Re: [balita-anda] IPD, mbak Rusmina

2007-07-13 Terurut Topik Lif Rahayu

Mbak,

Banyak sih artikelnya, ini salah satunya yaTapi keputusan tergantung
pada orangtua ya, mbak. Kalau saya sendiri, Nayma dapet BCG, polio, Hep B,
DPT, HiB, Campak.nanti rencanya MMR, thypoid, Hep A, varicella.

Artikel saya ambil dari milist sehat, posted by dr. Purnamawati. SpA.

IPD = Invasive pneumococcal Disease
Penyakit gawat akibat infeksi kuman pneumokokus

Nah yang justru menarik adalah
1. Kuman pneumokokus adalah kuman normal yang ada di saluran napas kita dan
ada
23 jenis kuman pneumokokus
Tetapi kuman ini memang bisa menyebabkan infeksi saluran napas dan pada
sebagian
bayi/anak kecil bisa menyebabkan infeksi yang berat apakah itu pneumonia
atau
meningitis ... ya yang disebut sebagai IPD tadi
Tapi ...

2. Jangan dibalik
Bahwa ... semua atau sebagian besar anak meningitis dan pneumonia disebabkan
oleh infeksi kuman pneumokokus ini
Belum ada buktinya kok di Indonesia
Justru sebagian besar pneumonia karena virus
sebagian besar meningitis karena infeksi virus dan yang karena infeksi
kuman,
penyebabnya bukan kuman pneumokokus.

3. Siapa yang paling berisiko terinfeksi kuman pneumokokus ini? Anak2 dari
golongan ekonomi rendah yang gizinya buruk dan hidu[p di lingkungan padat
tak
higienis.

4. Di Indonesia, selain kita tak tahu berapa banyak anak yang kena IPD
(kayaknya
sampai saat ini sih gak banyak) ... kita juga tak tahu strain mana yang ada
di
Indonesia dari ke 23 jenis/strain pneumokokus
Apakah benar yang ada di indonesia dan bikin IPD adalah ke 7 strain yang ada
di
vaksin Prevnar?

Belum tahu juga
Di Alaska, strain nya bukan strain yang ada di vaksin ini.
Di Filipina, strain di sana hanya tercover 4 di vaksin ini
Di USA, penelitian terakhir menunjukkan bahwa strain saat ini justru bukan
strain yang ada di vaksin ini
Laporan WHO sendiri menyebutkan bahwa ternyata strain di negara berkembang
berbeda dengan strain yang ada di vaksin ini

Jadi .. Maaf saya sebut nama vaksinnya karena saya menganggap ada
kelirumologi
dengan menyebut vaksin ini sebagai vaksin IPD
Seolah kalau diimunisasi ini pasti terhindar dari IPD
Padahal strain disini kan kita tidak tahu

Kelirumologi kedua yang memperihatinkan, seolah kalau imunisasi ini pasti
akan
mencegah anak kena pneumonia dan meningitis
Wong kebanyakan meningitisnya karena HiB
Di lain sisi, tak sedikit parents yang jadi panik karena ya itu /
iklannya
cenderung menakut-nakuti ketimbang mendidik.



On 7/13/07, rusmina [EMAIL PROTECTED] wrote:


Moms, sorry br bahas lg.
kira2 apa yah pertimbangan utk tidak memberikan ipd?
kasih inputnya donk pls, soalnya saya masih new mom en new comer jg
dimilis ini

thanks yaa
rusmina

Lif Rahayu wrote:
 di bawah 1 tahun, 3x, bareng ama DPT dan HiB, polio. Masih 800-900 ribu.
 Saya kebetulan gak ngasih IPD ke Nayma, dgn pertimbangan2 tertentu tentu
 saja setalah baca artikel2x dan konsult dokter kantor juga. Banyak nih
 artikel ttg IPD, di milist ini jg banyak dibahas dulu, di milist
tetangga
 juga.

 On 7/11/07, rusmina [EMAIL PROTECTED] wrote:

 imunisasi IPD mahal ya pak?
 dengar2 sih 1jt-an n  bbrp kali
 apa benar??

 salam,
 mama arion/3.5bln

 Jusuf wrote:
 
  Menangkal Bakteri Pneumokokus, Pembunuh Anak Bawah Lima Tahun
 
 
 
 
  Hampir 75 persen anak kecil dan bayi punya kandungan bakteri
  pneumokokus dalam saluran pernapasan mereka. Bakteri tersebut secara
  lebih khusus ditemukan pada bayi yang tidak mendapat air susu ibu
  (ASI), menderita infeksi virus dalam saluran pernapasan, perokok
pasif
  akibat buruknya lingkungan sekitar.
 
  Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan adanya ancaman
  tersembunyi yang bisa sangat mencemaskan tersebut. Dipastikan, satu
  juta bayi di bawah usia 2 tahun di negara berkembang meninggal akibat
  infeksi yang diakibatkan oleh bakteri tersebut.
 
  Sering tanpa bisa terdeteksi secara cermat, infeksi pneumokokus
  kemudian menyerang beragam bagian tubuh. Jika masuk ke aliran darah
  disebut pneumokokus bakteremia. Kalau ke otak jadi meningitis
(infeksi
  selaput otak). Jika menerobos ke paru disebut pneumonia, dan bila ke
  telinga menyebabkan otitis media akut.
 
  Lebih mencemaskan lagi, pada kasus meningitis kematian akan
menyerang
  17 persen penderita hanya dalam waktu 48 jam, kata Sri Rezeki
  Hadinegoro, Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia
 (IDAI).
 
  Survei kesehatan yang dilakukan di Indonesia tahun 2001 juga
  menempatkan pneumonia sebagai pembunuh anak balita nomor satu di
  negara kita. Dengan catatan angka 23 persen, maka pneumonia jauh
  mengungguli diare (13 persen), neurologi (12 persen), dan tipus yang
  hanya tujuh persen sebagai penyebab kematian anak balita.
 
  Mudah menular
 
  Bahkan, kalau tidak meninggal dan kemudian bayi tersebut sudah bisa
  dinyatakan sembuh, umumnya bakteri tadi tetap meninggalkan cacat
  permanen. Selain itu, juga bisa menyisakan ancaman pada gangguan
  pendengaran dan gangguan saraf yang akan memunculkan gangguan
motorik,
  kejang tanpa demam, keterbelakangan mental berikut ancaman
kelumpuhan.
 
  

[balita-anda] Balasan: Re: [balita-anda] IPD, mbak Rusmina

2007-07-13 Terurut Topik uci momkavin+ija
ini ada beberapa tulisan ttg imunisasi IPD..nambahin
mbak Lif yaa..
aku juga blum meberikan IPD buat anak2ku kok..


Dari milis sebelah _anakku_:

Prevenar adalah vaksin yang baru masuk Indonesia,
bahkan di Asia. Fungsinya
kira-kira sama dengan Hib, mencegah radang selaput
otak (meningitis) dan
radang paru (pneumonia) oleh kuman pneumokokus. Itulah
sebabnya penyakit ini
disebut sebagai invasive pneumococcal diseases.
Dahulu penyebab utama meningitis dan pneumonia adalah
kuman Hib
(haemophyllus influenzae type B). Sekarang Hib sudah
sangat sedikit karena
vaksin, akibatnya penyebab terbanyak sekarang adalah
pneumokokus.
Meningitis dan pneumonia memang ada. Vaksinnya bagus
(sudah disetujui IDAI).
Cuma kesulitannya harganya mahal sekali, satu suntikan
bisa Rp. 800.000,-
IDAI juga belum menentukan saat/ jadwal yang tepat.
Jadi saat ini kalau mau minta dokter akan memberikan,
kalau tidak minta
dokter mungkin belum menganjurkan.

Dr. Hardiono Pusponegoro


From: rahayu widayanti [EMAIL PROTECTED] 
Date: Fri Apr 7, 2006  11:31 pm 
Subject: Re: [sehat] TANYA : Beda imunisasi
Pneumococcal  Meningococcal (Thanx..)   


Wah saya kaget sekali mengetahui ada anak divaksin
meningococ. Karena……….penjelasannya agak panjang
lebar supaya jelas)

   Kebetulan saya mengetahui sedikit tentang
meningococ yang dengan senang hati saya
share. Pengetahuan ini saya peroleh dari
interview dengan beberapa DSA yg dilakukan dalam
rangka pekerjaan saya.

