Re: [balita-anda] (ARTIKEL) Menabung ASI Antara Jeddah – Jakarta
Hikss hiksss terhar Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: LUSIKA Yuliana uci.lus...@gmail.com Date: Fri, 19 Aug 2011 12:55:17 To: balita-anda@balita-anda.com Reply-To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] (ARTIKEL) Menabung ASI Antara Jedd ah – Jakarta hiksss... jd inget si kavin wkt perpisahan TKnya nyanyi Mama Hao trus kasih bunga ke gw.. hadeh makin terharu dah... Pada 19 Agustus 2011 11:47, Davina Wiradijaya wiradij...@yahoo.commenulis: Wowinspiratif bgt critanya! Jadi nambah motivasi nih untuk asi ekslusif! :) Jadi inget salah satu film mandirin yang judulnya Mama Hao. Shi shang zhi you ma ma hao you ma de hai zi xiang ge bao. tou jin ma ma de huai bao xin fu xiang bu liao. Yang menunjukan betapa besar kasih seorang ibu kepada anaknya:) Mommy is the only dearest in the world With a mom, you have the most valued treasure. Jump into mom's heart and you have endless happiness. Regards Davina www.LittleHipo.com http://on.fb.me/littlehipo From: LUSIKA Yuliana uci.lus...@gmail.com To: ba_oot ba_...@balita-anda.com; balita-anda@balita-anda.com Sent: Friday, August 19, 2011 10:20 AM Subject: [balita-anda] (ARTIKEL) Menabung ASI Antara Jeddah – Jakarta *Just for share..* * * *Buat tambahan semangat utk ibu2 yg sedang berjuang memberikan ASI…!* *Buat yg blum bisa optimal memberikan ASI jgn kecil hati yaa..apapun yg dilakukan adl yg terbaik buat ananda tercinta…* ** **baca berulang kisah ini smp mrembes mili saking terharunya... * Menabung ASI Antara Jeddah – Jakartahttp://aimi-asi.org/2011/08/menabung-asi-antara-jeddah-jakarta/ http://aimi-asi.org/2011/08/menabung-asi-antara-jeddah-jakarta/ *Perjuangan Ratih, ibunya El, Pramugari* “Selamat Ulang Tahun El Nino Ahmad Hussain Nasution, semoga menjadi anak yang sholeh, berakhlak mulia, cerdas, sehat, pintar dan menjadi penyejuk hati papa dan ibu dan membawa kebahagiaan untuk orang banyak. You always me heart, PapaIbu love u!” Hanya Allah yang Maha Tahu betapa bahagianya ibu di hari ini, 2 Juli 2011. Hari ini Alhamdullilah genap satu tahun ibu berjuang memberikan full ASI untuk kamu. Awalnya ini hanya niat untuk bisa terus memberikan ‘cairan emas’ , karena ibu harus bekerja di tempat yang jauh. Tentu sangatlah sulit untuk bisa merealisasikannya. Sampai suatu hari, ibu membawamu ke dokter anak untuk imunisasi. Dokter itu yang kemudian meyakinkan dan mendukung ibu, tidak ada yang mustahil bagi ibu untuk terus bisa memberikan ASI, meski ibu dan kamu terpisah jarak yang sangat jauh. Sebagai pramugari, ibu sering meninggalkanmu untuk berkeliling dari negara satu ke negara lain. Saat ini kamu di Jakarta, sedangkan ibu di Jeddah. Dukungan dari dokter itu membuat ibu bertekad kuat untuk memberikan ASI apapun yang terjadi. Setelah 27 hari bekerja, ibu baru kembali ke Jakarta hanya untuk waktu 9 hari dan saat itu kamu tidak mau menyusu langsung kepada ibu sampai 2 hari. Ibu sedih sekali karena penolakan itu. Tapi selama 2 hari itu ibu tetap memompa dan bahkan sudah berniat untuk bertemu konselor laktasi untuk mengatasi