Bls: [ac-i] Re: bahasa SMS Indonesia
Menurut saya, justru ini adalah pengkayaan dalam berbahasa. Tanpa disadari, ternyata SMS mampu menciptakan bahasanya sendiri. Gak perlu dihubung-hubungkan dengan perusakan bahasa Indonesia, sebab bahasa itu hanya berlaku di HP, tidak di media lainnya. Coba saja menulis dengan bahasa SMS di koran, pasti ditolak. Jadi, mengapa harus gusar?? --- Pada Kam, 15/4/10, BISAI menulis: Dari: BISAI Judul: [ac-i] Re: bahasa SMS Indonesia Kepada: wahana-n...@yahoogroups.com, "SASTRA PEMBEBASAN" , "SANTRI KIRI" , pembebasan_pa...@yahoogroups.com, inti-...@yahoogroups.com, "GELORA45" , artculture-indonesia@yahoogroups.com, "AKSARA SASTRA" , mimbar-be...@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 15 April, 2010, 5:49 AM Perusakan bahasa Indonesia di bidang SMS ini adalah juga produk dari satu rezim yang hanya memikirkan duit dan cara cari duit seperti korupsi, maling, ngerampok, menipu dsb. Mana pula mereka akan memikirkan untuk memelihara bahasa dari perusakan teknologi moderen. Rakyatnya dibiarkan anarkis di segala bidang asalkan tidak anarkis melawan rezimnya. Akibatnya, bahasa Indonesia semakin kacau, semakin tidak punya kepribadian dan semakin miskin. Pantas saja di Indonesia tidak ada sastra Indonesia dan yang ada cuma sastra SMS.(Sastra Merusak Segala) BISAI - Original Message - From: "teddy sunardi" Sent: Thursday, April 15, 2010 11:13 AM Subject: [mimbar-bebas] bahasa SMS Indonesia Sering kita mendapat SMS dari teman, saudara atau siapapun dari Indonesia yang senang meringkas kata...kalau tidak mengerti silakan buka kamus alay ini ( bahasa leet atau leet language dalam bahasa Inggris): Rumah : Humz, Hozz, Uz Aja : Ja, Ajj Yang : Iank/Iang, Eank/Eang Boleh : Leh Baru : Ru Ya/Iya : Yupz, Ia, Iupz, Yua, Ea, ee Kok : KoQ, KuQ, Kog, Kug Nih : Niyh, Niech, Nieyh Tuh : Tuwh, Tuch Deh : Dech, Deyh Belum : Lom, Lum,lomz Cape : Cppe, Cpeg habis: abizzz Kan : Khan, Kant, Kanz Manis : Maniezt, Manies Cakep : Ckeppz Keren : Krenz, Krent, Kyeent Kurang : Krang, Krank,ckalank Tau : Taw, Tawh, Tw Bokep : Bokebb Dulu : Duluw Sempat : S4 Ini : Iniyh, Nc,nech Ketawa : xixixi, haghaghag,, wkowkowkwo Nggak : Gga, Gax, Gag, Gx Hai : Ui SMS : ZMZ, XMX, MZ Lagi : Ghiy, Ghiey, Gi Apa : Pa, PPa,pha Tapi : PPi Sih : Siech, Sieyh, Ciyh,cehh Dong : Dumz, Dum Reply : Repp Halo : Alow Sayang : Saiank, Saiang, chaiank,taiankk Lucu : Luthu, Uchul, Luchuw Khusus : Khuzuz Kalian : Klianz Add : Et, Ett Banget : Bangedh, Beud, Beut Misalnya : jadi misalna, misal’a, misal.a Imut : Imoetz, Mutz, muetzz,moetz Loh : Loch, Lochkz, Lochx Gitu : Gtw, Gitchu, Gituw Salam : Lam Kenal : Nal Buat : Wat, Wad Cewek : Cwekz Cowok : Cwokz Karena/Soalnya : Coz, Cz Masuk : Suk, Mzuk, Mzug, Mzugg Punya : Pya, P’y Pasti : Pzt, pzty Anak : Nax, Anx, Naq Cuekin : Cuxin Curhat : Cvrht Terus : Rus, Tyuz, Tyz Tiap : Tyap Kalau : Kaluw, Klw, Low Setiap : Styp Main : Men Paling : Plink, P’ling Love : Luph, Luff, Loupz, Louphh Makan : Mumz, Mamz, mamam Yuk : Yuq, Yuqz, Yukz Lupa : Lupz Udah : Dagh, Uwdach Kamu : Kamuh, Kamyu, Qmu, Kamuwh Aku : Akyu, Akuwh, Akku, Maaf : Mu’uv, Muupz, Muuv Sorry : Cowwyy, Sowry,cowly yach Siapa : Sppa, Cppa, Cpa, Spa Kakak : Kakagg, kkak, -- Teddy Tanggung jawab isi tulisan di mimbar-bebas berada pada si penulisYahoo! Groups Links blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com --- Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan. Yahoo! Groups Links __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com
Bls: [ac-i] Ayo Dukung GREEN ART INDONESIA 2009
Cak Malik, tolong dikoreksi lagi, mengapa PPLH Seloliman tidak tercantum?? Jangan-jangan sampeyan mendapat proposal yang keliru. Sekadar diketahui, PPLH Seloliman (sebagai lembaga) adalah PENCETUS Green Art bersama British Council. Jadi sangat janggal jika kemudian disingkur. Bisa kualat. Tolong diralat dan konfirmasi ulang pada oknum yang memberi anda proposal. Suwun (sekadar koreksi mawon Cak, ojok tersinggung yaaa ) --- Pada Sab, 11/4/09, abdul malik menulis: Dari: abdul malik Topik: [ac-i] Ayo Dukung GREEN ART INDONESIA 2009 Kepada: majalahkid...@yahoo.com, dk_ja...@yahoo.com, mediac...@yahoogroups.com, jambore_kebuday...@yahoogroups.com, pojoktea...@yahoogroups.com, ngobrolin_tea...@yahoogroups.com, forum_teater_indone...@yahoogroups.com, woroworosenik...@yahoogroups.com, lintas...@yahoogroups.com, artculture-indonesia@yahoogroups.com, komunitas_mer...@yahoogroups.com, foza...@yahoo.com, i...@kompas.com, komunitasutank...@yahoogroups.com, media-ja...@yahoogroups.com, gimo_hadiwib...@yahoo.com, dik...@yahoogroups.com, peremp...@yahoogroups.com, zahi...@yahoo.com, misterh...@yahoo.com, riadi...@hotmail.com, heri_len...@yahoo.com, ky_karna...@yahoo.co.id, mega_cur...@yahoo.co.id, kanka_sairand...@yahoo.com, meimura_ragilthea...@yahoo.com, henrinurca...@gmail.com, zakisi...@gmail.com, i...@kompas.com, akif...@yahoo.com, banyumili_kebuday...@yahoogroups.com, jurnali...@yahoogroups.com Tanggal: Sabtu, 11 April, 2009, 1:43 AM GREEN ART INDONESIA 2009 Persoalan lingkungan hidup sudah menjadi pekerjaan besar bagi umat manusia akhir-akhir ini. Baik karena penebangan hutan yang tiada henti atau faktor pembangunan untuk pemenuhan kebutuhan manusia. Ditunjukkan dengan Konferensi internasional mengenai perubahan iklim (climate change) yang diselenggarakan 2 tahun yang lalu di Bali. Namun sesungguhnya tidak hanya itu bahwa pendidikan tentang lingkungan hidup menjadi bagian yang utama dalam kelangsungan hidup manusia. Kepedulian ini juga melibatkan dunia kesenian yang tak lepas dari unsur estetika. Pendidikan dan lingkungan hidup merupakan dua hal yang saling melengkapi. Pengetahuan alam setidaknya diajarkan lebih dini dengan mengajarkan estetika agar diterimadengan baik, unsur estetika adalah unsur yang melekat di tiap individu. Didalam estetika terdapat rangkaian intellegent, emotional, creative dan spiritual yang mampu memberi serta membantu pola berpikir dalam berkarya. Hasil karya tidak akan bermanfaat apabila tidak tunjukkan atau dibandingkan dengan yang lain. Sebab rangkaian seperti ini memiliki daya rangsang atau motivasi agar berpacu untuk berbuat lebih bagus serta baik. Sudah seharusnya pendidikan, kesenian dan lingkungan hidup mampu memberikan kontribusi yang signifikan. Sehingga dapat bersinergi dengan berbagai kalangan masyarakat, utamanya dunia pendidikan merupakan kelangsungan kelestarian karena sebagai estafet kehidupan. Pendidikan lingkungan hidup adalah tanggung jawab bersama. KELOMPOK PERUPA PEDULI LINGKUNGAN terpanggil untuk memberikan wawasan dengan acara GREEN ART sebagai kelanjutan GREEN ART 1997, 2008. DASAR PEMIKIRAN 1.Menanggapi tentang lingkungan hidup, khusus Global Warming, masih gencar menjadi pembicaraan dunia, maka para seniman perlu menunjukkan kepeduliannya. 2.Memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2009 dan emnyosngsong Hari Anak Nasional 23 Juli 2009 serta Hari Lingkungan Hidup MAKSUD DAN TUJUAN 1.Dunia pendidikan tidak hanya meliputi pelajaran di sekolah namun kegiatan mengenai lingkungan adalah sangat penting. 2.Pemahaman lingkungan hidup pada dunia pendidikan dengan praktek secara langsung 3.Berkarya dengan bahan alami, tanpa meninggalkan unsur estetika serta melatih intellegent, creative, emotional dan spiritual. 