Re: [assunnah] tanya jadual kajian salaf di jambi

2006-09-05 Terurut Topik Imam Syafei
Wa'alaykum salam warahmatullahi wabarakaatuh,

Coba antum Hubungi Akhi Marwan No. Hpnya 085266441207. Biasanya diadakan di 
mesjid "NURDIN HASANAH" setiap hari minggu jam 10:00 WIB.

Salam

Imam Syafe'i


- Original Message -
From: "Mauladi" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, September 05, 2006 11:37 AM
Subject: [assunnah] tanya jadual kajian salaf di jambi

> Assalamu'laikum
>
> afwan, saya menanyakan dimana dan kapan kajian salaf di jambi.
> Syukron.
>
> Mauladi





Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [assunnah] minta artikel ttg silaturahim

2006-07-13 Terurut Topik Imam Syafei
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh

Semoga bermanfaat


SILATURRAHIM
Dr. Fadhl Ilahi
--

Halaman satu dari dua tulisan
-
Diantara pintu-pintu rizki adalah silaturrahim. Pembicaraan masalah ini -dengan 
memohon pertolongan Allah- akan saya bahas melalui empat point berikut.

Pertama, makna silaturrahim.
Kedua, dalil syar'i bahwa silaturrahim termasuk diantara pintu-pintu rizki.
Ketiga, apa saja sarana untuk silaturrahim ?
Keempat, tata cara silaturrahim dengan para ahli maksiat.

Pertama, Makna Silaturrahim

Makna 'ar-rahim' adalah para kerabat dekat. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata : 
"Ar-rahim secara umum adalah dimaksudkan untuk para kerabat dekat. Antar mereka 
terdapat garis nasab (keturunan), baik berhak mewarisi atau tidak, dan sebagai 
mahram atau tidak".

Menurut pendapat lain, mereka adalah maharim (para kerabat dekat yang haram 
dinikahi) saja.

Pendapat pertama lebih kuat, sebab menurut batasan yang kedua, anak-anak paman 
dan anak-anak bibi bukan kerabat dekat karena tidak termasuk yang haram 
dinikahi, padahal tidak demikian. (Fathul Bari, 10/414)

Silaturrahim, sebagaimana dikatakan oleh Al-Mulla Ali Al-Qari adalah kinayah 
(ungkapan/sindiran) tentang berbuat baik kepada para kerabat dekat -baik 
menurut garis keturunan maupun perkawinan- berlemah lembut dan mengasihi mereka 
serta menjaga keadaan mereka. (Lihat, Murqatul Mafatih, 8/645)

Kedua, Dalil Syar'i Bahwa Silaturrahim Termasuk Kunci Rizki

Beberapa hadits dan atsar menunjukkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala 
menjadikan silaturrahim termasuk di antara sebab kelapangan rizki. Diantara 
hadits-hadits dan atsar-atsar itu adalah:

1. Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu ia 
berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya 
(dipanjangkan umurnya) [1] maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturrahim". 
(Shahihul Bukhari, Kitabul Adab, Bab Man Busitha Lahu fir Rizqi Bishilatir 
Rahim, no. 5985, 10/415)

2. Dalil lain adalah hadits riwayat Imam Al-Bukhari dari Anas bin Malik 
Radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Siapa yang suka untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan usianya 
(dipanjangkan umurnya), hendaklah ia menyambung silaturrahim". (Shahihul 
Bukhari, Kitabul Adab, Bab Man Busitha Lahu fir Rizqi Bishilatir Rahim, no. 
5986, 10/415)

Dalam dua hadits yang mulia di atas, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam 
menjelaskan bahwa silaturrahim membuahkan dua hal, kelapangan rizki dan 
bertambahnya usia.

Ini adalah tawaran terbuka yang disampaikan oleh mahluk Allah yang paling benar 
dan jujur, yang berbicara berdasarkan wahyu, Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi 
wa sallam. Maka barangsiapa menginginkan dua buah di atas hendaknya ia 
menaburkan benihnya, yaitu silaturrahim. Demikian, sehingga Imam Al-Bukhari 
memberi judul untuk kedua hadits itu dengan "Bab Orang Yang Dilapangkan 
Rizkinya dengan Silaturrahim" (Shahihul Bukhari, Kitabul Adab, Bab Man Busitha 
Lahu fir Rizqi Bishilatir Rahim, 10/415). Artinya, dengan sebab silaturrahim. 
('Umdatul Qari, 22/91)

Imam Ibnu Hibban juga meriwayatkan hadits Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu 
dalam Kitab Shahihnya dan beliau memberi judul dengan "Keterangan Tentang 
Baiknya Kehidupan dan Banyaknya Berkah dalam Rizki Bagi Orang Yang Menyambung 
Silaturrahim". (Al-Ihsan fi Taqribi Shahih Ibni Hibban, Kitabul Birri wal 
Ihsan, Bab Shilaturrahim wa Qath'iha, 2/180)

3. Dalil lain adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, At-Tirmidzi dan 
Al-Hakim dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa 
sallam beliau bersabda.
"Artinya : Belajarlah tentang nasab-nasab kalian sehingga kalian bisa 
menyambung silaturrahim. Karena sesungguhnya silaturrahim adalah (sebab adanya) 
kecintaan terhadap keluarga (kerabat dekat), (sebab) banyak-nya harta dan 
bertambahnya usia". [2]

Dalam hadits yang mulia ini Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan 
bahwa silaturrahim itu membuahkan tiga hal, diantaranya adalah ia menjadi sebab 
banyaknya harta.

4. Dalil lain adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abdullah bin Ahmad, 
Al-Bazzar dan Ath-Thabrani dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu dari Nabi 
Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda.
"Artinya : Barangsiapa senang untuk dipanjangkan umurnya dan diluaskan rizkinya 
serta dihindarkan dari kematian yang buruk maka hendaklah ia bertaqwa kepada 
Allah dan menyambung silaturrahim". [3]

Dalam hadits yang mulia ini, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang jujur dan 
terpercaya, menjelaskan tiga manfaat yang terealisir bagi orang yang memiliki 
dua sifat; bertaqwa kepada Allah dan menyambung silaturrahim. Dan salah satu 
dari tiga manfaat itu adalah keluasan rizki.

5. Dalil lain adalah riwayat Imam Al-Bukhari dari Abdullah bin Umar 
Radhiyallahu 'anhu ia ber

[assunnah] mendahulukan yang mana,...?

2006-07-09 Terurut Topik Imam Syafei
Assalamu'alaykum warahamtullahi wabarakaatuh

Ikhwah fillah,..

Manakah yang saya dahulukan antara pergi pengajian Manhaj Salaf atau mendatangi 
undangan cukuran dan Aqiqah dengan hari dan waktu yang sama.

