[ac-i] Ebook 'Mimpi Di Dalam Mimpi'

2010-04-26 Terurut Topik Leonardo Rimba
EBOOK 'MIMPI DI DALAM MIMPI'

Oleh Leonardo Rimba dan Teman-teman

-

KATA PENGANTAR

Mimpi di dalam mimpi tanpa diminta muncul kembali di diri saya di pagi subuh 
hari ini. Saya tidur dan saya bermimpi. Di dalam mimpi itu saya mengalami suatu 
kejadian yg saya ingin buktikan sebagai suatu "mimpi". Dan benar saja, itu cuma 
mimpi. Tetapi alam "melek" saya pada saat itu bukanlah alam ruang dan waktu yg 
kita alami saat ini, melainkan alam ruang dan waktu ketika saya tidur. Jadi, 
saya tidur dan bermimpi bahwa saya sedang bermimpi. Saya senang ketika 
mendapati bahwa ternyata saya cuma mimpi. Pedahal alam dimana saya merasa 
senang ketika "terbangun" dari mimpi itu masih tetap berupa alam mimpi karena 
masih ada alam yg lebih melek lagi, yaitu alam sekarang yg kita alami bersama 
ketika membaca teks ini.

Mimpi di dalam mimpi adalah penjelasan saya tentang kehidupan saat ini. Kita 
pikir kita berada di alam nyata, pedahal kita sedang bermimpi, dan ada alam 
lebih "nyata" lagi ketika kita terbangun. Entah alam apa namanya, dan entah 
seperti apa rasanya, yg jelas kita akan merasa lebih lega setelah menyadari 
bahwa ternyata apa yg kita alami cuma sensasi saja, ternyata ada sensasi yg 
lebih menarik. Menarik dan tidak menarik juga cuma pendapat saja. Yg jelas kita 
tetap sadar. Sadar
 bahwa kita mengalami segalanya. Baik di alam tidur maupun di alam melek kita 
tetap saja sadar. 

Tanpa belief system yg terlalu rumit maupun terlalu sederhana. Kalau terlalu 
rumit kita akan dituduh merakayasa, dan kalau terlalu sederhana akan dibilang 
terlalu naif. Pedahal kita tidak merekayasa dan tidak naif. Kita berpikir, kita 
membandingkan, dan kita bisa memutuskan apa yg lebih nyata dan apa yg ternyata 
hanyalah fatamorgana. Manusia memang
 makhluk yg berpikir. Memang seperti itu tanpa kita perlu berteori panjang 
lebar tentang jenjang hirarki makhluk ini atau makhluk itu, dari yg paling 
tinggi sampai yg paling rendah. Kita berpikir dan kita melihat. Kita 
membandingkan, dan kita menyimpulkan. 

Apa adanya, dan cukup biasa-biasa saja, walaupun agak luar biasa bagi mereka yg 
tidak terbiasa menggunakan otaknya dengan alasan otak manusia terbatas. Memang 
terbatas, tetapi kita masih bisa
 melakukan sesuatu di dalam keterbatasan kita. Kita masih bisa berpikir, dan 
mengapa tidak?

Berikut kumpulan percakapan yg dibuat antara tanggal 7 Februari 2010 s/d 
tanggal 18 April 2010. Ada 35 notes yg saya tulis untuk milis dan facebook 
sepanjang periode tersingkat kompilasi sebuah ebook yg pernah saya lakukan. 
Jumlah judulnya juga paling sedikit, walaupun ketebalan isinya tidak kalah 
dengan ebooks sebelumnya. Apalagi bila diingat bahwa satu judul bisa
 memiliki beberapa percakapan. Rata-rata ada tiga percakapan di dalam satu 
judul posting. Ada beberapa artikel yg saya tulis, tetapi kebanyakan memang 
berupa percakapan dengan banyak teman di seluruh Indonesia dan mancanegara. 

Ebook 'Mimpi Di Dalam Mimpi' ini dipersembahkan untuk Ibu Kita Kartini, simbol 
dari Our Mother, Notre Dame. Figur feminin abadi di dalam kesadaran kita semua 
yg menerima semuanya dan tetap mengjajar kita tanpa bosan selama
 kita menjadi manusia hidup. Kita belajar dari ibu. Ibu yg ada di dalam diri 
kita semua. Kita selalu puji dan maki the Mother di dalam diri kita. Tetapi 
kita tidak dapat membuangnya. Kita berasal dari-Nya. God Our Mother.

Leo
Jakarta / 21 April 2010

-
DAFTAR ISI

1. Saya Melihat Wanita Jalang Ehem-ehemnya Suami Saya
2. Aura Saya Dibuka Secara Supranatural
3. Temanku (Pacar?) Selalu Kangen Seperti Dulu
4. Spiritual Tanpa Ritual
5. Saya Kenal Cowok Bule di Chat Room
6. Bertanya Tentang Pengalaman Saya Terbang Seperti Muhammad
7. Para Jin Muslim Mengelilingi Saya
8. Keluarga Saya Ada yg Gila Judi
9. Ketakutan kita akan kata 'Tuhan' rasanya sudah merasuk ke tulang sumsum
10. Saya Mengalami Mimpi Kiamat Selama 3 X
11. Manusia dan Belief System
12. Anda Mau Surah Anda Saya Jadikan Ayat ?
13. Saya 100% Pure Gay
14. Menjadi Seorang Michael – Kisah Seorang Gay Undercover
15. Apakah Para Nabi Benar Pernah Ada ?
16. Saya Ingin Masuk Neraka Kok Nggak Boleh ?
17. Saya Suka Perempuan yg Jantan
18. Saya Berharap Bisa Mengenal Anda Lebih Jauh
19. Hantu Nona Belanda
20. Sex Bebas
21. Kita Pria dan Wanita Sekaligus
22. Saya Bukan Perempuan Baik Seperti Dulu Lagi
23. Renungan
 Jumat Agung, 2 April 2010
24. Renungan Paskah, 4 April 2010
25. Kuda Paling Senior
26. Orang Tua Saya Bercerai Waktu Saya Umur 3 Tahun
27. Zigzag Artinya Kiri Kanan
28. Sex dan Anak Di Bawah Umur
29. Ternyata Sang Raja Bugil
30. Saya Dulu Adalah Lulusan Salah Satu Pesantren
31. Saya Juga Selalu Berbeda Pendapat Sama Mama
32. Resensi Buku Terlarang ‘Enam Jalan Menuju Tuhan’
33. Kita Bisa Bersaksi di Mahkamah Konstitusi
34. Siapa Mau Mengajukan Permohonan Judicial Review UU Perkawinan No. 1 Tahun 
1974
35. Dalam Kondisi Normal Saya Bakal Nafsu Ngeliat Paha Tuh Cewe

-
CARA MEMPEROLEH EBOOK
Ini ebook yg ke-6

[ac-i] Lagi, Aturan Pelarangan Buku Digugat ke Mahkamah Konstitusi

2010-03-06 Terurut Topik Leonardo Rimba
Sumber: 







Lagi, Aturan Pelarangan Buku Digugat ke Mahkamah Konstitusi
[Rabu, 24 February 2010]


Bila
sebelumnya UU Kejaksaan yang sedang diperiksa Mahkamah Konstitusi (MK),
kali ini UU No.4/PNPS/1963 tentang Pengamanan terhadap Barang-Barang
Cetakan yang Isinya Dapat Mengganggu Ketertiban Umum.





Janji para aktivis hak asasi manusia
(HAM) untuk menguji aturan pelarangan buku ke Mahkamah Konstitusi (MK)
akhirnya terpenuhi. Para aktivis HAM itu ‘rame-rame’ bertindak
sebagai kuasa hukum pengujian UU No.4/PNPS/1963 tentang Pengamanan
terhadap Barang-Barang Cetakan yang Isinya Dapat Mengganggu Ketertiban
Umum. Mereka tergabung dalam Tim Advokasi Tolak Pelarangan Buku. 
 
Permohonan
ini diajukan oleh Insititut Sejarah Sosial Indonesia (ISSI) dan penulis
buku Rhoma Dwi Aria Yuliantri.  Pemohon meminta agar MK menyatakan UU
No.4/PNPS/1963 tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, ujar
Pengacara Publik LBH Jakarta, Kiagus Ahmad dalam berkas permohonannya.
Permohonan resmi didaftarkan pada Selasa (23/2).  
 
Dalam
permohonan,
pemohon menguraikan secara jelas kerugian yang dialaminya.
ISSI adalah sebuah lembaga non-pemerintah yang memiliki jasa penerbitan
buku. Pada, 22 Desember 2009 lalu, buku terbitan ISSI yang berjudul
'Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto'
karya John Roosa dibredel oleh Kejaksaan Agung. Sedangkan, Rhoma setali
tiga uang. Bukunya, ditulis bersama Muhidin M Dahlan, 'Lekra Tak
Membakar Buku Suara Senyap Lembar Kebudayaan, harian Rakjat
1950-1965' juga dilarang untuk terbit.    
 
Tak
hanya itu. Bila mengacu pada UU No. 4/PNPS/1963 ini, pada periode 2006
sampai 2009, Kejagung telah melarang 22 buku. Kebanyakan diantaranya
adalah buku akademis. Padahal, menurut pemohon, sejak masa reformasi
yang diawali pada Mei 1998 hingga 2005 tidak pernah terjadi pelarangan
buku. 
 
Pelarangan
buku justru kembali terjadi setelah disahkannya perubahan Kedua UUD
1945 yang mencantumkan kebebasan berpendapat sebagai bagian dari hak
asasi manusia yang harus dilindungi, dimajukan, dan ditegakan oleh
negara, terutama oleh pemerintah, ujar pemohon.  
 
Pasal
28 UUD 1945 memang telah memberikan kemerdekaan 'mengeluarkan pikiran
dengan lisan dan tulisan', sehingga penerbitan buku menjadi hak yang
dijamin oleh konstitusi. Secara tegas Pasal 28E ayat (3) menyatakan
setiap warga negara berhak atas kebebasan mengeluarkan pendapat.
Sedangkan, Pasal 28I ayat (4) memberi jaminan perlindungan pemerintah
dalam pemenuhan hak tersebut. 
 
Sebagai
informasi, selain Kiagus, para aktivis HAM di Indonesia memang ada
dibalik permohonan ini. Mereka, yang juga bertindak sebagai kuasa
hukum, adalah Direktur LBH Masyarakat Taufik Basari, Mantan Anggota DPR
Nursyahbani Katjasungkana, Direktur LBH Jakarta Nurkholis Hidayat, Indriaswati 
Dyah dari Elsam.
 
Permohonan pengujian aturan pelarangan buku ke MK ini bukanlah yang pertama. 
Sebelumnya,
penulis buku 'Enam Jalan Menuju Tuhan', Darmawan juga menggugat
pelarangan buku ke MK. Darmawan menguji Pasal 30 ayat (3) huruf c  UU
No.16 Tahun 2006 tentang Kejaksaan. Pasal itu mencantumkan kewenangan
kejaksaan dalam urusan 'bredel-membredel' buku atau barang cetakan.
Ketentuan itu berbunyi 'Dalam bidang ketertiban dan ketentraman
umum, Kejaksaan turut menyelenggarakan kegiatan: pengawasan peredaran
barang cetakan'. 
 
Permohonan
Darmawan ini sedang diperiksa oleh MK. Dalam sidang pemeriksaan
pendahuluan, Hakim Konstitusi Hamdan Zoelva mempertanyakan langkah
pemohon yang hanya menguji UU Kejaksaan. Padahal, sumber kewenangan
kejaksaan dalam mengawasi barang cetakan bukan berasal dari UU itu
saja. Ia menunjuk UU No.4/PNPS/1963.
 
Hamdan
juga mengingatkan dalil hak asasi manusia yang digunakan pemohon perlu
diperkuat. Pasalnya, pemerintah tentu mempunyai dalil sendiri untuk
membatasi hak asasi yang dimiliki oleh setiap orang. Yakni, dengan
menggunakan Pasal 28J ayat (2) UUD 1945 yang membolehkan negara
melakukan pembatasan hak asasi manusia.   
 
Pihak
Kejaksaan
Agung pun, sejak lama menyatakan kesiapannya dalam menghadapi
'gugatanan' kewenangan kejaksaan dalam mengawasi peredaran barang
cetakan, terutama buku. Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) M. Amari
mempersilahkan para aktivis untuk menempuh judicial review ke MK. 'Kalau mau 
mengajukan, ya boleh saja. Itu hak warga negara. Jadi, kami persilahkan saja', 
tegas Amari, pada pertengahan bulan lalu.





  Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[ac-i] Menjawab Penemuan Prof. Santos bahwa ATLANTIS ada di NUSWANTARA

2010-02-17 Terurut Topik Leonardo Rimba
Teman-teman,

Rangkaian acara seminar/sarasehan Spiritual Indonesia telah dimulai hari ini 
dengan Pameran Penemuan Sejarah Purbakala: "Menjawab Penemuan Prof. Santos 
Bahwa ATLANTIS ada di NUSWANTARA", berlangsung dari tgl 17 - 20 Februari 2010, 
bertempat di Newseum DOMUS Cafe - Jl. Veteran 1 No. 31 (belakang Masjid 
Istiqlal), Jakarta Pusat, pukul 10.00 - 22.00 WIB, Gratis! Contact person: 
Linda - No. HP: 0817755520 


+

Seminarnya sendiri akan diadakan pada hari Sabtu, 20 Februari 2010, dan 
detilnya sbb:


ACARA SEMINAR

Nama Acara = Seminar Penemuan Purbakala dan Spiritualitas Indonesia
Tempat = Cafe DOMUS Newseum Indonesia
Alamat = Jl.
 Veteran 1 No. 31 (belakang Masjid Istiqlal), Jakarta Pusat
Hari / Tanggal = Sabtu / 20 Februari 2010
Waktu = Pk. 19:00 WIB - Selesai


+

NARASUMBER 1:


Agung Bimo Sutejo

Alumnus Fakultas Teknologi Mineral, ITB. Penulis artikel budaya di koran Suara 
Rakyat – Jakarta 2008. Pembicara di acara anggoro kasih yang diadakan HPK di 
TMII- Jakarta 2009. Pembicara di paguyuban Sastro Jendro di Duren Sawit Jakarta 
- 2009. Saat ini sedang meneliti sejarah Nusantara: mencari kaitan antara 
petilasan dan mitos yang ada, membuktikan mitos itu ada atau tidak. Secara 
konkrit melakukan pencarian situs-situs purbakala dan mencari jejak peradaban 
kuno, serta menganalisa data sejarah internasional.

Topik yg dibawakan: PENEMUAN PURBAKALA DAN KORELASINYA DENGAN JEJAK BANGSA.


+

NARASUMBER 2:


Bambang Kristiadi Koesoema Hoesada

Di dunia spiritual dikenal dengan nama Bambang Koesoema, nama panggilan
 Bambang Kandoe... disingkat nDoe, lahir tahun 1959 di negara Kalingga Jepara, 
berkecimpung di dunia advertising sebagai Creative Director sampai sekarang, 
menggeluti dunia lintasan spiritual masa lampau dan masa kini, bekerja sambil 
wisata ritual ke Singapore, Malaysia, Hongkong, Jepang dan Thailand, dan 
keliling Nusantara. Bergerak sendiri tidak punya yayasan hehehe... pernah 
sebagai konsultan spiritual di lembaga swasta ternama di Jakarta pokoknya yang 
asyik asyik aja ya...

Topik yg dibawakan: MITOS MAJAPAHIT DAN ALUR BUDAYA NUSANTARA.


+

NARASUMBER 3:


Semar Samiaji (aka. Dharma Indonesia)

Nama Dharma, di dunia maya bernama Semar Samiaji... manusia bodoh ini lahir di 
Jakarta, 1966, mantan auditor spesialisasi investigasi bidang fraud, termasuk 
korupsi, mantan master di bidang finance, dan mantan akuntan. Saat ini upaya 
menekuni dan melakoni amanah yang terlahir di tanah Pasundan dari Majelis Para 
Leluhur,
 Gunung Salak, Cihideung, Bogor, Jawa Barat. Selama bertahun-tahun telah 
silaturahmi dengan banyak tokoh spiritual di seluruh Indonesia dalam rangka 
mengingatkan komitmen kita bersama untuk eling sebagai manusia serta 
melestarikan Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa.

Topik yg dibawakan: JEJAK BUDAYA SUNDA DALAM BINGKAI SPIRITUAL MASA KINI.


+

NARASUMBER 4: 


Audifax 

Research Director di SMART Human Re-Search & Psychological Development. Penulis 
buku 'Psikologi Tarot' be


  Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[ac-i] Undangan Seminar Spiritualitas Indonesia, 20 Februari 2010

2010-02-17 Terurut Topik Leonardo Rimba
Teman-teman,



KOMUNITAS SPIRITUAL INDONESIA mengundang anda semua untuk menghadiri
acara seminar yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Februari 2010,
dan kali ini mengambil tema 'Penemuan Purbakala dan Spiritualitas
Indonesia'.





+



ACARA SEMINAR





Nama Acara = Seminar Penemuan Purbakala dan Spiritualitas Indonesia

Tempat = Cafe DOMUS Newseum Indonesia

Alamat = Jl. Veteran 1 No. 31 (belakang Masjid Istiqlal), Jakarta Pusat

Hari / Tanggal = Sabtu / 20 Februari 2010

Waktu = Pk. 19:00 WIB - Selesai





+



NARASUMBER 1:





Agung Bimo Sutejo



Alumnus Fakultas Teknologi Mineral, ITB. Penulis artikel budaya di
koran Suara Rakyat – Jakarta 2008. Pembicara di acara anggoro kasih
yang diadakan HPK di TMII- Jakarta 2009. Pembicara di paguyuban Sastro
Jendro di Duren Sawit Jakarta - 2009. Saat ini sedang meneliti sejarah
Nusantara: mencari kaitan antara petilasan dan mitos yang ada,
membuktikan mitos itu ada atau tidak. Secara konkrit melakukan
pencarian situs-situs purbakala dan mencari jejak peradaban kuno, serta
menganalisa data sejarah internasional.



Topik yg dibawakan: PENEMUAN PURBAKALA DAN KORELASINYA DENGAN JEJAK BANGSA.





+



NARASUMBER 2:





Bambang Kristiadi Koesoema Hoesada



Di dunia spiritual dikenal dengan nama Bambang Koesoema, nama panggilan
Bambang Kandoe... disingkat nDoe, lahir tahun 1959 di negara Kalingga
Jepara, berkecimpung di dunia advertising sebagai Creative Director
sampai sekarang, menggeluti dunia lintasan spiritual masa lampau dan
masa kini, bekerja sambil wisata ritual ke Singapore, Malaysia,
Hongkong, Jepang dan Thailand, dan keliling Nusantara. Bergerak sendiri
tidak punya yayasan hehehe... pernah sebagai konsultan spiritual di
lembaga swasta ternama di Jakarta pokoknya yang asyik asyik aja ya...



Topik yg dibawakan: MITOS MAJAPAHIT DAN ALUR BUDAYA NUSANTARA.





+



NARASUMBER 3:





Semar Samiaji (aka. Dharma Indonesia)



Nama Dharma, di dunia maya bernama Semar Samiaji... manusia bodoh ini
lahir di Jakarta, 1966, mantan auditor spesialisasi investigasi bidang
fraud, termasuk korupsi, mantan master di bidang finance, dan mantan
akuntan. Saat ini upaya menekuni dan melakoni amanah yang terlahir di
tanah Pasundan dari Majelis Para Leluhur, Gunung Salak, Cihideung,
Bogor, Jawa Barat. Selama bertahun-tahun telah silaturahmi dengan
banyak tokoh spiritual di seluruh Indonesia dalam rangka mengingatkan
komitmen kita bersama untuk eling sebagai manusia serta melestarikan
Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa.



Topik yg dibawakan: JEJAK BUDAYA SUNDA DALAM BINGKAI SPIRITUAL MASA KINI.





+



NARASUMBER 4:





Audifax



Research Director di SMART Human Re-Search & Psychological
Development. Penulis buku 'Psikologi Tarot' bersama Leonardo Rimba.
Telah menerbitkan delapan buku: Mite Harry Potter (2005), Imagining
Lara Croft (2006), Semiotika Tuhan (2007), Psikologi Tarot (2008),
Re-search (2008), Filosofi Jiwa (2008), Self-Discovery (2010),
Self-Transformation (2010).



Topik yg dibawakan: SASTRA JENDRA, ENERGI MINIMAL DAN CITRA ILAHI DALAM DIRI.





+



MODERATOR 1:





Ayu Arman



Mantan redaktur pelaksana Majalah Paras 2004-2007, mantan editor
Feature majalah Fiori, Penulis lepas majalah Smartliving-Prodia, host
writer; buku yang digarap adalah ULTIMATE BEAUTY; Menjadi cantik dengan
Cosmetic Surgery; penulis buku Jangan Menangis Ibu, 17 perempuan atasi
kesedihan (sebuah kisah nyata) dan Mengantar Raja Ampat ke pentas
Dunia; sebuah biografi Drs. Marcus Wanma. Itu saja... hehehehehe





+



MODERATOR 2:





Priyo Hadi Wahyono



Berkecimpung sebagai aktivis LSM selama lebih kurang 4 tahun di divisi
pengentasan anak tertinggal dan anak jalanan (1988-2002), dosen di
salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta serta aktif di bagian
bimbingan konseling (2002-2003), konsultan pendidikan dan manajemen
selama 4 tahun di salah satu Lembaga Psikologi Terapan di
Jakarta,(2002-2006). Direktur Di PT Yogaatma Anugerah Gemilang
(Psycholoy & Human Resources Consultant). Sebagai seorang konsultan
pendidikan & managemen, Priyo Hadi telah banyak berbicara di
berbagai seminar pendidikan di Indonesia.





+



BIAYA



Rp 25 ribu/orang untuk makalah, snacks dan kopi/teh.





+



TERTARIK ?





Silahkan konfirmasi langsung kehadiran anda melalui SMS. Kirimkan kepada:



IKA SARI PUSPITA - No. HP: 081808164445 / 021 96064445



Cukup tuliskan nama anda, dan berapa orang yg akan datang bersama anda ke acara 
kita bersama ini.





+



Leo

@ Komunitas Spiritual Indonesia 
<http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.








  New Email names for you! 
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[ac-i] Buku 'Enam Jalan Menuju Tuhan' yg dilarang oleh Kejaksaan Agung

2009-12-28 Terurut Topik leonardo rimba
Friends,

Material berikut baru saja dikirimkan kepada saya oleh Darmawan MM 
, penulis buku 'Enam Jalan Menuju Tuhan' yg dilarang oleh 
Kejaksaan Agung RI, dan terdiri dari: 

1. Penjelasan oleh penulis tentang asal-usul penerbitan buku 'Enam Jalan Menuju 
Tuhan', bedah buku di Universitas Paramadina, dan cara memesan buku tsb secara 
online. 
2. Ringkasan isi buku 'Enam Jalan Menuju Tuhan'.
3. Surat kepada Presiden RI.

Semoga bermanfaat.

Leo 
@ Komunitas Spiritual Indonesia 
.


+

1. PENJELASAN OLEH PENULIS 


Mas Leo yang baik,

Buku Enam Jalan Menuju Tuhan mulai diedarkan tanggal 21 Januari 2009, didahului 
dengan mengirim buku tersebut ke Presiden, Wakil Presiden, Ketua DPR-RI, 
sejumlah Menteri, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung dan sejumlah tokoh 
masyarakat dengan surat terlampir. Tanggal 5 Desember 2009 dilakukan bedah buku 
di Universitas Paramadina yang berjalan lancar dan berkualitas.
 Sebagian rekaman acara bedah buku di Paramadina disiarkan melalui Q-Channel 
pada tanggal 17 Desember Jam 19.30WIB dan tanggal 18 Desember Jam 12.20 WIB.

Jika ada yang memerlukan dapat mengirim uang ke rekening BCA No. 0083044141, 
A/N Hediana Darmawan, lalu kirim pemberitahuan telah transfer lewat e-mail ke 
, dengan mencantumkan dari Bank mana dan tanggal berapa. 
Jangan lupa sertakan alamat ke mana buku harus dikirim. Harga buku termasuk 
ongkos kirim lewat Tiki untuk wilayah Jakarta dan Bandung cukup Rp. 36.000,- 
(tiga puluh enam ribu rupiah) untuk wilayah di luar Jakarta dan Bandung Rp. 
40.000,- (empat puluh ribu rupiah).

Buku Enam Jalan Menuju Tuhan dituduh akan mengganggu ketertiban umum, karena 
itu saya tidak menyediakan dalam bentuk e-book. Saya berharap yang akan membaca 
adalah mereka yang membutuhkan untuk menambah pengetahuan bukan untuk melakukan 
tindakan yang akan mengganggu ketertiban umum.

Terima
 kasih banyak atas dukungan Mas Leo.

Salam,
Darmawan 


+

2. RINGKASAN ISI BUKU 'ENAM JALAN MENUJU TUHAN'


Ringkasan Isi buku Enam Jalan Menuju Tuhan:

Buku ini menjelaskan enam jalan yang diajarkan oleh Krishna Dwipayana Wyasa, 
Sidharta Gautama, Abraham, Musa, Yesus, dan Muhammad.

Krishna Dwaipayana Wyasa menulis buku Mahabharata menjelaskan jalan yang 
ditempuh Pandawa sampai ke Surga. Si penulis cerita belum pernah mengalami 
sendiri perjalanan tersebut tetapi dengan kekuatan pikirannya ia dapat 
menggambarkan jalan terbaik menuju Tuhan.

