Re: [balita-anda] OOT : Sharing RS
Satu-dua jam setelah bayai dilahirkan baiknya disusukan langsung kepada ibunya.Kontak langsung ini sangat penting untuk mulai membangun hubungan batin antara ibu dan bayinya.bapa baiknya ada disampingnya juga, Usaaaplah kepala bayi anda dengan halus,ajaklah bicara. sentuh kulitnya,letakanlah diatas dada ibu biarkan dia merasakan kontak kulit ibu dan bayi ,biarkan dia mulai mengenal aroma ibu dan bapaknya.ASI mengasndung bahan2 pertumbuhan yang mencerdaskan bayi.Jangan sebgan2 menstimulasi bayi dengan mengajaknya bicara,menyentuhnya memperdengarkan lagu2/cassette.Bayi sangat menyukai lagu klasik.Sejak lahir dia sudak dapat melihat dan selalu mencoba mengenal wajah ibu dan bapanya dan orang2 sekitarnya .Dia lebih senang melihat warna hitam putih karena itu biarkan dia dapat melihat warna hitam putih. Salam buat keluarga. Ruskandi M - Original Message - From: Vincentia Divka [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, July 08, 2004 3:14 PM Subject: Re: [balita-anda] OOT : Sharing RS Mengenai pelayanan RS saya juga punya cerita, saya melahirkan 7 bulan lalu di sebuah RS bersalin di bilangan Tebet-JakSel. Semula baik-baik saja sampai keesokan harinya (saya melahirkan hr Senin, 15:45 WIB) saya bangun pagi ingin melihat bayi saya. Karena terlalu pagi saya belum diizinkan karena bayi masih berjemur dimandikan. Sambil menunggu saya membaca koran dan ternyata jatuh tertidur sampai jam 9:30 siang. Sewaktu bangun saya kaget koq saya tidak dibangunkan untuk melihat anak saya. Susternyapun mengatakan sudah lewat waktunya karena mendekati waktu berkunjung jam 11, mungkin bisa nanti sore. Sewaktu sore saya coba lagi untuk meminta bayi saya, ternyata katanya sedang ada kunjungan dokter dan saya disarankan untuk mandi dulu sebelum menimang bayi. Setelah selesai mandi ternyata sudah mendekati waktu berkunjung saya tidak diperkenankan lagi untuk meminta bayi saya dan terlewatlah hari ke-2 itu. Saya sangat kecewa karena saya belum sama sekali menyentuh bayi saya sampai pada hari ke-2 itu. Pada hari ke-3 akhirnya saya baru mendapat kesempatan tersebut. Saking gembiranya saya melupakan bahwa ada informasi-informasi penting yang perlu saya ketahui selaku ibu baru misalnya dalam hal menggantikan popok, bedong, memberikan ASI, dll. Dan hal tersebut tidak saya dapatkan sama sekali sampai pada hari terakhir walaupun saya pernah meminta untuk diajari bagaimana cara menyusui yang benar, untuk itu saya hanya mendapat leaflet untuk dibaca sendiri. Heuheuheu... Sedangkan di Malaysia, kakak saya di-encourage untuk breastfeeding sejak beberapa jam setelah kelahiran dan selalu dikawal dari hari ke hari sampai setelah pulang dari RS ada penawaran pelayanan dari RS untuk merawat bayi. Koq berbeda sekali ya nasib kami ? :(( - Original Message - From: Hanifa [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, July 08, 2004 2:31 PM Subject: Re: [balita-anda] OOT : Sharing RS Seharusnya pemerintah turun tangan dalam menangani pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Kesehatan berhubungan dengan nyawa manusia, jadi seharusnya ada undang-undangnya paling tidak ada tata-tertibnya. Jadi tidak bisa bidang kesehatan di komersialisasi lepas tanpa batas. Di Malaysia pelayanan kesehatan swasta diatur oleh pemerintah, bagaimana manajemen, struktur pelayanan sampai ke tarifnya. Dokter rumah sakit di sana menjadi karyawan full time, mendapat gaji dan tidak boleh praktek ditempat lain. Tarif setiap pelayananpun diatur besarnya dan hampir sama di semua rumah sakit. Beda sama pelayanan kesehatan disini, besarnya tergantung rumah sakitnya dan tidak ada standar pelayanan, untuk sakit ringan saja bisa menghabiskan biaya besar. Dokter disini juga praktek dimana-mana dan yang berhak menentukan mau melayani pasien atau tidak Hanifa Iya nih btw, ada nggak ya LSM yang menangani masalah kesehatan kayak begini? Beberapa rekan saya juga mengalami hal yang sama di RS yang berbeda - Original Message - From: Kristianti Dewi Joris [EMAIL PROTECTED] To: Balita Anda [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 01, 2004 2:26 PM Subject: [balita-anda] OOT : Sharing RS All, mau curhat aja deh...sekedar info kalau saya dan keluarga sudah kedua kalinya ini dikecewakan dengan pelayanan RS International Mitra Jatinegara. Yang pertama pada th. 2002 saat suami saya dideteksi usus buntu akut dan harus segera di operasi pada hari yang sama juga. Kebetulan saat itu sudah malam dan dokter UGD RS Int Mitra Jatinegara bilang untuk minta ke susternya supaya panggil dokter bedah jaga karena kalau nggak dioperasi malam itu juga kemungkinan usus buntunya bisa pecah. FYI, kondisi suami saya pada saat itu sudah sangat parah karena terlambat penangannya, salah analisa 1 minggu sebelumnya oleh dokter UGD di RS yang sama. Saya langsung menghubungi suster jaga di klinik specialis dan menyampaikan apa
Re: [balita-anda] OOT : Sharing RS
Mengenai pelayanan RS saya juga punya cerita, saya melahirkan 7 bulan lalu di sebuah RS bersalin di bilangan Tebet-JakSel. Semula baik-baik saja sampai keesokan harinya (saya melahirkan hr Senin, 15:45 WIB) saya bangun pagi ingin melihat bayi saya. Karena terlalu pagi saya belum diizinkan karena bayi masih berjemur dimandikan. Sambil menunggu saya membaca koran dan ternyata jatuh tertidur sampai jam 9:30 siang. Sewaktu bangun saya kaget koq saya tidak dibangunkan untuk melihat anak saya. Susternyapun mengatakan sudah lewat waktunya karena mendekati waktu berkunjung jam 11, mungkin bisa nanti sore. Sewaktu sore saya coba lagi untuk meminta bayi saya, ternyata katanya sedang ada kunjungan dokter dan saya disarankan untuk mandi dulu sebelum menimang bayi. Setelah selesai mandi ternyata sudah mendekati waktu berkunjung saya tidak diperkenankan lagi untuk meminta bayi saya dan terlewatlah hari ke-2 itu. Saya sangat kecewa karena saya belum sama sekali menyentuh bayi saya sampai pada hari ke-2 itu. Pada hari ke-3 akhirnya saya baru mendapat kesempatan tersebut. Saking gembiranya saya melupakan bahwa ada informasi-informasi penting yang perlu saya ketahui selaku ibu baru misalnya dalam hal menggantikan popok, bedong, memberikan ASI, dll. Dan hal tersebut tidak saya dapatkan sama sekali sampai pada hari terakhir walaupun saya pernah meminta untuk diajari bagaimana cara menyusui yang benar, untuk itu saya hanya mendapat leaflet untuk dibaca sendiri. Heuheuheu... Sedangkan di Malaysia, kakak saya di-encourage untuk breastfeeding sejak beberapa jam setelah kelahiran dan selalu dikawal dari hari ke hari sampai setelah pulang dari RS ada penawaran pelayanan dari RS untuk merawat bayi. Koq berbeda sekali ya nasib kami ? :(( - Original Message - From: Hanifa [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, July 08, 2004 2:31 PM Subject: Re: [balita-anda] OOT : Sharing RS Seharusnya pemerintah turun tangan dalam menangani pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Kesehatan berhubungan dengan nyawa manusia, jadi seharusnya ada undang-undangnya paling tidak ada tata-tertibnya. Jadi tidak bisa bidang kesehatan di komersialisasi lepas tanpa batas. Di Malaysia pelayanan kesehatan swasta diatur oleh pemerintah, bagaimana manajemen, struktur pelayanan sampai ke tarifnya. Dokter rumah sakit di sana menjadi karyawan full time, mendapat gaji dan tidak boleh praktek ditempat lain. Tarif setiap pelayananpun diatur besarnya dan hampir sama di semua rumah sakit. Beda sama pelayanan kesehatan disini, besarnya tergantung rumah sakitnya dan tidak ada standar pelayanan, untuk sakit ringan saja bisa menghabiskan biaya besar. Dokter disini juga praktek dimana-mana dan yang berhak menentukan mau melayani pasien atau tidak Hanifa Iya nih btw, ada nggak ya LSM yang menangani masalah kesehatan kayak begini? Beberapa rekan saya juga mengalami hal yang sama di RS yang berbeda - Original Message - From: Kristianti Dewi Joris [EMAIL PROTECTED] To: Balita Anda [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 01, 2004 2:26 PM Subject: [balita-anda] OOT : Sharing RS All, mau curhat aja deh...sekedar info kalau saya dan keluarga sudah kedua kalinya ini dikecewakan dengan pelayanan RS International Mitra Jatinegara. Yang pertama pada th. 2002 saat suami saya dideteksi usus buntu