masalah ini. Alhamdulillah dalam 2 hari ternyata kamu sudah mau kembali menyusu dengan ibu. Sejak itu meskipun lama ditinggal bekerja lagi, kamu tidak pernah menolak disusuin kalau ibu libur. Kamu makin besar makin pintar ya nak. *Perjalanan Panjang ASI Perah* ASI Perah untuk El awalnya hanya ibu sediakan untuk menambah stok di freezer. Namun selama bulan Maret, jadwal terbang ibu penuh untuk 15 hari dan itu tidak memungkinkan untuk menyimpan ASI di freezer karena ijin dari manager pantry belum ada. Selama itu pula akhirnya ibu tetap memompa ASI tapi membuangnya. Mulai dari situ, episode “kejar tayang”. Setiap ibu libur, kerjaan ibu hanya memompa ASI lagi dan lagi untuk mengejar ketinggalan selama 15 hari sebelumnya. Sementara telpon dari rumah mengabarkan stok ASIP untuk El semakin sedikit. Meski ibu sempat lemes, panik dan stress membayangkan kamu tidak punya stok ASIP, namun ibu selalu bisa kembali meyakinkan diri.”*Ratih, you can do it!*” dan ibu selalu tetap berpikir positif. Penerbangan Jeddah-Jakarta dibawah operasional Cengkareng base, dimana banyak senior yang tidak semua ibu kenal. Tapi entah mengapa, ibu selalu punya keberanian dan “bermuka tembok” untuk mencari crew yang beroperasi di hari itu. Kadang informasi ibu dapat dari teman-teman, broadcast BBM atau dari sistem jadwal. Biasanya atas nama ASI untukmu El, mereka bersedia menolong. Meski ada juga senior yang jutek ketika dimintai tolong karena mereka mengira ibu menitipkan nido (susu kaleng besar yang harganya lumayan murah). Tetapi mereka biasanya selalu mau karena yang ibu titip adalah ASIP. Ibu mengingatkan mereka untuk meletakkan ASIP di cargo saja, jadi tidak memberatkan bawaan mereka di cabin. Ibu siapkan ASIP dengan packing yang bagus sehingga ASIP masih dalam
[balita-anda] (ARTIKEL) Menabung ASI Antara Jeddah – Jakarta
*Just for share..* * * *Buat tambahan semangat utk ibu2 yg sedang berjuang memberikan ASI…!* *Buat yg blum bisa optimal memberikan ASI jgn kecil hati yaa..apapun yg dilakukan adl yg terbaik buat ananda tercinta…* ** **baca berulang kisah ini smp mrembes mili saking terharunya... * Menabung ASI Antara Jeddah – Jakartahttp://aimi-asi.org/2011/08/menabung-asi-antara-jeddah-jakarta/ http://aimi-asi.org/2011/08/menabung-asi-antara-jeddah-jakarta/ *Perjuangan Ratih, ibunya El, Pramugari* “Selamat Ulang Tahun El Nino Ahmad Hussain Nasution, semoga menjadi anak yang sholeh, berakhlak mulia, cerdas, sehat, pintar dan menjadi penyejuk hati papa dan ibu dan membawa kebahagiaan untuk orang banyak. You always me heart, PapaIbu love u!” Hanya Allah yang Maha Tahu betapa bahagianya ibu di hari ini, 2 Juli 2011. Hari ini Alhamdullilah genap satu tahun ibu berjuang memberikan full ASI untuk kamu. Awalnya ini hanya niat untuk bisa terus memberikan ‘cairan emas’ , karena ibu harus bekerja di tempat yang jauh. Tentu sangatlah sulit untuk bisa merealisasikannya. Sampai suatu hari, ibu membawamu ke dokter anak untuk imunisasi. Dokter itu yang kemudian meyakinkan dan mendukung ibu, tidak ada yang mustahil bagi ibu untuk terus bisa memberikan ASI, meski ibu dan kamu terpisah