[assunnah] Tanya Sholat Dluha Berjama'ah
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu, Di tempat saya sekarang ini lagi digalakkan oleh tetua RT sholat dluha berjama'ah. Si tetua RT mempunyai persiapan tersendiri kalau mau mengimami sholat dluha. Dia memakai pakaian yang paling bagus. Sedangkan dalam mengimami sholat wajib, dia sering hanya berkaos bahkan pernah memakai kaos partai. Yang saya tanyakan, ada nggak sih dalil yang kuat sholat dluha berjama'ah? Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuhu, Ari Setyawan Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] Halal dan Haram: mohon penjelasan
Assalamu'alaykum warahmatulloh wabarakatuh saya agak bingung dengan suatu topik di "Halal dan Haram dalam Islam" oleh Yusuf Qardhawi: Tentang tafsir ayat Al-Maidah tersebut--Al-Maidah:5--Al-Qadi Ibnul 'Arabi mengatakan, "Ini merupakan dalil yang qath'i bahwa buruan dan makanan ahli kitab termasuk makanan baik-baik yang diperbolehkan oleh Alloh. Ia halal secara mutlak. Alloh SWT. mengulang-ulangnya tidak lain dalam rangka menghilangkan keraguan dan praduga-praduga tak benar yang kadang melintas, yang hanya akan menimbulkan pertentangan pendapat yang berkepanjangan. Saya pernah ditanya tentang seorang Nasrani yang membunuh ayam dengan memilin lehernya, lalu memasaknya, 'Apakah ia boleh dimakan?' Saya katakan, 'Ya, boleh. Karena ia adalah makanannya dan makanan para pendeta serta rahib-rahibnya, meskipun praktek itu bukan termasuk penyembelihan menurut kita, akan tetapi Alloh SWT. menghalalkan untuk kita makanan mereka secara mutlak, sesuai dengan pandangan agama yang mereka anut. Semua halal bagi kita, kecuali apa yang Alloh SWT. haramkan. Paara ulama mengatakan, 'Mereka memberikan kepada kita wanita-wanitanya sebagai istri, halal bagi kita mencampurinya, lalu bagaimana mungkin kita tidak boleh memakan sembelihan mereka, padahal makanan lebih ringan derajatnya dibanding pernikahan dalam hal halal dan haram?'" Itulah yang ditegaskan Ibnul 'Arabi. Di tempat lain ia mengatakan, "Apa yang mereka makan bukan dengan cara menyembelih dengan cara menyembelih, seperti mencekik dan memukul kepala, adalah bangkai yang haram." Kedua pernyataan itu tidak lah bertentangan. Karena maksud pernyataan itu adalah apa yang mereka pandang sebagai penyembelihan, ia halal bagi kita memakannya, meskipun yang mereka lakukan itu tidak kita anggap sebagai penyembelihan yang sah menurut agama kita. Sebaliknya, apa yang tidak mereka anggap sebagai penyembelihan menurut agama mereka, tidak lah halal bagi kita. nah, Pokok utamanya adalah, bolehkah memakan ayam yang dicekik? sedangkan pertanyaan sampingannya adalah, bukan kah yang menyimpulkan sebagai kalimat-kalimat terakhir adalah Qardhawi sendiri? dan juga, kenapa Ibnu 'Arabi memberikan dua jawaban seperti itu. Bila bagi Qardhawi itu tidak bertentangan, kenapa menurut saya, itu bertentangan? Sebagaimana yang saya pelajari, salah satu kaidah dakwah adalah "menjadi murid guru bukan murid buku." Maka dari itu, saya mengajukan pertanyaan ini. Jazakumulloh. Wassalam. - Luggage? GPS? Comic books? Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search. Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] Mohon Info kajian di Sekitar daerah Trenggalek Jawa Timur
Assalamu'alaykumwarohmatullohiwabarokatuhu. Ikhwan sekalian mohon info kajian di daerah sekitar Trenggalek Jawa Timur. Jazzakalloh... Wassalam. Irham Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games. http://sims.yahoo.com/ Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Balasan: [assunnah] Sholat Dhuha
assalamualaikum warohmatulloh ana ambil dari "Kumpulan shalat sunnah & keutamaannya" Syikh Sa'id bin Ali bin Wahf Al Qahthani, Darul Haq Waktu Shalat Dhuha (hal 87) : "dari meningginya matahari satu tombak hingga sebelum matahari berada di tengah langit, sebelum tergelincir. yang paling afdhal, saat matahari sedang terik menyengat, dasarnya : Zaid bin Arqam menceritakan bahwa Nabi bersabda "shalat orang-orang yang khusyu' beribadah adalah pada waktu anak-anak unta kepanasan" Keutamaan shalat Dhuha (hal 84) : dari Abu Dzar bahwa Nabi bersabda "pada setiap pagi, setiap sendi tubuh bani Adam harus bersedekah. setiap Tasbih bisa menjadi sedekah. setiap Tahmid bisa menjadi sedekah. setiap Tahlil bisa menjadi sedekah. setiap Takbir bisa menjadi sedekah. setiap amar ma'ruf nahi munkar juga bisa menjadi sedekah. semua itu dapat digantikan dengan dua raka'at yang dilakukan pada waktu Dhuha" (HR Muslim bab Istihbab Shalat Ad Dhuha no. 720). Wallohu a'lam semoga bermanfaat wassalamua'laikum warohmatulloh Zainul / Titin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Asalamualikum Begini saya mau tanya, Dari beberapa panduan yang saya baca mengungkap hal yang beda mengenai Sholat Dhuha. Ada yang berpendapat pelaksanaan Sholat ini dimulai pukul 07.00 dan bahkan ada yang lebih pagi karena disesuaikan dengan waktu tergelincirnya matahari. Disini saya mau tanya kapan waktunya sholat dhuha yang sebenarnya ? Dan apa saja keutamaan dan doa apa saja yang perlu di baca pada waktu Sholat ini. Bagi rekan2 yang mempunyai bacaan mengenai hal ini, tolong direply ya... terima kasih Wasalam - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] Tanya: Nama Anak
Akhii, untuk memberi nama anak coba di baca buku berjudul MENANTI BUAH HATI DAN HADIAH UNTUK YANG DINANTI ditulis oleh Ustadz Abdul Hakim Bin Amir Abdat. Penerbit Darul Qolam. - Original Message From: Afri Amd <[EMAIL PROTECTED]> To: assunnah@yahoogroups.com Sent: Thursday, August 23, 2007 4:06:16 PM Subject: [assunnah] Tanya: Nama Anak Assalamu'alaykum Ana mohon bantuannya dari antum sekalian untuk mencarikan nama anak laki / perempuan yang berawalan Z. Yang tentunya mempunyai makna yang baik. kalau bisa minta tolong penjelasannya sekalian. Jazakallah sebelumnya untuk yang jawab. Wassalamu'alaykum Afri Shape Yahoo! in your own image. Join our Network Research Panel today! http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7 Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] Radio Rodja via Streaming
ana udah mendengarkan radio rodja via internet, wuih..beniing pisan euyy... jazzakalloh atas pengelolanya yang telah berjerih payah abu aisyah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: antum bisa juga buka dengan winamp lalu tekan ctrl + L (open url) lalu ketikan http://rodja.sytes.net:8000 - Got a little couch potato? Check out fun summer activities for kids. Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] Re: Masyarakat menyambut dakwah salaf
Assallamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Sekedar urun rembug, Akhi, pada dasarnya tanpa kita sadari dakwah salaf sedikit demi sedikit telah diterima oleh masyarakat walaupun belum sepenuhnya, tinggal bagai mana kita menyampaikan dakwah salaf tersebut. Dalam praktek pengamalan ibadah masyarakatpun sedikit demi sedikit mulai mengamalkan apa yang di dakwahkan oleh kaum salaf walaupun masyarakat sendiripun belum mengerti apa itu manhaj salaf. Sebagai contoh nyata yang saya alami di tempat kerja saya (bukan bermaksud ria), ketika saya ingin sholat di mushola kantor dan pada waktu itu di musholla hanya ada saya dan seorang teman. Ketika hendak melaksanakan sholat saya di perkenan untuk menjadi imam, ketika saya hendak memulai sholat kawan saya ada di belakang saya lalu saya katakan padanya "ketika kita sholat hanya berdua maka menurut sunnah makmum berdiri sejajar dengan imam", maka kawan sayapun mensejajarkan dengan saya. Begitu seterusnya ketika saya mendapati sholat berjamaah hanya berdua, Alhamdullillah kawan-kawan saya mulai mengamalkannya walaupun tanpa adanya saya dan mereka dalam melaksanakan sholatpun mulai menggulung celananya agar tidak isbal. Alhamdullillah berkat adanya artikel-artikel dari internet terutama yang bermanhaj salaf saya cetak dan saya taruh di mushollah kantor. Mengenai sepinya masyarakat setempat yang menghadiri kajian-kajian ilmiah yang diselenggarakan di masjid-masjid memang sangat memprihatinkan sekali. Ini tidak menimpa pada kajian yang bermanhaj salaf saja tapi juga kajian yang lainpun pada saat ini juga sepi, hanya dihadiri dari kalangan tua saja. Mereka masyarakat setempat terkadang lebih cenderung asyik duduk di depan TV atau ngobrol dengan sesama teman. Sedangkan kita yang sudah terbiasa duduk di majelis-majelis ilmu terkadang kurang perhatian dengan masyarakat dimana kita tinggal. Terkadang kita enggan mengajak kawan kita, tetangga kita bahkan saudara/keluarga kita sendiri untuk menghadiri majelis ilmu. Benar apa yang di katakan ustad. Abdul Hakim bahwasanya kita harus membaur di masyarakat dimana kita tinggal dan dakwahkan kepada mereka (bukan berarti kita harus seperti firkoh JT) mengenai sunnah nabi shallallah alaihiwasalam, baik itu masalah ibadah, muamalah atau apa saja yang ilmunya sudah kita pahami atau mungkin dengan buku bacaan tetapi semuanya itu harus dengan sabar dan sesuai dengan waktu dan tempatnya. Mari kita ikuti apa yang dikatakan ustad Abdul Hakim bahwa dakwah itu harus dimulai dari diri kita, keluarga dan tetangga jika kita mampu, sehingga jika mereka telah mengerti pentingnya menuntut ilmu maka masjid-masjidpun akan ramai diminati tidak hanya untuk sholat tetapi juga untuk menuntut ilmu. Demikian dari saya, jika terdapat ke janggalan saya mohon maaf dan mohon ampun kepada Allah subehanahu wata'ala. Agus - Ready for the edge of your seat? Check out tonight's top picks on Yahoo! TV. Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] sajada, bid'ah bukan?
