Re: [assunnah] Zakat penghasilan 2,5% (Yusuf Qardhawi)

2006-08-02 Terurut Topik dhea s
assalamu alaikum warahmatullahi wa barakatuh
untuk temen-temen semua.

saya katakan tentang zakat profesi itu bukan hujatan kepada yusuf qardhawy.
sekali lagi bukan, silakan cermati baik-baik tulisan saya.
saya bahkan dalam milis ini, pernah menjelaskan bahwa yusuf qardhawy,
dengan kesalahan dan kebenarannya, dengan berbagai kritikan para ulama 
kepadanya, tidak ada yg menghukuminya ahli bid'ah, namun mengikuti cara-cara 
ahli bid'ah. Misalnya yusuf qardhawy dalam mengkritik kawan-kawan salafiyyin yg 
melakukan da'wah tauhid, dst

Saya pernah beri penjelasan 2 atau 3 kali.
Saya bahkan katakan bahwa dia juga anggota majma fiqh islamy
(ikatan ulama fiqh dunia islam), dimana ketuanya adalah
bin baaz (sewaktu ibn baaz masih hidup)
jadi, tolong, dalam membaca e-mail saya jangan tidak cermat. cermatlah.
dhea

(NB. tulisan ini juga mohon jangan difahami hujatan kepada bin baaz, karena 
saya tidak
menuliskannya Al-Syaikh Al-Fadhil Al-Allamah ibn Baaz).
==


Joy Rizki PD [EMAIL PROTECTED] wrote:
zubaedah zubair wrote:
 Assalamu'alaikum..

Wa'alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh

 saya adalah salah seorang muslimah yang selalu melihat tulisan-tulisan
 di Assunah, dan subhanalloh sangat membantu dalam mengambil landasan hukum..

 Tapi ada beberapa hal yang saya perhatikan, KENAPA assunah dengan
 mudahnya dan ringan sering kali menghujat saudara Muslim lain yang pasti
 mereka adalah Saudara Kita..

Kurang tepat kalau Ukhti mengatakan KENAPA Assunnah
karena pada kenyataanya bukan Assunnah nya
namun hanya sebagian kecial saudara kita saja
karena bagaimanapun juga manusia, termasuk saya
tidak terlepas dari cacat dan cela

Jadi kalau ada saudara kita yg menasihati terlihat:
1. ketus
2. keras
3. blak2an

Itu mah biasa, dan mohon maklum saja

Karena lebih banyak lagi kan, saudara kita yg menasihati dgn:
1. Ramah tamah
2. Halus
3. Penuh kasih sayang

Kumpulkan dan pisahkan saja email2 yg isinya ketus, keras, tidak ramah
dengan email2 yg isinya ramah, halus dan lembut
Insya Allah lebih banyak yg termasuk kategori kedua

Wallahu'alam

Dan masalah ketus, keras, dan cenderung tidak ramah
bukan hanya ada di Assunnah,
di luaran malah lebih banyak

Itu yang demo, bakar2an.
Walaupun katanya 'rapih', apa enggak merusak dakwah?
apakah mereka tidak keras, ketus kepada pemerintah Muslim sendiri

Mereka yg angkat lewat PEMILU,
e  malah mereka yg demo sendiri?!
kemana logika berpikirnya?

Bukankah DEMO itu justru cenderung lebih ingin show of ...
(memperlihatkan )
ujung2 malah susah menjaga hati dari RIYA (ingin dilihat),
dan SUM'AH (ingin didengar dong)
Padahal Riya termasuk syirik kecil

Kembali ...

Jadi kalau Ukhti kurang agak kurang sreg
dgn cara menasihatinya Ukhti Dhea
yaaa ... email Japri aja (seperti yg lain :D)

Kembali,
jadi bukan maslah Assunnah-nya
tetapi masalah sebagian kecil saudara kita saja
yg mungkin harus mengolah lagi cara nasihatnya (termasuk saya)

...

Sama kasusnya
ketika orang kafir melihat seorang Muslim yg berbuat kekerasan
apakah benar jika kemudian dia mengatakan
Kenapa ISLAM suka kekerasan?

Tentu salah kalau dikatakan ISLAM
krn hanya si pelaku sajalah yg salah
bukan ISLAM-nya

Kembali kemasalah 'Zakat' (pake kutip) 2.5%
kalau ada sebagian kecil saudara kita yg agak ketus menanggapi hal ini
mungkin mereka pernah berpengalaman menasihati langsung
beberapa saudara kita yg lain
yang begitu keukeuh tentang zakat 2.5% ini
Mereka yg eukeuh itu, enggak mempan dgn dalil dan banyak perkataan ulama
seakan-akan mereka hanya cukup dgn Syaikh Yusuf Qaradhawi saja
(beserta pemahaman murabbi-murabbi mereka tentu saja)

Padahal ini kan masalah yg sangat penting
dimana Zakat adalah rukun ISLAM ke-3
Tidak bisa dibiarkan kalau ada saudara kita yg salah paham tentangnya

 Kenapa kita selalu berkutat pada Perbedaan..??

Berkutat dalam perbedaan yg memang terjadi
adalah demi mencapai persatuan

Contoh:
-Ada yg qunut subuh terus menerus, yg bid'ah
-Ada yg tidak, sesuai sunnah

Inikan berbeda

Perlu kita berkutat didalam masalah ini
demi menghilangkan perbedaan krn bid'ah
demi tercapainya persatuan didalam Sunnah

Bukankah kita ingin mencapai persatuan???

Contoh:
-Ada yg niat Shalat dgn Ushalli ..., yg bid'ah
-Ada yg tidak, mengikuti Sunnah

Inikan perbedaaan

Kita perlu berkutat didalamnya
demi menghilangkan perbedaaan yg disebabkan krn bid'ah
untuk mencapai persatuan didalam Sunnah

Bukan kah kita ingin mencapai persatuan???

Maka salah lah orang yg mendakwahkan
Jangan bicarakan perbedaan, nanti akan memecah belah umat

Kalimat Ini sangat RANCU sekali
di awal kalimat, dia mengatakan Perbedaan
tapi di ujungnya, dia mengatakan seolah-olah umat dalam kondisi bersatu

Bersatu dimananya???

Justru kalau dia mau konsisiten dgn perkataanya sendiri
ketika dia mengakui adanya perbedaan
artinya dia mengakui juga bahwa umat ini tidak dalam kondisi bersatu
artinya umat ini sedang dalam kondisi berpecah belah alias berbeda

PERTANYAAN:
Lantas apa yg harus kita lalukan untuk menyatukannya?

Maka kita bicarakan 

Re: [assunnah] Zakat penghasilan 2,5% (Yusuf Qardhawi)

2006-08-02 Terurut Topik dhea s
assalamu alaikum warahmatullah
wadhuuh-wadhuh, ini bicaranya kemana-mana...
tema di subject, khan tentang zazakat profesi, kenapa pada bicara laen-laen

Gini dech:
untuk mengerucutkan bahasan, saya kasih point bahasan:
1. Apa pengertian zakat profesi?
2. Apa dalilnya?
3. Dimana aspek pendalilannya?
4. Apa nabi dan salafus shalih pernah mengamalkannya?
Dari ke-4 hal ini, kita akan bisa tahu.
nggak usah bicara kesana kemari yg bukan tema-nya

afwan
dhea
===


Chandraleka [EMAIL PROTECTED] wrote:
Wa'alaikum salam ...

