Re: [balita-anda] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci atau Sari Asih yang lain..
Saya turut prihatin dengan kejadian yang menimpa Galuh... makanya... sebagai orang tua... saya tidak langsung percaya dengan apa yang dikatakan dokter... apalagi itu menyangkut vonis tindakan medis... Terima kasih Mbak Murni sudah informasikan hal ini... sehingga menambah referensi saya sebagai orang tua semakin hati2 dengan apa yang dikatakan dokter... karena bagaimanapun... dokter adalah manusia biasa gak mungkin dokter bisa perfect dalam menganalisa... karena itu.. kita sebagai orang tua perlu waspada dan punya analisa juga... dengan meminta second opinion misalnya rgds Dewi - Original Message - From: Murni To: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 21, 2004 9:32 AM Subject: [balita-anda] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci atau Sari Asih yang lain.. Note: forwarded message attached. -- ALL-NEW Yahoo! Messenger - all new features - even more fun! -- - DUKUNG situs Balita-Anda.Com sebagai Situs Terbaik Wanita Anak 2004-2005 versi Majalah Komputer Aktif, dengan ketik: POLL ST WAN 2 ke nomor 8811, selama 16 Okt sd. 30 Nov. 2004. Raih sebuah ponsel SonyEricsson K500i, dua buah ponsel Nokia 3100 dan 10 paket merchandise komputerakt!f bagi para peserta polling yang beruntung. Satu nomor ponsel hanya berhak memberikan satu suara dukungan untuk tiap kategorinya. Polling ini berlaku untuk pelanggan Telkomsel, Indosat maupun Excelcom dengan tarif Rp 1.500. - Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci atau Sari Asih yang lain..
Mohon maaf ini bukan pengalaman saya pribadi, sebenarnya saya hanya meneruskan saja dari milis tetangga . murni Rita [EMAIL PROTECTED] wrote: saya turut prihatin terhadap kejadian yang menimpa Bapak keluarga. Saya rasa keluarga pasien memang harus kritis dalam menghadapi dokter RS. -Original Message- From: Bea Cukai [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 20, 2004 7:13 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci atau Sari Asih yang lain.. Berarti bertambah lagi kasus malpraktek Ngeri sekali aku membayangkannya anak bayi yang baru lahir harus diinfus dan disuntik, semoga Galuh cepat sembuh yach Pak. Rgds Bunda Farhan-S - Original Message - From: To: Sent: Thursday, October 21, 2004 8:54 AM Subject: Re: [balita-anda] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci atau Sari Asih yang lain.. Bapak Murni, saya turut prihatin dengan kejadian yang menimpa istri bayi bapak, bisa saya bayangkan betapa galaunya hati bapak keluarga saat mengalami kejadian itu apalagi melihat baby yang baru saja lahir sudah disuntik sana sini syukur Alhamdulillah sekarang keadaan Galuh membaik, semoga lekas sembuh ya Pak semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua tk iswi Murni [EMAIL PROTECTED], m [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] cc: 21/10/04 08:32 Subject: [balita-anda] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci Please respond to atau Sari Asih yang lain.. balita-anda Note: forwarded message attached. ALL-NEW Yahoo! Messenger - all new features - even more fun! - Message from [EMAIL PROTECTED] on Thu, 21 Oct 2004 07:54:25 +0700 - Subject: [We_R_Mommies] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci atau Sari Asih yang lain.. Kisah ini adalah nyata dan kami alami langsung di RS Sari Asih Karawaci (Tangerang), nama-nama yang kami sebutkan adalah nama asli. Ini kami tulis sebagai protes kami kepada pihak RS Sari Asih dan juga sebagai masukan bagi masyarakat luas agar lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan terhadap tindakan yang akan dilakukan Dokter di Rumah Sakit . Cerita ini berawal dari kepindahan kami dari Jakarta untuk menetap di Tangerang, pada saat itu istriku sudah memasuki bulan ke tujuh kehamilannya, sebelumnya kami selalu memeriksakan kehamilan ke bidan di Jakarta secara rutin tiap bulan, setelah kepindahan kami maka kami memutuskan untuk mencari tempat periksa kehamilan di kota Tangerang agar lokasinya dekat dengan tempat tinggal kami. Kami memutuskan untuk memeriksakan kehamilan istri di RS Sari Asih Karawaci yang kata orang baik pelayanannya. Kami belum mendapat referensi dari teman atau tetangga untuk memutuskan dokter mana yang akan kami pilih, jadi kami ambil siapa aja yang tidak