4.Mewujudkan kemampuan individu serta pertukaran informasi sebagai sumber pengetahuan untuk pengembangan gagasan juga keseimbangan alam/kehidupan. TEMA Pendidikan anak berwawasan seni dan lingkungan NAMA KEGIATAN GREEN ART INDONESIA adalah kegiatan yang mengaitkan masalah seni dan lingkungan PENYELENGGARA -KOMUNITAS PERUPA PEDULI LINGKUNGAN (KPPL): Organizer -UPT Pendidikan dan Pengembangan Kesenian Taman Budaya Jawa Timur PAMERAN SENI RUPA -Siswa se Jatim -Komunitas komik ORET Surabaya -Kelompok seni rupa TARING PADI, Yogyakarta -Kelompok seni rupa TUK, Salatiga PAMERAN PRODUK DAN INFORMASI (tenda stand): -UPN Veteran Jatim, Surabaya -Universitas Airlangga -Universitas Adi Buana -Akar Rumput (kelompok seni rupa Sidoarjo) -Kaliandra -Colorline (LSM Lingkungan Surabaya) -Tunas Hijau (LSM Lingkungan Surabaya) -We-hasta (LSM Lingkungan, Mojokerto) -Bamboosa (LSM Lingkungan Mojokerto) -PKK Surabaya SPONSOR/MERCHANDISE /INFORMASI/ CAFE WORKSHOP: -Komik (Komunitas ORET, Surabaya) -Cungkil (Kelompok seni rupa TARING PADI, Yogyakarta) -Kerajinan dan limbah (Kelompok seni rupa TUK Salatiga) -Film dokumenter (Komunitas film indie Surabaya) -P
Re: [ac-i] Catatan Diskusi Panji
OK. Saya kumpulkan dulu, nanti saya kirim via japri saja yaa... terima kasih kalo anda akan mengirimkan saya buku itu. Saya tunggu di alamat di bawah ini HENRI NURCAHYO Jl. Bungurasih Timur 40 Sidoarjo - 61256 --- Pada Sen, 6/4/09, Wedatama Widya Sastra menulis: Dari: Wedatama Widya Sastra Topik: Re: [ac-i] Catatan Diskusi Panji Kepada: artculture-indonesia@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 6 April, 2009, 1:42 AM Bapak Henry Nurcahyo Yth. Saya Karsono H Saputra, mahasiswa Program Studi Ilmu Susastra Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia, sedang melakukan penelitian terhadap teks (naskah) cerita Panji sebagai bahan disertasi. Saya membaca e-mail Bapak mengenai diskusi cerita Panji di LCC Surabaya. Mohon kiranya Bapak memberi informasi lain segala sesuatu mengenai cerita Panji sebagai masukan disertasi saya, termasuk makalah diskusi. Di samping alamat wedatamawidyasastra @yahoo.com (yang merupakan penerbit tempat saya bernaung) Bapak bisa mengirimkannya ke alamat karsonohsaputra@ yahoo.com. Sebagai informasi, tesis S2 saya (yang sudah diterbitkan dalam bentuk buku oleh Fakultas Sastra Universitas Indonesia) juga tentang cerita Panji, yakni "Aspek Kesastraan Panji Angreni". Seandainya Bapak membutuhkannya, saya akan mengirimkan satu eksemplar kepada Bapak. Atas perhatian Bapak, saya mengucapkan terima kasih. Jakarta, 6 April 2009 Salam, Karsono H Saputra Penerbit WEADATAMA WIDYA SASTRA Jl. M. Kahfi I, Gg. H. Tohir II No. 46 Jagakarsa Jakarta Selatan 12620. Telp./Fax. 0217865262. --- On Fri, 4/3/09, henri nurcahyo wrote: From: henri nurcahyo Subject: [ac-i] Catatan Diskusi Panji To: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com, media-jatim@ yahoogroups. com, filantr...@yahoo. com, bud...@ccclsurabaya .com Date: Friday, April 3, 2009, 11:27 AM dear all, berikut ini saya sampaikan catatan sekilas diskusi Panji di CCCL Surabaya, yang diselenggarakan Dewan Kesenian Jatim. Laporan lengkap masih disusun, disusul penerbitan buku prosiding diskusi. Ke depan, akan diterbitkan pula buku induk tentang Budaya Panji. salam Henri Nurcahyo Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang! Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser. Dapatkan IE8 di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
Bls: [ac-i] Firdaus Budayawan Muda Jambi-Foto2 By Yul Adriansyah dan 1 by Henri Nurcahyo
Aku sarankan buat Viddy, sebaiknya ente bikin blog aja, supaya ada wadah khusus buat semua uneg-unegmu dan kabar kabur tentang dirimu. --- Pada Sen, 12/1/09, anuv chaviddy menulis: Dari: anuv chaviddy Topik: [ac-i] Firdaus Budayawan Muda Jambi-Foto2 By Yul Adriansyah dan 1 by Henri Nurcahyo Kepada: viddy...@yahoo.com, apresiasi-sas...@yahoogroups.com, artculture-indonesia@yahoogroups.com, firdausabdul...@dbp.gov.my, finkatiq_...@yahoo.com, arifinkatiq_...@yahoo.com, dimasarikmihar...@yahoo.co.id, newwac...@yahoo.com Tanggal: Senin, 12 Januari, 2009, 9:22 PM Seminar ATL ke 6 (Desember 2008 lalu) selain dilaksanakan di Gedung Dharma Wanita Kabupaten Wakatobi, di sesi hari ke dua di pecah menjadi 3 kelompok, salah satu kelompok berseminar di atas Kapal Laut (kapal kayu) milik WWF Location: Pulau Wangi-Wangi menuju Pulau Hoga, Kendari, Sulawesi Tenggara Added on Friday - Add Comment Kenapa BBM mesti naik? Apakah tidak ada solusi selain itu? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! Ada Naruto, Sandra Dewi dan MU di Yahoo! Indonesia Top Searches 2008. http://id.promo.yahoo.com/topsearches2008
Bls: [ac-i] OOT-DICARI: A'ak / Abdullah al Kudus
a'ak abdullah kudus "A'ak" <[EMAIL PROTECTED]> --- Pada Sab, 6/12/08, BJD. Gayatri <[EMAIL PROTECTED]> menulis: Dari: BJD. Gayatri <[EMAIL PROTECTED]> Topik: [ac-i] OOT-DICARI: A'ak / Abdullah al Kudus Kepada: artculture-indonesia@yahoogroups.com Tanggal: Sabtu, 6 Desember, 2008, 3:44 PM Maaf, saya kehilangan kontak Abdullah al Kudus asal desa Klakah ada yang punya alamat imel-nya? Terima Kasih untuk bantuan dan perhatiannya Tabik Gayatri Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang! Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/
Re: [ac-i] MARILAH BERSINERGI
Supaya diskusi tidak melebar, saya kutipkan lagi posting di bawah ini: Dari: "mangoenpoerojo roch basoeki" <[EMAIL PROTECTED]> Tambahkan Pengirim ke Kontak Kepada: artculture-indonesia@yahoogroups.com Saya sepakat total mas nurcahyo salam, robama. - Original Message ---- From: henri nurcahyo To: artculture-indonesi [EMAIL PROTECTED] com Sent: Monday, October 6, 2008 7:44:40 AM Subject: Re: [ac-i] DIPERLUKAN LSM KEBUDAYAAN TINGKAT NASIONAL Lembaga Kebudayaan itu SARANA atau TUJUAN??? Saya sepakat dengan mailist Halim HD di dikbud, bahwa lembaga tidak menjamin aktivitas kesenian menjadi lebih baik. Bandung adalah salah satu contoh yang dikemukakan Halim, tanpa Dewan Kesenian tapi keseniannya maju pesat. Sementara di beberapa daerah, lembaga kesenian malah menjadi jaringan birokrasi baru. semacam menumbuhsuburkan feodalisme kesenian (ini istilah saya). Jadi, apa sih yang mau dikerjakan dengan (rencana adanya) lembaga kebudayaan nasional itu? Ya mending dikerjakan aja sekarang dan melibatkan lembaga yang sudah ada. jadi, menurut saya pribadi, lembaga kebudayaan itu sebaiknya berdasarkan kinerja saja, bukan membangun lembaga mapan tempat bercokolnya birokrat kesenian. Begitu. salam henri nurcahyo Jadi, sebetulnya saya TIDAK MENOLAK gagasan Pak Luluk soal Forum itu, tetapi menurut saya sebaiknya dibuat berdasarkan Kinerja, bukan menjadikan lembaga sebagai tujuan. Kongkritnya, ayo segera kita buat agenda, kita kerjakan bersama-sama, maka Forum itu akan terbentuk DENGAN SENDIRINYA. Kalau misalnya gak ada kegiatan lagi, ya apa boleh buat maka forum itu juga akan mati dengan sendirinya. Karena itu kegiatan harus terus menerus ada ibarat denyut jantung sebagai indikasi adanya kehidupan. Hal ini jauh lebih baik ketimbang bertujuan mendirikan lembaga namun setelah itu mati tak ada kabar beritanya (jare arek ludrukan "manuk