesenian Jakarta

www.dkj.or.id

CP. Sugar
Nadia. 021 3162780, 31937639

 

 





[ac-i] Undangan : Pameran, resital Orgel dan alat musik gesek di TIM

2010-06-26 Terurut Topik Dimas Fuady


Salam,
 Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) meluncurkan program musik bertajuk “Organologi”. 
Sebuah
program yang salah satu tujuannya untuk memperkenalkan kepada khalayak tentang
alat musik Orgel (organ pipa) yang kesyahduan suaranya jarang dijumpai oleh
orang kebanyakan. Selain itu kembali DKJ mengundang seorang luthier, ahli
reparasi alat musik gesek asal Singapura Tong Ming Xi. Termasuk dalam rangkaian
program ini, DKJ akan menggelar resital orgel yang akan diisi oleh beberapa
musisi klasik kenamaan tanah air (informasi lebih lengkap mengenai program ini 
harap kunjungi www.dkj.or.id atau hubungi Ranti di (021) 31937639). 

 

Untuk itu kami bermaksud
mengundang rekan-rekan media untuk bisa bersama-sama menikmati sekaligus
memberi masukan terhadap program ini. 

 

Berikut adalah jadwal pelaksanaan
program “Organologi” :

 

Pameran
Orgel  Bengkel “The Luthier”

Organbuilder
: Benedictus Martono Hidajat

The Luthier
: Tong Ming Xi

24
– 30 Juni 2010 | 09.00 – 17.00 WIB

Galeri
Cipta III, Taman Ismail Marzuki

 

Serba-serbi
Biola bersama Tong Ming Xi 

Minggu,
27 Juni 2010 | 19.00 – 20.00 WIB

Galeri
Cipta III, Taman Ismail Marzuki

 

“Resital
Orgel” bersama Tommy Prabowo, Eric Awuy dan artis muda

Minggu,
 27 Juni 2010 | 20.05 – 21.30 WIB

Galeri
Cipta III, Taman Ismail Marzuki

 

Semoga rekan-rekan media bisa ikut menghadiri dan terlibat
dalam acara tersebut.

 

Salam,

Dimas Fuady
Public Relations




[ac-i] UNDANGAN : Berbincang dengan Remi Silado

2010-05-22 Terurut Topik Dimas Fuady
Tidak Berjarak dengan Remi Silado

Selalu menarik membahas Remi Silado, salah satu sastrawan Indonesia yang masih 
aktif berkarya hingga sekarang. Selain sebagai sastrawan dan penyair, pemilik 
nama asli Yapi Panda Abdiel Tambayong dan sederet nama pena itu juga aktif 
sebagai musisi, dramawan bahkan pelukis. 

Dalam dunia sastra dan kepenyairan, sastrawan yang pernah dianugerahi hadiah 
Sastra Khatulistiwa 2002 untuk novelnya Kerudung Merah Kirmizi ini juga 
dinobatkan sebagai pengarang buku sajak tertebal versi Museum Rekor Indonesia 
melalui buku kumpulan sajaknya Kerygma  Martyria setebal 1.056 halaman. 
Novelnya bertajuk Ca Bau Kan juga laris manis, bahkan sampai dibuatkan film 
pada awal tahun 2000-an. 

Kini setelah berbagai pencapaian itu, bagaimana Remi Silado memandang dunia 
sastra Indonesia saat ini ? 

Dewan Kesenian Jakarta mengundang Remi Silado untuk berbagi pemikiran dan 
pengalamannya, menerawang dunia sastra Indonesia dari sudut pandangnya. Bahkan 
lebih pribadi, karena Remi akan mengajak kita menyelami proses kreatifnya saat 
menghasilkan sebuah karya. 

Remi Silado akan hadir dalam program Bincang Tokoh, sebuah program baru Dewan 
Kesenian Jakarta yang salah satu tujuan utamanya memberikan ruang diskusi yang 
tidak berjarak antara siapapun peminat sastra dengan tokoh sastra Indonesia 
yang telah teruji kualitasnya. Ruang seperti inilah yang diharapkan akan 
memberikan inspirasi dalam mengembangkan dunia kesusasteraan Indonesia di masa 
mendatang. 

Bincang Tokoh bersama Remi Silado
Jumat, 21 Mei 2010
15.00 – 17.00 WIB
Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki
Menteng – Jakarta Pusat
 
Gratis dan untuk umum 

Informasi hubungi :
Nefa Firman – 021 31937639, 3162780, 39899634






[ac-i] UNDANGAN : Teater Poros PIDATO

2010-05-22 Terurut Topik Dimas Fuady
Salam!

Kelompok teater langganan juara di Festival Teater Jakarta, Teater Poros
 akan tampil pada Teater Tujuan Dewan Kesenian Jakarta. Ini merupakan 
pengalaman kedua mereka mendapatkan kesempatan tampil pada
 program Teater Tujuan setelah pada pertengahan tahun lalu mementaskan 
lakon bertajuk Anjing Kudisan.


Kali ini Teater Poros akan pentas dengan “Pidato” yang disutradarai 
Idris Sennopati Angin. Naskah karya Putu Fajar Arcana ini bertutur 
tentang kisah seorang petani yang menjadi korban penguasa yang lalim. 
Petani itu disiksa dan dipenjara bertahun-tahun lamanya karena dituduh 
terlibat PKI dan dicap sebagai antek-antek komunis hanya lantaran pernah
 menerima bantuan berupa palu dan arit.


