Re: [balita-anda] OOT : Sharing RS

2004-07-09 Terurut Topik dr.Ruskandi
Satu-dua jam setelah bayai dilahirkan baiknya disusukan langsung kepada
ibunya.Kontak langsung ini sangat penting untuk mulai membangun hubungan
batin antara ibu dan bayinya.bapa baiknya ada disampingnya juga, Usaaaplah
kepala bayi anda dengan halus,ajaklah bicara. sentuh kulitnya,letakanlah
diatas dada ibu biarkan dia merasakan kontak kulit ibu dan bayi ,biarkan dia
mulai mengenal aroma ibu dan bapaknya.ASI mengasndung bahan2 pertumbuhan
yang mencerdaskan bayi.Jangan sebgan2 menstimulasi bayi dengan mengajaknya
bicara,menyentuhnya memperdengarkan lagu2/cassette.Bayi sangat menyukai lagu
klasik.Sejak lahir dia sudak dapat melihat dan selalu mencoba mengenal wajah
ibu dan bapanya dan orang2 sekitarnya .Dia lebih senang melihat warna hitam
putih karena itu biarkan dia dapat melihat warna hitam putih.
Salam buat keluarga.
Ruskandi M







- Original Message -
From: Vincentia Divka [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, July 08, 2004 3:14 PM
Subject: Re: [balita-anda] OOT : Sharing RS


 Mengenai pelayanan RS saya juga punya cerita, saya melahirkan 7 bulan lalu
 di sebuah RS bersalin di bilangan Tebet-JakSel. Semula baik-baik saja
sampai
 keesokan harinya (saya melahirkan hr Senin, 15:45 WIB) saya bangun pagi
 ingin melihat bayi saya. Karena terlalu pagi saya belum diizinkan karena
 bayi masih berjemur  dimandikan. Sambil menunggu saya membaca koran dan
 ternyata jatuh tertidur sampai jam 9:30 siang. Sewaktu bangun saya kaget
koq
 saya tidak dibangunkan untuk melihat anak saya. Susternyapun mengatakan
 sudah lewat waktunya karena mendekati waktu berkunjung jam 11, mungkin
bisa
 nanti sore.
 Sewaktu sore saya coba lagi untuk meminta bayi saya, ternyata katanya
sedang
 ada kunjungan dokter dan saya disarankan untuk mandi dulu sebelum menimang
 bayi. Setelah selesai mandi ternyata sudah mendekati waktu berkunjung saya
 tidak diperkenankan lagi untuk meminta bayi saya dan terlewatlah hari ke-2
 itu. Saya sangat kecewa karena saya belum sama sekali menyentuh bayi saya
 sampai pada hari ke-2 itu. Pada hari ke-3 akhirnya saya baru mendapat
 kesempatan tersebut. Saking gembiranya saya melupakan bahwa ada
 informasi-informasi penting yang perlu saya ketahui selaku ibu baru
misalnya
 dalam hal menggantikan popok, bedong, memberikan ASI, dll. Dan hal
tersebut
 tidak saya dapatkan sama sekali sampai pada hari terakhir walaupun saya
 pernah meminta untuk diajari bagaimana cara menyusui yang benar, untuk itu
 saya hanya mendapat leaflet untuk dibaca sendiri. Heuheuheu...
 Sedangkan di Malaysia, kakak saya di-encourage untuk breastfeeding sejak
 beberapa jam setelah kelahiran dan selalu dikawal dari hari ke hari sampai
 setelah pulang dari RS ada penawaran pelayanan dari RS untuk merawat bayi.
 Koq berbeda sekali ya nasib kami ? :((
 - Original Message -
 From: Hanifa [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, July 08, 2004 2:31 PM
 Subject: Re: [balita-anda] OOT : Sharing RS


 
  Seharusnya pemerintah turun tangan dalam menangani pelayanan kesehatan
 bagi masyarakat. Kesehatan berhubungan dengan nyawa manusia, jadi
seharusnya
 ada undang-undangnya paling tidak ada tata-tertibnya. Jadi tidak bisa
bidang
 kesehatan di komersialisasi lepas tanpa batas.
 