glatik cucuke biru, mari dilantik langsung turu"). Nah, itulah yang membuat sumpeg. Jadi, yang membuat Pak Basuki "sepakat total" itu yang mana? Trims juga Pak Luluk, kiriman draftnya belum saya baca, baru dari luar kota. Nanti segera saya kabari tanggapan saya via japri, sesuai permintaan bapak. --- Pada Ming, 12/10/08, mangoenpoerojo roch basoeki <[EMAIL PROTECTED]> menulis: Dari: mangoenpoerojo roch basoeki <[EMAIL PROTECTED]> Topik: Re: [ac-i] MARILAH BERSINERGI Kepada: artculture-indonesia@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 12 Oktober, 2008, 8:54 PM Mas Nurcahyo yang kesumpegan, Kali ini saya kok kurang sependapat dengan kesumpegan anda. Masalahnya, masyarakat kita sebagai satu bangsa belum berorganisasi sebagai bagian dari budaya untuk mencapai suatu tujuan yang mulia. Sebagian besar dari kita baru membuat/masuk organisasi untuk suatu kepentingan yang sempit atau kekuasaan. Ini yang membuat dunia menjadi sempit dan sumpeg. Lihat saja, gak ada organisasi di indonesia yang tidak pecah. Pengalaman saya di TNI saja, di organisasi yang begitu besar dan solid, bagi saya sangat sempit dan sumpeg sehingga saya sadar lebih baik keluar dari kesumpegan itu. Namun saya kok merasa lapang dan tidak sumpeg ketika berada pada organisasi yang bernama "bangsa indonesia", apalagi di jaman reformasi yang kebablasan bebasnya,. Tetapi menjadi sumpeg lagi ketika berpikir "kok semrawut amat" sih. Oooo ternyata negeri ini hidup tanpa tujuan. Coba lihat "apa tujuan negara ini", kalau anda tanyakan kepada enam menteri pasti ada tujuh atau lebih jawaban yang berbeda-beda (ini pernah saya sampaikan kepada Men-ESDM, dia cuma tersenyum ; mungkin menganggap saya orang yang frustasi sementara dia menikmati "negeri yang tanpa tujuan ini"). Satu organisasi harus dimulai dengan adanya kesatuan tujuan, tanpa itu mustahil organisasi itu akan berjalan tanpa kesumpegan. Saya buat komentar untuk mas Nur ini untuk mengajak "jangan kesumpegan"- lah, bukan dong lho... salam, robama. salam, robama. - Original Message From: henri nurcahyo To: artculture-indonesi [EMAIL PROTECTED] com Sent: Monday, October 13, 2008 12:17:58 AM Subject: Re: [ac-i] MARILAH BERSINERGI Begini Pak Luluk Pada dasarnya saya tetap berpendirian, bahwa merancang program kerja bersama jauh lebih penting ketimbang membentuk lembaga baru. Sepanjang program itu dapat dilaksanakan oleh lembaga yang sudah ada, maka kita tinggal memaksimalkannya. Karena itu, maaf beribu maaf, saya tidak berminat untuk membentuk forum budaya Surabaya atau jatim, karena hanya akan menambah sumpegnya lembaga kesenian. Lh
Re: [ac-i] MARILAH BERSINERGI
Begini Pak Luluk Pada dasarnya saya tetap berpendirian, bahwa merancang program kerja bersama jauh lebih penting ketimbang membentuk lembaga baru. Sepanjang program itu dapat dilaksanakan oleh lembaga yang sudah ada, maka kita tinggal memaksimalkannya. Karena itu, maaf beribu maaf, saya tidak berminat untuk membentuk forum budaya Surabaya atau jatim, karena hanya akan menambah sumpegnya lembaga kesenian. Lha wong Dewan Kesenian yang sudah ada saja belum maksimal fungsinya kok sudah menambah lembaga baru. Kecuali, kalau forum itu dimaksudkan sebagai lembaga insidental yang hanya eksis ketika ada kegiatan kongkrit. Atas dasar itulah saya lebih mempercayakan pada Dewan Kesenian (DK) Jatim untuk mengadopsi brangwetan yang saya cita-citakan sebagai pusat informasi kesenian jatim. Alhamdulillah (setelah satu tahun saya bekerja sendirian) teman-teman DK Jatim bersedia mengadopsi brangwetan sebagai programnya (dengan konsekuensi yang menyertainya). Bahkan, tanggal 30 Oktober nanti akan digelar diskusi tentang database kesenian jatim untuk memperingati 1 tahun situs brangwetan. Sebelum itu, 12-13 Oktober ini DK-jatim menggelar rapat koordinasi dengan seluruh DK di Jatim dan beberapa stakeholder kesenian (termasuk pemerintah, khususnya Bappekab/kot) untuk secara bersama-sama merancang program pengembangan kesenian tahun 2009. Nah, saya diminta menjadi salah satu pemrasarannya. Jadi, bukankah acara Rakor ini sama saja dengan Forum Budaya yang berdasarkan kinerja. Tanpa ada lembaga baru, sinergi itu sudah dapat diciptakan. Soal situs forum budaya, sudah lama saya linkkan dengan brangwetan (silakan lihat di blogroll Lembaga Kesenian). Terima kasih pujiannya pada situs brangwetan, saya sampe malu, sebab itu masih jelek sekali dalam hal penataannya. Maklum bisanya Cuma ngeblog. Itu sebabnya memang saya belum promosi secara luas. Toh meski demikian hitnya lumayan tinggi. Sehari rata-rata 200-250 hits. Baru tadi sore saya ketemu orang yang siap mengubahnya menjadi tampilan yang lebih bagus, lebih rapi dan sistematis. Insya Allah sebelum tanggal 30 nanti sudah dapat online dengan nama brangwetan.com. Malah saya mau bikin juga English versionnya. (Sudah ada teman yang mau bantu). Nah kalau sudah seperti itu, baru akan saya promosikan ke seluruh dunia. Bahkan sudah ada beberapa teman di sejumlah Negara yang siap membantunya juga. Begitulah Pak Luluk. Sekali lagi, pada dasarnya saya sangat mendukung apa yang bapak lakukan, dengan hanya sekadar mengingatkan supaya tidak terjebak dalam birokrasi kesenian. Forbud setuju, sepanjang tidak menjadikan lembaga sebagai tujuan. Forbud itu akan otomatis eksis manakala ada program kongkrit yang dilakukannya. (Kayaknya perbedaan kita sangat tipis yaa……) Oklah, maaf dan terima kasih Salam Henri nurcahyo --- Pada Jum, 10/10/08, luluk sumiarso <[EMAIL PROTECTED]> menulis: Dari: luluk sumiarso <[EMAIL PROTECTED]> Topik: Re: [ac-i] MARILAH BERSINERGI Kepada: artculture-indonesia@yahoogroups.com Tanggal: Jumat, 10 Oktober, 2008, 2:25 PM Mas Nurcahyo, Terima kasih komentarnya. Saya sudah buka brangwetan.wordpres s.com. Wah, bagus sekali dan lengkap sekali (untuk Jawa Timur, lho. Mudah2-an untuk propinsi lain juga ada yang bikin seperti ini). Sayangnya, info bagus seperti ini belum banyak diketahui para pemangku kepentingan pada tingkat nasional (untuk Jawa Timur, saya yakin sudah banyak yang tahu). Saya semakin yakin bahwa permasalahan kita adalah dalam networking (yang masih kurang) untuk menyinergikan semua potensi yang ada (termasuk yang telah dibuat mas Nurcahyo ini).padahal sarana teknologi (internet sudah ada). Jadi kelihatannya, permasalahannya adalah karena belum adanya manajemen budaya untuk menggalang semua potensi yang ada. Memang sudah banyak organisasi, tetapi tanpa ada kesamaan visi dan tanpa adanya agenda bersama, kalau meminjam judul sebuah sinetron, ibarat "Serpihan Mutiara Retak", atau ibarat orchestra, masing-masing pemain hebat tapi main sendiri-sendiri tanpa ada patitur dan Dirigen. (he..he...,guyon juga, lho. Aku yo wong Jawa Timur ,rek ! Wah, aku menyesal, padahal minggu lalu saya seminggu di Surabaya/malang. Tahu gitu, kita bisa ketemu dan ngobrol-ngobrol tentang agenda budaya. Tadi sore saya jadi ketemu dengan teman2 di Bandung (a.l. mas Roch Basoeki, Group IACI dan beberapa teman lagi). Mereka sependapat perlunya Forum Kebudayaan bandung, antara lain ya untuk menyinergikan berbagai upaya yang ada. Prof Gde raka dari ITB tidak hadir, tapi setuju dengan pembentukan Forum Kebudayaan Bandung. Apa yang dibuat mas Nurcahyo sudah bagus sekali. FYI, kami tidak akan membuat situs sampai detail, tetapi kami hanya akan membuat semacam Directory (Peta Konstelasi tentang semua parameter Budaya dan Penunjuk arah agar konteks-nya kelihatan). Kalau diijinkan, situs brangwetan akan kami hyperlink di situs kami, agar dengan mudah dapat lebih diketahui pemangku budaya di brangkulon dan branglain. Cukup kami