Jumat, 21 Mei 2010

19:30 - 22:00 WIB

Teater Sanggar Baru, Taman Ismail Marzuki

Jl Cikini Raya No.73

Menteng - Jakarta Pusat



Gratis dan untuk umum
Informasi : Anita (021) 31937639, 3162780, 39899634


Teater Tujuan merupakan program yang memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi 
kelompok-kelompok teater di wilayah Jabotabek dalam bereksplorasi dan 
bereksperimen. Diskusi menjadi salah satu bagian penting dari program ini 
sebagai sarana mencapai perbaikan dan penyempurnaan karya.

Salam!

Dewan Kesenian Jakarta





[ac-i] Berulang tahun ke-70, Penyair Perempuan Diah Hadaning Diganjar Anugerah MURI [2 Attachments]

2010-05-10 Terurut Topik Dimas Fuady


Siaran Pers

Penyair perempuan Diah
Hadaning diganjar rekor MURI. 

 

Lengkap
sudah kebahagiaan Diah Hadaning, salah satu penyair perempuan Indonesia yang
masih aktif berkarya hingga saat ini. Merayakan hari jadinya pada hari Kamis
(7/5) yang ke-70, Diah juga meluncurkan buku antologi puisinya yang terbaru,
bertajuk “700 Puisi Pilihan Perempuan Yang Mencari”. 

 

“Buku
ini diterbitkan sebagai penghargaan atas kesetiaan penyair melakoni titah Sang
Ilahi”, kata Thowaf Zuharon, dari Yayasan Japek dan Pustaka Yashiba, yang
menerbitkan buku tersebut. 

 

Thowaf
menjelaskan, puisi-puisi yang dihimpun seluruhnya sudah pernah dipublikasi
melalui media massa maupun diterbitkan dalam berbagai antologi, baik secara
tunggal, duet maupun bersama penyair lain. 

 

“Adalah
keindahan khas menikmati ratusan puisi-puisi Diah Hadaning sepanjang proses
kreatifnya selama 37 tahun sejak 1973 sampai dengan 2010”, ujarnya. 

 

Atas
prestasinya itu, bersamaan pada perayaan ulang tahunnya yang digelar secara
sederhana di Pusat Sastra HB Jassin, Taman Ismail Marzuki, anggota Komite
Sastra Dewan Kesenian Jakarta itu mendapat penghargaan “Penulis antologi Puisi
Tertebal pada Usia Tertua, 700 Halaman pada Usia 70 Tahun” dari Museum Rekor
Indonesia (MURI).  

 


Anggota
berusia tertua Dewan Kesenian Jakarta periode 2009 – 2012. 

 

Diah Hadaning lahir di Jepara, Jawa Tengah, 4 Mei
1940. Serius menulis sejak 1970-an, ia seangkatan dengan Piek Ardianto
Soepriadi dan Rita Oetoro. Sejak puisi pertamanya dimuat di Harian Simfoni
(1973), ia mulai rajin berkarya. Karya-karyanya berupa puisi, cerpen, novel
dalam wujud cerita bersambung maupun artikel, kerap menghiasi berbagai media
massa cetak sejak 1980-an. 

 

Telah
menerbitkan sekitar 35 buah buku, 11 di antaranya merupakan antologi puisi
tunggal, 3 buku manuskrip antologi puisi bertema reformasi, masing-masing
berisi 50 pucuk sajak,  serta novel. 

 

Beberapa
penghargaan yang pernah ia raih diantaranya Hadiah Gapena dari Pemerintah
Malaysia (1980) atas karyanya Manuskrip Surat dari Kota yang memuat 100 puisi.
Lembaga Pusat Pengkajian Sastra dan Budaya Jawa, di Solo, memberinya anugerah
sebagai penyair yang melestarikan budaya Jawa, karena banyak puisinya yang
berakar pada budaya Jawa.

 

 

Dept. Humas Dewan Kesenian Jakarta

Jl.
Cikini Raya No.73 – Menteng, Jakarta Pusat.

T.
31937639 | E. i...@dkj.or.id







[ac-i] UNDANGAN : Pentas Jaipong dan Tari Topeng Indramayu di Festival April

2010-04-17 Terurut Topik Dimas Fuady
Pentas Tarian Rakyat: Jaipong dan Topeng

Sabtu, 17 April 2010
19.30 -22.00 WIB
Sanggar Baru Taman Ismail Marzuki, Cikini
Jakarta Pusat. 

Dalam kultur patriarki, masyarakat sering menentukan apa yang baik dan tidak 
untuk kaum perempuan, termasuk mengontrol tubuh perempuan. Perempuan dianggap 
obyek dan ditentukan mana yang bisa dan mana yang tidak oleh sistem tersebut. 
Akibatnya sering terjadi kekerasan terhadap perempuan dan kontrol yang tidak 
adil terhadap tubuh perempuan. Situasi ini juga merambah ke ranah kesenian dan 
kebudayaan yang dimiliki masyarakat. Situasi menjadi lebih buruk dengan 
diberlakukannya Undang-undang antipornografi di Indonesia.

Baru-baru ini telah terjadi penangkapan terhadap penari perempuan yang dianggap 
melanggar UU antipronografi tersebut dan dianggap telah merusak moral bangsa 
dan dijerat hukuman penjara. 

Pentas tari Jaipong dan Topeng yang digelar dalam Festival April 2010 merupakan 
bentuk pembelaan terhadap seni rakyat-tradisonal, kebebasan berekspresi dan 
pernyataan bahwa perempuan mempunyai hak atas tubuh perempuan sendiri.

