Re: [balita-anda] Baby Wolker
klu umur 8 bulanan gt bisa dibeliin baby worker juga ngak ya ?? Moms, aku juga mau share nih ttg baby walker. Khaka (16bl) juga pernah pake baby walker dari mulai umurnya sekitar 8/9 bulan gt deh.. soalnya dia tuh kan udah maunya jalan-jalan, tapi disuruh jalan sendiri males.. ya udah aku beliin baby walker, tapi yang ada alasnya dibawah dan bisa dialih fungsikan jadi kuda2an.. jadi waktu dia udah mulai terbiasa dengan walker yg pake roda-nya aku mulai lepas rodanya soalnya takut kebablasan.. jadi either ga pake roda atau pake alasnya, jadi kaki ga menyentuh tanah tapi kita yg dorong, hanya untuk seru-an aja dan untuk dia duduk sambil makan.. Suggest sih klo mau belajar jalan pake activity walker aja atau mainan yg bisa di dorong, atau suruh pegangan pake kursi plastik aja, lebih memacu dia untuk belajar jalan. Terbukti sama Khaka, dibeliin activity walker wkt dia ultah 1 th dan umur 13 bl lebih 3 hari dia udah bisa jalan sendiri, meskipun awalnya pake activity walker sempet takut2 juga.. Segitu aja deh sharingnya, semoga membantu.. salam, Yanti- Bunda Khaka hera [EMAIL PROTECTED] wrote: Berikut saya kirimkan petikan artikel tentang baby walker dari Nakita. Saya sendiri tidak 'mengharamkan' pemakaian baby walker, malah anak saya waktu usia 8,5 bln sedang senang2nya naik baby walker. Kalau menurut saya, bahayanya ya kalau tidak diawasi. Meleng sedikit saja, bahaya... regards, Hera BABY WALKER TIDAK MEMBUAT BAYI CEPAT BERJALAN Selain rentan kecelakaan, penggunaan baby walker juga diduga dapat mengakibatkan kelainan kaki. Berikut adalah petikan sebuah e-mail dari orang tua Indonesia yang tinggal di Australia: Di sini baby walker sangat tidak direkomendasi penggunaannya karena banyak kecelakaan terjadi akibat penggunaan yang tidak diawasi dengan ketat. Dengan tidak adanya rekomendasi tersebut, otomatis barang ini jadi langka. Kalaupun ada yang beli dan sampai terjadi kecelakaan, konsumen enggak bisa menyeret produsen ke pengadilan (ibaratnya sudah tahu bahayanya, kok masih dipakai.. yah salah sendiri). Lagi pula kalau si anak udah siap jalan, dia akan jalan kok... malah baby walker bikin anak menjadi malas untuk berjalan. Bunyi surat itu sangat pas mewakili kesadaran orang tua akan bahaya yang bisa ditimbulkan baby walker. Sayang, kesadaran orang tua di Indonesia akan keamanan baby walker yang kurang tampaknya masih minim. Nyatanya di sini baby walker masih saja digunakan, atau setidaknya produk ini masih banyak dijual di pasaran. Padahal, seperti dijelaskan dr. Karel A.L. Staa. M.D., dari Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, kalau mau melirik kembali ke negara-negara barat, Amerika katakanlah, soal keamanan baby walker ini sudah menjadi ajang perdebatan seru sejak lama. Sampai-sampai, desain alat bantu belajar jalan ini, tidak pernah sama dari tahun ke tahun dan diberi semacam masa kedaluwarsa oleh pihak pemerintahnya. Jika setelah diteliti, desainnya dianggap tidak cukup baik untuk bayi, anjuran pemakaiannya akan ditinjau kembali bahkan kalau perlu dihapuskan. Pada tahun 1997, umpamanya, desain baby walker pernah diubah menjadi lebih besar dari ukuran sebelumnya dengan maksud agar benda itu tidak bisa menerobos pintu rumah Sayang, ukuran yang diubah tersebut tetap tidak dapat mencegah terjadinya kecelakaan lain. Oleh karena alasan inilah akhirnya produksi baby walker di negeri Paman Sam tersebut dihentikan. Sementara desain baby walker yang beredar di Indonesia merupakan desain kuno yang sebenarnya sudah ditinggalkan di negara asalnya, ujar Karel. Akhirnya, kecelakaan pada bayi yang sudah dialami beberapa tahun lalu di Amerika Serikat sampai kini masih terjadi di Indonesia. TERKESAN PRAKTIS Lalu kenapa alat bantu jalan ini tetap diminati? Menurut Karel karena baby walker secara sekilas terkesan praktis. Si kecil tinggal dimasukkan ke dalamnya, lalu ia pun bisa berjalan ke sana kemari dengan leluasa. Bagi bayi berusia 7-12 bulan yang sedang tidak bisa diam dan tengah melatih kemampuannya berjalan, baby walker merupakan penyelamat tenaga orang tua. Bukankah dengan begitu orang tua jadi tak perlu capek-capek menatih si kecil? Apalagi di balik bahaya tersembunyi yang ada, baby walker tampak sebagai benda yang bermanfaat. Ketika bayi duduk atau berdiri dalam baby walker-nya, ia bisa menggerakkan kaki-kakinya dengan lincah. Jadilah orang tua berpikir, Ah, kaki anakku jadi terlatih untuk bergerak. Ini kan baik untuk persiapan fase berjalannya! Namun, alasan penggunaan baby walker yang paling utama biasanya berkaitan dengan upaya mengatasi keinginannya bergerak ke sana kemari. Dengan bisa bergerak leluasa ia menjadi lebih tenang dan tidak bosan. Sementara bagi orang tua, ketenangan si bayi memberi kesempatan kepadanya untuk mengurus berbagai pekerjaan rumah tangga tanpa harus mendampingi si kecil setiap saat. RIBUAN KASUSKenyataannya, menurut penelitian di Amerika Serikat sekitar 14.000 kasus bayi masuk rumah