Mohon penjelasannya,

Salam

Imam Syafe'i




HADIRILAH! SILATURAHMI AKBAR-3 ULAMA MADINAH NABAWIYAH & UMMAT, MASJID ISTIQLAL 
JAKARTA, AHAD 20 JUMADIL TSANI 1427H/16 JULI 2006M, JAM 09.00 WIB S/D DZUHUR, 
BERSAMA SYAIKH PROF ABDURROZAK BIN ABDUL MUHSIN AL'ABBAD, SYAIKH DR SULAIMAN 
BIN SALIIMULLAH AR-RUHAILY, ULAMA SEKALIGUS GURU BESAR UNIVERSITAS ISLAM 
MADINAH. INFO : 08121055616, 08121055891, 08567505496
Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[assunnah] Meninggalkan Perdebatan adalah Sunnah

2006-06-22 Terurut Topik Imam Syafei
Meninggalkan Perdebatan adalah Sunnah

Rasulullah SAW bersabda,

"Ana za'iimu baytin fii rabdhil jannatin liman tarakal miraa-a wa-in kaana 
muhiqqan, wa baytin fii wasathil jannati liman tarakal kadziba wa in kaana 
maazihan, wa baytin fii a'lal jannati liman hasuna khuluquHu" yang artinya "Aku 
menjamin sebuah rumah di surga paling bawah bagi siapa yang meninggalkan debat 
meskipun ia benar, sebuah rumah di surga yang tengah bagi siapa yang 
meninggalkan dusta meskipun bergurau, dan sebuah rumah di surga paling tinggi 
bagi siapa saja yang berakhlak baik" (HR. Abu Dawud, hadits ini dihasankan oleh 
Syaikh Albani)

Maraji':
Pribadi dan Akhlak Rasulullah SAW, Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu, Al Qawam, 
Solo, Cetakan Keenam, Juli 2005, hal. 97.




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/XISQkA/lOaOAA/yQLSAA/TXWolB/TM
~-> 

SALURKAN BANTUAN ANDA UNTUK KAUM MUSLIMIN YANG TERKENA MUSIBAH
GEMPA DI DAERAH YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA KEPADA LEMBAGA AMAL YANG
TERPERCAYA

Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[assunnah] Tanya Usaha Walet

2006-06-19 Terurut Topik Imam Syafei
  Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh.

  Ikhwah Fillah,


  Ane mau bertanya Apakah hukumnya tentang hasil dari membangun satu 
gedung dan disitu memelihara burung walet (lalu air liurnya 
dijual).Saya sangat mengharapkan jawaban dari Ustazd/Ustazdah 
semua.Terlebih dahulu saya ucapkan terima kasih.


  Salam

  Imam Syafe'i






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Great things are happening at Yahoo! Groups.  See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/iDk17A/hOaOAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~-> 

SALURKAN BANTUAN ANDA UNTUK KAUM MUSLIMIN YANG TERKENA MUSIBAH
GEMPA DI DAERAH YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA KEPADA LEMBAGA AMAL YANG
TERPERCAYA

Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[assunnah] >>Bagaikan Menegakkan Benang Basah -Demokrasi-<

2006-06-16 Terurut Topik Imam Syafei





 
Bagaikan Menegakkan Benang Basah (Sebuah Dialog 
Tentang Demokrasi - bagian 1)
Disusun oleh: 
EndangDiedit ulang oleh: Ustadz Abu Abdirrahman Al Atsary Abdullah Zaen, 
Lc.
Amirul Mukminin fil hadits 
Imam Bukhari, dalam Ash Shahihnya, beliau menggulirkan sebuah konklusi 
“Bab Berilmu Sebelum Berkata dan 
Bertindak”. Beliau mengajak umat agar tidak sembrono dalam 
setiap ucapan yang terlontar atau tindakan respon terhadap satu masalah kecuali 
telah memahami seluk beluknya dengan baik, positif dan negatifnya. Tulisan di 
bawah ini yang terkemas dalam dialog ringan, ingin menggandeng anda menuju apa 
yang diutarakan oleh Imam Bukhari. Selamat menyimak!!(Walaupun penulisan 
dan beberapa kasus yang terdapat pada artikel ini merupakan permasalahan dan 
kasus yang telah lama berlalu, namun insya Alloh kita masih dapat mengambil 
manfaatnya –ed)
Tanya 
(T): 
Sementara kaum kafir sibuk menyukseskan program “Jusuf 2004″, untuk memuluskan 
jalan seorang kristiani menduduki kursi presiden RI, kok justru ada orang yang 
membid’ahkan partai politik, padahal sebagian cendekiawan dan intelektual muslim 
juga para ulama menggunakan kendaraan partai politik untuk menyuarakan 
Islam?
Jawab 
(J): Akhi, 
jangan terburu-buru antipati dengan persepsi itu. Mereka pasti juga mempunyai 
argumentasi yang melatarbelakanginya. Dalam polemik ini, saya lihat ada dua 
sudut pembahasan yang berbeda. Pertama adalah berkait dengan “Program Jusuf 
2004”, dan yang kedua teriakan pembid’ahan partai politik. Dua hal di atas 
muncul pada masa yang berbeda, pada awalnya tidak saling mempengaruhi. Jadi ya 
tidak tepat, kalau diasumsikan bahwa suara pembid’ahan partai politik lantang 
gara-gara pengguliran “Jusuf 2004”. Janganlah dikesankan seperti itu, kita harus 
bijaksana dalam menyimpulkan suatu permasalahan.
T: Jadi, bagaimana seharusnya kita 
melihat dua fakta ini?
J: Sebenarnya pembid’ahan partai 
politik itu telah mendapatkan porsi atensi para ulama seiring “kelahiran” 
demokrasi. Bahkan kalau dicermati betul, kitab-kitab ulama terdahulu pun telah 
menyinggungnya. Mereka tentunya berbicara dalam koridor Kitabullah dan Sunnah 
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dan pertimbangan “cacat-cacat bawaan” sistem 
tersebut. Adapun proyek “Jusuf 2004” adalah masalah terkini, yang memerlukan 
pemutaran otak dari segenap elemen umat termasuk ulama tersebut, demi 
memformulakan solusi stregisnya. Sangat tidak mungkin, para ulama yang 
memfatwakan bid’ahnya partai politik itu akan bereaksi “dingin”, sementara kaum 
salibis sedang berambisi serius mengincar kursi RI-1. Sekali lagi, kita harus 
sedikit bijaksana dalam berpikir dan perlu klarifikasi dari 
mereka.
T: Sebagai seorang muslim, apa tindakan kita dalam 
menyikapi “Jusuf 2004″ itu?
J: Sesuai dengan kemampuan 
masing-masing, karena Alloh tidak membebani hamba-Nya kecuali dengan apa yang 
kira-kira menjadi kewajibannya. Sebagai seorang muslim kita berkewajiban untuk 
membocorkan program jahat ini kepada kaum muslimin agar mereka waspada sebab 
musuh sedang mengincar kita. Kita harus informasikan di mimbar-mimbar, 
masjid-masjid dan majelis ta’lim.
T: Lalu, apa tindakan 
konkretnya?
J: Sasaran orang-orang kafir itu 
adalah pemilu. Mereka pasti akan menyusup dalam partai-partai yang berkedok 
nasionalisme dan mengelabui kaum muslimin. Maka cara kita adalah mencoblos 
partai-partai Islam yang menyuarakan Islam dan membela kaum muslimin. Hal ini 
bertumpu pada prinsip “irtikab akhoffidh 
dhararain li daf’i a’dzamihima” (memperkecil kerusakan atau mencegah 
mafsadah yang lebih besar dengan melakukan mafsadah yang lebih 
kecil).
T: Kalau begitu, partai-partai 
manakah yang antum anjurkan untuk dicoblos?
J: Partai apa saja, asalkan mengaku 
berasaskan Islam. Namun seharusnya kita memilih partai yang kita nilai paling 
komitmen dengan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam 
dari partai Islam yang ada di lapangan.
T: Saya setuju sekali, tidakkah 
sebaiknya kita bergabung dengan mereka?
J: Benar sekali, saya siap bergabung 
dengan mereka dalam segala bentuk amar ma’ruf nahi munkar bil hikmah. 
Menyadarkan kaum muslimin tentang program Jusuf 2004 ini juga bagian dari amar 
ma’ruf nahi mungkar tadi. Sekali lagi insya Alloh saya siap. Bukankah begitu 
yang dimaksud?
T: Maksud saya, kita bergabung 
dengan salah satu partai tersebut, memakai baju mereka dan berdakwah dengan cara 
mereka!?
J: Kalau demikian maksud akhi. 
Baiklah, sekarang tolong akhi amati, partai apakah yang memenuhi kriteria 
hizbulloh (‘partai’ Alloh). Sebab, Alloh hanya memerintahkan saya untuk memilih 
dan bergabung dengan partai tersebut.
T: Setahu saya, semua partai Islam 
mengatakan bahwa mereka memperjuangkan Islam, tentunya mereka semuanya 
hizbulloh.
J: Hizb-Alloh itu cuma satu, karena 
dalam Al Quran, Alloh menggunakan kata “Hizb” (singular) yang artinya “satu 
partai.” 
T: Kalau begitu, tolong antum 
rincikan dulu sifat-sifat hizbulloh itu, baru nanti akan saya cocokkan dengan 
partai-partai yang ada.
J: B