Penari Jaipong dari Sanggar Tari Mekar Munggaran yang biasa mengamen di 
lorong-lorong malam Jakarta akan dihadirkan pada acara ini. Selain itu, maestro 
Wangi Indriya dari Indramayu dengan Tari Topengnya juga akan tampil memeriahkan 
acara ini. 

Kedua tari ini tak hanya terancam punah karena arus budaya modern, tetapi juga 
terancam dilenyapkan karena stigma negatif yang dihembuskan oleh kuasa politik 
yang tidak berpihak pada budaya negeri. Padahal perempuan penari tersebut tidak 
hanya memperjuangkan nafkah keluarga, tetapi juga mengemban peran sebagai 
penjaga warisan budaya bangsa, peran yang tidak dijalankan secara maksimal oleh 
pemerintah.

Dewan Kesenian Jakarta turut mendukung acara ini yang merupakan salah satu dari 
serangkaian acara dalam Festival April yang diselenggarakan oleh Institut Ungu. 
Festival ini diselenggarakan dalam rangka memperingati bulan kelahiran tokoh 
feminis Indonesia, Kartini.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi : Nefa Firman di 08159262176.

Salam!

Dimas Fuady
Public Relations Jakarta Arts Council 
www.dkj.or.id 




__
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 

[ac-i] Bulan Film Nasional di Studio 21 TIM [3 Attachments]

2010-03-05 Terurut Topik Dimas Fuady
Rekan-rekan jurnalis sekalian, 

Memperingati hari Film Nasional yang dirayakan setiap 30 Maret*, Kineforum 
Dewan Kesenian Jakarta menggelar Bulan Film Nasional. Program pemutaran film 
gratis untuk masyarakat umum selama bulan Maret di Studio 21 Taman Ismail 
Marzuki.

Bulan
Film Nasional yang keempat ini mengambil tema “Sejarah adalah
Sekarang”. Film-film yang yang akan diputar telah dirangkum dalam
beberapa tema: Body of Works (B.O.W) Soekarno M. Noer, Tata Artistik,
Tiga Dekade Film Remaja Indonesia, Seleksi 80-an, Keluarga Dalam Film
Indonesia, Indonesia di Pentas Dunia, Forum Lenteng, dan Hantu-Hantu
Dalam Film Horor Indonesia. Semua pemutaran film gratis dan akan
diputarkan film-film klasik yang merupakan koleksi Sinematek Indonesia.
Program-program ini melibatkan Lisabona Rahman, Prima Rusdi, Veronica
Kusuma, Ekky Imanjaya, dan beberapa lainnya sebagai programmer.

Selain pemutaran film, program kali ini juga menghadirkan Pameran Sejarah 
Bioskop
di Indonesia, selama satu bulan penuh di Teater Kecil, Taman Ismail
Marzuki. Pameran ini dihadirkan untuk memenuhi keingintahuan tentang
perjalanan panjang bioskop di Indonesia. Karena sebagaimana  ketahui,
bioskop adalah saksi bisu hubungan antara film dengan penontonnya. Akan
ada banyak sekali hal-hal menakjubkan yang bisa ditemui dalam
penelusuran sejarah bioskop lewat pameran yang ditangani Ardi Yunanto
ini.

Dalam upaya merawat sejarah di ingatan , diadakan pula
Bedah Buku “Sejarah Film Indonesia : Bikin Film di Djawa?” karya
Misbach Yusa Biran. Buku yang baru diluncurkan beberapa bulan lalu ini
berisi catatan sejarah perfilman dari seorang pelaku film yang memang
berkarya di masa tersebut. Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, maka
diharapkan masyarakat bisa mengenali dan memahami serta melengkapi
memori-memorinya mengenai perfilman di Indonesia. Tak hanya itu,
Kineforum Dewan Kesenian Jakarta juga mengajak Anda mengikuti Public
Lecture bersama Veronica Kusuma mengenai “Hantu-hantu dalam Film Horor
Indonesia”.

Acara lain yang tak kalah menarik tentunya “Publik
untuk Ruang Publik!” Di tahun ini, masih bekerja sama dengan Indra
Ameng, acara kali ini dikemas dengan lebih menarik dan menyenangkan!
Masih dalam semangat menggalang dana untuk biaya operasional Kineforum
serta biaya perawatan film-film klasik Indonesia di Sinematek
Indonesia, acara ini kembali hadir dalam bentuk konser musik. Konser
musik ini akan tetap berhubungan dengan dunia film karena beberapa lagu
yang akan dimainkan dalam konser ini merupakan lagu-lagu yang pernah
menjadi soundtrack film, baik film klasik maupun film masa kini.

Ada
dua kegiatan Publik untuk Ruang Publik. Pertama akan mengangkat tema
“Rock”. Kineforum akan menghadirkan sejumlah band ternama Indonesia
untuk meramaikan acara ini. Selain itu, akan diadakan diskusi bertema
Sejarah Industri Musik Indonesia dan Permasalahannya yang Diangkat ke
Dalam Film. Yang tak kalah seru, akan diputar film Duo Kribo untuk
melengkapi semuanya!

Sedangkan satu lagi acara yang sangat butuh
partisipasi Anda adalah Publik untuk Ruang Publik; Pemutaran Film dan
Costume Party. Acaranya berupa pemutaran film dengan seluruh
penontonnya menggunakan costume yang sesuai dengan setting film Tiga
Dara, yang diproduksi tahun 1965. Mengapa Tiga Dara? Film yang
menggambarkan hubungan persaudaraan dan kisah cinta ini telah menjadi
inspirasi untuk setiap penonton, khususnya di masa itu. Lalu, setelah
pemutaran akan diselenggarakan mini konser.

