Re: Bls: [assunnah] Tanya : Makanan Restoran

2012-11-05 Terurut Topik iskandar

Bismillah,

Menurut apa yang pernah saya baca, apa yang diungkapkan akh Teguh 
menyangkut daging sembelihan, sehingga masalahnya adalah apakah 
penyembelihan dilakukan dengan membaca bismillah atau tidak, 
sebagaimana diceritakan seperti di bawah ini:


Syaikh Ibnu Utsaimin

Pertanyaan:
Apa yang kita lakukan apabila dihidangkan kepada kita daging untuk 
dimakan sedangkan kita tidak tahu apakah disembelih atas nama Allah 
ataukah tidak? Bagaimana pendapat Syaikh tentang bergaul dengan kaum kafir?


Jawaban:
Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari yang bersumber dari Aisyah عنها الله 
رضي :Bahwasany a ada suatu kaum yang berkata kepada Nabi وسلم عليه الله 
صلی, Sesungguhnya ada satu kelompok manusia yang datang kepada kami 
dengan membawa daging, kami tidak tahu apakah disembelih atas nama Allah 
ataukah tidak? Maka beliau menjawab: Sebutlah nama Allah oleh kamu 
atasnya dan makanlah. Aisyah menjawab, Mereka pada saat itu masih baru 
meninggalkan kekufuran.


Maksudnya, mereka baru masuk Islam. Dan orang seperti mereka 
kadang-kadang tidak banyak mengetahui hukum-hukum secara rinci yang 
hanya diketahui oleh orang-orang yang sudah lama tinggal bersama kaum 
Muslimin. Namun begitu, Rasulullah وسلم عليه الله صلی mengajarkan kepada 
mereka (para penanya) agar pekerjaan mereka diselesaikan oleh mereka 
sendiri, seraya bersabda: Sebutlah nama Allah oleh kamu atasnya, yang 
maksudnya adalah: BacalahBismillah atas makanan itu lalu makanlah.

.
==

Masalah yang dibicarakan menyangkut penggunaan khamr dan juga mungkin 
minyak babi dalam berbagai macam masakan di banyak restoran, bukan hanya 
pertanyaan soal sembelihan.


Apakah kalau kita mengetahui bahwa pemakaian ang ciu di restoran Cina 
dan mirin di restoran Jepang, dan juga banyak penyedia makanan lain 
sudah merupakan sebuah gejala, kita juga cukup membaca Bismillah dan 
semua makanan tersebut menjadi halal?  Ada perintah bahwa kita 
harus/sebaiknya menghindari yang subhat dan kesubhatan di banyak 
restoran tersebut adalah nyata berdasarkan banyak pengalaman.


Ana yakin, LPPOM/MUI pun mendasarkan kehalalan makanan yang mereka 
periksa berdasarkan Al Qur'an dan Sunnah.  Mereka hanya secara resmi 
membantu umat Islam, memastikan bahwa makanan yang diproduksi dan 
diperjualbelikan, bebas dari unsur yang diharamkan oleh Al Quran dan 
Sunnah; bukan MUI yang membuat hukumnya.  Jadi yang menentukan halal 
atau haram memang Allah Azza wa Jalla dan RasulNya shallallahu 'alaihi 
wasalam, bukan MUI.


Wallahua'lam
Barokallahufi,


On 11/5/12 11:02 AM, teguh.se...@yahoo.com wrote:


 Ada hadits, dr Rasul ...lupa detil haditsnya, pernah menerima 
makanan dr orang kafir, beliau cukup membaca Bismillah. Yang halal dan 
haram sudah jelas disebutkan di Al Quran sama Hadits, jd tinggal ikuti 
itu saja. Halal dan haram makanan tidak ada hubungannya dengan MUI


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss...!


*From: * abuTiara milis.triunt...@gmail.com
*Sender: * assunnah@yahoogroups.com
*Date: *Mon, 5 Nov 2012 09:25:25 +0700
*To: *assunnah@yahoogroups.com
*ReplyTo: * assunnah@yahoogroups.com
*Subject: *Re: Bls: [assunnah] Tanya : Makanan Restoran

adakah hadist atau kisah-kisah para sahabat dalam menyikapi hal ini ?
mungkin ketika mereka diberi/membeli makanan oleh/dari orang 
kafir/fasik/munafik/muslim, bagaimana sikap mereka ?
bagaimana sikap pasukan kaum muslimin ketika sedang memasuki negeri 
kaum kafir dalam peperangan ?
mohon bagi yang memiliki ilmu/referensi tentang kisah2 mereka bisa 
dishare disini

wasalam
abutiara

- Original Message -
*From:* iskandar mailto:iskanda...@gmail.com
*To:* assunnah@yahoogroups.com mailto:assunnah@yahoogroups.com
*Sent:* Monday, November 05, 2012 6:59 AM
*Subject:* Re: Bls: [assunnah] Tanya : Makanan Restoran

