Re: [assunnah] hadits siapa yg paling mengagumkan imannya?

2011-04-30 Terurut Topik arief nuryanto
Wa'alaikumussalam warahmataullah wa barokaatuh

Pertanyaan serupa juga telah ditanyakan kepada ust. Badru kemarin siang, hanya 
saja saya kurang jelas mendengarkannya. Hadist dengan lafadz seperti itu 
berkisar antara hadist dha'if, sangat dha'if dan maudhu'/ palsu. Kita bisa 
merujuk di Silsilah hadist dha'if dan maudhu' karya syaikh al Albaniy 
rahimahullah di jilid 2 no.647, 648 dan 649 (punya saya terjemahan penerbit 
Gema Insani Press, cetakan pertama tahun 1997).

Syaikh menjelaskan bahwa ada riwayat yang senada dengan hadist tersebut dengan 
sanad yang sahih, yang artinya :
Suatu ketika kami makan siang bersama Rasulullah shallallohu 'alaihi wa sallam 
dan pada saat itu ada Abu Ubaidah Ibnu Jarrah, ia bertanya, Wahai Rasulullah, 
adakah orang yang lebih baik dari kami? Kami masuk Islam dan berjihad bersama 
engkau. Beliau menjawab, Ya  ada, yaitu kaum yang akan datang sesudah kalian 
yang beriman kepadaku padahal mereka tidak melihat aku.
[HR. ad Darimi, Imam Ahmad, dan al Hakim yang disepakati oleh adz Dzahabi, dan 
semuanya bersumber dari Abu Jum'ah radhiyallohu 'anhu]

Kemudian sedikit tambahan penjelasan dari Ibnu Hajar rahimahullah dalam Fathul 
Bariy syarah Shahih Bukhari, yakni ketika beliau menjelaskan hadist no. 3377 
tentang urutan kurun terbaik :
Sanad hadist tersebut (yaitu hadist yang saya tulis di atas-pent.) adalah 
'hasan' dan disahihkan oleh al Hakim. Beliau berhujjah bahwa sebab kurun 
pertama adalah sebaik-baik kurun/ masa dikarenakan mereka beriman dalam keadaan 
terasing di saat banyaknya jumlah orang kafir pada saat itu, karena kesabaran 
mereka atas gangguan orang-orang kafir dan juga karena berpegang teguhnya 
mereka pada agamanya. Maka demikian pula keadaan akhir ummat ini, apabila 
mereka menegakkan agama dan berpegang teguh dengannya, bersabar melakukan 
ketaatan di saat banyak orang melakukan maksiat dan banyaknya fitnah, maka pada 
saat itulah mereka juga menjadi terasing

Beliau melanjutkan, Jumhur ulama berpendapat bahwa tidak ada amalan yang mampu 
menandingi persahabatan dengan Nabi shallallohu 'alaihi wa sallam dengan sebab 
musyahadah mereka terhadap beliau. Orang yang telah jelas-jelas membela beliau, 
mendahului beliau berhijrah atau orang yang membantunya, mengokohkan syariat 
yang sampai kepadanya, dan mengajarkannya kepada orang lain, maka orang-orang 
yang sesudahnya tidak akan bisa menandinginya. Orang-orang sesudah mereka yang 
mengamalkannya, maka orang-orang yang sebelumnya juga mendapatkan pahala 
sebagaimana mereka yang mengerjakannya. Dengan begitu menjadi jelas keutamaan 
mereka. Yang diperselisihkan hanyalah pada orang-orang yang sekedar 'melihat' 
Nabi shallallohu 'alaihi wa sallam.

Allohu a'lam.


2011/4/20 suci sari iki_s...@yahoo.com

 Assalamu'alaykum warohmatulloh wabarokatuh...

 Ada yg tau derajat hadits di bawah dan perawinya? Jazakumullahu khairon.

 Dari Ibnu Abas r.a diriwayatkan, bahwa Rasulullah Shallahu’alaihi wa sallam
 bersabda, “Apakah kalian mengetahui, siapa yang paling mengagumkan imannya?”
 Para sahabat menjawab, ”Imannya para malaikat, ya Rasulullah.”
 Beliau bersabda, ”Bagaimana para malaikat tidak beriman sedang mereka itu
 menyaksikan perkaranya.”
 Para sahabat berkata, ”Para nabi, ya Rasulullah.”
 Rasulullah Shallahu’alaihi wa sallam bersabda, ”Bagaimana para Nabi tidak
 beriman sedang malaikat datang dari langit membawa wahyu.”
 Para sahabat berkata, ”Sahabat-sahabatmu, ya Rasulullah.”
 Rasulullah Shallahu’alaihi wa sallam bersabda, ”Bagaimana para
 sahabat-sahabatku tidak beriman sedang mereka menyaksikan mukjizat dariku
 dan aku memberitahu mereka tentang wahyu yang diturunkan kepadaku.”
 Akan tetapi yang paling mengagumkan imannya ialah orang-orang yang datang
 sesudah wafatku dan beriman kepadaku sedang mereka tidak melihat dan
 membenarkanku, mereka itulah saudara-saudaraku.”
 Iman kepada Allah melalui rasul Muhammad Shallahu’alaihi wa sallam di akhir
 zaman adalah tingkatan yang paling utama, karena mereka tetap dalam Iman dan
 Islam tanpa menyaksikan Rasulullah Shallahu’alaihi wa sallam dan
 mukjizat-mukjizatnya.




Website anda http://www.almanhaj.or.id
Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
assunnah-dig...@yahoogroups.com 
assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[assunnah] hadits siapa yg paling mengagumkan imannya?

2011-04-23 Terurut Topik suci sari
Assalamu'alaykum warohmatulloh wabarokatuh...

Ada yg tau derajat hadits di bawah dan perawinya? Jazakumullahu khairon.


Dari Ibnu Abas r.a diriwayatkan, bahwa Rasulullah Shallahu’alaihi wa
sallam bersabda, “Apakah kalian mengetahui, siapa yang paling
mengagumkan imannya?”
Para sahabat menjawab, ”Imannya para malaikat, ya Rasulullah.”
Beliau bersabda, ”Bagaimana para malaikat tidak beriman sedang mereka itu 
menyaksikan perkaranya.”
Para sahabat berkata, ”Para nabi, ya Rasulullah.”
Rasulullah
 Shallahu’alaihi wa sallam bersabda, ”Bagaimana para Nabi tidak beriman
sedang malaikat datang dari langit membawa wahyu.”
Para sahabat berkata, ”Sahabat-sahabatmu, ya Rasulullah.”
Rasulullah
 Shallahu’alaihi wa sallam bersabda, ”Bagaimana para sahabat-sahabatku
tidak beriman sedang mereka menyaksikan mukjizat dariku dan aku
memberitahu mereka tentang wahyu yang diturunkan kepadaku.”
Akan
tetapi yang paling mengagumkan imannya ialah orang-orang yang datang
sesudah wafatku dan beriman kepadaku sedang mereka tidak melihat dan
membenarkanku, mereka itulah saudara-saudaraku.”
Iman kepada Allah
melalui rasul Muhammad Shallahu’alaihi wa sallam di akhir zaman adalah
tingkatan yang paling utama, karena mereka tetap dalam Iman dan Islam
tanpa menyaksikan Rasulullah Shallahu’alaihi wa sallam dan
mukjizat-mukjizatnya.