Re: [balita-anda] Baby Wolker
Moms, aku juga mau share nih ttg baby walker. Khaka (16bl) juga pernah pake baby walker dari mulai umurnya sekitar 8/9 bulan gt deh.. soalnya dia tuh kan udah maunya jalan-jalan, tapi disuruh jalan sendiri males.. ya udah aku beliin baby walker, tapi yang ada alasnya dibawah dan bisa dialih fungsikan jadi kuda2an.. jadi waktu dia udah mulai terbiasa dengan walker yg pake roda-nya aku mulai lepas rodanya soalnya takut kebablasan.. jadi either ga pake roda atau pake alasnya, jadi kaki ga menyentuh tanah tapi kita yg dorong, hanya untuk seru-an aja dan untuk dia duduk sambil makan.. Suggest sih klo mau belajar jalan pake activity walker aja atau mainan yg bisa di dorong, atau suruh pegangan pake kursi plastik aja, lebih memacu dia untuk belajar jalan. Terbukti sama Khaka, dibeliin activity walker wkt dia ultah 1 th dan umur 13 bl lebih 3 hari dia udah bisa jalan sendiri, meskipun awalnya pake activity walker sempet takut2 juga.. Segitu aja deh sharingnya, semoga membantu.. salam, Yanti- Bunda Khaka hera [EMAIL PROTECTED] wrote: Berikut saya kirimkan petikan artikel tentang baby walker dari Nakita. Saya sendiri tidak 'mengharamkan' pemakaian baby walker, malah anak saya waktu usia 8,5 bln sedang senang2nya naik baby walker. Kalau menurut saya, bahayanya ya kalau tidak diawasi. Meleng sedikit saja, bahaya... regards, Hera BABY WALKER TIDAK MEMBUAT BAYI CEPAT BERJALAN Selain rentan kecelakaan, penggunaan baby walker juga diduga dapat mengakibatkan kelainan kaki. Berikut adalah petikan sebuah e-mail dari orang tua Indonesia yang tinggal di Australia: Di sini baby walker sangat tidak direkomendasi penggunaannya karena banyak kecelakaan terjadi akibat penggunaan yang tidak diawasi dengan ketat. Dengan tidak adanya rekomendasi tersebut, otomatis barang ini jadi langka. Kalaupun ada yang beli dan sampai terjadi kecelakaan, konsumen enggak bisa menyeret produsen ke pengadilan (ibaratnya sudah tahu bahayanya, kok masih dipakai.. yah salah sendiri). Lagi pula kalau si anak udah siap jalan, dia akan jalan kok... malah baby walker bikin anak menjadi malas untuk berjalan. Bunyi surat itu sangat pas mewakili kesadaran orang tua akan bahaya yang bisa ditimbulkan baby walker. Sayang, kesadaran orang tua di Indonesia akan keamanan baby walker yang kurang tampaknya masih minim. Nyatanya di sini baby walker masih saja digunakan, atau setidaknya produk ini masih banyak dijual di pasaran. Padahal, seperti dijelaskan dr. Karel A.L. Staa. M.D., dari Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, kalau mau melirik kembali ke negara-negara barat, Amerika katakanlah, soal keamanan baby walker ini sudah menjadi ajang perdebatan seru sejak lama. Sampai-sampai, desain alat bantu belajar jalan ini, tidak pernah sama dari tahun ke tahun dan diberi semacam masa kedaluwarsa oleh pihak pemerintahnya. Jika setelah diteliti, desainnya dianggap tidak cukup baik untuk bayi, anjuran pemakaiannya akan ditinjau kembali bahkan kalau perlu dihapuskan. Pada tahun 1997, umpamanya, desain baby walker pernah diubah menjadi lebih besar dari ukuran sebelumnya dengan maksud agar benda itu tidak bisa menerobos pintu rumah Sayang, ukuran yang diubah tersebut tetap tidak dapat mencegah terjadinya kecelakaan lain. Oleh karena alasan inilah akhirnya produksi baby walker di negeri Paman Sam tersebut dihentikan. Sementara desain baby walker yang beredar di Indonesia merupakan desain kuno yang sebenarnya sudah ditinggalkan di negara asalnya, ujar Karel. Akhirnya, kecelakaan pada bayi yang sudah dialami beberapa tahun lalu di Amerika Serikat sampai kini masih terjadi di Indonesia. TERKESAN PRAKTIS Lalu kenapa alat bantu jalan ini tetap diminati? Menurut Karel karena baby walker secara sekilas terkesan praktis. Si kecil tinggal dimasukkan ke dalamnya, lalu ia pun bisa berjalan ke sana kemari dengan leluasa. Bagi bayi berusia 7-12 bulan yang sedang tidak bisa diam dan tengah melatih kemampuannya berjalan, baby walker merupakan penyelamat tenaga orang tua. Bukankah dengan begitu orang tua jadi tak perlu capek-capek menatih si kecil? Apalagi di balik bahaya tersembunyi yang ada, baby walker tampak sebagai benda yang bermanfaat. Ketika bayi duduk atau berdiri dalam baby walker-nya, ia bisa menggerakkan kaki-kakinya dengan