[AstroDigi] [BISNIS ONLINE] NASA Kembangkan Sambungan Internet Untuk Ruang Angkasa

2010-09-05 Thread NINO
KOMPAS.com | Kamis, 20 November 2008 | Untuk pertama kalinya, badan
antriksa AS (NASA) sukses menguji pengiriman data melalui sambungan
Internet khusus yang didesain untuk komunikasi ruang angkasa. Dalam uji
coba tersebut dikirimkan foto yang dipotret sebuah wahana ruang angkasa
yang sedang mengarungi antariksa pada jarak 32 juta kilometer dari Bumi.

"Ini merupakan langkah awal untuk membangun kapasitas baru komunikasi
ruang angkasa, sebuah Internet antarplanet," ujar Adrian Hooke, ketua
tim peneliti yang bermarkas di Washington DC, AS. Keberhasilan tersebut
diumumkan Selasa (18/11) lalu.

Jaringan Internet antarplanet ini dikembangkan bersama antara NASA dan
Vint Cerf, wakil presiden Google yang dikenal pula sebagai "bapak
Internet." Selama 10 tahun terakhir, Cerf membantu pengembangan
protokol software yang digunakan untuk transmisi data di ruang angkasa
yang disebut DTN (Disrupt-Tolerant Networking).

DTN mengirimkan informasi menggunakan metode yang berbeda dengan TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yang juga
dikembangkan Cerf bersama koleganya. Protokol tersebut harus mampu
menangani delay yang cukup lama, gangguan sinyal, dan mempertahanakn
koneksi sehingga data yang dikirimkan tetap utuh.

Gangguan bisa datang dari badai Matahari atau saat wahana ruang angkasa
bergerak ke belakang objek yang diamati. Jarak yang sangat jauh juga
menjadi tantangan tersendiri seperti proses pengiriman data dari Mars
yang membutuhkan delay antara 4-20 menit meski dikirim dengan kecepatan
cahaya.

Jika pengiriman terpaksa berhenti di tengah jalan, setiap simpul
jaringan akan menyimpan informasi tersebut dan kembali menersukannya
jika sambungan normal. Hal ini berbeda dengan jaringan Internet di Bumi
yang langsung mengabaikan data yang dikirimkan begitu sambungan
terputus.

"Dalam dunia ruang angkasa saat ini, tim operasi harus secara manual
mengatur jadwal setiap link komunikasi yang dipakai, data yang akan
dikirim, dan tujuannya," ujar Leigh Togerson, manajer DTN Experiment
Operation di Laboratorium Propulsi Jet NASA di Pasadena, AS.

Dengan DTN, hal tersebut tidak perlu dilakukan. Data akan terkirim
secara otomatis sehingga lebih efisien. Uji coba pengiriman data
melalui DTN dilakukan dari wahana ruang angkasa bernama Deep Impact
yang tengah memburu Komet Hartley 2 setelah sukses mendekati Komet
Tempel tiga tahun lalu.

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

--
Posted By NINO to BISNIS ONLINE at 9/05/2010 02:00:00 AM

[AstroDigi] Jika PRT Memutuskan Mengundurkan Diri

2010-09-05 Thread NINO
KOMPAS.com | Kamis, 24 September 2009 | Ada banyak alasan bagi seorang
PRT untuk mengundurkan diri atau keluar. Apa pun alasannya, keluar dari
pekerjaan merupakan suatu hak. Anda boleh bertanya alasannya keluar
sebagai bahan untuk melakukan introspeksi agar Anda sendiri dapat
belajar menjadi majikan yang lebih baik.

1. Jika alasannya untuk mengundurkan diri masuk akal dan tidak
mengada-ada, walaupun dengan berat hati, Anda terpaksa melepasnya.
Menahan-nahan seorang pekerja yang sudah ingin mengundurkan diri pun
tak ada gunanya; kualitas kerjanya pasti akan turun.

2. Yang penting, lakukan prosedur pengunduran diri dengan baik.
Beberapa rumah tangga meminta PRT-nya untuk menunjukkan tas yang
dibawanya sebelum pulang. Apakah Anda memutuskan untuk melakukannya
atau tidak, itu tergantung dari rapor PRT di mata Anda.