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Afwan, ana tidak bermaksud berdebat di milis ini tetapi ada
beberapa hal yang ana rasa perlu perlu dipertimbangkan dari
tulisan di bawah ini - (semoga moderator Assunnah berkenan
meloloskan unggahan surel ana ini):

/...di negeri yang mayoritas muslim tidak perlu ada pelabelan
halal pada makanan. Justru seharusnya label haram lah yang
harusnya ada pada makanan-makanan yang haram...

/Setuju dengan pernyataan tersebut diatas dan memang itulah yang
selama ini diperjuangkan oleh beberapa aktivis, menyangkut adanya
RUU tentang kehalalan makanan - bahwa semua makanan yang
diperdagangkan di Indonesia harus halal kecuali yang khusus
diperuntukkan non-Muslim, yang harus diberi label khusus. NAMUN
peraturan semacam itu sulit sekali (tidak mungkin) lolos di DPR
dan kemungkinan label halal lah yang nantinya diberlakukan seperti
sekarang ini.

/- Indonesia adalah negara Islam dengan penduduk muslim terbesar
di dunia, sekitar 86% penduduk Indonesia adalah muslim, maka hukum
asal

Bls: Bls: [assunnah] Tanya : Makanan Restoran

2012-11-05 Terurut Topik Abu Faiq
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Bagus sekali informasi dari pak Iskandar. Jazakallah.

Bila ada informasi dari saudara kita sesama muslim yang mengetahui bahwa suatu 
restoran itu menggunakan bahan yang haram, dan berita ini benar adanya, maka 
itu bisa dikatakan  terbukti bahwa makanan yang disajikan adalah 
haram.. Sehingga kita wajib menghindarinya.

Karena tidak mungkin bagi kita setiap kali masuk ke restoran kita selalu 
menanyakan kehalalan masakannya. Kecuali apabila kita meragukannya, misalkan si 
pemilik bukan muslim/chinese/bule/yang lain, seperti kasus di the Buffet 
restaurant ini. Wallahu'alam.
http://almanhaj.or.id/content/1516/slash/0/tidak-sepantasnya-menanyakan-teknis-penyembelihan-hewan-ternak-dan-ayam/


@Sdr Teguh Setyo: Apabila orang kafir itu ahlul kitab maka tidak 
mengapa. Wallahu'alam.


Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh





 Dari: teguh.se...@yahoo.com teguh.se...@yahoo.com
Kepada: assunnah@yahoogroups.com
Dikirim: Senin, 5 November 2012 13:02
Judul: Re: Bls: [assunnah] Tanya : Makanan Restoran


 
 Ada hadits, dr Rasul ...lupa detil haditsnya, pernah menerima makanan dr 
orang kafir, beliau cukup membaca Bismillah. Yang halal dan haram sudah jelas 
disebutkan di Al Quran sama Hadits, jd tinggal ikuti itu saja. Halal dan haram 
makanan tidak ada hubungannya dengan MUI
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


From:  abuTiara milis.triunt...@gmail.com
Sender:  assunnah@yahoogroups.com
Date: Mon, 5 Nov 2012 09:25:25 +0700
To: assunnah@yahoogroups.com
ReplyTo:  assunnah@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [assunnah] Tanya : Makanan Restoran

adakah hadist atau kisah-kisah para sahabat dalam
menyikapi hal ini ?
mungkin ketika mereka diberi/membeli makanan
oleh/dari orang kafir/fasik/munafik/muslim, bagaimana sikap mereka
?
bagaimana sikap pasukan kaum muslimin ketika sedang
memasuki negeri kaum kafir dalam peperangan ?
 
mohon bagi yang memiliki ilmu/referensi tentang
kisah2 mereka bisa dishare disini
 
wasalam
abutiara
 
- Original Message -
From: iskandar
To: assunnah@yahoogroups.com
Sent: Monday, November 05, 2012 6:59  AM
Subject: Re: Bls: [assunnah] Tanya :  Makanan Restoran

 
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Afwan, ana tidak
  bermaksud berdebat di milis ini tetapi ada beberapa hal yang ana rasa perlu
  perlu dipertimbangkan dari tulisan di bawah ini - (semoga moderator Assunnah
  berkenan meloloskan unggahan surel ana ini):

 ...di  negeri yang mayoritas muslim tidak perlu ada pelabelan halal pada 
makanan.  Justru seharusnya label haram lah yang harusnya ada pada 
makanan-makanan  yang haram...