terlalu antri pada saat itu dan akhirnya kami mulai diperiksa oleh Dr. Agung, SPog. Pada awalnya kami merasa baik-baik saja sampai suatu saat dokter Agung meminta kami untuk melakukan tes laboraturium akan kondisi istri dan kami setuju, namun ternyata semua berawal dari sana. Istriku dinyatakan HbsAg + sehingga dokter menganjurkan agar kami segera memesan obat untuk Imunisasi Hepatitis B dengan harga yang bagi kami cukup mengagetkan??1,7 juta?.untuk sekali suntik dan harus disuntikkan kepada bayi maksimal 12 jam setelah kelahiran... untuk beberapa kali pemeriksaan kami anggap mungkin ada alternative untuk hal ini karena dari pihak dokter juga tidak menjelaskan secara gamblang tentang bahaya dan lain-lainya secara detil kepada kami, sampai suatu saat kami ditanya oleh dokter Agung udah pesan belum? Nah, pada saat itu saya baru menanyakan apakah ada alternative untuk hal ini dok?? Ternyata bukan penjelasan yang kami dapatkan tapi pernyataan seperti ini Gak ada dan tidak bisa?anda harus segera memesannya karena ini juga menyangkut kepentingan tim medis?? dengan nada tinggi. Saat itu sebenarnya aku sudah merasa teringgung kepada Dr Agung, namun aku masih menahannya, hanya saja aku berpikir kok dokter tidak punya sopan santun dalam menyampaikan sesuatu kepada pasien atau keluarganya?main ceplos aja ya? Oke akhirnya kami putuskan untuk beralih pemeriksaan ke Bidan (Bd. Sukarti) yang menurut kami mungkin akan lebih bijaksana dan lebih bisa diajak bicara karena menjelang proses kelahiran yang aku utamakan adalah Psikologi istriku. Memang benar kami lebih sreg dengan bidan Sukarti yang dengan sabar menjelaskan apapun yang kami tanyakan tiap kami periksa. Selasa, tanggal 5 Oktober 2004 Tepat pukul 19:00 BBWI kami berangkat ke di RS. Sari Asih Karawaci dan berdasarkan pemeriksaan bidan Sukarti istriku sudah memasuki masa 'pembukaan 1' sehingga aku memutuskan agar istriku mulai dirawat inap. Aku mendaftarkan istriku di Kelas I dengan penanganan Bidan (permintaan kami) yang menurut pihak pelayanan administrasi di kelas ini sang Suami boleh menunggui istri pada saat proses persalinan. Ternyata antara petugas administrasi pendaftaran sama suster penjaga
Re: [balita-anda] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci atau Sari Asih yang lain..
Duh sampe mau nangis bacanya sepertinya pihak RS. Asih harus diproses secara hukum tuh pak dan benar memang kita hrs punya second oponion utk masalah ini. mudah2 galuh cepat sembuh yach dan tuhan senantiasa melindunginya. salam sayang utk galuh... --- Murni [EMAIL PROTECTED] wrote: Note: forwarded message attached. - ALL-NEW Yahoo! Messenger - all new features - even more fun! ATTACHMENT part 2 message/rfc822 From: [EMAIL PROTECTED] Date: Thu, 21 Oct 2004 07:54:25 +0700 Subject: [We_R_Mommies] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci atau Sari Asih yang lain.. Kisah ini adalah nyata dan kami alami langsung di RS Sari Asih Karawaci (Tangerang), nama-nama yang kami sebutkan adalah nama asli. Ini kami tulis sebagai protes kami kepada pihak RS Sari Asih dan juga sebagai masukan bagi masyarakat luas agar lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan terhadap tindakan yang akan dilakukan Dokter di Rumah Sakit . Cerita ini berawal dari kepindahan kami dari Jakarta untuk menetap di Tangerang, pada saat itu istriku sudah memasuki bulan ke tujuh kehamilannya, sebelumnya kami selalu memeriksakan kehamilan ke bidan di Jakarta secara rutin tiap bulan, setelah kepindahan kami maka kami memutuskan untuk mencari tempat periksa kehamilan di kota Tangerang agar lokasinya dekat dengan tempat tinggal kami. Kami memutuskan untuk memeriksakan kehamilan istri di RS Sari Asih Karawaci yang kata orang baik pelayanannya. Kami belum mendapat referensi dari teman atau tetangga untuk memutuskan dokter mana yang akan kami pilih, jadi kami ambil siapa aja yang tidak terlalu antri pada saat itu dan akhirnya kami mulai diperiksa oleh Dr. Agung, SPog. Pada awalnya kami merasa baik-baik saja sampai suatu saat dokter Agung meminta kami untuk melakukan tes laboraturium akan kondisi istri dan kami setuju, namun ternyata semua berawal dari sana. Istriku dinyatakan HbsAg + sehingga dokter menganjurkan agar kami segera memesan obat untuk Imunisasi Hepatitis B dengan harga yang bagi kami cukup mengagetkan??1,7 