  Di Malaysia pelayanan kesehatan swasta diatur oleh pemerintah, bagaimana
 manajemen, struktur pelayanan sampai ke tarifnya.
  Dokter rumah sakit di sana menjadi karyawan full time, mendapat gaji dan
 tidak boleh praktek ditempat lain.
  Tarif setiap pelayananpun diatur besarnya dan hampir sama di semua rumah
 sakit.
 
  Beda sama pelayanan kesehatan disini, besarnya tergantung rumah sakitnya
 dan tidak ada standar pelayanan, untuk sakit ringan saja bisa menghabiskan
 biaya besar.
  Dokter disini juga  praktek dimana-mana dan yang berhak menentukan mau
 melayani pasien atau tidak

 
 
 
 
  Hanifa
 
 
 
 
 
 
  Iya nih btw, ada nggak ya LSM yang menangani masalah kesehatan
kayak
  begini? Beberapa rekan saya juga mengalami hal yang sama di RS yang
 berbeda
  
  - Original Message -
  From: Kristianti Dewi Joris [EMAIL PROTECTED]
  To: Balita Anda [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Thursday, April 01, 2004 2:26 PM
  Subject: [balita-anda] OOT : Sharing RS
  
  
   All,
  
   mau curhat aja deh...sekedar info kalau saya dan keluarga sudah kedua
   kalinya ini dikecewakan dengan pelayanan RS International Mitra
   Jatinegara.
  
   Yang pertama pada th. 2002 saat suami saya dideteksi usus buntu akut
 dan
   harus segera di operasi pada hari yang sama juga. Kebetulan saat itu
   sudah malam dan dokter UGD RS Int Mitra Jatinegara bilang untuk minta
 ke
   susternya supaya panggil dokter bedah jaga karena kalau nggak
dioperasi
   malam itu juga kemungkinan usus buntunya bisa pecah. FYI, kondisi
suami
   saya pada saat itu sudah sangat parah karena terlambat penangannya,
   salah analisa 1 minggu sebelumnya oleh dokter UGD di RS yang sama.
Saya
   langsung menghubungi suster jaga di klinik specialis dan menyampaikan
   apa

Re: [balita-anda] OOT : Sharing RS

2004-07-08 Terurut Topik Vincentia Divka
Mengenai pelayanan RS saya juga punya cerita, saya melahirkan 7 bulan lalu
di sebuah RS bersalin di bilangan Tebet-JakSel. Semula baik-baik saja sampai
keesokan harinya (saya melahirkan hr Senin, 15:45 WIB) saya bangun pagi
ingin melihat bayi saya. Karena terlalu pagi saya belum diizinkan karena
bayi masih berjemur  dimandikan. Sambil menunggu saya membaca koran dan
ternyata jatuh tertidur sampai jam 9:30 siang. Sewaktu bangun saya kaget koq
saya tidak dibangunkan untuk melihat anak saya. Susternyapun mengatakan
sudah lewat waktunya karena mendekati waktu berkunjung jam 11, mungkin bisa
nanti sore.
Sewaktu sore saya coba lagi untuk meminta bayi saya, ternyata katanya sedang
ada kunjungan dokter dan saya disarankan untuk mandi dulu sebelum menimang
bayi. Setelah selesai mandi ternyata sudah mendekati waktu berkunjung saya
tidak diperkenankan lagi untuk meminta bayi saya dan terlewatlah hari ke-2
itu. Saya sangat kecewa karena saya belum sama sekali menyentuh bayi saya
sampai pada hari ke-2 itu. Pada hari ke-3 akhirnya saya baru mendapat
kesempatan tersebut. Saking gembiranya saya melupakan bahwa ada
informasi-informasi penting yang perlu saya ketahui selaku ibu baru misalnya
dalam hal menggantikan popok, bedong, memberikan ASI, dll. Dan hal tersebut
tidak saya dapatkan sama sekali sampai pada hari terakhir walaupun saya
pernah meminta untuk diajari bagaimana cara menyusui yang benar, untuk itu
saya hanya mendapat leaflet untuk dibaca sendiri. Heuheuheu...
Sedangkan di Malaysia, kakak saya di-encourage untuk breastfeeding sejak
beberapa jam setelah kelahiran dan selalu dikawal dari hari ke hari sampai
setelah pulang dari RS ada penawaran pelayanan dari RS untuk merawat bayi.
Koq berbeda sekali ya nasib kami ? :((
- Original Message -
From: Hanifa [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, July 08, 2004 2:31 PM
Subject: Re: [balita-anda] OOT : Sharing RS



