Re: [assunnah] Shohihkah hadits Sholawat Malaikat kepada Orang yang berada di Shof Sebelah Kanan?

2012-07-14 Terurut Topik Fahmi Majdi Fadhil
Ahsan, antum bisa copy-paste kan, karena sebagian kita berlangganan hanya email 
tanpa bisa akses website/internet.

شُكْرًاجَزِيلا 
جزاك الله خيرا  


-Original Message-
From: zaki zak1r...@gmail.com
Sender: assunnah@yahoogroups.com
Date: Wed, 11 Jul 2012 13:26:43 
To: assunnah@yahoogroups.com
Reply-To: assunnah@yahoogroups.com
Subject: [assunnah] Shohihkah hadits Sholawat Malaikat kepada Orang yang 
berada di Shof Sebelah Kanan?

Bismillah,

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Barakallahu fikum, semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan selalu
kepada antum sekalian,

Berikut ini saya sampaikan artikel tentang Shohihkah hadits Sholawat
Malaikat kepada Orang yang berada di Shof Sebelah Kanan? 

silahkan bisa dibaca dilink berikut ini:



http://belajarhadits.com/index.php?option=com_content
http://belajarhadits.com/index.php?option=com_contentview=articleid=176:s
hohihkah-hadits-sholawat-malaikat-kepada-orang-di-shof-sebelah-kanancatid=3
1:generalItemid=46
view=articleid=176:shohihkah-hadits-sholawat-malaikat-kepada-orang-di-shof
-sebelah-kanancatid=31:generalItemid=46

 

Semoga bermanfaat 

Afwan kalau ada yang kurang berkenan.

Abu Kayyisa

UAE

 

From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:assunnah@yahoogroups.com] On Behalf
Of Fauzah Bt Muchasan
Sent: Friday, July 06, 2012 7:38 AM
To: assunnah
Subject: RE: [assunnah] Shalawat Para Malaikat Bagi Orang-Orang Yang
Berada Di Shaff Sebelah Kanan Ketika Shalat


Yang saya dapatkan penjelasan tentang masalah Shaff Sebelah Kanan adalah
keutamaan (kemuliaan) shalat berjamaa'ah berdiri di shaff sebelah kanan,
sebagaimana dulu para sahabat sangat menginginkan atau bersemangat untuk
shalat berada di shaff sebelah kanan  :
 
 “Jika kami melaksanakan shalat di belakang Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa
sallam, kami sangat menginginkan agar berada di sebelah kanan beliau, dimana
beliau akan menghadap pada kami dengan wajahnya.”

Dalam hal ini, bukan berarti jama'ah shalat menumpuk sebelah kanan semua,
setiap shaff tetap harus dipenuhi kiri dan kanannya sampai tidak ada celah
yang kosong. 
 
Penjelasan tentang Shalawat Para Malaikat Bagi Orang-Orang Yang Berada Di
Shaff Sebelah Kanan Ketika Shalat supaya tidak salah dalam memahaminya
harus dipadukan juga dengan membaca penjelasan Do’a Para Malaikat Bagi
Orang-Orang Yang Berada Pada Shaff Bagian Depan Dalam Shalat,
http://almanhaj.or.id/content/3290/slash/0
 
Demikian, mohon koreksi apabila ada kekeliruan.
Wallahu a'lam bishshawab.
 
Abinya Suhail
 

  _  

To: assunnah@yahoogroups.com
From: hardja...@gmail.com
Date: Wed, 4 Jul 2012 08:22:50 +
Subject: Re: [assunnah] Shalawat Para Malaikat Bagi Orang-Orang Yang
Berada Di Shaff Sebelah Kanan Ketika Shalat

  

Mohon pencerahan, lalu bgmn makmum yg diselah kiri? Di mesjid yg kebetulan
memanjang (ke samping), kemungkinan bisa terjadi makmum “berat/lbh banyak”
sebelah kanan. Sementara sy lihat beberapa gambar sholat berjamaah makmum
selalu seimbang antar kiri dan kanan. Syukron atas pencerahannya.