Al Imam Ibnul Qoyyim Rahimahullah dalam ighotsatul laghfan min mashoyidisyaitan mengisyaratkan bahwa tidak menggunakan sajadah dalam shalat adalah lebih utama. Ini adalah berdasarkan keumuman beliau tidak menggunakan alas kain pada tempat sujud ketika shalat. Beliau menggunakan alas kain adalah ketika kondisi panas yang amat sehingga diletakkan pada tempat menempel dahi. beliau rahimahullah menjelaskannya dalam pasal berikut (inti pembahsannya adalah pada bagian yang berwarna ungu): فصل في الصلاة بأي مكان ومن ذلك : أن سنة رسول الله صلى الله تعالى عليه وآله وسلم : الصلاة حيث كان ، وفي أي مكان اتفق ، سوى ما نهى عنه من المقبرة ، والحمام وأعطان الإبل ، فصح عنه عليه الصلاة والسلام أنه قال : " جعلت لي الأرض مسجدا وطهورا، فحيثما أدركت رجلا من أمتي الصلاة فليصل " وكان يصلي في مرابض الغنم ، وأمر بذلك ، ولم يشترط حائلا . قال ابن المنذر : أجمع كل من يحفظ عنه من أهل العلم على إباحة الصلاة في مرابض الغنم ، إلا الشافعي . فإنه قال : أكره ذلك ، إلا إذا كان سليما من أبعارها . وقال أبو هريرة رضي الله عنه : قال رسول الله صلى الله تعالى عليه وآله وسلم : " صلوا في مرابض الغنم ، ولا تصلوا في أعطان الابل " رواه الترمنري وقال : حديث حسن صحيح . وروى الإمام أحمد من حديث عقبة بن عامر قال : قال رسول الله صلى الله تعالى عليه وآله وسلم : " صلوا في مرابض الغنم ولا تصلوا في أعطان الابل - أو مبارك الإبل " . وفي المسند أيضا ، من حديث عبد الله بن المغفل قال : قال رسول الله صلى الله تعالى عليه وآله وسلم : " صلوا في مرابض الغنم ولاتصلوا في أعطان الابل ، فإنها خلقت من الشياطين " . وفي الباب عن جابر بن سمرة، والبراء بن عازب ، وأسيد بن الحضير وذي الغرة ، كلهم رووا عن النبي صلى الله تعالى عليه وسلم : " صلوا في مرابض الغنم " وفي بعض ألفاظ الحديث : " صلوا في مرابض الغنم ، فإن فيها بركة " . وقال : " الأرض كلها مسجد إلا المقبرة والحمام " رواه أهل السنن كلهم ، إلا النسائي . فاين هذا الهدى من فعل من لا يصلي إلا على سجادة تفرش فوق البساط فوق الحصير، ويضع عليها المنديل ، ولا يمشي على الحصير ولا على البساط ، بل يمشي عليها نقرا كالعصفور ؟ فما أحق هؤلاء بقول ابن مسعود: لأنتم أهدى من أصحاب محمد أو أنتم على شعبة ضلالة . وقد صلى النبي عليه الصلاة والسلام على حصير قد أسود من طول ما لبس ، فنضح له بالماء وصلى عليه، ولم يفرش له فوقه سجادة ولا منديل، وكان يسجد على التراب تارة وعلى الحصا تارة، وفي الطين تارة ، حتى يرى أثره على جبهته وأنفه . وقال ابن عمر : كانت الكلاب تقبل وتدبر وتبول في المسجد ، ولم يكونوا يرشون شيئا من ذلك رواه البخاري ، ولم يقل وتبول وهو عند أبي داوود بإسناد صحيح بهذه الزيادة . Afwan tidak diterjemahkan, terjemahan bukunya sudah ada berjudul manajemen qolbu, kalo tidak salah, (diterbitkan oleh darul falah). namun menghukumi bid'ah, rasanya perlu berhati2. Penguat akan pendapat imam ibnul Qoyyim ini adalah sikap nabi yang tidak menyukai adanya gambar yang bercorak2 atau berpola shalat yang mana ini dapat mengalihkan dari kekhusyu'an shalat al matlub. Dan tidak tersembunyi bagi kita, hampir semua sajadah memiliki corak2 dan pola untuk menambah 'keindahan' si sajadah. Semoga Allah merahmati hambaNya yang wara', tidak mudah menghukumi lagi memvonis kecuali dengan ilmu dan bayan yang jelas. Wallahu a'lam. Abu Shalih anton wibowo <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Silahkan antum bisa baca kitab "Telah Datang Zamannya" karya Ustadz Abdul Hakim, atau VCD bedah buku tersebut. Disitu disebutkan bahwa Bid'ah yang dimaksud dalam hadits "semua bid'ah adalah sesat", adalah DALAM MASALAH AGAMA SAJA, karena lafaz hadits tersebut awalnya menyebutkan untuk mengikuti sunnah beliau shallalahu 'alaihi wa sallam, kemudian sunnah khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk. Antum bisa lihat hadits yang dimaksud, dalam Arba'in Nawawi, hadits ke 28. - Original Message From: andy <[EMAIL PROTECTED]> To: assunnah@yahoogroups.com Sent: Thursday, August 23, 2007 6:21:37 AM Subject: Re: [assunnah] sajada, bid'ah bukan? mungkin sama dengan seperti ini... contohnya: kalo pake telpon bid'ah gak yach... trus kalo naek motor, mobil, nonton televisi, belanja di mall atau kita pake komputer... kalo masak pake kompor gas... itu kan sama aja dengan sesuatu yang diada-adain kan? saya juga mau tanya.. ada yang bisa bantu ga? makasih sebelumnya. ini asli nanya, bukan mau nge-test karena saya orang awam -andy- Dian Siti Komariyah wrote: > > assalamu'alaikum warrohmatullah wabarrokatuh. .. > pemakaian sajadah itu termasuk bid'ah apa bukan? - Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com - Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games.