 Seharusnya pemerintah turun tangan dalam menangani pelayanan kesehatan
bagi masyarakat. Kesehatan berhubungan dengan nyawa manusia, jadi seharusnya
ada undang-undangnya paling tidak ada tata-tertibnya. Jadi tidak bisa bidang
kesehatan di komersialisasi lepas tanpa batas.

 Di Malaysia pelayanan kesehatan swasta diatur oleh pemerintah, bagaimana
manajemen, struktur pelayanan sampai ke tarifnya.
 Dokter rumah sakit di sana menjadi karyawan full time, mendapat gaji dan
tidak boleh praktek ditempat lain.
 Tarif setiap pelayananpun diatur besarnya dan hampir sama di semua rumah
sakit.

 Beda sama pelayanan kesehatan disini, besarnya tergantung rumah sakitnya
dan tidak ada standar pelayanan, untuk sakit ringan saja bisa menghabiskan
biaya besar.
 Dokter disini juga  praktek dimana-mana dan yang berhak menentukan mau
melayani pasien atau tidak





 Hanifa






 Iya nih btw, ada nggak ya LSM yang menangani masalah kesehatan kayak
 begini? Beberapa rekan saya juga mengalami hal yang sama di RS yang
berbeda
 
 - Original Message -
 From: Kristianti Dewi Joris [EMAIL PROTECTED]
 To: Balita Anda [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, April 01, 2004 2:26 PM
 Subject: [balita-anda] OOT : Sharing RS
 
 
  All,
 
  mau curhat aja deh...sekedar info kalau saya dan keluarga sudah kedua
  kalinya ini dikecewakan dengan pelayanan RS International Mitra
  Jatinegara.
 
  Yang pertama pada th. 2002 saat suami saya dideteksi usus buntu akut
dan
  harus segera di operasi pada hari yang sama juga. Kebetulan saat itu
  sudah malam dan dokter UGD RS Int Mitra Jatinegara bilang untuk minta
ke
  susternya supaya panggil dokter bedah jaga karena kalau nggak dioperasi
  malam itu juga kemungkinan usus buntunya bisa pecah. FYI, kondisi suami
  saya pada saat itu sudah sangat parah karena terlambat penangannya,
  salah analisa 1 minggu sebelumnya oleh dokter UGD di RS yang sama. Saya
  langsung menghubungi suster jaga di klinik specialis dan menyampaikan
  apa yang dokter umum di UGD sekalian daftar untuk operasi tapi
  jawabannya, Dokter bedahnya udah pulang semua, kalau mau pesen kamar
  aja dulu baru besok pagi di jenguk dokternya. Spontan saya shock
dengan
  jawaban suster tersebut, saya bujuk supaya dia panggil dokter bedah
  jaganya karena menurut dokter yang di UGD harusnya bisa dihubungi.
  Suster tersebut tetap bersikukuh bahwa dokter yang dimaksud tidak bisa
  dihubungi lagi. Saya dan suami sangat kecewa apalagi melihat kondisi
  suami yang begitu rentan. Akhirnya tanpa argumen lebih panjang saya
  langsung membawa suami ke RS Mitra Kemayoran dimana sebelumnya saya
  menelpon mereka terlebih dahulu dan menjelaskan kondisi suami saya.
 