[assunnah] HUKUM SHALAT DHUHA

2006-06-03 Terurut Topik Imam Syafei
HUKUM SHALAT DHUHA

Shalat Dhuha hukumnya sunnah muakkad (yang ditekankan) [Majmu' Fatawa Imam
Abdul Aziz bin Baz, 11:399]. Karena Nabi melakukannya, menganjurkan para
sahabat beliau untuk melakukannya dengan menjadikannya sebagai wasiat.
Wasiat yang diberikan untuk satu orang oleh beliau, berarti juga wasiat
untuk seluruh umat, kecuali bila ada dalil yang menunjukkan kekhususan
hukumnya bagi orang tersebut. Dasarnya adalah hadits Abu Hurairah
Radhiyallahu 'anhu yang menceritakan : "Kekasihku Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam memberi wasiat kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah
kutinggalkan hingga meninggal dunia : Puasa tiga hari dalam sebulan, dua
rakat'at shalat Dhuha, dan hanya tidur setelah melakukan shalat Witir"
[Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim. Oleh Al-Bukhari no. 1981.
Diriwayatkan oleh Muslim no. 721, telah ditahrij sebelum ini].

Imam An-Nawawi Rahimahullah mengunggulkan pendapat bahwa shalat Dhuha itu
hukumnya sunnah muakkad, setelah beliau membeberkan hadits-hadits dalam
persoalan itu. Beliau menyatakan : "Hadits-hadits itu semuanya sejalan,
tidak ada pertentangan diantaranya bila diteliti. Walhasil, bahwa shalat
Dhuha itu adalah sunnah muakkad" [Syarah An-Nawawi atas Shahih Muslim 5/237
dan lihat Fathul Bari, Ibnu Hajar 3/57]

KEUTAMAAN SHALAT DHUHA
Teriwayatkan dalam hadits-hadits shahih di atas dan hadits-haits berikut.

1. Hadits Abu Dzar Radhiyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam beliau bersabda.

"Artinya : Pada setiap pagi, setiap sendi tubuh bani Adam harus bersedekah.
Setiap tasbih bisa menjadi sedekah. Setiap tahmid bisa menjadi sedekah.
Setiap tahlil bisa menjadi sedekah. Setiap takbir bisa menjadi sedekah.
Setiap amar ma'ruf nahi munkar juga bisa menjadi sedekah. Semua itu dapat
digantikan dengan dua raka'at yang dilakukan pada waktu Dhuha" [Diriwayatkan
oleh Muslim dalam kitab Shalat Al-Musafirin wa-Qashriha, bab Istihbab Shalat
Adh-Dhuha no. 720].

5. Hadits Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu tentang keutamaan shalat Dhuha
bagi orang yang duduk di masjid sesudah Shubuh hingga terbit matahari.
Rasulullah bersabda.

"Artinya : Barangsiapa melakukan shalat Shubuh berjama'ah, kemudian duduk
dan berdzikir kepada Allah hingga terbit matahari, kemudian ia shalat dua
raka'at, ia akan memperoleh pahala ibadah haji dan umrah, sempurna, sempurna
dan sempurna" [Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dalam kitab Al-Jum'at bab Ma
Dzukira Mimma Yustahabu Minal Julus fil Masjid ba'da Shalat Ash-Shubhi hatta
Tathlu'a Asy-Syamsu no. 586, dihasankan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan
At-Tirmidzi 1/181 dan saya mendengar Al-Imam Ibnu Baz rahimahullah
menghasankannya karena banyak jalannya]

WAKTU SHALAT DHUHA
Waktu shalat Dhuha dari mulai meningginya matahari satu tombak hingga
sebelum matahari berada di tengah langit, sebelum tergelincir. Yang paling
afdhal, melakukan shalat itu ketika matahari sedang terik menyengat.
Dasarnya adalah hadits Zaid bin Arqam Radhiyallahu 'anhu yang menceritakan
bahwa Nabi bersabda.

"Artinya : Shalat orang-orang yang khusu' beribadah adalah pada waktu
anak-anak unta (fishal) kepanasan" [Tarmidhul Fishal, yaitu disaat terik
panas tiba sehingga anak unta merasa kepanasan kakinya, lihat Syarah
An-Nawawi atas Shahih Muslim 6/276]

Dalam lafazh lain disebutkan.
"Artinya : Shalat orang-orang yang khusu beribadah adalah ketika anak-anak
unta (fishal) kepanasan" [Diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab Shalat
Al-Musafirin, bab Shalat Al-Awwabin hina Tarmidhul Fishal no. 748]

Barangsiapa yang melakukan shalat itu setelah matahari meninggi hingga satu
tombak, tidak mengapa. Namun barangsiapa yang melakukannya ketika panas
terik sebelum waktu yang dilarang shalat, itu lebih afdhal. [Lihat Majmu
Fatawa Ibni baz 11/395]

Mengenai jumlah raka'at shalat Dhuha, tidak ada batasannya menurut pendapat
shahih. Karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mewasiatkan dilakukannya
dua raka'at pada waktu Dhuha serta menjelaskan keutamannya. [Diriwayatkan
oleh Al-Bukhari no. 1981, Muslim no. 820-821, telah ditakhrij]

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah
pernah melakukan shalat Dhuha enam rakaat. [Hadits Jabir dikeluarkan oleh
Ath-Thabrani dalam Al-Ausath no.1066, 1067 (Majma Al-Bahrain) 1/276 dan
At-Tirmidzi dalam Asy-Syama'il (ringkasan Al-Albani) no. 245 dan Al-Albani
mengatakan shahih didalamnya hal.156, Irwa Al-Ghalil no.463 dan beliau
menuturkan jalannya yang banyak, rujuklah kesana karena beliau memastikan
keshahihannya, 2/217].

