[balita-anda] Untuk Administrator Balita Anda
Dear Admin, Saya sudah alihkan keanggotaan Millis saya ini dengan email lain. Saya ingin unsubscribe untuk mail account yang saya gunakan ini ([EMAIL PROTECTED]) Saya sudah coba kirim ke [EMAIL PROTECTED] berkali2 tapi tetap saja dapet emailnya. Tolong dong !! Thx, IrFANKELANA Web Designer PT Daya Indosa Pratama www.dayaindosa.com -- Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com unsubscribe dari milis, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] FAQ milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] imunisasi IPD (to Pak Herman all parents)
(bisa bergantian dengan keluarga yang lain), karena setiap saat bisa ada tindakan medis yang memerlukan persetujuan, dan cermati semua pekerjaan perawatannya, jika ada yang habis/kurang jangan sungkan melaporkan ke tenaga medis yang ada segera. 8. Terus berdoa, karena segala sesuatunya telah ditetapkan oleh Yang Maha Kuasa, manusia hanya bisa ikhtiar dan berusaha. IrFANKELANA Web Designer PT Daya Indosa Pratama www.dayaindosa.com -Original Message- From: Herman [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 04, 2006 1:20 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: [balita-anda] imunisasi IPD dear Moms and Dads Ada yang tau atau pernah imunisasi IPD ga?saya lagi cari informasinya soalnya minggu lalu saya mendapat brosur mengenai imunisasi ini trus kakak ipar saya juga bilang sebaiknya dipertimbangkan untuk diberikan ke Alif, tapi saya masih ragu apakah imunisasi ini sudah resmi direkomendasikan buat anak atau hanya sekedar penawaran vaksin baru dari produsennya. Mohon sharingnya ya thanks herman Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] FW: [parentsguide] FW: Informasi tentang Imunisasi dll
Dear All, Sharing aja buat para parents atau yang bakalan jadi parents .. IrFANKELANA _ Ini kisah nyata yang saya alami, sebagai informasi / pelajaran bagi Rekan-rekan jika suatu saat ada yang menghadapi cobaan seperti yang saya alami. Saya salah satu karyawan Kantor Pusat di Perusahaan kita, saya menikah pada pertengahan tahun 2001, saya mempunyai Istri I yang dulunya juga adalah karyawan di Perusahaan kita (Cab. Fatmawati), dan karena untuk mematuhi peraturan di perusahaan (tidak boleh menikah antar sesama Karyawan), Istri saya mengundurkan diri dari Perusahaan. Sejak Menikah (th.2001), Istri saya telah mengalami dua kali keguguran, yang pertama +/- pada kehamilan berumur 2,5 bulan, dan yang kedua sempat di Operasi Kuretase karena usia kehamilannya telah berumur 3,5 bulan. Penyebab keguguran, menurut dokter K di RS A Panglima Polim/Jakarta , karena Istri saya kecapaian (Istri saya bekerja di Perusahaan lain setelah pengunduran dirinya) dan kandungannya agak lemah. Dokter memeriksa hasil Lab. komplit hasilnya negatif , tidak terdapat penyakit yang menyebabkan Istri saya keguguran. Jadi secara medis memang penyebabnya hanya Kecapaian dan Kandungannya lemah. Jadi jika suatu saat Istri saya hamil lagi, dokter menyarankan harus extra hati-hati dalam merawatnya. Bulan Sept 2004, Pada saat Istri saya periksa (karena sudah terlambat bulan) ke dokter kandungan dr. K di RS A, istri saya kembali dinyatakan Hamil, keluarga kami begitu bahagia mendengar berita ini. Lalu saya dan Istri dengan sangat hati-hati merawat kehamilan ini. Segala saran-saran dokter kami laksanakan dengan baik, minum penguat janin, vitamin-vitamin, susu ibu hamil, menjaga kesehatan makanan, makan makanan bergizi, menjaga pantangan-pantangan ketika Hamil, dan bahkan untuk menjaga kehamilannya (pada saat itu berumur 5 bulan), Istri saya rela kembali keluar dari tempat kerjanya (saat itu masih bekerja pada Bank B) dengan tujuan ingin benar-benar konsentrasi dalam merawat/menyusui anak. Pada pertengahan bulan Juni 2005, Istri saya melahirkan dengan baik (walau dengan operasi caesar), bayi kami sehat tidak kurang suatu apapun, beratnya 3.150 Kg dengan panjang 49 Cm. Sekali