   Penyakit meningitis bisa disebabkab oleh virus atau
bakteri. Kebanyakan disebabkan oleh virus, kalau gak
salah 70%. Yg disebabkan oleh bakteri bisadisebabkan
oleh Haemophilus Influenzae type B (HiB),
Streptococcus ……(lupa Streptococcus apa), dan
Neisseria Meningitidis. Nah yg terakhir ini
menyebabkan Neisseria Meningitis atau Meningococcal
Meningitis. Berapa persen perbandingan diantara ke-3
bakteri itu di Indonesia, gak ada yg tau karena belum
pernah ada penelitian.

   Lagian, kalau ketemu kasus meningitis ya segera
diobati penyakitnya tanpa dilakukan pemeriksaan
etiology (penyebab) alias dilakukan culture jaringan
(pembiakan kuman untuk mengetahui jenis kuman penyebab
penyakit). Pengobatan dilakukan dg memberikan obat
terhadap kuman penyebab penyakit yg selama ini
diketahui paling banyak menjadi penyebab.

   Kebanyakan yg kena meningitis adalah kalangan
menengah bawah yg masih kurang baik menjaga kebersihan
termasuk lingkungan tempat tinggal

   Nah itu teorinya……….

   Faktanya.. (menurut Prof.
Dr. Sri Rezeki S.I Hadinegoro, {salah satu Ketua IDAI
dan Ketua Satgas Imunisasi IDAI.Nah, sumbernya kuat
banget nih……orang yg paling ngerti soal imunisasi
di negri ini}) di Indonesia kumannya(Neisseria
Meningococcal) tidak ada.!!! Berikut saya kutip
penjelasannya secara
langsung (edited):

   “Kalau pun ada, tidak bisa tumbuh. Mati. Dia
tumbuhnya kalau udara panas. Ini penyakit sub-tropis.
Adanya di Afrika dan Amerika Daerah itu adalah daerah
endemis. Ada strain A,C,W,Y. Tiap daerah mempunyai
strainnya masing-masing. A, C di Amerik Selatan; W, Y
di Afrika (termasuk Timur Tengah, Arab di dalamnya).

   Vaksin secara rutin tentunya diperlukan di daerah
endemis. Kalau Indonesia bukan daerah endemis, ngapain
kita pakai? Kita nggak perlu.

   Vaksinasi di daerah non-endemis hanya perlu
dilakukan kalau orang tsb akan pergi ke daerah endemis
sehingga ketika kembali ke sini tidak membawa kuman ts
(carrier = tidak menunjukkan gejala tapi di dalam
tubuhnya terdapat kuman penyakit).

   Ya itu yang dilakukan sama Haji dan juga
(seharusnya) orang-orang yang akan perlu ke sana
seperti mahasiswa, pedagang, tentara, TKI, pegawai
Kedutaan.”

   Sebetulnya semua interview yg saya lakukan bersifat
confidential. Tapi khusus untuk friends di Sehat Group
aku melanggar aturan, aku bocorin. ‘Kan ini demi
kita jadi pasien yg smart –seperti moto kita. Hidup
Sehat Group………!

   Jadi vaksin meningococ di Indonesia gak perlu
kecuali kalau mau pergi ke Afrika termasuk
Timur-Tengah, dan Amerika Selatan.

   Nah gimana nih dr Waty, apa yg saya sampaikan di
atas benar?. Mohon dikoreksi kalau salah karena saya
bukan seorang dokter.

   Saya tidak tau apakah DSA yg Mbak Indah kunjungi
tidak tau hal ini (banyak DSA yang saya interview
tidak tahu!!!) atau bisa aja DSA Ibu tau tapi sengaja
memberikan dengan alasan tertentu (maaf, misalnya
“hadiah” dari perusahaan vaksin). Saya kira kita
perlu tau nama DSA itu karena reputasinya yg kurang
baik
(maaf sekali kpd sesame dokter. Abis ini ‘kan demi
kepentingan anak kita yg “diatas segala-galanya”
-setuju friends?) supaya yg lain gak ikut
kejeblos.
Kalau dia bisa memberikan vaksin meningococ, dia juga
bisa memberikan vaksin lain yg gak perlu. Ya ‘kan?