3. Rapor ini juga menentukan apakah Anda perlu memberikan uang
pengabdian alias pesangon kepadanya. Namun alangkah baiknya bila Anda
memberikan uang transpor untuk pulang kampung. Bagaimana pun ia telah
membaktikan dirinya kepada Anda.

Nah, mudah-mudahan Anda mendapatkan PRT yang cerdas sekaligus betah
bekerja dengan Anda dan keluarga.

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

--
Posted By NINO to AstroDigi at 9/06/2010 02:00:00 AM

[AstroDigi] Ilmuwan Universitas Leeds Ciptakan Robot Untuk Teliti Rahasia Pir...

2010-09-05 Thread NINO
Tribunnews.com | Selasa, 17 Agustus 2010 | SEBUAH robot dibuat secara
khusus untuk masuk ke Piramida Agung Giza lebih dalam. Robot yang jadi
bagian dari Proyek Djedi, sebuah proyek yang sudah berjalan tahunan,
akan menjelajah ke tempat yang tidak terjangkau oleh robot sebelumnya.
Robot ini akan masuk ke dalam ruangan yang tak terjamah selama 4.500
tahun.

Ruangan yang akan dimasuki tersebut adalah kuburan sang Ratu yang
letaknya berada lebih dalam dibandingkan kuburan Raja. Kuburan Raja
terletak lebih dekat dengan pintu keluar agar rohnya bisa dengan mudah
menemukan jalan ke alam baka.

Robot penjelajah dilengkapi dengan kamera serat optik berukuran mini
untuk melihat ke berbagai sudut yang sulit. Robot ini dibuat oleh para
peneliti dari Universitas Leeds bekerja sama dengan Dessault
(perusahaan penerbangan asal Prancis) dan Scoutec (perusahaan robotika
asal Inggris).

Tugas robot tersebut akan memeriksa kekuatan batu dengan menggunakan
satelit ultrasonik. Selain itu, robot ini bisa mengeluarkan mikrobot
berdiameter 0,7 inci.



Agar tidak mengubah permukaan batu piramida yang sensitif, robot
dilengkapi dengan roda nilon dan serat karbon.

"Semua robot dibuat sehingga kerusakan yang diakibatkan bisa sangat
minimal. Roda yang baru ini tidak mencengkeram, tapi menggelincir di
atas permukaan batu," Shaun Whitehead, Mission Manager berkata pada
TechNewsDaily.

Robot baru ini akan jadi robot ketiga yang pernah berusaha menjelajah
kubur Ratu. Ekspedisi dengan robot pertama mendapati pintu besar yang
terkunci. Robot kedua mendapati pintu lagi di balik pintu besar pertama
tersebut. Dengan mikrobot dan bor, robot ketiga ini diharapkan bisa
melewati halangan serupa.

* Robot ini merupakan bagian dari Proyek Djedi.

* Robot penjelajah ini dilengkapi dengan kamera serat optik berukuran
mini untuk melihat ke berbagai sudut yang sulit.

* Robot ini akan masuk ke ruang kuburan sang Ratu di dalamPiramida yang
letaknya berada lebih dalam dibandingkan kuburan Raja.

* Robot ini dibuat oleh para peneliti dari Universitas Leeds bekerja
sama dengan Dessault (perusahaan penerbangan asal Prancis) dan Scoutec
(perusahaan robotika asal Inggris).

* Tugas robot tersebut akan memeriksa kekuatan batu dengan menggunakan
satelit ultrasonik. Selain itu, robot ini bisa mengeluarkan mikrobot
berdiameter 0,7 inci.

Agar tidak mengubah permukaan batu piramida yang sensitif, robot
dilengkapi dengan roda nilon dan serat karbon.
Roda yang baru ini tidak mencengkeram, tapi menggelincir di atas
permukaan batu

Sumber: LiveScience

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

--
Posted By NINO to AstroDigi at 9/06/2010 02:00:00 AM