RE: [balita-anda] Help..........Gajala Typus

2005-05-09 Terurut Topik Eny R.


-Original Message-
From: Luluk Lely Soraya I [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, May 06, 2005 5:58 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] Help..Gajala Typus


Yups betul sekali yg dikatakan mbak rina.
Saya repost artikel ttg tes widal yg gak valid utk deteksi tifus. GAl
culture aja ya mbak utk mastiin keakuratan tifus atau bukan.

Luluk
-
Widal Positif Belum Tentu Tifus

Wed Apr 25, 2001


Prof.Dr. Iwan Darmansjah, SpFK

Bila musim sedang berganti di Indonesia, terutama di kota-kota besar,
sering ditemukan penyakit tifus yang merupakan penyakit usus halus.
Penyebabnya beberapa tipe kuman Salmonella typhi.

Kuman tifus terutama dibawa oleh air dan makanan yang tercemar, karena
sumber air minum di Jakarta, umpamanya, kurang memenuhi syarat. Sayuran
dapat saja dicuci dengan air kali yang juga dipakai untuk penampungan
limbah. Kakus pun berakhir di got atau kali. Padahal kuman tifus berasal
dari kotoran manusia yang sedang sakit tifus. Karena kota-kota besar
merupakan kakus terbuka raksasa, maka kuman tifus pun berada dalam
banyak minuman dan makanan yang lolos oleh proses memasak.

Keadaan itu menyebabkan kenyataan : mungkin tidak ada orang di Jakarta
yang tidak pernah menelan kuman tifus ! Bila hanya sedikit kuman yang
terminum, biasanya orang tidak terkena tifus. Namun, kuman yang sedikit
demi sedikit masuk ke tubuh menimbulkan suatu reaksi imun yang dapat
dipantau dari darah; dikenal dengan reaksi Widal yang positif.

Seseorang di Indonesia yang mempunyai reaksi Widal positif, belum
berarti sakit tifus. Tapi bila reaksi Widal positif ini terjadi seumpama
di Swiss, dan orang itu tidak pernah makan di pinggir jalan Jakarta
serta tidak pernah diberi vaksin tifus, maka kemungkinan ia benar
menderita tifus. Di negara maju sistem pembuangan limbah disalurkan
melalui pipa-pipa tertutup sehingga tidak bercampur dengan kotoran
manusia.

Dewasa ini pemeriksaan Widal di laboratorium umum dilakukan begitu
terdapat demam 1-3 hari. Bila reaksi Widal ditemukan positif, orang
menjadi gelisah. Kadang-kadang ia makan obat antibiotik sendiri atau
memperlihatkan hasil laboratorium itu kepada dokter. Sering terjadi,
dokter langsung memberikan obat tifus kepadanya.

Widal, seperti semua hasil laboratorium, harus diinterpretasikan dengan
bijak. Tanda-tanda klinis penderita harus lebih diutamakan daripada
reaksi Widal yang positif. Mengapa ? Karena hampir semua orang di
Indonesia mempunyai reaksi Widal positif tanpa sakit tifus. Penderita
tifus mulai demam rendah (subfebril) malam hari, hilang esoknya,
terulang lagi malamnya, menjadi makin hari makin tinggi. Mulainya malam
saja, kemudian siang juga. Tifus tidak pernah mulai dengan demam tinggi
pada hari pertama sampai ketiga. Bila demam terus berlanjut dan pada
hari ke 5 - 6 menjadi lebih tinggi, maka barulah tiba waktunya untuk
memeriksa Widal dan melakukan pembiakan kuman dari darah. Hasil
pembiakan kuman tifus yang positif merupakan bukti pasti adanya tifus.
Sayangnya, hasil kultur kuman ini baru diketahui sesudah satu minggu
(diluar negeri dalam 2
- 3 hari, dan ini merupakan tantangan untuk laboratorium kita).

