RE: [assunnah]>> Tanya : Seputar hadist tentang perpecahan umat Islam<

2007-12-03 Terurut Topik Satria Budi
KEDUDUKAN HADITS "TUJUH PULUH TIGA GOLONGAN UMMAT ISLAM"
Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
http://www.almanhaj.or.id/content/453/slash/0

MUQADDIMAH
Akhir-akhir ini kita sering dengar ada beberapa khatib dan penulis yang
membawakan hadits tentang tujuh puluh dua golongan ummat Islam masuk Neraka
dan hanya satu golongan ummat Islam yang masuk Surga adalah hadits yang
lemah, dan mereka berkata bahwa yang benar adalah hadits yang berbunyi bahwa
tujuh puluh golongan masuk Surga dan satu golongan yang masuk Neraka, yaitu
kaum zindiq. Mereka melemahkan atau mendha'ifkan 'hadits perpecahan ummat
Islam menjadi tujuh puluh golongan, semua masuk Neraka dan hanya satu yang
masuk Surga' disebabkan tiga hal:

1. Karena pada sanad-sanad hadits tersebut terdapat kelemahan.
2. Karena jumlah bilangan golongan yang celaka itu berbeda-beda, misalnya;
satu hadits menyebutkan tujuh puluh dua golongan yang masuk Neraka, dalam
hadits yang lainnya disebutkan tujuh puluh satu golongan dan dalam hadits
yang lainnya lagi disebutkan tujuh puluh golongan saja, tanpa menentukan
batas.
3. Karena makna/isi hadits tersebut tidak cocok dengan akal, mereka
mengatakan bahwa semestinya mayoritas ummat Islam ini menempati Surga atau
minimal menjadi separuh penghuni Surga.

Dalam tulisan ini, insya Allah, saya akan menjelaskan kedudukan sebenarnya
dari hadits tersebut, serta penjelasannya dari para ulama Ahli Hadits,
sehingga dengan demikian akan hilang ke-musykil-an yang ada, baik dari segi
sanadnya maupun maknanya.

JUMLAH HADITS TENTANG TERPECAHNYA UMMAT ISLAM
Apabila kita kumpulkan hadits-hadits tentang terpecahnya ummat menjadi 73
(tujuh puluh tiga) golongan dan satu golongan yang masuk Surga, lebih kurang
ada lima belas hadits yang diriwayatkan oleh lebih dari sepuluh Imam Ahli
Hadits dari 14 (empat belas) orang Shahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wa sallam. Yaitu:

1. Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu.
2. Mu'awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu 'anhu.
3. 'Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiyallahu 'anhuma.
4. 'Auf bin Malik radhiyallahu 'anhu.
5. Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu 'anhu.
6. 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu.
7. Jabir bin 'Abdillah radhiyallahu 'anhuma.
8. Sa'ad bin Abi Waqqash radhiyallahu 'anhu.
9. Abu Darda' radhiyallahu 'anhu.
10 Watsilah bin Asqa' radhiyallahu 'anhu.
11. 'Amr bin 'Auf al-Muzani radhiyallahu 'anhu.
12. Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu.
13. Abu Musa al-Asy'ari radhiyallahu 'anhu.
14. Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu.

Sebagian dari hadits-hadits tersebut adalah sebagai berikut:

HADITS PERTAMA: 
Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: "Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam telah bersabda, 'Kaum Yahudi telah terpecah menjadi tujuh
puluh satu (71) golongan atau tujuh puluh dua (72) golongan, dan kaum
Nasrani telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) atau tujuh puluh dua
(72) golongan, dan ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga (73)
golongan. 