juta?.untuk sekali suntik dan harus disuntikkan kepada bayi maksimal 12 jam setelah kelahiran... untuk beberapa kali pemeriksaan kami anggap mungkin ada alternative untuk hal ini karena dari pihak dokter juga tidak menjelaskan secara gamblang tentang bahaya dan lain-lainya secara detil kepada kami, sampai suatu saat kami ditanya oleh dokter Agung udah pesan belum? Nah, pada saat itu saya baru menanyakan apakah ada alternative untuk hal ini dok?? Ternyata bukan penjelasan yang kami dapatkan tapi pernyataan seperti ini Gak ada dan tidak bisa?anda harus segera memesannya karena ini juga menyangkut kepentingan tim medis?? dengan nada tinggi. Saat itu sebenarnya aku sudah merasa teringgung kepada Dr Agung, namun aku masih menahannya, hanya saja aku berpikir kok dokter tidak punya sopan santun dalam menyampaikan sesuatu kepada pasien atau keluarganya?main ceplos aja ya? Oke akhirnya kami putuskan untuk beralih pemeriksaan ke Bidan (Bd. Sukarti) yang menurut kami mungkin akan lebih bijaksana dan lebih bisa diajak bicara karena menjelang proses kelahiran yang aku utamakan adalah Psikologi istriku. Memang benar kami lebih sreg dengan bidan Sukarti yang dengan sabar menjelaskan apapun yang kami tanyakan tiap kami periksa. Selasa, tanggal 5 Oktober 2004 Tepat pukul 19:00 BBWI kami berangkat ke di RS. Sari Asih Karawaci dan berdasarkan pemeriksaan bidan Sukarti istriku sudah memasuki masa 'pembukaan 1' sehingga aku memutuskan agar istriku mulai dirawat inap. Aku mendaftarkan istriku di Kelas I dengan penanganan Bidan (permintaan kami) yang menurut pihak pelayanan administrasi di kelas ini sang Suami boleh menunggui istri pada saat proses persalinan. Ternyata antara petugas administrasi pendaftaran sama suster penjaga persalinan berbeda mengartikan masalah 'Kelas I', kata suster penjaga biarpun aku mendaftarkan istriku di kelas I tetap tidak bisa nungguin di saat persalinan karena aku adalah pasien Jaminan dari asuransi, kecuali bukan pasien jaminan baru aku bisa nungguin istriku??aku mulai kesal waktu itu, aku protes ! tapi mau apa lagi ?aku ngalah? Malam itu aku lewatkan di RS sambil menunggu proses persalinan istriku? Istriku tidak pernah ditangani oleh bidan pada malam itu? Rabu, tanggal 6 Oktober 2004 Pagi?.Siang?.Sore?belum banyak banyak perubahan yang terjadi pada istriku?sampai pukul 4 sore baru pembukaan 4, 5 atau 6 ? berbeda setiap diperiksa orang yang berlainan..kadang naik?eh kadang turun? aku gak tahu, yang jelas kondisi istriku saat itu sudah benar-benar lemah?muntah-muntah dan suhu tubuh tinggi sekali?namun tidak ada tindakan sama sekali dari para suster kecuali kata-kata ' sabar bu?tunggu aja?sabar?. sampai kapan??? Setelah terlihat kondisi istriku benar2 lemah dan tidak sanggup menahan rasa
RE: [balita-anda] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci atau Sari Asih yang lain..
Untuk Orang Tua Galuh Nareshwari Asmaranti, Saya turut prihatin atas kejadian yang menimpa keluarga Bapak. Semoga kondisi Galuh semakin membaik. Saya pribadi sewaktu cek darah sebelum melahirkan juga dideteksi HbAgs +. Dan dokter serta suster sudah wanti2 supaya nabung untuk beli obat (Byhep) yang harus disuntikan ke bayi dalam waktu 24 jam. Sebelum disuntik, bayi tidak boleh disusui oleh Ibunya. Jadi, begitu lahir, suami saya pontang panting nyari Byhep yang tidak semua apotik dan rumah sakit nyetok obat tersebut karena mahal. Memang mahal sekali...makanya kotaknya pun masih saya simpan...he3x... Wss, YULI
[balita-anda] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci atau Sari Asih yang lain..
Note: forwarded message attached. ALL-NEW Yahoo! Messenger - all new features - even more fun! ---BeginMessage--- Kisah ini adalah nyata dan kami alami langsung di RS Sari Asih Karawaci (Tangerang), nama-nama yang kami sebutkan adalah nama asli. Ini kami tulis sebagai protes kami kepada pihak RS Sari Asih dan juga sebagai masukan bagi masyarakat luas agar lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan terhadap tindakan yang akan dilakukan Dokter di Rumah Sakit . Cerita ini berawal dari kepindahan kami dari Jakarta untuk menetap di Tangerang, pada saat itu istriku sudah memasuki bulan ke tujuh kehamilannya, sebelumnya kami selalu memeriksakan kehamilan ke bidan di Jakarta secara rutin tiap bulan, setelah kepindahan kami maka kami memutuskan untuk