[assunnah] Tanya sholat Qiyamul Lail
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh, Mohon pencerahan, bolehkah MENGKHUSUSKAN sholat qiamul lail (tarawih) di 1/3 malam, dilakukan dimasjid secara berjamaah di sepuluh hari terakhir di bulan romadlon, sedangkan sepuluh hari pertama dan kedua dilakukan sholat tarawih seperti pada umumnya. Jazakumullah khairan Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] Masyarakat menyambut dakwah Salaf
Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh ... Alhamdulillah, Menurut saya, dakwah salaf ini tidak dianggap momok baik oleh orang-orang yang meniti jalan ini dan juga selainnya. Bila melihat apa yang Anda katakan bahwa dakwah ini dianggap 'momok', maka kita lihat ada sebagian masyarakat yang menyambut dengan dakwah ini dan tidak menganggap sebagai momok. Maka setidaknya apa yang Anda ungkapkan itu tidak berimbang. Ada satu pembelajaran yang sangat penting yang diusung / dimotori oleh dakwah Salaf. Yaitu bagaimana bersikap ilmiyah dalam beragama. Bila kita lihat kenyataan di masyarakat bahwa sekarang ini banyak kaum muslimin yang mulai mengkritisi apa yang telah dijalaninya selama ini. Sebagai contoh yang gamblang, masyarakat mulai bertanya terhadap suatu amalan dengan pertanyaan, 'ada contohnya tidak dari Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam?', 'ada dalilnya tidak?', dan lain lain. Indikasi yang lain adalah adanya semangat dari sebagian masyarakat untuk mencari ilmu. Sehingga mereka bisa beragama secara benar sesuai apa yang dimaui oleh Al Qur'an dan Sunnah menurut yang dipahami oleh para shahabat. Mereka semangat mencari tahu bagaimana aqidah yang sebenarnya, mereka semangat mencari tahu bagaimana cara sholat yang sebenarnya, dan seterusnya. Bukankah ini suatu tanda-tanda yang cukup besar dan menggembirakan bahwa dakwah salaf telah mengajarkan sesuatu yang sangat besar bagi masyarakat? Yaitu berupa pondasi yang kokoh dalam bergama. Keilmiyahan dalam beragama. Dengan demikian ada sambutan yang baik dari masyarakat terhadap dakwah Salaf. Baiklah saya katakan, ada sambutan yang baik dari SEBAGIAN masyarakat terhadap dakwah salaf. Sampai di sini saja maka tidak berimbang kalau kita katakan dakwah salaf itu dianggap momok oleh masyarakat. Karena pada kenyataannya ada yang menyambut baik dakwah Salaf ini. Alhamdulillah ... Kemudian, dalam perjalanan dakwah memang tidak selamanya berjalan mulus. Ada yang menentangnya. Baik sangka saya, mereka hanya perlu waktu buat berpikir. Setiap orang itu berbeda-beda dalam menerima dakwah. Ada yang sekali dinasehati, maka langsung menerima. Ada yang perlu beberapa kali dinasehati. Ada yang harus mematahkan hujjah (argumentasi)nya, baru dia menerima. Dan lain-lain. Bila mereka menolak, kita masih bisa berharap anak-anaknya atau cucu-cucunya insya Allah bisa menerima dakwah Salaf. Demikian, mohon maaf kalau ada kesalahan. Wassalamu'alaikum Abu Isa Hasan Cilandak al Faqir ila Allah - Original Message - 20a. Re: Masyarakat menyambut dakwah Salaf (was Re: [assunnah] Tanya Shal Posted by: "abu fawry" [EMAIL PROTECTED] Wed Aug 22, 2007 6:58 pm (PST) Wa 'alaikumussalaam wa rohmatullohi wa barokaatuh, Ikhwatiy a'azzakumulloh, memang benar bahwa dakwah salaf tidak dianggap "momok", tapi itu di kalangan jamaahnya dan di lingkungan anggota milist assunnah. Yang akan saya tulis bukan sebagai counter atas pendapat akh Chandraleka atau merupakan penguat pendapat pribadi atas tulisan saya sebelumnya, namun saya hendak mengajak melihat lebih luas dengan contoh kecil yang terjadi di sebuah desa dimana saya tinggal. Saya tinggal di sebuah komplek di pinggiran Jakarta dengan penduduk lebih dari 15.000 KK yang terbagi menjadi 42 RW dan terdapat 40an masjid dan musholla yang tergabung dalam BKM, namun diantara ke-40an masjid dan musholla tersebut hanya masjid yang ada di RW kami-lah yang menerima (dan memanjakan) dakwah salaf mengadakan kajian rutin pekanan sejak awal masjid tersebut berdiri tahun 1998. Pertanyaannya; Mengapa di masjid dan musholla lain kajian "dakwah salaf" tidak dapat dilaksanakan?? padahal yang hadir di masjid kami setiap pekannya, datang dari RW-RW lain, desa-desa lain bahkan kecamatan-kecamatan lain?? Di RW tempat masjid tersebut berdiri, terdapat +/- 400 KK yang 70%nya muslim atau sekitar 280 KK. Apabila 1 KK kita hitung minimal suami dan istri maka ada sekitar 560 jiwa yang muslim. namun berdasarkan fakta di masjid, tidak lebih dari 5% dari jumlah penduduk muslim di RW tersebut yang mengikuti kajian dakwah salaf setiap pekannya, meskipun masjid tersebut penuh oleh jamaah yang datang dari berbagai penjuru. Ironis... dari jumlah jamaah yang hadir 150-200 orang, hanya sekitar 15 orang yang berasal dari warga setempat. Pertanyaannya: Apakah akan kita biarkan kondisi seperti ini?? Di masjid kami tersebut, para asaatidz telah kami datangkan seperti ust Abdul Hakim, ust Zainal Abidin, ust Badru Salam, ust Abu Qotadah, ust Ilham Tabrani serta ust Mudrik Ilyas, ust Rizal Abu Syifa, ust Abdurrahman Makatita, ust Syihabuddin Umar, ust Andy Arlyn, ust Firdaus Sanusi dan ust Abu Zakariya (hafidzallohu 'anhum), bahkan beberapa diantaranya menjadi pengisi kajian rutin pekanan. Namun dalam waktu hampir 10 tahun, tidak terlihat adanya perkembangan yang signifikan. yang terjadi justru penurunan jumlah jamaah yang sangat mencolok bila dibanding awal berdirinya masjid. Sehingga terjadilah perang phsikologis antara penduduk setempat yang merasa memban
Re: Masyarakat menyambut dakwah Salaf (was Re: [assunnah] Tanya Shalat dengan Imam qunut)
Assalamu'alakum Akh ana tidak paham atau anta tidak merinci perombakan pengurus ini. Apakah perombakan ini terkait dengan kajian salafy atau bukan?. Kemudian dalam kata mengakomodir disini maksudnya apa?. Terus disini ana khabarkan bahwa setiap kajian (pengajian) itu memang warga sekitarnya memang kurang minat (ghiroh terhadap agamanya kurang), seperti masjid yang dikelola oleh orang-orang NU kajiannya juga sepi dari warga sekitar walaupun pengurus masjidnya telah mengumumkan adanya pengajian ini contoh masjid di sekitar rumah ana. Jadi Akh janganlah menyerah patah arang terus berjuang dan berdakwah sedikit demi sedikit yang kurang diperbaiki karena kita semua tidak ma'sum dari dosa dan kekurangan. Dan janganlah kekurangan itu membuat kita berputus asa. "TERUS BERJUANG WAHAI SAUDARAKU ENGKAU TELAH DIANUGRAHKAN ALLAH AMANAH YANG HARUS DIPERTANGGUNG JAWABKAN". Terus ana disini mendo'akan anta supaya "TEGAR DIATAS SUNNAH". Wassalamu'alakum Abu Ulwan Kurniawan bin Muhammad Husni --- abu fawry <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Wa 'alaikumussalaam wa rohmatullohi wa barokaatuh, > Ikhwatiy a'azzakumulloh, memang benar bahwa dakwah > salaf tidak dianggap "momok", tapi itu di kalangan > jamaahnya dan di lingkungan anggota milist assunnah. > > Yang akan saya tulis bukan sebagai counter atas > pendapat akh Chandraleka atau merupakan penguat > pendapat pribadi atas tulisan saya sebelumnya, namun > saya hendak mengajak melihat lebih luas dengan > contoh kecil yang terjadi di sebuah desa dimana saya > tinggal. > > Saya tinggal di sebuah komplek di pinggiran Jakarta > dengan penduduk lebih dari 15.000 KK yang terbagi > menjadi 42 RW dan terdapat 40an masjid dan musholla > yang tergabung dalam BKM, namun diantara ke-40an > masjid dan musholla tersebut hanya masjid yang ada > di RW kami-lah yang menerima (dan memanjakan) dakwah > salaf mengadakan kajian rutin pekanan sejak awal > masjid tersebut berdiri tahun 1998. > > Pertanyaannya; Mengapa di masjid dan musholla lain > kajian "dakwah salaf" tidak dapat dilaksanakan?? > padahal yang hadir di masjid kami setiap pekannya, > datang dari RW-RW lain, desa-desa lain bahkan > kecamatan-kecamatan lain?? > > Di RW tempat masjid tersebut berdiri, terdapat +/- > 400 KK yang 70%nya muslim atau sekitar 280 KK. > Apabila 1 KK kita hitung minimal suami dan istri > maka ada sekitar 560 jiwa yang muslim. namun > berdasarkan fakta di masjid, tidak lebih dari 5% > dari jumlah penduduk muslim di RW tersebut yang > mengikuti kajian dakwah salaf setiap pekannya, > meskipun masjid tersebut penuh oleh jamaah yang > datang dari berbagai penjuru. Ironis... dari jumlah > jamaah yang hadir 150-200 orang, hanya sekitar 15 > orang yang berasal dari warga setempat. > > Pertanyaannya: Apakah akan kita biarkan kondisi > seperti ini?? > > Di masjid kami tersebut, para asaatidz telah kami > datangkan seperti ust Abdul Hakim, ust Zainal > Abidin, ust Badru Salam, ust Abu Qotadah, ust Ilham > Tabrani serta ust Mudrik Ilyas, ust Rizal Abu Syifa, > ust Abdurrahman Makatita, ust Syihabuddin Umar, ust > Andy Arlyn, ust Firdaus Sanusi dan ust Abu Zakariya > (hafidzallohu 'anhum), bahkan beberapa diantaranya > menjadi pengisi kajian rutin pekanan. Namun dalam > waktu hampir 10 tahun, tidak terlihat adanya > perkembangan yang signifikan. yang terjadi justru > penurunan jumlah jamaah yang sangat mencolok bila > dibanding awal berdirinya masjid. > Sehingga terjadilah perang phsikologis antara > penduduk setempat yang merasa membangun masjid, > jamaah salafiyyin yang merasa sudah punya wadah dan > jamaah lain yang memang sudah terbentuk manhajnya > sejak lahir dan merasa salaf sebagai aliran baru. > > Pertanyaannya: Sampai kapan kami sanggup > mempertahankan kondisi seperti ini, bila tidak > diadakan perubahan metode dan manajemen dakwah yang > didukung para da'i dan asaatidz?? > > Ikhwan sekalian yang dirahmati Allah, itulah yang > saya alami.. antum bisa bayangkan seandainya posisi > antum sebagai pengurus masjid sekaligus pengurus RW > di tempat yang seperti ini. Ketika kami mengakomodir > warga setempat dengan mengadakan perombakan > pengurus, jamaah salafiy memboikot dengan > mengalihkan/menahan infaq sampai saldo kas kami > tinggal Rp. 200,000.