Re: [assunnah] Ber'Ied dengan Pemerintah Setempat?

2005-01-19 Terurut Topik indrawan


assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh,

Pls, kalo kasih tanggapan dikasih kesimpulan dong, jadi saya ngga' bingung.
Karena kedua pendapat (baik yg ikut Saudi maupun pemerintah) saya lihat
juga menggunakan dalil dari hadits. Tinggal nanti mana yg lebih kuat.


rahmat saleh [EMAIL PROTECTED]
To: assunnah@yahoogroups.com
Subject: Re: [assunnah] Ber'Ied dengan Pemerintah Setempat?

assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh,

amma ba'du

Ana ingin sedikit meluruskan. Yang diwajibkan bersama
pemerintah dalam hal ini adalah puasa (yaitu puasa,
berbuka, serta shalat idul fitri). Akan tetapi bila
Idul Adha lain masalahnya. Telah jelas Sabda
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam yang
memerintahkan kita bila waktu wukuf tiba kita
berpuasa, kemudian berkurban esok harinya.

Mohon dibedakan antara idul fitri dengan idul adha,
karena masing-masing mempunyai dalil yang
mengkhususkannya.

Bila terdapat kesalahan mohon dikoreksi

Wallahul Musta'lam

Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh


--- soleh [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalaamu'alaikum warohmatulloohi wabarokatuh,

 Ikhwan sekalian,

 Banyak pendapat dan fatwa yang telah dikeluarkan
 oleh para Masyaikh dan
 Ulama pembela sunnah dan manhaj ini, bahwa hendaknya
 kita berhari raya
 dengan pemerintah setempat dan bukan dengan
 pemerintah negara lain agar
 tidak terjadi fitnah dan perpecahan dikalangan kaum
 muslimin.

 1. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
 Syaikh ditanya tentang sebagian penduduk kota
 melihat hilal Dzulhijjah
 tetapi tidak diakui oleh pemerintah kota. apakah
 mereka berpuasa yang
 zhahirnya tanggal 9 DzulHijjah padahal yang
 sebenarnya tanggal 10
 Dzulhijjah?

 Syaikh menjawab :
 Benar, mereka harus berpuasa pada tanggal 9 yang
 secara zahir diketahui oleh
 mereka, sekalipun hakikatnya pada hari itu 10
 Dzulhijjah, jika memang ru'yah
 mereka benar. dalam sunan disebutkan
 dari Abu Hurairah dari Nabi SAW bersabda, Puasa
 kalian adalah pada hari
 kalian berpuasa dan berbuka kalian ialah pada hari
 kalian berbuka dan hari
 penyembelihan kalian adalah hari ketika kalian
 (semua) menyembelih
 (Dikeluarkan oleh Abu Dawud, Ibnu Majah, Tirmidzi
 dan dishahihkannya)
 Dari Aisyah ra, beliau berkata :Rasululloh bersabda
 : Idul Fitri yaitu
 ketika semua manusia berbuka dan Idul Adha yaitu
 ketika semua orang
 menyembelih (diriwayatkan oleh Tirmidzi)
 dan perbuatan ini yang berlaku disemua kalangan para
 imam kaum muslimin
 (Majmu' fatawa 25/202)

 2. Syaikh Albani : Saya berpendapat bahwa masyarakat
 disetiap negeri
 berpuasa dengan pemerintahnya, tidak berpecah belah
 (sebagian berpuasa
 dengan pemerintah sebagian lain berpuasa menurut
 negara lain) karena hal ini
 akan memperluas perselisihan masyarakat, sebagaimana
 terjadi di negara arab.
 (Tamamul Minnah hal 398)

 3. Imam As-Shan'ani berkata : Dalam hadits itu
 terdapat dalil bahwa hari
 Ied ditetapkan bersama manusia. Orang yang
 mengetahui hari Ied dengan ru'yah
 sendirian wajib baginya untuk mencocoki lainnya dan
 mengharuskan dia untuk
 mengikuti mereka didalam shalat Iedul Fithri dan
 Iedul Adha. (Subulus Salam
 2/72)

