[ac-i] KABAR BAIK : Penghargaan Komunitas Asia Tenggara - Pasifik untuk Misbach Yusa Biran
Salam! Rekan-rekan, ada kabar gembira dari dunia perfilman Indonesia. Tokoh perfilman Indonesia Misbach Yusan Biran (76 Tahun) meraih penghargaan status Fellows dari Asosiasi Arsip Audiovisual Asia Tenggara-Pasifik, SEAPAVAA, Selasa, (3/8) di Bangkok. Penghargaan ini diberikan atas jasa dan sumbangannya yang sangat penting dalam bidang arsip audiovisual. Misbcah juga dinyatakan sebagai inspirasi bagi komunitas arsip film di Asia dan Pasifik. Pendiri Sinematek Indonesia itu juga adalah orang pertama yang menerima Lifetime Achievement Award SEAPAVAA pada tahun 1997. Selengkapnya di : http://www.dkj.or.id/news/film/penghargaan-komunitas-asia-tenggara-pasifik-untuk-misbach-yusa-biran Salam! Dimas Fuady Public Relations Jakarta Arts Council www.dkj.or.id
[ac-i] Undangan : Pembukaan PAMERAN PELUKIS JAKARTA [1 Attachment]
Undangan : Pembukaan PAMERAN PELUKIS JAKARTA Kepada Yth : Rekan-rekan jurnalis Salam, Dewan Kesenian Jakarta bersama PKJ-TIM mengundang untuk hadir pada acara : PEMBUKAAN PAMERAN PELUKIS JABODETABEK “DETERJEN” yang akan dibuka oleh : Christine Hakim Jumat, 16 Juli 2010 Pukul 19.00 WIB Galeri Cipta II – Taman Ismail Marzuki Jl. Cikini Raya No.73 Jakarta Pusat “Deterjen” merupakan pameran pelukis Jakarta dan sekitarnya. Kata Deterjen sendiri berasal dari kata Latin 'de-'jauh' dan 'tergere'-'menyapu secara harafiah berarti ''menyeka diri''-membersihkan diri dimana deterjen sendiri mempunyai keunggulan daya cuci yang lebih sempurna. Ini sebagai sebuah metafora dari sebuah keinginan untuk menyapu atau membersihkan suatu keadaan buruk yang sedang terjadi di masyarakat kita dewasa ini. Dimana masalah hukum, politik, moral, ketidakadilan maupun hak asasi manusia sudah lama terabaikan dinegeri ini. Pelukis Jakarta yang mempunyai kepekaan tersendiri dalam merespon suatu keadaan,melihat,merasakan,merenungkan,dan kemudian mengekspresikannya ke dalam karya-karya agung yang mampu memberikan daya pencerahan terhadap masyarakat bangsa dan jamannya. Salam! Dewan Kesenian Jakarta www.dkj.or.id CP. Sugar Nadia. 021 3162780, 31937639
[ac-i] Undangan : Pameran, resital Orgel dan alat musik gesek di TIM
Salam, Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) meluncurkan program musik bertajuk “Organologi”. Sebuah program yang salah satu tujuannya untuk memperkenalkan kepada khalayak tentang alat musik Orgel (organ pipa) yang kesyahduan suaranya jarang dijumpai oleh orang kebanyakan. Selain itu kembali DKJ mengundang seorang luthier, ahli reparasi alat musik gesek asal Singapura Tong Ming Xi. Termasuk dalam rangkaian program ini, DKJ akan menggelar resital orgel yang akan diisi oleh beberapa musisi klasik kenamaan tanah air (informasi lebih lengkap mengenai program ini harap kunjungi www.dkj.or.id atau hubungi Ranti di (021) 31937639). Untuk itu kami bermaksud mengundang rekan-rekan media untuk bisa bersama-sama menikmati sekaligus memberi masukan terhadap program ini. Berikut adalah jadwal pelaksanaan program “Organologi” : Pameran Orgel Bengkel “The Luthier” Organbuilder : Benedictus Martono Hidajat The Luthier : Tong Ming Xi 24 – 30 Juni 2010 | 09.00 – 17.00 WIB Galeri Cipta III, Taman Ismail Marzuki Serba-serbi Biola bersama Tong Ming Xi Minggu, 27 Juni 2010 | 19.00 – 20.00 WIB Galeri Cipta III, Taman Ismail Marzuki “Resital Orgel” bersama Tommy Prabowo, Eric Awuy dan artis muda Minggu, 27 Juni 2010 | 20.05 – 21.30 WIB Galeri Cipta III, Taman Ismail Marzuki Semoga rekan-rekan media bisa ikut menghadiri dan terlibat dalam acara tersebut. Salam, Dimas Fuady Public Relations
[ac-i] UNDANGAN : Berbincang dengan Remi Silado
Tidak Berjarak dengan Remi Silado Selalu menarik membahas Remi Silado, salah satu sastrawan Indonesia yang masih aktif berkarya hingga sekarang. Selain sebagai sastrawan dan penyair, pemilik nama asli Yapi Panda Abdiel Tambayong dan sederet nama pena itu juga aktif sebagai musisi, dramawan bahkan pelukis. Dalam dunia sastra dan kepenyairan, sastrawan yang pernah dianugerahi hadiah Sastra Khatulistiwa 2002 untuk novelnya Kerudung Merah Kirmizi ini juga dinobatkan sebagai pengarang buku sajak tertebal versi Museum Rekor Indonesia melalui buku kumpulan sajaknya Kerygma Martyria setebal 1.056 halaman. Novelnya bertajuk Ca Bau Kan juga laris manis, bahkan sampai dibuatkan film pada awal tahun 2000-an. Kini setelah berbagai pencapaian itu, bagaimana Remi Silado memandang dunia sastra Indonesia saat ini ? Dewan Kesenian Jakarta