mencari tempat periksa kehamilan di kota Tangerang agar lokasinya dekat dengan tempat tinggal kami. Kami memutuskan untuk memeriksakan kehamilan istri di RS Sari Asih Karawaci yang kata orang baik pelayanannya. Kami belum mendapat referensi dari teman atau tetangga untuk memutuskan dokter mana yang akan kami pilih, jadi kami ambil siapa aja yang tidak terlalu antri pada saat itu dan akhirnya kami mulai diperiksa oleh Dr. Agung, SPog. Pada awalnya kami merasa baik-baik saja sampai suatu saat dokter Agung meminta kami untuk melakukan tes laboraturium akan kondisi istri dan kami setuju, namun ternyata semua berawal dari sana. Istriku dinyatakan HbsAg + sehingga dokter menganjurkan agar kami segera memesan obat untuk Imunisasi Hepatitis B dengan harga yang bagi kami cukup mengagetkan??1,7 juta?.untuk sekali suntik dan harus disuntikkan kepada bayi maksimal 12 jam setelah kelahiran... untuk beberapa kali pemeriksaan kami anggap mungkin ada alternative untuk hal ini karena dari pihak dokter juga tidak menjelaskan secara gamblang tentang bahaya dan lain-lainya secara detil kepada kami, sampai suatu saat kami ditanya oleh dokter Agung udah pesan belum? Nah, pada saat itu saya baru menanyakan apakah ada alternative untuk hal ini dok?? Ternyata bukan penjelasan yang kami dapatkan tapi pernyataan seperti ini Gak ada dan tidak bisa?anda harus segera memesannya karena ini juga menyangkut kepentingan tim medis?? dengan nada tinggi. Saat itu sebenarnya aku sudah merasa teringgung kepada Dr Agung, namun aku masih menahannya, hanya saja aku berpikir kok dokter tidak punya sopan santun dalam menyampaikan sesuatu kepada pasien atau keluarganya?main ceplos aja ya? Oke akhirnya kami putuskan untuk beralih pemeriksaan ke Bidan (Bd. Sukarti) yang menurut kami mungkin akan lebih bijaksana dan lebih bisa diajak bicara karena menjelang proses kelahiran yang aku utamakan adalah Psikologi istriku. Memang benar kami lebih sreg dengan bidan Sukarti yang dengan sabar menjelaskan apapun yang kami tanyakan tiap kami periksa. Selasa, tanggal 5 Oktober 2004 Tepat pukul 19:00 BBWI kami berangkat ke di RS. Sari Asih Karawaci dan berdasarkan pemeriksaan bidan Sukarti istriku sudah memasuki masa 'pembukaan 1' sehingga aku memutuskan agar istriku mulai dirawat inap. Aku mendaftarkan istriku di Kelas I dengan penanganan Bidan (permintaan kami) yang menurut pihak pelayanan administrasi di kelas ini sang Suami boleh menunggui istri pada saat proses persalinan. Ternyata antara petugas administrasi pendaftaran sama suster penjaga persalinan berbeda mengartikan masalah 'Kelas I', kata suster penjaga biarpun aku mendaftarkan istriku di kelas I tetap tidak bisa nungguin di saat persalinan karena aku adalah pasien Jaminan dari asuransi, kecuali bukan pasien jaminan baru aku bisa nungguin istriku??aku mulai kesal waktu itu, aku protes ! tapi mau apa lagi ?aku ngalah? Malam itu aku lewatkan di RS sambil menunggu proses persalinan istriku? Istriku tidak pernah ditangani oleh bidan pada malam itu? Rabu, tanggal 6 Oktober 2004 Pagi?.Siang?.Sore?belum banyak banyak perubahan yang terjadi pada istriku?sampai pukul 4 sore baru pembukaan 4, 5 atau 6 ? berbeda setiap diperiksa orang yang berlainan..kadang naik?eh kadang turun? aku gak tahu, yang jelas kondisi istriku saat itu sudah benar-benar lemah?muntah-muntah dan suhu tubuh tinggi sekali?namun tidak ada tindakan sama sekali dari para suster kecuali kata-kata ' sabar bu?tunggu aja?sabar?. sampai kapan??? Setelah terlihat kondisi istriku benar2 lemah dan tidak sanggup menahan rasa sakitnya baru dikasih infuse dan suntikan (tidak tahu suntikan apa, tapi bukan suntu]ikan perangsang agar proses persalinan lebih cepat..) Dokter dating?siapa ya?? Dr Agung?.padahal aku sudah gak mau kalo istriku di tangani oleh dia tapi ternyata dia tetap melakukan pemeriksaan?dari detak jantung bayi yang tergambar pada saat itu memang kondisi bayi kurang bagus..mungkin karena pada saat tersebut kondisi istriku benar-benar lemah? apa penjelasan dr agung??? Bayinya jelek sekali kondisinya, kalo dalam waktu 1 jam masih sama keadaanya maka harus Caesar?.. Saat itulah emosiku tidak tertahankan dan secara langsung aku bilang kepada dr Agung..Dok, tahu gak kenapa saya
Re: [balita-anda] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci atau Sari Asih yang lain..
