[balita-anda] Untuk Administrator Balita Anda

2006-05-29 Terurut Topik IrFANKELANA
Dear Admin,

Saya sudah alihkan keanggotaan Millis saya ini dengan email lain. Saya ingin
unsubscribe untuk mail account yang saya gunakan ini
([EMAIL PROTECTED])
Saya sudah coba kirim ke [EMAIL PROTECTED] berkali2
tapi tetap saja dapet emailnya.

Tolong dong !!

Thx,
IrFANKELANA
Web Designer

PT Daya Indosa Pratama
www.dayaindosa.com 


--
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
unsubscribe dari milis, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
FAQ milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



RE: [balita-anda] imunisasi IPD (to Pak Herman all parents)

2006-04-04 Terurut Topik IrFANKELANA
 (bisa bergantian dengan keluarga yang lain), karena
setiap saat bisa ada tindakan medis yang memerlukan persetujuan, dan cermati
semua pekerjaan perawatannya, jika ada yang habis/kurang jangan sungkan
melaporkan ke tenaga medis yang ada segera. 


8. Terus berdoa, karena segala sesuatunya telah ditetapkan oleh Yang Maha
Kuasa, manusia hanya bisa ikhtiar dan berusaha.

IrFANKELANA
Web Designer

PT Daya Indosa Pratama
www.dayaindosa.com 

-Original Message-
From: Herman [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, April 04, 2006 1:20 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] imunisasi IPD

dear Moms and Dads


Ada yang tau atau pernah imunisasi IPD ga?saya lagi cari informasinya
soalnya minggu lalu saya mendapat brosur mengenai imunisasi ini trus kakak
ipar saya juga bilang sebaiknya dipertimbangkan untuk diberikan ke Alif,
tapi saya masih ragu apakah imunisasi ini sudah resmi direkomendasikan buat
anak atau hanya sekedar penawaran vaksin baru dari produsennya.
Mohon sharingnya ya



thanks


herman




Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] FW: [parentsguide] FW: Informasi tentang Imunisasi dll

2006-04-03 Terurut Topik IrFANKELANA
Dear All,

Sharing aja buat para parents atau yang bakalan jadi parents ..

IrFANKELANA

  _  




  

Ini kisah  nyata  yang saya  alami, sebagai  informasi / pelajaran  bagi
Rekan-rekan jika suatu saat ada yang menghadapi cobaan seperti yang saya
alami. 

Saya salah satu karyawan Kantor Pusat di Perusahaan kita, saya menikah pada
pertengahan tahun 2001, saya mempunyai Istri  I  yang dulunya juga adalah
karyawan di Perusahaan kita (Cab. Fatmawati), dan karena untuk mematuhi
peraturan di perusahaan (tidak boleh menikah antar sesama Karyawan), Istri
saya mengundurkan diri dari Perusahaan.  

Sejak Menikah (th.2001), Istri saya telah mengalami dua kali keguguran, yang
pertama +/- pada kehamilan berumur 2,5 bulan, dan yang kedua sempat di
Operasi Kuretase karena usia kehamilannya telah berumur 3,5 bulan. 

Penyebab keguguran, menurut dokter K di RS A  Panglima Polim/Jakarta ,
karena Istri saya kecapaian  (Istri saya bekerja di Perusahaan lain
setelah pengunduran dirinya) dan kandungannya agak lemah. Dokter memeriksa
hasil Lab. komplit hasilnya  negatif , tidak terdapat penyakit yang
menyebabkan Istri saya keguguran. Jadi secara medis memang penyebabnya hanya
Kecapaian dan Kandungannya lemah. Jadi jika suatu saat Istri saya hamil
lagi, dokter menyarankan harus extra hati-hati dalam merawatnya. 

Bulan Sept 2004, Pada saat Istri saya periksa (karena sudah terlambat bulan)
ke dokter kandungan dr. K di RS A, istri saya kembali dinyatakan Hamil,
keluarga kami begitu bahagia mendengar berita ini. Lalu saya dan Istri
dengan sangat hati-hati merawat kehamilan ini. Segala saran-saran dokter
kami laksanakan dengan baik, minum penguat janin, vitamin-vitamin, susu ibu
hamil, menjaga kesehatan makanan, makan makanan bergizi, menjaga
pantangan-pantangan ketika Hamil, dan bahkan untuk menjaga kehamilannya
(pada saat itu berumur 5 bulan), Istri saya rela kembali keluar dari tempat
kerjanya (saat itu masih bekerja pada Bank B) dengan tujuan ingin
benar-benar konsentrasi dalam merawat/menyusui anak. 

