Re: [assunnah] Janganlah Menghindari Tempat Tidur Suami

2012-01-20 Terurut Topik terrariza
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 

syukron katsiiran akhi
Alangkah indahnya islam mengatur hal ini, akan tetapi afwan..banyak para suami 
yng menggunakan dalil ini utk kepentingan pribadinya.. Misalnya sang suami 
sering sekali melakukan pemukulan thdp istri mereka, tetapi menggunakan dalil 
ini utk menekan istrinya agar tetap mau melayani suami. Dlm hal ini kasihan 
sang istri yg merasakan tekanan.

Alangkah baiknya dalil ini jika disertai syarat ataupun kriteria suami seperti 
apa yg boleh menggunakan dalil ini. Afwan karena banyak kasus2 rmh tangga yg 
berhubungan dgn tindakan kekerasan dlm rmh tangga dan rata2 para suaminya 
menggunakan dalil ini utk melakukan pressure thdp istri2 mereka


Syukron
Riza


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Abu Abdillah abdullah_...@hotmail.com
Sender: assunnah@yahoogroups.com
Date: Fri, 20 Jan 2012 10:26:12 
To: assunnah assunnahassunnah@yahoogroups.com
Reply-To: assunnah@yahoogroups.com
Subject: [assunnah] Janganlah Menghindari Tempat Tidur Suami


JANGANLAH MENGHINDARI TEMPAT TIDUR SUAMI

Oleh
Majdi As-Sayyid Ibrahim
http://almanhaj.or.id/content/2069/slash/0

عَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ النَبِىُّ صَلَّى 
اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : إِذَا بَاتَتِ المَرْأَةُ هَا جِرَةً فِرَاشَ 
زَوْجِهَا لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تُصبِحَ، وَفِى رِوَايَةِ، حَتَى 
تَرْجِعَ. 

“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa 
sallam bersabda : Apabila seorang wanita menghindari tempat tidur suaminya pada 
malam hari, maka para malaikat melaknatnya hingga pagi hari”. Dalam suatu 
riwayat yang lain disebutkan : “Sehingga dia kembali” [1]

Wahai Ukhti Mukminah!
Ini merupakan wasiat yang sangat berharga dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi 
wa sallam yang diberikan kepada para wanita Muslimah. Beliau Shallallahu 
‘alaihi wa sallam memperingatkan mereka agar tidak menjauhi tempat tidur suami 
tanpa ada udzur menurut ukuran syari’at, seperti sakit yang keras. Bahkan haid 
bukan merupakan udzur untuk menjauhi tempat tidur suami. Sebab suami memiliki 
hak untuk mencumbui istrinya selain yang ditutupi kain bawah.

Islam yang hanif adalah agama Allah yang kekal, menghendaki agar hubungan suami 
istri antara laki-laki dan wanita menjadi kuat, kekal dan mantap. Maka Nabi 
Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan kepada kita masalah-masalah yang bisa 
menyusupkan kelemahan dan keretakan dalam hubungan tersebut. Sebagaimana beliau 
Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga telah memberikan batasan hak-hak kepada 
suami atas istri dan hak-hak istri atas suaminya, sehingga hubungan itu 
benar-benar menjadi harmonis.

Diantara hak-hak suami atas istrinya adalah hak di tempat tidur. Ini merupakan 
hak suami dalam kaitannya dengan senggama. Sebenarnya hak ini merupakan hak 
persekutuan antara laki-laki dan wanita secara bersama-sama. Tapi adakalanya 
terjadi perselisihan antara suami dan istrinya, sehingga kadang-kadang 
menimbulkan pertengkaran dan keretakan. Dan, kadang-kadang suami menjauhi 
tempat yang ditempati istrinya karena hendak mencari ketenangan, sampai 
akhirnya keduanya berkumpul kembali di tempat tidur. Dalam keadaan seperti ini 
bisa jadi suami berusaha untuk memperbaiki keretakan itu dan berbaikan kembali 
dengan istrinya. Namun hati sang istri masih dikuasai syetan, sehingga dia 
tidak mau menerima keadaan ini, sehingga dia menolak ajakan suami untuk 
mengadakan hubungan suami istri. Dengan cara seperti itu, berarti sang istri 
telah masuk ke dalam laknat para malaikat, sementara dia tidak menyadarinya. 
Maka dengarkanlah hadits berikut ini, dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia 
berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Apabila seorang laki-laki mengajak istrinya ke atas tempat tidur, lalu dia 
(istri) tidak mau mendatanginya, lalu dia (suami) marah kepadanya malam itu, 
maka para malaikat melaknatnya hingga pagi hari” [2]