mengundang Remi Silado untuk berbagi pemikiran dan pengalamannya, menerawang dunia sastra Indonesia dari sudut pandangnya. Bahkan lebih pribadi, karena Remi akan mengajak kita menyelami proses kreatifnya saat menghasilkan sebuah karya. Remi Silado akan hadir dalam program Bincang Tokoh, sebuah program baru Dewan Kesenian Jakarta yang salah satu tujuan utamanya memberikan ruang diskusi yang tidak berjarak antara siapapun peminat sastra dengan tokoh sastra Indonesia yang telah teruji kualitasnya. Ruang seperti inilah yang diharapkan akan memberikan inspirasi dalam mengembangkan dunia kesusasteraan Indonesia di masa mendatang. Bincang Tokoh bersama Remi Silado Jumat, 21 Mei 2010 15.00 – 17.00 WIB Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki Menteng – Jakarta Pusat Gratis dan untuk umum Informasi hubungi : Nefa Firman – 021 31937639, 3162780, 39899634
[ac-i] UNDANGAN : Teater Poros PIDATO
Salam! Kelompok teater langganan juara di Festival Teater Jakarta, Teater Poros akan tampil pada Teater Tujuan Dewan Kesenian Jakarta. Ini merupakan pengalaman kedua mereka mendapatkan kesempatan tampil pada program Teater Tujuan setelah pada pertengahan tahun lalu mementaskan lakon bertajuk Anjing Kudisan. Kali ini Teater Poros akan pentas dengan “Pidato” yang disutradarai Idris Sennopati Angin. Naskah karya Putu Fajar Arcana ini bertutur tentang kisah seorang petani yang menjadi korban penguasa yang lalim. Petani itu disiksa dan dipenjara bertahun-tahun lamanya karena dituduh terlibat PKI dan dicap sebagai antek-antek komunis hanya lantaran pernah menerima bantuan berupa palu dan arit. Jumat, 21 Mei 2010 19:30 - 22:00 WIB Teater Sanggar Baru, Taman Ismail Marzuki Jl Cikini Raya No.73 Menteng - Jakarta Pusat Gratis dan untuk umum Informasi : Anita (021) 31937639, 3162780, 39899634 Teater Tujuan merupakan program yang memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi kelompok-kelompok teater di wilayah Jabotabek dalam bereksplorasi dan bereksperimen. Diskusi menjadi salah satu bagian penting dari program ini sebagai sarana mencapai perbaikan dan penyempurnaan karya. Salam! Dewan Kesenian Jakarta
[ac-i] Berulang tahun ke-70, Penyair Perempuan Diah Hadaning Diganjar Anugerah MURI [2 Attachments]
Siaran Pers Penyair perempuan Diah Hadaning diganjar rekor MURI. Lengkap sudah kebahagiaan Diah Hadaning, salah satu penyair perempuan Indonesia yang masih aktif berkarya hingga saat ini. Merayakan hari jadinya pada hari Kamis (7/5) yang ke-70, Diah juga meluncurkan buku antologi puisinya yang terbaru, bertajuk “700 Puisi Pilihan Perempuan Yang Mencari”. “Buku ini diterbitkan sebagai penghargaan atas kesetiaan penyair melakoni titah Sang Ilahi”, kata Thowaf Zuharon, dari Yayasan Japek dan Pustaka Yashiba, yang menerbitkan buku tersebut. Thowaf menjelaskan, puisi-puisi yang dihimpun seluruhnya sudah pernah dipublikasi melalui media massa maupun diterbitkan dalam berbagai antologi, baik secara tunggal, duet maupun bersama penyair lain. “Adalah keindahan khas menikmati ratusan puisi-puisi Diah Hadaning sepanjang proses kreatifnya selama 37 tahun sejak 1973 sampai dengan 2010”, ujarnya. Atas prestasinya itu, bersamaan pada perayaan ulang tahunnya yang digelar secara sederhana di Pusat Sastra HB Jassin, Taman Ismail Marzuki, anggota Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta itu mendapat penghargaan “Penulis antologi Puisi Tertebal pada Usia Tertua, 700 Halaman pada Usia 70 Tahun” dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Anggota berusia tertua Dewan Kesenian Jakarta periode 2009 – 2012. Diah Hadaning lahir di Jepara, Jawa Tengah, 4 Mei 1940. Serius menulis sejak 1970-an, ia seangkatan dengan Piek Ardianto Soepriadi dan Rita Oetoro. Sejak puisi pertamanya dimuat di Harian Simfoni (1973), ia mulai rajin berkarya. Karya-karyanya berupa puisi, cerpen, novel dalam wujud cerita bersambung maupun artikel, kerap menghiasi berbagai media massa cetak sejak 1980-an. Telah menerbitkan sekitar 35 buah buku, 11 di antaranya merupakan antologi puisi tunggal, 3 buku manuskrip antologi puisi bertema reformasi, masing-masing berisi 50 pucuk sajak, serta novel. Beberapa penghargaan yang pernah ia raih diantaranya Hadiah Gapena dari Pemerintah Malaysia (1980) atas karyanya Manuskrip Surat dari Kota yang memuat 100 puisi. Lembaga Pusat Pengkajian Sastra dan Budaya Jawa, di Solo, memberinya anugerah sebagai penyair yang melestarikan budaya Jawa, karena banyak puisinya yang berakar pada budaya Jawa. Dept. Humas Dewan Kesenian Jakarta Jl. Cikini Raya No.73 – Menteng, Jakarta Pusat. T. 31937639 | E. i...@dkj.or.id