 4. Abul Hasan As-Sindi setelah menyebutkan hadits
 Abu Hurairah pada riwayat
 Tirmidzi, berkata dalam Shahih Ibnu Majah : Yang
 jelas maknanya adalah
 bahwa perkara-perkara ini bukan untuk perorangan,
 tidak boleh bersendirian
 dalam hal itu. Perkaranya tetap diserahkan kepada
 imam dan jamaah. Atas
 dasar ini, jika seseorang melihat hilal sedangkan
 imam menolak
 persaksiannya, maka seharusnya tidak diakui dan
 wajib atasnya untuk
 mengikuti jamaah pada yang demikian itu.

 5. Terkadang seorang Imam meremehkan ketika
 disampaikan penetapan hilal
 dengan menolak persaksian orang yang adil, bisa jadi
 karena tidak mau
 membahas tentang keadilannya atau karena politik dan
 sebaginya dari
 alasan-alasan yang tidak syar'i, maka bagaimana
 hukumnya ?
 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam hal ini
 mengatakan : Apa yang sudah
 menjadi ketetapan sebuah hukum tidak berbeda
 keadaannya pada orang yang
 diikuti dalam ru'yah hilal. Sama saja dia seorang
 mujtahid yang benar atau
 salah, atau melampaui batas. Tentang masalah apabila
 hilal tidak tampak dan
 tidak diumumkan padahal manusia sangat bersemangat
 mencarinya telah tersebut
 dalam As-Shahihah bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa
 Sallam bersabda tentang
 para imam : Mereka (para imam) shalat bersama
 kalian, jika mereka benar maka
 pahala bagi kalian dan mereka, dan jika salah maka
 pahala bagi kalian dan
 dosa atas mereka. Maka kesalahan dan pelampauan
 batas adalah atas mereka
 bukan atas kaum muslimin yang tidak salah dan tidak
 melampaui batas. (Majmu
 ' Fatawa, 25/206)

 6. Dan masih banyak lagi pendapat tentang 'Ied
 lainnya.

 Sekali lagi coba renungkan  agar tidak terjadi
 fitnah, menyelisihi
 pemerintah dan perpecahan dikalangan kaum muslimin.

 Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, ana
 mohon maaf dan mohon
 dikoreksi.

 Abu Salwa





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
In low

Re: [assunnah] Ber'Ied dengan Pemerintah Setempat

2005-01-19 Terurut Topik aditia nugraha


ana masih kurang faham nich.
kesimpulannya gimana ini , apakah hari ini kita puasa
arafah ( 19 jan 2005 )
ataukah besok ( 20 jan 2005 )  ?
sholat ied nya tanggal 20 jan 2005 ataukah 21 jan 2005
?
bila kita mengikuti dengan pemerintahan setempat (
indonesia ) berarti
sholat ied tanggal 21 jan 2005 ?


- Original Message - 
From: Galih [EMAIL PROTECTED]
To: assunnah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, January 18, 2005 2:48 PM
Subject: Re: [assunnah] Ber'Ied dengan Pemerintah
Setempat

 Bimsillah,
 1. Kita dengan Arab Saudi harinya sama.
 2. Hari Arafah adalah tgl.9 Zulhijjah
 3. Sunnah puasa Arafah bagi yang tidak berhaji
adalah pada tgl.9 Zulhijjah
 4. HR.Muslim  Puasa hari Arafah itu menghapus
doas-dosa dua tahun setahun
 yang silam dan setahun yang akan datang. Dan puasa
hari Asyu'ara itu
 menghapus dosa setahun sebelumnya
 5. Puasa pada hari raya Ied adalah jelas haram,
hadistnya sahahih dan kita
 semua sudah paham.
 6. Akankah kita akan mengikuti ijtihad 'ulama dengan
meniggalkan hadits
nabi
 saw ???