Angka reaksi Widal sendiri tidak ada artinya, karena naiknya suhu yang
khas, perlahan, sampai tercapai suhu tinggi sesudah 5 - 6 hari merupakan
simtom yang lebih penting untuk menduga adanya tifus. Demam tinggi yang
terjadi sampai 4 - 5 hari, tanpa tanda-tanda infeksi kuman yang jelas,
lebih dari 90% kemungkinannya ialah infeksi oleh virus, yang tidak perlu
diberi antibiotika.

Berbeda dengan diet zaman dulu, kini tifus tidak memerlukan diet bubur
yang ketat; nasi agak lembek sudah cukup. Daging, telur, ikan, ayam,
tahu, tempe, sedikit sayur, dan buah boleh saja. Namun, yang pedas dan
keras seperti kacang sebaiknya dihindarkan. Yang lebih penting ialah
istirahat (tidur terlentang) sepanjang hari, sampai panas turun selama
beberapa hari.

Bila dirawat di rumah ia masih diperbolehkan berdiri dan jalan perlahan
hanya satu kali sehari untuk buang hajat. Kencing dilakukan di tempat
tidur saja. Suhu perlu dicatat empat kali sehari untuk ditunjukkan pada
dokter yang merawat. Namun, penderita dilarang pergi ke tempat praktek
dokter. Banyak pergerakan menyebabkan suhu naik lagi, karena kuman
terlepas dari tempat perkembangannya di usus masuk ke dalam darah.
Pergerakan banyak juga menimbulkan risiko usus pecah pada minggu ke 3 -
4. Dengan perawatan ini dan obat antitifus yang khusus, demam baru akan
turun dalam 4 - 8 hari. Bila panas sudah turun dalam 1 - 2 hari setelah
pengobatan, kemungkinan bukan tifus yang diderita.

INTISARI, Mei 2000


AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN
SUMATERA UTARA !!!  Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe
dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN SUMATERA

RE: [balita-anda] Help..........Gajala Typus

2005-05-06 Terurut Topik Mama Kavindra
dear MbakSita,

Temen saya juga bulan kmaren baru kena gejala typus
trus dikasih obat cina yg katanya isinya ramuan dr
cacing... trus lagi krn obat cinanya rasanya pahit n
baunya gak enak, dia ama ibunya dibikinin tim dr
cacing tanah n diambil air plus sarinya buat
diminum
selain itu dia juga minum ramuan dr mpu kunyit (kunyit
yg gede2 bukan batangan kecil2) yg diiris tipis trus
direbus (ambil airnya) n dicampur madu plus telor ayam
Jawa/Kampung

Katanya lagi buat anak2 juga gpp... but harus ekstra
sabar... krn namanya juga obat pasti pait n gak
enak tim cacing n ramuan itu dia minum selama
seminggu baru dia sembuh but kasusnya org per-org
beda sih

Ok, smoga bisa membantu ya Mbak n smoga ponakannya
cepet sembuh...
-
[balita-anda] Help..Gajala Typus
Sita
Thu, 05 May 2005 22:34:30 -0700


Dear moms,
 
Saya minta tolong banget sharingnya atau pendapatnya
mengenai gejala typus,
 
Ponakan saya umurnya 7 thn saat ini dirawat di RS
Islam Jakarta, diagnosanya 
gejala typus, terus udah dirawat selama seminggu,
karena suhu badannya masih 
sering turun naik terutama kalo menjelang malam,
Suhunya berkisar 38-39, begitu 
terus bolakbalik. Diperiksa trombositnya normal
227.000. Tapi demamnya itu lho 
yg turun naik.
 
Saya terus terang nggak pernah ngalamin ini begitu
juga adek saya (mamanya). 
Mohon sharingnya moms, kira-kira ada obat alternatif
nggak untuk mempercepat 
penyembuhannya.
Kata teman-temannya adek saya ponakan saya dikasi
minum obat yg terbuat dari 
cacing itulho, katanya efektif. Bener nggak moms,
soalnya takut nggak cocok. 
 