[ac-i] UNDANGAN : Pentas Jaipong dan Tari Topeng Indramayu di Festival April
Pentas Tarian Rakyat: Jaipong dan Topeng Sabtu, 17 April 2010 19.30 -22.00 WIB Sanggar Baru Taman Ismail Marzuki, Cikini Jakarta Pusat. Dalam kultur patriarki, masyarakat sering menentukan apa yang baik dan tidak untuk kaum perempuan, termasuk mengontrol tubuh perempuan. Perempuan dianggap obyek dan ditentukan mana yang bisa dan mana yang tidak oleh sistem tersebut. Akibatnya sering terjadi kekerasan terhadap perempuan dan kontrol yang tidak adil terhadap tubuh perempuan. Situasi ini juga merambah ke ranah kesenian dan kebudayaan yang dimiliki masyarakat. Situasi menjadi lebih buruk dengan diberlakukannya Undang-undang antipornografi di Indonesia. Baru-baru ini telah terjadi penangkapan terhadap penari perempuan yang dianggap melanggar UU antipronografi tersebut dan dianggap telah merusak moral bangsa dan dijerat hukuman penjara. Pentas tari Jaipong dan Topeng yang digelar dalam Festival April 2010 merupakan bentuk pembelaan terhadap seni rakyat-tradisonal, kebebasan berekspresi dan pernyataan bahwa perempuan mempunyai hak atas tubuh perempuan sendiri. Penari Jaipong dari Sanggar Tari Mekar Munggaran yang biasa mengamen di lorong-lorong malam Jakarta akan dihadirkan pada acara ini. Selain itu, maestro Wangi Indriya dari Indramayu dengan Tari Topengnya juga akan tampil memeriahkan acara ini. Kedua tari ini tak hanya terancam punah karena arus budaya modern, tetapi juga terancam dilenyapkan karena stigma negatif yang dihembuskan oleh kuasa politik yang tidak berpihak pada budaya negeri. Padahal perempuan penari tersebut tidak hanya memperjuangkan nafkah keluarga, tetapi juga mengemban peran sebagai penjaga warisan budaya bangsa, peran yang tidak dijalankan secara maksimal oleh pemerintah. Dewan Kesenian Jakarta turut mendukung acara ini yang merupakan salah satu dari serangkaian acara dalam Festival April yang diselenggarakan oleh Institut Ungu. Festival ini diselenggarakan dalam rangka memperingati bulan kelahiran tokoh feminis Indonesia, Kartini. Untuk informasi lebih lanjut hubungi : Nefa Firman di 08159262176. Salam! Dimas Fuady Public Relations Jakarta Arts Council www.dkj.or.id __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com
[ac-i] Bulan Film Nasional di Studio 21 TIM [3 Attachments]
Rekan-rekan jurnalis sekalian, Memperingati hari Film Nasional yang dirayakan setiap 30 Maret*, Kineforum Dewan Kesenian Jakarta menggelar Bulan Film Nasional. Program pemutaran film gratis untuk masyarakat umum selama bulan Maret di Studio 21 Taman Ismail Marzuki. Bulan Film Nasional yang keempat ini mengambil tema “Sejarah adalah Sekarang”. Film-film yang yang akan diputar telah dirangkum dalam beberapa tema: Body of Works (B.O.W) Soekarno M. Noer, Tata Artistik, Tiga Dekade Film Remaja Indonesia, Seleksi 80-an, Keluarga Dalam Film Indonesia, Indonesia di Pentas Dunia, Forum Lenteng, dan Hantu-Hantu Dalam Film Horor Indonesia. Semua pemutaran film gratis dan akan diputarkan film-film klasik yang merupakan koleksi Sinematek Indonesia. Program-program ini melibatkan Lisabona Rahman, Prima Rusdi, Veronica Kusuma, Ekky Imanjaya, dan beberapa lainnya sebagai programmer. Selain pemutaran film, program kali ini juga menghadirkan Pameran Sejarah Bioskop di Indonesia, selama satu bulan penuh di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki. Pameran ini dihadirkan untuk memenuhi keingintahuan tentang perjalanan panjang bioskop di Indonesia. Karena sebagaimana ketahui, bioskop adalah saksi bisu hubungan antara film dengan penontonnya. Akan ada banyak sekali hal-hal menakjubkan yang bisa ditemui dalam penelusuran sejarah bioskop lewat pameran yang ditangani Ardi Yunanto ini. Dalam upaya merawat sejarah di ingatan , diadakan pula Bedah Buku “Sejarah Film Indonesia : Bikin Film di Djawa?” karya Misbach Yusa Biran. Buku yang baru diluncurkan beberapa bulan lalu ini berisi catatan sejarah perfilman dari seorang pelaku film yang memang berkarya di masa tersebut. Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, maka diharapkan masyarakat bisa mengenali dan memahami serta melengkapi memori-memorinya mengenai perfilman di Indonesia. Tak hanya itu, Kineforum Dewan Kesenian Jakarta juga mengajak Anda mengikuti Public Lecture bersama Veronica Kusuma mengenai “Hantu-hantu dalam Film Horor Indonesia”. Acara lain yang tak kalah menarik tentunya “Publik untuk Ruang Publik!” Di tahun ini, masih bekerja sama dengan Indra Ameng, acara kali ini dikemas dengan lebih menarik dan menyenangkan! Masih dalam semangat menggalang dana untuk biaya operasional Kineforum serta biaya perawatan film-film klasik Indonesia di Sinematek Indonesia, acara ini kembali hadir dalam bentuk konser musik. Konser musik ini akan tetap berhubungan dengan dunia film karena beberapa lagu yang akan dimainkan dalam konser ini merupakan lagu-lagu yang pernah menjadi soundtrack film, baik film klasik maupun film masa kini. Ada dua kegiatan Publik untuk Ruang Publik. Pertama akan mengangkat tema “Rock”. Kineforum akan menghadirkan sejumlah band ternama Indonesia untuk meramaikan acara ini. Selain itu, akan diadakan diskusi bertema Sejarah Industri Musik Indonesia dan Permasalahannya yang Diangkat ke Dalam Film. Yang tak kalah seru, akan diputar film Duo Kribo untuk melengkapi semuanya! Sedangkan satu lagi acara yang sangat butuh partisipasi Anda adalah Publik untuk Ruang Publik; Pemutaran Film dan Costume Party. Acaranya berupa pemutaran film dengan seluruh penontonnya menggunakan costume yang sesuai dengan setting film Tiga Dara, yang diproduksi tahun 1965. Mengapa Tiga Dara? Film yang menggambarkan hubungan persaudaraan dan kisah cinta ini telah menjadi inspirasi untuk setiap penonton, khususnya di masa itu. Lalu, setelah pemutaran akan diselenggarakan mini konser. Jadi, marilah bersama-sama menyiapkan diri untuk perayaan yang tidak sekedar euforia belaka, tetapi juga mengajak semua untuk mengenali sejarah dan menentukan apa yang harus dilakukan setelah mengetahuinya, baik untuk masa sekarang maupun masa depan. Karena, Sejarah adalah Sekarang! Tentang Kineforum Dewan Kesenian Jakarta kineforum adalah bioskop pertama di Jakarta yang menawarkan ragam program meliputi film klasik Indonesia dan karya para pembuat film kontemporer. Ruang ini diadakan sebagai tanggapan terhadap ketiadaan bioskop nonkomersial di Jakarta dan kebutuhan pengadaan suatu ruang bagi pertukaran antar budaya melalui karya audio-visual. kineforum merupakan ruang pemutaran yang tidak bertujuan utama mencari keuntungan finansial, dikelola oleh Dewan Kesenian Jakarta dan para relawan muda. Kegiatan di kineforum dijalankan melalui kerjasama Dewan Kesenian Jakarta 2006-2009 dan Studio 21. Ruang ini diharapkan menjadi ruang eksibisi dan dialog bagi para pembuat film dan penonton Jakarta, terutama untuk karya-karya non-arus utama. _ Seluruh rangkaian acara Sejarah adalah Sekarang 4 akan berlangsung dari tanggal 1-31 Maret 2010 di Kineforum dan Teater Studio Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya No. 73. *Tanggal 30 Maret ditetapkan sebagai Hari Film Nasional Indonesia karena di hari itu tahun 1950 adalah hari pertama produksi film ‘Darah dan Doa’ karya Usmar Ismail. Meskipun produksi dan pemutaran film di Indonesia sudah mulai sejak
[ac-i] CALL FOR ENTRIES: WORLD URBAN CAMPAIGN LOGO COMPETITION
Masih banyak waktu, selamat mencoba rekan-rekan sekalian. DF - The World Urban Campaign is a platform for public, private and civil society actors to elevate policies, share practical tools and raise awareness for sustainable urbanisation. www.worldurbancampaign-logo.org Call for entries UN-Habitat, with sponsorship from Veolia Environment, is launching an international competition for the design of the logo for the World Urban Campaign. The logo winner will be announced at WUC's official launch during the 5th World Urban Forum, 22-26 March 2010 in Rio de Janeiro, Brazil. Requirements The logo should symbolise and represent the initiatives of the World Urban Forum. It should also suggest the principles, objectives, participants and audience of WUC. The logo has to impart the message or the meaning of the symbols. It should be attractive, recognisable and memorable for various audiences – mass media and the general public. Prizes The prizes to winners will be as follows: Winner $5,000 plus ticket to Rio. 2nd Finalist: $3000 plus ticket to Rio. 3rd Finalist: $2000 plus ticket to Rio. Announcement of winner Three logo finalists will be chosen by an international jury of renown designers and urban specialists. The three finalists and the members of the jury will be flown to Rio to participate in the launch of the World Urban Campaign as part of the closing ceremony of the World Urban Forum. Cash prizes will be given to each finalist on the stage of the 5th World Urban Forum. About the World Urban Forum The World Urban Forum has become the world's premier gathering on urban issues. Some 15,000 leaders and representatives of government; local government; and the private, professional, academic and civil society sectors from more than 100 countries are expected to attend its 5th session in Rio de Janeiro, 22-26 March 2010. Several hundred accredited journalists are also expected to cover the Forum. Complete details can be found at: www.worldurbancampaign-logo.org For more information, please contact: Joshua Singer Administrator, The Worldwide Logo Design Competition for the U.N. World Urban Campaign Assistant Professor - Coordinator, Visual Communication Design, Department of Design Industry San Francisco State University E: jsin...