lincah. Jadilah orang tua berpikir, Ah, kaki anakku jadi terlatih untuk bergerak. Ini kan baik untuk persiapan fase berjalannya! Namun, alasan penggunaan baby walker yang paling utama biasanya berkaitan dengan upaya mengatasi keinginannya bergerak ke sana kemari. Dengan bisa bergerak leluasa ia menjadi lebih tenang dan tidak bosan. Sementara bagi orang tua, ketenangan si bayi memberi kesempatan kepadanya untuk mengurus berbagai pekerjaan rumah tangga tanpa harus mendampingi si kecil setiap saat. RIBUAN KASUSKenyataannya, menurut penelitian di Amerika Serikat sekitar 14.000 kasus bayi masuk rumah sakit diakibatkan oleh kecelakaan saat menggunakan baby walker. Antara lain karena si kecil suka bereksplorasi ke setiap sudut rumah,
Re: [balita-anda] Baby Wolker
Berikut saya kirimkan petikan artikel tentang baby walker dari Nakita. Saya sendiri tidak 'mengharamkan' pemakaian baby walker, malah anak saya waktu usia 8,5 bln sedang senang2nya naik baby walker. Kalau menurut saya, bahayanya ya kalau tidak diawasi. Meleng sedikit saja, bahaya... regards, Hera BABY WALKER TIDAK MEMBUAT BAYI CEPAT BERJALAN Selain rentan kecelakaan, penggunaan baby walker juga diduga dapat mengakibatkan kelainan kaki. Berikut adalah petikan sebuah e-mail dari orang tua Indonesia yang tinggal di Australia: Di sini baby walker sangat tidak direkomendasi penggunaannya karena banyak kecelakaan terjadi akibat penggunaan yang tidak diawasi dengan ketat. Dengan tidak adanya rekomendasi tersebut, otomatis barang ini jadi langka. Kalaupun ada yang beli dan sampai terjadi kecelakaan, konsumen enggak bisa menyeret produsen ke pengadilan (ibaratnya sudah tahu bahayanya, kok masih dipakai.. yah salah sendiri). Lagi pula kalau si anak udah siap jalan, dia akan jalan kok... malah baby walker bikin anak menjadi malas untuk berjalan. Bunyi surat itu sangat pas mewakili kesadaran orang tua akan bahaya yang bisa ditimbulkan baby walker. Sayang, kesadaran orang tua di Indonesia akan keamanan baby walker yang kurang tampaknya masih minim. Nyatanya di sini baby walker masih saja digunakan, atau setidaknya produk ini masih banyak dijual di pasaran. Padahal, seperti dijelaskan dr. Karel A.L. Staa. M.D., dari Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, kalau mau melirik kembali ke negara-negara barat, Amerika katakanlah, soal keamanan baby walker ini sudah menjadi ajang perdebatan seru sejak lama. Sampai-sampai, desain alat bantu belajar jalan ini, tidak pernah sama dari tahun ke tahun dan diberi semacam masa kedaluwarsa oleh pihak pemerintahnya. Jika setelah diteliti, desainnya dianggap tidak cukup baik untuk bayi, anjuran pemakaiannya akan ditinjau kembali bahkan kalau perlu dihapuskan. Pada tahun 1997, umpamanya, desain baby walker pernah diubah menjadi lebih besar dari ukuran sebelumnya dengan maksud agar benda itu tidak bisa menerobos pintu rumah Sayang, ukuran yang diubah tersebut tetap tidak dapat mencegah terjadinya kecelakaan lain. Oleh karena alasan inilah akhirnya produksi baby walker di negeri Paman Sam tersebut dihentikan. Sementara desain baby walker yang beredar di Indonesia merupakan desain kuno yang sebenarnya sudah ditinggalkan di negara asalnya, ujar Karel. Akhirnya, kecelakaan pada bayi yang sudah dialami beberapa tahun lalu di Amerika Serikat sampai kini masih terjadi di Indonesia. TERKESAN PRAKTIS Lalu kenapa alat bantu jalan ini tetap diminati? Menurut Karel karena baby walker secara sekilas terkesan praktis. Si kecil tinggal dimasukkan ke dalamnya, lalu ia pun bisa berjalan ke sana kemari dengan leluasa. Bagi bayi berusia 7-12 bulan yang sedang tidak bisa diam dan tengah melatih kemampuannya berjalan, baby walker merupakan penyelamat tenaga orang tua. Bukankah dengan begitu orang tua jadi tak perlu capek-capek menatih si kecil? Apalagi di balik bahaya tersembunyi yang ada, baby walker tampak sebagai benda yang bermanfaat. Ketika bayi duduk atau berdiri dalam baby walker-nya, ia bisa menggerakkan kaki-kakinya dengan lincah. Jadilah orang tua berpikir, Ah, kaki anakku jadi terlatih untuk bergerak. Ini kan baik untuk persiapan fase berjalannya! Namun, alasan penggunaan baby walker yang paling utama biasanya berkaitan dengan upaya mengatasi keinginannya bergerak ke sana kemari. Dengan bisa bergerak leluasa ia menjadi lebih tenang dan tidak bosan. Sementara bagi orang tua, ketenangan si bayi memberi kesempatan kepadanya untuk mengurus berbagai pekerjaan rumah tangga tanpa harus mendampingi si kecil setiap saat. RIBUAN KASUSKenyataannya, menurut penelitian di Amerika Serikat sekitar 14.000 kasus bayi masuk rumah sakit diakibatkan oleh kecelakaan saat