  Respon dari Mitra Kemayoran sangat baik, spontan malam itu juga mereka
  menyampaikan ke dokter bedah bahwa ada pasien dalam kondisi emergency.
  Begitu saya dan suami sampai di RS Mitra Kemayoran, suami langsung
  dibawa ke ruang praktek dokter bedah, diperiksa dengan cepat, ambil
  darah dan 1 jam kemudian masuk ruang operasi. Nyawa suami saya sangat
  tertolong berkat ketangkasan dan ketanggapan seluruh

Re: [balita-anda] OOT : Sharing RS

2004-04-01 Terurut Topik Tita Widodo
Iya nih btw, ada nggak ya LSM yang menangani masalah kesehatan kayak
begini? Beberapa rekan saya juga mengalami hal yang sama di RS yang berbeda

- Original Message -
From: Kristianti Dewi Joris [EMAIL PROTECTED]
To: Balita Anda [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, April 01, 2004 2:26 PM
Subject: [balita-anda] OOT : Sharing RS


 All,

 mau curhat aja deh...sekedar info kalau saya dan keluarga sudah kedua
 kalinya ini dikecewakan dengan pelayanan RS International Mitra
 Jatinegara.

 Yang pertama pada th. 2002 saat suami saya dideteksi usus buntu akut dan
 harus segera di operasi pada hari yang sama juga. Kebetulan saat itu
 sudah malam dan dokter UGD RS Int Mitra Jatinegara bilang untuk minta ke
 susternya supaya panggil dokter bedah jaga karena kalau nggak dioperasi
 malam itu juga kemungkinan usus buntunya bisa pecah. FYI, kondisi suami
 saya pada saat itu sudah sangat parah karena terlambat penangannya,
 salah analisa 1 minggu sebelumnya oleh dokter UGD di RS yang sama. Saya
 langsung menghubungi suster jaga di klinik specialis dan menyampaikan
 apa yang dokter umum di UGD sekalian daftar untuk operasi tapi
 jawabannya, Dokter bedahnya udah pulang semua, kalau mau pesen kamar
 aja dulu baru besok pagi di jenguk dokternya. Spontan saya shock dengan
 jawaban suster tersebut, saya bujuk supaya dia panggil dokter bedah
 jaganya karena menurut dokter yang di UGD harusnya bisa dihubungi.
 Suster tersebut tetap bersikukuh bahwa dokter yang dimaksud tidak bisa
 dihubungi lagi. Saya dan suami sangat kecewa apalagi melihat kondisi
 suami yang begitu rentan. Akhirnya tanpa argumen lebih panjang saya
 langsung membawa suami ke RS Mitra Kemayoran dimana sebelumnya saya
 menelpon mereka terlebih dahulu dan menjelaskan kondisi suami saya.

 Respon dari Mitra Kemayoran sangat baik, spontan malam itu juga mereka
 menyampaikan ke dokter bedah bahwa ada pasien dalam kondisi emergency.
 Begitu saya dan suami sampai di RS Mitra Kemayoran, suami langsung
 dibawa ke ruang praktek dokter bedah, diperiksa dengan cepat, ambil
 darah dan 1 jam kemudian masuk ruang operasi. Nyawa suami saya sangat
 tertolong berkat ketangkasan dan ketanggapan seluruh petugas medis di RS
 Mitra Kemayoran.

 Hari ini, baru saja terjadi kembali. Suami saya baru saja menelpon 20
 menit yang lalu kalau dia kembali mendapatkan perlakuan yang sama dari
 RS International Mitra Jatinegara. Sejak kemaren suami saya panas
 tinggi, dan siang ini panasnya masih 39,5 C. Saya menyarankan supaya dia
 ke RS aja dulu untuk diperiksa dan cek darah takutnya itu gejala demam
 berdarah. Dari rumah kami RS yang dianggap baik yang terdekat RS Int
 Jatinegara. Agak enggan sebetulnya suami saya untuk kesana tapi kalau ke
 RS yang lain terlalu jauh, akhirnya dia mau juga untuk pergi ke sana
 ditemani oleh ibu mertua. Ternyata ketika suami saya kesana, dijawab
 bahwa TIDAK ADA DOKTER JAGA, semua sedang makan siang! Harap Bapak
 tunggu 1-2 jam lagi.

 RS macam apa ini kalau memberikan pelayanan kepada pasien seperti itu???
 Saya benar-benar kapok dengan RS Int' Jatinegara. Tidak akan pernah lagi
 kami sekeluarga berobat ke RS tersebut!!! Bisa-bisanya RS sebesar itu
 dan bertaraf international (katanya) sampai tidak mempunyai dokter jaga
 di ruang UGD-nya. Bahkan mau ke dokter spesialis sekalian (internis)
 juga nggak ada, belum ada yang praktek katanya karena masih jam makan
 siang. WHAT A PITTY IS THIS COUNTRY..