lagi Kami sangat bahagia atas peristiwa ini. Kembali Segala saran-saran dokter (Dokter Anak: Prof. R di RS A) kami laksanakan dengan baik, minum vitamin-vitamin, susu ibu menyusui, menjaga kesehatan makanan/perlengkapan makan, makan makanan bergizi, menjaga pantangan-pantangan dalam merawat bayi. dan rutin melakukan Imunisasi. Disinilah mulai timbul bencana pada keluarga kami, pada saat anak/bayi kami berusia +/- 7 bulan, untuk kesekian kalinya kami datang untuk imunisasi, pada saat itu kami datang ke dr Anak kami Prof. R di RS A , namun pada saat itu beliau tidak masuk, diganti oleh dokter pengganti/wanita yang masih muda/mungkin dokter baru (namun saya lupa namanya). Begitu melihat jadwal pada buku RS anak saya, dokter tersebut langsung siap melakukan imunisasi terhadap anak saya, hari ini imunisasi HIB ya ?! , saya istri tahu bahwa imunisasi HIB tersebut salah satunya untuk mencegah radang Otak, makanya Istri saya sempat bertanya, dok, seandainya imunisasi ini tidak dilakukan bagaimana ya ?!, lalu dokter pengganti tersebut menjawab dengan nada agak ketus, apakah ibu mau, anak ibu jadi Idiot?! (sambil memperagakan tampang muka orang yang idiot dengan lidah dijulurkan keluar) . Karena begitu sayangnya kami dengan anak kami, sudah barang tentu kami tidak mau anak kami idiot, lagi pula saya saat itu berfikir demi kesehatan anak kami tentulah kami menuruti apa kata dokter yang lebih tahu/berpengalaman dengan imunisasi tersebut. Lalu tanpa memeriksa dengan seksama kondisi anak kami dalam keadaan fit/tidak, dan perlu tidaknya imunisasi tersebut kembali diberikan kepada anak saya (karena sebelumnya pada saat berumur +/- 5 bulan anak kami telah pernah diberikan imunisasi HIB I) dokter pengganti tersebut langsung memberikan suntikan imunisasi HIB II kepada anak saya. Dua hari setelah pemberian imunisasi HIB yang kedua tersebut anak kami mengalami panas, lalu turun, panas lagi lalu turun ( 2 atau 3 hari sekali pasti mengalami panas ) dan anehnya panasnya hanya dikepala dan di pundak/leher serta di ketiak saja, badan/tangan dan kakinya tidak. Hal ini berlangsung +/- selama dua minggu, jika sedang panas, panasnya pernah sampai 40,6 derajat C. Sewaktu di kantor saya sempat bertanya kepada rekan-rekan yang masih/pernah punya anak kecil mengenai panas anak saya, banyak diantara mereka yang bilang panas setinggi itu berbahaya, malah sebagian teman bilang anaknya panas cuma 38 derajat C saja sudah Step/kejang-kejang, namun sampai hari itu anak saya belum pernah Step/kejang-kejang, padahal panasnya beberapa kali sampai 40 derajat C, dan biasanya akan turun dengan sendirinya, paling-paling hanya rewel, susah tidur. Saya mulai Panik dan khawatir, takut jika anak saya tiba-tiba kejang/step di rumah. Dan Saya mulai ke dokter, kebetulan di dekat
[balita-anda] Mungkin Modus Baru Penculikan Anak
Pemberitahuan Mungkin Modus Baru Penculikan Anak Hari Jumat tanggal 17 Maret 2006 yang lalu, saya bersama keluarga seperti biasa baru kembali dari jalan-jalan. Saya memarkir mobil di pinggir jalan Cemara menuju rumah. Ketika itu saya bersama istri, ayah, adik, dan anak saya Keitaro yang berusia 8 bulan. Kejadiannya begini : Begitu keluar dari mobil, karena udara panas, ayah saya jalan lebih dulu menuju rumah dengan menggendong Keitaro. Disusul beberapa menit kemudian oleh istri saya Rika dan adik saya Dea. Sedangkan saya masih sibuk memasang pengaman mobil karena jalan Cemara - Bandung lumayan rawan curanmor. Ketika saya selesai mengunci mobil dan berjalan menuju rumah, tiba-tiba saya melihat anak saya Keitaro digendong oleh seorang ibu-ibu tidak dikenal. Dan dibelakang ibu-ibu tersebut, ayah saya terlihat sedang berlari mengejar-ngejar Keitaro dan berusaha merebut Keitaro dari pangkuan ibu-ibu tidak dikenal itu. Setelah berhasil merebut Keitaro, si ibu-ibu tak dikenal ini tiba-tiba bertingkah seperti orang gila. Dia langsung pasang aksi menggoda dengan menggelitiki ayah saya sambil