 Catatan : - Kita juga sudah tanya Ust.Ahmad,
Ust.Zaenal Abidin, Ust.Abdul
 Hakim, Ust.Agus Hasan Bashori.

 Para asatidz juga telah telpon ke Syaikh Ali Hasan.


 - Original Message -
 From: soleh [EMAIL PROTECTED]
 To: assunnah@yahoogroups.com
 Sent: Tuesday, January 18, 2005 1:27 PM
 Subject: [assunnah] Ber'Ied dengan Pemerintah
Setempat

 
  Assalaamu'alaikum warohmatulloohi wabarokatuh,
 
  Ikhwan sekalian,
 
  Banyak pendapat dan fatwa yang telah dikeluarkan
oleh para Masyaikh dan
  Ulama pembela sunnah dan manhaj ini, bahwa
hendaknya kita berhari raya
  dengan pemerintah setempat dan bukan dengan
pemerintah negara lain agar
  tidak terjadi fitnah dan perpecahan dikalangan
kaum muslimin.
 
  1. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
  Syaikh ditanya tentang sebagian penduduk kota
melihat hilal Dzulhijjah
  tetapi tidak diakui oleh pemerintah kota. apakah
mereka berpuasa yang
  zhahirnya tanggal 9 DzulHijjah padahal yang
sebenarnya tanggal 10
  Dzulhijjah?
 
  Syaikh menjawab :
  Benar, mereka harus berpuasa pada tanggal 9 yang
secara zahir diketahui
 oleh
  mereka, sekalipun hakikatnya pada hari itu 10
Dzulhijjah, jika memang
 ru'yah
  mereka benar. dalam sunan disebutkan
  dari Abu Hurairah dari Nabi SAW bersabda, Puasa
kalian adalah pada hari
  kalian berpuasa dan berbuka kalian ialah pada hari
kalian berbuka dan
hari
  penyembelihan kalian adalah hari ketika kalian
(semua) menyembelih
  (Dikeluarkan oleh Abu Dawud, Ibnu Majah, Tirmidzi
dan dishahihkannya)
  Dari Aisyah ra, beliau berkata :Rasululloh
bersabda : Idul Fitri yaitu
  ketika semua manusia berbuka dan Idul Adha yaitu
ketika semua orang
  menyembelih (diriwayatkan oleh Tirmidzi)
  dan perbuatan ini yang berlaku disemua kalangan
para imam kaum muslimin
  (Majmu' fatawa 25/202)
 
  2. Syaikh Albani : Saya berpendapat bahwa
masyarakat disetiap negeri
  berpuasa dengan pemerintahnya, tidak berpecah
belah (sebagian berpuasa
  dengan pemerintah sebagian lain berpuasa menurut
negara lain) karena hal
 ini
  akan memperluas perselisihan masyarakat,
sebagaimana terjadi di negara
 arab.
  (Tamamul Minnah hal 398)
 
  3. Imam As-Shan'ani berkata : Dalam hadits itu
terdapat dalil bahwa
hari
  Ied ditetapkan bersama manusia. Orang yang
mengetahui hari Ied dengan
 ru'yah
  sendirian wajib baginya untuk mencocoki lainnya
dan mengharuskan dia
untuk
  mengikuti mereka didalam shalat Iedul Fithri dan
Iedul Adha. (Subulus
 Salam
  2/72)
 
  4. Abul Hasan As-Sindi setelah menyebutkan hadits
Abu Hurairah pada
 riwayat
  Tirmidzi, berkata dalam Shahih Ibnu Majah : Yang
jelas maknanya adalah
  bahwa perkara-perkara ini bukan untuk perorangan,
tidak boleh
bersendirian
  dalam hal itu. Perkaranya tetap diserahkan kepada
imam dan jamaah. Atas
  dasar ini, jika seseorang melihat hilal sedangkan
imam menolak
  persaksiannya, maka seharusnya tidak diakui dan
wajib atasnya untuk
  mengikuti jamaah pada yang demikian itu.
 