Hal ini merupakan masalah yang sangat besar di sisi Allah, yaitu tatkala suami 
mengajak istrinya ke tempat tidur, lalu sang istri menolak atau pura-pura sakit 
(padahal tidak sakit). Wanita Mukminah yang benar harus bisa melupakan 
perselisihan dan kembali patuh kepada suaminya karena mengharap pahala dari 
Rabb-nya.

Dalam menafsirkan firman Allah : ‘Wanita-wanita shalihah adalah yang taat”, 
para ulama mengatakan, “Maksudnya memenuhi hak suami. Qunut disini artinya 
taat. Begitu pula yang dikatakan bila dalam do’a, “Maka hendaklah kita 
benar-benar memperhatikan wasiat Nabawi ini.

Sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Apabila seorang laki-laki 
mengajak istrinya ke tempat tidur”, Ibnu Abu Jumrah berkata, “Yang jelas, 
tempat tidur disini merupakan kiasan dari senggama. Ini merupakan kiasan 
tentang hal-hal yang biasanya dianggap mengundang rasa malu di dalam Al-Qur’an 
dan Sunnah” [3]

Sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “ Lalu ia (istri) tidak mau 

RE: [assunnah] Janganlah Menghindari Tempat Tidur Suami

2012-01-20 Terurut Topik Joy Rizki PD
Wa'alaykumussalam warahmatullah

Kalau suami melakukan pemukulan kepada istri
- atau tidak bergaul dengan istrinya dengan baik
- tidak memberikan hak-hak istrinya
- tidak menjalankan kewajibannya
- tidak mematuhi perintah Allah dan Rasul-Nya

Lantas bagaimana mungkin
dia meminta istrinya untuk:
- bersikap baik kepada dirinya (suami)
- memberikan hak-hak dirinya (suami)
- menjalankan kewajiban istri atas suami
- mematuhi perintah Allah dan Rasul-Nya

???

Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, 
sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, 
padahal kamu membaca Al Kitab? 
Maka tidaklah kamu berpikir?
[Al Baqarah, QS, 2:44]

 -Original Message-
 From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:assunnah@yahoogroups.com] On
 Behalf Of terrar...@yahoo.com
 Sent: Friday, January 20, 2012 12:04 PM
 To: assunnah@yahoogroups.com
 Subject: Re: [assunnah] Janganlah Menghindari Tempat Tidur Suami
 
 
 
 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
 
 syukron katsiiran akhi
 Alangkah indahnya islam mengatur hal ini, akan tetapi afwan..banyak
 para suami yng menggunakan dalil ini utk kepentingan pribadinya..
 Misalnya sang suami sering sekali melakukan pemukulan thdp istri mereka,
 tetapi menggunakan dalil ini utk menekan istrinya agar tetap mau
 melayani suami. Dlm hal ini kasihan sang istri yg merasakan tekanan.
 
 Alangkah baiknya dalil ini jika disertai syarat ataupun kriteria suami
 seperti apa yg boleh menggunakan dalil ini. Afwan karena banyak kasus2
 rmh tangga yg berhubungan dgn tindakan kekerasan dlm rmh tangga dan
 rata2 para suaminya menggunakan dalil ini utk melakukan pressure thdp
 istri2 mereka
 
 
 Syukron
 Riza
 
 
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!
 