jarak yang sangat jauh. Sebagai pramugari, ibu sering meninggalkanmu untuk berkeliling dari negara satu ke negara lain. Saat ini kamu di Jakarta, sedangkan ibu di Jeddah. Dukungan dari dokter itu membuat ibu bertekad kuat untuk memberikan ASI apapun yang terjadi. Setelah 27 hari bekerja, ibu baru kembali ke Jakarta hanya untuk waktu 9 hari dan saat itu kamu tidak mau menyusu langsung kepada ibu sampai 2 hari. Ibu sedih sekali karena penolakan itu. Tapi selama 2 hari itu ibu tetap memompa dan bahkan sudah berniat untuk bertemu konselor laktasi untuk mengatasi masalah ini. Alhamdulillah dalam 2 hari ternyata kamu sudah mau kembali menyusu dengan ibu. Sejak itu meskipun lama ditinggal bekerja lagi, kamu tidak pernah menolak disusuin kalau ibu libur. Kamu makin besar makin pintar ya nak. *Perjalanan Panjang ASI Perah* ASI Perah untuk El awalnya hanya ibu sediakan untuk menambah stok di freezer. Namun selama bulan Maret, jadwal terbang ibu penuh untuk 15 hari dan itu tidak memungkinkan untuk menyimpan ASI di freezer karena ijin dari manager pantry belum ada. Selama itu pula akhirnya ibu tetap memompa ASI tapi membuangnya. Mulai dari situ, episode “kejar tayang”. Setiap ibu libur, kerjaan ibu hanya memompa ASI lagi dan lagi untuk mengejar ketinggalan selama 15 hari sebelumnya. Sementara telpon dari rumah mengabarkan stok ASIP untuk El semakin sedikit. Meski ibu sempat lemes, panik dan stress membayangkan kamu tidak punya stok ASIP, namun ibu selalu bisa kembali meyakinkan diri.”*Ratih, you can do it!*” dan ibu selalu tetap berpikir positif. Penerbangan Jeddah-Jakarta dibawah operasional Cengkareng base, dimana banyak senior yang tidak semua ibu kenal. Tapi entah mengapa, ibu selalu punya keberanian dan “bermuka tembok” untuk mencari crew yang beroperasi di hari itu. Kadang informasi ibu dapat dari teman-teman, broadcast BBM atau dari sistem jadwal. Biasanya atas nama ASI untukmu El, mereka bersedia menolong. Meski ada juga senior yang jutek ketika dimintai tolong karena mereka mengira ibu menitipkan nido (susu kaleng besar yang harganya lumayan murah). Tetapi mereka biasanya selalu mau karena yang ibu titip adalah ASIP. Ibu mengingatkan mereka untuk meletakkan ASIP di cargo saja, jadi tidak memberatkan bawaan mereka di cabin. Ibu siapkan ASIP dengan packing yang bagus sehingga ASIP masih dalam kondisi beku sampai di Jakarta. Ada tantangan yang tak kalah seru, ketika stok ASIP di rumah menipis, sementara hanya ada penerbangan dari Riyadh ke Jakarta. Artinya, ibu butuh perjuangan untuk mencari bantuan dari crew yang terbang hanya dari Jeddah ke Riyadh. Ibu cek ke sistem penjadwalan dan syukurlah ada crew orang Indonesia yang bisa dititipin. Jadi crew itu membawa ASIP ke Riyadh dan dia hanya meletakkan di pojokan koper crew yang akan ke Jakarta. Ibu juga sudah janjian dengan crew yang terbang dari Riyadh ke Jakarta. Perjalanan ASIP untuk El lumayan panjang juga. Ketika tidak ada orang Indonesia, ibu mencari orang Asia yang bisa dititipin ASIP. Kali ini ibu berhasil minta tolong crew dari Malaysia untuk membawakan 20 botol ASIP untukmu, El. Pokoknya target