Kita perlu ketahui bahwa untuk menuduh / mentakyin /melabeli seseorang itu
ahlul bid'ah, bukanlah perkara yang mudah. Orang tersebut harus mempunyai
ilmunya terlebih dahulu. Diantaranya harus tahu ciri - ciri ahlul bid'ah.
Dan bukan sekedar tahu ciri cirinya saja. Perlu pengetahuan yang dalam.
Nggak bisa sembarangan. Selanjutnya bila akan memberi label bahwa seseorang
itu ahlul bid'ah, maka harus menasehatinya dulu. Dan juga bukan sekali dua
kali saja menasehatinya. Ini pun perlu proses yang panjang lagi. Dan tidak
sembarangan.
Juga perlu diingat, bahwa seseorang yang terlihat melakukan perbuatan bid'ah
itu tidak bisa langsung dituduh dia itu ahlul bid'ah. Contoh yang sederhana,
bila ada seorang yang memukul bedug, maka apakah harus dituduh dia itu ahlul
bid'ah? Tentu saja tidak, tunggu dulu. Nggak bisa sembarangan. Kalau
sembarangan, bisa jadi ada jutaan ahlul bid'ah di negeri kita ini

Akhirnya, bila para ulama telah menjelaskan bahwa seseorang itu ahlul
bid'ah, maka barulah dikenakan konsekuensi konsekuensi sebagai ahlul bid'ah.
Diantaranya, tidak dijawab salamnya, dst.

Ya, dari sini pentingnya seseorang itu menuntut ilmu secara terus menerus.
Jadi tidak sembarangan menetapkan seseorang sebagai ahlul bid'ah.

Wassalamu'alaikum

Chandraleka
Independent IT Writer



- Original Message -
9. Re: Kenapa sih ..(was : Re: Zakat penghasilan 2,5% (Yusuf Qardhawi)
Posted by: Abii Umi [EMAIL PROTECTED]
Date: Sat Jul 29, 2006 6:29 am (PDT)

Assalamu'alikum

 cut

ustadz di almanhaj memiliki akhlak: tidak mau menjawab salam saudara
muslimnya yang ISlam tapi menurutnya dia ahli bidah. maka dalam akhlak ini
saya memilih tetap menjawab salamnya. karena dia adalah saudara muslim kita.
Soal bidah setelah kita cukup ilmu baru kita berdiskusi baik2 dengannya dan
memberinya nasihat. kalo belum kenal sudah tidak mau jawab salam, siapa yang
mau tertarik dengan Salafi?

Ustadz di Almanhaj melarang duduk2 dengan ahli bidah. kalo saya sebaliknya
jika ada ahli bidah justru kita duduk dan memberikan akhlak terbaik karena
dia adalah saudara muslim kita. jika dia simpati, tentu kita akan dengan
mudah menjelaskan paham salafi. dibandingkan dari awal sudah tidak simpati.

Ustadz di salafi menyuruh kita mengumumkan kepada khalayak ramai jika ada
saudara kita yang kita dituduh ahli bidah. masa bodoh hatinya terluka atau
tidak. yang penting orang2 tau akan kebidahannya. akibatnya apa? kita jadi
dimusuhi masyarakat. kalo saya lebih memilih jika cukup ilmu main ke
rumahnya bincang2 baik2 dan menjelaskan kebidahannya baik2. jika ia tak mau
hidayah itu milik Allah. kita hanya menyampaikan.

Bukankah kita mengenal 4 imam mazhab. dan akhlak mereka semua saling
menghargai. dan ilmu kita ini belum menyamai keempatnya bukan? jadi meniru
akhlak mereka menurut saya baik. bukankah imam malik, imam syafei juga
salaf? bukankah jika dari segi fiqih ada perbedaan kita harus saling
menghargai?
kecuali kita ini seperti Imam Syafei yang konon umur 8 tahun sudah hafidz
quran dan umur 15 tahun sudah hafal kitab imam Malik dan jadi guru agama..
Itupun imam Syafei memiliki akhlak yang baik.

Saya cocok dengan manhaj Salaf ini. Karena menurut saya sesuai dengan
Alquran dan Hadist bukhari dan muslim. hanya 3 akhlak di atas, saya masih
belum masuk. Menurut saya 3 akhlak di atas tidak sesuai dengan akhlak Nabi
Muhammad Sallallahu 'alaihi wassallam. mungkin ada sahabat atau ulama salaf
yang berakhlak demikian tapi yang jelas itu bukan akhlak Nabi Muhammad
Sallallahu 'alaihi wassallam.

Semoga Allah azza wajalla membuka pintu hati saya dan memberikan hidayahNya.
Amin.

Wassallam
Abii

-
Do you Yahoo!?
Everyone is raving about the  all-new Yahoo! Mail Beta.





Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [assunnah] Zakat penghasilan 2,5% (Yusuf Qardhawi) )

2006-08-02 Terurut Topik Herry
Afwan, kalo ana boleh ikutan sedikit..

Afwan juga Ukhti Dhea, mungkin ikhwah2 lain melihat dari tulisan ukht agak 
terkesan angkuh (bukan kasar). Nah, berhubung ini milis, dimana ikhwah2 disini 
jarang bertatap muka, maka mungkin ada baiknya, Ukht Dhea merubah bahasa yang 
biasa digunakan, agar ikhwah lain tidak merasa disepelekan oleh Ukhti.
Kalo yang sudah bertemu muka, mungkin bisa mengetahui profil dan kepribadian 
Ukht Dhea yang sebenarnya. Namun, bagi ikhwah2 yg belum, maka ditakutkan akan 
menimbulkan fitnah.
afwan, ini cuma usulan.
barakallahu fiik
wassalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..


- Original Message -
From: dhea s [EMAIL PROTECTED]
To: assunnah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, August 01, 2006 12:03 PM
Subject: Re: [assunnah] Zakat penghasilan 2,5% (Yusuf Qardhawi) )

 assalamu alaikum
  saya pengen jernihkan suasana, nih. anda-anda ini nggak faham kata-kata
 dhea.
  1. coba buka lagi e-mailnya dhea. Apakah dhe amenghujat yusuf
 qardhawi Tidak bukan??!!! Coba buka lagi, secara seksama. apakah dhea
 ngehujat yusuf qardhawy???
  wallahu a'lam
  dhea
  ===

 Abii Umi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Assalamu'alikum

 Saya juga masih baru belajar agama. Dan tertarik dengan manhaj Salafi ini
 karena setelah sering baca website www.almanhaj.or.id. dari segi akidah
 saya merasa memiliki kecocokan. karena pertama tertarik dengan Islam saya
 membaca kitab bukhari dan muslim serta terjemah Alquran. itu saja tiga
 buku yang saya punya.
 Tapi untuk pemahamannya saya masih ingin mencari metoda (manhaj) yang
 sesuai. Dan menurut saya salafi adalah manhaj dengan akidah yang sesuai
 dengan yang saya pahami tentang islam melalui kitab bukhari, muslim dan
 terjemahan Alquran.

 Walalupun demikian ada beberapa hal yang masih mengganjal hati saya
 tentang manhaj ini diluar aqidah yaitu segi akhlak. Banyak akhlak yang
 ditulis di milis atau di website almanhaj yang menurut saya itu akhlaknya
 sahabat bukan akhlak Nabi Muhammad Sallallahu 'alaihi wassallam. dan kalau
 ada pertentangan dua akhlak antara akhlak sahabat dan Nabi Muhammad
 Sallallahu 'alaihi wassallam manakah yang kita pilih?. Misalnya:

 ustadz di almanhaj memiliki akhlak: tidak mau menjawab salam saudara
 muslimnya yang ISlam tapi menurutnya dia ahli bidah. maka dalam akhlak ini
 saya memilih tetap menjawab salamnya. karena dia adalah saudara muslim
 kita. Soal bidah setelah kita cukup ilmu baru kita berdiskusi baik2
 dengannya dan memberinya nasihat. kalo belum kenal sudah tidak mau jawab
 salam, siapa yang mau tertarik dengan Salafi?