 Regards,
 Dewi












 -
  Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
  Info balita, http://www.balita-anda.com
  Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



-
 Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] OOT : Sharing RS

2004-03-31 Terurut Topik Kristianti Dewi Joris
All,

mau curhat aja deh...sekedar info kalau saya dan keluarga sudah kedua
kalinya ini dikecewakan dengan pelayanan RS International Mitra
Jatinegara.

Yang pertama pada th. 2002 saat suami saya dideteksi usus buntu akut dan
harus segera di operasi pada hari yang sama juga. Kebetulan saat itu
sudah malam dan dokter UGD RS Int Mitra Jatinegara bilang untuk minta ke
susternya supaya panggil dokter bedah jaga karena kalau nggak dioperasi
malam itu juga kemungkinan usus buntunya bisa pecah. FYI, kondisi suami
saya pada saat itu sudah sangat parah karena terlambat penangannya,
salah analisa 1 minggu sebelumnya oleh dokter UGD di RS yang sama. Saya
langsung menghubungi suster jaga di klinik specialis dan menyampaikan
apa yang dokter umum di UGD sekalian daftar untuk operasi tapi
jawabannya, Dokter bedahnya udah pulang semua, kalau mau pesen kamar
aja dulu baru besok pagi di jenguk dokternya. Spontan saya shock dengan
jawaban suster tersebut, saya bujuk supaya dia panggil dokter bedah
jaganya karena menurut dokter yang di UGD harusnya bisa dihubungi.
Suster tersebut tetap bersikukuh bahwa dokter yang dimaksud tidak bisa
dihubungi lagi. Saya dan suami sangat kecewa apalagi melihat kondisi
suami yang begitu rentan. Akhirnya tanpa argumen lebih panjang saya
langsung membawa suami ke RS Mitra Kemayoran dimana sebelumnya saya
menelpon mereka terlebih dahulu dan menjelaskan kondisi suami saya.

Respon dari Mitra Kemayoran sangat baik, spontan malam itu juga mereka
menyampaikan ke dokter bedah bahwa ada pasien dalam kondisi emergency.
Begitu saya dan suami sampai di RS Mitra Kemayoran, suami langsung
dibawa ke ruang praktek dokter bedah, diperiksa dengan cepat, ambil
darah dan 1 jam kemudian masuk ruang operasi. Nyawa suami saya sangat
tertolong berkat ketangkasan dan ketanggapan seluruh petugas medis di RS
Mitra Kemayoran.

Hari ini, baru saja terjadi kembali. Suami saya baru saja menelpon 20
menit yang lalu kalau dia kembali mendapatkan perlakuan yang sama dari
RS International Mitra Jatinegara. Sejak kemaren suami saya panas
tinggi, dan siang ini panasnya masih 39,5 C. Saya menyarankan supaya dia
ke RS aja dulu untuk diperiksa dan cek darah takutnya itu gejala demam
berdarah. Dari rumah kami RS yang dianggap baik yang terdekat RS Int
Jatinegara. Agak enggan sebetulnya suami saya untuk kesana tapi kalau ke
RS yang lain terlalu jauh, akhirnya dia mau juga untuk pergi ke sana
ditemani oleh ibu mertua. Ternyata ketika suami saya kesana, dijawab
bahwa TIDAK ADA DOKTER JAGA, semua sedang makan siang! Harap Bapak
tunggu 1-2 jam lagi.

RS macam apa ini kalau memberikan pelayanan kepada pasien seperti itu???
Saya benar-benar kapok dengan RS Int' Jatinegara. Tidak akan pernah lagi
kami sekeluarga berobat ke RS tersebut!!! Bisa-bisanya RS sebesar itu
dan bertaraf international (katanya) sampai tidak mempunyai dokter jaga
di ruang UGD-nya. Bahkan mau ke dokter spesialis sekalian (internis)
juga nggak ada, belum ada yang praktek katanya karena masih jam makan
siang. WHAT A PITTY IS THIS COUNTRY..

Regards,
Dewi





-
 Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]