- (padahal jadwal kajian tidak > dirubah) sementara kebutuhan kami bisa mencapa 3 > juta per bulan. Namun apabila kami mengakomodir > jamaah salafiyyin, masjid tersebut seperti masjid > musafir karena warga setempat enggan ke masjid. > Subhanalloh wa alhamdulillah.. > > Mohon dapat memberikan masukan yang konstruktif.. > billahittaufiq wal hidayah.. > > Syukron katsiir > Abu Fawry > > > farid fadhillah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh > > ana setuju dengan apa yang dikatakan akh > chandraleka. dakwah salaf tidak dianggap momok kok. > lambat laun, dengan pertolongan dan rahmat allah, > disertai kesabaran dan keteguhan para ustad dalam > berdakwah dan mad'u-nya juga demikian maka yang ana > lihat sekarang ini dakwah salaf se
Hal: [assunnah] Tanya: Nama Anak
[Catatan Admin] File yang disertakan bersama email ini, "NamaBayiIslam.pdf", tidak dapat kami sertakan karena berukuran 203 KB, diluar ketentuan maksimal file attachment per pengiriman email sebesar 100 KB. Mohon ketentuan posting di milis Assunnah yang antum terima selaku pelanggan milis Assunnah setiap awal bulan dapat diperhatikan sebelum mengirimkan email ke milis Assunnah. Silakan menghubungi akh Andi Rahmat via JAPRI untuk masalah file attachment tersebut, tidak dikirimkan ke milis Assunnah. Demikian tambahan informasi dari kami. Wallahu'alam --- Wa'alaikum Salam, Pak Afri, InsyaAllah file ini bisa membantu Wassalam, Andi Rahmat Yani - Pesan Asli Dari: Afri Amd <[EMAIL PROTECTED]> Kepada: assunnah@yahoogroups.com Terkirim: Kamis, 23 Agustus, 2007 4:06:16 Topik: [assunnah] Tanya: Nama Anak Assalamu'alaykum Ana mohon bantuannya dari antum sekalian untuk mencarikan nama anak laki / perempuan yang berawalan Z. Yang tentunya mempunyai makna yang baik. kalau bisa minta tolong penjelasannya sekalian. Jazakallah sebelumnya untuk yang jawab. Wassalamu'alaykum Afri _ Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/ Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Balasan: [assunnah] Tanya: Nama Anak
wa'alaikum salaam Nama anak yang disunnahkan adalah Abdulloh dan Abdurrohman, sebagai nama terbaik selanjutnya nama-nama yang diawali abdu dan sifat atau nama Alloh ta'ala lainnya. Nama yang baik pula adalah nama2 nabi dan rosul Alloh, nama-nama para shahabat dan shohabiyah termasuk istri2 rosul Alloh, kemudian tabi'in dan 'ulama. Nama berawalan Z, ana sarankan untuk pria: Zaid (dari nama Zaid bin Tsabit shohabat rosul yang dikenal 'alim dan faqih diantara para fuqoha dimasa kekholifahan banyak juga meriwayatkan hadits) dan untuk wanita: Zainab (Istri rosululloh) Hidayatullah ibnu Rahmad Afri Amd <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamu'alaykum Ana mohon bantuannya dari antum sekalian untuk mencarikan nama anak laki / perempuan yang berawalan Z. Yang tentunya mempunyai makna yang baik. kalau bisa minta tolong penjelasannya sekalian. Jazakallah sebelumnya untuk yang jawab. Wassalamu'alaykum Afri - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] Re:Orang-orang yang terbebas dari hisab
assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Tentang meminta ruqyah maka inilah hadits yang dimaksud insya allah. Silahkan merujuk kepada kitab tauhid pada bab من حقق التوحيد دخل الجنة بغير حساب (bab barang siapa merealisasikan tauhid akan masuk surga tanpa hisab) حدثنا ابن عباس عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال " عرضت علي الأمم فرأيت النبي ومعه الرهط والنبي ومعه الرجل والرجلان والنبي وليس معه أحد إذ رفع لي سواد عظيم فظننت أنهم أمتي فقيل لي هذا موسى وقومه فنظرت فإذا سواد عظيم فقيل لي هذه أمتك ومعهم سبعون ألفاً يدخلون الجنة بغير حسان ولا عذاب ثم نهض فدخل منزله فخاض الناس في أولئك فقال بعضهم فلعلهم الذين صحبوا رسول الله صلى الله عليه وسلم وقال بعضهم فلعلهم الذين ولدوا في الإسلام فلم يشركوا بالله شيئاً وذكروا أشياء فخرج عليهم رسول الله صلى الله عليه وسلم فأخبروه فقال هم الذي لا يسترقون ولا يكتوون ولا يتطيرون وعلى ربهم يتوكلون فقام عكاشة بن محصن فقال ادع الله أن يجعلني منهم قال أنت منهم ثم قام رجل آخر فقال ادع الله أن يجعلني منهم فقال سبقك بها عكاشة Jadi pada hadits ini disebutkan akan ada pada umat rasulullah yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab sebanyak 7 orang. Para sahabat bertanya-tanya siapakah mereka itu. Sampai akhirnya rasulullah sendiri yang menjawabnya yaitu orang yang tidak minta diruqyah, tidak minta di kay(semacam pengobatan dengan menggunakan api), tidak tathoyyur yaitu orang yang menyangka akan mendapat kesialan atau nasib buruk karena melihat sesuatu seperti melihat burung gagak atau yang lainnya. Hal di atas itu dikaitkan dengan sifat tawakkal seseorang. oleh karena itu rasulullah melanjutkan dengan ucapan وعلى ربهم يتوكلون (dan hanya kepada rabb-nya saja mereka bertawakkal). syaikh shalih bin abdil aziz alu syaikh hafidhahullah berkata dalam at-tamhid li syarhi kitabit tauhid: "makna yastarquun yaitu tidak minta diruqyah karena orang yang mencari ruqyah di dalam hatinya akan condong kepada orang yang meruqyah sampai-sampai kadang mereka mengangkat apa-apa yang ada didalam ruqyah itu sebagai sebab(kesembuhannya). dan inilah penafian yang dimaksud didalam lafadz hadits tersebut. Manusia dalam perkara ruqyah ini sangat menggantungkan hatinya kepada ruqyah tersebut lebih dari pada ketergantungan mereka terhadap pengobatan biasa atau yang lainnya. Maka orang-orang arab jahiliyah dan demikian juga dengan keadaan kebanyakan manusia bergantung kepada ruqyah, hatinya bergantung kepada peruqyah dan ruqyah itu sendiri. Hal ini menafikan kesempurnaan tauhid. Adapun ada sebagian riwayat yang datang dengan lafadz "alladzina laa yarquun (yaitu orang-orang yang meruqyah)" maka riwayat ini keliru, dan lafadz ini syadz. karena orang yang meruqyah adalah orang yang berbuat baik kepada orang lain. berkata syaikh utsaimin rahimahullah tentang lafadz laa yastarquun di dalam qoulul mufid: lafadz istaf'ala maknanya adalah meminta/mencari sesuatu perbuatan, contohnya istagfara maknanya mencari ampunan (meminta orang lain utk mengampuni kesalahannya), kemudian istajaara : mencari tetangga (meminta orang untuk menjadi tetangganya/temannya, wallahua'lam), dan disini istarqa yaitu mencari ruqyah yakni tidak mencari seseorang untuk membacakan ruqyah atas diri mereka karena beberapa hal: 1. karena kuatnya penyandaran mereka kepada allah 2. karena adanya sifat izzah (harga diri) dalam jiwa mereka sehingga tidak mau tunduk kepada selain allah. 3. karena manakala adanya ketergantungan terhadap selain allah (yaitu peruqyah) dalam perkara ini. jadi berdasarkan perkataan dua syaikh diatas : bahwa antara orang yang meruqyah dan yang minta diruqyah itu adalah hal yang berbeda. yang pertama adalah orang yang berbuat ihsan kepada saudaranya dan umumnya hal ini terjadi tanpa didahului permintaan dari orang yang diruqyah. Maka meruqyah orang lain adalah hal yang dibolehkan sehingga jibril, aisyah pernah meruqyah rasulullah.Kalau seandainya meruqyah orang lain dilarang maka tentunya rasulullah akan melarang aisyah untuk meruqyah beliau. Adapun orang yang tertimpa sesuatu hendaknya dia meruqyah dirinya sendiri atau dia bersabar dan bertawakkal kepada allah dan tidak meminta orang lain meruqyah dirinya. wallahua'lam bish-showab wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Farid Fadhillah abu abdillah Dhahran ,KSA - Boardwalk for $500? In 2007? Ha! Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games.