ibu hanya menyambung ASIP untuk El besok dan lusa saja. Dua hari berturut-turut mengirim ASIP karena kejar tayang, membuat Papamu kaget karena setiap mengambil ASIP dari temen-temen ibu, ongkos kurir bisa 70 ribu sekali jalan. Tergantung lokasi penjemputan, kalau harus mengambil dari rumah teman ibu yang agak jauh dari Cinere, bisa 100-150 ribu juga ongkos kurirnya. Ibu selalu meyakinkan Papamu bahwa kita sudah berjanji untuk menjadi pejuang ASI buat El. “Ini salah satu risikonya. Sebentar lagi El setahun dan perjuangan akan sedikit berkurang.” Ibu merasa beruntung kalau pas dapat penerbangan
Re: [balita-anda] (ARTIKEL) Menabung ASI Antara Jeddah – Jakarta
Yaa اَللّهُ smpe deres nie airmata baca artikel ini,اَلْحَمْدُلِلّهِ aku msh bs ksh asi ke rafa ku wlpn aku sdg mengandung 4bln.atas ijin اَللّهُ smua bs kt lakukan yg terbaik untuk anak2 kita kelak.˚°º΅ά♏iin..ά♏iin..ά♏iin΅º°.. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: LUSIKA Yuliana uci.lus...@gmail.com Date: Fri, 19 Aug 2011 10:20:11 To: ba_ootba_...@balita-anda.com; balita-anda@balita-anda.com Reply-To: balita-anda@balita-anda.com Subject: [balita-anda] (ARTIKEL) Menabung ASI Antara Jeddah – Jakarta *Just for share..* * * *Buat tambahan semangat utk ibu2 yg sedang berjuang memberikan ASI…!* *Buat yg blum bisa optimal memberikan ASI jgn kecil hati yaa..apapun yg dilakukan adl yg terbaik buat ananda tercinta…* ** **baca berulang kisah ini smp mrembes mili saking terharunya... * Menabung ASI Antara Jeddah – Jakartahttp://aimi-asi.org/2011/08/menabung-asi-antara-jeddah-jakarta/ http://aimi-asi.org/2011/08/menabung-asi-antara-jeddah-jakarta/ *Perjuangan Ratih, ibunya El, Pramugari* “Selamat Ulang Tahun El Nino Ahmad Hussain Nasution, semoga menjadi anak yang sholeh, berakhlak mulia, cerdas, sehat, pintar dan menjadi penyejuk hati papa dan ibu dan membawa kebahagiaan untuk orang banyak. You always me heart, PapaIbu love u!” Hanya Allah yang Maha Tahu betapa bahagianya ibu di hari ini, 2 Juli 2011. Hari ini Alhamdullilah genap satu tahun ibu berjuang memberikan full ASI untuk kamu. Awalnya ini hanya niat untuk bisa terus memberikan ‘cairan emas’ , karena ibu harus bekerja di tempat yang jauh. Tentu sangatlah sulit untuk bisa merealisasikannya. Sampai suatu hari, ibu membawamu ke dokter anak untuk imunisasi. Dokter itu yang kemudian meyakinkan dan mendukung ibu, tidak ada yang mustahil bagi ibu untuk terus bisa memberikan ASI, meski ibu dan kamu terpisah jarak yang sangat jauh. Sebagai pramugari, ibu sering meninggalkanmu untuk berkeliling dari negara satu ke negara lain. Saat ini kamu di Jakarta, sedangkan ibu di Jeddah. Dukungan dari dokter itu membuat ibu bertekad kuat untuk memberikan ASI apapun yang terjadi. Setelah 27 hari bekerja, ibu baru kembali ke Jakarta hanya untuk waktu 9 hari dan saat itu kamu tidak mau menyusu langsung kepada ibu sampai 2 hari. Ibu sedih sekali karena penolakan itu. Tapi selama 2 hari itu ibu tetap memompa dan bahkan sudah berniat untuk bertemu konselor laktasi untuk mengatasi masalah ini. Alhamdulillah dalam 2 hari ternyata kamu sudah mau kembali