Re: [balita-anda] OOT - Bukan di Negeri Dongeng
Saya juga udh baca buku ini.., bagus koq. Lumayan buat nambah2 referensi bahwa di negeri kita ini (yg sinetron di tvnya banyak sekali 'mendongeng' tentang kemewahan) ternyata masih ada orang yg tidak diperbudak oleh harta, kemewahan dan kedudukan. Semoga negeri kita segera memiliki lebih banyak lagi orang2 seperti mereka. Deri manapun partainya. Amien. > hehehe kategori spam nya mbak meu mungkin dikarenakan hari ini banyak > sekali email masuk dgn judul sama dan dikirim scr bersamaan ke bbrp > orang. jadi mbak meu ke blok scr otomatis. > jadi belum tentu krn beritanya bohong, kalau yg ini hanya karena > pengiriman berulang ulang dgn subyek yang sama. > sbg info aku ikut bbrp milis yg dari kemarin sampai tadi sebelum mbak > meu kirim, email yg sama dengan subyek yg sama > > regard > > ade > - Original Message - > From: "Hendarwin" <[EMAIL PROTECTED]> > To: <[EMAIL PROTECTED]> > Sent: Monday, October 13, 2003 5:00 PM > Subject: RE: [balita-anda] OOT - Bukan di Negeri Dongeng > > > kalo spam itu, setahu saya, jika disebar tanpa identitas yang jelas, > beritanya pun berita2 bohong yang bertujuan meresahkan > Apa yang dilakukan Meu ini jelas bukan spam, karena identitasnya jelas, > sumber beritanya pun jelas, dan isinyapun sangat positip... > jadi ini hanyalah OOT yang lebih baik daripada sekedar kiriman jokes, > karena ada harapan yang positip disana... > > Meu, thanks atas kiriman buku BdND-nya, sudah dibaca oleh saya & > istri... terusterang ini membuka pikiran apatis saya selama ini bahwa > sebenarnya secercah harapan di negeri ini masih ada... saya jadi punya > keyakinan bahwa kita berpotensi menjadi bangsa yang unggul dan bukan > sebagai sekedar "republik pisang"... I highly recomend this book to > enlight your mind... > > regards, > hendarwin > > -Original Message----- > From: Putra Djaja [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, October 13, 2003 4:42 PM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: RE: [balita-anda] OOT - Bukan di Negeri Dongeng > > > tapi mba Meu ini banyak berjasa lho > > -Original Message- > From: Ade Novita [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, October 13, 2003 11:21 AM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: Re: [balita-anda] OOT - Bukan di Negeri Dongeng > > > kalau di aku tadi mbak meu dikategorikan spam hehehe > > - Original Message - > From: "Meutia Miranti" <[EMAIL PROTECTED]> > To: <[EMAIL PROTECTED]> > Sent: Monday, October 13, 2003 11:11 AM > Subject: [balita-anda] OOT - Bukan di Negeri Dongeng > > >> Dear all, >> >> Perasaan tadi udah saya kirim, tapi nggak masuk2.. jadi di-resend.. >> Tapi kalo masuk dua2nya ya maaf yaaa.. :-) >> >> Mohon maaf OOT, kisah ini langka tapi nyata.. >> Kisah ini & kisah2 sejenis sudah dibukukan.. bisa dicari di toko buku >> terdekat.. >> Atau kalo gak ketemu, nanti kupesenin, kukirim ke alamat.. >> Bagus banget deh.. :-) >> >> Sorry kalau menyebut nama partai, bukan bermaksud untuk kampanye.. >> Tapi kalau akhirnya milih ya nggak papa.. :-) >> >> Semoga bermanfaat, mohon maaf kalau kurang berkenan. >> >> Meu >> >> === >> >> > > Dikutip Arief A.Y dari buku "Bukan di Negeri Dongeng" ( Penerbit >> Syaamil, Agustus,2003 ) >> > >> > > >> > >> > > Bukan Dongeng >> > >> > > Yudi Widiana Adia dan Reza Nasrullah. Ya, benar, itu nama mereka. >> Mereka berdua mah tidak mengenal saya, tetapi saya mengenal >> mereka. Mereka adalah anggota DPRD Jawa Barat dari Partai >> Keadilan. >> > >> > > Suatu hari mereka datang ke daerah dekat kontrakan saya di