Dari Ummu Hani binti Abi Thalib juga diriwayatkan dengan shahih bahwa Nabi
pernah shalat di rumah Ummu Hani pada hari pembebasan kota Mekkah sebanyak
delapan raka'at setelah matahri meninggi mulai siang. Ummu Hani menyebutkan
: "Belum pernah kulihat beliau shalat lebih ringkas dari shalat itu, namun
beliau tetap menyempurnakan ruku dan sujud. [Muttafaq 'alaih, Al-Bukhari
dalam kitab Taqsir Ash-Shalah, bab orang yang shalat sunnah dalam safar
selain sesudah dan sebelum shalat fardhu no.1103. Muslim dalam 

[assunnah] BAGAIMANA MENSIKAPI PERPECAHAN DIKALANGAN YANG MENGAKSU SALAF

2006-06-01 Terurut Topik Imam Syafei
CIRI-CIRI AHLI BID'AH ADALAH PERPECAHAN, BAGAIMANA MENSIKAPI PERPECAHAN 
DIKALANGAN YANG MENGAKSU SALAF

Oleh
Syaikh Abu Usamah Salim bin Ied Al-Hilaly
Syaikh DR Muhammad Musa Alu Nashr.

Pertanyaan
Syaikh Abu Usamah Salim bin Ied Al-Hilaly ditanya : Ciri-ciri ahlu bidah adalah 
berpecah belah, apa nasehat anda kepada kami dalam menyikapi perpecahan yang 
ada dikalangan orang-orang yang initisab (mengaku-pent) sebagai salaf yang 
menimbulkan perpecahan serta saling membenci?

Jawaban
Aku menggangap paling paham dengan salafi dan penyebaran dakwah salafiyyah, 
namun aku tidak melihat adanya perpecahan dikalangan mereka, sebaliknya malah 
aku melihat mereka saling mencintai, mengasihi, saling bertukar fikiran, 
bantu-membantu. Sebenarnya terdapat sekelompok orang yang tidak ada memiliki 
rasa takut kepada Allah yang berupaya untuk memecah-belah para ulama salaf 
dengan menyebarkan berita-berita bohong dan mengarang kejadian-kejadian fiktif 
yang sebenarnya tidak ada, membesar-besarkan kesalahan ; sibuk dengan qila wa 
qola dan mengadu domba.

Wajib bagi para da'i dan ulama salaf waspada terhadap kelompok-kelompok pembuat 
makar dan keji ini, yang mengingatkan aku tentang pemikiran yang dibawa 
Al-Haddadi sejak sepuluh tahun yang lalu yang menamakan kelompok mereka dengan 
As-Sunnah ; memerangi ahli bid'ah dan sebagainya, ternyata mereka berupaya 
untuk mencela para ulama salaf yang terbaik. Mereka mencela Ibn Hajar, 
An-Nawawi bahkan hampir saja mereka mencela Syaikhul Islam dan Ibn Al-Qayyim.

Kini kelompok new-Haddadi ini muncul kembali dengan wajah baru, maka para ulama 
harus benar-benar waspada kepada kelompok yang zalim terhadap diri mereka, 
zalim terhadap para penyeru kepada dakwah salafiyyah, jangan sampai para da'i 
terlalu cepat menerima berita dari mereka tetapi hendaklah mengambil berita 
dari sumber yang benar dan mengecek (tahqiq) terlebih dahulu dari ikhwan 
mereka, bagaimana sebenarnya mauqif (sikap) mereka, sebab aku yakin sebenarnya 
banyak orang-orang salaf yang salah memahami perkataan ikhwan kita (masyakih 
dari Jordan.-pent) yang kuyakini benar, namun dianggap keliru karena kurangnya 
pemahaman terhadap pemikiran mereka.

Sebenarnya para ikhwan kita sepakat dengan mereka dalam aqidah, manhaj, serta 
prinsip-prinsip dasar dakwah yang mulia ini, semoga Allah melindungi kita dari 
kejelekan diri kita. Banyak dari kita terkadang lebih mengedepankan hazzun 
nafsi (interest pribadi) dari pada manhaj sendiri.


Syaikh DR Muhammad Musa Alu Nashr.

Aku melihat banyak soal-soal yang senada, di sini aku temukan soal seperti yang 
lalu dan telah dijawab oleh Syaikh Salim, namun di sini aku menambahkan bahwa 
tidak seorangpun yang dapat mengkritik prinsip-prinsip dasar dakwah salafiyah, 
aqidah, maupun manhajnya. Karena dakwah ini adalah hasil buatan Allah Subhanahu 
wa Ta'ala bukan buatan manusia., namun ada orang-orang yang berusaha memecah 
belah barisan ulama, mengadu domba antara penuntut ilmu sebagaimana yang 
diterangkan Syaikh Salim dalam jawabannya tadi.

Dari sini kami peringatkan kepada para duat salafi untuk mewaspadai gerakan ini 
yang targetnya hanyalah kejelekan terhadap dakwah salaf yang telah tersebar di 
seantero dunia Islam bahkan diseluruh dunia sebagaimana menyebarnya api jika 
disulut minyak, sampai-sampai terdapat lahan dakwah subur disebuah negeri yang 
seluruh penduduknya salafi, ini adalah realita yang tak dapat disangkal apalagi 
sebagian ikhwan telah mendatangi tempat-tempat tersebut.

Oleh karena itu berbagai macam perbedaan dan perselisihan yang terjadi diantara 
salafiyyin, jangan sampai dicampuri oleh orang-orang awam, hendaklah mereka 
menyerahkan perkara ini kepada para ulama, dan menyibukkan diri mereka dengan 
hal-hal yang bermanfaat seperti tazkiyatun nafsi maupun menuntut ilmu, jangan 
mereka menyibukkan diri dengan isu-isu yang disebarkan dan jangan pula ikut 
campur menyebarkan isu-isu ini, tetapi hendaklah mengecek kebenaran berita yang 
mereka dengar, kemudian mengembalikannya kepada ulama ar-Rasikhin. Hendaklah 
mereka manyibukkan diri dengan aib-aib yang ada pada diri mereka, karena dengan 
mebuat laris isu-isu yang tak jelas ini akan membuat para pemuda bingung dan 
akhirnya merekapun menjadi mangsa syaitan baik dari jin maupun manusia.

Wallahu a'lam.

[Seri Soal Jawab DaurAh Syar'iyah Surabaya 17-21 Maret 2002. Dengan Masyayaikh 
Murid-murid Syaikh Muhammad Nashirudiin Al-Albani Hafidzahumullahu 
diterjemahkan oleh Ustadz Ahmad Ridwan , Lc]





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Everything you need is one click away.  Make Yahoo! your home page now.
http://us.click.yahoo.com/AHchtC/4FxNAA/yQLSAA/TXWolB/TM
~-> 

SALURKAN BANTUAN ANDA UNTUK KAUM MUSLIMIN YANG TERKENA MUSIBAH
GEMPA DI DAERAH YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA KEPADA LEMBAGA AMAL YANG
TERPERCAYA

Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.a

[assunnah] Nasihat Buat Para Dai yang Sedang Berselisih

2006-06-01 Terurut Topik Imam Syafei
http://fatwa-ulama.com/baru/content/view/56/48/

Nasihat Buat Para Dai yang Sedang Berselisih

Penulis: Syaikh Ibnu Baz

Berikut nasihat panjang Syaikh bin Baz terhadap para dai yang sedang berselisih.

Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. 
Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi kita, Muhammad, 
nabi yang terpercaya, juga kepada keluarga, para sahabat dan mereka yang 
mengikuti sunnahnya hingga hari berbangkit.
Amma ba'd,

Sesungguhnya Allah -subhanahu wata'ala- telah memerintahkan untuk berbuat adil 
dan kebajikan serta melarang berbuat zhalim, melampaui batas dan bermusuhan. 
Allah telah mengutus nabiNya a sebagai-mana pula para rasul lainnya untuk 
menyerukan dakwah tauhid dan ikhlas beribadah hanya untuk Allah semata. Allah 
memerin-tahkannya untuk menegakkan keadilan, dan Allah pun melarang 
kebalikannya, yaitu yang berupa penghambaan kepada selain Allah, berpecah 
belah, berbuat sewenang-wenang terhadap hak-hak para hamba.

Telah tersebar berita akhir-akhir ini, bahwa banyak di antara para ahli ilmu 
dan para praktisi dakwah yang melakukan cercaan terhadap saudara-saudara mereka 
sendiri, para dai terkemuka, mereka berbicara tentang kepribadian para ahli 
ilmu, para dai dan para guru besar. Mereka lakukan itu dengan 
sembunyi-sembu-nyi di majlis-majlis mereka. Adakalanya itu direkam lalu 
disebarkan ke masyarakat. Ada juga yang melakukan dengan terang-terangan pada 
saat kajian-kajian umum di masjid.

Cara ini bertolak belakang dengan apa yang telah diperintahkan oleh Allah dan 
Rasul-Nya dilihat dari beberapa segi, di antaranya:
Pertama, ini merupakan pelanggaran terhadap hak prifasi sesama muslim, bahkan 
ini terhadap golongan khusus, yaitu para penuntut ilmu dan para dai yang telah 
mengerahkan daya upaya mereka untuk membimbing dan membina masyarakat, 
melurus-kan aqidah dan manhaj mereka, bersungguh-sungguh dalam mengisi berbagai 
kajian dan ceramah, serta menulis buku-buku yang bermanfaat.

Kedua, bahwa ini bisa memecah belah kaum muslimin dan memporakporandakan 
barisan mereka, padahal mereka sangat membutuhkan kesatuan dan harus dijauhkan 
dari perpecahan dan saling menggunjing antar mereka. Lebih-lebih bahwa para dai 
dimaksud termasuk golongan ahlus sunnah wal jama'ah yang dikenal memerangi 
bid'ah dan khurafat serta menghadapi lang-sung para penyerunya, membongkar 
trik-trik dan reka perdaya-nya. Karena itu, perbuatan ini tidak ada maslahatnya 
kecuali bagi para musuh yang senantiasa mengintai, yaitu kaum kuffar dan para 
munafiq atau para ahli bid'ah dan kesesatan.

Ketiga, Bahwa perbuatan ini mengandung propaganda dan dukungan terhadap 
tujuan-tujuan yang diusung oleh para sekuler, para westernis dan para penentang 
lainnya yang dikenal agresif menjatuhkan kredibilitas para dai, mendustakan 
mereka dan mengekspos kebalikan dari apa-apa yang mereka tulis dan mereka 
rekam. Sikap yang dilakukan oleh mereka yang tergesa-gesa melaku-kan ini, yang 
ternyata malah membantu musuh untuk menyerang saudara-saudaranya sendiri, yaitu 
para thalib 'ilm dan para dai, adalah perbuatan yang tidak termasuk hak 
persaudaraan Islam.

Keempat, Bahwa perbuatan ini bisa merusak hati masyarakat awam dan golongan 
khusus, bisa menyebarkan dan menyuburkan kebohongan dan isu-isu sesat, bisa 
menjadi penyebab banyaknya menggunjing dan menghasud serta membukakan 
pintu-pintu ke-burukan bagi jiwa-jiwa yang cenderung menebar keraguan dan 
bencana serta berambisi mencelakakan kaum mukminin secara tidak langsung.

Kelima, Bahwa banyak pernyataan dalam hal ini yang ter-nyata tidak ada 
hakikatnya, tapi hanya merupakan asumsi-asumsi yang dibisikkan setan kepada 
para pengungkapnya. Sementara itu Allah q telah berfirman,
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari pra-sangka, 
sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari 
kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang 
lain." (Al-Hujurat: 12)

Seorang mukmin hendaknya bisa menyikapi perkataan saudaranya sesama muslim 
dengan sikap yang lebih baik. Seorang alim dahulu mengatakan, "Jangan kau 
berburuk sangka dengan kalimat yang keluar dari (mulut) saudaramu walaupun 
engkau tidak me-nemukan yang baiknya."

Keenam, hasil ijtihad sebagian ulama dan penuntut ilmu dalam perkara-perkara 
yang menuntut ijtihad, maka pencetusnya tidak dihukum dengan pendapatnya jika 
ia memang berkompeten untuk berijtihad. Jika ternyata itu bertentangan dengan 
yang lain-nya, maka seharusnya dibantah dengan cara yang lebih baik, demi 
mencapai kebenaran dengan cara yang paling cepat dan demi menjaga diri dari 
godaan setan dan reka perdayanya dihembus-kan di antara sesama mukmin. Jika itu 
tidak bisa dilakukan, lalu seseorang merasa perlu untuk menjelaskan perbedaan 
tersebut, maka hendaknya disampaikan dengan ungkapan yang paling baik dan 
isyarat yang sangat halus. Tidak perlu menghujat atau menje-lek-jelekkan, 
karena hal ini bisa menyebabkan ditolak atau dihin-da

[assunnah] Untaian Akidah Untuk Mukminin dan Mukminah (Bag I)

2006-05-23 Terurut Topik Imam Syafei





 
 
Untaian 
Akidah Untuk Mukminin dan Mukminah (Bag I)
Penulis:Abu Muslih Ari Wahyudi 
(Mahasiswa UGM, Staf Pengajar Ma’had Ilmi, Yogyakarta)
Murojaah:Ustadz Abu Saad, 
M.A.
PENGANTARSegala puji bagi Alloh, yang 
masih menyisakan sebagian ahli ilmu di zaman di mana Rosul telah tiada, mereka 
itulah yang menyeru orang-orang sesat agar mengikuti petunjuk, yang senantiasa 
bersabar menghadapi gangguan yang menimpa. Mereka jualah yang menghidupkan 
hati-hati yang mati dengan Kitabullah, mereka berikan pencerahan kepada 
orang-orang yang telah buta mata hatinya dengan Kitabullah. Betapa banyak orang 
yang hatinya telah mati dibinasakan iblis kembali hidup hatinya berkat dakwah 
mereka. Dan betapa banyak orang bodoh dan sesat mendapatkan terangnya hidayah 
melalui mereka.Sungguh besar jasa mereka bagi kehidupan umat manusia, 
akan tetapi sungguh jelek balasan dari umat manusia kepada mereka. Merekalah 
yang menafikan dari pemutarbalikan pemahaman oleh orang-orang yang melampaui 
batas dari Kitabulloh serta menolak kedustaan orang-orang sesat yang 
mengatasnamakan agama, dan mereka jualah yang membantah ta’wilnya orang-orang 
yang tidak paham agama (lihat Muqoddimah Al Mujalla fi Syarhi Qawa’idil Mutsla, 
Kamilah Al Kiwari hal. 21) 
Sebagaimana sebuah hadits shahih 
telah memberikan kabar gembira untuk kita, Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa 
sallam pernah bersabda, “(Ketahuilah) Ilmu (agama) ini akan diemban oleh 
orang-orang adil dan taat di setiap generasi, merekalah yang membersihkan ilmu 
itu dari pemutarbalikan pemahaman oleh orang yang melampaui batas, serta 
kedustaan orang-orang sesat yang mengatasnamakan agama dan membantah ta’wilnya 
orang-orang yang jahil” (Syaikh Ali mengatakan : ini Hadits shahih, lihat Al 
‘Ilmu Fadhluhu wa syarfuhu hal. 21, dan Al Ustadz Luqman mengatakan: Dishahihkan 
oleh Syaikh Al Albani di dalam Al Misykat, lihat Mereka adalah Teroris hal. 44). 