Bapak Murni, saya turut prihatin dengan kejadian yang menimpa istri bayi bapak, bisa saya bayangkan betapa galaunya hati bapak keluarga saat mengalami kejadian itu apalagi melihat baby yang baru saja lahir sudah disuntik sana sini syukur Alhamdulillah sekarang keadaan Galuh membaik, semoga lekas sembuh ya Pak semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua tk iswi Murni [EMAIL PROTECTED]To: [EMAIL PROTECTED], m[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] cc: 21/10/04 08:32 Subject: [balita-anda] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci Please respond to atau Sari Asih yang lain.. balita-anda Note: forwarded message attached. ALL-NEW Yahoo! Messenger - all new features - even more fun! - Message from [EMAIL PROTECTED] on Thu, 21 Oct 2004 07:54:25 +0700 - Subject: [We_R_Mommies] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci atau Sari Asih yang lain.. Kisah ini adalah nyata dan kami alami langsung di RS Sari Asih Karawaci (Tangerang), nama-nama yang kami sebutkan adalah nama asli. Ini kami tulis sebagai protes kami kepada pihak RS Sari Asih dan juga sebagai masukan bagi masyarakat luas agar lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan terhadap tindakan yang akan dilakukan Dokter di Rumah Sakit . Cerita ini berawal dari kepindahan kami dari Jakarta untuk menetap di Tangerang, pada saat itu istriku sudah memasuki bulan ke tujuh kehamilannya, sebelumnya kami selalu memeriksakan kehamilan ke bidan di Jakarta secara rutin tiap bulan, setelah kepindahan kami maka kami memutuskan untuk mencari tempat periksa kehamilan di kota Tangerang agar lokasinya dekat dengan tempat tinggal kami. Kami memutuskan untuk memeriksakan kehamilan istri di RS Sari Asih Karawaci yang kata orang baik pelayanannya. Kami belum mendapat referensi dari teman atau tetangga untuk memutuskan dokter mana yang akan kami pilih, jadi kami ambil siapa aja yang tidak terlalu antri pada saat itu dan akhirnya kami mulai diperiksa oleh Dr. Agung, SPog. Pada awalnya kami merasa baik-baik saja sampai suatu saat dokter Agung meminta kami untuk melakukan tes laboraturium akan kondisi istri dan kami setuju, namun ternyata semua berawal dari sana. Istriku dinyatakan HbsAg + sehingga dokter menganjurkan agar kami segera memesan obat untuk Imunisasi Hepatitis B dengan harga yang bagi kami cukup mengagetkan??1,7 juta?.untuk sekali suntik dan harus disuntikkan kepada bayi maksimal 12 jam setelah kelahiran... untuk beberapa kali pemeriksaan kami anggap mungkin ada alternative untuk hal ini karena dari pihak dokter juga tidak menjelaskan secara gamblang tentang bahaya dan lain-lainya secara detil kepada kami, sampai suatu saat kami ditanya oleh dokter Agung udah pesan belum? Nah, pada saat itu saya baru menanyakan apakah ada alternative untuk hal ini dok?? Ternyata bukan penjelasan yang kami dapatkan tapi pernyataan seperti ini Gak ada dan tidak bisa?anda harus segera memesannya karena ini juga menyangkut kepentingan tim medis?? dengan nada tinggi. Saat itu sebenarnya aku sudah merasa teringgung kepada Dr Agung, namun aku masih menahannya, hanya saja aku berpikir kok dokter tidak punya sopan santun dalam menyampaikan sesuatu kepada pasien atau keluarganya?main ceplos aja ya? Oke akhirnya kami putuskan untuk beralih pemeriksaan ke Bidan (Bd. Sukarti) yang menurut kami mungkin akan lebih bijaksana dan lebih bisa diajak bicara karena menjelang proses kelahiran yang aku utamakan adalah Psikologi istriku. Memang benar kami lebih sreg dengan bidan Sukarti yang dengan sabar menjelaskan apapun yang kami tanyakan tiap kami periksa. Selasa, tanggal 5 Oktober 2004 Tepat pukul 19:00 BBWI kami berangkat ke di RS. Sari Asih Karawaci dan berdasarkan pemeriksaan bidan Sukarti istriku sudah memasuki masa 'pembukaan 1' sehingga aku memutuskan agar istriku mulai dirawat inap. Aku mendaftarkan istriku di Kelas I dengan penanganan Bidan (permintaan kami) yang menurut pihak pelayanan administrasi di kelas ini sang Suami boleh menunggui istri pada saat
Re: [balita-anda] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci atau Sari Asih yang lain..