@sfsu.edu W: http://design.sfsu.edu Selalu bisa chat di profil jaringan, blog, atau situs web pribadi! Yahoo! memungkinkan Anda selalu bisa chat melalui Pingbox. Coba! http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/
[ac-i] PENGUMUMAN : Pemenang Sayembara Telaah Sastra DKJ 2009
Salam, Rekan-rekan, berikut adalah pengumuman pemenang Sayembara Telaah Sastra Dewwan Kesenian Jakarta 2009 yang diumumkan Jumat (15/1) di Teater Studio, Taman Ismail Marzuki. Selamat kepada para pemenang, sampai jumpa pada program berikutnya, Sayembara Novel DKJ 2010. Tk, salam! Dimas Fuady Humas Dewan Kesenian Jakarta Informasi lain mengenai DKJ, silakan kunjungi website kami di www.dkj.or.id --- SIARAN PERS Dosen Universitas Airlangga Pemenang Anugerah Sayembara Telaah Sastra DKJ Jakarta, 15 Januari 2009 – Naskah telaah sastra karya Bramantio dari Jawa Timur bertajuk “Metafiksionalitas Cala Ibi: Novel yang Bercerita dan Menulis tentang Dirinya Sendiri”, keluar sebagai pemenang pertama Sayembara Telaah Sastra Dewan Kesenian Jakarta 2009. Diantara hampir 100 naskah yang diseleksi dewan juri -yang terdiri dari sastrawan Jakob Sumardjo, Mudji Sutrisno dan Nirwan Ahmad Arsuka- karya Bramantio dianggap relatif paling memenuhi seluruh kriteria penilaian, terutama pada aspek craftamanship (ketukangan) sastrawi. Telaah Bramantio sanggup mengatasi kerumitan susunan novel Cala Ibi yang tampak membingungkan hingga kian terbuka. Selain mendapatkan piagam penghargaan, Bramantio yang sehari-harinya bekerja sebagai dosen di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga, Surabaya, berhak menggondol hadiah uang tunai Rp 20.000.000 atas kemenangannya. Sementara itu naskah karya Tia Setiadi bertajuk “Benda-benda, Bahasa dan Kala: Mencari Simetri Tersembunyi dalam Teman-temanku dari Atap Bahasa Karya Afrizal Malna” meraih juara kedua dan berhak mendapatkan hadiah uang tunai Rp 15.000.000. Juara III pada sayembara kali ini diraih Ridha al-Qodri dengan karya berjudul “Sapardi dan Tanda : Telaah Semiotik atas Kumpulan Puisi dan Kolam”. Dewan juri juga memilih 4 naskah unggulan selain 3 pemenang tadi. Karya-karya itu adalah “Konvensi dan Improvisasi Dalam Novel Misteri Perkawinan Maut karya S. Mara” yang ditulis oleh Adrianus Pristiono, naskah “Rahasia yang Tersembunyi dalam Sajak “Pembawa Matahari” karya Abdul Hadi WM” oleh Arif Hidayat, naskah “Asmara dalam Sajak ‘Asmaradana’ karya Goenawan Mohamad” yang ditulis Baban Banita serta naskah “Dari Jagat Fantasi, Konsep-konsep Sufistik hingga Sihir Retorika: Telaah atas Novel Cala Ibi” karya Tjahjono Widjanto. Selain mendapat piagam, keempatnya berhak mendapatkan hadiah uang tunai Rp 2.000.000. Peluncuran Buku Naskah Telaah Sastra DKJ Pada acara malam penganugerahan yang berlangsung Jumat (15/1) malam di Teater Kecil Studio, TIM, Dewan Kesenian Jakarta juga meluncurkan buku kumpulan naskah telaah sastra dari sayembara 2007 dan 2009. Menurut Ketua Komite Sastra DKJ, Zen Hae, buku itu merupakan gabungan dari dua kumpulan telaah sastra (17 telaah dari 13 penulis) yang dihasilkan dari dua sayembara. “Sebagai sebuah gabungan ia memperlihatkan keberagaman cakupan dan gaya penulisan. Dengan gayanya masing-masing, para penulis telaah dalam buku ini mencoba mengupas, sejauh yang bisa dilakukan, segi-segi terdalam dalam sebuah karya sastra. Baik yang mencoba menggunakan pisau bedah teoretis maupun analisis pribadi yang mempertajam telaah dengan pengutipan teori-teori tertentu”, papar Zen. Tentang Sayembara Telaah Sastra DKJ Sayembara Telaah Sastra adalah sayembara yang mulai menjadi tradisi Dewan Kesenian Jakarta sejak 2005. Sayembara ini diselenggarakan setiap dua tahun sekali (tahun ganjil), berselang-seling dengan Sayembara Menulis Novel DKJ yang sudah dimulai sejak awal 1970an. Pada 2006 acara ini bertajuk “Sayembara Kritik Sastra DKJ 2007” dan bertema “Sastra Indonesia memasuki