akut dan harus segera di operasi pada hari yang sama juga. Kebetulan saat itu sudah malam dan dokter UGD RS Int Mitra Jatinegara bilang untuk minta ke susternya supaya panggil dokter bedah jaga karena kalau nggak dioperasi malam itu juga kemungkinan usus buntunya bisa pecah. FYI, kondisi suami saya pada saat itu sudah sangat parah karena terlambat penangannya, salah analisa 1 minggu sebelumnya oleh dokter UGD di RS yang sama. Saya langsung menghubungi suster jaga di klinik specialis dan menyampaikan apa yang dokter umum di UGD sekalian daftar untuk operasi tapi jawabannya, Dokter bedahnya udah pulang semua, kalau mau pesen kamar aja dulu baru besok pagi di jenguk dokternya. Spontan saya shock dengan jawaban suster tersebut, saya bujuk supaya dia panggil dokter bedah jaganya karena menurut dokter yang di UGD harusnya bisa dihubungi. Suster tersebut tetap bersikukuh bahwa dokter yang dimaksud tidak bisa dihubungi lagi. Saya dan suami sangat kecewa apalagi melihat kondisi suami yang begitu rentan. Akhirnya tanpa argumen lebih panjang saya langsung membawa suami ke RS Mitra Kemayoran dimana sebelumnya saya menelpon mereka terlebih dahulu dan menjelaskan kondisi suami saya. Respon dari Mitra Kemayoran sangat baik, spontan malam itu juga mereka menyampaikan ke dokter bedah bahwa ada pasien dalam kondisi emergency. Begitu saya dan suami sampai di RS Mitra Kemayoran, suami langsung dibawa ke ruang praktek dokter bedah, diperiksa dengan cepat, ambil darah dan 1 jam kemudian masuk ruang operasi. Nyawa suami saya sangat tertolong berkat ketangkasan dan ketanggapan seluruh
Re: [balita-anda] OOT : Sharing RS
Iya nih btw, ada nggak ya LSM yang menangani masalah kesehatan kayak begini? Beberapa rekan saya juga mengalami hal yang sama di RS yang berbeda - Original Message - From: Kristianti Dewi Joris [EMAIL PROTECTED] To: Balita Anda [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 01, 2004 2:26 PM Subject: [balita-anda] OOT : Sharing RS All, mau curhat aja deh...sekedar info kalau saya dan keluarga sudah kedua kalinya ini dikecewakan dengan pelayanan RS International Mitra Jatinegara. Yang pertama pada th. 2002 saat suami saya dideteksi usus buntu akut dan harus segera di operasi pada hari yang sama juga. Kebetulan saat itu sudah malam dan dokter UGD RS Int Mitra Jatinegara bilang untuk minta ke susternya supaya panggil dokter bedah jaga karena kalau nggak dioperasi malam itu juga kemungkinan usus buntunya bisa pecah. FYI, kondisi suami saya pada saat itu sudah sangat parah karena terlambat penangannya, salah analisa 1 minggu sebelumnya oleh dokter UGD di RS yang sama. Saya langsung menghubungi suster jaga di klinik specialis dan menyampaikan apa yang dokter umum di UGD sekalian daftar untuk operasi tapi jawabannya, Dokter bedahnya udah pulang semua, kalau mau pesen kamar aja dulu baru besok pagi di jenguk dokternya. Spontan saya shock dengan jawaban suster tersebut, saya bujuk supaya dia panggil dokter bedah jaganya karena menurut dokter yang di UGD harusnya bisa dihubungi. Suster tersebut tetap bersikukuh bahwa dokter yang dimaksud tidak bisa dihubungi lagi. Saya dan suami sangat kecewa apalagi melihat kondisi suami yang begitu rentan. Akhirnya tanpa argumen lebih panjang saya langsung membawa suami ke RS Mitra Kemayoran dimana sebelumnya saya menelpon mereka terlebih dahulu dan menjelaskan kondisi suami saya. Respon dari Mitra Kemayoran sangat baik, spontan malam itu juga mereka menyampaikan ke dokter bedah bahwa ada pasien dalam kondisi emergency. Begitu saya dan suami sampai di RS Mitra Kemayoran, suami langsung dibawa ke ruang praktek dokter bedah, diperiksa dengan cepat, ambil darah dan 1 jam kemudian masuk ruang operasi. Nyawa suami saya sangat tertolong berkat ketangkasan dan ketanggapan seluruh petugas medis di RS Mitra Kemayoran. Hari ini, baru saja terjadi kembali. Suami saya baru saja menelpon 20 menit yang lalu kalau dia kembali mendapatkan perlakuan yang sama dari RS International Mitra Jatinegara. Sejak kemaren suami saya panas tinggi, dan siang ini panasnya masih 39,5 C. Saya menyarankan supaya dia ke RS aja dulu untuk diperiksa