Saya tunggu sharingnya ya moms...pls.
 
Salam
Sita


-


Yahoo! Messenger - Communicate instantly...Ping 
your friends today! Download Messenger Now 
http://uk.messenger.yahoo.com/download/index.html

AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN SUMATERA 
UTARA !!!

Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



RE: [balita-anda] Help..........Gajala Typus

2005-05-06 Terurut Topik Rina Sofiany
Mbak Sita, berdasarkan fotokopian hasil PESAT yang dinamakan gejala
thypus itu sebetulnya tidak ada, yang ada adalah anak sakit typhus atau
tidak sakit typhus (itu kata dokter yg menulis). Trus kalau periksa
darah  WIDAL juga sudah pasti ditemukan bakteri, karena di Indonesia ini
luar biasa paparan bakterinya. Kalau mau lebih jelas untuk demam yang on
off gitu sebainya periksa urin rutin kemudian untuk tahu kena typhus
atau tidak itu periksa darah pakai GAL culture.

www.keluargarustamaji.blog.com


-Original Message-
From: Sita [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, May 06, 2005 11:57 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] Help..Gajala Typus


Dear moms,
 
Saya minta tolong banget sharingnya atau pendapatnya mengenai gejala
typus,
 
Ponakan saya umurnya 7 thn saat ini dirawat di RS Islam Jakarta,
diagnosanya gejala typus, terus udah dirawat selama seminggu, karena
suhu badannya masih sering turun naik terutama kalo menjelang malam,
Suhunya berkisar 38-39, begitu terus bolakbalik. Diperiksa trombositnya
normal 227.000. Tapi demamnya itu lho yg turun naik.
 
Saya terus terang nggak pernah ngalamin ini begitu juga adek saya
(mamanya). Mohon sharingnya moms, kira-kira ada obat alternatif nggak
untuk mempercepat penyembuhannya. Kata teman-temannya adek saya ponakan
saya dikasi minum obat yg terbuat dari cacing itulho, katanya efektif.
Bener nggak moms, soalnya takut nggak cocok. 
 
Saya tunggu sharingnya ya moms...pls.
 
Salam
Sita


-
Discover Yahoo!
 Have fun online with music videos, cool games, IM  more. Check it out!



AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN SUMATERA 
UTARA !!!

Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



RE: [balita-anda] Help..........Gajala Typus

2005-05-06 Terurut Topik Luluk Lely Soraya I
Yups betul sekali yg dikatakan mbak rina.
Saya repost artikel ttg tes widal yg gak valid utk deteksi tifus.
GAl culture aja ya mbak utk mastiin keakuratan tifus atau bukan.

Luluk
-
Widal Positif Belum Tentu Tifus

Wed Apr 25, 2001


Prof.Dr. Iwan Darmansjah, SpFK

Bila musim sedang berganti di Indonesia, terutama di kota-kota besar,
sering ditemukan penyakit tifus yang merupakan penyakit usus halus.
Penyebabnya beberapa tipe kuman Salmonella typhi.

Kuman tifus terutama dibawa oleh air dan makanan yang tercemar, karena
sumber air minum di Jakarta, umpamanya, kurang memenuhi syarat. Sayuran
dapat saja dicuci dengan air kali yang juga dipakai untuk penampungan
limbah. Kakus pun berakhir di got atau kali. Padahal kuman tifus berasal
dari kotoran manusia yang sedang sakit tifus. Karena kota-kota besar
merupakan kakus terbuka raksasa, maka kuman tifus pun berada dalam banyak
minuman dan makanan yang lolos oleh proses memasak.

Keadaan itu menyebabkan kenyataan : mungkin tidak ada orang di Jakarta
yang tidak pernah menelan kuman tifus ! Bila hanya sedikit kuman yang
terminum, biasanya orang tidak terkena tifus. Namun, kuman yang sedikit
demi sedikit masuk ke tubuh menimbulkan suatu reaksi imun yang dapat
dipantau dari darah; dikenal dengan reaksi Widal yang positif.