   Imunisasi yg wajib (program pemerintah) adalah DPT,
Polio, BCG, Campak.
Untulk beberapa propinsi (diantaranya DKI, Lampung,
Yogyakarta, Jawa Timur, Bali –maaf lengkapnya saya
lupa) ditambah satu macam lagi yaitu Hepatitis B
   Lalu ada tambahan dari IDAI. Maksudnya tambahan
diberikan kalau memang punya duit 

Re: [balita-anda] IPD, mbak Rusmina

2007-07-13 Terurut Topik rusmina
nah itu dia mbak, dr semua artikel yg saya baca, semuanya bikin saya 
panik en takut
soalnya dsa-ku bilang kl sebenarnya flu burung itu gak ada, yg terjadi 
skrg ini ya kr ipd tadi, gimana yah?
saya gak mau nelan mentah2 advice dsa, setidaknya penjelasan mbak ini 
membuka wawasan saya dan jadi bahan pertimbangan kami.

thanks berat ya mbak

salam kenal,
rusmina htpea disby

Lif Rahayu wrote:

Mbak,

Banyak sih artikelnya, ini salah satunya yaTapi keputusan tergantung
pada orangtua ya, mbak. Kalau saya sendiri, Nayma dapet BCG, polio, 
Hep B,

DPT, HiB, Campak.nanti rencanya MMR, thypoid, Hep A, varicella.

Artikel saya ambil dari milist sehat, posted by dr. Purnamawati. SpA.

IPD = Invasive pneumococcal Disease
Penyakit gawat akibat infeksi kuman pneumokokus

Nah yang justru menarik adalah
1. Kuman pneumokokus adalah kuman normal yang ada di saluran napas 
kita dan

ada
23 jenis kuman pneumokokus
Tetapi kuman ini memang bisa menyebabkan infeksi saluran napas dan pada
sebagian
bayi/anak kecil bisa menyebabkan infeksi yang berat apakah itu pneumonia
atau
meningitis ... ya yang disebut sebagai IPD tadi
Tapi ...

2. Jangan dibalik
Bahwa ... semua atau sebagian besar anak meningitis dan pneumonia 
disebabkan

oleh infeksi kuman pneumokokus ini
Belum ada buktinya kok di Indonesia
Justru sebagian besar pneumonia karena virus
sebagian besar meningitis karena infeksi virus dan yang karena infeksi
kuman,
penyebabnya bukan kuman pneumokokus.

3. Siapa yang paling berisiko terinfeksi kuman pneumokokus ini? Anak2 
dari

golongan ekonomi rendah yang gizinya buruk dan hidu[p di lingkungan padat
tak
higienis.

4. Di Indonesia, selain kita tak tahu berapa banyak anak yang kena IPD
(kayaknya
sampai saat ini sih gak banyak) ... kita juga tak tahu strain mana 
yang ada

di
Indonesia dari ke 23 jenis/strain pneumokokus
Apakah benar yang ada di indonesia dan bikin IPD adalah ke 7 strain 
yang ada

di
vaksin Prevnar?

Belum tahu juga
Di Alaska, strain nya bukan strain yang ada di vaksin ini.
Di Filipina, strain di sana hanya tercover 4 di vaksin ini
Di USA, penelitian terakhir menunjukkan bahwa strain saat ini justru 
bukan

strain yang ada di vaksin ini
Laporan WHO sendiri menyebutkan bahwa ternyata strain di negara 
berkembang

berbeda dengan strain yang ada di vaksin ini

Jadi .. Maaf saya sebut nama vaksinnya karena saya menganggap ada
kelirumologi
dengan menyebut vaksin ini sebagai vaksin IPD
Seolah kalau diimunisasi ini pasti terhindar dari IPD
Padahal strain disini kan kita tidak tahu

Kelirumologi kedua yang memperihatinkan, seolah kalau imunisasi ini pasti
akan
mencegah anak kena pneumonia dan meningitis
Wong kebanyakan meningitisnya karena HiB
Di lain sisi, tak sedikit parents yang jadi panik karena ya itu /
iklannya
cenderung menakut-nakuti ketimbang mendidik.



On 7/13/07, rusmina [EMAIL PROTECTED] wrote:


Moms, sorry br bahas lg.
kira2 apa yah pertimbangan utk tidak memberikan ipd?
kasih inputnya donk pls, soalnya saya masih new mom en new comer jg
dimilis ini

thanks yaa
rusmina

Lif Rahayu wrote:
 di bawah 1 tahun, 3x, bareng ama DPT dan HiB, polio. Masih 800-900 
ribu.
 Saya kebetulan gak ngasih IPD ke Nayma, dgn pertimbangan2 tertentu 
tentu

 saja setalah baca artikel2x dan konsult dokter kantor juga. Banyak nih
 artikel ttg IPD, di milist ini jg banyak dibahas dulu, di milist
tetangga
 juga.