pinggir >> kota Bandung bersama anak-anak muda dari Partai Keadilan. Mereka >> memberi kami bantuan sembako. Saya sampai tak percaya. Yang >> membuat kaget, mereka memberi si Ujang beasiswa buat melanjutkan >> sekolahnya yang lama terputus karena tiada biaya. Bahkan mereka >> juga membantu biaya khitan si Ujang dan teman-temannya. Tak sampai >> di situ, kesehatan saya juga diperiksa oleh dokter dari mereka. >> Tidak bayar sedikit pun, malah diberi obat dan vitamin yang juga >> gratis. Saya dan tetangga-tetangga saya juga diberi modal untuk >> usaha! >> > >> > > Saya bingung. Kok ada yang memberikan kebahagiaan yang banyak, >> setelah sekian lama kami dibelit kemiskinan. Seperti dongeng saja, >> ada orang bagi-bagi uang di jalanan. >> > >> > > "Itu bukan uang kami. Itu hak Saudara-saudara," kata mereka di >> depan masyarakat. >> > >&
Re: [balita-anda] OOT - Bukan di Negeri Dongeng
hehehe kategori spam nya mbak meu mungkin dikarenakan hari ini banyak sekali email masuk dgn judul sama dan dikirim scr bersamaan ke bbrp orang. jadi mbak meu ke blok scr otomatis. jadi belum tentu krn beritanya bohong, kalau yg ini hanya karena pengiriman berulang ulang dgn subyek yang sama. sbg info aku ikut bbrp milis yg dari kemarin sampai tadi sebelum mbak meu kirim, email yg sama dengan subyek yg sama regard ade - Original Message - From: "Hendarwin" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Monday, October 13, 2003 5:00 PM Subject: RE: [balita-anda] OOT - Bukan di Negeri Dongeng kalo spam itu, setahu saya, jika disebar tanpa identitas yang jelas, beritanya pun berita2 bohong yang bertujuan meresahkan Apa yang dilakukan Meu ini jelas bukan spam, karena identitasnya jelas, sumber beritanya pun jelas, dan isinyapun sangat positip... jadi ini hanyalah OOT yang lebih baik daripada sekedar kiriman jokes, karena ada harapan yang positip disana... Meu, thanks atas kiriman buku BdND-nya, sudah dibaca oleh saya & istri... terusterang ini membuka pikiran apatis saya selama ini bahwa sebenarnya secercah harapan di negeri ini masih ada... saya jadi punya keyakinan bahwa kita berpotensi menjadi bangsa yang unggul dan bukan sebagai sekedar "republik pisang"... I highly recomend this book to enlight your mind... regards, hendarwin -Original Message- From: Putra Djaja [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, October 13, 2003 4:42 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [balita-anda] OOT - Bukan di Negeri Dongeng tapi mba Meu ini banyak berjasa lho -Original Message- From: Ade Novita [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, October 13, 2003 11:21 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] OOT - Bukan di Negeri Dongeng kalau di aku tadi mbak meu dikategorikan spam hehehe - Original Message - From: "Meutia Miranti" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Monday, October 13, 2003 11:11 AM Subject: [balita-anda] OOT - Bukan di Negeri Dongeng > Dear all, > > Perasaan tadi udah saya kirim, tapi nggak masuk2.. jadi di-resend.. > Tapi kalo masuk dua2nya ya maaf yaaa.. :-) > > Mohon maaf OOT, kisah ini langka tapi nyata.. > Kisah ini & kisah2 sejenis sudah dibukukan.. bisa dicari di toko buku > terdekat.. > Atau kalo gak ketemu, nanti kupesenin, kukirim ke alamat.. > Bagus banget deh.. :-) > > Sorry kalau menyebut nama partai, bukan bermaksud untuk kampanye.. > Tapi kalau akhirnya milih ya nggak papa.. :-) > > Semoga bermanfaat, mohon maaf kalau kurang berkenan. > > Meu > > === > > > > Dikutip Arief A.Y dari buku "Bukan di Negeri Dongeng" ( Penerbit > > > Syaamil, Agustus,2003 ) > > > > > > > > > > Bukan Dongeng > > > > > Yudi Widiana Adia dan Reza Nasrullah. Ya, benar, itu nama mereka. > > > Mereka berdua mah tidak mengenal saya, tetapi saya mengenal mereka. > > > Mereka adalah anggota DPRD Jawa Barat dari Partai Keadilan. > > > > > Suatu hari mereka datang ke daerah dekat kontrakan saya di pinggir > > > kota Bandung bersama anak-anak muda dari Partai Keadilan. Mereka > > > memberi kami bantuan sembako. Saya sampai tak percaya. Yang membuat > > > kaget, mereka memberi si Ujang beasiswa buat melanjutkan sekolahnya > > > yang lama terputus karena tiada biaya. Bahkan mereka juga membantu > > > biaya khitan si Ujang dan teman-temannya. Tak sampai di situ, > > > kesehatan saya juga diperiksa oleh dokter dari mereka. Tidak bayar > > > sedikit pun, malah diberi obat dan vitamin yang juga gratis. Saya dan > > > tetangga-tetangga saya juga diberi modal untuk usaha! > > > > > Saya bingung. Kok ada yang memberikan kebahagiaan yang banyak, setelah > > > sekian lama kami dibelit kemiskinan. Seperti dongeng saja, ada orang > > > bagi-bagi uang di jalanan. > > > > > "Itu bukan uang kami. Itu hak Saudara-saudara," kata mereka di depan > > > masyarakat. > > > > > Wah, saya malah makin tidak mengerti. > > > Orang bilang, setiap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Jawa Barat > > > mendapat dana kavling (kadeudeuh) 250 juta perorang. Karena ada 100 > > > anggota, maka jumlah dana yang dikeluarkan mencapai 25 milyar! Nah, > > > karena dananya sudah disahkan, maka Yudi Widiana dan Reza Nasrullah > > > yang kalah suara, tak bisa menolak. > > > > > Meski demikian mereka tak menyerah begitu saja, atuh. Mereka > > > kembalikan dana itu kepada masyarakat dengan berbagai aksi. Ada > > > khitanan massal, pembagian sembako, pemberian modal bagi rakyat > > > miskin, pemeriksaan kesehatan secara grat
RE: [balita-anda] OOT - Bukan di Negeri Dongeng
kalo spam itu, setahu saya, jika disebar tanpa identitas yang jelas, beritanya pun berita2 bohong yang bertujuan meresahkan Apa yang dilakukan Meu ini jelas bukan spam, karena identitasnya jelas, sumber beritanya pun jelas, dan isinyapun sangat positip... jadi ini hanyalah OOT yang lebih baik daripada sekedar kiriman jokes, karena ada harapan yang positip disana... Meu, thanks atas kiriman buku BdND-nya, sudah dibaca oleh saya & istri... terusterang ini membuka pikiran apatis saya selama ini bahwa sebenarnya secercah harapan di negeri ini masih ada... saya jadi punya keyakinan bahwa kita berpotensi menjadi bangsa yang unggul dan bukan sebagai sekedar "republik pisang"... I highly recomend this book to enlight your mind... regards, hendarwin -Original Message- From: Putra Djaja [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, October 13, 2003 4:42 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [balita-anda] OOT - Bukan di Negeri Dongeng tapi mba Meu ini banyak berjasa lho -Original Message- From: Ade Novita [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, October 13, 2003 11:21 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] OOT - Bukan di Negeri Dongeng kalau di aku tadi mbak meu dikategorikan spam hehehe - Original Message - From: "Meutia Miranti" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Monday, October 13, 2003 11:11 AM Subject: [balita-anda] OOT - Bukan di Negeri Dongeng > Dear all, > > Perasaan tadi udah saya kirim, tapi nggak masuk2.. jadi di-resend.. > Tapi kalo masuk dua2nya ya maaf yaaa.. :-) > > Mohon maaf OOT, kisah ini langka tapi nyata.. > Kisah ini & kisah2 sejenis sudah dibukukan.. bisa dicari