Pembaca yang budiman, semoga Alloh 
menghidupkan kita di atas Islam dan Sunnah, di tengah berbagai arus pemikiran 
dan beranekaragamnya cara beragama yang ada di antara kaum muslimin dewasa ini, 
satu kelompok mengajak kita untuk mengekor kaum filsafat dengan gerakan Jaringan 
Islam Liberalnya, satunya lagi mengajak kita untuk tenggelam dalam buaian akal 
dan prediksi-prediksi politik yang sulit dibaca, satunya lagi menginginkan 
tegaknya khilafah tapi sekedar mengangkat celana di atas mata kaki saja tidak 
bisa, satunya lagi susah sekali untuk diajak memberantas bid’ah yang mengotori 
agama, satunya lagi ngaku bermanhaj salaf tapi suka ngebom dimana-mana. 
Subhanalloh!! 

Karena itulah kiranya sudah menjadi 
kebutuhan primer kita di masa yang seperti ini untuk mengetahui mutiara-mutiara 
keyakinan Islam yang masih murni dan terbebas dari noda-noda yang mengotorinya. 
Keyakinan-keyakinan kokoh yang mampu mengantarkan generasi pertama umat ini 
menuju kejayaan dunia dan akhirat, itulah yang seharusnya kini kita cari-cari 
dan mengerti. Yang dengan fondasi keyakinan-keyakinan itulah mereka bangun 
seluruh sendi kehidupan mereka, baik dalam masalah ibadah, mu’amalah, akhlak 
bahkan tentu saja siyasah/politik !!
Marilah kita ingat firman Alloh 
ta’ala di dalam kitab-Nya yang mulia, 
وَالسَّابِقُونَ الأَوَّلُونَ مِنَ 
الْمُهَاجِرِينَ وَالأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللّهُ 
عَنْهُمْ وَرَضُواْ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا 
الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَداً ذَلِكَ الْفَوْزُ 
الْعَظِيمُ
“Dan orang-orang yang terdahulu dan 
pertama-tama (beriman dan membela Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar 
beserta orang-orang yang mengikuti mereka dengan ihsan/baik, Alloh telah ridho 
kepada mereka dan mereka pun ridho kepada-Nya. Dan Alloh telah mempersiapkan 
bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di 
dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang amat besar” (QS At Taubah: 
100)
Syaikh As Sa’di rohimahulloh 
berkata setelah mengutip penggalan ayat “beserta orang-orang yang mengikuti mereka dengan 
ihsan/baik” : “(yaitu mengikuti mereka –pent) dalam perkara 
i’tiqad/keyakinan, ucapan, dan amalan, mereka itulah orang yang selamat dari 
celaan dan berhasil menuai sanjungan terbaik serta kemuliaan paling utama dari 
Alloh” (Taisir Karim Ar rahman, cet. Mua’assasah Ar Risalah, hal. 350). Di dalam 
ayat ini Alloh tidak 
mengatakan “orang-orang yang mengikuti akidah mereka” tapi Alloh 
firmankan, “orang-orang yang mengikuti 
mereka”, padahal kita tahu bersama bahwa akidah sangatlah penting, 
akan tetapi Alloh Maha bijaksana. Dengan kalimat nan indah Alloh nyatakan 
“yang mengikuti mereka” dengan 
tanpa pembatasan dalam masalah akidah atau ibadah atau fikih saja, ya Subhaanalloh… Ini sungguh menakjubkan, 
lalu bagaimana pendapat anda apabila ada orang yang dengan sok bijaksana 
mengatakan dengan lisanul 
maqal (ucapan lisan) maupun lisanul hal (ekspresi dan sikap)nya 
bahwa kalau masalah akidah dan ibadah ya mari kita merujuk pada ulama salaf 
(pengikut pemaham

Re: [assunnah] [tanya] Sumber pembelajaran agama islam yang sesuai dengan sunnah Rasul.

2006-05-23 Terurut Topik Imam Syafei
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakkatuh

Akhi,...kalau Pustaka 'Azzam dan gema Insani gimana,.?

Salam

Imam Syafe'i


- Original Message -
From: "Naufal" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, May 23, 2006 10:12 AM
Subject: Re: [assunnah] [tanya] Sumber pembelajaran agama islam yang sesuai
dengan sunnah Rasul.

> > - Penerbit2 mana yang banyak menerbitkan buku yang
> > isinya sesuai dengan sunnah Rasul (bermanhaj salaf)?
>
> Pustaka Imam Syafi'i
> Pustaka Ibnu Katsir
> Pustaka Imam Bukhari
> Pustaka At Tibyan
> Pustaka Haura
> Pustaka Sunnah
> Media Hidayah
> Darul Qolam
> Darul Falah
> dll.
>
>
> - Original Message -
> From: "Lusyadi Supriyadi" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Monday, May 22, 2006 9:33 AM
> Subject: [assunnah] [tanya] Sumber pembelajaran agama islam yang sesuai
> dengan sunnah Rasul.
>
> > Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
> >
> > Rekan2 mungkin ada yang dapat merekomendasikan
> > sumber-sumber (media) pembelajaran islam yang sesuai
> > dengan sunnah Rasul, seperti :
> >
> > - Penerbit2 mana yang banyak menerbitkan buku yang
> > isinya sesuai dengan sunnah Rasul (bermanhaj salaf)?
> > - Toko buku mana yang banyak menjual buku2 tersebut
> > di atas?
> > (daerah Depok/jakarta selatan/jakarta timur)
> > - Kajian2 dimana saja yang isi pembahasannya sesuai
> > dengan sunnah Rasul (bermanhaj salaf)?
> > (daerah Depok/jakarta selatan/jakarta timur)
> >
> > terimakasih sebelumnya atas informasinya...
> >
> > Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
> > -yadi-




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Protect your PC from spy ware with award winning anti spy technology. It's free.
http://us.click.yahoo.com/97bhrC/LGxNAA/yQLSAA/TXWolB/TM
~-> 


Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[assunnah] Tanya

2006-05-19 Terurut Topik Imam Syafei
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh

Akhwan fillah

Ane mau tanya adakah Ikhwan yang berada di jambi, kalau ada mohon infonya dan 
no. Hp juga ya, lewat JAPRI aja dulu gak apa2.
Kebetulan saya sedang di Jambi dan pengen ikutan ngaji tapi belum ada temen 
yang kenal.

Salam

Imam Syafe'i
Alamat kantor :
Jl.Gatot Subroto, Kompleks Ruko ABADI Blok C7,
No Hp. 081366302948




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Protect your PC from spy ware with award winning anti spy technology. It's free.
http://us.click.yahoo.com/97bhrC/LGxNAA/yQLSAA/TXWolB/TM
~-> 


Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[assunnah] NIAT

2006-05-15 Terurut Topik Imam Syafei
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh

Ikhwani fillah,.