menggunakan baby walker. Antara lain karena si kecil suka bereksplorasi ke setiap sudut rumah, komposisi roda yang tidak mendukung keamanan, komposisi rangka kurang kokoh, dan bentuknya yang membuat anak rentan jatuh. Namanya juga bayi, tentu saja ia belum bisa mengenal situasi lingkungan; belum bisa membedakan mana permukaan curam atau landai, tangga atau lantai, benda berbahaya atau aman. Inilah beberapa kecelakaan yang sering terjadi akibat penggunaan baby walker: * Menggelinding di tangga - kecelakaan ini kemungkinan besar mengakibatkan patah tulang dan luka serius pada kepala. * Terkena benda panas - ketika duduk dalam baby walker anak jadi bisa meraih benda-benda yang dapat membahayakan dirinya. Contohnya secangkir kopi panas di atas meja. * Tenggelam - tanpa disadari anak meluncur (dengan menggunakan baby walker-nya) ke dalam kolam renang, bath tub, atau toilet lalu tercemplung. * Meraih obyek berbahaya - dengan baby walker, anak lebih mudah meraih obyek berbahaya seperti gunting, pisau, atau garpu yang tergeletak di atas meja misalnya. * Terjepit - ketika melewati permukaan yang bercelah, kaki bayi bisa terjepit dan
RE: [balita-anda] Baby Wolker
Mba, anakku termasuk di bantu ama baby walker saranku u/ yg nanya masalah ini, seandainya ada fasilitasnya silahkan digunakan asal posisi bayi sdh belajar duduk, jaga keamanan ruangan selama bayi di dalam baby walker, ada yg mengawasi, en jgn terlalu lama di dudukan di sana.khawatir btk badan en kejenuuhan bayi, tp kalo' khusus beli baby walker, sebaiknya jangan.silahkan memilih fasilitas lain karena referensi dari milis ini pernah ku baca.di negara luar pun baby walker sdh tidak diajurkan lagi.. u/ Daffa ( 10 bln ) karena msh ada turunan inventaris dari kakaknya, dia lagi happy dg baby walkernya, tp Daffa suka jenuh.dibanding Salma dulu, jadinya suka aku lepas di sofa, en dia lebih seneng belajar berdiri sambil megangin apa aja.. intinya dimana2 fasilitas bayi ada positif negatifnya, asal kita bisa menjaganya en menggunakan sesuai dg porsinya.. thx. -Original Message- From: tantie [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, 02 December, 2004 11:13 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Baby Wolker Hi Temans, sorry neh, dah lama pasif. Nongol lagi nih mo minta sharenya tentang Baby Walker apa sih negatif N positifnya. Thanks. tantiyangkantoresekarangpindahdipondokgede - DUKUNG situs Balita-Anda.Com sebagai Situs Terbaik Wanita Anak 2004-2005 versi Majalah Komputer Aktif, dengan ketik: POLL ST WAN 2 ke nomor 8811, selama 16 Okt sd. 30 Nov. 2004. Raih sebuah ponsel SonyEricsson K500i, dua buah ponsel Nokia 3100 dan 10 paket merchandise komputerakt!f bagi para peserta polling yang beruntung. Satu nomor ponsel hanya berhak memberikan satu suara dukungan untuk tiap kategorinya. Polling ini berlaku untuk pelanggan Telkomsel, Indosat maupun Excelcom dengan tarif Rp 1.500. - Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] - DUKUNG situs Balita-Anda.Com sebagai Situs Terbaik Wanita Anak 2004-2005 versi Majalah Komputer Aktif, dengan ketik: POLL ST WAN 2 ke nomor 8811, selama 16 Okt sd. 30 Nov. 2004. Raih sebuah ponsel SonyEricsson K500i, dua buah ponsel Nokia 3100 dan 10 paket merchandise komputerakt!f bagi para peserta polling yang beruntung. Satu nomor ponsel hanya berhak memberikan satu suara dukungan untuk tiap kategorinya. Polling ini berlaku untuk pelanggan Telkomsel, Indosat maupun Excelcom dengan tarif Rp 1.500. - Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Baby Wolker
saya sepaham dengan mbak Hera :) anak saya juga pakai babywalker keuntungannya cukup banyak, paling tidak babywalker amat sangat membantu sekali buat orangtua saya menjaga cucunya, berhubung cucunya udah berat (eyangnya udah gak kuat gendong lagi) sekiatr 9,5 kg dan amat sangat banyak gerak. babywalker menyebabkan kelainan kaki? nggak bisa diambil mentah2 juga saya rasa kata penelitian emang begitu, tapi, kalau dilihat realitanya, kok saya belum pernah liat yah temen2 saya (dan bahkan saya sekalipun) punya kelainan kaki (dari pengkang atau ngangkang) saya waktu kecil pake babywalker. - Original Message - From: hera [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, December 02, 2004 11:25 AM Subject: Re: [balita-anda] Baby Wolker Berikut saya kirimkan petikan artikel tentang baby walker dari Nakita. Saya sendiri tidak 'mengharamkan' pemakaian baby walker, malah anak saya waktu usia 8,5 bln sedang senang2nya naik baby walker. Kalau menurut saya, bahayanya ya kalau tidak diawasi. Meleng sedikit saja, bahaya... regards, Hera BABY WALKER TIDAK MEMBUAT BAYI CEPAT BERJALAN