RE: [assunnah]>> Tanya : Seputar hadist tentang perpecahan umat Islam<
KEDUDUKAN HADITS "TUJUH PULUH TIGA GOLONGAN UMMAT ISLAM" Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas http://www.almanhaj.or.id/content/453/slash/0 MUQADDIMAH Akhir-akhir ini kita sering dengar ada beberapa khatib dan penulis yang membawakan hadits tentang tujuh puluh dua golongan ummat Islam masuk Neraka dan hanya satu golongan ummat Islam yang masuk Surga adalah hadits yang lemah, dan mereka berkata bahwa yang benar adalah hadits yang berbunyi bahwa tujuh puluh golongan masuk Surga dan satu golongan yang masuk Neraka, yaitu kaum zindiq. Mereka melemahkan atau mendha'ifkan 'hadits perpecahan ummat Islam menjadi tujuh puluh golongan, semua masuk Neraka dan hanya satu yang masuk Surga' disebabkan tiga hal: 1. Karena pada sanad-sanad hadits tersebut terdapat kelemahan. 2. Karena jumlah bilangan golongan yang celaka itu berbeda-beda, misalnya; satu hadits menyebutkan tujuh puluh dua golongan yang masuk Neraka, dalam hadits yang lainnya disebutkan tujuh puluh satu golongan dan dalam hadits yang lainnya lagi disebutkan tujuh puluh golongan saja, tanpa menentukan batas. 3. Karena makna/isi hadits tersebut tidak cocok dengan akal, mereka mengatakan bahwa semestinya mayoritas ummat Islam ini menempati Surga atau minimal menjadi separuh penghuni Surga. Dalam tulisan ini, insya Allah, saya akan menjelaskan kedudukan sebenarnya dari hadits tersebut, serta penjelasannya dari para ulama Ahli Hadits, sehingga dengan demikian akan hilang ke-musykil-an yang ada, baik dari segi sanadnya maupun maknanya. JUMLAH HADITS TENTANG TERPECAHNYA UMMAT ISLAM Apabila kita kumpulkan hadits-hadits tentang terpecahnya ummat menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan dan satu golongan yang masuk Surga, lebih kurang ada lima belas hadits yang diriwayatkan oleh lebih dari sepuluh Imam Ahli Hadits dari 14 (empat belas) orang Shahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Yaitu: 1. Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu. 2. Mu'awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu 'anhu. 3. 'Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiyallahu 'anhuma. 4. 'Auf bin Malik radhiyallahu 'anhu. 5. Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu 'anhu. 6. 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu. 7. Jabir bin 'Abdillah radhiyallahu 'anhuma. 8. Sa'ad bin Abi Waqqash radhiyallahu 'anhu. 9. Abu Darda' radhiyallahu 'anhu. 10 Watsilah bin Asqa' radhiyallahu 'anhu. 11. 'Amr bin 'Auf al-Muzani radhiyallahu 'anhu. 12. Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu. 13. Abu Musa al-Asy'ari radhiyallahu 'anhu. 14. Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu. Sebagian dari hadits-hadits tersebut adalah sebagai berikut: HADITS PERTAMA: Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda, 'Kaum Yahudi telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) golongan atau tujuh puluh dua (72) golongan, dan kaum Nasrani telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) atau tujuh puluh dua (72) golongan, dan ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga (73) golongan. Keterangan: Hadits ini diriwayatkan oleh: 1. Abu Dawud, Kitab as-Sunnah, I-Bab Syarhus Sunnah no. 4596, dan lafazh hadits di atas adalah lafazh Abu Dawud. 2. At-Tirmidzi, Kitabul Iman, 18-Bab Maa Jaa-a fiftiraaqi Haadzihil Ummah, no. 2778 dan ia berkata: "Hadits ini hasan shahih." (Lihat kitab Tuhfatul Ahwadzi VII/397-398.) 3. Ibnu Majah, 36-Kitabul Fitan, 17-Bab Iftiraaqil Umam, no. 3991. 