 On 7/11/07, rusmina [EMAIL PROTECTED] wrote:

 imunisasi IPD mahal ya pak?
 dengar2 sih 1jt-an n  bbrp kali
 apa benar??

 salam,
 mama arion/3.5bln

 Jusuf wrote:
 
  Menangkal Bakteri Pneumokokus, Pembunuh Anak Bawah Lima Tahun
 
 
 
 
  Hampir 75 persen anak kecil dan bayi punya kandungan bakteri
  pneumokokus dalam saluran pernapasan mereka. Bakteri tersebut 
secara

  lebih khusus ditemukan pada bayi yang tidak mendapat air susu ibu
  (ASI), menderita infeksi virus dalam saluran pernapasan, perokok
pasif
  akibat buruknya lingkungan sekitar.
 
  Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan adanya ancaman
  tersembunyi yang bisa sangat mencemaskan tersebut. Dipastikan, satu
  juta bayi di bawah usia 2 tahun di negara berkembang meninggal 
akibat

  infeksi yang diakibatkan oleh bakteri tersebut.
 
  Sering tanpa bisa terdeteksi secara cermat, infeksi pneumokokus
  kemudian menyerang beragam bagian tubuh. Jika masuk ke aliran darah
  disebut pneumokokus bakteremia. Kalau ke otak jadi meningitis
(infeksi
  selaput otak). Jika menerobos ke paru disebut pneumonia, dan 
bila ke

  telinga menyebabkan otitis media akut.
 
  Lebih mencemaskan lagi, pada kasus meningitis kematian akan
menyerang
  17 persen penderita hanya dalam waktu 48 jam, kata Sri Rezeki
  Hadinegoro, Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia
 (IDAI).
 
  Survei kesehatan yang dilakukan di Indonesia tahun 2001 juga
  menempatkan pneumonia sebagai pembunuh anak balita nomor satu di
  negara kita. Dengan catatan angka 23 persen, maka pneumonia jauh
  mengungguli diare (13 persen), neurologi (12 persen), dan tipus 
yang

  hanya 

Re: [balita-anda] IPD, mbak Rusmina

2007-07-13 Terurut Topik Lif Rahayu

hehehehehe, flu burung bukan IPD, jeng, flu burung itu karena virus H5N1.
Dokter kantor saya heboh tuh, kasih penjelasan ke sana  kemari tentang flu
burung, tapi saya tanya ttg IPD, he still does not reccomend it (gak ada hub
ama flu burung). Dulu saking hebohnya, di kantor sempet ada imunisasi
influenza massal, padahal jelas2 gak bisa nyegah flu burung. Baru 2 minggu
di imunisasi influenza, malah banyak yg batuk pilekhehehehehe, wong cuma
mengcover 30% virus flu, yang 70% nya kan gak dicover ama imunisasi ini.
palagi flu burung.

Untuk flu burung, yang bisa kita lakukan (copy dari penjelsan dr kantor0:
1. memasak ayam dan telur sampai matang (gak boleh setengah matang).
2. segera cuci tangan apalagi setelah memegang unggas, bersihkan kandang
unggas atau kena kotoran unggas. cuci tangan pake sabun ya
3. segera vaksinkan unggas2 anda
4. lapor jika ada unggas mati mendadak ke dinas petermakan
5. unggas yang mati mendadak sebaiknya tidak dikonsumsi, tapi dibakar. (jgn
dibuang di kali).
6. jaga kondisi badan, dengan makan dan minum yg sehat, olahraga yg cukup.

Best regards,

Mama Nayma


On 7/13/07, rusmina [EMAIL PROTECTED] wrote:


nah itu dia mbak, dr semua artikel yg saya baca, semuanya bikin saya
panik en takut
soalnya dsa-ku bilang kl sebenarnya flu burung itu gak ada, yg terjadi
skrg ini ya kr ipd tadi, gimana yah?
saya gak mau nelan mentah2 advice dsa, setidaknya penjelasan mbak ini
membuka wawasan saya dan jadi bahan pertimbangan kami.
thanks berat ya mbak

salam kenal,
rusmina htpea disby

Lif Rahayu wrote:
 Mbak,

 Banyak sih artikelnya, ini salah satunya yaTapi keputusan tergantung
 pada orangtua ya, mbak. Kalau saya sendiri, Nayma dapet BCG, polio,
 Hep B,
 DPT, HiB, Campak.nanti rencanya MMR, thypoid, Hep A, varicella.