Berarti bertambah lagi kasus malpraktek Ngeri sekali aku membayangkannya anak bayi yang baru lahir harus diinfus dan disuntik, semoga Galuh cepat sembuh yach Pak. Rgds Bunda Farhan-S - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 21, 2004 8:54 AM Subject: Re: [balita-anda] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci atau Sari Asih yang lain.. Bapak Murni, saya turut prihatin dengan kejadian yang menimpa istri bayi bapak, bisa saya bayangkan betapa galaunya hati bapak keluarga saat mengalami kejadian itu apalagi melihat baby yang baru saja lahir sudah disuntik sana sini syukur Alhamdulillah sekarang keadaan Galuh membaik, semoga lekas sembuh ya Pak semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua tk iswi Murni [EMAIL PROTECTED]To: [EMAIL PROTECTED], m [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] cc: 21/10/04 08:32 Subject: [balita-anda] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci Please respond to atau Sari Asih yang lain.. balita-anda Note: forwarded message attached. ALL-NEW Yahoo! Messenger - all new features - even more fun! - Message from [EMAIL PROTECTED] on Thu, 21 Oct 2004 07:54:25 +0700 - Subject: [We_R_Mommies] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci atau Sari Asih yang lain.. Kisah ini adalah nyata dan kami alami langsung di RS Sari Asih Karawaci (Tangerang), nama-nama yang kami sebutkan adalah nama asli. Ini kami tulis sebagai protes kami kepada pihak RS Sari Asih dan juga sebagai masukan bagi masyarakat luas agar lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan terhadap tindakan yang akan dilakukan Dokter di Rumah Sakit . Cerita ini berawal dari kepindahan kami dari Jakarta untuk menetap di Tangerang, pada saat itu istriku sudah memasuki bulan ke tujuh kehamilannya, sebelumnya kami selalu memeriksakan kehamilan ke bidan di Jakarta secara rutin tiap bulan, setelah kepindahan kami maka kami memutuskan untuk mencari tempat periksa kehamilan di kota Tangerang agar lokasinya dekat dengan tempat tinggal kami. Kami memutuskan untuk memeriksakan kehamilan istri di RS Sari Asih Karawaci yang kata orang baik pelayanannya. Kami belum mendapat referensi dari teman atau tetangga untuk memutuskan dokter mana yang akan kami pilih, jadi kami ambil siapa aja yang tidak terlalu antri pada saat itu dan akhirnya kami mulai diperiksa oleh Dr. Agung, SPog. Pada awalnya kami merasa baik-baik saja sampai suatu saat dokter Agung meminta kami untuk melakukan tes laboraturium akan kondisi istri dan kami setuju, namun ternyata semua berawal dari sana. Istriku dinyatakan HbsAg + sehingga dokter menganjurkan agar kami segera memesan obat untuk Imunisasi Hepatitis B dengan harga yang bagi kami cukup mengagetkan??1,7 juta?.untuk sekali suntik dan harus disuntikkan kepada bayi maksimal 12 jam setelah kelahiran... untuk beberapa kali pemeriksaan kami anggap mungkin ada alternative untuk hal ini karena dari pihak dokter juga tidak menjelaskan secara gamblang tentang bahaya dan lain-lainya secara detil kepada kami, sampai suatu saat kami ditanya oleh dokter Agung udah pesan belum? Nah, pada saat itu saya baru menanyakan apakah ada alternative untuk hal ini dok?? Ternyata bukan penjelasan yang kami dapatkan tapi pernyataan seperti ini Gak ada dan tidak bisa?anda harus segera memesannya karena ini juga menyangkut kepentingan tim medis?? dengan nada tinggi. Saat itu sebenarnya aku sudah merasa teringgung kepada Dr Agung, namun aku masih menahannya, hanya saja aku berpikir kok dokter tidak punya sopan santun dalam menyampaikan sesuatu kepada pasien atau keluarganya?main ceplos aja ya? Oke akhirnya kami putuskan untuk beralih pemeriksaan ke Bidan (Bd. Sukarti) yang menurut kami mungkin akan lebih bijaksana dan lebih bisa diajak bicara karena menjelang proses kelahiran yang aku utamakan adalah Psikologi istriku. Memang benar kami lebih sreg dengan bidan Sukarti yang dengan sabar menjelaskan apapun yang kami tanyakan tiap kami periksa. Selasa, tanggal 5 Oktober 2004 Tepat pukul 19:00 BBWI kami berangkat ke di RS. Sari Asih Karawaci dan berdasarkan pemeriksaan bidan Sukarti istriku sudah memasuki masa 'pembukaan 1' sehingga aku memutuskan agar istriku mulai dirawat inap. Aku mendaftarkan istriku di Kelas I dengan penanganan Bidan (permintaan kami) yang menurut pihak pelayanan administrasi di kelas ini sang Suami boleh menunggui istri pada saat proses persalinan. Ternyata antara petugas administrasi pendaftaran sama suster penjaga persalinan berbeda mengartikan masalah 'Kelas I', kata suster penjaga biarpun aku mendaftarkan istriku di kelas I tetap tidak bisa nungguin di saat persalinan karena aku adalah pasien Jaminan dari asuransi, kecuali bukan pasien jaminan
Re: [balita-anda] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci atau Sari Asih yang lain..