di toko buku > terdekat.. > Atau kalo gak ketemu, nanti kupesenin, kukirim ke alamat.. > Bagus banget deh.. :-) > > Sorry kalau menyebut nama partai, bukan bermaksud untuk kampanye.. > Tapi kalau akhirnya milih ya nggak papa.. :-) > > Semoga bermanfaat, mohon maaf kalau kurang berkenan. > > Meu > > === > > > > Dikutip Arief A.Y dari buku "Bukan di Negeri Dongeng" ( Penerbit > > > Syaamil, Agustus,2003 ) > > > > > > > > > > Bukan Dongeng > > > > > Yudi Widiana Adia dan Reza Nasrullah. Ya, benar, itu nama mereka. > > > Mereka berdua mah tidak mengenal saya, tetapi saya mengenal mereka. > > > Mereka adalah anggota DPRD Jawa Barat dari Partai Keadilan. > > > > > Suatu hari mereka datang ke daerah dekat kontrakan saya di pinggir > > > kota Bandung bersama anak-anak muda dari Partai Keadilan. Mereka > > > memberi kami bantuan sembako. Saya sampai tak percaya. Yang membuat > > > kaget, mereka memberi si Ujang beasiswa buat melanjutkan sekolahnya > > > yang lama terputus karena tiada biaya. Bahkan mereka juga membantu > > > biaya khitan si Ujang dan teman-temannya. Tak sampai di situ, > > > kesehatan saya juga diperiksa oleh dokter dari mereka. Tidak bayar > > > sedikit pun, malah diberi obat dan vitamin yang juga gratis. Saya dan > > > tetangga-tetangga saya juga diberi modal untuk usaha! > > > > > Saya bingung. Kok ada yang memberikan kebahagiaan yang banyak, setelah > > > sekian lama kami dibelit kemiskinan. Seperti dongeng saja, ada orang > > > bagi-bagi uang di jalanan. > > > > > "Itu bukan uang kami. Itu hak Saudara-saudara," kata mereka di depan > > > masyarakat. > > > > > Wah, saya malah makin tidak mengerti. > > > Orang bilang, setiap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Jawa Barat > > > mendapat dana kavling (kadeudeuh) 250 juta perorang. Karena ada 100 > > > anggota, maka jumlah dana yang dikeluarkan mencapai 25 milyar! Nah, > > > karena dananya sudah disahkan, maka Yudi Widiana dan Reza Nasrullah > > > yang kalah suara, tak bisa menolak. > > > > > Meski demikian mereka tak menyerah begitu saja, atuh. Mereka > > > kembalikan dana itu kepada masyarakat dengan berbagai aksi. Ada > > > khitanan massal, pembagian sembako, pemberian modal bagi rakyat > > > miskin, pemeriksaan kesehatan secara gratis, dan bakti sosial lainnya. > > > Yudi dan Reza tidak mau mengambil sepeser > > > pun ya karena itu tadi. Mereka bilang itu hak kami. > > > > > Nah, menurut si Ujang yang membaca semua koran dan majalah yang > > > dijajakannya setiap hari, apa yang dilakukan Yudi dan Reza malah > > > dicibir oleh sesama anggota DPRD, tetapi dipuji masyarakat. > > > > > "Dana tersebut diambil dari APBD Jawa Barat (pos 2.14.11131 tentang > > > bantuan biaya kepada instansi vertikal dalam negeri) yang notabene > > > uang rakyat," Ujang membacakan
RE: [balita-anda] OOT - Bukan di Negeri Dongeng
tapi mba Meu ini banyak berjasa lho -Original Message- From: Ade Novita [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, October 13, 2003 11:21 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] OOT - Bukan di Negeri Dongeng kalau di aku tadi mbak meu dikategorikan spam hehehe - Original Message - From: "Meutia Miranti" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Monday, October 13, 2003 11:11 AM Subject: [balita-anda] OOT - Bukan di Negeri Dongeng > Dear all, > > Perasaan tadi udah saya kirim, tapi nggak masuk2.. jadi di-resend.. > Tapi kalo masuk dua2nya ya maaf yaaa.. :-) > > Mohon maaf OOT, kisah ini langka tapi nyata.. > Kisah ini & kisah2 sejenis sudah dibukukan.. bisa dicari di toko buku > terdekat.. > Atau kalo gak ketemu, nanti kupesenin, kukirim ke alamat.. > Bagus banget deh.. :-) > > Sorry kalau menyebut nama partai, bukan bermaksud untuk kampanye.. > Tapi kalau akhirnya milih ya nggak papa.. :-) > > Semoga bermanfaat, mohon maaf kalau kurang berkenan. > > Meu > > === > > > > Dikutip Arief A.Y dari buku "Bukan di Negeri Dongeng" ( Penerbit > > > Syaamil, Agustus,2003 ) > > > > > > > > > > Bukan Dongeng > > > > > Yudi Widiana Adia dan Reza Nasrullah. Ya, benar, itu nama mereka. > > > Mereka berdua mah tidak mengenal saya, tetapi saya mengenal mereka. > > > Mereka adalah anggota DPRD Jawa Barat dari Partai Keadilan. > > > > > Suatu hari mereka datang ke daerah dekat kontrakan saya di pinggir > > > kota Bandung bersama anak-anak muda dari Partai Keadilan. Mereka > > > memberi kami bantuan sembako. Saya sampai tak percaya. Yang membuat > > > kaget, mereka memberi si Ujang beasiswa buat melanjutkan sekolahnya > > > yang lama terputus karena tiada biaya. Bahkan mereka juga membantu > > > biaya khitan si Ujang dan teman-temannya. Tak sampai di situ, > > > kesehatan saya juga diperiksa oleh dokter dari mereka. Tidak bayar > > > sedikit pun, malah diberi obat dan vitamin yang juga gratis. Saya dan > > > tetangga-tetangga saya juga diberi modal untuk usaha! > > > > > Saya bingung. Kok ada yang memberikan kebahagiaan yang banyak, setelah > > > sekian lama kami dibelit kemiskinan. Seperti dongeng saja, ada orang > > > bagi-bagi uang di jalanan. > > > > > "Itu bukan uang kami. Itu hak Saudara-saudara," kata mereka di depan > > > masyarakat. > > > > > Wah, saya malah makin tidak mengerti. > > > Orang bilang, setiap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Jawa Barat > > > mendapat dana kavling (kadeudeuh) 250 juta perorang. Karena ada 100 > > > anggota, maka jumlah dana yang dikeluarkan mencapai 25 milyar! Nah, > > > karena dananya sudah disahkan, maka Yudi Widiana dan Reza Nasrullah > > > yang kalah suara, tak bisa menolak. > > > > > Meski demikian mereka tak menyerah begitu saja, atuh. Mereka > > > kembalikan dana itu kepada masyarakat dengan berbagai aksi. Ada > > > khitanan massal, pembagian sembako, pemberian modal bagi rakyat > > > miskin, pemeriksaan kesehatan secara gratis, dan bakti sosial lainnya. > > > Yudi dan Reza tidak mau mengambil sepeser > > > pun ya karena itu tadi. Mereka bilang itu hak kami. > > > > > Nah, menurut si Ujang yang membaca semua koran dan majalah yang > > > dijajakannya setiap hari, apa yang dilakukan Yudi dan Reza malah > > > dicibir oleh sesama anggota DPRD, tetapi dipuji masyarakat. > > > > > "Dana tersebut diambil dari APBD Jawa Barat (pos 2.14.11131 tentang > > > bantuan biaya kepada instansi vertikal dalam negeri) yang notabene > > > uang rakyat," Ujang membacakan perkataan Ijang faisal, Ketua > > > Masyarakat Kritis Kota Bandung, pada saya. > > > > > "Rakyat mah, buat sekolah anaknya sudah susah cari uang. Makanya saya > > > puji dua orang yang mengembalikan. Saya puji itu PK, oke Pak Yudi itu. > > > Yang lain-lain? Rp 250 juta, aduh edan, gede pisan," kata Harry Rusli > > > pada Harian Metro (4/7). Si Ujang membacakan semua pada saya. Jadi > > > saya tahulah soal-soal itu. > > > > > Saya mah hanya bisa mendoakan orang yang berhati mulia seperti Yudi > > > Widiana Adia dan Reza Nasrullah, biar mereka makin disayang Allah. > > > Biar masuk surga. > > > > > Biar makin banyak orang seperti itu di Indonesia. Nanti kalau jadi > > > Presiden > > > kan dia tidak malu, kita rakyatnya juga tidak malu. Bahagia. > > Sejahtera. > > > > > Sekarang si Ujang sudah sek