 Artikel saya ambil dari milist sehat, posted by dr. Purnamawati. SpA.

 IPD = Invasive pneumococcal Disease
 Penyakit gawat akibat infeksi kuman pneumokokus

 Nah yang justru menarik adalah
 1. Kuman pneumokokus adalah kuman normal yang ada di saluran napas
 kita dan
 ada
 23 jenis kuman pneumokokus
 Tetapi kuman ini memang bisa menyebabkan infeksi saluran napas dan pada
 sebagian
 bayi/anak kecil bisa menyebabkan infeksi yang berat apakah itu pneumonia
 atau
 meningitis ... ya yang disebut sebagai IPD tadi
 Tapi ...

 2. Jangan dibalik
 Bahwa ... semua atau sebagian besar anak meningitis dan pneumonia
 disebabkan
 oleh infeksi kuman pneumokokus ini
 Belum ada buktinya kok di Indonesia
 Justru sebagian besar pneumonia karena virus
 sebagian besar meningitis karena infeksi virus dan yang karena infeksi
 kuman,
 penyebabnya bukan kuman pneumokokus.

 3. Siapa yang paling berisiko terinfeksi kuman pneumokokus ini? Anak2
 dari
 golongan ekonomi rendah yang gizinya buruk dan hidu[p di lingkungan
padat
 tak
 higienis.

 4. Di Indonesia, selain kita tak tahu berapa banyak anak yang kena IPD
 (kayaknya
 sampai saat ini sih gak banyak) ... kita juga tak tahu strain mana
 yang ada
 di
 Indonesia dari ke 23 jenis/strain pneumokokus
 Apakah benar yang ada di indonesia dan bikin IPD adalah ke 7 strain
 yang ada
 di
 vaksin Prevnar?

 Belum tahu juga
 Di Alaska, strain nya bukan strain yang ada di vaksin ini.
 Di Filipina, strain di sana hanya tercover 4 di vaksin ini
 Di USA, penelitian terakhir menunjukkan bahwa strain saat ini justru
 bukan
 strain yang ada di vaksin ini
 Laporan WHO sendiri menyebutkan bahwa ternyata strain di negara
 berkembang
 berbeda dengan strain yang ada di vaksin ini

 Jadi .. Maaf saya sebut nama vaksinnya karena saya menganggap ada
 kelirumologi
 dengan menyebut vaksin ini sebagai vaksin IPD
 Seolah kalau diimunisasi ini pasti terhindar dari IPD
 Padahal strain disini kan kita tidak tahu

 Kelirumologi kedua yang memperihatinkan, seolah kalau imunisasi ini
pasti
 akan
 mencegah anak kena pneumonia dan meningitis
 Wong kebanyakan meningitisnya karena HiB
 Di lain sisi, tak sedikit parents yang jadi panik karena ya itu /
 iklannya
 cenderung menakut-nakuti ketimbang mendidik.



 On 7/13/07, rusmina [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Moms, sorry br bahas lg.
 kira2 apa yah pertimbangan utk tidak memberikan ipd?
 kasih inputnya donk pls, soalnya saya masih new mom en new comer jg
 dimilis ini

 thanks yaa
 rusmina

 Lif Rahayu wrote:
  di bawah 1 tahun, 3x, bareng ama DPT dan HiB, polio. Masih 800-900
 ribu.
  Saya kebetulan gak ngasih IPD ke Nayma, dgn pertimbangan2 tertentu
 tentu
  saja setalah baca artikel2x dan konsult dokter kantor juga. Banyak
nih
  artikel ttg IPD, di milist ini jg banyak dibahas dulu, di milist
 tetangga
  juga.
 
  On 7/11/07, rusmina [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  imunisasi IPD mahal ya pak?
  dengar2 sih 1jt-an n  bbrp kali
  apa benar??
 
  salam,
  mama arion/3.5bln
 
  Jusuf wrote:
  
   Menangkal Bakteri Pneumokokus, Pembunuh Anak Bawah Lima Tahun
  
  
  
  
   Hampir 75 persen anak kecil dan bayi punya kandungan bakteri
   pneumokokus dalam saluran pernapasan mereka. Bakteri tersebut
 secara
   lebih khusus ditemukan