terlepas dr malpraktek apa tidak... dan bagaimana kasar atau tidak ramahnya dokter bayi yang baru lahir memang lebih cepat lebih baik di 6 jam kelahirannya di suntik imunisasi hepatitis B, apabila terdeteksi ibu yang mengandungnya poitif hepatitis b atau carrier hepatitis b, maka bayi tersebut juga harus disuntik imunoglobulin yg harganya memang sangat mahal dan ga semua rs atau apotik punya. jd disuntiknya sebelah kanan hep b biasa yg harganya berkisar 30 ribu - 60 ribu sebelah kirinya imunoglobulin yg harganya 1, 3 - 2 jutaan di indonesia ini sudah banyak yg salah persepsi, jd bayi baru lahir 1. seminggu setelah pulang dr RS/bidan baru dikasih polio dan hepatitis b 2. bayi yang kuning tdk boleh imunisasi hep b 3. imunisasi hanya menyakiti anak atau bahkan dibilang penyebab autis padahal begitu lahir bayi akan banyak dikunjungi orang dewasa, bayi akan berhubungan dgn dunia yg banyak sekali virus virus berbahaya bagi tubuhnya, dan dengan diberi vaksin tepat pada waktunya maka kita melindungi dia dr bahaya virus. salam ade - DUKUNG situs Balita-Anda.Com sebagai Situs Terbaik Wanita Anak 2004-2005 versi Majalah Komputer Aktif, dengan ketik: POLL ST WAN 2 ke nomor 8811, selama 16 Okt sd. 30 Nov. 2004. Raih sebuah ponsel SonyEricsson K500i, dua buah ponsel Nokia 3100 dan 10 paket merchandise komputerakt!f bagi para peserta polling yang beruntung. Satu nomor ponsel hanya berhak memberikan satu suara dukungan untuk tiap kategorinya. Polling ini berlaku untuk pelanggan Telkomsel, Indosat maupun Excelcom dengan tarif Rp 1.500. - Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci atau Sari Asih yang lain..
Untuk keluarga Murni Saya juga turut prihatin dengan kasus yang menimpa putri Bapak S'moga keluarga diberi kesabaran ya Pak...Setengah emosi baca e-mail tentang masih adanya 'salah diagnosa' dan pelayanan rumah sakit yang kacau..(prihatin bener2) apalagi menyangkut nasib buah hati kita.S'moga pihak management RS. Sari Asih Karawaci punya nurani buat menanggapi e-mail yang Bapak tulis.Salam sayang buat Galuh...Smoga lekas sehat kembali... Bunda-nya Khafi -Original Message- From: Murni [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 21 Oktober 2004 8:33 To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci atau Sari Asih yang lain.. Note: forwarded message attached. _ http://uk.rd.yahoo.com/evt=21626/*http:/uk.messenger.yahoo.com ALL-NEW Yahoo! Messenger - all new features - even more fun!
Re: [balita-anda] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci atau Sari Asih yang lain..
Turut prihatin.., Cuma kalo ngelihat imelnya, pak/ bu Murni cuma forwrd aja (cmiiw), jadi sang bayi ini bukan puteri beliau melainkan seseorang lainnya (siapa ya...?, krn gak tertulis di situ namanya). rgrd -Original Message- From: Setia Budi Hartiningsih, CMS [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Thursday, October 21, 2004 10:08 AM Subject: RE: [balita-anda] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci atau Sari Asih yang lain.. Untuk keluarga Murni Saya juga turut prihatin dengan kasus yang menimpa putri Bapak S'moga keluarga diberi kesabaran ya Pak...Setengah emosi baca e-mail tentang masih adanya 'salah diagnosa' dan pelayanan rumah sakit yang kacau..(prihatin bener2) apalagi menyangkut nasib buah hati kita.S'moga pihak management RS. Sari Asih Karawaci punya nurani buat menanggapi e-mail yang Bapak tulis.Salam sayang buat Galuh...Smoga lekas sehat kembali... Bunda-nya Khafi - - DUKUNG situs Balita-Anda.Com sebagai Situs Terbaik Wanita Anak 2004-2005 versi Majalah Komputer Aktif, dengan ketik: POLL ST WAN 2 ke nomor 8811, selama 16 Okt sd. 30 Nov. 2004. Raih sebuah ponsel SonyEricsson K500i, dua buah ponsel Nokia 3100 dan 10 paket merchandise komputerakt!f bagi para peserta polling yang beruntung. Satu nomor ponsel hanya berhak memberikan satu suara dukungan untuk tiap kategorinya. Polling ini berlaku untuk pelanggan Telkomsel, Indosat maupun Excelcom dengan tarif Rp 1.500. - Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci atau Sari Asih yang lain..
Sepertinya hal ini tidak terjadi pada ibu/bp Murni karena cerita ini diforward dari sumber lain. Namun bagaimanapun juga saya turut prihatin kepada keluarga yang mengalami hal ini. rgrds, mamanya Dhafin - Original Message - From: Murni To: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 21, 2004 8:32 AM Subject: [balita-anda] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci atau Sari Asih yang lain.. Note: forwarded message attached. -- ALL-NEW Yahoo! Messenger - all new features - even more fun! -- - DUKUNG situs Balita-Anda.Com sebagai Situs Terbaik Wanita Anak 2004-2005 versi Majalah Komputer Aktif, dengan ketik: POLL ST WAN 2 ke nomor 8811, selama 16 Okt sd. 30 Nov. 2004. Raih sebuah ponsel SonyEricsson K500i, dua buah ponsel Nokia 3100 dan 10 paket merchandise komputerakt!f bagi para peserta polling yang beruntung. Satu nomor ponsel hanya berhak memberikan satu suara dukungan untuk tiap kategorinya. Polling ini berlaku untuk pelanggan Telkomsel, Indosat maupun Excelcom dengan tarif Rp 1.500. - Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci atau Sari Asih yang lain..