Hardjanto 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Prada Aisyah aisyahprad...@gmail.com
mailto:aisyahprada65%40gmail.com 
Date: Wed, 4 Jul 2012 00:46:12 

SHALAWAT PARA MALAIKAT BAGI ORANG-ORANG YANG BERADA DI SHAFF SEBELAH
KANAN KETIKA SHALAT

Oleh
Dr. Fadhl Ilahi bin Syaikh Zhuhur Ilahi
http://almanhaj.or.id/content/3291/slash/0

Di antara orang-orang yang berbahagia dengan shalawat para Malaikat
kepada mereka adalah orang-orang yang berada di sebelah kanan imam
ketika shalat. Di antara dalil yang menunjukkan hal ini adalah sebuah
hadits yang diriwayatkan oleh para Imam (yaitu Abu Dawud, Ibnu Majah
dan Ibnu Hibban) dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma, ia berkata,
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى مَيَامِنِ الصُّفُوْفِ.

‘Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada
(orang-orang) yang berada di shaff-shaff sebelah kanan.’” [1]

Al-Imam Ibnu Majah memberikan bab pada hadits ini dengan judul: “Bab
Keutamaan Sebelah Kanan Shaff.” [2]

Al-Imam Ibnu Hibban pun memberikan bab pada hadits ini dengan judul:
“Ampunan Allah dan Permohonan Ampun Para Malaikat Bagi Seseorang yang
Melaksanakan Shalat di Sebelah Kanan Shaff.” [3]

Para Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu
bersemangat untuk berada di (shaff) sebelah kanan Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat.

Imam Muslim meriwayatkan dari al-Barra’ bin ‘Azib Radhiyallahu anhu, ia
berkata:

كُنَّا إِذَا صَلَّيْنَا خَلْفَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَحْبَبْنَا أَنْ نَكُوْنَ عَنْ يَمِيْنِهِ يُقْبِلُ
بِوَجْهِهِ.

“Jika kami melaksanakan shalat di belakang Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam, kami sangat menginginkan agar berada di sebelah
kanan beliau, dimana beliau akan menghadap pada kami dengan wajahnya.”
[4]

Al-Imam an-Nawawi memberikan bab pada hadits ini dengan judul: “Bab
Dianjurkannya Shalat di Sebelah Kanan Imam.” [5]

Al-Mulla ‘Ali al-Qari 

Re: [assunnah] Tanya shaf shalat wanita di mesjid

2011-06-19 Terurut Topik Fahmi Majdi Fadhil
Afwan bagaimana dengan kondisi Masjidil Haram ? Kalau melihat tayangan2 di TV, 
wanita terkadang di depan di sekitaran tempat thawaf. Sedangkan belakangnya 
para laki2 ?


-Original Message-
From: mubarok.ibnu mubarok.i...@yahoo.com
Sender: assunnah@yahoogroups.com
Date: Thu, 16 Jun 2011 17:23:10 
To: assunnah@yahoogroups.com
Reply-To: assunnah@yahoogroups.com
Subject: Re: [assunnah] Tanya shaf shalat wanita di mesjid

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 Abu Hafshah abuhafshah280682@... wrote:
 1. Tidak ada khilaf di kalangan para ulama tentang posisi shaf wanita
dalam sholat, yaitu shaf wanita harus dibelakang shaf laki-laki

Ini hendaknya lebih disesuaikan dengan pertanyaan agar menghindari
keambiguan.

 di daerah sy terdapat macam macam posisi shaf wanita di mesjid, ada yg
 disamping kiri/kanan pria dg dibatasi kain/tembok, ada yg dibelakang,
 ada yg di lantai 2.
 1. Bolehkah menurut syariat, jamaah wanita di kiri/kanan pria dg
 dibatasi hijab? Biasanya ini karena mengikuti bentuk mesjid yg melebar
 ke samping shg tdk memungkinkan menempatkan shaf wanita di blakang.

Mayoritas ulama ahlus sunnah dari keempat Madzhab memandang sahnya
sholat wanita yang berada di samping pria dengan ada pembatas di antara
mereka, seperti tembok ataupun celah kosong yang ukurannya cukup untuk
seseorang berdiri dan sholat di tempat itu.

Perbedaan pendapat ada dalam hal sholat seorang wanita di samping pria
tanpa ada pembatas atau tanpa celah. Para ulama Hanafi mengatakan wanita
yang sholat demikian membatalkan sholat pria yang berada di sampingnya
dan di belakangnya. Namun mayoritas mengatakan yang demikian tidak
membatalkan baik sholatnya wanita maupun pria (Imam an-Nawawi
menjelaskan pandangan para ulama madzhab tentang hal ini dalam al-Majmu'
Syarh al-Muhadzdzab, 3/224).