Keterangan:
Hadits ini diriwayatkan oleh:
1. Abu Dawud, Kitab as-Sunnah, I-Bab Syarhus Sunnah no. 4596, dan lafazh
hadits di atas adalah lafazh Abu Dawud.
2. At-Tirmidzi, Kitabul Iman, 18-Bab Maa Jaa-a fiftiraaqi Haadzihil Ummah,
no. 2778 dan ia berkata: "Hadits ini hasan shahih." (Lihat kitab Tuhfatul
Ahwadzi VII/397-398.)
3. Ibnu Majah, 36-Kitabul Fitan, 17-Bab Iftiraaqil Umam, no. 3991.
4. Imam Ahmad, dalam kitab Musnad II/332, tanpa me-nyebutkan kata "Nashara."
5. Al-Hakim, dalam kitabnya al-Mustadrak, Kitabul Iman I/6, dan ia berkata:
"Hadits ini banyak sanadnya, dan berbicara tentang masalah pokok agama."
6. Ibnu Hibban, sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Mawaariduzh Zhamaan,
31-Kitabul Fitan, 4-Bab Iftiraqil Ummah, hal. 454, no. 1834. 
7. Abu Ya'la al-Maushiliy, dalam kitabnya al-Musnad: Musnad Abu Hurairah,
no. 5884 (cet. Daarul Kutub Ilmiyyah, Beirut). 
8. Ibnu Abi 'Ashim, dalam kitabnya as-Sunnah, 19-Bab Fii ma Akhbara bihin
Nabiyyu -Shallallaahu 'alaihi wa sallam- anna Ummatahu Sataftariqu, I/33,
no. 66.
9. Ibnu Baththah, dalam kitab Ibanatul Kubra: Bab Dzikri Iftiraaqil Umam fii
Diiniha, wa 'ala kam Taftariqul Ummah? I/374-375 no. 273 tahqiq Ridha Na'san
Mu'thi. 
10. Al-Ajurri, dalam kitab asy-Syari'ah: Bab Dzikri Iftiraqil Umam fii
Diinihi, I/306 no. 22, tahqiq Dr. 'Abdullah bin 'Umar bin Sulaiman
ad-Damiiji. 

Perawi Hadits:
a. Muhammad bin 'Amr bin 'Alqamah bin Waqqash al-Allaitsiy.
. Imam Abu Hatim berkata: "Ia baik haditsnya, ditulis haditsnya dan dia
adalah seorang Syaikh (guru)."
. Imam an-Nasa-i berkata: "Ia tidak apa-apa (yakni boleh dipakai), dan ia
pernah berkata bahwa Muhammad bin 'Amir adalah seorang perawi yang tsiqah."
. Imam adz-Dzahabi berkata: "Ia adalah seorang Syaikh yang terkenal dan
hasan haditsnya."
. Al-Hafizh Ibnu Hajar al-'Asqalani berkata: "Ia se-orang perawi yang benar,
hanya padanya ada beberapa kesalahan." 
(Lihat al-Jarhu wat Ta'dilu VIII/30-31, Mizaanul I'tidal III/ 673 no. 8015,
Tahdzibut Tahdzib IX/333-334, Taqribut Tahdzib II/119 n

[assunnah] Berdagang di area masjid yang merayakan maulid

2007-03-23 Terurut Topik Satria Budi
Assalamualaikum

Kebetulan di Masjid dekat rumah saya hendak mengadakan bazaar, lomba anak-anak 
dalam rangka perayaan Maulid dan saya berniat untuk berdagang makanan di sana. 
Niat saya hanyalah untuk berdagang dalam rangka mencari nafkah, bukan untuk 
turut merayakan Maulid.

Yang Ana mau tanya, boleh tidak saya berjualan di lingkungan masjid yang sedang 
merayakan maulid? Sedangkan kita tahu bahwa merayakan maulid adalah bid'ah.

Wassalamualaikum

Abu Ricky


Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


RE: [assunnah] Re:Tentang Liqo'

2007-03-08 Terurut Topik Satria Budi
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Syaikh al-Imam Faqihuz Zaman, al-Allamah Muhammad bin Sholih al-Utsaimin 
-rahimahullahu- berkata saat Liqo'ul Babil Maftuh (Pertemuan terbuka) no 1322, 
sebagai berikut:

"Salafiyyah adalah ittiba' terhadap manhaj Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam 
dan sahabat-sahabatnya, dikarenakan mereka adalah salaf kita yang telah 
mendahului kita. Maka, ittiba' terhadap mereka adalah salafiyyah. Adapun 
menjadikan salafiyyah sebagai manhaj khusus yang tersendiri dengan menyesatkan 
orang-orang yang menyelisihinya walaupun mereka berada di atas kebenaran, maka 
tidak diragukan lagi bahwa hal ini menyelisihi salafiyyah!!!

Kaum salaf seluruhnya menyeru kepada Islam dan bersatu di atas Sunnah Rasul 
Shallallahu 'alaihi wa Sallam, mereka tidak menyesatkan orang-orang yang 
menyelisihinya karena perkara takwil/penafsiran yang berbeda, Allahumma, 
kecuali dalam perkara aqidah, dikarenakan mereka berpandangan bahwa siapa-siapa 
yang menyelisihinya dalam perkara aqidah, maka telah sesat.

Akan tetapi, sebagian orang yang meniti manhaj salaf pada zaman ini, menjadikan 
manhajnya dengan menyesatkan setiap orang yang menyelisihinya walaupun 
kebenaran besertanya. Dan sebagian mereka menjadikan hal ini sebagai manhaj 
hizbiyah sebagaimana manhaj-manhaj hizbi lainnya yang memecah belah Islam. Hal 
ini adalah perkara yang harus ditolak dan tidak boleh ditetapkan. Dikatakan, 
'lihatlah kepada madzhab salafus shalih, apa yang mereka perbuat di dalam jalan 
mereka dan kelapangan dada mereka pada perkara khilaf yang memang diperbolehkan 
ijtihad di dalamnya, sampai pada taraf mereka berselisih di dalam perkara 
aqidah dan ilmu. engkau dapati mereka, misalnya, mengingkari Rasul Shallallahu 
'alaihi wa Sallam melihat Rabbnya dan sebagian lagi menetapkannya, ada lagi 
yang berpendapat yang ditimbang pada hari kiamat nanti adalah anak dan 
sebagiannya berpendapat lembaran-lembaran amal-lah yang ditimbang õEngkau 
dapati pula mereka berselisih di dalam masalah fiqhiyah, baik dalam masalah 
nikah, faraidh, iddah, jual beli dan lain-lain. Walaupun demikian, mereka tidak 
saling menyesatkan satu dengan lainnya.

Jadi, salafiyah yang bermakna sebagai suatu kelompok khusus, yang mana di 
dalamnya mereka membeda-bedakan dan menyesatkan selain mereka, maka mereka 
bukanlah termasuk salafiyah sedikitpun!!! Dan adapun salafiyah yang ittiba' 
terhadap manhaj salaf baik dalam hal aqidah, ucapan, amalan, perselisihan, 
persatuan, cinta kasih dan kasih sayang sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 
'alaihi wa Sallam, 'permisalan kaum mukminin satu dengan lainnya dalam hal 
kasih sayang, tolong menolong dan kecintaan, bagaikan tubuh yang satu, jika 
salah satu anggotanya mengeluh sakit, maka seluruh tubuh akan merasa demam atau 
ikut sakit.' [Hadits Riwayat Muslim], maka inilah salafiyah yang hakiki!!!"

Wassalamu'alikum Warohmatullohi wabarokatuh


_

From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of rahma latief
Sent: Wednesday, February 28, 2007 9:10 PM
To: assunnah@yahoogroups.com
Subject: Re: [assunnah] Re:Tentang Liqo'

assalamu alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

good job brother hanif.., saya tidak ingin menambahkan ataupun mengurangi
penjelasan yang diuraikan berdasar personal experiencenya akh hanif, hanya
ingin menambahkan satu hal dan menjadi catatan penting bagi kita semua
kalaupun kita berbeda harakah atau jamaah jangan sampai ukhuwwah menjadi
renggang apalagi sampai bermusuhan apalagi status kita masih sesama
muslim

wassalamu alaikum
Rahma, Malaysia


hanif hanif mailto:hanif230982%40gmail.com> gmail.com> wrote:
Assalaamu 'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh,
bismillah wash shalatu was salaamu 'ala rasuulillah,

Perkenalkan, nama lengkap saya adalah Hanif (nama di KTP/pasport) alias
Hanif HANIF (nama di prancis) alias Hanif s/o Muhammad Ihsan (nama di UAE).
Inilah akibatnya kalau cuma punya satu kata dalam nama. Akhirnya nama saya
jadi bermetamorfosis ketika ke negri lain. Mulai kenal
tarbiyah/ikhwan/PK/PKS sejak 1997.

Meski saya seorang engineer, Saya suka sekali buku sejarah Nabi sampai
khilafah terakhir, politik internasional dan akhlak para sahabat dan salafus
salih. Ketika di ITS, saya rajin baca assunnah, sabili, sahid, etc sebagai
refreshing kuliah. Cara solat saya, insya Allah sama persis dengan yang di
buku syaikh Al albani. Untuk dzikir, saya pakai hisnul muslim semenjak saya
tahu bahwa al ma'tsurat ada hadist lemahnya. Kan lebih baik pakai yang lebih
kuat riwayatnya. Moroever buku hisnul muslim ini sangat terkenal lho di
london.

Akrab dengan para salafiyyin, ikhwan dan tabligh di paris (baik indo maupun
non indo), pernah tinggal sekamar dengan mantan ketua HT dari negara X waktu
di london, dan sekarang tinggal dengan tabligh dari suku pattan (perbatasan
pakistan-afghan) di UAE. FYI, sebagian tabligh di paris itu memakai riyadhus
salihin rather than fadhailul a'mal sebagai bayan ba'da solat. Dan tabligh
pattan teman saya yang sekarang itu ternyata pendu