 Ustadz di Almanhaj melarang duduk2 dengan ahli bidah. kalo saya sebaliknya
 jika ada ahli bidah justru kita duduk dan memberikan akhlak terbaik karena
 dia adalah saudara muslim kita. jika dia simpati, tentu kita akan dengan
 mudah menjelaskan paham salafi. dibandingkan dari awal sudah tidak
 simpati.

 Ustadz di salafi menyuruh kita mengumumkan kepada khalayak ramai jika ada
 saudara kita yang kita dituduh ahli bidah. masa bodoh hatinya terluka atau
 tidak. yang penting orang2 tau akan kebidahannya. akibatnya apa? kita jadi
 dimusuhi masyarakat. kalo saya lebih memilih jika cukup ilmu main ke
 rumahnya bincang2 baik2 dan menjelaskan kebidahannya baik2. jika ia tak
 mau hidayah itu milik Allah. kita hanya menyampaikan.

 Bukankah kita mengenal 4 imam mazhab. dan akhlak mereka semua saling
 menghargai. dan ilmu kita ini belum menyamai keempatnya bukan? jadi meniru
 akhlak mereka menurut saya baik. bukankah imam malik, imam syafei juga
 salaf? bukankah jika dari segi fiqih ada perbedaan kita harus saling
 menghargai?
 kecuali kita ini seperti Imam Syafei yang konon umur 8 tahun sudah hafidz
 quran dan umur 15 tahun sudah hafal kitab imam Malik dan jadi guru agama..
 Itupun imam Syafei memiliki akhlak yang baik.

 Saya cocok dengan manhaj Salaf ini. Karena menurut saya sesuai dengan
 Alquran dan Hadist bukhari dan muslim. hanya 3 akhlak di atas, saya masih
 belum masuk. Menurut saya 3 akhlak di atas tidak sesuai dengan akhlak Nabi
 Muhammad Sallallahu 'alaihi wassallam. mungkin ada sahabat atau ulama
 salaf yang berakhlak demikian tapi yang jelas itu bukan akhlak Nabi
 Muhammad Sallallahu 'alaihi wassallam.

 Semoga Allah azza wajalla membuka pintu hati saya dan memberikan
 hidayahNya. Amin.

 Wassallam
 Abii

 Chandraleka [EMAIL PROTECTED] wrote: Wa'alaikum salam

 Alhamdulillah ukhti telah memanfaatkan milis ini untuk membantu dalam
 mengambil landasan hukum. Insya Allah milis ini cukup ilmiyah, karena apa
 yang disampaikan semaksimal mungkin disertai alasan / argument baik dengan
 ayat Al Qur'an, hadits atau fatwa ulama berdasar cara beragamanya para
 shahabat. Ikut cara pemahamannya para shahabat. Bukan cara yang lain.
 Ukhti
 bisa belajar banyak dari milis ini ...

 Milis ini milis umum dan terbuka buat siapa saja. Dalam artian siapa saja
 bisa join disini. Maka dari itu kita bisa menjumpai orang orang yang
 berbeda
 tipikalnya, berbeda karakternya. Kalau asalnya dari Yogya atau Solo

RE: [assunnah] Zakat penghasilan 2,5% (Yusuf Qardhawi) )

2006-08-02 Terurut Topik Abu Ishaak
Assalamu'alaykum warahmatulLaah wabarakaatuh,

Saya sangat setuju sekali akhiy, diskusi seputar milis akan lebih Indah jika
setiap anggota mempunyai sifat rendah hati, mengingat setiap kita itu
berbeda, jika ada hal yang sedikit mencolok untuk di koreksi, didebat dan
atau dikomentari, sebaiknya jauhkan dulu sifat yang mengundang amarah bahkan
fitnah, jika sudah kebiasaan, sepertinya kita bisa menahan dulu sampai
menemukan titik logis untuk memposting dengan penuh hikmah, sebagaimana kita
pun jika berhadapan langsung dengan yang lain dan mengundang amarah, akan
lebih bijak jika menahannya dengan cara diam, kemudian jika hati sudah
tenang barulah mengungkapkan uneg-uneg, insyaAllah itu jalan terbaik...
Wallaahu a'lamu bisShawwab
Inipun sekedar usulan

Wassalamu'alaykum warahmatulLaah wabarakaatuh, 

-Original Message-
From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Herry
Sent: Wednesday, August 02, 2006 8:24 AM
To: assunnah@yahoogroups.com
Subject: Re: [assunnah] Zakat penghasilan 2,5% (Yusuf Qardhawi) )

Afwan, kalo ana boleh ikutan sedikit..

Afwan juga Ukhti Dhea, mungkin ikhwah2 lain melihat dari tulisan ukht agak
terkesan angkuh (bukan kasar). Nah, berhubung ini milis, dimana ikhwah2
disini jarang bertatap muka, maka mungkin ada baiknya, Ukht Dhea merubah
bahasa yang biasa digunakan, agar ikhwah lain tidak merasa disepelekan oleh
Ukhti.
Kalo yang sudah bertemu muka, mungkin bisa mengetahui profil dan kepribadian
Ukht Dhea yang sebenarnya. Namun, bagi ikhwah2 yg belum, maka ditakutkan
akan menimbulkan fitnah.
afwan, ini cuma usulan.
barakallahu fiik
wassalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..


- Original Message -
From: dhea s [EMAIL PROTECTED]
To: assunnah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, August 01, 2006 12:03 PM
Subject: Re: [assunnah] Zakat penghasilan 2,5% (Yusuf Qardhawi) )

 assalamu alaikum
  saya pengen jernihkan suasana, nih. anda-anda ini nggak faham kata-kata
 dhea.
  1. coba buka lagi e-mailnya dhea. Apakah dhe amenghujat yusuf
 qardhawi Tidak bukan??!!! Coba buka lagi, secara seksama. apakah dhea
 ngehujat yusuf qardhawy???
  wallahu a'lam
  dhea
  ===

__
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 




Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [assunnah] Zakat penghasilan 2,5% (Yusuf Qardhawi) )

2006-08-01 Terurut Topik dhea s
assalamu alaikum
  saya pengen jernihkan suasana, nih. anda-anda ini nggak faham kata-kata dhea.
  1. coba buka lagi e-mailnya dhea. Apakah dhe amenghujat yusuf qardhawi 
Tidak bukan??!!! Coba buka lagi, secara seksama. apakah dhea ngehujat yusuf 
qardhawy???
  wallahu a'lam
  dhea
  ===

Abii Umi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Assalamu'alikum

Saya juga masih baru belajar agama. Dan tertarik dengan manhaj Salafi ini 
karena setelah sering baca website www.almanhaj.or.id. dari segi akidah saya 
merasa memiliki kecocokan. karena pertama tertarik dengan Islam saya membaca 
kitab bukhari dan muslim serta terjemah Alquran. itu saja tiga buku yang saya 
punya.
Tapi untuk pemahamannya saya masih ingin mencari metoda (manhaj) yang sesuai. 
Dan menurut saya salafi adalah manhaj dengan akidah yang sesuai dengan yang 
saya pahami tentang islam melalui kitab bukhari, muslim dan terjemahan Alquran.