Re: [ac-i] DIPERLUKAN LSM KEBUDAYAAN TINGKAT NASIONAL
OK, kalau Pak Luluk menyiapkan Revitalisasi Budaya Bangsa dan menuju Gerakan Budaya, itu saya sangat setuju dan mendukung. Itulah yang saya maksud "berbasis kinerja" dan bukan menjadikan lembaga sebagai tujuan. Seperti kata Halim HD (ah, lagi-lagi kok ngutip Halim) bahwa sudah sangat banyak lembaga seni budaya di negeri ini yang siap digerakkan untuk membuat gerakan budaya. Dan untuk melakukan hal itu, tidak perlu membuat lembaga baru yang cenderung feodalistik-birokratis. Apa yang dilakukan Pak Luluk di situs budaya itu juga sudah saya lakukan di lingkup Jatim, coba buka: brangwetan.wordpress.com. Sekarang saya sedang menyiapkan "monografi kesenian jawa timur" (versi cetak, CD dan juga online) Sementara itu, salut buat semangatnya. BTW, sebentar lagi ada Kongres Kesenian dan Kebudayaan, mngkin kita bisa merancang untuk forum itu. Kalau mereka tidak mengapresiasi, ya kita bikin tandingan saja.. haha... (belum-belum kok curiga yaa , maaf, guyonan suroboyoan) salam henri nurcahyo --- Pada Kam, 9/10/08, luluk sumiarso <[EMAIL PROTECTED]> menulis: Dari: luluk sumiarso <[EMAIL PROTECTED]> Topik: Re: [ac-i] DIPERLUKAN LSM KEBUDAYAAN TINGKAT NASIONAL Kepada: "mangoenpoerojo roch basoeki" <[EMAIL PROTECTED]>, artculture-indonesia@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 9 Oktober, 2008, 9:12 AM Terima kasih, masa Basoeki. Saya telah mengikuti pemikiran2 sampeyan di media massa sejak sampeyan meninggalkan dunia militer. Ya, memang demikianlah adanya keadaan kita. Saya yang cukup lama di birokrasi (bukan birokrasi budaya, lho, tapi pernah menangani Sektor Listrik dan kemudian Sektor Migas), mengalami seperti apa yang dihadapi mas Parni, yaitu budaya birokrasi dan sinisme, tapi alhamdulillah setahap demi setahap bisa mengembangkan civil society di bidang tersebut (melibatkan mereka di dalam proses pengambilan keputusan), walaupun belum sempurna. Tapi saya masih tetap optimis bahwa kita (pemangku kepentingan budaya) masih bisa duduk bersama untuk (secara bertahap) menyamakan visi budaya dan kemudian menyusun Agenda Budaya Bersama (Draft 'Revitalisasi Budaya Bangsa' sudah kami siapkan). Nah, kalau sudah sepakat, baru kita buat Gerakan Budaya. Kita bisa selenggarakan secara elektronik melalui Situs Budaya www.forumbudaya. org (tlg ditengok dan diberi saran penyempurnaan) , atau bila perlu kita selenggarakan di darat. Teman2 yang akan bergabung, monggo. Kalau kita tidak punya 'konsep ketahanan budaya', kita akan terlambat. Kita harus menjadi bangsa yang berkarakter (mempunyai jati diri), bermartabat dan terhormat (disegani bangsa lain) seperti yang dulu pernah kita sandang. Dan yang bisa melakukan ya kita-kita sendiri. Insya Allah bisa. Suwun. Salam, Luluk -original message- Subject:Re: [ac-i] DIPERLUKAN LSM KEBUDAYAAN TINGKAT NASIONAL Author: mangoenpoerojo roch basoeki <[EMAIL PROTECTED] com> Date: 09th October 2008 8:33 PM Saya apreciate dengan upaya bung Luluk, seperti juga pernah diupayakan oleh Parni Hardi dengan RRI-nya. Untuk operasionalisasinya sungguh tidak mudah, karena memerlukan POWER yang jelas dan kuat (bukan hanya uang). Sebenarnya RRI di bawah kepemimpinan PH sangat layak untuk mengorganisasikanny a. UU yang berkaitan dengan RRI juga memungkinkannya, karena RRI milik publik (LSM plus), bukan milik pemerintah. Tetapi ketika mau menggebrak, saya melihat "keberanian PH" ini tidak dapat tanggapan "yang seharusnya" dari masyarakat budaya. Biasa, sinisme masyarakat selalu muncul di tengah "keberanian- keberanian" seperti ini. Tepatnya kecurigaan selalu menyelimuti setiap upaya positif. Keyakinan bung Luluk terhadap donateur berlebihan, kecuali kalau donateur itu berambisi tertentu juga...misalnya "recvolusi kebudayaan". salam robama. - Original Message From: anuv chaviddy <[EMAIL PROTECTED] com> To: artculture-indonesi [EMAIL PROTECTED] com; [EMAIL PROTECTED] com; apresiasi-sastra@ yahoogroups. com; [EMAIL PROTECTED] .com; lapanpuluhan@ yahoogroups. com; [EMAIL PROTECTED] ps.com; [EMAIL PROTECTED] net.id; [EMAIL PROTECTED] my; [EMAIL PROTECTED] com; [EMAIL PROTECTED] com; HudanHidayat@ yahoo.com; [EMAIL PROTECTED] com; [EMAIL PROTECTED] nl; [EMAIL PROTECTED] com Sent: Tuesday, October 7, 2008 9:47:05 AM Subject: Re: [ac-i] DIPERLUKAN LSM KEBUDAYAAN TINGKAT NASIONAL Interview-majalah KULTURA Ir.LulukSumiarso, M.Sc : AYO BERSATUPADU MENEGAKKAN MARTABAT BANGSA ! Ir.LulukSumiarso,M.Sc, lelaki energik dan dinamis itu kini mengisi sebagian
Bls: [ac-i] udah baca baqarah belum ya?
YAA HATI NURANI ADALAH TERMASUK INDRA, TAPI BUKAN PANCA (SEKALI LAGI PANCA) INDRA. --- Pada Ming, 5/10/08, Hudan Hidayat <[EMAIL PROTECTED]> menulis: Dari: Hudan Hidayat <[EMAIL PROTECTED]> Topik: [ac-i] udah baca baqarah belum ya? Kepada: "Apresiasi Sastra" <[EMAIL PROTECTED]>, "artculture indonesia" , "bhinneka tinggal ika" <[EMAIL PROTECTED]>, "religion spritituality" <[EMAIL PROTECTED]> Tanggal: Minggu, 5 Oktober, 2008, 12:31 AM ada yang udah baca baqarah belum ya? wah hebat lo buku sang maha pengarang itu. kagum sekali aku. itu buku ajaib bagiku. kemarin aku baca sebuah lariknya, yang bicara tentang iman. keren sekali "teologi"nya. katanya: iman kepada yang gaib. seperti tuhan, malaikat, dan hari kemudian. gaib, dalam penjelasannya, yang tak dapat ditangkap oleh pancaindra. tapi definisi ini menurutku kurang luas. karena tuhan itu kan bisa ditangkap oleh hati atau nurani. dan hati atau nurani ini kan indera? tuhan memang gaib. dan yang gaib ini menghasilkan benda dan makna yang bisa ditangkap oleh indera - di samping tuhan sendiri bisa ditangkap oleh indera - hati itu sendiri. aku ingin menambahkan pula: yang gaib itu juga adalah isi bahasa. bahasa memang dalam bentuk grafisnya nampak, atau terdengar dalam bentuk lisannya. tapi dia menjadi gaib karena berisi pikiran dan perasaan manusia, yang seperti tuhan, "tak nampak oleh indera". jadi kalau tuhan yang tak kelihatan menghasilkan dunia serta isinya. maka pikiran yang juga tak kelihatan menghasilkan bahasa dan ekpresinya. jadi sama sama gaib. jadi dunia dan bahasa itu menjadi rumah, tempat di mana tuhan dan manusia mewujudkan ke mauwujudannya. aduh senangnya hatiku dengan pikiranku ini. kok bisa ya, aku menemukan persamaan tuhan yang gaib dan isi bahasa yang gaib itu. padahal aku ini paling malas membaca. apalagi membaca buku buku dari pelbagai bahasa yang aneh aneh itu. ah buat cerita ah, atau buat buku esai dari penemuanku ini. doakan ya, wahai segenap para pembaca yang budiman. hudan _ _ _ _ _ _ Dapatkan nama yang Anda sukai! Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail. com. http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/ ___ Dapatkan alamat Email baru Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
Re: [ac-i] DIPERLUKAN LSM KEBUDAYAAN TINGKAT NASIONAL
Lembaga Kebudayaan itu SARANA atau TUJUAN??? Saya sepakat dengan mailist Halim HD di dikbud, bahwa lembaga tidak menjamin aktivitas kesenian menjadi lebih baik. Bandung adalah salah satu contoh yang dikemukakan Halim, tanpa Dewan Kesenian tapi keseniannya maju pesat. Sementara di beberapa daerah, lembaga kesenian malah menjadi jaringan birokrasi baru. semacam menumbuhsuburkan feodalisme kesenian (ini istilah saya). Jadi, apa sih yang mau dikerjakan dengan (rencana adanya) lembaga kebudayaan nasional itu? Ya mending dikerjakan aja sekarang dan melibatkan lembaga yang sudah ada. jadi, menurut saya pribadi, lembaga kebudayaan itu sebaiknya berdasarkan kinerja saja, bukan membangun lembaga mapan tempat bercokolnya birokrat kesenian. Begitu. salam henri nurcahyo --- Pada Ming, 5/10/08, arief rahman arief rahman <[EMAIL PROTECTED]> menulis: Dari: arief rahman arief rahman <[EMAIL PROTECTED]> Topik: Re: [ac-i] DIPERLUKAN LSM KEBUDAYAAN TINGKAT NASIONAL Kepada: artculture-indonesia@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 5 Oktober, 2008, 7:50 AM saya jadi ingat dengan kawan-kawan di bandung. Orang-orang muda, kebanyakan mahasisawa, membangun lembaga yang mendokumentasikan hasil-hasil kebudayaan Indonesia, sekaligus berusaha memperjuangkan hak cipta nasional untuk hasil-hasil budaya tersebut. mereka niatnya utk memperjuangkannya hingga UNESCO. saya lupa, situsnya (silakan search di google). mereka sudah bekerja sebelum peristiwa kuya terjadi..hal yang patut dipuji ialah gagasan, konsisten, dan berjuang terus dengan modal niat. bagi saya, lembaga kebudayaan sangat dibutuhkan di negeri ini. Tentu saja, sudah banyak orang yang memimpikannya. tinggal mengerjakan saja, jangan sampai baru setahun atau dua tahun kembali mati suri. selamat berjuang! Arahman Ali dewa-api.blogspot. com --- On Thu, 10/2/08, anuv chaviddy <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: From: anuv chaviddy <[EMAIL PROTECTED] com> Subject: [ac-i] DIPERLUKAN LSM KEBUDAYAAN TINGKAT NASIONAL To: [EMAIL PROTECTED] com, [EMAIL PROTECTED] my, [EMAIL PROTECTED] net.id, artculture-indonesi [EMAIL PROTECTED] com, apresiasi-sastra@ yahoogroups. com, [EMAIL PROTECTED] .com, [EMAIL PROTECTED] .com, PERS-Indonesia@ yahoogroups. com, [EMAIL PROTECTED] ups.com, [EMAIL PROTECTED] com, hamiludd2kwah@ yahoo.com. au, hasan.bisri@ tpi.tv, saint.mahomet@ yahoo.co. id, sabtusoreonline@ yahoogroups. com, sanggar_kinanah@ yahoogroups. com, [EMAIL PROTECTED] gov.my, [EMAIL PROTECTED] my, zahra_292003@ yahoo.com, [EMAIL PROTECTED] .com, [EMAIL PROTECTED] net, [EMAIL PROTECTED] com, Zigzagq2001@ yahoo.com, [EMAIL PROTECTED] com, [EMAIL PROTECTED] com, "zaenal muttaqin" <[EMAIL PROTECTED] co.id>, yantogaruda@ yahoo.com, [EMAIL PROTECTED] com, yatimanyusof@ gmail.com, lapanpuluhan@ yahoogroups. com, [EMAIL PROTECTED] my, laura_harsoyo@ yahoo.com, [EMAIL PROTECTED] com, dato_kemala@ yahoo.com, [EMAIL PROTECTED] my, daeng_martundong@ yahoo.com, dakwah_umat@ yahoo.com, dians_lungayu@ yahoo.co. id, mustofawehasyim@ yahoo.com, [EMAIL PROTECTED] com, [EMAIL PROTECTED] gov.my, muhlisbugis@ yahoo.com, syaiful_irwan@ yahoo.com, [EMAIL PROTECTED] co.id, sirikitsyah@ yahoo.com Date: Thursday, October 2, 2008, 6:13 PM JAWA POS Jum'at, 03 Oktober 2008 Opini [ Jum'at, 03 Oktober 2008 ] Bangkitlah Bangsa Berbudaya Tinggi Oleh Viddy A.D. Daery * SAYA akan ke Malaysia lagi, memenuhi undangan Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP) Malaysia untuk mengikuti Seminar Internasional Pantun dan Syair Tradisional. Kalau kita perhatikan, Malaysia terlalu sering mengadakan seminar internasional, apalagi nasional, yang membahas (dalam rangka menguri-uri) kebudayaan tradisional mereka. Bandingkan dengan Indonesia yang justru 99 persen sering menyelenggarakan seminar politik dan hukum serta hanya 1 persen menghelat seminar kebudayaan. Itu pun kebanyakan kebudayaan modern yang cenderung dipengaruhi oleh paham neoliberalisme Barat. Tragedi Arca Kuya Karena itu, sampai saat ini, apalagi zaman reformasi yang dekaden, Indonesia menjadi kisruh oleh perdebatan hukum dan perkelahian politik. Sebab, bagi masyarakat Indonesia, faktor kebudayaan dianggap barang usang yang tak berharga atau cuma dihargai sebagai benda rombeng murahan. Karena itu, tragedi terbesar justru baru saja terjadi. Yakni, dicurinya batu purbakala peninggalan Kerajaan Tarumanegara abad IV atau V Masehi seberat 6 ton secara terang-terangan dari lokasi situsnya di hutan lindung Haur Bentes, Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Batu yang dikenal dengan nama Batu Kuya tersebut diangkut menggunakan kontainer dan ditonton oleh masyarakat. Itu tragedi bangsa paling menohok akal sehat di samping ribuan tragedi lainnya yang berlangsung tiap hari di Indonesia. Padahal, dunia menghargai dan menghormati Indonesia bukan karena prestasi ekonomi, olahraga
Re: [ac-i] Re: [media-kalimantan] Indonesian Dance Festival Kembali akan Digelar !!!
kesenian yang sentralistis? wah saya setuju sekali kalo diadakan di luar jakarta. tapi, jangan samakan dengan PON. Semua orang tahu bahwa untuk persiapan PON itu butuh waktu yang panjang dan dana yang banyak. Bukan hanya soal fasilitas langsung, sampai-sampai kalau perlu dibuatkan jalanan baru, hotel, dll dan semuanya itu ditanggung pemerintah. Nah, apakah pemerintah juga akan berbuat yang sama untuk kesenian? Itulah soalnya. Dari dulu antara kesenian dan olahraga memang tidak adil. selalu kesenian dikalahkan. jangan salahkan senimannya dong. coba kalo ada pemda setempat yang mau menawarkan diri jadi tuan rumah event kesenian seperti IDF ini. pasti dana teratasi. mengapa kalau menjadi tuan rumah PON (dan semua event olahraga di seluruh dunia), semua pihak (baca: pemerintah) berebut menjadi tuan rumah? Mengapa kalau kesenian pura-pura tidak tahu? Penyelenggaraan FFI baru-baru ini sudah dicoba dilakukan di Riau, tidak sentralistis, namun saya dengar-dengar ada masalah keuangan. Itu baru film, yang notabene kesenian populer dan banyak selebritisnya. Bagaimana dengan IDF? apakah cukup seksi untuk membuat pemda mau menjadi tuan rumah??? Tolong Bung Sahrudin yang bijak kalau mengkritik. Dan saya selalu berharap ada pemda yang mau menawarkan dri jadi tuan rumah. Siapa tahu anda sendiri punya jaringan funding yang banyak. amn salam henri nurcahyo --- On Mon, 9/1/08, nuri aryati <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: nuri aryati <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [ac-i] Re: [media-kalimantan] Indonesian Dance Festival Kembali akan Digelar !!! To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Date: Monday, September 1, 2008, 9:48 PM Buat Mas Sahrudin, Kritik pedas tapi membangun. Ayo ngomong pakai kepala dingin bung. Kalau anda orang yang bergelut di dunia pertunjukan, tentu tidak akan semudah itu ngomong soal sentralistis penyelenggaraan festival kesenian. Maaf, Kalau anda senang baca-baca majalah kesenian, semisal GONG, tentu anda akan tahu kalau di Sumatera Barat juga ada festival kesenian, di Kalimantan timur juga (Erau Festival kalau tidak salah). Setahu saya, soal penyelenggaraan Indonesian Dance Festival dari dulu di Jakarta, bukan melulu soal pusat dan daerah. Saya dengar, sebenarnya tahun 2008 IDF akan diselenggarakan di SOlo. Tetapi kemudian tidak jadi. Menurut hemat saya, itu berkaitan dengan banyak hal, terutama sekali tentu DANA. Menurut hemat saya, dinegeri ini tidak gampang lho cari sponsor untuk acara semacam IDF. Padahal dana untuk penyelenggaraan itu tentu luar biasa. Bayangkan saja, untuk mendatangkan dan membayar SATU penampil dari luar negeri (sebut saja Jepang), dimana dalam satu penampilan ada katakan tiga penari, tambah crew semisal 2, jadi 5. Tiket PP INd Jakarta, hotel, makan dan juga Fee. Itu baru dari satu penampil dari satu negara. Kalau acara dilaksanakan di Kalimantan, misalnya, tentu harus ada pesawat lagi dari Jakarta ke tempat tersebut. Itu baru satu penampil dan "hanya" dari Jepang, hanya 3 penari. Kalau dari Eropa tentu lebih mahal kan akomodasinya. Belum lagi "mumetnya" panitia mencari artis yang layak dan bisa. (Layak berkaitan dengan kualitas, dan bisa berkaitan dengan jadwal pentasnya) Saya kira, ada bisa kalkulasi dan bayangkan sendiri. Tetapi kalau anda bisa mencari sponsor di Kalimantan dengan dana luar biasa, saya kira bisa saja sdm di mana saja di moving ke Kalimantan utk acr tsb (jika Kalimantan tidak ada sdm yg cukup memadai). Demikian juga dengan fasilitas gedung. Kalau untuk pertunjukan tari kebanyakan menuntut akustik dan lampu yang prima tidak sekadar lampu ASTER (asal terang), hubungannya dengan artistik panggung mas. Saya kira, teman-teman seniman juga tidak masalah untuk pentas dimana saja. Saya mengikuti IDF tahun lalu dan salut dengan panitia. Meski tetap masih ada kekurangan disana-sini. Sejak IDF pertama, bagaimanapun kondisinya, panitia bertahan dan berjuang agar event IDF bisa eksis. ITu hubungannya dengan citra Indonesia di mata dunia juga mas. Semoga sedikit uraian ini dapat lebih mendinginkan kepala anda dan bisa lebih arif memandang IDF. salam, nuri www.mugidance. org [EMAIL PROTECTED] org --- mediacare <[EMAIL PROTECTED] net.id> wrote: > > - Original Message - > From: sahrudin - > To: media-kalimantan@ yahoogroups. com > Sent: Sunday, August 31, 2008 7:07 PM > Subject: Re: [media-kalimantan] Indonesian Dance > Festival Kembali akan Digelar !!! > > > aktivitas kesenian dan kebudayaan di negeri > ini memang sentralistis melulu. > > ketika kegiatan-kegiatan olahraga (PON > misalnya) tak cuma diadakan di Pulau Jawa, justru > pertunjukan- pertunjukan kesenian dengan skala besar > selaluuu saja hanya ada di Jakarta (TIM), > Yogyakarta, Surabaya, Bandung, Semarang. kapan >
Re: [ac-i] Perlunya 'Forum Kebudayaan Indonesia'
Saya juga berminat datang. Harus pake undangan atau datang langsung? Kalo harus ada undangan tolong kirim via email ini. Trims. Salam Henri Nurcahyo Lembaga Ekologi Budaya (ELBUD) - www.elbud.or.id Jl. Bungurasih Timur 40 Waru Sidoarjo - 61256 --- On Thu, 6/26/08, luluk sumiarso <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: luluk sumiarso <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [ac-i] Perlunya 'Forum Kebudayaan Indonesia' To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Date: Thursday, June 26, 2008, 8:37 AM Saya hanya penggiat budaya (bukan budayawan) Kebetulan saat ini menjabat sebgaia Dirjen Migas, Dep ESDM. Salam, Luluk 2008/6/26 safrullah sanre <[EMAIL PROTECTED] com>: Salam dan bahagia. Saya minat untuk datang. Biasanya dengar Mas Luluk dalam birokrasi pusat kekuasaan. Kalau salah ataukah telah pensiun haraplah maafkan daku. Kalaua boleh kirim undangan SAFRULLAH SANRE Jalan Belibis i No. 14 Makassar 90124. (Ketua Dewan Kesenian Sulawesi Selatan) --- On Mon, 6/23/08, luluk sumiarso <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: From: luluk sumiarso <[EMAIL PROTECTED] com> Subject: [ac-i] Perlunya 'Forum Kebudayaan Indonesia' To: artculture-indonesi [EMAIL PROTECTED] com Date: Monday, June 23, 2008, 5:24 PM Teman2 yang Peduli Budaya, Tentu kita tergelitik dgn berbagai tulisan yang dimuat Kompas Minggu tgl 22 2008 yang menyangkut kebudayaan Indonesia, utamanya yang berjudul "Secara Kultural Kita Sedang Kalah", tulisan Frans Sartono yang mengulas pendapat Saini KM, yang budayawan, penyair, penulis drama, penulis esai yang memprihatinkan budaya bangsanya yang tengah jatuh dan kehilangan arah. ' Karena dalam gelombang globalisasi, bangsa yang tidak punya karakter akan lenyap', kata Saini. Saya berpendapat bahwa kita perlu mempunyai Visi Budaya yang jelas yang dipakai sebagai arah perjalanan (budaya) bangsa kita. Kelihatannya selam ini kita sibuk dan jalan sendiri-sendiri. masing-masing ungkin baik, tetapi kita kurang bersinergi. Meminjam judul sebuah sinetron terkenal, "Ibarat Serpihah Mutiara Retak". Beberapa kalangan bahkan ada yang mengartikan dan meredusir seolah budaya itu hanyalah sebatas Seni-Budaya. Padahal unsur budaya lebih dari itu, mencakup pula antara lain adat istiadat dan bahkan teknologi. Hasil proses budaya inilah yang akan berupa peradaban suatu bangsa. Terus terang, saya bukan budayawan dan juga bukan pelaku industri budaya. Saya hanyalah satu diantara mereka-mereka yang peduli budaya bangsanya dan menggiatkan kegiatan budaya, khususnya budaya tradisional. Tahun lalu, tepatnya tanggal 5 Juli 2007 di Balai Kartini, Jakarta, kami bersama Lintas Budaya Nusantara dan Media Grup menyelenggarakan Sarasehan Budaya dalam rangka memperingati Kongres Kebudayaan Pertama yang diselenggarakan di Solo tanggal 5 Juli 1918, sepuluh tahun setelah lahirnya Boedi Oetomo. Konggres ini , walaupun pada tahap awal merupakan Konggres Kebudayaan Jawa, tetapi kemudian diperluas menjadi Kongres Kebudayaan Nasional pada tahun-tahun, yang kemudian berujung juga dengan diselenggarakannya Sumpah Pemuda 10 tahun kemudian. Sarasehean dibuka oleh menbudpar Jero wacik, menampilkan pembicara antara lain Dr. Edi Sedyawati, Jakob Oetama dan Christine Hakim. Salah satu butir kesimpulan adalah perlunya dibentuk 'Forum Kebudayaan Indonesia' untuk menggalang semua potensi budaya bangsa, tanpa harus mengilangkan identitas masing-masing. Untuk itulah, memanfaatkan momentum yang tepat, yaitu 100 Tahun Kebangkitan Nasional, 90 Tahun Konggres Kebudayaan Pertama dan 80 Tahun Sumpah Pemuda, kami bersama beberapa tokoh budaya dan mereka-mereka yang peduli budaya, akan membentuk 'Forum Kebudayaan Indonesia" pada tanggal 5 Juli 2008 pukul 10.00.Tempatnya adalah di Studio Radio Republik Indonesia, jalan Merdeka Barat Jakarta. Forum ini adalah Non-Politik, akan dipakai sebagai sarana komunikasi semua unsur budaya, tanpa mengurangi/meredusi r identitas peran masing-masing, juga untuk membantu pemikiran-pemikiran mengenai visi budaya bangsa Indonesia ke depan. Harapanya, ke depan 'forum' ini dapat berkembang menjadi 'semacam KONI' untuk Kebudayaan Nasional Indonesia. mohon email ini disebarkan ke teman-teman yang poeduli budaya. Karena tempat terbatas, teman-teman yang berminat mohon mendafta ke pedulimajapahit@ gmail.com Mudah-mudahan forum ini bermanfaat. Jakarta, 24 Juni 2008 Salam Budaya Luluk Sumiarso Pembina Paguyuban Puspo Budoyo/ Ketua Yayasan Peduli Majapahit (Sekedar tambahan informasi, saat ini kami sedang melakukan upaya Rekonstruksi Kompleks Kraton Majapahit dalam rangka menyelamatkan Situs Trowulan, seiring dengan upaya yang dilakukan oleh Depbudpar. Kalau ada teman-teman yang berminat dan akan berkontribusi pemikiran dll, silahkan menghubungi kami di pedulimajapahit@ gmail.com).)
Re: [ac-i] Agenda SASTRA Festival Seni Surabaya 2008
Cak Malik, kok acaranya semua hari Minggu, 10 Juni??? Lagi pula Tanggal 10 itu hari Selasa kan??? abdul malik <[EMAIL PROTECTED]> wrote: YAYASAN SENI SURABAYA Mengundang Bapak / Ibu / Saudara dalam acara SEMINAR KEBUDAYAAN 100 TAHUN KEBANGKITAN NASIONAL Tema Nasionalisme dalam Arus Global (Memikirkan Ulang tentang Keindonesiaan) Pembicara Diah Arimbi (Pengamat Sastra, Surabaya) Hariyadi (Pengamat Politik, Surabaya) Afrizal Malna (Seniman, Jakarta) Moderator Dimam Abror (Budayawan) Waktu dan Tempat Seminar diselenggarakan pada : Hari, Tanggal : Selasa, 10 Juni 2008 Waktu :Pukul 10.00 12.00 WIB Tempat :Gedung Balai Pemuda, Jln Gubernur Suryo 15 Surabaya Nomor telpon sekretariat (031) 5474704 Seminar Nasional ini merupakan rangkaian dari Festival Seni Surabaya (FSS) tanggal 1 15 Juni 2008 di Balai Pemuda Surabaya. YAYASAN SENI SURABAYA Mengundang Bapak / Ibu / Saudara dalam acara DISKUSI SASTRA KEBANGKITAN SASTRA POPULER RELIGIUS Tema Nasionalisme dalam Arus Global (Memikirkan Ulang tentang Keindonesiaan) Pembicara Akhmad Muhaimin Azzet (Editor Penerbit DIVA Press) Vanny Chrisma W (Novelis) Moderator Abdul Malik (Mojokerto) Waktu dan Tempat Hari, Tanggal : Minggu, 10 Juni 2008 Waktu :Pukul 10.00 12.00 WIB Tempat :Gedung Balai Pemuda, Jln Gubernur Suryo 15 Surabaya Nomor telpon sekretariat (031) 5474704 Diskusi ini merupakan rangkaian dari Festival Seni Surabaya (FSS) tanggal 1 15 Juni 2008 di Balai Pemuda Surabaya. Mengapa Diskusi Sastra Populer? Sastra populer memiliki pembaca yang lebih riil dibanding sastra serius. Lihat saja, ini sebagai misal, novel Ayat-Ayat Cinta dari Habiburrahman dan novel Laskar Pelangi dari Andrea Hirata. Keduanya telah laku lebih dari 200 ribu eksemplar. Di sisi sebaliknya, karya-karya sastra serius hanya berkutat dengan 2-3 ribu eksemplar. Artinya, pengarang ataupun karya sastra populer perlu juga diberi apresiasi dalam FSS. Itu alasan idealnya. Adalagi alasan yang bersifat oportunis. Pembicaraan sastra populer dengan mendatangkan pengarang populer akan sanggup menyedot perhatian kalangan muda. Saya prediksi, semisal Habiburrahman atau Andrea Hirata jadi pembicara, ada jubelan anak muda (baca: penggemar) yang mendatangi acara tersebut. Mereka akan berebutan minta tanda tangan. Kedatangan khalayak muda ini tentu amat diharapkan oleh panitia FSS. YAYASAN SENI SURABAYA Mengundang Bapak / Ibu / Saudara dalam acara DISKUSI SASTRA LIMA PENYAIR JAWA TIMUR (Indra Tjahyadi, Mashuri, A Muttaqin, Denny Tri Aryanti, F Aziz Manna) Tema Lima Penyair Menebus Kota Pembicara Arif Bagus Prasetya (Kritikus Sastra) Moderator Zeus Anggara (Budayawan) Waktu dan Tempat Hari, Tanggal : Minggu, 10 Juni 2008 Waktu :Pukul 13.00 15.00 WIB Tempat :Gedung Balai Pemuda, Jln Gubernur Suryo 15 Surabaya Nomor telpon sekretariat (031) 5474704 Diskusi ini merupakan rangkaian dari Festival Seni Surabaya (FSS) tanggal 1 15 Juni 2008 di Balai Pemuda Surabaya. Catatan Kuratorial Lima Penyair Jawa Timur (Arif Bagus Prasetya) Tiap tahun, FSS digelar dengan visi untuk menjadi ruang publik yang edukatif dan apresiatif sebagai identifikasi dari cita rasa, gaya hidup, dan spirit masyarakat kota . Misinya untuk memberi pencerahan, inspirasi dan kontemplasi bagi masyarakat dalam mengarungi perubahan peradaban yang begitu cepat dan selalu baru. Visi dan misi FSS tersebut pada tahun ini dibingkai dengan tema 100 Tahun Kebangkitan Nasional, a Tribute to Surabaya . Dalam penafsiran saya, ungkapan a tribute to Surabaya baru benar-benar bermakna signifikan jika FSS 2008 digenangi spirit memposisikan kota Surabaya di titik fokus. FSS 2008 akan lebih terasa sebagai penghormatan untuk Surabaya bila menjelma jadi suatu teks kreatif dengan konteks Surabaya. Tafsir saya tentang tema FSS 2008 itulah yang mengarahkan kerja saya sebagai Kurator Sastra. Saya berupaya merancang bangunan kuratorial sastra yang menggemakan suatu sikap tentang kota Surabaya . Program Sastra FSS 2008, tepatnya pentas puisi dan penerbitan antologi puisi, ingin saya tampilkan sebagai semacam seismograf kultural tentang Surabaya kontemporer: sebuah repertoar yang materinya, disadari atau tidak, diresapi getar pengalaman hidup di kota Surabaya era kiwari. Saya menjatuhkan pilihan
[ac-i] Nasib Mbah Karimun
Minggu, 25/05/2008 20:50 WIB Maestro Seni Topeng Malang Tunggu Janji DepbudparReporter : Panca Rakhmad P Malang- Maestro seni Topeng Malangan dari kabupaten Malang, Mbah Karimun, saat ini sedang tergolek sakit. Seniman Topeng Malangan yang saat ini berusia 90 tahun itu, sudah tidak bisa berjalan karena penyakit tuanya. Mbah Karimun hanya bisa duduk di pembaringan. Dan semua kebutuhan hidupnya harus dilayani oleh istri ke-7 nya yaitu Siti Maryam (53). Setelah tahu pak Harto meninggal, kesehatan Mbah Karimun langsung drop. Katanya, Pak Harto itu adalah temannya. "Pak Harto sudah meninggal. Dia temenku, terus aku bagaimana," kata istrinya yang juga seniman patung Malangan menirukan kata-kata Mbah Karimun, Minggu (25/5/2008). Tidak hanya mengalami lumpuh, Mbah Karimun juga sudah berkurang pendengarannya, sehingga untuk berbicara dengan lawan bicaranya harus dibantu alat pendengaran. Rusaknya alat pendengaran Mbah Karimun karena peristiwa kecelakan yang menimpa seniman yang pintar meramal tersebut. "Bapak selama hidupnya mengalami 7 kali kecelakaan. Sehingga masa tuanya sakit seperti ini," tutur Maryam. Untung, pihak Departemen Kebudayaan dan Pariwisata memberikan santunan kepada dirinya selama satu tahun. Setiap bulannya Mbah Karimun mendapat santunan Rp 1.250.000 selama setahun sejak Juli 2007 lalu. Pencairan pertama diberikan secara langsung ke rumah oleh pejabat Depbudpar pada Februari lalu untuk santunan 6 bulan. Tetapi santunan berikutnya hingga kini belum dikirim, padahal dia sudah mengirim no rekening ke Depbudpar sesuai surat yang diterimanya. Wabup Malang Rendra Kresna saat mendengar Mbah Karimun sakit, langsung menjenguk ke rumah sang Maestro sembari menyerahkan bantuan. "Saya akan memanggil Kadis Kesehatan untuk memberikan bantuan perawatan kepada Mbah Karimun," janji Rendra. Tidak hanya itu, Rendra juga akan memanggil Kadis Cipta Karya dan Kadis Budpar untuk membantu membenahi sanggar milik Mbah Karimun, karena sebagian bangunan sudah rusak.[mad/kun] smber: beritajatim.com
Re: [ac-i] Mencari yang mau kerjasama misi budaya ke LN atau pertunjukan budaya di sekolah
blognya kok gak bisa dibuka? padahal saya tertarik ingin tahu lebih banyak. Nuniek Mokoginta <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Dear all, Karena seringnya mengirim misi budaya ke LN, saya mendapatkan tawaran dari berbagai negara, Asia (Spore, Korea, Taiwan, China), Eropa (Pcis, Bulgaria, Cheko dll) dan amerika latin (Brazil dll). Jika ada rekan-rekan tahu ada sanggar, sekolah, pemda yang berminat untuk ke LN dalam rangka misi budaya, bisa email via japri aja. Biaya tergantung jauhnya ditanggung individu masing-masing, bantuan dari Pemerintah saat ini baru berupa bebas fiskal (syarat & ketentuan berlaku). Kami juga membantu sebagian sponsor. Budaya berupa, tarian, nyanyian dan kuliner. Kasih tahu aja sekolahnya/sanggar yang berminat, bisa nanti saya kirim proposalnya, atau kerjasamanya. Salam, Nuniek Mokoginta, Frank A. Rorimpandey Iskandar Zulkarnaen http://nusantara-arts-forum.blogspot.com - Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. - Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.