Setuju  dengan pernyataan tersebut diatas dan memang itulah yang selama ini  
diperjuangkan oleh beberapa aktivis, menyangkut adanya RUU tentang kehalalan  
makanan - bahwa semua makanan yang diperdagangkan di Indonesia harus halal  
kecuali yang khusus diperuntukkan non-Muslim, yang harus diberi label khusus.  
NAMUN peraturan semacam itu sulit sekali (tidak mungkin) lolos di DPR dan  
kemungkinan label halal lah yang nantinya diberlakukan seperti sekarang  ini.

- Indonesia adalah negara Islam dengan penduduk  muslim terbesar di dunia, 
sekitar 86% penduduk Indonesia adalah muslim, maka  hukum asal makanan di 
Indonesia adalah halal.

Jadi  memakan makanan di restoran di Indonesia hukumnya adalah halal, sampai  
terbukti bahwa makanan yang disajikan adalah haram. Kecuali pada  
restoran/makanan yang jelas-jelas  keharamannya.

Afwan,  prinsip dan kesimpulan di atas harus dipertanyakan kecuali kalau kita 
(beserta  seluruh keluarga kita) memang rela untuk menyantap makanan atau 
masakan yang  mengandung zat haram (meskipun kita tidak tahu). Ini mengingat 
perkembangan  teknologi pangan (pembuatan makanan) sekarang ini, yang sudah 
sangat tidak  murni lagi. Cara memasak (terutama di perkotaan) telah 
sedemikian rupa  dipengaruhi oleh cara memasak dari budaya dan negara lain 
(terutama dari  budaya masak Cina untuk masakan dan dari barat untuk roti/kue) 
dengan alasan  menambah kelezatan/kesedapan makanan. Kan banyak sekali orang 
Indonesia yang  menjual masakan Cina dan juga membuat roti/kue yang berasal 
dari barat seperti  blackforest, tiramisu, brownies dsb.? Demikian pula bumbu 
masak/penyedap yang  diperjualbelikan secara bebas yang pada hakekatnya adalah 
bumbu yang bukan  aseli Indonesia (berasal dari Cina, Jepang dsb) yang 
cenderung berstatus  haram, namun keharaman mereka tidak
 diketahui sebagian besar orang awam  (termasuk pedagang makanan).


Tentang kesimpulan di atas ..memakan makanan di restoran  di Indonesia 
hukumnya adalah halal sampai terbukti bahwa makanan yang  disajikan adalah 
haram.. pertanyaannya adalah darimana kita bisa  membuktikan bahwa makanan 
itu haram kalau kita tidak pernah bertanya atau  mempertanyakannya? Pernyataan 
ini sangat umum, sehingga bahkan mencakup semua  restoran Cina atau non-Muslim

Re: Bls: [assunnah] Tanya : Makanan Restoran

2012-11-04 Terurut Topik iskandar

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Afwan, ana tidak bermaksud berdebat di milis ini tetapi ada beberapa hal 
yang ana rasa perlu perlu dipertimbangkan dari tulisan di bawah ini - 
(semoga moderator Assunnah berkenan meloloskan unggahan surel ana ini):


/...di negeri yang mayoritas muslim tidak perlu ada pelabelan halal 
pada makanan. Justru seharusnya label haram lah yang harusnya ada pada 
makanan-makanan yang haram...


/Setuju dengan pernyataan tersebut diatas dan memang itulah yang selama 
ini diperjuangkan oleh beberapa aktivis, menyangkut adanya RUU tentang 
kehalalan makanan - bahwa semua makanan yang diperdagangkan di Indonesia 
harus halal kecuali yang khusus diperuntukkan non-Muslim, yang harus 
diberi label khusus. NAMUN peraturan semacam itu sulit sekali (tidak 
mungkin) lolos di DPR dan kemungkinan label halal lah yang nantinya 
diberlakukan seperti sekarang ini.


/- Indonesia adalah negara Islam dengan penduduk muslim terbesar di 
dunia, sekitar 86% penduduk Indonesia adalah muslim, maka hukum asal 
makanan di Indonesia adalah halal.