Pada pertengahan bulan Juni 2005, Istri saya melahirkan dengan baik (walau
dengan operasi caesar), bayi kami sehat tidak kurang suatu apapun, beratnya
3.150 Kg dengan panjang 49 Cm. Sekali lagi Kami sangat bahagia atas
peristiwa ini.  Kembali Segala saran-saran dokter (Dokter Anak: Prof. R di
RS A) kami laksanakan dengan baik, minum vitamin-vitamin, susu ibu
menyusui, menjaga kesehatan makanan/perlengkapan makan, makan makanan
bergizi, menjaga pantangan-pantangan dalam merawat bayi. dan rutin melakukan
Imunisasi. 

Disinilah mulai timbul bencana pada keluarga kami, pada saat anak/bayi kami
berusia +/- 7 bulan, untuk kesekian kalinya kami datang untuk imunisasi,
pada saat itu kami datang ke dr Anak kami Prof. R di RS A , namun pada
saat itu beliau tidak masuk, diganti oleh dokter pengganti/wanita yang masih
muda/mungkin dokter baru (namun saya lupa namanya). Begitu melihat jadwal
pada buku RS anak saya, dokter tersebut langsung siap melakukan imunisasi
terhadap anak saya, hari ini imunisasi HIB ya ?! , saya  istri tahu bahwa
imunisasi HIB tersebut salah satunya untuk mencegah radang Otak, makanya
Istri saya sempat bertanya, dok, seandainya imunisasi ini tidak dilakukan
bagaimana ya ?!, lalu dokter pengganti tersebut menjawab dengan nada agak
ketus, apakah ibu mau, anak ibu jadi Idiot?! (sambil memperagakan tampang
muka orang yang idiot dengan lidah dijulurkan keluar) . Karena begitu
sayangnya kami dengan anak kami, sudah barang tentu kami tidak mau anak kami
idiot, lagi pula saya saat itu berfikir demi kesehatan anak kami tentulah
kami menuruti apa kata dokter yang lebih tahu/berpengalaman dengan imunisasi
tersebut. Lalu tanpa memeriksa dengan seksama kondisi anak kami dalam
keadaan fit/tidak, dan perlu tidaknya imunisasi tersebut kembali diberikan
kepada anak saya (karena sebelumnya pada saat berumur +/-  5 bulan anak kami
telah pernah diberikan imunisasi HIB I) dokter pengganti tersebut langsung
memberikan suntikan imunisasi HIB II kepada anak saya. 

Dua hari setelah pemberian imunisasi HIB yang kedua tersebut anak kami
mengalami panas, lalu turun, panas lagi lalu turun ( 2 atau 3 hari sekali
pasti mengalami panas ) dan anehnya panasnya hanya dikepala dan di
pundak/leher serta di ketiak saja, badan/tangan dan kakinya tidak. Hal ini
berlangsung +/- selama dua minggu, jika sedang panas, panasnya pernah sampai
40,6 derajat C. 

Sewaktu di kantor saya sempat bertanya kepada rekan-rekan yang masih/pernah
punya anak kecil mengenai panas anak saya, banyak diantara mereka yang
bilang panas setinggi itu berbahaya, malah sebagian teman bilang anaknya
panas cuma 38 derajat C saja sudah Step/kejang-kejang, namun sampai hari
itu anak saya belum pernah Step/kejang-kejang, padahal panasnya beberapa
kali sampai 40 derajat C, dan biasanya akan turun dengan sendirinya,
paling-paling hanya rewel, susah tidur. Saya mulai Panik dan khawatir, takut
jika anak saya tiba-tiba kejang/step di rumah. 

Dan Saya mulai ke dokter, kebetulan di dekat

[balita-anda] Mungkin Modus Baru Penculikan Anak

2006-03-19 Terurut Topik IrFANKELANA
Pemberitahuan
Mungkin Modus Baru Penculikan Anak

Hari Jumat tanggal 17 Maret 2006 yang lalu, saya bersama keluarga seperti
biasa baru kembali dari jalan-jalan. Saya memarkir mobil di pinggir jalan
Cemara menuju rumah. Ketika itu saya bersama istri, ayah, adik, dan anak
saya Keitaro yang berusia 8 bulan. 

Kejadiannya begini : 
Begitu keluar dari mobil, karena udara panas, ayah saya jalan lebih dulu
menuju rumah dengan menggendong Keitaro. Disusul beberapa menit kemudian
oleh istri saya Rika dan adik saya Dea. Sedangkan saya masih sibuk memasang
pengaman mobil karena jalan Cemara - Bandung lumayan rawan curanmor. 

Ketika saya selesai mengunci mobil dan berjalan menuju rumah, tiba-tiba saya
melihat anak saya Keitaro digendong oleh seorang ibu-ibu tidak dikenal. Dan
dibelakang ibu-ibu tersebut, ayah saya terlihat sedang berlari
mengejar-ngejar Keitaro dan berusaha merebut Keitaro dari pangkuan ibu-ibu
tidak dikenal itu.

Setelah berhasil merebut Keitaro, si ibu-ibu tak dikenal ini tiba-tiba
bertingkah seperti orang gila. Dia langsung pasang aksi menggoda dengan
menggelitiki ayah saya sambil berkata Perangko mana? Perangko mana?
Setelah itu dia pun langsung pasang aksi berdadah-dadah ria sambil menjauh.
Setelah kira2 jauh dari kita lalu dia menyetop angkot dan naik.