Walalupun demikian ada beberapa hal yang masih mengganjal hati saya tentang 
manhaj ini diluar aqidah yaitu segi akhlak. Banyak akhlak yang ditulis di milis 
atau di website almanhaj yang menurut saya itu akhlaknya sahabat bukan akhlak 
Nabi Muhammad Sallallahu 'alaihi wassallam. dan kalau ada pertentangan dua 
akhlak antara akhlak sahabat dan Nabi Muhammad Sallallahu 'alaihi wassallam 
manakah yang kita pilih?. Misalnya:

ustadz di almanhaj memiliki akhlak: tidak mau menjawab salam saudara muslimnya 
yang ISlam tapi menurutnya dia ahli bidah. maka dalam akhlak ini saya memilih 
tetap menjawab salamnya. karena dia adalah saudara muslim kita. Soal bidah 
setelah kita cukup ilmu baru kita berdiskusi baik2 dengannya dan memberinya 
nasihat. kalo belum kenal sudah tidak mau jawab salam, siapa yang mau tertarik 
dengan Salafi?

Ustadz di Almanhaj melarang duduk2 dengan ahli bidah. kalo saya sebaliknya jika 
ada ahli bidah justru kita duduk dan memberikan akhlak terbaik karena dia 
adalah saudara muslim kita. jika dia simpati, tentu kita akan dengan mudah 
menjelaskan paham salafi. dibandingkan dari awal sudah tidak simpati.

Ustadz di salafi menyuruh kita mengumumkan kepada khalayak ramai jika ada 
saudara kita yang kita dituduh ahli bidah. masa bodoh hatinya terluka atau 
tidak. yang penting orang2 tau akan kebidahannya. akibatnya apa? kita jadi 
dimusuhi masyarakat. kalo saya lebih memilih jika cukup ilmu main ke rumahnya 
bincang2 baik2 dan menjelaskan kebidahannya baik2. jika ia tak mau hidayah itu 
milik Allah. kita hanya menyampaikan.

Bukankah kita mengenal 4 imam mazhab. dan akhlak mereka semua saling 
menghargai. dan ilmu kita ini belum menyamai keempatnya bukan? jadi meniru 
akhlak mereka menurut saya baik. bukankah imam malik, imam syafei juga salaf? 
bukankah jika dari segi fiqih ada perbedaan kita harus saling menghargai?
kecuali kita ini seperti Imam Syafei yang konon umur 8 tahun sudah hafidz quran 
dan umur 15 tahun sudah hafal kitab imam Malik dan jadi guru agama.. Itupun 
imam Syafei memiliki akhlak yang baik.

Saya cocok dengan manhaj Salaf ini. Karena menurut saya sesuai dengan Alquran 
dan Hadist bukhari dan muslim. hanya 3 akhlak di atas, saya masih belum masuk. 
Menurut saya 3 akhlak di atas tidak sesuai dengan akhlak Nabi Muhammad 
Sallallahu 'alaihi wassallam. mungkin ada sahabat atau ulama salaf yang 
berakhlak demikian tapi yang jelas itu bukan akhlak Nabi Muhammad Sallallahu 
'alaihi wassallam.

Semoga Allah azza wajalla membuka pintu hati saya dan memberikan hidayahNya. 
Amin.

Wassallam
Abii

Chandraleka [EMAIL PROTECTED] wrote: Wa'alaikum salam

Alhamdulillah ukhti telah memanfaatkan milis ini untuk membantu dalam
mengambil landasan hukum. Insya Allah milis ini cukup ilmiyah, karena apa
yang disampaikan semaksimal mungkin disertai alasan / argument baik dengan
ayat Al Qur'an, hadits atau fatwa ulama berdasar cara beragamanya para
shahabat. Ikut cara pemahamannya para shahabat. Bukan cara yang lain. Ukhti
bisa belajar banyak dari milis ini ...

Milis ini milis umum dan terbuka buat siapa saja. Dalam artian siapa saja
bisa join disini. Maka dari itu kita bisa menjumpai orang orang yang berbeda
tipikalnya, berbeda karakternya. Kalau asalnya dari Yogya atau Solo, mungkin
orangnya halus dan lemah lembut. Kalau asalnya dari Medan mungkin orangnya
tegas. Dst. Dan yang ikut milis ini bukan cuma dari Indonesia, tetapi juga
dari luar negeri.
Kemudian, ada juga yang join dengan latar belakang pendidikan bermacam
macam. Ada yang S1, S2, S3, SMA, D3, dll. Ada yang pandai menulis dan ada
yang tidak. Yang pandai menulis bisa lebih tepat memilih rangkaian kata kata
yang dituliskan. Ada juga yang terbiasa ikut milis dan ada yang masih baru
kenal internet. Yang baru kenal internet bisa salah faham ini postingan
siapa dan bingung cara mereply yang baik.
Semua ini berpengaruh ke cara penyampaiannya dalam menanggapi suatu
postingan...

Ketika ada seseorang yang sepertinya menghujat, kenapa kita tidak berbaik
sangka saja bahwa maksudnya itu menasehati. Tinggal dilihat saja
argumentasinya itu kuat atau tidak. 

Re: [assunnah] Zakat penghasilan 2,5% (Yusuf Qardhawi)

2006-07-28 Terurut Topik Faidzin Firdhaus
Assalamualaikum warahmatullah

 Tapi ada beberapa hal yang saya perhatikan, KENAPA assunah dengan
 mudahnya dan ringan sering kali menghujat saudara Muslim lain yang pasti
 mereka adalah Saudara Kita..

Maaf ukhti, tapi sepertinya perilaku sebagian dari orang yang mengirim imel ke 
assunnah tidak bisa dijadikan parameter perilaku keseluruhannya. Lalu mengapa 
ukhti menjudge assunnah dengan mudahnya menghujat saudara Muslim lain. 
Siapakah assunnah yang Anti maksud di sini? Apakah saya (ge-er amat), apakah 
akh Azhar, akh Indrawan? Saudara dhea s? Atau moderator?

Itu pun kalau benar yang ditulis Saudara dhea s adalah penghujatan terhadap 
saudara Muslim (dlm hal ini Yusuf Al Qaradhawy).

 dhea s [EMAIL PROTECTED] wrote:
 assalamu alaikum
...
 2. moso, mau ke wc saja nabi ngajarin gimana
 fiqhnya, terus masalah zakat ada yg kelewat???!!!
 nggak mungkin khan. Apalagi jika baru muncul setelah
 kedoktoran yusuf  qardhawy, tambah ngawur lagi.

Perhatikan kalimat di atas. Mengapa di anggap menghujat? Apakah karena ada 
kata-kata wc? Apakah karena ada tanda ???!!!? Apakah karena ada kata-kata 
ngawur? Apakah karena Yusuf Al Qaradhawy-nya gak pake huruf kapital?
Sepertinya, tidak ada dari kata-kata dhea s itu yang menghujat (pribadi) Yusuf 
Al Qaradhawy secara khusus.
Ketika orang-orang tarbiyah (singkatnya PKS lah) mengkomentari pemerintahan 
SBY lebih banyak daripada komentar anggota milis assunnah terhadap Yusuf Al 
Qaradhawy, kenapa mereka tidak sadar bahwa mereka sedang mencela dan menghujat 
(saya memakai terminologi mereka) saudara sesama muslim (dengan dalih amar 
ma'ruf nahi munkar).
Kalau dikatakan bahwa sby yang bukan 'ulama itu lebih layak untuk dikomentari 
daripada Yusuf Al Qaradhawy, tetap saja hal itu tidak menghilangkan status sby 
sebagai saudara sesama muslim kita. Terlebih lagi status beliau sebagai 
penguasa negeri ini di mana urusan umat berkumpul pada beliau.

Taruhlah, mungkin saudara dhea s memang bersalah karena tidak membuat perincian 
kesalahan Yusuf Al Qaradhawy dalam hal zakat ini. Tapi setidaknya ukhti bisa 
search di arsip milis untuk mengetahui kesalahan Yusuf Al Qaradhawy dalam 
masalah ini (dan masalah2 lain). Sehingga Anti bisa memahami bahwa mungkin Sdr 
dhea menganggap kesalahan Yusuf Al Qaradhawy sebagai kesalahan yang 'telah 
diketahui bersama' sehingga tidak perlu diulang pembahasannya lagi.