Sidharta Gautama meninggalkan kemewahan duniawi mencari jalan menunju Nirvana. 
Setelah melalui perjuangan batin yang berat ia sampai pada kondisi kekosongan 
sehingga berhak disebut Buddha. Pengalamannya mendapatkan penerangan sempurna 
yang kemudian dibagikan kepada orang yang mau mengikutinya adalah jalan menuju 
Tuhan.

Abraham tidak mencari jalan menuju
 Tuhan tetapi dalam kesulitan yang dihadapinya tiba-tiba ia bertemu dengan 
Tuhan yang kemudian selalu hadir mendampinginya dalam mengayuh bahtera 
kehidupan. Jalan hidup berkeluarga yang ditempuh Abraham adalah jalan bersama 
Tuhan.

Musa bertemu Tuhan setelah melihat semak berapi yang tidak membakar semak 
tersebut lalu Tuhan mengutus Musa memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir. 
Musa berjalan membimbing bangsa Israel menuju tanah yang dijanjikan Tuhan dan 
perjalanan memimpin bangsa Israel tersebut adalah perjalanan bersama Tuhan.

Yesus banyak melakukan perjalanan, tetapi bukan perjalanan itu yang diajarkan 
sebagai jalan menuju Tuhan karena Yesus mengatakan, 'Akulah jalan.' Setelah 
Yesus disalibkan Rasul Paulus mengajarkan Jalan Yang Lurus, yaitu jalan yang 
boleh ditempuh oleh mereka yang mau menerapkan apa yang diajarkan Yesus.

Ketika Muhammad lahir, berbagai jalan menuju Tuhan sudah ditulis di dalam 
kitab-kitab suci. Tetapi Muhammad
 yang buta huruf tidak dapat membaca buku-buku tersebut, lalu berdoa kepada 
Tuhan, 'Tunjukkanlah kami jalan yang lurus.' Tuhan menjawab, 'Bacalah.' Karena 
tetap tidak dapat membaca, Muhammad mengajarkan kepada pengikutnya, sembahyang 
lima kali sehari sebanyak tujuh belas kali berseru kepada Tuhan, 'Tunjukanlah 
kami jalan yang lurus.'


+

3. SURAT KEPADA PRESIDEN RI


Penerbit Hikayat Dunia
Jl.Jatayu Dalam II/5 Bandung 40174
Telefax : 022-6019721 Hp: 0818222006 

Bandung, 21 Januari 2009

Kepada Yth. 
Bapak Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden Republik Indonesia
di J a k a r t a

Dengan hormat,

Perlu kami informasikan bahwa buku berjudul 'Enam Jalan Menuju Tuhan' yang 
telah kami terbitkan, segera dijual di toko-toko buku dan menurut pandapat 
kami, jika isi buku tersebut dapat dipahami masyarakat luas, pemahaman tersebut 
dapat membawa perubahan mendasar da-lam kehidupan pribadi
 sebagian besar orang Indonesia yang akan berdampak positif bagi kehi-dupan 
berbangsa dan bernegara. Tetapi karena perubahan menjadi bangsa yang lebih 
dewasa melibatkan banyak orang, dapat terjadi kegoncangan selama proses 
berlangsung.

Menghadapi kemungkinan tersebut, di alam keterbukaan informasi lewat internet 
sekarang in

[ac-i] Tolak Pelarangan Buku 'Enam Jalan Menuju Tuhan' !

2009-12-25 Terurut Topik leonardo rimba
Teman-teman,

Sangat memuakkan sekali kelakuan Kejaksaan Agung RI yg melarang peredaran 
buku-buku ini. Menurut saya hal itu justru akan menyebabkan buku-buku ini 
memperoleh nama, dan tercatat dalam sejarah. Tentu saja pelarangan beginian 
akan dicabut. Cepat atau lambat akan dicabut karena
 banyak protes dan karena jaman pelarangan buku sudah lewat. Indonesia sudah 
ratifikasi Konvensi HAM PBB, tetapi Kejaksaan Agung masih hidup di abad 
jahilliyah. Mereka belum mengerti apa itu HAM, yg termasuk HAM Kebebasan 
Berbicara dan HAM Kebebasan Memperoleh Informasi bagi seluruh warganegara. 
Harus ada LSM terkait yg menggugat Kejaksaan Agung RI yg kurang kerjaan ini. 
Haree geenee ???

Untuk penulis buku 'Enam Jalan Menujur Tuhan', Rekan Darmawan 
, please be assured that many of us are with you in spirit. 

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia 
.


+




Kompas: Buku-buku Ini Dilarang!
Sabtu, 26 Desember 2009 | 02:37 WIB

Setelah berbulan-bulan membahas, Kejaksaan Agung akhirnya resmi melarang lima 
buku.

Lima buku itu adalah Pembunuhan Massal Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto 
(ditulis John Roosa, diterbitkan Institut
 Sejarah Sosial Indonesia dan Hasta Mitra), Suara Gereja bagi Umat Penderitaan 
Tetesan Darah dan Cucuran Air Mata Umat Tuhan di Papua Barat Harus Diakhiri 
(ditulis Socratez Sofyan Yoman, diterbitkan Reza Enterprise), Lekra Tak 
Membakar Buku Suara Senyap Lembar Kebudayaan Harian Rakyat 1950-1965 (ditulis 
Rhoma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M Dahlan, diterbitkan Merakesumba Lukamu 
Sakitku), Enam Jalan Menuju Tuhan (ditulis Darmawan, diterbitkan Hikayat 
Dunia), dan Mengungkap Misteri Keragaman Agama (ditulis Syahruddin Ahmad, 
diterbitkan Yayasan Kajian Alquran Siranindi).

Pelarangan buku itu termasuk dalam kinerja Bidang Intelijen Kejaksaan Agung 
selama tahun 2009. Jaksa Agung Muda Pembinaan Iskamto—yang sebelumnya menjabat 
Jaksa Agung Muda Intelijen—memaparkan hal itu dalam jumpa pers di Sasana 
Pradana Kejaksaan Agung, Rabu lalu. Jaksa Agung Hendarman Supandji hadir dalam 
jumpa pers itu.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung
 Didiek Darmanto yang dihubungi pada hari Kamis (24/12) menjelaskan, larangan 
terbit atas lima judul buku tersebut ditujukan kepada penerbit. Penerbit tidak 
boleh lagi menerbitkan dan mengedarkan buku-buku itu. ”Kalau yang sudah 
beredar, kami minta kepada penerbit agar ditarik,” katanya.

Menurut Didiek, buku-buku tersebut dilarang karena melanggar ketertiban umum. 
Substansi buku dinilai tidak sesuai dengan aturan. Namun, ketertiban umum yang 
mana yang dilanggar buku-buku itu, Didiek tidak menjelaskan.

Bukankah masyarakat berhak memperoleh informasi yang luas dan bebas? ”Bebas, 
tetapi tidak sebebas-bebasnya. Bebas, tetapi terkendali. Ada aturan menjaga 
ketertiban,” katanya.

Buku-buku itu sudah diteliti dalam tim penyeleksian (clearing house) Kejaksaan 
Agung sejak Mei 2009. Hal itu disebutkan pada rapat kerja Jaksa Agung dengan 
Komisi III DPR pada 11 Mei 2009.

Pelarangan itu menimbulkan pertanyaan, bahkan kritik. Di
 antaranya dari Ketua Forum Rektor Indonesia Edy Suandi Hamid. Dia berpendapat, 
model pelarangan buku semacam itu mestinya dihindari. Informasi bagi publik 
mestinya dibuka seluas-luasnya.

Edy, yang juga rektor Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, menambahkan, 
pelarangan justru bisa berdampak kontraproduktif, apalagi bila berkaitan dengan 
sejarah masa lalu. Masyarakat, yang saat ini sudah mengerti haknya memperoleh 
informasi, bisa mencurigai bahwa ada fakta sejarah yang sengaja disembunyikan.

Rhoma Dwi Aria Yuliantri, yang bukunya dilarang, berpendapat, sejarah adalah 
multitafsir, tidak tunggal. Terhadap alternatif kebenaran lain, masyarakat 
harus toleran.

Mengenai bukunya yang dinyatakan dilarang oleh Kejaksaan Agung, Rhoma mengaku 
belum tahu substansi pelarangan. Bahkan, ia juga belum diberi tahu hal-hal apa 
di bukunya yang membuat menjadi terlarang. Yang pasti, melarang buku —sebagai 
karya intelektual—merupakan pelanggaran
 atas hak berkreasi.

”Saya ini, kan, latar belakangnya sejarah. Ketika ada fakta, saya 
menuliskannya. Dengan beragam versi sejarah, pembaca menjadi kaya dan terbuka 
dengan beragam versi. Kalau hanya satu versi, rasanya menjadi dipaksakan,” 
ujarnya.

Berdasarkan catatan Kompas, kejaksaan sudah beberapa kali melarang peredaran 
buku. Tahun 2006, kejaksaan memeriksa dan mengawasi buku Menembus Gelap Menuju 
Terang 2, Atlas Lengkap Indonesia (33 provinsi) dan Dunia, serta Aku Melawan 
Teroris (Kompas, 3/1/2006).

Tahun 2007, kejaksaan melarang sejumlah buku pelajaran sejarah untuk sekolah 
beredar. Al


  New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[ac-i] Karma dan Meditasi Jawa

2009-12-13 Terurut Topik leonardo rimba
Friends,

Percakapan pertama tentang karma dan takdir, percakapan kedua tentang meditasi 
Jawa. Gambarnya tentang Karma Chameleon atau Karma si Bunglon. Baca aja.


+

PERCAKAPAN 1: KARMA DAN TAKDIR


T = Maz Leo... mo nanya-nanya nich... boleh ya...

J = Boleh aja.

T = Hmmm.. udah ada belum yaah notes Maz Leo tentang Karma? Pingin tau nih, ada 
orang bilang kalo kehidupan kita sekarang adalah hasil dari karma masa lalu. 
Nah truz kedudukan kehidupan sekarang gimana tuh, apakah dalam perjalanan ke 
depan manusia bebas memilih
 sekaligus menanggung konsekuensi dari pilihannya.. ataukah kehidupan yg 
sekarang hanya mengikuti alur membayar karma kepada orang lain yang tertunda di 
masa lalu?

J = Saya tidak percaya kepada konsep karma dan dharma. Konsep karma dan dharma 
asalnya dari India, dan diciptakan oleh manusia masa lalu untuk mengekalkan 
perbudakan manusia atas manusia lainnya. Jadi, diceritakan bahwa kalau orangnya 
kaya dan berkuasa sekarang ini, maka itu adalah hasil dari perbuatan baiknya di 
masa lalu. Kalau sekarang orangnya miskin dan menderita, maka itu akibat 
perbuatan buruknya di masa lalu. Itu semua omong kosong belaka yg diciptakan 
oleh kasta Brahmana di India masa lalu. Brahmana ini kelompok orang yg 
menempatkan dirinya sendiri dalam jenjang teratas di masyarakat, mereka 
meninggikan dirinya sendiri, bahkan di atas para penguasa yg ditempatkan dalam 
kasta ksatria. Kasta ksatria itu golongan kelas dua, kelas satu itu brahmana.

Kenapa demikian? Karena
 yg menguasai kemampuan tulis menulis di masa lalu adalah orang brahmana. 
Mereka yg menulis kitab-kitab, dan otomatis ditulislah konsep tentang 
pengekalan kedudukan sosial mereka yg, konon, bisa berbicara dengan para dewa. 
Dan orang kebanyakan dikonsepkan harus meminta bantuan para pandita dari kasta 
brahmana. Jadi, apa bedanya dengan para dukun jaman sekarang? Tidak ada 
bedanya. Dalam hal menumbuhkan ketergantungan orang, para brahmana itu tidak 
ada bedanya dengan dukun atau yg sekarang lebih beken dengan sebutan 
paranormal, pedahal tidak normal.

Kaum brahmana itu yg mendisain bagaimana sesajen harus disiapkan untuk para 
dewa, bagaimana orang-orang harus berbakti kepada guru-guru spiritual supaya 
nanti lahir kembali dalam jenjang sosial yg lebih tinggi. Kalau anda miskin, 
maka kesempatan anda untuk lahir kembali menjadi orang yg lebih kaya terbuka 
luas. Caranya dengan berbakti kepada seorang atau beberapa orang guru 
spiritual. Bhakti ini harus
 dengan penuh perasaan, kata-kata yg sangat halusss... sekali. Dan anda tidak 
boleh membantah apa yg dikatakan oleh guru spiritual anda walaupun anda tahu 
itu omong kosong. Guru spiritual adalah brahmana di masa lalu. Tetapi sekarang 
banyak yg bukan dari kasta itu, tetapi konsepnya sama saja. Intinya, perbudakan 
manusia oleh manusia.

Anda tidak bisa berpikir bebas di dalam alam pemikiran penuh karma. Anda harus 
menurut apa kata guru spiritual anda. Anda harus berbakti kepada raja. Anda 
harus beribadat. Anda harus menyembah apa yg disembah oleh tetangga anda. Anda 
tidak boleh protes ketika terjadi korupsi aji gile di Bank Century. Anda tidak 
boleh ikut demo menuntut persamaan hak wanita. Wanita itu kelasnya untuk dipake 
oleh pria. Wanita harus melayani pria supaya bisa dilahirkan kembali sebagai 
seorang pria yg kaya raya dan berjabatan tinggi. Siapkah anda untuk 
mengorbankan diri kepada seorang pria? Di masa lalu, berdasarkan kepercayaan 
aslinya,
 bahkan wanita yg ditinggal mati suami harus ikut menceburkan diri ke api 
pembakaran jenazah suaminya. Itulah yg namanya berbakti.

Jadi, konsep karma adalah pembodohan massal juga. Padahal, kalau mau jujur, 
kita tidak akan pernah bisa tahu akan ke mana kita setelah mati. Apa benar kita 
sudah dilahirkan berkali-kali? Bisa benar bisa juga tidak, yg jelas kita tidak 
tahu. Kalau kita tidak bisa tahu, kenapa harus membuat ajaran yg keterlaluan 
seperti konsep karma itu? For your information, konsep karma adalah padanan 
konsep amal ibadah dari Timur Tengah di mana diajarkan bahwa manusia harus 
beribadah kepada Tuhan dan beramal kepada yayasan-yayasan keagamaan dengan 
imbalan akan masuk surga. Kalau amal ibadahnya kurang, maka orangnya akan masuk 
neraka. Tidak ada bedanya dengan konsep karma dharma bukan? Sama-sama 
perbudakan manusia oleh manusia. Manusia dipaksa untuk percaya dengan 
iming-iming nirwana / surga, dan ditakut-takuti dengan samsara /
 neraka.

Pedahal segalanya cuma buatan kaum penguasa. Buatan kaum brahmana di India, dan 
buatan kaum ulama di Timur Tengah. Sistem seperti itu mengekalkan kebodohan 
manusia, karena apa yg diajarkan dianggap sebagai "suci" (dalam tanda kutip). 
Pedahal tidak suci karena kita bisa saja mempertanyakannya. Kita bisa 
membuangnya juga dan tidak pakai lagi konsep seperti itu. Ketika konsep itu 
kita buang, akhirnya kita menjadi manusia bebas. Kita akhirnya sadar bahwa kita 
cuma bisa tahu bahwa kita ada. Adanya di sini dan saat ini saja. Sebelum lahir 
kita ada di mana, dan setelah mat

[ac-i] Ebook Menyongsong 2012

2009-10-19 Terurut Topik leonardo rimba

Friends,



Berikut daftar isi dari kumpulan notes yg pernah saya posting di
facebook dan berbagai milis dari tanggal 1 April 2009 s/d 12 Oktober
2009. Total ada 145 postings berisikan percakapan antara berbagai teman
di seluruh Indonesia dan mancanegara dengan saya. Teman bertanya dan
saya menjawab. Terkadang jawabannya panjang lebar, terkadang
pendek-pendek, depending on my mood dan something in me which is
sooo... unpredictable.



Intuition is always unpredictable. Datangnya seperti tsunami, seperti
gempa bumi. Tidak ada lalu bisa ada. Setelah itu tidak ada lagi. Dan
itulah yg namanya intuisi. Tiap orang dari kita memiliki intuisi. Asal
mau masuk ke dalam diri melalui meditasi, dan juga mau menjadi diri
sendiri saja meninggalkan segala macam dogma yg sudah tidak laku lagi
bahkan di Sorga, maka intuisi anda akan berkembang. Seperti layar.
Namanya layar terkembang, seperti judul sebuah roman di masa lalu.



Sailing the boat while singing: que sera sera, whatever will be will
be, the future's not ours to see, que sera sera... Kita berlayar
menyongsong 2012 ketika banyak orang bilang akan ada kiamat dan kita
bilang tidak. Kiamat kita sudah lewat ketika kita memutuskan menjadi
diri sendiri saja. So, kiamat ternyata datang satu persatu ke diri
kita. Ketika kita memilih menjadi diri sendiri saja, maka kiamatlah si
manusia lama, dan lahirlah manusia baru. Ada peran Imam Mahdi juga who
is none other than your own conscience. Nurani anda sendiri. Bukan
orang lain, bukan nabi, tetapi nurani yg ada di diri anda sendiri saja.
Isn't that great?



Ebook 'Menyongsong 2012' ini bisa langsung anda peroleh di mailbox anda apabila 
anda join milis Spiritual Indonesia di 
<http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.
Apabila anda sudah menjadi member, maka anda bisa download ebook ini
dari bagian files di milis yg sama. Bisa juga meminta langsung dari
saya apabila anda mau mengirimkan email address anda kepada saya di
.



Seperti tiga ebooks sebelumnya yg berjudul: 'Pelangiku Warna Ungu';
'Mata Ketiga, Simbol dan Interpretasinya'; dan, 'Mencari Tuhan dalam
Kesadaran', ebook ini juga dipersembahkan kepada semua rekan-rekan yg
telah begitu antusiasnya membagi pengalaman spiritual pribadi mereka
kepada saya. Kita belajar dari pengalaman satu sama lain bukan?. I
learnt from you, even though some of you might have thought that you
learnt from me. I, from all people, am the one who have learnt the most
(jujur, jujur...)





Leo

Jakarta/ 14 Oktober 2009



(Leonardo Rimba adalah lulusan Universitas Indonesia dan the
Pennsylvania State University. Bersama Audifax, Leo menulis buku
'Psikologi Tarot' (Pinus, 2008). Buku berikutnya yg akan segera terbit
berjudul 'Tarot dan Psikologi Simbol', juga ditulis bersama Audifax.
Bersama Gede Jayadi Pramana Kusuma, Leo sedang mengerjakan buku dan
kartu 'Tarot Bali'.)





 +



 DAFTAR ISI:



 

1. Namanya Pluralisme dan Itu Haram

2. Indonesia ini bukan Islam, kita negara plural

3. Sehingga terjadilah affair...

4. Boleh Aja, Nggak Haram

5. Gereja Gay dan Lesbian

6. Dia Itu Seorang Avatar yg Sedang Menyamar

7. Paskah yg Jatuh pada Hari Ini merupakan Simbol

8. Sekulerisme Solusinya

9. Wacana Spiritualitas dan Gender

10. Langkah Kedua dan Ketiga

11. Hujat Itu Ternyata Memang Menyejukkan

12. Reinkarnasi dari Ibu Kita Kartini

13. Frekwensinya itu Frekwensi Buddha

14. Jalan Syariat, Tarekat dan Makrifat

15. Aku lagi jatuh cinta sama diriku sendiri

16. Om adalah Simbol Tuhan

17. Narcissus Optimalitus

18. Saya Dulu a Bad Girl

19. Berita Pagi dari Karang Tumaritis

20. Allah is another name for Aten

21. Idih, kecil kecil udah makrifat

22. Saya Sudah Mulai Tidak Mempercayai Agama

23. Otaknya itu lebih dipake gitu lho!

24. Isa dan Flu Babi

25. Saya Suka Sekali Sesuatu yang Berbau Mistik dan Magis

26. Kita Tidak Lagi Naik Unta Gitu Lho!

27. Haruskah Saya Bercerai Darinya?

28. Lompatan Quantum

29. Konsep Allah Tidak Relevan Lagi

30. Seorang Pria Idaman

31. Ibu, PSK Itu Apa?

32. Aku Juga Lagi Hanged

33. Rasanya a 24 Years Old Kid

34. Isa Masih Ada Bersama Kita

35. Jibril Sudah Cappe Bilang Iqro

36. Pengalaman Pas Ngumpul Sama Pa' Chodjim

37. Wejangan Resi Budianthika

38. Bagaimana Mengontrol Penampakan?

39. Untuk Menjadi Diri Sendiri Saja Masih Dihalangi

40. Rahasia Kebijaksanaan Nabi Sulaiman

41. Komunitas Gifted People di Semarang

42. Transformasi Diri

43. Sorong Ke Kiri, Sorong Ke Kanan, Tralalalalalalalalalala...

44. Melihat Ular Sexy

45. Mas, Saya Mau Meditasi

46. Antara Sunan Ampel dan Jakarta

47. Nyari Boy Friend Ganteng

48. Pernah Dong

49. Apakah Cinta Juga Konsep Saja?

50. Tiga Wanita Bingung

51. Mengungsi ke Ruang Biru

52. Ave Maria

53. Apa Bener Mas Leo Bisa Melihat Hantu?

54. SALOME

55. ESQ dan NLP juga tidak mempan

56. Akan Bisa Pregnant

57. Allah Ta'alla

58. A Delivery Boy from Heaven

59. Seperti Diinjak Gajah

60. Apa Ben

[ac-i] Spiritualitas dan Agama

2009-09-15 Terurut Topik leonardo rimba
PERCAKAPAN 1: SPIRITUALITAS DAN AGAMA





T = Mas Leo,



Apakah bila ingin menjadi orang spiritual saya mesti meninggalkan agama yang 
sekarang saya anut ?



J = It's up to you, tergantung dari anda sendiri.



Apakah yg anda maksudkan sebagai orang spiritual ? Apakah orang
spiritual menurut anda adalah orang yg memiliki ilmu sakti untuk
berhubungan langsung dengan Tuhan ? Kalau itu definisinya, maka kita
semua adalah orang spiritual. Tuhan adalah kesadaran yg ada di diri
semua manusia, baiik menggunakan istilah Tuhan ataupun tidak. Tuhan
bahkan ada di orang yg tidak beragama dan mengaku sebagai komunis
sejati. Tuhan bahkan ada di orang yg menjadi atheis fanatik. Tuhan
bahkan ada di orang yg dilecehkan dengan sebutan kafir, musyrik dan
syirik oleh orang Islam fanatik.



Tuhan ada di dalam kesadaran semua manusia. Yg bisa sadar bahwa dirinya
sadar adalah Tuhan yg berdiam di diri manusia. Di luar itu semuanya
adalah Tuhan buatan. Tuhan buatan memberikan berbagai syariat agama:
syariat Islam, syariat Katolik, syariat Hindu, syariat Buddha, dll...
ini semuanya berasal dari Tuhan buatan.



Tuhan buatan adalah pemikiran manusia. Pemikiran dan bukan kesadaran.



Kesadaran yg saya sebut Tuhan di diri manusia adalah yg sadar thok.
Sadar bahwa dirinya sadar, tanpa pernah tahu dirinya itu siapa, asalnya
dari mana, dan akan ke mana. Dia cuma tahu bahwa dia sadar. Full stop.
Titik.



T = Tidak bisakah menjadi orang spiritual di satu sisi saya tetap jadi
penganut agama ? Saya ingin sekali mendapatkan pencerahan dari anda.
Mohon berkenan menjawab kerisauan yang ada dalam batin saya. For your
information, saya adalah penganut Katolik selama kurang lebih 22 tahun.



J = Bisa saja anda mengaku sebagai seorang spiritual, yaitu orang yg
melakukan kultivasi kesadaran di dalam dirinya sendiri, belajar
memahami apa itu kesadaran, consciousness, dan bagaimana hubungannya
dengan segala macam hal yg dipaksakan oleh lingkungannya. Kalau anda
kultivasi spiritualitas dengan jujur, maka cepat atau lambat anda akan
menyadari bahwa agama lebih banyak memiliki aspek keduniawian daripada
kerohanian. Ada simbol-simbol yg digunakan dalam agama, tetapi
kebanyakan penganut agama tidak tahu apa makna dari simbol-simbol itu.



Simbol dianggap sebagai hal yg hakiki, pedahal cuma simbol saja. Makna
dari simbol ditemukan di dalam kesadaran kita sendiri. Meanings, makna,
arti. Dan ketika kita bisa menangkap artinya, maka simbol-simbol bisa
saja dilepaskan dan tidak dipegang lagi. Tetapi orang beragama justru
dipaksa dengan kasar maupun halus untuk selalu berpegang kepada
simbol-simbol itu. Akhirnya yg terjadi adalah pemutar-balikkan. Kepala
jadi kaki, dan kaki jadi kepala.



Agama Katolik Roma sudah eksis selama 2,000 tahun, menjalani jatuh
bangun habis-habisan. Perang salib, perang dengan Protestan, perang
dengan Modernisme, perang dengan Komunisme, perang dengan Agnostisme,
perang dengan Atheisme,... tetapi gereja tetap bisa bertahan. Bertahan
karena ada dogma-dogma dan tradisi. Dan ada pembaharu-pembaharu di
dalam gereja Katolik yg bisa melakukan modernisasi dari dalam sehingga
gereja bisa bertahan sampai sekarang.