Jadi, marilah
bersama-sama menyiapkan diri untuk perayaan yang tidak sekedar euforia
belaka, tetapi juga mengajak  semua untuk mengenali sejarah dan
menentukan apa yang harus dilakukan setelah mengetahuinya, baik untuk
masa sekarang maupun masa depan. Karena, Sejarah adalah Sekarang!

Tentang Kineforum Dewan Kesenian Jakarta

kineforum
adalah bioskop pertama di Jakarta yang menawarkan ragam program
meliputi film klasik Indonesia dan karya para pembuat film kontemporer.
Ruang ini diadakan sebagai tanggapan terhadap ketiadaan bioskop
nonkomersial di Jakarta dan kebutuhan pengadaan suatu ruang bagi
pertukaran antar budaya melalui karya audio-visual.

kineforum
merupakan ruang pemutaran yang tidak bertujuan utama mencari keuntungan
finansial, dikelola oleh Dewan Kesenian Jakarta dan para relawan muda.
Kegiatan di kineforum dijalankan melalui kerjasama Dewan Kesenian
Jakarta 2006-2009 dan Studio 21. Ruang ini diharapkan menjadi ruang
eksibisi dan dialog bagi para pembuat film dan penonton Jakarta,
terutama untuk karya-karya non-arus utama.
_

Seluruh
rangkaian acara Sejarah adalah Sekarang 4 akan berlangsung dari tanggal
1-31 Maret 2010 di Kineforum dan Teater Studio Taman Ismail Marzuki,
Jalan Cikini Raya No. 73.

*Tanggal
30 Maret ditetapkan sebagai Hari Film Nasional Indonesia karena di hari
itu tahun 1950 adalah hari pertama produksi film ‘Darah dan Doa’ karya
Usmar Ismail. Meskipun produksi dan pemutaran film di Indonesia sudah
mulai sejak 

[ac-i] CALL FOR ENTRIES: WORLD URBAN CAMPAIGN LOGO COMPETITION

2010-02-07 Terurut Topik Dimas Fuady
Masih banyak waktu, selamat mencoba rekan-rekan sekalian. 

DF

-

The World Urban Campaign is a platform for public, private and civil society 
actors to elevate policies, share practical tools and raise awareness for 
sustainable urbanisation.

www.worldurbancampaign-logo.org

Call for entries
UN-Habitat, with sponsorship from Veolia Environment, is launching an 
international competition for the design of the logo for the World Urban 
Campaign. The logo winner will be announced at WUC's official launch during the 
5th World Urban Forum, 22-26 March 2010 in Rio de Janeiro, Brazil.

Requirements
The logo should symbolise and represent the initiatives of the World Urban 
Forum. It should also suggest the principles, objectives, participants and 
audience of WUC.

The logo has to impart the message or the meaning of the symbols. It should be 
attractive, recognisable and memorable for various audiences – mass media and 
the general public.

Prizes
The prizes to winners will be as follows:

Winner $5,000 plus ticket to Rio.
2nd Finalist: $3000 plus ticket to Rio.
3rd Finalist: $2000 plus ticket to Rio.

Announcement of winner
Three logo finalists will be chosen by an international jury of renown 
designers and urban specialists. The three finalists and the members of the 
jury will be flown to Rio to participate in the launch of the World Urban 
Campaign as part of the closing ceremony of the World Urban Forum. Cash prizes 
will be given to each finalist on the stage of the 5th World Urban Forum.

About the World Urban Forum
The World Urban Forum has become the world's premier gathering on urban issues. 
Some 15,000 leaders and representatives of government; local government; and 
the private, professional, academic and civil society sectors from more than 
100 countries are expected to attend its 5th session in Rio de Janeiro, 22-26 
March 2010. Several hundred accredited journalists are also expected to cover 
the Forum.

Complete details can be found at: www.worldurbancampaign-logo.org

For more information, please contact:

Joshua Singer
Administrator,
The Worldwide Logo Design Competition for the U.N. World Urban Campaign
Assistant Professor - Coordinator, Visual Communication Design,
Department of Design  Industry
San Francisco State University
E: jsin...@sfsu.edu
W: http://design.sfsu.edu




  Selalu bisa chat di profil jaringan, blog, atau situs web pribadi! Yahoo! 
memungkinkan Anda selalu bisa chat melalui Pingbox. Coba! 
http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

[ac-i] PENGUMUMAN : Pemenang Sayembara Telaah Sastra DKJ 2009

2010-01-18 Terurut Topik Dimas Fuady
Salam,

Rekan-rekan, berikut adalah pengumuman pemenang Sayembara Telaah Sastra Dewwan 
Kesenian Jakarta 2009 yang diumumkan Jumat (15/1) di Teater Studio, Taman 
Ismail Marzuki. 

Selamat kepada para pemenang, sampai jumpa pada program berikutnya, Sayembara 
Novel DKJ 2010.

Tk, salam!