4. Imam Ahmad, dalam kitab Musnad II/332, tanpa me-nyebutkan kata "Nashara." 5. Al-Hakim, dalam kitabnya al-Mustadrak, Kitabul Iman I/6, dan ia berkata: "Hadits ini banyak sanadnya, dan berbicara tentang masalah pokok agama." 6. Ibnu Hibban, sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Mawaariduzh Zhamaan, 31-Kitabul Fitan, 4-Bab Iftiraqil Ummah, hal. 454, no. 1834. 7. Abu Ya'la al-Maushiliy, dalam kitabnya al-Musnad: Musnad Abu Hurairah, no. 5884 (cet. Daarul Kutub Ilmiyyah, Beirut). 8. Ibnu Abi 'Ashim, dalam kitabnya as-Sunnah, 19-Bab Fii ma Akhbara bihin Nabiyyu -Shallallaahu 'alaihi wa sallam- anna Ummatahu Sataftariqu, I/33, no. 66. 9. Ibnu Baththah, dalam kitab Ibanatul Kubra: Bab Dzikri Iftiraaqil Umam fii Diiniha, wa 'ala kam Taftariqul Ummah? I/374-375 no. 273 tahqiq Ridha Na'san Mu'thi. 10. Al-Ajurri, dalam kitab asy-Syari'ah: Bab Dzikri Iftiraqil Umam fii Diinihi, I/306 no. 22, tahqiq Dr. 'Abdullah bin 'Umar bin Sulaiman ad-Damiiji. Perawi Hadits: a. Muhammad bin 'Amr bin 'Alqamah bin Waqqash al-Allaitsiy. . Imam Abu Hatim berkata: "Ia baik haditsnya, ditulis haditsnya dan dia adalah seorang Syaikh (guru)." . Imam an-Nasa-i berkata: "Ia tidak apa-apa (yakni boleh dipakai), dan ia pernah berkata bahwa Muhammad bin 'Amir adalah seorang perawi yang tsiqah." . Imam adz-Dzahabi berkata: "Ia adalah seorang Syaikh yang terkenal dan hasan haditsnya." . Al-Hafizh Ibnu Hajar al-'Asqalani berkata: "Ia se-orang perawi yang benar, hanya padanya ada beberapa kesalahan." (Lihat al-Jarhu wat Ta'dilu VIII/30-31, Mizaanul I'tidal III/ 673 no. 8015, Tahdzibut Tahdzib IX/333-334, Taqribut Tahdzib II/119 n
[assunnah] Berdagang di area masjid yang merayakan maulid
Assalamualaikum Kebetulan di Masjid dekat rumah saya hendak mengadakan bazaar, lomba anak-anak dalam rangka perayaan Maulid dan saya berniat untuk berdagang makanan di sana. Niat saya hanyalah untuk berdagang dalam rangka mencari nafkah, bukan untuk turut merayakan Maulid. Yang Ana mau tanya, boleh tidak saya berjualan di lingkungan masjid yang sedang merayakan maulid? Sedangkan kita tahu bahwa merayakan maulid adalah bid'ah. Wassalamualaikum Abu Ricky Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [assunnah] Re:Tentang Liqo'
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakaatuh Syaikh al-Imam Faqihuz Zaman, al-Allamah Muhammad bin Sholih al-Utsaimin -rahimahullahu- berkata saat Liqo'ul Babil Maftuh (Pertemuan terbuka) no 1322, sebagai berikut: "Salafiyyah adalah ittiba' terhadap manhaj Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan sahabat-sahabatnya, dikarenakan mereka adalah salaf kita yang telah mendahului kita. Maka, ittiba' terhadap mereka adalah salafiyyah. Adapun menjadikan salafiyyah sebagai manhaj khusus yang tersendiri dengan menyesatkan orang-orang yang menyelisihinya walaupun mereka berada di atas kebenaran, maka tidak diragukan lagi bahwa hal ini menyelisihi salafiyyah!!! Kaum salaf seluruhnya menyeru kepada Islam dan bersatu di atas Sunnah Rasul Shallallahu 'alaihi wa Sallam, mereka tidak menyesatkan orang-orang yang menyelisihinya karena perkara takwil/penafsiran yang berbeda, Allahumma, kecuali dalam perkara aqidah, dikarenakan mereka berpandangan bahwa siapa-siapa yang menyelisihinya dalam perkara aqidah, maka telah sesat. Akan tetapi, sebagian orang yang meniti manhaj salaf pada zaman ini, menjadikan manhajnya dengan menyesatkan setiap orang yang menyelisihinya walaupun kebenaran besertanya. Dan sebagian mereka menjadikan hal ini sebagai manhaj hizbiyah sebagaimana manhaj-manhaj hizbi lainnya yang memecah belah Islam. Hal ini adalah perkara yang harus ditolak