RE: [balita-anda] OOT FW: B3
Sebenarnya artikel yg saya kirim utk mengimbangi informasi dari mba' Noni, biar tahu juga kanapa sih sebagian kita menolak Bush. Berikut info tambahannya Terima Saja Bush Alakadarnya, Terus Suruh Dia Pulang http://www.eramuslim.com/news/bc2/45584b9f.htm Senin, 13 Nov 06 17:41 WIB Rencana kedatangan pemimpin Amerika Serikat George W. Bush sejak pekan lalu mendapat sorotan beragam dari berbagai masyarakat ada yang menghujatnya, ada pula yang mendukung kedatangan itu dengan bersyarat. Mantan Ketua MPRRI Amien Rais mengemukakan beberapa alasan kenapa Bush tidak perlu diperlakukan secara berlebihan, sehingga menuai protes dari kalangan ormas Islam dan kelompok masyarakat. Berikut tanya jawab Amien Rais dengan para wartawan sebelum menjadi pembicara dalam Acara Forum Kajian Sosial Kemasyarakatan, di Aula Buya Hamka Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Senin (13/11). Menurut Anda, mengapa kelompok masyarakat dan ormas Islam di Indonesia menolak kedatangan Bush? Saya kira begini ya, mengapa rakyat ramai menolak Bush. Karena Bush ini pengejewantahan, pertama dia seorang penjajah, Amerika menjajah Irak sampai sekarang, selain penjajah Bush juga penjahat perang, di penjara Guantanamo dan Abu Ghraib terjadi penyiksaan terhadap orang-orang Irak yang sangat menyedihkan, di mana serdadu AS melakukan tindakan yang sewenang-wenang seperti menguliti, menghinakan dan memperlakukan orang Irak itu seperti binatang. Yang ketiga, Bush ini adalah pendusta, pada waktu kampanye ia mengharuskan sikap rendah hati, dalam mengendalikan AS tidak akan semaunya saja, dan kemudian masuk ke Irak ia juga kembali berdusta, katanya Irak menyimpan senjata pemusnah massal tapi tidak terbukti, dan katanya juga Saddam Husein temannya Usamah bin Ladin juga tidak terbukti. Jadi yang jelas dia itu penjajah, pendusta, penjahat perang, kemudian dia itu biangnya teroris, yang melakukan perang global melawan terorisme, tapi yang terjadi dia melakukan terorisme di mana-mana. Nah kalau kita menerima Bush secara berlebihan itu merugikan dan menghinakan negara sendiri. Bagaimana dengan pengamanan yang super ketat yang sudah disiapkan oleh pemerintah Indonesia itu? Ya itu, kita seperti bangsa jongos, bangsa pelayan. Padahal Bush sudah di-emoh-in (tidak diinginkan-red), kita masih mengelukannya ibarat Superman. Jadi tidak masuk akal menurut saya, dan ini seharusnya menjadi koreksi besar pemerintahan Yudhoyono. Kalau bisa jangan diterima berlebihan, terima saja mengkin di Istana, alakadarnya, atau di Bandara Halim Perdanakusuma, kasih nasi goreng, nasi rawon atau apa saja, kemudian suruh pulang, Bagaimana dengan penolakan massa secara besar-besaran? Saya sangat setuju, saya akan ikut. Apakah ada agenda terselubung dalam kunjungan Bush? Saya tidak tahu, yang tahu cuma Yudhoyono, Presiden RI. Tetapi saya menduga ada kepentingan ekonomi dan kepentingan strategi AS, karena di sini ada ExxonMobil komisarisnya bapaknya Bush, Freeport, Newmont dan lain-lain. Itu yang sekarang harus diamankan, jangan sampai ada gerakan seperti di Bolivia atau Venezuela, yang perlu kita minta kontrak karyanya di nego (negosiasi-red) ulang. Jadi saya kira, kalau Pak Yudhoyono berani akan tepat sekali, untuk mengatakan enough is enough, harus ada peninjauan ulang kontrak karya supaya kepentingan kita diunggulkan dari AS. Tapi saya kira kita masih memerlukan orang lain untuk itu bukan dia. Bagaimana dengan himbauan untuk menghentikan aksi demonstrasi saat kedatangan Bush? Saya kira teruskan saja berunjuk rasa, tapi jangan merusak, jangan