  5. Terkadang seorang Imam meremehkan ketika
disampaikan penetapan hilal
  dengan menolak persaksian orang yang adil, bisa
jadi karena tidak mau
  membahas tentang keadilannya atau karena politik
dan sebaginya dari
  alasan-alasan yang tidak syar'i, maka bagaimana
hukumnya ?
  Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam hal ini
mengatakan : Apa yang sudah
  menjadi ketetapan sebuah hukum tidak berbeda
keadaannya pada orang yang
  diikuti dalam ru'yah hilal. Sama saja dia seorang
mujtahid yang benar
atau
  salah, atau melampaui batas. Tentang masalah
apabila hilal tidak tampak
 dan
  tidak diumumkan padahal manusia sangat bersemangat
mencarinya telah
 tersebut
  dalam As-Shahihah bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam bersabda
 tentang
  para imam : Mereka (para imam) shalat bersama
kalian, jika mereka benar
 maka
  pahala bagi kalian dan mereka, dan jika salah maka
pahala bagi kalian
dan
  dosa atas mereka. Maka kesalahan dan pelampauan
batas adalah atas
mereka
  bukan atas kaum muslimin yang tidak salah dan
tidak melampaui batas.
 (Majmu
  ' Fatawa

Re: [assunnah] Ber'Ied dengan Pemerintah Setempat

2005-01-19 Terurut Topik Abu Salman Abdurrahman


Assalamu'alaikum

Afwan maaf telat, kemarin ana telpon Ust Abu Haidar, sore2 untuk menanyakan 
masalah ini, dan beliau serta Ustadz yang lain sudah menelpon ke Masyaikh di 
Yordan, bahwa untuk Shaum tetap dilaksanakan pada hari ini (Rabu) dan Sholat 
Ied dilaksanakan (boleh) mengikuti keputusan dari pemerintah yaitu hari Jum'at

Wallahu'alam,

Wassalamu'alaikum


- Original Message - 
From: Galih [EMAIL PROTECTED]
To: assunnah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, January 18, 2005 2:48 PM
Subject: Re: [assunnah] Ber'Ied dengan Pemerintah Setempat

 Bimsillah,
 1. Kita dengan Arab Saudi harinya sama.
 2. Hari Arafah adalah tgl.9 Zulhijjah
 3. Sunnah puasa Arafah bagi yang tidak berhaji adalah pada tgl.9 Zulhijjah
 4. HR.Muslim  Puasa hari Arafah itu menghapus doas-dosa dua tahun setahun
 yang silam dan setahun yang akan datang. Dan puasa hari Asyu'ara itu
 menghapus dosa setahun sebelumnya
 5. Puasa pada hari raya Ied adalah jelas haram, hadistnya sahahih dan kita
 semua sudah paham.
 6. Akankah kita akan mengikuti ijtihad 'ulama dengan meniggalkan hadits 
 nabi
 saw ???

 Catatan : - Kita juga sudah tanya Ust.Ahmad, Ust.Zaenal Abidin, Ust.Abdul
 Hakim, Ust.Agus Hasan Bashori.

 Para asatidz juga telah telpon ke Syaikh Ali Hasan.








 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Has someone you know been affected by illness or disease?
Network for Good is THE place to support health awareness efforts!
http://us.click.yahoo.com/UwRTUD/UOnJAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 


Website Islam pilihan anda.
http://www.assunnah.or.id
http://www.almanhaj.or.id
Website kajian Islam - http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [assunnah] Ber'Ied dengan Pemerintah Setempat

2005-01-19 Terurut Topik Ahmad Juliardi


Wa'alaikumsalam wa rohmatulllohi wa barokatuh,
 
Semoga Allohhu ta'ala senantiasa melindungi dan menyayangi antum ya akhi..amin
ya Robbal 'alamin..