/
/Jadi memakan makanan di restoran di Indonesia hukumnya adalah halal, 
sampai terbukti bahwa makanan yang disajikan adalah haram. Kecuali pada 
restoran/makanan yang jelas-jelas keharamannya.//


/Afwan, prinsip dan kesimpulan di atas harus dipertanyakan kecuali kalau 
kita (beserta seluruh keluarga kita) memang rela untuk menyantap makanan 
atau masakan yang mengandung zat haram (meskipun kita tidak tahu). Ini 
mengingat perkembangan teknologi pangan (pembuatan makanan) sekarang 
ini, yang sudah sangat tidak murni lagi. Cara memasak (terutama di 
perkotaan) telah sedemikian rupa dipengaruhi oleh cara memasak dari 
budaya dan negara lain (terutama dari budaya masak Cina untuk masakan 
dan dari barat untuk roti/kue) dengan alasan menambah 
kelezatan/kesedapan makanan. Kan banyak sekali orang Indonesia yang 
menjual masakan Cina dan juga membuat roti/kue yang berasal dari barat 
seperti blackforest, tiramisu, brownies dsb.? Demikian pula bumbu 
masak/penyedap yang diperjualbelikan secara bebas yang pada hakekatnya 
adalah bumbu yang bukan aseli Indonesia (berasal dari Cina, Jepang dsb) 
yang cenderung berstatus haram, namun keharaman mereka tidak diketahui 
sebagian besar orang awam (termasuk pedagang makanan)/.

/

*Tentang kesimpulan di atas /../**/memakan makanan di restoran di 
Indonesia /**/hukumnya adalah halal sampai terbukti bahwa makanan yang 
disajikan adalah haram../ pertanyaannya adalah darimana kita bisa 
membuktikan bahwa makanan itu haram kalau kita tidak pernah bertanya 
atau mempertanyakannya? Pernyataan ini sangat umum, sehingga bahkan 
mencakup semua restoran Cina atau non-Muslim. *


Afwan bila tidak berkenan.

Barokallahufik.


*Tentang resto the Buffet yang dipertanyakan dan menjadi awal dari 
polemik ini, kebetulan ada sebuah unggahan di milis lain yang ana copas 
di bawah (bayangkan bagaimana perasaan kita bila berbuka puasa dengan 
makanan yang mengandung zat haram):

*
 Original Message 
Subject: 	[HALAL-BAIK-ENAK] Re: Bakmi Golek.== sharing soal The Buffet 
Restoran dan ajakan utk bergerak !

Date:   Sat, 03 Nov 2012 15:28:59 -
From:   myhalalkitc...@rocketmail.com myhalalkitc...@rocketmail.com
Reply-To:   halal-baik-e...@yahoogroups.com
To: halal-baik-e...@yahoogroups.com


/Assalamu'alaikum,

Salam kenal semua. Ini kali pertama saya bersuara di milist ini. Saya 
hanya ingin sekedar sharing juga saat saya mendapatkan undangan buka 
puasa Ramadhan lalu di The Buffet Restoran yang berada di Plaza 
Semanggi.Sebetulnya saya enggan untuk hadir, namun hari itu adalah 
perayaan HUT kakak ipar yang akan dihadiri oleh mertua dan seluruh 
keluarga besar, hingga tidak mungkin menghindar. Jadi judulnya terpaksa./ /


Restoran ini menyajikan makanan ala buffet/prasmanan all you can eat 
dengan menyediakan beraneka jenis makanan utama, mulai dari makanan 
Indonesia, Chinese dan Barat. Juga beraneka cake dan makanan kecil 
lainnya./ /


Kewaspadaan saya biasanya tertumpu pada aneka cake dan chinese food yang 
biasanya mengandung khamr. Namun ternyata setelah saya bertanya kepada 
salah seorag Chefnya yang memang selalu berada dibalik meja saji, 
seluruh masakan Indonesia pun menggunakan Ang Ciu! / /


Ketika saya sampaikan bahwa Angciu itu haram, sang chef yang orang 
Indonesia -dan saya duga muslim- itu terkaget-kaget. Selama ini dia 
tidak tahu kalau angciu itu haram./ /


Dari bekali-kali kejadian yang saya alami, saya berkesimpulan bahwa 
sampai saat ini masyarakat kita hanya tahu haramnya makanan = babi. Soal 
jenis2 khamr dalam makanan,banyak dari saudara2 muslim kita yang belum 
tahu. Atau jika ada yang sudah tahu pun, ya itu masih ada yang cuek 
bebek juga karena perpendirian bahawa selama tidak membuat dan tidak 
untuk mabuk2kan, maka masih diperbolehkan./ /