berkata Perangko mana? Perangko mana? Setelah itu dia pun langsung pasang aksi berdadah-dadah ria sambil menjauh. Setelah kira2 jauh dari kita lalu dia menyetop angkot dan naik. Dalam keadaan bingung saya berusaha mencari tahu apa yang terjadi? Ternyata menurut ayah saya, ketika dia berjalan sambil menggendong Keitaro menuju rumah, dia berpapasan dengan ibu-ibu itu, dan ibu itu langsung gembira ketika melihat Keitaro. Dia menghampiri ayah saya sambil bilang Eh..ketemu lagi..Ketemu lagi. Katanya sambil menggendong Keitaro. Ayah saya yang memang berasal dari luar kota melihat ibu yang begitu akrab dengan cucunya mengira ibu tersebut adalah tetangga atau saudara istri saya mengingat rumah kami lumatan berdekatan (hanya berbeda RW). Sehingga ayah saya segan untuk melarang. Namun ketika ibu itu tiba-tiba membawa Keitaro pergi, ayah saya langsung curiga. Ketika ayah saya bertanya pada istri saya tentang siapa ibu itu, dan benar saja istri saya bilang tidak kenal, langsung saja ayah saya lari mengejar Keitaro. Ciri-ciri ibu tersebut adalah memakai pakain lusuh, usia sekitar 40-50an, dan membawa tas kain besar yang dekil. Saya sama sekali tidak mengganggap ibu itu sebagai orang gila. Karena ketika Keitaro berhasil direbut kembali, setelah berakting layaknya orang gila, ibu itu langsung menyetop angkot dan kabur. Saya mengingatkan kepada setiap orang tua yang memiliki anak kecil, modus seperti ini bisa terjadi pada siapa saja. Untung ketika itu anak saya digendong oleh Kakeknya. Saya tidak bisa membayangkan kalo saja Keitaro waktu itu digendong oleh pembantu atau pengasuh, mungkin saja ibu itu berhasil membawa Keitaro pergi. Saya juga berasumsi bahwa si ibu tadi memang berniat menculik. Karena dia membawa tas besar yang mungkin biasa digunakan untuk menyembunyikan anak, atau tas tersebut berisi peralatan berupa dot atau boneka yang digunakan untuk menenangkan anak yang telah diculik. Berhati-hatilah terhadap orang yang tidak dikenal yang berpura-pura bertingkah sebagai kerabat dan ingin menggendong anak kita. Beritahu saudara atau pembantu/pengasuh anak anda, agar kejadian serupa tidak terulang. Semoga pengalaman saya bisa menjadi peringatan bagi kita semua. Salam. Irfan Kelana Keluarga Jl. Cemara- Bandung
[balita-anda] just test!
IrFANKELANA Web Designer PT Daya Indosa Pratama www.dayaindosa.com Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] bayi belajar jalan ...
Hii ... Anak saya laki-laki umur 8 bulan kurang 1 minggu maunya jalan-jalan terus (dipapah tentunya) dan anehnya dia tidak begitu suka berada di Baby Walker. Saya jadi khawatir, apakah normal anak sebesar itu sudah belajar jalan. Thx, IrFANKELANA Web Designer PT Daya Indosa Pratama www.dayaindosa.com Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] bayi belajar jalan ...
Sudah .. sudah .. Saya sudah baca koq, hanya saja sang nenek yang 'keukeuh' pengen cucunya belajar pake BW. Thx ... IrFANKELANA Web Designer PT Daya Indosa Pratama www.dayaindosa.com -Original Message- From: Muslifa Aseani [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 06, 2006 4:24 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] bayi belajar jalan ... normal banget dunk Pak... spt halnya tumbuh gigi, kmampuan jalan anak unik dan berbeda di masing2 anak... ada yg gak bisa merangkak, tapi langsung lari... ada yg ogah rambatan, tapi jalan mau... so, spanjang anak bapak asyik2 aja, diikutin aja...dan ogahnya di Baby Walker justru bagus lho... bapak pasti blum baca banyaknya bahaya pemakaian Baby Walker buat anak... On 3/6/06, IrFANKELANA [EMAIL PROTECTED] wrote: Hii ... Anak saya laki-laki umur 8 bulan kurang 1 minggu maunya jalan-jalan terus (dipapah tentunya) dan anehnya dia tidak begitu suka berada di Baby Walker. Saya jadi khawatir, apakah normal anak sebesar itu sudah belajar jalan. Thx, IrFANKELANA Web Designer PT Daya Indosa Pratama www.dayaindosa.com Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]