Ada yang punya artikel tentang NIAT. Mohon dikirim ke Ane ya,.syukron atas 
bantuannya

Salam

Imam Syafe'i





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Protect your PC from spy ware with award winning anti spy technology. It's free.
http://us.click.yahoo.com/97bhrC/LGxNAA/yQLSAA/TXWolB/TM
~-> 


Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [assunnah] Tanya Manhaj Salafi

2006-05-14 Terurut Topik Imam Syafei
Mengapa Harus Salafi ?
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
--

MUQADIMAH

Masih banyak di antara kita yang mempertanyakan apa itu Salafi, dan mengapa
harus Salafi ? Sebagian kaum muslimin malahan menilai bahwa kata-kata Salafi
menunjukkan sikap fanatik, bahkan lebih jauh lagi dikatakan sebagai sikap
ta'assub terhadap kelompok tertentu serta mengecilkan orang lain, dan yang
lebih parah lagi adalah ; mereka mengatakan bahwa Salafi merupakan istilah
baru dalam Islam.

Benarkah persangkaan tersebut...?! Di bawah ini kami nukilkan jawaban dari
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah di majalah Al-Ashalah
edisi 9/Th.II/15 Sya'ban 1414H dan dimuat di majalah As-Sunnah edisi
09/th.III/1419H-1999. Mengenai pertanyaan yang ditujukan kepada beliau,
tidak jauh berbeda dengan permasalahan di atas.

MENGAPA HARUS SALAFI..?

Pertanyaan yang ditujukan kepada Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
rahimahullah, adalah sebagai berikut:

"Mengapa perlu menamakan diri dengan Salafiyah, apakah itu termasuk dakwah
Hizbiyyah, golongan, madzhab atau kelompok baru dalam Islam ..?"

Jawaban beliau adalah sebagai berikut :

Sesungguhnya kata "As-Salaf" sudah lazim dalam terminologi bahasa Arab
maupun syariat Islam. Adapun yang menjadi bahasan kita kali ini adalah aspek
syari'atnya. Dalam riwayat yang shahih, ketika menjelang wafat, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Sayidah Fatimah radyillahu
'anha :

"Artinya : Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah, sebaik-baik "As-Salaf"
bagimu adalah Aku".

Dalam kenyataannya di kalangan para ulama sering menggunakan istilah
"As-Salaf". Satu contoh penggunaan "As-Salaf" yang biasa mereka pakai dalam
bentuk syair untuk menumpas bid'ah :

"Dan setiap kebaikan itu terdapat dalam mengikuti orang-orang Salaf".

"Dan setiap kejelekan itu terdapat dalam perkara baru yang diada-adakan
orang Khalaf".

Namun ada sebagian orang yang mengaku berilmu, mengingkari nisbat
(penyandaran diri) pada istillah SALAF karena mereka menyangka bahwa hal
tersebut tidak ada asalnya. Mereka berkata : "Seorang muslim tidak boleh
mengatakan "saya seorang salafi". Secara tidak langsung mereka beranggapan
bahwa seorang muslim tidak boleh mengikuti Salafus Shalih baik dalam hal
aqidah, ibadah ataupun ahlaq".

Tidak diragukan lagi bahwa pengingkaran mereka ini, (kalau begitu maksudnya)
membawa konsekwensi untuk berlepas diri dari Islam yang benar yang dipegang
para Salafus Shalih yang dipimpin Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,
sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :

"Artinya : Sebaik-baik generasi adalah generasiku, kemudian sesudahnya,
kemudian sesudahnya".
(Hadits Shahih Riwayat Bukhari, Muslim).

Maka tidak boleh seorang muslim berlepas diri (bara') dari penyandaran
kepada Salafus Shalih. Sedangkan kalau seorang muslim melepaskan diri dari
penyandaran apapun selain Salafus Shalih, tidak akan mungkin seorang ahli
ilmupun menisbatkannya kepada kekafiran atau kefasikan.

Orang yang mengingkari istilah ini, bukankah dia juga menyandarkan diri pada
suatu madzhab, baik secara akidah atau fikih ..? Bisa jadi ia seorang
Asy'ari, Maturidi, Ahli Hadits, Hanafi, Syafi'i, Maliki atau Hambali semata
yang masih masuk dalam sebutan Ahlu Sunnah wal Jama'ah.

Padahal orang-orang yang bersandar kepada madzhab Asy'ari dan pengikut
madzhab yang empat adalah bersandar kepada pribadi-pribadi yang tidak
maksum. Walau ada juga ulama di kalangan mereka yang benar. Mengapa
penisbatan-penisbatan kepada pribadi-pribadi yang tidak maksum ini tidak
diingkari ..?

Adapun orang yang berintisab kepada Salafus Shalih, dia menyandarkan diri
kepada ISHMAH (kemaksuman/terjaga dari kesalahan) secara umum. Rasul telah
mendiskripsikan tanda-tanda Firqah Najiah yaitu komitmennya dalam memegang
sunnah Nabi dan para sahabatnya. Dengan demikian siapa yang berpegang dengan
manhaj Salafus Shalih maka yakinlah dia berada atas petunjuk Allah 'Azza wa
Jalla.

Salafiyah merupakan predikat yang akan memuliakan dan memudahkan jalan
menuju "Firqah Najiyah". Dan hal itu tidak akan didapatkan bagi orang yang
menisbatkan kepada nisbat apapun selainnya. Sebab nisbat kepada selain
Salafiyah tidak akan terlepas dari dua perkara :

a.. Pertama, menisbatkan diri kepada pribadi yang tidak maksum.
b.. Kedua, menisbatkan diri kepada orang-orang yang mengikuti manhaj
pribadi yang tidak maksum.
Jadi tidak terjaga dari kesalahan, dan ini berbeda dengan ISHMAH para
shahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, yang mana Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam memerintahkan supaya kita berpegang teguh terhadap
sunnahnya dan sunnah para sahabat setelahnya.

Kita tetap terus dan senantiasa menyerukan agar pemahaman kita terhadap
Al-Kitab dan As-Sunnah selaras dengan manhaj para sahabat, sehingga tetap
dalam naungan ISHMAH ( terjaga dari kesalahan) dan tidak melenceng maupun
menyimpang dengan pemahaman tertentu yang tanpa pondasi dari Al-Kitab dan
As-Sunnah.

Mengapa sandaran terhadap Al-Kitab dan 

Re: [assunnah] Tanya Manhaj Salafi

2006-05-14 Terurut Topik Imam Syafei
Pokok-Pokok Manhaj Salaf
Khalid bin Abdur Rahman al-'Ik
---

Halaman satu dari enam tulisan

KATA PENGANTAR

Banyak pihak yang menisbatkan dirinya sebagai orang atau kaum (golongan)
yang menganut pemahaman salaf. Namun kenyataannya, mereka tidak memahami
sama sekali tentang apa dan bagaimana pemahaman salaf yang benar menurut
al-Kitab dan as-Sunnah. Dilain pihak, ada orang yang demikian alergi bila
mendengar kata-kata salaf. Mereka memahami salaf sebagai sesuatu yang tak
rasional dan cenderung ketinggalan zaman.

Untuk meluruskan pemahaman yang salah demikian, kami coba sajikan karya
tulis Khalid bin Abdur-Rahman al-'Ik yang disadur dari majalah As-Salafiyah,
edisi I, tahun I, 1415H diterjemahkan oleh Ahmas Faiz Asifuddin dan dimuat
di majalah As-Sunnah edisi 13/Th II/1416H - 1995M.