/


On 11/2/12 12:11 PM, Abu Faiq wrote:

Bismillah,
Waalaikumsalam warahmatullahiwabarakatuh

Ikut mencoba menjawab.
Saya pernah membaca 

Re: Bls: [assunnah] Tanya : Makanan Restoran

2012-11-04 Terurut Topik abuTiara
adakah hadist atau kisah-kisah para sahabat dalam menyikapi hal ini ?
mungkin ketika mereka diberi/membeli makanan oleh/dari orang 
kafir/fasik/munafik/muslim, bagaimana sikap mereka ?
bagaimana sikap pasukan kaum muslimin ketika sedang memasuki negeri kaum kafir 
dalam peperangan ?

mohon bagi yang memiliki ilmu/referensi tentang kisah2 mereka bisa dishare 
disini

wasalam
abutiara

  - Original Message - 
  From: iskandar 
  To: assunnah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, November 05, 2012 6:59 AM
  Subject: Re: Bls: [assunnah] Tanya : Makanan Restoran



  Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

  Afwan, ana tidak bermaksud berdebat di milis ini tetapi ada beberapa hal yang 
ana rasa perlu perlu dipertimbangkan dari tulisan di bawah ini - (semoga 
moderator Assunnah berkenan meloloskan unggahan surel ana ini):

   ...di negeri yang mayoritas muslim tidak perlu ada pelabelan halal pada 
makanan. Justru seharusnya label haram lah yang harusnya ada pada 
makanan-makanan yang haram...

  Setuju dengan pernyataan tersebut diatas dan memang itulah yang selama ini 
diperjuangkan oleh beberapa aktivis, menyangkut adanya RUU tentang kehalalan 
makanan - bahwa semua makanan yang diperdagangkan di Indonesia harus halal 
kecuali yang khusus diperuntukkan non-Muslim, yang harus diberi label khusus. 
NAMUN peraturan semacam itu sulit sekali (tidak mungkin) lolos di DPR dan 
kemungkinan label halal lah yang nantinya diberlakukan seperti sekarang ini.

  - Indonesia adalah negara Islam dengan penduduk muslim terbesar di dunia, 
sekitar 86% penduduk Indonesia adalah muslim, maka hukum asal makanan di 
Indonesia adalah halal.

  Jadi memakan makanan di restoran di Indonesia hukumnya adalah halal, sampai 
terbukti bahwa makanan yang disajikan adalah haram. Kecuali pada 
restoran/makanan yang jelas-jelas keharamannya.

  Afwan, prinsip dan kesimpulan di atas harus dipertanyakan kecuali kalau kita 
(beserta seluruh keluarga kita) memang rela untuk menyantap makanan atau 
masakan yang mengandung zat haram (meskipun kita tidak tahu). Ini mengingat 
perkembangan teknologi pangan (pembuatan makanan) sekarang ini, yang sudah 
sangat tidak murni lagi. Cara memasak (terutama di perkotaan) telah sedemikian 
rupa dipengaruhi oleh cara memasak dari budaya dan negara lain (terutama dari 
budaya masak Cina untuk masakan dan dari barat untuk roti/kue) dengan alasan 
menambah kelezatan/kesedapan makanan. Kan banyak sekali orang Indonesia yang 
menjual masakan Cina dan juga membuat roti/kue yang berasal dari barat seperti 
blackforest, tiramisu, brownies dsb.? Demikian pula bumbu masak/penyedap yang 
diperjualbelikan secara bebas yang pada hakekatnya adalah bumbu yang bukan 
aseli Indonesia (berasal dari Cina, Jepang dsb) yang cenderung berstatus haram, 
namun keharaman mereka tidak diketahui sebagian besar orang awam (termasuk 
pedagang makanan).



  Tentang kesimpulan di atas ..memakan makanan di restoran di Indonesia 
hukumnya adalah halal sampai terbukti bahwa makanan yang disajikan adalah 
haram.. pertanyaannya adalah darimana kita bisa membuktikan bahwa makanan itu 
haram kalau kita tidak pernah bertanya atau mempertanyakannya? Pernyataan ini 
sangat umum, sehingga bahkan mencakup semua restoran Cina atau non-Muslim. 


  Afwan bila tidak berkenan. 

  Barokallahufik.