bakar ban dan jangan lempar-lempar, apalagi ada yang luka-luka. Mari kita ekspresikan inilah kedaulatan kita, bangsa yang terinjak-injak, inilah ketersinggungan nasional, kita tunjukan kita ini bangsa yang besar bukan bangsa jongos, bukan bangsa pelayan. Apakah harus ada kompensasi terhadap kerugian ekonomi warga Bogor akibat kedatangan Bush? Kalau bisa kenapa tidak, artinya pemerintah tidak boleh zalim, pada rakyatnya sendiri. (novel) -Original Message- From: Batdoc [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, November 15, 2006 12:24 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: RE: [balita-anda] OOT FW: B3 **apa ngga ada opini yg lebih mutu utk diforward ke banyak orang, hehehe...** -Original Message- From: Syah, Tengku Abdilah [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, November 15, 2006 12:08 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: [balita-anda] OOT FW: B3 This message (including any attachments) is only for the use of the person(s) for whom it is intended. It may contain Mattel confidential, proprietary and/or trade secret information. If you are not the intended recipient, you should not copy, distribute or use this information for any purpose, and you should delete this message and inform the sender immediately. -- Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.b
RE: [balita-anda] OOT FW: B3
Amrik om -Original Message- From: Pria Duarsa [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, November 15, 2006 12:36 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] OOT FW: B3 On 11/15/06, Syah, Tengku Abdilah wrote: Pd tgl 20Nov2006 Indonesia akan diserang...apa itu ? ...Itulah, antara lain, hasil nyata dari "istirahat" Bush selama 10 jam di Bogor. --- mo tanya oot negh, pak... mattel itu persh amrik apa china sih..? soale penasaran nih... pria d -- Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] OOT FW: B3
On 11/15/06, Syah, Tengku Abdilah wrote: Pd tgl 20Nov2006 Indonesia akan diserang...apa itu ? ...Itulah, antara lain, hasil nyata dari "istirahat" Bush selama 10 jam di Bogor. --- mo tanya oot negh, pak... mattel itu persh amrik apa china sih..? soale penasaran nih... pria d
RE: [balita-anda] OOT FW: B3
**apa ngga ada opini yg lebih mutu utk diforward ke banyak orang, hehehe...** -Original Message- From: Syah, Tengku Abdilah [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, November 15, 2006 12:08 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: [balita-anda] OOT FW: B3 Fyi Pd tgl 20Nov2006 Indonesia akan diserang... Namun model serangan di Bogor berbeda dari yg umum kita ketahui seperti di Afganistan, Bagdad... apa itu ? Apa pun hasil persinggahan 10 jam di Bogor, apa pun yang dibicarakan antara Bush dan Yudhoyono saat bertemu di Istana Bogor, yang pasti begitu banyak pedagang kaki lima dan toko di sekitar istana akan kehilangan penghasilan mereka. Oleh karena mereka diminta untuk tidak berjualan. Angkutan kota pun dilarang beroperasi. Kebon Raya, tempat istana itu berada, pun tertutup bagi masyarakat umum, paling tidak empat hari sebelumnya. Jalan-jalan macet, hotel-hotel tutup, dan jaringan komunikasi terganggu. Itulah, antara lain, hasil nyata dari "istirahat" Bush selama 10 jam di Bogor. wassalam Abdillah Bush, Baghdad, dan Bogor http://www.kompas.com/ Tragedi 11 September 2001-penabrakan menara kembar World Trade Center di New York oleh dua pesawat dan penabrakan Gedung Pentagon di Virginia oleh sebuah pesawat-dijawab tegas oleh Washington. Presiden AS George W Bush segara mengobarkan war on terrorism, perang