Selain rentan kecelakaan, penggunaan baby walker juga diduga dapat mengakibatkan kelainan kaki. Berikut adalah petikan sebuah e-mail dari orang tua Indonesia yang tinggal di Australia: Di sini baby walker sangat tidak direkomendasi penggunaannya karena banyak kecelakaan terjadi akibat penggunaan yang tidak diawasi dengan ketat. Dengan tidak adanya rekomendasi tersebut, otomatis barang ini jadi langka. Kalaupun ada yang beli dan sampai terjadi kecelakaan, konsumen enggak bisa menyeret produsen ke pengadilan (ibaratnya sudah tahu bahayanya, kok masih dipakai.. yah salah sendiri). Lagi pula kalau si anak udah siap jalan, dia akan jalan kok... malah baby walker bikin anak menjadi malas untuk berjalan. Bunyi surat itu sangat pas mewakili kesadaran orang tua akan bahaya yang bisa ditimbulkan baby walker. Sayang, kesadaran orang tua di Indonesia akan keamanan baby walker yang kurang tampaknya masih minim. Nyatanya di sini baby walker masih saja digunakan, atau setidaknya produk ini masih banyak dijual di pasaran. Padahal, seperti dijelaskan dr. Karel A.L. Staa. M.D., dari Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, kalau mau melirik kembali ke negara-negara barat, Amerika katakanlah, soal keamanan baby walker ini sudah menjadi ajang perdebatan seru sejak lama. Sampai-sampai, desain alat bantu belajar jalan ini, tidak pernah sama dari tahun ke tahun dan diberi semacam masa kedaluwarsa oleh pihak pemerintahnya. Jika setelah diteliti, desainnya dianggap tidak cukup baik untuk bayi, anjuran pemakaiannya akan ditinjau kembali bahkan kalau perlu dihapuskan. Pada tahun 1997, umpamanya, desain baby walker pernah diubah menjadi lebih besar dari ukuran sebelumnya dengan maksud agar benda itu tidak bisa menerobos pintu rumah Sayang, ukuran yang diubah tersebut tetap tidak dapat mencegah terjadinya kecelakaan lain. Oleh karena alasan inilah akhirnya produksi baby walker di negeri Paman Sam tersebut dihentikan. Sementara desain baby walker yang beredar di Indonesia merupakan desain kuno yang sebenarnya sudah ditinggalkan di negara asalnya, ujar Karel. Akhirnya, kecelakaan pada bayi yang sudah dialami beberapa tahun lalu di Amerika Serikat sampai kini masih terjadi di Indonesia. TERKESAN PRAKTIS Lalu kenapa alat bantu jalan ini tetap diminati? Menurut Karel karena baby walker secara sekilas terkesan praktis. Si kecil tinggal dimasukkan ke dalamnya, lalu ia pun bisa berjalan ke sana kemari dengan leluasa. Bagi bayi berusia 7-12 bulan yang sedang tidak bisa diam dan tengah melatih kemampuannya berjalan, baby walker merupakan penyelamat tenaga orang tua. Bukankah dengan begitu orang tua jadi tak perlu capek-capek menatih si kecil? Apalagi di balik bahaya tersembunyi yang ada, baby walker tampak sebagai benda yang bermanfaat. Ketika bayi duduk atau berdiri dalam baby walker-nya, ia bisa menggerakkan kaki-kakinya dengan lincah. Jadilah orang tua berpikir, Ah, kaki anakku jadi terlatih untuk bergerak. Ini kan baik untuk persiapan fase berjalannya! Namun, alasan penggunaan baby walker yang paling utama biasanya berkaitan dengan upaya mengatasi keinginannya bergerak ke sana kemari. Dengan bisa bergerak leluasa ia menjadi lebih tenang dan tidak bosan. Sementara bagi orang tua, ketenangan si bayi memberi kesempatan kepadanya untuk mengurus berbagai pekerjaan rumah tangga tanpa harus mendampingi si kecil setiap saat. RIBUAN KASUSKenyataannya, menurut penelitian di Amerika Serikat sekitar 14.000 kasus bayi masuk rumah sakit diakibatkan oleh kecelakaan saat menggunakan baby walker. Antara lain karena si kecil suka bereksplorasi ke setiap sudut rumah, komposisi roda yang tidak mendukung keamanan, komposisi rangka kurang kokoh, dan bentuknya yang membuat anak rentan jatuh. Namanya juga bayi, tentu saja ia belum bisa mengenal situasi lingkungan; belum bisa membedakan
Re: [balita-anda] Baby Wolker
saya sepaham dengan mbak Hera :) anak saya juga pakai babywalker keuntungannya cukup banyak, paling tidak babywalker amat sangat membantu sekali buat orangtua saya menjaga cucunya, berhubung cucunya udah berat (eyangnya udah gak kuat gendong lagi) sekiatr 9,5 kg dan amat sangat banyak gerak. babywalker menyebabkan kelainan kaki? nggak bisa diambil mentah2 juga saya rasa kata penelitian emang begitu, tapi, kalau dilihat realitanya, kok saya belum pernah liat yah temen2 saya (dan bahkan saya sekalipun) punya kelainan kaki (dari pengkang atau ngangkang) saya waktu kecil pake babywalker. - Original Message - From: hera [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, December 02, 2004 11:25 AM Subject: Re: [balita-anda] Baby Wolker Berikut saya kirimkan