dan cek darah takutnya itu gejala demam berdarah. Dari rumah kami RS yang dianggap baik yang terdekat RS Int Jatinegara. Agak enggan sebetulnya suami saya untuk kesana tapi kalau ke RS yang lain terlalu jauh, akhirnya dia mau juga untuk pergi ke sana ditemani oleh ibu mertua. Ternyata ketika suami saya kesana, dijawab bahwa TIDAK ADA DOKTER JAGA, semua sedang makan siang! Harap Bapak tunggu 1-2 jam lagi. RS macam apa ini kalau memberikan pelayanan kepada pasien seperti itu??? Saya benar-benar kapok dengan RS Int' Jatinegara. Tidak akan pernah lagi kami sekeluarga berobat ke RS tersebut!!! Bisa-bisanya RS sebesar itu dan bertaraf international (katanya) sampai tidak mempunyai dokter jaga di ruang UGD-nya. Bahkan mau ke dokter spesialis sekalian (internis) juga nggak ada, belum ada yang praktek katanya karena masih jam makan siang. WHAT A PITTY IS THIS COUNTRY.. Regards, Dewi - Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] - Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] OOT : Sharing RS
All, mau curhat aja deh...sekedar info kalau saya dan keluarga sudah kedua kalinya ini dikecewakan dengan pelayanan RS International Mitra Jatinegara. Yang pertama pada th. 2002 saat suami saya dideteksi usus buntu akut dan harus segera di operasi pada hari yang sama juga. Kebetulan saat itu sudah malam dan dokter UGD RS Int Mitra Jatinegara bilang untuk minta ke susternya supaya panggil dokter bedah jaga karena kalau nggak dioperasi malam itu juga kemungkinan usus buntunya bisa pecah. FYI, kondisi suami saya pada saat itu sudah sangat parah karena terlambat penangannya, salah analisa 1 minggu sebelumnya oleh dokter UGD di RS yang sama. Saya langsung menghubungi suster jaga di klinik specialis dan menyampaikan apa yang dokter umum di UGD sekalian daftar untuk operasi tapi jawabannya, Dokter bedahnya udah pulang semua, kalau mau pesen kamar aja dulu baru besok pagi di jenguk dokternya. Spontan saya shock dengan jawaban suster tersebut, saya bujuk supaya dia panggil dokter bedah jaganya karena menurut dokter yang di UGD harusnya bisa dihubungi. Suster tersebut tetap bersikukuh bahwa dokter yang dimaksud tidak bisa dihubungi lagi. Saya dan suami sangat kecewa apalagi melihat kondisi suami yang begitu rentan. Akhirnya tanpa argumen lebih panjang saya langsung membawa suami ke RS Mitra Kemayoran dimana sebelumnya saya menelpon mereka terlebih dahulu dan menjelaskan kondisi suami saya. Respon dari Mitra Kemayoran sangat baik, spontan malam itu juga mereka menyampaikan ke dokter bedah bahwa ada pasien dalam kondisi emergency. Begitu saya dan suami sampai di RS Mitra Kemayoran, suami langsung dibawa ke ruang praktek dokter bedah, diperiksa dengan cepat, ambil darah dan 1 jam kemudian masuk ruang operasi. Nyawa suami saya sangat tertolong berkat ketangkasan dan ketanggapan seluruh petugas medis di RS Mitra Kemayoran. Hari ini, baru saja terjadi kembali. Suami saya baru saja menelpon 20 menit yang lalu kalau dia kembali mendapatkan perlakuan yang sama dari RS International Mitra Jatinegara. Sejak kemaren suami saya panas tinggi, dan siang ini panasnya masih 39,5 C. Saya menyarankan supaya dia ke RS aja dulu untuk diperiksa dan cek darah takutnya itu gejala demam berdarah. Dari rumah kami RS yang dianggap baik yang terdekat RS Int Jatinegara. Agak enggan sebetulnya suami saya untuk kesana tapi kalau ke RS yang lain terlalu jauh, akhirnya dia mau juga untuk pergi ke sana ditemani oleh ibu mertua. Ternyata ketika suami saya kesana, dijawab bahwa TIDAK ADA DOKTER JAGA, semua sedang makan siang! Harap Bapak tunggu 1-2 jam lagi. RS macam apa ini kalau memberikan pelayanan kepada pasien seperti itu??? Saya benar-benar kapok dengan RS Int' Jatinegara. Tidak akan pernah lagi kami sekeluarga berobat ke RS tersebut!!! Bisa-bisanya RS sebesar itu dan bertaraf international (katanya) sampai tidak mempunyai dokter jaga di ruang UGD-nya. Bahkan mau ke dokter spesialis sekalian (internis) juga nggak ada, belum ada yang praktek katanya karena masih jam makan siang. WHAT A PITTY IS THIS COUNTRY.. Regards, Dewi - Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]