T = Kiranya saya cepat memperoleh apa yang anda istilahkan dengan kesadaran.



J = Apa yg saya maksud dengan kesadaran adalah kesadaran thok. Sadar
bahwa anda sadar. Di luar itu ada yg namanya intuisi atau pengertian yg
muncul begitu saja di dalam kesadaran anda. Tetapi
pengertian-pengertian itu bukan merupakan bagian dari kesadaran,
melainkan bonus. Intuition is bonus. Tambahan belaka.



Kalau anda mengamati gereja Katolik, contohnya, anda akan bisa
memperoleh intuisi langsung. Anda akan tahu bahwa Yesus yg dikhotbahkan
itu hidup di dalam kesadaran anda. Yesus itu kesadaran tinggi di diri
anda, your own higher self. Anda bahkan bisa bilang bahwa kesadaran
anda adalah Yesus. Namanya kesadaran Kristus. Santo Paulus bilang:
Semoga kesadaran yg ada di diri Kristus hidup di dalam kesadaran kamu.
Artinya, semoga kita semua bisa tersadarkan bahwa kesadaran kita itu
adalah kesadaran Kristus.



Kristus itu selalu ada. Awal dan akhir. Tidak diciptakan dan tidak bisa
mati. Kristus adalah Allah. Karena Kristus seperti itu, maka kita juga
seperti itu. Kitalah Kristus. Kitalah Allah... At least gereja Katolik
secara implisit mengajarkan bahwa seluruh umat gereja adalah Kristus,
dan Kristus itu cuma ada satu. Kristus = Allah. Allah juga cuma ada
satu. Kalau ditarik kesimpulannya, maka kita semua adalah Allah.



Tetapi sayangnya, gereja Katolik menyisakan sedikit ruang bagi dirinya
untuk menarik "upeti" dari umat, yaitu berupa sakramen-sakramen.
Sakramen perjamuan kudus, contohnya. Melalui sakramen perjamuan kudus,
manusia diingatkan bahwa kita semua merupakan bagian dari Kristus.
Kristus hidup di dalam kesadaran kita. Dan itu benar. Tetapi gereja
menempatkan dirinya sebagai makelar bagi ritual itu. Pedahal tanpa
dimakelari oleh gerjea, kita memang sudah memiliki kesadaran Kristus.
Dari lahir sudah seperti itu.



Lalu ada sakramen p

[ac-i] Ritual dan Santet

2009-09-13 Terurut Topik leonardo rimba
PERCAKAPAN 1: SAYA BENCI RITUAL

 

 

T = Salam Bang Leo,



Saya orang Bali yg tinggal di lingkungan adat yg kuat. Sudah sekitar
lima tahun saya tidak sembahyang di pura ato "mrajan" karena bagi saya
kebanyakan ritual-ritual Hindu Bali justru membodohi dan menyusahkan
umatnya. Tapi saya tetap berpegang kepada beberapa ajaran Hindu yg
masih relevan menurut saya.



J = Bukan hanya anda saja yg seperti itu. Saya juga sudah tidak pernah
lagi ikut ritual keagamaan yg menurut saya isinya pembodohan massal
saja. Orang-orang di dunia Barat banyak yg sudah meninggalkan ritual
keagamaan, dan gedung-gedung gereja menjadi kosong. Gedung-gedung
gereja yg indah dan berusia ratusan tahun itu cuma menjadi tujuan
wisata bagi turis-turis dari Jepang, Taiwan, India, Cina, dll... ,
termasuk dari Indonesia. Kita bisa menyaksikan bahwa gedung-gedung
gereja menjadi saksi bisu bahwa pernah ada manusia-manusia yg keracunan
oleh pemikiran keagamaan dan menghasilkan berbagai karya seni yg begitu
indah.



Memang karya seni yg luar biasa, lukisan-lukisan frescoes di dinding
dan langit-langit yg memperlihatkan bagaimana Yesus dipuja-puji oleh
para orang suci dan malaikat. Patung-patung para orang suci yg terbuat
dari marmer. Pelukis dan pemahatnya juga tidak main-main. Leonardo da
Vinci, Michael Angelo, dan banyak lagi artis kelas dunia lainnya. Ada
juga gedung yg usianya sudah ribuan tahun, pernah digunakan sebagai
kuil Romawi, lalu menjadi gereja Katolik, dan sekarang cukup menjadi
atraksi pariwisata saja.



Eropa Barat merupakan bagian dunia yg paling maju, mereka merupakan
bagian dari Christendom atau Dunia Kristen. Penduduknya dibesarkan
dengan tradisi Kristen, baik dari aliran Katolik maupun Protestan.
Tetapi kita lihat saja situasinya sekarang, setelah masyarakat menjadi
maju, kaya raya, berpendidikan. Bukannya masyarakat menjadi semakin
agamis, tetapi justru menjadi semakin sekuler. Semakin memisahkan
dengan tegas antara urusan sekuler dengan urusan agama. Urusan agama
adalah urusan pribadi, dan negara tidak mencampuri agama yg mau dianut
ataupun tidak dianut oleh tiap orang. Tidak ada pemaksaan, dan itu ciri
dari masyarakat maju.



Tetapi di masyarakat terbelakang, termasuk di Indonesia saat ini, yg
terjadi adalah kebalikannya. Masyarakat akan memaksa para anggotanya
untuk beragama. Biasanya paksaan halus dan kasar itu akan diikuti oleh
berbagai khotbah tentang ajaran agama, tentang bagaimana kita akan
memperoleh hadiah berupa Sorga dan hukuman berupa Neraka. Itu bagi
mereka yg pemikirannya masih terbelakang dan berlatar belakang
agama-agama Timur Tengah. 



Gereja-gereja sudah kosong di Eropa Barat, tetapi di Indonesia justru
sebaliknya. Setiap hari Minggu, gereja-gereja di Indonesia akan penuh
dengan umat yg mengharapkan untuk masuk Surga. Semuanya bernyanyi dan
berdoa memuja-muji Tuhan. Pedahal Tuhan yg dipuja-puji itu cuma bisa
terlihat di lukisan-lukisan karya seni yg luar biasa indahnya di
museum-museum di Eropa Barat. Gedung-gedung gereja di sana sudah
menjadi semacam museum juga, dikunjungi oleh turis di hari Minggu,
untuk melihat karya-karya seni yg ada di dalam gedung-gedung gereja
itu, dan bukan untuk beribadah.



Agama cuma dipeluk oleh manusia yg masih memiliki sentimen primordial
primiitif, masih merasa perlu untuk berpegangan kepada simbol-simbol yg
diciptakan oleh mereka yg di-nabi-kan di masa lalu. Manusia yg sudah
tercerahkan justru akan meninggalkan agama secara total. Yg berada di
tengah adalah hibrida antara manusia tercerahkan dan manusia primitif.
Kita di Indonesia memiliki manusia primitif dalam jumlah banyak sekali,
ciri-cirinya sangart jelas, yaitu mereka akan beribadah sesuai agamanya
masing-masing. Mereka benar-benar percaya bisa masuk Surga atau masuk
Neraka. 



Sebagian dari kita sudah menjadi hibrida antara manusia primitif dan
manusia tercerahkan. Hibrida ini biasanya suka pura-pura relijius,
memuja-muji kehebatan agamanya, walaupun sebenarnya dia itu sudah tidak
percaya lagi. Tetapi karena diajarkan untuk memuji agamanya setinggi
langit, ya dipujilah. Kalau agamanya Islam, maka Islam akan dipujinya
habis-habisan. Kalau dia Kristen, maka Kristen akan disohorkannya. Yg
ada di mulutnya adalah agama yg secara resmi dianutnya, walaupun
sebenarnya dia sudah tidak percaya lagi. 



Sebagian kecil dari kita sudah masuk menjadi species tercerahkan dengan
bilang terus terang bahwa kita sudah tidak percaya lagi kepada agama.
Agama itu diciptakan oleh manusia masa lalu agar bisa menggerakkan
manusia-manusia lainnnya. Agama Hindu di India diciptakan agar para
Brahmana dan Ksatria bisa mengatur masyarakat mereka menjadi tertib.
Agama Buddha di Srilanka, Tibet dan Indocina dipegang karena para raja
dan bhikku bisa bersepakat untuk menetapkan Buddhisme sebagai ideologi
negara, dan itulah yg diajarkan kepada rakyat kebanyakan yg oho oho
saja... 



Rakyat kebanyakan, apalagi di masa lalu, selalu oho oho saja apabila
dijejalkan ajaran agama. Mereka tidak memiliki alternatif. Tidak ada
internet, tidak ad

[ac-i] Selamat Jalan, Mas Willy !

2009-08-17 Terurut Topik leonardo rimba
 seterusnya.



Of course semuanya itu adanya di dalam kesadaran saya saja. Saya sadar
bahwa saya sadar, dan karena saya sadar akhirnya saya bisa menjalani
apa yg ingin saya jalani. Bisa dibilang cukup dengan diniatkan saja.
Niat itu adanya di dalam batin, bentuknya juga non fisik, tidak bisa
kelihatan oleh mata. Tetapi bahkan yg batin itu akhirnya bisa terwujud
secara fisik juga. Kalau saya seperti ini, berarti semua orang juga
mengalami hal yg sama bukan ? 



Tentu saja tidak ada Allah di situ, yg ada hanyalah kesadaran di dalam diri 
kita saja. 



Kalau kita berbicara tentang Allah, maka kita sudah membicarakan
tentang konsep. Pedahal yg ada di kesadaran kita bukanlah konsep
melainkan kesadaran thok yg bisa menjadi apapun sesuai dengan apa yg
kita mau konsepkan. 



Membuat konsep Allah yg sadis otomatis akan memunculkan pengalaman
hidup yg penuh penderitaan. Membuat konsep Allah yg pemurah otomatis
akan memunculkan pengalaman hidup yg penuh kelimpahan. Macam-macam
konsep Allah bisa kita ciptakan, makanya saya pakai istilah "All That
Is".



All That Is Good, segala yg baik. All That Is Bad, segala yg buruk. All
That Is Biasa-Biasa Aja. All That Is Luar Biasa. Apapun bisa kita
isikan di sana. Agama-agama bekerja dengan cara mengisikan konsep
mereka ke dalam "All That Is", dan bilang bahwa itulah God / Allah.
Pedahal the real God itu jauh lebih besar daripada konsep yg dipaksakan
oleh agama-agama, terutama yg berasal dari Timur Tengah.



T = Bagaimana Anda tahu bahwa All That Is tidak bisa merasakan dirinya
sendiri saja, sehingga ia membelah diri menjadi kesadaran-kesadaran
kecil seperti di diri saya, Anda, dan orang lain ? Bagaimana Anda tahu
semua itu ?



J = Dari dalam kesadaran saya sendiri yg memberikan pengertian tentang
itu, walaupun saya juga banyak belajar dari metafisika Barat. 



Pengalaman kehidupan spiritual manusia-manusia lainnya yg hidup sebelum
kita terbuka lebar apabila kita mau mempelajarinya. Saya belajar banyak
dari buku, tetapi konfirmasi tentang kebenaran yg mereka tuliskan saya
dapatkan dari dalam kesadaran saya sendiri.



I can feel it. 



I am aware that I am aware, and I am lonely. So, I create you !





+



PERCAKAPAN 4: TUHAN SELALU SUKSES





T = Sejujurnya saya sering membayangkan seorang Leonardo Rimba. 



Hidup hanya sekali, dengan segala keyakinan akan 'ke-fana-an yang
mutlak'. Padahal manusia dari sono-nya, merindukan kelembutan,
membutuhkan sentuhan...



J = Saya juga merindukan kelembutan dan sentuhan.



T = Di lain pihak, tak banyak --atau mungkin sangat amat sedikit,
manusia lain yang sampai sebegitu jauh mencapai 'kesadaran' seperti
beliau, tentulah bukan hal mudah menemukan seorang yang mau bersama
menikmati hidup 'yang hanya sekali ini'.



J = Maybe.



T = Pak Rimba, Pak Rimba, dalam kesendirianmu, saya hanya bisa
mengangkat topi, memberi hormat dan secuil tumpahan empati, semoga
'kesadaran' yang Pak Rimba capai sekarang, bukanlah, belumlah menjadi
akhir dari perjalanan Pak Rimba.



J = Perjalanan saya sudah berakhir, perjalanan anda juga. 



Bahkan ketika kita lahir di dunia ini, perjalanan kita sudah berakhir.
Yg awal tetap ada, yg akhir telah terjadi, yg kita alami cuma saat ini
dan di sini saja. The eternal present. Dalam keabadian saat ini, awal
dan akhir menyatu. Awal masih berlangsung terus, dan yg akhir telah
terjadi.



T = Hahahahaha...



Tuhan dalam tanda kutip, bagi saya, karena Tuhan itu Tuhan, Tuhan adalah Allah, 
Bapa di Surga, Yahweh, dan juga 'Kesadaran'...



Saya sama sekali tidak bermasalah dengan itu semua. Selama 'kesadaran'
masih ada, manusia masih bisa melakukan sesuatu mengikuti mekanisme
yang mesti dilakukan, yaitu kenyataan bahwa manusia tidak hidup
sendiri, dan harus saling menghormati satu sama lain, harus saling
membantu (kalau mau dan kalau bisa).



Sukses buat Pak Rimba ^^



J = Thank you, dan sukses juga buat anda. 



Tuhan selalu sukses bukan ? 





+



Leo

@ Komunitas Spiritual Indonesia 
<http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.



WS Rendra di masa kejayaannya sebagai penyair yg paling berani mengkritik 
pemerintah di zaman Soeharto.


  New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[ac-i] Gandrung

2009-08-06 Terurut Topik leonardo rimba
PERCAKAPAN 1: GANDRUNG





T = Teman-teman,



Kami di Gaya Nusantara (saya baru bergabung), akan segera menerbitkan
jurnal bernama Gandrung. Saya mengharap dukungannya. Terima kasih.



Soe Tjen Marching



 



JURNAL GANDRUNG



Akan terbit: Jurnal Gandrung.



Jurnal kajian seksualitas kritis. Dalam ancangan ini seksualitas dan
gender dipandang sebagai beraneka ragam dan dikonstruksi secara
sosial-budaya. Seksualitas, yang dipahami sebagai bagian integral
kepribadian setiap manusia, dikaji dari pinggir atau tepi untuk
memahami pusat atau tengah yang ternyata berkemungkinan lain dari yang
dipahami secara konvensional, apalagi normatif. Seksualitas, termasuk
kesehatan dan kesejahteraan serta hak seksual dan reproduksi, disadari
terkonstruksi dalam interaksi antara individu dan struktur sosial
seperti ekonomi, nasion dan negara, hukum dan HAM, media, budaya,
sejarah, dan sistem kepercayaan, ideologi dan fundamentalisme.



Jurnal akan terdiri dari artikel, wawancara, laporan reflektif, dan
resensi buku. Semua artikel yang masuk akan diseleksi oleh redaksi dan
kemudian dikirim pada penilai (referee) secara anonim.



Terbit: Dua kali per-tahun.

Edisi Perdana terbit: Maret 2010



Susunan Redaksi:

Redaksi: Soe Tjen Marching, Inoeng, Tonny.

Lay Out: Antok.

Manajer Produksi: Nur Agustinus.

Penasehat: Dede Oetomo, Tom Boellstorff, Julia Suryakusuma, Siti Musdah Mulia.



 



J = Selamat buat Dr. Soe Tjen Marching yg sudah menceburkan diri secara
total menjadi aktivis gender di daratan Indonesia, dan bukan dari
pengasingan di London seperti selama ini.



Dengan adanya jurnal ini, semoga akan semakin banyak rekan-rekan di
Indonesia yg tertarik untuk meninggalkan hubungan seksual antara pria
dan wanita yg sudah tidak sehat, dan akhirnya berani mencoba untuk
melakukan hubungan seksual sejenis yg insyaallah akan lebih nikmat
karena tidak terikat syariat.



Begitu pula untuk Bang Thoyib yg selama ini dijajah oleh istrinya dan
terpaksa jajan esek-esek di luar, semoga bisa menemukan hubungan
sejenis dengan sesama pria yg bisa mencintai dirinya tanpa pamrih
walaupun tidak diberikan nafkah bulanan karena maklumlah sesama pria
bisa nyari duit sendiri dan tidak menuntut untuk dinafkahi secara
materiil seperti layaknya seorang wanita.



Congratulation ! Proviciat !



Juga thumbs up untuk Nur Agustinus, psikolog kondang di Surabaya yg tak 
disangka dan dinyana ternyata udah begitu juga.



Kalau ada teman-teman di sini yg tertarik, please langsung hubungi Soe
Tjen Marching aja di . Di facebook juga ada.



Saya sendiri sudah ketemu Soe Tjen tanggal 2 Juli 2009 yg lalu ketika
beliau baru sampai di Jakarta dari London. Saya sudah briefing bahwa
situasi dunia spiritual Indonesia sudah mantap dan matang untuk
dilakukan perekrutan massal karena yg penting sekarang bukanlah jenis
kelamin melainkan cinta kasih.



Yg penting kasih sayang dan jenis kelamin nomor belakangan karena untuk
memperoleh kepuasan seksual ada macem-macem tekniknya: bisa pake mulut,
bisa dijepit as well as pake dildo dan semacamnya.





+



PERCAKAPAN 2: TUJUAN HIDUP





T = Salam kenal mas,



Mau nanya nih mas, kalo menurut Mas Leonardo Rimba kita hidup di dunia ini 
untuk apa sih ?



J = Ada banyak teori tentang tujuan hidup kita di dunia ini. Ada yg
dari filsafat seperti Stoicism dan Epicureanism, ada yg dari budaya
seperti tradisi Jawa dan berbagai tradisi kedaerahan lainnya. Ada yg
dari agama-agama dan berbagai sistem kepercayaan penuh takhayul lainnya.



Stoicism bilang tujuan manusia hidup adalah untuk menjalani apa yg bisa
dijalani secara rasional. Kenikmatan dan kesengsaraan datang dan pergi,
dan kita tidak perlu melekat kepada salah satu di antaranya. Kita hidup
untuk menjalani apa yg ada di depan mata, yg bisa dijalani itulah jalan
kita, dan yg tidak bisa dijalani adalah bukan jalan kita. Tidak perlu
ada pengharapan dan penyesalan berlebih karena hidup di dunia tetap
akan ada apapun yg kita pikirkan. Segala ide tentang kesengsaraan dan
kebahagiaan berasal dari pikiran manusia belaka. Pikiran, the mind,
adalah kunci dari Stoicism. Kedamaian batin atau peace of mind akan
kita alami kalau kita mau berpikir rasional.



Epicureanism bilang tujuan hidup manusia adalah mencari kenikmatan,
terutama kenikmatan makan dan minum. Dengan kata lain, kenikmatan
sensasi fisik. Dan pencaharian kenikmatan itu bisa dikultivasi dengan
berbagai macam cara, misalnya bergaul dengan sesama pencinta makanan,
dan menjauhi mereka yg suka menyiksa diri dengan membungkus tubuh
seperti mummy Mesir Kuno walaupun udara Jakarta panasnya luar biasa.
Epicureanism juga cukup rasional, sebab untuk apa kita menyiksa diri
kalau hanya untuk menyenangkan Allah Ta'alla yg sadis, pedahal the
Allah yg sadis itu cuma hasil fantasi kita saja.



Budaya kedaerahan terutama bilang bahwa tujuan manusia hidup adalah
mencari kesejahteraan. Dalam Bahasa Jawa: gemah ripah loh jinawi, toto
tentrem, etc. Dan ada perilaku yg dikultivasi juga, yaitu ber

[ac-i] Untuk Menjadi Diri Sendiri Saja Masih Dihalangi

2009-05-30 Terurut Topik leonardo rimba
Teman-teman,



Pertanyaan tentang indigo boleh bilang secara permanen akan muncul di
mailbox saya dari waktu ke waktu. Sebegitu hebohnyakah? Kita lihat saja
yg pertama, sbb:



T = Mas Leo,



Aku ingin tahu apa sih sebenernya defnisi anak Indigo?



J = Definisi anak indigo tergantung anda sendiri. Anda mau definisikan
bagaimana, ya jadilah itu. Saya sendiri tidak suka memakai istilah
indigo selain untuk bergurau saja karena menurut pengalaman pribadi
saya, mereka yg mengaku sebagai indigo itu ternyata manusia yg memiliki
naluri lebih kuat daripada manusia lainnya.



Naluri itu instincts, bawaan dari tubuh fisik. Naluri mengatur rasa
lapar, haus, capek, birahi, pertahanan diri, dsb. Kalau lapar maka kita
makan. Tetapi ada orang yg selalu merasa lapar terus, ini orang yg
nalurinya kuat, lebih khusus lagi dalam hal mengunyah makanan. Ada
orang yg selalu merasa haus. Ada orang yg selalu merasa capek. Ada
orang yg selalu merasa konak karena naluri sex di dirinya terlalu
besar. Ada juga orang yg selalu merasa harus mempertahankan dirinya
dari serangan orang lain, semua orang dianggap sebagai berpotensi
mengancam keberadaan dirinya.



Pedahal tidak ada soal ancam mengancam itu, dan segalanya cuma ada di
dalam pikiran manusia yg terlalu naluriah itu. Istilah psikologinya
bermacam-macam, tetapi karena saya bukan seorang psikolog dan cuma
konselor biasa-biasa saja, maka saya menggunakan istilah yg juga umum,
yaitu naluriah. Kalau nalurinya terlalu besar, maka orang akan mencari
alasan apapun untuk mempertahankan keberadaan dirinya.



T = Apakah kmampuan mereka selalu bisa melihat makhluk gaib, membaca
pikiran orang, melihat masa depan dan masa lalu, dan bisa mengetahui
peristiwa yang terjadi di tempat lain?



J = Nggaklah. Itu isapan jempol belaka. Semua orang itu sedikit banyak
bisa membaca pikiran orang lain. Kalau kita memiliki empati, maka kita
bisa membaca pikiran orang. Saya sendiri bisa "tahu" orang dari melihat
tulisannya saja. Anda juga bisa "tahu" orang hanya dengan menatap
matanya. Ini kemampuan biasa-biasa saja.



Kalau melihat masa depan dan masa lalu memang suatu kelebihan
tersendiri, tapi yg dilihat itu cuma impressi saja, kesan saja, dan
tidak harus selalu persis. Sedangkan untuk mengetahui peristiwa yg
terjadi di tempat lain merupakan hal yg sangat umum juga. Kita semua
bisa, tinggal angkat telpon saja bukan?



T = Apakah saya termasuk indigo atau cuma mendekati indigo, karena
setelah saya browsing di internet tentang anak indigo, banyak kesamaan
ciri yang ada pada saya. Apakah itu cuma suatu kebetulan, seperti saya
terkadang sangat takut sekali kalo suatu saat nanti saya berpisah
dengan ortu saya, paling benci kalo menunggu, gampang sekali bosan,
suka melamun, suka menyendiri di kamar, suka memperhatikan orang dengan
pandangan yg aneh kata mereka sih, dan juga saya merasa terlalu
sensitif dengan sifat-sifat orang, dan terkadang saya juga bisa
mengetahui sifat-sifat orang dalam waktu yang singkat, jadi gak perlu
mengenal untuk waktu yang lama, bahkan kadang hanya melihat orang
tersebut saya sudah tau orang ini seperti apa, mungkin gara-gara itu
saya jadi sensitf terhadap sifat-sifat orang, walaupun saya tidak bisa
membaca secara langsung tapi saya bisa memahaminya dengan menganalisa
dalam waktu yg relatif singkat.



Saya juga susah sekali berkonsentrasi, bahkan sering juga orang yang
bilang saya telmi pedahal guru matematika saya dulu bilang kalo saya
ini anak pinter, tapi saya gak merasa kalo saya pinter gara-gara saya
susah sekali berkonsentrasi kalo sedang diajar di sekolah. Terus pernah
ada orang pinter bilang kalo saya sensitf sekali dengan hal-hal yang
gaib, terutama di bagian telinga kanan sampai sebagian leher di sebelah
kanan, dan saya juga sering mendengar hal-hal yang orang lain tidak
bisa mendengarnya, seperti ada benda jatuh suaranya terdengar keras
sekali tapi anehnya tidak ada yg mendengar, dan pernah saya mendengar
ada orang yang memangil saya dari pekarangan rumah saya saat bermain
pedahal gak ada orang sama sekali, bahkan terkadang kalo saya tidur
seringkali saya melihat ada penampakan orang-orang yang aneh atau hewan
aneh dan saya merasa pada saat itu dalam keadaan setengah sadar.



J = Menurut saya anda biasa-biasa saja. Saya juga sensitif seperti itu,
tapi saya tidak pernah menyebut diri saya indigo, untuk apa?. Mo indigo
kek, mo gak indigo kek, so what gitu lho!



T = Dulu saya pernah bermimpi, waktu itu adik saya masih kecil, saya
bermimpi pada waktu siang adik saya akan berkata begini kepada orang,
dan ternyata benar siangnya ternyata adik saya berkata demikian, tapi
mungkin cuma sekali saya bermimpi akan kejadian yang benar-bernar
terjadi, gak tau kalo ada yang saya udah lupa.



J = That's very common, sangat umum. Semua orang mengalami kejadian
seperti itu, namanya precognition, tahu sebelumnya. Bisa juga dibilang
deja vu. Kita merasa seperti telah melihat sesuatu sebelum terjadi, dan
ternyata benar-benar terjadi. Penjelasanya adalah bahwa pikiran kita
bekerja 

[ac-i] Bhinneka Tungga Ika = E Pluribus Unum

2009-02-10 Terurut Topik leonardo rimba
W = Berikut yg bisa saya update belief system saya sendiri dari
hasil-hasil mencermati/ mendialektikakan posting-posting di Milis SI,
dan terima kasih atas posting-posting dari rekan-rekan yg mencerahkan.



L = So, the judul is updating belief system, you have been updating
your belief system. What a wonderful deed you do! Jarang-jarang ada
orang yg mao update belief system-nya sendiri. Kebanyakan orang tidak
mau using his or her brain, dan cuma mengambil alih segala macam
nonsense yg diajarkan oleh guru-guru agama as well as guru-guru
motivasional (oops!). Akhirnya mereka jadi beo saja, bisa berbunyi tapi
menirukan saja. 



W = Dari masalah politheisme, saya menyadari bahwa rupanya dulu ketika
diterangkan Mas Doel saya masih belum konek, karena belief system saya
masih menganggap bahwa sesuatunya di alam semesta ini ter-central.



Namun pelan-pelan mengikuti posting monotheisme politheisme, menurut
hemat saya agama monotheisme tidak perlu dianalisis menggunakan sudut
pandang politheisme, demikian juga konsep politheisme jangan ditarik ke
dalam sudut pandang monotheisme, bagi saya jadinya malah semakin
membingungkan. Saya justru lebih bisa menikmati ketika menyadari bahwa
ternyata ada konsep politheisme yang menarik disamping konsep
monotheisme. Belief system saya saat ini justru meng-accept keduanya
brilian/ cerdas dan menjadi sebuah konsep dan akan saya jadikan sistem
analisis/ sudut pandang. 



Jadi membandingkan monotheisme dan politheisme bagi saya seperti
menjalankan dialektika, yaitu dari thesis politheisme di anti thesis
monotheisme, keduanya masih dalam rangkaian rumus dialektika. Keduanya
mempunyai posisi dan konsep masing-masing yang tidak perlu dinilai
salah dan benar, dan tidak perlu dipaksakan dicari kesamaannya tapi
saya kira keduanya justru sebatas disadari keberadaannya saja, keduanya
benar-benar exist konsepnya, keduanya telah saya tanamkan saja kedalam
belief system baru saya bahwa ternyata ada metode lain dalam cara
analisa daripada satu konsep monotheisme saya yg lama.



L = That's good. Monotheisme dan politheisme itu cuma konsep saja.
Kalau azas tunggal maka namanya monotheistik, kalau azasnya banyak maka
politheistik. Politheisme itu sistem plural atau majemuk, yg bisa
menerima perbedaan. Dalam politheisme ada banyak sudut pandang yg
semuanya valid saja. Tidak ada yg benar dan salah, yg ada cuma posisi
mana yg paling cocok untuk suatu saat tertentu. Dunia modern dan bahkan
masa POST modern dimana kita hidup saat ini bersifat politheistik,
artinya kita menerima dan mengakui bahwa ada banyak sudut pandang yg
sah.



Bhinneka tunggal ika itu sistem politheistik, artinya mengakui bahwa
ada banyak Tuhan, Tuhan mana disini diartikan sebagai Suku, Ras, Agama,
Golongan, Usia, Jenis Kelamin, dan Orientasi Seksual. Theism artinya
mengakui Tuhan. Monotheisme mengakui satu Tuhan, dan Politheisme
mengakui banyak Tuhan. Monotheistik adalah sistem yg hanya mengakui
satu Tuhan seperti mungkin dipraktekkan di Arab Saudi, dan politheistik
adalah sistem yg mengakui BANYAK Tuhan seperti di Indonesia, walaupun
ada juga usaha-usaha untuk meng-Arab-Saudi-kan Indonesia seperti
membasmi tari jaipongan dari Jawa Barat karena dianggap tidak sesuai
dengan syariat Islam. 



Mereka yg ingin membasmi jaipongan berpendapat bahwa Indonesia harus
monotheistik mengikuti paham Wahabi yg dipraktekkan secara murni dan
konsekwen di negara Arab tertentu, hal mana tentu saja tidak bisa
dilaksanakan karena Indonesia dibangun berdasarkan prinsip politheisme,
ada banyak Tuhan.



Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya mengakui banyak Tuhan, tetapi juga
satu Tuhan. So, segala macam Tuhan yg ada di Indonesia, baik itu Suku,
Agama, Ras, Golongan, Jenis Kelamin, Usia, dan Orientasi Seksual,...
ternyata diakui sebagai bagian dari Tuhan yg satu. Walaupun ada banyak
Tuhan, ternyata semuanya bagian dari Tuhan yg satu. Itu arti dari
Bhinneka Tunggal Ika, suatu sistem politheistik yg sekaligus juga
monotheistik. Mengakui banyak Tuhan, tetapi juga menerima kenyataan
bahwa semua Tuhan-Tuhan itu ternyata merupakan bagian dari Tuhan yg
SATU. Karena semuanya merupakan bagian dari Tuhan yg satu itu, akhirnya
diskriminasi menjadi hal yg haram.



Yg halal adalah menerima perbedaan sudut pandang, dan yg haram adalah
membedakan perlakuan terhadap manusia karena sudut pandangnya berbeda,
atau sukunya berbeda, atau agamanya berbeda, atau jenis kelaminnya
berbeda, atau orientasi seksualnya berbeda. 



Tentu saja Bhinneka Tunggal Ika adalah sistem yg lebih oke dibandingkan
dengan sistem monotheistik yg dipraktekkan di Arab Saudi dimana
diskriminasi di segala bidang dipraktekkan. Kalau anda berpandangan
beda, atau agama anda beda, atau jenis kelamin anda wanita, atau
orientasi seksual anda homo, maka akan HALAL bagi anda untuk
didiskriminasi di Arab Saudi karena mereka disana tidak mengenal
Bhinneka Tunggal Ika. Mereka monotheistik sedangkan kita di Indonesia
politheistik sekaligus monotheistik.



Politheistik sekaligus monotheistik merupakan sist

[ac-i] Bola Api dari Timur yg jatuh di Utara

2009-01-23 Terurut Topik leonardo rimba





T = Di hadapan saya ada bola api warna merah kekuningan menyala, jatuh dari 
langit sebelah kanan. Dalam mimpi itu saya tidak melihat bolanya langsung, 
hanya lesatannya saja dari langit. Saya 'tahu' ujudnya, karena saya telah 
'menunggu' kejadian itu datang.

Saya menunjuk arah bola api itu jatuh: Utara. Jadi arah jatuhnya itu dari 
langit sebelah Timur (kanan saya).

Dalam mimpi itu, saya tinggal di area bukit. Dan saya melihat semua orang panik 
atas kejadian itu. Ada bencana di hadapan mata.

Di depan saya, di atas pagar (warna putih) ada bola cahaya warna biru muda 
terang. Cahaya yang begitu sejuk, tenang, dan damai.

Yang saya tahu dalam mimpi itu, akan ada tsunami besar yang disebabkan oleh 
jatuhnya bola cahaya pertama. Tetapi, bukannya lari, saya malah menyuruh
 semua orang masuk rumah saya dan mengunci semua pintu, karena ada yang mau 
menjemput kita semua.

Lalu saya melihat mobil mulai bergerak, dan mesti melewati jalan di pesisir 
pantai terlebih dahulu. Di pesisir itu sudah ada dinding tanggul yang katanya 
sih sudah tua sekali umurnya. Dalam susunan tanggul itu seperti ada 
kepala-kepala udang besar yang jadi bagian susunan. Susunan yang rapi.

Tsunami pertama datang, masih ombak besar saja. Saya dapat melihat ombak dari 
jauh. Mobil terus jalan, tidak terjadi bandang.

Lalu datang tsunami kedua, lebih besar. Arah datang sama, Utara. Bandang 
setinggi dada sampai leher di dalam mobil. Mobil terus jalan.

Tsunami ketiga yang paling tinggi. Saya bisa melihat perut ombak itu, warna 
biru kehijauan. Dan bandang hanya menyisakan ubun-ubun kepala saja. Dekat ke 
langit-langit mobil. Saya antara menahan nafas atau tidak bernafas, yang pasti 
saya (dan semua penumpang) hidup.

Mobil terus
 jalan. Lalu belok kiri, jalan menanjak. Terus ke arah bukit/ gunung baru. 
Semua selamat di sana.

Banyak pertanyaan saya, tetapi saya belum memiliki pertanyaan yang spesifik. 
Bila Mas Leo berkenan, bagilah saya pendapat di mana Mas Leo paling kuat 
rasakan.. Terima kasih Mas Leo.. :)

J = Terima kasih atas sharing mimpi anda yg sangat menarik ini.

Pertama saya akan mengartikan tentang bola api yg datang dari arah Timur, yg di 
mimpi itu letaknya di sebelah kanan anda, dan jatuh di arah Utara.

Arti dari mimpi tentu saja bisa bermacam-macam, tetapi saya mengartikan bahwa 
apa yg anda lihat memiliki konotasi politis. Api yg datang dari arah Timur itu 
berasal dari Amerika Serikat, dan dibawa oleh pemerintahan Partai Demokrat di 
AS di bawah Barack Obama. Jatuhnya di arah Utara, yg saya artikan sebagai Cina. 
Jadi, Cina akan mengalami "kebakaran" besar di dalam sistem politiknya yg 
sebenarnya kita semua sudah tahu. Semua pemerintahan non
 demokratik dan menginjak-injak HAM akan habis sedikit demi sedikit. Cina 
termasuk sedikit negara di dunia yg masih non demokratik dan menginjak-injak 
HAM, dan kalau "bola api" dari Amerika Serikat itu terbang, maka jatuhnya 
pastilah pada tempat yg paling membutuhkan reformasi, yaitu di Cina daratan.

Kenapa saya bilang bahwa bola api yg datang dari arah Timur itu berasal dari 
Amerika Serikat ? Jawab: Karena kita di Indonesia secara "normal" akan 
menghadap ke arah Utara, dan sebelah kanan kita atau arah Timur adalah Amerika 
Serikat. Utara merupakan simbol dari Cina atau Benua Asia bagi kita di 
Indonesia.

Ketika bencana atau reformasi besar-besaran di Cina itu terjadi, semua orang 
akan panik, tetapi anda tenang saja karena ada pagar putih di hadapan anda yg 
berdiri di atas bukit. Pagar putih itu simbol dari pembatas yg menyatakan bahwa 
anda sebenarnya tidak terkena. Walaupun semua orang panik, anda tahu bahwa anda 
aman saja karena ada pagar
 putih yg memisahkan diri anda dari bencana di Utara itu.

Jadi, anda berdiri di atas bukit yg memiliki pagar putih, bahkan ada bola 
cahaya berwarna biru terang yg terasa menyejukkan. Bola cahaya berwarna biru 
terang itu adalah sesuatu yg anda lihat sebagai suatu "pencerahan". Ternyata 
anda itu mengerti bahwa apa yg terjadi di hadapan mata anda tidaklah seperti yg 
orang lain kuatirkan. Orang-orang bisa panik melihat bola api berwarna merah 
kuning melesat dari arah Timur (Amerika Serikat) dan jatuh di arah Utara 
(Cina), tetapi anda sendiri memiliki bola cahaya "pencerahan" berwarna biru 
terang sehingga anda tidak panik melainkan tetap berjalan saja mengendarai 
mobil.

Ketika anda di dalam mobil akhirnya terjadi tsunami sampai tiga kali, semakin 
lama semakin besar. Tiga gelombang tsunami itu berasal dari Utara yg saya 
artikan sebagai Cina atau Benua Asia. Gelombang pertama biasa saja, gelombang 
kedua lebih besar, dan gelombang ketiga besar
 sekali sampai air naik ke ubun-ubun anda, tetapi anda dan teman-teman anda 
selamat.

Artinya juga sudah jelas bahwa Indonesia akan terkena bencana yg datang dari 
Utara yg dibawa oleh bola api dari Amerika Serikat yg jatuh dan terbakar di 
Cina. Menurut pengertian politis dan ekonomi, pembaharuan di Cina akan 
"berkobar" karena ada "sulutan" dari AS. Bola api merah kekuningan bera

[ac-i] George Bush Kebal Santet, Obama Juga

2009-01-21 Terurut Topik leonardo rimba

Friends, berikut tanya-jawab dengan topik "santet" yg berasal dari Milis 
Spiritual-Indonesia, semoga bermanfaat.

+

Mbak A di Jakarta pertama kali mengajukan pertanyaan, sbb:

Mas Leo, kalo dari tengkuk keluar jarum itu kenapa? Apa itu yang namanya 
santet? Sebenarnya saya enggak percaya sama yang namanya santet dan sejenisnya. 
Tapi sejak saya lihat sendiri jarum keluar dari tengkuk anak saya yang juga 
disaksikan oleh beberapa orang temannya, saya mulai mikir bahwa santet itu ada. 
Kejadiannya Desember 2006

Gimana cara deteksinya, jangan-jangan masih ada lagi barang yang nyangkut di 
badan anak saya. Apa bisa saya tahu apa maksud dan tujuan si pengirim santet 
itu tadi dan kira-kira siapa? Pertanyaan ini udah pernah saya tanyakan melalui 
FB, tapi enggak ada balasannya. Sebab itu saya coba tanya lewat millis, karena 
saya kepikiran terus tentang kejadian ini Terima kasih atas waktunya menjawab 
pertanyaan saya ini.

+

Nah, karena ditanya langsung di milis, mau tidak mau akhirnya saya jawab juga, 
begini jawaban saya:

Terus terang saya belum pernah menyaksikan sendiri jarum keluar dari tubuh 
manusia, walaupun saya pernah diceritakan oleh teman yg mengalaminya. Teman ini 
bilang bahwa ada orang yg bisa mengeluarkan jarum-jarum dari tubuhnya. Teman 
ini namanya Mbak V, dan dia memang sedang bermasalah. Terus ada yg mengajak 
untuk bertemu dengan seseorang yg disebut orang "pintar". 

Nah, si orang "pintar" ini, maybe karena saking pintarnya akhirnya bisa 
mengeluarkan berbagai jarum dan rambut juga dari tubuh Mbak V. Mbak V lalu 
stress dan telpon saya, minta ketemu. Pertanyaannya sama: Apakah ada yg santet 
? 

Saya jawab TIDAK. Tidak ada yg santet. 

"Lalu kenapa jarum dan rambut itu bisa keluar dari tubuh saya ?" tanya Mbak V. 

Saya jawab, karena orang "pintar" itu memang memiliki keahlian untuk 
mengeluarkan segala macam benda dari tubuh manusia. Benda-benda itu sebenarnya 
tidak ada di tubuh manusia, tetapi si orang "pintar" itu memiliki tricks untuk 
creates benda-benda semacam itu sehingga bisa terlihat keluar dari tubuh 
pasiennya. 

Ini suatu ilmu khusus yg bisa dipelajari juga kalau mau, dan mostly merupakan 
tricks, semacam sulap juga. Gunanya tentu saja untuk membantu manusia supaya 
merasa sembuh blah blah blah... Kalau orang merasa disantet, dan santetnya 
akhirnya keluar dalam bentuk jarum, beling, rambut, dsb... tentu saja orangnya 
akan bisa sembuh. 

Pedahal tidak ada yg masuk dan tidak ada yg keluar. Yg bermain disini cuma si 
orang "pintar" itu dengan kemampuannya untuk menjalankan tricks model itu. 
Mungkin teman-teman lainnya bisa menjelaskan dari sudut pandang yg berbeda, 
silahkan. 

+

Lalu Mbak DS di Amerika Serikat ikut nimbrung, tulisnya:

Ikut rembuk ya,

Iya betul yang disampaikan Mas Leo ini karena saya pribadi sudah pernah melihat 
cara seseorang yang dibilang "Orang Pintar" mengeluarkan benda-benda seperti 
itu dari dalam tubuh manusia.

Bahkan ketika orang itu berpaling ke saya, tau-tau dia juga mengusap satu 
anggota tubuh saya dan di ulu hati (waktu itu saya sedang mengandung anak 
pertama), melalui media telur yang dibawa saudara saya dari rumah... tau-tau 
keluar kalau dihitung ada 11 jarum yang sudah nampak berkarat keluar dari tubuh 
saya.

Menurut beliau, ada yang kurang suka dengan saya, dan terus bertanya apakah di 
kantor ada musuhlah, atau di sekitar rumah mungkin ada yang dengki dlsb.

Tapi itu tadi... saya tidak merasa apapun, dan sampai saat ini tidak 
mempercayai bahwa itu betul keluar dari tubuh saya, instink saya ketika itu 
berlangsung pun, saya merasa hanya seperti berhadapan dengan seorang pesulap 
yang handal.

Jadi saya setuju buanget dengan jabaran Mas Leo. Mending periksakan saja ke 
medis, dan yakinkan bahwa Tuhan jualah kelak yang menghindarkan kita dari 
segala penyakit bila kita memintanya

+

Lalu Mas W di Kota Solo ikut menimpali, sbb:

Mas Leo,

Di Barat banyak kasus bahwa material logam bisa berada di dalam tubuh, namun 
ternyata ketika diamati/dicermati sejak kecil, seorang anak dengan tidak sadar 
pernah memasukkan material dari luar ke dalam tubuh melalui mulutnya, cara 
mengeluarkan tentunya juga melalui operasi bedah. 

Seorang anak biasanya suka mencoba menghisap/memasukkan banyak hal ke dalam 
mulutnya. Di Barat banyak kasus-kasus material di dalam tubuh, namun proses 
masuknya adalah karena kebiasaan yg tidak disadari dari kecil. Waktu kecil saya 
suka menggigit selimut, sehingga bahan-bahan selimut pernah menyesaki paru-paru 
saya. 

Perlu kejujuran analisa dalam menyikapi hal-hal tsb.

+

Mas DP di Papua tanpa ragu membagi pengalaman pribadinya, sbb:

Mas Leo,

Sharing soal santet yang saya ketahui memang ada dan itu bantuan lewat jin. 
Jadi yang membawa jarum dll-nya kedalam tubuh adalah jin tersebut. Saya jg 
pernah mengalami beberapa kali membantu bahkan pernah juga bantu kepada Ibu A, 
saudara Mas Leo sendiri. Setelah Ibu A pulang dari rumah saya, saat saya makan 
siang 'diserang' ratusan lalat hijau. Bukan puluhan, tapi

[ac-i] Seandainya aku mati di pelukan WTS

2009-01-09 Terurut Topik leonardo rimba


T = Mas Leo, tadi aku angkat topik chatting "Seandainya aku mati di pelukan 
WTS".

Nah itu pertanyaan mendasarnya adalah: "Apakah aku akan diterima oleh Tuhan yg 
sama dengan Tuhan mereka yg merasa hidupnya "bener" ?"

Ada yg bilang tidak, tapi aku ngikuti aliran Mas Leo yg mengatakan bahwa kita 
semua menuju kepada wholeness; semua yg kita lakukan adalah peran, dan kita 
tidak mendefinisikan baik dan buruk.

J = Wow, terima kasih untuk pertanyaan yg sangat gamblang dan terus terang dari 
rekan saya di suatu kota di Jawa Tengah yg disini secara implisit mengaku terus 
terang mencintai WTS.

Dalam keadaan normal saya tidak tega untuk menggunakan istilah WTS. Istilah yg 
saya pakai dengan seksama adalah PSK, artinya Pekerja Seks Komersial which, in 
this case, bisa berarti wanita, pria, or trans-seksual (yg lebih beken as banci 
or bencong). 

Seks is netral, cuma digesek-gesek en berhadiah something di ujungnya. Bisa 
dilakukan secara berjamaah, berdua saja, maupun seorang diri dikala senggang 
dan merasa gelisah or geli-geli basah. 

Anda bertanya kepada saya tentang suatu keadaan hipotetis ketika anda mati. 
Anda bilang: 

"Apakah ketika saya mati saya akan diterima oleh Tuhan-nya orang yg merasa 
dirinya benar atawa yg dikenal sebagai orang-orang mukmin yg rajin beramal 
ibadah as well as menjauhkan diri dari WTS, PTS, BTS (Bencong Tuna Susila) dan 
lain sebagainya... or at least tidak melakukannya sampai ketahuan orang banyak 
seperti anda."

Untuk menjawab pertanyaan itu, seperti biasa saya akan mencabutkan kartu tarot 
bagi anda, bismillah !

Cards: I. the Magician - XV. the Devil - 4 of Swords

Artinya: Anda akan diterima oleh Tuhan yg sama itu tanpa pilih kasih. Baik anda 
suka bermain dengan WTS, PTS, BTS, atau bermain coli-coli sendiri dengan tangan 
anda, anda tetap saja akan diterima oleh God. Allah itu maha pengasih, dan 
memang image-nya itu penuh dengan hal-hal yg bertentangan.

Allah itu muncul sebagai figur tukang sihir yg sakti mandraguna as well as 
sebagai iblis yg juga sakti mandra guna, cuma dalam hal yg berkebalikan. 
Kebalikan itu adalah hal yg sama, cuma berada di sisi sebaliknya. Jadi seperti 
dua sisi dari mata uang yg sama.

For instance, pemelacuran manusia itu berlaku sejak Adam dan Hawa belom lahir 
dan nenek moyang kita masih berbicara dengan cara: nguk nguk nguk, ngos ngos 
ngos... menggunakan bahasa tubuh. No different than the orang utans or the 
doggies yg banyak berkeliaran especially di Bali. 

Kalo sudah mengendus, then the meaning artinya birahi mulai naik dan 
berjalanlah ritual courting ala manusia pra-sejarah. 

For your information, waktu itu belum ada SMS as well as Facebook dan segala 
macam piranti elektronik yg bisa digunakan untuk kirim-kiriman foto. Waktu itu 
ritual courting or pacaran itu berlaku instant. Kalau suka sama suka maka 
jadilah.

Tetapi karena ada proses evolusi, maka akhirnya lahirlah Tuhan yg menamakan 
dirinya Allah. 

Tapi, nama itupun sebenarnya merupakan penemuan belakangan juga, yg termasuk 
ultra modern sebenarnya karena aslinya namanya bukan Allah. Tetapi Nabi Musa 
muncul dan menuliskan bahwa Tuhan itu namanya Yehovah Elohim yg akhirnya 
ber-evolusi menjadi Allah.

Ini semua merupakan SIMBOL saja dari kesadaran yg adanya di dalam diri kita. 

We shall never part with the consciousness yg kita sebut sebagai Tuhan, God, 
Allah, or whomever we might call the name.

So, baik anda mati di pelukan WTS, PTS, BTS, ataupun sedang coli-coli by 
yourself, anda tetap akan diterima oleh Tuhan.

Tuhan, being a real Tuhan, is a Tuhan for orang bener maupun orang musyrik dan 
syirik seperti anda dan saya.

We are accepted by God when we accept ourselves. 

Tanpa harus mati di pelukan WTS pun kita sudah diterima di sisi Allah yg of 
course tidak perduli dengan segala macam amal ibadah yg cuma merupakan konsep 
buatan manusia belaka saja yg tujuannya agar bisa mengontrol kita agar bisa 
menjadi manusia munafik yg, insyaallah, bisa setiap tahun potong kambing sambil 
berteriak bahwa Allah is great.

Pedahal Allah yg seperti itu cuma konsep doang.

The real Allah lives in your consciousness, in my consciousness, in the 
consciousness of everybody, including the WTS who, in my opinion is no 
different than you, me, and everybody else. 

Apa bedanya antara saya, anda, dan mereka yg bekerja sebagai pekerja seks 
komersial ? 

Tidak ada bedanya lah. Kita juga jualan kok, walopun tidak harus dibayar 
langsung dengan mata uang.

Saya sendiri lebih suka dibayar dengan fasilitas yg gimana gituh, something 
like barter. Yg penting suka sama suka... 

Asal bayarannya en servisnya memuaskan, pastilah Tuhan akan menerima anda. Dan 
Tuhan akan menerima anda di sini dan saat ini saja, always di sini dan saat ini 
saja.

Leo
Milis Spiritual Indonesia .






  Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[ac-i] Indonesia dalam 10 Tahun Mendatang

2009-01-06 Terurut Topik leonardo rimba
T = Mas Leo, karena pernah diramal dengan keahlian anda, saya jadi
ketagihan nih! Mohon info bagaimana sih nasib bangsa dan negara
Indonesia dalam dekade mendatang ? Keadaan sekarang kok makin ruwet dan
memprihatinkan. It seems there is no 'leader' now. We only have a
'manager'.



J = Dekade mendatang berarti 10 tahun kemuka, so it will be from
January 2009 until January 2019. Anda bertanya tentang nasib bangsa dan
negara Indonesia dalam periode tersebut yg akan saya lihat melalui
kartu tarot berdasarkan prinsip sinkronisitas. Ada yg bertanya kepada
saya, so saya percaya aja bahwa the answer has already been given me,
dan saya tinggal cuap-cuap aja or, in this case, tinggal ketak ketik
aja...



Tapi sebelum pertanyaan itu saya jawab, saya akan explore dulu komentar
anda yg sangat intriguing alias mengutik hati nurani saya yg
akhir-akhir ini rasanya agak gimana gituh, maklumlah banyak orang yg
kebakaran jenggot melihat Israel melakukan agresi ke Jalur Gaza di
Palestina, pedahal kalau orang Palestina menembakkan ratusan roket dari
Jalur Gaza ke wilayah Israel dan mengenai penduduk sipil, ternyata
semuanya tenang-tenang saja tuh. Palestina itu urusan orang, bukan
urusan kita. Walaupun skripsi saya di Jurusan Ilmu Politik, FISIP UI,
tentang deklarasi kemerdekaan Palestina, akhirnya saya sadar bahwa
urusan kita itu Indonesia dan bukan tempat dan orang lain, apalagi yg
orang-orangnya gimana gituh, pokoknya very ribet dehh !!



Anda membuat statement: "It seems there is no 'leader' now. We only
have a 'manager'". Jadi, menurut anda bahwa Indonesia tidak memiliki
seorang pemimpin saat ini, kalaupun ada maka yg ada itu cuma manager
belaka. Dengan kata lain, biarpun jabatannya Presiden RI, tetapi
ternyata dia itu cuma "manajer" dan bukan pemimpin bangsa.



So, pertanyaannya adalah: "Apakah Presiden RI cuma seorang 'manager'?"



Cards: Queen of Cups - Queen of Wands - Ace of Cups



Artinya: Semua orang bisa melihat bahwa memang Presiden RI yg sekarang
bukan seorang pemimpin melainkan "manajer" saja. Tanpa harus mengikuti
penataran kepartaian politik yg gimana gituh ternyata tebakan anda
sudah tepat dan benar bahwa secara kasat mata semua orang melihat bahwa
Indonesia ternyata tidak memiliki pemimpin bangsa. Tetapi, disini juga
terlihat bahwa ternyata ada batu dibalik udang. Yg menjadi udang itu
ternyata si "manajer" dan bukan si Presiden. Si Presiden RI ingin
menjadi udang tetapi ternyata orangnya itu terlalu pemalu karena merasa
minder dan tidak kompeten. Akhirnya si Presiden RI berlindung dibalik
batu saja dengan tetap memegang harapan yg tetap tinggal harapan, yaitu
ingin menjadi pemimpin or leader yg ternyata tidak juga kesampaian
bahkan ketika mendekati akhir jabatannya di saat ini. Siapa yg salah
ayo?



Anda bertanya: "Bagaimana sih nasib bangsa dan negara Indonesia dalam dekade 
mendatang?"



Cards: 6 of Swords - 4 of Swords - XVI. the Tower



Artinya: Dalam 10 tahun ke depan Indonesia akan menuntaskan apa yg
selama ini telah dimulai. Kalau reformasi dalam bentuk tanggung bisa
ditolerir di tahun 2008 dan bahkan awal 2009, maka dalam 10 tahun ke
depan segala macam yg tanggung-tanggung itu akan dituntaskan. Kalau
harus ada rule of law, maka penegakannya itu akan dituntaskan dalam
waktu 10 tahun ke depan. Kita tahu bahwa rule of law itu harusnya ada,
tetapi sampai sekarang teorinya thok atau cuma basa-basi. Dalam 10
tahun ke depan, segala macam basa-basi itu akan dituntaskan sehingga
menjadi BUKAN basa-basi... (memangnya cuma Tukul.yg bisa menambahkan
kata "bukan", ya gak? ya gak?).



Nasib bangsa yg serba tanggung saat ini akan tuntas mencapai posisi
optimal untuk menjadi terpuruk dan tidak bisa bangkit lagi atau vice
versa, yaitu melompat memasuki abad POST Modern dan tinggal landas
bersama bangsa-bangsa beradab lainnya di seluruh dunia. Setelah
semuanya itu tuntas, maka akan ada sesuatu yg datang tiba-tiba dan
tidak berani diharapkan oleh kita saat ini. Makanya saya bisa bilang
bahwa artinya nasib itu bisa tiba-tiba melonjak ke atas dan memasuki
dimensi luhur yg gimana gituh, something like abad keemasan, atau
bahkan kebalikannya... Kebalikannya itu adalah memasuki abad jahilliyah
alias merajalelanya kejahilan orang-orang yg ingin petantang petenteng
membawakan pesan dari Allah pedahal itu cuma pesan dari jidat orangnya
sendiri saja.



Karena anda bertanya secara umum, maka jawaban saya juga umum. Secara
umum saya bisa katakan bahwa dalam 10 tahun ke depan Indonesia akan
menuntaskan 40% lagi dari apa yg telah dimulai. Saat ini baru 60% dari
dasar-dasar Indonesia POST modern yg diletakkan. Dalam 10 tahun ke
depan kita akan mengebut dan menancapkan another 40% of what is
required untuk tampil sejajar dengan negara-negara maju yg menghormati
HAM (Hak Azasi Manusia).



Setelah itu kita capai, ternyata akan ada sesuatu yg muncul yg mungkin
membawa kebaikan atau keburukan. Keterpurukan total yg tidak bisa
bangkit kembali, atau lepas landas total ke era POST Modern sehingga
tidak bisa lagi digoyang-goyang

[ac-i] Penglihatan di Penghujung 2008

2009-01-03 Terurut Topik leonardo rimba
T = Mas Leo, saya mau tanya nih. Saya tadi malem mengalami sesuatu
yang saya terima sebagai sebuah penglihatan, sebuah vision, tapi saya
nggak ngerti artinya. Saya ngerti dikit, tapi saya belum bisa
mencernanya secara utuh. Mungkin Mas Leo bisa bantu saya? Ceritanya
gini, ...

Tadi malem, saya masuk kamar jam 12 lebih dikit. Sebelum tidur saya
meditasi, dan saya mengalami sesuatu yang menurut saya bukan mimpi.
Saya merasa saat itu saya sadar, tidak tidur. 

Saya merasa melihat diri saya sendiri dalam sebuah ruangan buesar di
dalam goa batu. Ruangannya buesar, dindingnya berwarna kuning emas.
Saya melihat diri saya sendiri dari kejauhan sedang berjalan di sebuah
jalan sempit mepet tembok di sebelah kirinya dan jurang di sebelah
kanannya. Lebar jalannya kira-kira 2 meteran lah. Jalan itu menanjak
naik, dan saya melihat diri saya sendiri dari sisi sebelah kanan 'saya'
yang di sana, sedang berjalan mendaki jalan itu. Nggak curam sih
naiknya. Landai, tapi arahnya naik. Can you imagine that? Saya melihat
diri saya sendiri dari kejauhan sedang berjalan naik ke arah kanan
dalam sebuah ruangan besar dalam goa yang dindingnya berwarna kuning
emas.

Nah di situ saya seperti ngomong sama diri saya sendiri dan Tuhan, gini, "I 
understand. God, I understand. Tuhan, aku ngerti."

Lalu setelah itu saya melihat sederetan wayang kulit yang ditata dalam
sebuah tempat yang bertingkat seperti tangga gitu, warna panggungnya
coklat kayak karton, susunannya: wayang yang di sebelah kiri dipasang
menghadap ke sebelah kiri saya dan yang kanan menghadap ke sebelah
kanan saya. Saya nggak apal wayang, tapi satu yang jadi fokus saya
adalah wayang yang di tengah yang menghadap ke kiri, mukanya item dan
kesannya cowok. Agak gede gitu, kira2 tinggi 60 senti. Nggak tau sapa. 

Nah lalu tiba-tiba 'panggung' tempat wayang itu ditata bergetar hebat
sekali. Lalu saya mendengar suara yang bertanya pada saya, "What do you
see?"

Saya jawab, "Saya melihat gempa!"

Waktu itu sempat terbetik juga pikiran, mungkin bukan gempa tapi hanya
getaran panggung yang hebat. Tapi suara itu nggak protes waktu saya
jawab saya melihat gempa. 

Lalu suara itu tanya lagi, "Apa lagi yang kamu lihat?"

Karena saya melihat wayang itu khas Jawa saya jawab, "Saya melihat Jawa!"

Lalu suara itu menyuruh saya gini, "Make a choice!"

Suara itu menyuruh saya memilih di antara wayang-wayang itu. Saya
merasa saya memiih wayang yang berada di pojok kanan dengan cara
menengok ke arah itu. Anehnya, wayang yang saya lihat itu tidak seperti
wayang yang lain. Waktu itu wayang yang lain jadi terlihat seragam
kayak balok-balok kayu kecil ukuran tinggi 10 senti gitu, dan di ujung
kanan ada lima bentuk 3 dimensi dari kayu yang saya liat, kayak wayang
Sunda gitu, tapi kecil-kecil, warnanya coklat muda kayak diplitur gitu.
Bentuknya ada yang tinggi ada yang bulet pendek, dll.

Saya belum ngeh sampai suara itu bilang lagi sama saya, "Hmm, Punakawan. Good 
choice!"

Saya baru ngeh, iya itu emang bentuk punakawan. Yang saya liat jelas
itu yang tinggi satu, mungkin Petruk atau Gareng dan satu yang pendek
bulet, mungkin Bagong atau Semar. Eh, saya baru sadar sekarang, itu
katanya Punakawan tapi kok lima ya? Punakawan kan cuma empat ya? Apa
saya salah liat ya?

Habis itu, saya kembali diperlihatkan panggung wayang yang tadi. Dan
saya melihat getaran panggung itu makin hebat. Suara itu tanya lagi,
"What do you see?"

Saya jawab, "Saya melihat gempa makin hebat!" 

Lalu saya diperlihatkan Candi Borobudur yang keliatan dari kejauhan, keliatan 
kecil gitu.

Suara itu tanya, "Apa yang kamu lihat?"

Saya jawab, "Saya melihat Borobudur. Candi Borobudur!"

Habis itu saya seperti mau diperlihatkan banyak hal lain lagi, tapi
saya menolak. Saya bilang, "Udah Tuhan, udah! Udah cukup! Udah cukup!"

Jujur waktu itu saya takut. Saya takut kalau-kalau ini sebuah ramalan
tentang kejadian buruk yang akan terjadi. Saya menolak, tapi sepertinya
saya terus ditekan untuk melihat. Saya menolak terus, dan akhirnya saya
hanya diem aja dan diem, nggak diperlihatkan apa-apa lagi. Saya diem
sejenak sebelum akhirnya saya membuka mata saya dan ternganga,
bertanya-tanya apa yang baru saja saya alami.

Saya lalu SMS mengirim kata-kata kunci dalam mimpi saya ke seorang
teman saya in case saya bangun tidur nanti lupa. Lalu saya inget saya
punya HP yang bisa buat ngerekam suara, lalu saya rekam apa yang saya
lihat barusan dalam bentuk suara. Waktu saya selesai merekam, waktu
menunjukkan jam 1 tepat. Jadi seluruh penglihatan tadi saya terima
hanya dalam waktu kurang lebih 45 menit.

Saya bertanya-tanya apa arti dari yang barusan saya alami.
Kadang-kadang dalam hal mimpi saya bisa langsung ngeh, dhong arti mimpi
saya, tapi kadang-kadang juga butuh mengalami sesuatu dulu baru saya
ngeh. Dan seperti biasanya, selalu ada kepingan-kepingan puzzle yang
menyatu.

Siang sebelumnya saya membaca di sebuah blog, lupa di mana, topiknya
juga nggak ada hubungannya dengan mimpi saya, tapi yang langsung
nyanthel waktu itu adalah kata-kata yang 

[ac-i] Peace for all, without discrimination based on anything

2008-12-28 Terurut Topik leonardo rimba
Dua hari lalu saya menulis:

"Kalau mengikuti cerita-cerita legenda atau mitos, maka Lemuria itu
isinya manusia yg terlalu pasif, Atlantis itu manusia yg terlalu aktif,
so dari ekstrim ke ekstrim. Yg jelas, di setiap era peradaban kita
memiliki peluang atau kesempatan untuk berkiprah sebebas-bebasnya
melalui berbagai macam eksperimen."

Lalu seorang teman bertanya:

"Maksud postingan (notes) ini... would u mind explaining in d way u like most 
^^ ? it's fine with me."

Yg akan saya jawab sbb:

+

Menurut sebagian kalangan, Lemuria adalah peradaban pertama yg ada di
atas bumi ini, para manusianya adalah mereka yg sifatnya terlalu pasif
dan selalu berusaha untuk menghindari konflik dengan para makhluk yg
ada di atas bumi pada saat itu. Jadi, penduduk Lemuria sering
diibaratkan sebagai peri yg tidak tampak di permukaan bumi, melainkan
hidup di dalam bumi, di lorong-lorong yg dibuat sambung menyambung,
dengan pos-pos pengintai di tempat-tempat strategis untuk mengamati
kegiatan di atas bumi. Di atas bumi hidup makhluk-makhluk purba seperti
Dinosaurus dan sebagainya yg so jelas seram sekaleh...

Lemuria lalu musnah, tenggelam ke dasar laut. Sebagian pengungsi dari
Lemuria kemudian mendirikan peradaban kedua yg dikenal sebagai
Atlantis. Atlantis ini memiliki manusia yg bersifat kebalikan dari
Lemuria. Kalau Lemuria sifatnya pasif, maka Atlantis berisikan manusia
yg hyperactive, mengandalkan kekuatan supranatural as well as natural
untuk menguasai alam sekitar. Lalu ego meraja-lela dan terjadi
perebutan kekuasaan untuk menguasai alat pemusnah massal yg konon
berupa suatu kristal raksasa pembangkit energi yg gimana gituh. Dalam
perebutan kekuasaan ini sang kristal meledak dan menghancurkan benua
Atlantis yg lalu tenggelam ke dasar lautan.

Peradaban kita yg sekarang adalah yg ketiga kalau menurut mitos ini.
For your information, yg namanya "mitos" sebenarnya cuma hikayat half
truths, ada kebenarannya walaupun banyak juga isapan jempolnya. So,
Lemuria mungkin pernah existed, dan manusianya mungkin masih berupa
setengah hewan, yg jelas lebih hewani (or lebih manusiawi even ?)
daripada sebagian manusia yg memiliki ego dan teknologi seperti mereka
yg hidup di peradaban berikutnya, yaitu Atlantis.

Atlantis memiliki ego dan teknologi as well as agama. Agama orang
Atlantis adalah penyembahan energi yg gimana gituh. Nama Tuhan disana
bukan Allah which is oke-oke saja karena Allah itu baru muncul
belakangan, jauh setelah bumi ini tercipta. Allah juga merupakan mitos
yg bahkan lebih extravagan daripada mitos Lemuria dan Atlantis karena
Allah meng-klaim menciptakan langit dan bumi yg umurnya sudah entah
berapa ribu juta tahun ini. Pedahal, kita semua tahu bahwa paling tua
Allah itu usianya 5,000 tahun, yaitu tidak lebih tua dari Nabi Musa yg
"menganyam" segala macam kisah penciptaan manusia di Taman Firdaus dan
lain sebagainya, termasuk kisah perjalanan Nabi Ibrahim blah blah
blah... yg semuanya ditulis oleh Musa, seorang yg sangat terpelajar dan
terdidik di istana Firaun Mesir.

Musa adalah seorang manusia yg menciptakan suatu sintesa yg akhirnya
melahirkan agama-agama Timur Tengah (Yahudi, Kristen, Islam, dan segala
macam derivative-nya, termasuk Ahmadiyah blah blah blah...). Di India
ada juga para brahmana yg menciptakan agama-agama Hindu yg akhirnya
melahirkan agama Buddha juga dan segala macam derivative-nya seperti
Zen, blah blah blah... Di Amerika Pre-Columbus juga ada agama-agama
asli. Di Cina agama aslinya adalah Tao dan Konghucu. Di Jepang agama
aslinya disebut Shinto. Di Indonesia agama aslinya adalah yg sekarang
dikenal sebagai Kejawen dan segala macam alirannya, plus berbagai macam
agama-agama kafir lainnnya di luar Pulau Jawa.

So, kisah tentang peradaban manusia adalah kisah sambung menyambung
bersifat half truths tentang bagaimana manusia tercipta, tentang
bagaimana ada sang pencipta, tentang segala macam perbuatan halal dan
haram blah blah blah... yg semuanya merupakan IDE belaka. Karena ide
akhirnya kita mengenal istilah "ideologi". Ideologi is none other than
ideas yg disembah maybe sepuluh kali sehari, lengkap dengan segala
macam ritual berupa hari raya, dsb... Agama-agama itu semuanya ideologi
karena manusianya biasanya akan lupa daratan dan tidak menggunakan akal
pikirannya karena akan tertutup oleh segala macam "roh" yg dikirimkan
oleh Allah atau siapapun yg dianggap sebagai Dewa or Dewi di ideologi
itu. 

Nah, kita sebagai suatu peradaban sudah bergerak dari ekstrim ke
ekstrim. Lemuria dengan agamanya yg ekstrim pasif. Atlantis dengan
agamanya yg ekstrim aktif. Dan era kontemporer sekarang yg mungkin
bermula sejak 10,000 tahun yang lalu dengan peradabannya yg terkadang
pasif, terkadang aktif, dan terkadang fanatik juga, dan terkadang
bahkan bisa belajar juga dari kesalahan sendiri di masa lalu.

Kalau kita mau, maka kita semua bisa menggabungkan apa yg terbaik dari
ide-ide yg kita miliki. Kita tahu bahwa segalanya merupakan buatan
saja, bahkan ide tentang Allah, bahkan ide tentang agama yg terakhir
d

[ac-i] Mencari Tuhan

2008-12-21 Terurut Topik leonardo rimba
T = Mas Leo, terima kasih banyak atas catatan di facebooknya, terutama diskusi 
dalam posting dengan subject: "Dari Brahmacarya sampai Lia Eden". Itu yang 
selama ini kucari-cari. 

Sebenarnya penjelasan ttg Tuhan dalam kesadaran manusia udah lama kubaca. Cuma 
untuk memahaminya secara mendalam dan menginternalisasinya masih sulit. Pijakan 
awalnya tidak ada. 

Jadi tengok kiri dan kanan kok tidak ada penjelasan. Baca berbagai literatur 
juga tidak ada jawaban yang pas. Memahami dengan menjalankan ritual ibadah juga 
belum paham juga. 

Apalagi ditambah persoalan yang menempatkan aku dalam situasi yang tidak fair. 
Katanya dalam Islam semua manusia sama tapi yang terjadi perempuan diperlakukan 
sebagai objek. 

Habis-habisan rasanya mencari jawaban dimana Tuhan yang adil. Rasanya seperti 
ditinggalkan dan dikhianati Tuhan. Keimanan jadi diobrak-abrik, karena selama 
ini doa-doaku terjawab dengan keajaiban-keajaiban. Siapa yang tidak bingung dan 
marah dibiarkan hidup tanpa pegangan. Mencari dalam diri sendiri juga tidak 
ketemu. Akhirnya kosong ...

Kok ya ujug-ujug muncul satu-persatu jawaban. Awalnya cuma sepotong saja yang 
masuk. Eh kok cukup mengena. Terus mencari lagi, ketemu lagi sepotong... Jadi 
seperti mulai menyusun puzzle. 

Cuma masih gamang karena dasarnya belum ketemu, tapi mulai semangat untuk 
mencari. Eh ya memang waktunya udah menemukan yang dicari, dan muncul dasar 
dari semuanya. Dan jadi mulai membuka filefile di Milis Spiritual Indonesia, 
juga e-booknya Mas Leo untuk melengkapi puzzle yang belum utuh. 

Mulai tentram karena yang kosong sudah mulai terisi, cuma memang masih harus 
berhadapan dengan benturan-benturan lain. Terutama dengan orang-orang yang 
berkutat dengan syariat. 

Ya sudah memang ini proses awal menuju sesuatu. Rasanya malu hati juga udah 
marah dan ngamuk dengan kondisi yang tidak jelas. 

Jawaban-jawaban yang kutemukan itu ternyata membuat persoalan yang muncul 
menjadi suatu karunia yang harus disyukuri. Tanpa persoalan tersebut aku tidak 
akan menemukan Tuhan yang memang ada dalam kesadaran manusia. 

Ojo diguyukarena ketinggalan jaman banget prosesku untuk menemukan Tuhan. 
Walah aku bakal dituduh jadi Lia Eden ke 2 atau pengikut Syeh Siti Jenar. 

Yang aneh dalam perjalanan hidupku ternyata aku sudah punya buku ttg Syeh Siti 
Jenar yang dibeli tahun 1998. Saat beli, dho mlerok dan komentar macam karena 
terkesan negatif. Wis ah, aku arep jadi pengikutnya Syeh Lemah Abang yaitu 
menjadi Tuhan.

J = Terima kasih untuk sharing yg rasanya gimana gituh dari Mbak X, seorang 
wanita yg selama ini merasa sudah dizolimi dengan bebas merdeka oleh pria yg 
berbekalkan syariat yg konon diridhoi oleh Allah yg sebenarnya cuma konsep 
doang dan asalnya dari padang pasir yg jauhhh... sekaleh dari Indonesia. 

Ya, Allah itu cuma istilah saja, dan merujuk kepada kesadaran yg adanya di 
dalam diri setiap manusia. Kita sadar bahwa kita sadar, dan kesadaran di dalam 
diri kita itu TAHU bahwa kita sadar. Itulah kesadaran Illahi atau God 
consciousness yg bisa diasumsikan tidak diciptakan dan tidak akan mati. 

Cuma itu saja, kita sadar bahwa kita sadar. We are aware of being aware. 
Rumongso.

Tetapi mereka yg berbekalkan syariat memang sifatnya gimana gituh... maunya 
menginjak-injak kaum wanita yg diharuskan untuk patuh kepada kaum pria dengan 
alasan bahwa Allah suka wanita yg menurut kepada pria blah blah blah... pedahal 
Allah yg model gituan cuma buatan saja, dan buatan manusia penghuni padang 
pasir di masa lalu. 

Agama-agama itu semuanya buatan manusia dan kalau kita sudah tidak suka lagi 
memang bisa ditinggalkan. Tinggalkan sajalah. Biarkan saja mereka terus 
bergulat dengan segala konsep tentang Allah dan syariat-Nya yg cuma permainan 
kata.

Kita yg hidup di masa kesetaraan gender dimana HAM semua manusia sudah 
dihormati dan dipertahankan. Kita memiliki HAM untuk meninggalkan agama-agama 
yg masih mempraktekkan diskriminasi gender. In this case, diskriminasi gender 
yg lebih parah karena mengatas-namakan Allah yg cuma konsep doang.

Of course mereka bisa bilang bahwa ada Malaikat Jibril yg datang dan memberikan 
ayat-ayat blah blah blah... yg lalu dibukukan menjadi kitab suci dan lalu 
dipakai sebagai pegangan.

But don't be afraid kalau mereka bilang bahwa ada Jibril yg datang karena kita 
tahu bahwa Jibril memang SUKA datang kepada manusia-manusia yg sedang stress 
berat.

Contohnya adalah Lia Eden yg kita semua tahu sudah mengaku terus terang 
didatangi oleh Malaikat Jibril. Apa bedanya antara Lia Eden dan para nabi dari 
masa lalu yg juga mengaku didatangi oleh Malaikat Jibril? 

Jawab: Tidak ada bedanya. 

Semuanya manusia biasa saja yg, maybe, sedang stress. Dan karena sedang stress 
maka datanglah "Jibril" yg membawa ayat-ayat. 

Lalu si orang yg mengaku didatangi oleh Malaikat Jibril itu akan dizolimi oleh 
mereka yg ada di sekitarnya. Dianggap penipu, menyesatkan... dan sebagainya. 

So, persis bukan dengan apa yg dialami oleh Lia Eden sekarang ini ?

Tet

[ac-i] Dari Brahmacarya sampai Lia Eden

2008-12-18 Terurut Topik leonardo rimba
Brahmacarya artinya abstinence alias berpantang esek-esek. 

As far as I understand, kita BISA brahmacarya kalo memang tidak ada yg
bisa di-esek. Tapi, kalo kita lagi beruntung dan bertemu dengan
seseorang yg gimana gituh dan suka sama suka, then why not gitu lho!

Buat agama atau aliran kepercayaan tertentu, praktek brahmacarya yg
diartikan sebagai NON esek-esek merupakan suatu syariat. Yg namanya
kiat-kiat dari agama apapun adalah syariat, semua agama memiliki
syariat.

Dan kita juga tahu bahwa yg namanya syariat itu bukannya melepaskan
manusia untuk menjadi dirinya sendiri, malahan mengikat dan membebani
manusia sehingga menjadi semacam robot saja yg melakukan ritual demi
pahala blah blah blah... pedahal Allah itu cuma konsep buatan manusia
di jaman dahulu kala.

Ada agama yg memiliki ritual dan segala macam syariat buat menyenangkan
dewa-dewi blah blah blah... Ada juga yg menggunakan istilah untuk
menyenangkan Allah.

So, semuanya menjanjikan Angin Surga yg juga bisa dibilang  sebagai Angin 
Nirwana.

Di Sulawesi Selatan namanya Angin Mamiri yg setahu saya tidak bisa
jalan kalau tidak dipasang seperti dengan jelas bisa didengar dari bait
lagu "Angin mamiri kupasang, blah blah blah..."

Saya sendiri berpendapat bahwa konsep brahmacarya yg diartikan sebagai
non esek-esek termasuk jenis pembodohan massal juga karena menjadi
seorang selibat tidak otomatis meningkatkan spiritualitas seseorang.
Ngesek atau tidak ngesek secara fisik has no spiritual value whatsoever.

Ngesek is netral, sama saja seperti makan dan minum. Habis makan dan
minum kita akan kenyang sampai akhirnya lapar lagi. Sex is also like
that, cuma memang memerlukan partner yg syariatnya cuma satu yaitu suka
sama suka.

Bisa juga dilakukan seorang diri saja, namanya swalayan alias self
service dengan hasil akhir yg sama yaitu meletusnya "kawah berapi" yg
lalu dibersihkan dengan seksama plus ucapan alhamdulilah, kalau mau.

J. Krishnamurti tidak mempraktekkan brahmacarya, dia ngesex dengan
istri sahabat baiknya selama bertahun-tahun. Osho Rajnesh tidak
mempraktekkan brahmacarya. Osho malah boleh dibilang free sex;
pengikutnya juga banyak yg free sex yg menurut saya ok saja selama
semuanya didasarkan atas suka sama suka.

So, brahmacarya secara fisik tidak bernilai secara spiritual. Yg
mungkin bernilai secara spiritual adalah brahmacarya secara rohani.
Jadi, dengan kata lain, kita tetap saja akan bisa meditasi dan mencapai
samadhi walaupun sedang nge-sex. Ya gak? Ya gak?

On the other hand, kalau membahas tentang syariat agama, maka
domain-nya itu memang agak sedikit berbeda karena syariat agama
mengiming-imingi dengan Sorga dan Neraka, as well as memakai kata
"Allah" yg menurut saya berimplikasi penipuan.

Kenapa berindikasi penipuan? Karena setiap orang BISA membuat peraturan dan 
bilang bahwa itu syariat dari Allah.

Pedahal peraturan itu dibuat oleh manusianya sendiri, dan bahkan Allah disitu 
merupakan konsep buatan si manusia itu sendiri.

It's very SIMPLE to make a religion.

Sangat mudah sekali untuk membuat agama. Anda tinggal bilang bahwa
Allah menyuruh anda potong kambing, atau jiarah ke tanah merah, atau
tanah item, whatever... as simple as that.

Pada pihak lain, merupakan HAM bagi setiap orang untuk percaya kepada
agama apapun atau untuk tidak percaya kepada agama apapun, atau bahkan
untuk menciptakan agama apapun dan menjalankannya sendiri.

Selama tidak bertentangan dengan ketertiban umum, segalanya itu bisa saja 
dilakukan karena ini berada di DOMAIN PRIBADI.

Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya menerapkan prinsip HAM Universal 
seperti itu.

Jadi tidak akan ada pemaksaan agar orang mengikuti ajaran atau syariat
agama tertentu karena orang disana sudah tahu bahwa segalanya itu
buatan saja, walaupun memang tetap saja membawa-bawa nama Allah yg
disana disebut sebagai God.

Then what about the ayats ? The ayat-ayat suci?

We also know bahwa yg namanya ayat-ayat yg disucikan itu selalu keluar lewat 
mulut atau tulisan tangan manusia.

Yg berbicara itu selalu manusianya sendiri, walaupun manusia itu BISA
mengaku dibisikin oleh malaikat atau Allah atau apapun nama yg
disebutnya, yg juga tidak akan menjadi masalah.

Yg penting kita TAHU bahwa yg berbicara itu selalu manusianya sendiri, walaupun 
mengatas-namakan apapun.

Kalaupun manusia itu bilang ada "malaikat", tetap saja yg bicara kepada
manusia-manusia lainnya itu si manusia yg merasa bertemu "malaikat" itu
sendiri. Jadi, manusia itu merasa bertemu dengan "malaikat", dan hasil
pertemuannya itu dilaporkan kepada manusia-manusia lainnya.

Dengan kata lain, yg bicara kepada orang-orang lain dan akhirnya
menjadi ayat yg disucikan ya tetap saja orang itu sendiri dan BUKAN
malaikat.

Segala macam ayat itu keluar dari mulut manusia, dalam hal ini manusia
yg mengaku bertemu dengan "malaikat" yg menyampaikan ayat-ayat itu.

Dan "malaikat" itu siapa lagi kalau bukan figment dari KESADARAN di
diri si manusia itu sendiri yg tidak ada bedanya dengan kesadaran di
dalam diri setiap ma

[ac-i] Undangan Kegiatan LGBT

2008-12-04 Terurut Topik leonardo rimba
Friends, berikut saya FWD Undangan Kegiatan LGBT yg menurut saya SANGAT 
BERMANFAAT bagi nusa dan bangsa Indonesia as well as bagi HAM satu dunia. 
Silahkan anda langsung menghubungi panitia di alamat yg tercantum apabila 
tertarik untuk berpartisipasi.

Leo
Milis Spiritual Indonesia http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia 

+

Undangan:
Kami mengundang anda untuk hadir dalam acara:

16 Days Activism:
Our Sexualities, Our Genders, Our Bodies
~ Lesbian, Bisexual & Transgender RIGHTS

Yogyakarta, 10 Desember 2008

Dalam memperingati 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan dan DUHAM yang ke 
60, International Gay and Lesbian Human Rights Commission (IGLHRC) bekerjasama 
dengan organisasi LGBTIQ di Philipina, Thailand dan Indonesia akan mengadakan 
kegiatan bersama bertema: “Our Sexualities, Our Genders, Our Bodies ~ Lesbian, 
Bisexual & Transgender Rights”.

Kegiatan di Indonesia akan dilaksanakan di Yogyakarta dengan mengkampanyekan 
STOP KEKERASAN TERHADAP LESBIAN, BISEKSUAL & TRANSGENDER. Selain itu, dalam 
kegiatan ini akan disosialisasikan pula tentang Prinsip-Prinsip Yogyakarta 
(Yogyakarta Principles) yang dibuat oleh para ahli hukum dan HAM dari banyak 
negara termasuk Indonesia. Prinsip-Prinsip Yogyakarta ini adalah tatanan Hak 
Asasi Manusia yang mengatur tentang prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia terkait 
dengan keragaman orientasi seksual dan identitas gender. Prinsip-Prinsip 
Yogyakarta dibuat di Yogyakarta pada tahun 2006.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh:
LGBTIQ – Indonesia bekerjasama dengan International Gay and Lesbian Human 
Rights Commission (IGLHRC), Global Fund for Women dan HIVOS.

Waktu Kegiatan:
Rabu, 10 Desember 2008

Bentuk Kegiatan:

1. Pers Conference
Pembicara yang mewakili penyelenggara kegiatan ini adalah:
1. Edith, Koordinator Team Yogya
2. Agustine Koordinator Event
3. Grace Poore (IGLHRC)
4. Ging Cristobal (IGLHRC)

Waktu: 09.00 – 10.00 WIB
Tempat: Benteng Vredeburg. Jl. Jendral Ahmad Yani No. 6, Yogyakarta

2. Aksi Damai
Aksi Damai ini bertema: “Our Sexualities, Our Genders, Our Bodies ~ Lesbian, 
Bisexual & Transgender Rights”. Kegiatan dilakukan di Tugu-Malioboro dengan 
membagikan bunga dan stiker STOP KEKERASAN TERHADAP LESBIAN, BISEKSUAL & 
TRANSGENDE kepada masyarakat sekitar. Peserta aksi adalah LGBTIQ dari seluruh 
Indonesia dan perwakilan organisasi-organisasi Perempuan, HAM, HIV/ AIDS dan 
Pluralisme. Jumlah peserta aksi 100 orang.

3. Dialog Publik dan Launching buku saku Prinsip-Prinsip Yogyakarta (translate)
Dalam rangka mensosialisasikan Prinsip-Prinsip Yogyakarta yang ditranslate dan 
diterbitkan oleh Ardhanary Institute, maka akan dilakukan kegiatan dialog 
publik dan launch “Prinsip-Prinsip Yogyakarta”. Dalam dialog public dan launch 
ini di undang beberapa pembicara nasional yang berkompenten untuk membahas dan 
mendiskusikan Prinsip-Prinsip Yogyakarta, untuk selanjutnya para pembicara ini 
akan menjadi kelompok pendukung untuk mensosialisasikan Prinsip-Prinsip 
Yogyakarta kepada pemangku kebijakan di tingkat nasional.

Tema Dialog Publik: Penegakan HAM LGBTIQ di Indonesia

Sessie I:
Kekerasan terhadap LGBTIQ
1. Dede Oetomo (Pendiri GAYa Nusantara): realitas kekerasan yang dihadapi 
LGBTIQ sebagai bagian dari masyarakat Indonesia
2. Neng Dara (Komnas Perempuan): Aktivis LGBTIQ sebagai Human Rights Defender
3. Kepolisian Republik Indonesia: Sikap Kepolisian terhadap Kekerasan yang 
dialami oleh LGBTIQ.
4. GKR Hemas (Anggota DPD): LGBTIQ sebagai bagian dari Pluralisme

Moderator: Masruchah (Sekjen Koalisi Perempuan Indonesia)

Sessie II
Keragaman Orientasi Seksual dan Identitas Gender sebagai HAM
1. Ifdal Kasim (Ketua Komnas HAM): Pemenuhan HAM di Indonesia bagi warga 
negaranya.
2. Rudi Mohammed Rizki (Penanda tangan Yogyakarta Principles): Sharing the 
Yogyakarta Principles
3. Nursyahbani Katjasungkana (Kartini Networking): Kebijakan di Indonesia 
terkait LGBTIQ
4. Departemen Hukum dan HAM RI: Peranan Negara dalam Penegakan HAM di Indonesia

Moderator: Damairia Pakpahan

Waktu: 10.00 – 15.00 WIB
Tempat: Benteng Vredeburg. Jl. Jendral Ahmad Yani No. 6, Yogyakarta

4. Launching banner
Setelah banner di launch di Thailand dan Phillipina, maka akan di launch pula 
di Indonesia (Yogyakarta). Launch banner ini akan dimeriahkan dengan musik 
tradisional Jawa.

Usai Lauch banner dilanjutkan dengan sambutan dari:
- Koordinator Kegiatan (Ardhanary Institute)
- Kanjeng Gusti Ratu Hemas
- Grace Poore (ILGHRC)
- Rudi Mohammed Rizki (Penanda Tangan Yogyakarta Principles)
- Ifdal Kasim, Ketua Komnas HAM
- Masruchah (Sekjen Koalisi Perempuan Indonesia)
- Perwakilan LGBTIQ Indonesia
- Perwakilan LGBTIQ International
Waktu: 15.00 – 17.00 WIB
Tempat: Benteng Vredeburg. Jl. Jendral Ahmad Yani No. 6, Yogyakarta

5. Art Perfomance:
Untuk memeriahkan kegiatan ini maka akan dilaksanakan Art Perfomance yang 
dipersembahkan oleh:
1. Ardhanary Institute
2. GAYa Nusantara
3. Sanggar Seni Waria
4. Kebaya
5. Lesbian Benteng
6. Teater Mini Kata
7. LBT KPI DIY
8. De Marijan
9. 

[ac-i] Pengalaman Relijius menurut William James (Part 2)

2008-12-02 Terurut Topik leonardo rimba
Tulisan yang sangat mencerahkan Mas Leo, terima kasih. 

Namun apakah hanya orang Protestant yang mengalami lahir dua kali? 

Apakah orang2 beragama lain juga bisa lahir dua kali?

Ada yang mengatakan bahwa, jika manusia yang berada di dalam kesulitan berusaha 
mencari Tuhan, ada dua kemungkinan yang didapatkannya:

1. Menemukan Tuhan dan mendapatkan kekuatan yang di luar batas kemampuannya 
untuk berevolusi dan mampu menyelesaikan masalahnya melalui pengertian yang 
mendalam mengenai kehidupan.

2. Terpeleset kedalam kekuasaan iblis yang pada akhirnya kekuatan yang 
didapatkannya tersebut akan mampu dimanfaatkan demi merusak segala sesuatu.

Bagaimana menurut anda?

Salam hangat,
Angel 

+

JAWABAN SAYA:

William James juga seorang FILSUF dari aliran "Pragmatisme". Jadi, James akan 
BERTANYA tentang utilitas atau kegunaan dari suatu KONSEP ABSTRAK yg tidak bisa 
dibuktikan seperti Surga, Neraka, Allah, blah blah blah...

Nah, nilai dari suatu KONSEP (hasil pemikiran) akan ditentukan oleh kegunaannya 
atau utilitasnya.

Contoh, kita bisa bertanya:
1. Kalau percaya kepada Allah, lalu apa yg akan dilakukan oleh orang itu?
2. Apa bedanya antara orang yg mengaku percaya kepada Allah dan orang yg tidak 
percaya kepada Allah, dsb.?

Kalau ternyata tidak ada bedanya, maka konsep itu TIDAK BERARTI alias cuma 
pemanis bibir saja.

Jadi, kita tidak akan meributkan segala pepesan kosong seperti apa agama yg 
benar blah blah blah karena semuanya merupakan PEMIKIRAN saja. Yg penting apa 
bedanya, apa utilitasnya, apa kegunaannya.

Nah, manusia itu memiliki PILIHAN untuk percaya kepada apa saja. Mau percaya 
kepada Allah is ok saja, mau tidak percaya juga ok saja.

Tetapi memang apa yg kita percayai BISA menentukan apa yg akan kita lakukan. 
Contoh, kalau percaya bahwa Allah itu MENUNTUT kurban kambing, maka orangnya 
akan potong kambing karena ingin dapat PAHALA masuk surga dengan cara potong 
kambing blah blah blah... Orang lain yg tidak percaya segala macam kurban tentu 
saja akan berjalan terus TANPA terpengaruh oleh apapun. So, everything will 
depend on what you believe. 

+

James itu sebenarnya secara INTUITIF tahu bahwa segalanya itu cuma KONSEP saja. 
Allah itu konsep blah blah blah... Iblis juga konsep. Konsep Allah tidak bisa 
hidup TANPA adanya konsep Iblis. Kalau anda percaya kepada Allah maka anda 
MUTLAK percaya juga kepada Iblis sebagai "kambing hitam" untuk menyalahkan 
segala sesuatunya. 

Kalau ada yg salah menurut Allah, pastilah itu pekerjaan Iblis. Very easy... 
Pedahal Allah dan Iblis itu cuma KONSEP yg adanya di dalam PIKIRAN si manusia 
sendiri. 

Tetapi memang ada orang yg BISA mengalami "kelahiran kembali" ketika konsep 
tentang "Allah" itu benar disadarinya. Ketika orang merasakan bahwa Allah itu 
HIDUP di dalam Kesadaran di dirinya, maka orangnya dikatakan sebagai "lahir 
kembali".

Nah, Allah itu BISA berbentuk konsep dan nama yg berbeda, tergantung dari 
budaya orang itu sendiri. Bisa dibilang sebagai "Buddha", bisa dibilang sebagai 
"Shiva", bisa dibilang sebagai "Ganesha". Anything is oke aja karena Allah 
sendiri TIDAK akan protes.

Allah tidak memiliki mulut sehingga tidak bisa protes seperti manusia. Allah 
juga TIDAK bisa berpikir karena dia itu cuma sebuah konsep mati. Yg bisa 
berpikir itu anda sendiri. You have your MIND, pikiran anda, dan Allah atau 
konsep apapun yg anda pakai untuk merujuk kepada God itu hidupnya di dalam 
pikiran anda, walaupun konsep itu TETAP saja merupakan suatu benda yg gimana 
gituh, abstrak dan mati dan TIDAK bisa berpikir sendiri.

Yang bisa memberikan KONSEP Allah atau Iblis itu kekuatan adalah PIKIRAN yg ada 
di diri anda. Kalau anda percaya bahwa Allah bisa membantu anda, maka 
terbantulah anda oleh Allah. Kalau anda percaya bahwa yg bekerja adalah pikiran 
anda sendiri dan Allah itu konsep yg sudah out-of-date, maka anda akan BISA 
berjalan apa adanya saja tanpa perlu merepotkan diri dengan segala ritual dan 
syariat.

Manusia POST Modern sudah bisa meninggalkan konsep tentang Allah yg dibuat 
ratusan atau bahkan ribuan tahun lalu. Ternyata kita BISA hidup biasa saja dan 
apa adanya tanpa harus meribetkan diri seperti manusia masa lalu yg harus 
SELALU berkutat dengan Allah dan Iblis dalam berbagai bentuk dan namanya.

+

Nah, proses "lahir kembali" akan selalu berjalan terus, apapun latar belakang 
orangnya. Kalau orangnya percaya Alllah, maka Orangnya akan merasa "dekat" 
dengan Allah setelah mengalami KATHARSIS dimana dirinya merasa "bertemu" dengan 
Allah.

Tetapi tentu saja ini semua berjalan berdasarkan BELIEF SYSTEM, ada sistem 
kepercayaan disini. Kelahiran kembali itu cuma ISTILAH saja dan mungkin hanya 
belief system yg total mengajarkan kejujuran terhadap diri sendiri seperti 
Protestantisme dan Buddhisme yg lebih bisa membawa penganutnya untuk "lahir 
kembali".

Agama yg menekankan ritual biasanya tidak memiliki banyak pengikut yg "lahir 
kembali" karena segalanya berjalan secara mekanistik, ritualistik, dan memang 
tidak ada "pertemuan

[ac-i] Pengalaman Relijius menurut William James

2008-11-30 Terurut Topik leonardo rimba
Selama ini kebanyakan tulisan dengan warna agama mendasarkan
argumennya pada logika belaka; penalaran berdasarkan prinsip induksi
deduksi dan penelusuran arti dari ajaran agama. 

Apakah tidak ada cara lain? Tentu saja ada, walaupun barangkali cara
itu tidak familiar. William James, seorang perintis psikologi dari
Amerika Serikat, dalam bukunya yang sudah berusia satu abad dan
berjudul "Varieties of Religious Experience" (sudah diterjemahkan ke
Bahasa Indonesia) berusaha mengerti fenomena keagamaan sebagai bagian
yang tak terpisahkan dari kehidupan individu manusia. Manusia sebagai
individu, dan bukan manusia sebagai kelompok angka-angka statistik
belaka atau manusia sebagai pembuat rekor output industri. Manusia
sebagai manusia.

William James melihat bahwa agama (religi) hanya berarti apabila
dialami sebagai pengalaman pribadi. Artinya, ada pengalaman pribadi
yang bisa diterangkan dengan menggunakan simbol-simbol dari agama
tertentu yang dihayati sedemikian rupa sehingga tidak dapat dipisahkan
lagi dari narasi kehidupan seseorang. Agama dalam arti itu tidak lagi
berputar di segi argumentasi belaka, tetapi sudah masuk kedalam
kesaksian pribadi tentang bagaimana sosok imanen dan transenden yang
dinamakan "Tuhan" telah beraksi secara konkrit dalam kehidupan pribadi
seorang penganut agama.

Aspek inilah yang sangat dangkal di Indonesia. Argumen yang ada hanya
berputar pada agama mana yang paling benar. Tentu saja jawabnya tidak
ada. Sama saja dengan bertanya agama mana yang paling salah. Jawabnya
tetap, tidak ada agama yang salah. Agama adalah buatan manusia.
Konsepsi belaka. "Tuhan" juga adalah konsepsi belaka, suatu abstraksi
dari sesuatu yang diasumsikan dialami secara pribadi oleh orang per
orang.

Menurut James, ajaran agama atau religi adalah suatu wadah dialog
antara penganut dan sesuatu yang dipercayainya sebagai "Tuhan". Harus
ada dialog berupa pengalaman pribadi. Apabila itu tidak ada, maka yang
terjadi adalah seperti orang buta yang menuntun orang buta. Seperti
menggunakan buku penuntun doa untuk memimpin orang-orang lain yang
membeo di belakangnya. Hasilnya seperti apa tidak akan dimengerti, dan
gunanya untuk apa juga tidak diketahui. Paling jauh orang itu hanya
akan membuka buku lain lagi untuk memperoleh jawabnya, atau bertanya
kepada orang lain yang dianggap mengerti. Inilah situasi di Indonesia.

William James di dalam bukunya melihat bahwa ada dua macam manusia
penghayat keagamaan; yaitu: manusia yang lahir dua kali (twice born),
dan manusia yang lahir satu kali saja (once born).

Manusia yang lahir dua kali adalah manusia yang mengalami suatu
pengalaman relijius traumatis: suatu perjumpaan pribadi dengan yang
absolut. Perjumpaan pribadi itu bisa diceritakan dengan narasi yang
terstruktur rapi sehingga akan dimengerti oleh orang lain juga. Narasi
akan berupa deskripsi tentang hal-hal yang sedikit demi sedikit
akhirnya membawa seseorang sehingga mengalami hal traumatis tersebut.
Dan setelah hal traumatis berupa pengalaman relijius yang
menggoncangkan itu dialami, subyek akan berubah total. Berubah total
dalam arti akan menjadi seorang yang percaya penuh bahwa "Tuhan" memang
berperan dalam hidupnya dan bahwa ada misi tertentu di hidupnya.

Tuhan tidak lagi menjadi suatu kata kosong seperti yang dialami oleh
sebagian besar dari kita, tetapi merupakan suatu kata penuh makna yang
terkait erat dengan hidupnya hari per hari, menit per menit, detik per
detik. Tuhan hidup di dalam diri subyek.

Manusia yang lahir satu kali adalah mereka yang tidak pernah mengalami
pengalaman relijius traumatis. Hidup berjalan sebagaimana adanya tanpa
merasa perlu adanya intervensi Tuhan dalam kehidupan pribadi. Tanpa
merasa perlu adanya intervensi yang benar-benar terasakan bahwa "Tuhan"
berbicara kepada subyek dengan kata-kata yang jelas dan tidak bisa
diartikan lain. Karena tidak ada keinginan dan harapan bahwa Tuhan
perlu hadir secara pribadi, maka kehidupan subyek akan berjalan seperti
itu saja selama hidupnya. Memang relijius, tetapi relijius suam-suam
kuku saja. Tidak ada yang istimewa, semuanya seperti terstruktur dalam
buku petunjuk. Hidup seperti apa adanya. Gembira bila sedang gembira,
dan sedih bila sedang sedih Mereka yang mengalami kelahiran dua kali
secara relijius terutama berasal dari kalangan Protestan, dan mereka
yang cuma lahir sekali terutama berasal dari kalangan Katolik. Itu
menurut penelitian William James dengan kesaksian-kesaksian tertulis
yang tak terhitung banyaknya di dalam bukunya itu.

Mereka yang mengalami kelahiran dua kali adalah mereka yang hidupnya
bisa berubah total setelah bertemu "Tuhan". Bisa menjadi seorang yang
taat beragama walaupun tadinya seorang yang tidak percaya. Bisa
melakukan hal-hal luar biasa walaupun tadinya tidak memiliki tenaga dan
daya untuk itu. Tetapi mereka yang hanya lahir sekali saja hanya akan
seperti itu saja selama hidupnya. Pengalaman relijiusnya terutama
bersifat komunal, dan bukan pengalaman pribadi bertemu dengan "Tuhan"
dalam suatu ruang dan waktu te

[ac-i] Kesaksian tentang Peng-HARAM-an Yoga di Malaysia

2008-11-28 Terurut Topik leonardo rimba
Friends, berikut KESAKSIAN teman baik saya, seorang wanita Malaysia di Kuala 
Lumpur, tentang peng-HARAM-an Yoga oleh ulama Malaysia, enjoy !

+ 

Dear Leo,

Just a quick note. I haven't been dropping in on Milis SI for quite a while, 
but since I miss reading your quips and discourse, I did yesterday and got onto 
some postings by some of SI veterans about the latest gaffe on Yoga over here. 

This is just one of the many stupidities inflicted upon us by half-baked 
religious bigots. 

As for me and the likes of me, we don't waste a breath discussing it, we just 
roll our eyes to heaven as we know that we live in different worlds and there 
is no point foaming at the mouth over it. 

But on the one hand, I actually do feel so pained by it all and at an earlier 
point in my life I just might cry my heart out in frustration. 

The Yoga ban is nothing but ignorance, also small mindedness, and jealousies 
that while all Muslim women go about with their heads covered (never mind if 
the covering is so bejewelled and the face so dolled up), there are Malay women 
who don't (how dare they?) and in fact go prancing about doing Yoga and stuff 
and enjoying it and earning good money from teaching it (there are many 
exclusive Yoga centres operated by 'modern' Malay women here who have nothing 
to do with Hindu philosophy). 

In the end it is the same small mindedness of puny human beings no doubt they 
seem to come from one particular religion (I suspect the latest carnage in 
Mumbai has to do with them too, as in so many other places in the world). 

But Leo, what I am dismayed about, which prompts me to write this time, is the 
spirit and tone of what I read in SI. I hope I am wrong, but I sense again this 
unspoken disdain about things Malaysian 

Does spirituality have national borders and boundaries? 

Can we not be supportive of each other if we know any better? 

Can we go a bit beyond merely passing remarks and instead be educational and 
uplifting? God knows we need it at this time in the world's cycle.

Daisy

+

KOMENTAR SAYA:

Thanks Daisy,

It's nice to hear from you. 

Actually Indonesians began to be "outraged" en masse exactly one day after the 
announcement by Malay ulemmas or whomever it was who pronounced the haram 
stuff. 

In my opinion, liberal and open-minded Indonesians have this kind of 
"perception" about Malaysia where the ulemmas are so unreasonable. 

So, when things turned rather badly as when the Indonesian Parliament passed 
the "Pornography Law", then one of the reasons cited for condemning the law was:

"Even Malaysia does NOT have a law like the Pornography Law".

Now, that kind of reasoning only justifiable when we accept the underlying 
assumption MANY Indonesians hold about Malaysia as the place where "funny" 
things happen. 

It follows that If Malaysia does NOT have a Pornography Law, then Indonesia is 
NOT justified to have one. Reason: It is NOT funny enough, or something like 
that.

Sure, spirituality has NO border, it spans from the North Pole to the South, 
and has NO color too... 

No color
No time span
Nothing in between
Only You up there and Me down here who are 
ALL OF US

There is nothing haram or halal whatsoever, only CHOICES. 