petikan artikel tentang baby walker dari Nakita. Saya sendiri tidak 'mengharamkan' pemakaian baby walker, malah anak saya waktu usia 8,5 bln sedang senang2nya naik baby walker. Kalau menurut saya, bahayanya ya kalau tidak diawasi. Meleng sedikit saja, bahaya... regards, Hera BABY WALKER TIDAK MEMBUAT BAYI CEPAT BERJALAN Selain rentan kecelakaan, penggunaan baby walker juga diduga dapat mengakibatkan kelainan kaki. Berikut adalah petikan sebuah e-mail dari orang tua Indonesia yang tinggal di Australia: Di sini baby walker sangat tidak direkomendasi penggunaannya karena banyak kecelakaan terjadi akibat penggunaan yang tidak diawasi dengan ketat. Dengan tidak adanya rekomendasi tersebut, otomatis barang ini jadi langka. Kalaupun ada yang beli dan sampai terjadi kecelakaan, konsumen enggak bisa menyeret produsen ke pengadilan (ibaratnya sudah tahu bahayanya, kok masih dipakai.. yah salah sendiri). Lagi pula kalau si anak udah siap jalan, dia akan jalan kok... malah baby walker bikin anak menjadi malas untuk berjalan. Bunyi surat itu sangat pas mewakili kesadaran orang tua akan bahaya yang bisa ditimbulkan baby walker. Sayang, kesadaran orang tua di Indonesia akan keamanan baby walker yang kurang tampaknya masih minim. Nyatanya di sini baby walker masih saja digunakan, atau setidaknya produk ini masih banyak dijual di pasaran. Padahal, seperti dijelaskan dr. Karel A.L. Staa. M.D., dari Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, kalau mau melirik kembali ke negara-negara barat, Amerika katakanlah, soal keamanan baby walker ini sudah menjadi ajang perdebatan seru sejak lama. Sampai-sampai, desain alat bantu belajar jalan ini, tidak pernah sama dari tahun ke tahun dan diberi semacam masa kedaluwarsa oleh pihak pemerintahnya. Jika setelah diteliti, desainnya dianggap tidak cukup baik untuk bayi, anjuran pemakaiannya akan ditinjau kembali bahkan kalau perlu dihapuskan. Pada tahun 1997, umpamanya, desain baby walker pernah diubah menjadi lebih besar dari ukuran sebelumnya dengan maksud agar benda itu tidak bisa menerobos pintu rumah Sayang, ukuran yang diubah tersebut tetap tidak dapat mencegah terjadinya kecelakaan lain. Oleh karena alasan inilah akhirnya produksi baby walker di negeri Paman Sam tersebut dihentikan. Sementara desain baby walker yang beredar di Indonesia merupakan desain kuno yang sebenarnya sudah ditinggalkan di negara asalnya, ujar Karel. Akhirnya, kecelakaan pada bayi yang sudah dialami beberapa tahun lalu di Amerika Serikat sampai kini masih terjadi di Indonesia. TERKESAN PRAKTIS Lalu kenapa alat bantu jalan ini tetap diminati? Menurut Karel karena baby walker secara sekilas terkesan praktis. Si kecil tinggal dimasukkan ke dalamnya, lalu ia pun bisa berjalan ke sana kemari dengan leluasa. Bagi bayi berusia 7-12 bulan yang sedang tidak bisa diam dan tengah melatih kemampuannya berjalan, baby walker merupakan penyelamat tenaga orang tua. Bukankah dengan begitu orang tua jadi tak perlu capek-capek menatih si kecil? Apalagi di balik bahaya tersembunyi yang ada, baby walker tampak sebagai benda yang bermanfaat. Ketika bayi duduk atau berdiri dalam baby walker-nya, ia bisa menggerakkan kaki-kakinya dengan lincah. Jadilah orang tua berpikir, Ah, kaki anakku jadi terlatih untuk bergerak. Ini kan baik untuk persiapan fase berjalannya! Namun, alasan penggunaan baby walker yang paling utama biasanya berkaitan dengan upaya mengatasi keinginannya bergerak ke sana kemari. Dengan bisa bergerak leluasa ia menjadi lebih tenang dan tidak bosan. Sementara bagi orang tua, ketenangan si bayi memberi kesempatan kepadanya untuk mengurus berbagai pekerjaan rumah tangga tanpa harus mendampingi si kecil setiap saat. RIBUAN KASUSKenyataannya, menurut penelitian di Amerika Serikat sekitar 14.000 kasus bayi masuk rumah sakit diakibatkan oleh kecelakaan saat menggunakan baby walker. Antara lain karena si kecil suka bereksplorasi ke setiap sudut rumah, komposisi roda yang tidak mendukung keamanan, komposisi rangka kurang kokoh, dan bentuknya yang membuat anak rentan jatuh. Namanya juga bayi, tentu saja ia belum bisa mengenal situasi lingkungan; belum bisa membedakan
RE: [balita-anda] Baby Wolker