 Saya tidak tau pasti apakah memang Yusuf Qardhawi salah atau benar,
 karena saya tidak memiliki kemampuan sejauh itu...

Sebenarnya yang Anti bela itu apakah pribadi Yusuf Al Qaradhawy-nya atau 
pendapatnya? Kalau pribadinya, sebenarnya beliau tidak dicela di sini. Namun 
kalau pendapatnya, sungguh aneh, karena Anti belum memahami kuat/lemahnya 
pendapatnya tapi sudah berani membela (takutnya ntar jatuh ke taqlid, ukht)

 Yang saya pahami, bukankah kita harus menjaga Adab bergaul/berinteraksi
 dengan sesama Muslim, dan yang saya tau, bahwa Yusuf Qardhawi mau-tidak
 mau, suka-tidak suka, diakui oleh sebagian orang sebagai Ulama, tapi
 bukankah kita harus menjaga Silaturahim dengan seluruh umat Muslim apapun
 Manhaj nya? Dan tetap menjaga Adab berinteraksi dengan beliau karena
 beliau adalah tetap sebagai Ulama?

Kalau masalah diakui sebagai ulama oleh sebagian orang, Gus Dur juga diakui 
oleh sebagian orang sebagai ulama. Tapi ketika ada tulisan yang mencelanya, 
kenapa Anti tidak mengingatkan kami akan adab menjaga silaturahim dengan ulama?
Silaturahim, memang harus terjalin. Namun bukan berarti harus bertoleransi 
dalam hal yang diperselisihkan. Kalau memang ada perselisihan, maka sikap yang 
paling tepat adalah saling menasihati (bukan bertoleransi).

 Kita sering mengaku bahwa kita adalah yang paling Shahih

Sikap yang benar bagi penuntut ilmu (terutama yang masih kecil-kecilan kayak 
saya) adalah mengungkapkan dalil yang memang paling shahih MENURUT para ulama 
Ahlussunnah. Tidak ada yang berhak untuk menilai paling shahih atau tidak 
kecuali para ulama yang memang mengetahui.

 karena kita
 sebagai generasi Salaf,

Sepertinya tidak ada anggota milis ini yang mengaku sebagai generasi salaf. 
Kalau ada yang mengaku seperti itu berarti dia belum tahu.
Kita hanya berusaha mencontoh generasi salaf (i.e. Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam dan para shahabatnya radhiyallahu anhum, tabiin dan 
tabiuttabiin rahimahumullah). Karena 'hanya berusaha' maka besar kemungkinan 
dalam banyak hal kita akan meleset.

 namun saya jadi berfikir, jangan-jangan Salaf
 hanya Merk/Bungkus tetapi akhlak dan Manhaj yang dijalankan terkadang
 tidak bercermin pada Rasulullah..

Saya kira tidak ada satu pun anggota milis ini yang mampu berkata sebagai 
representasi manhaj salaf. Tidak ada yang berhak berbicara atas nama manhaj 
salaf kecuali Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para shahabatnya 
radhiyallahu anhum, tabiin dan tabiuttabiin rahimahumullah. Karena mereka telah 
tiada, maka wakil mereka adalah para ulama ahlussunnah.
Maka wajarlah kalau anggota milis ini masih banyak cacat celanya 

Re: [assunnah] Zakat penghasilan 2,5% (Yusuf Qardhawi)

2006-07-27 Terurut Topik Joy Rizki PD
zubaedah zubair wrote:
 Assalamu'alaikum..

Wa'alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh

 saya adalah salah seorang muslimah yang selalu melihat tulisan-tulisan 
 di Assunah, dan subhanalloh sangat membantu dalam mengambil landasan hukum..
 
 Tapi ada beberapa hal yang saya perhatikan, KENAPA assunah dengan 
 mudahnya dan ringan sering kali menghujat saudara Muslim lain yang pasti 
 mereka adalah Saudara Kita..

Kurang tepat kalau Ukhti mengatakan KENAPA Assunnah
karena pada kenyataanya bukan Assunnah nya
namun hanya sebagian kecial saudara kita saja
karena bagaimanapun juga manusia, termasuk saya
tidak terlepas dari cacat dan cela

Jadi kalau ada saudara kita yg menasihati terlihat:
1. ketus
2. keras
3. blak2an

Itu mah biasa, dan mohon maklum saja

Karena lebih banyak lagi kan, saudara kita yg menasihati dgn:
1. Ramah tamah
2. Halus
3. Penuh kasih sayang

Kumpulkan dan pisahkan saja email2 yg isinya ketus, keras, tidak ramah
dengan email2 yg isinya ramah, halus dan lembut
Insya Allah lebih banyak yg termasuk kategori kedua

Wallahu'alam

Dan masalah ketus, keras, dan cenderung tidak ramah
bukan hanya ada di Assunnah,
di luaran malah lebih banyak

Itu yang demo, bakar2an.
Walaupun katanya 'rapih', apa enggak merusak dakwah?
apakah mereka tidak keras, ketus kepada pemerintah Muslim sendiri

Mereka yg angkat lewat PEMILU,
e  malah mereka yg demo sendiri?!
kemana logika berpikirnya?

Bukankah DEMO itu justru cenderung lebih ingin show of ... 
(memperlihatkan )
ujung2 malah susah menjaga hati dari RIYA (ingin dilihat),
dan SUM'AH (ingin didengar dong)
Padahal Riya termasuk syirik kecil

Kembali ...

Jadi kalau Ukhti kurang agak kurang sreg
dgn cara menasihatinya Ukhti Dhea
yaaa ... email Japri aja (seperti yg lain :D)

Kembali,
jadi bukan maslah Assunnah-nya
tetapi masalah sebagian kecil saudara kita saja
yg mungkin harus mengolah lagi cara nasihatnya (termasuk saya)

...

Sama kasusnya
ketika orang kafir melihat seorang Muslim yg berbuat kekerasan
apakah benar jika kemudian dia mengatakan
Kenapa ISLAM suka kekerasan?

Tentu salah kalau dikatakan ISLAM
krn hanya si pelaku sajalah yg salah
bukan ISLAM-nya

Kembali kemasalah 'Zakat' (pake kutip) 2.5%
kalau ada sebagian kecil saudara kita yg agak ketus menanggapi hal ini
mungkin mereka pernah berpengalaman menasihati langsung
beberapa saudara kita yg lain
yang begitu keukeuh tentang zakat 2.5% ini
Mereka yg eukeuh itu, enggak mempan dgn dalil dan banyak perkataan ulama
seakan-akan mereka hanya cukup dgn Syaikh Yusuf Qaradhawi saja
(beserta pemahaman murabbi-murabbi mereka tentu saja)

Padahal ini kan masalah yg sangat penting
dimana Zakat adalah rukun ISLAM ke-3
Tidak bisa dibiarkan kalau ada saudara kita yg salah paham tentangnya

 Kenapa kita selalu berkutat pada Perbedaan..??

Berkutat dalam perbedaan yg memang terjadi
adalah demi mencapai persatuan

Contoh:
-Ada yg qunut subuh terus menerus, yg bid'ah
-Ada yg tidak, sesuai sunnah

Inikan berbeda

Perlu kita berkutat didalam masalah ini
demi menghilangkan perbedaan krn bid'ah
demi tercapainya persatuan didalam Sunnah

Bukankah kita ingin mencapai persatuan???