Abad ke-21”. Untuk 2009, demi memaksimalkan penggunaan bahasa Indonesia, kami mengganti kata “kritik” dengan “telaah”, dengan tema “Kepengrajinan (craftsmanship) dalam Sastra Indonesia Mutakhir.” Bagi Dewan Kesenian Jakarta sayembara semacam ini penting untuk menjawab kebutuhan akan telaah sastra yang serius, mendalam, inspiratif, dan menyuarakan zamannya. Sudah menjadi rahasia umum, suburnya penciptaan dan apresiasi sastra mutakhir ini ternyata belum dapat diimbangi dengan telaah sastra yang memadai, apalagi untuk dapat berkembang menjadi tradisi pemikiran pelbagai wacana sastra. Telaah sastra masih menjadi barang langka. Jika pun tumbuh, ia hanya menjadi kegiatan akademis yang sangat terbatas jangkauannya. Di saat yang sama kita juga tidak memiliki majalah atau jurnal yang benar menyediakan dirinya untuk telaah sastra. Adapun lembar sastra di koran-koran, hanya bisa menyediakan ruang yang sangat terbatas untuk keluasan dan kedalaman yang dibutuhkan sebuah telaah. Ya, meminjam jargon Thomas Robert Malthus, telaah sastra tumbuh menurut “deret hitung”, karya sastra berkembang menurut “deret ukur”. Dimas Fuady Humas Dewan Kesenian Jakarta Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda? Buat Pingbox terbaru Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com
[ac-i] LIPUTAN : Malam Anugerah Sayembara Telaah Sastra DKJ 2009
Undangan : Liputan MALAM ANUGERAH SAYEMBARA TELAAH SASTRA DKJ 2009 Kepada Yth : Rekan-rekan jurnalis Salam, Sayembara Telaah Sastra Dewan Kesenian Jakarta 2009 yang digelar sejak April tahun lalu disambut antusias oleh khalayak. Itu ditandai dengan meningkatnya jumlah naskah karya yang diikutkan dalam sayembara dibandingkan acara serupa dua tahun lalu. Hingga selesai batas waktu Sayembara Telaah Sastra 2009 pada 31 Oktober lalu, Dewan Kesenian Jakarta telah menerima 90 karya telaah sastra yang dikirim tidak hanya oleh peserta asal Jakarta, melainkan juga peserta asal daerah lain seperti Aceh, Riau, Kalimantan, Sulawesi dan sebagainya. Setelah proses penjurian yang diawaki Jakob Sumardjo, Mudji Sutrisno dan Nirwan Ahmad Arsuka, kini tiba saatnya Dewan Kesenian Jakarta mengumumkan para pemenang sayembara ini, dalam sebuah acara MALAM ANUGERAH SAYEMBARA TELAAH SASTRA DKJ 2009, yang akan dilaksanakan pada : Tanggal : Jumat, 15 Januari 2010 Pukul : 19.30 - selesai Tempa t : Teater Studio, taman Ismail Marzuki Jl. Cikini Raya N0.73 - Jakarta Pusat Disamping pemberian anugerah, Dewan Kesenian Jakarta juga memanfaatkan momentum ini untuk menerbitkan kumpulan naskah telaah sastra dari Sayembara 2007 dan 2009 sebagai upaya untuk mencapai khalayak dan mengajak khalayak menikmati bukan saja karya sastra tetapi juga telaahnya. Untuk itu Dewan Kesenian Jakarta mengundang rekan-rekan sekalian untuk berkenan hadir pada acara tersebet. Salam, Dimas Fuady Public Relations Jakarta Arts Council www.dkj.or.id Dimas Fuady Public Relations Jakarta Arts Council www.dkj.or.id Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. Tambah lebih banyak teman ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/
[ac-i] UNDANGAN : Pembukaan Pameran Fotografi Maling Jemuran Jilid II
Kepada Yth : Rekan-rekan Jurnalis di Tempat Salam, Hendak mengulang sukses pameran pertama di Japan Foundation pada penghujung tahun lalu, Pameran Fotografi “Maling Jemuran” karya fotografer perempuan Aiko Urfia kembali hadir untuk memberi perspektif lain mengenai jemuran. Pameran jilid II ini akan berlangsung selama sepekan mulai 9 - 16 Januari di galeri Foto Jurnalistik Antara. Tidak hanya lantaran foto-foto jemuran itu diambil dari beberapa belahan nusantara seperti Jakarta, Bandung, Belitung, Palembang, Madura, Bali, Kampung Naga, Cirebon, Yogyakarta, Ujung Genteng dan sebagainya, penekanan Aiko pada cerita yang tersimpan dibalik jemuran-jemuran itu memberi nuansa yang berbeda sekaligus kaya. Pun tanpa mengurangi apresiasi estetik terhadap unsur budaya dan seni Indonesia, Aiko mencoba kritis terhadap realita sosial dalam kehidupan keseharian. Selain menambahkan koleksi foto menjadi 60 buah, pameran kali ini juga akan menghadirkan instalasi jemuran di ruang pamerannya. Lagi-lagi ini bukan sekedar jemuran, karena pakaian-pakaian berupa baju hingga (maaf) ‘pakaian dalam’ yang dijemur merupakan hasil sumbangan para pengunjung yang menghadiri pameran sebelumnya. Untuk itu, semoga rekan-rekan berkenan hadir dan ikut memberi apresiasi pada acara tersebut, yang akan mulai pembukaan pada : Pameran Fotografi “Maling Jemuran” Jilid II Pembukaan, 9 – 16 Januari 2010 Oleh Sigit Pramono Mulai 19.00 WIB Galeri Foto Jurnalistik Antara Diskusi Fotografi Sabtu,16 Januari, 14 WIB Oleh Oscar Motulloh Terima kasih atas perhatiannya. Salam, Dimas Fuady Humas Dewan Kesenian Jakarta Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.com
