Bls: [ac-i] Re: bahasa SMS Indonesia

2010-04-16 Terurut Topik henri nurcahyo
Menurut saya, justru ini adalah pengkayaan dalam berbahasa. Tanpa disadari, 
ternyata SMS mampu menciptakan bahasanya sendiri. Gak perlu dihubung-hubungkan 
dengan perusakan bahasa Indonesia, sebab bahasa itu hanya berlaku di HP, tidak 
di media lainnya. Coba saja menulis dengan bahasa SMS di koran, pasti ditolak.
Jadi, mengapa harus gusar??

--- Pada Kam, 15/4/10, BISAI  menulis:

Dari: BISAI 
Judul: [ac-i] Re: bahasa SMS Indonesia
Kepada: wahana-n...@yahoogroups.com, "SASTRA PEMBEBASAN" 
, "SANTRI KIRI" 
, pembebasan_pa...@yahoogroups.com, 
inti-...@yahoogroups.com, "GELORA45" , 
artculture-indonesia@yahoogroups.com, "AKSARA SASTRA" 
, mimbar-be...@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 15 April, 2010, 5:49 AM

Perusakan bahasa Indonesia di bidang SMS ini adalah juga produk dari satu 
rezim yang hanya memikirkan duit dan cara cari duit seperti korupsi, maling, 
ngerampok, menipu dsb. Mana pula mereka akan memikirkan untuk memelihara 
bahasa dari perusakan teknologi moderen. Rakyatnya dibiarkan anarkis di 
segala bidang asalkan tidak anarkis melawan rezimnya. Akibatnya, bahasa 
Indonesia semakin kacau, semakin tidak punya kepribadian dan semakin miskin. 
Pantas saja di Indonesia tidak ada sastra Indonesia dan yang ada cuma sastra 
SMS.(Sastra Merusak Segala)
BISAI


- Original Message - 
From: "teddy sunardi" 
Sent: Thursday, April 15, 2010 11:13 AM
Subject: [mimbar-bebas] bahasa SMS Indonesia


Sering kita mendapat SMS dari teman, saudara atau siapapun dari
Indonesia yang senang meringkas kata...kalau tidak mengerti silakan
buka kamus alay ini ( bahasa leet atau leet language dalam bahasa
Inggris):


Rumah : Humz, Hozz, Uz
Aja : Ja, Ajj
Yang : Iank/Iang, Eank/Eang
Boleh : Leh
Baru : Ru
Ya/Iya : Yupz, Ia, Iupz, Yua, Ea, ee
Kok : KoQ, KuQ, Kog, Kug
Nih : Niyh, Niech, Nieyh
Tuh : Tuwh, Tuch
Deh : Dech, Deyh
Belum : Lom, Lum,lomz
Cape : Cppe, Cpeg
habis: abizzz
Kan : Khan, Kant, Kanz
Manis : Maniezt, Manies
Cakep : Ckeppz
Keren : Krenz, Krent, Kyeent
Kurang : Krang, Krank,ckalank
Tau : Taw, Tawh, Tw
Bokep : Bokebb
Dulu : Duluw
Sempat : S4
Ini : Iniyh, Nc,nech
Ketawa : xixixi, haghaghag,, wkowkowkwo
Nggak : Gga, Gax, Gag, Gx
Hai : Ui
SMS : ZMZ, XMX, MZ
Lagi : Ghiy, Ghiey, Gi
Apa : Pa, PPa,pha
Tapi : PPi
Sih : Siech, Sieyh, Ciyh,cehh
Dong : Dumz, Dum
Reply : Repp
Halo : Alow
Sayang : Saiank, Saiang, chaiank,taiankk
Lucu : Luthu, Uchul, Luchuw
Khusus : Khuzuz
Kalian : Klianz
Add : Et, Ett
Banget : Bangedh, Beud, Beut
Misalnya : jadi misalna, misal’a, misal.a
Imut : Imoetz, Mutz, muetzz,moetz
Loh : Loch, Lochkz, Lochx
Gitu : Gtw, Gitchu, Gituw
Salam : Lam
Kenal : Nal
Buat : Wat, Wad
Cewek : Cwekz
Cowok : Cwokz
Karena/Soalnya : Coz, Cz
Masuk : Suk, Mzuk, Mzug, Mzugg
Punya : Pya, P’y
Pasti : Pzt, pzty
Anak : Nax, Anx, Naq
Cuekin : Cuxin
Curhat : Cvrht
Terus : Rus, Tyuz, Tyz
Tiap : Tyap
Kalau : Kaluw, Klw, Low
Setiap : Styp
Main : Men
Paling : Plink, P’ling
Love : Luph, Luff, Loupz, Louphh
Makan : Mumz, Mamz, mamam
Yuk : Yuq, Yuqz, Yukz
Lupa : Lupz
Udah : Dagh, Uwdach
Kamu : Kamuh, Kamyu, Qmu, Kamuwh
Aku : Akyu, Akuwh, Akku,
Maaf : Mu’uv, Muupz, Muuv
Sorry : Cowwyy, Sowry,cowly yach
Siapa : Sppa, Cppa, Cpa, Spa
Kakak : Kakagg, kkak,

-- 
Teddy




Tanggung jawab isi tulisan di mimbar-bebas berada pada si penulisYahoo! 
Groups Links







blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

---
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara 
warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia 
adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli 
kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang 
mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Yahoo! Groups Links





__
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 

Bls: [ac-i] Ayo Dukung GREEN ART INDONESIA 2009

2009-04-12 Terurut Topik henri nurcahyo
Cak Malik, tolong dikoreksi lagi, mengapa PPLH Seloliman tidak tercantum?? 
Jangan-jangan sampeyan mendapat proposal yang keliru. Sekadar diketahui, PPLH 
Seloliman (sebagai lembaga) adalah PENCETUS Green Art bersama British Council. 
Jadi sangat janggal jika kemudian disingkur. Bisa kualat. Tolong diralat dan 
konfirmasi ulang pada oknum yang memberi anda proposal.

Suwun
(sekadar koreksi mawon Cak, ojok tersinggung yaaa )

--- Pada Sab, 11/4/09, abdul malik  menulis:

Dari: abdul malik 
Topik: [ac-i] Ayo Dukung GREEN ART INDONESIA 2009
Kepada: majalahkid...@yahoo.com, dk_ja...@yahoo.com, mediac...@yahoogroups.com, 
jambore_kebuday...@yahoogroups.com, pojoktea...@yahoogroups.com, 
ngobrolin_tea...@yahoogroups.com, forum_teater_indone...@yahoogroups.com, 
woroworosenik...@yahoogroups.com, lintas...@yahoogroups.com, 
artculture-indonesia@yahoogroups.com, komunitas_mer...@yahoogroups.com, 
foza...@yahoo.com, i...@kompas.com, komunitasutank...@yahoogroups.com, 
media-ja...@yahoogroups.com, gimo_hadiwib...@yahoo.com, dik...@yahoogroups.com, 
peremp...@yahoogroups.com, zahi...@yahoo.com, misterh...@yahoo.com, 
riadi...@hotmail.com, heri_len...@yahoo.com, ky_karna...@yahoo.co.id, 
mega_cur...@yahoo.co.id, kanka_sairand...@yahoo.com, 
meimura_ragilthea...@yahoo.com, henrinurca...@gmail.com, zakisi...@gmail.com, 
i...@kompas.com, akif...@yahoo.com, banyumili_kebuday...@yahoogroups.com, 
jurnali...@yahoogroups.com
Tanggal: Sabtu, 11 April, 2009, 1:43 AM
















  
  







GREEN ART INDONESIA 2009

Persoalan
lingkungan hidup sudah menjadi pekerjaan besar bagi umat manusia
akhir-akhir ini.
Baik karena penebangan hutan yang tiada henti
atau faktor pembangunan untuk pemenuhan kebutuhan manusia.
Ditunjukkan dengan Konferensi internasional mengenai perubahan iklim
(climate change) yang diselenggarakan 2 tahun yang lalu di
Bali.
Namun sesungguhnya tidak hanya itu bahwa pendidikan tentang
lingkungan hidup menjadi bagian yang utama dalam kelangsungan hidup
manusia. Kepedulian ini juga melibatkan dunia kesenian yang tak lepas
dari unsur estetika.
Pendidikan dan lingkungan hidup merupakan dua
hal yang saling melengkapi. Pengetahuan alam setidaknya diajarkan
lebih dini dengan mengajarkan estetika agar diterimadengan baik,
unsur estetika adalah unsur yang melekat di tiap individu. Didalam
estetika terdapat rangkaian intellegent, emotional, creative dan
spiritual yang mampu memberi serta membantu pola berpikir dalam
berkarya.
Hasil karya tidak akan bermanfaat apabila tidak
tunjukkan atau dibandingkan dengan yang lain. Sebab rangkaian seperti
ini memiliki daya rangsang atau motivasi agar berpacu untuk berbuat
lebih bagus serta baik.
Sudah seharusnya pendidikan, kesenian dan
lingkungan hidup mampu memberikan kontribusi yang
signifikan.
Sehingga dapat bersinergi dengan berbagai kalangan
masyarakat, utamanya dunia pendidikan merupakan kelangsungan
kelestarian karena sebagai estafet kehidupan.
Pendidikan
lingkungan hidup adalah tanggung jawab bersama.
KELOMPOK PERUPA
PEDULI LINGKUNGAN terpanggil untuk memberikan wawasan dengan acara
GREEN ART sebagai kelanjutan GREEN ART 1997, 2008.


DASAR
PEMIKIRAN
1.Menanggapi tentang lingkungan hidup, khusus Global
Warming, masih gencar menjadi pembicaraan dunia, maka para seniman
perlu menunjukkan kepeduliannya.

2.Memperingati Hari
Pendidikan Nasional 2 Mei 2009 dan emnyosngsong Hari Anak Nasional 23
Juli 2009 serta Hari Lingkungan Hidup


MAKSUD DAN
TUJUAN
1.Dunia pendidikan tidak hanya meliputi pelajaran di
sekolah namun kegiatan mengenai lingkungan adalah sangat
penting.
2.Pemahaman lingkungan hidup pada dunia pendidikan dengan
praktek secara langsung
3.Berkarya dengan bahan alami, tanpa
meninggalkan unsur estetika serta melatih intellegent, creative,
emotional dan spiritual.
4.Mewujudkan kemampuan individu serta
pertukaran informasi sebagai sumber pengetahuan untuk pengembangan
gagasan juga keseimbangan alam/kehidupan.