menyusu dengan ibu. Sejak itu meskipun lama ditinggal bekerja lagi, kamu tidak pernah menolak disusuin kalau ibu libur. Kamu makin besar makin pintar ya nak. *Perjalanan Panjang ASI Perah* ASI Perah untuk El awalnya hanya ibu sediakan untuk menambah stok di freezer. Namun selama bulan Maret, jadwal terbang ibu penuh untuk 15 hari dan itu tidak memungkinkan untuk menyimpan ASI di freezer karena ijin dari manager pantry belum ada. Selama itu pula akhirnya ibu tetap memompa ASI tapi membuangnya. Mulai dari situ, episode “kejar tayang”. Setiap ibu libur, kerjaan ibu hanya memompa ASI lagi dan lagi untuk mengejar ketinggalan selama 15 hari sebelumnya. Sementara telpon dari rumah mengabarkan stok ASIP untuk El semakin sedikit. Meski ibu sempat lemes, panik dan stress membayangkan kamu tidak punya stok ASIP, namun ibu selalu bisa kembali meyakinkan diri.”*Ratih, you can do it!*” dan ibu selalu tetap berpikir positif. Penerbangan Jeddah-Jakarta dibawah operasional Cengkareng base, dimana banyak senior yang tidak semua ibu kenal. Tapi entah mengapa, ibu selalu punya keberanian dan “bermuka tembok” untuk mencari crew yang beroperasi di hari itu. Kadang informasi ibu dapat dari teman-teman, broadcast BBM atau dari sistem jadwal. Biasanya atas nama ASI untukmu El, mereka bersedia menolong. Meski ada juga senior yang jutek ketika dimintai tolong karena mereka mengira ibu menitipkan nido (susu kaleng besar yang harganya lumayan murah). Tetapi mereka biasanya selalu mau karena yang ibu titip adalah ASIP. Ibu mengingatkan mereka untuk meletakkan ASIP di cargo saja, jadi tidak memberatkan bawaan mereka di cabin. Ibu siapkan ASIP dengan packing yang bagus sehingga ASIP masih dalam kondisi beku sampai di Jakarta. Ada tantangan yang tak kalah seru, ketika stok ASIP di rumah menipis, sementara hanya ada penerbangan dari Riyadh ke Jakarta. Artinya, ibu butuh perjuangan untuk mencari bantuan dari crew yang terbang hanya dari Jeddah ke Riyadh. Ibu cek ke sistem penjadwalan dan syukurlah ada crew orang Indonesia yang bisa dititipin. Jadi crew itu membawa ASIP ke Riyadh dan dia hanya meletakkan di pojokan koper crew yang akan ke Jakarta. Ibu juga sudah janjian dengan crew yang terbang dari Riyadh ke Jakarta. Perjalanan ASIP untuk El lumayan panjang juga. Ketika tidak ada orang Indonesia, ibu mencari orang Asia yang bisa dititipin ASIP. Kali ini ibu berhasil minta tolong crew dari Malaysia untuk membawakan 20 botol ASIP untukmu, El. Pokoknya target ibu hanya menyambung ASIP untuk El besok dan lusa saja
Re: [balita-anda] (ARTIKEL) Menabung ASI Antara Jeddah – Jakarta
Wowinspiratif bgt critanya! Jadi nambah motivasi nih untuk asi ekslusif! :) Jadi inget salah satu film mandirin yang judulnya Mama Hao. Shi shang zhi you ma ma hao you ma de hai zi xiang ge bao. tou jin ma ma de huai bao xin fu xiang bu liao. Yang menunjukan betapa besar kasih seorang ibu kepada anaknya:) Mommy is the only dearest in the world With a mom, you have the most valued treasure. Jump into mom's heart and you have endless happiness. Regards Davina www.LittleHipo.com http://on.fb.me/littlehipo From: LUSIKA Yuliana uci.lus...