PENDAHULUAN

Sesuatu yang pasti dan tidak mengandung keraguan sedikitpun ialah bahwasanya
manhaj salaf adalah manhaj yang bisa diterima oleh setiap generasi dari masa
ke masa. Begitulah kenyataannya di sepanjang sejarah dan kehidupan. Hal itu
disebabkan keistimewaan manhaj salaf yang senantiasa secara benar dan
mengakar dalam menggali masalah, akuratnya penggunaan dalil (istidlal)
berdasarkan petunjuk-petunjuk Qur'aniyah serta kemampuannya menggugah
kesadaran, dengan mudah bisa dicapai hingga peringkat ilmu serta keyakinan
tertinggi, disamping adanya jaminan keselamatan untuk tidak terjatuh pada
kesia-siaan, khayalan, atau pada ruwetnya tali temali salah kaprah serta
benang-kusutnya ilmu kalam, filsafat dan analogi-analogi logika.

Sesungguhnya manhaj salaf adalah manhaj yang selaras dengan fitrah manusia,
sebab ia merupakan manhaj Qur'ani nabawi, Manhaj yang bukan hasil kreasi
manusia. Oleh karenanya manhaj ini senantiasa mampu menarik kembali
individu-individu umat Islam yang telah lari meninggalkan petunjuk agamanya
dalam waktu relatif singkat dan dengan usaha sederhana, apabila dalam hal
ini tidak ada orang-orang yang sengaja menghambat dan melakukan perusakan
supaya manhaj yang agung ini tidak sampai kepada anggota-anggota masyarakat
dan kelompok-kelompok umat.

Untuk itulah kita dapati manhaj salaf selalu cocok dengan zaman dan
senantiasa up to date bagi setiap generasi; itulah "jalannya kaum salaf
radhiayallahu 'alaihim". Inilah manhaj yang pernah ditempuh oleh Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam dan para shahabatnya. Di atas manhaj inilah
para imam mujtahid, para imam hafizh dan para imam ahli hadits terbentuk.
Dengan manhaj inipula orang-orang (dahulu) diseru untuk kembali kepada
dienullah, hingga dengan segera mereka menyambut dan menerimanya serta masuk
ke dalam dienul Islam secara berbondong-bondong.

Seperti halnya manhaj ini dahulu telah mampu menciptakan "umat agung" yang
menjadi khaira ummatin ukhrijat lin-naas, sebaik-baik umat yang ditampilkan
untuk manusia, maka iapun akan senantiasa mampu berbuat demikian dalam
setiap masa. Buktinya .? Itu bisa terwujud setiap saat, jika
penghambat-penghambat yang sengaja diciptakan untuk mengacaukan kehidupan
manusia hingga kehilangan fitrah lurusnya dihilangkan.

Tentu tidak diragukan lagi, bahwa ajakan untuk mengikuti jejak as-salafu
ash-shalih harus menjadi ajakan (dakwah) yang terus menerus dilakukan.
Dakwah ini secara pasti akan tetap selaras dengan kehidupan modern, sebab
merupakan ajakan yang hendak mengikat seorang mukmin dengan sumber-sumber
yang murni dan melepaskan diri dari berbagai belengu taklid yang membuat
fanatik terhadap ra'yu (pendapat), kemudian mengembalikannya kepada
Kitabullah serta sunnah Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Artinya : Katakanlah : 'Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul; dan
jika kamu berpaling, maka sesungguhnya kewajiban Rasul itu adalah apa yang
dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa
yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu
mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban Rasul itu melainkan menyampaikan
(amanat Allah) dengan terang". (An-Nuur : 54).

Jadi dakwah salafiyah selamanya bisa selaras bagi pelaku tiap-tiap zaman,
karena dakwah salafiyah datang ke tengah manusia dengan membawa
sumber-sumber minuman rohani yang paling lezat dan murni. Dakwah salafiyah
datang dengan membawa sesuatu yang bisa memenuhi kekosongan jiwa dan bisa
menerangi relung-relung hati yang paling dalam. Maka dakwah salafiyah ini
tidak akan membiarkan jiwa terkuasai oleh ambisi-ambisi hawa nafsu melainkan
pasti dibersihkannya, dan tidak akan membiarkan hati tertimpa oleh lintasan
kebimbangan sedikitpun kecuali pasti disucikannya, sebab dakwah salafiyah
ini tegak berdasarkan i'tisham (berpegang teguh) pada kitab Allah dan sunnah
Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam, sesuai dengan apa yang dipahami
oleh as-salafu-as-shalih.

Tiap pendapat orang, bisa diambil atau bisa ditolak kecuali apa yang telah
dibawakan kepada kita oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka
apa yang dibawa oleh beliau harus diambil dan tidak boleh ditolak, seb

Re: [assunnah] Tanya Manhaj Salafi

2006-05-12 Terurut Topik Imam Syafei
Pak Pujo,

Coba Bapak cari di website almanhaj.or.id disini secara lengkap penjelasan
mengenai Manhaj Salaf

Salam

Imam Syafe'i


- Original Message -
From: "Pujo Saptono" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, May 11, 2006 10:01 AM
Subject: [assunnah] Tanya Manhaj Salafi

Assalamu 'alaikum,

Sama Dgn Saudaraku Syahrur Rozy, Saya Juga Baru Hari Ini Ikutan Millis
Assunnah, Dan Saya Juga Baru Akan Mempelajari Manhaj Salafi, Mohon
Penjelasan Dari Antum Sekalian Secara Rinci Apa Itu Salafi Dan Apa
Perbedaannya Dg Manhaj Yg Umum Digunakan Didaerah Masing Masing Selama Ini.
Yg Mana Di Masjid Masjid Lebih Dikenal Dg NU, Syafi'I Ataupun Muhamadiyah,
Apa Perbedaannya ?

Terima Kasih

Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pujo Saptono
Collection Departement
PT. Televisi Transformasi Indonesia
Jln. Kapt. Tendean Kav.12-14A
Jakarta Selatan
Email ; [EMAIL PROTECTED]





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Everything you need is one click away.  Make Yahoo! your home page now.
http://us.click.yahoo.com/AHchtC/4FxNAA/yQLSAA/TXWolB/TM
~-> 


Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[assunnah] Tanya Kajian di Jambi

2006-02-26 Terurut Topik Imam Syafei
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh

Akhwani fillah sekalian,

Mau nanya kajian di dareah JAMBI, bagi yang tau mohon informasinya ya,...

Salam

Imam Syafe'i
Jambi





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~-> 


Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[assunnah] Tanya Dzikir Berjama'ah

2006-02-12 Terurut Topik Imam Syafei
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh.

Masalah Zikir bersama dengan suara dikeraskan seperti kita lihat 
sekarang distasiun2 televisi Bagaimana menurut Pendapat Ahlissunnah 
wal-Jama'ah

Mohon pencerahannya.dan kalau ada artikelnya mohon diForward ya,...

Kirim via Japri saja



Salam

Imam Syafe'i





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~-> 

--
HADIRILAH.. SILATURAHMI ULAMA DAN UMMAT KE II BERSAMA MURID-MURID SENIOR
ULAMA AHLI HADITS ABAD INI SYAIKH MUHAMMAD NASHIRUDDIN AL-ALBANI, MASJID
ISTIQLAL, AHAD 20 MUHARRAM 1427H/19 FEBRUARI 2006M JAM 08.00 – 12.00
Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
-- 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/