Contoh:
-Ada yg niat Shalat dgn Ushalli ..., yg bid'ah
-Ada yg tidak, mengikuti Sunnah

Inikan perbedaaan

Kita perlu berkutat didalamnya
demi menghilangkan perbedaaan yg disebabkan krn bid'ah
untuk mencapai persatuan didalam Sunnah

Bukan kah kita ingin mencapai persatuan???

Maka salah lah orang yg mendakwahkan
Jangan bicarakan perbedaan, nanti akan memecah belah umat

Kalimat Ini sangat RANCU sekali
di awal kalimat, dia mengatakan Perbedaan
tapi di ujungnya, dia mengatakan seolah-olah umat dalam kondisi bersatu

Bersatu dimananya???

Justru kalau dia mau konsisiten dgn perkataanya sendiri
ketika dia mengakui adanya perbedaan
artinya dia mengakui juga bahwa umat ini tidak dalam kondisi bersatu
artinya umat ini sedang dalam kondisi berpecah belah alias berbeda

PERTANYAAN:
Lantas apa yg harus kita lalukan untuk menyatukannya?

Maka kita bicarakan perbedaan2 yg ada
(yg disebabkan krn bid'ah dan kebodohan)
lalu menghilangkannya untuk mencapai kesatuan pemahaman
dan mencapai persatuan umat diatas Sunnah

Sebaliknya, justru perkataan
Jangan kita bicarakan perbedaan, nanti akan memecah belah
adalah perkataan YANG MEMECAH BELAH itu sendiri

artinya, orang yg mengatakan ini, akan membiarakan adanya;
-orang yg qunut subuh terus menerus dalam bid'ah
-orang yg niat dgn shalat dgn Ushalli ..
-orang yg tahlilan
-dan macem2 bid'ah lainnya yg jumlahnya ratusan, mungkin ribuan

Perkataan ini artinya membiarkan ribuan perbedaan
dan ribuan perpecahan dalam umat
Maka dimana persatuannya?

Justru perkataannya dia
malah membiarkan perpecahan yg memang sudah terjadi

Jadi perkataan tersebut
sebenarnya, tanpa sadar, adalah seperti 'Maling teriak Maling'

Mungkin persatuan yg dia maksud adalah
persatuan demi menyongsong 2009 sembilan
itu saja :D

 Kenapa dalam millist ini, Tidak ada seorang pun yang pernah membahas 
 Kedhzoliman YAHUDI LAKNATULLAH ISRAEL 

RE: [assunnah] Zakat penghasilan 2,5% (Yusuf Qardhawi)

2006-07-27 Terurut Topik Azhar Kuntoaji
Assalamu'alaikum warohmatulloh

Mungkin jika saya bisa menarik kesimpulan:

Penggunaan bahasa yang baik, tepat, tapi tetap tegas.

Saya suka sekali dengan kalimat2 dan nasihat2 dari ustadz2 yg sering
saya ikuti kajiannya (seperti Ust Mudrika Ilyas, dan Ust Muhtarom).
Santun, namun tegas. Dan saya sependapat bahwa semestinya kita mendekati
(dalam arti menda'wahi/memberi pemahaman yg haq) kepada saudara2 kita.
Gak peduli dia nahdliyin, haroki atau apapun. Kalo bukan kita, memang
siapa lagi yg bisa membenahi aqidah saudara2 kita?

Lain halnya kalau mereka tetep 'ndablek' (tidak menerima). Tapi sikap
penolakan mereka terhadap kita, semestinya bukan jadi pembenaran untuk
kita menjauh (dalam arti yg sebenarnya) dari mereka.

Btw, ikhwah yg bermanhaj salaf, setau saya, orangnya lembut2. bersyukur
sekali saya memiliki saudara seperti itu.

Wassalamu'alaikum warohmatulloh



From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of zubaedah zubair
Sent: Wednesday, July 26, 2006 12:53 PM
To: assunnah@yahoogroups.com
Subject: Re: [assunnah] Zakat penghasilan 2,5% (Yusuf Qardhawi)

Assalamu'alaikum..

saya adalah salah seorang muslimah yang selalu melihat tulisan-tulisan
di Assunah, dan subhanalloh sangat membantu dalam mengambil landasan
hukum..

Tapi ada beberapa hal yang saya perhatikan, KENAPA assunah dengan
mudahnya dan ringan sering kali menghujat saudara Muslim lain yang pasti
mereka adalah Saudara Kita..

 dhea s [EMAIL PROTECTED] mailto:dzhea%40yahoo.com  wrote:
 assalamu alaikum
 1. zakat itu rukun islam, bukan sekedar masalah
 fiqih biasa. Inget itu. jadi jangan sembarangan
 ngarang fiqh sendiri dengan dalih ijtihad
 2. moso, mau ke wc saja nabi ngajarin gimana
 fiqhnya, terus masalah zakat ada yg kelewat???!!!
 nggak mungkin khan. Apalagi jika baru muncul setelah
 kedoktoran yusuf qardhawy, tambah ngawur lagi.




Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [assunnah] Zakat penghasilan 2,5% (Yusuf Qardhawi)

2006-07-27 Terurut Topik yusuf
Assalamualikum Warrohmatullohi Wabarokatuh

Membaca email Sdr Rizki, saya jadi tertarik untuk komentar.

Milis assunah sangat membantu Dan bermanfaat secara pribadi bg saya karena
di dunia luar (masyarakat umum) sulit sekali mencari penjelasan suatu
masalah secara detail dengan Nash Nash yang shahih (dari buku, kadang saya
sulit mengenal mana penulis yang benar atau tidak dengan sunnah krn maraknya
aliran2 yang gak jelas di Indonesia- kecuali Ada rekomendasi). Saya senang
makin banyak pertanyaan dari anggota milis ternyata makin banyak yang belum
saya tahu Dan diamalkan.

Sesuai dengan aturan di milis assunah, sebaiknya Kita menjalankan aturan Dan
etika milis Dan lebih berhati-hati lagi dalam menulis opini, artikel atw
menjawab pertanyaan karena mayoritas anggota milis dah percaya/akrab dengan
sesama anggota milis satu sama lain

Kesimpulannya, saya sependapat dengan penjelasan yang diuraikan rinci oleh
Sdr Rizki terhadap komentar/kesanksian salah satu sdr Kita.

Mari semua introspeksi Dan perbaiki diri, keep the faith on Al-Quran 
As-Sunnah.

Wassaalamu'alaikum Warrohmatullohi Wabarokatuh

Yusuf
Cbn


---Original Message---
From: Joy Rizki PD
Date: 07/27/06 19:17:08
To: assunnah@yahoogroups.com
Subject: Re: [assunnah] Zakat penghasilan 2,5% (Yusuf Qardhawi)

Zubaedah zubair wrote:
 Assalamu'alaikum..

Wa'alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh

 saya adalah salah seorang muslimah yang selalu melihat tulisan-tulisan
 di Assunah, dan subhanalloh sangat membantu dalam mengambil landasan hukum

 Tapi Ada beberapa hal yang saya perhatikan, KENAPA assunah dengan
 mudahnya dan ringan sering kali menghujat saudara Muslim lain yang pasti
 mereka adalah Saudara Kita..





Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [assunnah] Zakat penghasilan 2,5% (Yusuf Qardhawi)

2006-07-27 Terurut Topik abu
Assalaamu'alaikum,

saya dukung pernyataan ibu zubaedah, selama ini saya banyak mengambil manfaat 
dari mailing list ini, meski kadang 'gerah' juga lihat fenomena seperti yang 
ibu zubaedah ungkapkan.

