RE: [balita-anda] OOT FW: B3

2006-11-14 Thread Syah, Tengku Abdilah
Sebenarnya artikel yg saya kirim utk mengimbangi informasi dari mba'
Noni, biar tahu juga kanapa sih sebagian kita menolak Bush.

Berikut info tambahannya

Terima Saja Bush Alakadarnya, Terus Suruh Dia Pulang
http://www.eramuslim.com/news/bc2/45584b9f.htm
Senin, 13 Nov 06 17:41 WIB 
Rencana kedatangan pemimpin Amerika Serikat George W. Bush sejak pekan
lalu mendapat sorotan beragam dari berbagai masyarakat ada yang
menghujatnya, ada pula yang mendukung kedatangan itu dengan bersyarat.
Mantan Ketua MPRRI Amien Rais mengemukakan beberapa alasan kenapa Bush
tidak perlu diperlakukan secara berlebihan, sehingga menuai protes dari
kalangan ormas Islam dan kelompok masyarakat.
Berikut tanya jawab Amien Rais dengan para wartawan sebelum menjadi
pembicara dalam Acara Forum Kajian Sosial Kemasyarakatan, di Aula Buya
Hamka Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Senin (13/11).

Menurut Anda, mengapa kelompok masyarakat dan ormas Islam di Indonesia
menolak kedatangan Bush?

Saya kira begini ya, mengapa rakyat ramai menolak Bush. Karena Bush ini
pengejewantahan, pertama dia seorang penjajah, Amerika menjajah Irak
sampai sekarang, selain penjajah Bush juga penjahat perang, di penjara
Guantanamo dan Abu Ghraib terjadi penyiksaan terhadap orang-orang Irak
yang sangat menyedihkan, di mana serdadu AS melakukan tindakan yang
sewenang-wenang seperti menguliti, menghinakan dan memperlakukan orang
Irak itu seperti binatang.

Yang ketiga, Bush ini adalah pendusta, pada waktu kampanye ia
mengharuskan sikap rendah hati, dalam mengendalikan AS tidak akan
semaunya saja, dan kemudian masuk ke Irak ia juga kembali berdusta,
katanya Irak menyimpan senjata pemusnah massal tapi tidak terbukti, dan
katanya juga Saddam Husein temannya Usamah bin Ladin juga tidak
terbukti.

Jadi yang jelas dia itu penjajah, pendusta, penjahat perang, kemudian
dia itu biangnya teroris, yang melakukan perang global melawan
terorisme, tapi yang terjadi dia melakukan terorisme di mana-mana. Nah
kalau kita menerima Bush secara berlebihan itu merugikan dan menghinakan
negara sendiri.

Bagaimana dengan pengamanan yang super ketat yang sudah disiapkan oleh
pemerintah Indonesia itu?

Ya itu, kita seperti bangsa jongos, bangsa pelayan. Padahal Bush sudah
di-emoh-in (tidak diinginkan-red), kita masih mengelukannya ibarat
Superman. Jadi tidak masuk akal menurut saya, dan ini seharusnya menjadi
koreksi besar pemerintahan Yudhoyono. Kalau bisa jangan diterima
berlebihan, terima saja mengkin di Istana, alakadarnya, atau di Bandara
Halim Perdanakusuma, kasih nasi goreng, nasi rawon atau apa saja,
kemudian suruh pulang,

Bagaimana dengan penolakan massa secara besar-besaran?

Saya sangat setuju, saya akan ikut.

Apakah ada agenda terselubung dalam kunjungan Bush?

Saya tidak tahu, yang tahu cuma Yudhoyono, Presiden RI. Tetapi saya
menduga ada kepentingan ekonomi dan kepentingan strategi AS, karena di
sini ada ExxonMobil komisarisnya bapaknya Bush, Freeport, Newmont dan
lain-lain. Itu yang sekarang harus diamankan, jangan sampai ada gerakan
seperti di Bolivia atau Venezuela, yang perlu kita minta kontrak
karyanya di nego (negosiasi-red) ulang.

Jadi saya kira, kalau Pak Yudhoyono berani akan tepat sekali, untuk
mengatakan enough is enough, harus ada peninjauan ulang kontrak karya
supaya kepentingan kita diunggulkan dari AS. Tapi saya kira kita masih
memerlukan orang lain untuk itu bukan dia.