dan tidak boleh ditetapkan. Dikatakan, 'lihatlah kepada madzhab salafus shalih, apa yang mereka perbuat di dalam jalan mereka dan kelapangan dada mereka pada perkara khilaf yang memang diperbolehkan ijtihad di dalamnya, sampai pada taraf mereka berselisih di dalam perkara aqidah dan ilmu. engkau dapati mereka, misalnya, mengingkari Rasul Shallallahu 'alaihi wa Sallam melihat Rabbnya dan sebagian lagi menetapkannya, ada lagi yang berpendapat yang ditimbang pada hari kiamat nanti adalah anak dan sebagiannya berpendapat lembaran-lembaran amal-lah yang ditimbang õEngkau dapati pula mereka berselisih di dalam masalah fiqhiyah, baik dalam masalah nikah, faraidh, iddah, jual beli dan lain-lain. Walaupun demikian, mereka tidak saling menyesatkan satu dengan lainnya. Jadi, salafiyah yang bermakna sebagai suatu kelompok khusus, yang mana di dalamnya mereka membeda-bedakan dan menyesatkan selain mereka, maka mereka bukanlah termasuk salafiyah sedikitpun!!! Dan adapun salafiyah yang ittiba' terhadap manhaj salaf baik dalam hal aqidah, ucapan, amalan, perselisihan, persatuan, cinta kasih dan kasih sayang sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, 'permisalan kaum mukminin satu dengan lainnya dalam hal kasih sayang, tolong menolong dan kecintaan, bagaikan tubuh yang satu, jika salah satu anggotanya mengeluh sakit, maka seluruh tubuh akan merasa demam atau ikut sakit.' [Hadits Riwayat Muslim], maka inilah salafiyah yang hakiki!!!" Wassalamu'alikum Warohmatullohi wabarokatuh _ From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of rahma latief Sent: Wednesday, February 28, 2007 9:10 PM To: assunnah@yahoogroups.com Subject: Re: [assunnah] Re:Tentang Liqo' assalamu alaikum warahmatullahi wabarakaatuh good job brother hanif.., saya tidak ingin menambahkan ataupun mengurangi penjelasan yang diuraikan berdasar personal experiencenya akh hanif, hanya ingin menambahkan satu hal dan menjadi catatan penting bagi kita semua kalaupun kita berbeda harakah atau jamaah jangan sampai ukhuwwah menjadi renggang apalagi sampai bermusuhan apalagi status kita masih sesama muslim wassalamu alaikum Rahma, Malaysia hanif hanif mailto:hanif230982%40gmail.com> gmail.com> wrote: Assalaamu 'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh, bismillah wash shalatu was salaamu 'ala rasuulillah, Perkenalkan, nama lengkap saya adalah Hanif (nama di KTP/pasport) alias Hanif HANIF (nama di prancis) alias Hanif s/o Muhammad Ihsan (nama di UAE). Inilah akibatnya kalau cuma punya satu kata dalam nama. Akhirnya nama saya jadi bermetamorfosis ketika ke negri lain. Mulai kenal tarbiyah/ikhwan/PK/PKS sejak 1997. Meski saya seorang engineer, Saya suka sekali buku sejarah Nabi sampai khilafah terakhir, politik internasional dan akhlak para sahabat dan salafus salih. Ketika di ITS, saya rajin baca assunnah, sabili, sahid, etc sebagai refreshing kuliah. Cara solat saya, insya Allah sama persis dengan yang di buku syaikh Al albani. Untuk dzikir, saya pakai hisnul muslim semenjak saya tahu bahwa al ma'tsurat ada hadist lemahnya. Kan lebih baik pakai yang lebih kuat riwayatnya. Moroever buku hisnul muslim ini sangat terkenal lho di london. Akrab dengan para salafiyyin, ikhwan dan tabligh di paris (baik indo maupun non indo), pernah tinggal sekamar dengan mantan ketua HT dari negara X waktu di london, dan sekarang tinggal dengan tabligh dari suku pattan (perbatasan pakistan-afghan) di UAE. FYI, sebagian tabligh di paris itu memakai riyadhus salihin rather than fadhailul a'mal sebagai bayan ba'da solat. Dan tabligh pattan teman saya yang sekarang itu ternyata pendu