Oh iya, cerita aja, dekat rumah saya ada ustadz yang biasa kerja di Saudi, dan 
pernah menjadi murid dari beberapa ulama bermanhaj salaf seperti, syaikh bin 
baz, syaikh Utsaimin, dll. tapi subhanaLLah, yang saya amati sangat berbeda 
dengan 'style' nya beberapa penuntut ilmu yang membuat 'gerah' ibu zubaedah 
tadi. mudah-mudahan dengan semakin bertambahnya ilmu kita akan semakin bijak 
melihat begitu banyak persoalan kaum muslimin dewasa ini.

Wassalaamu'alaikum.



On 7/26/06, zubaedah zubair [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamu'alaikum..

 saya adalah salah seorang muslimah yang selalu melihat tulisan-tulisan di
 Assunah, dan subhanalloh sangat membantu dalam mengambil landasan hukum..

 Tapi ada beberapa hal yang saya perhatikan, KENAPA assunah dengan mudahnya
 dan ringan sering kali menghujat saudara Muslim lain yang pasti mereka
 adalah Saudara Kita..

  dhea s [EMAIL PROTECTED] wrote:
  assalamu alaikum
  1. zakat itu rukun islam, bukan sekedar masalah
  fiqih biasa. Inget itu.  jadi jangan sembarangan
  ngarang fiqh sendiri dengan dalih ijtihad
  2. moso, mau ke wc saja nabi ngajarin gimana
  fiqhnya, terus masalah zakat ada yg kelewat???!!!
  nggak mungkin khan. Apalagi jika baru muncul setelah
  kedoktoran yusuf  qardhawy, tambah ngawur lagi.

 Saya tidak tau pasti apakah memang Yusuf Qardhawi salah atau benar, karena
 saya tidak memiliki kemampuan sejauh itu..
 Yang saya pahami, bukankah kita harus menjaga Adab bergaul/berinteraksi
 dengan sesama Muslim, dan yang saya tau, bahwa Yusuf Qardhawi mau-tidak mau,
 suka-tidak suka, diakui oleh sebagian orang sebagai Ulama, tapi bukankah
 kita harus menjaga Silaturahim dengan seluruh umat Muslim apapun Manhaj nya?
 Dan tetap menjaga Adab berinteraksi dengan beliau karena beliau adalah tetap
 sebagai Ulama?

 Kita sering mengaku bahwa kita adalah yang paling Shahih karena kita
 sebagai generasi Salaf, namun saya jadi berfikir, jangan-jangan Salaf
 hanya Merk/Bungkus tetapi akhlak dan Manhaj yang dijalankan terkadang tidak
 bercermin pada Rasulullah..

 Kenapa kita selalu berkutat pada Perbedaan..??
 Kenapa dalam millist ini, Tidak ada seorang pun yang pernah membahas
 Kedhzoliman YAHUDI LAKNATULLAH ISRAEL terhadap saudara2 kita di Palestina
 dan Lebanon..Dan apa yang bisa kita perbuat untuk membantu mereka?? Mungkin
 anda langsung menbak bahwa saya adalah bagian dari orang PKS.. Saya hanyalah
 seorang Muslimah yang ingin menjadi seorang Muslimah dari mana pun sumber
 nya, selama itu Shahih.. Maka dari itu saya tetap ikut Assunah untuk
 mendapatkan Dalil-dalil..
 Tapi saya GERAH melihat saudara2 saya menghina Saudara2 saya yang lain..

 Karena jika musuh-musuh bersama kita (para yahudi dan Kafir lain) membaca
 Millist ini, dan melihat perpecahan ini, meraka pasti akan senang..

 Dan satu yang saya pahami.. Saya akan coba melakukan apa yang bisa saya
 lakukan untuk memperbaiki keadaan..
 dibanding hanya Ribut dalam tataran Teori dan tidak Terjun dalam Realita
 Kehidupan, yang begitu banyak Kedhozilam yang dapat kita Luruskan..

 Dan jika kita tetap Keras seperti ini.. Bagaimana orang yang tidak paham
 islam akan Tertarik untuk memperlajari Islam.. Karena mereka Takut duluan
 membaca Statement2 di Assunah...


  berarti orang sebelum yusuf qardhawi jadi  doktor
  pada berdosa, sebab kagak bayar zakat profesi,
  semisal Imam ibn  hajar al-asqalani (qadhi), dan
  len-laen.
  wallahu a'lam
  
 
 
  Ina (Pri-Ti) [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Wa'alaikum salam,
  Terima kasih atas balasan e-mail pertanyaan saya..
  tapi saya malah bingung...mana yang benar...
  selama ini setahu saya, saya mengeluarkan 2,5 % dari
  gaji kotor bulanan
  saya
  agar yang saya makan bersih.. (zakat adalah
  pembersih)
  tolong teman-2 yang tahu bisa bantu saya...
  trims,
  Wassalam
  ina





Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [assunnah] Zakat penghasilan 2,5% (Yusuf Qardhawi)

2006-07-27 Terurut Topik Mutaqin Hasan
Assalamu'alaikum wrwb

Saya pun sependapat juga dengan Ibu Zubaedah. Saya kira sebagian besar dari 
orang2 yang mengaku manhaj salaf jika menasehati, atau menulis sesuatu tentang 
manhaj lain, ujung2nya adalah menghakimi. Maaf lho, ini pendapat saya karena 
apa yang saya alami memang demikian. Sampai2 sahabat saya yang baru ikut2an 
mengkaji tentang Islam dan hadir pada suatu diskusi dimana ada pembicara yang 
katanya bermanhaj salaf pun lagnsung bingung, apa benar Islam mengajarkan amar 
ma'ruf nahi mungkar macam begini. Maaf lho yaaa... saya bukan cerita negatif 
tentang orang yang bermanhaj salaf. Banyak hal yang baik yang dapat kita ambil 
dari mreka, dari antum semua. Tapi KEBANYAKAN. SEKALI LAGI KEBANYAKAN 
caranya sangat tidak apik. sangat tidak bijak.

Wassalam


On 7/27/06, abu [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalaamu'alaikum,

 saya dukung pernyataan ibu zubaedah, selama ini saya banyak mengambil
 manfaat dari mailing list ini, meski kadang 'gerah' juga lihat fenomena
 seperti yang ibu zubaedah ungkapkan.

 Oh iya, cerita aja, dekat rumah saya ada ustadz yang biasa kerja di Saudi,
 dan pernah menjadi murid dari beberapa ulama bermanhaj salaf seperti, syaikh
 bin baz, syaikh Utsaimin, dll. tapi subhanaLLah, yang saya amati sangat
 berbeda dengan 'style' nya beberapa penuntut ilmu yang membuat 'gerah' ibu
 zubaedah tadi. mudah-mudahan dengan semakin bertambahnya ilmu kita akan
 semakin bijak melihat begitu banyak persoalan kaum muslimin dewasa ini.

 Wassalaamu'alaikum.



 On 7/26/06, zubaedah zubair [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Assalamu'alaikum..
 
  saya adalah salah seorang muslimah yang selalu melihat tulisan-tulisan
 di
  Assunah, dan subhanalloh sangat membantu dalam mengambil landasan
 hukum..
 
  Tapi ada beberapa hal yang saya perhatikan, KENAPA assunah dengan
 mudahnya
  dan ringan sering kali menghujat saudara Muslim lain yang pasti mereka
  adalah Saudara Kita..
 
   dhea s [EMAIL PROTECTED] wrote:
   assalamu alaikum
   1. zakat itu rukun islam, bukan sekedar masalah
   fiqih biasa. Inget itu.  jadi jangan sembarangan
   ngarang fiqh sendiri dengan dalih ijtihad
   2. moso, mau ke wc saja nabi ngajarin gimana
   fiqhnya, terus masalah zakat ada yg kelewat???!!!
   nggak mungkin khan. Apalagi jika baru muncul setelah
   kedoktoran yusuf  qardhawy, tambah ngawur lagi.
 