@gmail.com To: ba_oot ba_...@balita-anda.com; balita-anda@balita-anda.com Sent: Friday, August 19, 2011 10:20 AM Subject: [balita-anda] (ARTIKEL) Menabung ASI Antara Jeddah – Jakarta *Just for share..* * * *Buat tambahan semangat utk ibu2 yg sedang berjuang memberikan ASI…!* *Buat yg blum bisa optimal memberikan ASI jgn kecil hati yaa..apapun yg dilakukan adl yg terbaik buat ananda tercinta…* ** **baca berulang kisah ini smp mrembes mili saking terharunya... * Menabung ASI Antara Jeddah – Jakartahttp://aimi-asi.org/2011/08/menabung-asi-antara-jeddah-jakarta/ http://aimi-asi.org/2011/08/menabung-asi-antara-jeddah-jakarta/ *Perjuangan Ratih, ibunya El, Pramugari* “Selamat Ulang Tahun El Nino Ahmad Hussain Nasution, semoga menjadi anak yang sholeh, berakhlak mulia, cerdas, sehat, pintar dan menjadi penyejuk hati papa dan ibu dan membawa kebahagiaan untuk orang banyak. You always me heart, PapaIbu love u!” Hanya Allah yang Maha Tahu betapa bahagianya ibu di hari ini, 2 Juli 2011. Hari ini Alhamdullilah genap satu tahun ibu berjuang memberikan full ASI untuk kamu. Awalnya ini hanya niat untuk bisa terus memberikan ‘cairan emas’ , karena ibu harus bekerja di tempat yang jauh. Tentu sangatlah sulit untuk bisa merealisasikannya. Sampai suatu hari, ibu membawamu ke dokter anak untuk imunisasi. Dokter itu yang kemudian meyakinkan dan mendukung ibu, tidak ada yang mustahil bagi ibu untuk terus bisa memberikan ASI, meski ibu dan kamu terpisah jarak yang sangat jauh. Sebagai pramugari, ibu sering meninggalkanmu untuk berkeliling dari negara satu ke negara lain. Saat ini kamu di Jakarta, sedangkan ibu di Jeddah. Dukungan dari dokter itu membuat ibu bertekad kuat untuk memberikan ASI apapun yang terjadi. Setelah 27 hari bekerja, ibu baru kembali ke Jakarta hanya untuk waktu 9 hari dan saat itu kamu tidak mau menyusu langsung kepada ibu sampai 2 hari. Ibu sedih sekali karena penolakan itu. Tapi selama 2 hari itu ibu tetap memompa dan bahkan sudah berniat untuk bertemu konselor laktasi untuk mengatasi masalah ini. Alhamdulillah dalam 2 hari ternyata kamu sudah mau kembali menyusu dengan ibu. Sejak itu meskipun lama ditinggal bekerja lagi, kamu tidak pernah menolak disusuin kalau ibu libur. Kamu makin besar makin pintar ya nak. *Perjalanan Panjang ASI Perah* ASI Perah untuk El awalnya hanya ibu sediakan untuk menambah stok di freezer. Namun selama bulan Maret, jadwal terbang ibu penuh untuk 15 hari dan itu tidak memungkinkan untuk menyimpan ASI di freezer karena ijin dari manager pantry belum ada. Selama itu pula akhirnya ibu tetap memompa ASI tapi membuangnya. Mulai dari situ, episode “kejar tayang”. Setiap ibu libur, kerjaan ibu hanya memompa ASI lagi dan lagi untuk mengejar ketinggalan selama 15 hari sebelumnya. Sementara telpon dari rumah mengabarkan stok ASIP untuk El semakin sedikit. Meski ibu sempat lemes, panik dan stress membayangkan kamu tidak punya stok ASIP, namun ibu selalu bisa kembali meyakinkan diri.”*Ratih, you can do it!