saya turut prihatin terhadap kejadian yang menimpa Bapak keluarga. Saya rasa keluarga pasien memang harus kritis dalam menghadapi dokter RS. -Original Message- From: Bea Cukai [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 20, 2004 7:13 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci atau Sari Asih yang lain.. Berarti bertambah lagi kasus malpraktek Ngeri sekali aku membayangkannya anak bayi yang baru lahir harus diinfus dan disuntik, semoga Galuh cepat sembuh yach Pak. Rgds Bunda Farhan-S - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 21, 2004 8:54 AM Subject: Re: [balita-anda] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci atau Sari Asih yang lain.. Bapak Murni, saya turut prihatin dengan kejadian yang menimpa istri bayi bapak, bisa saya bayangkan betapa galaunya hati bapak keluarga saat mengalami kejadian itu apalagi melihat baby yang baru saja lahir sudah disuntik sana sini syukur Alhamdulillah sekarang keadaan Galuh membaik, semoga lekas sembuh ya Pak semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua tk iswi Murni [EMAIL PROTECTED]To: [EMAIL PROTECTED], m [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] cc: 21/10/04 08:32 Subject: [balita-anda] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci Please respond to atau Sari Asih yang lain.. balita-anda Note: forwarded message attached. ALL-NEW Yahoo! Messenger - all new features - even more fun! - Message from [EMAIL PROTECTED] on Thu, 21 Oct 2004 07:54:25 +0700 - Subject: [We_R_Mommies] Hati-hati di RS Sari Asih Karawaci atau Sari Asih yang lain.. Kisah ini adalah nyata dan kami alami langsung di RS Sari Asih Karawaci (Tangerang), nama-nama yang kami sebutkan adalah nama asli. Ini kami tulis sebagai protes kami kepada pihak RS Sari Asih dan juga sebagai masukan bagi masyarakat luas agar lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan terhadap tindakan yang akan dilakukan Dokter di Rumah Sakit . Cerita ini berawal dari kepindahan kami dari Jakarta untuk menetap di Tangerang, pada saat itu istriku sudah memasuki bulan ke tujuh kehamilannya, sebelumnya kami selalu memeriksakan kehamilan ke bidan di Jakarta secara rutin tiap bulan, setelah kepindahan kami maka kami memutuskan untuk mencari tempat periksa kehamilan di kota Tangerang agar lokasinya dekat dengan tempat tinggal kami. Kami memutuskan untuk memeriksakan kehamilan istri di RS Sari Asih Karawaci yang kata orang baik pelayanannya. Kami belum mendapat referensi dari teman atau tetangga untuk memutuskan dokter mana yang akan kami pilih, jadi kami ambil siapa aja yang tidak terlalu antri pada saat itu dan akhirnya kami mulai diperiksa oleh Dr. Agung, SPog. Pada awalnya kami merasa baik-baik saja sampai suatu saat dokter Agung meminta kami untuk melakukan tes laboraturium akan kondisi istri dan kami setuju, namun ternyata semua berawal dari sana. Istriku dinyatakan HbsAg + sehingga dokter menganjurkan agar kami segera memesan obat untuk Imunisasi Hepatitis B dengan harga yang bagi kami cukup mengagetkan??1,7 juta?.untuk sekali suntik dan harus disuntikkan kepada bayi maksimal 12 jam setelah kelahiran... untuk beberapa kali pemeriksaan kami anggap mungkin ada alternative untuk hal ini karena dari pihak dokter juga tidak menjelaskan secara gamblang tentang bahaya dan lain-lainya secara detil kepada kami, sampai suatu saat kami ditanya oleh dokter Agung udah pesan belum? Nah, pada saat itu saya baru menanyakan apakah ada alternative untuk hal ini dok?? Ternyata bukan penjelasan yang kami dapatkan tapi pernyataan seperti ini Gak ada dan tidak bisa?anda harus segera memesannya karena ini juga menyangkut kepentingan tim medis?? dengan nada tinggi. Saat itu sebenarnya aku sudah merasa teringgung kepada Dr Agung, namun aku masih menahannya, hanya saja aku berpikir kok dokter tidak punya sopan santun dalam menyampaikan sesuatu kepada pasien atau keluarganya?main ceplos aja ya? Oke akhirnya kami putuskan untuk beralih pemeriksaan ke Bidan (Bd. Sukarti) yang menurut kami mungkin akan lebih bijaksana dan lebih bisa diajak bicara karena menjelang proses kelahiran yang aku utamakan adalah Psikologi istriku. Memang benar kami lebih sreg dengan bidan Sukarti yang dengan sabar menjelaskan apapun yang kami tanyakan tiap kami periksa. Selasa, tanggal 5 Oktober 2004 Tepat pukul 19:00 BBWI kami berangkat ke di RS. Sari Asih Karawaci dan berdasarkan pemeriksaan bidan Sukarti istriku sudah memasuki masa 'pembukaan 1' sehingga aku memutuskan agar istriku mulai dirawat inap. Aku mendaftarkan istriku di Kelas I dengan penanganan Bidan (permintaan kami) yang menurut pihak pelayanan administrasi di kelas ini sang