  Tentang resto the Buffet yang dipertanyakan dan menjadi awal dari polemik 
ini, kebetulan ada sebuah unggahan di milis lain yang ana copas di bawah 
(bayangkan bagaimana perasaan kita bila berbuka puasa dengan makanan yang 
mengandung zat haram):

   Original Message  Subject:  [HALAL-BAIK-ENAK] Re: Bakmi 
Golek.== sharing soal The Buffet Restoran dan ajakan utk bergerak ! 
Date:  Sat, 03 Nov 2012 15:28:59 - 
From:  myhalalkitc...@rocketmail.com myhalalkitc...@rocketmail.com 
Reply-To:  halal-baik-e...@yahoogroups.com 
To:  halal-baik-e...@yahoogroups.com 

  Assalamu'alaikum, 

  Salam kenal semua. Ini kali pertama saya bersuara di milist ini. Saya hanya 
ingin sekedar sharing juga saat saya mendapatkan undangan buka puasa Ramadhan 
lalu di The Buffet Restoran yang berada di Plaza Semanggi.Sebetulnya saya 
enggan untuk hadir, namun hari itu adalah perayaan HUT kakak ipar yang akan 
dihadiri oleh mertua dan seluruh keluarga besar, hingga tidak mungkin 
menghindar. Jadi judulnya terpaksa. 

  Restoran ini menyajikan makanan ala buffet/prasmanan all you can eat dengan 
menyediakan beraneka jenis makanan utama, mulai dari makanan Indonesia, Chinese 
dan Barat. Juga beraneka cake dan makanan kecil lainnya. 

  Kewaspadaan saya biasanya tertumpu pada aneka cake dan chinese food yang 
biasanya mengandung khamr. Namun ternyata setelah saya bertanya kepada salah 
seorag Chefnya yang memang selalu berada dibalik meja saji, seluruh masakan 
Indonesia pun menggunakan Ang Ciu! 

  Ketika saya sampaikan bahwa Angciu itu haram, sang chef yang orang Indonesia 
-dan saya duga muslim- itu terkaget-kaget. Selama

Re: Bls: [assunnah] Tanya : Makanan Restoran

2012-11-04 Terurut Topik teguh . setyo
Ada hadits, dr Rasul ...lupa detil haditsnya, pernah menerima makanan dr orang 
kafir, beliau cukup membaca Bismillah. Yang halal dan haram sudah jelas 
disebutkan di Al Quran sama Hadits, jd tinggal ikuti itu saja. Halal dan haram 
makanan tidak ada hubungannya dengan MUI
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: abuTiara milis.triunt...@gmail.com
Sender: assunnah@yahoogroups.com
Date: Mon, 5 Nov 2012 09:25:25 
To: assunnah@yahoogroups.com
Reply-To: assunnah@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [assunnah] Tanya : Makanan Restoran

adakah hadist atau kisah-kisah para sahabat dalam menyikapi hal ini ?
mungkin ketika mereka diberi/membeli makanan oleh/dari orang 
kafir/fasik/munafik/muslim, bagaimana sikap mereka ?
bagaimana sikap pasukan kaum muslimin ketika sedang memasuki negeri kaum kafir 
dalam peperangan ?

mohon bagi yang memiliki ilmu/referensi tentang kisah2 mereka bisa dishare 
disini

wasalam
abutiara

  - Original Message - 
  From: iskandar 
  To: assunnah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, November 05, 2012 6:59 AM
  Subject: Re: Bls: [assunnah] Tanya : Makanan Restoran



  Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

  Afwan, ana tidak bermaksud berdebat di milis ini tetapi ada beberapa hal yang 
ana rasa perlu perlu dipertimbangkan dari tulisan di bawah ini - (semoga 
moderator Assunnah berkenan meloloskan unggahan surel ana ini):

   ...di negeri yang mayoritas muslim tidak perlu ada pelabelan halal pada 
makanan. Justru seharusnya label haram lah yang harusnya ada pada 
makanan-makanan yang haram...

  Setuju dengan pernyataan tersebut diatas dan memang itulah yang selama ini 
diperjuangkan oleh beberapa aktivis, menyangkut adanya RUU tentang kehalalan 
makanan - bahwa semua makanan yang diperdagangkan di Indonesia harus halal 
kecuali yang khusus diperuntukkan non-Muslim, yang harus diberi label khusus. 
NAMUN peraturan semacam itu sulit sekali (tidak mungkin) lolos di DPR dan 
kemungkinan label halal lah yang nantinya diberlakukan seperti sekarang ini.