Mumpung masih istirahat ikut komentar ah Betul mbak Intan, saya setuju Saya juga kasih ivan baby walker. Dan jalannya juga ndak ada pengaruh ke X atau ke O. Dulu pernah nanya ke dsa yg khusus nanganin ivan di klinik tumbuh kembang RS Hermina juga dsa-nya di RS Harkit, menurut kedua dsa tsb ndak ada pengaruh pakai baby walker bikin anak menderita kelainan kaki, malah dikatakan beliaunya kalau penyebab kaki X atau O cenderung krn bawaan dr lahir (waktu hamil ibu kurang asupan kalsium), krn keturunan (biasanya yg dikeluarganya mudah terkena osteoporosis akan menurunkan anak dengan kecenderungan memiliki kelainan kaki), terlalu dini mengajak titah bayi supaya berjalan (kemampuan pertumbuhan tulang setiap anak berbeda lho, bukti tinggi anak yg umurnya sama belum tentu tingginya sama, anakku yg lahir 46 cm, sekarang sudah setahun sdh bisa jalan dan tingginya 100 cm), dan masih banyak lagi penyebabnya. Baby walker tuh kemungkinan menjadi penyebabnya sangat kecil terjadi dan biasanya didukung oleh faktor2 yg lain. Trus sekarang kan ada baby walker yg didorong (sikecil ndak dimasukkan kedalam). Juga kalo memang merugikan pasti toko sdh ndak boleh jualan dan pasti diprotes habis2an oleh para ortu yg kritis2 spt di BA ini. Salam rita -Original Message- From: intan dima [SMTP:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, December 02, 2004 11:33 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Baby Wolker saya sepaham dengan mbak Hera :) anak saya juga pakai babywalker keuntungannya cukup banyak, paling tidak babywalker amat sangat membantu sekali buat orangtua saya menjaga cucunya, berhubung cucunya udah berat (eyangnya udah gak kuat gendong lagi) sekiatr 9,5 kg dan amat sangat banyak gerak. babywalker menyebabkan kelainan kaki? nggak bisa diambil mentah2 juga saya rasa kata penelitian emang begitu, tapi, kalau dilihat realitanya, kok saya belum pernah liat yah temen2 saya (dan bahkan saya sekalipun) punya kelainan kaki (dari pengkang atau ngangkang) saya waktu kecil pake babywalker. - Original Message - From: hera [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, December 02, 2004 11:25 AM Subject: Re: [balita-anda] Baby Wolker Berikut saya kirimkan petikan artikel tentang baby walker dari Nakita. Saya sendiri tidak 'mengharamkan' pemakaian baby walker, malah anak saya waktu usia 8,5 bln sedang senang2nya naik baby walker. Kalau menurut saya, bahayanya ya kalau tidak diawasi. Meleng sedikit saja, bahaya... regards, Hera BABY WALKER TIDAK MEMBUAT BAYI CEPAT BERJALAN Selain rentan kecelakaan, penggunaan baby walker juga diduga dapat mengakibatkan kelainan kaki. Berikut adalah petikan sebuah e-mail dari orang tua Indonesia yang tinggal di Australia: Di sini baby walker sangat tidak direkomendasi penggunaannya karena banyak kecelakaan terjadi akibat penggunaan yang tidak diawasi dengan ketat. Dengan tidak adanya rekomendasi tersebut, otomatis barang ini jadi langka. Kalaupun ada yang beli dan sampai terjadi kecelakaan, konsumen enggak bisa menyeret produsen ke pengadilan (ibaratnya sudah tahu bahayanya, kok masih dipakai.. yah salah sendiri). Lagi pula kalau si anak udah siap jalan, dia akan jalan kok... malah baby walker bikin anak menjadi malas untuk berjalan. Bunyi surat itu sangat pas mewakili kesadaran orang tua akan bahaya yang bisa ditimbulkan baby walker. Sayang, kesadaran orang tua di Indonesia akan keamanan baby walker yang kurang tampaknya masih minim. Nyatanya di sini baby walker masih saja digunakan, atau setidaknya produk ini masih banyak dijual di pasaran. Padahal, seperti dijelaskan dr. Karel A.L. Staa. M.D., dari Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, kalau mau melirik kembali ke negara-negara barat, Amerika katakanlah, soal keamanan baby walker ini sudah menjadi ajang perdebatan seru sejak lama. Sampai-sampai, desain alat bantu belajar jalan ini, tidak pernah sama dari tahun ke tahun dan diberi semacam masa kedaluwarsa oleh pihak pemerintahnya. Jika setelah diteliti, desainnya dianggap tidak cukup baik untuk bayi, anjuran pemakaiannya akan ditinjau kembali bahkan kalau perlu dihapuskan. Pada tahun 1997, umpamanya, desain baby walker pernah diubah menjadi lebih besar dari ukuran sebelumnya dengan maksud agar benda itu tidak bisa menerobos pintu rumah Sayang, ukuran yang diubah tersebut tetap tidak dapat mencegah terjadinya kecelakaan lain. Oleh karena alasan inilah akhirnya produksi baby walker di negeri Paman Sam tersebut dihentikan. Sementara desain baby walker yang beredar di Indonesia merupakan desain kuno yang sebenarnya sudah ditinggalkan di negara asalnya, ujar Karel. Akhirnya, kecelakaan pada bayi yang sudah dialami beberapa tahun lalu di Amerika Serikat sampai kini masih terjadi di Indonesia. TERKESAN PRAKTIS Lalu kenapa alat bantu jalan ini tetap diminati? Menurut Karel karena baby
RE: [balita-anda] Baby Wolker