Seseorang di Indonesia yang mempunyai reaksi Widal positif, belum berarti
sakit tifus. Tapi bila reaksi Widal positif ini terjadi seumpama di Swiss,
dan orang itu tidak pernah makan di pinggir jalan Jakarta serta tidak
pernah diberi vaksin tifus, maka kemungkinan ia benar menderita tifus. Di
negara maju sistem pembuangan limbah disalurkan melalui pipa-pipa tertutup
sehingga tidak bercampur dengan kotoran manusia.

Dewasa ini pemeriksaan Widal di laboratorium umum dilakukan begitu
terdapat demam 1-3 hari. Bila reaksi Widal ditemukan positif, orang
menjadi gelisah. Kadang-kadang ia makan obat antibiotik sendiri atau
memperlihatkan hasil laboratorium itu kepada dokter. Sering terjadi,
dokter langsung memberikan obat tifus kepadanya.

Widal, seperti semua hasil laboratorium, harus diinterpretasikan dengan
bijak. Tanda-tanda klinis penderita harus lebih diutamakan daripada reaksi
Widal yang positif. Mengapa ? Karena hampir semua orang di Indonesia
mempunyai reaksi Widal positif tanpa sakit tifus.
Penderita tifus mulai demam rendah (subfebril) malam hari, hilang esoknya,
terulang lagi malamnya, menjadi makin hari makin tinggi. Mulainya malam
saja, kemudian siang juga. Tifus tidak pernah mulai dengan demam tinggi
pada hari pertama sampai ketiga. Bila demam terus berlanjut dan pada hari
ke 5 - 6 menjadi lebih tinggi, maka barulah tiba waktunya untuk memeriksa
Widal dan melakukan pembiakan kuman dari darah. Hasil pembiakan kuman
tifus yang positif merupakan bukti pasti adanya tifus. Sayangnya, hasil
kultur kuman ini baru diketahui sesudah satu minggu (diluar negeri dalam 2
- 3 hari, dan ini merupakan tantangan untuk laboratorium kita).

Angka reaksi Widal sendiri tidak ada artinya, karena naiknya suhu yang
khas, perlahan, sampai tercapai suhu tinggi sesudah 5 - 6 hari merupakan
simtom yang lebih penting untuk menduga adanya tifus. Demam tinggi yang
terjadi sampai 4 - 5 hari, tanpa tanda-tanda infeksi kuman yang jelas,
lebih dari 90% kemungkinannya ialah infeksi oleh virus, yang tidak perlu
diberi antibiotika.

Berbeda dengan diet zaman dulu, kini tifus tidak memerlukan diet bubur
yang ketat; nasi agak lembek sudah cukup. Daging, telur, ikan, ayam, tahu,
tempe, sedikit sayur, dan buah boleh saja. Namun, yang pedas dan keras
seperti kacang sebaiknya dihindarkan. Yang lebih penting ialah istirahat
(tidur terlentang) sepanjang hari, sampai panas turun selama beberapa
hari.

Bila dirawat di rumah ia masih diperbolehkan berdiri dan jalan perlahan
hanya satu kali sehari untuk buang hajat. Kencing dilakukan di tempat
tidur saja. Suhu perlu dicatat empat kali sehari untuk ditunjukkan pada
dokter yang merawat. Namun, penderita dilarang pergi ke tempat praktek
dokter. Banyak pergerakan menyebabkan suhu naik lagi, karena kuman
terlepas dari tempat perkembangannya di usus masuk ke dalam darah.
Pergerakan banyak juga menimbulkan risiko usus pecah pada minggu ke 3 - 4.
Dengan perawatan ini dan obat antitifus yang khusus, demam baru akan turun
dalam 4 - 8 hari. Bila panas sudah turun dalam 1 - 2 hari setelah
pengobatan, kemungkinan bukan tifus yang diderita.

INTISARI, Mei 2000


AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN SUMATERA 
UTARA !!!

Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]