*” dan ibu selalu tetap berpikir positif. Penerbangan Jeddah-Jakarta dibawah operasional Cengkareng base, dimana banyak senior yang tidak semua ibu kenal. Tapi entah mengapa, ibu selalu punya keberanian dan “bermuka tembok” untuk mencari crew yang beroperasi di hari itu. Kadang informasi ibu dapat dari teman-teman, broadcast BBM atau dari sistem jadwal. Biasanya atas nama ASI untukmu El, mereka bersedia menolong. Meski ada juga senior yang jutek ketika dimintai tolong karena mereka mengira ibu menitipkan nido (susu kaleng besar yang harganya lumayan murah). Tetapi mereka biasanya selalu mau karena yang ibu titip adalah ASIP. Ibu mengingatkan mereka untuk meletakkan ASIP di cargo saja, jadi tidak memberatkan bawaan mereka di cabin. Ibu siapkan ASIP dengan packing yang bagus sehingga ASIP masih dalam kondisi beku sampai di Jakarta. Ada tantangan yang tak kalah seru, ketika stok ASIP di rumah menipis, sementara hanya ada penerbangan dari Riyadh ke Jakarta. Artinya, ibu butuh perjuangan untuk mencari bantuan dari crew yang terbang hanya dari Jeddah ke Riyadh. Ibu cek ke sistem penjadwalan dan syukurlah ada crew orang Indonesia yang bisa dititipin. Jadi crew itu membawa ASIP ke Riyadh dan dia hanya meletakkan di pojokan koper crew yang akan ke Jakarta. Ibu juga sudah janjian dengan crew yang terbang dari Riyadh ke Jakarta. Perjalanan ASIP untuk El lumayan panjang juga. Ketika tidak ada orang
Re: [balita-anda] (ARTIKEL) Menabung ASI Antara Jeddah – Jakarta
hiksss... jd inget si kavin wkt perpisahan TKnya nyanyi Mama Hao trus kasih bunga ke gw.. hadeh makin terharu dah... Pada 19 Agustus 2011 11:47, Davina Wiradijaya wiradij...@yahoo.commenulis: Wowinspiratif bgt critanya! Jadi nambah motivasi nih untuk asi ekslusif! :) Jadi inget salah satu film mandirin yang judulnya Mama Hao. Shi shang zhi you ma ma hao you ma de hai zi xiang ge bao. tou jin ma ma de huai bao xin fu xiang bu liao. Yang menunjukan betapa besar kasih seorang ibu kepada anaknya:) Mommy is the only dearest in the world With a mom, you have the most valued treasure. Jump into mom's heart and you have endless happiness. Regards Davina www.LittleHipo.com http://on.fb.me/littlehipo From: LUSIKA Yuliana uci.lus...@gmail.com To: ba_oot ba_...@balita-anda.com; balita-anda@balita-anda.com Sent: Friday, August 19, 2011 10:20 AM Subject: [balita-anda] (ARTIKEL) Menabung ASI Antara Jeddah – Jakarta *Just for share..* * * *Buat tambahan semangat utk ibu2 yg sedang berjuang memberikan ASI…!* *Buat yg blum bisa optimal memberikan ASI jgn kecil hati yaa..apapun yg dilakukan adl yg terbaik buat ananda tercinta…* ** **baca berulang kisah ini smp mrembes mili saking terharunya... * Menabung ASI Antara Jeddah – Jakartahttp://aimi-asi.org/2011/08/menabung-asi-antara-jeddah-jakarta/ http://aimi-asi.org/2011/08/menabung-asi-antara-jeddah-jakarta/ *Perjuangan Ratih, ibunya El, Pramugari* “Selamat Ulang Tahun El Nino Ahmad Hussain Nasution, semoga menjadi anak yang sholeh, berakhlak mulia, cerdas, sehat, pintar dan menjadi penyejuk hati papa dan ibu dan membawa kebahagiaan untuk orang banyak. You always me heart, PapaIbu love u!” Hanya Allah yang Maha Tahu betapa bahagianya ibu di hari ini, 2 Juli 2011. Hari ini