  - Indonesia adalah negara Islam dengan penduduk muslim terbesar di dunia, 
sekitar 86% penduduk Indonesia adalah muslim, maka hukum asal makanan di 
Indonesia adalah halal.

  Jadi memakan makanan di restoran di Indonesia hukumnya adalah halal, sampai 
terbukti bahwa makanan yang disajikan adalah haram. Kecuali pada 
restoran/makanan yang jelas-jelas keharamannya.

  Afwan, prinsip dan kesimpulan di atas harus dipertanyakan kecuali kalau kita 
(beserta seluruh keluarga kita) memang rela untuk menyantap makanan atau 
masakan yang mengandung zat haram (meskipun kita tidak tahu). Ini mengingat 
perkembangan teknologi pangan (pembuatan makanan) sekarang ini, yang sudah 
sangat tidak murni lagi. Cara memasak (terutama di perkotaan) telah sedemikian 
rupa dipengaruhi oleh cara memasak dari budaya dan negara lain (terutama dari 
budaya masak Cina untuk masakan dan dari barat untuk roti/kue) dengan alasan 
menambah kelezatan/kesedapan makanan. Kan banyak sekali orang Indonesia yang 
menjual masakan Cina dan juga membuat roti/kue yang berasal dari barat seperti 
blackforest, tiramisu, brownies dsb.? Demikian pula bumbu masak/penyedap yang 
diperjualbelikan secara bebas yang pada hakekatnya adalah bumbu yang bukan 
aseli Indonesia (berasal dari Cina, Jepang dsb) yang cenderung berstatus haram, 
namun keharaman mereka tidak diketahui sebagian besar orang awam (termasuk 
pedagang makanan).



  Tentang kesimpulan di atas ..memakan makanan di restoran di Indonesia 
hukumnya adalah halal sampai terbukti bahwa makanan yang disajikan adalah 
haram.. pertanyaannya adalah darimana kita bisa membuktikan bahwa makanan itu 
haram kalau kita tidak pernah bertanya atau mempertanyakannya? Pernyataan ini 
sangat umum, sehingga bahkan mencakup semua restoran Cina atau non-Muslim. 


  Afwan bila tidak berkenan. 

  Barokallahufik.


  Tentang resto the Buffet yang dipertanyakan dan menjadi awal dari polemik 
ini, kebetulan ada sebuah unggahan di milis lain yang ana copas di bawah 
(bayangkan bagaimana perasaan kita bila berbuka puasa dengan makanan yang 
mengandung zat haram):

   Original Message  Subject:  [HALAL-BAIK-ENAK] Re: Bakmi 
Golek.== sharing soal The Buffet Restoran dan ajakan utk bergerak ! 
Date:  Sat, 03 Nov 2012 15:28:59 - 
From:  myhalalkitc...@rocketmail.com myhalalkitc...@rocketmail.com 
Reply-To:  halal-baik-e...@yahoogroups.com 
To:  halal-baik-e...@yahoogroups.com 

  Assalamu'alaikum, 

  Salam kenal semua. Ini kali pertama saya bersuara di milist ini. Saya hanya 
ingin sekedar sharing juga saat saya mendapatkan undangan buka puasa Ramadhan 
lalu di The Buffet Restoran yang berada di Plaza Semanggi.Sebetulnya saya 
enggan untuk hadir, namun hari itu adalah perayaan HUT kakak ipar yang akan 
dihadiri oleh mertua dan seluruh keluarga besar, hingga tidak mungkin 
menghindar. Jadi judulnya terpaksa. 

  Restoran

Re: Bls: [assunnah] Tanya : Makanan Restoran

2012-11-04 Terurut Topik indianicrasta
Saya ingin bertanya, apakah sushi yang di indonesia benar menggunakan mirin 
sehingga haram untuk dimakan?
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Abu Faiq abufai...@yahoo.co.id
Sender: assunnah@yahoogroups.com
Date: Fri, 2 Nov 2012 13:11:52 
To: assunnah@yahoogroups.comassunnah@yahoogroups.com
Reply-To: assunnah@yahoogroups.com
Subject: Bls: [assunnah] Tanya : Makanan Restoran

Bismillah,
Waalaikumsalam warahmatullahiwabarakatuh


Ikut mencoba menjawab.
Saya pernah membaca tausiyah tentang hal ini. Prinsipnya:


- Asal dari semua makanan adalah boleh dan halal sampai ada dalil yang 
menyatakan haramnya.
- Asal makanan kaum muslimin adalah halal, tanpa perlu kita pertanyakan lagi 
kehalalannya, kecuali jelas bagi kita adanya zat yang haram.