Alhamdulillah...Informasinya sangat bermanfaat..
 
Akhi, ana ada pertanyaan tentang pelaksanaan sholat idul adha 1425 H yang 
Insya Alloh kita akan laksanakan mengikuti pemerintah pada hari Jum'at, 11 
Dzulhijjah 1425 H.
 
Yang ingin ana tanyakan: 
Apakah sunnah untuk tidak makan sebelum sholat idul adha masih berlaku?
 
Bila antum telah mengetahui hal ini atau telah menanyakan ke ustadz, tolong 
diinformasikan juga ke ana dan ikhwan disini.
 
Jazakumullohhu khoiron katsiron

Abu Salman Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] wrote:


Assalamu'alaikum

Afwan maaf telat, kemarin ana telpon Ust Abu Haidar, sore2 untuk menanyakan 
masalah ini, dan beliau serta Ustadz yang lain sudah menelpon ke Masyaikh di 
Yordan, bahwa untuk Shaum tetap dilaksanakan pada hari ini (Rabu) dan Sholat 
Ied dilaksanakan (boleh) mengikuti keputusan dari pemerintah yaitu hari Jum'at

Wallahu'alam,

Wassalamu'alaikum


- Original Message - 
From: Galih 
To: 
Sent: Tuesday, January 18, 2005 2:48 PM
Subject: Re: [assunnah] Ber'Ied dengan Pemerintah Setempat

 Bimsillah,
 1. Kita dengan Arab Saudi harinya sama.
 2. Hari Arafah adalah tgl.9 Zulhijjah
 3. Sunnah puasa Arafah bagi yang tidak berhaji adalah pada tgl.9 Zulhijjah
 4. HR.Muslim  Puasa hari Arafah itu menghapus doas-dosa dua tahun setahun
 yang silam dan setahun yang akan datang. Dan puasa hari Asyu'ara itu
 menghapus dosa setahun sebelumnya
 5. Puasa pada hari raya Ied adalah jelas haram, hadistnya sahahih dan kita
 semua sudah paham.
 6. Akankah kita akan mengikuti ijtihad 'ulama dengan meniggalkan hadits 
 nabi
 saw ???

 Catatan : - Kita juga sudah tanya Ust.Ahmad, Ust.Zaenal Abidin, Ust.Abdul
 Hakim, Ust.Agus Hasan Bashori.

 Para asatidz juga telah telpon ke Syaikh Ali Hasan.





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Has someone you know been affected by illness or disease?
Network for Good is THE place to support health awareness efforts!
http://us.click.yahoo.com/UwRTUD/UOnJAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 


Website Islam pilihan anda.
http://www.assunnah.or.id
http://www.almanhaj.or.id
Website kajian Islam - http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[assunnah] Ber'Ied dengan Pemerintah Setempat

2005-01-17 Terurut Topik soleh


Assalaamu'alaikum warohmatulloohi wabarokatuh,

Ikhwan sekalian,

Banyak pendapat dan fatwa yang telah dikeluarkan oleh para Masyaikh dan
Ulama pembela sunnah dan manhaj ini, bahwa hendaknya kita berhari raya
dengan pemerintah setempat dan bukan dengan pemerintah negara lain agar
tidak terjadi fitnah dan perpecahan dikalangan kaum muslimin.

1. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
Syaikh ditanya tentang sebagian penduduk kota melihat hilal Dzulhijjah
tetapi tidak diakui oleh pemerintah kota. apakah mereka berpuasa yang
zhahirnya tanggal 9 DzulHijjah padahal yang sebenarnya tanggal 10
Dzulhijjah?