Alhamdullilah genap satu tahun ibu berjuang memberikan full ASI untuk kamu. Awalnya ini hanya niat untuk bisa terus memberikan ‘cairan emas’ , karena ibu harus bekerja di tempat yang jauh. Tentu sangatlah sulit untuk bisa merealisasikannya. Sampai suatu hari, ibu membawamu ke dokter anak untuk imunisasi. Dokter itu yang kemudian meyakinkan dan mendukung ibu, tidak ada yang mustahil bagi ibu untuk terus bisa memberikan ASI, meski ibu dan kamu terpisah jarak yang sangat jauh. Sebagai pramugari, ibu sering meninggalkanmu untuk berkeliling dari negara satu ke negara lain. Saat ini kamu di Jakarta, sedangkan ibu di Jeddah. Dukungan dari dokter itu membuat ibu bertekad kuat untuk memberikan ASI apapun yang terjadi. Setelah 27 hari bekerja, ibu baru kembali ke Jakarta hanya untuk waktu 9 hari dan saat itu kamu tidak mau menyusu langsung kepada ibu sampai 2 hari. Ibu sedih sekali karena penolakan itu. Tapi selama 2 hari itu ibu tetap memompa dan bahkan sudah berniat untuk bertemu konselor laktasi untuk mengatasi masalah ini. Alhamdulillah dalam 2 hari ternyata kamu sudah mau kembali menyusu dengan ibu. Sejak itu meskipun lama ditinggal bekerja lagi, kamu tidak pernah menolak disusuin kalau ibu libur. Kamu makin besar makin pintar ya nak. *Perjalanan Panjang ASI Perah* ASI Perah untuk El awalnya hanya ibu sediakan untuk menambah stok di freezer. Namun selama bulan Maret, jadwal terbang ibu penuh untuk 15 hari dan itu tidak memungkinkan untuk menyimpan ASI di freezer karena ijin dari manager pantry belum ada. Selama itu pula akhirnya ibu tetap memompa ASI tapi membuangnya. Mulai dari situ, episode “kejar tayang”. Setiap ibu libur, kerjaan ibu hanya memompa ASI lagi dan lagi untuk mengejar ketinggalan selama 15 hari sebelumnya. Sementara telpon dari rumah mengabarkan stok ASIP untuk El semakin sedikit. Meski ibu sempat lemes, panik dan stress membayangkan kamu tidak punya stok ASIP, namun ibu selalu bisa kembali meyakinkan diri.”*Ratih, you can do it!*” dan ibu selalu tetap berpikir positif. Penerbangan Jeddah-Jakarta dibawah operasional Cengkareng base, dimana banyak senior yang tidak semua ibu kenal. Tapi entah mengapa, ibu selalu punya keberanian dan “bermuka tembok” untuk mencari crew yang beroperasi di hari itu. Kadang informasi ibu dapat dari teman-teman, broadcast BBM atau dari sistem jadwal. Biasanya atas nama ASI untukmu El, mereka bersedia menolong. Meski ada juga senior yang jutek ketika dimintai tolong karena mereka mengira ibu menitipkan nido (susu kaleng besar yang harganya lumayan murah). Tetapi mereka biasanya selalu mau karena yang ibu titip adalah ASIP. Ibu mengingatkan mereka untuk meletakkan ASIP di cargo saja, jadi tidak memberatkan bawaan mereka di cabin. Ibu siapkan ASIP dengan packing yang bagus sehingga ASIP masih dalam kondisi beku sampai di Jakarta. Ada tantangan yang tak kalah seru, ketika stok ASIP di rumah menipis, sementara hanya ada penerbangan dari Riyadh ke Jakarta. Artinya, ibu butuh perjuangan untuk mencari bantuan dari crew yang terbang hanya dari Jeddah ke Riyadh. Ibu cek ke sistem penjadwalan dan syukurlah ada crew