- Indonesia adalah negara Islam dengan penduduk muslim terbesar di dunia, 
sekitar 86% penduduk Indonesia adalah muslim, maka hukum asal makanan di 
Indonesia adalah halal.

Sehingga sebenarnya di negeri yang mayoritas muslim tidak perlu ada pelabelan 
halal pada makanan. Justru seharusnya label haram lah yang harusnya ada 
pada makanan-makanan yang haram. 
Maaf saya lupa dalilnya. Kalau tidak salah di milis ini pernah dibahas.

Jadi memakan makanan di restoran di Indonesia hukumnya adalah halal, sampai 
terbukti bahwa makanan yang disajikan adalah haram. Kecuali pada 
restoran/makanan yang jelas-jelas keharamannya.

Demikian, mohon koreksi dan informasi yang lebih lengkap dari yang lain.

Wassalamu'alaikum warahmatullahiwabarakatuh





 Dari: Nurhadi Prilambang hadie...@yahoo.co.id
Kepada: assunnah@yahoogroups.com assunnah@yahoogroups.com
Dikirim: Jumat, 2 November 2012 12:20
Judul: [assunnah] Tanya : Makanan Restoran


 
 Bismillah,,
assalamu'alaikum warahmatulloh,...

menyambung lidah teman sekantor.

Sebelumnya begini, dikantor ana akan ada acara makan bersama (acara kantor) 
insya Allah besok
sehabis sholat jum'at, nah acara makan tersebut berlokasi di The Buffet Plaza 
Semanggi, yang ingin ana tanyakan ialah, Apakah Halal makanan di The Buffet 
Plaza Semanggi tersebut?
karena ada teman ana, yang mencari info di google, menemukan (di salah satu 
blog) bahwasanya The Buffet belum mengantongi izin dari MUI..sekian dari 
ana,barakallah fiyk..



Bls: [assunnah] Tanya : Makanan Restoran

2012-11-02 Terurut Topik Abu Faiq
Bismillah,
Waalaikumsalam warahmatullahiwabarakatuh


Ikut mencoba menjawab.
Saya pernah membaca tausiyah tentang hal ini. Prinsipnya:


- Asal dari semua makanan adalah boleh dan halal sampai ada dalil yang 
menyatakan haramnya.
- Asal makanan kaum muslimin adalah halal, tanpa perlu kita pertanyakan lagi 
kehalalannya, kecuali jelas bagi kita adanya zat yang haram.

- Indonesia adalah negara Islam dengan penduduk muslim terbesar di dunia, 
sekitar 86% penduduk Indonesia adalah muslim, maka hukum asal makanan di 
Indonesia adalah halal.

Sehingga sebenarnya di negeri yang mayoritas muslim tidak perlu ada pelabelan 
halal pada makanan. Justru seharusnya label haram lah yang harusnya ada 
pada makanan-makanan yang haram. 
Maaf saya lupa dalilnya. Kalau tidak salah di milis ini pernah dibahas.

Jadi memakan makanan di restoran di Indonesia hukumnya adalah halal, sampai 
terbukti bahwa makanan yang disajikan adalah haram. Kecuali pada 
restoran/makanan yang jelas-jelas keharamannya.

Demikian, mohon koreksi dan informasi yang lebih lengkap dari yang lain.

Wassalamu'alaikum warahmatullahiwabarakatuh





 Dari: Nurhadi Prilambang hadie...@yahoo.co.id
Kepada: assunnah@yahoogroups.com assunnah@yahoogroups.com
Dikirim: Jumat, 2 November 2012 12:20
Judul: [assunnah] Tanya : Makanan Restoran


 
 Bismillah,,
assalamu'alaikum warahmatulloh,...

menyambung lidah teman sekantor.

Sebelumnya begini, dikantor ana akan ada acara makan bersama (acara kantor) 
insya Allah besok
sehabis sholat jum'at, nah acara makan tersebut berlokasi di The Buffet Plaza 
Semanggi, yang ingin ana tanyakan ialah, Apakah Halal makanan di The Buffet 
Plaza Semanggi tersebut?
karena ada teman ana, yang mencari info di google, menemukan (di salah satu 
blog) bahwasanya The Buffet belum mengantongi izin dari MUI..sekian dari 
ana,barakallah fiyk..