[ac-i] Siaran Pers FESTIVAL RENDRA [1 Attachment]
Rekan-rekan, Meski berbagai event kesenian untuk mengenang WS Rendra telah diselenggarakan oleh berbagai institusi dan kelompok kesenian, tidak menyurutkan niat sejumlah seniman sekaligus para sahabat Rendra untuk menghelat sebuah acara khusus untuk mengenangnya. FESTIVAL RENDRA akan dihelat selama sepekan penuh di seluruh venue Taman Ismail Marzuki mulai 23 - 30 November 2009. Selain kolaborasi seniman, festival ini didukung Dewan Kesenian Jakarta, Akademi Jakarta, PKJ TIM, Institut Kesenian Jakarta, dan berbagai komunitas Teater di Jakarta dan Jawa Barat. Acara yang telah disiapkan diantaranya; Workshop Bib Bob, pementasan karya Rendra, monolog puisi dan esai Rendra, pameran dokumentasi foto dan kliping karya Rendra, diskusi hingga kompetisi membaca puisi antar siswa SLTA. Terlampir adalah siaran pers Festival Rendra. Sedangkan informasi mengenai jadwal acara ini bisa dilihat di www.dkj.or.id atau klik disini. Salam hangat! Dimas Fuady Wajib militer di Indonesia? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com
[ac-i] UNDANGAN : Peluncuran Novel Terjemahan DKJ
Salam, Dewan Kesenian Jakarta mengundang rekan-rekan untuk menghadiri acara peluncuran terjemahan novel Kamus Khazar : Sebuah Novel Leksikon karya Milorad Pavic (Serambi, Mei 2009, terjemahan Noor Cholis) dan Sejarah Dunia dalam 10½ Bab karya Julian Barnes (KPG, Maret 2009, terjemahan Arif Bagus Prasetyo) yang akan dihelat pada; Hari/tanggal : Selasa, 30 Juni 2009 Waktu : 14.00 WIB - selesai Tempat : Galeri Cipta III - Taman Ismail Marzuki Jl. Cikini Raya No. 73. Menteng Jakarta Pusat Acara ‘Peluncuran Terjemahan Novel DKJ’ ini merupakan jawaban atas keprihatinan DKJ terhadap kualitas penerjemahan sastra di Indonesia. Karena itu melalui program Penerjemahan Sastra, DKJ berkerja sama dengan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) dan Penerbit Serambi memfasilitasi ketersediaan terjemahan karya-karya sastra dunia, khususnya novel, yang penting dalam tradisi penulisan novel dunia. Terutama yang menyangkut virtuosity dan storytelling. Lebih dari itu, program ini mencoba menampilkan terjemahan yang bisa dijadikan contoh bagi para pekerja penerjemahan sastra—baik itu penerjemah, editor, penerbit, kritikus karya terjemahan—dan juga masyarakat pembaca karya terjemahan. Salam! Dewan Kesenian Jakarta quot;Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.comquot;
[ac-i] Beasiswa untuk novelis pemula di 'BENGKEL PENULISAN NOVEL DKJ 2009'
Rekan-rekan, Bengkel Penulisan Novel DKJ 2008 berhasil memupuk bibit-bibit potensial dalam khasanah novel Indonesia kontemporer. Bahkan, beberapa di antara mereka telah mencatatkan prestasi. Wa Ode Wulan Ratna menerbitkan Cari Aku di Canti (Lingkar Pena, 2008) dan berhasil menyabet Khatulistiwa Literary Award 2008 untuk kategori Penulis Muda Berbakat. Windri Ramadhina menerbitkan novel Metropolis (Grasindo, 2009). Yang lain sedang menunggu proses terbit. Tahun ini Dewan Kesenian Jakarta kembali membuka kesempatan kepada para penulis novel pemula untuk mengikuti Bengkel Penulisan Novel DKJ 2009. Kesempatan ini dibuka untuk kategori “Beasiswa” dan “Membayar Penuh”. Beasiswa yang ditanggung Panitia adalah biaya kursus. Peserta mengusahakan sendiri akomodasi dan transportasi selama kursus. Syarat-syarat untuk kategori “Beasiswa”: Usia antara 18—25 tahunMenyerahkan petikan novel karya sendiri yang sedang digarapPetikan novel ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik (bukan bahasa gaul, SMS, dan sejenisnya)Menyerahkan sinopsis atau kerangka (outline) novelMenyerahkan biodata, alamat surat, dan nomor kontak di lembar terpisah Syarat-syarat untuk kategori “Membayar Penuh”: Menyerahkan petikan novel karya sendiri yang sedang digarapPetikan novel ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik (bukan bahasa gaul, SMS, dan sejenisnya)Menyerahkan sinopsis atau kerangka (outline) novelMenyerahkan biodata, alamat surat, dan nomor kontak di lembar terpisahMembayar biaya kursus sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) Ketentuan lain: Batas akhir penyerahan naskah untuk kategori “Beasiswa” dan “Membayar Penuh”: 31 Juli 2009 (cap pos atau diantar langsung). Surat lamaran dan berkas