TEMA
Pendidikan
anak berwawasan seni dan lingkungan

NAMA KEGIATAN
GREEN ART
INDONESIA 
adalah kegiatan yang mengaitkan masalah seni dan
lingkungan

PENYELENGGARA
-KOMUNITAS PERUPA PEDULI
LINGKUNGAN (KPPL): Organizer
-UPT Pendidikan dan Pengembangan
Kesenian Taman Budaya Jawa Timur

PAMERAN SENI RUPA
-Siswa
se Jatim
-Komunitas komik ORET Surabaya
-Kelompok seni rupa
TARING PADI, Yogyakarta
-Kelompok seni rupa TUK, Salatiga

PAMERAN
PRODUK DAN INFORMASI (tenda stand):
-UPN Veteran Jatim,
Surabaya
-Universitas Airlangga
-Universitas Adi Buana
-Akar
Rumput (kelompok seni rupa Sidoarjo)
-Kaliandra
-Colorline (LSM
Lingkungan Surabaya)
-Tunas Hijau (LSM Lingkungan
Surabaya)
-We-hasta (LSM Lingkungan, Mojokerto)
-Bamboosa (LSM
Lingkungan Mojokerto)
-PKK
Surabaya

SPONSOR/MERCHANDISE /INFORMASI/ CAFE WORKSHOP:
-Komik
(Komunitas ORET, Surabaya)
-Cungkil (Kelompok seni rupa TARING
PADI, Yogyakarta)
-Kerajinan dan limbah (Kelompok seni rupa TUK
Salatiga)
-Film dokumenter (Komunitas film indie
Surabaya)
-P

Re: [ac-i] Catatan Diskusi Panji

2009-04-06 Terurut Topik henri nurcahyo
OK. Saya kumpulkan dulu, nanti saya kirim via japri saja yaa... terima kasih 
kalo anda akan mengirimkan saya buku itu. Saya tunggu di alamat di bawah ini

HENRI NURCAHYO
Jl. Bungurasih Timur 40 Sidoarjo - 61256

--- Pada Sen, 6/4/09, Wedatama Widya Sastra  
menulis:

Dari: Wedatama Widya Sastra 
Topik: Re: [ac-i] Catatan Diskusi Panji
Kepada: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 6 April, 2009, 1:42 AM












Bapak Henry Nurcahyo Yth.

Saya Karsono H Saputra, mahasiswa Program Studi Ilmu Susastra Program Pasca 
Sarjana Universitas Indonesia, sedang melakukan penelitian terhadap teks 
(naskah) cerita Panji sebagai bahan disertasi. Saya membaca e-mail Bapak 
mengenai diskusi cerita Panji di LCC Surabaya. Mohon kiranya Bapak memberi 
informasi lain segala sesuatu mengenai cerita Panji sebagai masukan disertasi 
saya, termasuk makalah diskusi. Di samping alamat wedatamawidyasastra 
@yahoo.com (yang merupakan penerbit tempat saya bernaung) Bapak bisa 
mengirimkannya ke alamat karsonohsaputra@ yahoo.com.
Sebagai informasi, tesis S2 saya (yang sudah diterbitkan dalam bentuk buku oleh 
Fakultas Sastra Universitas Indonesia) juga tentang cerita Panji, yakni "Aspek 
Kesastraan Panji Angreni". Seandainya Bapak membutuhkannya, saya akan 
mengirimkan satu eksemplar kepada
 Bapak.

Atas perhatian Bapak, saya mengucapkan terima kasih.

Jakarta, 6 April 2009
Salam,

Karsono H Saputra

Penerbit

WEADATAMA WIDYA SASTRA

Jl. M. Kahfi I, Gg. H. Tohir II No. 46 Jagakarsa

Jakarta Selatan 12620. Telp./Fax. 0217865262.

--- On Fri, 4/3/09, henri nurcahyo  wrote:
From: henri nurcahyo 
Subject: [ac-i] Catatan Diskusi Panji
To: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com, media-jatim@ yahoogroups. com, 
filantr...@yahoo. com, bud...@ccclsurabaya .com
Date: Friday, April 3, 2009, 11:27 AM









dear all,
berikut ini saya sampaikan catatan sekilas diskusi Panji di CCCL Surabaya, yang 
diselenggarakan Dewan Kesenian Jatim. Laporan lengkap masih disusun, disusul 
penerbitan buku prosiding diskusi. Ke depan, akan diterbitkan pula buku induk 
tentang Budaya Panji. 

salam
Henri Nurcahyo


Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang! 
 Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah
 

  


 




  
 

  




 

















  Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk 
Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka 
browser. Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

Bls: [ac-i] Firdaus Budayawan Muda Jambi-Foto2 By Yul Adriansyah dan 1 by Henri Nurcahyo

2009-01-13 Terurut Topik henri nurcahyo
Aku sarankan buat Viddy, sebaiknya ente bikin blog aja, supaya ada wadah khusus 
buat semua uneg-unegmu dan kabar kabur tentang dirimu. 

--- Pada Sen, 12/1/09, anuv chaviddy  menulis:
Dari: anuv chaviddy 
Topik: [ac-i] Firdaus Budayawan Muda Jambi-Foto2 By Yul Adriansyah dan 1 by 
Henri Nurcahyo
Kepada: viddy...@yahoo.com, apresiasi-sas...@yahoogroups.com, 
artculture-indonesia@yahoogroups.com, firdausabdul...@dbp.gov.my, 
finkatiq_...@yahoo.com, arifinkatiq_...@yahoo.com, 
dimasarikmihar...@yahoo.co.id, newwac...@yahoo.com
Tanggal: Senin, 12 Januari, 2009, 9:22 PM

















Seminar ATL ke 6 (Desember 2008 lalu) selain dilaksanakan di Gedung Dharma 
Wanita Kabupaten Wakatobi, di sesi hari ke dua di pecah menjadi 3 kelompok, 
salah satu kelompok berseminar di atas Kapal Laut (kapal kayu) milik WWF
Location: Pulau Wangi-Wangi menuju Pulau Hoga, Kendari, Sulawesi Tenggara
Added on Friday - Add Comment





 



Kenapa BBM mesti naik? Apakah tidak ada solusi selain itu?  
 Temukan jawabannya di Yahoo! Answers!
  




 

















  Ada Naruto, Sandra Dewi dan MU di Yahoo! Indonesia Top Searches 2008. 
http://id.promo.yahoo.com/topsearches2008

Bls: [ac-i] OOT-DICARI: A'ak / Abdullah al Kudus

2008-12-07 Terurut Topik henri nurcahyo
a'ak abdullah kudus 
"A'ak" <[EMAIL PROTECTED]>

--- Pada Sab, 6/12/08, BJD. Gayatri <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
Dari: BJD. Gayatri <[EMAIL PROTECTED]>
Topik: [ac-i] OOT-DICARI: A'ak / Abdullah al Kudus
Kepada: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Tanggal: Sabtu, 6 Desember, 2008, 3:44 PM











Maaf,
saya kehilangan kontak Abdullah al Kudus asal desa Klakah
ada yang punya alamat imel-nya?

Terima Kasih untuk bantuan dan perhatiannya
Tabik
Gayatri






  
  




 

















  Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang! Membuat 
tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. 
http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

Re: [ac-i] MARILAH BERSINERGI

2008-10-14 Terurut Topik henri nurcahyo
Supaya diskusi tidak melebar, saya kutipkan lagi posting di bawah ini: 



Dari: 

"mangoenpoerojo roch basoeki" <[EMAIL PROTECTED]>

Tambahkan Pengirim ke Kontak
 





Kepada: 

artculture-indonesia@yahoogroups.com











Saya sepakat total mas nurcahyo
salam, robama.

- Original Message ----
From: henri nurcahyo 
To: artculture-indonesi [EMAIL PROTECTED] com
Sent: Monday, October 6, 2008 7:44:40 AM
Subject: Re: [ac-i] DIPERLUKAN LSM KEBUDAYAAN TINGKAT NASIONAL










Lembaga
Kebudayaan itu SARANA atau TUJUAN??? Saya sepakat dengan mailist Halim
HD di dikbud, bahwa lembaga tidak menjamin aktivitas kesenian menjadi
lebih baik. Bandung adalah salah satu contoh yang dikemukakan Halim,
tanpa Dewan Kesenian tapi keseniannya maju pesat. Sementara di beberapa
daerah, lembaga kesenian malah menjadi jaringan birokrasi baru. semacam
menumbuhsuburkan feodalisme kesenian (ini istilah saya). Jadi, apa sih
yang mau dikerjakan dengan (rencana adanya) lembaga kebudayaan nasional
itu? Ya mending dikerjakan aja sekarang dan melibatkan lembaga yang
sudah ada. jadi, menurut saya pribadi, lembaga kebudayaan itu sebaiknya
berdasarkan kinerja saja, bukan membangun lembaga mapan tempat
bercokolnya birokrat kesenian. Begitu. 

salam
henri nurcahyo

Jadi, sebetulnya saya TIDAK MENOLAK gagasan Pak Luluk soal Forum itu, tetapi 
menurut saya sebaiknya dibuat berdasarkan Kinerja, bukan menjadikan lembaga 
sebagai tujuan. Kongkritnya, ayo segera kita buat agenda, kita kerjakan 
bersama-sama, maka Forum itu akan terbentuk DENGAN SENDIRINYA. Kalau misalnya 
gak ada kegiatan lagi, ya apa boleh buat maka forum itu juga akan mati dengan 
sendirinya. Karena itu kegiatan harus terus menerus ada ibarat denyut jantung 
sebagai indikasi adanya kehidupan. Hal ini jauh lebih baik ketimbang bertujuan 
mendirikan lembaga namun setelah itu mati tak ada kabar beritanya (jare arek 
ludrukan "manuk glatik cucuke biru, mari dilantik langsung turu"). Nah, itulah 
yang membuat sumpeg. Jadi, yang membuat Pak Basuki "sepakat total" itu yang 
mana? 
Trims juga Pak Luluk, kiriman draftnya belum saya baca, baru dari luar kota. 
Nanti segera saya kabari tanggapan saya via japri, sesuai permintaan bapak. 

--- Pada Ming, 12/10/08, mangoenpoerojo roch basoeki <[EMAIL PROTECTED]> 
menulis:
Dari: mangoenpoerojo roch basoeki <[EMAIL PROTECTED]>
Topik: Re: [ac-i] MARILAH BERSINERGI
Kepada: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 12 Oktober, 2008, 8:54 PM











Mas Nurcahyo yang kesumpegan, 

Kali ini saya kok kurang sependapat dengan kesumpegan anda. Masalahnya, 
masyarakat kita sebagai satu bangsa belum berorganisasi sebagai bagian dari 
budaya untuk mencapai suatu tujuan yang mulia. Sebagian besar dari kita baru 
membuat/masuk organisasi untuk suatu kepentingan yang sempit atau kekuasaan. 
Ini yang membuat dunia menjadi sempit dan sumpeg. Lihat saja, gak ada 
organisasi di indonesia yang tidak pecah. 

Pengalaman saya di TNI saja, di organisasi yang begitu besar dan solid, bagi 
saya sangat sempit dan sumpeg sehingga saya sadar lebih baik keluar dari 
kesumpegan itu. Namun saya  kok merasa lapang dan tidak sumpeg ketika berada 
pada organisasi yang bernama "bangsa indonesia", apalagi di jaman reformasi 
yang kebablasan bebasnya,. Tetapi menjadi
 sumpeg lagi ketika berpikir "kok semrawut amat" sih. Oooo ternyata negeri ini 
hidup tanpa tujuan. 

Coba lihat "apa tujuan negara ini", kalau anda tanyakan kepada enam menteri 
pasti ada tujuh atau lebih jawaban yang berbeda-beda (ini pernah saya sampaikan 
kepada Men-ESDM, dia cuma tersenyum ; mungkin menganggap saya orang yang 
frustasi sementara dia menikmati "negeri yang tanpa tujuan ini"). Satu 
organisasi harus dimulai dengan adanya kesatuan tujuan, tanpa itu mustahil 
organisasi itu akan berjalan tanpa kesumpegan.

Saya buat komentar untuk mas Nur ini untuk mengajak "jangan kesumpegan"- lah, 
bukan dong lho...
salam, robama. 
salam, robama. 


- Original Message
 
From: henri nurcahyo 
To: artculture-indonesi [EMAIL PROTECTED] com
Sent: Monday, October 13, 2008 12:17:58 AM
Subject: Re: [ac-i] MARILAH BERSINERGI













Begini
Pak Luluk



Pada dasarnya saya tetap berpendirian, bahwa merancang program kerja bersama
jauh lebih penting ketimbang membentuk lembaga baru. Sepanjang program itu
dapat dilaksanakan oleh lembaga yang sudah ada, maka kita tinggal
memaksimalkannya. Karena itu, maaf beribu maaf, saya tidak berminat untuk
membentuk forum budaya Surabaya atau jatim, karena hanya akan menambah
sumpegnya lembaga kesenian. Lh

Re: [ac-i] MARILAH BERSINERGI

2008-10-12 Terurut Topik henri nurcahyo




Begini
Pak Luluk



Pada dasarnya saya tetap berpendirian, bahwa merancang program kerja bersama
jauh lebih penting ketimbang membentuk lembaga baru. Sepanjang program itu
dapat dilaksanakan oleh lembaga yang sudah ada, maka kita tinggal
memaksimalkannya. Karena itu, maaf beribu maaf, saya tidak berminat untuk
membentuk forum budaya Surabaya atau jatim, karena hanya akan menambah
sumpegnya lembaga kesenian. Lha wong Dewan Kesenian yang sudah ada saja belum
maksimal fungsinya kok sudah menambah lembaga baru. Kecuali, kalau forum itu
dimaksudkan sebagai lembaga insidental yang hanya eksis ketika ada kegiatan
kongkrit. 

Atas
dasar itulah saya lebih mempercayakan pada Dewan Kesenian (DK) Jatim untuk
mengadopsi brangwetan yang saya cita-citakan sebagai pusat informasi kesenian
jatim. Alhamdulillah (setelah satu tahun saya bekerja sendirian) teman-teman DK
Jatim bersedia mengadopsi brangwetan sebagai programnya (dengan konsekuensi yang
menyertainya). Bahkan, tanggal 30 Oktober nanti akan digelar diskusi tentang
database kesenian jatim untuk memperingati 1 tahun situs brangwetan. 

Sebelum
itu, 12-13 Oktober ini DK-jatim menggelar rapat koordinasi dengan seluruh DK di
Jatim dan beberapa stakeholder kesenian (termasuk pemerintah, khususnya
Bappekab/kot) untuk secara bersama-sama merancang program pengembangan kesenian
tahun 2009. Nah, saya diminta menjadi salah satu pemrasarannya. Jadi, bukankah
acara Rakor ini sama saja dengan Forum Budaya yang berdasarkan kinerja. Tanpa
ada lembaga baru, sinergi itu sudah dapat diciptakan. 

Soal
situs forum budaya, sudah lama saya linkkan dengan brangwetan (silakan lihat di
blogroll Lembaga Kesenian). 

Terima
kasih pujiannya pada situs brangwetan, saya sampe malu, sebab itu masih jelek
sekali dalam hal penataannya. Maklum bisanya Cuma ngeblog. Itu sebabnya memang
saya belum promosi secara luas. Toh meski demikian hitnya lumayan tinggi. Sehari
rata-rata 200-250 hits. Baru tadi sore saya ketemu orang yang siap mengubahnya
menjadi tampilan yang lebih bagus, lebih rapi dan sistematis. Insya Allah
sebelum tanggal 30 nanti sudah dapat online dengan nama brangwetan.com. Malah
saya mau bikin juga English versionnya. (Sudah ada teman yang mau bantu). Nah
kalau sudah seperti itu, baru akan saya promosikan ke seluruh dunia. Bahkan 
sudah
ada beberapa teman di sejumlah Negara yang siap membantunya juga. 





Begitulah
Pak Luluk. Sekali lagi, pada dasarnya saya sangat mendukung apa yang bapak
lakukan, dengan hanya sekadar mengingatkan supaya tidak terjebak dalam
birokrasi kesenian. Forbud setuju, sepanjang tidak menjadikan lembaga sebagai
tujuan. Forbud itu akan otomatis eksis manakala ada program kongkrit yang 
dilakukannya.
(Kayaknya perbedaan kita sangat tipis yaa……)

 

Oklah,
maaf dan terima kasih

 

Salam

Henri
nurcahyo



--- Pada Jum, 10/10/08, luluk sumiarso <[EMAIL PROTECTED]>
menulis:

Dari: luluk sumiarso <[EMAIL PROTECTED]>

Topik: Re: [ac-i] MARILAH BERSINERGI

Kepada: artculture-indonesia@yahoogroups.com

Tanggal: Jumat, 10 Oktober, 2008, 2:25 PM

Mas Nurcahyo,



Terima kasih komentarnya. Saya sudah buka brangwetan.wordpres
s.com. Wah, bagus sekali dan lengkap sekali (untuk Jawa
Timur, lho. Mudah2-an untuk propinsi lain juga ada yang bikin seperti ini).
Sayangnya, info bagus seperti ini belum banyak diketahui para pemangku
kepentingan pada tingkat nasional (untuk Jawa Timur, saya yakin sudah banyak
yang tahu).

Saya semakin yakin bahwa permasalahan kita adalah dalam networking (yang
masih kurang) untuk menyinergikan semua potensi yang ada (termasuk yang telah
dibuat mas Nurcahyo ini).padahal sarana teknologi (internet sudah ada). Jadi
kelihatannya, permasalahannya adalah karena belum adanya manajemen budaya untuk
menggalang semua potensi yang ada. Memang sudah banyak organisasi, tetapi tanpa
ada kesamaan visi dan tanpa adanya agenda bersama, kalau meminjam judul sebuah
sinetron, ibarat "Serpihan Mutiara Retak", atau ibarat
orchestra, masing-masing  pemain hebat tapi main sendiri-sendiri 
tanpa ada patitur dan Dirigen. (he..he...,guyon juga, lho. Aku yo wong Jawa
Timur ,rek ! Wah, aku menyesal, padahal minggu lalu saya seminggu di
Surabaya/malang. Tahu gitu, kita bisa ketemu dan ngobrol-ngobrol tentang agenda
budaya.



Tadi sore saya jadi ketemu dengan teman2 di Bandung (a.l. mas Roch Basoeki,
Group IACI dan beberapa teman lagi). Mereka sependapat perlunya Forum
Kebudayaan bandung, antara lain ya untuk menyinergikan berbagai upaya yang ada.
Prof Gde raka dari ITB tidak hadir, tapi setuju dengan pembentukan Forum
Kebudayaan Bandung.



Apa yang dibuat mas Nurcahyo sudah bagus sekali. FYI, kami tidak akan membuat
situs sampai detail, tetapi kami hanya akan membuat semacam Directory
(Peta Konstelasi tentang semua parameter Budaya dan Penunjuk arah agar
konteks-nya kelihatan). Kalau diijinkan, situs brangwetan akan kami hyperlink
di situs kami, agar dengan mudah dapat lebih diketahui pemangku budaya di 
brangkulon
dan branglain.  Cukup kami

Re: [ac-i] DIPERLUKAN LSM KEBUDAYAAN TINGKAT NASIONAL

2008-10-10 Terurut Topik henri nurcahyo
OK, kalau Pak Luluk menyiapkan Revitalisasi Budaya Bangsa dan menuju Gerakan 
Budaya, itu saya sangat setuju dan mendukung. Itulah yang saya maksud "berbasis 
kinerja" dan bukan menjadikan lembaga sebagai tujuan. Seperti kata Halim HD 
(ah, lagi-lagi kok ngutip Halim) bahwa sudah sangat banyak lembaga seni budaya 
di negeri ini yang siap digerakkan untuk membuat gerakan budaya. Dan untuk 
melakukan hal itu, tidak perlu membuat lembaga baru yang cenderung 
feodalistik-birokratis. Apa yang dilakukan Pak Luluk di situs budaya itu juga 
sudah saya lakukan di lingkup Jatim, coba buka: brangwetan.wordpress.com. 
Sekarang saya sedang menyiapkan "monografi kesenian jawa timur" (versi cetak, 
CD dan juga online)
Sementara itu, salut buat semangatnya. 
BTW, sebentar lagi ada Kongres Kesenian dan Kebudayaan, mngkin kita bisa 
merancang untuk forum itu. Kalau mereka tidak mengapresiasi, ya kita bikin 
tandingan saja.. haha... (belum-belum kok curiga yaa , maaf, guyonan 
suroboyoan)

salam
henri nurcahyo
--- Pada Kam, 9/10/08, luluk sumiarso <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
Dari: luluk sumiarso <[EMAIL PROTECTED]>
Topik: Re: [ac-i] DIPERLUKAN LSM KEBUDAYAAN TINGKAT NASIONAL
Kepada: "mangoenpoerojo roch basoeki" <[EMAIL PROTECTED]>, 
artculture-indonesia@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 9 Oktober, 2008, 9:12 AM











Terima kasih, masa Basoeki. Saya telah mengikuti pemikiran2 sampeyan

di media massa sejak sampeyan meninggalkan dunia militer. Ya, memang

demikianlah adanya keadaan kita. Saya yang cukup lama di birokrasi

(bukan birokrasi budaya, lho, tapi pernah menangani Sektor Listrik dan

kemudian Sektor Migas), mengalami seperti apa yang dihadapi mas Parni,

yaitu budaya birokrasi dan sinisme, tapi alhamdulillah setahap demi

setahap bisa mengembangkan civil society di bidang tersebut

(melibatkan mereka di dalam proses pengambilan keputusan), walaupun

belum sempurna.

Tapi saya masih tetap optimis bahwa kita (pemangku kepentingan budaya)

masih bisa duduk bersama untuk (secara bertahap) menyamakan visi

budaya dan kemudian menyusun Agenda Budaya Bersama (Draft

'Revitalisasi Budaya Bangsa' sudah kami siapkan). Nah, kalau sudah

sepakat, baru kita buat Gerakan Budaya. Kita bisa selenggarakan secara

elektronik melalui Situs Budaya www.forumbudaya. org (tlg ditengok dan

diberi saran penyempurnaan) , atau bila perlu kita selenggarakan di

darat. Teman2 yang akan bergabung, monggo.

Kalau kita tidak punya 'konsep ketahanan budaya', kita akan terlambat.

Kita harus menjadi bangsa yang berkarakter (mempunyai jati diri),

bermartabat dan terhormat (disegani bangsa lain) seperti yang dulu

pernah kita sandang. Dan yang bisa melakukan ya kita-kita sendiri.

Insya Allah bisa.

Suwun.



Salam,

Luluk



-original message-

Subject:Re: [ac-i] DIPERLUKAN LSM KEBUDAYAAN TINGKAT NASIONAL

Author: mangoenpoerojo roch basoeki <[EMAIL PROTECTED] com>

Date:   09th October 2008 8:33 PM



Saya apreciate dengan upaya bung Luluk, seperti juga pernah diupayakan

oleh Parni Hardi dengan RRI-nya. Untuk operasionalisasinya sungguh

tidak mudah, karena memerlukan POWER yang jelas dan kuat (bukan hanya

uang).

Sebenarnya RRI di bawah kepemimpinan PH sangat layak untuk

mengorganisasikanny a. UU yang berkaitan dengan RRI juga

memungkinkannya, karena RRI milik publik (LSM plus), bukan milik

pemerintah. Tetapi ketika mau menggebrak, saya melihat "keberanian PH"

ini tidak dapat tanggapan "yang seharusnya" dari masyarakat budaya.

Biasa, sinisme masyarakat selalu muncul di tengah

"keberanian- keberanian" seperti ini. Tepatnya kecurigaan selalu

menyelimuti setiap upaya positif.

Keyakinan bung Luluk terhadap donateur berlebihan, kecuali kalau

donateur itu berambisi tertentu juga...misalnya "recvolusi

kebudayaan". 

salam robama.



- Original Message 

From: anuv chaviddy <[EMAIL PROTECTED] com>

To: artculture-indonesi [EMAIL PROTECTED] com; [EMAIL PROTECTED] com;

apresiasi-sastra@ yahoogroups. com; [EMAIL PROTECTED] .com;

lapanpuluhan@ yahoogroups. com; [EMAIL PROTECTED] ps.com;

[EMAIL PROTECTED] net.id; [EMAIL PROTECTED] my; [EMAIL PROTECTED] com;

[EMAIL PROTECTED] com; HudanHidayat@ yahoo.com; [EMAIL PROTECTED] com;

[EMAIL PROTECTED] nl; [EMAIL PROTECTED] com

Sent: Tuesday, October 7, 2008 9:47:05 AM

Subject: Re: [ac-i] DIPERLUKAN LSM KEBUDAYAAN TINGKAT NASIONAL





Interview-majalah KULTURA





Ir.LulukSumiarso, M.Sc  :   





AYO BERSATUPADU MENEGAKKAN MARTABAT BANGSA !




Ir.LulukSumiarso,M.Sc, lelaki energik dan dinamis itu 
kini mengisi

sebagian 

Bls: [ac-i] udah baca baqarah belum ya?

2008-10-05 Terurut Topik henri nurcahyo
YAA HATI NURANI ADALAH TERMASUK INDRA, TAPI BUKAN PANCA (SEKALI LAGI PANCA) 
INDRA. 

--- Pada Ming, 5/10/08, Hudan Hidayat <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
Dari: Hudan Hidayat <[EMAIL PROTECTED]>
Topik: [ac-i] udah baca baqarah belum ya?
Kepada: "Apresiasi Sastra" <[EMAIL PROTECTED]>, "artculture indonesia" 
, "bhinneka tinggal ika" <[EMAIL 
PROTECTED]>, "religion spritituality" <[EMAIL PROTECTED]>
Tanggal: Minggu, 5 Oktober, 2008, 12:31 AM













ada yang udah baca baqarah belum ya? wah hebat lo buku sang maha pengarang itu. 
kagum sekali aku. itu buku ajaib bagiku. 



kemarin aku baca sebuah lariknya, yang bicara tentang iman. keren sekali 
"teologi"nya. katanya: iman kepada yang gaib. seperti tuhan, malaikat, dan hari 
kemudian.



gaib, dalam penjelasannya, yang tak dapat ditangkap oleh pancaindra. tapi 
definisi ini menurutku kurang luas. karena tuhan itu kan bisa ditangkap oleh 
hati atau nurani. dan hati atau nurani ini kan indera?


tuhan memang gaib. dan yang gaib ini menghasilkan benda dan makna yang bisa 
ditangkap oleh indera - di samping tuhan sendiri bisa ditangkap oleh indera - 
hati itu sendiri.



aku ingin menambahkan pula: yang gaib itu juga adalah isi bahasa. bahasa memang 
dalam bentuk grafisnya nampak, atau terdengar dalam bentuk lisannya. tapi dia 
menjadi gaib karena berisi pikiran dan perasaan manusia, yang seperti tuhan, 
"tak nampak oleh indera".



jadi kalau tuhan yang tak kelihatan menghasilkan dunia serta isinya. maka 
pikiran yang juga tak kelihatan menghasilkan bahasa dan ekpresinya. jadi sama 
sama gaib. jadi dunia dan bahasa itu menjadi rumah, tempat di mana tuhan dan 
manusia mewujudkan ke mauwujudannya.



aduh senangnya hatiku dengan pikiranku ini. kok bisa ya, aku menemukan 
persamaan tuhan yang gaib dan isi bahasa yang gaib itu. padahal aku ini paling 
malas membaca. apalagi membaca buku buku dari pelbagai bahasa yang aneh aneh 
itu.



ah buat cerita ah, atau buat buku esai dari penemuanku ini.



doakan ya, wahai segenap para pembaca yang budiman.



hudan



 _ _ _ _ _ _

Dapatkan nama yang Anda sukai!

Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail. com.

http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/


  




 

















  
___
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Re: [ac-i] DIPERLUKAN LSM KEBUDAYAAN TINGKAT NASIONAL

2008-10-05 Terurut Topik henri nurcahyo
Lembaga Kebudayaan itu SARANA atau TUJUAN??? Saya sepakat dengan mailist Halim 
HD di dikbud, bahwa lembaga tidak menjamin aktivitas kesenian menjadi lebih 
baik. Bandung adalah salah satu contoh yang dikemukakan Halim, tanpa Dewan 
Kesenian tapi keseniannya maju pesat. Sementara di beberapa daerah, lembaga 
kesenian malah menjadi jaringan birokrasi baru. semacam menumbuhsuburkan 
feodalisme kesenian (ini istilah saya). Jadi, apa sih yang mau dikerjakan 
dengan (rencana adanya) lembaga kebudayaan nasional itu? Ya mending dikerjakan 
aja sekarang dan melibatkan lembaga yang sudah ada. jadi, menurut saya pribadi, 
lembaga kebudayaan itu sebaiknya berdasarkan kinerja saja, bukan membangun 
lembaga mapan tempat bercokolnya birokrat kesenian. Begitu. 

salam
henri nurcahyo

--- Pada Ming, 5/10/08, arief rahman arief rahman <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
Dari: arief rahman arief rahman <[EMAIL PROTECTED]>
Topik: Re: [ac-i] DIPERLUKAN LSM KEBUDAYAAN TINGKAT NASIONAL
Kepada: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 5 Oktober, 2008, 7:50 AM











saya jadi ingat dengan kawan-kawan di bandung. Orang-orang muda, 
kebanyakan mahasisawa, membangun lembaga yang mendokumentasikan hasil-hasil 
kebudayaan Indonesia, sekaligus berusaha memperjuangkan hak cipta nasional 
untuk hasil-hasil budaya tersebut. mereka niatnya utk memperjuangkannya hingga 
UNESCO. saya lupa, situsnya (silakan search di google). mereka sudah bekerja 
sebelum peristiwa kuya terjadi..hal yang patut dipuji ialah gagasan, konsisten, 
dan berjuang terus dengan modal niat.

bagi saya, lembaga kebudayaan sangat dibutuhkan di negeri ini. Tentu saja, 
sudah banyak orang yang memimpikannya. tinggal mengerjakan saja, jangan sampai 
baru setahun atau dua tahun kembali mati suri. selamat berjuang!

Arahman Ali
dewa-api.blogspot. com
 

--- On Thu, 10/2/08, anuv chaviddy <[EMAIL PROTECTED] com>
 wrote:
From: anuv chaviddy <[EMAIL PROTECTED] com>
Subject: [ac-i] DIPERLUKAN LSM KEBUDAYAAN TINGKAT NASIONAL
To: [EMAIL PROTECTED] com, [EMAIL PROTECTED] my, [EMAIL PROTECTED] net.id, 
artculture-indonesi [EMAIL PROTECTED] com, apresiasi-sastra@ yahoogroups. com, 
[EMAIL PROTECTED] .com, [EMAIL PROTECTED] .com, PERS-Indonesia@ yahoogroups. 
com, [EMAIL PROTECTED] ups.com, [EMAIL PROTECTED] com, hamiludd2kwah@ 
yahoo.com. au, hasan.bisri@ tpi.tv, saint.mahomet@ yahoo.co. id, 
sabtusoreonline@ yahoogroups. com, sanggar_kinanah@ yahoogroups. com, [EMAIL 
PROTECTED] gov.my, [EMAIL PROTECTED] my, zahra_292003@ yahoo.com, [EMAIL 
PROTECTED] .com, [EMAIL PROTECTED] net, [EMAIL PROTECTED] com, Zigzagq2001@ 
yahoo.com, [EMAIL PROTECTED] com, [EMAIL PROTECTED] com, "zaenal muttaqin" 
<[EMAIL PROTECTED] co.id>, yantogaruda@ yahoo.com, [EMAIL PROTECTED] com, 
yatimanyusof@ gmail.com,
 lapanpuluhan@ yahoogroups. com, [EMAIL PROTECTED] my, laura_harsoyo@ 
yahoo.com, [EMAIL PROTECTED] com, dato_kemala@ yahoo.com, [EMAIL PROTECTED] my, 
daeng_martundong@ yahoo.com, dakwah_umat@ yahoo.com, dians_lungayu@ yahoo.co. 
id, mustofawehasyim@ yahoo.com, [EMAIL PROTECTED] com, [EMAIL PROTECTED] 
gov.my, muhlisbugis@ yahoo.com, syaiful_irwan@ yahoo.com, [EMAIL PROTECTED] 
co.id, sirikitsyah@ yahoo.com
Date: Thursday, October 2, 2008, 6:13 PM










JAWA POS Jum'at, 03 Oktober 2008 
 

  



  




  Opini 




[ Jum'at, 03 Oktober 2008 ] 
Bangkitlah Bangsa Berbudaya 
Tinggi 

Oleh Viddy A.D. Daery * 


SAYA akan ke Malaysia lagi, memenuhi undangan Dewan Bahasa 
dan Pustaka (DBP) Malaysia untuk mengikuti Seminar Internasional Pantun dan 
Syair Tradisional. Kalau kita perhatikan, Malaysia terlalu sering mengadakan 
seminar internasional, apalagi nasional, yang membahas (dalam rangka 
menguri-uri) kebudayaan tradisional mereka.

Bandingkan dengan 
Indonesia yang justru 99 persen sering menyelenggarakan seminar politik dan 
hukum serta hanya 1 persen menghelat seminar kebudayaan. Itu pun kebanyakan 
kebudayaan modern yang cenderung dipengaruhi oleh paham neoliberalisme 
Barat.

Tragedi Arca Kuya 

Karena itu, sampai saat ini, 
apalagi zaman reformasi yang dekaden, Indonesia menjadi kisruh oleh perdebatan 
hukum dan perkelahian politik. Sebab, bagi masyarakat Indonesia, faktor 
kebudayaan dianggap barang usang yang tak berharga atau cuma dihargai sebagai 
benda rombeng murahan. 

Karena itu, tragedi terbesar justru baru saja 
terjadi. Yakni, dicurinya batu purbakala peninggalan Kerajaan Tarumanegara abad 
IV atau V Masehi seberat 6 ton secara terang-terangan dari lokasi situsnya di 
hutan lindung Haur Bentes, Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten 
Bogor, Jawa Barat. Batu yang dikenal dengan nama Batu Kuya tersebut diangkut 
menggunakan kontainer dan ditonton oleh masyarakat. 

Itu tragedi bangsa 
paling menohok akal sehat di samping ribuan tragedi lainnya yang berlangsung 
tiap hari di Indonesia.

Padahal, dunia menghargai dan menghormati 
Indonesia bukan karena prestasi ekonomi, olahraga

Re: [ac-i] Re: [media-kalimantan] Indonesian Dance Festival Kembali akan Digelar !!!

2008-09-02 Terurut Topik henri nurcahyo
kesenian yang sentralistis?
wah saya setuju sekali kalo diadakan di luar jakarta. tapi, jangan samakan 
dengan PON. Semua orang tahu bahwa untuk persiapan PON itu butuh waktu yang 
panjang dan dana yang banyak. Bukan hanya soal fasilitas langsung, 
sampai-sampai kalau perlu dibuatkan jalanan baru, hotel, dll dan semuanya itu 
ditanggung pemerintah. Nah, apakah pemerintah juga akan berbuat yang sama untuk 
kesenian? Itulah soalnya. Dari dulu antara kesenian dan olahraga memang tidak 
adil. selalu kesenian dikalahkan. jangan salahkan senimannya dong. 
coba kalo ada pemda setempat yang mau menawarkan diri jadi tuan rumah event 
kesenian seperti IDF ini. pasti dana teratasi. mengapa kalau menjadi tuan rumah 
PON (dan semua event olahraga di seluruh dunia), semua pihak (baca: pemerintah) 
berebut menjadi tuan rumah? Mengapa kalau kesenian pura-pura tidak tahu?
Penyelenggaraan FFI baru-baru ini sudah dicoba dilakukan di Riau, tidak 
sentralistis, namun saya dengar-dengar ada masalah keuangan. Itu baru film, 
yang notabene kesenian populer dan banyak selebritisnya. Bagaimana dengan IDF? 
apakah cukup seksi untuk membuat pemda mau menjadi tuan rumah???
Tolong Bung Sahrudin yang bijak kalau mengkritik. Dan saya selalu berharap ada 
pemda yang mau menawarkan dri jadi tuan rumah. Siapa tahu anda sendiri punya 
jaringan funding yang banyak. amn

salam
henri nurcahyo

--- On Mon, 9/1/08, nuri aryati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: nuri aryati <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [ac-i] Re: [media-kalimantan] Indonesian Dance Festival Kembali 
akan Digelar !!!
To: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Date: Monday, September 1, 2008, 9:48 PM











Buat Mas Sahrudin, 



Kritik pedas tapi membangun. 

Ayo ngomong pakai kepala dingin bung. 



Kalau anda orang yang bergelut di dunia pertunjukan,

tentu tidak akan semudah itu ngomong soal sentralistis

penyelenggaraan festival kesenian. 



Maaf, Kalau anda senang baca-baca majalah kesenian,

semisal GONG, tentu anda akan tahu kalau di Sumatera

Barat juga ada festival kesenian, di Kalimantan timur

juga (Erau Festival kalau tidak salah). 



Setahu saya, soal penyelenggaraan Indonesian Dance

Festival dari dulu di Jakarta, bukan melulu soal pusat

dan daerah. 



Saya dengar, sebenarnya tahun 2008 IDF akan

diselenggarakan di SOlo. Tetapi kemudian tidak jadi.

Menurut hemat saya, itu berkaitan dengan banyak hal,

terutama sekali tentu DANA. 



Menurut hemat saya, dinegeri ini tidak gampang lho

cari sponsor untuk acara semacam IDF. Padahal dana

untuk penyelenggaraan itu tentu luar biasa. 

Bayangkan saja, untuk mendatangkan dan membayar SATU

penampil dari luar negeri (sebut saja Jepang), dimana

dalam satu penampilan ada katakan tiga penari, tambah

crew semisal 2, jadi 5. Tiket PP INd Jakarta, hotel,

makan dan juga Fee. Itu baru dari satu penampil dari

satu negara. Kalau acara dilaksanakan di Kalimantan,

misalnya, tentu harus ada pesawat lagi dari Jakarta ke

tempat tersebut. 



Itu baru satu penampil dan "hanya" dari Jepang, hanya

3 penari. Kalau dari Eropa tentu lebih mahal kan

akomodasinya. Belum lagi "mumetnya" panitia mencari

artis yang layak dan bisa. (Layak berkaitan dengan

kualitas, dan bisa berkaitan dengan jadwal pentasnya)



Saya kira, ada bisa kalkulasi dan bayangkan sendiri. 



Tetapi kalau anda bisa mencari sponsor di Kalimantan

dengan dana luar biasa, saya kira bisa saja sdm di

mana saja di moving ke Kalimantan utk acr tsb (jika

Kalimantan tidak ada sdm yg cukup memadai). Demikian

juga dengan fasilitas gedung. Kalau untuk pertunjukan

tari kebanyakan menuntut akustik dan lampu yang prima

tidak sekadar lampu ASTER (asal terang), hubungannya

dengan artistik panggung mas. 



Saya kira, teman-teman seniman juga tidak masalah

untuk pentas dimana saja. 



Saya mengikuti IDF tahun lalu dan salut dengan

panitia. Meski tetap masih ada kekurangan disana-sini.

Sejak IDF pertama, bagaimanapun kondisinya, panitia

bertahan dan berjuang agar event IDF bisa eksis. ITu

hubungannya dengan citra Indonesia di mata dunia juga

mas. 



Semoga sedikit uraian ini dapat lebih mendinginkan

kepala anda dan bisa lebih arif memandang IDF.  



salam, 

nuri 

www.mugidance. org

[EMAIL PROTECTED] org

--- mediacare <[EMAIL PROTECTED] net.id> wrote:



> 

>   - Original Message - 

>   From: sahrudin - 

>   To: media-kalimantan@ yahoogroups. com 

>   Sent: Sunday, August 31, 2008 7:07 PM

>   Subject: Re: [media-kalimantan] Indonesian Dance

> Festival Kembali akan Digelar !!!

> 

> 

> aktivitas kesenian dan kebudayaan di negeri

> ini memang sentralistis melulu. 

> 

> ketika kegiatan-kegiatan olahraga (PON

> misalnya) tak cuma diadakan di Pulau Jawa, justru

> pertunjukan- pertunjukan kesenian dengan skala besar

> selaluuu saja hanya ada di Jakarta (TIM),

> Yogyakarta, Surabaya, Bandung, Semarang. kapan

> 

Re: [ac-i] Perlunya 'Forum Kebudayaan Indonesia'

2008-06-29 Terurut Topik henri nurcahyo
Saya juga berminat datang. Harus pake undangan atau datang langsung? Kalo harus 
ada undangan tolong kirim via email ini. Trims.

Salam
Henri Nurcahyo
Lembaga Ekologi Budaya (ELBUD) - www.elbud.or.id
Jl. Bungurasih Timur 40 Waru Sidoarjo - 61256

--- On Thu, 6/26/08, luluk sumiarso <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: luluk sumiarso <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [ac-i] Perlunya 'Forum Kebudayaan Indonesia'
To: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Date: Thursday, June 26, 2008, 8:37 AM













Saya hanya penggiat budaya (bukan budayawan)
Kebetulan saat ini menjabat sebgaia Dirjen Migas, Dep ESDM.
Salam,
Luluk


2008/6/26 safrullah sanre <[EMAIL PROTECTED] com>:



















Salam dan bahagia.
Saya minat untuk datang. Biasanya dengar Mas Luluk dalam birokrasi pusat 
kekuasaan. Kalau salah ataukah telah pensiun haraplah maafkan daku. Kalaua 
boleh kirim undangan
SAFRULLAH SANRE
Jalan Belibis i No. 14 Makassar 90124.

(Ketua Dewan Kesenian Sulawesi Selatan)


--- On Mon, 6/23/08, luluk sumiarso <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:

From: luluk sumiarso <[EMAIL PROTECTED] com>
Subject: [ac-i] Perlunya 'Forum Kebudayaan Indonesia'

To: artculture-indonesi [EMAIL PROTECTED] com
Date: Monday, June 23, 2008, 5:24 PM









Teman2 yang Peduli Budaya,

Tentu kita tergelitik dgn berbagai tulisan yang dimuat Kompas Minggu tgl 22 
2008 yang menyangkut kebudayaan Indonesia, utamanya yang berjudul

"Secara Kultural Kita Sedang Kalah", tulisan Frans Sartono yang mengulas 
pendapat Saini KM, yang budayawan, penyair, penulis drama, penulis esai yang 
memprihatinkan budaya bangsanya yang tengah jatuh dan kehilangan arah. ' 
Karena dalam gelombang globalisasi, bangsa yang tidak punya karakter akan 
lenyap', kata Saini.



Saya berpendapat bahwa kita perlu mempunyai Visi Budaya yang jelas yang dipakai 
sebagai arah perjalanan (budaya) bangsa kita. Kelihatannya selam ini kita sibuk 
dan jalan sendiri-sendiri. masing-masing  ungkin baik, tetapi kita kurang 
bersinergi. Meminjam judul sebuah sinetron terkenal, "Ibarat Serpihah Mutiara 
Retak". Beberapa kalangan bahkan ada yang mengartikan dan meredusir seolah 
budaya itu hanyalah sebatas Seni-Budaya. Padahal unsur budaya lebih dari itu, 
mencakup pula antara lain adat istiadat dan bahkan teknologi. Hasil proses 
budaya inilah yang akan berupa peradaban suatu bangsa.



Terus terang, saya bukan budayawan dan juga bukan pelaku industri budaya. Saya 
hanyalah satu diantara mereka-mereka yang peduli budaya bangsanya dan 
menggiatkan kegiatan budaya, khususnya budaya tradisional. Tahun lalu, tepatnya 
tanggal 5 Juli 2007 di Balai Kartini, Jakarta, kami bersama Lintas Budaya 
Nusantara dan Media Grup menyelenggarakan Sarasehan Budaya dalam rangka 
memperingati Kongres Kebudayaan Pertama yang diselenggarakan di Solo tanggal 5 
Juli 1918, sepuluh tahun setelah lahirnya Boedi Oetomo. Konggres ini , walaupun 
pada tahap awal merupakan Konggres Kebudayaan Jawa, tetapi kemudian diperluas 
menjadi Kongres Kebudayaan Nasional pada tahun-tahun, yang kemudian berujung 
juga dengan diselenggarakannya Sumpah Pemuda 10 tahun kemudian. Sarasehean 
dibuka oleh menbudpar Jero wacik, menampilkan pembicara antara lain Dr. Edi 
Sedyawati, Jakob Oetama dan Christine Hakim. Salah satu butir kesimpulan adalah 
perlunya dibentuk 'Forum Kebudayaan
 Indonesia' untuk menggalang semua potensi budaya bangsa, tanpa harus 
mengilangkan identitas masing-masing.


Untuk itulah, memanfaatkan momentum yang tepat, yaitu 100 Tahun Kebangkitan 
Nasional, 90 Tahun Konggres Kebudayaan Pertama dan 80 Tahun Sumpah Pemuda, kami 
bersama beberapa tokoh budaya dan mereka-mereka yang peduli budaya, akan 
membentuk 'Forum Kebudayaan Indonesia" pada tanggal 5 Juli 2008 pukul 
10.00.Tempatnya adalah di Studio Radio Republik Indonesia, jalan Merdeka Barat 
Jakarta. Forum ini adalah Non-Politik, akan dipakai sebagai sarana komunikasi 
semua unsur budaya, tanpa mengurangi/meredusi r identitas peran masing-masing, 
juga untuk membantu pemikiran-pemikiran mengenai visi budaya bangsa Indonesia 
ke depan. Harapanya, ke depan 'forum' ini dapat berkembang menjadi 'semacam 
KONI' untuk Kebudayaan Nasional Indonesia.



mohon email ini disebarkan ke teman-teman yang poeduli budaya. Karena tempat 
terbatas, teman-teman yang berminat mohon mendafta ke pedulimajapahit@ gmail.com



Mudah-mudahan forum ini bermanfaat.

Jakarta, 24 Juni 2008

Salam Budaya
Luluk Sumiarso
Pembina Paguyuban Puspo Budoyo/
Ketua Yayasan Peduli Majapahit

(Sekedar  tambahan informasi, saat ini kami sedang melakukan upaya Rekonstruksi 
Kompleks Kraton Majapahit dalam rangka menyelamatkan Situs Trowulan, seiring 
dengan upaya yang dilakukan oleh Depbudpar. Kalau ada teman-teman yang berminat 
dan akan berkontribusi pemikiran dll, silahkan menghubungi kami di 
pedulimajapahit@ gmail.com).)












  


 




  
  





















  




 

















  

Re: [ac-i] Agenda SASTRA Festival Seni Surabaya 2008

2008-06-07 Terurut Topik henri nurcahyo
Cak Malik, kok acaranya semua hari Minggu, 10 Juni??? Lagi pula Tanggal 10 itu 
hari Selasa kan??? 

abdul malik <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   
YAYASAN SENI SURABAYA
   
   
  Mengundang Bapak / Ibu / Saudara dalam acara
   
   SEMINAR KEBUDAYAAN
  100 TAHUN KEBANGKITAN NASIONAL
   
   
  Tema
  Nasionalisme dalam Arus Global (Memikirkan Ulang tentang Keindonesiaan)
   
  Pembicara
  Diah Arimbi (Pengamat Sastra, Surabaya)
  Hariyadi (Pengamat Politik, Surabaya)
  Afrizal Malna (Seniman, Jakarta)
   
  Moderator
  Dimam Abror (Budayawan)
   
  Waktu dan Tempat
  Seminar diselenggarakan pada :
  Hari, Tanggal :  Selasa, 10 Juni 2008
  Waktu :Pukul 10.00 – 12.00 WIB
  Tempat  :Gedung Balai Pemuda, 
   Jln  Gubernur Suryo 15 Surabaya
   Nomor telpon sekretariat (031) 5474704 
   
  Seminar Nasional ini merupakan rangkaian dari Festival Seni Surabaya (FSS) 
  tanggal 1 – 15 Juni 2008 di Balai Pemuda Surabaya.
   
   
   
  
  
  YAYASAN SENI SURABAYA
   
   
  Mengundang  Bapak / Ibu / Saudara dalam acara
   
   DISKUSI SASTRA 
  KEBANGKITAN SASTRA POPULER RELIGIUS
   
   
  Tema
  Nasionalisme dalam Arus Global (Memikirkan Ulang tentang  Keindonesiaan)
   
  Pembicara
  Akhmad Muhaimin Azzet (Editor Penerbit DIVA Press)
  Vanny Chrisma W (Novelis)
   
  Moderator
  Abdul Malik  (Mojokerto)
   
  Waktu dan Tempat
  Hari, Tanggal :  Minggu, 10 Juni 2008
  Waktu :Pukul 10.00 – 12.00 WIB
  Tempat  :Gedung Balai Pemuda, 
   Jln  Gubernur Suryo 15 Surabaya
Nomor telpon sekretariat (031) 5474704 
   
  Diskusi ini merupakan rangkaian dari Festival Seni Surabaya (FSS) 
  tanggal 1 – 15 Juni 2008 di Balai Pemuda Surabaya.
   
   
   
  
  
  Mengapa Diskusi Sastra  Populer?
  Sastra populer memiliki pembaca yang lebih riil dibanding sastra serius. 
Lihat saja, ini sebagai misal, novel Ayat-Ayat Cinta dari Habiburrahman  dan 
novel Laskar Pelangi dari Andrea Hirata. Keduanya telah laku lebih dari 200 
ribu eksemplar. Di sisi sebaliknya, karya-karya sastra serius hanya berkutat 
dengan 2-3 ribu eksemplar. Artinya, pengarang ataupun karya sastra populer 
perlu juga diberi apresiasi dalam FSS.
  Itu alasan idealnya. Adalagi alasan yang bersifat oportunis. 
  Pembicaraan sastra populer dengan mendatangkan pengarang populer akan sanggup 
menyedot perhatian kalangan muda. Saya prediksi, semisal Habiburrahman atau 
Andrea Hirata jadi pembicara, ada jubelan anak muda (baca: penggemar) yang 
mendatangi acara tersebut. Mereka akan berebutan minta tanda  tangan. 
Kedatangan khalayak muda ini tentu amat diharapkan oleh panitia FSS.
   
  
  
  YAYASAN SENI SURABAYA
   
   
  Mengundang Bapak / Ibu / Saudara dalam acara
   
   DISKUSI SASTRA 
  LIMA PENYAIR JAWA TIMUR
  (Indra Tjahyadi, Mashuri, A Muttaqin, Denny Tri Aryanti, F Aziz Manna)
   
   
  Tema
  Lima Penyair Menebus Kota
   
  Pembicara
  Arif Bagus Prasetya (Kritikus Sastra)
   
  Moderator
  Zeus Anggara (Budayawan)
   
  Waktu dan Tempat
  Hari, Tanggal :  Minggu, 10 Juni 2008
  Waktu :Pukul 13.00 – 15.00 WIB
  Tempat  :Gedung Balai Pemuda, 
   Jln  Gubernur Suryo 15 Surabaya
   Nomor telpon sekretariat (031) 5474704 
   
  Diskusi ini merupakan rangkaian dari Festival Seni Surabaya (FSS) 
  tanggal 1 – 15 Juni 2008 di Balai Pemuda Surabaya.
   
   
   
  
  
  Catatan Kuratorial Lima Penyair Jawa Timur (Arif Bagus Prasetya)
   
  Tiap tahun, FSS digelar dengan visi untuk menjadi “ruang publik yang edukatif 
dan apresiatif sebagai identifikasi dari cita rasa, gaya hidup, dan spirit 
masyarakat kota ”. Misinya untuk “memberi pencerahan, inspirasi dan kontemplasi 
bagi masyarakat dalam mengarungi perubahan peradaban yang begitu cepat dan 
selalu baru”. 
  Visi dan misi FSS tersebut pada tahun ini dibingkai dengan tema “100 Tahun 
Kebangkitan Nasional, a Tribute to Surabaya ”. Dalam penafsiran saya, ungkapan 
“a tribute to Surabaya ” baru benar-benar bermakna signifikan jika FSS 2008 
digenangi spirit memposisikan kota Surabaya di  titik fokus. FSS 2008 akan 
lebih terasa sebagai “penghormatan untuk Surabaya” bila menjelma jadi suatu 
“teks kreatif dengan konteks Surabaya”. 
  Tafsir saya tentang tema FSS 2008 itulah yang mengarahkan kerja saya sebagai 
Kurator Sastra. Saya berupaya merancang bangunan kuratorial sastra yang 
menggemakan suatu sikap tentang kota Surabaya . Program Sastra FSS 2008, 
tepatnya pentas puisi dan penerbitan antologi puisi, ingin saya tampilkan 
sebagai semacam “seismograf kultural” tentang Surabaya kontemporer: sebuah 
repertoar yang materinya, disadari atau tidak, diresapi getar pengalaman hidup 
di kota Surabaya era kiwari.
  Saya menjatuhkan pilihan 

[ac-i] Nasib Mbah Karimun

2008-05-25 Terurut Topik henri nurcahyo
Minggu, 25/05/2008 20:50 WIB
Maestro Seni Topeng Malang Tunggu Janji DepbudparReporter : Panca Rakhmad P
Malang- Maestro seni Topeng Malangan dari kabupaten Malang, Mbah Karimun, saat 
ini sedang tergolek sakit. Seniman Topeng Malangan yang saat ini berusia 90 
tahun itu, sudah tidak bisa berjalan karena penyakit tuanya. 

Mbah Karimun hanya bisa duduk di pembaringan. Dan semua kebutuhan hidupnya 
harus dilayani oleh istri ke-7 nya yaitu Siti Maryam (53). 

 Setelah tahu pak Harto meninggal, kesehatan Mbah Karimun langsung drop. 
Katanya, Pak Harto itu adalah temannya. "Pak Harto sudah meninggal. Dia 
temenku, terus aku bagaimana," kata istrinya yang juga seniman patung Malangan 
menirukan kata-kata Mbah Karimun, Minggu (25/5/2008). 

Tidak hanya mengalami lumpuh, Mbah Karimun juga sudah berkurang pendengarannya, 
sehingga untuk berbicara dengan lawan bicaranya harus dibantu alat pendengaran. 

 Rusaknya alat pendengaran Mbah Karimun karena peristiwa kecelakan yang menimpa 
seniman yang pintar meramal tersebut. "Bapak selama hidupnya mengalami 7 kali 
kecelakaan. Sehingga masa tuanya sakit seperti ini," tutur Maryam. 

Untung, pihak Departemen Kebudayaan dan Pariwisata memberikan santunan kepada 
dirinya selama satu tahun. Setiap bulannya Mbah Karimun mendapat santunan Rp 
1.250.000 selama setahun sejak Juli 2007 lalu. 

 Pencairan pertama diberikan secara langsung ke rumah oleh pejabat Depbudpar 
pada Februari lalu untuk santunan 6 bulan. Tetapi santunan berikutnya hingga 
kini belum dikirim, padahal dia sudah mengirim no rekening ke Depbudpar sesuai 
surat yang diterimanya. 

Wabup Malang Rendra Kresna saat mendengar Mbah Karimun sakit, langsung 
menjenguk ke rumah sang Maestro sembari menyerahkan bantuan. 

 "Saya akan memanggil Kadis Kesehatan untuk memberikan bantuan perawatan kepada 
Mbah Karimun," janji Rendra. 

 Tidak hanya itu, Rendra juga akan memanggil Kadis Cipta Karya dan Kadis Budpar 
untuk membantu membenahi sanggar milik Mbah Karimun, karena sebagian bangunan 
sudah rusak.[mad/kun]

smber: beritajatim.com

   

Re: [ac-i] Mencari yang mau kerjasama misi budaya ke LN atau pertunjukan budaya di sekolah

2008-02-06 Terurut Topik henri nurcahyo
blognya kok gak bisa dibuka?
padahal saya tertarik ingin tahu lebih banyak.

Nuniek Mokoginta <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Dear 
all, 

Karena seringnya mengirim misi budaya ke LN, saya mendapatkan tawaran dari 
berbagai negara, Asia (Spore, Korea, Taiwan, China), Eropa (Pcis, Bulgaria, 
Cheko dll) dan amerika latin (Brazil dll).  Jika ada rekan-rekan tahu ada 
sanggar, sekolah, pemda yang berminat untuk ke LN dalam rangka misi budaya, 
bisa email via japri aja. 

Biaya tergantung jauhnya ditanggung individu masing-masing, bantuan dari 
Pemerintah saat ini baru berupa bebas fiskal (syarat & ketentuan berlaku).  
Kami juga membantu sebagian sponsor. Budaya berupa, tarian, nyanyian dan 
kuliner.

Kasih tahu aja sekolahnya/sanggar yang berminat, bisa nanti saya kirim 
proposalnya, atau kerjasamanya. 

Salam, 
Nuniek Mokoginta, 
Frank A. Rorimpandey
Iskandar Zulkarnaen

http://nusantara-arts-forum.blogspot.com
   

-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.  
 
   

   
-
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

Re: [ac-i] Solo Exhibition Pratomo Sugeng

2008-01-27 Terurut Topik henri nurcahyo
WHEN??? (gak ada tanggalnya...) WHO (siapa itu Pratomo Sugeng?)

one gallery <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   Salam,
 Setiap kali tahun berganti, kita selalu berharap
 segala hal menjadi lebih baik dari sebelumnya. Begitu
 pula dengan khasanah seni rupa modern Indonesia yang
 bertambah semarak : corak karya, pameran – pameran,
 pemunculan seniman – seniman berbakat, dan gairah
 auction.
 
 Tahun 2008 ini telah genap delapan tahun keberadaan
 One Galeri Seni Rupa di Jakarta. Sebagai bagian dari
 dunia seni rupa modern Indonesia, kami ingin menyokong
 pertumbuhan dan perkembangan karya – karya seni rupa
 dan para senimannya.
 
 Dan lembar awal dari agenda One Galeri di tahun yang
 baru ini, kami stelengkan lukisan karya Pratomo Sugeng
 yang dikuratori oleh Rizki A.Zaelani. Kami berharap
 pameran ini ikut menyalakan passion seni rupa
 Indonesia di tahun 2008.
 Kami Tunggu Kehadirannya.
 
 Salam Kami,
 Adhi Wibowo
 One Galeri Seni Rupa
 Jl.Panjang No.46, Kebon Jeruk.
 Jakarta Barat.
 T : 021 5321267
 F : 021 5321269
 M : 0816 1189911
 
 __
 Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
 http://www.yahoo.com/r/hs
 
   

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[ac-i] Agenda Februari Galeri Surabaya

2008-01-27 Terurut Topik henri nurcahyo
  Agenda Februari Galeri Surabaya
   
  Tanggal 2-8: Pameran Tunggal “Humanisme Error” karya S. Wandi (Sidoarjo)
  Tanggal 11-12: Pentas Tari dan Musik, oleh Komunitas Jumat Legi STKW Surabaya
  Tanggal 14: Pentas Teater. The Valentheatre Day with The Nine Theatre Vision. 
Pemain: Tyas & Tita. Pengarah: Harwi S.Sn
  Tanggal 16: Diskusi dan Pembacaan Puisi “Otobiografi” Saut Situmorang. 
Moderator: Halim HD
  Tanggal 17-24: Pameran Lukisan ”Art Possible”, oleh Komunitas Seniman Muda 
Surabaya (Kosmubaya) dan Ikatan Guru Lukis Surabaya (Iglusurya).
  Tanggal 25 Feb-1 Maret: Pameran Lukisan ”Semangat”, karya: Apang, Arief, 
Dhedy, Endy L, Eryn Irsa, Eriek, Fauzi, Hendra W, Hidayat, Iwan, Layyin, Meyra, 
Rozi (Elza), Taufik, Titot, Tri W, Valent, Yoni. 
  Informasi: Manajer Galeri Surabaya, Farid Syamlan: 081 739 1883

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[ac-i] Pelukis Suud AKSERA meninggal dunia

2008-01-25 Terurut Topik henri nurcahyo
Pelukis AES Su’ud Meninggal Dunia   
  Ari Endi Suselly (AES) Su’ud, pelukis jebolan Aksera, Jumat, 25 Januari 2008, 
sekitar pukul 16.00 meninggal dunia. Lahir di Surabaya, 29 November 1948, 
almarhum sudah beberapa bulan terakhir ini tergolek sakit dan menghembuskan 
nafas terakhir di rumahnya, di kawasan Kedurus Mastrip I/5 Pasar Surabaya. 
Malam itu juga, sekitar pukul 20.30, almarhum langsung dikebumikan di kawasan 
Manukan Lor IV-E, Surabaya ,  kampung asal istrinya. 
  Suud meninggalkan seorang anak laki-laki, masih berusia 8 tahun, bernama 
Ro’uf, dari istri keduanya, Nining. Sebelumnya, Su’ud beristrikan Hermin, 
seorang pemain teater dan deklamatris, yang kemudian berpisah dengan membuahkan 
dua anak laki-laki dan seorang perempuan. 
  Sebagaimana kebanyakan jebolan Aksera lainnya, di kalangan pelukis, Su’ud 
dikenal sebagai pelukis yang tetap konsisten dengan karakternya. Sejak awal 
hingga saat-saat terakhirnya lukisannya masih berkutat pada gaya abstrak. Hanya 
hitam putih, eksplorasi dan imajinasi garis dan bidang, dengan karakter yang 
kuat. 
  Informasi selengkapnya, Nining Su’ud: 0888 350 8226. 

- henri nurcahyo (08123100832)
  
   
-
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

[ac-i] Monografi kesenian Jawa Timur

2008-01-12 Terurut Topik henri nurcahyo
, jumlah anggota) di masing-masing kab/kota. 
   
   
  Data Pendukung
   
  Diperlukan sebagai referensi, yaitu:
  - Daftar alamat dan contact person Subdin Kebudayaan Dinas 
Pariwisata/Pendidikan di masing-masing kabupaten/kota.
  - Daftar nama dan alamat lengkap tokoh-tokoh kesenian/budayawan di 
masing-masing kab/kota. 
  - Daftar alamat lengkap dan contact person lembaga-lembaga pendidikan 
kesenian di masing-masing kab/kota (SMKI, SMSR, Jurusan Kesenian di Perguruan 
Tinggi, dll)
  - Daftar alamat lengkap dan contact person media massa (cetak, TV, 
radio) di masing-masing kab/kota (khusus yang memberi ruang atau memuat berita 
atau menyiarkan  kesenian). 
   
  Catatan:
   
  Daftar isian ini dapat dikirimkan ke:
  - Henri Nurcahyo. Jl. Bungurasih Timur 40 Sidoarjo – 61256, 
telp/facs: 031 8544079, HP: 01 23100 832
  - Email: [EMAIL PROTECTED]
  

Surabaya, 12 Januari 2007   Henri Nurcahyo
  


[ac-i] Pasar Seni Lukis Indonesia 2008

2008-01-08 Terurut Topik henri nurcahyo
Pasar Seni Lukis Indonesia 2008

Balai Pemuda Surabaya

Perkembangan seni lukis di Indonesia, khususnya di Jawa Timur pada beberapa 
tahun belakangan ini mengalami kemajuan yang luar biasa. Para pelukis 
bermunculan, menganut berbagai aliran, dan dengan teknik yang mengagumkan.

Sayangnya, perkembangan yang luar biasa ini belum diimbangi dengan sarana yang 
memadai, karena pemerintah dan hampir semua pemerintah di daerah kurang 
memperhatikannya, sehingga tidak ada infrastruktur baru yang dibangun untuk 
menampung dan memfasilitasi pertumbuhan kesenian, khususnya seni lukis. 
Sementara infrastruktur lama untuk kegiatan kesenianpun, penggunaannya 
dialihkan untuk kegiatan lain. Nyaris tidak ada anggaran baik dari APBN maupun 
APBD yang dialokasikan untuk perkembangan seni lukis. Lebih menyedihkan lagi, 
sektor swastapun hampir mengabaikan perkembangan seni lukis.

Akibat kondisi yang demikian, akhirnya para seniman, khususnya para pelukis, 
bagai tumbuh di padang gersang. Mereka berkembang dengan sarana dan fasilitas 
seadanya, yang mereka sediakan dan ciptakan sendiri. Mereka menggelar pameran 
seni lukis di tempat-tempat yang sebenarnya tak layak untuk menyelenggarakan 
pameran, sehingga mereka sulit mengundang calon pembeli potensial. Padahal, 
kehadiran para pembeli lukisan sebenarnya amat mereka perlukan, bukan hanya 
untuk memancing dan menggairahkan kreativitas mereka, tetapi juga untuk 
menyambung keberlangsungan dan menenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup mereka.

Karena itulah, di Surabaya perlu diselenggarakan suatu even yang akan 
memfasilitasi para pelukis itu, untuk mempertemukan mereka dengan para 
kolektor, galeri, calon pembeli potensial, serta masyarakat pecinta seni lukis. 
Even itu dinamakan “Pasar Seni Lukis Indonesia 2008, Balai Pemuda Surabaya”.

Kegiatan ini untuk pertama kalinya diselenggarakan di Surabaya, dan diharapkan 
akan menjadi even regular tiap tahun. Ada beberapa alasan dipilihnya tempat di 
komplek Balai Pemuda Surabaya, antara lain karena lokasinya yang tepat berada 
di pusat kota Surabaya, areal luas yang memungkinkan untuk diselenggarakannya 
kegiatan ini, serta bagian dari upaya untuk mempertahankan komplek Balai Pemuda 
sebagai oase kesenian di Surabaya.

Waktu pelaksanaan:

Pasar Seni Lukis Indonesia 2008, Balai Pemuda Surabaya diselenggarakan selama 
10 hari, dari tanggal 2 Mei s/d 12 Mei 2008. Kegiatan ini juga akan menjadi 
bagian dari rangkaian acara HUT Kota Surabaya yang jatuh pada tanggal 31 Mei 
2008.

Peserta:

Pasar seni ini rencananya akan diikuti 100 pelukis/galeri/kolektor yang akan 
diundang dari seluruh wilayah di Indonesia.

Persyaratan perserta:

- Mengisi formulir

- Membayar administrasi

- Mentaati tata tertib penyelenggara

Penyelenggara:

Sanggar Merah Putih, sebuah lembaga pemerhati perkembangan seni lukis di 
Indonesia, berdomisili di Surabaya.

Alamat Sekretariat: Jl.  Kendangsari blok F.41.D Surabaya.

email: [EMAIL PROTECTED], dan  [EMAIL PROTECTED]

 

Tim kerja:

M. Anis, Soedarsono, M. Abdoellah, Teddy Sulangi, Hendri Titis Sanjaya, dan 
Budi Haryoso.

 

Harga dan Ukuran Stand:

Ukuran stand: 3 x 2,5 meter

Harga/sewa  selama berlangsungnya kegiatan Rp. 750.000,- / stand

Fasilitas Stand: Lampu neon 40 watt dan skat/panel.

Free WiFi di lokasi pasar seni.

Peserta dapat menyewa lebih dari 1 (satu) stand .   

Denah stand terlampir.

Pembayaran melalui:   BNI Cabang Gubeng 

No. Rek: 0132402155  a/n  Budi Haryoso

 

Pembayaran Stand:

Peserta dapat memilih stand pada denah terlampir, setelah membayar uang muka 
Rp.. 500.000,-  Sisanya sebesar Rp 250.000 ribu dilunasi pada tanggal 2 Mei 
2008, paling lambat pukul 24.00 WIB.  Peserta  tidak dapat mengambil kembali 
uang muka yang telah dibayar jika mengundurkan diri atau batal. 

 

Untuk pesan dan booking stand bisa menghubungi:

1. Teddy Sulangi ; HP no: 03177366017

2. Soedarsono; HP no: 081553151810

 

 

Keamanan dan Ketertiban:

Jam buka pasar seni pukul 10.00 WIB s/d pukul 22.00

Panitia pelaksana bertanggung jawab atas keamanan di dalam arena  stand 
outdoor. Keamanan di dalam stand menjadi tanggung jawab pihak peserta, termasuk 
lukisan  yang dipajang.. Untuk barang-barang di dalam stand yang berharga atau 
berbahaya menjadi tanggungjawab masing-masing peserta.

 

Promosi:

Penyelenggara akan melakukan promosi melalui:

Media cetak dan elektronika, website, poster, brosur, spanduk, baliho dan 
bentuk promosi lain.

 


Re: [ac-i] Salam Kenal

2008-01-07 Terurut Topik henri nurcahyo
Sekadar saran yaaa,
Seringkali ada email salam kenal sperti ini, tetapi kalo hanya menyebut nama 
dan kotanya saja, rasanya kok minim banget. Bukankah lebih baik kalau juga 
memperkenalkan diri, misalnya: profesi, atau sesuatu yang sedang dikerjakan 
saat ini sehngga bisa direspon oleh yang lain. 
Maaf, ini sekadar saran lho...
Salam
Henri Nurcahyo
(pengelola brangwetan.wordpress.com)

Kali Grindulu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   Hallo 
semuanya
 
 Saya Ahmadi Agung alias AL-PACITAN...
 
 Saya member baru di sini.
 
 Salam
 AL-Pacitan
 
 
   

   
-
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.