Dimas Fuady
Humas Dewan Kesenian Jakarta

Informasi lain mengenai DKJ, silakan kunjungi website kami di www.dkj.or.id


---


SIARAN PERS


Dosen Universitas Airlangga Pemenang Anugerah Sayembara Telaah Sastra DKJ


Jakarta, 15 Januari 2009 – Naskah telaah sastra karya Bramantio dari Jawa Timur 
bertajuk “Metafiksionalitas Cala Ibi: Novel yang Bercerita dan Menulis tentang 
Dirinya Sendiri”, keluar sebagai pemenang pertama Sayembara Telaah Sastra Dewan 
Kesenian Jakarta 2009. Diantara hampir 100 naskah yang diseleksi dewan juri 
-yang terdiri dari sastrawan Jakob Sumardjo, Mudji Sutrisno dan Nirwan Ahmad 
Arsuka- karya Bramantio dianggap relatif paling memenuhi seluruh kriteria 
penilaian, terutama pada aspek craftamanship (ketukangan) sastrawi. Telaah 
Bramantio sanggup mengatasi kerumitan susunan novel Cala Ibi yang tampak 
membingungkan hingga kian terbuka.

Selain mendapatkan piagam penghargaan, Bramantio yang sehari-harinya bekerja 
sebagai dosen di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga, Surabaya, berhak 
menggondol hadiah uang tunai Rp 20.000.000 atas kemenangannya. Sementara itu 
naskah karya Tia Setiadi bertajuk “Benda-benda, Bahasa dan Kala: Mencari 
Simetri Tersembunyi dalam Teman-temanku dari Atap Bahasa Karya Afrizal Malna” 
meraih juara kedua dan berhak mendapatkan hadiah uang tunai Rp 15.000.000. 
Juara III pada sayembara kali ini diraih Ridha al-Qodri dengan karya berjudul 
“Sapardi dan Tanda : Telaah Semiotik atas Kumpulan Puisi dan Kolam”.

Dewan juri juga memilih 4 naskah unggulan selain 3 pemenang tadi. Karya-karya 
itu adalah “Konvensi dan Improvisasi Dalam Novel Misteri Perkawinan Maut karya 
S. Mara” yang ditulis oleh Adrianus Pristiono, naskah “Rahasia yang Tersembunyi 
dalam Sajak “Pembawa Matahari” karya Abdul Hadi WM” oleh Arif Hidayat, naskah 
“Asmara dalam Sajak ‘Asmaradana’ karya Goenawan Mohamad” yang ditulis Baban 
Banita serta naskah “Dari Jagat Fantasi, Konsep-konsep Sufistik hingga Sihir 
Retorika: Telaah atas Novel Cala Ibi” karya Tjahjono Widjanto. Selain mendapat 
piagam, keempatnya berhak mendapatkan hadiah uang tunai Rp 2.000.000. 

Peluncuran Buku Naskah Telaah Sastra DKJ

Pada acara malam penganugerahan yang berlangsung Jumat (15/1) malam di Teater 
Kecil Studio, TIM, Dewan Kesenian Jakarta juga meluncurkan buku kumpulan naskah 
telaah sastra dari sayembara 2007 dan 2009. 

Menurut Ketua Komite Sastra DKJ, Zen Hae, buku itu merupakan gabungan dari dua 
kumpulan telaah sastra (17 telaah dari 13 penulis) yang dihasilkan dari dua 
sayembara.

“Sebagai sebuah gabungan ia memperlihatkan keberagaman cakupan dan gaya 
penulisan. Dengan gayanya masing-masing, para penulis telaah dalam buku ini 
mencoba mengupas, sejauh yang bisa dilakukan, segi-segi terdalam dalam sebuah 
karya sastra. Baik yang mencoba menggunakan pisau bedah teoretis maupun 
analisis pribadi yang mempertajam telaah dengan pengutipan teori-teori 
tertentu”, papar Zen.  

Tentang Sayembara Telaah Sastra DKJ

Sayembara Telaah Sastra adalah sayembara yang mulai menjadi tradisi Dewan 
Kesenian Jakarta sejak 2005. Sayembara ini diselenggarakan setiap dua tahun 
sekali (tahun ganjil), berselang-seling dengan Sayembara Menulis Novel DKJ yang 
sudah dimulai sejak awal 1970an. Pada 2006 acara ini bertajuk “Sayembara Kritik 
Sastra  DKJ 2007” dan bertema “Sastra Indonesia memasuki Abad ke-21”. Untuk 
2009, demi memaksimalkan penggunaan bahasa Indonesia, kami mengganti kata 
“kritik” dengan “telaah”, dengan tema “Kepengrajinan (craftsmanship) dalam 
Sastra Indonesia Mutakhir.”  

Bagi Dewan Kesenian Jakarta sayembara semacam ini penting untuk menjawab 
kebutuhan akan telaah sastra yang serius, mendalam, inspiratif, dan menyuarakan 
zamannya. Sudah menjadi rahasia umum, suburnya penciptaan dan apresiasi sastra 
mutakhir ini ternyata belum dapat diimbangi dengan telaah sastra yang memadai, 
apalagi untuk dapat berkembang menjadi tradisi pemikiran pelbagai wacana 
sastra. Telaah sastra masih menjadi barang langka. Jika pun tumbuh, ia hanya 
menjadi kegiatan akademis yang sangat terbatas jangkauannya. Di saat yang sama 
kita juga tidak memiliki majalah atau jurnal yang benar menyediakan dirinya 
untuk telaah sastra. Adapun lembar sastra di koran-koran, hanya bisa 
menyediakan ruang yang sangat terbatas untuk keluasan dan kedalaman yang 
dibutuhkan sebuah telaah. Ya, meminjam jargon Thomas Robert Malthus, telaah 
sastra tumbuh menurut “deret hitung”, karya sastra berkembang menurut “deret 
ukur”.