pelengkap dikirim ke: Panitia Bengkel Penulisan Novel DKJ 2009 Dewan Kesenian Jakarta Jalan Cikini Raya 73 Jakarta 10330 Tempat terbatas. Panitia akan menyeleksi pelamar. Hasil seleksi akan diumumkan pada awal Agustus 2009 melalui www.dkj.or.id. Panita juga akan menghubungi pelamar terpilih. Naskah terbaik peserta Bengkel akan dibantu penerbitannya oleh DKJ Jadwal: September – Desember 2009 tiap Sabtu, pukul 14.00—16.00 WIB (kecuali selama bulan puasa, pukul 15.00—17.00 WIB) Materi ajar: gagasan dan pengelolaannya kerangka karangan riset deskripsi menulis dengan panca indera dialog karakter alur/plot metafora, majas, alusi, dan sejenisnya kejernihan bahasa penyuntingan Pengajar: AS Laksana (novelis dan pendiri sekolah menulis kreatif “Jakarta School”) Yusi Avianto Pareanom (penulis dan pemilik Banana Publishing) Terima kasih untuk membantu menyebarluaskan informasi ini. Salam! Dimas Fuady Public Relations Jakarta Arts Council www.dkj.or.id quot;Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.comquot;
[ac-i] UNDANGAN Diskusi dan Pameran Romo Mangun: Antara Sastra dan Arsitektur, 4 Mei 2009
Romo Mangun Antara Sastra dan Arsitektur Diskusi dan Pameran Senin, 4 Mei 2009, jam 1400-1700 WIB Goethehaus, Jalan Sam Ratulangi 9-15, Jakarta Pusat. Pembicara Diskusi: - Mudji Sutrisno - Erwinthon Napitupulu Pembaca Petikan Karya Sastra: Iman Soleh Moderator: Nirwan Ahmad Arsuka Dipersembahkan oleh Dewan Kesenian Jakarta, Goethe Institut, Harian KOMPAS, Gramedia, danPerhimpunan Alumni Jerman, dalam rangka memperingati 10 tahun wafatnya Romo Mangun. Novel-novel Romo Mangun memberikan kita kesempatan untuk menikmati kompleksitas persoalan dan seni menuliskannya. Bukan hanya politik sebagai muatan sastra yang penting, tetapi juga sejarah, relijiusitas, ketegangan antara keselibatan dan cinta dan birahi, kebimbangan di antara kesetiaan dan pengkhianatan, antara sensualitas dan rumusan filosofis, antara kelisanan dan keberaksaraan, nasionalisme di satu sisi dan pilihan bebas di sisi lain, bahkan ketaksaan keperibadian di jaman yang berubah. Romo Mangun adalah penerima Aga Khan Award for Architecture (in the Islamic World). Salam, Marco Kusumawijaya Ketua Pengurus Harian Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) Taman Ismail Marzuki, Jl. Cikini Raya 73, Jakarta 10330 Tel. +62-21-31937639, 3162780, 39899634; Fax. +62-21-31924616 Hp. 0816811563 mkusumawij...@gmail.com marco.kusumawij...@dkj.or.id www.dkj.or.id Pemerintahan yang jujur bersih? Mungkin nggak ya? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com
[ac-i] Undangan Nonton Teater di TIM
UNDANGAN : Pentas Teater Tujuan Dewan Kesenian Jakarta mengundang rekan-rekan sekalian menyaksikan pementasan teater ; Domba-domba Revolusi karya B Soelarto Oleh : Komunitas SARKEM Sutradara : Yudhi Becak Jadwal : Jumat, 24 April 2009 Mulai pukul 19.30 WIB Di Sanggar Baru Taman Ismail Marzuki (TIM) Gratis! Sinopsis : Kisah ini bermula ketika beberapa orang terjebak dalam sebuah losmen di salah satu sudut kota. Sebuah kota bernama Kota Tengah, wilayah yang sedang dilanda perang. Kota ini sudah diambang mati, tinggal menanti saat-saat diambil alih oleh tentara musuh. Situasi yang serba sulit, dan ruang gerak yang terbatas, orang-orang (tokoh) di dalam losmen perempuan, penyair, petualang, pedagang, politikus hanya memikirkan keselematan dirinya sendiri. Selain tokoh seniman (penyair) tidak ada orang yang berani keluar dari losmen untuk mencari informasi atau berita tentang perkembangan situasi terakhir. Sebagaimana orang hanya memikirkan cara guna mencari keuntungan dari situasi yang tengah terjadi. Salah seorang (petualang) dengan kelicikannya, menghasut dan mempropaganda seluruh penghuni losmen. Disinilah embrio konflik itu bermula. Situasi menjadi serba sulit, menjepit. Terjadilah polemik diantara mereka yang kemudian saling menjebak, membunuh dan terbunuh. Dalam situasi itu, tidak membuat orang untuk melupakan perasaan dan hatinya. Asmara tumbuh diantara salah satu penginap losmen dengan perempuan pemilik losmen. Namun sang perempuan tewas di berondong senapan oleh serdadu musuh. Sehingga tinggallah sang penyair melalui kehidupannya setelah semua terjadi. Tanpa cintanya, tanpa teman berdebat. Terima kasih atas bantuan rekan-rekan untuk membantu menyebarluaskan informasi ini ke khalayak.. Salam, Dimas Fuady Public Relations Jakarta Arts Council www.dkj.or.id Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser. Dapatkan IE8 di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer