Re: [ac-i] Re: [mediacare] Re: Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot
Orang yang masih fobia terhadap komunisme adalah orang yang sudah terkontaminasi oleh paham Orde Baru yang berhasil memanipulasi sejarah Indonesia. Orang yang anti sama komunis itu sebetulnya tau nggak sich sejarah komunis di Indonesia? Organisasi Komunis di Indonesia itu lahir dari organisasi agama yakni Syarikat Islam. Pendirinya aja Semaun, Darsono, Alimin, dan Tan Malaka-nama aslinya Dato Ibrahim, seorang Ustadzah tersohor dari Tanah Minang-yang kemudian para intelektual muda muslim tersebut merasa gelisah atas prilaku kolonial Belanda yang sudah keterlaluan dalam menindas masyarakat Indonesia saat itu. Kemudian para intelektual muda itu mendirikan organisasi komunis untuk melawan imperialis Belanda sampai para kompeni itu pulang kampung alias ngibrit ke tanah mereka. Jadi, Wahai orang-orang munafik, janganlah engkau menebar kebencian terhadap segelintir orang atau kelompok tertentu tanpa ada alasan dan fakta yang jelas. Sebab, Allah tidak menghendaki orang yang berhati busuk! Ingat! Musuh kita sekarang ini adalah Kapitalisme Global yang mensengsarakan hidup kita hingga anak cucu kita. Karena mereka telah merampas warisan kita yang telah diberikan oleh Ibu Pertiwi, seperti lapangan minyak di Cepu sudah disikat Exxon, Tambang emas di Papu sudah dikuras Freeport, tambang minyak di Kalimantan sudah disedot sampai habis oleh Total, dan masih banyak lagi Bung. Maka, kita sebagai anak bangsa harus bangkit melawan imperialis baru yakni sistem yang kaptalistik. Salam, Bowo Sent from my BlackBerry� smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: bambang hidayat [EMAIL PROTECTED] Date: Sat, 22 Nov 2008 15:34:20 To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [ac-i] Re: [mediacare] Re: Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot Dengan itu kita semua belajar bukan?. Salam,Bambang Hidayat. Bambang Hidayat Pasir Muncang,Dago Atas PPR-ITB G17 Bandung 40135 Jawa Barat,Indonesia Tilp./fax: 62-22-250 3375 e-mail : [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] --- On Sat, 11/22/08, Miranda [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Miranda [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [ac-i] Re: [mediacare] Re: Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Date: Saturday, November 22, 2008, 11:03 PM :) maaf Mbak Ratna, pertanyaan Bung Hoesein jadi nyasar ke anda.. Padahal maksudnya mengacu pada terma yang saya gunakan. Bung Hoesein, yang saya maksud dengan fobia komunis yang kronis di sini adalah perasaan ketakutan berlebih terhadap paham komunisme dan, menggunakan istilah orde baru, 'antek-anteknya'. Kronis, karena ketakutan semacam ini sudah diidap oleh masyarakat kita hampir sepanjang rezim orde baru. Bahkan masih mengakar, ketika orde reformasi sudah berjalan selama satu dekade, di mana masyarakat sudah diberi kesempatan untuk banyak belajar bahwa setiap paham punya sisi gelap dan terangnya masing-masing. Satu dekade, bagi saya, bukan waktu yang pendek bagi kita untuk mengkaji ulang cara pandang kita terhadap paham komunisme, khususnya di Indonesia. Sudah banyak sekali media yang mencoba meluruskan fakta sejarah. Sayangnya, keterbukaan akses terhadap media-media pembelajaran tersebut memang masih sangat terbatas. terima kasih, Miranda. On 11/21/08, hoesein [EMAIL PROTECTED] com wrote: Bu Ratna, kalau boleh bertanya, apa yang anda maksudkan dengan fobia komunis yang kronis ? Terima kasih --- Pada Kam, 20/11/08, Miranda mirandaharlan@ gmail.com menulis: Dari: Miranda mirandaharlan@ gmail.com Topik: Re: [ac-i] Re: [mediacare] Re: Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot Kepada: artculture-indonesi [EMAIL PROTECTED] com Tanggal: Kamis, 20 November, 2008, 9:37 AM Kalau saya juga boleh menginterpretasi, saya rasa Bung Ging Ginanjar sedang melontarkan sinisme perkara bagaimana segelintir masyarakat kita masih juga mengidap fobia komunis yang kronis. salam, Miranda. -- Miranda mirandaharlan@ gmail.com +62 819 317 897 82 +62 274 929 5512 Everybody lies -- every day; every hour; awake; asleep; in his dreams; in his joy; in his mourning. [Mark Twain] http://12miranda. multiply. com
Re: [ac-i] Re: [mediacare] Re: Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot
:) maaf Mbak Ratna, pertanyaan Bung Hoesein jadi nyasar ke anda. Padahal maksudnya mengacu pada terma yang saya gunakan. Bung Hoesein, yang saya maksud dengan fobia komunis yang kronis di sini adalah perasaan ketakutan berlebih terhadap paham komunisme dan, menggunakan istilah orde baru, 'antek-anteknya'. Kronis, karena ketakutan semacam ini sudah diidap oleh masyarakat kita hampir sepanjang rezim orde baru. Bahkan masih mengakar, ketika orde reformasi sudah berjalan selama satu dekade, di mana masyarakat sudah diberi kesempatan untuk banyak belajar bahwa setiap paham punya sisi gelap dan terangnya masing-masing. Satu dekade, bagi saya, bukan waktu yang pendek bagi kita untuk mengkaji ulang cara pandang kita terhadap paham komunisme, khususnya di Indonesia. Sudah banyak sekali media yang mencoba meluruskan fakta sejarah. Sayangnya, keterbukaan akses terhadap media-media pembelajaran tersebut memang masih sangat terbatas. terima kasih, Miranda. On 11/21/08, hoesein [EMAIL PROTECTED] wrote: Bu Ratna, kalau boleh bertanya, apa yang anda maksudkan dengan fobia komunis yang kronis ? Terima kasih --- Pada *Kam, 20/11/08, Miranda [EMAIL PROTECTED]* menulis: Dari: Miranda [EMAIL PROTECTED] Topik: Re: [ac-i] Re: [mediacare] Re: Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot Kepada: artculture-indonesia@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 20 November, 2008, 9:37 AM Kalau saya juga boleh menginterpretasi, saya rasa Bung Ging Ginanjar sedang melontarkan sinisme perkara bagaimana segelintir masyarakat kita masih juga mengidap fobia komunis yang kronis. salam, Miranda. -- Miranda [EMAIL PROTECTED] +62 819 317 897 82 +62 274 929 5512 Everybody lies -- every day; every hour; awake; asleep; in his dreams; in his joy; in his mourning. [Mark Twain] http://12miranda.multiply.com
Re: [ac-i] Re: [mediacare] Re: Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot
Dengan itu kita semua belajar bukan?. Salam,Bambang Hidayat. Bambang Hidayat Pasir Muncang,Dago Atas PPR-ITB G17 Bandung 40135 Jawa Barat,Indonesia Tilp./fax: 62-22-250 3375 e-mail : [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] --- On Sat, 11/22/08, Miranda [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Miranda [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [ac-i] Re: [mediacare] Re: Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Date: Saturday, November 22, 2008, 11:03 PM :) maaf Mbak Ratna, pertanyaan Bung Hoesein jadi nyasar ke anda.. Padahal maksudnya mengacu pada terma yang saya gunakan. Bung Hoesein, yang saya maksud dengan fobia komunis yang kronis di sini adalah perasaan ketakutan berlebih terhadap paham komunisme dan, menggunakan istilah orde baru, 'antek-anteknya'. Kronis, karena ketakutan semacam ini sudah diidap oleh masyarakat kita hampir sepanjang rezim orde baru. Bahkan masih mengakar, ketika orde reformasi sudah berjalan selama satu dekade, di mana masyarakat sudah diberi kesempatan untuk banyak belajar bahwa setiap paham punya sisi gelap dan terangnya masing-masing. Satu dekade, bagi saya, bukan waktu yang pendek bagi kita untuk mengkaji ulang cara pandang kita terhadap paham komunisme, khususnya di Indonesia. Sudah banyak sekali media yang mencoba meluruskan fakta sejarah. Sayangnya, keterbukaan akses terhadap media-media pembelajaran tersebut memang masih sangat terbatas. terima kasih, Miranda. On 11/21/08, hoesein [EMAIL PROTECTED] com wrote: Bu Ratna, kalau boleh bertanya, apa yang anda maksudkan dengan fobia komunis yang kronis ? Terima kasih --- Pada Kam, 20/11/08, Miranda mirandaharlan@ gmail.com menulis: Dari: Miranda mirandaharlan@ gmail.com Topik: Re: [ac-i] Re: [mediacare] Re: Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot Kepada: artculture-indonesi [EMAIL PROTECTED] com Tanggal: Kamis, 20 November, 2008, 9:37 AM Kalau saya juga boleh menginterpretasi, saya rasa Bung Ging Ginanjar sedang melontarkan sinisme perkara bagaimana segelintir masyarakat kita masih juga mengidap fobia komunis yang kronis. salam, Miranda. -- Miranda mirandaharlan@ gmail.com +62 819 317 897 82 +62 274 929 5512 Everybody lies -- every day; every hour; awake; asleep; in his dreams; in his joy; in his mourning. [Mark Twain] http://12miranda. multiply. com
RE: [ac-i] Re: [mediacare] Re: Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot
Kalau boleh memahami, Bung Ging sebenarnya bukan menutup mata. Beliau bermukim di Jerman untuk jangka waktu cukup lama jadi tidak tahu persis apa yang sedang kita hadapi di Republik ini. Ratna. To: artculture-indonesia@yahoogroups.com From: [EMAIL PROTECTED] Date: Thu, 20 Nov 2008 09:09:40 +0700 Subject: [ac-i] Re: [mediacare] Re: Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot - Original Message - From: arief gadogs To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, November 19, 2008 10:04 PM Subject: [mediacare] Re: Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot siapapun yg pihak yang melarang atau menghalang-halangi mereka layak diberi label ENEMIES of ART Kencana Parwata [EMAIL PROTECTED] wrote: ini bicara syutingnya bung erros atau peristiwa G30 S 65 ya? kalau bicara mengenai syuting nya bung erros, kayaknya setiap memulai penggarapan para pihak atau BOS nya dari kru sudah harus minta ijin aparat berwajib dech, dan kalau ijin sudah didapat artinya beres, nah nanti tinggal LSF yang menentukan apakah film ini layak dikonsumsi rakyat banyak atau tidak. masak udah 10 tahun reformasi dan peristiwa 65 itu udah lebih dari 30 taon masih saja ada pemberangusan seperti ini, justru saya melihat adanya bahaya laten, bukan dari komunis tapi dari luar komunis. Dari: Darmawan [EMAIL PROTECTED] Kepada: [EMAIL PROTECTED] Terkirim: Selasa, 18 November, 2008 06:31:23 Topik: [mediacare] Bls: [jurnalisme] Re: [ajisaja] Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot Bung Ging melihat hantu di siang bolong karena hidup di bawah tempurung kelapa, selalu mengulang cerita bohong yang mungkin diajarkan oleh guru di sekolahnya, bahwa PKI terutama Pemuda Rakyat dan Gerwani adalah manusia biadab yang menyiksa lalu membunuh para jenderal angkatan darat di tahun 1965 sambil menyanyikan lagi genjer- genjer. Bung Ging tidak pernah tahu bahwa negara komunis terbesar di dunia, yaitu Rusia sudah menjadi kapitalis, negara komunis kedua terbesar di dunia yaitu China sudah menerapkan pasar bebas. Sejak tembok Berlin runtuh sudah tidak ada lagi ajaran revolusi komunis untuk menggulingkan pemerintah. Bung Ging menutup mata atas perkembangan yang sebenarnya terjadi. Dunia sekarang menghadapi ancaman teroris, di Indonesia ada Bom Bali yang pelakunya sudah dieksekusi, ada Bom Keduatan Besar Australis, ada kasus Syeh Puji. Seharusnya itulah gejala yang harus diwaspadai oleh Bung Ging dan kita semua untuk menyelamatkan Indonesai. Jika kasus G-30-S mau dianalisa secara jujur, juga ternyata tidak benar ditimpakan kepada PKI. Nyatanya Nsution yang pro Islam lolos. Kalau PKI ada di balik upaya pembunuhan tersebut seharusnya Nasution yang menjadi prioritas karena dari semua jenderal angkatan darat yang kadar anti-PKI-nya paling besar adalah Nasution. Di samping itu mayat tujuh perwira angkatan darat itu tidak ditemukan waktu RPKAD berhasil menguasai Halim pada tanggal 2 Oktober. Hingga siang hari Sarwo Edhy bersama pasukannya tidak berhasil menemukan jenazah para korban tetapi adanya jenazah korban di sumur lubang buaya baru diketahui tanggal 3 Oktober ketika kawasan itu sudah lebih dari 24 jam dikuasai RPKAD. Salam --- In [EMAIL PROTECTED] ps.com, bharata andi [EMAIL PROTECTED] .. wrote: kira-kira apa ya maksud email bung ging ini? mohon pencerahan --- Pada Sen, 17/11/08, ging ginanjar ging.ginanjar@ ... menulis: Dari: ging ginanjar ging.ginanjar@ ... Topik: [jurnalisme] Re: [ajisaja] Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot Kepada: [EMAIL PROTECTED] .com, mediacare [EMAIL PROTECTED] ps.com, jurnalisme [EMAIL PROTECTED] ups.com Tanggal: Senin, 17 November, 2008, 5:44 PM Tapi kan kominis itu memang musti diwaspadai.. Berkali-kali kudeta kok. Jangan sampai kita lengah. Agen-agen mereka terus menyusup. Â _ _ __ From: Item [EMAIL PROTECTED] com To: mediacare [EMAIL PROTECTED] u ps.com; jurnalisme jurnalisme@ yahoogro ups.com Sent: Monday, November 17, 2008 2:26:32 AM Subject: [ajisaja] Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot Pernyataan Sikap ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN (AJI) - Pengurus Pusat Jln.Kembang Raya No.6, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat INDONESIA 10420 Telp (021) 3151214, Fax (021) 3151261, Email : sekretariat@ ajiindonesia. org Hal : Larangan dan Pemaksaan Penghentian Syuting Film Lastri di Solo Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mengecam pelarangan dan penyensoran film Lastri yang disutradarai sineas nasional Eros Djarot di kawasan Colomadu,
Re: [ac-i] Re: [mediacare] Re: Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot
Kalau saya juga boleh menginterpretasi, saya rasa Bung Ging Ginanjar sedang melontarkan sinisme perkara bagaimana segelintir masyarakat kita masih juga mengidap fobia komunis yang kronis. salam, Miranda. On 11/20/08, ratna sarumpaet [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau boleh memahami, Bung Ging sebenarnya bukan menutup mata. Beliau bermukim di Jerman untuk jangka waktu cukup lama jadi tidak tahu persis apa yang sedang kita hadapi di Republik ini. Ratna. -- To: artculture-indonesia@yahoogroups.com From: [EMAIL PROTECTED] Date: Thu, 20 Nov 2008 09:09:40 +0700 Subject: [ac-i] Re: [mediacare] Re: Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot - Original Message - *From:* arief gadogs [EMAIL PROTECTED] *To:* [EMAIL PROTECTED] *Sent:* Wednesday, November 19, 2008 10:04 PM *Subject:* [mediacare] Re: Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot siapapun yg pihak yang melarang atau menghalang-halangi mereka layak diberi label ENEMIES of ART *Kencana Parwata [EMAIL PROTECTED]* wrote: ini bicara syutingnya bung erros atau peristiwa G30 S 65 ya? kalau bicara mengenai syuting nya bung erros, kayaknya setiap memulai penggarapan para pihak atau BOS nya dari kru sudah harus minta ijin aparat berwajib dech, dan kalau ijin sudah didapat artinya beres, nah nanti tinggal LSF yang menentukan apakah film ini layak dikonsumsi rakyat banyak atau tidak. masak udah 10 tahun reformasi dan peristiwa 65 itu udah lebih dari 30 taon masih saja ada pemberangusan seperti ini, justru saya melihat adanya bahaya laten, bukan dari komunis tapi dari luar komunis. -- *Dari:* Darmawan [EMAIL PROTECTED] *Kepada:* [EMAIL PROTECTED] *Terkirim:* Selasa, 18 November, 2008 06:31:23 *Topik:* [mediacare] Bls: [jurnalisme] Re: [ajisaja] Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot Bung Ging melihat hantu di siang bolong karena hidup di bawah tempurung kelapa, selalu mengulang cerita bohong yang mungkin diajarkan oleh guru di sekolahnya, bahwa PKI terutama Pemuda Rakyat dan Gerwani adalah manusia biadab yang menyiksa lalu membunuh para jenderal angkatan darat di tahun 1965 sambil menyanyikan lagi genjer- genjer. Bung Ging tidak pernah tahu bahwa negara komunis terbesar di dunia, yaitu Rusia sudah menjadi kapitalis, negara komunis kedua terbesar di dunia yaitu China sudah menerapkan pasar bebas. Sejak tembok Berlin runtuh sudah tidak ada lagi ajaran revolusi komunis untuk menggulingkan pemerintah. Bung Ging menutup mata atas perkembangan yang sebenarnya terjadi. Dunia sekarang menghadapi ancaman teroris, di Indonesia ada Bom Bali yang pelakunya sudah dieksekusi, ada Bom Keduatan Besar Australis, ada kasus Syeh Puji. Seharusnya itulah gejala yang harus diwaspadai oleh Bung Ging dan kita semua untuk menyelamatkan Indonesai. Jika kasus G-30-S mau dianalisa secara jujur, juga ternyata tidak benar ditimpakan kepada PKI. Nyatanya Nsution yang pro Islam lolos. Kalau PKI ada di balik upaya pembunuhan tersebut seharusnya Nasution yang menjadi prioritas karena dari semua jenderal angkatan darat yang kadar anti-PKI-nya paling besar adalah Nasution. Di samping itu mayat tujuh perwira angkatan darat itu tidak ditemukan waktu RPKAD berhasil menguasai Halim pada tanggal 2 Oktober. Hingga siang hari Sarwo Edhy bersama pasukannya tidak berhasil menemukan jenazah para korban tetapi adanya jenazah korban di sumur lubang buaya baru diketahui tanggal 3 Oktober ketika kawasan itu sudah lebih dari 24 jam dikuasai RPKAD. Salam --- In [EMAIL PROTECTED] ps.com [EMAIL PROTECTED], bharata andi [EMAIL PROTECTED] .. wrote: kira-kira apa ya maksud email bung ging ini? mohon pencerahan --- Pada Sen, 17/11/08, ging ginanjar ging.ginanjar@ ... menulis: Dari: ging ginanjar ging.ginanjar@ ... Topik: [jurnalisme] Re: [ajisaja] Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot Kepada: [EMAIL PROTECTED] .com [EMAIL PROTECTED], mediacare [EMAIL PROTECTED] ps.com [EMAIL PROTECTED], jurnalisme [EMAIL PROTECTED] ups.com [EMAIL PROTECTED] Tanggal: Senin, 17 November, 2008, 5:44 PM Tapi kan kominis itu memang musti diwaspadai.. Berkali-kali kudeta kok. Jangan sampai kita lengah. Agen-agen mereka terus menyusup. Â _ _ __ From: Item [EMAIL PROTECTED] com To: mediacare [EMAIL PROTECTED] u ps.com; jurnalisme jurnalisme@ yahoogro ups.com Sent: Monday, November 17, 2008 2:26:32 AM Subject: [ajisaja] Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot Pernyataan Sikap ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN (AJI) - Pengurus Pusat Jln.Kembang Raya No.6, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat INDONESIA 10420 Telp (021) 3151214, Fax (021) 3151261, Email : sekretariat@ ajiindonesia. org Hal : Larangan dan Pemaksaan Penghentian Syuting Film Lastri di Solo Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mengecam pelarangan dan penyensoran film Lastri
Re: [ac-i] Re: [mediacare] Re: Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot
Bu Ratna, kalau boleh bertanya, apa yang anda maksudkan dengan fobia komunis yang kronis ? Terima kasih --- Pada Kam, 20/11/08, Miranda [EMAIL PROTECTED] menulis: Dari: Miranda [EMAIL PROTECTED] Topik: Re: [ac-i] Re: [mediacare] Re: Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot Kepada: artculture-indonesia@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 20 November, 2008, 9:37 AM Kalau saya juga boleh menginterpretasi, saya rasa Bung Ging Ginanjar sedang melontarkan sinisme perkara bagaimana segelintir masyarakat kita masih juga mengidap fobia komunis yang kronis. salam, Miranda. On 11/20/08, ratna sarumpaet sarumpaet_r@ hotmail.com wrote: Kalau boleh memahami, Bung Ging sebenarnya bukan menutup mata. Beliau bermukim di Jerman untuk jangka waktu cukup lama jadi tidak tahu persis apa yang sedang kita hadapi di Republik ini. Ratna. To: artculture-indonesi [EMAIL PROTECTED] com From: [EMAIL PROTECTED] net.id Date: Thu, 20 Nov 2008 09:09:40 +0700 Subject: [ac-i] Re: [mediacare] Re: Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot - Original Message - From: arief gadogs To: [EMAIL PROTECTED] ps.com Sent: Wednesday, November 19, 2008 10:04 PM Subject: [mediacare] Re: Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot siapapun yg pihak yang melarang atau menghalang-halangi mereka layak diberi label ENEMIES of ART Kencana Parwata kencanaparwata@ yahoo.co. id wrote: ini bicara syutingnya bung erros atau peristiwa G30 S 65 ya? kalau bicara mengenai syuting nya bung erros, kayaknya setiap memulai penggarapan para pihak atau BOS nya dari kru sudah harus minta ijin aparat berwajib dech, dan kalau ijin sudah didapat artinya beres, nah nanti tinggal LSF yang menentukan apakah film ini layak dikonsumsi rakyat banyak atau tidak. masak udah 10 tahun reformasi dan peristiwa 65 itu udah lebih dari 30 taon masih saja ada pemberangusan seperti ini, justru saya melihat adanya bahaya laten, bukan dari komunis tapi dari luar komunis. Dari: Darmawan [EMAIL PROTECTED] com Kepada: [EMAIL PROTECTED] ps.com Terkirim: Selasa, 18 November, 2008 06:31:23 Topik: [mediacare] Bls: [jurnalisme] Re: [ajisaja] Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot Bung Ging melihat hantu di siang bolong karena hidup di bawah tempurung kelapa, selalu mengulang cerita bohong yang mungkin diajarkan oleh guru di sekolahnya, bahwa PKI terutama Pemuda Rakyat dan Gerwani adalah manusia biadab yang menyiksa lalu membunuh para jenderal angkatan darat di tahun 1965 sambil menyanyikan lagi genjer- genjer. Bung Ging tidak pernah tahu bahwa negara komunis terbesar di dunia, yaitu Rusia sudah menjadi kapitalis, negara komunis kedua terbesar di dunia yaitu China sudah menerapkan pasar bebas. Sejak tembok Berlin runtuh sudah tidak ada lagi ajaran revolusi komunis untuk menggulingkan pemerintah. Bung Ging menutup mata atas perkembangan yang sebenarnya terjadi. Dunia sekarang menghadapi ancaman teroris, di Indonesia ada Bom Bali yang pelakunya sudah dieksekusi, ada Bom Keduatan Besar Australis, ada kasus Syeh Puji. Seharusnya itulah gejala yang harus diwaspadai oleh Bung Ging dan kita semua untuk menyelamatkan Indonesai. Jika kasus G-30-S mau dianalisa secara jujur, juga ternyata tidak benar ditimpakan kepada PKI. Nyatanya Nsution yang pro Islam lolos. Kalau PKI ada di balik upaya pembunuhan tersebut seharusnya Nasution yang menjadi prioritas karena dari semua jenderal angkatan darat yang kadar anti-PKI-nya paling besar adalah Nasution. Di samping itu mayat tujuh perwira angkatan darat itu tidak ditemukan waktu RPKAD berhasil menguasai Halim pada tanggal 2 Oktober. Hingga siang hari Sarwo Edhy bersama pasukannya tidak berhasil menemukan jenazah para korban tetapi adanya jenazah korban di sumur lubang buaya baru diketahui tanggal 3 Oktober ketika kawasan itu sudah lebih dari 24 jam dikuasai RPKAD. Salam --- In [EMAIL PROTECTED] ps.com, bharata andi [EMAIL PROTECTED] .. wrote: kira-kira apa ya maksud email bung ging ini? mohon pencerahan --- Pada Sen, 17/11/08, ging ginanjar ging.ginanjar@ ... menulis: Dari: ging ginanjar ging.ginanjar@ ... Topik: [jurnalisme] Re: [ajisaja] Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot Kepada: [EMAIL PROTECTED] .com, mediacare [EMAIL PROTECTED] ps.com, jurnalisme [EMAIL PROTECTED] ups.com Tanggal: Senin, 17 November, 2008, 5:44 PM Tapi kan kominis itu memang musti diwaspadai.. Berkali-kali kudeta kok. Jangan sampai kita lengah. Agen-agen mereka terus menyusup. Â _ _ __ From: Item [EMAIL PROTECTED] com To: mediacare [EMAIL PROTECTED] u ps.com; jurnalisme jurnalisme@ yahoogro ups.com Sent: Monday, November 17, 2008 2:26:32 AM Subject: [ajisaja] Soal Larangan syuting Film Lastri - Eros Djarot Pernyataan Sikap ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN (AJI) - Pengurus Pusat Jln.Kembang Raya No.6, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat INDONESIA 10420 Telp (021) 3151214, Fax (021