We choose whatever we wish to do with our own lives.

The stupid fatwa is only a memoriam, something to be recorded that ONCE we had 
such, just that.

All the Best,
Leo
Milis Spiritual Indonesia .



  Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[ac-i] Antara Bang Thoyib dan Istri RESMI-nya

2008-11-20 Terurut Topik leonardo rimba
Ngomongin soal JODOH memang sensitif sekali sebab cukup banyak juga rekan-rekan 
yg sedang mengalami pertempuran batin yg sangat dahsyat ketika harus memutuskan 
apakah jodoh yg sudah diberikan oleh Allah akan didepak ala sepak takraw atawa 
akan dipertahankan sampai akhir menutup mata.

Menurut saya pribadi, yg namanya JODOH itu kalau orangnya datang sendiri tanpa 
usaha. Kalau kita bertemu dengan seseorang yg menawarkan jasa tanpa pamrih, 
maka itulah jodoh.

Tetapi karena kita banyak memiliki pengaruh Timur Tengah, akhirnya kita akan 
istiqarah blah blah blah... bertanya kepada Allah apakah pria yg baru 
menghubungi ini merupakan JODOH selanjutnya.

Menurut saya hal seperti itu mubazir karena Allah akan diam saja ketika 
ditanya. 

Yg akan menjawab dengan gegap gempita adalah para ustad dan ustadzah dengan 
mengatas-namakan Allah. Pedahal Allah sendiri kalau ditanya akan diam saja 
karena Allah tahu bahwa dirinya cuma konsep doang. 

Bagaimana suatu konsep mati bisa menjawab ? Ya gak ? Ya gak ? 

Yg bisa menjawab itu manusianya dan bukan Allah-nya. Allah-nya itu cuma suatu 
intellectual construct, konstruksi intelektual yg gunanya al. untuk membuat 
manusia yg lagi bingung menjadi semakin bingung.

Now, back to the jodoh seri berikutnya.

Jodoh seri pertama namanya Bang Thoyib yg sudah 3 kali puasa dan 3 kali lebaran 
tidak pulang ke rumah karena berfoya-foya menggunakan kartu kredit dengan 
wanita yg gimana gituh.

Ketika kartu kredit sudah overlimit dan debt collectors datang mengejarnya, 
maka Bang Thoyib baru merasa bahwa dirinya ditegor Allah. 

Pedahal kita tahu yg menegor itu bukan Allah melainkan perusahaan kartu kredit 
itu yg cicilannya tidak dibayar. Tetapi karena Bang Thoyib dididik al. oleh Aa 
Gym maka dimaklumilah cara penalarannya yg gimana gituh.

Aa Gym juga ditegor Allah, by the way. Tapi itu hal lain lagi walaupun sebagian 
orang menghubungkan terpuruknya Aa Gym karena beliau menikah kembali sehingga 
punya JODOH dua orang sekaligus.

Dan Allah yg selalu namanya dibawa-bawa oleh Aa Gym sama sekali tidak protes 
ketika Aa Gym dan banyak ulama lainnya memiliki banyak JODOH sekaligus.

So, akhirnya istri dari Bang Thoyib yg sudah ditinggal selama 3 kali puasa dan 
3 kali lebaran itu berpikir dengan keras sambil istiqarah. 

"Ya Allah, kalau para pria bisa beristri resmi lebih dari satu, maka akan 
berarti HALAL pula bagiku untuk bersuami lebih dari satu, walapun tidak resmi."

Dan, seperti biasa, Allah tetap diam saja. 

Iyalah, sejak kapan Allah ngomong sama manusia karena, as everybody knows, 
Allah itu tidak memiliki mulut.

Eng ing eng... mulailah action dijalankan oleh istri Bang Thoyib yg dengan 
rapihnya mengatur strategi bagaimana agar suami yg masanya sudah expired itu 
bisa didepak ala sepak takraw.

Skenarionya adalah mengasingkan Bang Thoyib keluar pulau agar si istri bisa 
berganti peran. 

Kalau dulu Bang Thoyib menyia-nyiakan istrinya, maka sekarang giliran si istri 
untuk pasang harga tinggi. 

Aku bukan seperti yg dulu, kata istri Bang Thoyib. 

Jodohku adalah jodohku, kalau aku mau maka Allah akan memberikan BANYAK jodoh 
baru bagiku.

Dan itulah PENCERAHAN terakhir yg diperoleh oleh istri Bang Thoyib.

Sekian kisah dari negeri antah berantah untuk pagi ini.

Leo
Group Webpage: .


  New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[ac-i] Undangan Bedah Buku "Psikologi Tarot"

2008-11-14 Terurut Topik leonardo rimba

Friends, this is NOT my idea melainkan Mas Audifax yg ternyata orangnya gimana 
gituh. 

Buku yg kami tulis bersama dan judulnya "Psikologi Tarot" (Pinus, 2008) memang 
BELUM pernah dibedah karena saya TIDAK merasakan perlunya untuk melakukan bedah 
membedah karena jelas saya BUKAN dokter ahli bedah. Tetapi apa yg terjadi 
terjadilah. 

Mas Audi di Surabaya dan saya di Jakarta mulanya bertemu di internet juga. 

Buku "Psikologi Tarot" adalah salah satu contoh nyata dari teknologi canggih yg 
gimana gituh sehingga para dukun jaman modern BISA menulis buku tanpa perlu 
bertemu muka. Pakai email saja dan blah blah blah akhirnya jadilah bukunya, 
diterbitkan, dan dijual... and very LARIS sampai susah ditemukan dimana-mana 
sehingga bahkan saya sendiripun TIDAK memegang satupun hard copy-nya sampai 
saat ini.

Tetapi, karena kebetulan besok saya akan ke Surabaya dan berbicara di Seminar 
"Spiritualitas bagi Manusia Modern" yg diselenggarakan oleh Radio Sonora dan 
dimana Mas Audi juga menjadi moderatornya, akhirnya diselenggarakanlah kegiatan 
kasak kusuk singkat dan padat dengan pihak TB Gramedia di Surabaya sehingga 
akhirnya kami BISA melakukannya juga. 

Nama Acara: Bedah buku "Psikologi Tarot" 
Tempat: Cafe Library, Toko Buku Gramedia - Expo
Alamat: Jl. Basuki Rachmat, Surabaya
Hari/Tanggal: Minggu, 16 November 2008
Waktu: Pukul 15:00 WIB - Selesai

+

So, apabila anda tertarik dan bisa please dateng aja. 

Tidak dipungut bayaran untuk hadir dan ikut ngobrol ngalor ngidul dengan kami 
berdua dan BANYAK teman2 lainnya yg menyebut diri mereka sebagai "Komunitas 
Tarot Surabaya".

Dateng yuk, kapan lagi ? kapan lagi ?

All the Best,
Leo
Group Webpage: <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.




Judul: Psikologi Tarot
Penulis: Leonardo Rimba dan Audifax
Penerbit: Pinus Book Publisher
ISBN: 979-99015-7-x
Cetakan I Maret 2008
Tebal: 261 hlm
Harga: About Rp 40 thousand.


  New Email names for you! 
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[ac-i] Undangan Sarasehan "Spiritualitas bagi Manusia Modern"

2008-11-10 Terurut Topik leonardo rimba

Undangan Sarasehan "Spiritualitas bagi Manusia Modern"
 
Nama Acara = Sarasehan "Spiritualitas bagi Manusia Modern"
Hari/Tanggal = Sabtu, 15 November 2008
Waktu = Pukul 18:00 WIB - Selesai
Tempat = Aula Lt. 3, Grha Radio Sonora FM 98,0,  Jl. Darmo Permai Utara No 
74-80, Surabaya.
 
+
 
Sarasehan "Spiritualitas bagi Manusia Modern" ini terbuka bagi siapa saja yg 
bisa dan berminat untuk hadir, dan merupakan ajang silaturahmi antara berbagai 
praktisi dan pejalan spiritual se-Indonesia tanpa membedakan latar belakang 
suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, usia dan orientasi seksual. 

Bagian pertama merupakan acara SEMINAR dengan 5 orang pembicara, dan 
dimoderatori oleh Audifax.

Pembicara 1: Tirta D Arief
Topik: "Mengenal Lebih Dekat Spiritualitas"

Pembicara 2: Vivi Noviyanti
Topik: "Manusia Sebagai Makhluk Spiritual" 

Pembicara 3: KH Shohibul Faroji Al-Robbani 
Topik: "Agama Dalam Perspektif Spiritualitas"

Pembicara 4: Leonardo Rimba
Topik: "Spiritualitas di Tengah Tantangan Kehidupan Modern"

Pembicara 5: Benediktus Sudjanto
Topik: "Spiritualitas Bagi Keberhasilan Pekerjaan dan Karier".

Acara sarasehan ini akan diawali dengan makan malam bersama dan seminar + 
tanya-jawab yg akan berakkhir pada pukul 22:30 WIB. Acara berikutnya adalah 
COPY DARAT Spiritual Indonesia yg memiliki WEBPAGE di: 
<http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.

Tidak dipungut biaya untuk berpartisipasi di acara ini tetapi, seperti 
kebiasaan selama ini, kita hanya akan mengumpulkan iuran sebesar Rp 25,000.- 
(dua puluh lima ribu rp)/orang untuk makan malam dan coffee breaks.
 
+
 
Untuk mendaftar, silahkan hubungi Mas Christian Stephanus di Radio Sonora 
Surabaya, Email: [EMAIL PROTECTED], Telp: (031) 72372837.
 
Bagi yg akan berangkat dari Jakarta dan sekitarnya, bisa juga menghubungi Mbak 
Ika Sari Puspita di No HP: 0818 0816 4445.


  Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[ac-i] Hidup UU PARNOGRAFI !

2008-10-31 Terurut Topik leonardo rimba

UU PARNOGRAFI adalah DAGELAN konyol dan secara substantial batal demi hukum. 
Kalau jalannya harus lewat hal2 seperti CLASS STRUGLE, ya dijalanilah. Di 
negara2 Barat juga seperti itu jalannya, segala macam UU yg berlawanan dengan 
HAM itu harus dilawan, dan jalannya biasanya tidak mulus. Banyak pihak yg ingin 
memaksakan pendapatnya dan itu harus dilawan terus. 

Kredibilitas SBY sudah jatuh total sekarang. He is completely dead kecuali 
kalau dia menolak. Setahu saya Presiden RI masih bisa menolak UU yg sudah 
disahkan oleh DPR. Saya sendiri merasa bahwa UU PARNOGRAFI itu tidak akan 
ditanda-tangani oleh Presiden karena pada dasarnya sudah BATAL DEMI HUKUM. 
Jadi, memang sejak awal semula sudah cacat hukum. So, sekali lagi, UU 
PARNOGRAFI is a joke, dagelan. Kita semua patut bertepuk tangan. Ternyata DPR 
di NKRI ini isinya pelawak2. 

Kita juga bisa tahu bahwa saat ini ada KEMUNDURAN dalam kehidupan kenegaraan, 
dalam arti bahwa mereka yg membuat UU PARNOGRAFI ternyata TIDAK memiliki 
pemahaman tentang AZAS KEPATUTAN berdasarkan Prinsip2 HAM, yg mencakup 
Kebebasan Berekspresi (FREE SPEECH). Kalau negara mau ikut mengatur Kebebasan 
Berekspresi yg dimiliki oleh warganegara, maka namanya BUKAN negara demokrasi 
melainkan negara totaliter. Kita ini sudah meninggalkan jaman totaliter, tetapi 
dengan selubung baru sekarang dicoba lagi untuk diperkenalkan. 

So, akhirnya akan muncul DIS-INTEGRASI SOSIAL yg patut disambut dengan suka 
cita juga. Kalau jalannya harus melalui dis-integrasi sosial, ya dijalanilah. 
Artinya kita sekarang BISA melakukan apa yg ingin kita lakukan... Mereka ada yg 
bilang tidak boleh ini atau itu, ya biar saja mereka bilang tidak boleh karena 
kita BISA tetap melakukan apa yg kita mau lakukan, dan segala macam pengaturan 
seperti UU PARNOGRAFI itu tidak akan bisa apa2. UU yg tidak bisa diterapkan 
cuma akan menjadi DAGELAN belaka karena yg diatur adalah hal2 yg tidak bisa dan 
tidak perlu diatur karena merupakan DOMAIN PRIBADI warganegara. 

Kita lihat saja apakah ada Presiden RI yg BERANI menanda-tangani UU PARNOGRAFI 
itu ? Setahu saya, UU dibuat oleh DPR dan Presiden. Kalau Presiden tidak 
setuju, naskah UU bisa tidak ditanda-tangani, bisa dikembalikan lagi ke DPR dan 
begitu seterusnya. Juga, masih bisa diuji di Mahkamah Konstitusi. Jadi, masih 
banyak prosesnya. Masih banyak yg BISA dilakukan sehingga kita akan bisa 
menonton siapa2 saja yg berperan dalam PERJUANGAN HAM di Indonesia. FREE SPEECH 
itu HAM. 

Yg jelas, kita bisa melihat disini bahwa DPR kita ternyata isinya pelawak2, yg 
mampunya menghasilkan UU yg kabur dan melecehkan HAM warganegara untuk 
ber-ekspresi maupun mengatur hidupnya sendiri2. DPR kita ternyata TIDAK 
menghormati HAM. 

Fenomena ini adalah jalan NORMAL perjuangan HAM. Semua negara2 Barat melewati 
tahap seperti ini dimana elemen2 totaliter akan berusaha untuk memaksakan 
pendapatnya. Tetapi caranya adalah LAWAN TERUS. 

Saya juga bisa bilang bahwa HB X itu sudah memperlihatkan kepemimpinannya. 
Daerah2 yg menolak juga SUDAH memperlihatkan keinginannya. Berbagai LSM wanita 
juga sudah bersuara. Dan elemen2 PEMBAHARU itu akan terus bersuara, malah 
menemukan KATALIS dalam kontroversi Parnografi ini. 

So, akhirnya akan terlihat jelas siapa yg PARNO disini ? Mereka yg memaksakan 
pengaturan publik ke dalam ruang2 pribadi warganegara adalah mereka yg PARNO. 
The fight is still ON. Ini baru permulaan saja. The title is CULTURE WAR. 
Seperti di AS dan negara2 Barat lainnya, the culture war antara nilai2 masa 
lalu yg otoriter dan penuh kemunafikan dan nilai2 HUMANIS yg menghormati HAM 
tetap berjalan terus, bahkan sampai saat ini. 

The culture war has started in Indonesia. Hidup UU PARNOGRAFI ! 

Leo
Group Webpage: .

 




  Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[ac-i] Spiritualitas Post Modern dan Tantangannya

2008-10-14 Terurut Topik leonardo rimba



Friends, 

Saya diminta untuk menjadi seorang pembicara dalam Seminar "Spiritualitas 
Manusia Modern" yg akan diadakan di Hotel Sahid, Surabaya, pada tanggal 15 
November 2008. Topik yg dipilihkan untuk saya adalah "Spiritualitas Modern dan 
Tantangan2nya". Saya meng-iyakan saja, walaupun menurut saya saat ini adalah 
masa POST MODERN. Bukan modern lagi, melainkan PASKA modern. Masa modern 
berakhir kira2 awal tahun 1970-an ketika wanita2 mulai berontak dan bilang 
bahwa emangnya dunia milik pria saja. Dan, WOMEN'S LIBERATION ternyata 
berhasil. Tanpa mengucapkan bismillah ternyata wanita2 di negara2 Barat 
berhasil menggaet tempat yg sederajat dengan pria di segala bidang. Dan itu 
pertanda bahwa era POST modern telah mulai.

Post Modernisme memang cuma istilah saja, karena yg menentukan adalah PARADIGMA 
yg dipakai. Kalau paradigma yg dipakai adalah KESETARAAN GENDER, maka era-nya 
adalah Post Modern. Kalau paradigma yg dipakai adalah pria sebagai "kepala 
rumah tangga", maka itu baru era modern. Di era Post Modern, kepala rumah 
tangga BUKAN pria, melainkan siapa saja yg mau dan bisa. Banyak rumah tangga di 
Era Post Modern memiliki dua kepala. Manusianya ada dua, maka kepalanya ada 
dua. Manusia dua orang yg mengepalai rumah tangga itu BISA berjenis kelamin 
pria dan wanita, bisa juga pria dan pria, dan bisa juga wanita dan wanita. 
Segalanya bisa saja, dan EKSPLORASI hal2 seperti itu merupakan tantangan yg 
dihadapi oleh mereka yg telah hidup di era post modern.

Pertanyaannya sekarang, apakah Indonesia ini post modern atau modern ? ... The 
question could be asked in general, but the answer has got to be specific, 
karena kita akan menjawab TERGANTUNG. Tergantung manusia2nya sendiri. Kalau 
masih mau mengharapkan segalanya itu ditentukan oleh ROLE PLAYING dengan 
mengikuti paradigma modern, maka artinya kita MASIH hidup di era modern. Kalau 
mau mengikuti role playing dengan paradigma post modern, maka jadilah post 
modern. Post Modernitas ditentukan oleh kemauan. Kalau manusianya mau, maka 
jadilah itu. Kalau mau menikah, ya menikahlah. Kalau tidak mau, ya tidak 
usahlah. Dan itu berlaku bagi SEMUA, baik pria maupun wanita.

Di era modern, yg namanya PILIHAN merupakan sesuatu yg merupakan "kemewahan" 
karena semua orang akan bilang bahwa kita DITENTUKAN. Segala pilihan2 di era 
modern itu ditentukan. Cara berpakaian ditentukan, cara berbicara ditentukan, 
bahkan cara berpikir itu ditentukan. Tetapi POST MODERN membalikkan paradigma 
itu dengan mengatakan bahwa segalanya itu adalah pilihan. Kalau seorang wanita 
merasa HARUS menikah, dan ternyata setelah menikah merasa bahwa pilihannya itu 
"salah", akhirnya si wanita akan BISA berbalik peran dan menjadi "pria". Secara 
SIMBOLIK menjalani peran sebagai seorang "pria", atau menjadi "maskulin". 
Menjadi seorang single parent adalah perbuatan yg sangat MASKULIN, contohnya... 
-- Banyak wanita yg single parent, sebagai ibu sekaligus ayah bagi anak2nya. 
Feminin sekaligus maskulin walaupun, menurut saya sendiri, single parenthood 
itu lebih banyak maskulinitasnya. 

Pada pihak lain, banyak pula pria yg ternyata MANJA, mencari kasih sayang 
kemana-mana, dari satu wanita ke wanita lainnya TANPA memperdulikan 
tanggung-jawab. Nah, kelakuan seperti itu lebih banyak sifat FEMININ-nya 
walaupun manusianya itu sendiri straight dalam orientasi seksualnya. Walaupun 
100% straight, kelakuan yg mencari tempat curahan hati dari satu wanita ke 
wanita lainnya merupakan sifat yg feminin. 

Maskulinitas dan Femininitas disini BUKAN merupakan sesuatu yg positif maupun 
negatif, segalanya itu NETRAL dan cuma merupakan kecenderungan2 saja. Kalau 
cenderung untuk mandiri dan assertive, maka artinya lebih banyak maskulinnya. 
Kalau cenderung cengeng dan mencari perhatian, maka cenderung feminin. Nah,... 
kalau pengertian JUJUR seperti itu yg kita pakai, maka akan tampaklah bahwa 
banyak wanita yg lebih maskulin daripada para pria. Dan banyak pula pria yg 
lebih feminin daripada para wanita. 

Lalu akhirnya bagaimana ? ... Ya, tidak bagaimana2. Ya dijalani saja. Kalau 
seorang wanita ENJOY untuk bersifat maskulin, ya jalani sajalah. There is 
nothing wrong about that. Bahkan, sebenarnya hal seperti itu sudah ada sejak 
jaman dahulu kala. Dari dahulu banyak wanita yg lebih mandiri daripada pria, 
tetapi TIDAK diakui atau bahkan ditekan oleh lingkungannya. Sekarang juga 
MASIH. Banyak wanita2 mandiri akan ditekan dengan segala macam cara oleh 
lingkungannya. Dan itu normal saja. Lingkungan sekitar selalu akan merasa 
TERANCAM oleh kemandirian seorang wanita. Dan lingkungan yg terancam seperti 
itu menandakan bahwa itu adalah lingkungan "modern". Kalau wanitanya itu mau 
TUNDUK terhadap desakan lingkungan yg berargumen segala macam, yg intinya bahwa 
wanita harus NRIMO "kodrat" blah blah blah... artinya wanita itu MASIH hidup 
dalam lingkungan modern pula.

Kalau si wanita tidak mau menerima segala macam argumen berdasarkan "kodrat" yg 
notebene merupakan IDEOLOGI bagi pria d

[ac-i] Tong Kosong di Penghujung Ramadhan

2008-10-01 Terurut Topik leonardo rimba

Friends, 
 
Akhirnya saya SADAR bahwa di penghujung bulan suci Ramadhan itu ternyata tidak 
ada apa2, melainkan cuma suara tong2 kosong yg dipukul bertalu-talu sambil 
jejeritan allahuakbar. Sebenarnya saya SUDAH tahu hal itu dari dahulu, dan 
makin lama makin tahu dengan jelas, terutama selama beberapa tahun terakhir 
ini... -- Tetapi, baru malam tadilah saya benar2 menyadari bahwa there's is 
NOTHING more to that, selain suara tong2 kosong yg dipukul bertalu-talu dengan 
histeris. Saya juga HERAN ternyata Allah itu diam saja, sama sekali tidak 
menyahut walaupun dimana-mana semua orang berteriak-teriak allahuakbar.
 
Teriakan allahuakbar itu BUKAN berasal dari Mata Ketiga, however, melainkan 
dari naluri atau, paling tinggi berasal dari Cakra Solar Plexus. Kalau 
diteruskan juga, memang akhirnya bisa KESAMBET, tetapi bukan kesambet roh 
tingkat tinggi, melainkan roh tingkat rendah, yg BISA membuat orangnya nekat 
untuk semakin memanggil-manggil Allah dengan suara lebih keras lagi. Semakin 
lama semakin keras walaupun so pasti Allah TIDAK akan muncul sampai kapanpun. 
Akhirnya manusianya akan capek sendiri dan stop. Sudah, cuma itu saja.
 
Pertanyaannya sekarang: Apakah kita MASIH sebegitu primitifnya seperti saudara2 
kita sebangsa dan setanah air yg selalu SETIA memukul-mukul tong2 kosong di 
penghujung Ramadhan itu ?Terus terang saya sendiri MALU kalau berhadapan dengan 
orang2 yg berasal dari luar Indonesia yg terheran-heran melihat begitu banyak 
JIN pada mukulin tong kosong sambil teriak2 allahuakbar di penghujung 
Ramadhan.  Malu lah ! Siapa yg tidak malu ? 
 
Kelakuan2 yg PRIMITIF seperti itu ternyata masih dilakukan sampai sekarang, 
walaupun, sudah berkurang banyak. Ternyata orang2 lain juga banyak yang SUDAH 
sadar bahwa dari dahulu sampai sekarang Allah itu akan DIAM SAJA walaupun 
diteriakin akbar2 dengan suara sekeras-kerasnya dari corong masjid. Mungkin ada 
mesjid yg memenangkan KONTES suara paling keras, tetapi pialanya jelas BUKAN 
dari Allah. Mungkin dari MUI atau lembaga2 keagamaan yg ingin MENCARI MUKA di 
depan Allah walaupun, setahu saya, Allah sendiri sudah BUANG MUKA terhadap 
kelakuan2 primitif seperti itu. 
 
Allah yg ada di saya dan banyak teman2 lainnya sudah membuang muka melihat 
segala kebiasaan yg sudah tidak pada tempatnya. Kita sudah di abad ke-21 M, 
abad Post Modern, dan terus terang banyak dari kita sudah merasa MALU melihat 
sebagian orang jejeritan allahuakbar dengan suara histeris. Tapi kita juga 
merasa MALU untuk bilang ELING ELING... -- So, tanpa malu2 sekarang saya bilang 
bahwa sudah sepantasnya kita meninggalkan adat kebiasaan masa lalu itu. Dari 
jaman Belanda masih bercokol di Indonesia, kelakuan mukulin tong kosong sambil 
teriak2 allahuakbar itu SUDAH dilakukan. Masa masih mau dilakukan terus ? 
 
Kalau Allah itu benar2 suka diteriakin akbar2 pakai tong2 kosong yg dijadikan 
bedug itu, pastilah Allah akan turun dan bilang MAO APE LUH ! (logat Jakarta). 
Tetapi,  bahkan dengan logat Jakarta atau bahasa Arab sekalipun, Allah itu 
TIDAK pernah muncul di penghujung Ramadhan.
 
So, akhirnya semuanya akan menjadi seperti SINETRON belaka, en the judul is 
"Tong Kosong di Penghujung Ramadhan". Nggak ada sambungannya because akan 
berulang seperti itu lagi di tahun hijriah di muka, walaupun mungkin 
intensitasnya akan sedikit berkurang. Sedikit demi sedikit berkurang, 
insyaallah insyaallah...
 
Selamat merayakan Idul Fitri bagi anda yg berpuasa maupun tidak berpuasa di 
bulan Ramadhan. Allah yang ASLI itu akan SELALU mengampuni segala dosa anda yg 
anda perbuat dengan sengaja maupun tidak sengaja. Walaupun anda itu TIDAK 
berpuasa, segala dosa2 anda diampuni. Dan diampuni TANPA anda perlu membayar 
zakat fitrah ataupun ikut sholat ied berjemaah... -- Happy Idul Fitri to all, 
baik anda beragama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu,... maupun 
Kejawen, Agnostic, dan Atheist. Allah yg ASLI mencintai anda semua, from the 
beginning till the end, from everlasting to everlasting.
 
Leo
Group Webpage http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia.


  Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[ac-i] Leonardo Rimba di Radio POP FM 103, Rabu/Jumat, 22:00-24:00 WIB

2008-09-20 Terurut Topik leonardo rimba



Friends, kalau tertarik dan mau mendengarkan saya cuap2, bisa tune in ke Radio 
POP FM 103, radionya Jakarta Raya, tiap Rabu dan Jumat malam, pukul 22:00-24:00 
WIB. Nama acaranya "Solusi", dan disiarkan secara LIVE. Pendengar bisa bertanya 
apa saja kepada saya melalui telpon dan SMS, dan saya akan menjawab apa saja 
juga, tergantung dari keinginan para JIN dan KHODAM yg membisikkan jawaban di 
telinga saya dengan menggunakan bahasa Arab kuno yg, unfortunately, banyak 
orang sudah tidak mengerti sekarang. Saya juga TIDAK mengerti, however. Tapi 
saya akan ngomong saja, believing that Allah will speak THROUGH me. Dengerin 
dunk  ... -- Kalo cuap2 langsung, saya JANJI tidak akan segalak kalo nulis. 
Lagipula, acara itu berkaitan dengan ramal meramal which is suatu aspek klenik 
perdukunan dimana saya memang terlibat sejak dahulu, walaupun telah berusaha 
sekuat tenaga untuk diminimalkan sedemikian rupa. I am NOT a paranormal, 
melainkan normal2 saja. Dan juga,
 please jangan diasosiasikan dengan Mama Laurens dan Ki Joko Bodo, walaupun 
acara itu juga pake SMS dengan requirement KETIK REG SOLUSI blah blah blah... 

Pokoknya saya tinggal dateng en cuap2 saja. Kalo pertanyaannya umum, jawabannya 
umum. Kalo pertanyaannya khusus, maka jawabannya BISA khusus. Yg khusus itu, 
misalnya, pertanyaan tentang JODOH: "Apakah dia jodoh saya ?"... Nah, yg begini 
ini yg terkadang mendebarkan dan agak gimana gituh, sebab JIN yg ada di saya 
very mahir tentang perjodohan. Kalo bener jodoh, maka akan terlihat jelas di 
kartu tarot yg saya gunakan. Bukan sulap bukan sihir, saya SUDAH melihat cukup 
banyak orang yg saya bilang jodoh, en ternyata benar berjodoh... -- Saya 
sendiri BELUM memperoleh jodoh sampai saat ini, jujur aja. Maybe itu Karma yg 
harus dijalani oleh seorang "spiritual" yg suka falling in love sama wajah2 di 
FACEBOOK Abis banyak yg kece seh, ... Kece is an old term. Artinya kecebong, 
alias kayak cebong which is imoet2 banget; the eyes are very big and sooo 
melancholic jadi rasanya pengen cubit azzah.

Wis, cuma begitu aja IKLAN dari saya. Kalau bisa membantu pencaharian SOLUSI 
bagi mereka yg benar membutuhkanya, maka saya akan very happy... -- Dan memang 
terkadang ada juga seh rekan2 yg saya tidak kenal akhirnya menelpon saya dan 
langsung ngakak karena sesuatu yg saya lakukan sebelumnya, biasanya karena 
tulisan saya di internet yg di-forward kesana kemari. Barusan ada seseorang 
dari Surabaya yg menelpon saya karena memperoleh forward-an tulisan saya dari 
Milis Ida Arimurti. Bingung juga tuh karena orangnya langsung ngakak dan, 
walaupun spiritual, saya TIDAK langsung tahu tulisan saya yg mana yg bikin the 
person ngakak. Ternyata tentang kegiatan SUBVERSIF saya menentang RUU 
Pornography... -- Anyway, buat teman2 yg ingin bertanya apa saja kepada saya, 
please jangan ragu2 untuk join saja di milis milik kita bersama yg namanya 
Spiritual Indonesia . Being 
a spiritual person means menjadi DIRI SENDIRI saja.
 Ikhlas pasrah and enjoy aja. 

Acara SOLUSI di Radio POP FM 103 di-relay ke 80 stasiun radio lain di seluruh 
Indonesia. Apabila anda tinggal di luar Jakarta dan ingin mendengarkan melalui 
internet, please just click: 
, lalu 
klik Radio POP FM 103 yg terletak di Kota Jakarta. Selamat mendengarkan ! (Leo)





It's only me, waktu lagi action di salah satu sarasehan. In front of me was a 
bunch of tarot cards yg ditebar sebagai MEDIUM bagi mereka yg bertanya. Meramal 
masa depan is melakukan PROYEKSI seperti dari satu titik di Sumbu XY, ke suatu 
titik di bidang sebelahnya. Kalau kita suka akan apa yg kita lihat di masa 
depan, artinya we could go on, jalan terus saja. Kalau ternyata masa depan 
terlihat "jelek", maka kita bisa memperoleh masa depan yg lebih bagus. Caranya 
adalah dengan BERUBAH, dan berubahnya disini dan saat ini. Here and Now. Cuma 
itu saja prinsipnya. Please change yourself if you want a better future. Kalo 
tidak mau berubah, maka tak bisalah orang lain disalahkan. Wong kita sendiri yg 
ngotot dan ngoyo. Kurang lebih begitulah kalo saya cuap2, sometimes bisa medhok 
juga dengan aksen Jowo ngoko kalo yg "masuk" itu dhemit2 dari Segoro Kidul.


  Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[ac-i] Pernyataan Sikap KWI terhadap Rencana Pengesahan RUU Pornografi

2008-09-19 Terurut Topik leonardo rimba



PERNYATAAN SIKAP KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA (KWI) TERHADAP RENCANA 
PENGESAHAN RUU PORNOGRAFI OLEH DPR RI 

Mencermati perkembangan diskursus tentang Rancangan Undang-undang Pornografi 
yang dari waktu ke waktu kami pandang kian mengarah kepada KONTROVERSI 
IDEOLOGIS DAN POLITIS semata, semakin menjauh dari semangat bermusyawarah dalam 
bingkai negara hukum yang mendasarkan seluruh produk hukumnya pada Pancasila 
dan Undang-Undang Dasar 1945 serta melahirkan polarisasi yang tidak sehat dalam 
masyarakat sehingga sangat berpotensi melahirkan benturan atau bahkan konflik 
antarwarga masyarakat yang pro dan yang kontra, maka kami menyatakan sikap 
berikut ini:

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (DPR RI) SEBAIKNYA TIDAK MENGESAHKAN 
RUU TERSEBUT MENJADI UU.

Dasar pertimbangan kami: 

Pertama, sesuatu rancangan aturan publik yang akan diberlakukan dan mengikat 
seluruh warga negara dengan sanksi hukum dan masih dijadikan bahan kontroversi 
(bersifat kontroversial) , apabila diputus atau disahkan, itu hanya akan 
melukai pihak yang DIKALAHKAN. 

Kedua, kami mendesak agar DPR kembali membuka ruang bersama bagi seluruh 
komponen masyarakat untuk berproses melalui diskusi-diskusi dan debat publik 
yang sehat serta dijauhkan dari kepentingan- kepentingan politik sesaat. 
Penegasan bersama (communaliscernment ) seluruh lapisan masyarakat adalah 
sangat penting.

Ketiga, sudah banyak aturan hukum mengenai kejahatan pornografi seperti 
tertuang dalam KUHP, UU Penyiaran, dan produk Undang-undang lainnya yang tidak 
dilaksanakan secara konsekuen oleh negara; maka lahirnya UU baru tidak serta 
merta menjamin terlaksananya sebuah penegakkan hukum.

Ada banyak hal yang jauh lebih penting dan mendesak untuk dihatikan oleh para 
Wakil Rakyat daripada terus menerus berkutat pada agenda pengesahan RUU 
Pornografi yang jelas-jelas masih mendapatkan kritik tajam serta penolakan dari 
banyak lembaga dan unsur-unsur masyarakat dengan argumentasi- argumentasi yang 
cerdas.

Demikianlah pernyataan sikap kami, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) 
terhadap rencana pengesahan RUU Pornografi tersebut.

Jakarta, 17 September 2008

YR. Edy Purwanto Pr (Sekretaris Eksekutif Komisi Kerawam KWI)
S. Dany Sanusi OSC (Sekretaris Eksekutif Komisi Keadilan dan Perdamaian KWI)



Ibu Teresa dari Calcutta, SIMBOL dari pengabdian Gereja Katolik terhadap rakyat 
kecil yg menderita. Keuskupan Agung Waligereja Indonesia (KWI) merupakan 
organisasi dari para uskup Katolik di Indonesia. KWI menentang RUU Pornografi 
karena TAHU bahwa di belakang RUU itu berdiri PKS dan misinya untuk membungkam 
HAM manusia2 Indonesia. So, ini BUKAN soal moralitas, melainkan soal pembodohan 
masyarakat. The RUU juga didukung oleh MUI. So, siapakah yg mau membodohi 
masyarakat ? ... PKS dan MUI yg mendukung RUU itu, atau KWI yg menentang RUU 
itu ? --Menurut saya, pembodohan masyarakat itu dilakukan oleh PKS dan MUI. 
Semua orang bisa melihat dengan jelas hal itu. Masa MORALITAS tiap orang mau 
diatur oleh negara ? Memangnya kita ini negara Komunis ?


  New Email names for you! 
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[ac-i] Domain Publik dan Domain Pribadi

2008-09-18 Terurut Topik leonardo rimba



Friends, terus terang saja saya merasa HB X sebagai calon kuat untuk menjadi 
Presiden NKRI mendatang. Tapi kita liat saja yah... -- Menurut saya, the 
belang2 yg ada di semua orang politik di Indonesia baru akan kelihatan jelas 
setelah tuntasnya pemilihan Presiden AS bulan November 2008. Kalau Barack Obama 
benar terpilih menjadi Presiden AS seperti diprediksi oleh polls, maka 
konstelasi politik di Indonesia akan ikut berubah. Liberalism will become the 
norm. Era mendatang itu LIBERALISME dan bukan kefanatikan. Liberal artinya kita 
menjadi JUJUR apa adanya saja, dan mengakui bahwa semua orang memiliki HAM yg 
sama. Kita di Indonesia memiliki HAM yg sama walaupun sebagian orang ingin 
diakui memiliki derajat lebih tinggi dari orang2 lainnya karena mereka memeluk 
agama yg "terakhir dan sempurna"... Astagfirullah alazzim astagfirullah 
alazzim... eling eling... Allah itu does NOT care apakah anda akan 
berjalan-jalan dengan NO BRA, NO CELAM, and NO JILBAB.
 Everything is oke2 aja, kata the Allah yg hidup di dalam Kesadaran / 
Consciousness di diri semua manusia tanpa kecuali, Muslim, Muslam, Krsten, 
Hindu, Buddha, Konghucu, Atheist, Agnostic, Kejawen, dll... walaupun sebagian 
orang memang percaya Allah itu adanya di Tanah Arab. Menurut saya, Allah itu 
hidup di dalam Kesadaran / Consciousness setiap manusia tanpa kecuali. Allah 
itu tidak hidup di dalam benda mati, melainkan di dalam Kesadaran / 
Consciousness SEMUA manusia2 yg hidup, bernapas, dan berpikir. Dengan kata 
lain, Allah lives in each and everyone of us tanpa kecuali. 

So, say NO to Pembodohan Massal ! Say NO to RUU Pornography because the RUU itu 
diajukan dan dibela habis2an oleh PKS yg menurut dugaan saya telah salah kaprah 
dengan, maybe, percaya bahwa Allah adanya di Tanah Arab. Ada batu dibalik 
udang, dan ada uang di ladang orang. Mungkin PKS mengincar uang di ladang orang 
which is hukumnya HARAM. Kalau mau, ya berladang sendirilah. Kalau mau 
berpakaian seperti MUMMY Mesir Kuno, ya berpakaianlah seperti mummy Mesir Kuno. 
Tetapi itu harus dilakukan terhadap tubuh mereka sendiri, dan tidak bisa 
dipaksakan kepada manusia2 lain. Allah sendiri TIDAK memaksa penggunaan jilbab, 
sorban, jenggot ala kambing bandot, dsb... yg bernuansa ARAB itu. Lha, ini ada 
orang2 KESAMBET ALLAH dan mau memaksakan nuansa Arabia ke manusia2 di NKRI yg 
jelas sudah lebih berbudaya dan bermoral daripada segala ustad2 dan ustadzah2 
yg teriak2 allahuakbar dan menuntut pembubaran Ahmadiyah... -- Allah itu SUDAH 
hidup di dalam Kesadaran /
 Consciousness semua manusia, sehingga tidak perlulah jingkrak2 dan teriak2 
allahuakbar sembari menginjak-injak HAM manusia lain. Moralitas tiap 
warganegara itu DOMAIN PRIBADI, dan bukan diaturin oleh negara, apalagi oleh 
PKS. 

Lalu ada seorang rekan yg menulis kepada saya dan bilang bahwa pakaian yang 
TIDAK menimbulkan tegaknya urat syahwat pemirsa akan memberikan "harga diri" 
kepada orang yg mengenakannya. Nah, yg seperti itu kan bikin eneg bacanya, 
sehingga langsung saja saya timpali. Saya bilang: "Sejak kapan "harga diri" 
ditentukan oleh pakaian ?" ... Saya pernah melihat dengan mata kepala saya 
sendiri para muslimah LENGKAP dengan jilbab-nya berteriak-teriak minta 
Ahmadiyah dibubarkan. Nah, apakah mereka punya harga diri ? ... Menurut 
pendapat saya, orang2 yang berteriak-teriak meminta Ahmadiyah itu dibubarkan 
adalah mereka yang TIDAK memiliki harga diri. Walaupun lengkap dengan segala 
jilbab-nya, yang KONON merupakan pakaian muslimah, menurut saya tetap saja 
mereka TIDAK memiliki harga diri. So, jangan terbalik yah. Kita memiliki harga 
diri kalau kita mau MENGHORMATI HAM (Hak Azasi Manusia) untuk beragama apa 
saja, untuk tidak beragama apa saja, dan untuk menganut moral
 apapun yang semuanya termasuk dalam domain pribadi orang per orang. Kalau kita 
mau memaksakan pendapat seperti para muslimah berjilbab yg menuntut pembubaran 
Ahmadiyah itu, namanya adalah TIDAK memiliki harga diri... Mereka merasa harga 
dirinya itu tinggi karena memakai jilbab. Pedahal itu cuma IMAJINASI saja. 
Allah sendiri tidak perduli wanita itu berjilbab atau telanjang dada seperti 
wanita Bali jaman dulu (dan mungkin sampai sekarang juga). Allah itu TIDAK 
membedakan manusia antara muslimin, muslimah, muslihat, maslihut, dan 
sebagainya, kecuali ANDA sendiri yang bilang bahwa Allah itu membedakan. So, 
semuanya itu adanya di dalam PIKIRAN ANDA SENDIRI. 

Sekali lagi, harga diri itu artinya kita menerima dan menghargai apa yang 
menjadi HAM orang lain. Kalau kita menginjak-injak HAM orang2 lain, maka 
artinya kita TIDAK memiliki harga diri. Para wanita muslimah yang berjilbab dan 
berteriak-teriak minta Ahmadiyah dibubarkan itu TIDAK memiliki harga diri. Para 
pria berjenggot dan bersorban yang berteriak allahuakbar allahuakbar dan 
menuntut Ahmadiyah dibubarkan itu TIDAK memiliki harga diri. Bilang begitu aja 
kok refot ? ... Kita harus mengerti juga bahwa ada yang namanya Domain Publik 
dan Domain Pribadi. Segala hal yan

[ac-i] Waham Kebesaran (Grandeur Delusion)

2008-07-11 Terurut Topik leonardo rimba
merasa sesuatu terjadi dengan dirinya, pedahal tidak ada apa2. Delusi umum yang 
terjadi di Indonesia adalah kefanatikan beragama. Agama2 itu kan buatan manusia 
belaka, segala kitab2 itu buatan manusia belaka. Tetapi orang yang mengalami 
DELUSI (Waham) itu akan percaya penuh bahwa Tuhan / Allah itu yang mengatakan 
hal2 yang tertulis di kitab suci mereka, sehingga mereka akan merasa berhak dan 
wajib mengkhotbahi semua orang2 lain agar "kembali ke jalan Allah".

Kalau Allah di kitab suci mereka tanpa ragu2 memberi CONTOH bagaimana si nabi 
yang dimuliakan itu membasmi orang2 yang tidak sepaham, maka orang yang 
mengalami Waham (Delusion) itu juga akan tanpa ragu2 mengikuti cara berpikir 
dan bertindak seperti itu. Kelakuan FPI itu baru contoh kecil saja, yang 
meledakkan Candi Borobudur juga sudah pernah, yang meledakkan Patung Buddha di 
Afghanistan juga ada, yang meledakkan Bom Bali itu juga ada. Nah, orang2 
seperti itulah yang mengalami Waham (Delusion). Jiwanya sakit sehingga tidak 
bisa membedakan antara COMMON SENSE dan segala macam ajaran yang memuliakan 
kitab2 yang disucikan itu. Kalau kitab2 yang disucikan itu dianggap sebagai 
benar2 Suara Tuhan / Allah, ... ya jadinya berantakan dong. Jadinya si pengikut 
Allah itu akan merasa TERPANGGIL untuk menjadi teroris, wong Allah disitu 
ngajarin si nabi untuk jadi teroris which is actually a fact. Tetapi itu masa 
lalu, dan tidak bisa dicontoh.  

Tetapi masih banyak orang yang dengan cara2 tidak se-ekstrim itu, tetap menjadi 
"teroris" dengan cara mengkhotbahi orang2 lain yang tidak sependapat dengannya. 
Bukan hanya khotbah melainkan MAKI2 juga. Mereka itu merasa berhak memaki semua 
orang karena mereka pikir Allah itu menyuruh mereka untuk maki2 semua orang 
yang tidak sepaham. Nah, Allah atau Allah ??? Pedahal, segala Allah2an itu 
adanya di PIKIRAN mereka sendiri saja, dan tidak ada hubungannya dengan 
realitas sosial. Orang yang tidak berpikir dengan cara Allah2an itu tetap saja 
bisa hidup, dan bisa hidup dengan baik2 saja malahan. Tetapi jalan pikiran 
common sense seperti itu rupanya susah diterima oleh orang2 yang sudah 
terjangkit Waham (Delusion). Mereka merasa memiliki kebenaran mutlak, sehingga 
merasa berhak dan wajib mengkhotbahi dan memaki semua orang yang tidak sepaham. 
Dan mereka menganggap dirinya lebih tinggi / lebih besar / lebih mulia daripada 
manusia2 lainnya yang tidak sepaham.

Manusia Indonesia yang sedikit2 merasa tersinggung dan terhina karena dibilang 
bahwa si Allah yang mereka sohor2kan itu adanya di jidat mereka doang, dan 
bahwa kitab sucinya itu buatan manusia biasa doang itu masih CUKUP BANYAK. Dan 
itu yang patut dikasihani karena merekalah yang terjangkit delusi (waham). 
Kalau waham itu sudah sedemikian besar, saya bilang namanya itu waham kebesaran 
(grandeur delusion). Orang yang terjangkit waham kebesaran (grandeur delusion) 
so pasti akan BERSEMANGAT untuk memaki-maki dan mengkhotbahi anda dan saya. 
Tetapi kita tahu bahwa mereka itulah yang jiwanya sakit, sick souls. 

+++

[Leonardo Rimba adalah seorang praktisi Psikologi Transpersonal. Bersama 
Audifax, Leo menulis buku "Psikologi Tarot" (Pinus, Maret 2008). Diskusi dengan 
Leo bisa dilakukan di Milis SI; just click:
<http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>. Anybody is welcomed to 
join tanpa membedakan latar belakang Suku, Agama, Ras, Jenis Kelamin, Usia, dan 
Orientasi Seksual.]

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


[ac-i] Demo yang tidak simpatik

2008-06-19 Terurut Topik leonardo rimba
Friends,

Kemarin siang saya lewat di depan Polda Metro Jaya.
Ada demo yang gimana gituh, mungkin sekitar beberapa
ratus orang berpakaian putih-putih dan berjenggot yang
menuntut pembebasan beberapa orang yang tersangkut
PIDANA. Plus, ditambah dengan tuntutan "Pembubaran
Ahmadiyah" yang posternya digotong dengan ogah-ogahan
oleh sebagian dari mereka. 

Sebagian besar dari mereka duduk2 di tengah jalan
Jendral Sudirman sehingga membuat MACET TOTAL. 

Itu benar, jalanan total macet karena orang2
berpakaian putih2 yang ingin Ahmadiyah dibubarkan dan
pentolan mereka dibebaskan itu berdemo dengan duduk2
di tengah jalan mobil. Mobil2 tidak bisa lewat.

Nah, satu kasus itu saja sudah menunjukkan bahwa
mereka itu TIDAK BERADAB. Demo sih demo, tetapi bikin
repot semua orang mengakibatkan mereka tidak mendapat
simpati. Siapa yang mau simpati terhadap orang2 yang
kelakuannya primitif seperti itu??? 

Malah teman saya ada yang EXPECTED untuk melihat
mereka menaiki hewan tunggangan berupa UNTA. Ternyata
tidak ada unta, melainkan manusia2 yang maybe harusnya
naik unta dan teriak2 di padang pasir seribu tahun
yang lalu, dan BUKAN di Jakarta di abad ke-21 M.

Cappe dehh ngeliat orang2 yang MERASA sudah memiliki
tiket masuk Sorga sehingga bisa dengan bebasnya bikin
macet Jalan Sudirman di hari kerja. Terus terang,
sebagai orang Indonesia saya ikut MALU melihat
kelakuan mereka. Walaupun sebagian dari mereka bawa2
tasbih, tapi kelakuan mereka audzubillah.  

So, the demo benar2 tidak meyakinkan. Tidak ada yang
simpati, dan tidak ada yang perduli. Siapa yang mao
perduli sama mereka, mereka saja TIDAK PERDULI
terhadap orang lain. Itu Jalan Sudirman, dan mereka
duduk2 di tengah jalan Sudirman sehingga mobil2 tidak
bisa jalan berjam-jam.

Dan mereka merasa kelakuan seperti itu yang diridhoi
oleh Allah ??? 

Leo  

+++

[Leonardo Rimba adalah seorang praktisi Psikologi
Transpersonal. Bersama Audifax, Leo menulis buku
"Psikologi Tarot" (Pinus, Maret 2008). Diskusi dengan
Leo bisa dilakukan di Milis SI; to join just click:
<http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.
Anybody is welcomed to join.]




Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


[ac-i] [E-Book] Simbol dan Interpretasinya

2008-05-25 Terurut Topik leonardo rimba
sehat Makhluk Halus
2. Selama Hidupku Tak Pernah Se-PD Ini
3. Penglihatan Tengkorak Terbakar di Dalam Meditasi
4. Malem-Malem Numpang Tanya Donk :P
5. Melihat Ribuan Orang ketika dalam Meditasi
6. Enjoy Aja Kalo Melihat Something Muncul Di Langit
7. Panah Pasopati sebagai Simbol Pribadi
8. Simbol Mata Ketiga
9. Bagaimanakah Manusia Itu ?
10. Gw Dibilang sebagai Anak Berkat
11. Sadulur Papat di Empat Gunung
12. Makhluk Aneh
13. Tapi Kenapa Saya Selalu Melihat Dua Jalan?
14. Ada Apa dengan Cakra Ajna Saya ?
15. You are the Strongest Person Around
16. Nabi Ibrahim itu Simbol dari Iman
17. Aku Melihat Gambar Hati Kudus Yesus di Kamarku
18. Itu Sekarang Ternyata Laku Keras
19. Aku Tidak Ada, Gejala Apa Ini ?
20. We Just Know, Itu yang Namanya Empati
21. Saya Mengalami Time Travel Lagi
22. Leo, Higher Spirit itu Apa Sih ?
23. Kalau Meditasi Suka Lihat Jesus, Lotus Putih,
Lumba-Lumba
24. Kalo Kembalinya itu Gimana Tuh ?
25. Sampai Jumpa di Bintang !
26. Lantas Siapakah “Saya” yang Lain itu ?
27. Jin yang Ngikut Kamu Suka Marah Juga Gak ?

IV.  JACKY CHEN DAN MATA KETIGA 

1. Mata Ketiga dan Aplikasinya
2. Pengalaman Hidup
3. OOBE (Out of Body Experience) dan Lucid Dream
4. Kiat-Kiat Meditasi
5. Gelombang Otak dan Energi
6. Life is a Process
7. Intuisi dan Naluri
8. Meditasi dan Hantu-Hantu
9. Pengertian Kemampuan Psychic
10. Prasyarat Kemampuan Psychic
11. Peningkatan Kesadaran Batin
12. Simbol dari Bangkitnya Kundalini

(Tentang Penulis)


+++

(TENTANG PENULIS)


Leonardo Rimba yang biasa dipanggil Leo adalah lulusan
Universitas Indonesia dan the Pennsylvania State
University, sekarang tinggal di Jakarta. Bersama
Audifax, seorang psikolog di Surabaya, Leo menulis
buku "Psikologi Tarot" (Pinus, Maret 2008).






















Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com