Bagaimana dengan himbauan untuk menghentikan aksi demonstrasi saat
kedatangan Bush?

Saya kira teruskan saja berunjuk rasa, tapi jangan merusak, jangan bakar
ban dan jangan lempar-lempar, apalagi ada yang luka-luka. Mari kita
ekspresikan inilah kedaulatan kita, bangsa yang terinjak-injak, inilah
ketersinggungan nasional, kita tunjukan kita ini bangsa yang besar bukan
bangsa jongos, bukan bangsa pelayan.

Apakah harus ada kompensasi terhadap kerugian ekonomi warga Bogor akibat
kedatangan Bush?

Kalau bisa kenapa tidak, artinya pemerintah tidak boleh zalim, pada
rakyatnya sendiri. (novel)



-Original Message-
From: Batdoc [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, November 15, 2006 12:24 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] OOT FW: B3

**apa ngga ada opini yg lebih mutu utk diforward ke banyak orang,
hehehe...**

-Original Message-
From: Syah, Tengku Abdilah [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, November 15, 2006 12:08 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] OOT FW: B3
 


This message (including any attachments) is only for the use of the person(s) 
for whom it is intended. It may contain Mattel confidential, proprietary and/or 
trade secret information. If you are not the intended recipient, you should not 
copy, distribute or use this information for any purpose, and you should delete 
this message and inform the sender immediately.

--
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.b

RE: [balita-anda] OOT FW: B3

2006-11-14 Thread sofie_w
Amrik om

-Original Message-
From: Pria Duarsa [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, November 15, 2006 12:36 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] OOT FW: B3

On 11/15/06, Syah, Tengku Abdilah  wrote:

Pd tgl 20Nov2006 Indonesia akan diserang...apa itu ? ...Itulah, antara lain,
hasil nyata
dari "istirahat" Bush selama 10 jam di Bogor.

---
mo tanya oot negh, pak...
mattel itu persh amrik apa china sih..? soale penasaran nih...


pria d


--
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] OOT FW: B3

2006-11-14 Thread Pria Duarsa

On 11/15/06, Syah, Tengku Abdilah  wrote:

Pd tgl 20Nov2006 Indonesia akan diserang...apa itu ? ...Itulah, antara lain,
hasil nyata
dari "istirahat" Bush selama 10 jam di Bogor.

---
mo tanya oot negh, pak...
mattel itu persh amrik apa china sih..? soale penasaran nih...


pria d


RE: [balita-anda] OOT FW: B3

2006-11-14 Thread Batdoc
**apa ngga ada opini yg lebih mutu utk diforward ke banyak orang, 
hehehe...**

-Original Message-
From: Syah, Tengku Abdilah [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, November 15, 2006 12:08 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] OOT FW: B3


Fyi
Pd tgl 20Nov2006 Indonesia akan diserang...
Namun model serangan di Bogor berbeda dari yg umum kita ketahui seperti di 
Afganistan, Bagdad... apa itu ?
 
Apa pun hasil persinggahan 10 jam di Bogor, apa pun yang dibicarakan antara 
Bush dan Yudhoyono saat bertemu di Istana Bogor, yang pasti begitu banyak 
pedagang kaki lima dan toko di sekitar istana akan kehilangan penghasilan 
mereka. Oleh karena mereka diminta untuk tidak berjualan. Angkutan kota pun 
dilarang beroperasi. Kebon Raya, tempat istana itu berada, pun tertutup bagi 
masyarakat umum, paling tidak empat hari sebelumnya. Jalan-jalan macet, 
hotel-hotel tutup, dan jaringan komunikasi terganggu. 
 
Itulah, antara lain, hasil nyata dari "istirahat" Bush selama 10 jam di Bogor.
 
wassalam
Abdillah
 
 
Bush, Baghdad, dan Bogor 
http://www.kompas.com/
Tragedi 11 September 2001-penabrakan menara kembar World Trade Center di New 
York oleh dua pesawat dan penabrakan Gedung Pentagon di Virginia oleh sebuah 
pesawat-dijawab tegas oleh Washington. Presiden AS George W Bush segara 
mengobarkan war on terrorism, perang melawan terorisme. 
 