  Saya tidak tau pasti apakah memang Yusuf Qardhawi salah atau benar,
 karena
  saya tidak memiliki kemampuan sejauh itu..
  Yang saya pahami, bukankah kita harus menjaga Adab bergaul/berinteraksi
  dengan sesama Muslim, dan yang saya tau, bahwa Yusuf Qardhawi mau-tidak
 mau,
  suka-tidak suka, diakui oleh sebagian orang sebagai Ulama, tapi bukankah
  kita harus menjaga Silaturahim dengan seluruh umat Muslim apapun Manhaj
 nya?
  Dan tetap menjaga Adab berinteraksi dengan beliau karena beliau adalah
 tetap
  sebagai Ulama?
 
  Kita sering mengaku bahwa kita adalah yang paling Shahih karena kita
  sebagai generasi Salaf, namun saya jadi berfikir, jangan-jangan Salaf
  hanya Merk/Bungkus tetapi akhlak dan Manhaj yang dijalankan terkadang
 tidak
  bercermin pada Rasulullah..
 
  Kenapa kita selalu berkutat pada Perbedaan..??
  Kenapa dalam millist ini, Tidak ada seorang pun yang pernah membahas
  Kedhzoliman YAHUDI LAKNATULLAH ISRAEL terhadap saudara2 kita di
 Palestina
  dan Lebanon..Dan apa yang bisa kita perbuat untuk membantu mereka??
 Mungkin
  anda langsung menbak bahwa saya adalah bagian dari orang PKS.. Saya
 hanyalah
  seorang Muslimah yang ingin menjadi seorang Muslimah dari mana pun
 sumber
  nya, selama itu Shahih.. Maka dari itu saya tetap ikut Assunah untuk
  mendapatkan Dalil-dalil..
  Tapi saya GERAH melihat saudara2 saya menghina Saudara2 saya yang lain..
 
  Karena jika musuh-musuh bersama kita (para yahudi dan Kafir lain)
 membaca
  Millist ini, dan melihat perpecahan ini, meraka pasti akan senang..
 
  Dan satu yang saya pahami.. Saya akan coba melakukan apa yang bisa saya
  lakukan untuk memperbaiki keadaan..
  dibanding hanya Ribut dalam tataran Teori dan tidak Terjun dalam Realita
  Kehidupan, yang begitu banyak Kedhozilam yang dapat kita Luruskan..
 
  Dan jika kita tetap Keras seperti ini.. Bagaimana orang yang tidak paham
  islam akan Tertarik untuk memperlajari Islam.. Karena mereka Takut
 duluan
  membaca Statement2 di Assunah...
 
 
   berarti orang sebelum yusuf qardhawi jadi  doktor
   pada berdosa, sebab kagak bayar zakat profesi,
   semisal Imam ibn  hajar al-asqalani (qadhi), dan
   len-laen.
   wallahu a'lam
   
  
  
   Ina (Pri-Ti) [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Wa'alaikum salam,
   Terima kasih atas balasan e-mail pertanyaan saya..
   tapi saya malah bingung...mana yang benar...
   selama ini setahu saya, saya mengeluarkan 2,5 % dari
   gaji kotor bulanan
   saya
   agar yang saya makan bersih.. (zakat adalah
   pembersih)
   tolong teman-2 yang tahu bisa bantu saya...
   trims,
   Wassalam
   ina




Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: 

Re: [assunnah] Zakat penghasilan 2,5% (Yusuf Qardhawi)

2006-07-26 Terurut Topik zubaedah zubair
Assalamu'alaikum..

saya adalah salah seorang muslimah yang selalu melihat tulisan-tulisan di 
Assunah, dan subhanalloh sangat membantu dalam mengambil landasan hukum..

Tapi ada beberapa hal yang saya perhatikan, KENAPA assunah dengan mudahnya dan 
ringan sering kali menghujat saudara Muslim lain yang pasti mereka adalah 
Saudara Kita..

 dhea s [EMAIL PROTECTED] wrote:
 assalamu alaikum
 1. zakat itu rukun islam, bukan sekedar masalah
 fiqih biasa. Inget itu.  jadi jangan sembarangan
 ngarang fiqh sendiri dengan dalih ijtihad
 2. moso, mau ke wc saja nabi ngajarin gimana
 fiqhnya, terus masalah zakat ada yg kelewat???!!!
 nggak mungkin khan. Apalagi jika baru muncul setelah
 kedoktoran yusuf  qardhawy, tambah ngawur lagi.

Saya tidak tau pasti apakah memang Yusuf Qardhawi salah atau benar, karena saya 
tidak memiliki kemampuan sejauh itu..
Yang saya pahami, bukankah kita harus menjaga Adab bergaul/berinteraksi dengan 
sesama Muslim, dan yang saya tau, bahwa Yusuf Qardhawi mau-tidak mau, 
suka-tidak suka, diakui oleh sebagian orang sebagai Ulama, tapi bukankah kita 
harus menjaga Silaturahim dengan seluruh umat Muslim apapun Manhaj nya? Dan 
tetap menjaga Adab berinteraksi dengan beliau karena beliau adalah tetap 
sebagai Ulama?

Kita sering mengaku bahwa kita adalah yang paling Shahih karena kita sebagai 
generasi Salaf, namun saya jadi berfikir, jangan-jangan Salaf hanya 
Merk/Bungkus tetapi akhlak dan Manhaj yang dijalankan terkadang tidak bercermin 
pada Rasulullah..

Kenapa kita selalu berkutat pada Perbedaan..??
Kenapa dalam millist ini, Tidak ada seorang pun yang pernah membahas 
Kedhzoliman YAHUDI LAKNATULLAH ISRAEL terhadap saudara2 kita di Palestina dan 
Lebanon..Dan apa yang bisa kita perbuat untuk membantu mereka?? Mungkin anda 
langsung menbak bahwa saya adalah bagian dari orang PKS.. Saya hanyalah seorang 
Muslimah yang ingin menjadi seorang Muslimah dari mana pun sumber nya, selama 
itu Shahih.. Maka dari itu saya tetap ikut Assunah untuk mendapatkan 
Dalil-dalil..
Tapi saya GERAH melihat saudara2 saya menghina Saudara2 saya yang lain..

Karena jika musuh-musuh bersama kita (para yahudi dan Kafir lain) membaca 
Millist ini, dan melihat perpecahan ini, meraka pasti akan senang..

Dan satu yang saya pahami.. Saya akan coba melakukan apa yang bisa saya lakukan 
untuk memperbaiki keadaan..
dibanding hanya Ribut dalam tataran Teori dan tidak Terjun dalam Realita 
Kehidupan, yang begitu banyak Kedhozilam yang dapat kita Luruskan..

Dan jika kita tetap Keras seperti ini.. Bagaimana orang yang tidak paham islam 
akan Tertarik untuk memperlajari Islam.. Karena mereka Takut duluan membaca 
Statement2 di Assunah...


 berarti orang sebelum yusuf qardhawi jadi  doktor
 pada berdosa, sebab kagak bayar zakat profesi,
 semisal Imam ibn  hajar al-asqalani (qadhi), dan
 len-laen.
 wallahu a'lam
 


 Ina (Pri-Ti) [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Wa'alaikum salam,
 Terima kasih atas balasan e-mail pertanyaan saya..
 tapi saya malah bingung...mana yang benar...
 selama ini setahu saya, saya mengeluarkan 2,5 % dari
 gaji kotor bulanan
 saya
 agar yang saya makan bersih.. (zakat adalah
 pembersih)
 tolong teman-2 yang tahu bisa bantu saya...
 trims,
 Wassalam
 ina


_
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com





Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/