Syaikh menjawab :
Benar, mereka harus berpuasa pada tanggal 9 yang secara zahir diketahui oleh
mereka, sekalipun hakikatnya pada hari itu 10 Dzulhijjah, jika memang ru'yah
mereka benar. dalam sunan disebutkan 
dari Abu Hurairah dari Nabi SAW bersabda, Puasa kalian adalah pada hari
kalian berpuasa dan berbuka kalian ialah pada hari kalian berbuka dan hari
penyembelihan kalian adalah hari ketika kalian (semua) menyembelih
(Dikeluarkan oleh Abu Dawud, Ibnu Majah, Tirmidzi dan dishahihkannya)
Dari Aisyah ra, beliau berkata :Rasululloh bersabda : Idul Fitri yaitu
ketika semua manusia berbuka dan Idul Adha yaitu ketika semua orang
menyembelih (diriwayatkan oleh Tirmidzi)
dan perbuatan ini yang berlaku disemua kalangan para imam kaum muslimin
(Majmu' fatawa 25/202)

2. Syaikh Albani : Saya berpendapat bahwa masyarakat disetiap negeri
berpuasa dengan pemerintahnya, tidak berpecah belah (sebagian berpuasa
dengan pemerintah sebagian lain berpuasa menurut negara lain) karena hal ini
akan memperluas perselisihan masyarakat, sebagaimana terjadi di negara arab.
(Tamamul Minnah hal 398)

3. Imam As-Shan'ani berkata : Dalam hadits itu terdapat dalil bahwa hari
Ied ditetapkan bersama manusia. Orang yang mengetahui hari Ied dengan ru'yah
sendirian wajib baginya untuk mencocoki lainnya dan mengharuskan dia untuk
mengikuti mereka didalam shalat Iedul Fithri dan Iedul Adha. (Subulus Salam
2/72)

4. Abul Hasan As-Sindi setelah menyebutkan hadits Abu Hurairah pada riwayat
Tirmidzi, berkata dalam Shahih Ibnu Majah : Yang jelas maknanya adalah
bahwa perkara-perkara ini bukan untuk perorangan, tidak boleh bersendirian
dalam hal itu. Perkaranya tetap diserahkan kepada imam dan jamaah. Atas
dasar ini, jika seseorang melihat hilal sedangkan imam menolak
persaksiannya, maka seharusnya tidak diakui dan wajib atasnya untuk
mengikuti jamaah pada yang demikian itu.

5. Terkadang seorang Imam meremehkan ketika disampaikan penetapan hilal
dengan menolak persaksian orang yang adil, bisa jadi karena tidak mau
membahas tentang keadilannya atau karena politik dan sebaginya dari
alasan-alasan yang tidak syar'i, maka bagaimana hukumnya ?
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam hal ini mengatakan : Apa yang sudah
menjadi ketetapan sebuah hukum tidak berbeda keadaannya pada orang yang
diikuti dalam ru'yah hilal. Sama saja dia seorang mujtahid yang benar atau
salah, atau melampaui batas. Tentang masalah apabila hilal tidak tampak dan
tidak diumumkan padahal manusia sangat bersemangat mencarinya telah tersebut
dalam As-Shahihah bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda tentang
para imam : Mereka (para imam) shalat bersama kalian, jika mereka benar maka
pahala bagi kalian dan mereka, dan jika salah maka pahala bagi kalian dan
dosa atas mereka. Maka kesalahan dan pelampauan batas adalah atas mereka
bukan atas kaum muslimin yang tidak salah dan tidak melampaui batas. (Majmu
' Fatawa, 25/206)

6. Dan masih banyak lagi pendapat tentang 'Ied lainnya.

Sekali lagi coba renungkan  agar tidak terjadi fitnah, menyelisihi
pemerintah dan perpecahan dikalangan kaum muslimin.

Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, ana mohon maaf dan mohon
dikoreksi.

Abu Salwa





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
What would our lives be like without music, dance, and theater?
Donate or volunteer in the arts today at Network for Good!
http://us.click.yahoo.com/WwRTUD/SOnJAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 


Website Islam pilihan anda.
http://www.assunnah.or.id
http://www.almanhaj.or.id
Website kajian Islam - http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/