Afganistan menjadi korban pertama. Korban kedua adalah Irak. Jawaban Bush 
terhadap tragedi 11 September mencerminkan sikap reaktifnya. Serangannya 
terhadap Afganistan dan kemudian terhadap Irak merupakan bentuk dari kebijakan 
luar negerinya yang radikal. Secara ringkas, agenda kebijakan luar negeri itu 
adalah "hubungan internasional adalah hubungan kekuatan, kekuasaan, bukan 
hukum; kekuatan yang berlaku, dan hukum melegitimasi yang berlaku, yakni 
kekuatan".
 
Dokumen Strategi Keamanan Nasional Amerika Serikat (17 September 2002) 
memperjelas kebijakan luar negeri AS itu. Strategi keamanan nasional Amerika 
disusun berdasarkan pada internasionalisme Amerika yang sekaligus mencerminkan 
perpaduan antara nilai-nilai Amerika dan kepentingan nasional Amerika. 
 
Dokumen itu juga sarat dengan justifikasi politik dan teroritikal tentang 
militerisme Amerika, khususnya yang berkaitan dengan keabsahan penggunaan ujung 
bayonet Amerika di seluruh pelosok dunia, kapan saja, di mana saja, terhadap 
siapa saja yang dianggap mengancam kepentingan Amerika (Kusnanto Anggoro dalam 
Trias Kuncahyono, Irak Korban Ambisi Kaum Hawkish, Penerbit Kompas, Juli 2005). 
 
Sepanjang sejarah, tidak ada negara dan pemimpin, termasuk Jerman pada masa 
kepemimpinan Hitler, yang sanggup dan berani memancangkan tonggak dominasi 
seperti itu. Tidak ada yang lebih ofensif dan brutal daripada keinginan untuk 
memusnahkan. Tidak ada yang lebih buruk daripada ketika niat balas dendam 
dibungkus dengan alasan bela diri; tujuan pemusnahan dibingkai dengan 
pengurangan risiko; dan praktik perampokan kedaulatan nasional suatu negara 
dibingkai dengan penyelamatan harkat kemanusiaan. 
 
Dalam bahasa lain George Soros dalam The Bubble of Ameican Supremacy, 
Correcting The Misuse of American Power (Public Affairs, New York, 2004)
digambarkan: "Pemerintah negara paling kuat di dunia telah jatuh ke tangan kaum 
ekstremis yang dipandu oleh bentuk mentah Darwinisme sosial: hidup adalah 
perjuangan untuk bertahan hidup, dan kita harus menyandarkan diri terutama pada 
penggunaan kekuatan untuk tetap hidup. Ini sebuah pandangan yang menyimpang: 
Yang terkuat yang dapat bertahan hidup, the survival of the fittest bergantung 
pada kerja sama dan juga kompetisi." 
 
Itulah yang terjadi. Dan, Afganistan serta Irak-lah korbannya. 
 
Tragedi Baghdad 
Keindahan Baghdad, ibu kota Irak, tinggal cerita. Seluruh kota sudah 
diaduk-aduk, dijungkirbalikkan, dan banyak bagian kota dihancurkan oleh tentara 
gabungan pimpinan AS. Ratusan ribu orang tewas. Sebagian besar dari korban 
tewas adalah penduduk sipil. 
 
Irak dengan Baghdad-nya tidak hanya menjadi korban agresivitas tentara AS, 
tetapi juga telah dilemparkan ke dalam kubangan perang saudara. AS memiliki 
andil besar dalam menciptakan perang saudara di Irak saat ini. Dukungannya pada 
kelompok Muslim Syiah, kekuatan mayoritas, telah meminggirkan kelompok Muslim 
Sunni dari pusaran kekuasaan. Sementara itu, etnis Kurdi asyik dengan dirinya 
sendiri, memimpikan sebuah wilayah yang memiliki otonomi khusus. 
 
Tragedi Irak inilah yang antara lain memberikan andil besar kekalahan Partai 
Republik dalam pemilu sela beberapa waktu lalu. Hasil pemilu sela memberikan 
pesan jelas bagi Bush: rakyat AS tidak lagi mendukung kebijakan-kebijakannya, 
termasuk kebijakan AS atas Irak. Mereka juga menuntut agar tentara AS ditarik 
keluar dari Irak, tetapi tetap harus hati-hati jangan sampai Irak menjadi 
chaos. 
 
Hasil pemilu sela juga mengindikasikan bahwa rakyat AS tidak lagi melihat ada 
hubungan antara Irak dan perang terhadap terorisme yang dicanangkan Bu