Adanya pembatas (tembok, kain, ataupun garis di lantai) memastikan
adanya Ruang sholat yang terpisah bagi pria dan wanita; dan tidak
masalah apakah ruang terpisah wanita ini ada di sebelah kanan atau kiri
pria atau di lantai atas. Maka dari kondisi masjid yang antum jelaskan,
sholat mereka sah dan tidak melanggar syariat.

 2. Jika posisi wanita di belakang, apa hrs tertutup semua shg tdk dpt
 melihat gerakan jamaah pria di dpnnya?ataukah boleh terbuka?
 jazakumullah
 probo

Tidak pernah ada syarat yang seperti demikian. Jika terbuka (jamaah
wanita bisa melihat dan mendengar imam dan atau orang-orang di belakang
imam), maka ini baik-baik saja, karena yang seperti ini yang disarankan
para ulama.

Sebagai tambahan: Jika keadaan ruangannya tertutup (jama'ah wanita tidak
bisa melihat imam ataupun orang-orang di belakangnya), maka mereka tetap
boleh ikut sholat berjama'ah selama masih bisa mendengar suara imam.
Namun, jika seorang wanita mendapatkan imam mengucapkan takbir tapi dia
tidak tahu apakah itu takbir untuk ruku', sujud atau lainnya, dia tidak
boleh mengikutinya karena dikhawatirkan akan membuat urutan sholatnya
kacau. Dalam keadaan ini disarankan untuk menunggu imam mengucapkan
sami' allahu liman hamidah.

Jika dalam ruangan tertutup ini mereka juga tidak bisa mendengar suara
imam karena suatu sebab (misal suara imam terlalu kecil/tidak sampai)
maka mereka harus sholat sendiri-sendiri atau boleh memilih seorang
wanita untuk memimpin mereka setelah sholat imam selesai.




Website anda http://www.almanhaj.or.id
Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
assunnah-dig...@yahoogroups.com 
assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [assunnah] Sholat Tasbih

2007-01-10 Terurut Topik Fahmi Majdi
Subject: http://www.mail-archive.com/assunnah@yahoogroups.com/msg00522.html


[assunnah] SHOLAT TASBIH
Bambang W.
Fri, 05 Nov 2004 06:27:32 -0800

SHOLAT TASBIH

Berikut saja sampaikan hadits shalat tasbih. Dimana hadits ini ada ulama yang 
melemahkan dan banyak pula yang menguatkan. Kesimpulannya hadits ini shahih 
lighairihi sehingga dapat diamalkan adapaun para ulama yang mendhaifkannya atau 
menyatakan bahwa hadits shalat tasbih adalah palsu, karena tidak mendapatkan 
hadits yang kuat sanadnya. Tetapi , hal ini bukan berarti seluruh sanad hadits 
shalat tasbih tidak shahih. Karena ada sebagiannya yang berderajad hasan, 
kemudian dikuatkan jalan lainnya, sehingga meningkat menjadi shahih li ghairihi.

Sholat Tasbih hukumnya sunnah bukan wajib sebagaimana anggapan sebagian orang.

Cara sholat tasbih sebagaimana hadits di atas yaitu dilakukan 4 rakaat dengan 
satu salam, sesuai dengan zhahir hadits. Ada juga sebagian ulama yang 
menyatakan dengan dua salam. Wallahu a'lam. Dan waktunya boleh siang atau malam.

Berikut hadits nya:

Dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah bersaba kepada Abbas bin Abdul Muththalib, 
Hai Abbas, hai pamanku, maukah engkau aku beri ? Maukah engkau aku kasih ? 
Maukah engkau aku kasih hadiah ? Maukah engkau aku ajari sepuluh sifat 
(pekerti) ? Jika engkau melakukannya, Allah mengampuni dosamu: dosa yang awal 
dan yang akhir, dosa yang lama dan yang baru, dosa yang tidak disengaja dan 
yang disengaja, dosa yang kecil dan yang besar, dosa yang rahasia dan 
terang-terangan, sepuluh macam (dosa). Engkau shalat empat rakaat. Pada setiap 
rakaat engkau membaca Al Fatihah dan satu surat (Al Qur'an). Jika engkau telah 
selesai membaca (surat) pada awal rakaat, sementara engkau masih berdiri, 
engkau membaca: SUBHANALLAH WALHAMDULILLAH, WALAA ILAAHA ILLA ALLAH, WALLAHU 
AKBAR sebanyak 15 kali. Kemudian ruku', maka engkau ucapkan (dzikir) itu 
sebanyak 10 kali. Kemudian engkau angkat kepalamu dari ruku', lalu ucapkan 
(dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau turun sujud, ketika sujud engkau
 ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau angkat kepalamu dari 
sujud, maka engkau ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau 
bersujud, lalu ucapkan (dzikir)  itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau angkat 
kepalamu, maka engkau ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Maka itulah 75 
(dzikir) pada setiap satu rakaat. Engkau lakukan itu dalam empat rakaat. Jika 
engkau mampu melakukannya (shalat) itu setiap hari sekali, maka lakukanlah! 
Jika engkau tidak melakukannya, maka (lakukan) setiap bulan sekali ! Jika 
tidak, maka (lakukan) setiap tahun sekali! Jika engkau tidak melakukannya, maka 
(lakukan) sekali dalam umurmu. (HR Abu Dawud, 1297; Ibnu Majah, 1387; Ibnu 
Khuzaimah, 1216; Al Hakim dalam Mustadrak, 1233; Baihaqi dalam Sunan Kubra, 
3/51-52, dan lainnya dari jalan Abdurrahman bin Bisyr bin Hakam, dari Abu 
Syu'aib Musa bin Abdul Aziz, dari Hakam bin Abban, dari Ikrimah, dari Ibnu 
Abbas. Sanad ini berderajad hasan)

Hadits yang menguatkan hadits hasan ini ada dari beberapa jalur yang belum 
sempat saya sampaikan saat ini. Yang jelas hadits di atas bisa digunakan / 
diamalkan.

Bid'ah seputar shalat tasbih:
Syaikh Salim Al Hilali dalam kitab beliau Mukaffiratudz Dzunub, menyebutkan 
tiga bid'ah berkaitan dengan shalat tasbih ini yaitu:
1. Mengkhususkan pada bulan Ramadhan, atau mengkhususkannya pada tanggal 27 
Ramadhan.
2.Melakukan sehari lebih dari sekali.
3. Sebagian kaum muslimin ada yang melakukan setiap selapan (istilah jawa, 
yaitu 35 hari) sekali.
4. Melakukan secara berjamaah


Apa yang disebutkan dalam kitab Nihayatuz Zain, hlm. 115, bahwa surat yang 
paling utama dibaca dalam shalat tasbih adalah :
Permulaan surat Al Hadid, Al Hasyr, Ash Shaf, dan Ath Thaghabun. Jika tidak 
maka surat Al Zalzalah, a; adiyat, Al Haakum, dan Al Ikhlash. (namun kami 
tidak mengetahui dadil yang jelas tentang hal ini . Wallahu a'lam.)
Demikian pula yang dinukil di dalam I'anathuth Thalibin, hlm 259 dari perkataan 
Imam Suyuthi, bahwa surat yang dibaca adalah Al Haakum, Al 'Ashr, Al Kafirun 
dan Al Ikhlash, kami tidak mengetahui dalil yang jelas tentang ini sedangkan di 
dalam hadits di atas Rasululah tidaklah mengkhususkan dengan surat tertentu.

Semoga akhwat dan ikhwan bisa melakukan shalat ini di Bulan Ramdhan yang mulia 
ini walaupun hanya sekali.
Wassalam

+
Sumber : Majalah As-Sunnah edisi 11/Th VII/1424H/2004M
+



- Original Message 
From: anang dwicahyo [EMAIL PROTECTED]
To: assunnah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, January 10, 2007 8:36:30 AM
Subject: [assunnah] RE: [assunnahSholat Tasbih

Alhamdulillah, berikut ana kutipkan artikel yang pernah ana dapat di mail
list assunnah ini, afwan ana lupa nama pengirimnya.
From: Lisverna [Pri-Ti] [mailto:[EMAIL PROTECTED] .com]
Subject: [assunnah] sholat tasbih

Assalamu'alaikum,

Mohon