Re: [assunnah] INFO : chm almanhaj.or.id seputar ramadhan, 'ied, dan zakat
On 8/23/07, Taufiq <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Assalamu 'alaykum > > Untuk Linux, BSD dan Solaris user bisa pakai > xCHM atau > GnoCHM . > Untuk MacOS bisa pakai Chmox . > > Semoga bisa membantu. > > Wassalamu 'alaykum > > Taufiq Iyah, memang benar, linux pun dengan tambahan aplikasi bisa membaca file CHM. Maksud saya supaya tidak membiasakan menggunakan format CHM. Menggunakan format HTML kan lebih universal. -- Regards, Syam Budi Iryanto Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] tanya: kajian di Masjid Baitullah petukangan
Assalamualaikum Ana mau bertanya, kajian di masjid baitullah masih aktif apa gak ya? Kalau masih aktif hari apa, jam berapa dan bahas kitab apa? Jazakallah Budi Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] Syaikh Wagdi Ghoneim
Assalamu'alaikum, Adakah yang tahu siapa Syaikh Wagdi Ghoneim. Kalau tidak salah syaikh ini berasal dari Egypt. wassalamu'alaikum Mirza Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] INFO: chm almanhaj.or.id seputar ramadhan, 'ied, dan zakat
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Afwan, ana coba click web tersebut tapi tidak terbaca (yang keluar bahasa error) kira-kira ada setting program apa yang kurang di komputer ana, syukron barakallahu fiikum Wassalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Balasan: RE: [assunnah] Mohon info kajian Cileduk
wa'alakumussalam.. setiap senin ba'da maghrib di masjid An Nasr samping STAN (Bintaro). oleh ust. Muhtarom, Lc. Membahas tentang Fathul Madjid. Imron Rosyadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Waalaikumussalam warohmatulahi wabarokatuh. Info kajian setiap ahad malam senin ba'da maghrib pekan 2 & 4 oleh Ustadz Abdurrahman membahas Hadits Shahih Bukhari di Mushola Al Marwah Vila Japos. PIC Abu Azmi 021-71515471 dan sepertinya ada juga kajian di Komplek Barata setiap malam sabtu (pekan keberapa ana lupa, mungkin ikhwan yang lain bisa memberikan infonya).. Wassalam -Original Message- From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Lisverna [Pri-Ti] Sent: Tuesday, August 21, 2007 2:20 PM To: assunnah@yahoogroups.com Subject: [assunnah] Mohon info kajian Cileduk Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh, Mohon info kajian di sekitar Pondok Bahar, Cileduk, Tangerang. Jazakumullah khoiron katsiron, wassalam, ina - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] Tabligh Akbar 26 Agustus 07, Ust. Armen Halim Naro Lc, Cileungsi-Bogor
Wa'alaikum sallam warahmatullah wabarakatuh, Mohon informasi jalur kendaraan jika dari cikarang lewat jalan arah Setu. Jazakumullah khairan katsira Abu Nayla On 8/22/07, design Daffa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, > Ikhwan dan Akhwat sekalian, bagi antum yang berada di sekitar > Cileungsi-Bogor, > HADIRILAH > TABLIGH AKBAR KAJIAN ISLAM ILMIAH > TERBUKA UNTUK UMUM > Bersama > Ustadz ARMEN HALIM NARO,Lc. > Dengan Tema > " Bersemilah Ramadhan " > AHAD, 26 AGUSTUS 2007 > Pukul 09.00-Dzuhur > MASJID AL-GHIFARI > Perum. Griya Kenari Mas > CILEUNGSI-BOGOR > Diselenggarakan oleh: > DKM Masjid Al-Ghifari Griya Kenari Mas > Cileungsi-Bogor > Informasi : > Akhi Tiar 0817 67 45545 > > Daffa Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] Radio Rodja via Streaming
Assalamu'alaikum Saya udah mencoba berkali2 dengan berbagai cara seperti yang disarankan pada beberapa email terdahulu, terutama dengan winamp, tapi belum berhasil connect ke radio rodja, komentarnya selalu "timed out". Apakah ada ihwan/akwat yang bisa membantu ? Jazakumullohu khoiron katsiro. Abu Abdillah. On Thu, 23 Aug 2007 23:12:33 +0800, abu aisyah wrote > antum bisa juga buka dengan winamp > lalu tekan ctrl + L (open url) > lalu ketikan http://rodja.sytes.net:8000 Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] Sholat Dhuha
Asalamualikum Begini saya mau tanya, Dari beberapa panduan yang saya baca mengungkap hal yang beda mengenai Sholat Dhuha. Ada yang berpendapat pelaksanaan Sholat ini dimulai pukul 07.00 dan bahkan ada yang lebih pagi karena disesuaikan dengan waktu tergelincirnya matahari. Disini saya mau tanya kapan waktunya sholat dhuha yang sebenarnya ? Dan apa saja keutamaan dan doa apa saja yang perlu di baca pada waktu Sholat ini. Bagi rekan2 yang mempunyai bacaan mengenai hal ini, tolong direply ya... terima kasih Wasalam Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Masyarakat menyambut dakwah Salaf (was Re: [assunnah] Tanya Shalat dengan Imam qunut)
Saran yang bagus dengan melibatkan penduduk setempat. Dulu pas masih dibolehkan, kami menggunakan cara yang sama. Menyebarkan undangan ke RT-RT setempat dan juga menyebarkan brosur dari rumah ke rumah dengan meminta data RT setempat, mana-mana saja yang muslim sehingga brosur bisa disampaikan di sana. Alhamdulillah, marak kajiannya. Tapi tetap saja ada hambatan dari mereka yang mengklaim sebagai 'pembangun' masjid sedangkan kami adalah 'pendatang' baru. Akhirnya setelah ditinggal kajian salafi, aktifitas masjid seperti sedia kala. Sunyi dari kegiatan. Wallahu a'lam Syamsul On 8/23/07, wahid haryadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Afwan, > Saya belum bisa memberi solusi, Pak Abu Fawry,...hanya urun rembug saja. > > Tapi kalo melihat kenyataannya, > 1. Biasanya di setiap kajian, jumlah penduduk sekitar lokasi kajian hanya > 10%nya dari yang hadir. Padahal peserta kajian khan biasanya mirip laron > keluar dari sarangnya. > 2. Tidak adanya undangan ke warga sekitar. > 3. Wajah2 cuek para peserta terhadap warga sekitar. > > Nah, hal di atas bagi masyarakat/warga yang hubungannya akrab, akan sangat > menarik perhatian dan sifatnya negatif. Padahal, sebagian kenyataan itu, > bukan hal yang disengaja. > > Jadi, alangkah baiknya, jika panitya bisa memprakarsai perubahan sifat dan > sikap peserta kajian. > > Misal, untuk masjid di daerah perumahan, sudah semestinya para peserta > memasang wajah ramah, dan tidak cuek bebek. > > Kemudian, tidak melupakan mengundang tetangga masjid atau lokasi kajian, > dan menyampaikan bahwa akan ada kajian. > > Mungkin kita juga harus belajar bermasyarakat. Sebab biasanya peserta > kajian rata2 para pemuda, yang terkadang masih kaku dalam bermasyarakat. > > Afwan, > > = wahid haryadi = > > > --- abu fawry <[EMAIL PROTECTED] > wrote: > > > Wa 'alaikumussalaam wa rohmatullohi wa barokaatuh, > > Ikhwatiy a'azzakumulloh, memang benar bahwa dakwah > > salaf tidak dianggap "momok", tapi itu di kalangan > > jamaahnya dan di lingkungan anggota milist assunnah. > > > > Yang akan saya tulis bukan sebagai counter atas > > pendapat akh Chandraleka atau merupakan penguat > > pendapat pribadi atas tulisan saya sebelumnya, namun > > saya hendak mengajak melihat lebih luas dengan > > contoh kecil yang terjadi di sebuah desa dimana saya > > tinggal. > > > > Saya tinggal di sebuah komplek di pinggiran Jakarta > > dengan penduduk lebih dari 15.000 KK yang terbagi > > menjadi 42 RW dan terdapat 40an masjid dan musholla > > yang tergabung dalam BKM, namun diantara ke-40an > > masjid dan musholla tersebut hanya masjid yang ada > > di RW kami-lah yang menerima (dan memanjakan) dakwah > > salaf mengadakan kajian rutin pekanan sejak awal > > masjid tersebut berdiri tahun 1998. > > > > Pertanyaannya; Mengapa di masjid dan musholla lain > > kajian "dakwah salaf" tidak dapat dilaksanakan?? > > padahal yang hadir di masjid kami setiap pekannya, > > datang dari RW-RW lain, desa-desa lain bahkan > > kecamatan-kecamatan lain?? > > > > Di RW tempat masjid tersebut berdiri, terdapat +/- > > 400 KK yang 70%nya muslim atau sekitar 280 KK. > > Apabila 1 KK kita hitung minimal suami dan istri > > maka ada sekitar 560 jiwa yang muslim. namun > > berdasarkan fakta di masjid, tidak lebih dari 5% > > dari jumlah penduduk muslim di RW tersebut yang > > mengikuti kajian dakwah salaf setiap pekannya, > > meskipun masjid tersebut penuh oleh jamaah yang > > datang dari berbagai penjuru. Ironis... dari jumlah > > jamaah yang hadir 150-200 orang, hanya sekitar 15 > > orang yang berasal dari warga setempat. > > > > Pertanyaannya: Apakah akan kita biarkan kondisi > > seperti ini?? > > > > Di masjid kami tersebut, para asaatidz telah kami > > datangkan seperti ust Abdul Hakim, ust Zainal > > Abidin, ust Badru Salam, ust Abu Qotadah, ust Ilham > > Tabrani serta ust Mudrik Ilyas, ust Rizal Abu Syifa, > > ust Abdurrahman Makatita, ust Syihabuddin Umar, ust > > Andy Arlyn, ust Firdaus Sanusi dan ust Abu Zakariya > > (hafidzallohu 'anhum), bahkan beberapa diantaranya > > menjadi pengisi kajian rutin pekanan. Namun dalam > > waktu hampir 10 tahun, tidak terlihat adanya > > perkembangan yang signifikan. yang terjadi justru > > penurunan jumlah jamaah yang sangat mencolok bila > > dibanding awal berdirinya masjid. > > Sehingga terjadilah perang phsikologis antara > > penduduk setempat yang merasa membangun masjid, > > jamaah salafiyyin yang merasa sudah punya wadah dan > > jamaah lain yang memang sudah terbentuk manhajnya > > sejak lahir dan merasa salaf sebagai aliran baru. > > > > Pertanyaannya: Sampai kapan kami sanggup > > mempertahankan kondisi seperti ini, bila tidak > > diadakan perubahan metode dan manajemen dakwah yang > > didukung para da'i dan asaatidz?? > > > > Ikhwan sekalian yang dirahmati Allah, itulah yang > > saya alami.. antum bisa bayangkan seandainya posisi > > antum sebagai pengurus masjid sekaligus pengurus RW > > di tempat yang seperti ini. Ketika kami mengakomodir > > warga setempat dengan mengadakan perombak