melawan terorisme. Afganistan menjadi korban pertama. Korban kedua adalah Irak. Jawaban Bush terhadap tragedi 11 September mencerminkan sikap reaktifnya. Serangannya terhadap Afganistan dan kemudian terhadap Irak merupakan bentuk dari kebijakan luar negerinya yang radikal. Secara ringkas, agenda kebijakan luar negeri itu adalah "hubungan internasional adalah hubungan kekuatan, kekuasaan, bukan hukum; kekuatan yang berlaku, dan hukum melegitimasi yang berlaku, yakni kekuatan". Dokumen Strategi Keamanan Nasional Amerika Serikat (17 September 2002) memperjelas kebijakan luar negeri AS itu. Strategi keamanan nasional Amerika disusun berdasarkan pada internasionalisme Amerika yang sekaligus mencerminkan perpaduan antara nilai-nilai Amerika dan kepentingan nasional Amerika. Dokumen itu juga sarat dengan justifikasi politik dan teroritikal tentang militerisme Amerika, khususnya yang berkaitan dengan keabsahan penggunaan ujung bayonet Amerika di seluruh pelosok dunia, kapan saja, di mana saja, terhadap siapa saja yang dianggap mengancam kepentingan Amerika (Kusnanto Anggoro dalam Trias Kuncahyono, Irak Korban Ambisi Kaum Hawkish, Penerbit Kompas, Juli 2005). Sepanjang sejarah, tidak ada negara dan pemimpin, termasuk Jerman pada masa kepemimpinan Hitler, yang sanggup dan berani memancangkan tonggak dominasi seperti itu. Tidak ada yang lebih ofensif dan brutal daripada keinginan untuk memusnahkan. Tidak ada yang lebih buruk daripada ketika niat balas dendam dibungkus dengan alasan bela diri; tujuan pemusnahan dibingkai dengan pengurangan risiko; dan praktik perampokan kedaulatan nasional suatu negara dibingkai dengan penyelamatan harkat kemanusiaan. Dalam bahasa lain George Soros dalam The Bubble of Ameican Supremacy, Correcting The Misuse of American Power (Public Affairs, New York, 2004) digambarkan: "Pemerintah negara paling kuat di dunia telah jatuh ke tangan kaum ekstremis yang dipandu oleh bentuk mentah Darwinisme sosial: hidup adalah perjuangan untuk bertahan hidup, dan kita harus menyandarkan diri terutama pada penggunaan kekuatan untuk tetap hidup. Ini sebuah pandangan yang menyimpang: Yang terkuat yang dapat bertahan hidup, the survival of the fittest bergantung pada kerja sama dan juga kompetisi." Itulah yang terjadi. Dan, Afganistan serta Irak-lah korbannya. Tragedi Baghdad Keindahan Baghdad, ibu kota Irak, tinggal cerita. Seluruh kota sudah diaduk-aduk, dijungkirbalikkan, dan banyak bagian kota dihancurkan oleh tentara gabungan pimpinan AS. Ratusan ribu orang tewas. Sebagian besar dari korban tewas adalah penduduk sipil. Irak dengan Baghdad-nya tidak hanya menjadi korban agresivitas tentara AS, tetapi juga telah dilemparkan ke dalam kubangan perang saudara. AS memiliki andil besar dalam menciptakan perang saudara di Irak saat ini. Dukungannya pada kelompok Muslim Syiah, kekuatan mayoritas, telah meminggirkan kelompok Muslim Sunni dari pusaran kekuasaan. Sementara itu, etnis Kurdi asyik dengan dirinya sendiri, memimpikan sebuah wilayah yang memiliki otonomi khusus. Tragedi Irak inilah yang antara lain memberikan andil besar kekalahan Partai Republik dalam pemilu sela beberapa waktu lalu. Hasil pemilu sela memberikan pesan jelas bagi Bush: rakyat AS tidak lagi mendukung kebijakan-kebijakannya, termasuk kebijakan AS atas Irak. Mereka juga menuntut agar tentara AS ditarik keluar dari Irak, tetapi tetap harus hati-hati jangan sampai Irak menjadi chaos. Hasil pemilu sela juga mengindikasikan bahwa rakyat AS tidak lagi melihat ada hubungan antara Irak dan perang terhadap terorisme yang dicanangkan Bu