 
 From: Abu Abdillah abdullah_...@hotmail.com
 Sender: assunnah@yahoogroups.com
 Date: Fri, 20 Jan 2012 10:26:12 +0700
 To: assunnah assunnahassunnah@yahoogroups.com
 ReplyTo: assunnah@yahoogroups.com
 Subject: [assunnah] Janganlah Menghindari Tempat Tidur Suami
 
 JANGANLAH MENGHINDARI TEMPAT TIDUR SUAMI
 
 Oleh
 Majdi As-Sayyid Ibrahim
 http://almanhaj.or.id/content/2069/slash/0
 
 عَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ النَبِىُّ صَلَّى 
 اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : إِذَا بَاتَتِ المَرْأَةُ هَا جِرَةً فِرَاشَ 
 زَوْجِهَا
 لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تُصبِحَ، وَفِى رِوَايَةِ، حَتَى تَرْجِعَ.
 
 “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Nabi Shallallahu
 ‘alaihi wa sallam bersabda : Apabila seorang wanita menghindari tempat
 tidur suaminya pada malam hari, maka para malaikat melaknatnya hingga
 pagi hari”. Dalam suatu riwayat yang lain disebutkan : “Sehingga dia
 kembali” [1]
 
 Wahai Ukhti Mukminah!
 Ini merupakan wasiat yang sangat berharga dari Rasulullah Shallallahu
 ‘alaihi wa sallam yang diberikan kepada para wanita Muslimah. Beliau
 Shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingatkan mereka agar tidak menjauhi
 tempat tidur suami tanpa ada udzur menurut ukuran syari’at, seperti
 sakit yang keras. Bahkan haid bukan merupakan udzur untuk menjauhi
 tempat tidur suami. Sebab suami memiliki hak untuk mencumbui istrinya
 selain yang ditutupi kain bawah.
 
 Islam yang hanif adalah agama Allah yang kekal, menghendaki agar
 hubungan suami istri antara laki-laki dan wanita menjadi kuat, kekal
 dan mantap. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan kepada
 kita masalah-masalah yang bisa menyusupkan kelemahan dan keretakan
 dalam hubungan tersebut. Sebagaimana beliau Shallallahu ‘alaihi wa
 sallam juga telah memberikan batasan hak-hak kepada suami atas istri
 dan hak-hak istri atas suaminya, sehingga hubungan itu benar-benar
 menjadi harmonis.
 
 Diantara hak-hak suami atas istrinya adalah hak di tempat tidur. Ini
 merupakan hak suami dalam kaitannya dengan senggama. Sebenarnya hak ini
 merupakan hak persekutuan antara laki-laki dan wanita secara bersama-
 sama. Tapi adakalanya terjadi perselisihan antara suami dan istrinya,
 sehingga kadang-kadang menimbulkan pertengkaran dan keretakan. Dan,
 kadang-kadang suami menjauhi tempat yang ditempati istrinya karena
 hendak mencari ketenangan, sampai akhirnya keduanya berkumpul kembali
 di tempat tidur. Dalam keadaan seperti ini bisa jadi suami berusaha
 untuk memperbaiki keretakan itu dan berbaikan kembali dengan istrinya.
 Namun hati sang istri masih dikuasai syetan, sehingga dia tidak mau
 menerima keadaan ini, sehingga dia menolak ajakan suami untuk
 mengadakan hubungan suami istri. Dengan cara seperti itu, berarti sang
 istri telah masuk ke dalam laknat para malaikat, sementara dia tidak
 menyadarinya. Maka dengarkanlah hadits berikut ini, dari Abu Hurairah
 Radhiyallahu anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
 sallam bersabda.
 
 “Apabila seorang laki-laki mengajak istrinya ke atas tempat tidur,
 lalu dia (istri) tidak mau mendatanginya, lalu dia (suami) marah
 kepadanya malam itu, maka para malaikat melaknatnya hingga pagi hari”
 [2]
 
 Hal ini