Dimas Fuady
Humas Dewan Kesenian Jakarta






  Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda? 
Buat Pingbox terbaru Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com

[ac-i] LIPUTAN : Malam Anugerah Sayembara Telaah Sastra DKJ 2009

2010-01-15 Terurut Topik Dimas Fuady




Undangan : Liputan MALAM ANUGERAH SAYEMBARA TELAAH SASTRA DKJ
2009



Kepada Yth :

Rekan-rekan jurnalis 





Salam,



Sayembara Telaah Sastra Dewan Kesenian Jakarta 2009 yang digelar sejak April
tahun lalu disambut antusias oleh khalayak. Itu ditandai dengan meningkatnya
jumlah naskah karya yang diikutkan dalam sayembara dibandingkan acara serupa
dua tahun lalu. Hingga selesai batas waktu Sayembara Telaah Sastra 2009 pada 31
Oktober lalu, Dewan Kesenian Jakarta telah menerima 90 karya telaah sastra yang
dikirim tidak hanya oleh peserta asal Jakarta, melainkan juga peserta asal
daerah lain seperti Aceh, Riau, Kalimantan, Sulawesi dan sebagainya. 



Setelah proses penjurian yang diawaki Jakob Sumardjo, Mudji Sutrisno dan Nirwan
Ahmad Arsuka, kini tiba saatnya Dewan Kesenian Jakarta mengumumkan para
pemenang sayembara ini, dalam sebuah acara MALAM ANUGERAH SAYEMBARA
TELAAH SASTRA DKJ 2009, yang akan dilaksanakan pada :



Tanggal : Jumat, 15 Januari 2010

Pukul     : 19.30 - selesai  

Tempa t : Teater Studio, taman Ismail Marzuki

     
  Jl. Cikini Raya N0.73 - Jakarta Pusat



Disamping pemberian anugerah, Dewan Kesenian Jakarta juga
memanfaatkan momentum ini untuk menerbitkan kumpulan naskah telaah sastra dari
Sayembara 2007 dan 2009 sebagai upaya untuk mencapai khalayak dan mengajak
khalayak menikmati bukan saja karya sastra tetapi juga telaahnya. 



Untuk itu Dewan Kesenian Jakarta mengundang rekan-rekan sekalian untuk berkenan
hadir pada acara tersebet. 



Salam,



Dimas Fuady

Public Relations Jakarta Arts Council 

www.dkj.or.id 

 

 



Dimas Fuady
Public Relations Jakarta Arts Council 
www.dkj.or.id 





  Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. Tambah lebih banyak teman 
ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[ac-i] UNDANGAN : Pembukaan Pameran Fotografi Maling Jemuran Jilid II

2010-01-10 Terurut Topik Dimas Fuady
Kepada Yth :
Rekan-rekan Jurnalis 
di Tempat

Salam, 

Hendak mengulang sukses pameran pertama di Japan Foundation pada penghujung 
tahun lalu, Pameran Fotografi “Maling Jemuran” karya fotografer perempuan Aiko 
Urfia kembali hadir untuk memberi perspektif lain mengenai jemuran. Pameran 
jilid II ini akan berlangsung selama sepekan mulai 9 - 16 Januari di galeri 
Foto Jurnalistik Antara.

Tidak hanya lantaran foto-foto jemuran itu diambil dari beberapa belahan 
nusantara seperti Jakarta, Bandung, Belitung, Palembang, Madura, Bali, Kampung 
Naga, Cirebon, Yogyakarta, Ujung Genteng dan sebagainya, penekanan Aiko pada 
cerita yang tersimpan dibalik jemuran-jemuran itu memberi nuansa yang berbeda 
sekaligus kaya. Pun tanpa mengurangi apresiasi estetik terhadap unsur budaya 
dan seni Indonesia, Aiko mencoba kritis terhadap realita sosial dalam kehidupan 
keseharian.

Selain menambahkan koleksi foto menjadi 60 buah, pameran kali ini juga akan 
menghadirkan instalasi jemuran di ruang pamerannya. Lagi-lagi ini bukan sekedar 
jemuran, karena pakaian-pakaian berupa baju hingga (maaf) ‘pakaian dalam’ yang 
dijemur merupakan hasil sumbangan para pengunjung yang menghadiri pameran 
sebelumnya.

Untuk itu, semoga rekan-rekan berkenan hadir dan ikut memberi apresiasi pada 
acara tersebut, yang akan mulai pembukaan pada :

Pameran Fotografi “Maling Jemuran” Jilid II 

Pembukaan, 9 – 16 Januari 2010


Oleh Sigit Pramono

Mulai 19.00 WIB

Galeri Foto Jurnalistik Antara



Diskusi Fotografi 

Sabtu,16 Januari, 14 WIB 

Oleh Oscar Motulloh
Terima kasih atas perhatiannya. 

Salam,

Dimas Fuady
Humas Dewan Kesenian Jakarta




  Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.com

[ac-i] Siaran Pers FESTIVAL RENDRA [1 Attachment]

2009-11-19 Terurut Topik Dimas Fuady
Rekan-rekan, 

Meski berbagai event kesenian untuk mengenang WS Rendra telah diselenggarakan 
oleh berbagai institusi dan kelompok kesenian, tidak menyurutkan niat sejumlah 
seniman sekaligus para sahabat Rendra untuk menghelat sebuah acara khusus untuk 
mengenangnya. 