[assunnah] ucapan jazakallah
Assalamualaikum Singkat saja, di milis ini saya ingin bertanya: 1. Adakah haditsnya ucapan "Jazakallah" ? Kalau ada bagaimana derajat haditsnya ? 2. Manakah yang benar "jazakallah khaira" saja atau "jazakallah khaira katsira" (pakai tambahan "katsira") ? 3. Bolehkah menambahkan kata alhamdulillah dulu sebelum mengucapkan "jakallah" ? Mohon pencerahannya. - Choose the right car based on your needs. Check out Yahoo! Autos new Car Finder tool. Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] RE: Tanya : Istri kerja sebagai dokter (mengulang pertanyaan)
Assalamu'alaikum Terima kasih banyak Pak Wahid Haryadi yang telah meperjelas dan meperhalus pertanyaan saya. Maksud saya begitu tetapi karena saya tidak pandai merangkai kata dan juga karena besar di Sumatra agak susah bertutur kata halus. Terima kasih buat semuanya yang telah menjawab pertanyaan lewat jalur pribadi. Mohon maaf atas perkataan saya yang kurang berkenan. Saya ingin belajar agama dan menambah pahala, mohon dimaafkan perkataan saya yang lalu, saya tidak ingin menambah dosa. Wassalamu'alaikum, Beti ED --- wahid haryadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Afwan,Pak Dhanny, > > Mungkin maksud ukhti Beti Dewi, bisa diuraikan > begini; > > 1. Bahwa banyak anjuran, baik berdasarkan dalil atau > ungkapan dari peserta milis, yang berpendapat agar > wanita hanya 'mendekam' di rumah. > 2. Sementara di sisi lain, kebutuhan terhadap wanita > dokter selalu ada. Terbukti dengan pertanyaan di > milis ini tentang lokasi praktek wanita dokter. > 3. Secara logik, anjuran 'mendekam' di rumah bagi > wanita, tidak mungkin dilakukan oleh seorang wanita > dokter. (sebab dia musti belajar, berlatih, dan > praktek/kerja di rumah sakit/klinik). > 4. Karena itu, timbullah kesan (dan ini bukan dzon > yang disengaja ...) bahwa "istriku harus tetap di > rumah, sesuai anjuran agama. Sementara wanita dokter > di sana tetap berdosa dan jangan ditiru karena > 'berkeliaran' di luar rumah". > > Demikian, mungkin penjelasan saya bisa mendudukkan > pertanyaan ukhti Beti. > > Jadi, yang menjadi permasalahan; > - Apakah wanita dokter itu tetap berdosa karena > mereka harus belajar, dan bekerja di luar rumah? > - Adakah dalil yang membolehkan mereka melakukan > itu, dengan alasan untuk memenuhi kewajiban / fardhu > kifayah.? > > Semoga tidak salah faham terhadap pertanyaan yang > diajukan > > = wahid haryadi = > > > --- Dhanny Kosasih <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Wa'alaykumussalaam warahmatullah wabarakaatuh, > > Para ulama telah menjelaskan bahwa menuntut ilmu > > pengetahuan itu hukumnya fardhu kifayah, yakni > wajib > > hukumnya selama tidak ada yang membidangi dibidang > > ilmu tersebut dan menjadi gugur kewajibannya jika > > telah ada yang membidangi ilmu tersebut pada > > kawasannya. Dan tidak syak lagi bahwa setiap > manusia > > harus berusaha untuk mengobati penyakit yang telah > > diturunkan Allah subhana wata'ala kepada dirinya. > > Jika tidak mencari dokter wanita untuk mengobati > > istrinya, maka kemana lagi mereka harus berusaha > > mencari pengobatan untuk istrinya tersebut? > > Bukankah kita telah diperintahkan untuk bertanya > > sesuatu kepada ahlinya, Allah subhanawata'ala > > berfirman (artinya): > > "... maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang > yang > > berilmu, jika kamu tiada mengetahui." [Al-Anbiyaa' > > :7] > > > > Dan anti mengatakan: "Seolah-olah asalkan bukan > > istri saya, biarkan wanita tersebut bekerja dan > > berdosa." Allah musta'an. Janganlah berprasangka > > seperti itu, karena seburuk buruk ucapan adalah > > persangkaan. Rasulullah shallallahu'alaihiwasalam > > pernah bersabda (yang artinya): > > "Hati-hatilah terhadap persangkaan (yang buruk) > > karena persangkaan buruk itu sedusta-dusta > > pembicaraan" [HR. Muslim] > > Allahuta'ala berfirman (yang artinya): > > "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan > > berprasangka, karena sesungguhnya sebagian > tindakan > > berprasangka adalah dosa" [Al-Hujurat : 12] > > Dan Firman-Nya yang lain (yang artinya): > > "Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak > > kamu ketahui. Sesungguhnya pendengaran, > penglihatan > > dan hati, semuanya itu akan dimintai > > pertanggungjawaban" [Al-Israa : 36] > > > > Jika anti mengetahui proses detail dari cara kerja > > dokter itu seperti apa, dan anti merasa ragu > apakah > > ini sesuai syari'at atau tidak, maka tanyakanlah > hal > > yang meragukan tersebut. Sehingga bermanfaat bagi > > banyak orang. > > > > Barakallahufikum. > > Ibnu Shinniy Dhanny Kosasih bin Gunawan Kosasih > bin > > Koo Giong Hoa > > > > _ > > > > From: assunnah@yahoogroups.com > > [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf > > Of beti dewi > > Sent: 21 Agustus 2007 15:26 > > To: assunnah@yahoogroups.com > > Subject: [assunnah] Tanya : Istri kerja sebagai > > dokter > > > > Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, > > Kalau kita mencermati hadist dibawah ini > > > ada sebuah hadist "Sebaik-baik masjid bagi > wanita > > > adalah di dalam rumah-rumah mereka" > > > > > sebaik2nya tempat bagi wanita adalah di rumah, > > > jadi untuk hal yang sangat wajib (yaitu sholat) > > saja > > > lebih utama di rumah, > > > apalagi untuk urusan lain?? apalagi dengan > alasan > > > "hobby"?? > > > > Bagaimana hukumnya wanita yang bekerja sebagai > > dokter?. Kalau Sebaik-baik > > masjid bagi wanita adalah di dalam rumah-rumah > > mereka, mengapa di mailing > > list masih saja mencari dokter wanita apabila > > istrinya sakit?. Tidak > > berdosakah laki laki tersebut. > > Seolah-olah asalkan bukan istri saya, biarkan > wanita > > tersebu
[assunnah] Re: Mohon info kajian Cileduk
Wa alaykumusalam warohmatullahi wabarokatuhu Sekilas Info kajian seputar KARANG TENGAH CILEDUG KAJIAN KOMPLEK BARATA Ust. Mutharom Hari Jum'at Ba'da magrib 2 pekan sekali Masjid Muhajirin Barata Kajian Tafsir Ibn Katsier Cp. Gatot 081510725240 / Dimas 08568091183 KAJIAN SABTU KOMPLEK DEPKEU Ust. Abdurahman Ust. Ali Saman / Ust. Ujang Abidin Kajian Tafsir Ibn Katsier Kajian Hadits Arbain An Nawawiyah Setiap Sabtu malam ahad Ba'da Magrib Masjid Nurul Iman komplek Dept. Keuangan Ciledug Cp. Abu Hanan 08161157586 / Hidayat 081310867957 / Haris 081514591044 Wassalamu alaykum ABu ISmail --- In assunnah@yahoogroups.com, "Lisverna [Pri-Ti]" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh, > Mohon info kajian di sekitar Pondok Bahar, Cileduk, Tangerang. > Jazakumullah khoiron katsiron, > wassalam, > ina Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] OOT: Tanya Linux... butuh banget
Assalamu 'alaikum warahmatullah, Saran ana : Coba antum pakai distro berikut ini : 1. Wolvix 1.1 2. DreamLinux 3. Mandriva 2007 Yusuf Citra Adi Nugroho <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh ikhwan sekalian.. ana ingin sekali memakai linux.. cuma ada beberapa kendala... Kendala ana: ketika pake ubuntu: -Ana pernah pakai linux ubuntu, tapi ternyata tidak bisa memainkan file mp3.. jadi ana tidak bisa mendengar rekaman kajian.. dari sumber ubuntu katanya bisa cuma mesti download file dengan cara yang ribet yang ga ngerti caranya... -Tidak bisa nyimpan dan merubah file di partisi windows, dan ana gak tau cara ngubah partisi windows ke format linux tanpa menghilangkan file-file nya pernah juga pakai mandrake 2005, -cuma printer ga kedetect -tidak bisa file mp3 juga.. -terus adakah software di linux yang setara dengan coreldraw? dan bagaimana mendapatkannya? juga dengan photoshop (selain gimp, karena ana tidak menemukan untuk mengubah mode warna menjadi CMYK di gimp). Jazakallahu khairan 'Abu Abdillah 'Adi al-Jawi - Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] Insya Allah; Kajian Ilmiah di Kota Legenda, Bekasi timur!
Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. Alhamdulillah, ash-shalaatu wassalam 'alaa rasulillah. I N S Y A A L L A H . Kajian tematik. Tempat: Masjid Al Ikhlash, Duku Bima, Kota Legenda. Hari/Tgl: Sabtu, 26 Agustus 2007. Waktu: 15.30 - 17.30 WIB Tema: Bughul Cinta Keynote Speaker: Ustadz Armen Halim Naro, Lc -hafizhahullah- Jazakumullahu khayran. Abu Nidia Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] sajada, bid'ah bukan?
Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Mungkin materi dibawah bisa membantu. Diambil dari CHM Almanhaj.or.id Wassalam, Amir *Kategori Aqidah Ahlus Sunnah* Jumat, 8 April 2005 15:43:03 WIB PENJELASAN KAIDAH-KAIDAH DALAM MENGAMBIL DAN MENGGUNAKAN DALIL Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Bagian Kelima dari Enam Tulisan 5/6 Penjelasan Kaidah Kesepuluh "Setiap Perkara Baru yang Tidak Ada Sebelumnya di Dalam Agama Adalah Bid'ah. Setiap Bid'ah Adalah Kesesatan dan Setiap Kesesatan Tempatnya di Neraka." [A]. Pengertian Bid'ah. Bid'ah berasal dari kata al-ikhtira' yaitu yang baru yang dicip-takan tanpa ada contoh sebelumnya.[1] Bid'ah secara bahasa adalah hal yang baru dalam agama setelah agama ini sempurna[2]. Atau sesuatu yang dibuat-buat setelah wa-fatnya Nabi j berupa kemauan nafsu dan amal perbuatan. [3] Bila dikatakan: "Aku membuat bid'ah, artinya melakukan satu ucapan atau perbuatan tanpa adanya contoh sebelumnya.." Asal kata bid'ah berarti menciptakan tanpa contoh sebelumnya[4]. Di antaranya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala "Artinya : Allah pencipta langit dan bumi..." [Al-Baqarah : 117] Yakni, bahwa Allah menciptakan keduanya tanpa ada contoh sebelumnya.[5] Bid'ah menurut istilah memiliki beberapa definisi di kalangan para ulama yang saling melengkapi. Di antaranya: Al-Imam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah. Beliau Rahimahullah mengungkapkan: "Bid'ah dalam Islam adalah segala yang tidak disyari'atkan oleh Allah dan Rasul-Nya, yakni yang tidak diperintahkan baik dalam wujud perintah wajib atau bentuk anjuran.[6] Bid'ah itu sendiri ada dua macam: Bid'ah dalam bentuk ucapan atau keyakinan, dan bentuk lain dalam bentuk perbuatan dan ibadah. Bentuk kedua ini mencakup juga bentuk pertama, sebagaimana bentuk pertama dapat menggiring pada bentuk yang kedua. [7] Atau dengan kata lain, hukum asal dari ibadah adalah dilarang, kecuali yang disyari'atkan. Sedangkan hukum asal dalam masalah keduniaan dibolehkan kecuali yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Asal dari ibadah adalah tidak disyai'atkan, kecuali yang telah disyari'atkan oleh Allah Azza wa Jalla. Dan asal dari kebiasaan adalah tidak dilarang, kecuali yang dilarang oleh Allah[8]. Atau dengan kata lain, hukum asal dari ibadah adalah dilarang, kecuali yang disyari'atkan. Sedangkan hukum asal masalah keduniaan adalah dibolehkan, kecuali yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Beliau (Ibnu Taimiyah Rahimahullah) juga menyatakan: "Bid'ah adalah yang bertentangan dengan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, atau ijma' para Ulama as-Salaf berupa ibadah maupun keyakinan, seperti pandangan kalangan al-Khawarij, Rafidhah, Qadariyah, Jahmiyah, dan mereka yang beribadah dengan tarian dan nyanyian dalam masjid. Demikian juga mereka yang beribadah dengan cara mencukur jenggot, mengkonsumsi ganja dan berbagai bid'ah lainnya yang dijadikan sebagai ibadah oleh sebagian golongan yang berten-tangan dengan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Wallaahu a'lam."[9] Imam Asy-Syathibi (wafat tahun 790 H) Rahimahullah.[10] Beliau menyatakan: "Bid'ah adalah cara baru dalam agama yang dibuat menyerupai syari'at dengan maksud untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah". Ungkapan 'cara baru dalam agama' itu maksudnya, bahwa cara yang dibuat itu disandarkan oleh pembuatnya kepada agama. Tetapi sesungguhnya cara baru yang dibuat itu tidak ada dasar pedomannya dalam syari'at. Sebab dalam agama terdapat banyak cara, di antaranya ada cara yang berdasarkan pedoman asal dalam syari'at, tetapi juga ada cara yang tidak mempunyai pedoman asal dalam syari'at. Maka, cara dalam agama yang termasuk dalam kategori bid'ah adalah apabila cara itu baru dan tidak ada dasarnya dalam syari'at. Artinya, bid'ah adalah cara baru yang dibuat tanpa ada contoh dari syari'at. Sebab bid'ah adalah sesuatu yang keluar dari apa yang telah ditetapkan dalam syari'at. Ungkapan 'menyerupai syari'at' sebagai penegasan bahwa sesuatu yang diada-adakan dalam agama itu pada hakekatnya tidak ada dalam syariat, bahkan bertentangan dengan syari'at dari beberapa sisi, seperti mengharuskan cara dan bentuk tertentu yang tidak ada dalam syari'at. Juga mengharuskan ibadah-ibadah tertentu yang dalam syari'at tidak ada ketentuannya. Ungkapan 'untuk melebih-lebihkan dalam beribadah kepada Allah', adalah pelengkap makna bid'ah. Sebab demikian itulah tujuan para pelaku bid'ah. Yaitu menganjurkan untuk tekun beribadah, karena manusia diciptakan Allah hanya untuk beribadah kepadaNya seperti disebutkan dalam firmanNya : "Dan Aku tidak menciptkan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaKu" [Adz-Dzariyaat : 56]. Seakan-akan orang yang membuat bid'ah melihat bahwa maksud dalam membuat bid'ah adalah untuk beribadah seba-gaimana maksud ayat tersebut, dan dia merasa bahwa apa yang telah ditetapkan dalam syari'at tentang undang-undang dan hukum-hukum belum mencukupi sehingga dia berlebih-lebihan dan menambahkan serta dia mengulang-
Re: [assunnah] Tanya: Seputar Nafkah dan Keluarga
Walaikumsalam warahamatullah wabarakatuh, Mungkin tidak langsung menjawab pertanyaan ukhti Sari. Mengenai kewajiban memberi nafkah maka suamilah yang mempunyai tanggung jawab tersebut karena ia adalah imam dalam sebuah keluarga dan sudah menjadi kewajibannya untuk menafkahi istri dan anak-anaknya, [2.233] Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketahuilah, setiap kalian adalah penanggung jawab dan akan ditanyai tentang tanggung jawabnya. Seorang pemimpin yang memimpin manusia adalah penanggung jawab dan kelak akan ditanya tentang mereka. Seorang laki-laki adalah penanggung jawab atas keluarganya dan kelak dia akan ditanya tentang mereka. Seorang istri adalah penanggung jawab rumah tangga dan anak-anak suaminya, dan kelak akan ditanya. Seorang hamba sahaya adalah penanggung jawab harta tuannya dan kelak dia akan ditanya tentangnya. Ketahuilah, setiap kalian adalah penanggung jawab dan kelak akan ditanyai tentang tanggung jawabnya." (HR. Al-Bukhari no. 5188 dan Muslim no. 1829). Suatu ganjaran yang besar jikalau suami mencari nafkah untuk keluarganya; "Satu dinar yang engkau nafkahkan di jalan Allah, satu dinar yang engkau nafkahkan untuk membebaskan budak, satu dinar yang engkau nafkahkan kepada orang miskin, dan satu dinar yang kamu nafkahkan pada keluargamu; maka yang paling besar pahalanya adalah apa yang engkau nafkahkan pada keluargamu." (HR. Muslim no. 995). maka seorang suami harus sadar akan kewajibannya ini, yakni memberikan nafkah untuk anak istrinya selain sudah merupakan kewajiban juga ada ganjaran besar didalamnya. Bagaimana jika ia melakukan seperti yang diceritakan ukhti Sari, maka musyawarah adalah jalan tengahnya. Diskusikan dengan suami mengenai hal ini secara baik-baik. Dan jika jalan ini tidak mampu, kita bisa meminta pertolongan kepada orang yang punya pengaruh kepada suami, misalnya mertua laki-laki dan perempuan atau orang yang dianggap mampu. Bagaimana jika jalan ini pun tidak bisa, maka kita bisa mengadukannya kepada hakim, dalam hal ini KUA, dan setahu saya ada Badan Penasehatan Perkawinan, Perselisihan dan Perceraian (BP4). Mengenai mengambil harta suami untuk kepentingan istri dan anak-anak, ada sebuah hadits yang meriwayatkannya bahwa Rasulullah memperbolehkan hal tersebut dengan batasan secukupnya. Aisyah Radliyallaahu 'anha berkata: Hindun binti Utbah istri Abu Sufyan masuk menemui Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, sungguh Abu Sufyan adalah orang yang pelit. Ia tidak memberiku nafkah yang cukup untukku dan anak-anakku kecuali aku mengambil dari hartanya tanpa sepengetahuannya. Apakah yang demikian itu aku berdosa?" Beliau bersabda: "Ambillah dari hartanya yang cukup untukmu dan anak-anakmu dengan baik." Muttafaqun Alaihi. Mohon koreksinya jika ada yang keliru dari rekan-rekan sekalian Wallahu a'lam Syamsul On 8/23/07, Sari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > assalaamu'alaikum warohmatullaah wabarokaatuh, > > Ana punya pertanyaan seputar nafkah keluarga. Di sebuah keluarga, suami > istri kedua-duanya bekerja. Sejak beberapa tahun yang lalu, gaji suami > langsung masuk rekening bank karena sistem pembayaran gajinya berubah, sejak > saat itu, suami kemudian tidak memberikan nafkah pada istri, sehingga > kebutuhan sehari-hari dipenuhi dari gaji sang istri. Suami biasanya baru > mengeluarkan uang untuk kebutuhan2 yang perlu biaya sangat besar, misalnya > saat anaknya masuk kuliah, atau untuk membiayai keluarga dari pihak suami. > Sang istri sempat menegur suami dalam hal ini dengan sindiran, tapi tetap > tidak ada tindakan. > > Pertanyaan ana, apa kalau sang istri sudah punya pendapatan sendiri, si > suami jadi gak wajib memberi nafkah kepada istrinya? Setahu ana selama ini, > pendapatan istri adalah hak istri sepenuhnya, sedang keluarga tetap jadi > tanggungan suami. Bagaimana seharusnya sang istri bersikap di dalam hal ini? > > Sang istri pernah minta ijin untuk berhenti bekerja kepada suami, tapi tidak > diperbolehkan, dengan alasan nabung untuk persiapan pensiun. Kalau sang istri > nekat berhenti kerja, apakah dia durhaka kepada suaminya? > > Jika sang istri ingin memberikan uang kepada keluarganya (dari pihak istri) > atau misalnya untuk memberi uang saku kepada anaknya yang tinggal terpisah > dengannya, yang mana uangnya dia ambil dari pendapatannya sendiri, apakah ia > harus minta izin suaminya dulu dalam hal ini? > > Jazakumullah khoir > > wassalaamu'alaikum warohmatullah > Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | T
RE: [assunnah] Tanya: Buku La Tahzan
Wa'alaykumussalaam warahmatullah wabarakaatuh Dalam email antum ada 2 permasalahan, yang pertama adalah masalah perayaan ulang tahun dan yang kedua adalah masalah buku La Tahzan. Untuk masalah yang pertama (yakni masalah merayakan ulang tahun) para ulama telah menfatwakan bahwa perayaan tersebut haram hukumnya. Dibawah ana salinkan terjemahan fatwa syaikh Utsaimin rahimahumullah yang ana ambil dari http://www.almanhaj.or.id. Masalah yang ke-2, tentang buku La Tahzan. Ana belum pernah membaca buku tersebut, setau ana penulis dan buku tersebut bermasalah dalam masalah manhaj-nya. Masalah kesalan penulis ini bisa antum lihat di http://abusalma.wordpress.com/2007/01/12/%E2%80%98aidh-al-qorni-dan-amma-bad u/ , adapun kesalahan buku La Tahzan dan penulisnya yang dijelaskan oleh Syaikh Ibrahim Ar-Ruhaili, bisa antum download dari http://geocities.com/download_article1/bersedihlah.zip . Allahuta'ala a'lam. Barakallahufikum. Ibnu Shinniy Dhanny Kosasih bin Gunawan Kosasih bin Koo Giong Hoa HUKUM MERAYAKAN ULANG TAHUN ANAK Oleh Syaikh Muhamamd bin Shalih Al-Utsaimin Pertanyaan. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Apakah perayaan ulang tahun anak termasuk tasyabbuh (tindakan menyerupai) dengan budaya orang barat yang kafir ataukah semacam cara menyenangkan dan menggembirakan hati anak dan keluarganya ? Jawaban. Perayaan ulang tahun anak tidak lepas dari dua hal ; dianggap sebagai ibadah, atau hanya adat kebiasaan saja. Kalau dimaksudkan sebagai ibadah, maka hal itu termasuk bid'ah dalam agama Allah. Padahal peringatan dari amalan bid'ah dan penegasan bahwa dia termasuk sesat telah datang dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau bersabda: "Artinya : Jauhilah perkara-perkara baru. Sesungguhnya setiap bid'ah adalah sesat. Dan setiap kesesatan berada dalam Neraka". Namun jika dimaksudkan sebagai adat kebiasaan saja, maka hal itu mengandung dua sisi larangan. Pertama. Menjadikannya sebagai salah satu hari raya yang sebenarnya bukan merupakan hari raya ('Ied). Tindakan ini berarti suatu kelalancangan terhadap Allah dan RasulNya, dimana kita menetapkannya sebagai 'Ied (hari raya) dalam Islam, padahal Allah dan RasulNya tidak pernah menjadikannya sebagai hari raya. Saat memasuki kota Madinah, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mendapati dua hari raya yang digunakan kaum Anshar sebagai waktu bersenang-senang dan menganggapnya sebagai hari 'Ied, maka beliau bersabda. "Artinya : Sesungguhnya Allah telah menggantikan bagi kalian hari yang lebih baik dari keduanya, yaitu 'Idul Fitri dan 'Idul Adha" Kedua. Adanya unsur tasyabbuh (menyerupai) dengan musuh-musuh Allah. Budaya ini bukan merupakan budaya kaum muslimin, namun warisan dari non muslim. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. "Artinya : Barangsiapa meniru-niru suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka" Kemudian panjang umur bagi seseorang tidak selalu berbuah baik, kecuali kalau dihabiskan dalam menggapai keridhaan Allah dan ketaatanNya. Sebaik-baik orang adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya. Sementara orang yang paling buruk adalah manusia yang panjang umurnya dan buruk amalanya. Karena itulah, sebagian ulama tidak menyukai do'a agar dikaruniakan umur panjang secara mutlak. Mereka kurang setuju dengan ungkapan : "Semoga Allah memanjangkan umurmu" kecuali dengan keterangan ' Dalam ketaatanNya" atau "Dalam kebaikan" atau kalimat yang serupa. Alasannya umur panjang kadangkala tidak baik bagi yang bersangkutan, karena umur yang panjang jika disertai dengan amalan yang buruk -semoga Allah menjauhkan kita darinya- hanya akan membawa keburukan baginya, serta menambah siksaan dan malapetaka. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman. "Artinya : Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (kearah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui. Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana amat teguh" [Al-A'raf : 182-183] Dan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala. "Artinya : Dan janganlah sekali-kali orang kafir menyangka bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah labih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka, dan bagi mereka adzab yang menghinakan" [Ali-Imran : 178] [Fatawa Manarul Islam 1/43] [Disalin dari kitab Fatawa Ath-thiflul Muslim, edisi Indonesia 150 Fatwa Seputar Anak Muslim, Penyusun Yahya bin Sa'id Alu Syalwan, Penerjemah Ashim, Penerbit Griya Ilmu] -Original Message- From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of dhika Sent: 20 Agustus 2007 9:26 To: assunnah@yahoogroups.com Subject: [assunnah] Tanya: Buku La Tahzan Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh saya ingin membelikan buku "La Tahzan" sesuai keinginan adik saya yang akan berulang tahun bulan ini. berhubung saya tidak tahu tentang asal muasal