Re: [ac-i] Solo Exhibition Pratomo Sugeng
WHEN??? (gak ada tanggalnya...) WHO (siapa itu Pratomo Sugeng?) one gallery <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Salam, Setiap kali tahun berganti, kita selalu berharap segala hal menjadi lebih baik dari sebelumnya. Begitu pula dengan khasanah seni rupa modern Indonesia yang bertambah semarak : corak karya, pameran pameran, pemunculan seniman seniman berbakat, dan gairah auction. Tahun 2008 ini telah genap delapan tahun keberadaan One Galeri Seni Rupa di Jakarta. Sebagai bagian dari dunia seni rupa modern Indonesia, kami ingin menyokong pertumbuhan dan perkembangan karya karya seni rupa dan para senimannya. Dan lembar awal dari agenda One Galeri di tahun yang baru ini, kami stelengkan lukisan karya Pratomo Sugeng yang dikuratori oleh Rizki A.Zaelani. Kami berharap pameran ini ikut menyalakan passion seni rupa Indonesia di tahun 2008. Kami Tunggu Kehadirannya. Salam Kami, Adhi Wibowo One Galeri Seni Rupa Jl.Panjang No.46, Kebon Jeruk. Jakarta Barat. T : 021 5321267 F : 021 5321269 M : 0816 1189911 __ Never miss a thing. Make Yahoo your home page. http://www.yahoo.com/r/hs - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
[ac-i] Agenda Februari Galeri Surabaya
Agenda Februari Galeri Surabaya Tanggal 2-8: Pameran Tunggal Humanisme Error karya S. Wandi (Sidoarjo) Tanggal 11-12: Pentas Tari dan Musik, oleh Komunitas Jumat Legi STKW Surabaya Tanggal 14: Pentas Teater. The Valentheatre Day with The Nine Theatre Vision. Pemain: Tyas & Tita. Pengarah: Harwi S.Sn Tanggal 16: Diskusi dan Pembacaan Puisi Otobiografi Saut Situmorang. Moderator: Halim HD Tanggal 17-24: Pameran Lukisan Art Possible, oleh Komunitas Seniman Muda Surabaya (Kosmubaya) dan Ikatan Guru Lukis Surabaya (Iglusurya). Tanggal 25 Feb-1 Maret: Pameran Lukisan Semangat, karya: Apang, Arief, Dhedy, Endy L, Eryn Irsa, Eriek, Fauzi, Hendra W, Hidayat, Iwan, Layyin, Meyra, Rozi (Elza), Taufik, Titot, Tri W, Valent, Yoni. Informasi: Manajer Galeri Surabaya, Farid Syamlan: 081 739 1883 - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
[ac-i] Pelukis Suud AKSERA meninggal dunia
Pelukis AES Suud Meninggal Dunia Ari Endi Suselly (AES) Suud, pelukis jebolan Aksera, Jumat, 25 Januari 2008, sekitar pukul 16.00 meninggal dunia. Lahir di Surabaya, 29 November 1948, almarhum sudah beberapa bulan terakhir ini tergolek sakit dan menghembuskan nafas terakhir di rumahnya, di kawasan Kedurus Mastrip I/5 Pasar Surabaya. Malam itu juga, sekitar pukul 20.30, almarhum langsung dikebumikan di kawasan Manukan Lor IV-E, Surabaya , kampung asal istrinya. Suud meninggalkan seorang anak laki-laki, masih berusia 8 tahun, bernama Rouf, dari istri keduanya, Nining. Sebelumnya, Suud beristrikan Hermin, seorang pemain teater dan deklamatris, yang kemudian berpisah dengan membuahkan dua anak laki-laki dan seorang perempuan. Sebagaimana kebanyakan jebolan Aksera lainnya, di kalangan pelukis, Suud dikenal sebagai pelukis yang tetap konsisten dengan karakternya. Sejak awal hingga saat-saat terakhirnya lukisannya masih berkutat pada gaya abstrak. Hanya hitam putih, eksplorasi dan imajinasi garis dan bidang, dengan karakter yang kuat. Informasi selengkapnya, Nining Suud: 0888 350 8226. - henri nurcahyo (08123100832) - Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.
[ac-i] Monografi kesenian Jawa Timur
, jumlah anggota) di masing-masing kab/kota. Data Pendukung Diperlukan sebagai referensi, yaitu: - Daftar alamat dan contact person Subdin Kebudayaan Dinas Pariwisata/Pendidikan di masing-masing kabupaten/kota. - Daftar nama dan alamat lengkap tokoh-tokoh kesenian/budayawan di masing-masing kab/kota. - Daftar alamat lengkap dan contact person lembaga-lembaga pendidikan kesenian di masing-masing kab/kota (SMKI, SMSR, Jurusan Kesenian di Perguruan Tinggi, dll) - Daftar alamat lengkap dan contact person media massa (cetak, TV, radio) di masing-masing kab/kota (khusus yang memberi ruang atau memuat berita atau menyiarkan kesenian). Catatan: Daftar isian ini dapat dikirimkan ke: - Henri Nurcahyo. Jl. Bungurasih Timur 40 Sidoarjo 61256, telp/facs: 031 8544079, HP: 01 23100 832 - Email: [EMAIL PROTECTED] Surabaya, 12 Januari 2007 Henri Nurcahyo
[ac-i] Pasar Seni Lukis Indonesia 2008
Pasar Seni Lukis Indonesia 2008 Balai Pemuda Surabaya Perkembangan seni lukis di Indonesia, khususnya di Jawa Timur pada beberapa tahun belakangan ini mengalami kemajuan yang luar biasa. Para pelukis bermunculan, menganut berbagai aliran, dan dengan teknik yang mengagumkan. Sayangnya, perkembangan yang luar biasa ini belum diimbangi dengan sarana yang memadai, karena pemerintah dan hampir semua pemerintah di daerah kurang memperhatikannya, sehingga tidak ada infrastruktur baru yang dibangun untuk menampung dan memfasilitasi pertumbuhan kesenian, khususnya seni lukis. Sementara infrastruktur lama untuk kegiatan kesenianpun, penggunaannya dialihkan untuk kegiatan lain. Nyaris tidak ada anggaran baik dari APBN maupun APBD yang dialokasikan untuk perkembangan seni lukis. Lebih menyedihkan lagi, sektor swastapun hampir mengabaikan perkembangan seni lukis. Akibat kondisi yang demikian, akhirnya para seniman, khususnya para pelukis, bagai tumbuh di padang gersang. Mereka berkembang dengan sarana dan fasilitas seadanya, yang mereka sediakan dan ciptakan sendiri. Mereka menggelar pameran seni lukis di tempat-tempat yang sebenarnya tak layak untuk menyelenggarakan pameran, sehingga mereka sulit mengundang calon pembeli potensial. Padahal, kehadiran para pembeli lukisan sebenarnya amat mereka perlukan, bukan hanya untuk memancing dan menggairahkan kreativitas mereka, tetapi juga untuk menyambung keberlangsungan dan menenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup mereka. Karena itulah, di Surabaya perlu diselenggarakan suatu even yang akan memfasilitasi para pelukis itu, untuk mempertemukan mereka dengan para kolektor, galeri, calon pembeli potensial, serta masyarakat pecinta seni lukis. Even itu dinamakan âPasar Seni Lukis Indonesia 2008, Balai Pemuda Surabayaâ. Kegiatan ini untuk pertama kalinya diselenggarakan di Surabaya, dan diharapkan akan menjadi even regular tiap tahun. Ada beberapa alasan dipilihnya tempat di komplek Balai Pemuda Surabaya, antara lain karena lokasinya yang tepat berada di pusat kota Surabaya, areal luas yang memungkinkan untuk diselenggarakannya kegiatan ini, serta bagian dari upaya untuk mempertahankan komplek Balai Pemuda sebagai oase kesenian di Surabaya. Waktu pelaksanaan: Pasar Seni Lukis Indonesia 2008, Balai Pemuda Surabaya diselenggarakan selama 10 hari, dari tanggal 2 Mei s/d 12 Mei 2008. Kegiatan ini juga akan menjadi bagian dari rangkaian acara HUT Kota Surabaya yang jatuh pada tanggal 31 Mei 2008. Peserta: Pasar seni ini rencananya akan diikuti 100 pelukis/galeri/kolektor yang akan diundang dari seluruh wilayah di Indonesia. Persyaratan perserta: - Mengisi formulir - Membayar administrasi - Mentaati tata tertib penyelenggara Penyelenggara: Sanggar Merah Putih, sebuah lembaga pemerhati perkembangan seni lukis di Indonesia, berdomisili di Surabaya. Alamat Sekretariat: Jl. Kendangsari blok F.41.D Surabaya. email: [EMAIL PROTECTED], dan [EMAIL PROTECTED] Tim kerja: M. Anis, Soedarsono, M. Abdoellah, Teddy Sulangi, Hendri Titis Sanjaya, dan Budi Haryoso. Harga dan Ukuran Stand: Ukuran stand: 3 x 2,5 meter Harga/sewa selama berlangsungnya kegiatan Rp. 750.000,- / stand Fasilitas Stand: Lampu neon 40 watt dan skat/panel. Free WiFi di lokasi pasar seni. Peserta dapat menyewa lebih dari 1 (satu) stand . Denah stand terlampir. Pembayaran melalui: BNI Cabang Gubeng No. Rek: 0132402155 a/n Budi Haryoso Pembayaran Stand: Peserta dapat memilih stand pada denah terlampir, setelah membayar uang muka Rp.. 500.000,- Sisanya sebesar Rp 250.000 ribu dilunasi pada tanggal 2 Mei 2008, paling lambat pukul 24.00 WIB. Peserta tidak dapat mengambil kembali uang muka yang telah dibayar jika mengundurkan diri atau batal. Untuk pesan dan booking stand bisa menghubungi: 1. Teddy Sulangi ; HP no: 03177366017 2. Soedarsono; HP no: 081553151810 Keamanan dan Ketertiban: Jam buka pasar seni pukul 10.00 WIB s/d pukul 22.00 Panitia pelaksana bertanggung jawab atas keamanan di dalam arena stand outdoor. Keamanan di dalam stand menjadi tanggung jawab pihak peserta, termasuk lukisan yang dipajang.. Untuk barang-barang di dalam stand yang berharga atau berbahaya menjadi tanggungjawab masing-masing peserta. Promosi: Penyelenggara akan melakukan promosi melalui: Media cetak dan elektronika, website, poster, brosur, spanduk, baliho dan bentuk promosi lain.
Re: [ac-i] Salam Kenal
Sekadar saran yaaa, Seringkali ada email salam kenal sperti ini, tetapi kalo hanya menyebut nama dan kotanya saja, rasanya kok minim banget. Bukankah lebih baik kalau juga memperkenalkan diri, misalnya: profesi, atau sesuatu yang sedang dikerjakan saat ini sehngga bisa direspon oleh yang lain. Maaf, ini sekadar saran lho... Salam Henri Nurcahyo (pengelola brangwetan.wordpress.com) Kali Grindulu <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Hallo semuanya Saya Ahmadi Agung alias AL-PACITAN... Saya member baru di sini. Salam AL-Pacitan - Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.