ya aku juga setuju...dulu aku juga punya pertimbangan untuk beliin baby walker buat putra karena terpengaruh adanya artikel2 mengenai baby walker.. tapi karena mertuaku beliin putra baby walker 2 bulan yang lalu, jadi berubah deh pandanganku ttg baby walker.. soalnya sejak ada baby walker itu banyak kegunaannya bagiku dan anakku diantaranya : lebih anteng kalau ditinggalin kemana2..(biasanya kalo kita tinggalin dia ke kamar mandi atau keluar kamar, dia pasti nangis, sejak ada baby walker dia bisa lebih anteng) lebih aman ga takut jatuh kalo main (putraku udah 2 kali jatuh dari tempat tidur, soalnya dia ga bisa diem muter2 di tempat tidur, walau belum bisa merangkak, tapi jagonya kalo udah gulang guling di tempat tidur, dalam itungan detik udah sampe di pinggir tempat tidur. di taro boxnya engga pernah mau... jadi kalo di taro di baby walkernya dia bisa diem, kita bisa tenang mau makan, mau jalan2 ke ruangan lain, ataupun beraktivitas lain... soalnya baby walker yang punya putra ada music dan mainannya) sekarang putra udah bisa maju atau mundur beberapa langkah, jadi terlatih dalam menggerakan kakinya. walau belum bisa berdiri dan berjalan dengan sendirinya bisa terlatih. bisa jadi tempat bermainnya dia.. karena ada musicnya dia jadi seneng banget, ada aja tingkahnya yang bikin lucu... itu khan hiburan juga buat kita orang tuanya... So, punya pertimbangan boleh aja... masing2 orang khan ga sama cara berpikirnya.. tapi menurut aku ga perlu takut lagi kalo ntar kakinya bentuk x atau o atau jalannya jinjit dll...itu khan ga ada kaitannya dengan baby walker.. seperti penjelasan mbak rita itu memang bisa dari faktor lain jadi bukan dari faktor pemberian baby walkernya Oke gitu aja semoga sharingku membantu.. Rita Samsikin (Feed-Jkt) [EMAIL PROTECTED] 12/02/2004 12:31 PM Please respond to [EMAIL PROTECTED] To [EMAIL PROTECTED] cc Subject RE: [balita-anda] Baby Wolker Mumpung masih istirahat ikut komentar ah Betul mbak Intan, saya setuju Saya juga kasih ivan baby walker. Dan jalannya juga ndak ada pengaruh ke X atau ke O. Dulu pernah nanya ke dsa yg khusus nanganin ivan di klinik tumbuh kembang RS Hermina juga dsa-nya di RS Harkit, menurut kedua dsa tsb ndak ada pengaruh pakai baby walker bikin anak menderita kelainan kaki, malah dikatakan beliaunya kalau penyebab kaki X atau O cenderung krn bawaan dr lahir (waktu hamil ibu kurang asupan kalsium), krn keturunan (biasanya yg dikeluarganya mudah terkena osteoporosis akan menurunkan anak dengan kecenderungan memiliki kelainan kaki), terlalu dini mengajak titah bayi supaya berjalan (kemampuan pertumbuhan tulang setiap anak berbeda lho, bukti tinggi anak yg umurnya sama belum tentu tingginya sama, anakku yg lahir 46 cm, sekarang sudah setahun sdh bisa jalan dan tingginya 100 cm), dan masih banyak lagi penyebabnya. Baby walker tuh kemungkinan menjadi penyebabnya sangat kecil terjadi dan biasanya didukung oleh faktor2 yg lain. Trus sekarang kan ada baby walker yg didorong (sikecil ndak dimasukkan kedalam). Juga kalo memang merugikan pasti toko sdh ndak boleh jualan dan pasti diprotes habis2an oleh para ortu yg kritis2 spt di BA ini. Salam rita -Original Message- From: intan dima [SMTP:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, December 02, 2004 11:33 AM To:[EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Baby Wolker saya sepaham dengan mbak Hera :) anak saya juga pakai babywalker keuntungannya cukup banyak, paling tidak babywalker amat sangat membantu sekali buat orangtua saya menjaga cucunya, berhubung cucunya udah berat (eyangnya udah gak kuat gendong lagi) sekiatr 9,5 kg dan amat sangat banyak gerak. babywalker menyebabkan kelainan kaki? nggak bisa diambil mentah2 juga saya rasa kata penelitian emang begitu, tapi, kalau dilihat realitanya, kok saya belum pernah liat yah temen2 saya (dan bahkan saya sekalipun) punya kelainan kaki (dari pengkang atau ngangkang) saya waktu kecil pake babywalker. - Original Message - From: hera [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, December 02, 2004 11:25 AM Subject: Re: [balita-anda] Baby Wolker Berikut saya kirimkan petikan artikel tentang baby walker dari Nakita. Saya sendiri tidak 'mengharamkan' pemakaian baby walker, malah anak saya waktu usia 8,5 bln sedang senang2nya naik baby walker. Kalau menurut saya, bahayanya ya kalau tidak diawasi. Meleng sedikit saja, bahaya... regards, Hera BABY WALKER TIDAK MEMBUAT BAYI CEPAT BERJALAN Selain rentan kecelakaan, penggunaan baby walker juga diduga dapat mengakibatkan kelainan kaki. Berikut adalah petikan sebuah e-mail dari orang tua Indonesia yang tinggal di Australia: Di sini baby walker sangat tidak direkomendasi penggunaannya karena banyak kecelakaan terjadi akibat penggunaan yang tidak diawasi dengan ketat. Dengan tidak adanya rekomendasi tersebut, otomatis barang ini