Dalam keadaan bingung saya berusaha mencari tahu apa yang terjadi? Ternyata
menurut ayah saya, ketika dia berjalan sambil menggendong Keitaro menuju
rumah, dia berpapasan dengan ibu-ibu itu, dan ibu itu langsung gembira
ketika melihat Keitaro. Dia menghampiri ayah saya sambil bilang Eh..ketemu
lagi..Ketemu lagi. Katanya sambil menggendong Keitaro.

Ayah saya yang memang berasal dari luar kota melihat ibu yang begitu akrab
dengan cucunya mengira ibu tersebut adalah tetangga atau saudara istri saya
mengingat rumah kami lumatan berdekatan (hanya berbeda RW). Sehingga ayah
saya segan untuk melarang. Namun ketika ibu itu tiba-tiba membawa Keitaro
pergi, ayah saya langsung curiga. Ketika ayah saya bertanya pada istri saya
tentang siapa ibu itu, dan benar saja istri saya bilang tidak kenal,
langsung saja ayah saya lari mengejar Keitaro.

Ciri-ciri ibu tersebut adalah memakai pakain lusuh, usia sekitar 40-50an,
dan membawa tas kain besar yang dekil. Saya sama sekali tidak mengganggap
ibu itu sebagai orang gila. Karena ketika Keitaro berhasil direbut kembali,
setelah berakting layaknya orang gila, ibu itu langsung menyetop angkot dan
kabur.

Saya mengingatkan kepada setiap orang tua yang memiliki anak kecil, modus
seperti ini bisa terjadi pada siapa saja. Untung ketika itu anak saya
digendong oleh Kakeknya. Saya tidak bisa membayangkan kalo saja Keitaro
waktu itu digendong oleh pembantu atau pengasuh, mungkin saja ibu itu
berhasil membawa Keitaro pergi.

Saya juga berasumsi bahwa si ibu tadi memang berniat menculik. Karena dia
membawa tas besar yang mungkin biasa digunakan untuk menyembunyikan anak,
atau tas tersebut berisi peralatan berupa dot atau boneka yang digunakan
untuk menenangkan anak yang telah diculik. 

Berhati-hatilah terhadap orang yang tidak dikenal yang berpura-pura
bertingkah sebagai kerabat dan ingin menggendong anak kita. Beritahu saudara
atau pembantu/pengasuh anak anda, agar kejadian serupa tidak terulang.

Semoga pengalaman saya bisa menjadi peringatan bagi kita semua. 

Salam.
Irfan Kelana  Keluarga
Jl. Cemara- Bandung 



[balita-anda] just test!

2006-03-06 Terurut Topik IrFANKELANA


IrFANKELANA
Web Designer

PT Daya Indosa Pratama
www.dayaindosa.com 




Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

[balita-anda] bayi belajar jalan ...

2006-03-06 Terurut Topik IrFANKELANA
Hii ...
Anak saya laki-laki umur 8 bulan kurang 1 minggu maunya jalan-jalan terus
(dipapah tentunya) dan anehnya dia tidak begitu suka berada di Baby Walker. 

Saya jadi khawatir, apakah normal anak sebesar itu sudah belajar jalan.



Thx,

IrFANKELANA
Web Designer

PT Daya Indosa Pratama
www.dayaindosa.com 





Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



RE: [balita-anda] bayi belajar jalan ...

2006-03-06 Terurut Topik IrFANKELANA
Sudah .. sudah ..
Saya sudah baca koq, hanya saja sang nenek yang 'keukeuh' pengen cucunya
belajar pake BW.

Thx ...


IrFANKELANA
Web Designer

PT Daya Indosa Pratama
www.dayaindosa.com 
-Original Message-
From: Muslifa Aseani [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 06, 2006 4:24 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] bayi belajar jalan ...

normal banget dunk Pak...
spt halnya tumbuh gigi, kmampuan jalan anak unik dan berbeda di masing2
anak...
ada yg gak bisa merangkak, tapi langsung lari...
ada yg ogah rambatan, tapi jalan mau...
so, spanjang anak bapak asyik2 aja, diikutin aja...dan ogahnya di Baby
Walker justru bagus lho...
bapak pasti blum baca banyaknya bahaya pemakaian Baby Walker buat anak...

On 3/6/06, IrFANKELANA [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Hii ...
 Anak saya laki-laki umur 8 bulan kurang 1 minggu maunya jalan-jalan terus
 (dipapah tentunya) dan anehnya dia tidak begitu suka berada di Baby
 Walker.

 Saya jadi khawatir, apakah normal anak sebesar itu sudah belajar jalan.

 Thx,

 IrFANKELANA
 Web Designer

 PT Daya Indosa Pratama
 www.dayaindosa.com





Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]