FESTIVAL RENDRA akan dihelat selama sepekan penuh di seluruh venue Taman Ismail 
Marzuki mulai 23 - 30 November 2009. Selain kolaborasi seniman, festival ini 
didukung Dewan Kesenian Jakarta, Akademi Jakarta, PKJ TIM, Institut Kesenian 
Jakarta, dan berbagai komunitas Teater di Jakarta dan Jawa Barat.  

Acara yang telah disiapkan diantaranya; Workshop Bib Bob, pementasan karya 
Rendra, monolog puisi dan esai Rendra, pameran dokumentasi foto dan kliping 
karya Rendra, diskusi hingga kompetisi membaca puisi antar siswa SLTA. 

Terlampir adalah siaran pers Festival Rendra. Sedangkan informasi mengenai 
jadwal acara ini bisa dilihat di www.dkj.or.id atau klik disini.

Salam hangat!

Dimas Fuady
 




  Wajib militer di Indonesia? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! 
http://id.answers.yahoo.com

[ac-i] UNDANGAN : Peluncuran Novel Terjemahan DKJ

2009-07-05 Terurut Topik Dimas Fuady




Salam,

 

Dewan Kesenian Jakarta mengundang rekan-rekan untuk
menghadiri acara peluncuran terjemahan novel Kamus Khazar :
Sebuah Novel Leksikon karya Milorad
Pavic (Serambi, Mei 2009, terjemahan Noor Cholis) dan Sejarah Dunia dalam
10½ Bab karya Julian Barnes (KPG, Maret 2009, terjemahan Arif Bagus
Prasetyo) yang akan dihelat pada;

 

Hari/tanggal : Selasa, 30 Juni 2009

Waktu    : 14.00 WIB - selesai

Tempat  : Galeri Cipta III - Taman Ismail
Marzuki

      Jl. Cikini Raya No. 73. Menteng

      Jakarta Pusat

 

Acara
‘Peluncuran Terjemahan Novel DKJ’ ini merupakan jawaban atas keprihatinan DKJ 
terhadap kualitas
penerjemahan sastra di Indonesia. Karena itu melalui program Penerjemahan
Sastra, DKJ  berkerja sama dengan Kepustakaan
Populer Gramedia  (KPG) dan Penerbit
Serambi memfasilitasi ketersediaan terjemahan karya-karya sastra dunia,
khususnya novel, yang penting dalam tradisi penulisan novel
dunia. Terutama
yang menyangkut virtuosity dan storytelling.  Lebih dari itu, program ini 
mencoba
menampilkan terjemahan yang bisa dijadikan contoh bagi para pekerja
penerjemahan sastra—baik itu penerjemah, editor, penerbit, kritikus karya
terjemahan—dan juga masyarakat pembaca karya terjemahan. 

Salam!
Dewan Kesenian Jakarta


 



  quot;Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.comquot;

[ac-i] Beasiswa untuk novelis pemula di 'BENGKEL PENULISAN NOVEL DKJ 2009'

2009-07-05 Terurut Topik Dimas Fuady
Rekan-rekan,


Bengkel Penulisan Novel DKJ 2008 berhasil memupuk bibit-bibit potensial
dalam khasanah novel Indonesia kontemporer. Bahkan, beberapa di antara
mereka telah mencatatkan prestasi. Wa Ode Wulan Ratna menerbitkan Cari Aku di 
Canti (Lingkar Pena, 2008) dan berhasil menyabet Khatulistiwa Literary Award 
2008 untuk kategori Penulis Muda Berbakat. Windri Ramadhina menerbitkan novel 
Metropolis (Grasindo,
2009). Yang lain sedang menunggu proses terbit. Tahun ini Dewan
Kesenian Jakarta kembali membuka kesempatan kepada para penulis novel
pemula untuk mengikuti Bengkel Penulisan Novel  DKJ 2009. Kesempatan
ini dibuka untuk kategori “Beasiswa” dan “Membayar Penuh”. 
Beasiswa yang ditanggung Panitia adalah biaya kursus. Peserta
mengusahakan sendiri akomodasi dan transportasi selama kursus. 

Syarat-syarat untuk kategori “Beasiswa”:


Usia antara 18—25 tahunMenyerahkan petikan novel karya sendiri yang sedang 
digarapPetikan novel ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik (bukan bahasa 
gaul, SMS, dan sejenisnya)Menyerahkan sinopsis atau kerangka (outline) 
novelMenyerahkan biodata, alamat surat, dan nomor kontak di lembar terpisah

Syarat-syarat untuk kategori “Membayar Penuh”:

Menyerahkan petikan novel karya sendiri yang sedang digarapPetikan novel 
ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik (bukan bahasa gaul, SMS, dan 
sejenisnya)Menyerahkan sinopsis atau kerangka (outline) novelMenyerahkan 
biodata, alamat surat, dan nomor kontak di lembar terpisahMembayar biaya kursus 
sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah)

Ketentuan lain:

Batas
akhir penyerahan naskah untuk kategori “Beasiswa” dan “Membayar
Penuh”:  31 Juli 2009 (cap pos atau diantar langsung). Surat lamaran
dan berkas pelengkap dikirim ke:
 

Panitia Bengkel Penulisan Novel DKJ 2009
Dewan Kesenian Jakarta
Jalan Cikini Raya 73
Jakarta 10330


Tempat terbatas. Panitia akan menyeleksi pelamar. Hasil seleksi
akan diumumkan pada awal Agustus 2009 melalui www.dkj.or.id. Panita
juga akan menghubungi pelamar  terpilih.

Naskah terbaik peserta Bengkel akan dibantu penerbitannya oleh DKJ


Jadwal: 
September – Desember 2009
 tiap Sabtu, pukul 14.00—16.00 WIB
(kecuali selama bulan puasa, pukul 15.00—17.00 WIB)



Materi ajar:  
gagasan dan pengelolaannya
kerangka karangan
riset
deskripsi
menulis dengan panca indera
dialog
karakter
alur/plot
metafora, majas, alusi, dan sejenisnya
kejernihan bahasa
penyuntingan 



Pengajar: 
AS Laksana (novelis dan pendiri sekolah menulis kreatif “Jakarta School”) 
Yusi Avianto Pareanom (penulis dan pemilik Banana Publishing)


Terima kasih untuk membantu menyebarluaskan informasi ini. Salam!

Dimas Fuady
Public Relations Jakarta Arts Council 
www.dkj.or.id 





  quot;Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.comquot;

[ac-i] UNDANGAN Diskusi dan Pameran Romo Mangun: Antara Sastra dan Arsitektur, 4 Mei 2009

2009-04-28 Terurut Topik Dimas Fuady

Romo Mangun
Antara Sastra dan Arsitektur

Diskusi dan Pameran

Senin, 4 Mei 2009, jam 1400-1700 WIB
Goethehaus, Jalan Sam Ratulangi 9-15, Jakarta Pusat.

Pembicara Diskusi:
- Mudji Sutrisno
- Erwinthon Napitupulu

Pembaca Petikan Karya Sastra:
Iman Soleh

Moderator:
Nirwan Ahmad Arsuka

Dipersembahkan oleh Dewan Kesenian Jakarta, Goethe Institut, Harian KOMPAS, 
Gramedia, danPerhimpunan Alumni Jerman, dalam rangka memperingati 10 tahun 
wafatnya Romo Mangun.


Novel-novel Romo Mangun memberikan kita kesempatan untuk menikmati kompleksitas 
persoalan dan seni menuliskannya. Bukan hanya politik sebagai muatan sastra 
yang penting, tetapi juga sejarah, relijiusitas, ketegangan antara keselibatan 
dan cinta dan birahi, kebimbangan di antara kesetiaan dan pengkhianatan, antara 
sensualitas dan rumusan filosofis, antara kelisanan dan keberaksaraan, 
nasionalisme di satu sisi dan pilihan bebas di sisi lain, bahkan ketaksaan 
keperibadian di jaman yang berubah.

Romo Mangun adalah penerima Aga Khan Award for Architecture (in the Islamic 
World).


Salam,


Marco Kusumawijaya
Ketua Pengurus Harian
Dewan Kesenian Jakarta (DKJ)

Taman Ismail Marzuki,
Jl. Cikini Raya 73, 
Jakarta 10330

Tel. +62-21-31937639, 3162780, 39899634; Fax. +62-21-31924616
Hp. 0816811563

mkusumawij...@gmail.com
marco.kusumawij...@dkj.or.id

www.dkj.or.id


  Pemerintahan yang jujur  bersih? Mungkin nggak ya? Temukan jawabannya di 
Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com

[ac-i] Undangan Nonton Teater di TIM

2009-04-22 Terurut Topik Dimas Fuady
UNDANGAN :


Pentas Teater Tujuan Dewan Kesenian Jakarta mengundang rekan-rekan sekalian 
menyaksikan pementasan teater ;

Domba-domba Revolusi 
karya B Soelarto

Oleh :
Komunitas SARKEM

Sutradara :
Yudhi Becak

Jadwal :
Jumat, 24 April 2009
Mulai pukul 19.30 WIB
Di Sanggar Baru Taman Ismail Marzuki (TIM)

Gratis!


Sinopsis :

Kisah ini bermula ketika beberapa orang terjebak dalam sebuah losmen
di salah satu sudut kota. Sebuah kota bernama Kota Tengah, wilayah yang
sedang dilanda perang. Kota ini sudah diambang mati, tinggal menanti
saat-saat diambil alih oleh tentara musuh.

Situasi yang serba sulit, dan ruang gerak yang terbatas, orang-orang
(tokoh) di dalam losmen perempuan, penyair, petualang, pedagang,
politikus hanya memikirkan keselematan dirinya sendiri. Selain tokoh
seniman (penyair) tidak ada orang yang berani keluar dari losmen untuk
mencari informasi atau berita tentang perkembangan situasi terakhir.
Sebagaimana orang hanya memikirkan cara guna mencari keuntungan dari
situasi yang tengah terjadi. Salah seorang (petualang) dengan
kelicikannya, menghasut dan mempropaganda seluruh penghuni losmen.
Disinilah embrio konflik itu bermula. Situasi menjadi serba sulit,
menjepit. 

Terjadilah polemik diantara mereka yang kemudian saling menjebak,
membunuh dan terbunuh. Dalam situasi itu, tidak membuat orang untuk
melupakan perasaan dan hatinya. Asmara tumbuh diantara salah satu
penginap losmen dengan perempuan pemilik losmen. Namun sang perempuan
tewas di berondong senapan oleh serdadu musuh. Sehingga tinggallah sang
penyair melalui kehidupannya setelah semua terjadi. Tanpa cintanya,
tanpa teman berdebat.
 
Terima kasih atas bantuan rekan-rekan untuk membantu menyebarluaskan informasi 
ini ke khalayak.. 

Salam,

Dimas Fuady
Public Relations Jakarta Arts Council 
www.dkj.or.id 


  Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk 
Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka 
browser. Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer